SlideShare a Scribd company logo
Six Sigma for Service Processes
Deddy Wibowo Adhinugroho - 122 121 514
Ivo Layung Sari - 122 121 520
Bayu Mahesa Tri M - 122 121 512
Setiawan Adi Wicaksono - 122 121 524
Cut Nyak Iasha A.A.A - 122 121 513
Gustiani Rifania Amanda - 122 121 532
87
6σ
6σ = 3.4 defect
Million Opportunities
Six Sigma Quality adalSix Sigma Quality adalah suatu perhitungan statistikah suatu perhitungan statistik
terhadapterhadap tingkatingkatantan mutumutu sebuah produk atau prosessebuah produk atau proses
produksi,produksi, dimanadimana dihasilkandihasilkan hanya 3.4 defect darihanya 3.4 defect dari
1.000.000 peluang1.000.000 peluang terjadinyterjadinyaa defectdefect (3.4 defect per(3.4 defect per
million opportunities/million opportunities/ DPMO)DPMO)
INTRODUCTION SIX SIGMA
Six sigma merupakan sebuah konsep bisnis yang berusaha untuk menjawab
permintaan pelanggan, terhadap kualitas yang terbaik. Dari suatu produk/jasa
Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif statistik dan
perspektif metodologi.
Six Sigma Quality throughout the development Cycle
Marketing R & D Manufacture Distribution
CUSTOMER CUSTOMER
What I want in
your product is…
My experience
with your product
is….
Perspektif Statistik
Sigma dalam statistik dikenal sebagai simpangan baku (standard deviation) yang
menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah. Suatu proses dikatakan baik
apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati. Rentang tersebut memiliki
batas, batas atas/USL (Upper Specification Limit) dan batas bawah/LSL (Lower
Specificatin Limit) proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat.
Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (Defect Per
Million Opportunity).
Yield
(probabilitas tanpa cacat)
DPMO
(Defect per Million opportunity)
Sigma ( σ )
69.2 % 308.000 2
93.3 % 66.800 3
99.4 % 6.210 4
30.9 % 690.000 1
99.98 % 320 5
99.9997 3.4 6
Perspektif Metodologi
Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan
peningkatan proses melalui fase DMAIC/DMADV (Define, Measure, Analyze,
Improve, Control // Define, Measure, Analyze, Design, Verify). DMAIC/DMADV
merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin voice of costumer berjalan
dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan
pelanggan.
Metode DMAIC digunakan ketika suatu produk atau proses telah ada pada perusahaan tersebut, namun tidak
memenuhi standar kualitas dan keinginan dari pelanggan
Metode DMADV digunakan ketika suatu proses atau produk belum ada di perusahaan. Atau suatu proses/produk yang
sudah ada dan telah dioptimasi dengan menggunakan metode DMAIC atau lainnya, tetapi tetap belum memenuhi
keinginan pelanggan dan level Six Sigma.
Methodology in SixSigma
DMAIC
Execution
DMADV
Design Process
Pelaksanaan Six Sigma, Brue (2002)
a. Executive Leaders: Pimpinan puncak perusahaan , komitmen untuk
mewujudkan six sigma, memulai dan mensosialisasikannya di seluruh bagian,
divisi, departemen dan cabang-cabang perusahaan.
b. Champions: bertanggung jawab terhadap aktivitas proyek sehari-hari, memilih
calon anggota black belt, identifikasi wilayah proyek, tegaskan sasaran , jamin
terlaksananya proyek ,pastikan tim pelaksana paham maksud/tujuan proyek.
c. Master Black Belt: pelatih, penasehat (mentor) dan pemandu. menguasai alat-
alat dan taktik six sigma .
d. Black Belts: Pimpinan proyek , untuk menemukan masalah, penyebab beserta
penyelesaiannya; mengubah teori ke dalam tindakan; wajib memilah-milah data,
opini dengan fakta
e. Green Belts: aplikasikan alat-alat six sigma untuk menguji dan menyelesaikan
problema-problema kronis; mengumpulkan/ menganalisis data, dan melaksanakan
percobaan-percobaan.
Secara umum tujuan dari aplikasi strategi Six Sigma adalah untuk memahami
sebab-sebab terjadinya kegagalan/kecacatan (defects), dan merancang metode
proses perbaikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan/
kecacatan (defects), dengan meningkatkan kualitas customer experience secara
keseluruhan. Dengan berfokus pada empat bahasan utama, yaitu :
1. Kegagalan/kecacatan (defects) apa saja yang sering terjadi dari sebuah proses?
2. Mengapa suatu kegagalan/kecacatan (defects) dapat terjadi, dan seberapa sering
frekuensi terjadinya?
3. Seberapa besar pengaruh kegagalan/kecacatan (defects) tersebut terhadap
pelanggan?
4. Bagaimana mengukur tingkat kegagalan/kecacatan (defects) tersebut, dan strategi
apa yang harus diterapkan untuk mencegah kegagalan/kecacatan tersebut?
Mengapa Six Sigma Diperlukan Pada Industri Jasa ?
Banyak perusahaan berorientasi melakukan layanan yang masih sesuai dengan
gagasan bahwa six sigma terbatas hanya untuk perusahaan manufaktur saja. Cara
terbaik untuk meyakinkan layanan perusahaan untuk memulai, mengembangkan
dan menerapkan strategi six sigma adalah melalui tiga prinsip-prinsip dasar
pemikiran statistik yang dianjurkan oleh Hoerl dan Snee (2002).
Prinsip-prinsip dasar pemikiran statistik :
1. Semua pekerjaan terjadi dalam suatu sistem proses yang saling berhubungan.
2. Semua proses menunjukkan variabilitas, dan
3. Semua proses membuat data yang menjelaskan variabilitas dan tanggung jawab
perusahaan untuk memahami sumber variabilitas dan menyusun strategi yang
efektif untuk mengurangi atau menghilangkan variabilitas.
Manfaat Six Sigma Dalam Layanan Perusahaan Jasa
 Keputusan manajemen yang efektif karena ketergantungan pada data dan fakta.
 Peningkatan pemahaman kebutuhan dan harapan pelanggan.
 Operasi internal yang efisien dan dapat diandalkan, yang mengarah ke pangsa
pasar yang lebih besar.
 Mengurangi jumlah nilai tambah melalui operasi penghapusan sistematis.
 Variabilitas berkurang dalam kinerja pelayanan, yang lebih mengarah pada
prediksi dan tingkat pelayanan yang konsisten.
 Perubahan budaya organisasi dari yang reaktif menjadi proaktif atau mindset.
 Peningkatan kerja sama tim lintas fungsional di seluruh organisasi.
Kunci Manfaat Six Sigma Dalam Layanan
Organisasi Jasa
Beberapa jenis karakteristik kualitas dalam berbagai fungsi layanan di mana
six sigma dapat digunakan. Tabel ini berguna bagi perusahaan-perusahaan
yang menggunakan six sigma untuk perbaikan kinerja proses atau proyek
pengurangan biaya. Salah satu tantangan dalam proses pelayanan adalah
tentang "apa yang harus diukur dan bagaimana?" Penting untuk
memastikan bahwa karakteristik yang diukur sangat penting untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan tingkat kualitas pelayanan.
Potential Applications of Six Sigma
within Service Processes
Type of service function Potential areas where six sigma may be employed
Banking Wire transfer processing time, number of processing errors, number of
customer complaints received per month, number of ATM breakdowns,
etc.
Healthcare Proportion of medical errors, time to be admitted in an emergency room,
number of wrong diagnoses, waiting time to be served at the reception in a
hospital, etc.
Accounting and finance Payment errors, invoicing errors, errors in inventory, inaccurate report of
income, inaccurate report of cash flow, etc
Public utilities Late delivery of service, number of billing errors, waiting time to restore
the service after a fault has been reported, call centre of the utility
company, etc.
Shipping and
transportation
Wrong shipment of items, wrong shipment address, late shipment, wrong
customer order, etc.
Airline industry Baggage handling, number of mistakes in reservation, waiting time at the
check-in counter, etc.
Metodologi Six Sigma untuk Proses Pelayanan
Sebagai metodologi pemecahan masalah atau kerangka perbaikan proses,
six sigma, Strategi memanfaatkan serangkaian langkah yang terdefinisi
dengan baik. Ini termasuk definisi masalah (D), pengukuran (M) masalah
(yaitu cacat yang bertanggung jawab atas masalah), analisis data (A) untuk
menemukan akar penyebab masalah (yaitu analisis cacat), perbaikan (I)
proses untuk menghilangkan akar penyebab cacat dan mengendalikan (C)
atau proses pemantauan untuk mencegah masalah
Fase Define
Langkah berikut harus dilakukan dalam menentukan fase Define:
 Tentukan masalah (sebagai proyek) baik ringkas dan khusus.
 Mengidentifikasi para pemangku kepentingan
 Memahami hubungan antara masalah yang dihadapi dan kekritisan dari masalah
dari perspektif pelanggan
 Melakukan pemetaan sederhana dari proses baik up-dan hilir untuk menentukan
di mana masalahnya terletak.
 Menetapkan input proses, output dan berbagai kontrol proses
 Bentuk piagam proyek six sigma yang jelas menggambarkan peran orang dan
tanggung jawab mereka untuk proyek tersebut
 Mengidentifikasi sponsor proyek dan stakeholder dan menentukan apakah proyek
ini bernilai upaya menggunakan analisis biaya-manfaat
 Identifikasi semua pelanggan (baik internal maupun eksternal) dan membenarkan
bagaimana masalah ini terkait dengan kepuasan pelanggan
Fase Measure
Hal-hal berikut harus dipertimbangkan selama tahap pengukuran dari
metodologi Six Sigma :
1. Menentukan kinerja saat proses pelayanan (hasil proses, DPMO, jangka
pendek dan kemampuan jangka panjang);
2. Memutuskan apa untuk mengukur (critical-to-karakteristik kualitas - CTQ)
dan bagaimana mengukur;
3. Membangun sebuah studi sistem pengukuran sederhana (jika ada);
4. Menentukan seberapa baik proses kami adalah melakukan dibandingkan
dengan orang lain melalui pembandingan latihan; dan
5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dan menentukan celah untuk
perbaikan.
Fase Analysis
Poin-poin penting berikut ini harus diperhatikan dalam fase analysis ini :
1. Mengungkap akar penyebab cacat dalam proses;
2. Memahami akar penyebab variabilitas yang menyebabkan cacat dan
memprioritaskan mereka untuk penyelidikan lebih lanjut;
3. Memahami sifat data dan distribusi atau pola data;
4. Menentukan variabel proses layanan kunci yang mungkin terkait dengan cacat;
dan
5. Finansial menghitung peluang peningkatan (yaitu perkiraan potensi keuntungan
finansial).
Fase Improvement
Tahap metodologi Improvement/perbaikan mencakup hal-hal berikut :
 Mengembangkan potensi solusi untuk memperbaiki masalah dan mencegah
mereka dari berulang.
 Mengevaluasi dampak dari setiap solusi potensial dengan menggunakan matriks
kriteria-keputusan.
 Solusi yang memiliki dampak yang tinggi pada kepuasan pelanggan dan bottom-line
tabungan untuk organisasi perlu diperiksa untuk menentukan berapa banyak
waktu, usaha dan modal perlu dikeluarkan untuk implementasi.
 Menilai risiko yang terkait dengan solusi potensial.
 Validasi perbaikan (yaitu mengurangi tingkat cacat atau meningkatkan tingkat
kualitas sigma dari proses) oleh studi percontohan.
 Re-mengevaluasi dampak dari pilihan solusi potensial.
Fase Controlling
Metodologi Fase kontrol harus terdiri dari item berikut :
 Mengembangkan tindakan korektif untuk mempertahankan tingkat peningkatan
proses pelayanan kinerja;
 Mengembangkan standar dan prosedur baru untuk memastikan keuntungan yang
panjang-tiga barang;
 Melaksanakan rencana pengendalian proses dan menentukan kemampuan proses;
 Mengidentifikasi pemilik proses dan membangun / perannya;
 Memverifikasi manfaat, penghematan biaya / penghindaran; BPMJ 12,2 . 240
mendokumentasikan metode baru;
 Proyek dekat, menyelesaikan dokumentasi dan berbagi pelajaran penting belajar
bentuk proyek; dan . mempublikasikan hasil internal (buletin bulanan) atau
eksternal (konferensi dan jurnal) dan mengakui kontribusi yang dibuat oleh
anggota tim.
Six Sigma Methodology
Define
Analyse
Measure
Improve
Control
Statistical thinking +
application of quality
tools and techniques
Linking Six Sigma to
business strategy
Impact on bottom-line
and customer
satisfaction
Integration of human and
process issues of process
improvement
Data driven decisions and
measurements
Management Leadership
commitment
Tools and Techniques for Service Process Performance
Improvement
Alat dan teknik praktis metode, keterampilan, sarana atau mekanisme yang dapat
diterapkan untuk tugas-tugas tertentu yang mendorong perubahan positif dan
perbaikan . Sebuah tool memiliki peran yang jelas dan sering sempit dalam fokus.
contoh alat kinerja proses pelayanan termasuk peta proses, sebab dan analisis efek,
diagram afinitas, menjalankan grafik, dll Sebaliknya, teknik memiliki aplikasi yang
lebih luas dan memerlukan keterampilan khusus, kreativitas dan pelatihan.
Pengendalian proses statistik (SPC) adalah teknik karena menggunakan berbagai
alat (misalnya diagram kontrol, histogram, akar penyebab analisis, dll) di dalamnya.
Keberhasilan penerapan six sigma membutuhkan ketat penerapan alat dan teknik
pada berbagai tahap metodologi. meskipun alat dan teknik bukanlah sesuatu yang
baru, mereka telah dibawa bersama-sama untuk memberikan persediaan toolbox.
MATRIKS KINERJA SIX SIGMA YANG UMUM DIGUNAKAN DI
INDUSTRI JASA
Indikator kinerja utama (KPIs) bervariasi dari proses ke proses, dan dari perusahaan
ke perusahaan. Namun demikian, ada beberapa indikator kinerja utama (KPIs) atau
matriks kinerja six sigma yang umum dan banyak digunakan di sejumlah industri
jasa
BEBERAPA INDIKATOR KINERJA UTAMA (KPIs) YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM
SEKTOR JASA :
1. Biaya kualitas yang rendah
2. DPMO dinyatakan dalam kesempatan per juta unit untuk kenyamanan: Proses yang
dianggap sangat mampu (misalnya, proses kualitas Six Sigma) adalah mereka yang
mengalami hanya sedikit cacat per juta unit yang diproduksi (atau layanan yang
diberikan)
3. Kemampuan proses
4. Waktu untuk menanggapi keluhan pelanggan
5. Waktu pemrosesan (aplikasi kredit, asuransi, pinjaman bank, dll)
6. ==
BEBERAPA INDIKATOR KINERJA UTAMA (KPIs) YANG UMUM DIGUNAKAN
DALAM SEKTOR JASA :
6. Waktu pengiriman atau kecepatan dari pengiriman
7. Waktu untuk memulihkan keluhan pelanggan
8. Menunggu waktu untuk mendapatkan layanan
9. Keandalan layanan
10. Keakuratan informasi yang diberikan kepada pelanggan
FAKTOR SUKSES PELAKSANAAN SIX SIGMA DALAM
SEKTOR PELAYANAN
Hasil identifikasi faktor keberhasilan yang akan mendorong pertimbangan mereka
ketika perusahaan sedang mengembangkan pelaksanaan yang sesuai rencana. Jika
salah satu faktor keberhasilan kritis yang hilang selama tahap pengembangan dan
implementasi dari six sigma program, kemudian akan ada perbedaan antara
implementasi yang sukses dan membuang-buang sumber daya, upaya, waktu dan
uang.
Faktor keberhasilan berikut telah diidentifikasi dari
literatur yang ada :
1. Kepemimpinan yang kuat dan komitmen manajemen
2. Perubahan budaya organisasi
3. Menyelaraskan proyek six sigma untuk tujuan bisnis perusahaan
4. Pemilihan anggota tim dan kerja sama tim
5. Training six sigma
6. Memahami metodologi DMAIC, alat, teknik dan matriks kunci
7. Menghubungkan six sigma kepada pelanggan
8. Akuntabilitas (mengikat hasil di sisi keuangan untuk bottom-line)
PROSES PEMILIHAN PROYEK DENGAN SIX SIGMA
Proses pemilihan proyek harus mendengarkan tiga suara penting: suara dari
proses, suara dari pelanggan dan suara tujuan strategis bisnis. Panduan berikut
dapat digunakan untuk memilih proyek six sigma :
1. Keterkaitan dengan rencana strategis bisnis dan tujuan organisasi.
2. Rasa urgensi - betapa pentingnya proyek yang diusulkan untuk meningkatkan
kinerja bisnis Anda secara keseluruhan (baik perbaikan keuangan dan layanan
proses peningkatan kinerja)?
3. Pilih proyek yang bisa dilakukan dalam waktu kurang dari enam bulan. Jika ruang
lingkup proyek lebih luas, waktu untuk penyelesaian meningkat, biaya penyebaran
proyek akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan frustrasi di antara para pemain
kunci karena kurangnya kemajuan, pengalihan tenaga kerja dari kegiatan lain,
penundaan realisasi keuntungan finansial, dll
4. Tujuan proyek harus jelas, ringkas, spesifik, dapat dicapai, realistis dan terukur.
5. ===
5. Menetapkan kriteria pemilihan proyek - kriteria berikut dapat disadari selama
proses seleksi proyek :
- dampak pada kebutuhan dan harapan pelanggan;
- dampak keuangan pada bottom-line;
- durasi proyek dipertimbangkan;
- sumber daya yang diperlukan untuk proyek yang sedang dipertimbangkan;
- keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek;
- probabilitas keberhasilan proyek dalam pertimbangan; dan
- risiko yang ada dalam proyek, dll
6. Proyek mendapat dukungan dan persetujuan dari manajemen senior.
7. Menentukan deliverable proyek dan dampaknya terhadap satu atau lebih kritis
karakteristik layanan seperti kritis-to-quality, kritis-to-biaya atau kritis-to-delivery.
8. Proyek harus dipilih berdasarkan realistis dan baik metrik (DPMO, sigma tingkat
kualitas, indeks kemampuan, dll).
Proyek dan kriteria mereka akan bervariasi dari bisnis ke bisnis dan proyek ke
proyek. Namun, layanan proyek six sigma yang khas bisa memiliki tujuan secara
umum dan khusus sebagai berikut :
- Peningkatan nilai bisnis
dengan menghilangkan non-nilai tambah proses, mengurangi kesalahan dalam
proses, mengurangi waktu siklus proses kritis, dll
- Peningkatan nilai pelanggan
dengan menyediakan pengiriman lebih cepat kepada pelanggan, mengurangi
kerumitan bagi pelanggan, menyediakan layanan yang konsisten dan dapat
diandalkan setiap waktu, membangun hubungan pelanggan yang lebih baik, dll
- Peningkatan nilai karyawan
dengan membangun hubungan karyawan, menciptakan kesempatan bagi
karyawan untuk memperoleh keterampilan baru dan keahlian, bangunan
kebanggaan karyawan dan kepercayaan diri, dll
APA YANG MEMBUAT SIX SIGMA BERBEDA DARI INISIATIF
PENINGKATAN KUALITAS LAINNYA
Berikut aspek strategi six sigma yang tidak ditekankan dalam inisiatif peningkatan
kualitas sebelumnya:
- Strategi Six sigma memfokuskan pada pencapaian terukur dan keuntungan
finansial kuantitatif dengan bottom-line dari sebuah organisasi.
- Strategi Six sigma menempatkan suatu kepentingan yang belum pernah terjadi
sebelumnya sebagai kekuatan dan kepemimpinan yang bergairah dan diperlukan
dukungan untuk pembangunan sukses.
- Metodologi Six sigma menjadi pemecahan masalah yang mengintegrasikan unsur-
unsur manusia (perubahan budaya, fokus pelanggan, infrastruktur sistem sabuk,
dll) dan proses elemen (proses manajemen, analisis statistik data proses, analisis
sistem pengukuran, dll) perbaikan.
- Metodologi Six sigma menggunakan alat dan teknik untuk memperbaiki masalah
dalam proses bisnis secara berurutan dan disiplin. Setiap alat dan teknik dalam
metodologi six sigma memiliki peran untuk bermain kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana alat-alat ini atau teknik harus diterapkan , hal tersebut merupakan
perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan proyek Six sigma.
Fitur umum berikut dapat ditemukan di kedua TQM dan six sigma filsafat (Hoerl dan
Snee, 2003):
- fokus pelanggan;
- perbaikan terus-menerus dalam strategi proses / kualitas layanan atau
pengurangan biaya;
- proses manajemen;
- berdasarkan fakta pengambilan keputusan; dan
- penggunaan alat-alat statistik dan teknik untuk pemecahan masalah.
- Six sigma menciptakan infrastruktur juara, menguasai sabuk hitam, sabuk hitam
dan sabuk hijau yang mengarah, menyebarkan dan menerapkan pendekatan.
- Six sigma menekankan pentingnya data dan pembuatan keputusan berdasarkan
fakta dan data bukan asumsi dan firasat!
Some Final Key Tips to Adapt Six Sigma Strategy to
Service Processes
• Mengidentifikasi proses dalam bisnis
• Pilih masalah dalam proses bisnis yang dapat menghasilkan manfaat besar dari six
sigma
• Tentukan bagaimana proses yang dipilih akan mempengaruhi pelanggan.
• Membentuk tim dan struktur yang jelas menunjukkan peran dan tanggung jawab
individu, manfaat dan biaya yang terlibat di setiap tahapan proyek, risiko yang
terkait dengan proyek, dll
• Menetukan apa yang dimaksud dengan service defect dan bagaimana cara untuk
mengukurnya.
• Mengidentifikasi kontributor utama yang menyebabkan defect.
• Terapkan six sigma tools / teknik untuk menghilangkan defect ini untuk proses
perbaikan.
• Verifikasi perbaikan yang telah dilakukan dengan mengumpulkan data dari proses
dan membandingkan kemampuan sebelum dan setelah six sigma diterapkan
• Menerapkan perubahan tersebut dengan persetujuan dari top managemen.
• Perluas aplikasi untuk proses penting lainnya.
Limitations of Six Sigma
• Terbatasnya untuk mendapatkan data yang tersedia.
• Dalam beberapa kasus, terdapat kekacauan yang disebabkan oleh
kesulitan mendapatkan data dan hanya beberapa bagian kecil solusi yang
dapat diimplementasikan
• Memprioritaskan beberpa projyek yang berbasis pada perusahaaan
pelayanan jasa terkadang masih berbasis pada penilaian subjektif.
• Definisi statistik dari six sigma adalah 3,4 kegagalan per satu juta proses
dalam proses pelayanan jasa kegagalan dapat berarti sebagai pelayanan
yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan
• Biaya permulaan untuk six sigma kedalam budaya perusahaan akan
berakibat pada besarnya infestasi yang signifikan. Ini mengakibatkan
beberapa perusahaan kecil dan menengah tidak berani untuk
membangun dan mengiplementasikan six sigma.
Kriteria TQM Six Sigma
Proses penyebaran untuk mendorong perubahan mendasar
Tidak Kuat Kuat
Integrasi alat dan teknik dalam kerangka pemecahan masalah
Hilang Sangat ditekankan
Peran kepemimpinan dan infrastruktur
untuk memungkinkan penyebaran sukses
alat dan teknik
Lemah Kuat
Alignment proyek dengan strategis
tujuan bisnis organisasi
Hilang Sangat ditekankan
Pengukuran hasil keuangan
Hilang Salah satu fitur yang
kuat
Gaya manajemen Bottom-up Penekanan pada
Top-down
Perubahan budaya Bertahap dan lambat Perubahan cepat
Penghargaan dan pengakuan Kurang ditekankan Lebih ditekankan
STUDI KASUS :
Perbaikan kinerja On-Time Performance pada industri
penerbangan (Airlines Industry)
Dalam dunia industri penerbangan, kinerja On-Time Performance (ketepatan
waktu) menjadi salah satu indikator kualitas jasa yang di utamakan. Sehingga
perbaikan secara terus menerus On-Time Performance pada jadwal
penerbangan akan selalu menjadi fokus perhatian dari sebuah maskapai
penerbangan (Airlines).
Dalam hal ini manajemen sebuah maskapai penerbangan dapat mengaplikasikan
metodologi Six Sigma (DMAIC) dalam melakukan defect improvement terhadap
On-Time Performance jadwal penerbangannya.
Melalui tahapan fase DMAIC dalam metodologi Six Sigma sebagai berikut :
• Fase Define
1. Mendefinisikan masalah On-Time Performance  Keterlambatan jadwal
2. Mengidentifikasikan sebab-sebab terjadinya permasalahan (keterlambatan OTP)
3. Mengidentifikasi hubungan permasalahan (keterlambatan OTP) tersebut dengan
kepuasan pelanggan
Keterlambatan = Kekecewaan Pelanggan
• Fase Measure
1. Mengukur secara statistikal, kinerja proses operasional pelayanan On-Time Performance
yang ada saat ini. (prosentase keterlambatan dalam suatu frekuensi penerbangan)
2. Membandingkan hasil kinerja On-Time Performance dengan kinerja On-Time Performance
dari maskapai lain.
3. Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan untuk menentukan langkah-langkah
perbaikan.
Maskapai A B C D E
On-Time
Performance
70% 87% 83% 74% 78%
• Fase Analysis
1. Menganalisa masing-masing faktor penyebab terjadinya permasalahan (keterlambatan OTP)
2. Mengukur potensi peningkatan keuntungan finansial dari perbaikan/penyelesaian
permasalahan (keterlambatan OTP)
Faktor
Cuaca
Faktor Teknis Faktor Operasional
Support
Faktor Prosedur
Administratif
Faktor SDM
- Kerusakan teknis
pesawat
Kerapatan rute dan
frekuensi penerbangan
Penjadwalan Cockpit
crew & Cabin Crew
Kurangnya jumlah pilot &
copilot
- Armada pesawat yang
sudah tua
Kepadatan lalu lintas
penerbangan bandara
Prosedur cek-in, bagasi
& boarding
Kurangnya jumlah awak
kabin
- Jumlah pesawat yang
terbatas (cadangan)
Minim nya fasilitas
perawatan & perbaikan
pesawat
Prosedur imigrasi (int’l)
& Aviation security
Kurangnya jumlah teknisi
perewatan pesawat
- Keterlambatan stok
suku cadang pesawat
Kurangnya petugas
ground handling yg
melayani penumpang
• Fase Improvement
1. Mengembangkan program-program solusi potensial jangka pendek/menengah/panjang
untuk mengatasi permasalahan (keterlambatan OTP)
a. Mengatur kepadatan rute dan frekuensi penerbangan (terutama untuk paralel flight)
b. Mengefektifkan perawatan armada pesawat dan membangun fasilitas perbaikan pesawat
c. Memperbaharui dan menambah armada pesawat
d. Menambah personel untuk Cockpit & cabin crew, Technicionns, ground handling
e. Mengaplikasikan Teknologi Informasi untuk Manajemen Transportasi Udara
(IOCS:Integrated Operation Control System) yang mengatur secara otomatis :
Menangani jadwal penerbangan, Memantau pergerakan pesawat, Mengatur jadwal cockpit & cabin
crew, dan Manajemen penumpang
-
1. Mengevaluasi dampak-dampak yang mungkin terjadi akibat dari implementasi solusi
potensial tersebut.
2. Memvalidasi proses program solusi tersebut dengan melakukan uji coba percontohan
• Fase Controll
1. Mengembangkan metode pengawasan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja
operasional pelayanan
2. Merumuskan SOP baru untuk menjamin efektifitas program secara jangka panjang.
3. Mengidentifikasikan personel-personel yang mempunyai keterampilan khusus dalam
menjalankan fungsi tugasnya pada masing-masing bagian.

More Related Content

What's hot

Six sigma for managers
Six sigma for managersSix sigma for managers
Six sigma for managersUjang Gumilar
 
Antara qa dan qc
Antara qa dan qcAntara qa dan qc
Antara qa dan qcDANANG WID
 
QFD journal review (integrate logistics into system design)
QFD journal review (integrate logistics into system design)QFD journal review (integrate logistics into system design)
QFD journal review (integrate logistics into system design)usernameonly
 
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasBab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasKartika Lukitasari
 
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Huda_Dea
 
Chapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen OperasiChapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen OperasiYuko Ardi Negara
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasC S
 
Perbaikan berkesinambungan
Perbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambungan
Perbaikan berkesinambunganIma Sumadir
 
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Randi Ilhamm
 
Sistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas FormalSistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas Formalharis fadilah
 

What's hot (18)

Six sigma prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
Six sigma   prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...Six sigma   prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
Six sigma prof. ir. syamsir abduh, mm, ph d-kelompok 6 abdul salam mm penga...
 
Six sigma for managers
Six sigma for managersSix sigma for managers
Six sigma for managers
 
Antara qa dan qc
Antara qa dan qcAntara qa dan qc
Antara qa dan qc
 
QFD journal review (integrate logistics into system design)
QFD journal review (integrate logistics into system design)QFD journal review (integrate logistics into system design)
QFD journal review (integrate logistics into system design)
 
6sigma
6sigma6sigma
6sigma
 
Pertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalanPertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalan
 
Pertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitasPertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitas
 
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasBab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
 
Proposal penawaran
Proposal penawaranProposal penawaran
Proposal penawaran
 
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Tugas-Kel6-MatKul-PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
 
Chapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen OperasiChapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen Operasi
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
Perbaikan berkesinambungan
Perbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambungan
Perbaikan berkesinambungan
 
Proposal tugas akhir
Proposal tugas akhirProposal tugas akhir
Proposal tugas akhir
 
Review Jurnal QFD
Review Jurnal QFDReview Jurnal QFD
Review Jurnal QFD
 
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
 
Sistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas FormalSistem Manajemen Kualitas Formal
Sistem Manajemen Kualitas Formal
 

Viewers also liked

Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas Individu 10 definisi Quality, Sya...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas  Individu 10 definisi Quality,  Sya...Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas  Individu 10 definisi Quality,  Sya...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas Individu 10 definisi Quality, Sya...Gustirifania
 
Executive summary for eden heights
Executive summary for eden heightsExecutive summary for eden heights
Executive summary for eden heightsFine and Country
 
Estrategias y actividades
Estrategias y actividadesEstrategias y actividades
Estrategias y actividadesLaû BuCcheri
 
Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111umardoctor
 
Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111umardoctor
 
Three day road Presentation
Three day road PresentationThree day road Presentation
Three day road Presentationemilyxswan
 
Presentatie klas bie
Presentatie klas biePresentatie klas bie
Presentatie klas bieGitte Elst
 
Buddhism Comic
Buddhism Comic Buddhism Comic
Buddhism Comic MasonHarry
 
Buddhism comic
Buddhism comic Buddhism comic
Buddhism comic MasonHarry
 
IMAM ABU HANIFAH
IMAM ABU HANIFAHIMAM ABU HANIFAH
IMAM ABU HANIFAHkkqsmkta
 
ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4
ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4 ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4
ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4 kkqsmkta
 
Maybelline_Media_Plan
Maybelline_Media_PlanMaybelline_Media_Plan
Maybelline_Media_PlanAri Berkowitz
 
IMAM AHMAD BIN HANBAL
IMAM AHMAD BIN HANBALIMAM AHMAD BIN HANBAL
IMAM AHMAD BIN HANBALkkqsmkta
 
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam MalikTokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malikkkqsmkta
 

Viewers also liked (16)

Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas Individu 10 definisi Quality, Sya...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas  Individu 10 definisi Quality,  Sya...Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas  Individu 10 definisi Quality,  Sya...
Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Tugas Individu 10 definisi Quality, Sya...
 
downloadfile
downloadfiledownloadfile
downloadfile
 
Executive summary for eden heights
Executive summary for eden heightsExecutive summary for eden heights
Executive summary for eden heights
 
Estrategias y actividades
Estrategias y actividadesEstrategias y actividades
Estrategias y actividades
 
Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111
 
Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111Presentation first aid zzz_111
Presentation first aid zzz_111
 
LATEST RESUME
LATEST RESUMELATEST RESUME
LATEST RESUME
 
Three day road Presentation
Three day road PresentationThree day road Presentation
Three day road Presentation
 
Presentatie klas bie
Presentatie klas biePresentatie klas bie
Presentatie klas bie
 
Buddhism Comic
Buddhism Comic Buddhism Comic
Buddhism Comic
 
Buddhism comic
Buddhism comic Buddhism comic
Buddhism comic
 
IMAM ABU HANIFAH
IMAM ABU HANIFAHIMAM ABU HANIFAH
IMAM ABU HANIFAH
 
ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4
ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4 ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4
ADAB BERHIAS DIRI TINGKATAN 4
 
Maybelline_Media_Plan
Maybelline_Media_PlanMaybelline_Media_Plan
Maybelline_Media_Plan
 
IMAM AHMAD BIN HANBAL
IMAM AHMAD BIN HANBALIMAM AHMAD BIN HANBAL
IMAM AHMAD BIN HANBAL
 
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam MalikTokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
 

Similar to Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Quality Management

Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Huda_Dea
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursJudianto Nugroho
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10 Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 giatamaistian1
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)DindaSeptiahArini
 
2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.pptRizkyFakcham
 
Presentation tqm kelompok 2
Presentation tqm kelompok 2Presentation tqm kelompok 2
Presentation tqm kelompok 2Pet-pet
 
Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah _Pelatihan "Business Process Manag...
Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah  _Pelatihan "Business Process Manag...Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah  _Pelatihan "Business Process Manag...
Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah _Pelatihan "Business Process Manag...Kanaidi ken
 
120727 tugas kelompok six sigma
120727 tugas kelompok six sigma120727 tugas kelompok six sigma
120727 tugas kelompok six sigmarhwiryomar
 
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptxKELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptxsellyhuang
 
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...Kanaidi ken
 

Similar to Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Quality Management (20)

Six sigma
Six sigmaSix sigma
Six sigma
 
Six sigma ppt
Six sigma ppt Six sigma ppt
Six sigma ppt
 
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
Nilai Tugas Kel6 MatKul PengMjmnKualitas (Bpk Syamsir Abduh)
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10 Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
 
2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt
 
Presentation tqm kelompok 2
Presentation tqm kelompok 2Presentation tqm kelompok 2
Presentation tqm kelompok 2
 
Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah _Pelatihan "Business Process Manag...
Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah  _Pelatihan "Business Process Manag...Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah  _Pelatihan "Business Process Manag...
Strategi Analisa dan Penyelesaian Masalah _Pelatihan "Business Process Manag...
 
Six sigma kelompok 5 revisi
Six sigma kelompok 5 revisiSix sigma kelompok 5 revisi
Six sigma kelompok 5 revisi
 
Six sigma
Six sigmaSix sigma
Six sigma
 
tqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppttqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppt
 
120727 tugas kelompok six sigma
120727 tugas kelompok six sigma120727 tugas kelompok six sigma
120727 tugas kelompok six sigma
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
 
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptxKELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
 
1-Decision Making Models (1).pptx
1-Decision Making Models (1).pptx1-Decision Making Models (1).pptx
1-Decision Making Models (1).pptx
 
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
 
Tugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhirTugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhir
 
Man04060103
Man04060103Man04060103
Man04060103
 
CRM07-Merencanakan Program CRM-revised.pptx
CRM07-Merencanakan Program CRM-revised.pptxCRM07-Merencanakan Program CRM-revised.pptx
CRM07-Merencanakan Program CRM-revised.pptx
 

Recently uploaded

Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptAnggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptFRISTINREVAPRATAMA
 
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptxEstimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptxsalmanhizbullah531
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?EnforceA Real Solution
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxtikasianturi1410
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptAchmadHasanHafidzi
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docxJefryColter
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfIGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxLidyaManuelia1
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMohammadAthianManan
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALDwiAyuSitiHartinah
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptmariapasaribu13
 

Recently uploaded (11)

Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptAnggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
 
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptxEstimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 

Gustiani Rifania Amanda, 122121532, Presentasi six sigma, Syamsir Abduh, Quality Management

  • 1. Six Sigma for Service Processes Deddy Wibowo Adhinugroho - 122 121 514 Ivo Layung Sari - 122 121 520 Bayu Mahesa Tri M - 122 121 512 Setiawan Adi Wicaksono - 122 121 524 Cut Nyak Iasha A.A.A - 122 121 513 Gustiani Rifania Amanda - 122 121 532 87
  • 2. 6σ 6σ = 3.4 defect Million Opportunities Six Sigma Quality adalSix Sigma Quality adalah suatu perhitungan statistikah suatu perhitungan statistik terhadapterhadap tingkatingkatantan mutumutu sebuah produk atau prosessebuah produk atau proses produksi,produksi, dimanadimana dihasilkandihasilkan hanya 3.4 defect darihanya 3.4 defect dari 1.000.000 peluang1.000.000 peluang terjadinyterjadinyaa defectdefect (3.4 defect per(3.4 defect per million opportunities/million opportunities/ DPMO)DPMO) INTRODUCTION SIX SIGMA
  • 3. Six sigma merupakan sebuah konsep bisnis yang berusaha untuk menjawab permintaan pelanggan, terhadap kualitas yang terbaik. Dari suatu produk/jasa Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif statistik dan perspektif metodologi. Six Sigma Quality throughout the development Cycle Marketing R & D Manufacture Distribution CUSTOMER CUSTOMER What I want in your product is… My experience with your product is….
  • 4. Perspektif Statistik Sigma dalam statistik dikenal sebagai simpangan baku (standard deviation) yang menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah. Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati. Rentang tersebut memiliki batas, batas atas/USL (Upper Specification Limit) dan batas bawah/LSL (Lower Specificatin Limit) proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat. Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (Defect Per Million Opportunity). Yield (probabilitas tanpa cacat) DPMO (Defect per Million opportunity) Sigma ( σ ) 69.2 % 308.000 2 93.3 % 66.800 3 99.4 % 6.210 4 30.9 % 690.000 1 99.98 % 320 5 99.9997 3.4 6
  • 5. Perspektif Metodologi Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase DMAIC/DMADV (Define, Measure, Analyze, Improve, Control // Define, Measure, Analyze, Design, Verify). DMAIC/DMADV merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin voice of costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan pelanggan. Metode DMAIC digunakan ketika suatu produk atau proses telah ada pada perusahaan tersebut, namun tidak memenuhi standar kualitas dan keinginan dari pelanggan Metode DMADV digunakan ketika suatu proses atau produk belum ada di perusahaan. Atau suatu proses/produk yang sudah ada dan telah dioptimasi dengan menggunakan metode DMAIC atau lainnya, tetapi tetap belum memenuhi keinginan pelanggan dan level Six Sigma. Methodology in SixSigma DMAIC Execution DMADV Design Process
  • 6. Pelaksanaan Six Sigma, Brue (2002) a. Executive Leaders: Pimpinan puncak perusahaan , komitmen untuk mewujudkan six sigma, memulai dan mensosialisasikannya di seluruh bagian, divisi, departemen dan cabang-cabang perusahaan. b. Champions: bertanggung jawab terhadap aktivitas proyek sehari-hari, memilih calon anggota black belt, identifikasi wilayah proyek, tegaskan sasaran , jamin terlaksananya proyek ,pastikan tim pelaksana paham maksud/tujuan proyek. c. Master Black Belt: pelatih, penasehat (mentor) dan pemandu. menguasai alat- alat dan taktik six sigma . d. Black Belts: Pimpinan proyek , untuk menemukan masalah, penyebab beserta penyelesaiannya; mengubah teori ke dalam tindakan; wajib memilah-milah data, opini dengan fakta e. Green Belts: aplikasikan alat-alat six sigma untuk menguji dan menyelesaikan problema-problema kronis; mengumpulkan/ menganalisis data, dan melaksanakan percobaan-percobaan.
  • 7. Secara umum tujuan dari aplikasi strategi Six Sigma adalah untuk memahami sebab-sebab terjadinya kegagalan/kecacatan (defects), dan merancang metode proses perbaikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan/ kecacatan (defects), dengan meningkatkan kualitas customer experience secara keseluruhan. Dengan berfokus pada empat bahasan utama, yaitu : 1. Kegagalan/kecacatan (defects) apa saja yang sering terjadi dari sebuah proses? 2. Mengapa suatu kegagalan/kecacatan (defects) dapat terjadi, dan seberapa sering frekuensi terjadinya? 3. Seberapa besar pengaruh kegagalan/kecacatan (defects) tersebut terhadap pelanggan? 4. Bagaimana mengukur tingkat kegagalan/kecacatan (defects) tersebut, dan strategi apa yang harus diterapkan untuk mencegah kegagalan/kecacatan tersebut?
  • 8. Mengapa Six Sigma Diperlukan Pada Industri Jasa ? Banyak perusahaan berorientasi melakukan layanan yang masih sesuai dengan gagasan bahwa six sigma terbatas hanya untuk perusahaan manufaktur saja. Cara terbaik untuk meyakinkan layanan perusahaan untuk memulai, mengembangkan dan menerapkan strategi six sigma adalah melalui tiga prinsip-prinsip dasar pemikiran statistik yang dianjurkan oleh Hoerl dan Snee (2002). Prinsip-prinsip dasar pemikiran statistik : 1. Semua pekerjaan terjadi dalam suatu sistem proses yang saling berhubungan. 2. Semua proses menunjukkan variabilitas, dan 3. Semua proses membuat data yang menjelaskan variabilitas dan tanggung jawab perusahaan untuk memahami sumber variabilitas dan menyusun strategi yang efektif untuk mengurangi atau menghilangkan variabilitas.
  • 9. Manfaat Six Sigma Dalam Layanan Perusahaan Jasa  Keputusan manajemen yang efektif karena ketergantungan pada data dan fakta.  Peningkatan pemahaman kebutuhan dan harapan pelanggan.  Operasi internal yang efisien dan dapat diandalkan, yang mengarah ke pangsa pasar yang lebih besar.  Mengurangi jumlah nilai tambah melalui operasi penghapusan sistematis.  Variabilitas berkurang dalam kinerja pelayanan, yang lebih mengarah pada prediksi dan tingkat pelayanan yang konsisten.  Perubahan budaya organisasi dari yang reaktif menjadi proaktif atau mindset.  Peningkatan kerja sama tim lintas fungsional di seluruh organisasi.
  • 10. Kunci Manfaat Six Sigma Dalam Layanan Organisasi Jasa Beberapa jenis karakteristik kualitas dalam berbagai fungsi layanan di mana six sigma dapat digunakan. Tabel ini berguna bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan six sigma untuk perbaikan kinerja proses atau proyek pengurangan biaya. Salah satu tantangan dalam proses pelayanan adalah tentang "apa yang harus diukur dan bagaimana?" Penting untuk memastikan bahwa karakteristik yang diukur sangat penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan tingkat kualitas pelayanan.
  • 11. Potential Applications of Six Sigma within Service Processes Type of service function Potential areas where six sigma may be employed Banking Wire transfer processing time, number of processing errors, number of customer complaints received per month, number of ATM breakdowns, etc. Healthcare Proportion of medical errors, time to be admitted in an emergency room, number of wrong diagnoses, waiting time to be served at the reception in a hospital, etc. Accounting and finance Payment errors, invoicing errors, errors in inventory, inaccurate report of income, inaccurate report of cash flow, etc Public utilities Late delivery of service, number of billing errors, waiting time to restore the service after a fault has been reported, call centre of the utility company, etc. Shipping and transportation Wrong shipment of items, wrong shipment address, late shipment, wrong customer order, etc. Airline industry Baggage handling, number of mistakes in reservation, waiting time at the check-in counter, etc.
  • 12. Metodologi Six Sigma untuk Proses Pelayanan Sebagai metodologi pemecahan masalah atau kerangka perbaikan proses, six sigma, Strategi memanfaatkan serangkaian langkah yang terdefinisi dengan baik. Ini termasuk definisi masalah (D), pengukuran (M) masalah (yaitu cacat yang bertanggung jawab atas masalah), analisis data (A) untuk menemukan akar penyebab masalah (yaitu analisis cacat), perbaikan (I) proses untuk menghilangkan akar penyebab cacat dan mengendalikan (C) atau proses pemantauan untuk mencegah masalah
  • 13. Fase Define Langkah berikut harus dilakukan dalam menentukan fase Define:  Tentukan masalah (sebagai proyek) baik ringkas dan khusus.  Mengidentifikasi para pemangku kepentingan  Memahami hubungan antara masalah yang dihadapi dan kekritisan dari masalah dari perspektif pelanggan  Melakukan pemetaan sederhana dari proses baik up-dan hilir untuk menentukan di mana masalahnya terletak.  Menetapkan input proses, output dan berbagai kontrol proses  Bentuk piagam proyek six sigma yang jelas menggambarkan peran orang dan tanggung jawab mereka untuk proyek tersebut  Mengidentifikasi sponsor proyek dan stakeholder dan menentukan apakah proyek ini bernilai upaya menggunakan analisis biaya-manfaat  Identifikasi semua pelanggan (baik internal maupun eksternal) dan membenarkan bagaimana masalah ini terkait dengan kepuasan pelanggan
  • 14. Fase Measure Hal-hal berikut harus dipertimbangkan selama tahap pengukuran dari metodologi Six Sigma : 1. Menentukan kinerja saat proses pelayanan (hasil proses, DPMO, jangka pendek dan kemampuan jangka panjang); 2. Memutuskan apa untuk mengukur (critical-to-karakteristik kualitas - CTQ) dan bagaimana mengukur; 3. Membangun sebuah studi sistem pengukuran sederhana (jika ada); 4. Menentukan seberapa baik proses kami adalah melakukan dibandingkan dengan orang lain melalui pembandingan latihan; dan 5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dan menentukan celah untuk perbaikan.
  • 15. Fase Analysis Poin-poin penting berikut ini harus diperhatikan dalam fase analysis ini : 1. Mengungkap akar penyebab cacat dalam proses; 2. Memahami akar penyebab variabilitas yang menyebabkan cacat dan memprioritaskan mereka untuk penyelidikan lebih lanjut; 3. Memahami sifat data dan distribusi atau pola data; 4. Menentukan variabel proses layanan kunci yang mungkin terkait dengan cacat; dan 5. Finansial menghitung peluang peningkatan (yaitu perkiraan potensi keuntungan finansial).
  • 16. Fase Improvement Tahap metodologi Improvement/perbaikan mencakup hal-hal berikut :  Mengembangkan potensi solusi untuk memperbaiki masalah dan mencegah mereka dari berulang.  Mengevaluasi dampak dari setiap solusi potensial dengan menggunakan matriks kriteria-keputusan.  Solusi yang memiliki dampak yang tinggi pada kepuasan pelanggan dan bottom-line tabungan untuk organisasi perlu diperiksa untuk menentukan berapa banyak waktu, usaha dan modal perlu dikeluarkan untuk implementasi.  Menilai risiko yang terkait dengan solusi potensial.  Validasi perbaikan (yaitu mengurangi tingkat cacat atau meningkatkan tingkat kualitas sigma dari proses) oleh studi percontohan.  Re-mengevaluasi dampak dari pilihan solusi potensial.
  • 17. Fase Controlling Metodologi Fase kontrol harus terdiri dari item berikut :  Mengembangkan tindakan korektif untuk mempertahankan tingkat peningkatan proses pelayanan kinerja;  Mengembangkan standar dan prosedur baru untuk memastikan keuntungan yang panjang-tiga barang;  Melaksanakan rencana pengendalian proses dan menentukan kemampuan proses;  Mengidentifikasi pemilik proses dan membangun / perannya;  Memverifikasi manfaat, penghematan biaya / penghindaran; BPMJ 12,2 . 240 mendokumentasikan metode baru;  Proyek dekat, menyelesaikan dokumentasi dan berbagi pelajaran penting belajar bentuk proyek; dan . mempublikasikan hasil internal (buletin bulanan) atau eksternal (konferensi dan jurnal) dan mengakui kontribusi yang dibuat oleh anggota tim.
  • 18. Six Sigma Methodology Define Analyse Measure Improve Control Statistical thinking + application of quality tools and techniques Linking Six Sigma to business strategy Impact on bottom-line and customer satisfaction Integration of human and process issues of process improvement Data driven decisions and measurements Management Leadership commitment
  • 19. Tools and Techniques for Service Process Performance Improvement Alat dan teknik praktis metode, keterampilan, sarana atau mekanisme yang dapat diterapkan untuk tugas-tugas tertentu yang mendorong perubahan positif dan perbaikan . Sebuah tool memiliki peran yang jelas dan sering sempit dalam fokus. contoh alat kinerja proses pelayanan termasuk peta proses, sebab dan analisis efek, diagram afinitas, menjalankan grafik, dll Sebaliknya, teknik memiliki aplikasi yang lebih luas dan memerlukan keterampilan khusus, kreativitas dan pelatihan. Pengendalian proses statistik (SPC) adalah teknik karena menggunakan berbagai alat (misalnya diagram kontrol, histogram, akar penyebab analisis, dll) di dalamnya. Keberhasilan penerapan six sigma membutuhkan ketat penerapan alat dan teknik pada berbagai tahap metodologi. meskipun alat dan teknik bukanlah sesuatu yang baru, mereka telah dibawa bersama-sama untuk memberikan persediaan toolbox.
  • 20. MATRIKS KINERJA SIX SIGMA YANG UMUM DIGUNAKAN DI INDUSTRI JASA Indikator kinerja utama (KPIs) bervariasi dari proses ke proses, dan dari perusahaan ke perusahaan. Namun demikian, ada beberapa indikator kinerja utama (KPIs) atau matriks kinerja six sigma yang umum dan banyak digunakan di sejumlah industri jasa BEBERAPA INDIKATOR KINERJA UTAMA (KPIs) YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM SEKTOR JASA : 1. Biaya kualitas yang rendah 2. DPMO dinyatakan dalam kesempatan per juta unit untuk kenyamanan: Proses yang dianggap sangat mampu (misalnya, proses kualitas Six Sigma) adalah mereka yang mengalami hanya sedikit cacat per juta unit yang diproduksi (atau layanan yang diberikan) 3. Kemampuan proses 4. Waktu untuk menanggapi keluhan pelanggan 5. Waktu pemrosesan (aplikasi kredit, asuransi, pinjaman bank, dll) 6. ==
  • 21. BEBERAPA INDIKATOR KINERJA UTAMA (KPIs) YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM SEKTOR JASA : 6. Waktu pengiriman atau kecepatan dari pengiriman 7. Waktu untuk memulihkan keluhan pelanggan 8. Menunggu waktu untuk mendapatkan layanan 9. Keandalan layanan 10. Keakuratan informasi yang diberikan kepada pelanggan FAKTOR SUKSES PELAKSANAAN SIX SIGMA DALAM SEKTOR PELAYANAN Hasil identifikasi faktor keberhasilan yang akan mendorong pertimbangan mereka ketika perusahaan sedang mengembangkan pelaksanaan yang sesuai rencana. Jika salah satu faktor keberhasilan kritis yang hilang selama tahap pengembangan dan implementasi dari six sigma program, kemudian akan ada perbedaan antara implementasi yang sukses dan membuang-buang sumber daya, upaya, waktu dan uang.
  • 22. Faktor keberhasilan berikut telah diidentifikasi dari literatur yang ada : 1. Kepemimpinan yang kuat dan komitmen manajemen 2. Perubahan budaya organisasi 3. Menyelaraskan proyek six sigma untuk tujuan bisnis perusahaan 4. Pemilihan anggota tim dan kerja sama tim 5. Training six sigma 6. Memahami metodologi DMAIC, alat, teknik dan matriks kunci 7. Menghubungkan six sigma kepada pelanggan 8. Akuntabilitas (mengikat hasil di sisi keuangan untuk bottom-line)
  • 23. PROSES PEMILIHAN PROYEK DENGAN SIX SIGMA Proses pemilihan proyek harus mendengarkan tiga suara penting: suara dari proses, suara dari pelanggan dan suara tujuan strategis bisnis. Panduan berikut dapat digunakan untuk memilih proyek six sigma : 1. Keterkaitan dengan rencana strategis bisnis dan tujuan organisasi. 2. Rasa urgensi - betapa pentingnya proyek yang diusulkan untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda secara keseluruhan (baik perbaikan keuangan dan layanan proses peningkatan kinerja)? 3. Pilih proyek yang bisa dilakukan dalam waktu kurang dari enam bulan. Jika ruang lingkup proyek lebih luas, waktu untuk penyelesaian meningkat, biaya penyebaran proyek akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan frustrasi di antara para pemain kunci karena kurangnya kemajuan, pengalihan tenaga kerja dari kegiatan lain, penundaan realisasi keuntungan finansial, dll 4. Tujuan proyek harus jelas, ringkas, spesifik, dapat dicapai, realistis dan terukur. 5. ===
  • 24. 5. Menetapkan kriteria pemilihan proyek - kriteria berikut dapat disadari selama proses seleksi proyek : - dampak pada kebutuhan dan harapan pelanggan; - dampak keuangan pada bottom-line; - durasi proyek dipertimbangkan; - sumber daya yang diperlukan untuk proyek yang sedang dipertimbangkan; - keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek; - probabilitas keberhasilan proyek dalam pertimbangan; dan - risiko yang ada dalam proyek, dll 6. Proyek mendapat dukungan dan persetujuan dari manajemen senior. 7. Menentukan deliverable proyek dan dampaknya terhadap satu atau lebih kritis karakteristik layanan seperti kritis-to-quality, kritis-to-biaya atau kritis-to-delivery. 8. Proyek harus dipilih berdasarkan realistis dan baik metrik (DPMO, sigma tingkat kualitas, indeks kemampuan, dll).
  • 25. Proyek dan kriteria mereka akan bervariasi dari bisnis ke bisnis dan proyek ke proyek. Namun, layanan proyek six sigma yang khas bisa memiliki tujuan secara umum dan khusus sebagai berikut : - Peningkatan nilai bisnis dengan menghilangkan non-nilai tambah proses, mengurangi kesalahan dalam proses, mengurangi waktu siklus proses kritis, dll - Peningkatan nilai pelanggan dengan menyediakan pengiriman lebih cepat kepada pelanggan, mengurangi kerumitan bagi pelanggan, menyediakan layanan yang konsisten dan dapat diandalkan setiap waktu, membangun hubungan pelanggan yang lebih baik, dll - Peningkatan nilai karyawan dengan membangun hubungan karyawan, menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk memperoleh keterampilan baru dan keahlian, bangunan kebanggaan karyawan dan kepercayaan diri, dll
  • 26. APA YANG MEMBUAT SIX SIGMA BERBEDA DARI INISIATIF PENINGKATAN KUALITAS LAINNYA Berikut aspek strategi six sigma yang tidak ditekankan dalam inisiatif peningkatan kualitas sebelumnya: - Strategi Six sigma memfokuskan pada pencapaian terukur dan keuntungan finansial kuantitatif dengan bottom-line dari sebuah organisasi. - Strategi Six sigma menempatkan suatu kepentingan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai kekuatan dan kepemimpinan yang bergairah dan diperlukan dukungan untuk pembangunan sukses. - Metodologi Six sigma menjadi pemecahan masalah yang mengintegrasikan unsur- unsur manusia (perubahan budaya, fokus pelanggan, infrastruktur sistem sabuk, dll) dan proses elemen (proses manajemen, analisis statistik data proses, analisis sistem pengukuran, dll) perbaikan. - Metodologi Six sigma menggunakan alat dan teknik untuk memperbaiki masalah dalam proses bisnis secara berurutan dan disiplin. Setiap alat dan teknik dalam metodologi six sigma memiliki peran untuk bermain kapan, di mana, mengapa dan bagaimana alat-alat ini atau teknik harus diterapkan , hal tersebut merupakan perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan proyek Six sigma.
  • 27. Fitur umum berikut dapat ditemukan di kedua TQM dan six sigma filsafat (Hoerl dan Snee, 2003): - fokus pelanggan; - perbaikan terus-menerus dalam strategi proses / kualitas layanan atau pengurangan biaya; - proses manajemen; - berdasarkan fakta pengambilan keputusan; dan - penggunaan alat-alat statistik dan teknik untuk pemecahan masalah. - Six sigma menciptakan infrastruktur juara, menguasai sabuk hitam, sabuk hitam dan sabuk hijau yang mengarah, menyebarkan dan menerapkan pendekatan. - Six sigma menekankan pentingnya data dan pembuatan keputusan berdasarkan fakta dan data bukan asumsi dan firasat!
  • 28. Some Final Key Tips to Adapt Six Sigma Strategy to Service Processes • Mengidentifikasi proses dalam bisnis • Pilih masalah dalam proses bisnis yang dapat menghasilkan manfaat besar dari six sigma • Tentukan bagaimana proses yang dipilih akan mempengaruhi pelanggan. • Membentuk tim dan struktur yang jelas menunjukkan peran dan tanggung jawab individu, manfaat dan biaya yang terlibat di setiap tahapan proyek, risiko yang terkait dengan proyek, dll • Menetukan apa yang dimaksud dengan service defect dan bagaimana cara untuk mengukurnya. • Mengidentifikasi kontributor utama yang menyebabkan defect. • Terapkan six sigma tools / teknik untuk menghilangkan defect ini untuk proses perbaikan. • Verifikasi perbaikan yang telah dilakukan dengan mengumpulkan data dari proses dan membandingkan kemampuan sebelum dan setelah six sigma diterapkan • Menerapkan perubahan tersebut dengan persetujuan dari top managemen. • Perluas aplikasi untuk proses penting lainnya.
  • 29. Limitations of Six Sigma • Terbatasnya untuk mendapatkan data yang tersedia. • Dalam beberapa kasus, terdapat kekacauan yang disebabkan oleh kesulitan mendapatkan data dan hanya beberapa bagian kecil solusi yang dapat diimplementasikan • Memprioritaskan beberpa projyek yang berbasis pada perusahaaan pelayanan jasa terkadang masih berbasis pada penilaian subjektif. • Definisi statistik dari six sigma adalah 3,4 kegagalan per satu juta proses dalam proses pelayanan jasa kegagalan dapat berarti sebagai pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan • Biaya permulaan untuk six sigma kedalam budaya perusahaan akan berakibat pada besarnya infestasi yang signifikan. Ini mengakibatkan beberapa perusahaan kecil dan menengah tidak berani untuk membangun dan mengiplementasikan six sigma.
  • 30. Kriteria TQM Six Sigma Proses penyebaran untuk mendorong perubahan mendasar Tidak Kuat Kuat Integrasi alat dan teknik dalam kerangka pemecahan masalah Hilang Sangat ditekankan Peran kepemimpinan dan infrastruktur untuk memungkinkan penyebaran sukses alat dan teknik Lemah Kuat Alignment proyek dengan strategis tujuan bisnis organisasi Hilang Sangat ditekankan Pengukuran hasil keuangan Hilang Salah satu fitur yang kuat Gaya manajemen Bottom-up Penekanan pada Top-down Perubahan budaya Bertahap dan lambat Perubahan cepat Penghargaan dan pengakuan Kurang ditekankan Lebih ditekankan
  • 31. STUDI KASUS : Perbaikan kinerja On-Time Performance pada industri penerbangan (Airlines Industry) Dalam dunia industri penerbangan, kinerja On-Time Performance (ketepatan waktu) menjadi salah satu indikator kualitas jasa yang di utamakan. Sehingga perbaikan secara terus menerus On-Time Performance pada jadwal penerbangan akan selalu menjadi fokus perhatian dari sebuah maskapai penerbangan (Airlines). Dalam hal ini manajemen sebuah maskapai penerbangan dapat mengaplikasikan metodologi Six Sigma (DMAIC) dalam melakukan defect improvement terhadap On-Time Performance jadwal penerbangannya. Melalui tahapan fase DMAIC dalam metodologi Six Sigma sebagai berikut :
  • 32. • Fase Define 1. Mendefinisikan masalah On-Time Performance  Keterlambatan jadwal 2. Mengidentifikasikan sebab-sebab terjadinya permasalahan (keterlambatan OTP) 3. Mengidentifikasi hubungan permasalahan (keterlambatan OTP) tersebut dengan kepuasan pelanggan Keterlambatan = Kekecewaan Pelanggan
  • 33. • Fase Measure 1. Mengukur secara statistikal, kinerja proses operasional pelayanan On-Time Performance yang ada saat ini. (prosentase keterlambatan dalam suatu frekuensi penerbangan) 2. Membandingkan hasil kinerja On-Time Performance dengan kinerja On-Time Performance dari maskapai lain. 3. Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan. Maskapai A B C D E On-Time Performance 70% 87% 83% 74% 78%
  • 34. • Fase Analysis 1. Menganalisa masing-masing faktor penyebab terjadinya permasalahan (keterlambatan OTP) 2. Mengukur potensi peningkatan keuntungan finansial dari perbaikan/penyelesaian permasalahan (keterlambatan OTP) Faktor Cuaca Faktor Teknis Faktor Operasional Support Faktor Prosedur Administratif Faktor SDM - Kerusakan teknis pesawat Kerapatan rute dan frekuensi penerbangan Penjadwalan Cockpit crew & Cabin Crew Kurangnya jumlah pilot & copilot - Armada pesawat yang sudah tua Kepadatan lalu lintas penerbangan bandara Prosedur cek-in, bagasi & boarding Kurangnya jumlah awak kabin - Jumlah pesawat yang terbatas (cadangan) Minim nya fasilitas perawatan & perbaikan pesawat Prosedur imigrasi (int’l) & Aviation security Kurangnya jumlah teknisi perewatan pesawat - Keterlambatan stok suku cadang pesawat Kurangnya petugas ground handling yg melayani penumpang
  • 35. • Fase Improvement 1. Mengembangkan program-program solusi potensial jangka pendek/menengah/panjang untuk mengatasi permasalahan (keterlambatan OTP) a. Mengatur kepadatan rute dan frekuensi penerbangan (terutama untuk paralel flight) b. Mengefektifkan perawatan armada pesawat dan membangun fasilitas perbaikan pesawat c. Memperbaharui dan menambah armada pesawat d. Menambah personel untuk Cockpit & cabin crew, Technicionns, ground handling e. Mengaplikasikan Teknologi Informasi untuk Manajemen Transportasi Udara (IOCS:Integrated Operation Control System) yang mengatur secara otomatis : Menangani jadwal penerbangan, Memantau pergerakan pesawat, Mengatur jadwal cockpit & cabin crew, dan Manajemen penumpang - 1. Mengevaluasi dampak-dampak yang mungkin terjadi akibat dari implementasi solusi potensial tersebut. 2. Memvalidasi proses program solusi tersebut dengan melakukan uji coba percontohan
  • 36. • Fase Controll 1. Mengembangkan metode pengawasan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasional pelayanan 2. Merumuskan SOP baru untuk menjamin efektifitas program secara jangka panjang. 3. Mengidentifikasikan personel-personel yang mempunyai keterampilan khusus dalam menjalankan fungsi tugasnya pada masing-masing bagian.