SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K
81
Hasil Tanaman Jagung yang Dipupuk N, P, dan K di Dutohe Kabupaten Bone Bolango
The maize yields causes of N, P, and K Fertilized in Dutohe of Bone Bolango Regency
Febrian F. R. Aluwi1
, Nurdin2
, Fitriah S. Jamin2
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128
: febrianfazrirahmataluwi@yahoo.com
2
Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128
Diterima 26 Juli 2012/Disetujui 30 Juli 2012
ABSTRACT
The objective of this research was to study the respons of N, P, and K fertilizers and the best
combination of it on the maize yields. The experimental design was following random block
design that consist of 4 treatments with 3 replications, so there are 12 plot units. Dosages of
each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The result of this research
showing that minus one test has significant effect to stem length, stem diameters, and all dry
weigh, while for 100 gain weigh has not significant effects. The best treatment combination
was N+K treatment or minus P.
Keywords: minus one test, N, P, K, fertilizer, yield, maize
PENDAHULUAN
Jagung merupakan salah satu pangan yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk dan merupakan komoditi yang penting setelah padi. Selain sebagai sumber kalori bagi
sebagian penduduk Indonesia, jagung juga merupakan sumber karbohidrat selain beras.
Meningkatnya kebutuhan jagung pada setiap tahun, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, seperti pangan, pakan dan bahan industri, maka produksi jagung harus terus
mengalami peningkatan, salah satu cara untuk meningkatkan produksi jagung yaitu
dilakukan pemupukan yang efektif dan efisien agar tidak terjadi masalah polusi lingkungan yang
berawal dari penggunaan pupuk berlebih (Santi et al. 2006 dalam Vicka, 2010).
Produksi utama usahatani tanaman jagung adalah biji. Biji jagung merupakan sumber
karbohidrat yang potensial untuk bahan pangan maupun non pangan. Produksi sampingan
berupa batang, daun dan kelobot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak atau pupuk
kompos (Rukmana, 1997 dalam Sitorus, 2008). Produksi jagung Indonesia tahun 2007
sebesar 13,28 juta ton pipilan kering atau naik dari tahun 2006 yaitu sebesar 11.61 juta ton.
Luas panen jagung di seluruh Indonesia diperkirakan sekitar 4,2 juta hektar dengan laju
pertumbuhan 3,6% pertahun. Walaupun demikian indonesia masih melakukan impor 1-2 ton
pertahun untuk mencukupi kebutuhan jagung dalam negeri yang sebagian besar adalah untuk
pakan ternak. Diprediksikan bahwa Indonesia bebas impor jagung pada tahun 2009 dengan
total produksi 18 juta ton, itu artinya potensi ekspor bisa mencapai 1,1 juta ton dari kebutuhan
jagung nasional yang hanya 16,3 juta ton. Membaiknya produksi jagung dalam negeri tersebut
salah satunya karena didukung dengan bibit jagung jenis hibrida (Republika, 2008).
Rendahnya produksi rata-rata jagung nasional, antara lain disebabkan belum meluasnya
penanaman varietas unggul dan belum memperhatikan penggunaan benih berkualitas di
tingkat petani. Disamping itu pengelolaan tanaman dan lingkungan budidaya tanaman jagung,
misalnya teknik bercocok tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit belum sesuai
dengan paket teknologi maju yang berkembang di lapangan atau teknologi hasil penelitian
para pakar dibidangnya (Purwono dan Hartono, 2005).
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung adalah dengan pemupukan, salah
satu fungsi pupuk adalah untuk menambah unsur hara dalam tanah dalam bentuk yang
tersedia. Artinya pupuk yang di tambahkan itu harus dapat di serap tanaman. Pemupukan
berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status semua hara
JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88
ISSN 2252-3774
82
esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum untuk meningkatkan produksi dan
mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari
pencemaran lingkungan. Jadi pemupukan berimbang merupakan pemenuhan hara yang
berimbang dalam tanah, bukan berimbang dalam bentuk dan jenis pupuk. Pemupukan
diberikan bagi hara yang kurang dalam tanah, yang sudah cukup diberikan hanya untuk
memelihara hara tanah supaya tidak berkurang. Dalam penerapannya pemupukan berimbang
dapat menggunakan pupuk tunggal seperti urea, SP-36, TSP, dan KCl, pupuk majemuk
ditambah pupuk tunggal atau campuran pupuk tunggal. Agar sesuai dengan takaran
pemupukan berimbang yang spesifik lokasi, komposisi pupuk harus bervariasi sesuai
kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman (Pusri, 2008).
Pupuk NPK (Nitroposka) adalah pupuk majemuk yang dibuat dengan mencampurkan
unsur-unsur pupuk yaitu N, P dan K. Untuk mengurangi biaya pemupukan sering digunakan
pupuk majemuk sebagai alternatif dari pemakaian pupuk tunggal. Kebutuhan unsur hara
untuk satu jenis tanaman tergantung dari umur tanaman, jenis tanaman dan iklim (Hasibuan,
2006). Adapun NPK (Nitroposka) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 160 kg N/ha,
60 kg P2O5/ha, dan 90 kg K2O/ha, petak omisi yakni: PK (tanpa N), NK (tanpa P), NP (tanpa
K), dan NPK (lengkap). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pupuk N, P
dan K terhadap hasil jagung, dan (2) menentukan kombinasi perlakuan yang terbaik pupuk N,
P dan K terhadap hasil jagung.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango
yang kerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Gorontalo. Waktu
pelaksanaan penelitian selama 3 bulan dari bulan November sampai dengan Januari 2012.
Penelitian ini di rancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri
atas 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga memperoleh 12 satuan petak percobaan. Setiap
petak mempunyai luas potensial 10 x 10 m = 100 m2
, luas keseluruhan 12 petak x 100 m2
=
1200 m2
. Takaran pupuk per petak diperoleh dari konversi takaran pupuk per hektar (ha) ke
dalam takaran pupuk per petak potensial (Tabel 1).
Tabel 1. Perlakuan dan Jenis Takaran Pupuk per Hektar
Perlakuan
Jenis dan Takaran Pupuk N, P, dan K
Urea TSP KCl
A. N+P+K 160 54 90
B. P+K(-N) 0 54 90
C. N+K(-P) 160 0 90
D. N+P(-K) 160 54 0
Pupuk Urea, TSP dan KCL diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada saat umur tanaman
12 HST dan saat tanaman berumur 35 HST (Tabel 2).
Tabel 2. Penggunaan pupuk pada saat 12 HST setiap perlakuan (g/petak) dan g/lubang tanam
Perlakuan
Jumlah pemberian pupuk (g) per petak dan per lubang tanam 12 HST
N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam
A. N+P+K 960 324 540 1824 4.19
B. P+K(-N) 0 324 540 864 2.01
C. N+K(-P) 960 0 540 1500 3.49
D. N+P(-K) 960 324 0 1284 3.49
Perlakuan penggunaan pupuk N, P, dan K per petak dilakukan pada saat tanaman
berumur 35 HST yang dijelaskan pada Tabel 3.
Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K
83
Tabel 3. Penggunaan pupuk pada saat 35 HST setiap perlakuan (g/petak) dan g/lubang tanam.
Perlakuan
Jumlah pemberian pupuk (g) per petak dan per lubang tanam 35 HST
N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam
A. N+P+K 640 216 360 1216 2.83
B. P+K(-N) 0 216 360 576 1.13
C. N+K(-P) 640 0 360 1000 2.33
D. N+P(-K) 640 216 0 956 2.33
Parameter yang di amati dalam penelitian ini yakni, panjang tongkol, diameter tongkol,
berat kering keseluruhan, dan berat kering 100 biji. langkah awal yang dilakukan dalam
penelitian adalah melakukan pengolahan lahan dengan melakukan pembajakkan
menggunakan bajak sapi, setelah itu membuat petakan diratakan menggunakan cangkul seluas
10 m2
sebanyak 12 petak. Kemudian melakukan ploting dengan menggunakan meteran rol
atau tali yang sudah diukur 75 x 30 cm. Menyiapkan benih yang akan digunakan, kemudian
membuat takaran pupuk masing-masing, pupuk P, K 864 g, pupuk N, K 1500 g, pupuk N, P
1500 g, pupuk N, P, dan K 1824 g. Kemudian melakukan penanamn setiap lubang tanah
dibuat dengan tugal berdiameter 4 cm pada kedalaman 2 cm, setiap lubang diletakkan 2 benih
jagung Bisi 2. Pemeliharaan jagung harus diawasi secara intensif, penyiraman dilakukan 4
hari sekali. Kemudian melakukan penyiangan 3 minggu HST (hari setelah tanam), dan
pemupukan pertama dilakukan pada umur 12 HST, pemupukan kedua 35 HST, setelah itu
melakukan penyemprotan 2 minggu sekali. Data yang diperoleh dianalisis mengikuti sidik
ragam RAK. Jika F hitung nyata (F hitung > F tabel ), maka dilanjutkan dengan uji BNT.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat fisika dan kimia tanah
Berdasarkan hasil analisis fisik dan kimia tanah tempat pelaksanaan penelitian di Dutohe
Kecamatan Kabila pada lapisan olah dengan kedalaman 0-30 cm menunjukkan bahwa tekstur
tanah tergolong lempung berpasir dengan kandungan N-total rendah (0,10%), kerapatan jenis
(1,1), kadar air (2,77%), permeabilitas sedang (5,74), pH netral (7,2), C organik (1,19%), P
tersedia sangat tinggi (50,74 mg/100g), K tersedia sangat rendah (0,57), KTK sedang (19,72)
sementara kejenuhan basa (68,86%).
Table 4. Sifat-sifat tanah di Desa Dutohe Kecamatan Kabila
No. Parameter Hasil Analisa Kriteria (PPT, 1983)
1. Tekstur
a. Pasir 66.87
Lempung Berpasir
b. Debu 18.07
c. Liat 15.06
2 BV(g/cm3) 1.1
3 Kadar air (%) 2.77
4 Permiabilitas (cm/jam) 5.74 Sedang
5 pH H2O 7.2 Netral
6 N Tanah (Kjedahl) (%) 0.10 Rendah
7 P2O5 tersedia (Bray 1) 50.74 SgtTnggi
8 C-organik (Walky and Black) 1.19 Rendah
9 K2O tersedia 0.57 Sgt Rendah
10 KTK me/100 g 19.72 Sedang
11 KB (%) 68.86 Tinggi
Dengan demikian, maka status kesuburan tanah di lokasi penelitian tergolong rendah.
Penambahan pupuk anorganik N, P dan K diharapkan dapat meningkatkan serapan hara pada
tanaman jagung di lokasi tersebut.
JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88
ISSN 2252-3774
84
Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap panjang tongkol jagung
Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji
kurang satu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap panjang tongkol. Tabel 5
menunjukan bahwa panjang tongkol pada perlakuan kombinasi pupuk PK (tanpa N) tidak
berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP (tanpa K), NK (tanpa P) dan kombinasi
pupuk lengkap NPK.
Tabel 5. Rataan panjang tongkol pada uji kurang satu pupuk N, P, dan K
Perlakuan Rataan (cm)
P+K 11,9a
N+P 14,8b
N+K 16,1b
N+P+K 16,5b
BNT 5% 1,98
BNT 1% 3,00
KK (%) 1,67
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.
Hasil terendah rataan panjang tongkol pada uji kurang satu pupuk N, P, dan K tampak
pada perlakuan kombinasi pupuk PK (tanpa N) yakni 11,9 cm (Gambar 2). Sedangkan
kombinasi pupuk yang tertinggi pada perlakuan pupuk lengkap NPK, yakni 16,5 pada
perlakuan kombinasi pupuk PK hasil rataan panjang tongkol rendah karena hara N tersedia
dalam tanah rendah. Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah merangsang
pertumbuhan secara keseluruhan khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, N berperan
penting dalam pembentukan zat hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis
(Lingga dan Marsono, 2000). Proses fotosintesis merupakan proses pembentukan zat
makanan yang berpengaruh terhadap buah yang di hasilkan tanaman jagung, sehingga dengan
tidak adanya pemberian pupuk N pada tanaman dan rendahnya kadar N dalam tanah
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan buah tanaman jagung.
Dalam pemupukan P bertujuan untuk mempercepat pemasakan buah. Sesuai data analisis
tanah (Tabel 5) bahwa P tersedia sangat tinggi, sementara pada perlakuan ini dilakukan
penambahan unsur P dalam tanah, maka diduga ketersediaan P dalam tanah telah melewati
ambang batas.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
P+K N+P N+K N+P+K
Panjang
Tongkol
(cm)
Perlakuan
Gambar 1. Keragaan panjang tongkol dengan pemupukan N, P, dan K
Kombinasi pupuk NPK (lengkap) hasil rataannya tertinggi karena kombinasi pupuk ini
merupakan kombinasi yang cukup baik, sesuai dengan hasil analisis tanah kadar N dalam
tanah rendah dan kadar K yang tersedia sangat rendah, sehingga suplay unsur N dan K
Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K
85
sangatlah perlu dalam peningkatan produksi tanaman jagung, yang dapat dilihat jelas pada
perlakuan kombinasi pupuk NPK (lengkap) yang mendapatkan rataan panjang tongkol
tertinggi pada uji kurang satu pupuk N, P dan K terhadap hasil jagung.
Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap diameter tongkol jagung
Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji
kurang satu memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap diameter tongkol jagung (Tabel
6). Pada rataan diameter tongkol perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N tidak berbeda nyata
dengan perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, tetapi berbeda sangat nyata dengan
perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P. Perlakuan NK tanpa P tidak berbeda nyata dengan
perlakuan kombinasi pupuk NP tanpa K dan NPK. Perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP
tanpa K, dan NK tanpa P hasil pengukuran rataan diameter tongkol nyata lebih tinggi
dibandingkan perlakuan kombonasi pupuk PK tanpa N dengan hasil rataan sebesar 3,91 cm.
Tabel 6. Rataan diameter tongkol jagung dengan pemupukan N, P, dan K
Perlakuan Rataan (cm)
P+K 3,91a
N+P 4,14b
N+K 4,48c
N+P+K 4,12b
BNT 5% 0,15
BNT 1% 0,23
KK (%) 0,46
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.
0
1
2
3
4
5
P+K N+P N+K N+P+K
3.91
4.14
4.48
4.12
Diameter
Tongkol
(cm)
Perlakuan
P+K N+P N+K N+P+K
Gambar 2. Keragaan diameter tongkol dengan pemupukan N, P, dan K
Pertanaman dengan diameter tongkol dan bobot 100 biji tinggi memberikan hasil biji
yang juga tinggi (Tabri, 2003). Hasil pengukuran rataan diameter tongkol tertinggi terdapat
pada perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P sebesar 4,48 cm.
Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap berat kering keseluruhan
Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji
kurang satu memberi pengaruh berbeda nyata terhadap berat kering keseluruhan (Tabel 7).
JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88
ISSN 2252-3774
86
Tabel 7. Rataan berat kering keseluruhan dengan pemupukan N, P, dan K
Perlakuan Rataan (g)
P+K 665a
N+P 1.122b
N+K 1.149b
N+P+K 1.064b
BNT 5% 324,28
KK (%) 4,0580
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.
Gambar 3. Keragaan berat kering keseluruhan dengan pupuk N, P, dan K
Perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi
pupuk NPK, NP tanpa K, dan NK tanpa P. Rataan terendah berat kering keseluruhan yakni
pada perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N sebesar 665 g dan rataan tertinggi berat kering
keseluruhan pada perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P sebesar 1.149 g.
Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap berat kering 100 biji
Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji
kurang satu tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering 100 biji jagung. Tabel 8
menunjukan bahwa berat kering 100 biji jagung tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk N,
K tanpa P dan tidak berbeda nyata dengan seluruh perlakuan kombinasi pupuk lainnya. Hal
ini diakibatkan oleh karena kadar P dalam tanah sangat tinggi, kada N rendah dan unsur K
sangat rendah (tabe l), sehingga walaupun dalam perlakuan kombinasi pupuk tanpa P dan
hanya pemupukan N, K, kombinasi pupuk ini menghasilkan berat kering 100 biji tertinggi
(28,00 g), walaupun pengaruhnya tidak nyata terhadap seluruh perlakuan.
Tabel 8. Rataan berat kering 100 biji dengan pemupukan N, P, dan K
Perlakuan Rataan (g)
P+K 23,67tn
N+P 26,33
N+K 28,00
N+P+K 24,33
KK (%) 3,519
tn=tidak berbeda nyata
Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K
87
Gambar 4. Keragaan Berat Kering 100 Biji dengan pemupukan N, P, dan K
Menurut Mapegau (2000) bahwa hara P diperlukan bagi perkembangan akar.
Perakaran yang lebih berkembang akan memungkinkan bagi penyerapan hara yang lebih
banyak. Meningkatnya serapan N, P, dan K dan jumlah klorofil dapat meningkatkan laju
fotosintesis yang kemudian akan meningkatkan hasil tanaman. Dari hasil perlakuan yang di
lakukan dan hasil analisis tanah dapat dilihat bahwa setiap perlakuan yang dilakukan yang
menggunakan pupuk P hasilnya tidak ada yg maksimal, hal ini disebabkan karena kandungan
hara P yang sangat tinggi dan kemudian di berikan perlakuan pupuk P sehingga kebutuhan
unsur P yang diberikan pada tanaman sudah mencapai ambang batas. Perlakuan yang terbaik
terlihat jelas pada perlakuan kombinasi pupuk NK karena ketersediaan pupuk P sangat tinggi
sehingga tanpa pupuk P dapat memberikan hasil berat kering 100 biji yang tertinggi.
Kombinasi pupuk N, P, dan K terbaik terhadap hasil jagung
Kombinasi pupuk yang terbaik untuk parameter panjang tongkol, diameter tongkol, berat
kering keseluruhan, dan berat kering 100 biji adalah pupuk NK tanpa P, walaupun pada
parameter berat kering 100 biji pengaruhnya tidak nyata pada BNT 5%. Hal ini karena hasil
analisis sifat fisika dan kimia tanah menunjukkan kandungan N rendah, K sangat rendah dan
dan P sangat tinggi, sehingga dalam penelitian perlakuan kombinasi pemupukan NK tanpa P
di setiap parameter memberikan rataan yang tertinggi dan merupakan kombinasi pupuk yang
berimbang. Pemupukan berimbang merupakan pengelolaan hara spesifik lokasi, bergantung
pada lingkungan setempat, terutama tanah. Menurut Dobermann et al. (2003) dalam Sirappa
(2010), konsep pengelolaan hara spesifik lokasi mempertimbangkan kemampuan tanah
menyediakan hara secara alami dan pemulihan hara yang sebelumnya dimanfaatkan tanaman.
Konsep serupa juga digunakan untuk rekomendasi pemupukan yang baru pada tanaman
jagung dengan penekanan khusus pada pemahaman potensi hasil dan senjang hasil sebagai
dasar perbaikan rekomendasi pengelolaan hara spe-sifik lokasi. Pengelolaan hara spesifik
lokasi berupaya menyediakan hara bagi tanaman secara tepat, baik jumlah, jenis, maupun
wak-tu pemberiannya, dengan mempertimbangkan kebutuhan tanaman dan kapasitas lahan
dalam menyediakan hara bagi tanaman.
KESIMPULAN
1. Pemupukan N, P, dan K dengan metode uji kurang satu berpengaruh sangat nyata
terhadap panjang tongkol dan diameter tongkol, berpengaruh nyata terhadap berat kering
keseluruhan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji.
2. Kombinasi pupuk yang terbaik terhadap hasil jagung di Desa Dutohe Kabupaten Bone
Bolango adalah kombinasi pupuk N+K tanpa P.
JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88
ISSN 2252-3774
88
DAFTAR PUSTAKA
Vicka, K. 2010. Uji efektivitas pupuk NPK plus humik terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung (Zea mays L.) dan sifat kimia tanah pada Ultisol, Cijayanti, Bogor.
Lingga dan Marsono. 2000. Pupukn Anorganik. Tani Muda, Jakarta.
Pusri, 2008. Pemupukan Berimbang. http://www.niaga@pusri.co.id.
Nurdin, P. Maspeke, Z. Ilahude, dan F. Zakaria. 2009. Pertumbuhan dan hasil jagung yang
dipupuk N, P, dan K pada tanah vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. J. Tanah
Tropika 14(1):49-56.
Pusat Penelitian Tanah. 1983. Terms of reference survei kapabilitas tanah no 22/1983. Bogor:
Proyek Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi (P3MT) Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI, Jakarta.
Purwono dan R. Hartono, 2005. Bertanam jagung unggul. Penebar swadaya, Jakarta.
Sirappa, M. P. 2010. Peningkatan produktivitas jagung melalui pemberian pupuk N, P, K dan
pupuk kandang pada lahan kering di Maluku. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Maluku, Ambon.
Sitorus, H. 2008. Uji efektivitas pupuk organik padat dan NPK terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman jagung (Zea mays L.). Medan.
Tabri, F. 2010. Pengaruh pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan
komposit pada tanah Inceptisol Endoaquepts Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.

More Related Content

What's hot

Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIRizki Chairunnisya
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanAqyu DenganMyu
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & airdenotsudiana
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYEDIS BLOG
 
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadiLakata
 
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...zulfikar fahmi
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruPurwandaru Widyasunu
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Yuwan Kilmi
 
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...NurdinUng
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Purwandaru Widyasunu
 

What's hot (19)

Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahan
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRY
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
 
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
 
Agrogeofisika
AgrogeofisikaAgrogeofisika
Agrogeofisika
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4
 
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
 
Konservasi
KonservasiKonservasi
Konservasi
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 

Similar to Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolango agustus 2012

Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...NurdinUng
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012NurdinUng
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...Repository Ipb
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciBBPP_Batu
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfRisWandi38
 
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxAndryAdmajaTarigan
 
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...Repository Ipb
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2f' yagami
 
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...Ignazio Hadi Saragih
 
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdfJurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdfliya315059
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122MDendy1
 
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Repository Ipb
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Nia Hardianti
 
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Repository Ipb
 
Carrying capacity
Carrying capacityCarrying capacity
Carrying capacityM Abidin
 

Similar to Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolango agustus 2012 (20)

Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
 
6 apresus
6 apresus6 apresus
6 apresus
 
155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdf
 
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
 
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
PENGARUH PENCUCIAN, APLIKASI GLiRISIDIA DAN UItEA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP...
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
 
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
 
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdfJurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122
 
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
 
Carrying capacity
Carrying capacityCarrying capacity
Carrying capacity
 
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
 
Bptpjakarta
BptpjakartaBptpjakarta
Bptpjakarta
 

More from NurdinUng

Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
 
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...NurdinUng
 
Prosiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdinProsiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdinNurdinUng
 
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...NurdinUng
 
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...NurdinUng
 
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...NurdinUng
 
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...NurdinUng
 
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...NurdinUng
 
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...NurdinUng
 
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...NurdinUng
 
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...NurdinUng
 
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...NurdinUng
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixNurdinUng
 

More from NurdinUng (13)

Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
 
Prosiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdinProsiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdin
 
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
 
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
 
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
 
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
 
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
 
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
 
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
 
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
 
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (7)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolango agustus 2012

  • 1. Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K 81 Hasil Tanaman Jagung yang Dipupuk N, P, dan K di Dutohe Kabupaten Bone Bolango The maize yields causes of N, P, and K Fertilized in Dutohe of Bone Bolango Regency Febrian F. R. Aluwi1 , Nurdin2 , Fitriah S. Jamin2 1 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128 : febrianfazrirahmataluwi@yahoo.com 2 Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128 Diterima 26 Juli 2012/Disetujui 30 Juli 2012 ABSTRACT The objective of this research was to study the respons of N, P, and K fertilizers and the best combination of it on the maize yields. The experimental design was following random block design that consist of 4 treatments with 3 replications, so there are 12 plot units. Dosages of each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The result of this research showing that minus one test has significant effect to stem length, stem diameters, and all dry weigh, while for 100 gain weigh has not significant effects. The best treatment combination was N+K treatment or minus P. Keywords: minus one test, N, P, K, fertilizer, yield, maize PENDAHULUAN Jagung merupakan salah satu pangan yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan merupakan komoditi yang penting setelah padi. Selain sebagai sumber kalori bagi sebagian penduduk Indonesia, jagung juga merupakan sumber karbohidrat selain beras. Meningkatnya kebutuhan jagung pada setiap tahun, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti pangan, pakan dan bahan industri, maka produksi jagung harus terus mengalami peningkatan, salah satu cara untuk meningkatkan produksi jagung yaitu dilakukan pemupukan yang efektif dan efisien agar tidak terjadi masalah polusi lingkungan yang berawal dari penggunaan pupuk berlebih (Santi et al. 2006 dalam Vicka, 2010). Produksi utama usahatani tanaman jagung adalah biji. Biji jagung merupakan sumber karbohidrat yang potensial untuk bahan pangan maupun non pangan. Produksi sampingan berupa batang, daun dan kelobot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak atau pupuk kompos (Rukmana, 1997 dalam Sitorus, 2008). Produksi jagung Indonesia tahun 2007 sebesar 13,28 juta ton pipilan kering atau naik dari tahun 2006 yaitu sebesar 11.61 juta ton. Luas panen jagung di seluruh Indonesia diperkirakan sekitar 4,2 juta hektar dengan laju pertumbuhan 3,6% pertahun. Walaupun demikian indonesia masih melakukan impor 1-2 ton pertahun untuk mencukupi kebutuhan jagung dalam negeri yang sebagian besar adalah untuk pakan ternak. Diprediksikan bahwa Indonesia bebas impor jagung pada tahun 2009 dengan total produksi 18 juta ton, itu artinya potensi ekspor bisa mencapai 1,1 juta ton dari kebutuhan jagung nasional yang hanya 16,3 juta ton. Membaiknya produksi jagung dalam negeri tersebut salah satunya karena didukung dengan bibit jagung jenis hibrida (Republika, 2008). Rendahnya produksi rata-rata jagung nasional, antara lain disebabkan belum meluasnya penanaman varietas unggul dan belum memperhatikan penggunaan benih berkualitas di tingkat petani. Disamping itu pengelolaan tanaman dan lingkungan budidaya tanaman jagung, misalnya teknik bercocok tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit belum sesuai dengan paket teknologi maju yang berkembang di lapangan atau teknologi hasil penelitian para pakar dibidangnya (Purwono dan Hartono, 2005). Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung adalah dengan pemupukan, salah satu fungsi pupuk adalah untuk menambah unsur hara dalam tanah dalam bentuk yang tersedia. Artinya pupuk yang di tambahkan itu harus dapat di serap tanaman. Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status semua hara
  • 2. JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88 ISSN 2252-3774 82 esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Jadi pemupukan berimbang merupakan pemenuhan hara yang berimbang dalam tanah, bukan berimbang dalam bentuk dan jenis pupuk. Pemupukan diberikan bagi hara yang kurang dalam tanah, yang sudah cukup diberikan hanya untuk memelihara hara tanah supaya tidak berkurang. Dalam penerapannya pemupukan berimbang dapat menggunakan pupuk tunggal seperti urea, SP-36, TSP, dan KCl, pupuk majemuk ditambah pupuk tunggal atau campuran pupuk tunggal. Agar sesuai dengan takaran pemupukan berimbang yang spesifik lokasi, komposisi pupuk harus bervariasi sesuai kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman (Pusri, 2008). Pupuk NPK (Nitroposka) adalah pupuk majemuk yang dibuat dengan mencampurkan unsur-unsur pupuk yaitu N, P dan K. Untuk mengurangi biaya pemupukan sering digunakan pupuk majemuk sebagai alternatif dari pemakaian pupuk tunggal. Kebutuhan unsur hara untuk satu jenis tanaman tergantung dari umur tanaman, jenis tanaman dan iklim (Hasibuan, 2006). Adapun NPK (Nitroposka) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 160 kg N/ha, 60 kg P2O5/ha, dan 90 kg K2O/ha, petak omisi yakni: PK (tanpa N), NK (tanpa P), NP (tanpa K), dan NPK (lengkap). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pupuk N, P dan K terhadap hasil jagung, dan (2) menentukan kombinasi perlakuan yang terbaik pupuk N, P dan K terhadap hasil jagung. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango yang kerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 bulan dari bulan November sampai dengan Januari 2012. Penelitian ini di rancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga memperoleh 12 satuan petak percobaan. Setiap petak mempunyai luas potensial 10 x 10 m = 100 m2 , luas keseluruhan 12 petak x 100 m2 = 1200 m2 . Takaran pupuk per petak diperoleh dari konversi takaran pupuk per hektar (ha) ke dalam takaran pupuk per petak potensial (Tabel 1). Tabel 1. Perlakuan dan Jenis Takaran Pupuk per Hektar Perlakuan Jenis dan Takaran Pupuk N, P, dan K Urea TSP KCl A. N+P+K 160 54 90 B. P+K(-N) 0 54 90 C. N+K(-P) 160 0 90 D. N+P(-K) 160 54 0 Pupuk Urea, TSP dan KCL diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada saat umur tanaman 12 HST dan saat tanaman berumur 35 HST (Tabel 2). Tabel 2. Penggunaan pupuk pada saat 12 HST setiap perlakuan (g/petak) dan g/lubang tanam Perlakuan Jumlah pemberian pupuk (g) per petak dan per lubang tanam 12 HST N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam A. N+P+K 960 324 540 1824 4.19 B. P+K(-N) 0 324 540 864 2.01 C. N+K(-P) 960 0 540 1500 3.49 D. N+P(-K) 960 324 0 1284 3.49 Perlakuan penggunaan pupuk N, P, dan K per petak dilakukan pada saat tanaman berumur 35 HST yang dijelaskan pada Tabel 3.
  • 3. Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K 83 Tabel 3. Penggunaan pupuk pada saat 35 HST setiap perlakuan (g/petak) dan g/lubang tanam. Perlakuan Jumlah pemberian pupuk (g) per petak dan per lubang tanam 35 HST N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam A. N+P+K 640 216 360 1216 2.83 B. P+K(-N) 0 216 360 576 1.13 C. N+K(-P) 640 0 360 1000 2.33 D. N+P(-K) 640 216 0 956 2.33 Parameter yang di amati dalam penelitian ini yakni, panjang tongkol, diameter tongkol, berat kering keseluruhan, dan berat kering 100 biji. langkah awal yang dilakukan dalam penelitian adalah melakukan pengolahan lahan dengan melakukan pembajakkan menggunakan bajak sapi, setelah itu membuat petakan diratakan menggunakan cangkul seluas 10 m2 sebanyak 12 petak. Kemudian melakukan ploting dengan menggunakan meteran rol atau tali yang sudah diukur 75 x 30 cm. Menyiapkan benih yang akan digunakan, kemudian membuat takaran pupuk masing-masing, pupuk P, K 864 g, pupuk N, K 1500 g, pupuk N, P 1500 g, pupuk N, P, dan K 1824 g. Kemudian melakukan penanamn setiap lubang tanah dibuat dengan tugal berdiameter 4 cm pada kedalaman 2 cm, setiap lubang diletakkan 2 benih jagung Bisi 2. Pemeliharaan jagung harus diawasi secara intensif, penyiraman dilakukan 4 hari sekali. Kemudian melakukan penyiangan 3 minggu HST (hari setelah tanam), dan pemupukan pertama dilakukan pada umur 12 HST, pemupukan kedua 35 HST, setelah itu melakukan penyemprotan 2 minggu sekali. Data yang diperoleh dianalisis mengikuti sidik ragam RAK. Jika F hitung nyata (F hitung > F tabel ), maka dilanjutkan dengan uji BNT. HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat fisika dan kimia tanah Berdasarkan hasil analisis fisik dan kimia tanah tempat pelaksanaan penelitian di Dutohe Kecamatan Kabila pada lapisan olah dengan kedalaman 0-30 cm menunjukkan bahwa tekstur tanah tergolong lempung berpasir dengan kandungan N-total rendah (0,10%), kerapatan jenis (1,1), kadar air (2,77%), permeabilitas sedang (5,74), pH netral (7,2), C organik (1,19%), P tersedia sangat tinggi (50,74 mg/100g), K tersedia sangat rendah (0,57), KTK sedang (19,72) sementara kejenuhan basa (68,86%). Table 4. Sifat-sifat tanah di Desa Dutohe Kecamatan Kabila No. Parameter Hasil Analisa Kriteria (PPT, 1983) 1. Tekstur a. Pasir 66.87 Lempung Berpasir b. Debu 18.07 c. Liat 15.06 2 BV(g/cm3) 1.1 3 Kadar air (%) 2.77 4 Permiabilitas (cm/jam) 5.74 Sedang 5 pH H2O 7.2 Netral 6 N Tanah (Kjedahl) (%) 0.10 Rendah 7 P2O5 tersedia (Bray 1) 50.74 SgtTnggi 8 C-organik (Walky and Black) 1.19 Rendah 9 K2O tersedia 0.57 Sgt Rendah 10 KTK me/100 g 19.72 Sedang 11 KB (%) 68.86 Tinggi Dengan demikian, maka status kesuburan tanah di lokasi penelitian tergolong rendah. Penambahan pupuk anorganik N, P dan K diharapkan dapat meningkatkan serapan hara pada tanaman jagung di lokasi tersebut.
  • 4. JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88 ISSN 2252-3774 84 Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap panjang tongkol jagung Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji kurang satu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap panjang tongkol. Tabel 5 menunjukan bahwa panjang tongkol pada perlakuan kombinasi pupuk PK (tanpa N) tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP (tanpa K), NK (tanpa P) dan kombinasi pupuk lengkap NPK. Tabel 5. Rataan panjang tongkol pada uji kurang satu pupuk N, P, dan K Perlakuan Rataan (cm) P+K 11,9a N+P 14,8b N+K 16,1b N+P+K 16,5b BNT 5% 1,98 BNT 1% 3,00 KK (%) 1,67 Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%. Hasil terendah rataan panjang tongkol pada uji kurang satu pupuk N, P, dan K tampak pada perlakuan kombinasi pupuk PK (tanpa N) yakni 11,9 cm (Gambar 2). Sedangkan kombinasi pupuk yang tertinggi pada perlakuan pupuk lengkap NPK, yakni 16,5 pada perlakuan kombinasi pupuk PK hasil rataan panjang tongkol rendah karena hara N tersedia dalam tanah rendah. Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, N berperan penting dalam pembentukan zat hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis (Lingga dan Marsono, 2000). Proses fotosintesis merupakan proses pembentukan zat makanan yang berpengaruh terhadap buah yang di hasilkan tanaman jagung, sehingga dengan tidak adanya pemberian pupuk N pada tanaman dan rendahnya kadar N dalam tanah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan buah tanaman jagung. Dalam pemupukan P bertujuan untuk mempercepat pemasakan buah. Sesuai data analisis tanah (Tabel 5) bahwa P tersedia sangat tinggi, sementara pada perlakuan ini dilakukan penambahan unsur P dalam tanah, maka diduga ketersediaan P dalam tanah telah melewati ambang batas. 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 P+K N+P N+K N+P+K Panjang Tongkol (cm) Perlakuan Gambar 1. Keragaan panjang tongkol dengan pemupukan N, P, dan K Kombinasi pupuk NPK (lengkap) hasil rataannya tertinggi karena kombinasi pupuk ini merupakan kombinasi yang cukup baik, sesuai dengan hasil analisis tanah kadar N dalam tanah rendah dan kadar K yang tersedia sangat rendah, sehingga suplay unsur N dan K
  • 5. Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K 85 sangatlah perlu dalam peningkatan produksi tanaman jagung, yang dapat dilihat jelas pada perlakuan kombinasi pupuk NPK (lengkap) yang mendapatkan rataan panjang tongkol tertinggi pada uji kurang satu pupuk N, P dan K terhadap hasil jagung. Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap diameter tongkol jagung Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji kurang satu memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap diameter tongkol jagung (Tabel 6). Pada rataan diameter tongkol perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, tetapi berbeda sangat nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P. Perlakuan NK tanpa P tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP tanpa K dan NPK. Perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, dan NK tanpa P hasil pengukuran rataan diameter tongkol nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan kombonasi pupuk PK tanpa N dengan hasil rataan sebesar 3,91 cm. Tabel 6. Rataan diameter tongkol jagung dengan pemupukan N, P, dan K Perlakuan Rataan (cm) P+K 3,91a N+P 4,14b N+K 4,48c N+P+K 4,12b BNT 5% 0,15 BNT 1% 0,23 KK (%) 0,46 Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%. 0 1 2 3 4 5 P+K N+P N+K N+P+K 3.91 4.14 4.48 4.12 Diameter Tongkol (cm) Perlakuan P+K N+P N+K N+P+K Gambar 2. Keragaan diameter tongkol dengan pemupukan N, P, dan K Pertanaman dengan diameter tongkol dan bobot 100 biji tinggi memberikan hasil biji yang juga tinggi (Tabri, 2003). Hasil pengukuran rataan diameter tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P sebesar 4,48 cm. Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap berat kering keseluruhan Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji kurang satu memberi pengaruh berbeda nyata terhadap berat kering keseluruhan (Tabel 7).
  • 6. JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88 ISSN 2252-3774 86 Tabel 7. Rataan berat kering keseluruhan dengan pemupukan N, P, dan K Perlakuan Rataan (g) P+K 665a N+P 1.122b N+K 1.149b N+P+K 1.064b BNT 5% 324,28 KK (%) 4,0580 Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%. Gambar 3. Keragaan berat kering keseluruhan dengan pupuk N, P, dan K Perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, dan NK tanpa P. Rataan terendah berat kering keseluruhan yakni pada perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N sebesar 665 g dan rataan tertinggi berat kering keseluruhan pada perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P sebesar 1.149 g. Pengaruh pupuk N, P, dan K terhadap berat kering 100 biji Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P, dan K dengan metode uji kurang satu tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering 100 biji jagung. Tabel 8 menunjukan bahwa berat kering 100 biji jagung tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk N, K tanpa P dan tidak berbeda nyata dengan seluruh perlakuan kombinasi pupuk lainnya. Hal ini diakibatkan oleh karena kadar P dalam tanah sangat tinggi, kada N rendah dan unsur K sangat rendah (tabe l), sehingga walaupun dalam perlakuan kombinasi pupuk tanpa P dan hanya pemupukan N, K, kombinasi pupuk ini menghasilkan berat kering 100 biji tertinggi (28,00 g), walaupun pengaruhnya tidak nyata terhadap seluruh perlakuan. Tabel 8. Rataan berat kering 100 biji dengan pemupukan N, P, dan K Perlakuan Rataan (g) P+K 23,67tn N+P 26,33 N+K 28,00 N+P+K 24,33 KK (%) 3,519 tn=tidak berbeda nyata
  • 7. Febrian F. R. Aluwi et al: Hasil tanaman jagung yang dipupuk N, P, dan K 87 Gambar 4. Keragaan Berat Kering 100 Biji dengan pemupukan N, P, dan K Menurut Mapegau (2000) bahwa hara P diperlukan bagi perkembangan akar. Perakaran yang lebih berkembang akan memungkinkan bagi penyerapan hara yang lebih banyak. Meningkatnya serapan N, P, dan K dan jumlah klorofil dapat meningkatkan laju fotosintesis yang kemudian akan meningkatkan hasil tanaman. Dari hasil perlakuan yang di lakukan dan hasil analisis tanah dapat dilihat bahwa setiap perlakuan yang dilakukan yang menggunakan pupuk P hasilnya tidak ada yg maksimal, hal ini disebabkan karena kandungan hara P yang sangat tinggi dan kemudian di berikan perlakuan pupuk P sehingga kebutuhan unsur P yang diberikan pada tanaman sudah mencapai ambang batas. Perlakuan yang terbaik terlihat jelas pada perlakuan kombinasi pupuk NK karena ketersediaan pupuk P sangat tinggi sehingga tanpa pupuk P dapat memberikan hasil berat kering 100 biji yang tertinggi. Kombinasi pupuk N, P, dan K terbaik terhadap hasil jagung Kombinasi pupuk yang terbaik untuk parameter panjang tongkol, diameter tongkol, berat kering keseluruhan, dan berat kering 100 biji adalah pupuk NK tanpa P, walaupun pada parameter berat kering 100 biji pengaruhnya tidak nyata pada BNT 5%. Hal ini karena hasil analisis sifat fisika dan kimia tanah menunjukkan kandungan N rendah, K sangat rendah dan dan P sangat tinggi, sehingga dalam penelitian perlakuan kombinasi pemupukan NK tanpa P di setiap parameter memberikan rataan yang tertinggi dan merupakan kombinasi pupuk yang berimbang. Pemupukan berimbang merupakan pengelolaan hara spesifik lokasi, bergantung pada lingkungan setempat, terutama tanah. Menurut Dobermann et al. (2003) dalam Sirappa (2010), konsep pengelolaan hara spesifik lokasi mempertimbangkan kemampuan tanah menyediakan hara secara alami dan pemulihan hara yang sebelumnya dimanfaatkan tanaman. Konsep serupa juga digunakan untuk rekomendasi pemupukan yang baru pada tanaman jagung dengan penekanan khusus pada pemahaman potensi hasil dan senjang hasil sebagai dasar perbaikan rekomendasi pengelolaan hara spe-sifik lokasi. Pengelolaan hara spesifik lokasi berupaya menyediakan hara bagi tanaman secara tepat, baik jumlah, jenis, maupun wak-tu pemberiannya, dengan mempertimbangkan kebutuhan tanaman dan kapasitas lahan dalam menyediakan hara bagi tanaman. KESIMPULAN 1. Pemupukan N, P, dan K dengan metode uji kurang satu berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tongkol dan diameter tongkol, berpengaruh nyata terhadap berat kering keseluruhan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji. 2. Kombinasi pupuk yang terbaik terhadap hasil jagung di Desa Dutohe Kabupaten Bone Bolango adalah kombinasi pupuk N+K tanpa P.
  • 8. JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 81-88 ISSN 2252-3774 88 DAFTAR PUSTAKA Vicka, K. 2010. Uji efektivitas pupuk NPK plus humik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.) dan sifat kimia tanah pada Ultisol, Cijayanti, Bogor. Lingga dan Marsono. 2000. Pupukn Anorganik. Tani Muda, Jakarta. Pusri, 2008. Pemupukan Berimbang. http://www.niaga@pusri.co.id. Nurdin, P. Maspeke, Z. Ilahude, dan F. Zakaria. 2009. Pertumbuhan dan hasil jagung yang dipupuk N, P, dan K pada tanah vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. J. Tanah Tropika 14(1):49-56. Pusat Penelitian Tanah. 1983. Terms of reference survei kapabilitas tanah no 22/1983. Bogor: Proyek Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi (P3MT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI, Jakarta. Purwono dan R. Hartono, 2005. Bertanam jagung unggul. Penebar swadaya, Jakarta. Sirappa, M. P. 2010. Peningkatan produktivitas jagung melalui pemberian pupuk N, P, K dan pupuk kandang pada lahan kering di Maluku. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, Ambon. Sitorus, H. 2008. Uji efektivitas pupuk organik padat dan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.). Medan. Tabri, F. 2010. Pengaruh pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan komposit pada tanah Inceptisol Endoaquepts Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.