SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung
67
Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Pertumbuhan Jagung di Dutohe
Kabupaten Bone Bolango
Minus one test N, P and K fertilizers on the maize growth in Dutohe of Bone Bolango regency
Hermanuddin1
, Nurdin2
, Fitriah S. Jamin2
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128
: hermannudin@gmail.com
2
Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128
Diterima 26 Juli 2012/Disetujui 30 Juli 2012
ABSTRACT
The aim of this study was to determine (1) the effect of N, P, and K fertilizers on the maize
growth and (2) the best treatment combinations on the maize growth. The fertilizers method
using minus one test in randomized block design pattern with four treatments and three
replications. Dosages of each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The
results of this research showing that the minus one test of N, P, and K fertilizers has
significant effect to plant high on 14 days after planting (DAP), 42 DAP, and 56 DAP, but has
not significant effect on 28 DAP. This pattern was the same with leaf color parameters.
While, for leaf numbers has significant effect on 28 DAP only. The best treatment
combination was N+K treatment or minus P.
Keywords: minus one test, N, P, K, fertilizer, growth, maize
PENDAHULUAN
Pupuk merupakan masukkan penting dalam pertumbuhan tanaman, khususnya dalam
usaha tani masa kini yang padat teknologi. Varietas tanaman yang dikembangkan hingga saat
ini umumnya memerlukan unsur-unsur hara dari berbagai jenis dan dalam jumlah relatif
banyak sehingga hampir dapat dipastikan bahwa tanpa dipupuk tanaman tidak tumbuh seperti
yang diharapkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung adalah
dengan pemupukkan berimbang. Pemupukan berimbang adalah hal yang mutlak diketahui
karena sangat berhubungan dengan pertumbuhan. Di masyarakat berkembang pengertian
bahwa pemupukan berimbang adalah pemupukkan yang menggunakan pupuk majemuk N, P,
dan K saja. Hal ini kurang tepat, karena pemupukkan berimbang berarti menyediakan semua
unsur hara yang cukup sehingga menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik (Pusri,
2008). Pupuk N, P dan K adalah pupuk majemuk yang dibuat dengan mencampurkan unsur-
unsur pupuk yaitu N, P dan K. Untuk mengurangi biaya pemupukan sering digunakan pupuk
majemuk sebagai alternatif dari pemakaian pupuk tunggal. Kebutuhan unsur hara untuk satu
jenis tanaman tergantung dari umur tanaman, jenis tanaman dan iklim (Hasibuan, 2006).
Raihan (2000) menyatakan bahwa tanaman yang dibudidayakan saat ini umumnya
membutuhkan unsur hara dari berbagai jenis dan dalam jumlah relatif banyak, sehingga
hampir dapat dipastikan bahwa tanpa dipupuk tanaman tidak mampu memberikan hasil
seperti yang diharapkan. Ketersediaan pupuk sumber hara N, P, dan K yang lebih direspon
oleh tanaman saat ini semakin sulit diperoleh oleh petani, sehingga diperlukan informasi
tentang ketersediaan hara di dalam tanah agar diketahui unsur hara yang kahat di tanah
tersebut. Tindakan pemupukan akan memberikan hasil yang optimal tergantung pada
beberapa faktor, diantaranya takaran dan jenis pupuk. Jenis dan takaran pupuk ini banyak
digunakan untuk mengkaji respon tanaman terhadap pemupukan. Salah satu tanaman yang
respon terhadap pemupukan adalah jagung. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui
pengaruh pupuk N, P dan K terhadap pertumbuhan tanaman jagung, dan (2) menentukan
kombinasi perlakuan yang terbaik dengan uji kurang satu pupuk N, P dan K.
JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 67-73
ISSN 2252-3774
68
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone
Bolango. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini selama tiga bulan mulai dari bulan
Oktober sampai Januari 2012. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: bajak
sapi, cangkul, parang, meteran rol, tali rafia, kamera, timbangan analitik, dan patok,
sementara bahan berupa: pupuk TSP, pupuk Urea, pupuk KCl, air, dan benih jagung.
Penelitiann ini di rancang dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4
perlakuan dan 3 ulangan, sehingga diperoleh 12 satuan percobaan. Perlakuan tersebut, terdiri
dari: P+K(-N) minus N, N+K(-P) minus P, N+P(-K) minus K, dan N+P+K (lengkap). Setiap
petak mempunyai luas potensial 10 x 10 m = 100 m2
; luas keseluruhan 12 petak x 100 m2
=
1200 m2
. Takaran pupuk per petak diperoleh dari konversi takaran pupuk per hektar ke dalam
takaran pupuk per petak potensial (100 m2
). Adapun jenis dan takaran pupuk N, P, dan K
yang digunakan tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Perlakuan dan Jenis Takaran Pupuk per Hektar
Perlakuan Jenis dan Takaran Pupuk N, P, dan K
Urea (kg) TSP (kg) KCl (kg)
A. P+K(-N) 0 54 90
B. N+K(-P) 160 0 90
C. N+P(-K) 160 54 0
D. N+P+K 160 54 90
Pupuk Urea, TSP dan KCl diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada saat umur tanaman 12
HST dan saat tanaman berumur 35 HST. Selanjutnya rincian penggunaan pupuk pada saat 12
HST dan pemberian pupuk g/lubang tanam dijelskan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rincian Penggunaan Pupuk pada Saat 12 (HST) setiap perlakuan (g/petak) dan
g/lubang tanam.
Perlakuan Jumlah pemberian pupuk g/petak dan per lubang tanam 12 HST
N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam
A. P+K-N 0 324 540 864 2.01
B.N+K-P 960 0 540 1500 3.49
C.N+P-K 960 540 0 1500 3.49
D. N+P+K 960 324 540 1824 4.19
Perlakuan penggunaan pupuk N, P dan K per petak dilakukan pada saat tanaman berumur
35 HST yang dijelaskan pada Tabel 3.
Tabel 3. Rincian Penggunaan Pupuk pada Saat Umur Tanaman 35 HST untuk setiap per
lakuan (g/petak) dan g/lubang tanam.
Perlakuan jumlah pemberian pupuk g/petak dan per lubang tanam 35 HST
N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam
A. P+K-N 0 216 360 576 1.13
B.N+K-P 640 0 360 1000 2.33
C.N+P-K 640 216 0 956 2.33
D. N+P+K 640 216 360 1216 2.83
Sebelum melakukan penanaman langkah awal adalah melakukan pengolahan lahan
dengan melakukan pengolahan tanah menggunakan bajak sapi, setelah itu membuat petakan
diratakan menggunakan cangkul seluas 10 m2
sebanyak 12 petak. Kemudian melakukan
ploting dengan menggunakan meteran rol atau tali yang sudah diukur 75 x 30 cm.
Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung
69
Menyiapkan benih yang akan digunakan, membuat takaran pupuk masing – masing, pupuk P
dan K 864 g, pupuk N dan K 1500 g, pupuk N dan P 1500 g, pupuk N, P, dan K 1824 g.
Kemudian melakukan penanaman setiap lubang tanah dibuat dengan tugal berdiameter 4 cm
pada kedalaman 2 cm, setiap lubang diletakkan 2 benih jagung Bisi 2. Dalam pemeliharaan
jagung harus diawasi secara intensif, penyiraman dapat dilakukan 4 hari sekali apabila hujan
tidak turun. Melakukan penyiangan 3 minggu HST (hari setelah tanam), dan pemupukan
pertama dilakukan pada umur 12 HST (hari setelah tanam), pemupukan kedua 35 HST (hari
setelah tanam), setelah itu melakukan penyemprotan 2 minggu sekali. Parameter yang diamati
meliputi:
a. Tinggi tanaman, yang di ukur mulai dari batang yang diatas permukan tanah sampai
pucuk daun yg masih meggulung muda.
b. Jumlah daun, dihitung mulai dari daun yang berada paling bawah sampai daun yang
masih menggulung muda.
c. Warna daun (menggunakan BWD), daun yang di ambil jadi sampel adalah daun yang
masih produktif, satu helai daun dalam satu tanaman.
Data yang diperoleh dianalisis melalui analisis sidik ragam RAK. Apabila terdapat
perlakuan yang berpengaruh, maka akan dilanjutkan dengan analisis uji BNT (Beda Nyata
Terkecil).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat fisik dan kimia tanah
Sifat fisik dan kimia tanah pada lokasi penelitian di Desa Dutohe Kecamatan Kabila
bertekstur lempung berpasir, memiliki pH netral, BV (1,1), kadar air (2,77 %), permeabilitas
tergolong sedang, (5,74) satu cm kandungan N-total dan C-organik rendah, P2O5 tersedia
tergolong sangat tinggi (50,74) K tersedia sangat rendah (0,57) dan KTK berkriteria sedang
(19,72) sedangkan KB memiliki nilai 68,86 (Tabel 4). Dengan demikian, maka status
kesuburan tanah di lokasi penelitian tergolong rendah.
Table 4. Sifat-sifat tanah di Desa Dutohe Kabupaten Bone Bolango
No. Parameter Hasil Analisa Kriteria (PPT, 1983)
1. Tekstur
a. Pasir 66.87
Lempung Berpasir
b. Debu 18.07
c. Liat 15.06
2 BV(g/cm3) 1.1
3 Kadar air (%) 2.77
4 Permiabilitas (cm/jam) 5.74 Sedang
5 pH H2O 7.2 Netral
6 N Tanah (Kjedahl) (%) 0.10 Rendah
7 P2O5 tersedia (Bray 1) 50.74 SgtTnggi
8 C-organik (Walky and Black) 1.19 Rendah
9 K2O tersedia 0.57 Sgt Rendah
10 KTK me/100 g 19.72 Sedang
11 KB (%) 68.86 Tinggi
Tinggi Tanaman Jagung
Hasil sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P dan K berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman pada saat umur 14 HST, 42 HST dan 56 HST, namun tidak
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada pengamatan 28 HST (Tabel 5).
JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 67-73
ISSN 2252-3774
70
Tabel 5. Rataan tinggi tanaman terhadap uji kurang satu pupuk NPK
Rataan Tinggi Tanaman (cm)
perlakuan 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST
P+K 7.47a 18.73tn
74.73a 137.97a
N+K 8.87b 23.33 98.97b 199.07b
N+P 8.80b 22.40 96.60b 203.83b
N+P+K 8.67b 24.40 98.57b 186.00b
KK (%) 1,411 3,268 2,123 2,385
BNT 5% 0,953 - 15,648 34,644
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji taraf 5%
tn
tidak berbeda nyata
Kombinasi masing-masing pupuk terhadap tinggi tanaman masa vegetatif
memperlihatkan bahwa kombinasi pupuk P+K (-N) memberikan kontribusi paling rendah dan
berbeda nyata dengan kombinasi pupuk N+P (-K) memberikan kontribusi paling tinggi dari
pupuk N+K (-P) dan N+P+K (lengkap). Pada perlakuan P+K (-N) pertambahan tinggi
tanaman masih rendah hal ini disebabkan tidak ada penambahan hara N kedalam tanah
melainkan hanya hara N yang tersedia didalam tanah maka penyerapan N pada perlakuan ini
tidak optimal. Menurut Tandisau et al. (2005), pemberian pupuk yang tidak lengkap
menyebabkan pertumbuhan tanaman dan hasil berkurang sekitar 10-30%.
Perlakuan N+K (-P) memberikan kontribusi yang tertinggi. Hal ini diduga kadar P
tersedia dalam tanah sangat tinggi (table 4) sehingga tanpa pemupukan P dan hanya
pemupukan N+K (-P) dapat menghasilkan tinggi tanaman yang maksimal atao yang tertinggi,
Menurut mapegau (2000) melaporkan hara P diperlukan bagi perkembangan akar. Dengan
adanya perkembangan akar yang relatif baik maka akan memungkinkan penyerapan hara yang
lebih optimal, sehingga pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman berlangsung dengan
baik. Diketahui juga bahwa unsur P berperan dalam pertumbuhan tinggi tanaman. Sigian et al.
(2001) mengemukakan unsur P banyak ditemui didalam sel tanaman berupa unit-unit
nukleotida, sedangkan nukleotida merupakan salah satu ikatan yanag mengandung P yang
berperan dalam perkembangan sel tanaman. Kombinasi pupuk N+P (-K) juga memberikan
kontribusi tertinggi setelah perlakuan N+K (-P). Hal ini disebabkan karena semakin tinggi
pupuk N dan P di peroleh pertumbuhan vegetatif lebih baik. Unsur P juga penting pada
tanaman jagung untuk penyerapan nitrogen yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman.
Perlakuan N+K (-P) dan N+P (-K) dilakukan penambahan pupuk urea dengan dosis 1600
gram yang diberikan dua kali pemupukan yakni pada umur 12 HST (60%) dan 35 HST
(40%). Dari penambahan urea maka N dalam larutan tanah bertambah sehingga suplai N
kedalam jaringan tanaman lebih optimal dibandingkan dengan perlakuan P+K (-N). Hal lain
di sebabkan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara dalam tanah
untuk dapat diserap tanaman jagung antara lain adalah total pasokan hara, kelembaban tanah,
aerasi, suhu tanah, dan sifat fisik maupun kimia tanah. Pupuk N, P dan K diserap tanaman
pada pertumbuhan dan serapan hara sangat cepat terjadi selama fase vegetatif. Sebagian besar
N dan P dibawa ke titik tumbuh batang dan daun (Syafrudin, 2007).
Tidak semua pupuk yang diberikan kedalam tanah dapat diserap oleh tanaman. Mamonto
(2005) melaporkan bahwa pupuk NPK sangat dibutuhkan untuk merangsang pembentukan
akar yang akan menunjang berdirinya tanaman disertai pembentukkan tinggi tanaman.
Disamping itu juga, faktor cahaya matahari yang tidak optimal sehingga ketika mencapai
masa vegetatif berakhir masih ada tanaman yang tidak sama tingginya dengan tanaman yang
lainnya, dan faktor lainnya telah di jelaskan sebelumnya mengenai penyerapan pupuknya
yang kurang terserap oleh tanaman tersebut.
Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung
71
Gambar 1. Keragaan tinggi tanaman pada beberapa umur setelah tanam dengan uji kurang
satu pupuk N, P, dan K
Pengamatan umur 14 HST, 42 HST dan 56 HST pada perlakuan NK (-P) berbeda nyata
dengan PK (-N) tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan NP (-K) dan NPK (lengkap).
Selanjutnya pada pengamatan 28 HST bahwa pemupukan NPK (lengkap) tidak berpengaruh
nyata dengan tinggi tanaman disemua perlakuan kombinasi pupuk yang diterapkan.
Jumlah Daun
Hasil sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P dan K berpengaruh nyata
terhadap jumlah daun pada saat umur 28 HST, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah
daun pada pengamatan 14 HST, 42 HST dan 56 HST atau berbanding terbalik dengan
variabel tinggi tanaman (Tabel 6). Pada pengamatan umur 14 HST dan 42 HST jumlah daun
tertiggi diperoleh pada perlakuan NK (-P) dan terendah pada perlakuan PK (-N) dan tidak
berpengaruh nyata disemua perlakuan. Selanjutnya pada pengamatan 56 HST jumlah daun
tertinggi diperoleh pada perlakuan NP (-K) dan terendah pada perlakuan PK (-N) tetapi tidak
berpengaruh juga terhadap semua perlakuan.
Tabel 6. Rataan jumlah daun terhadap uji kurang satu pupuk NPK
Jumlah daun (helai)
Perlakuan 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST
P+K 4.00tn
7.07a 11.47tn
14.47tn
N+K 4.30 8.07b 13.20 15.20
N+P 4.23 7.30c 12.90 15.67
N+P+K 4.13 7.50c 12.50 15.30
KK (%) 1,277 1,130 1,812 1,018
BNT 5% 0,676
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji taraf 5%
tn
tidak berbeda nyata
Kombinasi masing-masing pupuk terhadap jumlah daun sampai masa vegetatif berakhir
memperlihatkan bahwa kombinasi pupuk P+K (-N) memberikan kontribusi paling rendah
berbeda nyata dengan kombinasi pupuk lengkap N+P+K (lengkap) N+P (-K) dan N+K (-P)
terhadap jumlah daun tanaman jagung, hal ini juga dapat disebabkan karena kemungkinan
adanya perbedaan kadar nitrogen daun yang diperoleh dalam penelitian ini dengan kadar
nitrogen dalam daun, karena perbedaan waktu pengambilan contoh daun, dimana contoh daun
diambil pada saat sekitar 30% telah keluar rambut. Kontribusi pengaruh kombinasi pupuk
tertinggi diberikan oleh kombinasi pupuk N+P+K (lengkap). Meningkatnya jumlah daun
tanaman jagung sangat ditentukan oleh umur tanaman.
JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 67-73
ISSN 2252-3774
72
Gambar 2. Keragaan jumlah daun pada beberapa umur setelah tanam dengan uji kurang satu
pupuk N, P, dan K
Jumlah daun dari masing-masing perlakuan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur
tanaman sampai dengan akhir umur pengamatan yakni 56 hari setelah tanam. Hal ini
kemungkinani pupuk N+P+K (lengkap) sangat mempengaruhi jumlah daun masing-masing
perlakuan sampai dengan umur tanaman tersebut di atas. Setelah umur tersebut, tidak di
lakukan pengamatan lebih jauh lagi terhadap pertumbuhan jumlah daun karena tanaman
menjelang masuk pada pertumbuhan optimal yakni fase generatif.
Warna Daun
Hasil sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P dan K berpengaruh nyata
terhadap warna daun dengan pola sama dengan tinggi tanaman (Tabel 7). Warna daun pada
semua umur setelah paling rendah diperoleh pada perlakuan P+K (-N). Sedangkan tertinggi
diperoleh pada perlakuan N+K (-P).
Tabel 7. Rataan bagan warna daun terhadap uji kurang satu pupuk NPK
Bagan Warna Daun (helai)
Perlakuan 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST
P+K 3.73a 3.33tn
2.57a 2.27a
N+K 3.70a 3.63 3.40b 3.97b
N+P 3.67a 3.60 3.40b 3.87b
N+P+K 3.70a 3.63 3.73b 3.93b
KK (%) 0,373 0,076 2,287 0,943
BNT 5 % 0,110 0,598 0,264
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji taraf 5%
tn
tidak berbeda nyata.
Keragaan warna daun sampai masa vegetatif berakhir memperlihatkan bahwa kombinasi
pupuk P+K (-N) memberikan kontribusi paling rendah, sama seperti tinggi tanaman dan
jumlah daun. Hal ini diduga disebabkan kandungan N dalam larutan tanah sangat rendah
sementara unsur N banyak dibutuhkan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian
vegetatif tanaman. Artinya unsur N dalam tanah belum mampu mencukupi kebutuhan N
dalam pertumbuhan warna tanaman jagung. sehinga presentasi kontribusi pengaruh kombinasi
pupuk tertinggi di berikan oleh kombinasi pupuk N+P+K (lengkap).
Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung
73
Gambar 3. Keragaan warna daun pada beberapa umur setelah tanam dengan uji kurang satu
pupuk N, P, dan K
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Uji kurang satu pupuk N, P, dan K berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan warna
daun pada umur 14, 42 dan 56 HST, tetapi tidak berpengaruh nyata pada umur 28 HST.
Sementara terhadap jumlah daun justru sebaliknya atau hanya berpengaruh nyata pada
umur 28 HST saja.
2. Kombinasi pemupukan terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jagung di Desa Dutohe
Kabupaten Bone Bolango adalah perlakuan N+K.
Saran
Agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji kurang satu pupuk N, P dan K
terhadap pertumbuhan tanaman jagung vase vegetatif, dengan dosis yang lebih efektif dan
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, 2006. Pupuk dan Pemupukkan. USU Press, Medan.
Mamonto, R. 2005. Pengaruh Penggunaan Dosis Pupuk Majemuk NPK Phonska terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata slurt). Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Icshan, Gorontalo.
Mapegau. 2000. Pengaruh pemupukan N dan P terhadap hasil jagung Kultivar Arjuna pada
Ultisol Batanghari Jambi. J. Agronomi 4(1):17-18.
Pusat Penelitian Tanah. 1983. Terms of reference survei kapabilitas tanah no 22/1983. Bogor:
Proyek Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi (P3MT) Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI.
Pusri. 2008. Pemupukan Berimbang. http://www.niaga@pusri.co.id.
Raihan, H. S. 2000. Pemupukan NPK dan ameliorasi lahan pasang surut sulfat masam
berdasarkan nilai uji tanah untuk tanaman jagung. J. Ilmu Pertanian 9 (1): 20-28.
Siagian, MH dan Harahap R. 2001. Pengaruh pemupukan dan populasi tanaman jagung
terhadap produksi Baby Corn pada tanah pondsolik merah kuning. LIPI. Bogor
Tandisau, P., Amir syam., Muh. Thamrin., dan Sahardi. 2005. Respon jagung terhadap
pupuk NPK pada lahan kering tanah Typic Ustropepts Jeneponto. Dalam seminar dan
lokakarya nasional jagung 2005. Balai penelitian tanaman serealia. Makasa-maros.
2005.

More Related Content

What's hot

Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012NurdinUng
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deNurdinUng
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122MDendy1
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...Repository Ipb
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
 
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...NurdinUng
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutfahmiganteng
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...f' yagami
 
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Repository Ipb
 
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayamPengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayamIgnazio Hadi Saragih
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2f' yagami
 

What's hot (20)

Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_de
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
 
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
 
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
 
Pendahuluan 2
Pendahuluan 2Pendahuluan 2
Pendahuluan 2
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 
Ekotanjut2
Ekotanjut2Ekotanjut2
Ekotanjut2
 
Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
 
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
 
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayamPengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
 
Pendahuluan 1
Pendahuluan 1Pendahuluan 1
Pendahuluan 1
 

Similar to JAGUNG-PUPUK

POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxAndryAdmajaTarigan
 
Sempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptxSempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptxSamUel57367
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciBBPP_Batu
 
Carrying capacity
Carrying capacityCarrying capacity
Carrying capacityM Abidin
 
Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...
Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...
Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...Bondan the Planter of Palm Oil
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfRisWandi38
 
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...Bondan the Planter of Palm Oil
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosisIr. Zakaria, M.M
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Nia Hardianti
 
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...Repository Ipb
 
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdfPemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdfGregorio Antonny Bani
 
Seminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatus
Seminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatusSeminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatus
Seminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatusharis fadilah
 
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptx
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptxRESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptx
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptxGoeltomExsa
 
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...Repository Ipb
 

Similar to JAGUNG-PUPUK (20)

6 apresus
6 apresus6 apresus
6 apresus
 
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
 
Sempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptxSempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptx
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
 
Carrying capacity
Carrying capacityCarrying capacity
Carrying capacity
 
Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...
Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...
Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat ...
 
155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdf
 
Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 
Bptpjakarta
BptpjakartaBptpjakarta
Bptpjakarta
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
 
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA KARAKTER AGRONOMI CABAl F4 DAN EVALUASI ...
 
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdfPemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
 
Seminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatus
Seminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatusSeminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatus
Seminar Biologi - Pengaruh Tipe Pupuk pada Pertumbuhan Amaranthus caudatus
 
Laporan 4 new
Laporan 4 newLaporan 4 new
Laporan 4 new
 
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptx
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptxRESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptx
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (.pptx
 
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
DINAMIKA KANDUNGAN PROTEIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) ...
 

More from NurdinUng

Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
 
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...NurdinUng
 
Prosiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdinProsiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdinNurdinUng
 
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...NurdinUng
 
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...NurdinUng
 
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...NurdinUng
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011NurdinUng
 
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...NurdinUng
 
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...NurdinUng
 
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...NurdinUng
 
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...NurdinUng
 
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...NurdinUng
 
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...NurdinUng
 
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...NurdinUng
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixNurdinUng
 

More from NurdinUng (15)

Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
 
Prosiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdinProsiding semnas kimia ung nurdin
Prosiding semnas kimia ung nurdin
 
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
Peningkatan populasi ternak sapi dan pengetahuan petani dalam pembuatan pupuk...
 
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
Study of-land-quality-and-land-characteristics-that-determine-the-productivit...
 
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
 
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...
 
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
Kajian risiko dan aksi adaptasi perubahan iklim sektor spesifik ketahanan pan...
 
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
Increasing rice productivity by manipulation of calcium fertilizer in ustic e...
 
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
 
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
Growth and yield of rice plant by the applications of river sand, coconut and...
 
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
Effect application of sea sand, coconut and banana coir on the growth and yie...
 
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
Development and rainfed paddy soils potency derived from lacustrine material ...
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
 

Recently uploaded

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (9)

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

JAGUNG-PUPUK

  • 1. Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung 67 Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Pertumbuhan Jagung di Dutohe Kabupaten Bone Bolango Minus one test N, P and K fertilizers on the maize growth in Dutohe of Bone Bolango regency Hermanuddin1 , Nurdin2 , Fitriah S. Jamin2 1 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128 : hermannudin@gmail.com 2 Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128 Diterima 26 Juli 2012/Disetujui 30 Juli 2012 ABSTRACT The aim of this study was to determine (1) the effect of N, P, and K fertilizers on the maize growth and (2) the best treatment combinations on the maize growth. The fertilizers method using minus one test in randomized block design pattern with four treatments and three replications. Dosages of each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The results of this research showing that the minus one test of N, P, and K fertilizers has significant effect to plant high on 14 days after planting (DAP), 42 DAP, and 56 DAP, but has not significant effect on 28 DAP. This pattern was the same with leaf color parameters. While, for leaf numbers has significant effect on 28 DAP only. The best treatment combination was N+K treatment or minus P. Keywords: minus one test, N, P, K, fertilizer, growth, maize PENDAHULUAN Pupuk merupakan masukkan penting dalam pertumbuhan tanaman, khususnya dalam usaha tani masa kini yang padat teknologi. Varietas tanaman yang dikembangkan hingga saat ini umumnya memerlukan unsur-unsur hara dari berbagai jenis dan dalam jumlah relatif banyak sehingga hampir dapat dipastikan bahwa tanpa dipupuk tanaman tidak tumbuh seperti yang diharapkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung adalah dengan pemupukkan berimbang. Pemupukan berimbang adalah hal yang mutlak diketahui karena sangat berhubungan dengan pertumbuhan. Di masyarakat berkembang pengertian bahwa pemupukan berimbang adalah pemupukkan yang menggunakan pupuk majemuk N, P, dan K saja. Hal ini kurang tepat, karena pemupukkan berimbang berarti menyediakan semua unsur hara yang cukup sehingga menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik (Pusri, 2008). Pupuk N, P dan K adalah pupuk majemuk yang dibuat dengan mencampurkan unsur- unsur pupuk yaitu N, P dan K. Untuk mengurangi biaya pemupukan sering digunakan pupuk majemuk sebagai alternatif dari pemakaian pupuk tunggal. Kebutuhan unsur hara untuk satu jenis tanaman tergantung dari umur tanaman, jenis tanaman dan iklim (Hasibuan, 2006). Raihan (2000) menyatakan bahwa tanaman yang dibudidayakan saat ini umumnya membutuhkan unsur hara dari berbagai jenis dan dalam jumlah relatif banyak, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa tanpa dipupuk tanaman tidak mampu memberikan hasil seperti yang diharapkan. Ketersediaan pupuk sumber hara N, P, dan K yang lebih direspon oleh tanaman saat ini semakin sulit diperoleh oleh petani, sehingga diperlukan informasi tentang ketersediaan hara di dalam tanah agar diketahui unsur hara yang kahat di tanah tersebut. Tindakan pemupukan akan memberikan hasil yang optimal tergantung pada beberapa faktor, diantaranya takaran dan jenis pupuk. Jenis dan takaran pupuk ini banyak digunakan untuk mengkaji respon tanaman terhadap pemupukan. Salah satu tanaman yang respon terhadap pemupukan adalah jagung. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pupuk N, P dan K terhadap pertumbuhan tanaman jagung, dan (2) menentukan kombinasi perlakuan yang terbaik dengan uji kurang satu pupuk N, P dan K.
  • 2. JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 67-73 ISSN 2252-3774 68 BAHAN DAN METODE Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini selama tiga bulan mulai dari bulan Oktober sampai Januari 2012. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: bajak sapi, cangkul, parang, meteran rol, tali rafia, kamera, timbangan analitik, dan patok, sementara bahan berupa: pupuk TSP, pupuk Urea, pupuk KCl, air, dan benih jagung. Penelitiann ini di rancang dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga diperoleh 12 satuan percobaan. Perlakuan tersebut, terdiri dari: P+K(-N) minus N, N+K(-P) minus P, N+P(-K) minus K, dan N+P+K (lengkap). Setiap petak mempunyai luas potensial 10 x 10 m = 100 m2 ; luas keseluruhan 12 petak x 100 m2 = 1200 m2 . Takaran pupuk per petak diperoleh dari konversi takaran pupuk per hektar ke dalam takaran pupuk per petak potensial (100 m2 ). Adapun jenis dan takaran pupuk N, P, dan K yang digunakan tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Perlakuan dan Jenis Takaran Pupuk per Hektar Perlakuan Jenis dan Takaran Pupuk N, P, dan K Urea (kg) TSP (kg) KCl (kg) A. P+K(-N) 0 54 90 B. N+K(-P) 160 0 90 C. N+P(-K) 160 54 0 D. N+P+K 160 54 90 Pupuk Urea, TSP dan KCl diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada saat umur tanaman 12 HST dan saat tanaman berumur 35 HST. Selanjutnya rincian penggunaan pupuk pada saat 12 HST dan pemberian pupuk g/lubang tanam dijelskan pada Tabel 2. Tabel 2. Rincian Penggunaan Pupuk pada Saat 12 (HST) setiap perlakuan (g/petak) dan g/lubang tanam. Perlakuan Jumlah pemberian pupuk g/petak dan per lubang tanam 12 HST N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam A. P+K-N 0 324 540 864 2.01 B.N+K-P 960 0 540 1500 3.49 C.N+P-K 960 540 0 1500 3.49 D. N+P+K 960 324 540 1824 4.19 Perlakuan penggunaan pupuk N, P dan K per petak dilakukan pada saat tanaman berumur 35 HST yang dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Rincian Penggunaan Pupuk pada Saat Umur Tanaman 35 HST untuk setiap per lakuan (g/petak) dan g/lubang tanam. Perlakuan jumlah pemberian pupuk g/petak dan per lubang tanam 35 HST N (g) P (g) K (g) Jumlah (g) g/lubang tanam A. P+K-N 0 216 360 576 1.13 B.N+K-P 640 0 360 1000 2.33 C.N+P-K 640 216 0 956 2.33 D. N+P+K 640 216 360 1216 2.83 Sebelum melakukan penanaman langkah awal adalah melakukan pengolahan lahan dengan melakukan pengolahan tanah menggunakan bajak sapi, setelah itu membuat petakan diratakan menggunakan cangkul seluas 10 m2 sebanyak 12 petak. Kemudian melakukan ploting dengan menggunakan meteran rol atau tali yang sudah diukur 75 x 30 cm.
  • 3. Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung 69 Menyiapkan benih yang akan digunakan, membuat takaran pupuk masing – masing, pupuk P dan K 864 g, pupuk N dan K 1500 g, pupuk N dan P 1500 g, pupuk N, P, dan K 1824 g. Kemudian melakukan penanaman setiap lubang tanah dibuat dengan tugal berdiameter 4 cm pada kedalaman 2 cm, setiap lubang diletakkan 2 benih jagung Bisi 2. Dalam pemeliharaan jagung harus diawasi secara intensif, penyiraman dapat dilakukan 4 hari sekali apabila hujan tidak turun. Melakukan penyiangan 3 minggu HST (hari setelah tanam), dan pemupukan pertama dilakukan pada umur 12 HST (hari setelah tanam), pemupukan kedua 35 HST (hari setelah tanam), setelah itu melakukan penyemprotan 2 minggu sekali. Parameter yang diamati meliputi: a. Tinggi tanaman, yang di ukur mulai dari batang yang diatas permukan tanah sampai pucuk daun yg masih meggulung muda. b. Jumlah daun, dihitung mulai dari daun yang berada paling bawah sampai daun yang masih menggulung muda. c. Warna daun (menggunakan BWD), daun yang di ambil jadi sampel adalah daun yang masih produktif, satu helai daun dalam satu tanaman. Data yang diperoleh dianalisis melalui analisis sidik ragam RAK. Apabila terdapat perlakuan yang berpengaruh, maka akan dilanjutkan dengan analisis uji BNT (Beda Nyata Terkecil). HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat fisik dan kimia tanah Sifat fisik dan kimia tanah pada lokasi penelitian di Desa Dutohe Kecamatan Kabila bertekstur lempung berpasir, memiliki pH netral, BV (1,1), kadar air (2,77 %), permeabilitas tergolong sedang, (5,74) satu cm kandungan N-total dan C-organik rendah, P2O5 tersedia tergolong sangat tinggi (50,74) K tersedia sangat rendah (0,57) dan KTK berkriteria sedang (19,72) sedangkan KB memiliki nilai 68,86 (Tabel 4). Dengan demikian, maka status kesuburan tanah di lokasi penelitian tergolong rendah. Table 4. Sifat-sifat tanah di Desa Dutohe Kabupaten Bone Bolango No. Parameter Hasil Analisa Kriteria (PPT, 1983) 1. Tekstur a. Pasir 66.87 Lempung Berpasir b. Debu 18.07 c. Liat 15.06 2 BV(g/cm3) 1.1 3 Kadar air (%) 2.77 4 Permiabilitas (cm/jam) 5.74 Sedang 5 pH H2O 7.2 Netral 6 N Tanah (Kjedahl) (%) 0.10 Rendah 7 P2O5 tersedia (Bray 1) 50.74 SgtTnggi 8 C-organik (Walky and Black) 1.19 Rendah 9 K2O tersedia 0.57 Sgt Rendah 10 KTK me/100 g 19.72 Sedang 11 KB (%) 68.86 Tinggi Tinggi Tanaman Jagung Hasil sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P dan K berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada saat umur 14 HST, 42 HST dan 56 HST, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada pengamatan 28 HST (Tabel 5).
  • 4. JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 67-73 ISSN 2252-3774 70 Tabel 5. Rataan tinggi tanaman terhadap uji kurang satu pupuk NPK Rataan Tinggi Tanaman (cm) perlakuan 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST P+K 7.47a 18.73tn 74.73a 137.97a N+K 8.87b 23.33 98.97b 199.07b N+P 8.80b 22.40 96.60b 203.83b N+P+K 8.67b 24.40 98.57b 186.00b KK (%) 1,411 3,268 2,123 2,385 BNT 5% 0,953 - 15,648 34,644 Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji taraf 5% tn tidak berbeda nyata Kombinasi masing-masing pupuk terhadap tinggi tanaman masa vegetatif memperlihatkan bahwa kombinasi pupuk P+K (-N) memberikan kontribusi paling rendah dan berbeda nyata dengan kombinasi pupuk N+P (-K) memberikan kontribusi paling tinggi dari pupuk N+K (-P) dan N+P+K (lengkap). Pada perlakuan P+K (-N) pertambahan tinggi tanaman masih rendah hal ini disebabkan tidak ada penambahan hara N kedalam tanah melainkan hanya hara N yang tersedia didalam tanah maka penyerapan N pada perlakuan ini tidak optimal. Menurut Tandisau et al. (2005), pemberian pupuk yang tidak lengkap menyebabkan pertumbuhan tanaman dan hasil berkurang sekitar 10-30%. Perlakuan N+K (-P) memberikan kontribusi yang tertinggi. Hal ini diduga kadar P tersedia dalam tanah sangat tinggi (table 4) sehingga tanpa pemupukan P dan hanya pemupukan N+K (-P) dapat menghasilkan tinggi tanaman yang maksimal atao yang tertinggi, Menurut mapegau (2000) melaporkan hara P diperlukan bagi perkembangan akar. Dengan adanya perkembangan akar yang relatif baik maka akan memungkinkan penyerapan hara yang lebih optimal, sehingga pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman berlangsung dengan baik. Diketahui juga bahwa unsur P berperan dalam pertumbuhan tinggi tanaman. Sigian et al. (2001) mengemukakan unsur P banyak ditemui didalam sel tanaman berupa unit-unit nukleotida, sedangkan nukleotida merupakan salah satu ikatan yanag mengandung P yang berperan dalam perkembangan sel tanaman. Kombinasi pupuk N+P (-K) juga memberikan kontribusi tertinggi setelah perlakuan N+K (-P). Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pupuk N dan P di peroleh pertumbuhan vegetatif lebih baik. Unsur P juga penting pada tanaman jagung untuk penyerapan nitrogen yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Perlakuan N+K (-P) dan N+P (-K) dilakukan penambahan pupuk urea dengan dosis 1600 gram yang diberikan dua kali pemupukan yakni pada umur 12 HST (60%) dan 35 HST (40%). Dari penambahan urea maka N dalam larutan tanah bertambah sehingga suplai N kedalam jaringan tanaman lebih optimal dibandingkan dengan perlakuan P+K (-N). Hal lain di sebabkan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara dalam tanah untuk dapat diserap tanaman jagung antara lain adalah total pasokan hara, kelembaban tanah, aerasi, suhu tanah, dan sifat fisik maupun kimia tanah. Pupuk N, P dan K diserap tanaman pada pertumbuhan dan serapan hara sangat cepat terjadi selama fase vegetatif. Sebagian besar N dan P dibawa ke titik tumbuh batang dan daun (Syafrudin, 2007). Tidak semua pupuk yang diberikan kedalam tanah dapat diserap oleh tanaman. Mamonto (2005) melaporkan bahwa pupuk NPK sangat dibutuhkan untuk merangsang pembentukan akar yang akan menunjang berdirinya tanaman disertai pembentukkan tinggi tanaman. Disamping itu juga, faktor cahaya matahari yang tidak optimal sehingga ketika mencapai masa vegetatif berakhir masih ada tanaman yang tidak sama tingginya dengan tanaman yang lainnya, dan faktor lainnya telah di jelaskan sebelumnya mengenai penyerapan pupuknya yang kurang terserap oleh tanaman tersebut.
  • 5. Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung 71 Gambar 1. Keragaan tinggi tanaman pada beberapa umur setelah tanam dengan uji kurang satu pupuk N, P, dan K Pengamatan umur 14 HST, 42 HST dan 56 HST pada perlakuan NK (-P) berbeda nyata dengan PK (-N) tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan NP (-K) dan NPK (lengkap). Selanjutnya pada pengamatan 28 HST bahwa pemupukan NPK (lengkap) tidak berpengaruh nyata dengan tinggi tanaman disemua perlakuan kombinasi pupuk yang diterapkan. Jumlah Daun Hasil sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P dan K berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada saat umur 28 HST, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada pengamatan 14 HST, 42 HST dan 56 HST atau berbanding terbalik dengan variabel tinggi tanaman (Tabel 6). Pada pengamatan umur 14 HST dan 42 HST jumlah daun tertiggi diperoleh pada perlakuan NK (-P) dan terendah pada perlakuan PK (-N) dan tidak berpengaruh nyata disemua perlakuan. Selanjutnya pada pengamatan 56 HST jumlah daun tertinggi diperoleh pada perlakuan NP (-K) dan terendah pada perlakuan PK (-N) tetapi tidak berpengaruh juga terhadap semua perlakuan. Tabel 6. Rataan jumlah daun terhadap uji kurang satu pupuk NPK Jumlah daun (helai) Perlakuan 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST P+K 4.00tn 7.07a 11.47tn 14.47tn N+K 4.30 8.07b 13.20 15.20 N+P 4.23 7.30c 12.90 15.67 N+P+K 4.13 7.50c 12.50 15.30 KK (%) 1,277 1,130 1,812 1,018 BNT 5% 0,676 Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji taraf 5% tn tidak berbeda nyata Kombinasi masing-masing pupuk terhadap jumlah daun sampai masa vegetatif berakhir memperlihatkan bahwa kombinasi pupuk P+K (-N) memberikan kontribusi paling rendah berbeda nyata dengan kombinasi pupuk lengkap N+P+K (lengkap) N+P (-K) dan N+K (-P) terhadap jumlah daun tanaman jagung, hal ini juga dapat disebabkan karena kemungkinan adanya perbedaan kadar nitrogen daun yang diperoleh dalam penelitian ini dengan kadar nitrogen dalam daun, karena perbedaan waktu pengambilan contoh daun, dimana contoh daun diambil pada saat sekitar 30% telah keluar rambut. Kontribusi pengaruh kombinasi pupuk tertinggi diberikan oleh kombinasi pupuk N+P+K (lengkap). Meningkatnya jumlah daun tanaman jagung sangat ditentukan oleh umur tanaman.
  • 6. JATT Vol. 1 No. 2, Agustus 2012: 67-73 ISSN 2252-3774 72 Gambar 2. Keragaan jumlah daun pada beberapa umur setelah tanam dengan uji kurang satu pupuk N, P, dan K Jumlah daun dari masing-masing perlakuan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur tanaman sampai dengan akhir umur pengamatan yakni 56 hari setelah tanam. Hal ini kemungkinani pupuk N+P+K (lengkap) sangat mempengaruhi jumlah daun masing-masing perlakuan sampai dengan umur tanaman tersebut di atas. Setelah umur tersebut, tidak di lakukan pengamatan lebih jauh lagi terhadap pertumbuhan jumlah daun karena tanaman menjelang masuk pada pertumbuhan optimal yakni fase generatif. Warna Daun Hasil sidik ragam menunjukan bahwa pemupukan N, P dan K berpengaruh nyata terhadap warna daun dengan pola sama dengan tinggi tanaman (Tabel 7). Warna daun pada semua umur setelah paling rendah diperoleh pada perlakuan P+K (-N). Sedangkan tertinggi diperoleh pada perlakuan N+K (-P). Tabel 7. Rataan bagan warna daun terhadap uji kurang satu pupuk NPK Bagan Warna Daun (helai) Perlakuan 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST P+K 3.73a 3.33tn 2.57a 2.27a N+K 3.70a 3.63 3.40b 3.97b N+P 3.67a 3.60 3.40b 3.87b N+P+K 3.70a 3.63 3.73b 3.93b KK (%) 0,373 0,076 2,287 0,943 BNT 5 % 0,110 0,598 0,264 Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji taraf 5% tn tidak berbeda nyata. Keragaan warna daun sampai masa vegetatif berakhir memperlihatkan bahwa kombinasi pupuk P+K (-N) memberikan kontribusi paling rendah, sama seperti tinggi tanaman dan jumlah daun. Hal ini diduga disebabkan kandungan N dalam larutan tanah sangat rendah sementara unsur N banyak dibutuhkan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman. Artinya unsur N dalam tanah belum mampu mencukupi kebutuhan N dalam pertumbuhan warna tanaman jagung. sehinga presentasi kontribusi pengaruh kombinasi pupuk tertinggi di berikan oleh kombinasi pupuk N+P+K (lengkap).
  • 7. Hermanuddin et al: Uji kurang satu pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan Jagung 73 Gambar 3. Keragaan warna daun pada beberapa umur setelah tanam dengan uji kurang satu pupuk N, P, dan K KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Uji kurang satu pupuk N, P, dan K berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan warna daun pada umur 14, 42 dan 56 HST, tetapi tidak berpengaruh nyata pada umur 28 HST. Sementara terhadap jumlah daun justru sebaliknya atau hanya berpengaruh nyata pada umur 28 HST saja. 2. Kombinasi pemupukan terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jagung di Desa Dutohe Kabupaten Bone Bolango adalah perlakuan N+K. Saran Agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji kurang satu pupuk N, P dan K terhadap pertumbuhan tanaman jagung vase vegetatif, dengan dosis yang lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, 2006. Pupuk dan Pemupukkan. USU Press, Medan. Mamonto, R. 2005. Pengaruh Penggunaan Dosis Pupuk Majemuk NPK Phonska terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata slurt). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Icshan, Gorontalo. Mapegau. 2000. Pengaruh pemupukan N dan P terhadap hasil jagung Kultivar Arjuna pada Ultisol Batanghari Jambi. J. Agronomi 4(1):17-18. Pusat Penelitian Tanah. 1983. Terms of reference survei kapabilitas tanah no 22/1983. Bogor: Proyek Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi (P3MT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI. Pusri. 2008. Pemupukan Berimbang. http://www.niaga@pusri.co.id. Raihan, H. S. 2000. Pemupukan NPK dan ameliorasi lahan pasang surut sulfat masam berdasarkan nilai uji tanah untuk tanaman jagung. J. Ilmu Pertanian 9 (1): 20-28. Siagian, MH dan Harahap R. 2001. Pengaruh pemupukan dan populasi tanaman jagung terhadap produksi Baby Corn pada tanah pondsolik merah kuning. LIPI. Bogor Tandisau, P., Amir syam., Muh. Thamrin., dan Sahardi. 2005. Respon jagung terhadap pupuk NPK pada lahan kering tanah Typic Ustropepts Jeneponto. Dalam seminar dan lokakarya nasional jagung 2005. Balai penelitian tanaman serealia. Makasa-maros. 2005.