SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
See	discussions,	stats,	and	author	profiles	for	this	publication	at:	https://www.researchgate.net/publication/321713218
TANGGAPAN	HASIL	PERTUMBUHAN
TANAMAN	JAGUNG	AKIBAT	PEMBERIAN
PUPUK	UREA,	SP-36	DAN	KCL
Preprint	·	December	2016
DOI:	10.13140/RG.2.2.22014.08009
CITATIONS
0
READS
330
2	authors,	including:
Some	of	the	authors	of	this	publication	are	also	working	on	these	related	projects:
Universitas	Asahan	View	project
Amar	Ma'ruf
University	of	Asahan
9	PUBLICATIONS			2	CITATIONS			
SEE	PROFILE
All	content	following	this	page	was	uploaded	by	Amar	Ma'ruf	on	10	December	2017.
The	user	has	requested	enhancement	of	the	downloaded	file.
51
TANGGAPAN HASIL PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG AKIBAT
PEMBERIAN PUPUK UREA, SP-36 DAN KCL
1
Apresus Sinaga, 2
Amar Ma’ruf
1
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat (BPTP)
2
Jurusan Agroteknologi, Universitas Asahan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman jagung setelah
pemberian pupuk Urea, SP-36 dan KCl. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni
2015 di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan kombinasi pemupukan yang terdiri atas :kontrol
(tidak dipupuk), tanpa N (PK), tanpa P (NK), tanpa K (NP), dan lengkap (NPK). Setiap
perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan tanaman dilakukan pada umur 8 mst yang
meliputi tinggi tanaman, klorofil, panjang akar, luas akar, volume akar, berat kering akar
dan bobot kering total tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk
Urea (N) dan Kalium (K2O5) dapat meningkatkan panjang akar dan luas akar jagung
sebesar 152, 32 % dan 116,12% terhadap tanaman tanpa diberi pupuk (kontrol). Tinggi
tanaman meningkat sebesar 6,43% setelah diberi pupuk NK terhadap tanaman kontrol.
Kata kunci : Jagung, Pupuk (N, P, K), Hasil
ABSTRACT
This study aims to determine the growth response of corn plant after the administration of
urea, SP-36 and KCl The experiment was conducted in April-June 2015 in the greenhouse
and Plant Sciences Laboratory of the Department of Agriculture, Faculty of Agriculture,
University of Gadjah Mada.This study uses a completely randomized design (CRD) with a
combination of fertilization comprising: control (not fertilized), without of N (PK), without
of P (NK), without of K (NP), and complete (NPK).Each treatment was repeated 3 times.
Observations plant done at age of 8mstterms of height, chlorophyll, length of root, area of
root, root volume, dry weight of root and dry weight of total the plant. The results showed
that administration of urea (N) and potassium (K2O5) can increase the length of roots and
the roots wide of maize by 152, 32% and 116.12% of the crop without fertilizer
(control).Plant height increased by 6.43% after the fertilizer NK to control plant.
Keywords: Maize, fertilizer (N, P, K), Results
PENDAHULUAN
Kesuburan tanah merupakan salah satu faktor vital yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Saat ini petani belum memiliki pedoman khusus
untuk mengetahui apakah suatu tanah masih subur atau tidak. Pendugaan kesuburan
kimiawi tanah salah satunya dapat menggunakan metode biologis. Tanaman dapat
digunakan sebagai metode biologis, selain tanaman mikroba juga dapat digunakan untuk
52
menandai keberadaan maupun ketiadaan suatu unsur hara tertentu pada tanah (Rusmarkan
dan Yuwono,2002).
Jagung dinilai memiliki responsifitas yang tinggi terhadap beberapa jenis unsur
hara karena aktivitas fotosintesisnya yang melalui jalur C4, jalur C4 memerlukan unsur
hara yang lebih tinggi untuk mengimbangi aktivitas fisiologis dan metabolismenya yang
tinggi. Jagung membutuhkan unsur hara nitrogen, posfor dan kalium dalam jumlah yang
lebih tinggi dibanding tanaman C3. Kekhasan jalur C4 dalam menggunakan nutrisi
menjadikan jagung sangat direkomendasikan dalam pendugaan kesuburan tanah secara
biologis.Tanaman jagung sangat membutuhkan N-total kurang dari 0,4%, dan tanaman
akan merespon terhadap pupuk apabila kadar P-tersedia dalam tanah kurang dari 87,32
mg.kg-1
serta pada tanah dengan kadar K-dd kurang dari 0,43cmol.kg-1 tanah (Sutoro et
al., 1998).
Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam budidaya untuk
meningkatkan produktivitas tanaman. Tamanan yang dibudidayakan umumnya
membutuhkan unsur hara dan dalam jumlah relatif banyak, sehingga hampir dapat
dipastikan bahwa tanpa dipupuk tanaman tidak mampu memberikan hasil seperti yang
diharapkan (Halliday et. al,. 1998).
Pemberian pupuk ke dalam tanah bertujuan untuk menambah atau
mempertahankan kesuburan tanah. Kesuburan tanah dinilai berdasarkan ketersediaan unsur
hara di dalam tanah, baik hara makro maupun hara mikro secara berkecukupan dan
berimbang (Bustami et al., 2012).Hubungan antara jumlah hara yang tersedia dalam
jaringan tanaman dengan respon pertumbuhan tanaman secara grafikal, dapat digunakan
untuk mengetahui suatu unsur hara berada dalam keadaan kekurangan, optimal atau
kelebihan (Soepartini, 1990).
Berdasarkan status ketersediaan hara yang senantiasa berbeda pada setiap tanah
terutama unsur hara nitrogen, posfor dan kalium serta responsifitas tanaman jagung
terhadap unsur hara tersebut maka dilakukanlah percobaan untuk mengetahui respon
pertumbuhan tanaman jagung setelah pemberian pupuk urea, SP36 dan KCl pada kasus
pendugaan kesuburan tanah dengan metode biologis
METODOLOGI
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2015 di rumah kaca dan
Laboratorium Ilmu Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Peralatan yang digunakan adalah polibag, ember, leaf area
53
meter, oven, dan timbangan. Bahan yang digunakan adalah benih jagung, tanah tegalan,
urea (N), SP-36 (P2O5), KCl (K2O5), dan air. Dosis pupuk urea sebesar 200 kg/ha, SP-36
100 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Dosis pupuk untuk tiap polibag dihitung berdasarkan lapis
olah 20 cm dan BV tanah 1,3. Pupuk urea dan KCl diberikan 2 kali yaitu 1/3 pada saat
tanam dan 2/3 pada saat umur 2 minggu sedangkan pupuk SP-36 diberikan satu kali pada
saat tanam.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)
dengan kombinasi pemupukan yang terdiri atas tidak dipupuk (K0), tanpa N (PK), tanpa P
(NK), tanpa K (NP), dan lengkap (NPK). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3
kali.Pengamatan tanaman dilakukan pada umur 8 mst yang meliputi tinggi tanaman,
klorofil,panjang akar, luas akar, volume akar, berat kering akar dan bobot kering total
tanaman.
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis
varian (Anova) pada taraf 5 %, apabila terdapat beda nyata diuji dengan Duncan’s Mutiple
Range Test (DMRT) 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tinggi Tanaman
Pertumbuhan terjadi karena pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel.
Penimbunan berat kering digunakan sebagai petunjuk ciri pertumbuhan karena mempunyai
kepentingan ekonomi yang besar. Sejumlah petunjuk lain yang berhubungan dengan ciri
pertumbuhan seperti tinggi, volume dan luas daun (Gardner, 1991).
Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati sebagai indikator
pertumbuhan maupun sebagai parameter untuk mengukur pengaruh lingkungan atau
perlakuan yang diterapkan karena tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan yang
paling mudah dilihat (Sitompul dan Guritno, 1995).
Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung
No Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Umur 8 mst
1 Kontrol 144,58 a
2 Pupuk PK 141,05 a
3 Pupuk NP 149,36 a
4 Pupuk NK 154,63 a
5 Pupuk NPK 147,69 a
Keterangan : Angka dalam kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT pada
taraf kepercayaan 95%
54
Hasil Tabel 1 menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata antara pemberian pupuk
ataupun tanpa pemberian pupuk terhadap tinggi tanaman jagung pada umur 8 mst. Tinggi
tanaman meningkat sebesar 6,43% setelah diberi pupuk NK terhadap tanaman tanpa diberi
pupuk/kontrol.
55
Gambar 1. Dari kiri-kekana, Perlakuan Pupuk pada Tanaman Jagung : Tanaman Kontrol, Perlakuan PK,
Perlakuan NPK, Perlakuan NP dan Perlakuan NK
Klorofil
Fotosintesis merupakan satu proses fisiologi penting yang terjadi di dalam
tubuhyang dapat menangkap energi cahaya kemudian energi tersebut dirubah menjadi
energi kimia selanjutnya energi disimpan dalam bentuk karbohidrat (Mirzoyev dan Aliyev,
2010).
Tidak terdapat perbedaan nyata kandungan klorofil tanaman jagung pada umur 8
mst, baik tanaman yang diberi pupuk atau tanaman tanpa dipupuk (Tabel 2).Hasil
penelitian Syafruddin (2013), melaporkan bahwa tidak menunjukan perbedaan signifikan
kandungan klorofil daun jagung pada umur 35 mst setelah diberi pupuk NPK.
Tabel 2. Klorofil Tanaman Jagung
No Perlakuan Klorofil
1 Kontrol 20,27 a
2 Pupuk PK 17,57 a
3 Pupuk NP 23,77 a
4 Pupuk NK 22,32 a
5 Pupuk NPK 23,40 a
Keterangan : Angka dalam kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT pada
taraf kepercayaan 95%
Akar Tanaman Jagung
Panjang akar merupakan variabel yang mempengaruhi serapan nutrisi oleh akar,
semakin panjang ukuran akar maka semakin besar kemungkinan hara diserap.Pemberian
pupuk NK dapat meningkatkan panjang akar jagung pada umur 8 mst, dan berbeda nyata
terhadap tanaman yang diberi pupuk NP dan tanaman kontrol walaupun tidak
56
menunjukkan perbedaan nyata terhadap tanaman yang diberi pupuk PK dan pupuk NPK
(Table 3).
Panjang akar jagung yang diberi pupuk NK meningkat sebesar 152,32 % terhadap
tanaman tanpa diberi pupuk (Table 3). Hasil penelitian Karley dan White,2009
menyatakan bahwa pupuk K dapat meningkatkan konsentrasi K dalam tanaman jagung.
Selanjutnya Shimono, at al. (2012) melaporkan pemberian N sebesar 9,6 m2
dapat
meningkatkan pertumbuhan maksimum tanaman.
Tabel 3 menunjukkan tanaman jagung umur 8 mst yang diberi pupuk NK dapat
meningkatkan luas permukaan akar dan berbeda nyata terhadap tanaman tanpa diberi
pupuk walaupun tidak berbeda nyata terhadap tanaman lain yang diberi pupuk. Luas akar
jagung meningkat sebesar 116,12% terhadap tanaman tanpa diberi pupuk. Hasil penelitian
Tabri (2010) melaporkan bahwa terdapat peningkatan diameter tonggkol jangung sebesar
30% setelah diberi pupuk NK (-P) terhadap tanaman kontrol.
Pemberian pupuk dan tanpa pemberian pupuk, tanaman jagung pada umur 8 mst
tidak dapat meningkatkan volume akar (Tabel 3).
Baik tanaman yang diberi pupuk dan tanaman tanpa pupuk tidak menunjukkan
perbedaan nyata terhadap berat kering akar tanaman jagung pada umur 8 mst (Tabel 3).
Tabel 3. Panjang Akar, Luas Akar, Volume Akar Umur 8 mst Tanaman Jagung
No Perlakuan Panjang akar Luas Akar
Volume
Akar
Berat Kering
Akar per
Tanaman (g)
Berat Kering
Total (g)
1 Kontrol 159.05 b 861,1 b 25,92 a 7,37 a 32,17 a
2 Pupuk PK 265.24 ab 1249,1 ab 34,42 a 10,25 a 37,04 a
3 Pupuk NP 185.19 b 1141,7 ab 31,66 a 9,38 a 41,36 a
4 Pupuk NK 401.31 a 1861,0 a 36,79 a 8,79 a 39,79 a
5 Pupuk NPK 293.77 ab 1353,1 ab 32,46 a 9,57 a 39,00 a
Keterangan : Angka dalam kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT pada
taraf kepercayaan 95%
Berat kering total adalah hasil dari penyerapan unsur hara seperti nitrogen, fosfor
dan kalium. Unsur-unsur tersebut diserap tanaman sebagai nutrisi dan digunakan untuk
menyusun jaringan tanaman (Rosmarkam dan Yuwono, 2002)
Hasil Tabel 3menunjukkan tanaman yang diberi pupuk dengan tanaman tanpa
diberi pupuk tidak terdapat beda nyata atau pemberian pupuk maupun tanpa diberi pupuk
tidak dapat meningkatkan berat kering total tanaman jagung pada umur 8 mst (Tabel 3).
57
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Pertumbuhan tanaman dapat meningkat setelah diberi pupuk Urea dan pupuk KCl
2. Tanpa pemberian pupuk SP-36 (P2O5), dapat meningkatkan panjang akar dan luas
akar jagung pada umur 8 mst
3. Penanaman jagung ditanah tegalan disarankan hanya memberikan pupuk Urea dan
KCl
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu Dosen UGM (Mata
Kuliah Nutrisi) serta teman-teman Agronomi Angkatan 2014, atas sumbangsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Sufardi, dan Bakhtiar. 2012. Serapan Hara dan Efisiensi Pemupukan Phosfat
serta Pertumbuhan Padi Varietas Lokal. Jurnal manajemen sumberdaya lahan.
1 (2): 159-170.
Gardner, F. P., R. Brent Pearc, dan Roger L. M. 1991. Physiology of Crop Plant (Fisiologi
Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Herawati Susilo). UI Press, Jakarta.
Halliday, D.J. and M.E. Trenkel. 1998. IFA World Fertilizer Use Manual. International
Fertilizer Industry Association, Paris.
Karley, A.J., dan White, P.J., 2009. Moving cationic minerals to edible tissues: potassium,
magnesium, calcium. Curr. Opin. Plant Biol. 12, 291-298.
Mirzoyev, R. S. dan Aliyev, J. A. 2010. Photosynthesis and Productivity of Soybean
(Glycine max L.). Proceeding of ANAS (Bioloical Sciences). 65 (5-6): 60-70.
Rosmarkam, A. Dan Yuwono, N. W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Syafruddin. 2013. Tanaman Jagung Di Lahan Sawah Aluvial. SEMINAR NASIONAL
SEREALIA . 291–299.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi3hJWHu-
SAhXFspQKHbmXAooQFghEMAY&url=http%3A%2F%2Fbalitsereal.litban
g.pertanian.go.id%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2016%2F12%2F13bd13.pdf&usg=AFQjCNGYLo76i
ViV56yOlK3RRUfXHdZ3Jg (Diakses 24/03/2017).
Shimono, V., Fujimura, S., Nishimura, T., dan Hasegawa, T. 2012. Nitrogen Uptake by
Rice (Oryza sativa L.) Exposed to LowWater Temperatures at Different
Growth Stages. J. Agronomy & Crop Science. Hal 145-151
58
Sitompul, S. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Soepartini, M. 1990. Kimia Tanah. Materi Pelatihan Teknik Analisa Ta-nah, Tanaman, Air
dan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. 12 hal.
Sutoro, Y., Soeleman dan Iskandar. 1998. Budidaya Tanaman Jagung. Penyunting
Subandi, M. Syam dan A. Widjono. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor.
View publication statsView publication stats

More Related Content

What's hot

SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...University of Brawijaya
 
IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...
IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...
IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...Muh Syafii
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...BBPP_Batu
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2f' yagami
 
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...Repository Ipb
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciBBPP_Batu
 
Mpt 2 konsep pembuatan varietas
Mpt 2 konsep pembuatan varietasMpt 2 konsep pembuatan varietas
Mpt 2 konsep pembuatan varietasAndrew Hutabarat
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukEkal Kurniawan
 
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...Repository Ipb
 
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarPertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarNur Haida
 
Journal irvandra
Journal irvandraJournal irvandra
Journal irvandrairvandr
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutfahmiganteng
 
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...Ignazio Hadi Saragih
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Nia Hardianti
 
PPT.analisis kritis
PPT.analisis kritisPPT.analisis kritis
PPT.analisis kritisHeri Cahyono
 
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Dedi Hutapea
 

What's hot (20)

Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 
14 mastina djalil-dkk
14 mastina djalil-dkk14 mastina djalil-dkk
14 mastina djalil-dkk
 
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
 
IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...
IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...
IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DENG...
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
 
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
 
Mpt 2 konsep pembuatan varietas
Mpt 2 konsep pembuatan varietasMpt 2 konsep pembuatan varietas
Mpt 2 konsep pembuatan varietas
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
 
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarPertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
 
Journal irvandra
Journal irvandraJournal irvandra
Journal irvandra
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
 
PPT.analisis kritis
PPT.analisis kritisPPT.analisis kritis
PPT.analisis kritis
 
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
 
Presentasi kl
Presentasi klPresentasi kl
Presentasi kl
 

Similar to 6 apresus

Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...NurdinUng
 
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...NurdinUng
 
3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdf
3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdf3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdf
3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdfAdonia4
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deNurdinUng
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012NurdinUng
 
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxAndryAdmajaTarigan
 
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...Repository Ipb
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfRisWandi38
 
PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...
PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...
PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...Brawijaya University
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1Repository Ipb
 
Presentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxPresentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxSeed333
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdfRizkyNazty
 
PENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptx
PENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptxPENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptx
PENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptxAbyyuKusuma
 

Similar to 6 apresus (20)

PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptxPPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
 
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
 
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
 
3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdf
3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdf3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdf
3048-Article Text-9245-1-10-20191201.pdf
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_de
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
 
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
 
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
 
Penelitian tanaman
Penelitian tanamanPenelitian tanaman
Penelitian tanaman
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdf
 
Jarak Tanam bayam merah.pdf
Jarak Tanam bayam merah.pdfJarak Tanam bayam merah.pdf
Jarak Tanam bayam merah.pdf
 
PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...
PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...
PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO SILASE PAK...
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
 
Laporan 4 new
Laporan 4 newLaporan 4 new
Laporan 4 new
 
Presentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxPresentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptx
 
Laporan Mini riset
Laporan Mini risetLaporan Mini riset
Laporan Mini riset
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf
 
PENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptx
PENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptxPENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptx
PENGARUH MIKORIZA_Abyyu Candra Kusuma_201910901035.pptx
 
68 124-1-sm
68 124-1-sm68 124-1-sm
68 124-1-sm
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

6 apresus

  • 2. 51 TANGGAPAN HASIL PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG AKIBAT PEMBERIAN PUPUK UREA, SP-36 DAN KCL 1 Apresus Sinaga, 2 Amar Ma’ruf 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat (BPTP) 2 Jurusan Agroteknologi, Universitas Asahan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman jagung setelah pemberian pupuk Urea, SP-36 dan KCl. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2015 di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan kombinasi pemupukan yang terdiri atas :kontrol (tidak dipupuk), tanpa N (PK), tanpa P (NK), tanpa K (NP), dan lengkap (NPK). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan tanaman dilakukan pada umur 8 mst yang meliputi tinggi tanaman, klorofil, panjang akar, luas akar, volume akar, berat kering akar dan bobot kering total tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Urea (N) dan Kalium (K2O5) dapat meningkatkan panjang akar dan luas akar jagung sebesar 152, 32 % dan 116,12% terhadap tanaman tanpa diberi pupuk (kontrol). Tinggi tanaman meningkat sebesar 6,43% setelah diberi pupuk NK terhadap tanaman kontrol. Kata kunci : Jagung, Pupuk (N, P, K), Hasil ABSTRACT This study aims to determine the growth response of corn plant after the administration of urea, SP-36 and KCl The experiment was conducted in April-June 2015 in the greenhouse and Plant Sciences Laboratory of the Department of Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Gadjah Mada.This study uses a completely randomized design (CRD) with a combination of fertilization comprising: control (not fertilized), without of N (PK), without of P (NK), without of K (NP), and complete (NPK).Each treatment was repeated 3 times. Observations plant done at age of 8mstterms of height, chlorophyll, length of root, area of root, root volume, dry weight of root and dry weight of total the plant. The results showed that administration of urea (N) and potassium (K2O5) can increase the length of roots and the roots wide of maize by 152, 32% and 116.12% of the crop without fertilizer (control).Plant height increased by 6.43% after the fertilizer NK to control plant. Keywords: Maize, fertilizer (N, P, K), Results PENDAHULUAN Kesuburan tanah merupakan salah satu faktor vital yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Saat ini petani belum memiliki pedoman khusus untuk mengetahui apakah suatu tanah masih subur atau tidak. Pendugaan kesuburan kimiawi tanah salah satunya dapat menggunakan metode biologis. Tanaman dapat digunakan sebagai metode biologis, selain tanaman mikroba juga dapat digunakan untuk
  • 3. 52 menandai keberadaan maupun ketiadaan suatu unsur hara tertentu pada tanah (Rusmarkan dan Yuwono,2002). Jagung dinilai memiliki responsifitas yang tinggi terhadap beberapa jenis unsur hara karena aktivitas fotosintesisnya yang melalui jalur C4, jalur C4 memerlukan unsur hara yang lebih tinggi untuk mengimbangi aktivitas fisiologis dan metabolismenya yang tinggi. Jagung membutuhkan unsur hara nitrogen, posfor dan kalium dalam jumlah yang lebih tinggi dibanding tanaman C3. Kekhasan jalur C4 dalam menggunakan nutrisi menjadikan jagung sangat direkomendasikan dalam pendugaan kesuburan tanah secara biologis.Tanaman jagung sangat membutuhkan N-total kurang dari 0,4%, dan tanaman akan merespon terhadap pupuk apabila kadar P-tersedia dalam tanah kurang dari 87,32 mg.kg-1 serta pada tanah dengan kadar K-dd kurang dari 0,43cmol.kg-1 tanah (Sutoro et al., 1998). Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam budidaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Tamanan yang dibudidayakan umumnya membutuhkan unsur hara dan dalam jumlah relatif banyak, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa tanpa dipupuk tanaman tidak mampu memberikan hasil seperti yang diharapkan (Halliday et. al,. 1998). Pemberian pupuk ke dalam tanah bertujuan untuk menambah atau mempertahankan kesuburan tanah. Kesuburan tanah dinilai berdasarkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah, baik hara makro maupun hara mikro secara berkecukupan dan berimbang (Bustami et al., 2012).Hubungan antara jumlah hara yang tersedia dalam jaringan tanaman dengan respon pertumbuhan tanaman secara grafikal, dapat digunakan untuk mengetahui suatu unsur hara berada dalam keadaan kekurangan, optimal atau kelebihan (Soepartini, 1990). Berdasarkan status ketersediaan hara yang senantiasa berbeda pada setiap tanah terutama unsur hara nitrogen, posfor dan kalium serta responsifitas tanaman jagung terhadap unsur hara tersebut maka dilakukanlah percobaan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman jagung setelah pemberian pupuk urea, SP36 dan KCl pada kasus pendugaan kesuburan tanah dengan metode biologis METODOLOGI Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2015 di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Peralatan yang digunakan adalah polibag, ember, leaf area
  • 4. 53 meter, oven, dan timbangan. Bahan yang digunakan adalah benih jagung, tanah tegalan, urea (N), SP-36 (P2O5), KCl (K2O5), dan air. Dosis pupuk urea sebesar 200 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Dosis pupuk untuk tiap polibag dihitung berdasarkan lapis olah 20 cm dan BV tanah 1,3. Pupuk urea dan KCl diberikan 2 kali yaitu 1/3 pada saat tanam dan 2/3 pada saat umur 2 minggu sedangkan pupuk SP-36 diberikan satu kali pada saat tanam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan kombinasi pemupukan yang terdiri atas tidak dipupuk (K0), tanpa N (PK), tanpa P (NK), tanpa K (NP), dan lengkap (NPK). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali.Pengamatan tanaman dilakukan pada umur 8 mst yang meliputi tinggi tanaman, klorofil,panjang akar, luas akar, volume akar, berat kering akar dan bobot kering total tanaman. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis varian (Anova) pada taraf 5 %, apabila terdapat beda nyata diuji dengan Duncan’s Mutiple Range Test (DMRT) 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Pertumbuhan terjadi karena pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel. Penimbunan berat kering digunakan sebagai petunjuk ciri pertumbuhan karena mempunyai kepentingan ekonomi yang besar. Sejumlah petunjuk lain yang berhubungan dengan ciri pertumbuhan seperti tinggi, volume dan luas daun (Gardner, 1991). Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati sebagai indikator pertumbuhan maupun sebagai parameter untuk mengukur pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diterapkan karena tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan yang paling mudah dilihat (Sitompul dan Guritno, 1995). Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung No Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Umur 8 mst 1 Kontrol 144,58 a 2 Pupuk PK 141,05 a 3 Pupuk NP 149,36 a 4 Pupuk NK 154,63 a 5 Pupuk NPK 147,69 a Keterangan : Angka dalam kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT pada taraf kepercayaan 95%
  • 5. 54 Hasil Tabel 1 menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata antara pemberian pupuk ataupun tanpa pemberian pupuk terhadap tinggi tanaman jagung pada umur 8 mst. Tinggi tanaman meningkat sebesar 6,43% setelah diberi pupuk NK terhadap tanaman tanpa diberi pupuk/kontrol.
  • 6. 55 Gambar 1. Dari kiri-kekana, Perlakuan Pupuk pada Tanaman Jagung : Tanaman Kontrol, Perlakuan PK, Perlakuan NPK, Perlakuan NP dan Perlakuan NK Klorofil Fotosintesis merupakan satu proses fisiologi penting yang terjadi di dalam tubuhyang dapat menangkap energi cahaya kemudian energi tersebut dirubah menjadi energi kimia selanjutnya energi disimpan dalam bentuk karbohidrat (Mirzoyev dan Aliyev, 2010). Tidak terdapat perbedaan nyata kandungan klorofil tanaman jagung pada umur 8 mst, baik tanaman yang diberi pupuk atau tanaman tanpa dipupuk (Tabel 2).Hasil penelitian Syafruddin (2013), melaporkan bahwa tidak menunjukan perbedaan signifikan kandungan klorofil daun jagung pada umur 35 mst setelah diberi pupuk NPK. Tabel 2. Klorofil Tanaman Jagung No Perlakuan Klorofil 1 Kontrol 20,27 a 2 Pupuk PK 17,57 a 3 Pupuk NP 23,77 a 4 Pupuk NK 22,32 a 5 Pupuk NPK 23,40 a Keterangan : Angka dalam kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT pada taraf kepercayaan 95% Akar Tanaman Jagung Panjang akar merupakan variabel yang mempengaruhi serapan nutrisi oleh akar, semakin panjang ukuran akar maka semakin besar kemungkinan hara diserap.Pemberian pupuk NK dapat meningkatkan panjang akar jagung pada umur 8 mst, dan berbeda nyata terhadap tanaman yang diberi pupuk NP dan tanaman kontrol walaupun tidak
  • 7. 56 menunjukkan perbedaan nyata terhadap tanaman yang diberi pupuk PK dan pupuk NPK (Table 3). Panjang akar jagung yang diberi pupuk NK meningkat sebesar 152,32 % terhadap tanaman tanpa diberi pupuk (Table 3). Hasil penelitian Karley dan White,2009 menyatakan bahwa pupuk K dapat meningkatkan konsentrasi K dalam tanaman jagung. Selanjutnya Shimono, at al. (2012) melaporkan pemberian N sebesar 9,6 m2 dapat meningkatkan pertumbuhan maksimum tanaman. Tabel 3 menunjukkan tanaman jagung umur 8 mst yang diberi pupuk NK dapat meningkatkan luas permukaan akar dan berbeda nyata terhadap tanaman tanpa diberi pupuk walaupun tidak berbeda nyata terhadap tanaman lain yang diberi pupuk. Luas akar jagung meningkat sebesar 116,12% terhadap tanaman tanpa diberi pupuk. Hasil penelitian Tabri (2010) melaporkan bahwa terdapat peningkatan diameter tonggkol jangung sebesar 30% setelah diberi pupuk NK (-P) terhadap tanaman kontrol. Pemberian pupuk dan tanpa pemberian pupuk, tanaman jagung pada umur 8 mst tidak dapat meningkatkan volume akar (Tabel 3). Baik tanaman yang diberi pupuk dan tanaman tanpa pupuk tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadap berat kering akar tanaman jagung pada umur 8 mst (Tabel 3). Tabel 3. Panjang Akar, Luas Akar, Volume Akar Umur 8 mst Tanaman Jagung No Perlakuan Panjang akar Luas Akar Volume Akar Berat Kering Akar per Tanaman (g) Berat Kering Total (g) 1 Kontrol 159.05 b 861,1 b 25,92 a 7,37 a 32,17 a 2 Pupuk PK 265.24 ab 1249,1 ab 34,42 a 10,25 a 37,04 a 3 Pupuk NP 185.19 b 1141,7 ab 31,66 a 9,38 a 41,36 a 4 Pupuk NK 401.31 a 1861,0 a 36,79 a 8,79 a 39,79 a 5 Pupuk NPK 293.77 ab 1353,1 ab 32,46 a 9,57 a 39,00 a Keterangan : Angka dalam kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut DMRT pada taraf kepercayaan 95% Berat kering total adalah hasil dari penyerapan unsur hara seperti nitrogen, fosfor dan kalium. Unsur-unsur tersebut diserap tanaman sebagai nutrisi dan digunakan untuk menyusun jaringan tanaman (Rosmarkam dan Yuwono, 2002) Hasil Tabel 3menunjukkan tanaman yang diberi pupuk dengan tanaman tanpa diberi pupuk tidak terdapat beda nyata atau pemberian pupuk maupun tanpa diberi pupuk tidak dapat meningkatkan berat kering total tanaman jagung pada umur 8 mst (Tabel 3).
  • 8. 57 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Pertumbuhan tanaman dapat meningkat setelah diberi pupuk Urea dan pupuk KCl 2. Tanpa pemberian pupuk SP-36 (P2O5), dapat meningkatkan panjang akar dan luas akar jagung pada umur 8 mst 3. Penanaman jagung ditanah tegalan disarankan hanya memberikan pupuk Urea dan KCl Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu Dosen UGM (Mata Kuliah Nutrisi) serta teman-teman Agronomi Angkatan 2014, atas sumbangsinya. DAFTAR PUSTAKA Bustami, Sufardi, dan Bakhtiar. 2012. Serapan Hara dan Efisiensi Pemupukan Phosfat serta Pertumbuhan Padi Varietas Lokal. Jurnal manajemen sumberdaya lahan. 1 (2): 159-170. Gardner, F. P., R. Brent Pearc, dan Roger L. M. 1991. Physiology of Crop Plant (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Herawati Susilo). UI Press, Jakarta. Halliday, D.J. and M.E. Trenkel. 1998. IFA World Fertilizer Use Manual. International Fertilizer Industry Association, Paris. Karley, A.J., dan White, P.J., 2009. Moving cationic minerals to edible tissues: potassium, magnesium, calcium. Curr. Opin. Plant Biol. 12, 291-298. Mirzoyev, R. S. dan Aliyev, J. A. 2010. Photosynthesis and Productivity of Soybean (Glycine max L.). Proceeding of ANAS (Bioloical Sciences). 65 (5-6): 60-70. Rosmarkam, A. Dan Yuwono, N. W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Syafruddin. 2013. Tanaman Jagung Di Lahan Sawah Aluvial. SEMINAR NASIONAL SEREALIA . 291–299. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ca d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi3hJWHu- SAhXFspQKHbmXAooQFghEMAY&url=http%3A%2F%2Fbalitsereal.litban g.pertanian.go.id%2Fwp- content%2Fuploads%2F2016%2F12%2F13bd13.pdf&usg=AFQjCNGYLo76i ViV56yOlK3RRUfXHdZ3Jg (Diakses 24/03/2017). Shimono, V., Fujimura, S., Nishimura, T., dan Hasegawa, T. 2012. Nitrogen Uptake by Rice (Oryza sativa L.) Exposed to LowWater Temperatures at Different Growth Stages. J. Agronomy & Crop Science. Hal 145-151
  • 9. 58 Sitompul, S. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soepartini, M. 1990. Kimia Tanah. Materi Pelatihan Teknik Analisa Ta-nah, Tanaman, Air dan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. 12 hal. Sutoro, Y., Soeleman dan Iskandar. 1998. Budidaya Tanaman Jagung. Penyunting Subandi, M. Syam dan A. Widjono. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor. View publication statsView publication stats