Dokumen tersebut membahas tentang penerapan metode Six Sigma untuk menyelesaikan masalah kesenjangan pada as roda belakang yang dihasilkan oleh supplier untuk General Motors. Metode DMAIC digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan merancang solusi berupa penyesuaian tekanan selama proses pemanasan cat pada oven.
1. SIX SIGMA
Kelompok 6:
1. 122110051 – Hari
2. 122110069 – Kartadinata
3. 122110164 – Yuza Aji Putranto
4. 122110053 – Hendrawan Saputro Hadi
5. 122110102 – Rajiman
6. 122110034 – Edward William
7. 122110063 - Ivan Budiman
Nilai Kelompok = 80
2. PEMBAHASAN
1. Apakah Six Sigma
2. Metode Six Sigma
3. Implementasi Six Sigma
4. Aplikasi dan Perangkat Lunak Six Sigma
3. APAKAH SIX SIGMA
Six Sigma adalah manajemen untuk mengatur strategi
bisnis yang awalnya dikembangkan oleh Motorola pada
tahun 1986.
Six Sigma menjadi terkenal setelah Jack Welch
membuatnya menjadi fokus utama dari strategi bisnis di
General Electric pada tahun 1995 sehingga sampai
dengan hari ini banyak digunakan di berbagai sektor
industri.
4. APAKAH SIX SIGMA (CONT)
Six Sigma berusaha untuk meningkatkan kualitas output
proses dengan mengidentifikasi dan menghapus
penyebab cacat (kesalahan) dan meminimalkan
variabilitas dalam proses manufaktur dan bisnis.
Six Sigma menggunakan seperangkat metode
manajemen mutu, termasuk metode statistik, dan
membuat infrastruktur manusia dalam organisasi.
Setiap proyek Six Sigma dilakukan dalam sebuah
organisasi berikut urutan didefinisikan langkah dan
telah diukur pengurangan biaya dan atau kenaikan laba.
5. APAKAH SIX SIGMA (CONT)
Six Sigma kerap di identikan dengan sektor manufaktur.
Karena sektor manufaktur meruapakan sektor yang
paling membutuhkan biaya paling besar sehingga
membutuhkan suatu metode untuk mengurangi biaya
tersebut sehingga tercipta efesiensi.
6. METODE SIX SIGMA
1. DMAIC digunakan untuk proyek-proyek yang
bertujuan untuk meningkatkan proses bisnis yang
ada.
2. DMADV digunakan untuk proyek-proyek yang
bertujuan untuk menciptakan produk baru atau
desain proses.
7. METODE SIX SIGMA (CONT)
Metodologi DMAIC memiliki lima tahap:
1. Definisikan masalah, khususnya keluhan pelanggan, dan tujuan
proyek.
2. Mengukur aspek-aspek kunci dari proses saat ini dan
mengumpulkan data yang relevan.
3. Menganalisis data untuk menyelidiki dan memverifikasi sebab-
akibat cacat (defect).
4. Meningkatkan atau mengoptimalkan proses saat ini berdasarkan
analisis data menggunakan teknik seperti desain eksperimen,
pemeriksaan kesalahan, dan pekerjaan standar untuk membuat
proses baru.
5. Mengontrol proses untuk memastikan bahwa setiap
penyimpangan dari target diperbaiki sebelum mereka
mengakibatkan cacat. Menerapkan sistem kontrol seperti kontrol
proses statistik, papan produksi, tempat kerja visual, dan terus
memantau proses.
8. METODE SIX SIGMA (CONT)
Metodologi DMADV memiliki lima tahap:
1. Tentukan tujuan desain yang konsisten dengan
permintaan pelanggan dan strategi perusahaan.
2. Mengukur dan mengidentifikasi CTQs (Critical To
Quality), kemampuan produk, kemampuan produksi,
dan risiko.
3. Analisa untuk mengembangkan dan merancang
desain yang terbaik.
4. Rincikan Desain tsb, optimalkan desain tsb, dan
verifikasi desain tsb. Fase ini mungkin memerlukan
simulasi.
5. Pastikan desain berjalan dengan baik dan diterapkan
pada proses produksi lalu diserahkannya kepada
pelanggan.
9. IMPLEMENTASI SIX SIGMA
Salah satu inovasi kunci Six Sigma melibatkan
profesionalitas dalam manajemen mutu.
Sebelum Six Sigma diterapkan, manajemen kualitas
dalam prakteknya, sebagian besar didelegasikan ke
bagian produksi dan statistik di departemen manajemen
mutu yang terpisah.
10. IMPLEMENTASI SIX SIGMA (CONT)
Six Sigma mengidentifikasi peran beberapa kunci untuk
implementasi yang sukses:
1. Kepemimpinan direksi termasuk CEO dan BOD.
Mereka bertanggung jawab untuk menyiapkan visi
untuk implementasi Six Sigma. Mereka juga memiliki
kewenangan dan kebebasan serta sumber daya untuk
mengeksplorasi ide-ide baru untuk perbaikan mutu.
2. Champion diperankan oleh divisi yang bertanggung
jawab untuk Six Sigma di dalam struktur organisasi.
Divisi tersebut bertanggung jawab langsung kepada
direksi
11. IMPLEMENTASI SIX SIGMA (CONT)
Six Sigma mengidentifikasi peran beberapa kunci untuk
implementasi yang sukses:
3. Master Black Belts, diperankan oleh sub divisi tsb
yang bertindak sebagai mentor tentang Six Sigma.
Mereka menghabiskan waktu mereka untuk
memastikan aplikasi yang konsisten dari Six Sigma di
berbagai fungsi dan departemen.
4. Black Belt bertugas menerapkan metodologi Six
Sigma untuk proyek-proyek tertentu. Mereka
terutama berfokus pada pelaksanaan proyek Six
Sigma.
12. IMPLEMENTASI SIX SIGMA (CONT)
Six Sigma mengidentifikasi peran beberapa kunci untuk
implementasi yang sukses:
5. Green Belt adalah karyawan yang menjalankan dan
mengimplementasikan Six Sigma yang beroperasi di
bawah bimbingan Black Belt.
13. IMPLEMENTASI SIX SIGMA (CONT)
Beberapa perusahaan yang menerapkan Six Sigma:
1. Amazon
2. Boeing
3. Dell
4. Ford Motor
5. General Electric
6. Motorola
7. Samsung
8. Pepsi Cola
9. Toshiba
10. Xerox
11. GENERAL MOTOR
14. APLIKASI DAN PERANGKAT LUNAK
Pada umumnya ada empat kelas dari perangkat lunak yang
digunakan untuk mendukung Six Sigma:
1. Alat analisis yang digunakan untuk melakukan analisis statistik
atau proses
2. Program manajemen yang digunakan untuk mengelola dan
melacak seluruh perusahaan yang program Six Sigma
3. DMAIC & Lean Online Proyek Collaboration untuk tim lokal dan
global
4. Alat pengumpulan data yang memberikan informasi langsung ke
alat analisis dan secara signifikan mengurangi waktu yang
dihabiskan pengumpulan data
16. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
- Didirikan pada tahun 1908 Oleh William Crapo.
- Salah satu Perusahaan otomotif terbesar di dunia
sejak tahun 1931
- Mempekerjakan lebih dari 317.000 karyawan yang
tersebar di 32 negara.
- Tahun 1971, mulai memproduksi Sistem Mobilitas
untuk kendaraan yang digunakan di bulan pertama
kali bersama dengan Apollo 15
- 2005, GM menjual 9.2 juta mobil dan truk diseluruh
dunia.
- Merek Mobil buatan GM diantaranya: Ford, Buick,
Holden, Pontiac, Hummer, Opel, Chevrolet dll.
17. SUPPLIER
American Axle Manufacturing, yang didirikan
pada 1994 oleh Richard E. Dauch.
Berpengalaman lebih dari 80 tahun dibidang
desain, mesin, pendukung dan pembuatan
sistem setir, sistem chassis, dan suku cadang
bagi truk, bis, mobil sport dan mobil
penumpang.
Memiliki lebih dari 12.000 assosiate dan 17
pabrik yang berlokasi di Amerika Serikat,
Brazil, Mexico dan Inggris.
Selama tahun 2005, penjualan bersih mencapai
$3.4 Milyar.
18. PRODUK - AS RODA BELAKANG
As merupakan bagian penting pada Roda yang
menjadi pengarah posisi bagian lain dan
terutama badan mobil.
Roda merupakan bagian mobil yang menyentuh
tanah langsung dengan demikian as roda harus
dapat menyangga berat badan mobil dan isinya
dan menyelarankannya pada saat berjalan.
Fungsinya adalah untuk menyetir/penggerak,
mengerem dan mengarahkan.
19. DISKUSI MASALAH
Tahun 2006, GM mempersiapkan produksi Truk
besar dan Suku cadangnya.
Para Insinyur dan Supplier mengalami
pergumulan dalam memecahkan masalah pada
As Roda Belakang.
Setelah melalui Uji Validasi, GM dapat
membuat sebuah As Roda dengan kondisi yang
belum solid. GM tidak mengetahui mengapa
beberapa As Roda mengalami kesenjangan
sementara yang lain tidak.
20. DISKUSI MASALAH (LANJUTAN)
Ada 2 lokasi pabrik pembuatan As Roda, yaitu
di Guanajuato, Mexico (GGA) dan di Detroit,
Michigan, US (GDA).
Dari GGA dikirimkan ke Arlington, Texas dan
Silao Mexico
Dari DGA dikirimkan ke Flint Michigan, Pontiac
Michigan, Oshawa Kanada, Jenessvile
Wisconsin, Fort Wayne Indiana dan Arlington
Texas.
Dari data yang ada, Seluruh pabrik memiliki isu
masalah yang sama
21. DISKUSI MASALAH (LANJUTAN)
Data tersebut juga menunjukkan bahwa
permasalahan tersebut menimbulakn biaya
sebesar $58.500,- per tahun, mungkin lebih.
Menurut pendapat kepala desain tekhnisi,
masalah kesenjangan As Roda tersebut
menjadi alasan utama para pelanggan untuk
melakukan kliam garansi perbaikan untuk
As Roda tersebut.
22. TUJUAN
As Roda harus dibuat sesuai agar tidak
terjadi kesenjangan As Roda, Ini dapat
dilakukan dengan cara merubah desain,
merubah proses atau merubah keduanya.
23. LANGKAH YANG DIPERLUKAN
Melakukan Investigasi mengapa masalah
tersebut dapat terjadi.
Menyarankan adanya perubahan desain dan
proses untuk mengurangi jumlah As Roda
yang mengalami kesenjangan.
24. DATA YANG DIPEROLEH
As Roda dibuat berdasarkan type kendaraan.
Masalah kesenjangan As ini menjadi isu utama
pada produk 8,6” untuk GMT 800 dan produk
GMT900 yang akan diluncurkan, namun tidak
ada bukti bahwa keduanya tidak memiliki
kesamaan masalah
Produksi AS yang sedang berjalan ini adalah
untuk produk GMT900, namun masih ada yang
berjalan untuk GMT800. dengan demikian fokus
proyek ini adalah untuk As ukuran 8.6” untuk
GMT800 dan GMT 900
25. METHODOLOGY – SIX SIGMA
Six Sigma is an information-driven
methodology for reducing waste, increasing
customer satisfation and improving process,
with a focus on financialy measurable
result.
Metode yang digunakan adalah IDDOV
methodology – DMAIC Cycle
26. STUDI EMPIRIS – IDENTIFIKASI
Fase pertama proyek ini adalah mencoba
untuk mengenal produk.
1. As Roda Belakang
- Pembuatan 8.6” As Roda Belakang
- Perakitan As Roda Belakang
2. Mengidentikan masalah
3. menentukan Critical to Quality
4. Menentukan Strategy
27. STUDI EMPIRIS – PENGEMBANGAN KONSEP
Masalah mengenai As roda depan ini dapat di
turunkan menjadi kategori:
1. Proses studi - Membandingkan dengan produk
As roda yang lain
2. Desain studi – Studi Kapabilitas (Vent, Cap,
Lube Weight)
3. Pencarian Komponen
4. Pencarian Operasi
28. KESIMPULAN
Dengan adanya Six Sigma maka ditemukan solusi dari
proyek ini adalah:
1. Beberapa As Roda longgar karena adanya
peningkatan tekanan pada As, disebabkan pada saat
pemanasan cat pada oven. Tekanan ini tidak pernah
disesuaikan dan dalam beberapa As, hal tersebut
menyebabkan kelonggaran
2. Jumlah dari As Roda belakang yang longgar
berkurang secara drastis, setelah adanya perbaikan
pada proses. Proses tersebut dilakukan dengan
memperbarui cara mengukur /menyesuaikan
tekanan. Dimana hal ini merupakan tabahan
pekerjaan pada saat selasainya As Roda tersebut di
cat dalam oven.