SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
Agriculture Land Use System
Analysis (ALUSA)
Analisis Sistem Pemanfaatan
Lahan Pertanian.
Lahan (pertanian) sebagai
sumberdaya di bbrp kawasan
lambat laun menjadi
Langka.
Penyebab:
• Pertambahan penduduk tinggi
• Perubahan kebutuhan manusia
Akibat : terjadi kompetisi
penggunaan lahan yang
berbeda dlm hamparan
lahan yg sama.
Population race
Human needs
Land
Degradation
Land
Exploitations
Segitiga Kritis Jackson 1974
Penddk & Kbth manusia meningkat
- Pangan
- Sandang
- Papan
Kecukupan pangan --- Peningkatan
produksi menjadi keharusan
Cara: perluasan areal, intensifikasi,
upaya pendampingan petani.
Eksploitasi Lahan
Perubahan budidaya tanaman yang
diawali oleh perubahan orientasi
dari budidaya tanaman subsisten
ke budidaya yg berorientasi pasar.
Pemberian sarana produksi yang
tidak memperhatikan daya dukung
lahan. Akibatnya potensi produksi
lahan menjadi menurun, justru
terjadi kerusakan lahan dan
dampak negatip ikutan kepada
penduduk (manusia).
Kontestasi / kompetisi pemanfaatan
Lahan.
Setiap terjadi KPL selalu diakhiri
dengan kekalahan fihak pertanian.
Lahan pertanian yang sudah mapan
dan setrategis biasanya menjadi
incaran untuk pemanfaatan lahan
lain.
Lahan pertanian semakin menyempit
Pertanian Pindah ke Area Terlangkaui
Problematik yang dihadapi:
* Topografi lahan
* Kesuburan tanah
* Jauh dari pemukiman
* Tadah hujan
Perlu perencanaan penggunaan
lahan yang tepat/sesuai dengan
kondisi lahan.
Up-land Agriculture
Analisis Sistem Pemanfaatan Lahan Pertanian
(ALUSA) dlm Land Use Planning (LUP).
Alusa adalah alat bantu dan sebagai dasar
untuk perencanaan pemanfaatan lahan.
Tujuannya:
Menganalisis kesesuaian suatu hamparan
lahan yg berbeda utk alternatif bentuk
penggunaan lahan yang spesifik.
Analisis seberapa jauh kebutuhan
penggunan lahan tertentu yang dapat
dipenuhi oleh suatu satuan lahan
(land unit).
Prinsip dalam ALUSA
1. Kesesuaian lahan dianalisis dan
diklasifikasikan utk tujuan jenis
penggunaan spesifik.
2. Analisis/evaluasi memerlukan suatu
perbandingan yang ingin dicapai dng
masukan yg diperlukan pd jenis
penggunaan tertentu.
3. Diperlukan pendekatan multi
disiplin.
4. Evaluasi/analisis dibuat relevan dng
kond. fisik sosek di area.
5. Kesesuaian mengacu pada dasar
penggunaan yg berlanjut.
6. Evaluasi meliputi perbandingan lebih
dari satu jenis penggunaan.
Crop Ecology
Posisi Alusa Dlm Land Use Planning
NATURAL RESOURCES PRESURE ON THE LAND socio-ec cond.
- Non Optimal Use - Increasing Population
- degradation - low income
RECOGNIZING THE NEED FOR CHANGE
DEVELOPMENT OBJECTIVES
Policy
Considerations
ALUSA
DECISION ON CHANGES IN LANDUSE
MANAGEMENT PLANS
DECISION ON IMPLEMENTATION
CHANGED LANDUSE
Ecologically Sound Sustainable Use MONITORING Improving Living Conditions
Sumber: FAO,1983; Huizing, 1987, van Duivenboden. 1996
Lahan dan Penggunaan Lahan Dlm Alusa
land Land use Land use system
+
Alusa/evaluasi lahan pd dasarnya
melakukan evaluasi penggunaan lahan,
bukan mengevaluasi lahan itu sendiri,
tetapi kesesuaian lahan utk penggunaan
lahan tertentu (Beek, 1978)
Land use
system
INPUT:
Economic
environmental
OUTPUT
Economic
environmental
Env./ecological output:
Soil losses by erosion
Salinisation
Polution of ground water
Destruction of natural
vegetation and natural
predators.
Env./ecological input:
Radiation
Rainfall
wind
Prosedur Alusa
1. Initial consultation
- Maksud dilakukan alusa
- Lokasi, luas, asesibilitas
- Detailness
- Keamanan
- Alusa terbuka/tertutup
- Sistem pengupahan dll
2. Pra-survei – survei sumberdaya alam
- Analisis klimatik/ agroekologik
- Land Mapping Unit
3. Pelaksanaan survei
- Penentuan, pengamatan dan pengu-
kuran sifat2 lahan dalam setiap
satuan lahan
a. Survei pertanian dan land use
- Present land use, teknologi
budidaya
- Crop Indicator
b. Survei sosial ekonomi
Seleksi Tipe penggunaan lahan
yang relevan. Kbth penggunaan
lahan (LUR) -- LQ/LK
4. Pasca survei & Pelaporan
Fase Pasca Survei:
- analisis data fisik , sosial, ekonomi
- Matching antara LQ/LK dari LUR
dengan LQ/LK hasil pengamatan di
setiap satuan lahan
- Klasifikasi kesesuaian lahan
modifikasi LUT/ perbaikan lahan.
Pendekatan Dlm Prosedur Alusa
Pendekatan : Dua tahap dan Paralel
Konsultasi awal
Basic
Survey
Land Classification
Sos ec
Analysis
Quantitatif Land
Classification
Basic
Survey
Qual &
Quant.
Land
Classifi-
tion
Socio
Economic
Analysis
Kesesuaian lahan utk penggunaan
lahan tertentu digambarkan oleh
kelayakan sosek dan kelayakan
ekologik.
Banyak petani di negara yang sedang
berkembang lebih tertarik meminimal
kan resiko gagal panen dp memaksimal
kan produksi tanaman.
Hal ini penting utk dipertimbangkan dlm hal
Ketidak menentunya, spt fluktuasi cuaca/harga
/suplai pupuk. Thd kesesuaian lhn.
Lahan, Unit Pemetaan lahan (LMU) dalam
Evaluasi lahan /Alusa.
Lahan : terdiri dr semua kondisi
lingkungan fisik dan biotik yang
penting untuk penggunaan lhn
(LU) yg potensial.
Komponen lahan : iklim, bentuk lhn, tanah,
batuan, flora, fauna dan air.
Bentang lahan sgt heterogen kond lingk
nya, shg tidak mungkin dpt dipetakan
sekaligus, perlu dibagi menjadi LMU.
Tujuan dasar penentuan LMU adalah bahwa
LMU harus mempunyai relevansi maksimum
terhadap kisaran penggunaan lahan yang
dipertimbangkan dlm Alusa / evaluasi.
LMU: area lahan yg memp sifat2 spesifik
yg digunakan sbg dasar Alusa/ EL.
Petunjuk penentuan LMU:
1. LMU harus sehomogen mungkin
2. Mempunyai nilai praktis dlm
hubungannya dng. Rencana penggunaan
lahan.
3. Dapat dipetakan secara ajeg.
4. LMU dibuat sesederhana mungkin dan
didasarkan pd sifat2 yang siap diamati di
lapangan.
LMU tdk pernah homogen keseluruhan.
Sebab: keberagaman alamiah suatu
sifat lahan pd umumnya terlalu besar
utk dapat dipetakan.
Tergantung pula skala peta, komplek –
sitas terrain dan kualitas surveyor.
Ekstrapolasi data iklim seringkali dilakukan sebab
hanya sedikit st. Pengamat cuaca yang tersedia.
Heterogenitas dlm pemetaan dan data iklim tdk
cukup berpengaruh terhadap
Kepercayaan alusa/LE.
Kemiringan (%) Kelas Lereng Luas (ha)
13-21% IV 465
21-55% V 502
55-140% VI 203
Total 1170
Kemiringan Kelas dan Luas Lereng DAS Putih
Jenis Tanah Kode Tanah Luas (ha)
Asosiasi Typic Udortents_Andic Dystrudepts At 424
Typic Melanudands Tm 319
Humic Dystrudepts Hd 148
Lithic Udortents Lu 82
Andic Fragiudepts Af 197
Total 1.170
Data Jenis Tanah dan Luasannya di DAS Putih
Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) %
Air Tawar 10,3 0,88
Kebun 4,1 0,35
Pemakaman 11,2 0,96
Pemukiman 84,9 7,25
Semak belukar/hutan 144,3 12,33
Tanah pertanian 948,0 78,23
Total 1.170,0 100
Luas Jenis Penggunaan Lahan DAS Putih
Prosedur Pembuatan LMUs
Overlay (tumpangsusun) dari:
1. Peta iklim
2. Peta kemiringan tanah
3. Peta jenis tanah
4. Peta penggunaan lahan
Peta Satuan Lahan
(Land Mapping Units)
Gambar 1: Peta satuan lahan di DAS Putih
LAND, Land Resource Survey
Dalam Alusa jenis informasi utama yg
diperlukan adalah: Agroklimatik, tanah
bentuk lahan, sumberdaya air, penutup
lahan/penggunaan lahan
Informasi agroklimatik meliputi tahapan
Sbb:
1. Koleksi data iklim yg tersedia
2. Analisis data /ekstrapolasi data
3. Analisis hub. antara variabel iklim
dng kebutuhan tanaman
GROWING PERIOD
Kendala di lapangan : data tidak
tersedia. - Perlu pengamatan /
pengukuran langsung penghitungan
dan ekstrapolasi data:
Ekstrapolasi data iklim:
1. Sistem poligon
2. Iso-hyet.
Data iklim kaitannya dengan
Pertanian (tadah hujan ).
1. Growing Period (GP)
2. GP – cropping pattern
3. GP – index pertanaman
ALUSA
Pilihan LQ / LK sbg Dasar Evaluasi
1. LQ dukur/diprediksi melalui LK
2. LK
3. Campuran LQ dan LK.
Kelebihan menggunakan LQ
a. LQ secara langsung berhubungan dng
Permintaan spesifik Land use.
b. LQ mempertimbangkan interaksi antar
faktor lingkungan.
c. Jumlah LQ lebih sedikit dp jumlah LK.
Kelebihan Menggunakan LK Untuk Dasar
Evaluasi:
a. LK dapat diamati dan diukur langsung
di lapangan.
b. Sederhana, langsung, memungkinkan
perbandingan langsung antara LK
hasil pengamatan dng dasar kesesuai
an.
Survei Pertanian dan
Penggunaan Lahan
Land Use (LU)
Pertimbangan seleksi tanaman dan Tipe
Penggunaan Lahan /Land Use Type (LUT)
a. Harapan/permintaan pemerintah
b. Present land use
c. Kesesuaian kond. Agroklimatk
d. Farming Systems
e. Local Agronomist
f. Market demand
Deskripsi tipe penggunaan lahan (LUT)
 Tanaman yg ditanam
 Orientasi pengusahaan
 Capital intensity
 Labour Intensity
 Teknical knowledge & attitude
 Penguasaan lahan
 Luas lahan
 Power
 Cropping characteristics
 Material input
 Cultural practices
 Hasil
 Infrastructure requirements
Kebutuhan Penggunaan Lahan
Land use requirements ( LUR ).
Pemilihan & penentuan LQ dan atau LK
berkait dng efisiensi fungsi mengacu pada
3 hal berikut:
1. Crop & ecological requirements.
2. Management Requirements
3. Conservation requirements
LUR diekspresikan dalam bentuk
Kualitas Lahan (LQ )dan atau karakteristik
Lahan ( LK ).
Contoh : LK utk Teh (Camellia sinensis L.)
a. Crop & ecological Requirements
b. Management Requirements
c. Conservation Requirements
Present land use mrpk titik awal mulai
pengembangan di suatu area.
“crop indicators”
Survei penggunaan lahan diperlukan utk
seleksi penggunaan lahan yg ada dan
relevan atau penggunaan lahan yang
diperbaiki (improved LMUs).
Informasi Perbandingan kesesuaian
lahan present land use dibutuhkan,
sebelum keputusan terhadap perubahan
penggunaan lahan diambil.
Klasifikasi Kesesuaian Lahan
Pada tahapan KKL terdapat
Tiga macam proses :
1. Matching
2. Klasifikasi kesesuaian lahan
3. Struktur Kesesuaian Lahan
Matching
1. Suatu proses membandingkan /
mencocokkan harkat atau nilai
kualitas lahan (LQ) / karakter lahan
( LK) dari suatu satuan lahan
(LMU) dengan kebutuhan lahan /
land requirements (LUR) dari
suatu tipe penggunaan lahan
(LUT).
2. Nilai LK / LQ dari masing2 kebutuhan
penggunaan lahan (LUR) dicocokkan lagi
dng LK/LQ masing2 satuan lahan (LMU
/ LU)
Proses matching tsb. diperoleh hasil
berupa klas kesesuaian lahan untuk
masing2 sifat lahan disebut kesesuaian
parsial (partial suitability)
Landuse Requirements (LUR) Tanaman Kentang
(Solanum tuberosum L.)
Karakteristik Lahan di Setiap Satuan Lahan
di DAS Putih
Lanjutan
LU
LQ
Af IV
Tg
Af V
Tg
At IV
Tg
At V
Tg
Hd IV
Tg
Hd
VTg
HdVI
Tg
Lu IV
Tg
Lu V
Tg
Lu VI
Tg
Tm V
Tg
Tm
VITg
tc1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
wa2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
oa1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
rc1 S1 S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3 S2
rc2 N N S2 S2 S2 N N N N N S2 S2
rc3 N S2 S2 S1 N N N N N N S1 S2
nr1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
nr2 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2
nr3 S2 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2
nr4 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
eh1 S2 N S2 N S2 N N S2 N N N N
eh2 S2 S2 S2 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3
lp1 S1 S2 S3 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2
lp2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
Kesesuaian Lahan Parsial Untuk Tanaman Kentang di 12 Satuan Lahan
Keterangan:
Toksisitas (tc) tc1 : rerata suhu (oC)
Ketersediaan air (wa) wa1:curah hujan bln ke1 (mm)
wa2:curah hujan bln 2&3 (mm)
wa3:cuarah hujanbln ke4 (mm)
Ketersediaan oksigen (oa) oa1:drainase
Media perakaran (rc) rc1: KTK (cmol)
rc2: bahan kasar (%)
rc3: kedalaman tanah (cm)
Retensi hara (nr) nr1 : KTK
nr2: kejenuhan basa
nr3: pH H2O
nr4: C-organik
Toksisitas (xc). xc1: salinitas(dS/m)
Bahaya erosi (eh) eh1: lereng (:% )
eh2 bahaya erosi
Persiapan lahan (lp) lp1:batuan permukaan
Lp2 singkapa batuan
LU
LQ
Af IV
Tg
Af V
Tg
At IV
Tg
At V
Tg
Hd IV
Tg
Hd
VTg
HdVI
Tg
Lu IV
Tg
Lu V
Tg
Lu VI
Tg
Tm V
Tg
Tm
VITg
tc1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
wa2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2
oa1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
rc1 S1 S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3 S2
rc2 N N S2 S2 S2 N N N N N S2 S2
rc3 N S2 S2 S1 N N N N N N S1 S2
nr1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
nr2 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2
nr3 S2 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2
nr4 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
eh1 S2 N S2 N S2 N N S2 N N N N
eh2 S2 S2 S2 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3
lp1 S1 S2 S3 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2
lp2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
Keseuaian Parsial Tan Kentang di 12 LMU DAS Putih
Keterangan
h; curah hujan, b: kejenuhan basa, l: lereng lahan, e:bahaya erosi, a: derajad keasaman tanah, st: kadar
batu di permukaan tanah, s: kedalaman tanah, bk: bahan kasar, tk: kapasitas tukar kation
Klas Kesesuaian Lahan keseluruhan untuk tanaman
Kentang di 12 satuan Lahan, DAS Putih
Satuan Lahan Kesesuaian tanaman
kentang
AfIVTg Nrc.
AfVTg Nrc,e
AtIVTg S3 l.
AtVTg Ne.
HdVTg Nre,e
LuVITg Nrc,e
TmVTg Ne
Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan
Sistem klasifikasi lahan terdiri dari 4 kategori
yang menunjukkan tingkatan generalisasi yg
sifatnya menurun (FAO, 1976).
1. Ordo kesesuaian lahan (order) : menunjuk
kan jenis kesesuaian secara umum.
a. Ordo sesuai (S) : suitable
yaitu lahan yg dpt digunakan utk suatu
pemanfaatan yg berlanjut (sustain use)
tanpa/sedikit potensi resiko kerusakan/
mengurangi produktivitas lahan.
b. Ordo tidak sesuai (N): Not suitable.
Lahan mempunyai pembatas
sedemikian rupa shg tidak
memungkinkan suatu pemanfaatan
tertentu yg berlanjut.
2, Klas kesesuaian lahan (Class)
menunjukkan tingkat dalam ordo.
a. Klas sgt sesuai (S1): Sgt sesuai
(highly suitable) :
Lahan yg tdk memp pembatas berat
utk suatu pemanfaatan tertentu yang
berlanjut atau lahan hanya mempunyai
pembatas yg kurang berarti dan tidak
berpengaruh thd produktivitas lahan.
b. Klas cukup sesuai (S2) / moderately
suitable.
c. Klas kurang sesuai (S3)/ marginally
suitable.
Kesesuaian Lahan Tingkat Unit:
menggambarkan perbedaan kecil
pengelolaan yang diperlukan dalam
sub-klas
Contoh: S2n-1
S3we-2
Kesesuaian Lahan Sub-klas :
menunjukkan jenis pembatas / macam
perbaikan yang diperlukan dalqm klas.
contoh: S2n, S3me
Ekotan 15
Ekotan 15
Ekotan 15

More Related Content

What's hot

PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYEDIS BLOG
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestryEka Phe
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
6 kuliah pa bab vi. efisiensi
6 kuliah pa bab vi. efisiensi6 kuliah pa bab vi. efisiensi
6 kuliah pa bab vi. efisiensiAndrew Hutabarat
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesiaabdul samad
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deNurdinUng
 
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian  dan teknik budidaya tanamanSistem pertanian  dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanamanAndrew Hutabarat
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasrizky hadi
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahSarjan Alatas
 
POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIEDIS BLOG
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 

What's hot (18)

Fungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestriFungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestri
 
PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRY
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestry
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Agroforestri
AgroforestriAgroforestri
Agroforestri
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
6 kuliah pa bab vi. efisiensi
6 kuliah pa bab vi. efisiensi6 kuliah pa bab vi. efisiensi
6 kuliah pa bab vi. efisiensi
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_de
 
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian  dan teknik budidaya tanamanSistem pertanian  dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanaman
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTI
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 

Similar to Ekotan 15

Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruPurwandaru Widyasunu
 
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdffili9
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanianbagask_25
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Purwandaru Widyasunu
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Purwandaru Widyasunu
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslPurwandaru Widyasunu
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestryrahmiatt
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestryrahmiatt
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011NurdinUng
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutfahmiganteng
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Yuwan Kilmi
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanWayan Susanto
 
PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx
PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptxPPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx
PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptxendang460976
 

Similar to Ekotan 15 (20)

Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
 
Paper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijenPaper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijen
 
Silvani widya
Silvani widyaSilvani widya
Silvani widya
 
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanian
 
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2  evaluasi lahan d3 pslBagian 2  evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Konservasi
KonservasiKonservasi
Konservasi
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayan
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 
PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx
PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptxPPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx
PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 
Sust agric 2 ho 2015
Sust agric 2 ho 2015Sust agric 2 ho 2015
Sust agric 2 ho 2015
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

Ekotan 15

  • 1. Agriculture Land Use System Analysis (ALUSA) Analisis Sistem Pemanfaatan Lahan Pertanian.
  • 2. Lahan (pertanian) sebagai sumberdaya di bbrp kawasan lambat laun menjadi Langka.
  • 3. Penyebab: • Pertambahan penduduk tinggi • Perubahan kebutuhan manusia Akibat : terjadi kompetisi penggunaan lahan yang berbeda dlm hamparan lahan yg sama.
  • 5. Penddk & Kbth manusia meningkat - Pangan - Sandang - Papan Kecukupan pangan --- Peningkatan produksi menjadi keharusan Cara: perluasan areal, intensifikasi, upaya pendampingan petani.
  • 6. Eksploitasi Lahan Perubahan budidaya tanaman yang diawali oleh perubahan orientasi dari budidaya tanaman subsisten ke budidaya yg berorientasi pasar. Pemberian sarana produksi yang tidak memperhatikan daya dukung lahan. Akibatnya potensi produksi lahan menjadi menurun, justru terjadi kerusakan lahan dan dampak negatip ikutan kepada penduduk (manusia).
  • 7. Kontestasi / kompetisi pemanfaatan Lahan. Setiap terjadi KPL selalu diakhiri dengan kekalahan fihak pertanian. Lahan pertanian yang sudah mapan dan setrategis biasanya menjadi incaran untuk pemanfaatan lahan lain.
  • 9.
  • 10. Pertanian Pindah ke Area Terlangkaui Problematik yang dihadapi: * Topografi lahan * Kesuburan tanah * Jauh dari pemukiman * Tadah hujan Perlu perencanaan penggunaan lahan yang tepat/sesuai dengan kondisi lahan.
  • 12. Analisis Sistem Pemanfaatan Lahan Pertanian (ALUSA) dlm Land Use Planning (LUP). Alusa adalah alat bantu dan sebagai dasar untuk perencanaan pemanfaatan lahan. Tujuannya: Menganalisis kesesuaian suatu hamparan lahan yg berbeda utk alternatif bentuk penggunaan lahan yang spesifik. Analisis seberapa jauh kebutuhan penggunan lahan tertentu yang dapat dipenuhi oleh suatu satuan lahan (land unit).
  • 13. Prinsip dalam ALUSA 1. Kesesuaian lahan dianalisis dan diklasifikasikan utk tujuan jenis penggunaan spesifik. 2. Analisis/evaluasi memerlukan suatu perbandingan yang ingin dicapai dng masukan yg diperlukan pd jenis penggunaan tertentu. 3. Diperlukan pendekatan multi disiplin.
  • 14. 4. Evaluasi/analisis dibuat relevan dng kond. fisik sosek di area. 5. Kesesuaian mengacu pada dasar penggunaan yg berlanjut. 6. Evaluasi meliputi perbandingan lebih dari satu jenis penggunaan.
  • 15. Crop Ecology Posisi Alusa Dlm Land Use Planning NATURAL RESOURCES PRESURE ON THE LAND socio-ec cond. - Non Optimal Use - Increasing Population - degradation - low income RECOGNIZING THE NEED FOR CHANGE DEVELOPMENT OBJECTIVES Policy Considerations ALUSA DECISION ON CHANGES IN LANDUSE MANAGEMENT PLANS DECISION ON IMPLEMENTATION CHANGED LANDUSE Ecologically Sound Sustainable Use MONITORING Improving Living Conditions Sumber: FAO,1983; Huizing, 1987, van Duivenboden. 1996
  • 16. Lahan dan Penggunaan Lahan Dlm Alusa land Land use Land use system + Alusa/evaluasi lahan pd dasarnya melakukan evaluasi penggunaan lahan, bukan mengevaluasi lahan itu sendiri, tetapi kesesuaian lahan utk penggunaan lahan tertentu (Beek, 1978)
  • 17. Land use system INPUT: Economic environmental OUTPUT Economic environmental Env./ecological output: Soil losses by erosion Salinisation Polution of ground water Destruction of natural vegetation and natural predators. Env./ecological input: Radiation Rainfall wind
  • 18. Prosedur Alusa 1. Initial consultation - Maksud dilakukan alusa - Lokasi, luas, asesibilitas - Detailness - Keamanan - Alusa terbuka/tertutup - Sistem pengupahan dll 2. Pra-survei – survei sumberdaya alam - Analisis klimatik/ agroekologik - Land Mapping Unit
  • 19. 3. Pelaksanaan survei - Penentuan, pengamatan dan pengu- kuran sifat2 lahan dalam setiap satuan lahan a. Survei pertanian dan land use - Present land use, teknologi budidaya - Crop Indicator b. Survei sosial ekonomi Seleksi Tipe penggunaan lahan yang relevan. Kbth penggunaan lahan (LUR) -- LQ/LK 4. Pasca survei & Pelaporan
  • 20. Fase Pasca Survei: - analisis data fisik , sosial, ekonomi - Matching antara LQ/LK dari LUR dengan LQ/LK hasil pengamatan di setiap satuan lahan - Klasifikasi kesesuaian lahan modifikasi LUT/ perbaikan lahan.
  • 21. Pendekatan Dlm Prosedur Alusa Pendekatan : Dua tahap dan Paralel Konsultasi awal Basic Survey Land Classification Sos ec Analysis Quantitatif Land Classification Basic Survey Qual & Quant. Land Classifi- tion Socio Economic Analysis
  • 22. Kesesuaian lahan utk penggunaan lahan tertentu digambarkan oleh kelayakan sosek dan kelayakan ekologik. Banyak petani di negara yang sedang berkembang lebih tertarik meminimal kan resiko gagal panen dp memaksimal kan produksi tanaman. Hal ini penting utk dipertimbangkan dlm hal Ketidak menentunya, spt fluktuasi cuaca/harga /suplai pupuk. Thd kesesuaian lhn.
  • 23. Lahan, Unit Pemetaan lahan (LMU) dalam Evaluasi lahan /Alusa. Lahan : terdiri dr semua kondisi lingkungan fisik dan biotik yang penting untuk penggunaan lhn (LU) yg potensial. Komponen lahan : iklim, bentuk lhn, tanah, batuan, flora, fauna dan air. Bentang lahan sgt heterogen kond lingk nya, shg tidak mungkin dpt dipetakan sekaligus, perlu dibagi menjadi LMU.
  • 24. Tujuan dasar penentuan LMU adalah bahwa LMU harus mempunyai relevansi maksimum terhadap kisaran penggunaan lahan yang dipertimbangkan dlm Alusa / evaluasi. LMU: area lahan yg memp sifat2 spesifik yg digunakan sbg dasar Alusa/ EL. Petunjuk penentuan LMU: 1. LMU harus sehomogen mungkin 2. Mempunyai nilai praktis dlm hubungannya dng. Rencana penggunaan lahan. 3. Dapat dipetakan secara ajeg. 4. LMU dibuat sesederhana mungkin dan didasarkan pd sifat2 yang siap diamati di lapangan.
  • 25. LMU tdk pernah homogen keseluruhan. Sebab: keberagaman alamiah suatu sifat lahan pd umumnya terlalu besar utk dapat dipetakan. Tergantung pula skala peta, komplek – sitas terrain dan kualitas surveyor. Ekstrapolasi data iklim seringkali dilakukan sebab hanya sedikit st. Pengamat cuaca yang tersedia. Heterogenitas dlm pemetaan dan data iklim tdk cukup berpengaruh terhadap Kepercayaan alusa/LE.
  • 26.
  • 27. Kemiringan (%) Kelas Lereng Luas (ha) 13-21% IV 465 21-55% V 502 55-140% VI 203 Total 1170 Kemiringan Kelas dan Luas Lereng DAS Putih
  • 28.
  • 29. Jenis Tanah Kode Tanah Luas (ha) Asosiasi Typic Udortents_Andic Dystrudepts At 424 Typic Melanudands Tm 319 Humic Dystrudepts Hd 148 Lithic Udortents Lu 82 Andic Fragiudepts Af 197 Total 1.170 Data Jenis Tanah dan Luasannya di DAS Putih
  • 30.
  • 31. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) % Air Tawar 10,3 0,88 Kebun 4,1 0,35 Pemakaman 11,2 0,96 Pemukiman 84,9 7,25 Semak belukar/hutan 144,3 12,33 Tanah pertanian 948,0 78,23 Total 1.170,0 100 Luas Jenis Penggunaan Lahan DAS Putih
  • 32. Prosedur Pembuatan LMUs Overlay (tumpangsusun) dari: 1. Peta iklim 2. Peta kemiringan tanah 3. Peta jenis tanah 4. Peta penggunaan lahan Peta Satuan Lahan (Land Mapping Units)
  • 33. Gambar 1: Peta satuan lahan di DAS Putih
  • 34. LAND, Land Resource Survey Dalam Alusa jenis informasi utama yg diperlukan adalah: Agroklimatik, tanah bentuk lahan, sumberdaya air, penutup lahan/penggunaan lahan Informasi agroklimatik meliputi tahapan Sbb: 1. Koleksi data iklim yg tersedia 2. Analisis data /ekstrapolasi data 3. Analisis hub. antara variabel iklim dng kebutuhan tanaman GROWING PERIOD
  • 35. Kendala di lapangan : data tidak tersedia. - Perlu pengamatan / pengukuran langsung penghitungan dan ekstrapolasi data: Ekstrapolasi data iklim: 1. Sistem poligon 2. Iso-hyet.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40. Data iklim kaitannya dengan Pertanian (tadah hujan ). 1. Growing Period (GP) 2. GP – cropping pattern 3. GP – index pertanaman
  • 41. ALUSA
  • 42.
  • 43. Pilihan LQ / LK sbg Dasar Evaluasi 1. LQ dukur/diprediksi melalui LK 2. LK 3. Campuran LQ dan LK. Kelebihan menggunakan LQ a. LQ secara langsung berhubungan dng Permintaan spesifik Land use. b. LQ mempertimbangkan interaksi antar faktor lingkungan. c. Jumlah LQ lebih sedikit dp jumlah LK.
  • 44. Kelebihan Menggunakan LK Untuk Dasar Evaluasi: a. LK dapat diamati dan diukur langsung di lapangan. b. Sederhana, langsung, memungkinkan perbandingan langsung antara LK hasil pengamatan dng dasar kesesuai an.
  • 46. Land Use (LU) Pertimbangan seleksi tanaman dan Tipe Penggunaan Lahan /Land Use Type (LUT) a. Harapan/permintaan pemerintah b. Present land use c. Kesesuaian kond. Agroklimatk d. Farming Systems e. Local Agronomist f. Market demand
  • 47. Deskripsi tipe penggunaan lahan (LUT)  Tanaman yg ditanam  Orientasi pengusahaan  Capital intensity  Labour Intensity  Teknical knowledge & attitude  Penguasaan lahan  Luas lahan  Power  Cropping characteristics  Material input  Cultural practices  Hasil  Infrastructure requirements
  • 48. Kebutuhan Penggunaan Lahan Land use requirements ( LUR ). Pemilihan & penentuan LQ dan atau LK berkait dng efisiensi fungsi mengacu pada 3 hal berikut: 1. Crop & ecological requirements. 2. Management Requirements 3. Conservation requirements LUR diekspresikan dalam bentuk Kualitas Lahan (LQ )dan atau karakteristik Lahan ( LK ).
  • 49. Contoh : LK utk Teh (Camellia sinensis L.) a. Crop & ecological Requirements b. Management Requirements c. Conservation Requirements
  • 50. Present land use mrpk titik awal mulai pengembangan di suatu area. “crop indicators” Survei penggunaan lahan diperlukan utk seleksi penggunaan lahan yg ada dan relevan atau penggunaan lahan yang diperbaiki (improved LMUs). Informasi Perbandingan kesesuaian lahan present land use dibutuhkan, sebelum keputusan terhadap perubahan penggunaan lahan diambil.
  • 51. Klasifikasi Kesesuaian Lahan Pada tahapan KKL terdapat Tiga macam proses : 1. Matching 2. Klasifikasi kesesuaian lahan 3. Struktur Kesesuaian Lahan
  • 52. Matching 1. Suatu proses membandingkan / mencocokkan harkat atau nilai kualitas lahan (LQ) / karakter lahan ( LK) dari suatu satuan lahan (LMU) dengan kebutuhan lahan / land requirements (LUR) dari suatu tipe penggunaan lahan (LUT).
  • 53. 2. Nilai LK / LQ dari masing2 kebutuhan penggunaan lahan (LUR) dicocokkan lagi dng LK/LQ masing2 satuan lahan (LMU / LU) Proses matching tsb. diperoleh hasil berupa klas kesesuaian lahan untuk masing2 sifat lahan disebut kesesuaian parsial (partial suitability)
  • 54. Landuse Requirements (LUR) Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)
  • 55. Karakteristik Lahan di Setiap Satuan Lahan di DAS Putih
  • 57.
  • 58. LU LQ Af IV Tg Af V Tg At IV Tg At V Tg Hd IV Tg Hd VTg HdVI Tg Lu IV Tg Lu V Tg Lu VI Tg Tm V Tg Tm VITg tc1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 wa2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 oa1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 rc1 S1 S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3 S2 rc2 N N S2 S2 S2 N N N N N S2 S2 rc3 N S2 S2 S1 N N N N N N S1 S2 nr1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 nr2 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 nr3 S2 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 nr4 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 eh1 S2 N S2 N S2 N N S2 N N N N eh2 S2 S2 S2 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 lp1 S1 S2 S3 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 lp2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 Kesesuaian Lahan Parsial Untuk Tanaman Kentang di 12 Satuan Lahan Keterangan: Toksisitas (tc) tc1 : rerata suhu (oC) Ketersediaan air (wa) wa1:curah hujan bln ke1 (mm) wa2:curah hujan bln 2&3 (mm) wa3:cuarah hujanbln ke4 (mm) Ketersediaan oksigen (oa) oa1:drainase Media perakaran (rc) rc1: KTK (cmol) rc2: bahan kasar (%) rc3: kedalaman tanah (cm) Retensi hara (nr) nr1 : KTK nr2: kejenuhan basa nr3: pH H2O nr4: C-organik Toksisitas (xc). xc1: salinitas(dS/m) Bahaya erosi (eh) eh1: lereng (:% ) eh2 bahaya erosi Persiapan lahan (lp) lp1:batuan permukaan Lp2 singkapa batuan LU LQ Af IV Tg Af V Tg At IV Tg At V Tg Hd IV Tg Hd VTg HdVI Tg Lu IV Tg Lu V Tg Lu VI Tg Tm V Tg Tm VITg tc1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 wa2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 oa1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 rc1 S1 S2 S1 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3 S2 rc2 N N S2 S2 S2 N N N N N S2 S2 rc3 N S2 S2 S1 N N N N N N S1 S2 nr1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 nr2 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 nr3 S2 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 nr4 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 eh1 S2 N S2 N S2 N N S2 N N N N eh2 S2 S2 S2 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 lp1 S1 S2 S3 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S2 lp2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 Keseuaian Parsial Tan Kentang di 12 LMU DAS Putih
  • 59. Keterangan h; curah hujan, b: kejenuhan basa, l: lereng lahan, e:bahaya erosi, a: derajad keasaman tanah, st: kadar batu di permukaan tanah, s: kedalaman tanah, bk: bahan kasar, tk: kapasitas tukar kation Klas Kesesuaian Lahan keseluruhan untuk tanaman Kentang di 12 satuan Lahan, DAS Putih Satuan Lahan Kesesuaian tanaman kentang AfIVTg Nrc. AfVTg Nrc,e AtIVTg S3 l. AtVTg Ne. HdVTg Nre,e LuVITg Nrc,e TmVTg Ne
  • 60. Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan Sistem klasifikasi lahan terdiri dari 4 kategori yang menunjukkan tingkatan generalisasi yg sifatnya menurun (FAO, 1976). 1. Ordo kesesuaian lahan (order) : menunjuk kan jenis kesesuaian secara umum. a. Ordo sesuai (S) : suitable yaitu lahan yg dpt digunakan utk suatu pemanfaatan yg berlanjut (sustain use) tanpa/sedikit potensi resiko kerusakan/ mengurangi produktivitas lahan.
  • 61. b. Ordo tidak sesuai (N): Not suitable. Lahan mempunyai pembatas sedemikian rupa shg tidak memungkinkan suatu pemanfaatan tertentu yg berlanjut. 2, Klas kesesuaian lahan (Class) menunjukkan tingkat dalam ordo. a. Klas sgt sesuai (S1): Sgt sesuai (highly suitable) : Lahan yg tdk memp pembatas berat utk suatu pemanfaatan tertentu yang berlanjut atau lahan hanya mempunyai pembatas yg kurang berarti dan tidak berpengaruh thd produktivitas lahan.
  • 62. b. Klas cukup sesuai (S2) / moderately suitable. c. Klas kurang sesuai (S3)/ marginally suitable.
  • 63. Kesesuaian Lahan Tingkat Unit: menggambarkan perbedaan kecil pengelolaan yang diperlukan dalam sub-klas Contoh: S2n-1 S3we-2 Kesesuaian Lahan Sub-klas : menunjukkan jenis pembatas / macam perbaikan yang diperlukan dalqm klas. contoh: S2n, S3me