SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PETUNJUK UMUM PEMBELAJARAN
Program pembelajaran disusun dalam bentuk 1 modul.
Modul ini terdiri dari 2 bagian yaitu Petunjuk Umum dan
Kegiatan Belajar. Kegiatan belajar terdiri dari : kegiatan belajar
1-4, topik, tujuan umum pembelajaran, tujuan khusus
pembelajaran, uraian dan contoh, latihan, rangkuman, tes
formatif, unpan balik dan tindak lanjut, referensi dan kunci
jawaban. Setiap kegiatan belajar di tulis kompetensi dan sub
kompetensi, diuraukan petunjuk belajar, kegiatan dan latihan
yang akan dilakukan, dan dilengkapi dengan rangkuman .
Setelah semua kegiatan dilakukan dan rangkuman telah dibaca,
maka mahasiswa dapat mengerjakan tes formatif yang telah
disediakan. Mahasiswa harus mengikuti urutan kegiatan yang
harus dilakukan. Setelah tes formatif selesai dikerjakan
mahasiswa, pekerjaan diperiksa sendiri dengan menggunakan
kunci jawaban. Jika memenuhi syarat maka mahasiswa dapat
pindah ke kegiatan belajar lain, jika tidak maka mahasiswa
mengulangi lagi bagian-bagian yang belum dikuasai.
KEGIATAN BELAJAR
A. Kegiatan Belajar 1
AIR TANAH
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar
pengertian dan proses terjadinya air tanah.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian air tanah
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya air tanah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aquifer, aquiklud
dan aquitad?
4. Mahasiswa menjelaskan pengertian lapisan tertekan dan
lapisan tak tertekan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya sumur
artesis.
6. mahasiswa dapat menjelaskan pengertian muka air preatik.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian draw down
8. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya intrusi air
laut
AIR TANAH
Air tanah (ground water) adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di
dalam zona jenuh (saturation zone) di mana tekanan hidrostiknya sama atau lebih
besar dari tekanan atmosfer. “Vadose water” adalah air yang terdapat pada zona
aerasi. Kandungan air tanah suatu daerah dapat di pengaruhi oleh :
1. Iklim/musim (banyaknya hujan dan evapotranspirasi)
2. Kondisi penutup lahan (land cover).
3. Kondisi geomorfologi.
4. Kondisi geologi (macam batuan).
5. Aktivitas manusia.
Sebagian besar air tanah berasal dari air hujan yang meresap masuk kedalam
tanah, air tanah tersebut disebut air meteorik. Selain air meteorik ada air lain yaitu
“Jupenile water” (merupakan air yang baru), dapat di klasifikasikan menurut asalnya
yaitu magnetic water, “volcanic water”. Yang biasanya panas atau hangat dan
mempunyai kandungan sulfur yang tinggi dan “cosmic water” (berasal dari luar
angkasa bersama dengan meteorit). “Rejuvenad water” adalah air yang berasal dari
proses geologi seperti kompaksi, metamorfosa, dan sedimentasi, ada dua jenis yaitu
“metamorphic water” dan “connate water”. “Connate water” yaitu air yang
terperangkap dalam endapan sewaktu terjadi proses penguapan (air ini biasanya
payau sampai asin).
1) Sifat – sifat batuan terhadap air tanah
Berdasarkan perlakuan terhadap air tanah (menyimpan dan meloloskan air),
batuan dapat dibedakan menjadi :
a) Akuifer (aquifer), adalah lapisan pembawa air, lapisan batuan ini
mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan dan
mengalirkan air yang cukup berarti di bawah kondisi lapang. Batuan dari
akuifer ini bersifat permeabel, contoh batuan permeabel adalah pasir, kerikil,
batu pasir yang retak – retak dan batu gamping yang berlubang – lubang.
b) Akuiklud (aquiclude), adalah lapisan batuan yang dapat
menyimpan air tetapi tidak dapat meloloskan air dalam jumlah yang berarti.
Contoh : lempung, shale, tuf halus, silt.
c) Akuitad (aquitard), adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat
menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah terbatas.
d) Akuifug (aquifeige), adalah lapisan atau formasi batuan yang tidak
dapat menyimpan dan meloloskan air. Contoh : granit dan batuan yang
kompak dan padat (lava beku).
Kondisi air tanah disuatu daerah dapat diperkirakan berdasarkan tipe batuan,
pelapisan/stratigrafi batuan, satuan geomorfologi dan curah hujan. Batuan sedimen
belum mengalami konsolidasi atau unconsolidated seperti pasir, pada topografi datar
biasanya mempunyai cadangan air tanah tinggi. Struktur vulkan mudah (seperti
gunung api merapi, kelud) yang materialnya pada umumnya masih unconsolidated
atau belum mengalami pelapukan dan pemadatan. Pelapukan lanjut dan topografinya
berpartisipasi dari yang curam sampai datar mempunyai kondisi air tanah yang
bervariasi. Pada bagian puncak (cone dan vulcanic slope). Tidak dijumpai air tanah,
pada satuan geomorfologi dibawahnya baru dijumpai air tanah.
Menurut Badrudin M (1994) Indonesia dapat dibedakan menjadi lima
kawasan yaitu :
- Kawasan yang terdiri atas batuan berumur pre-tersier dan
tersier terdiri dari sedimen yang berliat kuat dan batuan kristalin.
- Beberapa cekungan sedimen di Indonesia mengandung air
tanah disamping minyak bumi dan jenis ini merupakan air fosil connate water
yang merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan dan dapat habis
setelah di tambang.
- Di daerah yang dibentuk oleh satuan batu gamping, sering
dan bahkan sama sekali tidak di jumpai air permukaan. Contoh kawasan air
batu gamping adalah Gunung Kidul, Madura, Lombok, dan Sulawesi Selatan.
- Di sekitar daerah lereng Gunung api yang tersebar luas di
Indonesia dapat dijumpai cadangan air tanah yang sangat kaya.
- Kawasan air tanah pada batuan dataran aluvial yang tersebar
di Indonesia.
2) Permukaan air tanah dan fluktuasi
Permukaan air tanah dari unconfined aquifer disebut muka freatikatik
(pheratic surface) atau water table, sedang untuk confined aquifer disebut piezometric
survace (sifat imajiner). Muka air berfluktuasi tergantung dari pengaruh luar seperti
tekanan udara, gempa bumi, pasang surut, perubahan recharge (input air), perubahan
discharge (out air, akibat dari pemompaan air tanah). Perubahan simpanan (storage)
air tanah hasil dari perbedaan antara recharge dan discharge.
Variasi sekular dari permukaan air tanah adalah fluktuasi permukaan air tanah
dalam kurun waktu cukup panjang beberapa tahun. Sekular variasi ini disebabkan
karena variasi iklim terutama disebabkan oleh variasi curah hujan. Sedang variasi
musiman adalah erat kaitannya dengan variasi musim (musim hujan dan kemarau).
Fluktuasi air tanah dapat diamati melalui pengamatan permukaan air sumur. Data
fluktuasi ini sapat di gunakan untuk menetapkan hasil yang aman.
3) Penurunan Permukaan Air Tanah
Akibat dari pemakaian (pemompaan) air tanah yang berlebihan atau melebihi
safe yiednya, permukaan air tanah dapat mengalami penurunan. Oleh karena itu
pembuatan sumur bor harus mempertimbangkan pengaruh pemompaan terhadap
intrusi air laut (khusus akifer pantai). Akibat adanya pemompaan dengan debit Q
terjadi depresi muka freatik. Seberapa jauh jari – jari lingkaran pengaruh akibat
pemompaan (Re) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(Todd, 1959)
lnro/rw
wo
KπQ hh
22
−
=
Keterangan : Q = debit pemompaan m3
/hari (pada kondisi aliran tetap atau
steady flow).
h2
= Jarak muka freatik sampai lapisan kedap air pada sumur 2
(sumur pengamatan) dalam meter.
r = Jarak sumur pompa dengan sumur pengamatan (sumur 1)
dalam meter
)//(
)
1
(
)/ln(
23
22
mm
hh
rr
haridalam
w
Q
K wl
−
=
π
selain uji pompaan ini, nilai k dapat diperkirakan dengan menggunakan tabel, setiap
batuan mempunyai nilai k uji di Laboratorium atas contoh mineral aqifer, dengan
menggunakan pelacak (larutan penunjuk).
4) Aliran Air Tanah dan Debit
Proses aliran air tanah merupakan suatu gerakan yang didorong oleh gaya
berat dan ditahan oleh gesekan pada medium porous. Persamaan dasar untuk
menjelaskan aliran dan debit air tanah adalah hukum Darchi dan hukum Contiunitas.
Perlakuan otomatis dari aliran air tanah mempunyai asumsi – asumsi dan generalisasi
sebagai berikut (Dam, 1966 dan Sentot Soebagyo, 1990) :
a) Akuifer haruskah homogen dan isotropik (permeabilitas dalam arah
x, y dan dua adalah sama)
b) Lapisan semi-tembus mempunyai ketahanan hidroulik yang
seragam.
c) Koefisien permeabilitas mempunyai infarian waktu.
d) Transibilitas akuifer bebas adalah konstan
e) Koefisien simpanan (storage coeffien) adalah konstan
f) Pelepasan air dari simpanannya adalah seketika.
g) Mintakat kapiler diabaikan.
5) Kecepatan aliran air tanah
Kecepatan aliran air tanah (v) dapat ditentukan dengan persamaan : (Sentor
Soebagyo, 1990) :
V = Q/A
Q = - k dh/dl
maka :
dh/dl).k(
A
1
K −=
Tanda (-) menyatakan bahwa aliran berada dalam arah bagian atas yang menurun.
Keterangan :
q = Debit jenis (q = Q/A)
A = Luas penampang
k = Permeabilitas material akuifer
dh/dl = Gradien hidraulik
a = Porositas batuan
6) Debit air tanah
Debit air tanah dapat diperkirakan dengan dua cara yaitu :
a) Rumus : Q = T/L
Keterangan :
Q = Debit air tanah (m3
/hari) per satuan lebar L
T = Transmisibilitas (m2
/hari)
= k x D
D = Tebal akuifer (n)
k = Permeabilitas akuifer (m3
/hari/M2
)
l = dh/dl = gradien hidrolik
b) Analisa kontur muka air tanah (equipotensial line). Untuk menghitung
debit air tanah menurut Todd, (1959) sebagai berikut :
Mempertimbangkan arah aliran dalam gambar D. 13 hidrolik gradient (1) adalah :
i = dh/dl
dan aliran tetap dq antara dua jenis aliran air tanah adalah :
dq = k x dh/dl x dn
untuk satuan tabel. Untuk bujur sangkar dari jaringan aliran, maka :
dl = dn
sehingga :
dq = k. dh
C. Mata air
Mata air (spring) merupakan pemunculan air tanah kepermukaan tanah oleh
berbagai faktor lingkungan terutama faktor topografi susunan perlapisan bebatuan
dan sifat batuan. Macam – macam mata air :
1. Mata air depresi (depresion spring)
2. Mata air kontak (contact spring)
3. Mata air sesar (fault spring)
4. Mata air sinkhole (sinkhole spring)
5. Mata air kekar (joint spring)
6. Mata air retan (fracture spring)
Sumber air dari mata air adalah air permukaan yang mengalami infiltrasi
masuk kebawah permukaan. Daerah tangkapn dari mata air sukar sekali sehingga
daerah konservasi mata air sukar ditetapkan, untuk melindungi tempat munculnya
mata air dapat menggunakan aturan yaitu radius 200 sekitar mata air.
Debit mata air bervariasi menurut waktu, pada musim penghujan atau akhir
musim hujan debitnya besar dan berangsur – angsur debitnya mengecil, bahkan ada
mata air yang berhenti alirannya pada waktu musim kemarau. Kualitas airnya
tergantung dari jenis batuan dimana sistem mata air itu berada dan dapat juga
dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
Intrusi Air Laut
Peningkatan jumlah manusia menyebabkan kebutuhan air semakin meningkat.
Salah satu cara memenuhi kebutuhan air baik rumah tangga industri maupuin
pertanian dengan cara mengekploitasi air tanah. Yang menjadi persoalan adalah pada
daerah-daerah dekat pantai yang bias menyebabkan timbulnya penetrasi ait laut ke
darat. Kejadian seperti ini disebut intrusi air laut. Agihan salinitas yang mengenai
lensa air tawar yang terisolasi yang diisi kembali oleh infiltrasi dan yang mengapung
pada air garam di jelaskan dengan prinsip dari Bodon-Ghyben-Herzberg dengan
rumus:
[ ]
fs
f
H
ρρ
ρ
−
= h atau H = (∆) h
Keterangan: H: ketebalan kantong air
ρf: kerapatan air tawar = 1,000 gr/cm3
ρs: kerapatan air asin, sekitar 1,025 gr/cm3
h: perbedaan tinggi antara permukaan laut dan permukaan air tanah ( piezometrik =
m)
∆= ρf/(ρs-ρf)
Untuk mencegah intrusi air laut kedaratan, beberapa metode seperti pengisian
kembali secara buatan, konstruksi penghalang bawah permukaan dan lain-lain.
Kesimpulan
Kandungan air tanah suatu daerah dapat di pengaruhi oleh :
1. Iklim/musim (banyaknya hujan dan evapotranspirasi)
2. Kondisi penutup lahan (land cover).
3. Kondisi geomorfologi.
4. Kondisi geologi (macam batuan).
5. Aktivitas manusia.
Berdasarkan perlakuan terhadap air tanah (menyimpan dan meloloskan air),
batuan dapat dibedakan menjadi :
a. Akuifer (aquifer), adalah lapisan pembawa air, lapisan batuan ini mempunyai
susunan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air yang
cukup berarti di bawah kondisi lapang. Batuan dari akuifer ini bersifat permeabel,
contoh batuan permeabel adalah pasir, kerikil, batu pasir yang retak – retak dan
batu gamping yang berlubang – lubang.
b. Akuiklud (aquiclude), adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi
tidak dapat meloloskan air dalam jumlah yang berarti. Contoh : lempung, shale,
tuf halus, silt.
c. Akuitad (aquitard), adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air
tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah terbatas.
d. Akuifug (aquifeige), adalah lapisan atau formasi batuan yang tidak dapat
menyimpan dan meloloskan air. Contoh : granit dan batuan yang kompak dan
padat (lava beku).
Soal-Soal
1. Jelaskan pengertian air tanah?
2. Jelaskan proses terjadinya air tanah
3. Jelaskan pengertian akuifer, aquklud, aquitad dan aquifug?
4. Jelaskan pengertian lapisan tertekan dan lapisan tak tertekan?
5. Jelaskan mengapa terjadi air artesis?
6. Jelaskan proses terjadinya infiltrasi air laut ke daratan?
Daftar Pustaka
Asdak C, 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
D, Darmakusumah 1999. Pengelolaan Sumber Daya Air. Fakultas Geografi
UGM Yogyakarta.
Seyhan E, 1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
Soewarno, 1991. Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai. Nova
Bandung.
Sostrodarsono, S & Kensaku Takeda, 1985. Hidrologi Untuk Pengairan. PT
Prima Karsa Utama. Jakarta
Wilson, E. M. 1993. Hidrologi Teknik. Penerbit ITB Bandung.
Tugas Kelompok
M.K. Hidrologi Dasar
AIR TANAH
Oleh
KELOMPOK V
MUH. DARWIS
FITRI ANWAR
KHAERIYAH
SITT HATIKA
MISLENA
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2005

More Related Content

What's hot

Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaFauzan Barnanda
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahShaleh Afif Hasibuan
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologironimputra
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikOktavia Triana
 
Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1)
Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1) Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1)
Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1) Dasapta Erwin Irawan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air TanahRiyadi Joe
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 

What's hot (20)

Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1)
Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1) Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1)
Pengenalan Pemetaan Hidrogeologi (1)
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Tugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyahTugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyah
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Sedimentasi
SedimentasiSedimentasi
Sedimentasi
 

Similar to Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi

Similar to Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi (20)

Akuifer
AkuiferAkuifer
Akuifer
 
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
 
Geohidrologi
GeohidrologiGeohidrologi
Geohidrologi
 
Tgas geoo
Tgas geooTgas geoo
Tgas geoo
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Bumi bagian cair.pptx
Bumi bagian cair.pptxBumi bagian cair.pptx
Bumi bagian cair.pptx
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Bahan kuliah hidrologi (s1)
Bahan kuliah hidrologi (s1)Bahan kuliah hidrologi (s1)
Bahan kuliah hidrologi (s1)
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdfdinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 

More from Nurul Afdal Haris

Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Nurul Afdal Haris
 
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarFormat Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarNurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Nurul Afdal Haris
 
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahLaporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahNurul Afdal Haris
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinNurul Afdal Haris
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalNurul Afdal Haris
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 

More from Nurul Afdal Haris (20)

Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
 
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarFormat Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
 
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahLaporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
Laporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi DasarLaporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi Dasar
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi

  • 1. PETUNJUK UMUM PEMBELAJARAN Program pembelajaran disusun dalam bentuk 1 modul. Modul ini terdiri dari 2 bagian yaitu Petunjuk Umum dan Kegiatan Belajar. Kegiatan belajar terdiri dari : kegiatan belajar 1-4, topik, tujuan umum pembelajaran, tujuan khusus pembelajaran, uraian dan contoh, latihan, rangkuman, tes formatif, unpan balik dan tindak lanjut, referensi dan kunci jawaban. Setiap kegiatan belajar di tulis kompetensi dan sub kompetensi, diuraukan petunjuk belajar, kegiatan dan latihan yang akan dilakukan, dan dilengkapi dengan rangkuman . Setelah semua kegiatan dilakukan dan rangkuman telah dibaca, maka mahasiswa dapat mengerjakan tes formatif yang telah disediakan. Mahasiswa harus mengikuti urutan kegiatan yang harus dilakukan. Setelah tes formatif selesai dikerjakan mahasiswa, pekerjaan diperiksa sendiri dengan menggunakan kunci jawaban. Jika memenuhi syarat maka mahasiswa dapat pindah ke kegiatan belajar lain, jika tidak maka mahasiswa mengulangi lagi bagian-bagian yang belum dikuasai.
  • 2. KEGIATAN BELAJAR A. Kegiatan Belajar 1 AIR TANAH 1. Tujuan Umum Pembelajaran Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar pengertian dan proses terjadinya air tanah. 2. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian air tanah 2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya air tanah. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aquifer, aquiklud dan aquitad? 4. Mahasiswa menjelaskan pengertian lapisan tertekan dan lapisan tak tertekan 5. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya sumur artesis. 6. mahasiswa dapat menjelaskan pengertian muka air preatik. 7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian draw down 8. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya intrusi air laut
  • 3. AIR TANAH Air tanah (ground water) adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona jenuh (saturation zone) di mana tekanan hidrostiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. “Vadose water” adalah air yang terdapat pada zona aerasi. Kandungan air tanah suatu daerah dapat di pengaruhi oleh : 1. Iklim/musim (banyaknya hujan dan evapotranspirasi) 2. Kondisi penutup lahan (land cover). 3. Kondisi geomorfologi. 4. Kondisi geologi (macam batuan). 5. Aktivitas manusia. Sebagian besar air tanah berasal dari air hujan yang meresap masuk kedalam tanah, air tanah tersebut disebut air meteorik. Selain air meteorik ada air lain yaitu “Jupenile water” (merupakan air yang baru), dapat di klasifikasikan menurut asalnya yaitu magnetic water, “volcanic water”. Yang biasanya panas atau hangat dan mempunyai kandungan sulfur yang tinggi dan “cosmic water” (berasal dari luar angkasa bersama dengan meteorit). “Rejuvenad water” adalah air yang berasal dari proses geologi seperti kompaksi, metamorfosa, dan sedimentasi, ada dua jenis yaitu “metamorphic water” dan “connate water”. “Connate water” yaitu air yang terperangkap dalam endapan sewaktu terjadi proses penguapan (air ini biasanya payau sampai asin). 1) Sifat – sifat batuan terhadap air tanah Berdasarkan perlakuan terhadap air tanah (menyimpan dan meloloskan air), batuan dapat dibedakan menjadi : a) Akuifer (aquifer), adalah lapisan pembawa air, lapisan batuan ini mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air yang cukup berarti di bawah kondisi lapang. Batuan dari
  • 4. akuifer ini bersifat permeabel, contoh batuan permeabel adalah pasir, kerikil, batu pasir yang retak – retak dan batu gamping yang berlubang – lubang. b) Akuiklud (aquiclude), adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat meloloskan air dalam jumlah yang berarti. Contoh : lempung, shale, tuf halus, silt. c) Akuitad (aquitard), adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah terbatas. d) Akuifug (aquifeige), adalah lapisan atau formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan meloloskan air. Contoh : granit dan batuan yang kompak dan padat (lava beku). Kondisi air tanah disuatu daerah dapat diperkirakan berdasarkan tipe batuan, pelapisan/stratigrafi batuan, satuan geomorfologi dan curah hujan. Batuan sedimen belum mengalami konsolidasi atau unconsolidated seperti pasir, pada topografi datar biasanya mempunyai cadangan air tanah tinggi. Struktur vulkan mudah (seperti gunung api merapi, kelud) yang materialnya pada umumnya masih unconsolidated atau belum mengalami pelapukan dan pemadatan. Pelapukan lanjut dan topografinya berpartisipasi dari yang curam sampai datar mempunyai kondisi air tanah yang bervariasi. Pada bagian puncak (cone dan vulcanic slope). Tidak dijumpai air tanah, pada satuan geomorfologi dibawahnya baru dijumpai air tanah. Menurut Badrudin M (1994) Indonesia dapat dibedakan menjadi lima kawasan yaitu : - Kawasan yang terdiri atas batuan berumur pre-tersier dan tersier terdiri dari sedimen yang berliat kuat dan batuan kristalin. - Beberapa cekungan sedimen di Indonesia mengandung air tanah disamping minyak bumi dan jenis ini merupakan air fosil connate water yang merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan dan dapat habis setelah di tambang.
  • 5. - Di daerah yang dibentuk oleh satuan batu gamping, sering dan bahkan sama sekali tidak di jumpai air permukaan. Contoh kawasan air batu gamping adalah Gunung Kidul, Madura, Lombok, dan Sulawesi Selatan. - Di sekitar daerah lereng Gunung api yang tersebar luas di Indonesia dapat dijumpai cadangan air tanah yang sangat kaya. - Kawasan air tanah pada batuan dataran aluvial yang tersebar di Indonesia. 2) Permukaan air tanah dan fluktuasi Permukaan air tanah dari unconfined aquifer disebut muka freatikatik (pheratic surface) atau water table, sedang untuk confined aquifer disebut piezometric survace (sifat imajiner). Muka air berfluktuasi tergantung dari pengaruh luar seperti tekanan udara, gempa bumi, pasang surut, perubahan recharge (input air), perubahan discharge (out air, akibat dari pemompaan air tanah). Perubahan simpanan (storage) air tanah hasil dari perbedaan antara recharge dan discharge. Variasi sekular dari permukaan air tanah adalah fluktuasi permukaan air tanah dalam kurun waktu cukup panjang beberapa tahun. Sekular variasi ini disebabkan karena variasi iklim terutama disebabkan oleh variasi curah hujan. Sedang variasi musiman adalah erat kaitannya dengan variasi musim (musim hujan dan kemarau). Fluktuasi air tanah dapat diamati melalui pengamatan permukaan air sumur. Data fluktuasi ini sapat di gunakan untuk menetapkan hasil yang aman. 3) Penurunan Permukaan Air Tanah Akibat dari pemakaian (pemompaan) air tanah yang berlebihan atau melebihi safe yiednya, permukaan air tanah dapat mengalami penurunan. Oleh karena itu pembuatan sumur bor harus mempertimbangkan pengaruh pemompaan terhadap intrusi air laut (khusus akifer pantai). Akibat adanya pemompaan dengan debit Q terjadi depresi muka freatik. Seberapa jauh jari – jari lingkaran pengaruh akibat
  • 6. pemompaan (Re) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (Todd, 1959) lnro/rw wo KπQ hh 22 − = Keterangan : Q = debit pemompaan m3 /hari (pada kondisi aliran tetap atau steady flow). h2 = Jarak muka freatik sampai lapisan kedap air pada sumur 2 (sumur pengamatan) dalam meter. r = Jarak sumur pompa dengan sumur pengamatan (sumur 1) dalam meter )//( ) 1 ( )/ln( 23 22 mm hh rr haridalam w Q K wl − = π selain uji pompaan ini, nilai k dapat diperkirakan dengan menggunakan tabel, setiap batuan mempunyai nilai k uji di Laboratorium atas contoh mineral aqifer, dengan menggunakan pelacak (larutan penunjuk). 4) Aliran Air Tanah dan Debit Proses aliran air tanah merupakan suatu gerakan yang didorong oleh gaya berat dan ditahan oleh gesekan pada medium porous. Persamaan dasar untuk menjelaskan aliran dan debit air tanah adalah hukum Darchi dan hukum Contiunitas. Perlakuan otomatis dari aliran air tanah mempunyai asumsi – asumsi dan generalisasi sebagai berikut (Dam, 1966 dan Sentot Soebagyo, 1990) : a) Akuifer haruskah homogen dan isotropik (permeabilitas dalam arah x, y dan dua adalah sama) b) Lapisan semi-tembus mempunyai ketahanan hidroulik yang seragam.
  • 7. c) Koefisien permeabilitas mempunyai infarian waktu. d) Transibilitas akuifer bebas adalah konstan e) Koefisien simpanan (storage coeffien) adalah konstan f) Pelepasan air dari simpanannya adalah seketika. g) Mintakat kapiler diabaikan. 5) Kecepatan aliran air tanah Kecepatan aliran air tanah (v) dapat ditentukan dengan persamaan : (Sentor Soebagyo, 1990) : V = Q/A Q = - k dh/dl maka : dh/dl).k( A 1 K −= Tanda (-) menyatakan bahwa aliran berada dalam arah bagian atas yang menurun. Keterangan : q = Debit jenis (q = Q/A) A = Luas penampang k = Permeabilitas material akuifer dh/dl = Gradien hidraulik a = Porositas batuan 6) Debit air tanah Debit air tanah dapat diperkirakan dengan dua cara yaitu : a) Rumus : Q = T/L Keterangan : Q = Debit air tanah (m3 /hari) per satuan lebar L T = Transmisibilitas (m2 /hari) = k x D D = Tebal akuifer (n)
  • 8. k = Permeabilitas akuifer (m3 /hari/M2 ) l = dh/dl = gradien hidrolik b) Analisa kontur muka air tanah (equipotensial line). Untuk menghitung debit air tanah menurut Todd, (1959) sebagai berikut : Mempertimbangkan arah aliran dalam gambar D. 13 hidrolik gradient (1) adalah : i = dh/dl dan aliran tetap dq antara dua jenis aliran air tanah adalah : dq = k x dh/dl x dn untuk satuan tabel. Untuk bujur sangkar dari jaringan aliran, maka : dl = dn sehingga : dq = k. dh C. Mata air Mata air (spring) merupakan pemunculan air tanah kepermukaan tanah oleh berbagai faktor lingkungan terutama faktor topografi susunan perlapisan bebatuan dan sifat batuan. Macam – macam mata air : 1. Mata air depresi (depresion spring) 2. Mata air kontak (contact spring) 3. Mata air sesar (fault spring) 4. Mata air sinkhole (sinkhole spring) 5. Mata air kekar (joint spring) 6. Mata air retan (fracture spring) Sumber air dari mata air adalah air permukaan yang mengalami infiltrasi masuk kebawah permukaan. Daerah tangkapn dari mata air sukar sekali sehingga daerah konservasi mata air sukar ditetapkan, untuk melindungi tempat munculnya mata air dapat menggunakan aturan yaitu radius 200 sekitar mata air. Debit mata air bervariasi menurut waktu, pada musim penghujan atau akhir musim hujan debitnya besar dan berangsur – angsur debitnya mengecil, bahkan ada
  • 9. mata air yang berhenti alirannya pada waktu musim kemarau. Kualitas airnya tergantung dari jenis batuan dimana sistem mata air itu berada dan dapat juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Intrusi Air Laut Peningkatan jumlah manusia menyebabkan kebutuhan air semakin meningkat. Salah satu cara memenuhi kebutuhan air baik rumah tangga industri maupuin pertanian dengan cara mengekploitasi air tanah. Yang menjadi persoalan adalah pada daerah-daerah dekat pantai yang bias menyebabkan timbulnya penetrasi ait laut ke darat. Kejadian seperti ini disebut intrusi air laut. Agihan salinitas yang mengenai lensa air tawar yang terisolasi yang diisi kembali oleh infiltrasi dan yang mengapung pada air garam di jelaskan dengan prinsip dari Bodon-Ghyben-Herzberg dengan rumus: [ ] fs f H ρρ ρ − = h atau H = (∆) h Keterangan: H: ketebalan kantong air ρf: kerapatan air tawar = 1,000 gr/cm3 ρs: kerapatan air asin, sekitar 1,025 gr/cm3 h: perbedaan tinggi antara permukaan laut dan permukaan air tanah ( piezometrik = m) ∆= ρf/(ρs-ρf) Untuk mencegah intrusi air laut kedaratan, beberapa metode seperti pengisian kembali secara buatan, konstruksi penghalang bawah permukaan dan lain-lain.
  • 10. Kesimpulan Kandungan air tanah suatu daerah dapat di pengaruhi oleh : 1. Iklim/musim (banyaknya hujan dan evapotranspirasi) 2. Kondisi penutup lahan (land cover). 3. Kondisi geomorfologi. 4. Kondisi geologi (macam batuan). 5. Aktivitas manusia. Berdasarkan perlakuan terhadap air tanah (menyimpan dan meloloskan air), batuan dapat dibedakan menjadi : a. Akuifer (aquifer), adalah lapisan pembawa air, lapisan batuan ini mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air yang cukup berarti di bawah kondisi lapang. Batuan dari akuifer ini bersifat permeabel, contoh batuan permeabel adalah pasir, kerikil, batu pasir yang retak – retak dan batu gamping yang berlubang – lubang. b. Akuiklud (aquiclude), adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat meloloskan air dalam jumlah yang berarti. Contoh : lempung, shale, tuf halus, silt. c. Akuitad (aquitard), adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah terbatas. d. Akuifug (aquifeige), adalah lapisan atau formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan meloloskan air. Contoh : granit dan batuan yang kompak dan padat (lava beku).
  • 11. Soal-Soal 1. Jelaskan pengertian air tanah? 2. Jelaskan proses terjadinya air tanah 3. Jelaskan pengertian akuifer, aquklud, aquitad dan aquifug? 4. Jelaskan pengertian lapisan tertekan dan lapisan tak tertekan? 5. Jelaskan mengapa terjadi air artesis? 6. Jelaskan proses terjadinya infiltrasi air laut ke daratan? Daftar Pustaka Asdak C, 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Press. Yogyakarta D, Darmakusumah 1999. Pengelolaan Sumber Daya Air. Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Seyhan E, 1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Soewarno, 1991. Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai. Nova Bandung. Sostrodarsono, S & Kensaku Takeda, 1985. Hidrologi Untuk Pengairan. PT Prima Karsa Utama. Jakarta Wilson, E. M. 1993. Hidrologi Teknik. Penerbit ITB Bandung.
  • 12. Tugas Kelompok M.K. Hidrologi Dasar AIR TANAH
  • 13. Oleh KELOMPOK V MUH. DARWIS FITRI ANWAR KHAERIYAH SITT HATIKA MISLENA JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2005