(01) sim, khansa ranindia utami, hapzi ali, sistem dan komponen informasi, akuntansi, universitas mercubuana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem dan Komponen Sistem Informasi
Disusun Oleh :
Khansa Ranindia Utami (43215010062)
S1 – AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing
atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur,
atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Kenapa Sistem Informasi Penting dalam perasaingan bisnis yang semakin
kompetitif saat ini?
karena, Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk
mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih.
Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila
direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis.Salah satu stretegi dalam
meningkatkan daya saing adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam
perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses
penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi biya
operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada
3. saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Sistem dan Komponen Sistem Informasidi perusahaan
Suatu sistem merupakan satu kesatuan komponen yang saling terhubung satu dengan
yang lain dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai
seperangkat tujuan (O’Brien dan Marakas 2009). Selanjutnya Sutopo (2007),
mengatakan bahwa sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakaninformasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa . Sistem informasi adalah kombinasi
dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur
dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan
lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan
Marakas 2009).
Dalam persaingan bisnis saat ini, penerapan sistem informasi di suatu perusahaan
merupakan telah menjadi keharusan karena hal ini menjadi salah satu cara dalam
memenangkan persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi sebagai
sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat, sehingga tercipta suatu sistem terpadu
yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan
fungsi penentu pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penerapan sistem informasi
baru juga akan mengalami masalah yang jika tidak diselesaikan akan menimbulkan
inefisiensi dan inefektivitas dalam pemberdayaan sumber daya potensial. Oleh karena
itu, sebelum melakukan upaya pengembangan dan implementasi, harus dilakukan
proses konsiderasi secara multidimensi terhadap berbagai variabel yang mungkin
berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem baru.
Sistem informasi untuk manajemen level paling atas harus memiliki fokus eksternal dan
berorientasi pada masa depan. Oleh sebab itu sistem informasi perencanaan harus
dikaitkan dengan keperluan manajemen atas artinya bahwa mereka harus
dikembangkan lebih bebas (tidak berkaitan) dari sistem pemrosesan transaksi dan
sistem pengendalian operasi. Syarat utama dari perancang sistem perencanaan pada
manajerial atas adalah pengetahuan tentang proses manajemen dan perencanaan
pada level manajer senior dan memiliki pengetahuan tentang sistem informasi dan
perancangannya.
Perancang sistem level paling bawah harus memiliki keterampilan teknis sistem
informasi yang kuat dalam pengetahuan tentang kegiatan operasinya. Pada level
manajemen tengah perancangan sistem sangat dipengaruhi baik oleh sistem informasi
atas maupun sistem pengendalian dari bawah. Sistem informasi perencanaan yang
4. dirancang untuk manajemen atas harus dapat diperluas ke bawah guna memberikan
uraian informasi perencanaan kepada level manajemen tengah, yang lebih jauh
diuraikan untuk memberikan informasi perencanaan yang diperlukan oleh manajer level
terbawah. Sistem informasi level terbawah yang banyak berurusan dengan informasi
internal tentang masa lalu dan masa kini, harus mampu memberikan ringkasan
informasi untuk melayani keperluan manajemen dalam rangka pengendalian kegiatan
manajemen. Pada manajemen tengah, informasi pengendalian kemudian lebih jauh
digunakan untuk melayani keperluan informasi manajemen atas guna pelaksanaan
evaluasi keseluruhan dan peninjauan kembali atas kegiatan operasinya. Pada level
manajemen atas, informasi dari luar sangat berharga bagi pelaksanaan evaluasi
keseluruhan dan peninjauan kembali atas kegiatan operasinya.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building
blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen
hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol, dan
komponen jaringan. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
5. Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem
informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih
mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan
mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di
dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database
Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan
dapat langsung cepat diatasi.
9. Komponen Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah
kesatuan diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan software
sistem informasi yang digunakan di suatu perusahaan. Komponen jaringan terdiri
dari hardware dan software jaringan. Hardware komponen jaringan berupa kartu
penghubung jaringan (Network Interface Card), media penghubung jaringan,
HUB (konsentrator), repeater, bridge, dan router. Komponen software jaringan
berupa sistem operasi jaringan, network adapter drive, dan protokol jaringan.
6. Daftar Pustaka
Putri, erna, 2015. http://ernaparj.blogspot.co.id/2015/06/sistem-informasi-sebagai-
keunggulan.html, (8 september 2017)
Cognoscenti Consulting Group, https://id.linkedin.com/pulse/sistem-manajemen-kinerja-
untuk-mencapai-keunggulan-consulting-group, (4 Juni 2015)
Simanjuntak, Mangatas. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA
SUATU PERUSAHAAN,
[http://mangatas48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/11/22/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-keberhasilan-dan-kegagalan-penerapan/], (22 november2013 )
Alfanur, Dimas. 2011. Information System in Global Business Today. [http://dimas-al-
feb10.web.unair.ac.id] DiaksesTanggal 18 November 2013 16.08 WIB
Ariefiani R. 2010.
Faktorpenentukesuksesandankegagalanpengembangansisteminformasi di
suatuperusahaan. [http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id] DiaksesTanggal 18 November
2013 16.11 WIB
Gunton. 1993. A Dictionary of Information System & Computer Science. McGraw-Hill:
New York.
Kudang B. Seminar danSolahudin, MS. 2010.
PemahamanTeknologiInformasidanSistemInformasi. FATETA. IPB : Bogor
Leitch, R. A. 2004. The Chiropractic Theories: A Textbook of Scientific Research.
Lippincott Williams and Wilkins: New Jersey.
Murdaningsih A. 2009.
AnalisisPengaruhPartisipasipemakaiterhadapKepuasanPemakaiSistemInformasidalam
PengembanganSistemInformasidenganDukunganManajemenPuncak,
KomunikasiPemakai-Pengembang, KompleksitasSistem, KompleksitasTugas,
pengaruhPemakaisebagaiVariabelPemoderasi [skripsi].
FakultasEkonomiJurusanAkuntansi, UniversitasMuhammadiyah. Surakarta.
O’Brien &Marakas. 2011. Management Information System Tenth Edition. c.Graw- Hill
Companies: New York.
Sutanta, Edhy. 2003. SistemInformasiManajemen. GrahaIlmu: Yogyakarta.