Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKP)
Jakarta, 16 Juli 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Ketua Tim Penjamin Kualitas RB LAN-RI
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Presentasi Six Sigma
MM38 Universitas Trisakti
Kelas B
Nilai Kelompok = 80
Kelompok 6:
122110051 – Hari
122110069 – Kartadinata
122110164 – Yuza Aji Putranto
122110053 – Hendrawan Saputro Hadi
122110102 – Rajiman
122110034 – Edward William
122110063 - Ivan Budiman
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Kebijakan Publik Series #4, Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI)
Jakarta, 16 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada Lokakarya Persiapan IKK 2024 dan Penganugerahan Hasil Pengukuran IKK Kemenkes Tahun 2023
Jakarta, 30 April 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada “Evaluasi Dampak Diklat”, diselenggarakan
oleh BPSDM Provinsi Jawa Timur
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Surabaya, 7 Maret 2024
Disampaikan pada “Rapat Koordinasi BPSDM se Kalimantan Utara
Tarakan, 29 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Materi Drum-up Kelas Inovasi, diperuntukkan bagi Tim Adhiganapraya LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Hukum dan HAM dengan tema “Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”
Jakarta, 22 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Keynote Speech Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jakarta, 15 November 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Temu Inovator (Innovation Summit) Kabupaten Bogor
30 Januari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Seri 2 ASN Belajar BPSDM Jawa Timur
18 Januari 2024
Belajar Bersama Widyaiswara LAN
Diselenggarakan oleh Pusbangkom TSK LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Manajemen Mutu (Quality Management)
1. Dr.
Tri
Widodo
W.
Utomo,
SH.,MA
o Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
o Ketua Tim
Penjamin Kualitas RB
LAN-‐RI
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator
(PKP)
Jakarta,
16
Juli 2021
4. § Pada 28
Maret sekitar pukul 03.58
pompa yang
mengeluarkan uap untuk turbin listrik pabrik berhenti
bekerja,
menyebabkan sirkulasi air
terpompa.
Tanpa air,
suhu
reaktor meningkat secara dramatis
dan katup dibuka untuk
menghentikan tekanan dari bangunan ke tingkat berbahaya.
Pihak berwenang tak menginformasikan ke publik
kecelakaan ini hingga tiga jam
pascakejadian.
Bahkan
ketika berita kecelakaan ini dirilis,
mereka mengecilkannya.
§ Sebuah penyelidikan berikutnya dan laporan menyalahkan
kombinasi kesalahan manusia dan kesalahan desain menjadi
penyebab kecelakaan.
Pada Maret 1984,
perusahaan
Metropolitan
Edison
mengaku bersalah dengan sengaja
menggunakan metode uji tak akurat di
pabrik sebelum
kejadian.
Radiasi Reaktor Nuklir Three
Mile
Island,
Pennsylvania
5. Penarikan (Recall)
Iphone 4
§ Perangkat Iphone 4
sulit untuk
melakukan panggilan.
Panggilan
sering terputus secara tiba-‐tiba.
§ Tes independen mengungkapkan
bahwa menyentuh sisi kiri casing
di
tempat tertentu mengganggu sinyal
dan memutuskan panggilan.
Apple
akhirnya melakukan penarikan
untuk memperbaiki masalah
tersebut.
6. Robohnya Hyatt
Kansas
City
Saat pesta dansa sambil minum teh digelar di
Hyatt
Regency,
Amerika
Serikat,
pada Juli 1981,
ratusan orang
berkumpul di
bagian luar bangunan.
Saat acara
digelar,
hotel
belum satu tahun dibuka untuk umum.
Namun pesta
ini berubah menjadi tragedi setelah kesalahan struktur
bangunan membuat lantai empat hotel
menimpa
kerumunan orang
yang
ada di
bawahnya.
Salah
satu
tragedi
bangunan
paling
mematikan di
Amerika
ini
menewaskan
114
orang
dan melukai
200
orang.
7. Ambruknya Crane
di
New
York
Sebuah mesin derek runtuh di
pusat kota New
York
pada
2008.
Peristiwa ini menewaskan enam pekerja bangunan
dan satu perempuan yang
berada di
sekitar lokasi.
Penyelidikan menemukan bahwa para
pekerja lalai saat
proses
pekerjaan.
Mereka hanya memasang empat
tali yang
telah usang,
dari rekomendasi yang
seharusnya delapan tali.
8. Issu Ford
Pinto
1970-‐an
Mei
1972,
Lilly
Gray
dan tetangganya,
Richard
Grimshaw (13),
ditabrak dari belakang dengan kecepatan sekitar 30
mph
di
jalan
bebas hambatan California.
Tangki bahan bakarnya pecah,
menewaskan Gray
dan Grimshaw mengalami luka bakar tingkat
tiga lebih dari 90%.
Pada 1972
sebuah percobaan dilakukan dimana bagian belakang
mobil ditabrak dengan kecepatan 31
mph.
8
dari 11
percobaan
mengalami kebocoran di
bagian bakar mereka.
Pinto
bertanggungjawab atas 298
kematian /
1
juta mobil (1975),
membuatnya setara dengan Chevrolet
Vega
(288)
dan Datsun
510
(294).
Total
117
tuntutan hukum kepada Ford
yang
diajukan oleh para
penguna,
membuatnya
sebagai perusahaan otomotif AS
pertama
yang
didakwa dan dituntut atas tuduhan
pembunuhan berencana.
10. Apa itu (Sistem)
Manajemen Mutu?
• Suatu tindakan yang
dilakukan untuk menjaga
tingkat kualitas yang
diinginkan oleh
perusahaan.
Tindakan ini mencakup rangkaian
aktivitas lain
seperti menentukan standar
kualitas,
peraturan yang
diperlukan,
dan aspek
lain
yang
dapat menentukan kualitas produk
atau jasa.
• Tujuan utamanya adalah untuk jangka panjang,
agar
meningkatkan kepuasan pelanggan dan
customer
loyalty
stabil atau bahkan terus
meningkat.
https://wqa.co.id/manajemen-‐mutu-‐pengertian-‐tujuan-‐dan-‐prosesnya/
SMM
Quality
Planning
Quality
Improve-‐
ment
Quality
Control
Quality
Assurance
12. Quality
Planning
§ Quality
planning merupakan proses
pembuatan standar kualitas dan cara
mencapainya.
§ A
quality
plan
is
a
document,
or
several
documents,
that
together
specify
quality
standards,
practices,
resources,
specifications,
and
the
sequence
of
activities
relevant
to
a
particular
product,
service,
project,
or
contract
(https://asq.org/).
§ The
process
of
identifying
which
quality
standards
are
relevant
to
the
project
and
determining
how
to
satisfy
them (Patil
Vidhyapeeth,
Global
Business
School
and
Research
Center).
Mencakup:
ü Input:
Quality
policy,
scope
statement,
product
description,
standards
and
regulations,
and
other
process
Output.
ü Methods
used:
benefit
/
cost
analysis,
benchmarking,
flowcharting,
and
design
of
experiments
ü Output: Quality
Management
Plan,
operational
definitions,
checklists,
and
Input
to
other
processes.
13. Perbedaan Quality
Control
dengan Quality
Assurance
http://ccg.co.id/blog/2015/08/25/quality-‐assurance-‐vs-‐quality-‐control/
14. Sumber:
Sphie Perryer,
2018
https://www.perkbox.com/uk/resources/blog/8-‐universal-‐principles-‐of-‐quality-‐management
Prinsip Sistem Manajemen Mutu
8
Prinsip
MK
1.
Costumer
focus
2.
Strong
leadership
3.
Involvement
of
people
4.
Process
approach
5.
System
approach
6.
Continuous
improvement
7.
Decision
making
based
on
facts
8.
Creating
values
for
company
&
clients
Sumber:
http://infoqhse.blogspot.com/2017/10/penerapan-‐7-‐prinsip-‐manajemen-‐mutu.html
16. Strong
Leadership
§ Menetapkan dan memberikan penjelasan mengenai
visi organisasi ke depan agar
setiap orang
mengerti
arah yang
dituju.
§ Menciptakan nilai kebersamaan,
kejujuran dan model
tugas yang
etis pada semua tingkatan organisasi.
§ Mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan,
termasuk pelanggan.
§ Memfasilitasi semua orang
dengan sumberdaya yang
diperlukan,
dan memberi kebebasan untuk bertindak
dengan penuh tanggung-‐jawab.
§ Memeri semangat dan pengakuan terhadap
kontribusi setiap orang.
18. Sebuah model
manajemen yang
dikembangkan oleh
Edward
Deming,
berdasarkan cetusan Walter
Shewhart untuk perbaikan proses
maupun individu
secara berkelanjutan.
• PLAN – tahap perencanaan yang
dimulai dengan
identifikasi masalah dan dukungan risorsis
menggunakan teknik 5W.
• DO – lakukan hal-‐hal yang
telah direncanakan,
mulai
dari skala kecil,
lakukan standardisasi agar
semua
orang
tahu tugas/tanggung jawabnya dengan baik.
• CHECK
-‐ fase untuk memperbaiki rencana dan
menghindari kesalahan terulang.
• ACTION – dalam tahap ini,
seluruh aspek proses
telah diperbaiki berdasarkan evaluasi dari fase Do
dan Check.
PDCA
Model
19. Metode DMAIC
yang
berfokus pada pengendalian
kualitas dengan mempelajari sistem produksi
perusahaan secara keseluruhan.
• DEFINE
– tahap penentuan masalah,
penentuan
kebutuhan pelanggan,
mengetahui critical
to
quality,
dan penentuan tim.
• MEASURE
– tahap mengukur kinerja atau proses
sebelum melakukan perbaikan.
• ANALYZE
– tahap mencari,
menentukan,
dan
menganalisa akar penyebab masalah.
• IMPROVE
– tahan tindakan perbaikan untuk
meningkatkan kualitas dan mengurangi tingkat
kerusakan atau kecacatan.
• CONTROL
– tahap pengawasan kinerja,
khususnya
setelah dilakukan perbaikan untuk menjamin agar
tidak terdapat kecacatan.
Lean
Six
Sigma
21. 1. Leadership:
bagaimana eksekutif mengarahkan
organisasi,
dan bagaimana organisasi menjalankan
tanggung jawabnya kepada publik.
2. Strategic
Planning:
bagaimana organisasi
membuat arah strategi dan menentukan key
action
plan.
3. Customer
and
Market
Focus:
bagaimana
organisasi membangun hubungan dengan
pelanggan,
memuaskan serta menjaga pelanggan.
4. Information
&
analysis:
bagaimana sistem
manajemen yang
efektifuntuk mendukung proses
organisasi dan performansi sistem manajemen.
5. Human
Resource
Focus:
bagaimana organisasi
mampu mendukung pekerjanya dalam
membangun potensi individu.
6. Process
Management:
bagaimana proses
perancangan,
pengaturan serta peningkatan
aspek-‐aspek penting dari produksi
dan delivery dilakukan.
7. Business
Results:
bagaimana performansi
organisasi dan peningkatannya pada kunci area
bisnisnya.
Malcolm
Baldridge
24. Budaya Kualitas Toyota
• Prinsip 1:
Dasarkan keputusan manajemen anda pada filosofi
jangka panjang,
bahkan bila harus mengorbankan tujuan
keuangan jangka pendek
• Prinsip 2:
Buat alur proses
yang
kontinu untuk mengangkat
permasalahan ke permukaan.
• Prinsip 3:
Gunakan sistem "tarik"
(pull)
untuk menghindari
produksi yang
berlebihan.
• Prinsip 4:
Ratakan beban kerja (heijunka).
(Bekerjalah seperti
kura-‐kura,
bukan seperti kelinci).
• Prinsip 5:
Bangun budaya agar
berhenti untuk memperbaiki
masalah,
sehingga kualitas yang
tepat diperoleh sejak pertama
kali.
• Prinsip 6:
Tugas dan proses
yang
terstandar merupakan dasar
untuk perbaikan secara terus-‐menerus dan pemberdayaan
karyawan.
• Prinsip 7:
Gunakan pengendalian visual
agar
tidak ada masalah
yang
tersembunyi.
• Prinsip 8:
Gunakan hanya teknologi yang
dapat dipercaya dan
benar-‐benar teruji untuk melayani orang-‐orang
dan proses.
• Prinsip 9:
Kembangkan pemimpin yang
benar-‐
benar memahami pekerjaannya,
menjiwai
filosofinya,
dan mengajarkannya pada orang
lain.
• Prinsip 10:
Kembangkan orang-‐orang
dan tim yang
luar biasa,
yang
bersedia mengikuti filosofi
perusahaan Anda.
• Prinsip 11:
Hormati jaringan mitra dan pemasok
dengan cara terus menantang mereka dan
membantu mereka memperbaiki diri.
• Prinsip 12:
Pergi dan melihat sendiri untuk dapat
benar-‐benar memahami situasi (genchi genbutsu).
• Prinsip 13:
Ambil keputusan secara perlahan-‐lahan
dengan konsensus,
saksama dalam mempertim-‐
bangkan semua pilihan;
mengimplementasikan
keputusan dengan cepat (nemawashi).
• Prinsip 14:
Menjadi organisasi pembelajar melalui
refleksi yang
terus-‐menerus (hansei)
dan
perbaikan yang
berkesinambungan (kaizen).
27. “Ekspektasi hidup perusahaan-‐perusahaan di
Eropa sekitar 12,5
tahun”
(De
Geus,
1997).
Stora (perusahaan Swedia)
telah berumur sekitar 800
tahun
TETAPI
Sumitomo
(perusahaan Jepang)
telah berumur kira-‐kira 400
tahun
Du
Pont
(perusahaan Amerika
Serikat)
kira-‐kira telah berumur 195
tahun
Pilkington
(perusahaan Inggris)
kira-‐kira telah berumur 171
tahun.
MEREKA
ADALAH
ORGANISASI
YANG
BERMUTU
DAN
TUMBUH
(GROWING)
KARENA
TERUS
PEMBELAJAR
!