SlideShare a Scribd company logo
Nilai:
               Six Sigma
               Tugas Kelompok
  Disusun dan Presentasi Oleh         NIM
                                                  85
  Ricky Cong                    NIM : 122110111

  Tresna Selvia Barus           NIM : 122110136
  Fery Atmaja                   NIM : 122110045
  Rutinaias Haholongan          NIM : 122110122
  Hasanuddin                    NIM : 122110052
  Tjhin Siat Fung               NIM : 122110135
  Raymond H. Wiryomartani       NIM : 122110104

    Pengantar Manajemen Kualitas
Dosen: Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD.
    Program Pasca Sarjana – Magister Manajemen
                Universitas Trisakti
                   Jakarta - 2012
Six Sigma




    Pengantar Manajemen Kualitas
Dosen: Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD.
                    2012
                                           2
Six Sigma
        dipresentasikan Jumat, 27 Juli 2012 – Gedung D, Lantai 6 - Fatahilah
No. Topik             Disusun dan Presentasi Oleh                 NIM
1   Introduction
2   Part 1            Ricky Cong                                  NIM : 122110111
3   Part 2            Tresna Selvia Barus                         NIM : 122110136
4   Part 3            Fery Atmaja                                 NIM : 122110045
5   Part 4            Rutinaias Haholongan                        NIM : 122110122
                      Hasanuddin                                  NIM : 122110052
6   Part 5            Raymond H. Wiryomartani                     NIM : 122110104
                      Tjhin Siat Fung                             NIM : 122110135




                                                                                    3
Part 1




   1. Sejarah Six Sigma
2. Konsep Dasar Six Sigma

                            4
Sejarah Six Sigma

 Pertama kali digagas oleh perusahaan Motorola pada
  tahun 1986 sebagai terobosan baru dalam bidang
  manajemen kualitas
 Six Sigma berkembang sangat cepat karena
  kebutuhan dunia industri saat itu yang sedang
  mengalami masalah pengendalian kualitas
KONSEP DASAR SIX SIGMA
   Six Sigma Institute menjelaskan bahwa Six sigma berarti
    pengukuran kualitas untuk mencapai kesempurnaan serta
    merupakan metodologi untuk mengeliminasi cacat di
    semua proses mulai dari manufaktur sampai
    transaksional dan dari produk sampai jasa.
   Vincent Gaspersz           dalam bukunya “Pedoman
    Implementasi Program Six Sigma” mengutarakan bahwa
    Six sigma merupakan ukuran target kinerja industri
    tentang bagaimana baiknya suatu proses transaksi
    produk antara pemasok (industri) dan pelanggan (pasar).
    Six sigma juga dapat dipandang sebagai pengendalian
    proses industri berfokus pada pelanggan, melalui
    penekanan pada kemampuan proses (process capability).
Contoh Cost of Poor Quality

   Prevention cost
   Appraisal cost
   Litigation
   Maintenance cost
   Lost management time cost
   Lost opportunity
   Lost assets cost
   Rerun cost
   Lost business, goodwill cost
   Lost credibility cost
   Project rework cost
Cost of Poor Quality terhadap
                      penjualan
COPQ (Cost of Poor Quality)

Tingkat Pencapaian Sigma DPMO                                      COPQ Sebagai Persentase dari Nilai
                                                                   Penjualan
1-sigma                   691.462 (sangat tidak kompetitif)        Tidak dapat dihitung


2-sigma                   308.538 (rata-rata industri Indonesia)   Tidak dapat dihitung


3-sigma                   66.807                                   25-40% dari penjualan

4-sigma                   6.210 (rata-rata industri USA)           15-25% dari penjualan

5-sigma                   233 (rata-rata industri Jepang)          5-15% dari penjualan


6-sigma                   3,4 (industri kelas dunia)               < 1% dari penjualan
Normal Distribution Curve
Normal Distribution Curve
Perbedaan struktur biaya cost of quality untuk
perusahaan tradisional dan perusahaan six sigma




                                                        Prevention
                                                        Appraisal
                                                        Failure
                                                        Waste




Traditional business costs   Six Sigma business costs
Part 2




Aplikasi dan Manfaat Six Sigma

                                 12
DANA

Membatasi terjadinya COPQ. (Total Cost of Poor Quality)




KUALITAS
pembangkit hasrat kerja karyawan;
unsur yang menanamkan sikap dan kebiasaan yang positif;
pencipta gagasan di pasar dan masyarakat;
pemikat investor




Dampaknya bagi Karyawan


Meningkatkan moral kerja dan kebanggaan karyawan terhadap
perusahaan
Kepuasan Pelanggan

membantuperusahaan untuk senantiasa menyempurnakan
kinerja proses, barang dan jasa yang
dihasilkan, agar persepsi pelanggan sama dengan harapannya.




Pertumbuhan Bisnis




 Keunggulan Kompetitif
 • penghematan biaya operasional yang memungkinkan penetapan harga
   jual produk lebih bersaing;
 • memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien;
 • memperoleh reputasi di bidang kualitas;
 • mengembangkan budaya dan kebanggaan berdedikasi pada pelanggan.
Jasa
Industri Manufaktur




        APLIKASI SIX SIGMA

                      pertambangan
     Pemerintahan
Aplikasi SIX SIGMA Dalam perusahaan
Industri Manufaktur :
• Identifikasi nilai produk manufaktur yang akan di
  tawarkan berdasarkan perspektif pelanggan
• Transpormasikan nilai-nilai persyaratan yang
  telah disepakati bersama
• Melakukan pemetaan produk individual
• Menentukan key performance
• Desain value stream process map untuk masa
  mendatang
JASA
• Langkah-langkah penerapan six sigma di bidang
  jasa:
  1. Spesifikasi nilai dari jasa (service value) yang
     diharapkan pelanggan
  2. Melakukan Service Value Stream Mapping sepanjang
     moments of truth
  3. Menghilangkan pemborosan yang tidak bernilai
     tambah
  4. Mengorganisasikan agar material, informasi, dan
     aktivitas-aktivitas dapat berjalan lancar, efektif dan
     efisien
Perbedaaan Six Sigma pada Industri
             Manufaktur dan Jasa
• Pada industri manufaktur, pada umumnya ukuran yang
  dilihat adalah dari jumlah produk yang cacat
  sedangkan dalam industri jasa, proses yang diukur
  adalah people process karena memang itu adalah yang
  menjadi komponen utama dari industri jasa.
• Intinya, defect dalam industri jasa adalah masalah yang
  menyebabkan penurunan dalam hal kualitas atau
  mengakibatkan pelanggan tidak puas.
• Misalnya, dalam industri perbankan: lamanya durasi
  untuk membuka rekening, atau lamanya suatu
  pinjaman cair, lamanya pemrosesan statement, dan
  sebagainya.
Pemerintahan
• Six Sigma dapat membantu pemerintah dalam menjalankan
  berbagai pelayanannya terhadap publik, penegakan hukum, serta
  membantu berbagai departemen dalam bidang
  keuangan, SDM, memperbaiki proses dan melakukan penghematan.
• Selain itu, Six Sigma juga bakal menciptakan culture efisien dan
  tanggung jawab kepada karyawan pemerintahan.
• Untuk menerapkan Six Sigma dalam pemerintahan diperlukan:
   1.   Komitmen Pemimpin
   2.   Selaras dengan Strategi dan Visi
   3.   Fokus pada Penduduk
   4.   Infrastruktur formal Six Sigma
   5.   Training
   6.   Kinerja dan remunerasi
Pertambangan
• Proses yang efektif dan efisien,
• Memaksimalkan utilisasi operasi, dan
• Fokus pada kebututuhan produksi , seperti:
     • Melakukan modifikasi alat analisa
     • Melakukan modifikasi teknik
     • Melakukan modifikasi terminologi
PERTAMBAN
             JASA      GAN
MANUFACTUR
Part 3




  1. Hambatan Six Sigma
    2. Fokus Six Sigma
3. Faktor Sukses Six Sigma
                             22
HAMBATAN SIX SIGMA
• Six sigma kurang cocok digunakan untuk
  berinovasi.
• Six sigma mengutamakan tentang proses dan
  biaya, sedangkan inovasi merupakan sesuatu
  yang baru dan membutuhkan banyak biaya.
• Six sigma hanya akan menganalisa data-data
  yang bersifat kuantitatif, sedangkan data yang
  bersifat kualitatif harus diubah menjadi data
  kuantitatif.
FOKUS SIX SIGMA
• Ciptakan tujuan yang merupakan
  breakthrough
  – Maksudnya adalah menciptakan visi dan tujuan
    yang challenging bagi organisasi, sehingga tidak
    hanya menghadirkan perubahan yang kecil
    melainkan signifikan.
FOKUS SIX SIGMA – Lanjutan
• Identifikasi inisiatif dan target proses
  – Setelah kita punya tujuan-tujuan bisnis yang lebih
    spesifik, selanjutnya adalah membuat daftar
    inisiatif six sigma dan proses apa saja yang perlu
    dilakukan, tentunya yang selaras dengan tujuan-
    tujuan tersebut.
FOKUS SIX SIGMA – Lanjutan
• Mengalokasikan sumber daya
  – Selain daftar inisiatif ini diperbaiki, maka tim
    merancang skenario yang bermacam-macam
    untuk mengimplementasikan inisiatif
    tersebut, selagi juga memperhatikan kebutuhan
    pelanggan dan kestabilan proses.
  – Alokasikan sumber daya dengan baik, sehingga
    terjadi keseimbangan antara time dan effort yang
    diberikan, dengan value yang dihasilkan.
FAKTOR SUKSES SIX SIGMA
• Ditinjau dari segi Sistem pengoperasian
  1. Six sigma membutuhkan Top down drive atau
     dorongan dan dukungan penuh dari manajemen
     untuk menggerakan dan memotivasi
     subordinate-subordinat yang ada dibawahnya.
  2. Six sigma membutuhkan partisipasi [harus] dari
     karyawannya khususnya untuk selalu customer
     oriented (berorientasi ke pelanggan).
FAKTOR SUKSES SIX SIGMA – Lanjutan
• Ditinjau dari segi Sistem pengoperasian – Lanjutan
   3. Six sigma sebagai standar umum perusahaan, misalnya
      mensosialisasikan istilah (terminology) CTQ, Sigma, Cp, Z-
      level atau istilah statistik lainnya kepada para Operator
      (karyawan)
      •   Mencantumkan keterangan sigma level untuk setiap proses
          produksi dalam sebuah papan informasi yang besar dan mudah
          dilihat oleh siapa saja, dll.
FAKTOR SUKSES SIX SIGMA – Lanjutan
• Ditinjau dari segi Metodologi
  a. Berasal dari voice of customer.
  b. Seluruh karyawan memerlukan training.
  c. Membutuhkan case study project, resource
     information
Part 4




1. People Power
2. Process Power
                   30
People Power

              Executive Leader


             Champion/Sponsor

                                      Master Black Belt


                Black Belt


Green Belt       Green Belt      Green Belt
PERAN EXECUTIVE LEADER
• Executive Leadership setara dengan executive
  management pada posisi fungsional.
• Syarat Executive Leader yaitu harus mempunyai
  komitmen yang tinggi terhadap setiap project six
  sigma.
• Peran Executive leader adalah:
  1. Menetukan tujuan dan target perusahaan.
  2. Memilih champion.
  3. Meninjau ulang secara keseluruhan tentang kemajuan
     dari program six sigma.
  4. Menentukan visi six sigma dengan jelas sehingga
     dipahami oleh seluruh karyawan perusahaan
PERAN CHAMPION/SPONSOR
• Champion setara dengan Executive vice president, vice
  president, CEO, pimpinan unit bisnis strategi pada posisi
  fungsional perusahaan.
• Syarat champion yaitu familiar dengan statistik dasar dan
  lanjut.
• Peran champion antara lain:
   1.   Memilih project-project Six Sigma.
   2.   Memilih master black belt.
   3.   Bersama dengan executive leader menentukan visi Six Sigma.
   4.   Menjamin fungsi-fungsi kunci perusahaan sesuai dengan visi Six Sigma.
   5.   Merintis jalan untuk mengimplementasikan six sigma ke seluruh perusahaan.
   6.   Mengembangkan rencana pelatihan yang komperhensif untuk
        mengimplementasikan Six Sigma.
MASTER BLACK BELT (MBB)
•  MBB mencurahkan seluruh waktu kerjanya pada proyek-proyek
  six sigma.
• MBB sebaiknya adalah chief engineer atau pimpinan customer
  service.
• Syarat seorang MBB adalah ahli dalam statistik dasar dan lanjut.
• Peran MBB antara lain:
    1.   Memahami peta bisnis perusahaan.
    2.   Mengkomunikasikan status dan kemajuan proyek Six Sigma.
    3.   Bekerja bersama champion untuk memilih proyek Six Sigma serta melatih
         dan mendukung black belt dan green belt.
    4.   Berperan dalam mengorganisasi orang, merancang eksperimen lintas
         fungsi, mengatur dan mengkoordinasikan setiap proyek Six Sigma.
    5.   Memudahkan atau menyediakan fasilitas untuk penyebarluasan praktek-
         praktek terbaik berdasarkan six sigma ke seluruh organisasi
BLACK BELT(BB)
• Black Belt bekerja dibawah MBB dan bekerja full-time pada proyek six
  sigma.
• Kualifikasi BB adalah engineer atau billing administrator.
• Syarat BB adalah ahli statistik dasar.
• Peran BB antara lain:
   1.   Memimpin eksekusi proyek Six Sigma di lapangan, karena posisi BB adalah
        pada level proses.
   2.   Mendeterminasi alat yang paling efektif untuk menyelesaikan proyek six
        sigma.
   3.   Menjamin hasil proyek untuk diperbaiki secara berkelanjutan.
   4.   Mempertahankan jadwal proyek dan menjaga kemajuan proyek menuju
        solusi akhir dan hasil-hasil.
   5.   Mendokumentasikan hasil-hasil dan menciptakan “Storyboard” (peta-peta
        kemajuan) dari proyek .
   6.   Mendukung tranformasi dari solusi baru atas proses-proses baru menuju
        oprasional yang berlangsung terus menerus .
8 Kualitas Black Belt
1.   Kemampuan teknis yang cakap
     Seorang Black Belt tidak harus seorang lulusan teknik atau jurusan
     statistik, namun dia memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan merubah
     data menjadi informasi yang bisa dipahami oleh dirinya dan tim. Dia juga
     memiliki kemampuan menganalisa data menjadi suatu knowledge untuk
     menentukan strategi perbaikan apa yang dipilih. Tanpa kemampuan seperti itu
     seorang Black Belt akan terjebak dalam hal yang sifatnya akademis dan teoritis.

2.   Mampu melihat dari menara. Seorang Black Belt paham benar apa yang dia
     lakukan. Dia memiliki pengetahuan bisnis yang bagus dan mampu melihat
     hubungan dari proyek-proyek yang dikerjakan dengan hasil yang diinginkan oleh
     organisasi. Dia mampu menjabarkan bagaimana visi perusahaan diturunkan dari
     visi ke strategi sampai ke key performance indicator dan penentuan proyek yang
     dijalankan untuk memenuhi KPI tersebut

3.   Orientasi pada Hasil. Penentuan kualitas seorang Black Belt adalah tangible dan
     terukur, bukan subyektif. Meskipun dia pandai
     berkomunikasi, berkoordinasi, disukai oleh tim dan manajemen namun proyek-
     proyeknya kerap gagal, maka dia bukan Black belt yang organisasi anda
     harapkan.
8 Kualitas Black Belt - lanjutan
4.   Mampu mengelola proyek.
     Six Sigma artinya mengerjakan suatu proyek dalam jangka waktu
     tertentu. Black Belt harus memahami apa yang menjadi
     requirement, ruang lingkup, sumber daya, batasan waktu, dan perspektif
     varians. Memahami dasar pengelolaan proyek atau berpengalaman
     dalam menjalankan suatu proyek adalah kemampuan yang penting untuk
     dimiliki.
5.   Pemain Tim.
     Sebagaimana seorang playmaker dalam sepakbola. Black Belt adalah
     pengatur serangan dan pertahanan sekaligus. Black Belt harus
     mempunyai kemampuan dalam memimpin sebuah tim, menjadi bagian di
     dalamnya, dan paham dinamika serta pengelolaan konflik
6.   Menerjemahkan keinginan pelanggan.
     Black Belt mengerti bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan dan
     mendapatkan kebutuhan pelanggan yang paling kritikal. Setelah itu Black
     Belt mampu menerjemahkan kebutuhan kritikal pelanggan itu menjadi
     sesuatu yang terukur.
8 Kualitas Black Belt - lanjutan
7.Kemampuan komunikasi. Hasil yang berkualitas didapatkan
   dari penerimaan yng baik akan ide perbaikan yang
   diusulkan. Penerimaan yang baik oleh seluruh stakeholder
   ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi dalam
   “menjual” ide tersebut. Black Belt harus dapat memahami
   bagaimana dia berkomunikasi dengan berbagai level dalam
   organisasi. Cara berkomunikasi dan teknik presentasi
   kepada manajemen tentu berbeda dengan berkomunikasi
   dengan shop floor.
8.Passion untuk selalu menjadi lebih baik. Kesempurnaan
   adalah proses, bukan akhir. Baginya selalu ada cara atau
   sistem yang lebih baik dari yang berjalan saat ini. Seorang
   Black Belt adalah seorang self-motivated, pembelajar, dan
   terus meng-upgrade diri
GREEN BELT (GB)
• Green Belt bekerja part time pada proyek-proyek six
  sigma, bekerja dibawah BB.
• Keterlibatan Green Belt adalah tergantung pada masalah
  yang terpilih untuk menjadi proyek Six Sigma.
• Syarat GB adalah familiar dengan statistik dasar.
• Peran GB antara lain:
  1.   Berpatisipasi dengan tim dalam proyek BB.
  2.   Membantu penyebaran keberhasilan teknik-teknik six sigma.
  3.   Melakukan perbaikan skala kecil di area kerjanya.
  4.   Melanjutkan mempelajari dan mempraktekan metode-metode
       dan alat-alat Six Sigma setelah proyek six sigma berakhir.
8 KUALITAS GREEN BELT
1.   Pemimpin dan Pemain Tim yang hebat.
     Seorang GB harus memiliki kemampuan untuk memimpin, bekerja dengan
     tim, menjadi bagian dari tim dan memahami dinamika tim (team stages). Agar
     dapat memimpin tim secara efektif, seorang GB harus memiliki interpersonal skill
     yang bagus. Kemampuan persuasif, mudah bergaul dan memotivasi orang lain
     adalah kemampuan yang harus
2.   Passion (semangat).
     Seorang GB harus mampu memotivasi diri sendiri, memiliki inisiatif dan
     kepribadian yang dapat dipercaya dan berintegritas tinggi. Semangat yang tinggi
     akan membantu GB untuk terus maju dan produktif. Passion juga memberi
     ketabahan untuk tetap bertahan dalam masa-masa sulit dalam perjalanan proyek
3.   Mempunyai pengetahuan tentang proses.
     Seorang GB adalah orang yang paham tentang proses yang adawilayahnya. Dia
     memahami definisi “cacat” yang dihasilkan oleh proses.
4.   Manajemen Proyek.
     Seorang GB harus memiliki kemampuan dalam mengelola sebuah proyek dari
     menerjemahkan kebutuhan bisnis, ruang lingkup kerja, pemanfaatan sumber
     daya, waktu, dan variasi perspektif.
8 KUALITAS GREEN BELT - Lanjutan
5.   Kemampuan Teknis.
     Seorang GB tidak harus berlatar belakang teknik atau ahli
     statistik, namun seorang GB dituntut untuk memiliki kemampuan
     mengumpulkan dan menganalisa data untuk menentukan strategi
     perbaikan. Seorang GB memang tidak perlu tahu semua tool
     statistik, namun GB harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
     kebutuhan analisa data, memvalidasi sistem pengukuran dan meminta
     bantuan BB.
6.   Advokat bagi pelanggan.
     Seorang GB memahami peran penting dari pelanggan (baik internal
     ataupun eksternal). GB paham bahwa pelanggan adalah hakim tertinggi
     penentu dari kualitas produk dan jasa yang dibuat. Memahami dengan
     tepat kemauan pelanggan dan mampu mengkomunikasikan dalam
     bahasa proses adalah kualifikasi yang wajib dipunyai seorang GB.
7.   Berorientasi pada hasil.
     GB tahu apa yang dikerjakannya selalu didasarkan pada hasil yang nyata
     untuk perusahaannya.
8.   Dapat dipercaya dan berintegritas.
     Selalu berbicara dengan data dan fakta.
Process Power:
    DMAIC—Five Step Process

               Define


Control                           Measure




     Improve            Analyze
Process Power:
         DMAIC—Five Step Process
1. Define (Menentukan): Jelas mengidentifikasi masalah
   – Fokus pada proses yang menciptakan masalah bukan pada
     hasilnya.
   – Tujuan:
      • Tentukan tujuan proyek dan ruang lingkup.
      • Tentukan siapa pelanggan, apa kebutuhan mereka adalah untuk
        produk dan / atau jasa, dan apa harapan mereka.
      • Mendefinisikan proses untuk ditingkatkan dengan memetakan aliran
        proses.
      • Tentukan batas-batas proyek - awal dan akhir dari proses.
   – Output:
      • Sebuah pernyataan yang jelas dari perbaikan yang dimaksud dan
        bagaimana hal itu akan diukur.
      • Sebuah peta tinggi tingkat proses.
      • Daftar apa yang penting bagi pelanggan.
Process Power:
         DMAIC—Five Step Process
2. Measure: kemampuan terhadap proses, benchmark,
  – Fokus terhadap CTQ (critical to quality)
  – Tujuan:
     • Fokus upaya perbaikan dengan mengumpulkan informasi tentang
       situasi saat ini.
  – Output:
     • Mengembangkan rencana pengumpulan data untuk proses - data
       yang titik-titik masalah lokasi atau kejadian.
     • Sebuah pernyataan yang lebih fokus masalah.
     • Mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk menentukan
       jenis cacat dan metrik.
     • Bandingkan dengan hasil survei pelanggan untuk menentukan
       kekurangan.
Process Power:
         DMAIC—Five Step Process
3. Analyze: Proses hasil, apa yang akan dibandingkan
   dengan apa yang dilakukan pesaing
   – Tujuan:
      • Menganalisis data yang dikumpulkan dan peta proses untuk
        menentukan akar penyebab cacat dan kesempatan untuk
        perbaikan.
      • Mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja saat ini dan kinerja
        gawang.
      • Memprioritaskan kesempatan untuk memperbaiki.
      • Mengidentifikasi sumber-sumber variasi.
   – Output:
      • Sebuah teori yang telah diuji dan dikonfirmasi.
Process Power:
             DMAIC—Five Step Process
4. Improve (Meningkatkan): menerapkan perubahan
  –       Jadilah kreatif untuk menemukan cara baru untuk
          melakukan hal-hal yang lebih baik, lebih efisien, atau
          lebih cepat
  –       Tujuan:
      •      Mengembangkan, mencoba dan menerapkan solusi yang
             membahas akar penyebab.
  –       Output:
      •      Identifikasi direncanakan, tindakan yang harus diuji
             menghilangkan atau mengurangi dampak dari akar penyebab
             diidentifikasi.
Process Power:
              DMAIC—Five Step Process
5.   Control: Kunci keberhasilan dalam menerapkan langkah-langkah untuk
     menjaga variabel dalam batas-batas operasi baru
     – Tujuan:
         •   Mengontrol perbaikan untuk menjaga proses pada program baru.
         •   Gunakan data untuk mengevaluasi baik solusi dan rencana.
         •   Mencegah kembali menjadi "cara lama“.
         •   Mempertahankan keuntungan dengan standarisasi proses.
         •   Garis besar langkah-langkah selanjutnya untuk perbaikan yang sedang berlangsung.
     – Output:
         •   Sebelum dan setelah analisis.
         •   Pemantauan yang efektif dari sistem ini adalah di tempat.
         •   Pengembangan, dokumentasi dan pelaksanaan rencana pemantauan.
         •   Melembagakan perbaikan melalui modifikasi sistem dan struktur
             (staf, pelatihan, insentif).
Korporasi Yang Menerapkan Six Sigma

    GENERAL ELECTRIC



                 MOTOROLA


                            ALLIED SIGNAL



                                       SONY


                                              POLAROID
Spesifik Sejarah kesuksesan General
                   Electrik
•   1995 Operasi margin 13,5%
•   1998 Operasi margin 16,7%
•   Hasil: bonus $ 600million
•   "Inisiatif yang paling penting GE telah
    melakukan model six sigma“

                      - Jack Welch, CEO General Electric
Part 5




Study Kasus
              50
Aplikasi dan keberhasilan Program Six Sigma
                    Six Sigma Results

Company                     Annual Savings
General Electric            $ 2.0 + billion

JP Morgan                   $ 1.5 billion

Texas Intruments            $ 600 million

Honeywell                   $ 600 million

Johnson & Johnson           $ 500 million
Bank of America (BofA)
Six Sigma @ Bank of America
• Bank of America telah menerapkan program Six
  Sigma untuk Credit risk assesment
  reduction, fraud prevention, customer
  satisfaction improvement.
• Six Sigma dari Bank of America telah berhasil
  memberikan manfaat lebih dari US$ 2 milliar, dan
  meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 25%.
• Berikut ini beberapa informasi yang berkaitan
  dengan keberhasilan, penerapan Six Sigma pada
  Bank of America.
Six Sigma @ Bank of America
• Bank of America mulai menggunakan Six Sigma
  mulai tahun 2001 sebagai inisiatif Corporate yang
  didukung oleh CEO Ken Lewis.
• Model penyebarannya adalah campuran antara
  Perekrutan External dan Training Internal.
• Ketiga program pertama perkenalkan semua
  karyawan tidak percaya (skeptis).
• Resistansi memudar setelah CEO (Lewis) dan
  “Letnan-letnan” terbaiknya memperoleh Green
  Belt.
Six Sigma @ Bank of America
• Sekarang BOA (Bank of America) telah
  mensertifikasi 3.000 Green Belt dan Black
  Belt.
• BOA telah mencapai US$ 2 billion dalam cost
  saving dan tambahan revenue.
Three Point Plan
• Rencana ini menyerukan perusahaan untuk fokus
  upaya, agar memungkinkan kualitas tinggi dan
  memberikan output yang terbaik.
• Berfokus pada customer:
   – Dengan mengreorganisasi berdasarkan segmen
     pelanggan.
   – Menyeleraskan perusahaan dari atas sampai
     bawah.
   – Mengkaitkan rencana penilaian kinerja dengan
     tujuan strategis perusahaan.
Three Point Plan
• Mengembangkan keunggulan bisnis dengan menerapkan
  suara pelanggan untuk mengidentifikasikan dan
  merancang beberapa proses bisnis.
• Dibantu dengan tenaga kerja yang mampu
  mempekerjakan lebih dari 225 external Six Sigma Master
  Black Belts and Black belts menggunakan six sigma di
  seluruh bisnisnya, menghilangkan limbah dan variasi /
  kesalahan dalam proses inti dan mendorong
  pertumbuhan pendapatan dengan memperluas Six Sigma
  ke dalam lingkungan penjualan.
Results
Dalam dua tahun pertama kualitas BOA telah
  mencapai hasil sebagai berikut :
• CEO dan Team executive memberikan
  kontribusi US$ 75 juta dalam manfaat
  produktivitas Six Sigma tahunan.
• Kepuasan pelanggan meningkat 20% dan
  pelanggan rumah tangga bertambah sebanyak
  2.3 juta.
Results
• 1,3 juta pelanggan rumah tangga mengalami
  penurunan masalah sebanyak 29%.
• Nilai saham meningkat sebesar 52%.
• BOA memiliki sepuluh triwulan pendapatan dari
  peningkatan per saham - naik 29% sejak tahun 2002.
• 2002 : BOA dinamakan Best Bank in the US and
  Euromoney’s World’s most improved Bank.
DuPont Company Overview
• DuPont berdiri tahun 1802 - bahan peledak
  (explosive)
• Tahun 1900-an -> bidang chemicals, materials,
  dan energy
• Tahun 1990-an DuPont memerlukan transformasi
  baru. Mengapa?
  – DuPont sudah mencapai plateu. Performance-nya
    mandek
  – Bisnis chemical dan material tidak lagi menjadi mesin
    penggerak perusahaan
DuPont Company Overview
• Bisnis DuPont terbagi menjadi 5 major market
  segmet:
  – Agriculture and Nutrition (with annual revenues of $ 5.5
    billion)
  – Coatings and Color (with annual revenues of $ 5.5 billion)
  – Performance Materials (with annual revenues of $ 5.4
    billion)
  – Safety and Protection (with annual revenues of $ 4.1
    billion)
  – Electronics and Communications (with annual revenues of
    $ 2.9 billion)
DuPont Company Overview
• Major Markets:
  – Automotives industry
  – Electronics industry
  – Agriculture industry
  – Construction industry
  – Aerospace industry
DuPont Company Overview
    Dupont
1   Multinational Corporation
2   $ 27 Billion Revenue
3   18 major business
4   Beroperasi di 70 negara
5   Lebih dari 60,000 karyawan
6   135 manufacturing and production facilities
7   75 Research Labs
2010 Rank Fortune 2000
Rank   Company               Revenues          Profit            Assets
1      Wall-Mart Stores      $ 408 Billions    $ 14.3 Billions   $ 193 Billions
2      Shell                 $ 285 Billions    $ 12.5 Billions   $ 345 Billions
3      Exxon                 $ 284 Billions    $ 19.3 Billions   $ 349 Billions
296    DuPont                $ 27.3 Billions   $ 1.75 Billions   $ 48.5 Billions
500    Dai Nippon Printing   $ 17 Billions     $ 0.25 Billions
835    Telkom                $ 4.3 Billions    $ 0.80 Billions   $ 6.3 Billions
1149   BCA                   $ 1.6 Billions    $ 0.37 Billions   $ 15.3 Billions
1202   BRI                   $ 1.86 Billions   $ 0.39 Billions   $ 12.4 Billions
1425   Mandiri               $ 2.4 Billions    $ 0.06 Billions   $ 26.6 Billions
Previous Failed Programs
No.   When            Program                          Why Failed
1     Akhir 1980-an   Team-building approach           -Team berubah
                                                       -Manajemen berubah
                      - Membentuk ikatan yang kuat     -Ikatan antar anggota
                      antar anggota tim                team merenggang
                                                       -Program dilupakan
2     Awal 1990-an    Fibers Business mengikuti Malcolm -Du Pont tidak
                      Baldrige National Quality Award   mendapatkan Award,
                                                        maka program tersebut
                      - Penunjukan Baldrige leader      ditinggalkan
                      - Karyawan dipilih untuk
                      memimpin 7 performance area       -Inisiatiif tersebut
                      yang akan dievaluasi untuk        hanya terbatas pada
                      kompetisi tersebut                bisnis dan fungsi
                      - Benchmark performance           tertentu dalam
                      - Identifikasi kelemahan          perusahaan
                      - Melakukukan Regular
                      management review                 -Kriteria pemeriksaan
                                                        terbatas
Previous Failed Programs
No.   When      Program                          Why Failed
3     1990-an   Continuous Improvement Program   -Review menjadi
                                                 semakin jarang dan
                - Menjaga improvement yang       program menghilang
                sudah dicapai dengan
                menggunakan ukuran MBNQA         -Project individu dari
                                                 tiap dept. yang
                                                 berkaitan dengan
                                                 continuous
                                                 improvement gagal
                                                 mendapat hasil yang
                                                 significant
What is the new initiative? Six Sigma
• Semua program memiliki keunggulan masing-
  masing namun tidak yang menghubungkan
  antara kualitas dari masing-masing bisnis
  DuPont dengan bottom line result.
• Six Sigma berbeda karena langsung
  mempengaruhi profitability perusahaan.
Penerapan Six Sigma
• Apakah perusahaan memiliki knowledge dan
  pengalaman untuk secara efektif
  mengimplementasikan Six Sigma?
• Apakah mereka memiliki tipe atau karakter
  orang dan jumlah orang untuk menjadi
  Champions, Black Belts dan Green Belts?
• Bila tidak : Diperlukan katalist dari luar, yaitu
  Six Sigma consultant.
Pengorbanan bagi Perusahaan
• Elemen capital dalam membentuk Six Sigma
  serta cost yang harus diantisipati adalah :
  – Fee untuk konsultan
  – Pembelian dan instalasi sistem informasi
  – Menggaji full – time Champions dan Black Belts
  – Kehilangan produktifitas ketika karyawan harus
    ikut training
  – Pengeluaran cost untuk eksekusi ribuan proyek
• Total Cost untuk Du Pont : $ 20 juta
Chronology
Periode      Uraian                                                   Sigma
Before six   Dupont Total Cost of Poor Quality                        Sekitar 3 sigma
sigma        = 20 -30 % dari revenue
Saat         Cost of Implementing Six Sigma                           -
penerapan    = $ 20 million
1999 Q1      Pilot Project Six Sigma di Specialty Chemicals started
             -Revenues $ 1.5 Billions
             -Target $ 80 million savings (5% dari revenues)

1999 Q2      40 Black Belts selesai ditraining dan memulai project
1999 Q4      Total saving $ 35 million (target awal $ 25 million)     2.3% of Revenue
                                                                      17.7% COPQ
                                                                      4 Sigma
2000 Q4      Total saving $ 100 million (target awal $ 80 million)    6.7% of Revenue
                                                                      13.3% COPQ
                                                                      5 sigma
Cost of Poor Quality terhadap Revenue
COPQ (Cost of Poor Quality)

Tingkat Pencapaian Sigma DPMO                                      COPQ Sebagai Persentase dari
                                                                   Nilai Penjualan
1-sigma                   691.462 (sangat tidak kompetitif)        Tidak dapat dihitung


2-sigma                   308.538 (rata-rata industri Indonesia)   Tidak dapat dihitung


3-sigma                   66.807                                   25-40% dari penjualan

4-sigma                   6.210 (rata-rata industri USA)           15-25% dari penjualan

5-sigma                   233 (rata-rata industri Jepang)          5-15% dari penjualan


6-sigma                   3,4 (industri kelas dunia)               < 1% dari penjualan
Tugas dari DuPont executive team
• Mengkaitkan porsi tiap-tiap corporate leader
  dengan kompensasi sesuai dengan pencapaian
  target finansial Six Sigma.
• Mengidentifikasi dan melatih Six Sigma
  Champions.
• Menentukan target finansial Six Sigma yang
  agresive untuk tiap bisnis unit.
• Memberlakukan Six Sigma management
  review sistem.
Contoh
• Unit-unit bisnis DuPont menggunakan merek PC
  yang berbeda dengan kapasitas dan kemampuan
  melebihi yang dibutuhkan.
• Team Project membuat standardisasi untuk
  kebutuhan diseluruh 18 unit bisnis.
• Menentukan pembelian PC hanya dilakukan saat
  up grade cycle saja dan hanya sesuai kebutuhan
• Project ini menghemat $ 4.5 juta hanya untuk
  bisnis unit di USA.
Contoh Perhitungan
• Total Karyawan = 1000 org
• 1 minggu  4 orang sakit (0.4% dari total
  karyawan)
• 1 bulan  128 jam kerja loss
• 200 MT / hari x USD 3500 / MT = revenue USD
  700,000 / hari = USD 87.5 / jam / org
• Loss = 128 x 87.5 = Loss USD 11,200 / bln =
  Loss USD 134,400 / thn
Contoh Perhitungan
No   Loss                                                     DPMO       Sigma
1    128 jam kerja loss / bln     = 4 org sakit / minggu      800 DPMO   4.65
2    37.28 jam kerja loss / bln   =5 org sakit / bulan        233 DPMO   5
3    0.48 jam kerja loss / bln    = 1 org sakit / dua tahun   3 DPMO     6
Conclusion
                 Strength                                    Weakness
Terbukti Berhasil (Proven Success)            Memerlukan Partisipasi Total
- Six Sigma telah terbukti secara statistik   - Six Sigma dapat menjadi sulit
meningkatkan sales, nilai saham, dan          diterapkan.
pertumbuhan karyawan pada perusahaan          - Penerapan Six Sigma memerlukan total
yang sukses mengimplementasikan Six           cooperation dari seluruh anggota
Sigma tersebut.                               perusahaan.
- Contoh: DuPont, GE                          - Karena metode yang spesifik untuk
                                              memperbaiki komunikasi, kontrol
                                              inventori, dan pengukuran performa
                                              customer service, maka bila tidak seluruh
                                              anggota perusahaan mendukung, tidak
                                              akan sukses.
                                              -Dalam perusahaan besar, membuat
                                              seluruh karyawan berjalan ke arah yang
                                              sama bukan tugas yang mudah.
Conclusion 2
                Strength                                    Weakness
Improvement to Customer Value               Complicated (rumit)
- Menjalankan model Six Sigma               - Model six sigma memerlukan jumlah
meningkatkan nilai kepada customer          data statistik yang banyak dan significant,
dengan memperbaiki job satisfaction bagi    mulai dari pengumpulan data sampai
karyawan. Perbaikan job satisfaction akan   dengan analisa data.
membuat karyawan lebih berfokus pada        - Proses ini rumit dan memakan waktu.
men-deliver produk terbaik dan jasa         - Perusahaan kecil biasanya melihat hal ini
terbaik mereka.                             sebagai sesuatu yang terlalu rumit untuk
- Job satisfaction yang meningkat karena    dijalani dalam jangka panjang dan akhir
model six sigma berfokus pada perbaikan     menyerah menggunakan six sigma
komunikasi dan team work untuk              sebagai bisnis model mereka.
meningkatkan business workflow.
THE END




          79

More Related Content

What's hot

Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
wendyanbiya
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
dina febriana
 

What's hot (20)

Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Presentasi Sidang skripsi
Presentasi Sidang skripsi Presentasi Sidang skripsi
Presentasi Sidang skripsi
 
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti JakartaSix Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
 
Wilcoxon
WilcoxonWilcoxon
Wilcoxon
 
Prinsip Etika Bisnis Dalam Pendekatan Stakeholder
Prinsip Etika Bisnis Dalam Pendekatan StakeholderPrinsip Etika Bisnis Dalam Pendekatan Stakeholder
Prinsip Etika Bisnis Dalam Pendekatan Stakeholder
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
 
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
 
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks TestWilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)
 
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
 
Continual improvement rev.02
Continual improvement rev.02Continual improvement rev.02
Continual improvement rev.02
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
 
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3
 

Viewers also liked

Belajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat MahirBelajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat Mahir
AYU LESTARI
 
Basic Six Sigma Presentation
Basic Six Sigma PresentationBasic Six Sigma Presentation
Basic Six Sigma Presentation
vivekissar
 
DMAIC-Six sigma process Improvement Approach
DMAIC-Six sigma process Improvement ApproachDMAIC-Six sigma process Improvement Approach
DMAIC-Six sigma process Improvement Approach
Confiz
 

Viewers also liked (13)

Analisis swot six sigma
Analisis swot six sigmaAnalisis swot six sigma
Analisis swot six sigma
 
Six sigma ppt
Six sigma pptSix sigma ppt
Six sigma ppt
 
Six Sigma the best ppt
Six Sigma the best pptSix Sigma the best ppt
Six Sigma the best ppt
 
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari RotiHasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
 
Six Sigma Sederhana
Six Sigma Sederhana   Six Sigma Sederhana
Six Sigma Sederhana
 
Panduan Simpel SOP&KPI untuk startup dan entrepreneur
Panduan Simpel SOP&KPI untuk startup dan entrepreneurPanduan Simpel SOP&KPI untuk startup dan entrepreneur
Panduan Simpel SOP&KPI untuk startup dan entrepreneur
 
Belajar MS Excel - Rumus Vlookup (mengisi data kolom secara otomatis)
Belajar MS Excel - Rumus Vlookup (mengisi data kolom secara otomatis)Belajar MS Excel - Rumus Vlookup (mengisi data kolom secara otomatis)
Belajar MS Excel - Rumus Vlookup (mengisi data kolom secara otomatis)
 
Belajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat MahirBelajar Excel Tingkat Mahir
Belajar Excel Tingkat Mahir
 
DMAIC Components
DMAIC ComponentsDMAIC Components
DMAIC Components
 
six sigma ppt
six sigma pptsix sigma ppt
six sigma ppt
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
Basic Six Sigma Presentation
Basic Six Sigma PresentationBasic Six Sigma Presentation
Basic Six Sigma Presentation
 
DMAIC-Six sigma process Improvement Approach
DMAIC-Six sigma process Improvement ApproachDMAIC-Six sigma process Improvement Approach
DMAIC-Six sigma process Improvement Approach
 

Similar to 120727 tugas kelompok six sigma

Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Huda_Dea
 
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Huda_Dea
 
Six sigma for managers
Six sigma for managersSix sigma for managers
Six sigma for managers
Ujang Gumilar
 

Similar to 120727 tugas kelompok six sigma (20)

Six sigma prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
Six sigma   prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...Six sigma   prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
Six sigma prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
 
Six sigma kelompok 5 revisi
Six sigma kelompok 5 revisiSix sigma kelompok 5 revisi
Six sigma kelompok 5 revisi
 
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
 
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongLean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
 
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)Presentasi six sigma   ivo layung sari ( 122-121-520)
Presentasi six sigma ivo layung sari ( 122-121-520)
 
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Qual...
 
Six sigma
Six sigmaSix sigma
Six sigma
 
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
 
Six sigma
Six sigmaSix sigma
Six sigma
 
Six sigma
Six sigmaSix sigma
Six sigma
 
Six sigma for managers
Six sigma for managersSix sigma for managers
Six sigma for managers
 
Presentation tqm kelompok 2
Presentation tqm kelompok 2Presentation tqm kelompok 2
Presentation tqm kelompok 2
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10 Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
 
six sigma-maksi Esa unggul
 six sigma-maksi Esa unggul six sigma-maksi Esa unggul
six sigma-maksi Esa unggul
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
6sigma
6sigma6sigma
6sigma
 
MM38 kelas B Six Sigma
MM38 kelas B Six SigmaMM38 kelas B Six Sigma
MM38 kelas B Six Sigma
 
Pertemuan 11 manajemen kualitas i
Pertemuan 11 manajemen kualitas  iPertemuan 11 manajemen kualitas  i
Pertemuan 11 manajemen kualitas i
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
 

Recently uploaded

POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 

Recently uploaded (18)

Judul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang Populer
Judul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang PopulerJudul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang Populer
Judul: Mengenal Raja Bonanza88: Platform Taruhan Online yang Populer
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya IndonesiaSejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Deposit Via Bank Cimb Niaga Bonus 100% T...
 
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank Qris
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank QrisUNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank Qris
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Bank Qris
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Huong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdf
Huong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdfHuong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdf
Huong dan 218 -2024 Lien nganh CQĐT-VKS.pdf
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANAPPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
 
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran GlobalMateri Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
 

120727 tugas kelompok six sigma

  • 1. Nilai: Six Sigma Tugas Kelompok Disusun dan Presentasi Oleh NIM 85 Ricky Cong NIM : 122110111 Tresna Selvia Barus NIM : 122110136 Fery Atmaja NIM : 122110045 Rutinaias Haholongan NIM : 122110122 Hasanuddin NIM : 122110052 Tjhin Siat Fung NIM : 122110135 Raymond H. Wiryomartani NIM : 122110104 Pengantar Manajemen Kualitas Dosen: Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD. Program Pasca Sarjana – Magister Manajemen Universitas Trisakti Jakarta - 2012
  • 2. Six Sigma Pengantar Manajemen Kualitas Dosen: Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD. 2012 2
  • 3. Six Sigma dipresentasikan Jumat, 27 Juli 2012 – Gedung D, Lantai 6 - Fatahilah No. Topik Disusun dan Presentasi Oleh NIM 1 Introduction 2 Part 1 Ricky Cong NIM : 122110111 3 Part 2 Tresna Selvia Barus NIM : 122110136 4 Part 3 Fery Atmaja NIM : 122110045 5 Part 4 Rutinaias Haholongan NIM : 122110122 Hasanuddin NIM : 122110052 6 Part 5 Raymond H. Wiryomartani NIM : 122110104 Tjhin Siat Fung NIM : 122110135 3
  • 4. Part 1 1. Sejarah Six Sigma 2. Konsep Dasar Six Sigma 4
  • 5. Sejarah Six Sigma  Pertama kali digagas oleh perusahaan Motorola pada tahun 1986 sebagai terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas  Six Sigma berkembang sangat cepat karena kebutuhan dunia industri saat itu yang sedang mengalami masalah pengendalian kualitas
  • 6. KONSEP DASAR SIX SIGMA  Six Sigma Institute menjelaskan bahwa Six sigma berarti pengukuran kualitas untuk mencapai kesempurnaan serta merupakan metodologi untuk mengeliminasi cacat di semua proses mulai dari manufaktur sampai transaksional dan dari produk sampai jasa.  Vincent Gaspersz dalam bukunya “Pedoman Implementasi Program Six Sigma” mengutarakan bahwa Six sigma merupakan ukuran target kinerja industri tentang bagaimana baiknya suatu proses transaksi produk antara pemasok (industri) dan pelanggan (pasar). Six sigma juga dapat dipandang sebagai pengendalian proses industri berfokus pada pelanggan, melalui penekanan pada kemampuan proses (process capability).
  • 7. Contoh Cost of Poor Quality  Prevention cost  Appraisal cost  Litigation  Maintenance cost  Lost management time cost  Lost opportunity  Lost assets cost  Rerun cost  Lost business, goodwill cost  Lost credibility cost  Project rework cost
  • 8. Cost of Poor Quality terhadap penjualan COPQ (Cost of Poor Quality) Tingkat Pencapaian Sigma DPMO COPQ Sebagai Persentase dari Nilai Penjualan 1-sigma 691.462 (sangat tidak kompetitif) Tidak dapat dihitung 2-sigma 308.538 (rata-rata industri Indonesia) Tidak dapat dihitung 3-sigma 66.807 25-40% dari penjualan 4-sigma 6.210 (rata-rata industri USA) 15-25% dari penjualan 5-sigma 233 (rata-rata industri Jepang) 5-15% dari penjualan 6-sigma 3,4 (industri kelas dunia) < 1% dari penjualan
  • 11. Perbedaan struktur biaya cost of quality untuk perusahaan tradisional dan perusahaan six sigma Prevention Appraisal Failure Waste Traditional business costs Six Sigma business costs
  • 12. Part 2 Aplikasi dan Manfaat Six Sigma 12
  • 13. DANA Membatasi terjadinya COPQ. (Total Cost of Poor Quality) KUALITAS pembangkit hasrat kerja karyawan; unsur yang menanamkan sikap dan kebiasaan yang positif; pencipta gagasan di pasar dan masyarakat; pemikat investor Dampaknya bagi Karyawan Meningkatkan moral kerja dan kebanggaan karyawan terhadap perusahaan
  • 14. Kepuasan Pelanggan membantuperusahaan untuk senantiasa menyempurnakan kinerja proses, barang dan jasa yang dihasilkan, agar persepsi pelanggan sama dengan harapannya. Pertumbuhan Bisnis Keunggulan Kompetitif • penghematan biaya operasional yang memungkinkan penetapan harga jual produk lebih bersaing; • memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien; • memperoleh reputasi di bidang kualitas; • mengembangkan budaya dan kebanggaan berdedikasi pada pelanggan.
  • 15. Jasa Industri Manufaktur APLIKASI SIX SIGMA pertambangan Pemerintahan
  • 16. Aplikasi SIX SIGMA Dalam perusahaan Industri Manufaktur : • Identifikasi nilai produk manufaktur yang akan di tawarkan berdasarkan perspektif pelanggan • Transpormasikan nilai-nilai persyaratan yang telah disepakati bersama • Melakukan pemetaan produk individual • Menentukan key performance • Desain value stream process map untuk masa mendatang
  • 17. JASA • Langkah-langkah penerapan six sigma di bidang jasa: 1. Spesifikasi nilai dari jasa (service value) yang diharapkan pelanggan 2. Melakukan Service Value Stream Mapping sepanjang moments of truth 3. Menghilangkan pemborosan yang tidak bernilai tambah 4. Mengorganisasikan agar material, informasi, dan aktivitas-aktivitas dapat berjalan lancar, efektif dan efisien
  • 18. Perbedaaan Six Sigma pada Industri Manufaktur dan Jasa • Pada industri manufaktur, pada umumnya ukuran yang dilihat adalah dari jumlah produk yang cacat sedangkan dalam industri jasa, proses yang diukur adalah people process karena memang itu adalah yang menjadi komponen utama dari industri jasa. • Intinya, defect dalam industri jasa adalah masalah yang menyebabkan penurunan dalam hal kualitas atau mengakibatkan pelanggan tidak puas. • Misalnya, dalam industri perbankan: lamanya durasi untuk membuka rekening, atau lamanya suatu pinjaman cair, lamanya pemrosesan statement, dan sebagainya.
  • 19. Pemerintahan • Six Sigma dapat membantu pemerintah dalam menjalankan berbagai pelayanannya terhadap publik, penegakan hukum, serta membantu berbagai departemen dalam bidang keuangan, SDM, memperbaiki proses dan melakukan penghematan. • Selain itu, Six Sigma juga bakal menciptakan culture efisien dan tanggung jawab kepada karyawan pemerintahan. • Untuk menerapkan Six Sigma dalam pemerintahan diperlukan: 1. Komitmen Pemimpin 2. Selaras dengan Strategi dan Visi 3. Fokus pada Penduduk 4. Infrastruktur formal Six Sigma 5. Training 6. Kinerja dan remunerasi
  • 20. Pertambangan • Proses yang efektif dan efisien, • Memaksimalkan utilisasi operasi, dan • Fokus pada kebututuhan produksi , seperti: • Melakukan modifikasi alat analisa • Melakukan modifikasi teknik • Melakukan modifikasi terminologi
  • 21. PERTAMBAN JASA GAN MANUFACTUR
  • 22. Part 3 1. Hambatan Six Sigma 2. Fokus Six Sigma 3. Faktor Sukses Six Sigma 22
  • 23. HAMBATAN SIX SIGMA • Six sigma kurang cocok digunakan untuk berinovasi. • Six sigma mengutamakan tentang proses dan biaya, sedangkan inovasi merupakan sesuatu yang baru dan membutuhkan banyak biaya. • Six sigma hanya akan menganalisa data-data yang bersifat kuantitatif, sedangkan data yang bersifat kualitatif harus diubah menjadi data kuantitatif.
  • 24. FOKUS SIX SIGMA • Ciptakan tujuan yang merupakan breakthrough – Maksudnya adalah menciptakan visi dan tujuan yang challenging bagi organisasi, sehingga tidak hanya menghadirkan perubahan yang kecil melainkan signifikan.
  • 25. FOKUS SIX SIGMA – Lanjutan • Identifikasi inisiatif dan target proses – Setelah kita punya tujuan-tujuan bisnis yang lebih spesifik, selanjutnya adalah membuat daftar inisiatif six sigma dan proses apa saja yang perlu dilakukan, tentunya yang selaras dengan tujuan- tujuan tersebut.
  • 26. FOKUS SIX SIGMA – Lanjutan • Mengalokasikan sumber daya – Selain daftar inisiatif ini diperbaiki, maka tim merancang skenario yang bermacam-macam untuk mengimplementasikan inisiatif tersebut, selagi juga memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kestabilan proses. – Alokasikan sumber daya dengan baik, sehingga terjadi keseimbangan antara time dan effort yang diberikan, dengan value yang dihasilkan.
  • 27. FAKTOR SUKSES SIX SIGMA • Ditinjau dari segi Sistem pengoperasian 1. Six sigma membutuhkan Top down drive atau dorongan dan dukungan penuh dari manajemen untuk menggerakan dan memotivasi subordinate-subordinat yang ada dibawahnya. 2. Six sigma membutuhkan partisipasi [harus] dari karyawannya khususnya untuk selalu customer oriented (berorientasi ke pelanggan).
  • 28. FAKTOR SUKSES SIX SIGMA – Lanjutan • Ditinjau dari segi Sistem pengoperasian – Lanjutan 3. Six sigma sebagai standar umum perusahaan, misalnya mensosialisasikan istilah (terminology) CTQ, Sigma, Cp, Z- level atau istilah statistik lainnya kepada para Operator (karyawan) • Mencantumkan keterangan sigma level untuk setiap proses produksi dalam sebuah papan informasi yang besar dan mudah dilihat oleh siapa saja, dll.
  • 29. FAKTOR SUKSES SIX SIGMA – Lanjutan • Ditinjau dari segi Metodologi a. Berasal dari voice of customer. b. Seluruh karyawan memerlukan training. c. Membutuhkan case study project, resource information
  • 30. Part 4 1. People Power 2. Process Power 30
  • 31. People Power Executive Leader Champion/Sponsor Master Black Belt Black Belt Green Belt Green Belt Green Belt
  • 32. PERAN EXECUTIVE LEADER • Executive Leadership setara dengan executive management pada posisi fungsional. • Syarat Executive Leader yaitu harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap setiap project six sigma. • Peran Executive leader adalah: 1. Menetukan tujuan dan target perusahaan. 2. Memilih champion. 3. Meninjau ulang secara keseluruhan tentang kemajuan dari program six sigma. 4. Menentukan visi six sigma dengan jelas sehingga dipahami oleh seluruh karyawan perusahaan
  • 33. PERAN CHAMPION/SPONSOR • Champion setara dengan Executive vice president, vice president, CEO, pimpinan unit bisnis strategi pada posisi fungsional perusahaan. • Syarat champion yaitu familiar dengan statistik dasar dan lanjut. • Peran champion antara lain: 1. Memilih project-project Six Sigma. 2. Memilih master black belt. 3. Bersama dengan executive leader menentukan visi Six Sigma. 4. Menjamin fungsi-fungsi kunci perusahaan sesuai dengan visi Six Sigma. 5. Merintis jalan untuk mengimplementasikan six sigma ke seluruh perusahaan. 6. Mengembangkan rencana pelatihan yang komperhensif untuk mengimplementasikan Six Sigma.
  • 34. MASTER BLACK BELT (MBB) • MBB mencurahkan seluruh waktu kerjanya pada proyek-proyek six sigma. • MBB sebaiknya adalah chief engineer atau pimpinan customer service. • Syarat seorang MBB adalah ahli dalam statistik dasar dan lanjut. • Peran MBB antara lain: 1. Memahami peta bisnis perusahaan. 2. Mengkomunikasikan status dan kemajuan proyek Six Sigma. 3. Bekerja bersama champion untuk memilih proyek Six Sigma serta melatih dan mendukung black belt dan green belt. 4. Berperan dalam mengorganisasi orang, merancang eksperimen lintas fungsi, mengatur dan mengkoordinasikan setiap proyek Six Sigma. 5. Memudahkan atau menyediakan fasilitas untuk penyebarluasan praktek- praktek terbaik berdasarkan six sigma ke seluruh organisasi
  • 35. BLACK BELT(BB) • Black Belt bekerja dibawah MBB dan bekerja full-time pada proyek six sigma. • Kualifikasi BB adalah engineer atau billing administrator. • Syarat BB adalah ahli statistik dasar. • Peran BB antara lain: 1. Memimpin eksekusi proyek Six Sigma di lapangan, karena posisi BB adalah pada level proses. 2. Mendeterminasi alat yang paling efektif untuk menyelesaikan proyek six sigma. 3. Menjamin hasil proyek untuk diperbaiki secara berkelanjutan. 4. Mempertahankan jadwal proyek dan menjaga kemajuan proyek menuju solusi akhir dan hasil-hasil. 5. Mendokumentasikan hasil-hasil dan menciptakan “Storyboard” (peta-peta kemajuan) dari proyek . 6. Mendukung tranformasi dari solusi baru atas proses-proses baru menuju oprasional yang berlangsung terus menerus .
  • 36. 8 Kualitas Black Belt 1. Kemampuan teknis yang cakap Seorang Black Belt tidak harus seorang lulusan teknik atau jurusan statistik, namun dia memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan merubah data menjadi informasi yang bisa dipahami oleh dirinya dan tim. Dia juga memiliki kemampuan menganalisa data menjadi suatu knowledge untuk menentukan strategi perbaikan apa yang dipilih. Tanpa kemampuan seperti itu seorang Black Belt akan terjebak dalam hal yang sifatnya akademis dan teoritis. 2. Mampu melihat dari menara. Seorang Black Belt paham benar apa yang dia lakukan. Dia memiliki pengetahuan bisnis yang bagus dan mampu melihat hubungan dari proyek-proyek yang dikerjakan dengan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Dia mampu menjabarkan bagaimana visi perusahaan diturunkan dari visi ke strategi sampai ke key performance indicator dan penentuan proyek yang dijalankan untuk memenuhi KPI tersebut 3. Orientasi pada Hasil. Penentuan kualitas seorang Black Belt adalah tangible dan terukur, bukan subyektif. Meskipun dia pandai berkomunikasi, berkoordinasi, disukai oleh tim dan manajemen namun proyek- proyeknya kerap gagal, maka dia bukan Black belt yang organisasi anda harapkan.
  • 37. 8 Kualitas Black Belt - lanjutan 4. Mampu mengelola proyek. Six Sigma artinya mengerjakan suatu proyek dalam jangka waktu tertentu. Black Belt harus memahami apa yang menjadi requirement, ruang lingkup, sumber daya, batasan waktu, dan perspektif varians. Memahami dasar pengelolaan proyek atau berpengalaman dalam menjalankan suatu proyek adalah kemampuan yang penting untuk dimiliki. 5. Pemain Tim. Sebagaimana seorang playmaker dalam sepakbola. Black Belt adalah pengatur serangan dan pertahanan sekaligus. Black Belt harus mempunyai kemampuan dalam memimpin sebuah tim, menjadi bagian di dalamnya, dan paham dinamika serta pengelolaan konflik 6. Menerjemahkan keinginan pelanggan. Black Belt mengerti bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan dan mendapatkan kebutuhan pelanggan yang paling kritikal. Setelah itu Black Belt mampu menerjemahkan kebutuhan kritikal pelanggan itu menjadi sesuatu yang terukur.
  • 38. 8 Kualitas Black Belt - lanjutan 7.Kemampuan komunikasi. Hasil yang berkualitas didapatkan dari penerimaan yng baik akan ide perbaikan yang diusulkan. Penerimaan yang baik oleh seluruh stakeholder ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi dalam “menjual” ide tersebut. Black Belt harus dapat memahami bagaimana dia berkomunikasi dengan berbagai level dalam organisasi. Cara berkomunikasi dan teknik presentasi kepada manajemen tentu berbeda dengan berkomunikasi dengan shop floor. 8.Passion untuk selalu menjadi lebih baik. Kesempurnaan adalah proses, bukan akhir. Baginya selalu ada cara atau sistem yang lebih baik dari yang berjalan saat ini. Seorang Black Belt adalah seorang self-motivated, pembelajar, dan terus meng-upgrade diri
  • 39. GREEN BELT (GB) • Green Belt bekerja part time pada proyek-proyek six sigma, bekerja dibawah BB. • Keterlibatan Green Belt adalah tergantung pada masalah yang terpilih untuk menjadi proyek Six Sigma. • Syarat GB adalah familiar dengan statistik dasar. • Peran GB antara lain: 1. Berpatisipasi dengan tim dalam proyek BB. 2. Membantu penyebaran keberhasilan teknik-teknik six sigma. 3. Melakukan perbaikan skala kecil di area kerjanya. 4. Melanjutkan mempelajari dan mempraktekan metode-metode dan alat-alat Six Sigma setelah proyek six sigma berakhir.
  • 40. 8 KUALITAS GREEN BELT 1. Pemimpin dan Pemain Tim yang hebat. Seorang GB harus memiliki kemampuan untuk memimpin, bekerja dengan tim, menjadi bagian dari tim dan memahami dinamika tim (team stages). Agar dapat memimpin tim secara efektif, seorang GB harus memiliki interpersonal skill yang bagus. Kemampuan persuasif, mudah bergaul dan memotivasi orang lain adalah kemampuan yang harus 2. Passion (semangat). Seorang GB harus mampu memotivasi diri sendiri, memiliki inisiatif dan kepribadian yang dapat dipercaya dan berintegritas tinggi. Semangat yang tinggi akan membantu GB untuk terus maju dan produktif. Passion juga memberi ketabahan untuk tetap bertahan dalam masa-masa sulit dalam perjalanan proyek 3. Mempunyai pengetahuan tentang proses. Seorang GB adalah orang yang paham tentang proses yang adawilayahnya. Dia memahami definisi “cacat” yang dihasilkan oleh proses. 4. Manajemen Proyek. Seorang GB harus memiliki kemampuan dalam mengelola sebuah proyek dari menerjemahkan kebutuhan bisnis, ruang lingkup kerja, pemanfaatan sumber daya, waktu, dan variasi perspektif.
  • 41. 8 KUALITAS GREEN BELT - Lanjutan 5. Kemampuan Teknis. Seorang GB tidak harus berlatar belakang teknik atau ahli statistik, namun seorang GB dituntut untuk memiliki kemampuan mengumpulkan dan menganalisa data untuk menentukan strategi perbaikan. Seorang GB memang tidak perlu tahu semua tool statistik, namun GB harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan analisa data, memvalidasi sistem pengukuran dan meminta bantuan BB. 6. Advokat bagi pelanggan. Seorang GB memahami peran penting dari pelanggan (baik internal ataupun eksternal). GB paham bahwa pelanggan adalah hakim tertinggi penentu dari kualitas produk dan jasa yang dibuat. Memahami dengan tepat kemauan pelanggan dan mampu mengkomunikasikan dalam bahasa proses adalah kualifikasi yang wajib dipunyai seorang GB. 7. Berorientasi pada hasil. GB tahu apa yang dikerjakannya selalu didasarkan pada hasil yang nyata untuk perusahaannya. 8. Dapat dipercaya dan berintegritas. Selalu berbicara dengan data dan fakta.
  • 42. Process Power: DMAIC—Five Step Process Define Control Measure Improve Analyze
  • 43. Process Power: DMAIC—Five Step Process 1. Define (Menentukan): Jelas mengidentifikasi masalah – Fokus pada proses yang menciptakan masalah bukan pada hasilnya. – Tujuan: • Tentukan tujuan proyek dan ruang lingkup. • Tentukan siapa pelanggan, apa kebutuhan mereka adalah untuk produk dan / atau jasa, dan apa harapan mereka. • Mendefinisikan proses untuk ditingkatkan dengan memetakan aliran proses. • Tentukan batas-batas proyek - awal dan akhir dari proses. – Output: • Sebuah pernyataan yang jelas dari perbaikan yang dimaksud dan bagaimana hal itu akan diukur. • Sebuah peta tinggi tingkat proses. • Daftar apa yang penting bagi pelanggan.
  • 44. Process Power: DMAIC—Five Step Process 2. Measure: kemampuan terhadap proses, benchmark, – Fokus terhadap CTQ (critical to quality) – Tujuan: • Fokus upaya perbaikan dengan mengumpulkan informasi tentang situasi saat ini. – Output: • Mengembangkan rencana pengumpulan data untuk proses - data yang titik-titik masalah lokasi atau kejadian. • Sebuah pernyataan yang lebih fokus masalah. • Mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk menentukan jenis cacat dan metrik. • Bandingkan dengan hasil survei pelanggan untuk menentukan kekurangan.
  • 45. Process Power: DMAIC—Five Step Process 3. Analyze: Proses hasil, apa yang akan dibandingkan dengan apa yang dilakukan pesaing – Tujuan: • Menganalisis data yang dikumpulkan dan peta proses untuk menentukan akar penyebab cacat dan kesempatan untuk perbaikan. • Mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja saat ini dan kinerja gawang. • Memprioritaskan kesempatan untuk memperbaiki. • Mengidentifikasi sumber-sumber variasi. – Output: • Sebuah teori yang telah diuji dan dikonfirmasi.
  • 46. Process Power: DMAIC—Five Step Process 4. Improve (Meningkatkan): menerapkan perubahan – Jadilah kreatif untuk menemukan cara baru untuk melakukan hal-hal yang lebih baik, lebih efisien, atau lebih cepat – Tujuan: • Mengembangkan, mencoba dan menerapkan solusi yang membahas akar penyebab. – Output: • Identifikasi direncanakan, tindakan yang harus diuji menghilangkan atau mengurangi dampak dari akar penyebab diidentifikasi.
  • 47. Process Power: DMAIC—Five Step Process 5. Control: Kunci keberhasilan dalam menerapkan langkah-langkah untuk menjaga variabel dalam batas-batas operasi baru – Tujuan: • Mengontrol perbaikan untuk menjaga proses pada program baru. • Gunakan data untuk mengevaluasi baik solusi dan rencana. • Mencegah kembali menjadi "cara lama“. • Mempertahankan keuntungan dengan standarisasi proses. • Garis besar langkah-langkah selanjutnya untuk perbaikan yang sedang berlangsung. – Output: • Sebelum dan setelah analisis. • Pemantauan yang efektif dari sistem ini adalah di tempat. • Pengembangan, dokumentasi dan pelaksanaan rencana pemantauan. • Melembagakan perbaikan melalui modifikasi sistem dan struktur (staf, pelatihan, insentif).
  • 48. Korporasi Yang Menerapkan Six Sigma GENERAL ELECTRIC MOTOROLA ALLIED SIGNAL SONY POLAROID
  • 49. Spesifik Sejarah kesuksesan General Electrik • 1995 Operasi margin 13,5% • 1998 Operasi margin 16,7% • Hasil: bonus $ 600million • "Inisiatif yang paling penting GE telah melakukan model six sigma“ - Jack Welch, CEO General Electric
  • 51. Aplikasi dan keberhasilan Program Six Sigma Six Sigma Results Company Annual Savings General Electric $ 2.0 + billion JP Morgan $ 1.5 billion Texas Intruments $ 600 million Honeywell $ 600 million Johnson & Johnson $ 500 million
  • 52. Bank of America (BofA)
  • 53. Six Sigma @ Bank of America • Bank of America telah menerapkan program Six Sigma untuk Credit risk assesment reduction, fraud prevention, customer satisfaction improvement. • Six Sigma dari Bank of America telah berhasil memberikan manfaat lebih dari US$ 2 milliar, dan meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 25%. • Berikut ini beberapa informasi yang berkaitan dengan keberhasilan, penerapan Six Sigma pada Bank of America.
  • 54. Six Sigma @ Bank of America • Bank of America mulai menggunakan Six Sigma mulai tahun 2001 sebagai inisiatif Corporate yang didukung oleh CEO Ken Lewis. • Model penyebarannya adalah campuran antara Perekrutan External dan Training Internal. • Ketiga program pertama perkenalkan semua karyawan tidak percaya (skeptis). • Resistansi memudar setelah CEO (Lewis) dan “Letnan-letnan” terbaiknya memperoleh Green Belt.
  • 55. Six Sigma @ Bank of America • Sekarang BOA (Bank of America) telah mensertifikasi 3.000 Green Belt dan Black Belt. • BOA telah mencapai US$ 2 billion dalam cost saving dan tambahan revenue.
  • 56. Three Point Plan • Rencana ini menyerukan perusahaan untuk fokus upaya, agar memungkinkan kualitas tinggi dan memberikan output yang terbaik. • Berfokus pada customer: – Dengan mengreorganisasi berdasarkan segmen pelanggan. – Menyeleraskan perusahaan dari atas sampai bawah. – Mengkaitkan rencana penilaian kinerja dengan tujuan strategis perusahaan.
  • 57. Three Point Plan • Mengembangkan keunggulan bisnis dengan menerapkan suara pelanggan untuk mengidentifikasikan dan merancang beberapa proses bisnis. • Dibantu dengan tenaga kerja yang mampu mempekerjakan lebih dari 225 external Six Sigma Master Black Belts and Black belts menggunakan six sigma di seluruh bisnisnya, menghilangkan limbah dan variasi / kesalahan dalam proses inti dan mendorong pertumbuhan pendapatan dengan memperluas Six Sigma ke dalam lingkungan penjualan.
  • 58. Results Dalam dua tahun pertama kualitas BOA telah mencapai hasil sebagai berikut : • CEO dan Team executive memberikan kontribusi US$ 75 juta dalam manfaat produktivitas Six Sigma tahunan. • Kepuasan pelanggan meningkat 20% dan pelanggan rumah tangga bertambah sebanyak 2.3 juta.
  • 59. Results • 1,3 juta pelanggan rumah tangga mengalami penurunan masalah sebanyak 29%. • Nilai saham meningkat sebesar 52%. • BOA memiliki sepuluh triwulan pendapatan dari peningkatan per saham - naik 29% sejak tahun 2002. • 2002 : BOA dinamakan Best Bank in the US and Euromoney’s World’s most improved Bank.
  • 60.
  • 61. DuPont Company Overview • DuPont berdiri tahun 1802 - bahan peledak (explosive) • Tahun 1900-an -> bidang chemicals, materials, dan energy • Tahun 1990-an DuPont memerlukan transformasi baru. Mengapa? – DuPont sudah mencapai plateu. Performance-nya mandek – Bisnis chemical dan material tidak lagi menjadi mesin penggerak perusahaan
  • 62. DuPont Company Overview • Bisnis DuPont terbagi menjadi 5 major market segmet: – Agriculture and Nutrition (with annual revenues of $ 5.5 billion) – Coatings and Color (with annual revenues of $ 5.5 billion) – Performance Materials (with annual revenues of $ 5.4 billion) – Safety and Protection (with annual revenues of $ 4.1 billion) – Electronics and Communications (with annual revenues of $ 2.9 billion)
  • 63. DuPont Company Overview • Major Markets: – Automotives industry – Electronics industry – Agriculture industry – Construction industry – Aerospace industry
  • 64. DuPont Company Overview Dupont 1 Multinational Corporation 2 $ 27 Billion Revenue 3 18 major business 4 Beroperasi di 70 negara 5 Lebih dari 60,000 karyawan 6 135 manufacturing and production facilities 7 75 Research Labs
  • 65. 2010 Rank Fortune 2000 Rank Company Revenues Profit Assets 1 Wall-Mart Stores $ 408 Billions $ 14.3 Billions $ 193 Billions 2 Shell $ 285 Billions $ 12.5 Billions $ 345 Billions 3 Exxon $ 284 Billions $ 19.3 Billions $ 349 Billions 296 DuPont $ 27.3 Billions $ 1.75 Billions $ 48.5 Billions 500 Dai Nippon Printing $ 17 Billions $ 0.25 Billions 835 Telkom $ 4.3 Billions $ 0.80 Billions $ 6.3 Billions 1149 BCA $ 1.6 Billions $ 0.37 Billions $ 15.3 Billions 1202 BRI $ 1.86 Billions $ 0.39 Billions $ 12.4 Billions 1425 Mandiri $ 2.4 Billions $ 0.06 Billions $ 26.6 Billions
  • 66. Previous Failed Programs No. When Program Why Failed 1 Akhir 1980-an Team-building approach -Team berubah -Manajemen berubah - Membentuk ikatan yang kuat -Ikatan antar anggota antar anggota tim team merenggang -Program dilupakan 2 Awal 1990-an Fibers Business mengikuti Malcolm -Du Pont tidak Baldrige National Quality Award mendapatkan Award, maka program tersebut - Penunjukan Baldrige leader ditinggalkan - Karyawan dipilih untuk memimpin 7 performance area -Inisiatiif tersebut yang akan dievaluasi untuk hanya terbatas pada kompetisi tersebut bisnis dan fungsi - Benchmark performance tertentu dalam - Identifikasi kelemahan perusahaan - Melakukukan Regular management review -Kriteria pemeriksaan terbatas
  • 67. Previous Failed Programs No. When Program Why Failed 3 1990-an Continuous Improvement Program -Review menjadi semakin jarang dan - Menjaga improvement yang program menghilang sudah dicapai dengan menggunakan ukuran MBNQA -Project individu dari tiap dept. yang berkaitan dengan continuous improvement gagal mendapat hasil yang significant
  • 68. What is the new initiative? Six Sigma • Semua program memiliki keunggulan masing- masing namun tidak yang menghubungkan antara kualitas dari masing-masing bisnis DuPont dengan bottom line result. • Six Sigma berbeda karena langsung mempengaruhi profitability perusahaan.
  • 69. Penerapan Six Sigma • Apakah perusahaan memiliki knowledge dan pengalaman untuk secara efektif mengimplementasikan Six Sigma? • Apakah mereka memiliki tipe atau karakter orang dan jumlah orang untuk menjadi Champions, Black Belts dan Green Belts? • Bila tidak : Diperlukan katalist dari luar, yaitu Six Sigma consultant.
  • 70. Pengorbanan bagi Perusahaan • Elemen capital dalam membentuk Six Sigma serta cost yang harus diantisipati adalah : – Fee untuk konsultan – Pembelian dan instalasi sistem informasi – Menggaji full – time Champions dan Black Belts – Kehilangan produktifitas ketika karyawan harus ikut training – Pengeluaran cost untuk eksekusi ribuan proyek • Total Cost untuk Du Pont : $ 20 juta
  • 71. Chronology Periode Uraian Sigma Before six Dupont Total Cost of Poor Quality Sekitar 3 sigma sigma = 20 -30 % dari revenue Saat Cost of Implementing Six Sigma - penerapan = $ 20 million 1999 Q1 Pilot Project Six Sigma di Specialty Chemicals started -Revenues $ 1.5 Billions -Target $ 80 million savings (5% dari revenues) 1999 Q2 40 Black Belts selesai ditraining dan memulai project 1999 Q4 Total saving $ 35 million (target awal $ 25 million) 2.3% of Revenue 17.7% COPQ 4 Sigma 2000 Q4 Total saving $ 100 million (target awal $ 80 million) 6.7% of Revenue 13.3% COPQ 5 sigma
  • 72. Cost of Poor Quality terhadap Revenue COPQ (Cost of Poor Quality) Tingkat Pencapaian Sigma DPMO COPQ Sebagai Persentase dari Nilai Penjualan 1-sigma 691.462 (sangat tidak kompetitif) Tidak dapat dihitung 2-sigma 308.538 (rata-rata industri Indonesia) Tidak dapat dihitung 3-sigma 66.807 25-40% dari penjualan 4-sigma 6.210 (rata-rata industri USA) 15-25% dari penjualan 5-sigma 233 (rata-rata industri Jepang) 5-15% dari penjualan 6-sigma 3,4 (industri kelas dunia) < 1% dari penjualan
  • 73. Tugas dari DuPont executive team • Mengkaitkan porsi tiap-tiap corporate leader dengan kompensasi sesuai dengan pencapaian target finansial Six Sigma. • Mengidentifikasi dan melatih Six Sigma Champions. • Menentukan target finansial Six Sigma yang agresive untuk tiap bisnis unit. • Memberlakukan Six Sigma management review sistem.
  • 74. Contoh • Unit-unit bisnis DuPont menggunakan merek PC yang berbeda dengan kapasitas dan kemampuan melebihi yang dibutuhkan. • Team Project membuat standardisasi untuk kebutuhan diseluruh 18 unit bisnis. • Menentukan pembelian PC hanya dilakukan saat up grade cycle saja dan hanya sesuai kebutuhan • Project ini menghemat $ 4.5 juta hanya untuk bisnis unit di USA.
  • 75. Contoh Perhitungan • Total Karyawan = 1000 org • 1 minggu  4 orang sakit (0.4% dari total karyawan) • 1 bulan  128 jam kerja loss • 200 MT / hari x USD 3500 / MT = revenue USD 700,000 / hari = USD 87.5 / jam / org • Loss = 128 x 87.5 = Loss USD 11,200 / bln = Loss USD 134,400 / thn
  • 76. Contoh Perhitungan No Loss DPMO Sigma 1 128 jam kerja loss / bln = 4 org sakit / minggu 800 DPMO 4.65 2 37.28 jam kerja loss / bln =5 org sakit / bulan 233 DPMO 5 3 0.48 jam kerja loss / bln = 1 org sakit / dua tahun 3 DPMO 6
  • 77. Conclusion Strength Weakness Terbukti Berhasil (Proven Success) Memerlukan Partisipasi Total - Six Sigma telah terbukti secara statistik - Six Sigma dapat menjadi sulit meningkatkan sales, nilai saham, dan diterapkan. pertumbuhan karyawan pada perusahaan - Penerapan Six Sigma memerlukan total yang sukses mengimplementasikan Six cooperation dari seluruh anggota Sigma tersebut. perusahaan. - Contoh: DuPont, GE - Karena metode yang spesifik untuk memperbaiki komunikasi, kontrol inventori, dan pengukuran performa customer service, maka bila tidak seluruh anggota perusahaan mendukung, tidak akan sukses. -Dalam perusahaan besar, membuat seluruh karyawan berjalan ke arah yang sama bukan tugas yang mudah.
  • 78. Conclusion 2 Strength Weakness Improvement to Customer Value Complicated (rumit) - Menjalankan model Six Sigma - Model six sigma memerlukan jumlah meningkatkan nilai kepada customer data statistik yang banyak dan significant, dengan memperbaiki job satisfaction bagi mulai dari pengumpulan data sampai karyawan. Perbaikan job satisfaction akan dengan analisa data. membuat karyawan lebih berfokus pada - Proses ini rumit dan memakan waktu. men-deliver produk terbaik dan jasa - Perusahaan kecil biasanya melihat hal ini terbaik mereka. sebagai sesuatu yang terlalu rumit untuk - Job satisfaction yang meningkat karena dijalani dalam jangka panjang dan akhir model six sigma berfokus pada perbaikan menyerah menggunakan six sigma komunikasi dan team work untuk sebagai bisnis model mereka. meningkatkan business workflow.
  • 79. THE END 79