1. ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI JABATAN
DAMPAKNYA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
PADA UPTD PENDIDIKAN TK DAN SD KEC. KLEMAHAN
ABSTRACT
Oleh:
Sinollah
Pelaksanaan program promosi jabatan perlu diperhatikan bagi pihak perusahaan
untuk memaksimalkan kinerjanya dalam menghasilkan pelayanan yang baik dalam upaya
meningkatkan semangat kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pelaksanaan program promosi jabatan pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
Klemahan, semangat kerja karyawan, dan menguji dampak pelaksanaan program promosi
jabatan terhadap semangat kerja karyawan pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
Klemahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
pendekatan penelitian deskriptif dan verifikatif. Populasi penelitian berjumlah 307 karyawan,
dan teknik penarikan sampel menggunakan cluster random sampling sehingga diperoleh 76
karyawan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi,
kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan korelasi pearson product moment
dan koefisien determinasi, serta uji t dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows.
Hasil penelitian menyebutkan pelaksanaan program promosi jabatan berdasarkan tanggapan
responden dengan hasil baik, sedangkan semangat kerja karyawan menunjukkan hasil baik.
Hasil analisis penelitian menunjukkan pelaksanaan program promosi jabatan berdampak
terhadap semangat kerja karyawan menunjukkan tingkat hubungan cukup yaitu sebesar 0.501,
dengan kontribusi dampak sebesar 25.10%, dan sisanya sebesar 74.90% merupakan dampak
faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis seperti, kompensasi, konflik dengan rekan kerja,
kepuasan kerja, pelatihan, dan lain-lain.
PENDAHULUAN menghambat tujuan organisasi yang ingin
dicapai.
1.1. Latar Belakang Penelitian Oleh karena itu, sumber daya
Sumber daya manusia merupakan manusia perlu dikelola dan dikembangkan
faktor terpenting dalam setiap kegiatan secara terus menerus agar diperoleh
perusahaan, karena bagaimanapun sumber daya manusia yang bermutu dalam
canggihnya teknologi yang digunakan arti yang sebenarnya, yaitu pekerjaan yang
tanpa didukung oleh manusia sebagai dilaksanakannya akan menghasilkan
pelaksana kegiatan operasionalnya tidak sesuatu yang memang dikehendaki.
akan mampu menghasilkan output yang Bermutu bukan hanya berarti pandai saja
sesuai dengan tingkat efisiensi yang tetapi memenuhi semua syarat kualitas
diharapkan. Peranan sumber daya manusia yang dituntut pekerjaan itu sehingga
dalam organisasi sebenarnya sudah ada pekerjaan itu benar - benar dapat
sejak dikenalnya organisasi sebagai wadah diselesaikan sesuai rencana
usaha bersama dalam mencapai suatu (Sedarmayanti, 2001 : 17).
tujuan. Dengan berbagai macam individu Dalam usaha mengelola dan
yang ada dalam suatu organisasi memanfaatkan sumber daya manusia
perusahaan, dimana terdapat perbedaan diperlukan adanya manajemen yang baik,
dalam latar belakang seseorang seperti karena manusia sebagai makhluk sosial
pendidikan, pengalaman, ekonomi, status, mempunyai karakter yang sangat berbeda
kebutuhan, harapan dan lain sebagainya dengan alat produksi lainnya. Manusia
menuntut pimpinan perusahaan untuk sebagai makhluk sosial juga mempunyai
dapat mengelola dan memanfaatkannya pemikiran dan keinginan yang berbeda-
sedemikian rupa sehingga tidak beda, sedangkan perusahaan
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 94
2. mengharapkan pegawainya dapat bekerja suasana kerja yang terdapat di dalam suatu
dengan baik, dan memiliki produktivitas organisasi yang menunjukkan rasa
yang tinggi serta mampu menjabarkan visi kegairahan di dalam melaksanakan
dan misi yang telah disepakati bersama pekerjaan dan mendorong mereka untuk
dalam rangka pencapaian tujuan bekerja secara lebih baik dan lebih
perusahaan. Hal ini dapat tercapai apabila produktif.
setiap pegawai memiliki keterampilan dan Dengan adanya target promosi
semangat kerja yang tinggi pula. Menurut jabatan, pasti pegawai akan merasa
Schuller, Dowling, Smart dan Hubber yang dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan
dikutip oleh Jusuf Irianto (2002:3) diakui kemampuan kerjanya oleh
manajemen sumber daya manusia manajemen perusahaan sehingga mereka
merupakan pengakuan tentang pentingnya akan menghasilkan keluaran (output) yang
tenaga kerja organisasi sebagai sumber tinggi serta akan mempertinggi loyalitas
daya manusia yang sangat penting dalam (kesetiaan) pada perusahaan. Oleh karena
memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan itu, pimpinan harus menyadari pentingnya
organisasi, dan penggunaan beberapa promosi jabatan dalam peningkatan
fungsi dan kegiatan untuk memastikan semangat kerja yang harus
bahwa sumber daya manusia tersebut dipertimbangkan secara objektif. Jika
digunakan secara efektif dan adil bagi pimpinan telah menyadari dan
kepentingan individu, organisasi dan mempertimbangkan, maka perusahaan
masyarakat. akan terhindar dari masalah-masalah yang
Apalagi di waktu sekarang yang menghambat peningkatan keluaran dan
merupakan era globalisasi sumber daya dapat merugikan perusahaan seperti:
manusia (sdm) memegang peranan yang ketidakpuasan pegawai, Adanya keluhan,
sangat dominan dalam aktivitas atau tidak adanya semangat kerja, menurunnya
kegiatan perusahaan. Berhasil atau disiplin kerja, tingkat absensi yang tinggi
tidaknya perusahaan dalam mencapai atau bahkan masalah-masalah pemogokan
tujuan yang ditetapkan sebelumnya sangat kerja dan turn over tinggi. Untuk dapat
tergantung pada kemampuan sumber daya memutuskan imbalan yang sepenuhnya
manusianya (pegawai) dalam menjalankan diberikan kepada seorang pegawai atas
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. hasil kerjanya, maka perusahaan harus
Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memiliki sesuatu sistem balas jasa yang
memikirkan bagaimana cara yang dapat tepat guna dalam meningkatkan semangat
dilakukan untuk mengembangkan sumber kerja pegawai.
daya manusianya agar dapat mendorong Salah satunya melalui pelaksanaan
kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana program promosi jabatan yang akan
caranya agar pegawai tersebut memiliki berdampak terhadap semangat kerja
produktivitas yang tinggi, yang tentunya pegawai setelah melihat apa yang telah
pimpinan perusahaan perlu memotivasi pegawai laksanakan dalam menjalankan
semangat kerja pegawainya. Salah satu tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,
cara yang dapat ditempuh oleh manajemen sehingga perusahaan dapat menetapkan
adalah dengan promosi jabatan bagi balas jasa yang sepantasnya atas prestasi
mereka yang mampu memberikan prestasi kerja tersebut. Semangat kerja juga dapat
kerja lebih baik sehingga akan digunakan perusahaan untuk mengetahui
meningkatkan semangat kerja pegawai kekurangan dan potensi seorang pegawai.
tersebut. Dari hasil tersebut, perusahaan dapat
Promosi merupakan kesempatan mengembangkan suatu perencanaan
untuk berkembang dan maju yang dapat sumber daya manusia secara menyeluruh
mendorong pegawai untuk lebih baik atau dalam menghadapi masa depan
lebih bersemangat dalam melakukan suatu perusahaan. Perencanaan sumber daya
pekerjaan dalam lingkungan organisasi manusia secara menyeluruh tersebut
atau perusahaan. Sehingga kita perlu berupa jalur-jalur karir atau promosi-
menyadari betapa pentingnya promosi promosi jabatan para pegawainya.
jabatan dilakukan di suatu perusahaan, hal UPTD Pendidikan Tingkat TK dan
ini didasari dari dampak positif yang muncul SD Kec. Klemahan adalah salah satu
dari program tersebut. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Sedangkan semangat kerja dapat penyedia listrik bagi masyarakat luas yang
diartikan juga sebagai suatu iklim atau senantiasa menjaga layanan bagi customer
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 95
3. salah satunya dengan pembinaan bagi semangat kerja bagi beberapa pegawai
pegawainya. Hal ini dikarenakan PT. PLN yang merasa tidak puas dengan apa yang
(Persero) selalu berusaha menciptakan terjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang
sumber daya manusia yang unggul guna ada. Dengan pelaksanaan program
tercapainya tujuan perusahaan. Salah promosi jabatan tidak sesuai dengan
satunya terlihat dengan surat direksi PLN ketentuan yang ada maka dapat dilihat dari
No. 387.K/DIR/2008, tanggal 1 Desember menurunnya semangat kerja pegawai
2008 sebagai dasar dalam pelaksanaan melalui indikator disiplin yang menurun,
program promosi jabatan bagi pegawai sikap dan minat kerja pegawai berkurang,
yang bekerja dengan baik, hal ini bertujuan dimana berdampak pada kualitas kerja
agar pegawai memiliki peningkatan yang tidak optimal. Salah satu contohnya
semangat kerja yang tinggi sehingga akan adalah : Masuk kerja jam 7 sedangkan
menghasilkan output kerja yang mulai bekerja jam 8 atau 9. Tentunya hal ini
berkualitas. Dengan output kerja yang perlu digaris bawahi sebagai bukti
berkualitas dari pegawai maka secara menurunya semangat kerja dikarenakan
langsung atau tidak langsung akan ketidaksesuian dengan ketentuan
mendorong tercapainya tujuan perusahaan pelaksanaan program promosi jabatan
dari segi profit oriented dan non-profit dimana pegawai sudah tidak optimis lagi
oriented. Profit Oriented perusahaan yang dalam bersaing mendapatkan promosi
akan tercapai berupa laba maksimum yang jabatan.
diperoleh dan non-profit oriented berupa Berdasarkan kondisi diatas dapat
tercapainya tujuan pegawai dan lingkungan disimpulkan bahwa pelaksanaan program
masyarakat (terutama customer) yang telah promosi jabatan pada UPTD Pendidikan
menjadi bagian dari perusahaan yang tidak Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan dapat
dapat dipisahakan. dikatakan kurang optimal, karena
Berdasarkan survei awal yang berdasarkan survei awal yang telah
penulis lakukan di UPTD Pendidikan dilakukan penulis ternyata terdapat
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan
diperoleh informasi mengenai ketentuan program promosi jabatan sesuai dengan
pegawai yang berhak mendapatkan ketentuannya. Jadi jelaslah bahwa akibat
promosi jabatan. Pegawai berprestasilah dari program promosi jabatan yang tidak
yang berhak mendapatkan promosi berjalan secara optimal salah satunya
jabatan, berprestasi disini yaitu terdiri dari dapat menyebabkan menurunnya
beberapa kriteria, diantaranya adalah MUK semangat kerja pegawai. Bagaimanapun
(Manajemen Unjuk Kerja) , masa kerja, dan semangat kerja pegawai sangat dibutuhkan
pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan oleh suatu perusahaan dalam mencapai
pandangan menurut Abdurrahmat Fathoni tujuan yang diharapkan.
(2006:121) yang menyatakan promosi Berdasarkan uraian di atas maka
jabatan didasarkan atas beberapa indikator, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yaitu : kejujuran, disiplin, prestasi kerja, mengenai promosi jabatan dan semangat
loyalitas, pendidikan, kepemimpinan, kerja dengan judul : "Analisis Pelaksanaan
komunikatif. Karena tidak semua pegawai Program Promosi Jabatan Dampaknya
suatu perusahaan dapat dipromosikan. Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada
Prinsip "The right man on the right place " UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
harus dipenuhi agar perusahaan dapat Klemahan ".
berjalan dengan efisien dan efektif.
Namun dari wawancara dengan
beberapa guru TK dan SD Kec. Klemahan) 1.2 Rumusan Masalah
terdapat pandangan belum optimalnya Berdasarkan dari latar belakang penelitian
pelaksanaan program promosi jabatan dan identifikasi masalah di atas, maka
yang dilakukan perusahaan karena dapat dirumuskan permasalahan dalam
adakalanya ketika pelaksanaan program penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana
promosi jabatan terjadi ketidaksesuaian tanggapan responden mengenai
dengan ketentuan yang ada, contoh : pelaksanaan program promosi jabatan
adakalanya seorang pegawai yang kurang pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD
berprestasi mendapatkan promosi jabatan Kec. Klemahan.
karena dekat dengan atasan. Hal ini
dikhawatirkan bisa terjadi penurunan
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 96
4. 1. Bagaimana semangat kerja pegawai lebih tinggi, tuntutan kecakapan yang lebih
pada UPTD Pendidikan Tingkat TK tinggi, dan adanya penambahan upah atau
dan SD Kec. Klemahan. gaji, serta tunjangan lainnya.
2. Seberapa besar dampak pelaksanaan Kemudian menurut Abdurrahmat
program promosi jabatan terhadap Fathoni (2006:121) terdapat beberapa
semangat kerja pegawai pada UPTD indikator promosi jabatan diantaranya
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. adalah :
Klemahan. 1. Kejujuran
2. Disiplin
3. Prestasi Kerja
1.3. Tujuan Penelitian 4. Loyalitas
Sesuai dengan uraian pada latar 5. Pendidikan
belakang dan rumusan masalah di atas, 6. Kepemimpinan Dia harus mampu
maka tujuan yang ingin penulis capai dari 7. Komunikatif
penelitian ini adalah : Selanjutnya pengertian semangat
1. Untuk mengetahui tanggapan kerja menurut Alex. S. Nitisemito (2002 :
responden mengenai pelaksanaan 423) menyatakan bahwa : Semangat kerja
program promosi jabatan pada UPTD adalah melakukan pekerjaan secara lebih
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. giat sehingga dengan demikian pekerjaan
Klemahan. akan dapat di harapkan lebih cepat dan
2. Untuk mengetahui semangat kerja lebih baik.
pegawai pada UPTD Pendidikan Di samping itu menurut Alex. S.
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan. Nitisemito (2002:427) mengemukakan
3. Untuk menganalisis dampak terdapat beberapa indikator semangat kerja
pelaksanaan program promosi jabatan karyawan diantaranya adalah :
terhadap semangat kerja pegawai 1. Absensi
pada UPTD Pendidikan Tingkat TK 2. Kualitas
dan SD Kec. Klemahan. 3. Disiplin
4. Kreativitas Karyawan
5. Sikap & Minat Kerja
Dari penjelasan di atas mengenai
1.4. Kerangka Pemikiran promosi jabatan dan semangat kerja
Di suatu perusahaan, promosi adapun pandangan teori para ahli yang
jabatan merupakan salah satu cara yang menyatakan keterkaitan antara promosi
memiliki dampak yang sangat besar guna jabatan dengan semangat kerja, seperti
meningkatkan semangat kerja karyawan. tampak di bawah ini :
Dengan adanya promosi jabatan, Menurut Manullang (2008:155)
diharapkan semangat kerja karyawan yang menyatakan bahwa : Ada beberapa
meningkat dalam bekerja sehingga output sebab mengapa di dalam setiap badan
yang dihasilkan berupa hasil kerja yang usaha perlu diambil tindakan promosi.
optimal akan semakin tercapai dalam Pertama-tama ialah untuk mempertinggi
mendorong kemajuan perusahaan dalam semangat kerja pegawai. Bilamana promosi
mencapai tujuannya berupa profit oriented direalisasikan kepada mereka yang
dan non-profit oriented. Hal ini akan menghasilkan prestasi kerja yang tinggi,
berdampak positif bagi perusahaan guna maka ada daya perangsang bagi para
mencapai tujuannya, bilamana karyawan pegawai untuk mempertinggi semangat
sudah memiliki semangat kerja yang tinggi. kerja. Semangat kerja yang tinggi adalah
Adapun pengertian promosi jabatan perlu bagi setiap badan usaha dan hal ini
menurut Abdurrahmat Fathoni (2006:112) untuk sebagian dapat diakibatkan oleh
mengemukakan bahwa : Promosi atau pemberian promosi yang obyektif.
orang sering menyebutnya kenaikan Kemudian menurut Abdurrahmat
jabatan/kedudukan dan pangkat atau status Fathoni (2006:117) menyatakan bahwa
jenjang seorang pegawai, adalah :Jika ada kesempatan untuk dipromosikan
merupakan peningkatan dari seorang bagi setiap karyawan yang berdasarkan
tenaga kerja atau pegawai pada suatu asas keadilan dan objektivitas akan
tugas yang lebih baik, dibanding dengan mendorong karyawan bekerja giat,
sebelumnya dari sisi tanggung jawab yang bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi
lebih besar, prestasi, fasilitas, status yang kerja yang semakin besar sehingga
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 97
5. sasaran perusahaan yang optimal dapat perusahaan dalam mencapai tujuannya
tercapai. yang berupa profit: oriented dan non-profit
oriented.
Dari penjelasan konsep diatas, Berdasarkan uraian kerangka
menggambarkan bagaimana pelaksanaan pemikiran di atas maka dirumuskan
program promosi jabatan berdampak paradigma mengenai analisis pelaksanaan
terhadap semangat kerja karyawan, program promosi jabatan dampaknya
sehingga hal ini dapat menjadi terhadap semangat kerja karyawan, seperti
pertimbangan positif bagi perusahaan guna yang terlihat pada gambar berikut ini :
melakukan langkah ini dalam kegiatan
Gambar 1. Paradigma Penelitian Analisis Pelaksanaan Program Promosi Jabatan
Dampaknya Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada UPTD Pendidikan
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan
1.5. Hipotesis OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Berdasarkan kerangka pemikiran 2.1. Objek Penelitian
diatas maka dibutuhkan suatu pengujian Menurut Husein Umar (2003:303)
hipotesis untuk mengetahui apakah mengatakan bahwa : Objek penelitian
terdapat hubungan antara variabel menjelaskan tentang apa atau siapa yang
independent terhadap variabel dependent. menjadi objek penelitian juga dimana dan
Menurut (Sugiyono 2000:161) "Hipotesis kapan penelitian dilakukan. Bisa juga
merupakan jawaban sementara terhadap ditambahkan hal-hal lain jika dianggap
rumusan masalah penelitian." perlu.
Hipotesis dapat dikatakan sebagai Objek dalam penelitian ini adalah
pendugaan sementara mengenai hubungan pelaksanaan program promosi jabatan
variabel yang akan diuji sebenarnya. sebagai variabel X atau variabel
Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis independent yang mencakup kejujuran,
hendaknya mengandung implikasi yang disiplin, prestasi kerja, loyalitas, pendidikan,
lebih jelas terhadap pengujian hubungan kepemimpinan, dan komunikatif.
yang dinyatakan. Oleh karena itu, hipotesis Sedangkan semangat kerja pegawai
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai sebagai variabel Y atau variabel dependent
berikut : "Pelaksanaan program promosi yang mencakup dalam hal absensi,
jabatan berdampak terhadap semangat kualitas, disiplin, kreativitas pegawai, sikap
kerja karyawan pada UPTD Pendidikan dan minat kerja.
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan."
2.2. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan metode verifikatif. Metode
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 98
6. deskriptif dapat digunakan untuk menjawab Variabel Bebas (Independent Variable)
tujuan penelitian kesatu dan kedua. Menurut Umi Narimawati (2007 : 27)
Menurut Nazir (2003 : 54) mengemukakan bahwa : Variabel bebas
mengatakan bahwa : Metode deskriptif merupakan variabel stimulus atau variabel
adalah suatu metode dalam meneliti status yang mempengaruhi variabel lain. Variabel
sekelompok manusia, suatu objek, suatu bebas merupakan variabel yang
set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dipilih oleh peneliti untuk menentukan
dengan tujuan membuat deskripsi, hubungannya dengan suatu gejala yang di
gambaran atau lukisan secara sistematis, observasi dalam kaitannya dengan variabel
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, lain.
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena Variabel bebas (X) di usulan
yang diselidiki. penelitian ini adalah promosi jabatan yaitu
Adapun deskriptif ini dilaksanakan "proses perubahan dari suatu pekerjaan ke
untuk mengetahui gambaran pekerjaan lain dalam hierarki wewenang
sesungguhnya tentang analisis dan tanggung jawab yang telah diberikan
pelaksanaan program promosi jabatan kepada tenaga kerja pada waktu
dampaknya terhadap semangat kerja sebelumnya". (Siswanto Sastrohadiwiryo,
pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat 2003:258). Indikator dari promosi jabatan
TK dan SD Kec. Klemahan. adalah kejujuran, disiplin, prestasi kerja,
Sedangkan Sugiyono (2001:16) loyalitas, pendidikan, kepemimpinan,
mengatakan bahwa : Metode verifikatif komunikatif. Skala yang digunakan adalah
adalah metode yang digunakan untuk skala ordinal dan interval.
memilih metode penelitian, menyusun
instrument penelitian, mengumpulkan data Variabel Terikat (Dependent Variable)
dan menganalisanya. Yaitu variabel yang dapat
Metode verifikatif juga digunakan dipengaruhi oleh variabel lain (Independent
untuk menguji kebenaran dari suatu variable). Variabel terikat (Y) disini adalah
hipotesis, sehingga metode verifikatif ini semangat kerja. Semangat kerja adalah
digunakan untuk menjawab tujuan melakukan pekerjaan secara lebih giat
penelitian ketiga, yaitu untuk menganalisis sehingga dengan demikian pekerjaan akan
besarnya dampak pelaksanaan program dapat di harapkan lebih cepat dan lebih
promosi jabatan terhadap semangat kerja baik. Indikator dari semangat kerja adalah
pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat absensi, kualitas, disiplin, kreativitas
TK dan SD Kec. Klemahan. pegawai, sikap dan minat kerja. Skala yang
Metode yang digunakan dalam digunakan adalah skala ordinal dan
penelitian ini adalah metode survei yaitu interval.
penelitian yang mengambil sampel dari
populasi dan menggunakan kuesioner 2.2.2. Metode Penarikan Sampel
sebagai alat pengumpulan data. 2.2.2.1. Sumber Data
Jenis data yang digunakan penulis
dalam penelitian mengenai "Analisis
2.2.1. Operasionalisasi Variabel Pelaksanaan Program Promosi Jabatan
Penelitian Dampaknya Terhadap Semangat Kerja
Menurut Umi Narimawati (2007:61) Pegawai Pada UPTD Pendidikan Tingkat
menyatakan bahwa : Operasionalisasi TK dan SD Kec. Klemahan" adalah data
variabel adalah proses penguraian variabel primer dan sekunder.
penelitian kedalam sub variabel, dimensi,
indikator sub variabel, dan pengukuran. 1. Data Primer
Sesuai dengan kerangka pemikiran dan Data primer adalah data yang
hipotesis yang telah disajikan sebelumnya, diambil secara langsung dari obyek
maka penulis membedakan obyek penelitian. Menurut Umi Narimawati
penelitian ke dalam dua variabel. (2007:47) menyatakan bahwa : Ada dua
1. Variabel Bebas (Independent Variable) cara pokok untuk memperoleh data primer,
: Promosi Jabatan (X) yaitu dengan cara berkomunikasi dengan
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) obyek yang diteliti atau responden dan
: Semangat Kerja (Y) melakukan observasi. Komunikasi dengan
responden dilakukan dengan cara
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 99
7. menggunakan kuesioner. Kuesioner dapat berjumlah 217 orang. Karakteristik yang
secara tertulis maupun lisan. Sedang dipelajari dalam populasi ini adalah promosi
observasi dilakukan dengan tanpa jabatan dan semangat kerja.
pertanyaan.
2. Sampel
Dalam penelitian ini data primer Menurut Umi Narimawati (2008:77)
yang diambil langsung dari UPTD menyatakan bahwa : "Sample itu bermakna
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. sebagai komponen-komponen yang
Klemahan. Teknik yang digunakan dalam merupakan dan mewakili populasi".
pengumpulan data primer adalah sebagai Teknik pengambilan sampel dalam
berikut : penelitian ini dilakukan dengan teknik
1) Interview, langsung dilakukan dengan penarikan Cluster Random Sampling
pihak terkait di perusahaan tempat berdasarkan wilayah lokasi pegawai dan
obyek penelitian yang mempunyai jumlah responden masing-masing cluster.
hubungan langsung dengan masalah Adapun yang menjadi sampel yang
yang diteliti oleh penulis. Terdapat dua digunakan untuk pengukuran kuesioner
tipe yaitu : interview terbuka dan adalah pegawai UPTD Pendidikan Tingkat
interview tertutup. TK dan SD Kec. Klemahan, sedangkan
2) Kuesioner, teknik pengumpulan data untuk menentukan jumlah sampel (n)
dengan form yang berisikan menggunakan pendapat Slovin yang dikutip
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Husein Umar (2004:78), untuk menentukan
secara tertulis pada obyek penelitian sampel digunakan rumus sebagai berikut :
guna mendapat informasi. N
n = ---------------
2
2. Data Sekunder 1 + Ne
Data yang secara tidak langsung Dimana:
diperoleh oleh peneliti guna mendukung n = ukuran sampel
data yang sudah ada sehingga lebih N = ukuran populasi
lengkap adalah tergolong data sekunder. e = tingkat kesalahan dalam
Menurut Umi Narimawati (2007:51) penelitian
menyatakan bahwa : "Data sekunder
merupakan data yang sudah ada; data 217
tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya n =--------- = 76.4 = 76
2
untuk tujuan-tujuan yang tidak mendesak". 1 + 217(0,092)
Contoh dari data ini yaitu : dokumentasi Jika penelitian menggunakan
perusahaan, jurnal, makalah, buku, dan metode deskriptif, maka minimal tingkat
penelitian terdahulu. kesalahan dalam penentuan anggota
sampel yang harus diambil adalah 9.2%
2.2.2.2. Teknik Penentuan Data dari jumlah populasi yang diketahui. Peneliti
1. Populasi menentukan tingkat kesalahan sebesar
Menurut Umi Narimawati (2008:72) 9.2% sehingga jumlah sampel yang diambil
menyatakan bahwa : Populasi merupakan sebesar 69 orang pegawai.
keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, 2.2.3. Jenis dan Metode Pengumpulan
nilai, peristiwa, sikap hidup, dan Data
sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat Metode pengumpulan data
menjadi sumber data penelitian. merupakan cara-cara untuk memperoleh
Sedangkan Sugiyono (2010:61) data dan keterangan yang diperlukan
mengemukakan bahwa : Populasi adalah dalam penelitian. Sehubungan dengan
wilayah generalisasi yang terdiri atas tingkat pengukuran untuk variabel X
objek/subjek yang mempunyai kuantitas (Pelaksanaan Program Promosi Jabatan)
dan krakteristik tertentu yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan skala
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ordinal dan variabel Y (Semangat Kerja
ditarik kesimpulannya. Pegawai) berskala ordinal, maka data
Populasi dalam penelitian ini variabel X tersebut harus ditransformasikan
adalah pegawai pada UPTD Pendidikan untuk menaikkan tingkat pengukuran dari
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan skala ordinal ke skala interval. Teknik yang
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 100
8. digunakan untuk menaikkan data tersebut 2. Tentukan frekuensi kumulatif yaitu
adalah MSI (Method of Succesive Interval) dengan menjumlahkan terus dari
atau disebut metode interval berurutan. setiap skor.
Teknik tersebut merupakan teknik yang 3. Tentukan proporsi kumulatif dengan
paling sederhana dalam mentransformasi cara membagi frekuensi kumulatif
skala ordinal menjadi skala interval. dengan total frekuensi. Proporsi
Dengan demikian semua data yang telah kumulatif dianggap mengikuti distribusi
dinaikkan dari skala ordinal ke interval ini normal baku.
dapat digunakan sebagai data input untuk 4. Selanjutnya adalah menghitung nilai z
analisis korelasi Pearson Product Moment. berdasarkan pada proporsi kumulatif
Langkah-langkah transformasi data ordinal diatas.
ke data interval menurut Umi Narimawati 5. Dari nilai z yang diketahui tersebut
(2007:82) adalah sebagai berikut : tentukan nilai densitynya.
1. Perhatikan banyaknya responden 6. Hitung SV (Scale Value = Nilai Skala)
yang memberikan respon yang ada dengan menggunakan rum us sebagai
(1), artinya hitung frekuensi setiap berikut;
skor.
(Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit)
SV = -------------------------------------------------------------------------------------
(Area Under Upper Limit) - (Area Under Lower Limit)
Dimana :
Density at Lower Limit = kepadatan batas bawah
Density at Upper Limit = kepadatan batas atas
Area Under Upper Limit = daerah dibawah batas atas
Area Under Lower Limit = daerah dibawah batas bawah
7. Hitung skor (nilai hasil transformasi) 2.2.3.1. Uji Validitas
untuk setiap pilihan jawaban dengan Menurut Cooper (2006:720)
persamaan berikut : validitas adalah "Validity is a characteristic
Score = Scale Value - Scale Value minimum of measurement concerned with the extent
Proses pentransformasian data that a test measures what the researcher
ordinal menjadi data interval dalam actually wishes to measure".
penelitian ini menggunakan bantuan Berdasarkan definisi diatas, maka
program komputer yaitu Microsoft Office validitas dapat diartikan sebagai suatu
Excel 2007 (Analize). karakteristik dari ukuran terkait dengan
Selanjutnya untuk menunjang hasil tingkat pengukuran sebuah alat test
penelitian, maka penulis melakukan (kuesioner) dalam mengukur secara benar
pengumpulan data yang diperlukan dengan apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.
cara sebagai berikut : Suatu alat ukur disebut valid bila ia
1) Wawancara melakukan apa yang seharusnya dilakukan
2) Kuesioner dan mengukur apa yang seharusnya
3) Dokumentasi diukur.
Pada proses pengolahan hasil Pengujian ini dilakukan untuk
data penelitian, maka perlu dilakukan menguji kesahihan setiap item pernyataan
pengujian kualitas data sebelum diolah dan dalam mengukur variabelnya. Pengujian
dianalisis. Ada pun konsep untuk mengukur validitas dalam penelitian ini dilakukan
kualitas data, yaitu : validitas dan dengan cara mengkorelasikan skor masing-
reliabilitas, artinya suatu penelitian akan masing pertanyaan yang ditujukan kepada
menghasilkan kesimpulan yang bisa jika responden dengan total skor untuk seluruh
datanya kurang reliabel dan kurang valid, item. Teknik korelasi yang digunakan untuk
sedangkan kualitas data penelitian menguji validitas butir pernyataan dalam
ditentukan oleh kualitas instrumen yang penelitian ini adalah korelasi Pearson
digunakan untuk mengumpulkan data. Product Moment.
Apabila nilai koefisien korelasi butir
item pernyataan yang diuji lebih besar dari
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 101
9. 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa item dengan menggunakan Statistical Product
pernyataan tersebut merupakan konstruksi and Service Solution (SPSS) 17.0 for
(construct) yang valid. Untuk pengujian windows. Teknik yang digunakan untuk
validitas instrument penelitian ini, penulis menguji keandalan kuesioner pada
menggunakan program excel dalam penelitian ini adalah metode split-half dari
tabulasi data dan memasukkan data Spearman-Brown dengan langkah-langkah
tersebut ke dalam program SPSS 17.0 for sebagai berikut :
windows. 1. Membagi pertanyaan-pertanyaan atau
Berdasarkan hasil pengujian, semua pernyataan-pernyataan menjadi dua,
item memiliki koefisien validitas lebih besar belahan pertama (total ganjil) dan
dari nilai r kritisnya (0,300) sehingga dapat belahan kedua (total genap);
disimpulkan bahwa item-item pertanyaan 2. Skor untuk masing-masing pertanyaan
pelaksanaan program promosi jabatan atau pernyataan pada tiap belahan
tersebut valid dalam artian item-item dijumlahkan sehingga menghasilkan
tersebut dapat digunakan untuk mengukur skor total untuk masing-masing
variabel pelaksanaan program promosi responden;
jabatan dan akan mampu menghasilkan 3. Mengkorelasikan skor total belahan
variabel yang akurat sesuai dengan tujuan pertama dengan skor total belahan
penelitian. kedua dengan Pearson Product
Moment;
2.2.3.2. Uji Reliabilitas
Menurut Muji Gunarto (2000 : 2.2.4. Metode Analisis dan
wordpress.com) menyatakan bahwa : Perancangan Hipotesis
Reliabilitas artinya adalah tingkat 2.2.5.1. Metode Analisis
keterpercayaan hasil suatu pengukuran. 1. Metode Analisis Deskriptif/Kualitatif
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, Analisis Deskriptif/kualitatif
yaitu pengukuran yang mampu digunakan untuk menggambarkan tentang
memberikan hasil ukur yang terpercaya ciri-ciri responden dan variabel penelitian,
(reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu sedangkan analisis kuantitatif digunakan
ciri atau karakter utama intrumen untuk menguji hipotesis dengan
pengukuran yang baik. Kadang-kadang menggunakan uji statistik.
reliabilitas disebut juga sebagai Analisis kualitatif digunakan dengan
keterpercayaan, keterandalan, keajegan, menyusun tabel frekuensi distribusi untuk
konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, mengetahui apakah tingkat perolehan nilai
namun ide pokok dalam konsep reliabilitas (skor) variabel penelitian masuk dalam
adalah sejauh mana hasil suatu kategori: sangat setuju, setuju, cukup, tidak
pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh setuju, sangat tidak setuju.
mana skor hasil pengukuran terbebas dari Selanjutnya untuk menetapkan
kekeliruan pengukuran (measurement peringkat dalam setiap variabel penelitian
error). dapat dilhat dari perbandingan antara skor
Setelah dilakukan uji validitas atas aktual dengan skor ideal. Skor aktual
pertanyaan yang digunakan dalam diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh
penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan pendapat responden sesuai klasifikasi
uji keandalan. Uji keandalan bertujuan bobot yang diberikan (1,2,3,4, dan 5).
untuk mengetahui apakah alat pengumpul Sedangkan skor ideal diperoleh melalui
data pada dasarnya menunjukkan tingkat perolehan prediksi nilai tertinggi dikalikan
ketepatan, keakuratan, kestabilan atau dengan jumlah kuesioner dikalikan jumlah
konsistensi alat tersebut dalam responden.
mengungkapkan gejala tertentu dari
sekelompok individual, walaupun dilakukan Skor aktual
pada waktu yang berbeda. % Skor = -------------------- X 100%
Uji keandalan dilakukan terhadap Skor ideal
pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan- Sumber : Umi Narimawati (2007:84)
pernyataan yang sudah valid. Reliabilitas
menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk
teknik perhitungan reliabilitas kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 102
10. 2. Metode Analisis Verifikatif/ b. Analisis Koefisien Korelasi Pearson
Kuantitatif ProductMoment
a. Analisis Regresi Linier Sederhana Didasarkan pada data yang ada
Pada penelitan ini digunakan pada penelitian ini dimana data berskala
analisis regresi untuk mengetahui adanya ordinal telah dirubah menjadi skala interval
pengaruh antara variabel bebas dan dengan Method of Succesive Interval (MSI)
od
variabel terikat. maka korelasi yang digunakan adalah
Menurut Jonathan Sarwono (2006:65) koefisien korelasi Pearson Product Moment
mengatakan bahwa : Analisis regresi guna mengetahui kuat lemahnya hubungan
adalah analisis yang meliputi metode metode- antara variabel bebas (X) dan variabel
metode yang digunakan untuk me memprediksi terikat (Y).
nilai-nilai dari satu atau lebih variabel
nilai Adapun rumus dari analisis Korelasi
tergantung yang dihasilkan adanya Pearson Product Moment adalah:
nt
pengaruh satu atau lebih variabel bebas.
Dalam penelitian ini digunakan
regresi linier sederhana karena data data-data
yang ada di dalam penelitian ini masih
bersifat sederhana yaitu hanya ada satu
a
variabel dependent dan satu variabel Sumber: Sugiyono, (2010 : 228)
independent. Adapun pengertian regresi Keterangan :
linier sederhana menurut Jonathan rxy = korelasi Pearson Product Moment
Sarwono (2006:66) adalah : mengestimasi ∑xy = jumlah perkalian butir variabel
besarnya koefisien-koefisien
koefisien yang Pelaksanaan Program Promosi
dihasilkan dari persamaan yang bersifat Jabatan (X) dengan butir variabel
linier yang melibatkan satu variabel bebas
ng Semangat Kerja (Y)
2
untuk digunakan sebagai alat prediksi ∑x = jumlah butir variabel Pelaksanaan
besarnya nilai variabel tergantung". Program Promosi Jabatan (X)
Penulis juga akan melakukan uji kuadrat
2
statistik analisis regresi untuk mengetahui ∑y = jumlah butir variabel Semangat
ada atau tidaknya pengaruh antara variabel Kerja (Y) kuadrat
X terhadap variabel Y dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : Untuk mempermudah dalam
melakukan perhitungan data, selain
Y = a + bX menggunakan langkah- -langkah diatas,
Sumber : Sugiyono (2010:261) penulis menggunakan alat bantu software
SPSS 17.0 for windows. Setelah koefisien
Dimana nilai a dan b dicari terlebih korelasi Pearson Product Moment
dahulu dengan menggunakan persamaan diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan
sebagai berikut : melakukan pendistribusian (r) kedalam
pengujian uji t untuk menguji tingkat
signifikan korelasi tersebut, dengan
ketentuan kuat atau tidaknya hubungan
daknya
antara kedua variabel dapat dilihat dari
beberapa kategori koefisien korelasi
mempunyai nilai -1 < r < +1 dimana :
1. Jika nilai r > 0, artinya terjadi hubungan
linear positif, yaitu semakin besar nilai
Keterangan : variabel X (independent), maka
X = Pelaksanaan Program Promosi semakin besar pula nilai variabel Y
esar
Jabatan (dependent).
Y = Semangat Kerja Pegawai 2. Jika nilai r < 0, artinya terjadi hubungan
a = Nilai Konstan linear negatif, makin kecil nilai variabel
b = Angka Arah / Koefisien Regresi X (independent), maka semakin kecil
n = Banyaknya sampel nilai variabel Y (dependent).
3. Jika Nilai r = 0, artinya tidak ada
hubungan sama sekali antara variabel
X (independent) dengan variabel Y
(dependent).
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012
. 103
11. 4. Jika nilai r =1 atau -1, artinya terjadi
1, Untuk menguji hipotesis yang
hubungan linear sempurna yaitu berupa penulis kemukakan dapat diterima, maka
garis lurus untuk r yang semakin digunakan uji t dengan rumus sebagai
mengarah angka 0, maka garis berikut :
semakin tidak lurus.
c. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis determinasi digunakan
untuk mengetahui seberapa besar dampak Keterangan :
perubahan variabel X terhadap variabel Y, t = Statistik uji korelasi
maka dihitung koefisien determinasi (Kd) r = koefisien korelasi antara variabel X dan
dengan asumsi dasar faktor faktor-faktor lain Y
diluar variabel dianggap konstan atau tetap n = banyaknya sampel dalam penelitian
(ceteris paribus). Kriteria pengujian adalah Ho jika
Husein
usein Umar (2002:296), untuk harga dari rumus di atas (t hitung) yang
menentukan Koefisien determinasi didapat dari tabel distribusi t dengan d =
digunakan rumus adalah sebagai berikut : 0.01 (1%) untuk mengetahui diterima atau
2
Kd = r x 100% ditolak, dinyatakan melalui kriteria yang
Keterangan: sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Kd = Koefisien Determinasi Husein Umar (2000:316-317) yaitu :
317)
2
r = Kuadrat koefisien korelasi 1. Jika nilai t tabel > nilai t hitung
Maka Ho ada pada daerah
2.2.4.2. Uji Hipotesis penerimaan, berarti H1 diterima atau
Hipotesis yang akan diuji dalam pelaksanaan program promosi jabatan
penelitian ini adalah ada atau tidaknya tidak berdampak terhadap semangat
dampak signifikan dari pelaksanaan kerja pegawai.
program promosi jabatan (variabel X) 2. Jika nilai t tabel < nilai t hitung
sebagai variabel bebas dengan semangat Maka Ho terdapat pada daerah
kerja pegawai (variabel Y) sebagai variabel penolakan, berarti H1 diterima atau
tidak bebas. Jika tidak terdapat dampak pelaksanaan program promosi jabatan
signifikan maka di formulasikan dalam
rmulasikan berdampak terhadap semangat kerja
hipotesis Nol (H0), yaitu hipotesis untuk pegawai.
ditolak. Apabila kedua variabel tersebut
dihipotesiskan memiliki dampak yang Kriteria :
signifikan maka diformulasikan dalam Bila nilai t hitung < nilai t tabel, maka Ho
Hipotesis alternatif (H1) yaitu merupakan diterima
hipotesis yang diharapkan untuk diterima. Bila nilai t hitung > nilai t tabel, maka Ho
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah ditolak
seberapa besar dampak Pelaksanaan t hitung > t tabel maka Ho ditolak H1 diterima.
Program Promosi Jabatan (X) terhadap
Semangat Kerja Pegawai (Y) dengan
memperhatikan karakteristik variabel yang
akan diuji berdasarkan perumusan HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
hipotesis, yaitu : Dalam menganalisa sejauh mana
Ho : p = 0, berarti tidak ada dampak antara dampak pelaksanaan program promosi
pelaksanaan program promosi jabatan terhadap semangat kerja pegawai
jabatan terhadap semangat kerja pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD
pegawai. Kec. Klemahan, maka penulis melakukan
H1 : p ^ 0, berarti terdapat dampak antara pengujian kualitas data (validitas dan
pelaksanaan program promosi reliabilitas) yang dilanjutkan deng
dengan
jabatan terhadap semangat kerja menggunakan analisis regresi linear
pegawai. sederhana, korelasi Pearson Product
Untuk mengetahui ditolak atau Moment, koefisien determinasi (Kd) dan uji
tidaknya dapat dinyatakan dengan kriteria
t signifikan t.
sebagai berikut : Adapun cara dalam memperoleh
Jika t hitung > t tabel H0 ditolak; H1 diterima data yang dibutuhkan, penulis
Jika t hitung < t tabel H0 diterima; H1 ditolak menyebarkan kuesioner kepada 76
responden yang diambil dari popul
populasi yang
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012
. 104
12. ada pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan Berdasarkan data dari penyebaran
SD Kec. Klemahan. Setelah itu data yang kuesioner, maka dilakukan perhitungan
diperoleh dikumpulkan, dicatat, dan diolah variabel X (pelaksanaan program promosi
untuk proses yang lebih lanjut. Proses jabatan) dan variabel Y (semangat kerja
analisis data untuk uji validitas, reliabilitas, pegawai) dengan perhitungan analisis
korelasi menggunakan program SPSS 17.0 korelasi Pearson Product Moment yang
for windows. merupakan metode statistik non parametrik
Setelah melakukan uji validitas dan uji dengan menggunakan SPSS 17.0 for
reliabilitas data maka selanjutnya akan windows.
mengukur seberapa besar dampak
pelaksanaan program promosi jabatan 4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
terhadap semangat kerja pegawai pada Dalam penelitian ini digunakan
UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. regresi linier sederhana karena data-data
Klemahan, dengan menggunakan analisis yang ada di dalam penelitian ini masih
korelasi Pearson Product Moment dengan bersifat sederhana yaitu hanya ada satu
cara mengkorelasi skor total dari variabel X variabel dependent dan satu variabel
dengan skor total dari variabel Y dari 76 independent Adapun pengertian regresi
responden. Hipotesis yang akan diuji yaitu : linier sederhana menurut Jonathan
H0 : p = 0; Ho ditolak, artinya tidak terdapat Sarwono (2006:66) adalah : mengestimasi
dampak yang signifikan antara besarnya koefisien-koefisien yang
pelaksanaan program promosi dihasilkan dari persamaan yang bersifat
jabatan terhadap semangat kerja linier yang melibatkan satu variabel bebas
pegawai pada UPTD Pendidikan untuk digunakan sebagai alat prediksi
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan. besarnya nilai variabel tergantung.
H1 : p ^ 0; H1 diterima, artinya terdapat Penulis juga akan melakukan uji statistik
dampak yang signifikan antara analisis regresi untuk mengetahui ada atau
pelaksanaan program promosi tidaknya pengaruh antara variabel X
jabatan terhadap semangat kerja terhadap variabel Y dengan menggunakan
pegawai pada UPTD Pendidikan rumus sebagai berikut :
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan.
Dari kuesioner yang disebarkan Y = a + bX
oleh penulis, maka diperoleh nilai ordinasi Sumber : Sugiyono (2010:261)
dari tanggapan responden tersebut. Sistem Hasil dari pengolahan data statistik non
penilaian terhadap jawaban responden parametrik dengan mempergunakan rumus
tersebut menggunakan skala likert. analisis regresi linier sederhana dapat
Kemudian data awal yang berbentuk dilihat dalam output SPSS 17.0 for windows
ordinal tersebut dirubah menjadi skala berikut ini :
interval dengan menggunakan Method of
Succesive Interval (MSI).
Tabel 1
3
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.278 2.772 5.512 .000
Promosi_Jabatan .480 .096 .501 4.982 .000
a. Dependent Variable: Semangat_Kerja
Angka output pada uji regresi linier promosi jabatan per satu kali maka nilai
sederhana antara promosi jabatan dan peningkatan semangat kerja pegawai akan
semangat kerja pegawai menghasilkan bertambah sebesar 0.480.
angka konstan sebesar 15.278, kemudian
peningkatan semangat kerja sebesar 0.480.
Angka tersebut kemudian dimasukkan ke 4.2. Analisis Korelasi Pearson
dalam persamaan regresi linier sederhana ProductMoment
Y = 15.278 + 0.480X, dimana angka ini Perhitungan korelasi menggunakan
berarti setiap terjadi pelaksanaan program korelasi Pearson Product: Moment
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 105
13. digunakan untuk menganalisis data yang rxy = korelasi Pearson Product Moment
berbentuk interval, untuk mencari besarnya ∑xy = jumlah perkalian butir variabel
korelasi antara variabel bebas (promosi Pelaksanaan Program Promosi Jabatan (X)
jabatan) dengan variabel terikat (semangat dengan butir variabel Semangat
kerja pegawai) dapat digudigunakan rumus Kerja (Y)
2
analisis korelasi non-parametrik, yaitu
parametrik, ∑x = jumlah butir variabel Pelaksanaan
korelasi Pearson Product Moment. Hal ini Program Promosi Jabatan (X)
dapat diperoleh dengan menggunakan kuadrat
2
rumus : ∑y = jumlah butir variabel Semangat Kerja
(Y) kuadrat
Hasil dari pengolahan data statistik
non parametrik dengan
mempergunakan rumus Pearson Product
Sumber: Sugiyono, (2010 : 228) Moment dapat dilihat dalam output SPSS
17.0 for windows berikut ini :
Keterangan :
Tabel 2
Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment Correlations
Promosi_Jabatan Semangat_Kerja
Pearson Correlation 1 .501"
Sig. (2-tailed) .000
N 76 76
Pearson Correlation .501** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 76 76
Angka output pada korelasi 4.3 Koefisien Determinasi
Pearson Product Moment antara promosi Untuk mengetahui seberapa besar
jabatan dan semangat kerja pegawai pelaksanaan program promosi jabatan
menghasilkan angka 0.501. Angka tersebut (variabel X) berdampak terhadap semangat
menunjukkan hubungan kedua variabel kerja pegawai (variabel Y), maka dilakukan
tersebut cukup, sedangkan tanda positif (+) analisis koefisien determinasi ( Kd )
2
menunjukkan bahwa semakin besar sebagai berikut : Kd = r x 100 % Dimana :
perubahan yang terjadi pada promosi Kd = Koefisien determinasi
jabatan maka akan semaki semakin besar r = Koefisien korelasi
semangat kerja pegawai atau sebaliknya,
semakin kecil perubahan pada promosi Maka : Kd = r2 x 100%
jabatan maka akan semakin rendah Kd = (0.501) 2 x 100% Kd =
semangat kerja pegawai pada UPTD 25.10 %
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Adapun hasil dari pengolahan data statistik
Klemahan. non parametrik dengan mempergunakan
SPSS 17.0 for windows berikut ini :
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .501 .251 .241 3.330754
6
Berdasarkan hasil perhitungan sisanya, yaitu 74.90 % dipengaruhi ole
oleh
diperoleh koefisien determinasi (Kd) faktor lain, yaitu kompensasi, konflik
sebesar 25.10 %. Angka tersebut berarti dengan rekan kerja, kepuasan kerja,
besarnya dampak pelaksanaan program pelatihan, dan lain-lain.
promosi jabatan terhadap semangat kerja
pegawai sebesar 25.10 %. Sedangkan
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012
. 106
14. 4.3. Uji Hipotesis dinyatakan melalui kriteria yang sesuai
Uji hipotesis digunakan untuk dengan yang dikemukakan oleh Husein
mengetahui apakah penelitian yang Umar (2000 : 316-317) yaitu :
dilakukan akan menolak atau menerima ■ Jika t tabel > t hitung
hipotesis. Sedangkan hipotesis yang Maka Ho ada pada daerah
digunakan oleh penulis adalah hipotesis nol penerimaan, berarti H1 diterima atau
(Ho) dan hipotesis satu (H1). pelaksanaan program promosi jabatan
Pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai tidak berdampak terhadap semangat
berikut : H0 : p = 0; Ho ditolak, artinya kerja pegawai.
tidak terdapat dampak yang signifikan ■ Jika t tabel < t hitung
antara pelaksanaan program promosi Maka Ho terdapat pada daerah
jabatan terhadap semangat kerja pegawai penolakan, berarti H1 diterima atau
pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD pelaksanaan program promosi jabatan
Kec. Klemahan. H1 : p ^ 0; H1 berdampak terhadap semangat kerja
diterima, artinya terdapat dampak yang pegawai.
signifikan antara pelaksanaan program Di bawah ini adalah penghitungan uji
promosi jabatan terhadap semangat kerja signifikasi :
pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat
TK dan SD Kec. Klemahan. Untuk
mengetahui ditolak atau tidaknya dapat
dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut :
Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Bila t hitung < t tabel, maka H0
diterima dan H1 ditolak.
Adapun hasil dari pengolahan data statistik
Kriteria pengujian adalah Ho jika harga dari non parametrik dengan mempergunakan
rumus di atas (t hitung) yang didapat dari SPSS 17.0 for windows berikut ini :
tabel distribusi t dengan d = 0.01 (1%)
untuk mengetahui diterima atau ditolak,
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.278 2.772 5.512 .000
Promosi_Jabatan .480 .096 .501 4.982 .000
a. Dependent Variable: Semangat_Kerja
Uraian pengujian hioptesis sebagai berikut Bila t hitung < t tabel, maka
: Ho diterima
R = 0.501 Bila t hitung > t tabel, maka
d = 0.01 Ho ditolak
n = 76
Derajat kebebasan (dk) = n-2 t hitung (4.98) > t tabel (2.650) maka
= 76 - 2 = 74 Ho ditolak H1 diterima.
Karena dk = 74 terletak antara 60 - 120 Pada dk = 74 nilai t tabel (d = 0.01)
dilihat dari hasil t tabel, maka untuk dari hasil interpolasi = 2.650, sedangkan
mendapatkan nilai t tabel harus dilakukan nilai t hitung = 4.98, maka t hitung > t tabel
interpolasi dengan rumus sebagai berikut : yaitu dengan nilai 4.98 > 2.650, maka dapat
774 = t60 - dk - 60 (t60 - t120) 120 - 60 ditarik kesimpulan bahwa "terdapat dampak
yang signifikan antara pelaksanaan
774 = 2.660 - 74 - 60 (2.660 - 2.617) 120 program promosi jabatan terhadap
- 60 semangat kerja pegawai pada UPTD
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
774 = 2.660 - 0.23 (0.043) Klemahan". Pernyataan ini didukung oleh
774 = 2.660 - 0.00989 Manullang (2008:155) yang
774 = 2.65011 dibulatkan menjadi 2.650 mengemukakan :
t hitung > t tabel = 4.98 > 2.650 Kriteria :
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 107
15. Ada beberapa sebab mengapa di kerja karyawan pada UPTD
dalam setiap badan usaha perlu diambil Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
tindakan promosi. Pertama-tama ialah Klemahan".
untuk mempertinggi semangat kerja
pegawai. Bilamana promosi direalisasikan 4.2. Saran
kepada mereka yang menghasilkan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya
prestasi kerja yang tinggi, maka ada daya maka penulis mencoba memberikan
perangsang bagi para pegawai untuk masukan guna memperbaiki dan
mempertinggi semangat kerja. Semangat memecahkan masalah pelaksanaan
kerja yang tinggi adalah perlu bagi setiap program promosi jabatan dampaknya
badan usaha dan hal ini untuk sebagian terhadap semangat kerja karyawan pada
dapat diakibatkan oleh pemberian promosi UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
yang obyektif. Klemahan. Adapun masukan dari penulis
kepada perusahaan adalah sebagai berikut
:
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berdasarkan hasil penelitian dari hasil
kuesioner ditemukan beberapa
4.1. Kesimpulan indikator yang masih belum optimal
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dari pelaksanaan program promosi
telah dilakukan, maka dapat ditarik jabatan, seperti : kejujuran, pendidikan
kesimpulan sebagai berikut : dan kepemimpinan. Dengan demikian
1. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis menyarankan bagi UPTD
dapat diketahui tanggapan responden Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
mengenai pelaksanaan program Klemahan diharapkan kembali
promosi jabatan pada UPTD mempertimbangkan ketiga indikator
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. tersebut secara proporsional dalam
Klemahan dapat dikatakan baik, hal ini pelaksanaan program promosi jabatan
terlihat dari hasil yang diperoleh agar terciptanya keseimbangan dalam
melalui kuesioner yang dibagikan pelaksanaannya. Salah satu contohnya
kepada responden dengan indikator : adalah dari indikator pendidikan
kejujuran, disiplin, prestasi kerja, dengan cara memperhatikan
loyalitas, pendidikan, kepemimpinan, kesesuaian antara pendidikan dengan
komunikatif. pekerjaan dalam dasar pelaksanaan
2. Berdasarkan hasil analisis penelitian program promosi jabatan agar dapat
dapat diketahui semangat kerja terciptanya hasil yang optimal dengan
karyawan pada UPTD Pendidikan penempatan setiap karyawan sesuai
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan dengan keahlian yang dimiliki.
dapat dikatakan baik, hal ini terlihat Selanjutnya perusahaan diharapkan
dari hasil pengolahan kuesioner yang tetap dan terus atau bahkan lebih
telah dibagikan kepada responden meningkatkan dalam memperhatikan
dengan indikator : absensi, kualitas, aspirasi-aspirasi yang muncul dari
disiplin, kreativitas karyawan, sikap setiap karyawan dengan tidak melihat
dan minat kerja. posisi, status, dan jabatan seseorang
3. Pelaksanaan program promosi jabatan demi perbaikan di masa datang.
berdampak terhadap semangat kerja 2. Berdasarkan tanggapan responden
karyawan, dengan tingkat korelasi masih ditemukan indikator semangat
cukup yaitu sebesar 0.501, dan kerja yang belum berjalan dengan baik,
kontribusi dampak sebesar 25.10%, hal itu terlihat dari belum optimalnya
dan sisanya sebesar 74.90% disiplin, kreativitas karyawan, sikap
merupakan dampak faktor lain yang dan minat kerja dimana ketiga indikator
tidak diteliti oleh penulis seperti, ini berada pada kriteria cukup.
kompensasi, konflik dengan rekan Sehingga perusahaan diharapkan lebih
kerja, kepuasan kerja, pelatihan, dan memperhatikan dan meningkatkan
lain-lain. Hasil uji hipotesis sistem pengawasan yang ada, seperti
menyebutkan bahwa H0 ditolak dan atasan memberikan teguran apabila
H1 diterima, yang berarti "pelaksanaan ada karyawan yang tidak langsung
program promosi jabatan berdampak bekerja sesuai jam kerja yang berlaku
dan signifikan terhadap semangat dan memberikan dorongan bagi setiap
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 108
16. karyawan untuk berkreativitas terutama Penelitian Sosial (Kuesioner).
dalam pengembangan kompetensi wordpress.com.
individu. Karena dengan hal ini maka Sugiyono. 2010. Statistik Untuk
semangat kerja karyawan pada UPTD Penelitian. Bandung : CV
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Alfabeta.
Klemahan dapat terjaga secara baik Umi Narimawati. 2008. Metodologi
atau meningkat. Penelitian Kualitatif dan
3. Pelaksanaan program promosi jabatan Kuantitatif: Teori dan
berdampak terhadap semangat kerja Aplikasinya. Bandung : Fakultas
karyawan, oleh karena itu perusahaan Ekonomi UNIKOM.
diharapkan untuk lebih memberikan ……………. 2007. Riset Manajemen
perhatian mengenai kebijakan Sumber Daya Manusia :
pelaksanaan program promosi jabatan Aplikasi Contoh &
sesuai dengan standar yang telah Perhitungannya. Jakarta :Agung
ditetapkan sehingga semangat kerja Media
karyawan dapat meningkat. Karyawan
hendaknya dapat memprioritaskan
pentingnya pelaksanaan program
promosi jabatan sehingga karyawan
dapat mengembangkan diri dan tidak
terjadi penurunan semangat kerja yang
dapat menghambat proses kerja,
kemudian agar visi dan misi karyawan
dan perusahaan dapat tercapai,
walaupun keterkaitan kedua variabel
ini cukup/sedang, tetapi faktor ini
merupakan salah satu faktor terpenting
bagi penciptaan semangat kerja
karyawan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta
: PT. Rineka Cipta.
Alex. S. Nitisemito. 2002. Manajemen
Personalia. Edisi Revisi.
Penerbit : Ghalia Indonesia.
Husein Umar. 2004. Manajemen Riset
Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, PT. Gramedia
Pusaka: Jakarta.
Jonathan Sarwono. 2006. Panduan Cepat
dan Mudah SPSS 14.
Yogyakarta : Andi.
M. Manullang dan Marihot AMH Manullang.
2008. Manajemen Personalia,
Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Moh.Nazir. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Muji Gunarto. 2000. Uji Validitas dan
Reliabilitas Instrumen
Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 109