Six Sigma adalah metode manajemen kualitas yang berfokus pada pengendalian proses produksi untuk mengurangi cacat. Metode ini menggunakan pendekatan statistik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab masalah melalui lima tahapan (DMAIC): mendefinisikan masalah, mengukur, menganalisis, meningkatkan, dan mengendalikan proses. Penerapan Six Sigma oleh Motorola berhasil mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakartawendyanbiya
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas dengan pendekatan Six Sigma. Secara singkat, Six Sigma adalah metodologi untuk mengurangi variasi proses dan kesalahan dengan menggunakan alat statistik secara intensif guna meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan."
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang Six Sigma yang disusun oleh kelompok mahasiswa. Presentasi tersebut membahas tentang sejarah, konsep dasar, aplikasi, manfaat, hambatan, fokus, faktor sukses, people power, dan process power dari Six Sigma.
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan time management yang membahas berbagai teknik untuk mengelola waktu dengan lebih efisien, seperti menetapkan tujuan yang spesifik, memprioritaskan tugas, mendelegasikan pekerjaan, dan menciptakan ritual rutin.
Six Sigma adalah metode manajemen kualitas yang berfokus pada pengendalian proses produksi untuk mengurangi cacat. Metode ini menggunakan pendekatan statistik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab masalah melalui lima tahapan (DMAIC): mendefinisikan masalah, mengukur, menganalisis, meningkatkan, dan mengendalikan proses. Penerapan Six Sigma oleh Motorola berhasil mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakartawendyanbiya
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas dengan pendekatan Six Sigma. Secara singkat, Six Sigma adalah metodologi untuk mengurangi variasi proses dan kesalahan dengan menggunakan alat statistik secara intensif guna meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan."
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang Six Sigma yang disusun oleh kelompok mahasiswa. Presentasi tersebut membahas tentang sejarah, konsep dasar, aplikasi, manfaat, hambatan, fokus, faktor sukses, people power, dan process power dari Six Sigma.
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan time management yang membahas berbagai teknik untuk mengelola waktu dengan lebih efisien, seperti menetapkan tujuan yang spesifik, memprioritaskan tugas, mendelegasikan pekerjaan, dan menciptakan ritual rutin.
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Dokumen tersebut membahas tujuh alat bantu kualitas (QC tools) yang sering digunakan untuk menganalisis dan meningkatkan proses, yaitu stratifikasi, lembar data, grafik, diagram Pareto, histogram, diagram Ishikawa, dan diagram Tebar. Setiap alat dijelaskan fungsi dan cara pembuatannya."
Dokumen ini menjelaskan pendekatan DMAIC dalam menyelesaikan masalah proses, yang terdiri dari 5 tahapan yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Tahap Define mendefinisikan masalah dan tujuan, Measure mengukur kinerja proses saat ini, Analyze menganalisis data untuk menemukan penyebab masalah, Improve memperbaiki proses, dan Control mempertahankan perbaikan. Pendekatan ini dirancang untuk perbaikan berkelanjut
QA bertujuan untuk meningkatkan proses pengembangan produk dengan melakukan pengukuran mutu dan perbaikan, sedangkan QC bertujuan untuk memastikan produk memenuhi standar dengan melakukan inspeksi dan pengujian. QA bersifat preventif dengan merancang prosedur, sedangkan QC bersifat korektif dengan melakukan tindakan sesuai prosedur QA. Secara umum, QA menjamin kualitas proses sedangkan QC menjamin kualitas produk.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan kualitas dengan tiga kalimat berikut: Kualitas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan; Manajemen kualitas total melibatkan perbaikan berkelanjutan dan pemberdayaan karyawan untuk meningkatkan kualitas; Alat TQM digunakan untuk menghasilkan ide, mengatur data, dan mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan kualitas.
Lean six sigma green belt project at pln area serpongArif Purnomo
Lean Six Sigma Green Belt Project
at PLN Area Serpong Focus on "Services Speed of New Installment of Electric Pre Paid "
Kalau ingin download silahkan kunjungi blog saya di
www.oncoroeblik.blogspot.com
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Tugas Fasilitator GKM diantaranya adalah memberikan pelatihan kepada pimpinan tim (Team Leader) dan juga anggota Tim serta mengkordinasi jalannya kegiatan GKM (Gugus Kendali Mutu) ini. Fasilitator juga berfungsi sebagai mediator antara GKM (Gugus Kendali Mutu) dengan pimpinan Perusahaan (Manajemen).
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Joko Prasetiyo
Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaliguas mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesidikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Fokus utama Six Sigma sebagai sebuah sistem manajemen adalah pada tiga hal, yaitu fokus pda konsumen, manajemen proses serta dan data. Dalam Six Sigma, kepuasan konsumen menjadi fokus utama.
Tujuan: Metodologi six sigma telah berhasil diterapkan di banyak organisasi yang mengarah ke peningkatan kualitas luar biasa dalam produk yang diproduksi dan jasa yang diberikan. Namun, institusi akademik telah tertinggal organisasi lain dalam melaksanakan six sigma.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan penelitian tentang upaya meningkatkan efisiensi biaya kertas untuk kegiatan administrasi surat menyurat di perusahaan XYZ.
2. Metode yang digunakan adalah Six Sigma Green Belt untuk mengidentifikasi penyebab tingginya biaya kertas dan melakukan perbaikan.
3. Hasilnya adalah pengurangan biaya kertas sebesar 38,7 juta rupiah
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Dokumen tersebut membahas tujuh alat bantu kualitas (QC tools) yang sering digunakan untuk menganalisis dan meningkatkan proses, yaitu stratifikasi, lembar data, grafik, diagram Pareto, histogram, diagram Ishikawa, dan diagram Tebar. Setiap alat dijelaskan fungsi dan cara pembuatannya."
Dokumen ini menjelaskan pendekatan DMAIC dalam menyelesaikan masalah proses, yang terdiri dari 5 tahapan yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Tahap Define mendefinisikan masalah dan tujuan, Measure mengukur kinerja proses saat ini, Analyze menganalisis data untuk menemukan penyebab masalah, Improve memperbaiki proses, dan Control mempertahankan perbaikan. Pendekatan ini dirancang untuk perbaikan berkelanjut
QA bertujuan untuk meningkatkan proses pengembangan produk dengan melakukan pengukuran mutu dan perbaikan, sedangkan QC bertujuan untuk memastikan produk memenuhi standar dengan melakukan inspeksi dan pengujian. QA bersifat preventif dengan merancang prosedur, sedangkan QC bersifat korektif dengan melakukan tindakan sesuai prosedur QA. Secara umum, QA menjamin kualitas proses sedangkan QC menjamin kualitas produk.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan kualitas dengan tiga kalimat berikut: Kualitas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan; Manajemen kualitas total melibatkan perbaikan berkelanjutan dan pemberdayaan karyawan untuk meningkatkan kualitas; Alat TQM digunakan untuk menghasilkan ide, mengatur data, dan mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan kualitas.
Lean six sigma green belt project at pln area serpongArif Purnomo
Lean Six Sigma Green Belt Project
at PLN Area Serpong Focus on "Services Speed of New Installment of Electric Pre Paid "
Kalau ingin download silahkan kunjungi blog saya di
www.oncoroeblik.blogspot.com
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Tugas Fasilitator GKM diantaranya adalah memberikan pelatihan kepada pimpinan tim (Team Leader) dan juga anggota Tim serta mengkordinasi jalannya kegiatan GKM (Gugus Kendali Mutu) ini. Fasilitator juga berfungsi sebagai mediator antara GKM (Gugus Kendali Mutu) dengan pimpinan Perusahaan (Manajemen).
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Joko Prasetiyo
Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaliguas mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesidikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Fokus utama Six Sigma sebagai sebuah sistem manajemen adalah pada tiga hal, yaitu fokus pda konsumen, manajemen proses serta dan data. Dalam Six Sigma, kepuasan konsumen menjadi fokus utama.
Tujuan: Metodologi six sigma telah berhasil diterapkan di banyak organisasi yang mengarah ke peningkatan kualitas luar biasa dalam produk yang diproduksi dan jasa yang diberikan. Namun, institusi akademik telah tertinggal organisasi lain dalam melaksanakan six sigma.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan penelitian tentang upaya meningkatkan efisiensi biaya kertas untuk kegiatan administrasi surat menyurat di perusahaan XYZ.
2. Metode yang digunakan adalah Six Sigma Green Belt untuk mengidentifikasi penyebab tingginya biaya kertas dan melakukan perbaikan.
3. Hasilnya adalah pengurangan biaya kertas sebesar 38,7 juta rupiah
[Ringkasan]
Laporan ini berisi analisis statistik kinerja berbagai industri di Indonesia selama periode 2010-2017. Laporan terdiri dari 24 bab yang mencakup pertumbuhan output, investasi, ekspor-impor berbagai sektor industri seperti pertanian, pertambangan, manufaktur, jasa keuangan, transportasi dan lainnya. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk memberikan gambaran kuantitatif kinerja industri-industri tersebut.
Laporan Industri Properti Komersial di IndonesiaPT Indo Analisis
Laporan Industri Properti yang memaparkan Data dan Analisis pertumbuhan Apartemen, Hotel, Ruang Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, dan Lahan Industri. Laporan ini bermanfaat untuk melihat perkembangan industri properti, investasi properti, dan analisis pemasaran maupun risiko di dunia properti.
Section 1.3 discusses building maintenance works and common defects. Effective building maintenance through timely repairs helps provide a comfortable living environment and protects property values. The key steps are forming an Owners' Corporation under the Building Management Ordinance, which provides a legal framework and powers for building management. Owners should also be aware of their legal responsibilities and participate in their Owners' Corporation.
Metode six sigma menggunakan pendekatan DMAIC untuk meningkatkan proses produksi dengan fokus pada kepuasan pelanggan. Langkah-langkahnya meliputi mendefinisikan masalah, mengukur kinerja saat ini, menganalisis penyebab, melakukan perbaikan, dan mengendalikan hasil perbaikan. Tujuannya adalah menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan.
Dokumen ini membahas Six Sigma, sebuah metodologi pengelolaan mutu yang dikembangkan oleh Motorola. Metodologi ini menitikberatkan pada pengurangan variasi proses dan eliminasi cacat melalui analisis data dan statistik. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan Six Sigma seperti DMAIC dan peran-peran kunci seperti Black Belt. Penerapan Six Sigma di Motorola berhasil meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya cac
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah implementasi Six Sigma yang terdiri dari Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control beserta penjelasan singkat setiap langkah. Juga disebutkan manfaat penerapan Six Sigma bagi perusahaan seperti menghasilkan keberhasilan berkelanjutan dan memperkuat nilai pelanggan.
Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk memenuhi kepuasan pelanggan dengan perbaikan berkelanjutan proses bisnis. TQM bertujuan untuk meningkatkan kualitas, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya melalui partisipasi seluruh karyawan. Implementasi TQM di PT Mustika Ratu mencakup fokus pelanggan, perbaikan proses, dan pengukuran hasil kerja untuk meningkatkan kualitas produk."
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Huda_Dea
Dokumen tersebut membahas tentang Six Sigma, yaitu suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada pengurangan variasi pada proses produksi. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan hingga 3,4 per juta peluang. Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, dan strategi manajemen Six Sigma serta prinsip-prinsipnya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan.
Mengelola kualitas merupakan hal penting bagi suatu organisasi untuk mempertahankan reputasi dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini membahas tentang definisi kualitas, tujuan pengelolaan kualitas, pengaruh kualitas terhadap biaya dan reputasi perusahaan, serta standar kualitas internasional seperti ISO 9000 dan ISO 14000. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) seperti perbaikan berkelanjutan, Six
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kualitas, definisi kualitas, cara meningkatkan kualitas dan keuntungan yang diperoleh, hubungan antara kualitas dan strategi, pengaruh kualitas, biaya kualitas, etika dan manajemen kualitas, serta konsep-konsep total quality management seperti perbaikan terus-menerus, six sigma, pemberdayaan karyawan, tolok ukur, tepat waktu, konsep Taguchi, dan alat-alat TQM."
Teks tersebut membahas konsep Six Sigma yang digunakan oleh PT Adhi Karya Tbk untuk meningkatkan kinerja proses bisnis. Six Sigma adalah metode untuk meningkatkan kualitas dengan mengurangi cacat produksi dan biaya serta meningkatkan produktivitas. PT Adhi Karya mengalami penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2014 akibat penundaan proyek dan perubahan iklim ekonomi.
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 giatamaistian1
Teks tersebut membahas konsep Six Sigma yang digunakan oleh PT Adhi Karya Tbk dalam meningkatkan kinerja proses bisnis. Six Sigma adalah metode untuk meningkatkan kualitas dengan mengurangi cacat produksi dan biaya serta meningkatkan produktivitas. PT Adhi Karya mengalami penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2014 akibat penundaan proyek dan perubahan iklim ekonomi. Perusahaan berupaya meningkatkan kinerja melalui revis
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Jakarta
1. MANAGEMEN KUALITAS
SIX SIGMA
Oleh :
R. Wendy F. Anbiya (122121094)
Sutarjo (122121150)
Ferdial Ricardo Chandra (122121040)
Fanny Gita (122121038)
Noviani Mira Sari (122121038)
Indah Dewi M. (122121052)
Ruth Diana Tambunan (122121107)
MAGISTER MANAGEMEN
UNIVERSITAS TRISAKTI
80
2. PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan teknologi dan inovasi telah
meningkat secara signifikan.Upaya untuk memberikan yang lebih baik,
lebih murah dan lebih cepat dari produk dan jasa dalam rangka untuk
mencapai kepuasan pelanggan telah sangat meningkat (Raharjo, 2007). Six
Sigma sebagai salah satu perbaikan yang paling efektif di antara sejumlah
besar organisasi-organisasi multinasional dan menunjukkan tren kenaikan
(Desai, 2006).
Sejak awal 1990-an, inisiatif Six Sigma yang memanfaatkan koleksi quality
manajemen dan kualitas alat statistik yang telah diperkenalkan dan
dipraktekkan sebagai kualitas sistem manajemen (Antonius dan Banuelas,
2002; Goh dan Xie, 2004)
Tujuan Pembahasan
Untuk memeriksa/menguji strategi dan konsep – konsep Six Sigma dan untuk
meneliti apakah Six Sigma dapat di aplikasikan pada industri dan dapat membawa
manfaat bagi organisasi yang telah mengaplikasikannya dengan sukses.
3. Six Sigma
merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk
memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi
proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa
yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem
solving tools secara intensif.
Secara harfiah, Six Sigma (6σ) adalah suatu besaran yang bisa kita
terjemahkan secara gampang sebagai sebuah proses yang memiliki
kemungkinan cacat (defects opportunity) sebanyak 3.4 buah dalam satu
juta produk/jasa.
Menurut Brue (2006), Six Sigma adalah pemecahan masalah teknologi
yang
menggunakan
data,
pengukuran,
dan
statistik
untuk
mengidentifikasi beberapa faktor penting yang akan secara dramatis
mengurangi limbah dan cacat sambil meningkatkan hasil diprediksi,
kepuasan pelanggan, keuntungan, dan nilai pemegang saham. Ada lima
langkah-langkah dalam penerapan Six Sigma yang disebut Six Sigma
DMAIC, yaitu Definition-Measurement-Analysis-Improvement-Control
(Eckes, 2002).
4. Perbedaan Six Sigma dan Total Quality Management (TQM)
Thomas Pyzdek, Dalam bukunya "The Six Sigma Handbook", Thomas Pyzdek
menjelaskan adanya perbedaan penting antara Six Sigma dan TQM yaitu, TQM
hanya memberikan petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah manajemen yang
digunakan dalam TQM).
Petunjuk untuk TQM begitu umumnya sehingga hanya seorang pemimpin bisnis
yang berbakat yang mampu menterjemahkan TQM dalam operasional sehari-hari.
Secara singkat, TQM hanya memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan
meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian
peningkatan kualitas.
Ada beberapa kelemahan yang muncul pada pelaksanaan Total Quality Control
yaitu:
1. Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
2. Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah
kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah
kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam
perusahaan yg sama.
3. Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada
bagaimana meningkatkan kinerja produk.
5. Lanjuta Perbedaan Perbedaan Six Sigma dan Total Quality
Management (TQM)
Sementara Six Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan hal-hal
menjadi solusi permasalahan di atas :
1. Menggunakan isu biaya, cycle time dan isu bisnis lainnya sebagai
bagian yg harus diperbaiki.
2. Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan Malcolm Baldrige
Criteria tetapi fokus pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yg
terukur.
3. Six sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu
kesatuan. Kualitas hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri
sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya.
4. Six sigma menciptakan agen perubahan (change agent) yg bukan
bekerja di Quality Department. Ban hijau (Green Belt) adalah para
operator yg bekerja pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan
tugasnya.
6. Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif statistik dan
perspektif metodologi
Perspektif statistik sigma dalam statistik dikenal sebagai simpangan
baku (bahasa Inggris: standard deviation) yang menyatakan nilai simpangan
terhadap nilai tengah.
Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan pada suatu rentang yang
disepakati. Rentang tersebut memiliki batas, batas atas atau USL (Upper
Specification Limit) dan batas bawah atau LSL (Lower Specification Limit'')
proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat. Proses Six Sigma adalah
proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (defect permillion opportunity).
7. Perspektif metodologi
Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh
untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase DMAIC
(Define, Measure, Analyze, Improve, Control).
DMAIC merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin voice of costumer
berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan
pelanggan.
Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan
pelanggan, mengetahui CTQ (Critical to Quality). Fase ini tidak banyak
menggunakan statistik, alat-alat (tools) statistik yang sering dipakai pada fase ini
adalah diagram sebab-akibat (Cause and Effect Chart) dan Diagram Pareto
(Pareto Chart). Kedua alat (tool)statistik tersebut digunakan untuk melakukan
identifikasi masalah dan menentukan prioritas permasalahan.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah adalah
1. Spesifik, menjelaskan secara tepat apa yang salah, bagian proses mana yang
salah dan apa salahnya.
2. Dapat diamati, menjelaskan bukti-bukti nyata suatu masalah. bukti-bukti
tersebut dapat diperoleh baik melalui laporan internal maupun umpan balik
pelanggan.
3. Dapat diukur, menunjukkan lingkup masalah dalam suatu ukuran.
4. Dapat dikendalikan, masalah harus dapat diselesaikan dalam rentang waktu
8. Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur
tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem
pengukuran yang digunakan.
Masalah yang muncul dalam pengukuran adalah variabilitas pengukuran yang
dinyatakan dalam varian (variance). Varian total suatu pengukuran berasal dari
varian yang ditimbulkan oleh produk (part to part) dan varian akibat kesalahan
pengukuran (gage).
Sumber variability dalam hasil pengukuran adalah :
9. Analyze adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat.
Ada tiga langkah penting untuk analisis akar penyebab harus dilakukan dengan
benar:
• Diagram pareto digunakan untuk melakukan prioritas terhadapa masalahmasalah yang harus ditangani dengan aturan pengelompokan 80-20, 20%
dari kecacatan akan menyebabkan 80% masalah.
• Diagram sebab-akibat ( Cause & Effect Chart) digunakan untuk
mengorganisasi hasil informasi brainstorming dari sebab-sebab suatu
masalah. Diagram ini sering disebut juga dengan diagram fishbone karena
bentuknya yang mirip dengan tulang ikan, atau diagram ishikawa untuk
menghormati sang penemu.
• Uji hipotesis rata-rata, umumnya uji hipotesis rata-rata digunakan untuk
menetapkan faktor kausatif dengan cara menginformasikan sumber-sumber
variasi. Disamping itu, digunakan juga untuk menunjukan perbedaan yang
signifikan antara data awal (baseline) dengan data yang diambil setelah
perubahan (improvement), dilakukan.
10. Pengembangan (Improve) adalah fase meningkatkan proses dan
menghilangkan sebab-sebab cacat.
Pada fase pengukuran (measure) telah dinetapkan variabel faktor dan untuk
masing-masing variabel respons. Sedangkan pada fase pengembangan (improve)
banyak melibatkan uji perancangan percobaan ( Design of Experiment ) atau
disingkat DoE. DoE merupakan suatu pengujian dengan mengubah variabel faktor
sehingga penyebab perubahan pada variabel respon diketahui.
Langkah-langkah yang terlibat dalam fase ini adalah merancang rencana
perbaikan, memilih prioritas rencana perbaikan, dan menggambar proses
perbaikan.
Pengendalian (Control) adalah fase mengendalikan kinerja proses dan
menjamin cacat tidak muncul kembali. Alat (tool) yang umum digunakan adalah
diagram kontrol (Control chart). Fungsi umum diagram kontrol adalah, sebagai
berikut :
• Membantu mengurangi variabilitas.
• Memonitor kinerja setiap saat.
• Memungkinkan proses koreksi untuk mencegah penolakan.
11. Studi Kasus
PENERAPAN KONSEP SIX SIGMA UNTUK
MENINGKATKAN PROSES PERAMALAN PENJUALAN
PADA PERUSAHAAN DISTRIBUSI
(STUDI KASUS PT. BOGASARI FLOURMILLS DIV. PASTA )
12. PT. Bogasari Flour Mills Divisi Pasta
Proses perencanaan persediaan memiliki
peranan yang sangat penting untuk dapat
memenuhi kepuasan pelanggan
Permasalahan: Memperkirakan kebutuhan
pasar nasional akan pasta, dimana
penyimpangan
didalamnya
cukup
berpengaruh sehingga mengakibatkan
kekosongan/ kelebihan barang produksi,
yang akhirnya juga berpengaruh terhadap
pemenuhan pesanan.
13. Six Sigma
Define (Definisi):
Menentukan Critical To Quality (CTQ)
Measure (Pengukuran): Pengukuran terhadap data-data existing & current process. Data
peramalan penjualan dan data aktual penjualan tahun 2002-2005.
Analyze (Analisa)
Analisa Data:
Software Minitab Diagram boxplot, grafik runchart , kapabilitas proses (nilai sigma dan
DPMO)
Analisa Proses:
Metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA).
Improve (Perbaikan)
Peramalan penjualan dengan metode dekomposisi untuk peramalan penjualan dalam 1
tahun dan membuat order form distributor serta program sederhana input order untuk
penyesuaian peramalan penjualan per bulannya.
Control (Kontrol)
16. Failure Mode and Effects
Analysis (FMEA)
Proses-proses yang ada pada proses
peramalan penjualan adalah sbb:
1. Penentuan target penjualan.
2. Pengumpulan data historis.
3. Breakdown production per bulan.
4. Adjustment production per bulan.
17. Dari proses-proses tersebut dapat dianalisa:
1.
Potensi kegagalan dari setiap proses.
2.
Efek kegagalan tersebut bagi Bogasari.
3.
Penyebab kegagalan tersebut.
4.
Proses pencegahan dan pengendalian yang sedang
berjalan untuk mencegah terjadinya kegagalan
tersebut.
5.
Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
kesulitan atau meningkatkan identifikasi dini.
6.
Siapa yang bertanggung jawab dari setiap tindakan
yang diambil.
18. Improvement (Perbaikan)
1.
Metode Peramalan Penjualan
2.
Order Form Pelanggan (Check-list)
Sumber:
Adlan, Denny Michels. Devitha, Anastasia. Wibowo,
Satrio. Satriago, Handry. Penerapan Konsep Six
Sigma Untuk Meningkatkan Proses Peramalan
Penjualan Pada Perusahaan Distribusi (Studi Kasus
Pt. Bogasari Flourmills Div. Pasta). Jakarta:
Universitas Bina Nusantara. 2005
20. Sesi Tanya Jawab
Dapatkah Six Sigma diterapkan pada suatu
perusahaan dan apa dampak manfaat
penerapan Six Sigma tersebut?
Oleh Isralliananda (122121059)
Bagaimana proses untuk mendapatkan
kualifikasi Six Sigma Dream Bell?
Oleh Sapta Okta (122121112)
Apa kelemahan Six Sigma?
Oleh Simin (122121115)
21. Jawaban Pertanyaan
1. Dapatkah Six Sigma diterapkan pada suatu perusahaan dan apa
dampak manfaat penerapan Six Sigma tersebut?
Jawab :
Dapat, ada beberapa perusahaan yang telah menerapkan Six
Sigma, seperti Allied Signal (1994, target 5 s : 200), Asea
Brown Boveri (1993), General Electric (targer 6 s : 2000),
Polaroid (target 6 s : 2001) dll.
Manfaat penerapan Six Sigma bagi perusahaan :
a. Mempertahankan kelangsungan usaha
Meningkatkan Market share
Customer Retention
Meningkatkan Profit dan Investor Relations
Meningkatkan hubungan dengan Supplier
b. Adanya kejelasan performance yang harus dicapai oleh
setiap anggota organisasi
22. Jawaban Pertanyaan … (2)
c. Mempercepat kegiatan improvement:
Process Improvement: Defect reduction, Cycle time reduction,
metodologi desain proses
Meningkatkan Produktifitas
Product/service Improvement
Cost Reduction
d. Mendorong budaya belajar di dalam organisasi
Meningkatkan skill karyawan dalam memperbaiki proses
e. Mendorong dilakukannya perubahan yang bersifat strategis
Culture Change
Manfaat penerapan Six Sigma bagi pelanggan :
Meningkatkan “value to customer”
Produk / service yang bermutu tinggi
Biaya yang murah harga murah
23. Jawaban Pertanyaan ... (3)
2. Bagaimana proses untuk mendapatkan kualifikasi
sertifikasi Six Sigma Dream Belt?
Megikuti prosesi modul yang diselenggarakan
oleh
SSCX,
sebuah
asosiasi
yang
menyelengarakan pelatihan dan pengembangan
kemampuan Six Sigma.
3. Apa kelemahan Six Sigma?
Six Sigma tidak memiliki kelemahan, namun jika
ada yang berpandangan ada hal yang menjadi
kelemahan dalam Six Sigma bisa jadi justru hal
tersebut yang merupakan kelebihan Six Sigma.
24. Kelompok Six Sigma
Kiri – Kanan : Ferdial Ricardo Chandra (122121040) – Indah Dewi M. (122121052) –
Fanny Gita (122121038) – Sutarjo (122121150) – R. Wendy F. Anbiya (122121094)