SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP
    MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV. DUTA BANGSA PASURUAN

                                           Sinollah

Melihat pentingnya pemimpin dalam suatu perusahaan maka hal-hal yang berkenaan dengan
kepemimpinan seperti halnya model dan gaya kepemimpinan harus mendapatkan porsi dan
perhatian besar bagi perusahaan, karena semua ide dan perilaku perusahaan berasal dari
pemikiran-pemikiran pimpinan yang ada dalam perusahaan tersebut. Teori yang digunakan dalam
gaya kepemimpinan ini hanya satu yaitu kepemimpinan situasional. Sedangkan motivasi kerja (Y)
merupakan hasil kerja atau tingkat keberhasilan secara kualitas dan kuatitas yang dicapai oleh
karyawan sesuai harapan perusahaan.
     Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan situasional pada CV. Duta Bangsa pasuruan
     Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan CV. Duta Bangsa Pasuruan yang
berjumlah 56 orang. Karena sedikit dan terbatasnya jumlah populasi maka tidak dilakukan dengan
pengambilan sampel. Dalam penelitian ini menggunakan alat uji Validitas dengan koefisien korelasi
0,05 dan uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode alpha cronbach yaitu
dengan cara membandingkan koefisien alpha (rhitung) dengan cronbach.
     Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan situasional tidak
seberapa berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan dengan pengaruh hanya 6,3%. Dan hasil
analisis juga menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan situasional kurang berpengaruh
secara dominan terhadap motivasi kerja karyawan dengan koefisien regresi 0,462.
     kesimpulan yang dihasilkan dari variabel gaya kepemimpinan situasional meskipun kurang
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan tetapi manajemen CV. Duta Bangsa
Pasuruan hendaknya tetap memperhatikan dengan baik karena bagaimanapun juga jika pada
suatu perusahaan pekerjaan tidak terintegrasi dengan baik maka aktifitas perusahaan akan
terganggu.




BAB I. PENDAHULUAN                                         Disamping itu motivasi selalu menjadi
                                                    perhatian utama dari sebuah organisasi
          Kualitas sumberdaya manusia               karena motivasi berhubungan erat dengan
harus     ditingkatkan     sejalan    dengan        keberhasilan organisasi di dalam mencapai
globalisasi di segala bidang. Organisasi yang       tujuannya-tujuannya. Faktor motivasi bisa
mampu bersaing di masa yang akan datang             dipengarui oleh faktor internal yakni faktor
adalah organisasi yang memiliki sumber              dari dalam dan faktor eksternal yaitu faktor
daya manusia yang berbasis pengetahuan              motivasi yang dipengaruhi oleh lingkungan,
(knowledge based worked) dan memiliki               atau      berkembang      melalui      proses
berbagai     keterampilan     dan   keahlian.       interaksinya dengan lingkungan organisasi.
Paradigma “Comparative Advantage” yang                     Motivasi merupakan komoditi yang
bertumpu pada “skills” akan menjadi tuntutan        sangat diperlukan oleh semua orang
kebutuhan organisasi di masa yang akan              termasuk karyawan. Motivasi diperlukan
datang karena kualitas suatu barang, jasa           untuk menjalankan kehidupan, memimpin
dan pelayanan sangat tergantung pada                sekelompok orang dan mencapai tujuan
unsur manusianya.                                   organisasi. Motivasi kerja        merupakan
       Oleh sebab itu kepemimpinan yang             dorongan yang tumbuh dan berkembang dari
diterapkan oleh manajer akan berpengaruh            dalam diri karyawan untuk melakukan
terhadap       keberhasilan     organisasinya       pekerjaan sebaik mungkin sehingga tujuan
tersebut, karena kepemimpinan organisasi            akan tercapai. Motivasi kerja bisa terjadi jika
akan     mengarahkan      perilaku   anggota        karyawan mempunyai kebanggaan akan
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.        keberhasilan dalam bekerja.
Sebagaimana pendapat Siagan (1989:23)                      Begitu pula di CV. Duta Bangsa
“bahwa keberhasilan atau kegagalan yang di          Group       Pasrepan Pasuruan, sebagai
alami sebagian besar ditentukan oleh                perusahaan yang bergerak di bidang bahan
kualitas kepemimpinan yang dimiliki orang-          bangunan khususnya beton readimix, paving
orang yang diserahi tugas.                          dan precast yang memiliki banyak pesaing
                                                    dituntut untuk mampu dan lebih unggul di



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                  135
dalam menghadapi para pesainggnya.                    disempurnakan      dan    dikembangkan
Sehubungan dengan hal itu CV. Duta                    pada penelitian selanjutnya.
Bangsa Group Pasrepan Pasuruan perlu
meningkatkan dan mengembangkan produk-
produknya dengan jumlah yang banyak dan
kualitas yang terjamin supaya kebutuhan          BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
konsumen dapat terpenuhi dan konsumen
merasa puas. Hal tersebut dapat tercapai         A.   Kepemimpinan
jika perusahaan mempunyai komitmen untuk         a.                               Pengertian
meningkatkan kinerja pegawainya dengan                Kepemimpinan
cara menggerakkan pegawainya agar                             Wahjosumidjo              (1999:349)
memiliki motivasi kerja yang tinggi dan dapat         berpendapat, dalam praktek organisasi,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan                   kata “memimpin” mengandung konotasi
tujuan organisasi.                                    menggerakkan,                mengarahkan,
         Berdasarkan      uraian    di    atas        membimbing, melindungi, membina,
persoalan yang perlu diteliti adalah                  memberikan        teladan,      memberikan
bagaimana          gaya        kepemimpinan           dorongan, memberikan bantuan, dan
berpengaruh     terhadap     motivasi    kerja        sebagainya. Betapa banyak variabel arti
karyawan CV. Duta Bangsa Group                        yang terkandung dalam kata memimpin,
Pasrepan Pasuruan.                                    memberikan indikasi betapa luas tugas
                                                      dan     peranan      seorang       pemimpin
A.             Rumusan Masalah                        organisasi. “Kepemimpinan” biasanya
          Berdasarkan uraian pada latar               didefinisikan oleh para ahli menurut
belakang di atas, maka masalah penelitian             pandangan pribadi mereka, serta aspek-
ini dapat di rumuskan sebagai berikut :               aspek fenomena dari kepentingan yang
1. Apakah gaya kepemimpinan situasional               paling     baik     bagi     pakar      yang
     berpengaruh secara signifikan terhadap           bersangkutan. Sementara itu, Nawawi
     motivasi kerja di CV. Duta Bangsa                (1987:81) mendefinisikan kepemimpinan
     Group Pasrepan Pasuruan?                         sebagai kemampuan menggerakkan,
2. Seberapa       besar   pengaruh      gaya          memberikan             motivasi,         dan
     kepemimpinan situasional terhadap                mempengaruhi          orang-orang       agar
     motivasi kerja di CV. Duta Bangsa                bersedia melakukan tindakan-tindakan
     Group Pasrepan Pasuruan?                         yang terarah pada pencapaian tujuan
                                                      melalui        keberanian         mengambil
B.            Tujuan Penelitian                       keputusan tentang kegiatan yang harus
1.   Untuk mengetahui pengaruh gaya                   dilakukan.
     kepemimpinan situasional terhadap                        Guna lebih memahami makna
     motivasi kerja karyawan di CV. Duta              dari         kepemimpinan,            berikut
     Bangsa Group Pasrepan Pasuruan.                  dikemukakan beberapa teori mengenai
2.   Untuk mengetahui seberapa besar                  pengertian       dan     definisi    tentang
     pengaruh       gaya      kepemimpinan            kepemimpinan:
     situasional terhadap motivasi kerja di           a) Kepemimpinan adalah kemampuan
     CV. Duta Bangsa Group        Pasrepan                 untuk       mempengaruhi          suatu
     Pasuruan.                                             kelompok ke arah tercapainya
                                                           tujuan. (Robbins. 1996: 18)
C.           Kontribusi Penelitian                    b) Kepemimpinan adalah sekumpulan
        Berdasarkan hasil tujuan penelitian                dari serangkaian kemampuan dan
yang telah dipaparkan di atas maka                         sifat-sifat kepribadian, termasuk
diharapkan hasil penelitian ini dapat                      didalamnya kewibawaan             untuk
memberikan kontribusi:                                     dijadikan sebagai sarana dalam
1.    Secara teoristis, yaitu memberikan                   rangka meyakinkan kepada yang
    kontribusi secara teoristis terhadap ilmu              dipimpinnya,          agar         mau
    pengetahuan, khususnya yang berkaitan                  melaksanakan tugas-tugas yang
    dengan kepemimpinan situasional dan                    dibebankan kepadanya dengan
    motivasi kerja karyawan.                               rela,     dan     penuh      semangat.
2. Secara praktis, yaitu dapat dijadikan                   (Purwanto, 1997 : 26)
    input bagi praktisi maupun pihak                  c) Kepemimpinan adalah tindakan
    manajemen perusahaan CV. Duta                          atau tingkah laku individu dan
    Bangsa Group Pasrepan Pasuruan.                        kelompok       yang      menyebabkan
3. Para peneliti yang berminat dalam                       individu dan juga kelompok-
    bidang MSDM, sehingga apa yang                         kelompok itu untuk bergerak maju,
    menjadi kekurangan penelitian dapat                    guna mencapai tujuanperusahaan
                                                           yang semakin bisa diterima oleh



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                 136
masing- masing pihak. (Rahman                    tujuan, (2) wakil dan juru bicara
          Abor 1994 :32)                                   organisasi dalam hubungan dengan
     d)            Kepemimpinan            adalah          pihak-pihak di luar organisasi, (3)
          proses pemimpin menciptakan visi,                pimpinan selaku komunikator yang
          mempengaruhi sikap, perilaku,                    efektif, (4) mediator yang handal.
          pendapat, nilai-nilai, norma dan                 Khususnya dalam hubungan ke dalam,
          sebagainya dari pengikut untuk                   terutama menangani situasi konflik, (5)
          merealisir visi. (Wirawan 2002:18)               pimpinan selaku integrator yang efektif,
             Dari                 definisi-definisi        rasional, objektif dan netral.
     kepemimpinan        yang      berbeda-beda
     tersebut, pada dasarnya mengandung               c.                                 Syarat-Syarat
     kesamaan asumsi yang bersifat umum                     Menjadi Pemimpin
     seperti: (1) di dalam satu fenomena                             Kunci        keberhasilan       suatu
     kelompok melibatkan interaksi antara                   organisasi pada hakikatnya terletak
     dua orang atau lebih, (2) di dalam                     pada         efisiensi     dan      efektivitas
     melibatkan      proses      mempengaruhi,              penampilan pemimpinnya, dalam hal ini
     dimana       pengaruh      yang      sengaja           kepala sekolah. Kepala sekolah dituntut
     (intentional influence) digunakan oleh                 memiliki           persyaratan        kualitas
     pemimpin terhadap bawahan.                             kepemimpinan yang              kuat, sebab
             Disamping kesamaan asumsi                      keberhasilan sekolah hanya dapat
     yang umum, di dalam definisi tersebut                  dicapai melalui kepemimpinan kepala
     juga memiliki perbedaan yang bersifat                  sekolah yang berkualitas. Kepala
     umum pula seperti: (1) siapa yang                      sekolah yang berkualitas yaitu kepala
     mempergunakan pengaruh, (2) tujuan                     Sekolah yang memiliki kemampuan
     daripada usaha untuk mempengaruhi,                     dasar,        kualifikasi   pribadi,     serta
     dan (3) cara pengaruh itu digunakan.                   pengetahuan            dan       keterampilan
             Berdasarkan       uraian     tentang           profesional. Menurut Tracey (1974:53-
     definisi kepemimpinan di atas, terlihat                55), keahlian atau kemampuan dasar,
     bahwa unsur kunci kepemimpinan                         yaitu sekelompok kemampuan yang
     adalah       pengaruh       yang      dimiliki         harus dimiliki oleh tingkat pemimpin
     seseorang dan pada gilirannya akibat                   apapun, yang mencakup: conceptual
     pengaruh itu bagi orang yang hendak                    skills, human skill dan technical skills.
     dipengaruhi. Peranan penting dalam                     Berikut uraian kemampuan dasar yang
     kepemimpinan adalah upaya seseorang                    dikemukakan oleh Tracey:
     yang     memainkan        peran      sebagai                         1) Technical skills,.
     pemimpin guna mempengaruhi orang                                     2) Human skills,.
     lain dalam organisasi/lembaga tertentu                               3) Conceptual skills,.
     untuk     mencapai      tujuan.     Menurut                     Berkaitan dengan uraian di atas,
     Wirawan ( 2002 : 135), “mempengaruhi”                  Suradinata           menyatakan        bahwa
     adalah proses dimana orang yang                        pemimpin suatu organisasi yang sukses
     mempengaruhi         berusaha      merubah             harus memiliki beberapa syarat yaitu:
     sikap, perilaku, nilai-nilai, norma-norma,             1) Mempunyai kecerdasan yang lebih,
     kepercayaan, pikiran, dan tujuan orang                 2) Mempunyai emosi yang stabil,
     yang dipengaruhi secara sistematis.                    3) Mempunyai              keahlian      dalam
                                                                  menghadapi manusia serta bisa
b.   Fungsi Kepemimpinan                                          membuat bawahan menjadi senang
              Wahjosumidjo      (1996:349),                       dan merasa puas,
     mengemukakan             fungsi-fungsi                 4) Mempunyai              keahlian       untuk
     kepemimpinan yaitu: membangkitkan                            mengorganisir dan menggerakkan
     kepercayaan dan loyalitas bawahan,                           bawahannya dengan kebijaksanaan
     mengkomunikasikan gagasan kepada                             dalam          mewujudkan         tujuan
     orang lain, dengan berbagai cara                             organisasi, dan
     mempengaruhi orang lain, menciptakan                  5)                                    Kondisi
     perubahan secara efektif di dalam                            fisik yang sehat dan kuat.
     penampilan        kelompok,       dan
     menggerakkan orang lain, sehingga
     secara sadar orang lain tersebut mau             d.   Kepemimpinan Situasional
     melakukan apa yang dikehendaki.                               Dalam definisi Kepemimpinan,
     Sementara itu Sondang P. Siagian                      bahwa kepemimpinan itu akan terjadi
     (1999:47), mengemukakan lima fungsi-                  apabila di dalam situasi tertentu
     fungsi kepemimpinan yaitu : (1).                      seseorang   mempengaruhi     perilaku
     Pimpinan selaku penentu arah yang                     orang lain baik secara perorangan
     akan ditempuh dalam usaha pencapaian                  ataupun kelompok. Menurut Blanchard



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                         137
(1982:83) kepemimpinan           sebagai          memberi dorongan yang lebih besar
    proses dapat dirumuskan          sebagai          terhadap pemenuhan harapan tersebut,
    berikut:                                          maka semakin besar pula prestasi yang
                                                      akan diperoleh para pegawainya. House
                                                      mengemukakan               empat          gaya
               L= F (l, f, s)                         kepemimpinan yang menjadi perilaku
                                                      seorang        pemimpin       yaitu     :    1)
                                                      kepemimpinan yang berorientasi pada
                 Keterangan :                         prestasi, 2) kepemimpinan direktif, 3)
                 L = Leadership                       kepemimpinan             partisipatif,       4)
                 l = leader                           kepemimpinan           suportif.      Implikasi
                 s = situation                        manajerial terhadap gaya-gaya tersebut
                 F = function                         adalah :
                 f = follower                                1) Gaya suportif.
                                                             2) Gaya direktif,
    Jadi dari rumus tersebut kepemimpinan                    3) Gaya partisipatif,
    merupakan fungsi dari interaksi antara                   4) Gaya yang berorientasi pada
    pemimpin, bawahan dan situasi.                                prestasi.
              Jadi dapat di simpulkan bahwa           Kepemimpinan                       situasional
    Kepemimpinan Manajer adalah cara                  menggunakan               dua          dimensi
    atau       usaha       Manajer       dalam        kepemimpinan yang sama seperti
    mempengaruhi,                  mendorong,         dikenali oleh Fiedler: perilaku tugas dan
    membimbing,          mengarahkan,      dan        hubungan. Tetapi Hersey dan Blanchard
    menggerakkan karyawan, staf, serta                (1998:13) melangkah lebih jauh dengan
    pihak lain yang terkait untuk bekerja,            menganggap masing-masing dimensi
    berperan serta guna mencapai tujuan               sebagai tinggi atau rendah dan
    yang telah ditetapkan.                            kemudian        menggabung         semuanya
              Wahyosumijo         (1999:25-26)        menjadi empat perilaku pemimpin yang
    mengemukakan ada empat macam                      spesifik: memberitahukan, menjual,
    model kepemimpinan bila dikaitkan                 berperan serta, dan mendelegasikan (
    dengan      ciri    kepribadian    seorang        telling, selling, participating, delegation).
    pemimpin yaitu: Model Fiedler (l974),                        Jadi kepemimpinan dalam teori
    Model Houss Path Goal (l974), Model               Hersey dan Blanchard mengemukakan
    Vroom-Yetton (l973) dan model situasi             tentang gaya kepemimpinan situasional
    (l977).17 Dari keempat model tersebut             yaitu      pemimpin         yang       berhasil
    yang penting untuk dikembangkan                   menyesuaikan gaya kepemimpinan
    adalah model kepemimpinan situasi.                mereka dengan kebutuhan situasinya.
              Menurut Miftah Toha (1993:56)
    kepemimpinan situasional didasarkan          B.    Motivasi Kerja
    pada saling berhubungannya di antara         a.   Pengertian Motivasi
    hal-hal berikut ini:                                     Motivasi berasal dari kata latin
    1) jumlah petunjuk dan pengarahan                 movere yang berarti dorongan atau
         yang diberikan oleh pimpinan,                menggerakkkan. Motivasi (motivation)
    2) jumlah dukungan emosional yang                 dalam manajemen hanya ditujukan pada
         diberikan oleh pimpinan,                     sumber daya manusia umumnya dan
    3) tingkat kesiapan atau kematangan               bawahan        khususnya.      Bernard
         para pengikut dalam melaksanakan             Berendoom dan Gary A Stainer dalam
         tugas khusus, fungsi atau tujuan             Sedarmayanti (2000:20), mendefinisikan
         tertentu.                                    motivasi adalah kondisi mental yang
              Teori             kepemimpinan          mendorong aktivitas dan memberi
    situasional yang dikembangkan oleh                energi    yang    mengarah      kepada
    Robert House yang disebut The Path                pencapaian      kebutuhan     memberi
    goal theory dalam kutipan Abi Sujak               kepuasan atau mengurangi ketidak
    (1999:17) mengemukakan pada teori                 seimbangan. Sedang Gibson dkk
    “pengharapan” dalam motivasi yang                 (1996:185), mendefinisikan motivasi
    mengatakan        bahwa      orang    akan        adalah kekuatan yang mendorong
    termotivasi oleh dua harapan berupa               seseorang karyawan yang menimbulkan
    kemampuannya untuk mengerjakan                    dan mengarahkan perilaku. Sedangkan
    suatu tugas dan rasa percayanya bahwa             motivasi diri menurut Hidayat (2001:2),
    jika      pegawai       tersebut     dapat        adalah suatu usaha yang dapat
    mengerjakan tugas dengan baik akan                menyebabkan      seseorang     tergerak
    memperoleh hadiah yang berharga bagi              melakukan     sesuatu   karena     ingin
    dirinya. Menurut House, bila pemimpin             mencapai tujuan yang dikehendaki atau



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                   138
mendapat kepuasan atas perbuatan                        (1) kebijaksanaa; (2) supervisi
     tersebut.     Motivasi    merupakan                     teknis; (3) hubungan antar manusia
     penggerak yang mengarahkan pada                         dengan atasan (4) hubungan
     tujuan, dan itu jarang muncul dengan                    manusia, dengan pembinanya; (5)
     sia-sia.                                                hubungan antar manusia dengan
                                                             bawahannya; (6) gaji dan upah; (7)
b.   Teori Motivasi                                          kestabilan kerja; (8) kehidupan
     1)                   Hierarki Kebutuhan                 pribadi; (9) kondisi tempat kerja;
         Menurut Maslow.                                     (10) status
                  Menurut Robbin (1998:168)
         mengemukakan, teori ini mula-mula          C.    Hubungan Kepemimpinan Dengan
         dipelopori oleh Abraham Maslow                   Motivasi
         pada tahun 1954. Ia menyatakan                       Berdasarkan          teori      yang
         bahwa        manusia       mempunyai       dikemukakan Mc. Clelland menyatakan
         pelbagai keperluan dan mencoba             bahwa ada tiga type dasar kebutuhan
         mendorong           untuk     bergerak     motivasi yaitu kebutuhan untuk prestasi
         memenuhi        keperluan      tersebut.   (need for Achievement), kebutuhan akan
         Keperluan       itu    wujud      dalam    afliasi (need for affiliation), dan kebutuhan
         beberapa       tahap      kepentingan.     akan kekuasaan (need for power). Pemimpin
         Setiap       manusia       mempunyai       suatu perusahaan dalarn memotivasi
         keperluan         untuk     memenuhi       karyawan hendaknya dapat menyediakan
         kepuasan       diri    dan    bergerak     peralatan, menciptakan lingkungan kerja
         memenuhi keperluan tersebut. Lima          yang      baik,     memberikan      kesempatan
         hierarki keperluan mengikut Maslow         pegawai untuk mengembangkan karir,
         (1954) adalah kebutuhan: (1) Faali         sehingga memungkinkan karyawan untuk
         (fisiologis): antara lain rasa lapar,      meningkatkan semangat kerjanya, yang
         haus, perlindungan (pakaian dan            merupakan          daya    penggerak     untuk
         perumahan), sex dan kebutuhan              memotivasi karyawan dalam mengarahkan
         ragawi lain, (2) Keamanan : antara         semua potensi yang dimilikinya.
         lain keselamatan dan perlindungan                  Pimpinan perusahaan sebagai atasan
         terhadap      kerugian     fisik    dan    juga memerlukan pemenuhan kebutuhan-
         emosional, (3) Sosial: mencakup            kebutuhan sebagaimana dikembangkan oleh
         kasih sayang, rasa dimiliki, diterima      Maslow, Herzberg dan Mc. Clelland, sebagai
         baik,     dan     persahabatan,      (4)   sumber         motivasi      dalam      rangka
         Penghargaan : mencakup faktor              meningkatkan semangat kerja karyawan.
         rasa hormat internal seperti harga-        Namun yang paling penting bagi seorang
         diri, otonomi, dan prestasi; dan           karyawan adalah motivasi yang dimulai dari
         faktor hormat ekstemal seperti             dalam dirinya sendiri ( motivasi instrinsik ),
         status, pegakuan, dan perhatian.(5)        sesuai dengan pendapat G.R Terry dalarn
         Aktualisasi-diri: dorongan untuk           Winardi (1971:167) bahwa "Motivasi yang
         menjadi apa yang ia mampu                  paling berhasil adalah pengarahan diri
         menjadi; mencakup pertumbuhan,             sendiri oleh pekerja yang bersangkutan.
         mencapai         potensialnya,      dan    Keinginan atau dorongan tersebut harus
         pemenuhan diri.                            datang dari individu itu sendiri dan bukanlah
                                                    dari orang lain dalam bentuk kekuatan dari
                                                    luar.
     2)                  Motivasi Frederich                 Teori      yang    mendasari     kajian
          Herzberg/Teori Hygiene.                   penelitian     ini    adalah    teori  Motivasi
                  Dalam          Sedarmayanti       Kebutuhan untuk berkarya. Atkinson dan
          (2000:195),    Frederich     Herberg      Birch (1978) mengembangkan teori motivasi
          menyatakan pada manusia berlaku           kerja yang dikemukakan oleh Mc. Clelland,
          faktor    motivasi     dan     faktor     Atkinson, Clark dan Cowel (1953, 1976). Mc.
          pemeliharaan            dilingkungan      Clelland et al. (1953, 1976) mengambil teori
          Pekerjaanya.         Dari       hasil     asalnya dengan konsep motif prestasi yang
          penelitiannya         menyimpulkan        dikemukakan oleh Murray pada tahun 1938.
          adanya enam faktor motivasi yaitu         Teori ini berbeda dengan teori Maslow
          (1) prestasi; (2) pengakuan; (3)          karena penekanannya kepada keperluan
          kemajuan kenaikan pangkat; (4)            peringkat tinggi. Teori ini menyatakan bahwa
          pekerjaan     itu     sendiri;    (5)     individu yang tinggi motivasi kerja akan
          kemungkinan untuk tumbub; (6)             menunjukkan keutamaan yang tinggi kepada
          tanggung jawab. Sedangkan untuk           situasi yang sederhana, yaitu kemungkinan
          pemeliharaan terdapat sepuluh             derajat     mencapai       keberhasilan    dan
          faktor yang perlu diperhatikan, yaitu     kegagalan adalah sama. Sebaliknya orang-



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                  139
orang yang rendah motivasi berprestasinya         orang-orang     untuk   mengatasi     segala
suka kepada situasi yang sangat sukar atau        tantangan dan hambatan dalam upaya
sangat mudah mencapai keberhasilan                mencapai tujuan.
(Atkinson dan Birch, 1978; McClelland,                    Karyawan    memerlukan      motivasi-
1961). memberikan ciri-ciri yang ada pada         motivasi yang berasal dari luar dirinya yang
individu      yang      mempunyai      motivasi   tentu saja sangat perlu diperhatikan oleh
kerja/pencapaian yang tinggi:                     manajer atau Manajer. Namun demikian
a) suka membuat kerja yang berkaitan              dalam motivasi kerja merupakan motivasi
     dengan prestasi,                             yang dimulai Dari dalam diri karyawan itu
b) suka mengambil risiko yang sederhana,          sendiri. Dorongan dari dalam diri sendiri
c) lebih suka membuat kerja yang mana             akan lebih berhasil daripada dorongan dari
     individu itu bertanggungjawab bagi           luar. Sebagaimana E. J. Donal dalam
     keberhasilan kerja itu,                      Komaruddin membagi motivasi dalam dua
d) suka rnendapat kemudahan tentang               jenis :
     kerja itu,                                   a) Motivasi intrinsik adalah motivasi yang
e) lebih mementingkan masa depan                       timbul dari dalam diri seseorang.
     daripada masa sekarang dan masa                   Motivasi ini sering disebut “motivasi
     yang telah lalu, dan tabah apabila                murni” misalnya, kebutuhan untuk kerja,
     menemui kegagalan.                                kebutuhan akan perasaan diterima.
        Kebutuhan akan prestasi, walaupun         b) Motivasi ekstinsik adalah motivasi yang
tidak dikemukan secara tegas dalam hierarki            datang dari luar diri seseorang.
kebutuhan Maslow, namun mendasari                      Misalnya, kenaikan pangkat, pujian,
kebutuhan pengharapan dan aktualisai diri.             hadiah dan sebagainya.
Begitu pula motivator Herzberg menekankan                 Jadi dari uraian tersebut dapat
pengakuan akan prestasi itu penting bagi          dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
kekuasaan. Dalam Malayu, Hasibuan                 motivasi      kerja    karyawan       adalah
(2000:162-163),                                   mengarahkan, dan mendorong seorang
        Mc. Clelland mengemukkan teorinya         karyawan untuk melakukan tindakan dan
yaitu Mc. Clelland's Achievement Motivation       mengatasi segala tantangan dan hambatan
Theory atau Teori Motivasi Prestasi Mc.           dalam upaya untuk mencapai tujuan
Clelland. Teori ini berpendapat bahwa             perusahaan. Dengan demikian sebagai
karyawan mempunyai cadangan energi                dimensi dalam motivasi kerja seorang
potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan        karyawan dalam kajian penelitian ini adalah :
digunakan tergantung pada kekuatan                1. Dorongan untuk mencapai tujuan
dorongan motivasi seseorang dan situasi           2. Dorongan memiliki keyakinan diri
serta peluang yapg tersedia. Energi akan          3. Dorongan untuk memiliki kebanggaan
dimanfaatkan        oleh    karyawan    karena    4. Berusaha menjalankan tugas dengan baik
dorongan oleh: (1) kekuatan motif dan
kekuatan dasar yang terlibat, (2) harapan         D. Hipotesis Penelitian
keberhasilannya, dan (3) nilai insentif yang                Penulisan ini menjelaskan tentang
terlekat pada tujuan.            Hal-hal yang     pengaruh       kepemimpinan       situasional
memotivasi seseorang adalah :                     terhadap motivasi kerja karyawan CV. Duta
      1)     Kebutuhan akan prestasi (need        bangsa      group    Pasrepan     Pasuruan.
             for achievement=n Ach),.             Penelitian ini bermaksud memberikan
      2)     Kebutuhan akan affliasi (need for    wacana      secara    mendetail,   mengenai
             Affiliation=n. Af).                  permasalahan yang terkait dengan motovasi
      3)     Kebutuhan akan kekuasaan             karyawan.      Adapun    model      kerangka
             (need for Power = n Pow).,           konseptual dapat digambarkan sebagai
        Seseorang individu itu lebih berhasil     berikut :
daripada individu yang lain karena mereka
mempunyai keinginan pencapaian yang lebih         Gaya Kepemimpinan
                                                                              Motivasi Kerja
tinggi. Keinginan ini memberi mereka                      (X)
                                                                                   (Y)
motivasi untuk bekerja dengan lebih tekun             Situasional
(McClelland et al, 1976). Selanjutnya, Mc
Clelland (1961;56) menyatakan bahwa
motivasi kerja/pencapaian bukan suatu yang        Gambar      2.2:    Kerangka     Konseptual
boleh diwarisi. Disebabkan pengaruh situasi                           Penelitian
disekitarnya,            maka          motivasi
kerja/pencapaian boleh dibentuk mengikut                 Berdasarkan     model     kerangka
cara tertentu.                                    konseptual di atas dapat dirumuskan
        Davis dan Newstroom (1985:88)             hipotesis penelitian adalah diduga bahwa
mendefinisikan motivasi kerja (achievement        gaya kepemimpinan situasional berpengaruh
motivation) adalah dorongan dalam diri



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                              140
signifikan terhadap Motivasi kerja karyawan           mengukur motivasi kerja karyawan
CV. Duta Bangsa Pasrepan Pasuruan.                    sebagai berikut :
BAB III. METODE PENELITIAN                            a) Dorongan untuk mencapai tujuan
                                                      b) Dorongan memiliki keyakinan diri
A. Rancangan Penelitian                               c) Dorongan       untuk      memiliki
       Tujuan yang ingin dicapai dalam                     kebanggaan
penelitian ini adalah mendeskripsikan                 d) Berusaha     menjalankan    tugas
variabel Gaya kepemimpinan situasional                     dengan baik
terhadap Motivasi kerja karyawan CV. Duta         Skala pengukuran yang digunakan untuk
Bangsa Group Pasrepan Pasuruan, serta             item, indikator dan variabel penelitian
menjelaskan (eksplanasi) hubungan dan             dengan skala.
pengaruh variabel Gaya kepemimpinan
terhadap Motivasi kerja karyawan CV. Duta
Bangsa      Group     Pasrepan    Pasuruan.     D. Jenis dan Sumber Data
Rancangan penelitian yang dipandang paling             Data primer merupakan data yang
efektif dan efisien untuk menjelaskan           didapat dari sumber pertama baik dari
hubungan       dan pengaruh dari beberapa       individu maupun perseorangan. Data primer
variabel        adalah metode penelitian        penelitian ini diperoleh melalui pengisian
eksplanatory atau penelitian penjelasan,        kuesioner dari responden karyawan CV.
yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan      Duta Bangsa Group Pasrepan Pasuruan.
kausal antara variabel-variabel melalui                Data sekunder merupakan data yang
pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995:5).      telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh
                                                pihak lain yang masih ada relevansinya
                                                dengan obyek penelitian. Data dalam
B. Lokasi Penelitian                            penelitian ini di peroleh dari bagian
       Penelitian dilakukan CV. Duta Bangsa     administrasi CV. Duta Bangsa Group
Group Pasrepan Pasuruan, dengan alamat          Pasrepan Pasuruan yang mencakup sejarah
penelitian : Jl. Bromo desa Rejosalam           dan profil perusahaan.
kecamatan Pasrepan kabupaten Pasuruan.                 Data-data     tersebut   dikumpulkan
Adapun alasan pemilihan lokasi ini, karena      dengan metode observasi, kuesioner dan
perusahaan ini tergolong perusahaan yang        dokumentasi.
cukup besar di Pasuruan dan sudah memiliki
beberapa cabang di kabupaten lain seperti di    E. Populasi dan Sampel Penelitian
Jember dan Situbondo.                                 Menurut Sugiono (2000:72) populasi
                                                adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
C. Variabel Penelitian                          obyek dan subyek yang mempunyai kualitas
1. Definisi Konseptual Variabel                 dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
   a.               Gaya       kepemimpinan     oleh peneliti untuk dipelajari kemungkinan
       Situasional (X) pemimpin yang            ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini
       berhasil      menyesuaikan       gaya    adalah seluruh karyawan di CV. Duta
       kepemimpinanya       sesuai    dengan    Bangsa Group            Pasrepan Pasuruan
       kebutuhan situasinya.                    sebanyak 56 karyawan. oleh karena jumlah
   b.               Motivasi kerja (Y) adalah   populasi relative kecil hanya 56 orang, maka
       dorongan dalam diri seseorang untuk      tidak dilakukan penarikan sampel, penelitian
       mengatasi segala tantangan dan           dilakukan dengan cara sensus yaitu diambil
       hambatan dalam upaya mencapai            keseluruhan untuk diteliti.
       tujuan.
2. Definisi Operasional                         F. Instrumen Penelitian
   1)     Gaya kepemimpinan Situasional              Untuk memperoleh data tentang gaya
       Manajer. Mengenai indikator-indikator    kepemimpinan situasional terhadap Motivasi
       untuk mengukur gaya kepemimpinan         kerja karyawan CV. Duta Bangsa Group
       Manajer sebagai berikut:                 Pasrepan Pasuruan, maka instrumen yang
       a) Cara      pimpinan      mendorong     digunakan dalam penelitian ini adalah
            karyawan berprestasi                kuisioner.  Menurut     Nazir  (1998;246),
       b) Cara pimpinan memberi perintah,       kuisioner adalah sebuah set pertanyaan
            petunjuk                            yang secara logis berhubungan dengan
       c) Cara pimpinan ikut berpartisipasi     masalah peneliti dan tiap pertanyaan
            dengan bawahan                      merupakan      jawaban-jawaban       yang
   2). Motivasi kerja adalah dorongan dalam     mempunyai makna dalam menguji hipotesa.
       diri orang-orang untuk mengatasi
       segala tantangan dan hambatan            G. Teknik Analisis Data
       dalam upaya mencapai tujuan.                 Sebagamana data yang kedudukannya
       Mengenai indiktor-indikator untuk        sangat penting dalam suatu penelitian


Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                            141
dengan tujuan penggambaran variabel yang                    memperluas pasar dengan mendirikan
diteliti, maka data dalam suatu penelitian                  plant Ready mix di daerah Jember
dapat dikumpulkan dengan suatu instrumen .                  dengan     tujuan   untuk     memenuhi
Dan instrumen yang digunakan untuk                          permintaan pasar di daerah Lumajang,
mengumpulkan data harus memenuhi dua                        Jember, Situbondo, Bondowongso dan
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel                Probolinggo. Pada tahun ini juga , devisi
1. Uji Validitas                                            concrete block mulai berdiri dan
                    Untuk melakukan uji validitas           berproduksi, plantnya berdiri di kota
      mengunakan korelasi product moment                    Pasuruan     dengan    pangsa      pasar
      pearson, Valid tidaknya indikator (item)              Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan
      dari daftar pertanyaan yang dianjurkan                sekitarnya. Duta bangsa group juga
      apabila        korelasinya      positif   dan         membuka       unit perusahaan       yang
      signifikan, yang ditujukan dengan nilai               bergerak dibidang jasa yaitu Otobus
      signifikan rhitung       <   α 0,05. Dalam            Pariwisata yang berada di Jl. Raya
      penelitian ini uji validitas dilakukan                Sukorejo no.128 Sukorejo Pasuruan.
      bersama-sama uji reliabilitas dengan
      menggunakan analisis statistik di mana           2.        Visi dan Misi Duta Bangsa Group
      uji reliabilitas diuji jika semua item valid.         Pasuruan
2. Uji Reliabilitas                                         Adapun visi dan misi Duta Bangsa
               Uji reliabilitas digunakan untuk             Group adalah sebagai berikut:
      mengetahui sejauh mana alat ukur                        a. Visi
      dapat dipercaya mengukur secara                             Menjadi      Leading      Company
      konsisten,       dan       hanya    dilakukan             Industri       bahan       bangunan
      terhadap item yang valid. Uji reliabilitas                khususnya ready mix, concrete
      yang digunakan dalam penelitian ini                       block & precast untuk memenuhi
      adalah metode alpa cronbach yaitu                         kebutuhan         dan       kepuasan
      dengan cara membandingkan koefisien                       konsumen melalui pengembangan
      alpha (rhitung) dengan alpha Cronbach                     sumber daya manusia, teknologi
                                                                dan internal business processes
3. Uji Hipotesis                                                yang          sejalan         dengan
           Uji statistik ini dilakukan dengan                   perkembangan perusahaan.
   tujuan untuk menguji kebenaran dan                         b. Misi
   membuktikan ada tidaknya korelasi                             1. Memenuhi               kebutuhan
   antara variabel bebas dan variabel                                  konsumen dengan produk
   terikat. Dari hasil regresi akan diketahui                          yang      berkualitas     dan
   besarnya         koefisien        masing-masing                     pelayanan yang memuaskan.
   variabel. Dan besarnya koefisien dapat                        2. Memberikan          kenyamanan
   dilihat dengan adanya hubungan dari                                 bekerja     pada     karyawan
   variabel-variabel bebas, baik terpisah                              dengan lingkungan kerja yang
   atau secara bersama-sama. Kemudian                                  aman, peningkatan kualitas
   untuk melakukan uji atas hipotesa yang                              hidup dan kesempatan untuk
   telah dirumuskan, maka dilakukan                                    pengembangan pribadi.
   pengujian dengan menggunakan Uji t.                           3. Meningkatan laba
   Jika I t hitung > tabel α 0,05 I maka Ho ditolak,                   perusahaan.
   berarti variabel bebas memiliki pengaruh                      4. Mengoptimalkan kapasitas
   signifikan.                                                         produksi terutama ready mix,
BAB IV. HASIL PENELITIAN                                               concrete dan precast.
                                                                 5. Menciptakan high value bagi
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian                                      owner.
1.       Sejarah CV. Duta Bangsa Group
    Pasrepan Pasuruan                                  3.   Karakteristik Responden
          Duta bangsa group merupakan                            Responden dalam penelitian ini
    perusahaan keluarga yang bergerak                       adalah seluruh karyawan Duta Bangsa
    dibidang industri bahan bangunan                        Group Pasuruan sejumlah 56 responden
    khususnya Ready Mix, Concrete block                     dengan karakteristik menurut usia
    dan Precast yang berdiri tahun 2002                     dimana menunjukkan 46,4% responden
    dengan      nomor      ijin    usaha:                   berusia 31-40 tahun, 89,2% responden
    517/179/424.061/2002 dengan NPWP :                      berjenis kelamin laki-laki, dan 42,8%
    02.313.373.9-624.000 yang terletak di                   pendidikan SLTA.
    Jl. Bromo desa Rejosalam kecamatan
    Pasrepan kabupaten Pasuruan.                       B. Uji Validitas
          Dalam perkembangannya pada                            Pengujian validitas instrument
    tahun 2004 Duta bangsa group                       menggunakan metode SPSS 11.5 For



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                    142
Windows dengan kreteria keputusan, jika                                      Dari hasil pengujian diketahui
sig. (2-tailed)<0.05=valid, dan jika sig. (2-                         bahwa nilai koefisienVIF di bawah
tailed)>0.05=tidak Berdasarkan hasil SPSS                             10, hal ini memenuhi syarat non
11.5 For Windows diperoleh validitas item                             multikolinearitas sesuai dengan
pervariabel sebagai berikut:                                          Hair          (1992:48)          yang
                                                                      mengemukakan bahwa dengan nilai
a.     Sebagian besar skor item dari variabel                         toleransi =10% maka nilai VIF = 10
       gaya       kepemimpinan     situasional                        (karena TxVIF = 1) yang berarti
       signifikan dengan total item, yang                             bahwa jika nilai VIF di bawah 10
       ditunjukkan nilai sig. (2-(tailed)<0.05                        (sepuluh) dijamin tidak terjadi
       sehingga       pengukuran       itemnya                        multikolinearitas.       Berdasarkan
       dinyatakan valid.                                              pendapat tersebut maka dapat
b.     Semua skor item dari variabel motivasi                         disimpulkan bahwa tidak terjadi
       kerja signifikan dengan total item,                            multikolinearitas    antar    variabel
       karena sig. (2-(tailed)<0.05 sehingga                          bebas.
       pengukuran semua item dari variabel                       2) Uji Autokorelasi
       kinerja dinyatakan valid.                                                   Nilai koefisien Durbin
                                                                      Watson seperti dikemukakan pada
C. Uji Reliabilitas                                                   lampiran 5, D = 2,023 di sekitar 2.
           Berdasarkan     hasil       analisis                       ini mengindikasikan tidak terjadi
menunjukkan nilai koefisien reliabilitas                              autokorelasi seperti dikemukakan
Cronbach Alpha untuk semua variabel lebih                             Gujarati      (1988:217)       bahwa
besar dari nilai koefisien reliabilitas                               dianggap nonautokorelasi apabila
Cronbach Alpha 0.6, dengan kata lain hasil                            koefisien Durbin Watson di antara 1
pengukuran reliabel. Kriteria keputusan ini                           dan 3 atau 1 ≤ D ≤ 3. atau dapat
mengacu pada ketentuan jika nilai koefisien                           dihitung dengan rumus :
reliabilitas cronbach alpha > 0.6, maka                                D = 2 (1-r)
reliabilitas semakin baik, dan sebaliknya                              2,354 = 2 (1-r)
apabila nilai koefisien reliabilitas cronbach                          2r = 2 – 2,354
alpha < 0.6, maka kurang reliabilitas.                                 2r = 0,354
                                                                       r = 0,354 : 2 = 0,177, berarti
D. Analisis Hasil Penelitian                                          mendekati 0 (nol) sehingga dapat
         Analisis   frekuensi  tanggapan                              disimpulkan bahwa tidak terjadi
responden tentang indikator dan item dari                             autokorelasi. Batas toleransi adalah
masing-masing variabel menunjukkan bahwa                              antara 1 dan 3, atau jika r = ± 0,5
tanggapan responden berada pada daerah                                dikatakan korelasi cukup berarti.
positif sehingga layak untuk diteliti lebih                      3) Uji Heteroskedastisitas
lanjut.                                                                         Dari hasil analisis di atas
                                                                      dapat disimpulkan bahwa model
1. Hasil Analisis Regresi Linear                                      regresi linear berganda telah
             Analisis regresi linear ditujukan                        memenuhi asumsi klasik sehingga
   untuk menguji pengaruh antara variabel                             layak untuk digunakan sebagai
   independen dengan variabel motivasi kerja                          model analisis selanjutnya.
   sebagai variabel dependen. Analisis                         b. Uji Hipotesis
   regresi linear dikemukakan pada lampiran                                  Untuk menguji hipotesis
   5. dari lampiran tersebut diketahui model                       digunakan uji t dengan hasil sebagai
   regresi linear untuk menguji pengaruh                           berikut :
   gaya     kepemimpinan      situasional   (X                                         Uji        pengaruh
   terhadap motivasi kerja (Y) adalah :                            masing-masing variabel bebas, yakni:
           Y = 38,395 + 0,462 X                                    gaya      kepemimpinan        situasional
                                                                   terhadap motivasi kerja karyawan CV.
     a. Uji asumsi klasik                                          Duta Bangsa Group Pasuruan dengan
        1) Uji Multikolinearitas                                   uji t diperoleh pengaruh koefisien
                                                                   yang dikemukakan pada tabel berikut:


                                             Hasil Uji Koefisien Regresi

                              Koefisien
           Variabel                                 t hitung              Siq           Keterangan
                         undestandardized
             X                  0,462               2,169                0,035           Signifikan
       Sumber : Data Primer diolah




Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                           143
Tabel di atas menunjukkan           cara pimpinan memberi kesempatan pada
       bahwa variabel gaya kepemimpinan              karyawan untuk mendiskusikan dalam
       situasional (X) mempunyai pengaruh            melaksanakan tugas dan cara pimpinan
       signifikan terhadap motivasi kerja (Y)        memberi kesempatan kepada karyawan
       terbukti nilai probabilitasnya 0,035 <        untuk menyampaikan perasaan.
       0,05, atau nilai t hitung > t tabel yaitu               Kondisi di lapangan menunjukkan
       2,169     >     1,66,     artinya    gaya     bahwa motivasi kerja karyawan CV. Duta
       kepemimpinan          situasional       (X)   Bangsa di tunjukkan dengan dorongan
       diterapkan maka motivasi kerja (Y)            karyawan dan usaha untuk bekerja lebih baik
       akan meningkat. Hal ini dapat dilihat         seperti dalam teori Mc Clelland et al, 1976
       dari besarnya koefisien regresi dan           bahwa Seseorang individu itu lebih berhasil
       tingkat signifikansi.                         daripada individu yang lain karena mereka
             Sedangkan              berdasarkan      mempunyai keinginan pencapaian yang lebih
       adjusted R squer sebesar 0,063                tinggi. Keinginan ini memberi mereka
       menunjukkan          bahwa        proporsi    motivasi untuk bekerja dengan lebih tekun.
       kemampuan         variabel     X    dalam               Berdasarkan pembahasan hasil
       mempengaruhi           motivasi      kerja    penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya
       karyawan adalah 6,3% atau bisa                kepemimpinan       situasional  mempunyai
       dikatakan        kurang          seberapa     pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
       berpengaruh. Sedangkan sisanya                karyawan CV Duta Bangsa ini berarti
       sebesar 93,7% dipengaruhi oleh                hipotesis penelitian tentang pengaruh gaya
       faktor-faktor     lain     yang      tidak    kepemimpinan situasional terhadap motivasi
       dimasukkan dalam model regresi ini.           kerja diterima.


E. Pembahasan Hasil Penelitian                       BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
             Kepemimpinan              situasional
merupakan kegiatan pimpinan dalam                    A.   Kesimpulan
usahanya untuk mempengaruhi, mendorong,              1.         Tanggapan responden terhadap
membimbing,              mengarahkan           dan        Gaya       Kepemimpinan          Situasional
menggerakkan karyawan dengan melakukan                    tergolong tinggi dibuktikan dengan hasil
pendekatan sesuai situasi tertentu dan                    distribusi frekuensi dengan rata-rata
tingkat kematangan (kedewasaan) para                      keseluruhan indikator adalah 3.96.
bawahan yang dipimpin dengan demikian                2.         Tanggapan responden terhadap
dimensi dari kepemimpinan situasional oleh                motivasi kerja juga tinggi. Hal ini
pimpinan CV Duta Bangsa dalam penelitian                  dibuktikan dengan hasil distribusi
ini adalah terdiri dari tiga indikator yaitu Cara         frekuensi dengan rata-rata keseluruhan
pimpinan mendorong karyawan berprestasi,                  indikator adalah 4.68.
Cara pimpinan memberi perintah atau                  3.         Variabel   gaya       kepemimpinan
petunjuk, Cara pimpinan ikut berpartisipasi               situasional (X) mempunyai pengaruh
dengan bawahan.                                           signifikan terhadap motivasi kerja (Y)
             Dari hasil analisis model regresi di         terbukti nilai probabilitasnya 0,035 <
atas menunjukkan bahwa variabel gaya                      0,05, atau nilai t hitung > t tabel α 0,005
kepemimpinan situasional memiliki pengaruh                yaitu 2,169 > 1,66.
yang cukup signifikan terhadap motivasi
kerja karyawan CV. Duta Bangsa, ini di               B.   Saran
buktikan dengan nilai probabilitasnya 0,035          1.        Gaya kepemimpinan situasional
< 0,05, atau hasil uji t menunjukkan nilai t              perlu ditingkatkan dan dikembangkan di
hitung < t tabel α 0,05 yaitu 2,169 > 1,66 artinya        lingkungan kerja CV Duta Bangsa dalam
ketika kepemimpinan situasinal di terapkan                rangka meningkatkan motivasi kerja
maka motivasi karyawan CV. Duta Bangsa                    karyawan pada CV Duta Bangsa untuk
akan meningkat.                                           bekerja lebih baik.
               Gambaran tentang motivasi kerja       2.        Secara deskripsi motivasi kerja
karyawan CV. Duta Bangsa oleh peneliti                    karyawan CV. Duta Bangsa Group perlu
dikategorikan cukup baik hal ini bisa ditinjau            diperhatikan, oleh karena itu indicator-
dari nilai rata-rata skor atas variabel motivasi          indikator yang menjadi pendukung
kerja (Y) sebesar 56,9. kenyataan tersebut                karyawan untuk bekerja lebih baik harus
menunjukkan bahwa motivasi karyawan CV.                   diperhatikan juga
Duta Bangsa tidak banyak dipengaruhi oleh            3.        Perlu adanya penelitian lanjutan
gaya kepemimpinan situasional ini ditunjang               untuk mencari variabel-variabel lain
oleh sub variabel cara pimpinan ikut                      yang mempunyai pengaruh terhadap
berpartisipasi dengan bawahan terutama



Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                                    144
motivasi kerja pada karyawan CV. Duta                   Komputindo Kelompok Gramedia.
    Bangsa Group                                            Jakarta.
                                                   Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan
                                                            Produktivitas Kerja, Bandung:
                                                            Mandor Maju, 2001
DAFTAR PUSTAKA                                     Sheltom, Ken (editor). A New Paradigm of
                                                            leadership, Jakarta : Elexmedia
                                                            Komputindo,1998
Alwi,    Syafaruddin.      2001.    Manajemen
                                                   Siagian, Sondang, Teori Dan Praktek
          Sumber Daya Manusia: Strategi
                                                            Kepemimpinan, Cetakan Ke–3,
          Keunggulan        Kompetitif.   BPFE:
                                                            Rineka Cipta, Jakarta. 1989.
          Yogyakarta.
                                                   Siagian, Sondang, P. 1997. Manajemen
Davis, Keith & Newstrom, John W., Human
                                                            Sumber Daya Manusia. Cetakan ke
          Behaviour at Work, Alih bahasa:
                                                            lima. Bumi Aksara. Jakarta.
          Agus Dharma, Jakarta: Erlangga,
                                                   Simamora, Henry. Manajemen Sumber
          1985
                                                            Daya Manusia, Yogyakarta: Bagian
Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia
                                                            Penerbitan STIE YKPN, 2000.
          dan Sumber Daya Manusia,
                                                   Singarimbun, M dan Effendi, S. 1995.
          Yogyakarta:Andi, 1992
                                                            Metode Penelitian Survai. LP3ES.
Hasibuan, S.P. Melayu. Manajemen Dasar
                                                            Jakarta.
          Pengertian dan Masalah. Jakarta:
                                                   Sugiono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis.
          Gunung Agung,1996
                                                            CV. Alfabets. Bandung.
Hersey, Paul dan Blancard, Ken.
                                                   Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi,
          Management of Organizational
                                                            Bandung: Alfabeta, 2000
          Behaviour, Prentice Hall Inc.
                                                   Sujak, Abi. Kepemimpinan Manajer, Jakarta:
          Englewood Cliffs, New Jersey, 1982
                                                            Rajawali Pers, 1990
Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen,
                                                   Swasto, Bambang. 2003. Pengembangan
          (Bandung: Alumni, 1983)
                                                            Sumber         Daya        Manusia.
Kotter, John P.. & Heskett, James L., 1998.
                                                            (pengaruhnya terhadap kinerja dan
          Corporate Culture and Performance
                                                            imbalan). Bayumedia. Malang.
          (terj. Benyamin Molan). Jakarta: PT
                                                   Terry, Georger. R, Principles of
          Prehalindo
                                                            Management, Edisi ke-6, Richard
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset
                                                            D. Irwin Homewood, Illionis, 1972.
          untuk      Bisnis    dan      Ekonomi.
                                                   Thoha, Miftah Kepemimpinan dalam
          Erlangga. Surabaya.
                                                            Manajemen Suatu Pendekatan
Luthan, Fred. 1995. Organizational
                                                            Perilaku, (Jakarta:Raya Srafindo
          Behavior. Singapore: McGraw-
                                                            Pustaka, 1993
          Hill,Inc.
                                                   Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi,
Mangkunegara,         Anwar     Prabu.     2000.
                                                            Jakarta: Galia Indonesia, 1987
          Manajemen           Sumber       Daya
          Perusahaan.          PT.       Remaja
          Rosdakarya. Bandung.
Maslow, Abraham H, Motivasi dan
          Kepribadian. LPPM dengan PT.
          Pustaka Binaman Presido, Jakarta.
          1993.
McClelland, David C. et al. The Achievement
          Motive. New York: Irvington,
          Publisher, 1976
Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku
          Organisasi: Konsep, Kontroversi,
          dan       Aplikasi.   Alih     Bahasa
          Handayani Ujatmika. Edisi Bahasa
          Indonesia. Prehanlindo. Jakarta.
Robbins, Stephen P, Organizational
          Behaviour, buku 2, Alih bahasa:
          Hadyana Pujaatmaka, Jakarta:
          Prenhallindo, 1998
Ruky, Achmad S., Sistem Manajemen
          Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka
          Utama, 2002
Santoso, Siagian. 2000. Buku Latihan SPSS
          Statistik Parametrik. Elex Media




Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010                                              145

More Related Content

What's hot

Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiSuko Widodo
 
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawatiHandik Hariyanto
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmmuhamad_subchan
 
Kerja berpasukan dan lain lain
Kerja berpasukan dan lain lainKerja berpasukan dan lain lain
Kerja berpasukan dan lain lainAqmar Ayub
 
Makalah1 tugas pak_ade1[1]
Makalah1 tugas pak_ade1[1]Makalah1 tugas pak_ade1[1]
Makalah1 tugas pak_ade1[1]mayawinda
 
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019LailatulRodhiyah1
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerMusdalifah yusuf
 
Noviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSA
Noviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSANoviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSA
Noviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSAnovi yudin
 
Kompensasi makalah 1
Kompensasi makalah 1Kompensasi makalah 1
Kompensasi makalah 1fitriyani33
 
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhiraKepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhiraSuryadewi88
 
Strategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinanStrategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinanVictor Madritsta
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusanQaseh Rindu
 
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMENFUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMENYuni Kurniati
 
Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]
Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]
Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]lianacute
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejiklamrioktafiana
 

What's hot (19)

Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawati
 
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawatiPengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
Pengembangan sdm berbasis kompetensi oleh dewi irawati
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
 
Kerja berpasukan dan lain lain
Kerja berpasukan dan lain lainKerja berpasukan dan lain lain
Kerja berpasukan dan lain lain
 
Makalah1 tugas pak_ade1[1]
Makalah1 tugas pak_ade1[1]Makalah1 tugas pak_ade1[1]
Makalah1 tugas pak_ade1[1]
 
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
 
Noviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSA
Noviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSANoviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSA
Noviyudin MAKALAH MSDM strategik STIE BINA BANGSA
 
Kompensasi makalah 1
Kompensasi makalah 1Kompensasi makalah 1
Kompensasi makalah 1
 
kepemimpinan
 kepemimpinan kepemimpinan
kepemimpinan
 
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhiraKepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Strategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinanStrategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinan
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
 
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMENFUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
 
Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]
Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]
Document1.docx evaluasi kinerja_dan_kompensasi_1[1]
 
kepimpinan
kepimpinankepimpinan
kepimpinan
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 

Viewers also liked

Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifKonsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifAgus Suryansyah
 

Viewers also liked (11)

Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
 
Uts metpen ganjil 2012 2013
Uts metpen ganjil 2012 2013Uts metpen ganjil 2012 2013
Uts metpen ganjil 2012 2013
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
 
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
 
Uts statistik i ganjil 2012 2013
Uts statistik i ganjil 2012 2013Uts statistik i ganjil 2012 2013
Uts statistik i ganjil 2012 2013
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
 
Contoh korelasi dan regresi
Contoh korelasi dan regresiContoh korelasi dan regresi
Contoh korelasi dan regresi
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
 
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifKonsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
 

Similar to Gaya Kepemimpinan Situasional dan Motivasi Kerja

Slidesher sdm qazun nadhifa (19613470
Slidesher sdm  qazun nadhifa (19613470Slidesher sdm  qazun nadhifa (19613470
Slidesher sdm qazun nadhifa (19613470QazunNadhifa
 
Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1
Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1
Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1LailatulRodhiyah1
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
MERIN AUNISA DEWI
MERIN AUNISA DEWIMERIN AUNISA DEWI
MERIN AUNISA DEWIMerinAunisa
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)SiskaPuspitaSari3
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdmSiska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdmPutriYunanda1
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
KepemimpinanCkg Nizam
 
Makalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pioMakalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir piopsepti22
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanPPGHybrid2
 
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanPengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanJab0811
 
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdf
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdfMOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdf
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdfArlyManafe
 
Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127
Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127
Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127MasitohAinurofi
 
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinanVargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinanDhevaArifansyah
 
Analisis faktor gaya kepemimpinan
Analisis faktor gaya kepemimpinanAnalisis faktor gaya kepemimpinan
Analisis faktor gaya kepemimpinanDanang Nuswantoro
 
Tugas basworo metpen finising
Tugas basworo metpen finisingTugas basworo metpen finising
Tugas basworo metpen finisingFahmy Metala
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiBMG Training Indonesia
 
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Soerdjaone Gibran
 

Similar to Gaya Kepemimpinan Situasional dan Motivasi Kerja (20)

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Slidesher sdm qazun nadhifa (19613470
Slidesher sdm  qazun nadhifa (19613470Slidesher sdm  qazun nadhifa (19613470
Slidesher sdm qazun nadhifa (19613470
 
Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1
Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1
Tgs slideshare msdm pengaruh gaya kepemimpinan dgn kinerja karyawan 1
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
MERIN AUNISA DEWI
MERIN AUNISA DEWIMERIN AUNISA DEWI
MERIN AUNISA DEWI
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm (1)
 
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdmSiska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
Siska puspita sari(1961025) ppt mnj sdm
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Makalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pioMakalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pio
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanPengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
 
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdf
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdfMOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdf
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN.pdf
 
Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127
Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127
Tugas mnj sdm masitoh ainurofi' 1961127
 
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinanVargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
Vargas dheva 1961068 pengaruh kepemimpinan
 
Analisis faktor gaya kepemimpinan
Analisis faktor gaya kepemimpinanAnalisis faktor gaya kepemimpinan
Analisis faktor gaya kepemimpinan
 
Makalah pio
Makalah pioMakalah pio
Makalah pio
 
Tugas basworo metpen finising
Tugas basworo metpen finisingTugas basworo metpen finising
Tugas basworo metpen finising
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
 
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
 

More from Univ. Kahuripan Kediri (20)

Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
Membuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpressMembuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpress
 
11. spss
11. spss11. spss
11. spss
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)
 
8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data
 
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
 
5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur
 
4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian
 
3. desain penelitian
3. desain penelitian3. desain penelitian
3. desain penelitian
 
2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian
 
1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan
 
5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas
 

Gaya Kepemimpinan Situasional dan Motivasi Kerja

  • 1. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV. DUTA BANGSA PASURUAN Sinollah Melihat pentingnya pemimpin dalam suatu perusahaan maka hal-hal yang berkenaan dengan kepemimpinan seperti halnya model dan gaya kepemimpinan harus mendapatkan porsi dan perhatian besar bagi perusahaan, karena semua ide dan perilaku perusahaan berasal dari pemikiran-pemikiran pimpinan yang ada dalam perusahaan tersebut. Teori yang digunakan dalam gaya kepemimpinan ini hanya satu yaitu kepemimpinan situasional. Sedangkan motivasi kerja (Y) merupakan hasil kerja atau tingkat keberhasilan secara kualitas dan kuatitas yang dicapai oleh karyawan sesuai harapan perusahaan. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan situasional pada CV. Duta Bangsa pasuruan Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan CV. Duta Bangsa Pasuruan yang berjumlah 56 orang. Karena sedikit dan terbatasnya jumlah populasi maka tidak dilakukan dengan pengambilan sampel. Dalam penelitian ini menggunakan alat uji Validitas dengan koefisien korelasi 0,05 dan uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode alpha cronbach yaitu dengan cara membandingkan koefisien alpha (rhitung) dengan cronbach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan situasional tidak seberapa berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan dengan pengaruh hanya 6,3%. Dan hasil analisis juga menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan situasional kurang berpengaruh secara dominan terhadap motivasi kerja karyawan dengan koefisien regresi 0,462. kesimpulan yang dihasilkan dari variabel gaya kepemimpinan situasional meskipun kurang berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan tetapi manajemen CV. Duta Bangsa Pasuruan hendaknya tetap memperhatikan dengan baik karena bagaimanapun juga jika pada suatu perusahaan pekerjaan tidak terintegrasi dengan baik maka aktifitas perusahaan akan terganggu. BAB I. PENDAHULUAN Disamping itu motivasi selalu menjadi perhatian utama dari sebuah organisasi Kualitas sumberdaya manusia karena motivasi berhubungan erat dengan harus ditingkatkan sejalan dengan keberhasilan organisasi di dalam mencapai globalisasi di segala bidang. Organisasi yang tujuannya-tujuannya. Faktor motivasi bisa mampu bersaing di masa yang akan datang dipengarui oleh faktor internal yakni faktor adalah organisasi yang memiliki sumber dari dalam dan faktor eksternal yaitu faktor daya manusia yang berbasis pengetahuan motivasi yang dipengaruhi oleh lingkungan, (knowledge based worked) dan memiliki atau berkembang melalui proses berbagai keterampilan dan keahlian. interaksinya dengan lingkungan organisasi. Paradigma “Comparative Advantage” yang Motivasi merupakan komoditi yang bertumpu pada “skills” akan menjadi tuntutan sangat diperlukan oleh semua orang kebutuhan organisasi di masa yang akan termasuk karyawan. Motivasi diperlukan datang karena kualitas suatu barang, jasa untuk menjalankan kehidupan, memimpin dan pelayanan sangat tergantung pada sekelompok orang dan mencapai tujuan unsur manusianya. organisasi. Motivasi kerja merupakan Oleh sebab itu kepemimpinan yang dorongan yang tumbuh dan berkembang dari diterapkan oleh manajer akan berpengaruh dalam diri karyawan untuk melakukan terhadap keberhasilan organisasinya pekerjaan sebaik mungkin sehingga tujuan tersebut, karena kepemimpinan organisasi akan tercapai. Motivasi kerja bisa terjadi jika akan mengarahkan perilaku anggota karyawan mempunyai kebanggaan akan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. keberhasilan dalam bekerja. Sebagaimana pendapat Siagan (1989:23) Begitu pula di CV. Duta Bangsa “bahwa keberhasilan atau kegagalan yang di Group Pasrepan Pasuruan, sebagai alami sebagian besar ditentukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang bahan kualitas kepemimpinan yang dimiliki orang- bangunan khususnya beton readimix, paving orang yang diserahi tugas. dan precast yang memiliki banyak pesaing dituntut untuk mampu dan lebih unggul di Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 135
  • 2. dalam menghadapi para pesainggnya. disempurnakan dan dikembangkan Sehubungan dengan hal itu CV. Duta pada penelitian selanjutnya. Bangsa Group Pasrepan Pasuruan perlu meningkatkan dan mengembangkan produk- produknya dengan jumlah yang banyak dan kualitas yang terjamin supaya kebutuhan BAB II. TINJAUAN PUSTAKA konsumen dapat terpenuhi dan konsumen merasa puas. Hal tersebut dapat tercapai A. Kepemimpinan jika perusahaan mempunyai komitmen untuk a. Pengertian meningkatkan kinerja pegawainya dengan Kepemimpinan cara menggerakkan pegawainya agar Wahjosumidjo (1999:349) memiliki motivasi kerja yang tinggi dan dapat berpendapat, dalam praktek organisasi, melaksanakan tugasnya sesuai dengan kata “memimpin” mengandung konotasi tujuan organisasi. menggerakkan, mengarahkan, Berdasarkan uraian di atas membimbing, melindungi, membina, persoalan yang perlu diteliti adalah memberikan teladan, memberikan bagaimana gaya kepemimpinan dorongan, memberikan bantuan, dan berpengaruh terhadap motivasi kerja sebagainya. Betapa banyak variabel arti karyawan CV. Duta Bangsa Group yang terkandung dalam kata memimpin, Pasrepan Pasuruan. memberikan indikasi betapa luas tugas dan peranan seorang pemimpin A. Rumusan Masalah organisasi. “Kepemimpinan” biasanya Berdasarkan uraian pada latar didefinisikan oleh para ahli menurut belakang di atas, maka masalah penelitian pandangan pribadi mereka, serta aspek- ini dapat di rumuskan sebagai berikut : aspek fenomena dari kepentingan yang 1. Apakah gaya kepemimpinan situasional paling baik bagi pakar yang berpengaruh secara signifikan terhadap bersangkutan. Sementara itu, Nawawi motivasi kerja di CV. Duta Bangsa (1987:81) mendefinisikan kepemimpinan Group Pasrepan Pasuruan? sebagai kemampuan menggerakkan, 2. Seberapa besar pengaruh gaya memberikan motivasi, dan kepemimpinan situasional terhadap mempengaruhi orang-orang agar motivasi kerja di CV. Duta Bangsa bersedia melakukan tindakan-tindakan Group Pasrepan Pasuruan? yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil B. Tujuan Penelitian keputusan tentang kegiatan yang harus 1. Untuk mengetahui pengaruh gaya dilakukan. kepemimpinan situasional terhadap Guna lebih memahami makna motivasi kerja karyawan di CV. Duta dari kepemimpinan, berikut Bangsa Group Pasrepan Pasuruan. dikemukakan beberapa teori mengenai 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengertian dan definisi tentang pengaruh gaya kepemimpinan kepemimpinan: situasional terhadap motivasi kerja di a) Kepemimpinan adalah kemampuan CV. Duta Bangsa Group Pasrepan untuk mempengaruhi suatu Pasuruan. kelompok ke arah tercapainya tujuan. (Robbins. 1996: 18) C. Kontribusi Penelitian b) Kepemimpinan adalah sekumpulan Berdasarkan hasil tujuan penelitian dari serangkaian kemampuan dan yang telah dipaparkan di atas maka sifat-sifat kepribadian, termasuk diharapkan hasil penelitian ini dapat didalamnya kewibawaan untuk memberikan kontribusi: dijadikan sebagai sarana dalam 1. Secara teoristis, yaitu memberikan rangka meyakinkan kepada yang kontribusi secara teoristis terhadap ilmu dipimpinnya, agar mau pengetahuan, khususnya yang berkaitan melaksanakan tugas-tugas yang dengan kepemimpinan situasional dan dibebankan kepadanya dengan motivasi kerja karyawan. rela, dan penuh semangat. 2. Secara praktis, yaitu dapat dijadikan (Purwanto, 1997 : 26) input bagi praktisi maupun pihak c) Kepemimpinan adalah tindakan manajemen perusahaan CV. Duta atau tingkah laku individu dan Bangsa Group Pasrepan Pasuruan. kelompok yang menyebabkan 3. Para peneliti yang berminat dalam individu dan juga kelompok- bidang MSDM, sehingga apa yang kelompok itu untuk bergerak maju, menjadi kekurangan penelitian dapat guna mencapai tujuanperusahaan yang semakin bisa diterima oleh Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 136
  • 3. masing- masing pihak. (Rahman tujuan, (2) wakil dan juru bicara Abor 1994 :32) organisasi dalam hubungan dengan d) Kepemimpinan adalah pihak-pihak di luar organisasi, (3) proses pemimpin menciptakan visi, pimpinan selaku komunikator yang mempengaruhi sikap, perilaku, efektif, (4) mediator yang handal. pendapat, nilai-nilai, norma dan Khususnya dalam hubungan ke dalam, sebagainya dari pengikut untuk terutama menangani situasi konflik, (5) merealisir visi. (Wirawan 2002:18) pimpinan selaku integrator yang efektif, Dari definisi-definisi rasional, objektif dan netral. kepemimpinan yang berbeda-beda tersebut, pada dasarnya mengandung c. Syarat-Syarat kesamaan asumsi yang bersifat umum Menjadi Pemimpin seperti: (1) di dalam satu fenomena Kunci keberhasilan suatu kelompok melibatkan interaksi antara organisasi pada hakikatnya terletak dua orang atau lebih, (2) di dalam pada efisiensi dan efektivitas melibatkan proses mempengaruhi, penampilan pemimpinnya, dalam hal ini dimana pengaruh yang sengaja kepala sekolah. Kepala sekolah dituntut (intentional influence) digunakan oleh memiliki persyaratan kualitas pemimpin terhadap bawahan. kepemimpinan yang kuat, sebab Disamping kesamaan asumsi keberhasilan sekolah hanya dapat yang umum, di dalam definisi tersebut dicapai melalui kepemimpinan kepala juga memiliki perbedaan yang bersifat sekolah yang berkualitas. Kepala umum pula seperti: (1) siapa yang sekolah yang berkualitas yaitu kepala mempergunakan pengaruh, (2) tujuan Sekolah yang memiliki kemampuan daripada usaha untuk mempengaruhi, dasar, kualifikasi pribadi, serta dan (3) cara pengaruh itu digunakan. pengetahuan dan keterampilan Berdasarkan uraian tentang profesional. Menurut Tracey (1974:53- definisi kepemimpinan di atas, terlihat 55), keahlian atau kemampuan dasar, bahwa unsur kunci kepemimpinan yaitu sekelompok kemampuan yang adalah pengaruh yang dimiliki harus dimiliki oleh tingkat pemimpin seseorang dan pada gilirannya akibat apapun, yang mencakup: conceptual pengaruh itu bagi orang yang hendak skills, human skill dan technical skills. dipengaruhi. Peranan penting dalam Berikut uraian kemampuan dasar yang kepemimpinan adalah upaya seseorang dikemukakan oleh Tracey: yang memainkan peran sebagai 1) Technical skills,. pemimpin guna mempengaruhi orang 2) Human skills,. lain dalam organisasi/lembaga tertentu 3) Conceptual skills,. untuk mencapai tujuan. Menurut Berkaitan dengan uraian di atas, Wirawan ( 2002 : 135), “mempengaruhi” Suradinata menyatakan bahwa adalah proses dimana orang yang pemimpin suatu organisasi yang sukses mempengaruhi berusaha merubah harus memiliki beberapa syarat yaitu: sikap, perilaku, nilai-nilai, norma-norma, 1) Mempunyai kecerdasan yang lebih, kepercayaan, pikiran, dan tujuan orang 2) Mempunyai emosi yang stabil, yang dipengaruhi secara sistematis. 3) Mempunyai keahlian dalam menghadapi manusia serta bisa b. Fungsi Kepemimpinan membuat bawahan menjadi senang Wahjosumidjo (1996:349), dan merasa puas, mengemukakan fungsi-fungsi 4) Mempunyai keahlian untuk kepemimpinan yaitu: membangkitkan mengorganisir dan menggerakkan kepercayaan dan loyalitas bawahan, bawahannya dengan kebijaksanaan mengkomunikasikan gagasan kepada dalam mewujudkan tujuan orang lain, dengan berbagai cara organisasi, dan mempengaruhi orang lain, menciptakan 5) Kondisi perubahan secara efektif di dalam fisik yang sehat dan kuat. penampilan kelompok, dan menggerakkan orang lain, sehingga secara sadar orang lain tersebut mau d. Kepemimpinan Situasional melakukan apa yang dikehendaki. Dalam definisi Kepemimpinan, Sementara itu Sondang P. Siagian bahwa kepemimpinan itu akan terjadi (1999:47), mengemukakan lima fungsi- apabila di dalam situasi tertentu fungsi kepemimpinan yaitu : (1). seseorang mempengaruhi perilaku Pimpinan selaku penentu arah yang orang lain baik secara perorangan akan ditempuh dalam usaha pencapaian ataupun kelompok. Menurut Blanchard Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 137
  • 4. (1982:83) kepemimpinan sebagai memberi dorongan yang lebih besar proses dapat dirumuskan sebagai terhadap pemenuhan harapan tersebut, berikut: maka semakin besar pula prestasi yang akan diperoleh para pegawainya. House mengemukakan empat gaya L= F (l, f, s) kepemimpinan yang menjadi perilaku seorang pemimpin yaitu : 1) kepemimpinan yang berorientasi pada Keterangan : prestasi, 2) kepemimpinan direktif, 3) L = Leadership kepemimpinan partisipatif, 4) l = leader kepemimpinan suportif. Implikasi s = situation manajerial terhadap gaya-gaya tersebut F = function adalah : f = follower 1) Gaya suportif. 2) Gaya direktif, Jadi dari rumus tersebut kepemimpinan 3) Gaya partisipatif, merupakan fungsi dari interaksi antara 4) Gaya yang berorientasi pada pemimpin, bawahan dan situasi. prestasi. Jadi dapat di simpulkan bahwa Kepemimpinan situasional Kepemimpinan Manajer adalah cara menggunakan dua dimensi atau usaha Manajer dalam kepemimpinan yang sama seperti mempengaruhi, mendorong, dikenali oleh Fiedler: perilaku tugas dan membimbing, mengarahkan, dan hubungan. Tetapi Hersey dan Blanchard menggerakkan karyawan, staf, serta (1998:13) melangkah lebih jauh dengan pihak lain yang terkait untuk bekerja, menganggap masing-masing dimensi berperan serta guna mencapai tujuan sebagai tinggi atau rendah dan yang telah ditetapkan. kemudian menggabung semuanya Wahyosumijo (1999:25-26) menjadi empat perilaku pemimpin yang mengemukakan ada empat macam spesifik: memberitahukan, menjual, model kepemimpinan bila dikaitkan berperan serta, dan mendelegasikan ( dengan ciri kepribadian seorang telling, selling, participating, delegation). pemimpin yaitu: Model Fiedler (l974), Jadi kepemimpinan dalam teori Model Houss Path Goal (l974), Model Hersey dan Blanchard mengemukakan Vroom-Yetton (l973) dan model situasi tentang gaya kepemimpinan situasional (l977).17 Dari keempat model tersebut yaitu pemimpin yang berhasil yang penting untuk dikembangkan menyesuaikan gaya kepemimpinan adalah model kepemimpinan situasi. mereka dengan kebutuhan situasinya. Menurut Miftah Toha (1993:56) kepemimpinan situasional didasarkan B. Motivasi Kerja pada saling berhubungannya di antara a. Pengertian Motivasi hal-hal berikut ini: Motivasi berasal dari kata latin 1) jumlah petunjuk dan pengarahan movere yang berarti dorongan atau yang diberikan oleh pimpinan, menggerakkkan. Motivasi (motivation) 2) jumlah dukungan emosional yang dalam manajemen hanya ditujukan pada diberikan oleh pimpinan, sumber daya manusia umumnya dan 3) tingkat kesiapan atau kematangan bawahan khususnya. Bernard para pengikut dalam melaksanakan Berendoom dan Gary A Stainer dalam tugas khusus, fungsi atau tujuan Sedarmayanti (2000:20), mendefinisikan tertentu. motivasi adalah kondisi mental yang Teori kepemimpinan mendorong aktivitas dan memberi situasional yang dikembangkan oleh energi yang mengarah kepada Robert House yang disebut The Path pencapaian kebutuhan memberi goal theory dalam kutipan Abi Sujak kepuasan atau mengurangi ketidak (1999:17) mengemukakan pada teori seimbangan. Sedang Gibson dkk “pengharapan” dalam motivasi yang (1996:185), mendefinisikan motivasi mengatakan bahwa orang akan adalah kekuatan yang mendorong termotivasi oleh dua harapan berupa seseorang karyawan yang menimbulkan kemampuannya untuk mengerjakan dan mengarahkan perilaku. Sedangkan suatu tugas dan rasa percayanya bahwa motivasi diri menurut Hidayat (2001:2), jika pegawai tersebut dapat adalah suatu usaha yang dapat mengerjakan tugas dengan baik akan menyebabkan seseorang tergerak memperoleh hadiah yang berharga bagi melakukan sesuatu karena ingin dirinya. Menurut House, bila pemimpin mencapai tujuan yang dikehendaki atau Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 138
  • 5. mendapat kepuasan atas perbuatan (1) kebijaksanaa; (2) supervisi tersebut. Motivasi merupakan teknis; (3) hubungan antar manusia penggerak yang mengarahkan pada dengan atasan (4) hubungan tujuan, dan itu jarang muncul dengan manusia, dengan pembinanya; (5) sia-sia. hubungan antar manusia dengan bawahannya; (6) gaji dan upah; (7) b. Teori Motivasi kestabilan kerja; (8) kehidupan 1) Hierarki Kebutuhan pribadi; (9) kondisi tempat kerja; Menurut Maslow. (10) status Menurut Robbin (1998:168) mengemukakan, teori ini mula-mula C. Hubungan Kepemimpinan Dengan dipelopori oleh Abraham Maslow Motivasi pada tahun 1954. Ia menyatakan Berdasarkan teori yang bahwa manusia mempunyai dikemukakan Mc. Clelland menyatakan pelbagai keperluan dan mencoba bahwa ada tiga type dasar kebutuhan mendorong untuk bergerak motivasi yaitu kebutuhan untuk prestasi memenuhi keperluan tersebut. (need for Achievement), kebutuhan akan Keperluan itu wujud dalam afliasi (need for affiliation), dan kebutuhan beberapa tahap kepentingan. akan kekuasaan (need for power). Pemimpin Setiap manusia mempunyai suatu perusahaan dalarn memotivasi keperluan untuk memenuhi karyawan hendaknya dapat menyediakan kepuasan diri dan bergerak peralatan, menciptakan lingkungan kerja memenuhi keperluan tersebut. Lima yang baik, memberikan kesempatan hierarki keperluan mengikut Maslow pegawai untuk mengembangkan karir, (1954) adalah kebutuhan: (1) Faali sehingga memungkinkan karyawan untuk (fisiologis): antara lain rasa lapar, meningkatkan semangat kerjanya, yang haus, perlindungan (pakaian dan merupakan daya penggerak untuk perumahan), sex dan kebutuhan memotivasi karyawan dalam mengarahkan ragawi lain, (2) Keamanan : antara semua potensi yang dimilikinya. lain keselamatan dan perlindungan Pimpinan perusahaan sebagai atasan terhadap kerugian fisik dan juga memerlukan pemenuhan kebutuhan- emosional, (3) Sosial: mencakup kebutuhan sebagaimana dikembangkan oleh kasih sayang, rasa dimiliki, diterima Maslow, Herzberg dan Mc. Clelland, sebagai baik, dan persahabatan, (4) sumber motivasi dalam rangka Penghargaan : mencakup faktor meningkatkan semangat kerja karyawan. rasa hormat internal seperti harga- Namun yang paling penting bagi seorang diri, otonomi, dan prestasi; dan karyawan adalah motivasi yang dimulai dari faktor hormat ekstemal seperti dalam dirinya sendiri ( motivasi instrinsik ), status, pegakuan, dan perhatian.(5) sesuai dengan pendapat G.R Terry dalarn Aktualisasi-diri: dorongan untuk Winardi (1971:167) bahwa "Motivasi yang menjadi apa yang ia mampu paling berhasil adalah pengarahan diri menjadi; mencakup pertumbuhan, sendiri oleh pekerja yang bersangkutan. mencapai potensialnya, dan Keinginan atau dorongan tersebut harus pemenuhan diri. datang dari individu itu sendiri dan bukanlah dari orang lain dalam bentuk kekuatan dari luar. 2) Motivasi Frederich Teori yang mendasari kajian Herzberg/Teori Hygiene. penelitian ini adalah teori Motivasi Dalam Sedarmayanti Kebutuhan untuk berkarya. Atkinson dan (2000:195), Frederich Herberg Birch (1978) mengembangkan teori motivasi menyatakan pada manusia berlaku kerja yang dikemukakan oleh Mc. Clelland, faktor motivasi dan faktor Atkinson, Clark dan Cowel (1953, 1976). Mc. pemeliharaan dilingkungan Clelland et al. (1953, 1976) mengambil teori Pekerjaanya. Dari hasil asalnya dengan konsep motif prestasi yang penelitiannya menyimpulkan dikemukakan oleh Murray pada tahun 1938. adanya enam faktor motivasi yaitu Teori ini berbeda dengan teori Maslow (1) prestasi; (2) pengakuan; (3) karena penekanannya kepada keperluan kemajuan kenaikan pangkat; (4) peringkat tinggi. Teori ini menyatakan bahwa pekerjaan itu sendiri; (5) individu yang tinggi motivasi kerja akan kemungkinan untuk tumbub; (6) menunjukkan keutamaan yang tinggi kepada tanggung jawab. Sedangkan untuk situasi yang sederhana, yaitu kemungkinan pemeliharaan terdapat sepuluh derajat mencapai keberhasilan dan faktor yang perlu diperhatikan, yaitu kegagalan adalah sama. Sebaliknya orang- Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 139
  • 6. orang yang rendah motivasi berprestasinya orang-orang untuk mengatasi segala suka kepada situasi yang sangat sukar atau tantangan dan hambatan dalam upaya sangat mudah mencapai keberhasilan mencapai tujuan. (Atkinson dan Birch, 1978; McClelland, Karyawan memerlukan motivasi- 1961). memberikan ciri-ciri yang ada pada motivasi yang berasal dari luar dirinya yang individu yang mempunyai motivasi tentu saja sangat perlu diperhatikan oleh kerja/pencapaian yang tinggi: manajer atau Manajer. Namun demikian a) suka membuat kerja yang berkaitan dalam motivasi kerja merupakan motivasi dengan prestasi, yang dimulai Dari dalam diri karyawan itu b) suka mengambil risiko yang sederhana, sendiri. Dorongan dari dalam diri sendiri c) lebih suka membuat kerja yang mana akan lebih berhasil daripada dorongan dari individu itu bertanggungjawab bagi luar. Sebagaimana E. J. Donal dalam keberhasilan kerja itu, Komaruddin membagi motivasi dalam dua d) suka rnendapat kemudahan tentang jenis : kerja itu, a) Motivasi intrinsik adalah motivasi yang e) lebih mementingkan masa depan timbul dari dalam diri seseorang. daripada masa sekarang dan masa Motivasi ini sering disebut “motivasi yang telah lalu, dan tabah apabila murni” misalnya, kebutuhan untuk kerja, menemui kegagalan. kebutuhan akan perasaan diterima. Kebutuhan akan prestasi, walaupun b) Motivasi ekstinsik adalah motivasi yang tidak dikemukan secara tegas dalam hierarki datang dari luar diri seseorang. kebutuhan Maslow, namun mendasari Misalnya, kenaikan pangkat, pujian, kebutuhan pengharapan dan aktualisai diri. hadiah dan sebagainya. Begitu pula motivator Herzberg menekankan Jadi dari uraian tersebut dapat pengakuan akan prestasi itu penting bagi dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kekuasaan. Dalam Malayu, Hasibuan motivasi kerja karyawan adalah (2000:162-163), mengarahkan, dan mendorong seorang Mc. Clelland mengemukkan teorinya karyawan untuk melakukan tindakan dan yaitu Mc. Clelland's Achievement Motivation mengatasi segala tantangan dan hambatan Theory atau Teori Motivasi Prestasi Mc. dalam upaya untuk mencapai tujuan Clelland. Teori ini berpendapat bahwa perusahaan. Dengan demikian sebagai karyawan mempunyai cadangan energi dimensi dalam motivasi kerja seorang potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan karyawan dalam kajian penelitian ini adalah : digunakan tergantung pada kekuatan 1. Dorongan untuk mencapai tujuan dorongan motivasi seseorang dan situasi 2. Dorongan memiliki keyakinan diri serta peluang yapg tersedia. Energi akan 3. Dorongan untuk memiliki kebanggaan dimanfaatkan oleh karyawan karena 4. Berusaha menjalankan tugas dengan baik dorongan oleh: (1) kekuatan motif dan kekuatan dasar yang terlibat, (2) harapan D. Hipotesis Penelitian keberhasilannya, dan (3) nilai insentif yang Penulisan ini menjelaskan tentang terlekat pada tujuan. Hal-hal yang pengaruh kepemimpinan situasional memotivasi seseorang adalah : terhadap motivasi kerja karyawan CV. Duta 1) Kebutuhan akan prestasi (need bangsa group Pasrepan Pasuruan. for achievement=n Ach),. Penelitian ini bermaksud memberikan 2) Kebutuhan akan affliasi (need for wacana secara mendetail, mengenai Affiliation=n. Af). permasalahan yang terkait dengan motovasi 3) Kebutuhan akan kekuasaan karyawan. Adapun model kerangka (need for Power = n Pow)., konseptual dapat digambarkan sebagai Seseorang individu itu lebih berhasil berikut : daripada individu yang lain karena mereka mempunyai keinginan pencapaian yang lebih Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja tinggi. Keinginan ini memberi mereka (X) (Y) motivasi untuk bekerja dengan lebih tekun Situasional (McClelland et al, 1976). Selanjutnya, Mc Clelland (1961;56) menyatakan bahwa motivasi kerja/pencapaian bukan suatu yang Gambar 2.2: Kerangka Konseptual boleh diwarisi. Disebabkan pengaruh situasi Penelitian disekitarnya, maka motivasi kerja/pencapaian boleh dibentuk mengikut Berdasarkan model kerangka cara tertentu. konseptual di atas dapat dirumuskan Davis dan Newstroom (1985:88) hipotesis penelitian adalah diduga bahwa mendefinisikan motivasi kerja (achievement gaya kepemimpinan situasional berpengaruh motivation) adalah dorongan dalam diri Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 140
  • 7. signifikan terhadap Motivasi kerja karyawan mengukur motivasi kerja karyawan CV. Duta Bangsa Pasrepan Pasuruan. sebagai berikut : BAB III. METODE PENELITIAN a) Dorongan untuk mencapai tujuan b) Dorongan memiliki keyakinan diri A. Rancangan Penelitian c) Dorongan untuk memiliki Tujuan yang ingin dicapai dalam kebanggaan penelitian ini adalah mendeskripsikan d) Berusaha menjalankan tugas variabel Gaya kepemimpinan situasional dengan baik terhadap Motivasi kerja karyawan CV. Duta Skala pengukuran yang digunakan untuk Bangsa Group Pasrepan Pasuruan, serta item, indikator dan variabel penelitian menjelaskan (eksplanasi) hubungan dan dengan skala. pengaruh variabel Gaya kepemimpinan terhadap Motivasi kerja karyawan CV. Duta Bangsa Group Pasrepan Pasuruan. D. Jenis dan Sumber Data Rancangan penelitian yang dipandang paling Data primer merupakan data yang efektif dan efisien untuk menjelaskan didapat dari sumber pertama baik dari hubungan dan pengaruh dari beberapa individu maupun perseorangan. Data primer variabel adalah metode penelitian penelitian ini diperoleh melalui pengisian eksplanatory atau penelitian penjelasan, kuesioner dari responden karyawan CV. yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan Duta Bangsa Group Pasrepan Pasuruan. kausal antara variabel-variabel melalui Data sekunder merupakan data yang pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995:5). telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain yang masih ada relevansinya dengan obyek penelitian. Data dalam B. Lokasi Penelitian penelitian ini di peroleh dari bagian Penelitian dilakukan CV. Duta Bangsa administrasi CV. Duta Bangsa Group Group Pasrepan Pasuruan, dengan alamat Pasrepan Pasuruan yang mencakup sejarah penelitian : Jl. Bromo desa Rejosalam dan profil perusahaan. kecamatan Pasrepan kabupaten Pasuruan. Data-data tersebut dikumpulkan Adapun alasan pemilihan lokasi ini, karena dengan metode observasi, kuesioner dan perusahaan ini tergolong perusahaan yang dokumentasi. cukup besar di Pasuruan dan sudah memiliki beberapa cabang di kabupaten lain seperti di E. Populasi dan Sampel Penelitian Jember dan Situbondo. Menurut Sugiono (2000:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari C. Variabel Penelitian obyek dan subyek yang mempunyai kualitas 1. Definisi Konseptual Variabel dan karakteristik tertentu yang ditetapkan a. Gaya kepemimpinan oleh peneliti untuk dipelajari kemungkinan Situasional (X) pemimpin yang ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini berhasil menyesuaikan gaya adalah seluruh karyawan di CV. Duta kepemimpinanya sesuai dengan Bangsa Group Pasrepan Pasuruan kebutuhan situasinya. sebanyak 56 karyawan. oleh karena jumlah b. Motivasi kerja (Y) adalah populasi relative kecil hanya 56 orang, maka dorongan dalam diri seseorang untuk tidak dilakukan penarikan sampel, penelitian mengatasi segala tantangan dan dilakukan dengan cara sensus yaitu diambil hambatan dalam upaya mencapai keseluruhan untuk diteliti. tujuan. 2. Definisi Operasional F. Instrumen Penelitian 1) Gaya kepemimpinan Situasional Untuk memperoleh data tentang gaya Manajer. Mengenai indikator-indikator kepemimpinan situasional terhadap Motivasi untuk mengukur gaya kepemimpinan kerja karyawan CV. Duta Bangsa Group Manajer sebagai berikut: Pasrepan Pasuruan, maka instrumen yang a) Cara pimpinan mendorong digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan berprestasi kuisioner. Menurut Nazir (1998;246), b) Cara pimpinan memberi perintah, kuisioner adalah sebuah set pertanyaan petunjuk yang secara logis berhubungan dengan c) Cara pimpinan ikut berpartisipasi masalah peneliti dan tiap pertanyaan dengan bawahan merupakan jawaban-jawaban yang 2). Motivasi kerja adalah dorongan dalam mempunyai makna dalam menguji hipotesa. diri orang-orang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan G. Teknik Analisis Data dalam upaya mencapai tujuan. Sebagamana data yang kedudukannya Mengenai indiktor-indikator untuk sangat penting dalam suatu penelitian Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 141
  • 8. dengan tujuan penggambaran variabel yang memperluas pasar dengan mendirikan diteliti, maka data dalam suatu penelitian plant Ready mix di daerah Jember dapat dikumpulkan dengan suatu instrumen . dengan tujuan untuk memenuhi Dan instrumen yang digunakan untuk permintaan pasar di daerah Lumajang, mengumpulkan data harus memenuhi dua Jember, Situbondo, Bondowongso dan persyaratan penting yaitu valid dan reliabel Probolinggo. Pada tahun ini juga , devisi 1. Uji Validitas concrete block mulai berdiri dan Untuk melakukan uji validitas berproduksi, plantnya berdiri di kota mengunakan korelasi product moment Pasuruan dengan pangsa pasar pearson, Valid tidaknya indikator (item) Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan dari daftar pertanyaan yang dianjurkan sekitarnya. Duta bangsa group juga apabila korelasinya positif dan membuka unit perusahaan yang signifikan, yang ditujukan dengan nilai bergerak dibidang jasa yaitu Otobus signifikan rhitung < α 0,05. Dalam Pariwisata yang berada di Jl. Raya penelitian ini uji validitas dilakukan Sukorejo no.128 Sukorejo Pasuruan. bersama-sama uji reliabilitas dengan menggunakan analisis statistik di mana 2. Visi dan Misi Duta Bangsa Group uji reliabilitas diuji jika semua item valid. Pasuruan 2. Uji Reliabilitas Adapun visi dan misi Duta Bangsa Uji reliabilitas digunakan untuk Group adalah sebagai berikut: mengetahui sejauh mana alat ukur a. Visi dapat dipercaya mengukur secara Menjadi Leading Company konsisten, dan hanya dilakukan Industri bahan bangunan terhadap item yang valid. Uji reliabilitas khususnya ready mix, concrete yang digunakan dalam penelitian ini block & precast untuk memenuhi adalah metode alpa cronbach yaitu kebutuhan dan kepuasan dengan cara membandingkan koefisien konsumen melalui pengembangan alpha (rhitung) dengan alpha Cronbach sumber daya manusia, teknologi dan internal business processes 3. Uji Hipotesis yang sejalan dengan Uji statistik ini dilakukan dengan perkembangan perusahaan. tujuan untuk menguji kebenaran dan b. Misi membuktikan ada tidaknya korelasi 1. Memenuhi kebutuhan antara variabel bebas dan variabel konsumen dengan produk terikat. Dari hasil regresi akan diketahui yang berkualitas dan besarnya koefisien masing-masing pelayanan yang memuaskan. variabel. Dan besarnya koefisien dapat 2. Memberikan kenyamanan dilihat dengan adanya hubungan dari bekerja pada karyawan variabel-variabel bebas, baik terpisah dengan lingkungan kerja yang atau secara bersama-sama. Kemudian aman, peningkatan kualitas untuk melakukan uji atas hipotesa yang hidup dan kesempatan untuk telah dirumuskan, maka dilakukan pengembangan pribadi. pengujian dengan menggunakan Uji t. 3. Meningkatan laba Jika I t hitung > tabel α 0,05 I maka Ho ditolak, perusahaan. berarti variabel bebas memiliki pengaruh 4. Mengoptimalkan kapasitas signifikan. produksi terutama ready mix, BAB IV. HASIL PENELITIAN concrete dan precast. 5. Menciptakan high value bagi A. Gambaran Umum Obyek Penelitian owner. 1. Sejarah CV. Duta Bangsa Group Pasrepan Pasuruan 3. Karakteristik Responden Duta bangsa group merupakan Responden dalam penelitian ini perusahaan keluarga yang bergerak adalah seluruh karyawan Duta Bangsa dibidang industri bahan bangunan Group Pasuruan sejumlah 56 responden khususnya Ready Mix, Concrete block dengan karakteristik menurut usia dan Precast yang berdiri tahun 2002 dimana menunjukkan 46,4% responden dengan nomor ijin usaha: berusia 31-40 tahun, 89,2% responden 517/179/424.061/2002 dengan NPWP : berjenis kelamin laki-laki, dan 42,8% 02.313.373.9-624.000 yang terletak di pendidikan SLTA. Jl. Bromo desa Rejosalam kecamatan Pasrepan kabupaten Pasuruan. B. Uji Validitas Dalam perkembangannya pada Pengujian validitas instrument tahun 2004 Duta bangsa group menggunakan metode SPSS 11.5 For Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 142
  • 9. Windows dengan kreteria keputusan, jika Dari hasil pengujian diketahui sig. (2-tailed)<0.05=valid, dan jika sig. (2- bahwa nilai koefisienVIF di bawah tailed)>0.05=tidak Berdasarkan hasil SPSS 10, hal ini memenuhi syarat non 11.5 For Windows diperoleh validitas item multikolinearitas sesuai dengan pervariabel sebagai berikut: Hair (1992:48) yang mengemukakan bahwa dengan nilai a. Sebagian besar skor item dari variabel toleransi =10% maka nilai VIF = 10 gaya kepemimpinan situasional (karena TxVIF = 1) yang berarti signifikan dengan total item, yang bahwa jika nilai VIF di bawah 10 ditunjukkan nilai sig. (2-(tailed)<0.05 (sepuluh) dijamin tidak terjadi sehingga pengukuran itemnya multikolinearitas. Berdasarkan dinyatakan valid. pendapat tersebut maka dapat b. Semua skor item dari variabel motivasi disimpulkan bahwa tidak terjadi kerja signifikan dengan total item, multikolinearitas antar variabel karena sig. (2-(tailed)<0.05 sehingga bebas. pengukuran semua item dari variabel 2) Uji Autokorelasi kinerja dinyatakan valid. Nilai koefisien Durbin Watson seperti dikemukakan pada C. Uji Reliabilitas lampiran 5, D = 2,023 di sekitar 2. Berdasarkan hasil analisis ini mengindikasikan tidak terjadi menunjukkan nilai koefisien reliabilitas autokorelasi seperti dikemukakan Cronbach Alpha untuk semua variabel lebih Gujarati (1988:217) bahwa besar dari nilai koefisien reliabilitas dianggap nonautokorelasi apabila Cronbach Alpha 0.6, dengan kata lain hasil koefisien Durbin Watson di antara 1 pengukuran reliabel. Kriteria keputusan ini dan 3 atau 1 ≤ D ≤ 3. atau dapat mengacu pada ketentuan jika nilai koefisien dihitung dengan rumus : reliabilitas cronbach alpha > 0.6, maka D = 2 (1-r) reliabilitas semakin baik, dan sebaliknya 2,354 = 2 (1-r) apabila nilai koefisien reliabilitas cronbach 2r = 2 – 2,354 alpha < 0.6, maka kurang reliabilitas. 2r = 0,354 r = 0,354 : 2 = 0,177, berarti D. Analisis Hasil Penelitian mendekati 0 (nol) sehingga dapat Analisis frekuensi tanggapan disimpulkan bahwa tidak terjadi responden tentang indikator dan item dari autokorelasi. Batas toleransi adalah masing-masing variabel menunjukkan bahwa antara 1 dan 3, atau jika r = ± 0,5 tanggapan responden berada pada daerah dikatakan korelasi cukup berarti. positif sehingga layak untuk diteliti lebih 3) Uji Heteroskedastisitas lanjut. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa model 1. Hasil Analisis Regresi Linear regresi linear berganda telah Analisis regresi linear ditujukan memenuhi asumsi klasik sehingga untuk menguji pengaruh antara variabel layak untuk digunakan sebagai independen dengan variabel motivasi kerja model analisis selanjutnya. sebagai variabel dependen. Analisis b. Uji Hipotesis regresi linear dikemukakan pada lampiran Untuk menguji hipotesis 5. dari lampiran tersebut diketahui model digunakan uji t dengan hasil sebagai regresi linear untuk menguji pengaruh berikut : gaya kepemimpinan situasional (X Uji pengaruh terhadap motivasi kerja (Y) adalah : masing-masing variabel bebas, yakni: Y = 38,395 + 0,462 X gaya kepemimpinan situasional terhadap motivasi kerja karyawan CV. a. Uji asumsi klasik Duta Bangsa Group Pasuruan dengan 1) Uji Multikolinearitas uji t diperoleh pengaruh koefisien yang dikemukakan pada tabel berikut: Hasil Uji Koefisien Regresi Koefisien Variabel t hitung Siq Keterangan undestandardized X 0,462 2,169 0,035 Signifikan Sumber : Data Primer diolah Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 143
  • 10. Tabel di atas menunjukkan cara pimpinan memberi kesempatan pada bahwa variabel gaya kepemimpinan karyawan untuk mendiskusikan dalam situasional (X) mempunyai pengaruh melaksanakan tugas dan cara pimpinan signifikan terhadap motivasi kerja (Y) memberi kesempatan kepada karyawan terbukti nilai probabilitasnya 0,035 < untuk menyampaikan perasaan. 0,05, atau nilai t hitung > t tabel yaitu Kondisi di lapangan menunjukkan 2,169 > 1,66, artinya gaya bahwa motivasi kerja karyawan CV. Duta kepemimpinan situasional (X) Bangsa di tunjukkan dengan dorongan diterapkan maka motivasi kerja (Y) karyawan dan usaha untuk bekerja lebih baik akan meningkat. Hal ini dapat dilihat seperti dalam teori Mc Clelland et al, 1976 dari besarnya koefisien regresi dan bahwa Seseorang individu itu lebih berhasil tingkat signifikansi. daripada individu yang lain karena mereka Sedangkan berdasarkan mempunyai keinginan pencapaian yang lebih adjusted R squer sebesar 0,063 tinggi. Keinginan ini memberi mereka menunjukkan bahwa proporsi motivasi untuk bekerja dengan lebih tekun. kemampuan variabel X dalam Berdasarkan pembahasan hasil mempengaruhi motivasi kerja penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya karyawan adalah 6,3% atau bisa kepemimpinan situasional mempunyai dikatakan kurang seberapa pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja berpengaruh. Sedangkan sisanya karyawan CV Duta Bangsa ini berarti sebesar 93,7% dipengaruhi oleh hipotesis penelitian tentang pengaruh gaya faktor-faktor lain yang tidak kepemimpinan situasional terhadap motivasi dimasukkan dalam model regresi ini. kerja diterima. E. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Kepemimpinan situasional merupakan kegiatan pimpinan dalam A. Kesimpulan usahanya untuk mempengaruhi, mendorong, 1. Tanggapan responden terhadap membimbing, mengarahkan dan Gaya Kepemimpinan Situasional menggerakkan karyawan dengan melakukan tergolong tinggi dibuktikan dengan hasil pendekatan sesuai situasi tertentu dan distribusi frekuensi dengan rata-rata tingkat kematangan (kedewasaan) para keseluruhan indikator adalah 3.96. bawahan yang dipimpin dengan demikian 2. Tanggapan responden terhadap dimensi dari kepemimpinan situasional oleh motivasi kerja juga tinggi. Hal ini pimpinan CV Duta Bangsa dalam penelitian dibuktikan dengan hasil distribusi ini adalah terdiri dari tiga indikator yaitu Cara frekuensi dengan rata-rata keseluruhan pimpinan mendorong karyawan berprestasi, indikator adalah 4.68. Cara pimpinan memberi perintah atau 3. Variabel gaya kepemimpinan petunjuk, Cara pimpinan ikut berpartisipasi situasional (X) mempunyai pengaruh dengan bawahan. signifikan terhadap motivasi kerja (Y) Dari hasil analisis model regresi di terbukti nilai probabilitasnya 0,035 < atas menunjukkan bahwa variabel gaya 0,05, atau nilai t hitung > t tabel α 0,005 kepemimpinan situasional memiliki pengaruh yaitu 2,169 > 1,66. yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja karyawan CV. Duta Bangsa, ini di B. Saran buktikan dengan nilai probabilitasnya 0,035 1. Gaya kepemimpinan situasional < 0,05, atau hasil uji t menunjukkan nilai t perlu ditingkatkan dan dikembangkan di hitung < t tabel α 0,05 yaitu 2,169 > 1,66 artinya lingkungan kerja CV Duta Bangsa dalam ketika kepemimpinan situasinal di terapkan rangka meningkatkan motivasi kerja maka motivasi karyawan CV. Duta Bangsa karyawan pada CV Duta Bangsa untuk akan meningkat. bekerja lebih baik. Gambaran tentang motivasi kerja 2. Secara deskripsi motivasi kerja karyawan CV. Duta Bangsa oleh peneliti karyawan CV. Duta Bangsa Group perlu dikategorikan cukup baik hal ini bisa ditinjau diperhatikan, oleh karena itu indicator- dari nilai rata-rata skor atas variabel motivasi indikator yang menjadi pendukung kerja (Y) sebesar 56,9. kenyataan tersebut karyawan untuk bekerja lebih baik harus menunjukkan bahwa motivasi karyawan CV. diperhatikan juga Duta Bangsa tidak banyak dipengaruhi oleh 3. Perlu adanya penelitian lanjutan gaya kepemimpinan situasional ini ditunjang untuk mencari variabel-variabel lain oleh sub variabel cara pimpinan ikut yang mempunyai pengaruh terhadap berpartisipasi dengan bawahan terutama Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 144
  • 11. motivasi kerja pada karyawan CV. Duta Komputindo Kelompok Gramedia. Bangsa Group Jakarta. Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandor Maju, 2001 DAFTAR PUSTAKA Sheltom, Ken (editor). A New Paradigm of leadership, Jakarta : Elexmedia Komputindo,1998 Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Siagian, Sondang, Teori Dan Praktek Sumber Daya Manusia: Strategi Kepemimpinan, Cetakan Ke–3, Keunggulan Kompetitif. BPFE: Rineka Cipta, Jakarta. 1989. Yogyakarta. Siagian, Sondang, P. 1997. Manajemen Davis, Keith & Newstrom, John W., Human Sumber Daya Manusia. Cetakan ke Behaviour at Work, Alih bahasa: lima. Bumi Aksara. Jakarta. Agus Dharma, Jakarta: Erlangga, Simamora, Henry. Manajemen Sumber 1985 Daya Manusia, Yogyakarta: Bagian Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia Penerbitan STIE YKPN, 2000. dan Sumber Daya Manusia, Singarimbun, M dan Effendi, S. 1995. Yogyakarta:Andi, 1992 Metode Penelitian Survai. LP3ES. Hasibuan, S.P. Melayu. Manajemen Dasar Jakarta. Pengertian dan Masalah. Jakarta: Sugiono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Gunung Agung,1996 CV. Alfabets. Bandung. Hersey, Paul dan Blancard, Ken. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Management of Organizational Bandung: Alfabeta, 2000 Behaviour, Prentice Hall Inc. Sujak, Abi. Kepemimpinan Manajer, Jakarta: Englewood Cliffs, New Jersey, 1982 Rajawali Pers, 1990 Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Swasto, Bambang. 2003. Pengembangan (Bandung: Alumni, 1983) Sumber Daya Manusia. Kotter, John P.. & Heskett, James L., 1998. (pengaruhnya terhadap kinerja dan Corporate Culture and Performance imbalan). Bayumedia. Malang. (terj. Benyamin Molan). Jakarta: PT Terry, Georger. R, Principles of Prehalindo Management, Edisi ke-6, Richard Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset D. Irwin Homewood, Illionis, 1972. untuk Bisnis dan Ekonomi. Thoha, Miftah Kepemimpinan dalam Erlangga. Surabaya. Manajemen Suatu Pendekatan Luthan, Fred. 1995. Organizational Perilaku, (Jakarta:Raya Srafindo Behavior. Singapore: McGraw- Pustaka, 1993 Hill,Inc. Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Jakarta: Galia Indonesia, 1987 Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Maslow, Abraham H, Motivasi dan Kepribadian. LPPM dengan PT. Pustaka Binaman Presido, Jakarta. 1993. McClelland, David C. et al. The Achievement Motive. New York: Irvington, Publisher, 1976 Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, dan Aplikasi. Alih Bahasa Handayani Ujatmika. Edisi Bahasa Indonesia. Prehanlindo. Jakarta. Robbins, Stephen P, Organizational Behaviour, buku 2, Alih bahasa: Hadyana Pujaatmaka, Jakarta: Prenhallindo, 1998 Ruky, Achmad S., Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002 Santoso, Siagian. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Jurnal OTONOMI Volume 10. No. 2 Nopember 2010 145