SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Nama : Patmi Sera Wahyuni
NIM : 07/253031/PN/11016
Prodi : Agronomi
Dosen Pembimbing : Ir. Rohlan Rogomulyo, M.P.
• Karet sebagai penghasil devisa Indonesia
• Peningkatan Prod. Karet Nasional & harga karet alam di Pasar
Dunia
• Luas areal perkebunan karet di Indonesia mencapai 3,3 juta ha
• Permasalahan prod. Rata2 karet Indonesia masih rendah
• Penggunaan bahan tanam klonal yg rendah
• Pembibitan mjd sangat penting
SIFAT SEEDLING KLONAL
Konstitusi
Genetik
Beragam/segrega
si
Homogen/identi
k
Keragaan dlm
populasi
Beragam Homogen
Sifat
pertumbuhan
Lebih cepat Lebih lambat
Potensi produksi 400 – 700
kg/ha/th
1500 – 2500
kg/ha/th
TUJUAN KHUSUS
Mempelajari secara langsung
budidaya tanaman karet
khususnya proses pembibitan
tanaman karet di Balai Penelitian
Getas, Salatiga, Jawa Tengah.
Tanaman karet (Hevea brasilliensis Muell.
Arg) adalah tanaman getah-getahan.
Dinamakan demikian karena golongan ini
mempunyai jaringan tanaman yang
banyak mengandung getah (lateks) dan
getah tersebut mengalir keluar apabila
jaringan tanaman terlukai (Nafsi, 2008).
Waktu pelaksanaan KL dilakukan
pada tanggal 1 Juli – 29 Juli 2011,
di Balai Penelitian Getas,
Salatiga, Jawa Tengah.
Metode yang digunakan :
wawancara dan praktek langsung
dilapangan
BALIT Getas didirikan tgl 1 Januari 1964 dgn
nama Rubber Research Centre Merbuh di
Merbuh
Tgl 10-12-1964 namanya diganti menjadi
Rubber Research Centre Getas (RRC
Getas).
 28 -08-1968 : RRC Getas diserahkan kepada PNP
 1997: Rubber Research Centre Getas berubah menjadi
Research Centre Getas (RC Getas).
 24-11-1987: Research Center Getas bergabung dalam AP3I
namanya berubah menjadi Pusat Penelitian Perkebunan
Getas (Puslitbun Getas).
 24-12-1992 : 5 Puslitbun termasuk Getas disatukan dalam
satu wadah Pusat Penelitian Karet berpusat di bekas
Puslitbun Sungei Putih, Medan. Puslitbun Getas berubah
nama menjadi Balai Penelitian Getas.
Desa Getas
Kec.
Pabelan
Kab.
Semarang
Jawa Tengah
UTARA
• Desa Bantar
SELATAN
• Desa Kadipiro
TIMUR
• Desa
Popongan
BARAT
• Desa
Bendosari
 Balit Getas terletak di ketinggian 400 m dpl terbagi
beberapa bagian/afdeling (200-600 m dpl).
 Iklim : daerah humid
 tanah yang berwarna coklat
 Curah hujan yang dimiliki sekitar 2524 mm/th
 memiliki bulan kering (bulan Juni-September).
Berperan aktif dalam
mewujudkan usaha agribisnis
karet nasional yang berdaya saing
tinggi, mensejahterakan,
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
Persiapan Lahan
persemaian
pembibitan
pemeliharaan
Penyadapan
Hama dan penyakit
 Persiapan lahan:
 Pembabatan
 Penebangan
 Pemasangan ajir
induk
 Pembuatan teras
(1)pemasangan ajir (patok) induk sesuai jarak terlebar misal 5 m, 6 m
atau 7 m tergantung pola jarak tanam,
(2)ajir biasa dipasang untuk titik tanam searah garis kontur memakai
water pas atau segitiga berbandul (ondol – ondol) dengan jarak setiap
3 m sesuai pola,
(3)jika jarak antara dua calon teras melebihi jarak yang ditentukan,
dibuat anakan teras dengan jarak antar teras minimal 4 m,
(4)tanah lapisan atas diusahakan tetap berada di permukaan teras dan
permukaan teras dibuat miring ke dalam,
(5)lebar permukaan teras bervariasi antara 1,5 m sampai 2,5 m
tergantung kemiringan permukaan tanah.
Panjang teras optimum sekitar 500 m, semakin pendek teras semakin
baik. lalu dibuat lubang tanam, ukuran lubang 60 cm x 60 cm x 60
cm.
Karung berisi benih karet Benih karet dibedakan berdasarukuran
Alat sortasi benih
Metode lenting
Biji Klon BPM 24 Biji Klon GT 1
Biji Klon LCB 1320 Biji Klon PR 300
Bedeng Perkecambahan
Persyaratan:
 Kayu Penyangga
kayu lebar 1 – 1,20 m; dengan
panjang sesuaikan dgn lahan (±
2 m).
 Media yang digunakan:
 Pasir
 Sebuk gergaji
 Ketebalan media 7-10 cm
 Atap (Paranet atau daun kelapa)
 Tiang (Ukuran tiang 90 cm
untuk bagian barat, bagian timur
dengan ukuran 125 cm).
Penyusunan Benih
Penyiraman
Penyusunan benih Pengambilan kecambah
Kecambah yang akan ditanam
Stadia Kecambah
Stadia Kecambah Karet
Cangkul dalam
Persiapan Lahan Pembibitan Lapangan
Sistem leb
pengajiran
 Jarak tanam optimal
(30 x 40 x 50) cm
 Jarak tanam yg
dipakai di BALIT
GETAS (15 x 15 x 30)
cm
Bibit siap diokulasi (umur 6- 12 bulan)
Bibit 1 payung di lahan dan di polibag
Mata prima
Mata burung
Mata sisik
Perlengkapan okulasi
1
2
3
Cara okulasi
Cara okulasi
5
4
6
 Kesesuaian ba & bb untuk
menyatu dlm pertautan
okulasi sehingga tdk
mengganggu fungsi xylem
dan phloem
 Makin dekat hubungan
kerabat ba & bb,
kompatibilitas makin baik
 Tidak semua biji karet
cocok untuk bb
 Tingkat kompatibilitas
ditandai dg % okulasi jadi,
kaki gajah, pertumbuhan
Inkompatibelkompatibel
OMT baik OMT jelek
Cara menggulung kemasan OMT Kemasan OMT siap dikirim
Awal proses pengemasan bibit
Kriteria Matang Sadap
1. Matang sadap pohon
• Umur tanaman : 5 - 6 tahun
• Lilit batang telah mencapai
45 cm diukur setinggi 1 m
dari pertautan okulasi.
2. Matang sadap kebun
Jumlah tanaman (per hanca)
yang sudah matang sadap
pohon = 60 %.
Persiapan Buka Sadap
1. Penggambaran bidang sadap
• Tinggi bukaan sadap = 130 cm
BO-1
130 cm dpo
Tinggi bukaan sadap susulan disesuaikan dengan tinggi rata-
rata pohon yang sudah disadap.
• Arah = kiri atas ke kanan bawah tegak lurus terhadap pembuluh lateks
(Sudut kemiringan pembuluh lateks = 3,7o).
• Sudut kemiringan irisan sadap = 30-40o
• Panjang irisan sadap = ½ S.
30 - 40o
BO-1
130 cm dpo
3. Letak bidang sadap
Sesuai dengan arah gerak
(jalan) penyadap sewaktu
melakukan penyadapan.
Pemasangan talang dan
mangkuk sadap, 10-15 cm di
bawah ujung irisan sadap
terendah. Sedangkan
mangkuk sadap dipasang
pada jarak 10-15 cm di bawah
talang sadap.
Pelaksanaan Penyadapan
1. Waktu penyadapan
• Dilakukan sepagi mungkin, karena ada pengaruh tekanan
turgor sel.
• Pembukaan sadap = April atau Oktober. Karena
berhubungan dengan periodisitas produksi dan intensitas
serangan penyakit bidang sadap.
2. Kedalaman irisan sadap
• Kedalaman irisan mempengaruhi produksi lateks karena
berhubungan dengan jumlah pembuluh lateks yang
terpotong.
• Semakin dalam → semakin banyak berkas pembuluh lateks
yang terpotong → semakin banyak lateks yang mengalir.
• Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan adalah 1 – 1,5
mm DARI KAMBIUM.
c. Ketebalan Irisan Sadap
• Ketebalan irisan sadap yang dianjurkan adalah antara 1,5
– 2 mm.
• Irisan yang telalu tebal hanya akan memboroskan
konsumsi kulit, sehingga akan memperpendek umur
ekonomis tanaman.
d. Frekuensi Penyadapan
Frekuensi penyadapan yang dianjurkan =
• ½ S d/3 pada 2 tahun pertama.
• ½ S d/2 pada tahun setelahnya, atau ½ S d/3 + E
• Menjelang peremajaan, panjang irisan dan frekuensi
penyadapan = bebas / CCRC.
Sadap Atas Sadap Bawah
 PENYAKIT AKAR :
 JAP (Rigidoporus
microporus)
 Jamur Akar Merah
(Ganoderma
pseudoferreum)
PENYAKIT BIDANG SADAP :
 Penyakit Kanker Garis
(Phytophtora palmivora)
 Penyakit Mouldy Rot
(Ceratocystis fimbriata)
 Penyakit Kering Alir Sadap
(KAS)
BROWN BAST (BB) / KAS
PENYAKIT BATANG/CABANG :
 Penyakit jamur upas (Corticium
salmonicolor)
 Penyakit Fusarium (lapuk
cabang)
PENYAKIT DAUN :
 Penyakit gugur daun Oidium
 Penyakit daun Collentotrichum
 Penyakit gugur daun
Corynespora
 Penyakit gugur daun
Helminthosporium
 Penyakit rapus daun
(Microcyclus ulei)
Penyakit daun
Oidium
Penyakit daun
Corynespora
Penyakit daun
Colletotrichum
Rayap
Uret
Babi hutan
 Penggunaan bahan tanam klonal dapat
mengoptimalkan produksi rata-rata tanaman karet
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para
petani karet.
 Pemilihan bibit yang baik menentukan hasil yang akan
diperoleh petani kedepannya.
 Teknik okulasi masih menjadi teknik perbanyakan
bahan tanam yang murah, dan efektif.
 Permasalahan yang dihadapi oleh Balai Penelitian
Getas diantaranya terbatasnya lahan, regenerasi SDM
yang rendah,dan sarana serta prasarana yang
terbatas.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangWarnet Raha
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetHerry Mulyadie
 
Budidaya tembakau
Budidaya tembakauBudidaya tembakau
Budidaya tembakauafifauliya
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanedhie noegroho
 
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Aprizal Tsumaruto
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiCuils Tea
 
Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungMuliadin Forester
 
Laporan alsintan 1
Laporan alsintan 1Laporan alsintan 1
Laporan alsintan 1Yuwan Kilmi
 
BUDIDAYA KARET.ppt
BUDIDAYA KARET.pptBUDIDAYA KARET.ppt
BUDIDAYA KARET.pptssusere6ea7a
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBima Andika
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayatipandirambo900
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongRere Vezhiama
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebulitbangpra
 

What's hot (20)

Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Budidaya tembakau
Budidaya tembakauBudidaya tembakau
Budidaya tembakau
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanaman
 
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelai
 
Perkebunan budidaya kopi
Perkebunan budidaya kopiPerkebunan budidaya kopi
Perkebunan budidaya kopi
 
Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman Jagung
 
Laporan alsintan 1
Laporan alsintan 1Laporan alsintan 1
Laporan alsintan 1
 
BUDIDAYA KARET.ppt
BUDIDAYA KARET.pptBUDIDAYA KARET.ppt
BUDIDAYA KARET.ppt
 
Alat dan mesin penanaman
Alat dan mesin penanamanAlat dan mesin penanaman
Alat dan mesin penanaman
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayati
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terong
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
 

Similar to Presentasi kl

Natural Rubber
Natural Rubber Natural Rubber
Natural Rubber Jaja Ja Ja
 
FISIOLOGI TANAMAN KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUN
FISIOLOGI TANAMAN  KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUNFISIOLOGI TANAMAN  KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUN
FISIOLOGI TANAMAN KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUNocthalianugrahainisu
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karetsujononasa
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxRizkyNazty
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorTita16039
 
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan SawitAndri Natanael Ketaren
 
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxBudidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxDwiangrainy
 
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxBudidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxDwiangrainy
 
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mnsPengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mnsIr. Zakaria, M.M
 
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFTEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFRepository Ipb
 
Teknik budidaya gaharu
Teknik budidaya gaharuTeknik budidaya gaharu
Teknik budidaya gaharucutlanny
 
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah donaldsiltoru
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Pedoman Teknis Budidaya Jambu bijiPedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Pedoman Teknis Budidaya Jambu bijiWarta Wirausaha
 

Similar to Presentasi kl (20)

Diskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar KaretDiskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar Karet
 
Natural Rubber
Natural Rubber Natural Rubber
Natural Rubber
 
FISIOLOGI TANAMAN KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUN
FISIOLOGI TANAMAN  KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUNFISIOLOGI TANAMAN  KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUN
FISIOLOGI TANAMAN KARET DAN PERKEBUNAN, TANAMAN KEBUN
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karet
 
Teknis Bisnis Buah Apel
Teknis Bisnis Buah ApelTeknis Bisnis Buah Apel
Teknis Bisnis Buah Apel
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
 
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
 
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxBudidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
 
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptxBudidaya Rumput Laut bahan.pptx
Budidaya Rumput Laut bahan.pptx
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Talas
TalasTalas
Talas
 
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mnsPengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
 
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFTEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
 
Teknik budidaya gaharu
Teknik budidaya gaharuTeknik budidaya gaharu
Teknik budidaya gaharu
 
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Pedoman Teknis Budidaya Jambu bijiPedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Pedoman Teknis Budidaya Jambu biji
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Presentasi kl

  • 1. Nama : Patmi Sera Wahyuni NIM : 07/253031/PN/11016 Prodi : Agronomi Dosen Pembimbing : Ir. Rohlan Rogomulyo, M.P.
  • 2. • Karet sebagai penghasil devisa Indonesia • Peningkatan Prod. Karet Nasional & harga karet alam di Pasar Dunia • Luas areal perkebunan karet di Indonesia mencapai 3,3 juta ha • Permasalahan prod. Rata2 karet Indonesia masih rendah • Penggunaan bahan tanam klonal yg rendah • Pembibitan mjd sangat penting
  • 3. SIFAT SEEDLING KLONAL Konstitusi Genetik Beragam/segrega si Homogen/identi k Keragaan dlm populasi Beragam Homogen Sifat pertumbuhan Lebih cepat Lebih lambat Potensi produksi 400 – 700 kg/ha/th 1500 – 2500 kg/ha/th
  • 4. TUJUAN KHUSUS Mempelajari secara langsung budidaya tanaman karet khususnya proses pembibitan tanaman karet di Balai Penelitian Getas, Salatiga, Jawa Tengah.
  • 5. Tanaman karet (Hevea brasilliensis Muell. Arg) adalah tanaman getah-getahan. Dinamakan demikian karena golongan ini mempunyai jaringan tanaman yang banyak mengandung getah (lateks) dan getah tersebut mengalir keluar apabila jaringan tanaman terlukai (Nafsi, 2008).
  • 6. Waktu pelaksanaan KL dilakukan pada tanggal 1 Juli – 29 Juli 2011, di Balai Penelitian Getas, Salatiga, Jawa Tengah. Metode yang digunakan : wawancara dan praktek langsung dilapangan
  • 7. BALIT Getas didirikan tgl 1 Januari 1964 dgn nama Rubber Research Centre Merbuh di Merbuh Tgl 10-12-1964 namanya diganti menjadi Rubber Research Centre Getas (RRC Getas).
  • 8.  28 -08-1968 : RRC Getas diserahkan kepada PNP  1997: Rubber Research Centre Getas berubah menjadi Research Centre Getas (RC Getas).  24-11-1987: Research Center Getas bergabung dalam AP3I namanya berubah menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Getas (Puslitbun Getas).  24-12-1992 : 5 Puslitbun termasuk Getas disatukan dalam satu wadah Pusat Penelitian Karet berpusat di bekas Puslitbun Sungei Putih, Medan. Puslitbun Getas berubah nama menjadi Balai Penelitian Getas.
  • 9. Desa Getas Kec. Pabelan Kab. Semarang Jawa Tengah UTARA • Desa Bantar SELATAN • Desa Kadipiro TIMUR • Desa Popongan BARAT • Desa Bendosari
  • 10.  Balit Getas terletak di ketinggian 400 m dpl terbagi beberapa bagian/afdeling (200-600 m dpl).  Iklim : daerah humid  tanah yang berwarna coklat  Curah hujan yang dimiliki sekitar 2524 mm/th  memiliki bulan kering (bulan Juni-September).
  • 11.
  • 12. Berperan aktif dalam mewujudkan usaha agribisnis karet nasional yang berdaya saing tinggi, mensejahterakan, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
  • 13. Persiapan Lahan persemaian pembibitan pemeliharaan Penyadapan Hama dan penyakit  Persiapan lahan:  Pembabatan  Penebangan  Pemasangan ajir induk  Pembuatan teras
  • 14. (1)pemasangan ajir (patok) induk sesuai jarak terlebar misal 5 m, 6 m atau 7 m tergantung pola jarak tanam, (2)ajir biasa dipasang untuk titik tanam searah garis kontur memakai water pas atau segitiga berbandul (ondol – ondol) dengan jarak setiap 3 m sesuai pola, (3)jika jarak antara dua calon teras melebihi jarak yang ditentukan, dibuat anakan teras dengan jarak antar teras minimal 4 m, (4)tanah lapisan atas diusahakan tetap berada di permukaan teras dan permukaan teras dibuat miring ke dalam, (5)lebar permukaan teras bervariasi antara 1,5 m sampai 2,5 m tergantung kemiringan permukaan tanah. Panjang teras optimum sekitar 500 m, semakin pendek teras semakin baik. lalu dibuat lubang tanam, ukuran lubang 60 cm x 60 cm x 60 cm.
  • 15. Karung berisi benih karet Benih karet dibedakan berdasarukuran Alat sortasi benih Metode lenting
  • 16. Biji Klon BPM 24 Biji Klon GT 1 Biji Klon LCB 1320 Biji Klon PR 300
  • 17. Bedeng Perkecambahan Persyaratan:  Kayu Penyangga kayu lebar 1 – 1,20 m; dengan panjang sesuaikan dgn lahan (± 2 m).  Media yang digunakan:  Pasir  Sebuk gergaji  Ketebalan media 7-10 cm  Atap (Paranet atau daun kelapa)  Tiang (Ukuran tiang 90 cm untuk bagian barat, bagian timur dengan ukuran 125 cm). Penyusunan Benih Penyiraman
  • 18. Penyusunan benih Pengambilan kecambah Kecambah yang akan ditanam
  • 20. Cangkul dalam Persiapan Lahan Pembibitan Lapangan Sistem leb pengajiran
  • 21.
  • 22.  Jarak tanam optimal (30 x 40 x 50) cm  Jarak tanam yg dipakai di BALIT GETAS (15 x 15 x 30) cm
  • 23. Bibit siap diokulasi (umur 6- 12 bulan) Bibit 1 payung di lahan dan di polibag
  • 24. Mata prima Mata burung Mata sisik Perlengkapan okulasi
  • 27.  Kesesuaian ba & bb untuk menyatu dlm pertautan okulasi sehingga tdk mengganggu fungsi xylem dan phloem  Makin dekat hubungan kerabat ba & bb, kompatibilitas makin baik  Tidak semua biji karet cocok untuk bb  Tingkat kompatibilitas ditandai dg % okulasi jadi, kaki gajah, pertumbuhan Inkompatibelkompatibel
  • 28. OMT baik OMT jelek
  • 29. Cara menggulung kemasan OMT Kemasan OMT siap dikirim Awal proses pengemasan bibit
  • 30. Kriteria Matang Sadap 1. Matang sadap pohon • Umur tanaman : 5 - 6 tahun • Lilit batang telah mencapai 45 cm diukur setinggi 1 m dari pertautan okulasi. 2. Matang sadap kebun Jumlah tanaman (per hanca) yang sudah matang sadap pohon = 60 %.
  • 31. Persiapan Buka Sadap 1. Penggambaran bidang sadap • Tinggi bukaan sadap = 130 cm BO-1 130 cm dpo Tinggi bukaan sadap susulan disesuaikan dengan tinggi rata- rata pohon yang sudah disadap.
  • 32. • Arah = kiri atas ke kanan bawah tegak lurus terhadap pembuluh lateks (Sudut kemiringan pembuluh lateks = 3,7o). • Sudut kemiringan irisan sadap = 30-40o • Panjang irisan sadap = ½ S. 30 - 40o BO-1 130 cm dpo
  • 33. 3. Letak bidang sadap Sesuai dengan arah gerak (jalan) penyadap sewaktu melakukan penyadapan. Pemasangan talang dan mangkuk sadap, 10-15 cm di bawah ujung irisan sadap terendah. Sedangkan mangkuk sadap dipasang pada jarak 10-15 cm di bawah talang sadap.
  • 34. Pelaksanaan Penyadapan 1. Waktu penyadapan • Dilakukan sepagi mungkin, karena ada pengaruh tekanan turgor sel. • Pembukaan sadap = April atau Oktober. Karena berhubungan dengan periodisitas produksi dan intensitas serangan penyakit bidang sadap. 2. Kedalaman irisan sadap • Kedalaman irisan mempengaruhi produksi lateks karena berhubungan dengan jumlah pembuluh lateks yang terpotong. • Semakin dalam → semakin banyak berkas pembuluh lateks yang terpotong → semakin banyak lateks yang mengalir. • Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan adalah 1 – 1,5 mm DARI KAMBIUM.
  • 35. c. Ketebalan Irisan Sadap • Ketebalan irisan sadap yang dianjurkan adalah antara 1,5 – 2 mm. • Irisan yang telalu tebal hanya akan memboroskan konsumsi kulit, sehingga akan memperpendek umur ekonomis tanaman. d. Frekuensi Penyadapan Frekuensi penyadapan yang dianjurkan = • ½ S d/3 pada 2 tahun pertama. • ½ S d/2 pada tahun setelahnya, atau ½ S d/3 + E • Menjelang peremajaan, panjang irisan dan frekuensi penyadapan = bebas / CCRC.
  • 37.  PENYAKIT AKAR :  JAP (Rigidoporus microporus)  Jamur Akar Merah (Ganoderma pseudoferreum) PENYAKIT BIDANG SADAP :  Penyakit Kanker Garis (Phytophtora palmivora)  Penyakit Mouldy Rot (Ceratocystis fimbriata)  Penyakit Kering Alir Sadap (KAS) BROWN BAST (BB) / KAS
  • 38. PENYAKIT BATANG/CABANG :  Penyakit jamur upas (Corticium salmonicolor)  Penyakit Fusarium (lapuk cabang) PENYAKIT DAUN :  Penyakit gugur daun Oidium  Penyakit daun Collentotrichum  Penyakit gugur daun Corynespora  Penyakit gugur daun Helminthosporium  Penyakit rapus daun (Microcyclus ulei) Penyakit daun Oidium Penyakit daun Corynespora Penyakit daun Colletotrichum
  • 40.  Penggunaan bahan tanam klonal dapat mengoptimalkan produksi rata-rata tanaman karet sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani karet.  Pemilihan bibit yang baik menentukan hasil yang akan diperoleh petani kedepannya.  Teknik okulasi masih menjadi teknik perbanyakan bahan tanam yang murah, dan efektif.  Permasalahan yang dihadapi oleh Balai Penelitian Getas diantaranya terbatasnya lahan, regenerasi SDM yang rendah,dan sarana serta prasarana yang terbatas.