SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI JABATAN
                DAMPAKNYA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
                 PADA UPTD PENDIDIKAN TK DAN SD KEC. KLEMAHAN


                                          ABSTRACT

                                                Oleh:

                                               Sinollah

          Pelaksanaan program promosi jabatan perlu diperhatikan bagi pihak perusahaan
untuk memaksimalkan kinerjanya dalam menghasilkan pelayanan yang baik dalam upaya
meningkatkan semangat kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pelaksanaan program promosi jabatan pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
Klemahan, semangat kerja karyawan, dan menguji dampak pelaksanaan program promosi
jabatan terhadap semangat kerja karyawan pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
Klemahan.
          Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
pendekatan penelitian deskriptif dan verifikatif. Populasi penelitian berjumlah 307 karyawan,
dan teknik penarikan sampel menggunakan cluster random sampling sehingga diperoleh 76
karyawan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi,
kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan korelasi pearson product moment
dan koefisien determinasi, serta uji t dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows.
Hasil penelitian menyebutkan pelaksanaan program promosi jabatan berdasarkan tanggapan
responden dengan hasil baik, sedangkan semangat kerja karyawan menunjukkan hasil baik.
Hasil analisis penelitian menunjukkan pelaksanaan program promosi jabatan berdampak
terhadap semangat kerja karyawan menunjukkan tingkat hubungan cukup yaitu sebesar 0.501,
dengan kontribusi dampak sebesar 25.10%, dan sisanya sebesar 74.90% merupakan dampak
faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis seperti, kompensasi, konflik dengan rekan kerja,
kepuasan kerja, pelatihan, dan lain-lain.



PENDAHULUAN                                               menghambat tujuan organisasi yang ingin
                                                          dicapai.
1.1.  Latar Belakang Penelitian                                    Oleh karena itu, sumber daya
        Sumber daya manusia merupakan                     manusia perlu dikelola dan dikembangkan
faktor terpenting dalam setiap kegiatan                   secara terus menerus agar diperoleh
perusahaan,      karena     bagaimanapun                  sumber daya manusia yang bermutu dalam
canggihnya teknologi yang digunakan                       arti yang sebenarnya, yaitu pekerjaan yang
tanpa didukung oleh manusia sebagai                       dilaksanakannya     akan     menghasilkan
pelaksana kegiatan operasionalnya tidak                   sesuatu yang memang dikehendaki.
akan mampu menghasilkan output yang                       Bermutu bukan hanya berarti pandai saja
sesuai dengan tingkat efisiensi yang                      tetapi memenuhi semua syarat kualitas
diharapkan. Peranan sumber daya manusia                   yang dituntut pekerjaan itu sehingga
dalam organisasi sebenarnya sudah ada                     pekerjaan itu benar - benar dapat
sejak dikenalnya organisasi sebagai wadah                 diselesaikan        sesuai         rencana
usaha bersama dalam mencapai suatu                        (Sedarmayanti, 2001 : 17).
tujuan. Dengan berbagai macam individu                             Dalam usaha mengelola dan
yang ada dalam          suatu organisasi                  memanfaatkan sumber daya manusia
perusahaan, dimana terdapat perbedaan                     diperlukan adanya manajemen yang baik,
dalam latar belakang seseorang seperti                    karena manusia sebagai makhluk sosial
pendidikan, pengalaman, ekonomi, status,                  mempunyai karakter yang sangat berbeda
kebutuhan, harapan dan lain sebagainya                    dengan alat produksi lainnya. Manusia
menuntut pimpinan perusahaan untuk                        sebagai makhluk sosial juga mempunyai
dapat mengelola dan memanfaatkannya                       pemikiran dan keinginan yang berbeda-
sedemikian      rupa    sehingga     tidak                beda,        sedangkan         perusahaan




 Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                     94
mengharapkan pegawainya dapat bekerja           suasana kerja yang terdapat di dalam suatu
dengan baik, dan memiliki produktivitas         organisasi     yang      menunjukkan      rasa
yang tinggi serta mampu menjabarkan visi        kegairahan      di    dalam     melaksanakan
dan misi yang telah disepakati bersama          pekerjaan dan mendorong mereka untuk
dalam       rangka      pencapaian     tujuan   bekerja secara lebih baik dan lebih
perusahaan. Hal ini dapat tercapai apabila      produktif.
setiap pegawai memiliki keterampilan dan                 Dengan adanya target promosi
semangat kerja yang tinggi pula. Menurut        jabatan, pasti pegawai akan merasa
Schuller, Dowling, Smart dan Hubber yang        dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan
dikutip oleh Jusuf Irianto (2002:3)             diakui     kemampuan          kerjanya    oleh
manajemen         sumber    daya    manusia     manajemen perusahaan sehingga mereka
merupakan pengakuan tentang pentingnya          akan menghasilkan keluaran (output) yang
tenaga kerja organisasi sebagai sumber          tinggi serta akan mempertinggi loyalitas
daya manusia yang sangat penting dalam          (kesetiaan) pada perusahaan. Oleh karena
memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan           itu, pimpinan harus menyadari pentingnya
organisasi, dan penggunaan beberapa             promosi jabatan dalam              peningkatan
fungsi dan kegiatan untuk memastikan            semangat          kerja       yang       harus
bahwa sumber daya manusia tersebut              dipertimbangkan secara objektif. Jika
digunakan secara efektif dan adil bagi          pimpinan       telah       menyadari       dan
kepentingan individu, organisasi dan            mempertimbangkan, maka perusahaan
masyarakat.                                     akan terhindar dari masalah-masalah yang
          Apalagi di waktu sekarang yang        menghambat peningkatan keluaran dan
merupakan era globalisasi sumber daya           dapat merugikan perusahaan seperti:
manusia (sdm) memegang peranan yang             ketidakpuasan pegawai, Adanya keluhan,
sangat dominan dalam aktivitas atau             tidak adanya semangat kerja, menurunnya
kegiatan      perusahaan.    Berhasil    atau   disiplin kerja, tingkat absensi yang tinggi
tidaknya perusahaan dalam mencapai              atau bahkan masalah-masalah pemogokan
tujuan yang ditetapkan sebelumnya sangat        kerja dan turn over tinggi. Untuk dapat
tergantung pada kemampuan sumber daya           memutuskan imbalan yang sepenuhnya
manusianya (pegawai) dalam menjalankan          diberikan kepada seorang pegawai atas
tugas-tugas yang diberikan kepadanya.           hasil kerjanya, maka perusahaan harus
Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu        memiliki sesuatu sistem balas jasa yang
memikirkan bagaimana cara yang dapat            tepat guna dalam meningkatkan semangat
dilakukan untuk mengembangkan sumber            kerja pegawai.
daya manusianya agar dapat mendorong                     Salah satunya melalui pelaksanaan
kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana          program promosi jabatan yang akan
caranya agar pegawai tersebut memiliki          berdampak terhadap semangat kerja
produktivitas yang tinggi, yang tentunya        pegawai setelah melihat apa yang telah
pimpinan perusahaan perlu memotivasi            pegawai laksanakan dalam menjalankan
semangat kerja pegawainya. Salah satu           tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,
cara yang dapat ditempuh oleh manajemen         sehingga perusahaan dapat menetapkan
adalah dengan promosi jabatan bagi              balas jasa yang sepantasnya atas prestasi
mereka yang mampu memberikan prestasi           kerja tersebut. Semangat kerja juga dapat
kerja     lebih     baik   sehingga     akan    digunakan perusahaan untuk mengetahui
meningkatkan semangat kerja pegawai             kekurangan dan potensi seorang pegawai.
tersebut.                                       Dari hasil tersebut, perusahaan dapat
         Promosi merupakan kesempatan           mengembangkan           suatu     perencanaan
untuk berkembang dan maju yang dapat            sumber daya manusia secara menyeluruh
mendorong pegawai untuk lebih baik atau         dalam      menghadapi          masa     depan
lebih bersemangat dalam melakukan suatu         perusahaan. Perencanaan sumber daya
pekerjaan dalam lingkungan organisasi           manusia secara menyeluruh tersebut
atau perusahaan. Sehingga kita perlu            berupa jalur-jalur karir atau promosi-
menyadari betapa pentingnya promosi             promosi jabatan para pegawainya.
jabatan dilakukan di suatu perusahaan, hal               UPTD Pendidikan Tingkat TK dan
ini didasari dari dampak positif yang muncul    SD Kec. Klemahan adalah salah satu
dari program tersebut.                          Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
         Sedangkan semangat kerja dapat         penyedia listrik bagi masyarakat luas yang
diartikan juga sebagai suatu iklim atau         senantiasa menjaga layanan bagi customer




 Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                               95
salah satunya dengan pembinaan bagi              semangat kerja bagi beberapa pegawai
pegawainya. Hal ini dikarenakan PT. PLN          yang merasa tidak puas dengan apa yang
(Persero) selalu berusaha menciptakan            terjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang
sumber daya manusia yang unggul guna             ada.      Dengan    pelaksanaan     program
tercapainya tujuan perusahaan. Salah             promosi jabatan tidak sesuai dengan
satunya terlihat dengan surat direksi PLN        ketentuan yang ada maka dapat dilihat dari
No. 387.K/DIR/2008, tanggal 1 Desember           menurunnya semangat kerja pegawai
2008 sebagai dasar dalam pelaksanaan             melalui indikator disiplin yang menurun,
program promosi jabatan bagi pegawai             sikap dan minat kerja pegawai berkurang,
yang bekerja dengan baik, hal ini bertujuan      dimana berdampak pada kualitas kerja
agar     pegawai     memiliki    peningkatan     yang tidak optimal. Salah satu contohnya
semangat kerja yang tinggi sehingga akan         adalah : Masuk kerja jam 7 sedangkan
menghasilkan       output      kerja     yang    mulai bekerja jam 8 atau 9. Tentunya hal ini
berkualitas. Dengan output kerja yang            perlu digaris bawahi sebagai bukti
berkualitas dari pegawai maka secara             menurunya semangat kerja dikarenakan
langsung atau tidak langsung akan                ketidaksesuian        dengan       ketentuan
mendorong tercapainya tujuan perusahaan          pelaksanaan program promosi jabatan
dari segi profit oriented dan non-profit         dimana pegawai sudah tidak optimis lagi
oriented. Profit Oriented perusahaan yang        dalam bersaing mendapatkan promosi
akan tercapai berupa laba maksimum yang          jabatan.
diperoleh dan non-profit oriented berupa                Berdasarkan kondisi diatas dapat
tercapainya tujuan pegawai dan lingkungan        disimpulkan bahwa pelaksanaan program
masyarakat (terutama customer) yang telah        promosi jabatan pada UPTD Pendidikan
menjadi bagian dari perusahaan yang tidak        Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan dapat
dapat dipisahakan.                               dikatakan      kurang     optimal,    karena
         Berdasarkan survei awal yang            berdasarkan survei awal yang telah
penulis lakukan di UPTD Pendidikan               dilakukan     penulis    ternyata   terdapat
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan                  ketidaksesuaian       dalam     pelaksanaan
diperoleh informasi mengenai ketentuan           program promosi jabatan sesuai dengan
pegawai      yang berhak        mendapatkan      ketentuannya. Jadi jelaslah bahwa akibat
promosi jabatan. Pegawai berprestasilah          dari program promosi jabatan yang tidak
yang     berhak    mendapatkan       promosi     berjalan secara optimal salah satunya
jabatan, berprestasi disini yaitu terdiri dari   dapat        menyebabkan        menurunnya
beberapa kriteria, diantaranya adalah MUK        semangat kerja pegawai. Bagaimanapun
(Manajemen Unjuk Kerja) , masa kerja, dan        semangat kerja pegawai sangat dibutuhkan
pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan         oleh suatu perusahaan dalam mencapai
pandangan menurut Abdurrahmat Fathoni            tujuan yang diharapkan.
(2006:121) yang menyatakan promosi                      Berdasarkan uraian di atas maka
jabatan didasarkan atas beberapa indikator,      penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yaitu : kejujuran, disiplin, prestasi kerja,     mengenai promosi jabatan dan semangat
loyalitas,    pendidikan,     kepemimpinan,      kerja dengan judul : "Analisis Pelaksanaan
komunikatif. Karena tidak semua pegawai          Program Promosi Jabatan Dampaknya
suatu perusahaan dapat dipromosikan.             Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada
Prinsip "The right man on the right place "      UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
harus dipenuhi agar perusahaan dapat             Klemahan ".
berjalan dengan efisien dan efektif.
        Namun dari wawancara dengan
beberapa guru TK dan SD Kec. Klemahan)           1.2 Rumusan Masalah
terdapat pandangan belum optimalnya              Berdasarkan dari latar belakang penelitian
pelaksanaan program promosi jabatan              dan identifikasi masalah di atas, maka
yang     dilakukan    perusahaan      karena     dapat dirumuskan permasalahan dalam
adakalanya ketika pelaksanaan program            penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana
promosi jabatan terjadi ketidaksesuaian          tanggapan        responden        mengenai
dengan ketentuan yang ada, contoh :              pelaksanaan program promosi jabatan
adakalanya seorang pegawai yang kurang           pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD
berprestasi mendapatkan promosi jabatan          Kec. Klemahan.
karena dekat dengan atasan. Hal ini
dikhawatirkan bisa terjadi penurunan




 Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                              96
1. Bagaimana semangat kerja pegawai              lebih tinggi, tuntutan kecakapan yang lebih
   pada UPTD Pendidikan Tingkat TK               tinggi, dan adanya penambahan upah atau
   dan SD Kec. Klemahan.                         gaji, serta tunjangan lainnya.
2. Seberapa besar dampak pelaksanaan                      Kemudian menurut Abdurrahmat
   program promosi jabatan terhadap              Fathoni (2006:121) terdapat beberapa
   semangat kerja pegawai pada UPTD              indikator promosi jabatan diantaranya
   Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.             adalah :
   Klemahan.                                     1. Kejujuran
                                                 2. Disiplin
                                                 3. Prestasi Kerja
1.3.  Tujuan Penelitian                          4. Loyalitas
         Sesuai dengan uraian pada latar         5. Pendidikan
belakang dan rumusan masalah di atas,            6. Kepemimpinan Dia harus mampu
maka tujuan yang ingin penulis capai dari        7. Komunikatif
penelitian ini adalah :                                   Selanjutnya pengertian semangat
 1. Untuk        mengetahui    tanggapan         kerja menurut Alex. S. Nitisemito (2002 :
    responden mengenai pelaksanaan               423) menyatakan bahwa : Semangat kerja
    program promosi jabatan pada UPTD            adalah melakukan pekerjaan secara lebih
    Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.            giat sehingga dengan demikian pekerjaan
    Klemahan.                                    akan dapat di harapkan lebih cepat dan
 2. Untuk mengetahui semangat kerja              lebih baik.
    pegawai pada UPTD Pendidikan                          Di samping itu menurut Alex. S.
    Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan.             Nitisemito     (2002:427)    mengemukakan
 3. Untuk         menganalisis    dampak         terdapat beberapa indikator semangat kerja
    pelaksanaan program promosi jabatan          karyawan diantaranya adalah :
    terhadap semangat kerja pegawai              1. Absensi
    pada UPTD Pendidikan Tingkat TK              2. Kualitas
    dan SD Kec. Klemahan.                        3. Disiplin
                                                 4. Kreativitas Karyawan
                                                 5. Sikap & Minat Kerja
                                                          Dari penjelasan di atas mengenai
1.4. Kerangka Pemikiran                          promosi jabatan dan semangat kerja
        Di suatu perusahaan, promosi             adapun pandangan teori para ahli yang
jabatan merupakan salah satu cara yang           menyatakan keterkaitan antara promosi
memiliki dampak yang sangat besar guna           jabatan dengan semangat kerja, seperti
meningkatkan semangat kerja karyawan.            tampak di bawah ini :
Dengan      adanya      promosi       jabatan,            Menurut Manullang (2008:155)
diharapkan semangat kerja karyawan               yang menyatakan bahwa : Ada beberapa
meningkat dalam bekerja sehingga output          sebab mengapa di dalam setiap badan
yang dihasilkan berupa hasil kerja yang          usaha perlu diambil tindakan promosi.
optimal akan semakin tercapai dalam              Pertama-tama ialah untuk mempertinggi
mendorong kemajuan perusahaan dalam              semangat kerja pegawai. Bilamana promosi
mencapai tujuannya berupa profit oriented        direalisasikan     kepada    mereka   yang
dan non-profit oriented. Hal ini akan            menghasilkan prestasi kerja yang tinggi,
berdampak positif bagi perusahaan guna           maka ada daya perangsang bagi para
mencapai tujuannya, bilamana karyawan            pegawai untuk mempertinggi semangat
sudah memiliki semangat kerja yang tinggi.       kerja. Semangat kerja yang tinggi adalah
        Adapun pengertian promosi jabatan        perlu bagi setiap badan usaha dan hal ini
menurut Abdurrahmat Fathoni (2006:112)           untuk sebagian dapat diakibatkan oleh
mengemukakan bahwa : Promosi atau                pemberian promosi yang obyektif.
orang sering menyebutnya kenaikan                         Kemudian menurut Abdurrahmat
jabatan/kedudukan dan pangkat atau status        Fathoni (2006:117) menyatakan bahwa
jenjang    seorang      pegawai,        adalah   :Jika ada kesempatan untuk dipromosikan
merupakan peningkatan dari seorang               bagi setiap karyawan yang berdasarkan
tenaga kerja atau pegawai pada suatu             asas keadilan dan objektivitas akan
tugas yang lebih baik, dibanding dengan          mendorong        karyawan     bekerja  giat,
sebelumnya dari sisi tanggung jawab yang         bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi
lebih besar, prestasi, fasilitas, status yang    kerja yang semakin besar sehingga




 Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                              97
sasaran perusahaan yang optimal dapat          perusahaan dalam mencapai tujuannya
tercapai.                                      yang berupa profit: oriented dan non-profit
                                               oriented.
       Dari penjelasan konsep diatas,                  Berdasarkan     uraian   kerangka
menggambarkan bagaimana pelaksanaan            pemikiran di atas maka dirumuskan
program promosi jabatan berdampak              paradigma mengenai analisis pelaksanaan
terhadap semangat kerja karyawan,              program promosi jabatan dampaknya
sehingga   hal      ini   dapat   menjadi      terhadap semangat kerja karyawan, seperti
pertimbangan positif bagi perusahaan guna      yang terlihat pada gambar berikut ini :
melakukan langkah ini dalam kegiatan




Gambar 1. Paradigma Penelitian Analisis Pelaksanaan Program Promosi Jabatan
          Dampaknya Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada UPTD Pendidikan
          Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan


1.5.  Hipotesis                                OBJEK DAN METODE PENELITIAN
         Berdasarkan kerangka pemikiran        2.1. Objek Penelitian
diatas maka dibutuhkan suatu pengujian                   Menurut Husein Umar (2003:303)
hipotesis    untuk  mengetahui      apakah     mengatakan bahwa : Objek penelitian
terdapat    hubungan     antara    variabel    menjelaskan tentang apa atau siapa yang
independent terhadap variabel dependent.       menjadi objek penelitian juga dimana dan
Menurut (Sugiyono 2000:161) "Hipotesis         kapan penelitian dilakukan. Bisa juga
merupakan jawaban sementara terhadap           ditambahkan hal-hal lain jika dianggap
rumusan masalah penelitian."                   perlu.
Hipotesis     dapat  dikatakan     sebagai               Objek dalam penelitian ini adalah
pendugaan sementara mengenai hubungan          pelaksanaan program promosi jabatan
variabel yang akan diuji sebenarnya.           sebagai      variabel     X     atau    variabel
Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis         independent yang mencakup kejujuran,
hendaknya mengandung implikasi yang            disiplin, prestasi kerja, loyalitas, pendidikan,
lebih jelas terhadap pengujian hubungan        kepemimpinan,           dan         komunikatif.
yang dinyatakan. Oleh karena itu, hipotesis    Sedangkan semangat kerja pegawai
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai        sebagai variabel Y atau variabel dependent
berikut : "Pelaksanaan program promosi         yang mencakup dalam hal absensi,
jabatan berdampak terhadap semangat            kualitas, disiplin, kreativitas pegawai, sikap
kerja karyawan pada UPTD Pendidikan            dan minat kerja.
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan."
                                               2.2.    Metode Penelitian
                                                       Metode yang akan digunakan
                                               dalam penelitian ini adalah metode
                                               deskriptif dan metode verifikatif. Metode




 Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                98
deskriptif dapat digunakan untuk menjawab         Variabel Bebas (Independent Variable)
tujuan penelitian kesatu dan kedua.               Menurut Umi Narimawati (2007 : 27)
          Menurut Nazir (2003 : 54)               mengemukakan bahwa : Variabel bebas
mengatakan bahwa : Metode deskriptif              merupakan variabel stimulus atau variabel
adalah suatu metode dalam meneliti status         yang mempengaruhi variabel lain. Variabel
sekelompok manusia, suatu objek, suatu            bebas      merupakan        variabel  yang
set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun       pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang,         dipilih oleh peneliti untuk menentukan
dengan       tujuan   membuat        deskripsi,   hubungannya dengan suatu gejala yang di
gambaran atau lukisan secara sistematis,          observasi dalam kaitannya dengan variabel
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,          lain.
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena                  Variabel bebas (X) di usulan
yang diselidiki.                                  penelitian ini adalah promosi jabatan yaitu
          Adapun deskriptif ini dilaksanakan      "proses perubahan dari suatu pekerjaan ke
untuk           mengetahui          gambaran      pekerjaan lain dalam hierarki wewenang
sesungguhnya           tentang         analisis   dan tanggung jawab yang telah diberikan
pelaksanaan program promosi jabatan               kepada     tenaga     kerja    pada  waktu
dampaknya terhadap semangat kerja                 sebelumnya". (Siswanto Sastrohadiwiryo,
pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat              2003:258). Indikator dari promosi jabatan
TK dan SD Kec. Klemahan.                          adalah kejujuran, disiplin, prestasi kerja,
          Sedangkan Sugiyono (2001:16)            loyalitas,    pendidikan,     kepemimpinan,
mengatakan bahwa : Metode verifikatif             komunikatif. Skala yang digunakan adalah
adalah metode yang digunakan untuk                skala ordinal dan interval.
memilih metode penelitian, menyusun
instrument penelitian, mengumpulkan data          Variabel Terikat (Dependent Variable)
dan menganalisanya.                                        Yaitu   variabel     yang      dapat
            Metode verifikatif juga digunakan     dipengaruhi oleh variabel lain (Independent
untuk menguji kebenaran dari suatu                variable). Variabel terikat (Y) disini adalah
hipotesis, sehingga metode verifikatif ini        semangat kerja. Semangat kerja adalah
digunakan       untuk     menjawab      tujuan    melakukan pekerjaan secara lebih giat
penelitian ketiga, yaitu untuk menganalisis       sehingga dengan demikian pekerjaan akan
besarnya dampak pelaksanaan program               dapat di harapkan lebih cepat dan lebih
promosi jabatan terhadap semangat kerja           baik. Indikator dari semangat kerja adalah
pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat              absensi, kualitas, disiplin, kreativitas
TK dan SD Kec. Klemahan.                          pegawai, sikap dan minat kerja. Skala yang
            Metode yang digunakan dalam           digunakan adalah skala ordinal dan
penelitian ini adalah metode survei yaitu         interval.
penelitian yang mengambil sampel dari
populasi dan menggunakan kuesioner                2.2.2. Metode Penarikan Sampel
sebagai alat pengumpulan data.                    2.2.2.1. Sumber Data
                                                           Jenis data yang digunakan penulis
                                                  dalam penelitian mengenai "Analisis
2.2.1. Operasionalisasi Variabel                  Pelaksanaan Program Promosi Jabatan
       Penelitian                                 Dampaknya Terhadap Semangat Kerja
         Menurut Umi Narimawati (2007:61)         Pegawai Pada UPTD Pendidikan Tingkat
menyatakan bahwa : Operasionalisasi               TK dan SD Kec. Klemahan" adalah data
variabel adalah proses penguraian variabel        primer dan sekunder.
penelitian kedalam sub variabel, dimensi,
indikator sub variabel, dan pengukuran.           1. Data Primer
Sesuai dengan kerangka pemikiran dan                       Data primer adalah data yang
hipotesis yang telah disajikan sebelumnya,        diambil secara langsung dari obyek
maka      penulis   membedakan       obyek        penelitian. Menurut Umi Narimawati
penelitian ke dalam dua variabel.                 (2007:47) menyatakan bahwa : Ada dua
1. Variabel Bebas (Independent Variable)          cara pokok untuk memperoleh data primer,
     : Promosi Jabatan (X)                        yaitu dengan cara berkomunikasi dengan
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)          obyek yang diteliti atau responden dan
     : Semangat Kerja (Y)                         melakukan observasi. Komunikasi dengan
                                                  responden     dilakukan  dengan     cara




 Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                99
menggunakan kuesioner. Kuesioner dapat           berjumlah 217 orang. Karakteristik yang
secara tertulis maupun lisan. Sedang             dipelajari dalam populasi ini adalah promosi
observasi   dilakukan  dengan    tanpa           jabatan dan semangat kerja.
pertanyaan.
                                                 2. Sampel
          Dalam penelitian ini data primer                Menurut Umi Narimawati (2008:77)
yang diambil langsung dari UPTD                  menyatakan bahwa : "Sample itu bermakna
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.                sebagai       komponen-komponen      yang
Klemahan. Teknik yang digunakan dalam            merupakan dan mewakili populasi".
pengumpulan data primer adalah sebagai                    Teknik pengambilan sampel dalam
berikut :                                        penelitian ini dilakukan dengan teknik
 1) Interview, langsung dilakukan dengan         penarikan Cluster Random Sampling
     pihak terkait di perusahaan tempat          berdasarkan wilayah lokasi pegawai dan
     obyek penelitian yang mempunyai             jumlah responden masing-masing cluster.
     hubungan langsung dengan masalah            Adapun yang menjadi sampel yang
     yang diteliti oleh penulis. Terdapat dua    digunakan untuk pengukuran kuesioner
     tipe yaitu : interview terbuka dan          adalah pegawai UPTD Pendidikan Tingkat
     interview tertutup.                         TK dan SD Kec. Klemahan, sedangkan
 2) Kuesioner, teknik pengumpulan data           untuk menentukan jumlah sampel (n)
     dengan        form    yang      berisikan   menggunakan pendapat Slovin yang dikutip
     pertanyaan-pertanyaan yang diajukan         Husein Umar (2004:78), untuk menentukan
     secara tertulis pada obyek penelitian       sampel digunakan rumus sebagai berikut :
     guna mendapat informasi.                                        N
                                                          n = ---------------
                                                                           2
2. Data Sekunder                                                 1 + Ne
         Data yang secara tidak langsung         Dimana:
diperoleh oleh peneliti guna mendukung                    n = ukuran sampel
data yang sudah ada sehingga lebih                        N = ukuran populasi
lengkap adalah tergolong data sekunder.                   e = tingkat kesalahan dalam
Menurut      Umi    Narimawati  (2007:51)                   penelitian
menyatakan bahwa : "Data sekunder
merupakan data yang sudah ada; data                                    217
tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya                       n =--------- = 76.4 = 76
                                                                                  2
untuk tujuan-tujuan yang tidak mendesak".                        1 + 217(0,092)
Contoh dari data ini yaitu : dokumentasi                 Jika     penelitian      menggunakan
perusahaan, jurnal, makalah, buku, dan           metode deskriptif, maka minimal tingkat
penelitian terdahulu.                            kesalahan dalam penentuan anggota
                                                 sampel yang harus diambil adalah 9.2%
2.2.2.2. Teknik Penentuan Data                   dari jumlah populasi yang diketahui. Peneliti
1. Populasi                                      menentukan tingkat kesalahan sebesar
         Menurut Umi Narimawati (2008:72)        9.2% sehingga jumlah sampel yang diambil
menyatakan bahwa : Populasi merupakan            sebesar 69 orang pegawai.
keseluruhan      (universum)     dari  objek
penelitian yang dapat berupa manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,           2.2.3. Jenis dan Metode Pengumpulan
nilai,   peristiwa,    sikap    hidup,  dan             Data
sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat               Metode       pengumpulan        data
menjadi sumber data penelitian.                  merupakan cara-cara untuk memperoleh
         Sedangkan Sugiyono (2010:61)            data dan keterangan yang diperlukan
mengemukakan bahwa : Populasi adalah             dalam penelitian. Sehubungan dengan
wilayah generalisasi yang terdiri atas           tingkat pengukuran untuk variabel X
objek/subjek yang mempunyai kuantitas            (Pelaksanaan Program Promosi Jabatan)
dan krakteristik tertentu yang ditetapkan        dalam penelitian ini menggunakan skala
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian      ordinal dan variabel Y (Semangat Kerja
ditarik kesimpulannya.                           Pegawai) berskala ordinal, maka data
         Populasi dalam penelitian ini           variabel X tersebut harus ditransformasikan
adalah pegawai pada UPTD Pendidikan              untuk menaikkan tingkat pengukuran dari
Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan                  skala ordinal ke skala interval. Teknik yang




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                               100
digunakan untuk menaikkan data tersebut                         2.    Tentukan frekuensi kumulatif yaitu
adalah MSI (Method of Succesive Interval)                             dengan menjumlahkan terus dari
atau disebut metode interval berurutan.                               setiap skor.
Teknik tersebut merupakan teknik yang                           3.    Tentukan proporsi kumulatif dengan
paling sederhana dalam mentransformasi                                cara membagi frekuensi kumulatif
skala ordinal menjadi skala interval.                                 dengan total frekuensi. Proporsi
Dengan demikian semua data yang telah                                 kumulatif dianggap mengikuti distribusi
dinaikkan dari skala ordinal ke interval ini                          normal baku.
dapat digunakan sebagai data input untuk                        4.    Selanjutnya adalah menghitung nilai z
analisis korelasi Pearson Product Moment.                             berdasarkan pada proporsi kumulatif
Langkah-langkah transformasi data ordinal                             diatas.
ke data interval menurut Umi Narimawati                         5.    Dari nilai z yang diketahui tersebut
(2007:82) adalah sebagai berikut :                                    tentukan nilai densitynya.
1. Perhatikan banyaknya         responden                       6.    Hitung SV (Scale Value = Nilai Skala)
     yang memberikan respon yang ada                                  dengan menggunakan rum us sebagai
     (1), artinya hitung frekuensi setiap                             berikut;
     skor.


                        (Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit)
        SV = -------------------------------------------------------------------------------------
                 (Area Under Upper Limit) - (Area Under Lower Limit)

      Dimana :
                  Density at Lower Limit         = kepadatan batas bawah
                  Density at Upper Limit         = kepadatan batas atas
                  Area Under Upper Limit         = daerah dibawah batas atas
                  Area Under Lower Limit         = daerah dibawah batas bawah

7.   Hitung skor (nilai hasil transformasi)                     2.2.3.1. Uji Validitas
     untuk setiap pilihan jawaban dengan                                 Menurut       Cooper      (2006:720)
     persamaan berikut :                                        validitas adalah "Validity is a characteristic
Score = Scale Value - Scale Value minimum                       of measurement concerned with the extent
        Proses     pentransformasian     data                   that a test measures what the researcher
ordinal menjadi data interval dalam                             actually wishes to measure".
penelitian ini menggunakan bantuan                                       Berdasarkan definisi diatas, maka
program komputer yaitu Microsoft Office                         validitas dapat diartikan sebagai suatu
Excel 2007 (Analize).                                           karakteristik dari ukuran terkait dengan
  Selanjutnya untuk menunjang hasil                             tingkat pengukuran sebuah alat test
penelitian, maka penulis            melakukan                   (kuesioner) dalam mengukur secara benar
pengumpulan data yang diperlukan dengan                         apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.
cara sebagai berikut :                                          Suatu alat ukur disebut valid bila ia
1) Wawancara                                                    melakukan apa yang seharusnya dilakukan
2) Kuesioner                                                    dan mengukur apa yang seharusnya
3) Dokumentasi                                                  diukur.
            Pada proses pengolahan hasil                                 Pengujian ini dilakukan untuk
data penelitian, maka perlu dilakukan                           menguji kesahihan setiap item pernyataan
pengujian kualitas data sebelum diolah dan                      dalam mengukur variabelnya. Pengujian
dianalisis. Ada pun konsep untuk mengukur                       validitas dalam penelitian ini dilakukan
kualitas data, yaitu : validitas dan                            dengan cara mengkorelasikan skor masing-
reliabilitas, artinya suatu penelitian akan                     masing pertanyaan yang ditujukan kepada
menghasilkan kesimpulan yang bisa jika                          responden dengan total skor untuk seluruh
datanya kurang reliabel dan kurang valid,                       item. Teknik korelasi yang digunakan untuk
sedangkan        kualitas   data     penelitian                 menguji validitas butir pernyataan dalam
ditentukan oleh kualitas instrumen yang                         penelitian ini adalah korelasi Pearson
digunakan untuk mengumpulkan data.                              Product Moment.
                                                                         Apabila nilai koefisien korelasi butir
                                                                item pernyataan yang diuji lebih besar dari




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                                101
0,30 maka dapat disimpulkan bahwa item             dengan menggunakan Statistical Product
pernyataan tersebut merupakan konstruksi           and Service Solution (SPSS) 17.0 for
(construct) yang valid. Untuk pengujian            windows. Teknik yang digunakan untuk
validitas instrument penelitian ini, penulis       menguji     keandalan    kuesioner     pada
menggunakan program excel dalam                    penelitian ini adalah metode split-half dari
tabulasi data dan memasukkan data                  Spearman-Brown dengan langkah-langkah
tersebut ke dalam program SPSS 17.0 for            sebagai berikut :
windows.                                           1. Membagi pertanyaan-pertanyaan atau
        Berdasarkan hasil pengujian, semua             pernyataan-pernyataan menjadi dua,
item memiliki koefisien validitas lebih besar          belahan pertama (total ganjil) dan
dari nilai r kritisnya (0,300) sehingga dapat          belahan kedua (total genap);
disimpulkan bahwa item-item pertanyaan             2. Skor untuk masing-masing pertanyaan
pelaksanaan program promosi jabatan                    atau pernyataan pada tiap belahan
tersebut valid dalam artian item-item                  dijumlahkan sehingga menghasilkan
tersebut dapat digunakan untuk mengukur                skor total untuk masing-masing
variabel pelaksanaan program promosi                   responden;
jabatan dan akan mampu menghasilkan                3. Mengkorelasikan skor total belahan
variabel yang akurat sesuai dengan tujuan              pertama dengan skor total belahan
penelitian.                                            kedua dengan Pearson Product
                                                       Moment;

2.2.3.2. Uji Reliabilitas
          Menurut Muji Gunarto (2000 :             2.2.4. Metode Analisis dan
wordpress.com) menyatakan bahwa :                            Perancangan Hipotesis
Reliabilitas     artinya     adalah      tingkat   2.2.5.1. Metode Analisis
keterpercayaan hasil suatu pengukuran.             1. Metode Analisis Deskriptif/Kualitatif
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi,                Analisis            Deskriptif/kualitatif
yaitu       pengukuran       yang       mampu      digunakan untuk menggambarkan tentang
memberikan hasil ukur yang terpercaya              ciri-ciri responden dan variabel penelitian,
(reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu      sedangkan analisis kuantitatif digunakan
ciri atau karakter utama intrumen                  untuk       menguji       hipotesis       dengan
pengukuran yang baik. Kadang-kadang                menggunakan uji statistik.
reliabilitas     disebut      juga      sebagai              Analisis kualitatif digunakan dengan
keterpercayaan, keterandalan, keajegan,            menyusun tabel frekuensi distribusi untuk
konsistensi, kestabilan, dan sebagainya,           mengetahui apakah tingkat perolehan nilai
namun ide pokok dalam konsep reliabilitas          (skor) variabel penelitian masuk dalam
adalah       sejauh     mana      hasil    suatu   kategori: sangat setuju, setuju, cukup, tidak
pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh         setuju, sangat tidak setuju.
mana skor hasil pengukuran terbebas dari                        Selanjutnya untuk menetapkan
kekeliruan      pengukuran       (measurement      peringkat dalam setiap variabel penelitian
error).                                            dapat dilhat dari perbandingan antara skor
          Setelah dilakukan uji validitas atas     aktual dengan skor ideal. Skor aktual
pertanyaan       yang     digunakan       dalam    diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh
penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan         pendapat responden sesuai klasifikasi
uji keandalan. Uji keandalan bertujuan             bobot yang diberikan (1,2,3,4, dan 5).
untuk mengetahui apakah alat pengumpul             Sedangkan skor ideal diperoleh melalui
data pada dasarnya menunjukkan tingkat             perolehan prediksi nilai tertinggi dikalikan
ketepatan, keakuratan, kestabilan atau             dengan jumlah kuesioner dikalikan jumlah
konsistensi       alat     tersebut       dalam    responden.
mengungkapkan gejala tertentu dari
sekelompok individual, walaupun dilakukan                      Skor aktual
pada waktu yang berbeda.                           % Skor =     -------------------- X 100%
          Uji keandalan dilakukan terhadap                     Skor ideal
pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-             Sumber : Umi Narimawati (2007:84)
pernyataan yang sudah valid. Reliabilitas
menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk
teknik perhitungan reliabilitas kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                       102
2. Metode Analisis Verifikatif/                  b. Analisis Koefisien Korelasi Pearson
    Kuantitatif                                      ProductMoment
a. Analisis Regresi Linier Sederhana                      Didasarkan pada data yang ada
           Pada penelitan ini digunakan          pada penelitian ini dimana data berskala
analisis regresi untuk mengetahui adanya         ordinal telah dirubah menjadi skala interval
pengaruh antara variabel bebas dan               dengan Method of Succesive Interval (MSI)
                                                               od
variabel terikat.                                maka korelasi yang digunakan adalah
Menurut Jonathan Sarwono (2006:65)               koefisien korelasi Pearson Product Moment
mengatakan bahwa : Analisis regresi              guna mengetahui kuat lemahnya hubungan
adalah analisis yang meliputi metode  metode-    antara variabel bebas (X) dan variabel
metode yang digunakan untuk me    memprediksi    terikat (Y).
nilai-nilai dari satu atau lebih variabel
       nilai                                     Adapun rumus dari analisis Korelasi
tergantung       yang    dihasilkan    adanya    Pearson Product Moment adalah:
                                                                         nt
pengaruh satu atau lebih variabel bebas.
           Dalam penelitian ini digunakan
regresi linier sederhana karena data data-data
yang ada di dalam penelitian ini masih
bersifat sederhana yaitu hanya ada satu
                     a
variabel dependent dan satu variabel             Sumber: Sugiyono, (2010 : 228)
independent. Adapun pengertian regresi           Keterangan :
linier     sederhana     menurut     Jonathan       rxy = korelasi Pearson Product Moment
Sarwono (2006:66) adalah : mengestimasi             ∑xy = jumlah perkalian butir variabel
besarnya         koefisien-koefisien
                           koefisien     yang              Pelaksanaan Program Promosi
dihasilkan dari persamaan yang bersifat                    Jabatan (X) dengan butir variabel
linier yang melibatkan satu variabel bebas
           ng                                              Semangat Kerja (Y)
                                                        2
untuk digunakan sebagai alat prediksi               ∑x = jumlah butir variabel Pelaksanaan
besarnya nilai variabel tergantung".                       Program Promosi Jabatan (X)
           Penulis juga akan melakukan uji                 kuadrat
                                                        2
statistik analisis regresi untuk mengetahui         ∑y = jumlah butir variabel Semangat
ada atau tidaknya pengaruh antara variabel                 Kerja (Y) kuadrat
X       terhadap     variabel     Y    dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :                      Untuk      mempermudah          dalam
                                                 melakukan       perhitungan     data,   selain
           Y = a + bX                            menggunakan langkah-        -langkah diatas,
        Sumber : Sugiyono (2010:261)             penulis menggunakan alat bantu software
                                                 SPSS 17.0 for windows. Setelah koefisien
        Dimana nilai a dan b dicari terlebih     korelasi     Pearson      Product      Moment
dahulu dengan menggunakan persamaan              diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan
sebagai berikut :                                melakukan pendistribusian (r) kedalam
                                                 pengujian uji t untuk menguji tingkat
                                                 signifikan     korelasi   tersebut,    dengan
                                                 ketentuan kuat atau tidaknya hubungan
                                                                            daknya
                                                 antara kedua variabel dapat dilihat dari
                                                 beberapa kategori koefisien korelasi
                                                 mempunyai nilai -1 < r < +1 dimana :
                                                 1. Jika nilai r > 0, artinya terjadi hubungan
                                                     linear positif, yaitu semakin besar nilai
Keterangan :                                         variabel     X    (independent),     maka
      X = Pelaksanaan Program Promosi                semakin besar pula nilai variabel Y
                                                                  esar
      Jabatan                                        (dependent).
      Y = Semangat Kerja Pegawai                 2. Jika nilai r < 0, artinya terjadi hubungan
      a = Nilai Konstan                              linear negatif, makin kecil nilai variabel
      b = Angka Arah / Koefisien Regresi             X (independent), maka semakin kecil
      n = Banyaknya sampel                           nilai variabel Y (dependent).
                                                 3. Jika Nilai r = 0, artinya tidak ada
                                                     hubungan sama sekali antara variabel
                                                     X (independent) dengan variabel Y
                                                     (dependent).




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012
                             .                                                             103
4. Jika nilai r =1 atau -1, artinya terjadi
                         1,                                    Untuk menguji hipotesis yang
    hubungan linear sempurna yaitu berupa            penulis kemukakan dapat diterima, maka
    garis lurus untuk r yang semakin                 digunakan uji t dengan rumus sebagai
    mengarah angka 0, maka garis                     berikut :
    semakin tidak lurus.

c. Analisis Koefisien Determinasi
         Analisis determinasi digunakan
untuk mengetahui seberapa besar dampak               Keterangan :
perubahan variabel X terhadap variabel Y,            t = Statistik uji korelasi
maka dihitung koefisien determinasi (Kd)             r = koefisien korelasi antara variabel X dan
dengan asumsi dasar faktor  faktor-faktor lain       Y
diluar variabel dianggap konstan atau tetap          n = banyaknya sampel dalam penelitian
(ceteris paribus).                                              Kriteria pengujian adalah Ho jika
Husein
  usein      Umar      (2002:296),       untuk       harga dari rumus di atas (t hitung) yang
menentukan         Koefisien      determinasi        didapat dari tabel distribusi t dengan d =
digunakan rumus adalah sebagai berikut :             0.01 (1%) untuk mengetahui diterima atau
                2
         Kd = r x 100%                               ditolak, dinyatakan melalui kriteria yang
Keterangan:                                          sesuai dengan yang dikemukakan oleh
          Kd = Koefisien Determinasi                 Husein Umar (2000:316-317) yaitu :
                                                                                 317)
           2
          r = Kuadrat koefisien korelasi             1. Jika nilai t tabel > nilai t hitung
                                                           Maka       Ho     ada     pada   daerah
2.2.4.2. Uji Hipotesis                                     penerimaan, berarti H1 diterima atau
           Hipotesis yang akan diuji dalam                 pelaksanaan program promosi jabatan
penelitian ini adalah ada atau tidaknya                    tidak berdampak terhadap semangat
dampak signifikan dari pelaksanaan                         kerja pegawai.
program promosi jabatan (variabel X)                 2. Jika nilai t tabel < nilai t hitung
sebagai variabel bebas dengan semangat                     Maka Ho terdapat pada daerah
kerja pegawai (variabel Y) sebagai variabel                penolakan, berarti H1 diterima atau
tidak bebas. Jika tidak terdapat dampak                    pelaksanaan program promosi jabatan
signifikan maka di formulasikan dalam
                               rmulasikan                  berdampak terhadap semangat kerja
hipotesis Nol (H0), yaitu hipotesis untuk                  pegawai.
ditolak. Apabila kedua variabel tersebut
dihipotesiskan memiliki dampak yang                  Kriteria :
signifikan maka diformulasikan dalam                 Bila nilai t hitung < nilai t tabel, maka Ho
Hipotesis alternatif (H1) yaitu merupakan                     diterima
hipotesis yang diharapkan untuk diterima.            Bila nilai t hitung > nilai t tabel, maka Ho
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah                   ditolak
seberapa besar dampak Pelaksanaan                    t hitung > t tabel maka Ho ditolak H1 diterima.
Program Promosi Jabatan (X) terhadap
Semangat Kerja Pegawai (Y) dengan
memperhatikan karakteristik variabel yang
akan       diuji      berdasarkan      perumusan     HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
hipotesis, yaitu :                                             Dalam menganalisa sejauh mana
Ho : p = 0, berarti tidak ada dampak antara          dampak pelaksanaan program promosi
        pelaksanaan           program      promosi   jabatan terhadap semangat kerja pegawai
        jabatan terhadap semangat kerja              pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD
        pegawai.                                     Kec. Klemahan, maka penulis melakukan
H1 : p ^ 0, berarti terdapat dampak antara           pengujian kualitas data (validitas dan
        pelaksanaan program promosi                  reliabilitas) yang dilanjutkan deng
                                                                                       dengan
        jabatan terhadap semangat kerja              menggunakan analisis regresi linear
        pegawai.                                     sederhana, korelasi Pearson Product
             Untuk mengetahui ditolak atau           Moment, koefisien determinasi (Kd) dan uji
tidaknya dapat dinyatakan dengan kriteria
                   t                                 signifikan t.
sebagai berikut :                                              Adapun cara dalam memperoleh
Jika t hitung > t tabel H0 ditolak; H1 diterima      data        yang   dibutuhkan,     penulis
Jika t hitung < t tabel H0 diterima; H1 ditolak      menyebarkan      kuesioner   kepada    76
                                                     responden yang diambil dari popul
                                                                                 populasi yang




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012
                             .                                                                    104
ada pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan                    Berdasarkan data dari penyebaran
SD Kec. Klemahan. Setelah itu data yang            kuesioner, maka dilakukan perhitungan
diperoleh dikumpulkan, dicatat, dan diolah         variabel X (pelaksanaan program promosi
untuk proses yang lebih lanjut. Proses             jabatan) dan variabel Y (semangat kerja
analisis data untuk uji validitas, reliabilitas,   pegawai) dengan perhitungan analisis
korelasi menggunakan program SPSS 17.0             korelasi Pearson Product Moment yang
for windows.                                       merupakan metode statistik non parametrik
Setelah melakukan uji validitas dan uji            dengan menggunakan SPSS 17.0 for
reliabilitas data maka selanjutnya akan            windows.
mengukur        seberapa     besar     dampak
pelaksanaan program promosi jabatan                4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
terhadap semangat kerja pegawai pada                        Dalam penelitian ini digunakan
UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.             regresi linier sederhana karena data-data
Klemahan, dengan menggunakan analisis              yang ada di dalam penelitian ini masih
korelasi Pearson Product Moment dengan             bersifat sederhana yaitu hanya ada satu
cara mengkorelasi skor total dari variabel X       variabel dependent dan satu variabel
dengan skor total dari variabel Y dari 76          independent Adapun pengertian regresi
responden. Hipotesis yang akan diuji yaitu :       linier   sederhana      menurut     Jonathan
H0 : p = 0; Ho ditolak, artinya tidak terdapat     Sarwono (2006:66) adalah : mengestimasi
          dampak yang signifikan antara            besarnya        koefisien-koefisien     yang
          pelaksanaan program promosi              dihasilkan dari persamaan yang bersifat
          jabatan terhadap semangat kerja          linier yang melibatkan satu variabel bebas
          pegawai pada UPTD Pendidikan             untuk digunakan sebagai alat prediksi
          Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan.         besarnya nilai variabel tergantung.
H1 : p ^ 0;      H1 diterima, artinya terdapat     Penulis juga akan melakukan uji statistik
          dampak yang signifikan antara            analisis regresi untuk mengetahui ada atau
          pelaksanaan program promosi              tidaknya pengaruh antara variabel X
          jabatan terhadap semangat kerja          terhadap variabel Y dengan menggunakan
          pegawai pada UPTD Pendidikan             rumus sebagai berikut :
          Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan.
          Dari kuesioner yang disebarkan                            Y = a + bX
oleh penulis, maka diperoleh nilai ordinasi             Sumber : Sugiyono (2010:261)
dari tanggapan responden tersebut. Sistem          Hasil dari pengolahan data statistik non
penilaian terhadap jawaban responden               parametrik dengan mempergunakan rumus
tersebut      menggunakan       skala    likert.   analisis regresi linier sederhana dapat
Kemudian data awal yang berbentuk                  dilihat dalam output SPSS 17.0 for windows
ordinal tersebut dirubah menjadi skala             berikut ini :
interval dengan menggunakan Method of
Succesive Interval (MSI).

                                           Tabel 1
                                                                    3
                     Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficients
                         Unstandardized               Standardized
                         Coefficients                 Coefficients
Model                           B        Std. Error       Beta              t        Sig.
1 (Constant)                15.278          2.772                         5.512      .000
Promosi_Jabatan             .480            .096        .501              4.982      .000
a. Dependent Variable: Semangat_Kerja

         Angka output pada uji regresi linier      promosi jabatan per satu kali maka nilai
sederhana antara promosi jabatan dan               peningkatan semangat kerja pegawai akan
semangat kerja pegawai menghasilkan                bertambah sebesar 0.480.
angka konstan sebesar 15.278, kemudian
peningkatan semangat kerja sebesar 0.480.
Angka tersebut kemudian dimasukkan ke              4.2. Analisis Korelasi Pearson
dalam persamaan regresi linier sederhana                ProductMoment
Y = 15.278 + 0.480X, dimana angka ini                   Perhitungan korelasi menggunakan
berarti setiap terjadi pelaksanaan program         korelasi    Pearson    Product: Moment



Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                 105
digunakan untuk menganalisis data yang           rxy = korelasi Pearson Product Moment
berbentuk interval, untuk mencari besarnya       ∑xy = jumlah perkalian butir variabel
korelasi antara variabel bebas (promosi          Pelaksanaan Program Promosi Jabatan (X)
jabatan) dengan variabel terikat (semangat               dengan butir variabel Semangat
kerja pegawai) dapat digudigunakan rumus                 Kerja (Y)
                                                     2
analisis korelasi non-parametrik, yaitu
                         parametrik,             ∑x = jumlah butir variabel Pelaksanaan
korelasi Pearson Product Moment. Hal ini                 Program Promosi Jabatan (X)
dapat diperoleh dengan menggunakan                       kuadrat
                                                     2
rumus :                                          ∑y = jumlah butir variabel Semangat Kerja
                                                         (Y) kuadrat
                                                       Hasil dari pengolahan data statistik
                                                                     non parametrik dengan
                                                   mempergunakan rumus Pearson Product
Sumber: Sugiyono, (2010 : 228)                     Moment dapat dilihat dalam output SPSS
                                                 17.0 for windows berikut ini :
Keterangan :

                                           Tabel 2
                 Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment Correlations
                       Promosi_Jabatan         Semangat_Kerja
Pearson Correlation                       1             .501"
Sig. (2-tailed)                                          .000
N                                        76                76
Pearson Correlation                  .501**                 1
Sig. (2-tailed)                        .000
N                                        76                76

        Angka output pada korelasi               4.3 Koefisien Determinasi
Pearson Product Moment antara promosi                    Untuk mengetahui seberapa besar
jabatan dan semangat kerja pegawai               pelaksanaan program promosi jabatan
menghasilkan angka 0.501. Angka tersebut         (variabel X) berdampak terhadap semangat
menunjukkan hubungan kedua variabel              kerja pegawai (variabel Y), maka dilakukan
tersebut cukup, sedangkan tanda positif (+)      analisis koefisien determinasi ( Kd )
                                                                         2
menunjukkan bahwa semakin besar                  sebagai berikut : Kd = r x 100 % Dimana :
perubahan yang terjadi pada promosi              Kd = Koefisien determinasi
jabatan maka akan semaki semakin besar           r     = Koefisien korelasi
semangat kerja pegawai atau sebaliknya,
semakin kecil perubahan pada promosi             Maka :  Kd = r2 x 100%
jabatan maka akan semakin rendah                         Kd = (0.501) 2 x 100% Kd =
semangat kerja pegawai pada UPTD                         25.10 %
Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.                Adapun hasil dari pengolahan data statistik
Klemahan.                                        non parametrik dengan mempergunakan
                                                 SPSS 17.0 for windows berikut ini :

Model Summary
                                Adjusted R     Std. Error of
                                               the
Model       R      R Square         Square        Estimate
                 a
1            .501       .251              .241      3.330754
                                                    6

        Berdasarkan hasil perhitungan            sisanya, yaitu 74.90 % dipengaruhi ole
                                                                                    oleh
diperoleh koefisien determinasi (Kd)             faktor lain, yaitu kompensasi, konflik
sebesar 25.10 %. Angka tersebut berarti          dengan rekan kerja, kepuasan kerja,
besarnya dampak pelaksanaan program              pelatihan, dan lain-lain.
promosi jabatan terhadap semangat kerja
pegawai sebesar 25.10 %. Sedangkan




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012
                             .                                                          106
4.3. Uji Hipotesis                               dinyatakan melalui kriteria yang sesuai
           Uji hipotesis digunakan untuk           dengan yang dikemukakan oleh Husein
  mengetahui      apakah     penelitian    yang    Umar (2000 : 316-317) yaitu :
  dilakukan akan menolak atau menerima             ■ Jika t tabel > t hitung
  hipotesis. Sedangkan hipotesis yang                  Maka      Ho     ada   pada      daerah
  digunakan oleh penulis adalah hipotesis nol          penerimaan, berarti H1 diterima atau
  (Ho) dan hipotesis satu (H1).                        pelaksanaan program promosi jabatan
  Pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai           tidak berdampak terhadap semangat
  berikut : H0 : p = 0;      Ho ditolak, artinya       kerja pegawai.
  tidak terdapat dampak yang signifikan            ■ Jika t tabel < t hitung
  antara pelaksanaan program promosi                   Maka Ho terdapat pada daerah
  jabatan terhadap semangat kerja pegawai              penolakan, berarti H1 diterima atau
  pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD               pelaksanaan program promosi jabatan
  Kec. Klemahan. H1 :         p ^ 0;          H1       berdampak terhadap semangat kerja
  diterima, artinya terdapat dampak yang               pegawai.
  signifikan antara pelaksanaan program            Di bawah ini adalah penghitungan uji
  promosi jabatan terhadap semangat kerja          signifikasi :
  pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat
  TK dan SD Kec. Klemahan. Untuk
  mengetahui ditolak atau tidaknya dapat
  dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut :
  Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan
  H1 diterima. Bila t hitung < t tabel, maka H0
  diterima dan H1 ditolak.
                                                   Adapun hasil dari pengolahan data statistik
  Kriteria pengujian adalah Ho jika harga dari     non parametrik dengan mempergunakan
  rumus di atas (t hitung) yang didapat dari       SPSS 17.0 for windows berikut ini :
  tabel distribusi t dengan d = 0.01 (1%)
  untuk mengetahui diterima atau ditolak,
                                                       a
                                         Coefficients
                            Unstandardized                 Standardized
                            Coefficients                   Coefficients
    Model                        B       Std. Error            Beta             t           Sig.
    1     (Constant)          15.278        2.772                              5.512        .000
          Promosi_Jabatan     .480          .096             .501              4.982        .000
a. Dependent Variable: Semangat_Kerja

   Uraian pengujian hioptesis sebagai berikut               Bila t hitung < t tabel, maka
        :                                                   Ho diterima
   R = 0.501                                                Bila t hitung > t tabel, maka
   d = 0.01                                                 Ho ditolak
   n = 76
   Derajat kebebasan (dk) = n-2                            t hitung (4.98) > t tabel (2.650) maka
                            = 76 - 2 = 74          Ho ditolak H1 diterima.
  Karena dk = 74 terletak antara 60 - 120                  Pada dk = 74 nilai t tabel (d = 0.01)
  dilihat dari hasil t tabel, maka untuk           dari hasil interpolasi = 2.650, sedangkan
  mendapatkan nilai t tabel harus dilakukan        nilai t hitung = 4.98, maka t hitung > t tabel
  interpolasi dengan rumus sebagai berikut :       yaitu dengan nilai 4.98 > 2.650, maka dapat
  774 = t60 - dk - 60 (t60 - t120) 120 - 60        ditarik kesimpulan bahwa "terdapat dampak
                                                   yang       signifikan   antara     pelaksanaan
  774 = 2.660 - 74 - 60 (2.660 - 2.617) 120        program        promosi     jabatan     terhadap
                 - 60                              semangat kerja pegawai pada UPTD
                                                   Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
   774 = 2.660 - 0.23 (0.043)                      Klemahan". Pernyataan ini didukung oleh
   774 = 2.660 - 0.00989                           Manullang             (2008:155)           yang
  774 = 2.65011 dibulatkan menjadi 2.650           mengemukakan :
  t hitung > t tabel = 4.98 > 2.650 Kriteria :



  Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                 107
Ada beberapa sebab mengapa di                  kerja    karyawan    pada   UPTD
dalam setiap badan usaha perlu diambil               Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
tindakan promosi. Pertama-tama ialah                 Klemahan".
untuk mempertinggi semangat kerja
pegawai. Bilamana promosi direalisasikan        4.2. Saran
kepada     mereka     yang   menghasilkan       Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya
prestasi kerja yang tinggi, maka ada daya       maka penulis mencoba memberikan
perangsang bagi para pegawai untuk              masukan        guna      memperbaiki      dan
mempertinggi semangat kerja. Semangat           memecahkan          masalah      pelaksanaan
kerja yang tinggi adalah perlu bagi setiap      program promosi jabatan dampaknya
badan usaha dan hal ini untuk sebagian          terhadap semangat kerja karyawan pada
dapat diakibatkan oleh pemberian promosi        UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
yang obyektif.                                  Klemahan. Adapun masukan dari penulis
                                                kepada perusahaan adalah sebagai berikut
                                                :
KESIMPULAN DAN SARAN                            1. Berdasarkan hasil penelitian dari hasil
                                                     kuesioner       ditemukan      beberapa
4.1. Kesimpulan                                      indikator yang masih belum optimal
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang           dari pelaksanaan program promosi
telah dilakukan, maka dapat ditarik                  jabatan, seperti : kejujuran, pendidikan
kesimpulan sebagai berikut :                         dan kepemimpinan. Dengan demikian
 1. Berdasarkan hasil analisis penelitian            penulis menyarankan bagi UPTD
     dapat diketahui tanggapan responden             Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.
     mengenai       pelaksanaan     program          Klemahan         diharapkan      kembali
     promosi      jabatan     pada     UPTD          mempertimbangkan ketiga indikator
     Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.               tersebut secara proporsional dalam
     Klemahan dapat dikatakan baik, hal ini          pelaksanaan program promosi jabatan
     terlihat dari hasil yang diperoleh              agar terciptanya keseimbangan dalam
     melalui kuesioner yang dibagikan                pelaksanaannya. Salah satu contohnya
     kepada responden dengan indikator :             adalah dari indikator pendidikan
     kejujuran, disiplin, prestasi kerja,            dengan         cara      memperhatikan
     loyalitas, pendidikan, kepemimpinan,            kesesuaian antara pendidikan dengan
     komunikatif.                                    pekerjaan dalam dasar pelaksanaan
 2. Berdasarkan hasil analisis penelitian            program promosi jabatan agar dapat
     dapat diketahui semangat kerja                  terciptanya hasil yang optimal dengan
     karyawan pada UPTD Pendidikan                   penempatan setiap karyawan sesuai
     Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan                 dengan      keahlian     yang    dimiliki.
     dapat dikatakan baik, hal ini terlihat          Selanjutnya perusahaan diharapkan
     dari hasil pengolahan kuesioner yang            tetap dan terus atau bahkan lebih
     telah dibagikan kepada responden                meningkatkan dalam memperhatikan
     dengan indikator : absensi, kualitas,           aspirasi-aspirasi yang muncul dari
     disiplin, kreativitas karyawan, sikap           setiap karyawan dengan tidak melihat
     dan minat kerja.                                posisi, status, dan jabatan seseorang
 3. Pelaksanaan program promosi jabatan              demi perbaikan di masa datang.
     berdampak terhadap semangat kerja          2. Berdasarkan tanggapan responden
     karyawan, dengan tingkat korelasi               masih ditemukan indikator semangat
     cukup yaitu sebesar 0.501, dan                  kerja yang belum berjalan dengan baik,
     kontribusi dampak sebesar 25.10%,               hal itu terlihat dari belum optimalnya
     dan      sisanya     sebesar    74.90%          disiplin, kreativitas karyawan, sikap
     merupakan dampak faktor lain yang               dan minat kerja dimana ketiga indikator
     tidak diteliti oleh penulis seperti,            ini berada pada kriteria cukup.
     kompensasi, konflik dengan rekan                Sehingga perusahaan diharapkan lebih
     kerja, kepuasan kerja, pelatihan, dan           memperhatikan dan meningkatkan
     lain-lain.    Hasil     uji    hipotesis        sistem pengawasan yang ada, seperti
     menyebutkan bahwa H0 ditolak dan                atasan memberikan teguran apabila
     H1 diterima, yang berarti "pelaksanaan          ada karyawan yang tidak langsung
     program promosi jabatan berdampak               bekerja sesuai jam kerja yang berlaku
     dan signifikan terhadap semangat                dan memberikan dorongan bagi setiap




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                                108
karyawan untuk berkreativitas terutama            Penelitian Sosial (Kuesioner).
     dalam pengembangan kompetensi                     wordpress.com.
     individu. Karena dengan hal ini maka     Sugiyono.    2010.     Statistik   Untuk
     semangat kerja karyawan pada UPTD                 Penelitian. Bandung : CV
     Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec.                 Alfabeta.
     Klemahan dapat terjaga secara baik       Umi   Narimawati.     2008.    Metodologi
     atau meningkat.                                   Penelitian     Kualitatif   dan
3.   Pelaksanaan program promosi jabatan               Kuantitatif:      Teori     dan
     berdampak terhadap semangat kerja                 Aplikasinya. Bandung : Fakultas
     karyawan, oleh karena itu perusahaan              Ekonomi UNIKOM.
     diharapkan untuk lebih memberikan        ……………. 2007. Riset Manajemen
     perhatian      mengenai      kebijakan            Sumber      Daya    Manusia    :
     pelaksanaan program promosi jabatan               Aplikasi        Contoh        &
     sesuai dengan standar yang telah                  Perhitungannya. Jakarta :Agung
     ditetapkan sehingga semangat kerja                Media
     karyawan dapat meningkat. Karyawan
     hendaknya dapat memprioritaskan
     pentingnya     pelaksanaan     program
     promosi jabatan sehingga karyawan
     dapat mengembangkan diri dan tidak
     terjadi penurunan semangat kerja yang
     dapat menghambat proses kerja,
     kemudian agar visi dan misi karyawan
     dan perusahaan dapat tercapai,
     walaupun keterkaitan kedua variabel
     ini cukup/sedang, tetapi faktor ini
     merupakan salah satu faktor terpenting
     bagi penciptaan semangat kerja
     karyawan yang optimal.




DAFTAR PUSTAKA


Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen
         Sumber Daya Manusia. Jakarta
         : PT. Rineka Cipta.
Alex. S. Nitisemito. 2002. Manajemen
         Personalia.      Edisi     Revisi.
         Penerbit : Ghalia Indonesia.
Husein Umar. 2004. Manajemen Riset
         Pemasaran        dan     Perilaku
         Konsumen,        PT.    Gramedia
         Pusaka: Jakarta.
Jonathan Sarwono. 2006. Panduan Cepat
         dan      Mudah       SPSS      14.
         Yogyakarta : Andi.
M. Manullang dan Marihot AMH Manullang.
         2008. Manajemen Personalia,
         Yogyakarta : Gadjah Mada
         University Press.
Moh.Nazir. 2003. Metode Penelitian.
         Jakarta: Ghalia Indonesia.
Muji Gunarto. 2000. Uji Validitas dan
         Reliabilitas           Instrumen




Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012                                        109

More Related Content

What's hot

Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...AGUS SETIYONO
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiafernandaadip
 
Materi makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategikMateri makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategikmuhamad rijal
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...Deby Anggreani Br Sembiring
 
Makalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik MunkidahMakalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik MunkidahMunkidah ida
 
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...MuhammadTaufiq141
 
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdmRangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdmsusantinayla
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmmuhamad_subchan
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategikFiki Ramdan
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...dulkamad
 
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...Immawan Awaluddin
 
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak adeMakalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak adeIbnuRiba2
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6adesupriadi230194
 
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategikMateri hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategikwildan al - farizy
 

What's hot (19)

Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Materi makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategikMateri makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategik
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
 
Bab 1 alvin
Bab 1 alvinBab 1 alvin
Bab 1 alvin
 
Mengelola sumber daya manusia (sdm)
Mengelola sumber daya manusia (sdm)Mengelola sumber daya manusia (sdm)
Mengelola sumber daya manusia (sdm)
 
Makalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik MunkidahMakalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
 
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa S1 M2 Buday...
 
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdmRangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdm
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
 
Makalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawaiMakalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawai
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategik
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
 
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menigkat...
 
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak adeMakalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
 
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategikMateri hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
 

Viewers also liked

Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011Univ. Kahuripan Kediri
 

Viewers also liked (10)

Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
 
Uts statistik i ganjil 2012 2013
Uts statistik i ganjil 2012 2013Uts statistik i ganjil 2012 2013
Uts statistik i ganjil 2012 2013
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 1 juli 2011
 
Uts metpen ganjil 2012 2013
Uts metpen ganjil 2012 2013Uts metpen ganjil 2012 2013
Uts metpen ganjil 2012 2013
 
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
 
Contoh korelasi dan regresi
Contoh korelasi dan regresiContoh korelasi dan regresi
Contoh korelasi dan regresi
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
 

Similar to Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012

(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...MuhammadTaufiq141
 
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPuryanto SS
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...indri agustiani
 
Pengelolaan sdm
Pengelolaan sdmPengelolaan sdm
Pengelolaan sdmAsly Ima
 
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docxManajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docxFisyaAlisyah
 
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...RoniAnantaSuryaninda
 
Makalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pioMakalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir piopsepti22
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)fahmynurdiansyah12
 
Tugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiTugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiNicky Hikmat
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK bebenDX
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksirivayanto
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanregirolan
 
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...syafii_ahmad
 
11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...
11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...
11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...Azahfadilah
 

Similar to Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012 (20)

Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...
(Muhammad Taufiq, Nofriadi, Rafi Muhammad), Susriyanti, Mahasiswa M 2 UPI YPT...
 
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universi...
 
Pengelolaan sdm
Pengelolaan sdmPengelolaan sdm
Pengelolaan sdm
 
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docxManajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
 
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
11, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pioMakalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pio
 
4
44
4
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
 
Sdm
SdmSdm
Sdm
 
Tugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiTugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaan
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
 
11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...
11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...
11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produ...
 
Skb kelompok 4
Skb kelompok 4Skb kelompok 4
Skb kelompok 4
 

More from Univ. Kahuripan Kediri (20)

Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
Membuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpressMembuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpress
 
11. spss
11. spss11. spss
11. spss
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)
 
8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data
 
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
 
5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur
 
4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian
 
3. desain penelitian
3. desain penelitian3. desain penelitian
3. desain penelitian
 
2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian
 
1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan
 
5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas
 

Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012

  • 1. ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI JABATAN DAMPAKNYA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA UPTD PENDIDIKAN TK DAN SD KEC. KLEMAHAN ABSTRACT Oleh: Sinollah Pelaksanaan program promosi jabatan perlu diperhatikan bagi pihak perusahaan untuk memaksimalkan kinerjanya dalam menghasilkan pelayanan yang baik dalam upaya meningkatkan semangat kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan program promosi jabatan pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan, semangat kerja karyawan, dan menguji dampak pelaksanaan program promosi jabatan terhadap semangat kerja karyawan pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan penelitian deskriptif dan verifikatif. Populasi penelitian berjumlah 307 karyawan, dan teknik penarikan sampel menggunakan cluster random sampling sehingga diperoleh 76 karyawan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan korelasi pearson product moment dan koefisien determinasi, serta uji t dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian menyebutkan pelaksanaan program promosi jabatan berdasarkan tanggapan responden dengan hasil baik, sedangkan semangat kerja karyawan menunjukkan hasil baik. Hasil analisis penelitian menunjukkan pelaksanaan program promosi jabatan berdampak terhadap semangat kerja karyawan menunjukkan tingkat hubungan cukup yaitu sebesar 0.501, dengan kontribusi dampak sebesar 25.10%, dan sisanya sebesar 74.90% merupakan dampak faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis seperti, kompensasi, konflik dengan rekan kerja, kepuasan kerja, pelatihan, dan lain-lain. PENDAHULUAN menghambat tujuan organisasi yang ingin dicapai. 1.1. Latar Belakang Penelitian Oleh karena itu, sumber daya Sumber daya manusia merupakan manusia perlu dikelola dan dikembangkan faktor terpenting dalam setiap kegiatan secara terus menerus agar diperoleh perusahaan, karena bagaimanapun sumber daya manusia yang bermutu dalam canggihnya teknologi yang digunakan arti yang sebenarnya, yaitu pekerjaan yang tanpa didukung oleh manusia sebagai dilaksanakannya akan menghasilkan pelaksana kegiatan operasionalnya tidak sesuatu yang memang dikehendaki. akan mampu menghasilkan output yang Bermutu bukan hanya berarti pandai saja sesuai dengan tingkat efisiensi yang tetapi memenuhi semua syarat kualitas diharapkan. Peranan sumber daya manusia yang dituntut pekerjaan itu sehingga dalam organisasi sebenarnya sudah ada pekerjaan itu benar - benar dapat sejak dikenalnya organisasi sebagai wadah diselesaikan sesuai rencana usaha bersama dalam mencapai suatu (Sedarmayanti, 2001 : 17). tujuan. Dengan berbagai macam individu Dalam usaha mengelola dan yang ada dalam suatu organisasi memanfaatkan sumber daya manusia perusahaan, dimana terdapat perbedaan diperlukan adanya manajemen yang baik, dalam latar belakang seseorang seperti karena manusia sebagai makhluk sosial pendidikan, pengalaman, ekonomi, status, mempunyai karakter yang sangat berbeda kebutuhan, harapan dan lain sebagainya dengan alat produksi lainnya. Manusia menuntut pimpinan perusahaan untuk sebagai makhluk sosial juga mempunyai dapat mengelola dan memanfaatkannya pemikiran dan keinginan yang berbeda- sedemikian rupa sehingga tidak beda, sedangkan perusahaan Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 94
  • 2. mengharapkan pegawainya dapat bekerja suasana kerja yang terdapat di dalam suatu dengan baik, dan memiliki produktivitas organisasi yang menunjukkan rasa yang tinggi serta mampu menjabarkan visi kegairahan di dalam melaksanakan dan misi yang telah disepakati bersama pekerjaan dan mendorong mereka untuk dalam rangka pencapaian tujuan bekerja secara lebih baik dan lebih perusahaan. Hal ini dapat tercapai apabila produktif. setiap pegawai memiliki keterampilan dan Dengan adanya target promosi semangat kerja yang tinggi pula. Menurut jabatan, pasti pegawai akan merasa Schuller, Dowling, Smart dan Hubber yang dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan dikutip oleh Jusuf Irianto (2002:3) diakui kemampuan kerjanya oleh manajemen sumber daya manusia manajemen perusahaan sehingga mereka merupakan pengakuan tentang pentingnya akan menghasilkan keluaran (output) yang tenaga kerja organisasi sebagai sumber tinggi serta akan mempertinggi loyalitas daya manusia yang sangat penting dalam (kesetiaan) pada perusahaan. Oleh karena memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan itu, pimpinan harus menyadari pentingnya organisasi, dan penggunaan beberapa promosi jabatan dalam peningkatan fungsi dan kegiatan untuk memastikan semangat kerja yang harus bahwa sumber daya manusia tersebut dipertimbangkan secara objektif. Jika digunakan secara efektif dan adil bagi pimpinan telah menyadari dan kepentingan individu, organisasi dan mempertimbangkan, maka perusahaan masyarakat. akan terhindar dari masalah-masalah yang Apalagi di waktu sekarang yang menghambat peningkatan keluaran dan merupakan era globalisasi sumber daya dapat merugikan perusahaan seperti: manusia (sdm) memegang peranan yang ketidakpuasan pegawai, Adanya keluhan, sangat dominan dalam aktivitas atau tidak adanya semangat kerja, menurunnya kegiatan perusahaan. Berhasil atau disiplin kerja, tingkat absensi yang tinggi tidaknya perusahaan dalam mencapai atau bahkan masalah-masalah pemogokan tujuan yang ditetapkan sebelumnya sangat kerja dan turn over tinggi. Untuk dapat tergantung pada kemampuan sumber daya memutuskan imbalan yang sepenuhnya manusianya (pegawai) dalam menjalankan diberikan kepada seorang pegawai atas tugas-tugas yang diberikan kepadanya. hasil kerjanya, maka perusahaan harus Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memiliki sesuatu sistem balas jasa yang memikirkan bagaimana cara yang dapat tepat guna dalam meningkatkan semangat dilakukan untuk mengembangkan sumber kerja pegawai. daya manusianya agar dapat mendorong Salah satunya melalui pelaksanaan kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana program promosi jabatan yang akan caranya agar pegawai tersebut memiliki berdampak terhadap semangat kerja produktivitas yang tinggi, yang tentunya pegawai setelah melihat apa yang telah pimpinan perusahaan perlu memotivasi pegawai laksanakan dalam menjalankan semangat kerja pegawainya. Salah satu tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, cara yang dapat ditempuh oleh manajemen sehingga perusahaan dapat menetapkan adalah dengan promosi jabatan bagi balas jasa yang sepantasnya atas prestasi mereka yang mampu memberikan prestasi kerja tersebut. Semangat kerja juga dapat kerja lebih baik sehingga akan digunakan perusahaan untuk mengetahui meningkatkan semangat kerja pegawai kekurangan dan potensi seorang pegawai. tersebut. Dari hasil tersebut, perusahaan dapat Promosi merupakan kesempatan mengembangkan suatu perencanaan untuk berkembang dan maju yang dapat sumber daya manusia secara menyeluruh mendorong pegawai untuk lebih baik atau dalam menghadapi masa depan lebih bersemangat dalam melakukan suatu perusahaan. Perencanaan sumber daya pekerjaan dalam lingkungan organisasi manusia secara menyeluruh tersebut atau perusahaan. Sehingga kita perlu berupa jalur-jalur karir atau promosi- menyadari betapa pentingnya promosi promosi jabatan para pegawainya. jabatan dilakukan di suatu perusahaan, hal UPTD Pendidikan Tingkat TK dan ini didasari dari dampak positif yang muncul SD Kec. Klemahan adalah salah satu dari program tersebut. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sedangkan semangat kerja dapat penyedia listrik bagi masyarakat luas yang diartikan juga sebagai suatu iklim atau senantiasa menjaga layanan bagi customer Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 95
  • 3. salah satunya dengan pembinaan bagi semangat kerja bagi beberapa pegawai pegawainya. Hal ini dikarenakan PT. PLN yang merasa tidak puas dengan apa yang (Persero) selalu berusaha menciptakan terjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang sumber daya manusia yang unggul guna ada. Dengan pelaksanaan program tercapainya tujuan perusahaan. Salah promosi jabatan tidak sesuai dengan satunya terlihat dengan surat direksi PLN ketentuan yang ada maka dapat dilihat dari No. 387.K/DIR/2008, tanggal 1 Desember menurunnya semangat kerja pegawai 2008 sebagai dasar dalam pelaksanaan melalui indikator disiplin yang menurun, program promosi jabatan bagi pegawai sikap dan minat kerja pegawai berkurang, yang bekerja dengan baik, hal ini bertujuan dimana berdampak pada kualitas kerja agar pegawai memiliki peningkatan yang tidak optimal. Salah satu contohnya semangat kerja yang tinggi sehingga akan adalah : Masuk kerja jam 7 sedangkan menghasilkan output kerja yang mulai bekerja jam 8 atau 9. Tentunya hal ini berkualitas. Dengan output kerja yang perlu digaris bawahi sebagai bukti berkualitas dari pegawai maka secara menurunya semangat kerja dikarenakan langsung atau tidak langsung akan ketidaksesuian dengan ketentuan mendorong tercapainya tujuan perusahaan pelaksanaan program promosi jabatan dari segi profit oriented dan non-profit dimana pegawai sudah tidak optimis lagi oriented. Profit Oriented perusahaan yang dalam bersaing mendapatkan promosi akan tercapai berupa laba maksimum yang jabatan. diperoleh dan non-profit oriented berupa Berdasarkan kondisi diatas dapat tercapainya tujuan pegawai dan lingkungan disimpulkan bahwa pelaksanaan program masyarakat (terutama customer) yang telah promosi jabatan pada UPTD Pendidikan menjadi bagian dari perusahaan yang tidak Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan dapat dapat dipisahakan. dikatakan kurang optimal, karena Berdasarkan survei awal yang berdasarkan survei awal yang telah penulis lakukan di UPTD Pendidikan dilakukan penulis ternyata terdapat Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan diperoleh informasi mengenai ketentuan program promosi jabatan sesuai dengan pegawai yang berhak mendapatkan ketentuannya. Jadi jelaslah bahwa akibat promosi jabatan. Pegawai berprestasilah dari program promosi jabatan yang tidak yang berhak mendapatkan promosi berjalan secara optimal salah satunya jabatan, berprestasi disini yaitu terdiri dari dapat menyebabkan menurunnya beberapa kriteria, diantaranya adalah MUK semangat kerja pegawai. Bagaimanapun (Manajemen Unjuk Kerja) , masa kerja, dan semangat kerja pegawai sangat dibutuhkan pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan oleh suatu perusahaan dalam mencapai pandangan menurut Abdurrahmat Fathoni tujuan yang diharapkan. (2006:121) yang menyatakan promosi Berdasarkan uraian di atas maka jabatan didasarkan atas beberapa indikator, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yaitu : kejujuran, disiplin, prestasi kerja, mengenai promosi jabatan dan semangat loyalitas, pendidikan, kepemimpinan, kerja dengan judul : "Analisis Pelaksanaan komunikatif. Karena tidak semua pegawai Program Promosi Jabatan Dampaknya suatu perusahaan dapat dipromosikan. Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Prinsip "The right man on the right place " UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. harus dipenuhi agar perusahaan dapat Klemahan ". berjalan dengan efisien dan efektif. Namun dari wawancara dengan beberapa guru TK dan SD Kec. Klemahan) 1.2 Rumusan Masalah terdapat pandangan belum optimalnya Berdasarkan dari latar belakang penelitian pelaksanaan program promosi jabatan dan identifikasi masalah di atas, maka yang dilakukan perusahaan karena dapat dirumuskan permasalahan dalam adakalanya ketika pelaksanaan program penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana promosi jabatan terjadi ketidaksesuaian tanggapan responden mengenai dengan ketentuan yang ada, contoh : pelaksanaan program promosi jabatan adakalanya seorang pegawai yang kurang pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD berprestasi mendapatkan promosi jabatan Kec. Klemahan. karena dekat dengan atasan. Hal ini dikhawatirkan bisa terjadi penurunan Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 96
  • 4. 1. Bagaimana semangat kerja pegawai lebih tinggi, tuntutan kecakapan yang lebih pada UPTD Pendidikan Tingkat TK tinggi, dan adanya penambahan upah atau dan SD Kec. Klemahan. gaji, serta tunjangan lainnya. 2. Seberapa besar dampak pelaksanaan Kemudian menurut Abdurrahmat program promosi jabatan terhadap Fathoni (2006:121) terdapat beberapa semangat kerja pegawai pada UPTD indikator promosi jabatan diantaranya Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. adalah : Klemahan. 1. Kejujuran 2. Disiplin 3. Prestasi Kerja 1.3. Tujuan Penelitian 4. Loyalitas Sesuai dengan uraian pada latar 5. Pendidikan belakang dan rumusan masalah di atas, 6. Kepemimpinan Dia harus mampu maka tujuan yang ingin penulis capai dari 7. Komunikatif penelitian ini adalah : Selanjutnya pengertian semangat 1. Untuk mengetahui tanggapan kerja menurut Alex. S. Nitisemito (2002 : responden mengenai pelaksanaan 423) menyatakan bahwa : Semangat kerja program promosi jabatan pada UPTD adalah melakukan pekerjaan secara lebih Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. giat sehingga dengan demikian pekerjaan Klemahan. akan dapat di harapkan lebih cepat dan 2. Untuk mengetahui semangat kerja lebih baik. pegawai pada UPTD Pendidikan Di samping itu menurut Alex. S. Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan. Nitisemito (2002:427) mengemukakan 3. Untuk menganalisis dampak terdapat beberapa indikator semangat kerja pelaksanaan program promosi jabatan karyawan diantaranya adalah : terhadap semangat kerja pegawai 1. Absensi pada UPTD Pendidikan Tingkat TK 2. Kualitas dan SD Kec. Klemahan. 3. Disiplin 4. Kreativitas Karyawan 5. Sikap & Minat Kerja Dari penjelasan di atas mengenai 1.4. Kerangka Pemikiran promosi jabatan dan semangat kerja Di suatu perusahaan, promosi adapun pandangan teori para ahli yang jabatan merupakan salah satu cara yang menyatakan keterkaitan antara promosi memiliki dampak yang sangat besar guna jabatan dengan semangat kerja, seperti meningkatkan semangat kerja karyawan. tampak di bawah ini : Dengan adanya promosi jabatan, Menurut Manullang (2008:155) diharapkan semangat kerja karyawan yang menyatakan bahwa : Ada beberapa meningkat dalam bekerja sehingga output sebab mengapa di dalam setiap badan yang dihasilkan berupa hasil kerja yang usaha perlu diambil tindakan promosi. optimal akan semakin tercapai dalam Pertama-tama ialah untuk mempertinggi mendorong kemajuan perusahaan dalam semangat kerja pegawai. Bilamana promosi mencapai tujuannya berupa profit oriented direalisasikan kepada mereka yang dan non-profit oriented. Hal ini akan menghasilkan prestasi kerja yang tinggi, berdampak positif bagi perusahaan guna maka ada daya perangsang bagi para mencapai tujuannya, bilamana karyawan pegawai untuk mempertinggi semangat sudah memiliki semangat kerja yang tinggi. kerja. Semangat kerja yang tinggi adalah Adapun pengertian promosi jabatan perlu bagi setiap badan usaha dan hal ini menurut Abdurrahmat Fathoni (2006:112) untuk sebagian dapat diakibatkan oleh mengemukakan bahwa : Promosi atau pemberian promosi yang obyektif. orang sering menyebutnya kenaikan Kemudian menurut Abdurrahmat jabatan/kedudukan dan pangkat atau status Fathoni (2006:117) menyatakan bahwa jenjang seorang pegawai, adalah :Jika ada kesempatan untuk dipromosikan merupakan peningkatan dari seorang bagi setiap karyawan yang berdasarkan tenaga kerja atau pegawai pada suatu asas keadilan dan objektivitas akan tugas yang lebih baik, dibanding dengan mendorong karyawan bekerja giat, sebelumnya dari sisi tanggung jawab yang bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi lebih besar, prestasi, fasilitas, status yang kerja yang semakin besar sehingga Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 97
  • 5. sasaran perusahaan yang optimal dapat perusahaan dalam mencapai tujuannya tercapai. yang berupa profit: oriented dan non-profit oriented. Dari penjelasan konsep diatas, Berdasarkan uraian kerangka menggambarkan bagaimana pelaksanaan pemikiran di atas maka dirumuskan program promosi jabatan berdampak paradigma mengenai analisis pelaksanaan terhadap semangat kerja karyawan, program promosi jabatan dampaknya sehingga hal ini dapat menjadi terhadap semangat kerja karyawan, seperti pertimbangan positif bagi perusahaan guna yang terlihat pada gambar berikut ini : melakukan langkah ini dalam kegiatan Gambar 1. Paradigma Penelitian Analisis Pelaksanaan Program Promosi Jabatan Dampaknya Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan 1.5. Hipotesis OBJEK DAN METODE PENELITIAN Berdasarkan kerangka pemikiran 2.1. Objek Penelitian diatas maka dibutuhkan suatu pengujian Menurut Husein Umar (2003:303) hipotesis untuk mengetahui apakah mengatakan bahwa : Objek penelitian terdapat hubungan antara variabel menjelaskan tentang apa atau siapa yang independent terhadap variabel dependent. menjadi objek penelitian juga dimana dan Menurut (Sugiyono 2000:161) "Hipotesis kapan penelitian dilakukan. Bisa juga merupakan jawaban sementara terhadap ditambahkan hal-hal lain jika dianggap rumusan masalah penelitian." perlu. Hipotesis dapat dikatakan sebagai Objek dalam penelitian ini adalah pendugaan sementara mengenai hubungan pelaksanaan program promosi jabatan variabel yang akan diuji sebenarnya. sebagai variabel X atau variabel Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis independent yang mencakup kejujuran, hendaknya mengandung implikasi yang disiplin, prestasi kerja, loyalitas, pendidikan, lebih jelas terhadap pengujian hubungan kepemimpinan, dan komunikatif. yang dinyatakan. Oleh karena itu, hipotesis Sedangkan semangat kerja pegawai penelitian ini dapat dirumuskan sebagai sebagai variabel Y atau variabel dependent berikut : "Pelaksanaan program promosi yang mencakup dalam hal absensi, jabatan berdampak terhadap semangat kualitas, disiplin, kreativitas pegawai, sikap kerja karyawan pada UPTD Pendidikan dan minat kerja. Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan." 2.2. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Metode Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 98
  • 6. deskriptif dapat digunakan untuk menjawab Variabel Bebas (Independent Variable) tujuan penelitian kesatu dan kedua. Menurut Umi Narimawati (2007 : 27) Menurut Nazir (2003 : 54) mengemukakan bahwa : Variabel bebas mengatakan bahwa : Metode deskriptif merupakan variabel stimulus atau variabel adalah suatu metode dalam meneliti status yang mempengaruhi variabel lain. Variabel sekelompok manusia, suatu objek, suatu bebas merupakan variabel yang set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dipilih oleh peneliti untuk menentukan dengan tujuan membuat deskripsi, hubungannya dengan suatu gejala yang di gambaran atau lukisan secara sistematis, observasi dalam kaitannya dengan variabel faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, lain. sifat-sifat serta hubungan antar fenomena Variabel bebas (X) di usulan yang diselidiki. penelitian ini adalah promosi jabatan yaitu Adapun deskriptif ini dilaksanakan "proses perubahan dari suatu pekerjaan ke untuk mengetahui gambaran pekerjaan lain dalam hierarki wewenang sesungguhnya tentang analisis dan tanggung jawab yang telah diberikan pelaksanaan program promosi jabatan kepada tenaga kerja pada waktu dampaknya terhadap semangat kerja sebelumnya". (Siswanto Sastrohadiwiryo, pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat 2003:258). Indikator dari promosi jabatan TK dan SD Kec. Klemahan. adalah kejujuran, disiplin, prestasi kerja, Sedangkan Sugiyono (2001:16) loyalitas, pendidikan, kepemimpinan, mengatakan bahwa : Metode verifikatif komunikatif. Skala yang digunakan adalah adalah metode yang digunakan untuk skala ordinal dan interval. memilih metode penelitian, menyusun instrument penelitian, mengumpulkan data Variabel Terikat (Dependent Variable) dan menganalisanya. Yaitu variabel yang dapat Metode verifikatif juga digunakan dipengaruhi oleh variabel lain (Independent untuk menguji kebenaran dari suatu variable). Variabel terikat (Y) disini adalah hipotesis, sehingga metode verifikatif ini semangat kerja. Semangat kerja adalah digunakan untuk menjawab tujuan melakukan pekerjaan secara lebih giat penelitian ketiga, yaitu untuk menganalisis sehingga dengan demikian pekerjaan akan besarnya dampak pelaksanaan program dapat di harapkan lebih cepat dan lebih promosi jabatan terhadap semangat kerja baik. Indikator dari semangat kerja adalah pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat absensi, kualitas, disiplin, kreativitas TK dan SD Kec. Klemahan. pegawai, sikap dan minat kerja. Skala yang Metode yang digunakan dalam digunakan adalah skala ordinal dan penelitian ini adalah metode survei yaitu interval. penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner 2.2.2. Metode Penarikan Sampel sebagai alat pengumpulan data. 2.2.2.1. Sumber Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian mengenai "Analisis 2.2.1. Operasionalisasi Variabel Pelaksanaan Program Promosi Jabatan Penelitian Dampaknya Terhadap Semangat Kerja Menurut Umi Narimawati (2007:61) Pegawai Pada UPTD Pendidikan Tingkat menyatakan bahwa : Operasionalisasi TK dan SD Kec. Klemahan" adalah data variabel adalah proses penguraian variabel primer dan sekunder. penelitian kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. 1. Data Primer Sesuai dengan kerangka pemikiran dan Data primer adalah data yang hipotesis yang telah disajikan sebelumnya, diambil secara langsung dari obyek maka penulis membedakan obyek penelitian. Menurut Umi Narimawati penelitian ke dalam dua variabel. (2007:47) menyatakan bahwa : Ada dua 1. Variabel Bebas (Independent Variable) cara pokok untuk memperoleh data primer, : Promosi Jabatan (X) yaitu dengan cara berkomunikasi dengan 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) obyek yang diteliti atau responden dan : Semangat Kerja (Y) melakukan observasi. Komunikasi dengan responden dilakukan dengan cara Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 99
  • 7. menggunakan kuesioner. Kuesioner dapat berjumlah 217 orang. Karakteristik yang secara tertulis maupun lisan. Sedang dipelajari dalam populasi ini adalah promosi observasi dilakukan dengan tanpa jabatan dan semangat kerja. pertanyaan. 2. Sampel Dalam penelitian ini data primer Menurut Umi Narimawati (2008:77) yang diambil langsung dari UPTD menyatakan bahwa : "Sample itu bermakna Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. sebagai komponen-komponen yang Klemahan. Teknik yang digunakan dalam merupakan dan mewakili populasi". pengumpulan data primer adalah sebagai Teknik pengambilan sampel dalam berikut : penelitian ini dilakukan dengan teknik 1) Interview, langsung dilakukan dengan penarikan Cluster Random Sampling pihak terkait di perusahaan tempat berdasarkan wilayah lokasi pegawai dan obyek penelitian yang mempunyai jumlah responden masing-masing cluster. hubungan langsung dengan masalah Adapun yang menjadi sampel yang yang diteliti oleh penulis. Terdapat dua digunakan untuk pengukuran kuesioner tipe yaitu : interview terbuka dan adalah pegawai UPTD Pendidikan Tingkat interview tertutup. TK dan SD Kec. Klemahan, sedangkan 2) Kuesioner, teknik pengumpulan data untuk menentukan jumlah sampel (n) dengan form yang berisikan menggunakan pendapat Slovin yang dikutip pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Husein Umar (2004:78), untuk menentukan secara tertulis pada obyek penelitian sampel digunakan rumus sebagai berikut : guna mendapat informasi. N n = --------------- 2 2. Data Sekunder 1 + Ne Data yang secara tidak langsung Dimana: diperoleh oleh peneliti guna mendukung n = ukuran sampel data yang sudah ada sehingga lebih N = ukuran populasi lengkap adalah tergolong data sekunder. e = tingkat kesalahan dalam Menurut Umi Narimawati (2007:51) penelitian menyatakan bahwa : "Data sekunder merupakan data yang sudah ada; data 217 tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya n =--------- = 76.4 = 76 2 untuk tujuan-tujuan yang tidak mendesak". 1 + 217(0,092) Contoh dari data ini yaitu : dokumentasi Jika penelitian menggunakan perusahaan, jurnal, makalah, buku, dan metode deskriptif, maka minimal tingkat penelitian terdahulu. kesalahan dalam penentuan anggota sampel yang harus diambil adalah 9.2% 2.2.2.2. Teknik Penentuan Data dari jumlah populasi yang diketahui. Peneliti 1. Populasi menentukan tingkat kesalahan sebesar Menurut Umi Narimawati (2008:72) 9.2% sehingga jumlah sampel yang diambil menyatakan bahwa : Populasi merupakan sebesar 69 orang pegawai. keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, 2.2.3. Jenis dan Metode Pengumpulan nilai, peristiwa, sikap hidup, dan Data sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat Metode pengumpulan data menjadi sumber data penelitian. merupakan cara-cara untuk memperoleh Sedangkan Sugiyono (2010:61) data dan keterangan yang diperlukan mengemukakan bahwa : Populasi adalah dalam penelitian. Sehubungan dengan wilayah generalisasi yang terdiri atas tingkat pengukuran untuk variabel X objek/subjek yang mempunyai kuantitas (Pelaksanaan Program Promosi Jabatan) dan krakteristik tertentu yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan skala oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ordinal dan variabel Y (Semangat Kerja ditarik kesimpulannya. Pegawai) berskala ordinal, maka data Populasi dalam penelitian ini variabel X tersebut harus ditransformasikan adalah pegawai pada UPTD Pendidikan untuk menaikkan tingkat pengukuran dari Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan skala ordinal ke skala interval. Teknik yang Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 100
  • 8. digunakan untuk menaikkan data tersebut 2. Tentukan frekuensi kumulatif yaitu adalah MSI (Method of Succesive Interval) dengan menjumlahkan terus dari atau disebut metode interval berurutan. setiap skor. Teknik tersebut merupakan teknik yang 3. Tentukan proporsi kumulatif dengan paling sederhana dalam mentransformasi cara membagi frekuensi kumulatif skala ordinal menjadi skala interval. dengan total frekuensi. Proporsi Dengan demikian semua data yang telah kumulatif dianggap mengikuti distribusi dinaikkan dari skala ordinal ke interval ini normal baku. dapat digunakan sebagai data input untuk 4. Selanjutnya adalah menghitung nilai z analisis korelasi Pearson Product Moment. berdasarkan pada proporsi kumulatif Langkah-langkah transformasi data ordinal diatas. ke data interval menurut Umi Narimawati 5. Dari nilai z yang diketahui tersebut (2007:82) adalah sebagai berikut : tentukan nilai densitynya. 1. Perhatikan banyaknya responden 6. Hitung SV (Scale Value = Nilai Skala) yang memberikan respon yang ada dengan menggunakan rum us sebagai (1), artinya hitung frekuensi setiap berikut; skor. (Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit) SV = ------------------------------------------------------------------------------------- (Area Under Upper Limit) - (Area Under Lower Limit) Dimana : Density at Lower Limit = kepadatan batas bawah Density at Upper Limit = kepadatan batas atas Area Under Upper Limit = daerah dibawah batas atas Area Under Lower Limit = daerah dibawah batas bawah 7. Hitung skor (nilai hasil transformasi) 2.2.3.1. Uji Validitas untuk setiap pilihan jawaban dengan Menurut Cooper (2006:720) persamaan berikut : validitas adalah "Validity is a characteristic Score = Scale Value - Scale Value minimum of measurement concerned with the extent Proses pentransformasian data that a test measures what the researcher ordinal menjadi data interval dalam actually wishes to measure". penelitian ini menggunakan bantuan Berdasarkan definisi diatas, maka program komputer yaitu Microsoft Office validitas dapat diartikan sebagai suatu Excel 2007 (Analize). karakteristik dari ukuran terkait dengan Selanjutnya untuk menunjang hasil tingkat pengukuran sebuah alat test penelitian, maka penulis melakukan (kuesioner) dalam mengukur secara benar pengumpulan data yang diperlukan dengan apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. cara sebagai berikut : Suatu alat ukur disebut valid bila ia 1) Wawancara melakukan apa yang seharusnya dilakukan 2) Kuesioner dan mengukur apa yang seharusnya 3) Dokumentasi diukur. Pada proses pengolahan hasil Pengujian ini dilakukan untuk data penelitian, maka perlu dilakukan menguji kesahihan setiap item pernyataan pengujian kualitas data sebelum diolah dan dalam mengukur variabelnya. Pengujian dianalisis. Ada pun konsep untuk mengukur validitas dalam penelitian ini dilakukan kualitas data, yaitu : validitas dan dengan cara mengkorelasikan skor masing- reliabilitas, artinya suatu penelitian akan masing pertanyaan yang ditujukan kepada menghasilkan kesimpulan yang bisa jika responden dengan total skor untuk seluruh datanya kurang reliabel dan kurang valid, item. Teknik korelasi yang digunakan untuk sedangkan kualitas data penelitian menguji validitas butir pernyataan dalam ditentukan oleh kualitas instrumen yang penelitian ini adalah korelasi Pearson digunakan untuk mengumpulkan data. Product Moment. Apabila nilai koefisien korelasi butir item pernyataan yang diuji lebih besar dari Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 101
  • 9. 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa item dengan menggunakan Statistical Product pernyataan tersebut merupakan konstruksi and Service Solution (SPSS) 17.0 for (construct) yang valid. Untuk pengujian windows. Teknik yang digunakan untuk validitas instrument penelitian ini, penulis menguji keandalan kuesioner pada menggunakan program excel dalam penelitian ini adalah metode split-half dari tabulasi data dan memasukkan data Spearman-Brown dengan langkah-langkah tersebut ke dalam program SPSS 17.0 for sebagai berikut : windows. 1. Membagi pertanyaan-pertanyaan atau Berdasarkan hasil pengujian, semua pernyataan-pernyataan menjadi dua, item memiliki koefisien validitas lebih besar belahan pertama (total ganjil) dan dari nilai r kritisnya (0,300) sehingga dapat belahan kedua (total genap); disimpulkan bahwa item-item pertanyaan 2. Skor untuk masing-masing pertanyaan pelaksanaan program promosi jabatan atau pernyataan pada tiap belahan tersebut valid dalam artian item-item dijumlahkan sehingga menghasilkan tersebut dapat digunakan untuk mengukur skor total untuk masing-masing variabel pelaksanaan program promosi responden; jabatan dan akan mampu menghasilkan 3. Mengkorelasikan skor total belahan variabel yang akurat sesuai dengan tujuan pertama dengan skor total belahan penelitian. kedua dengan Pearson Product Moment; 2.2.3.2. Uji Reliabilitas Menurut Muji Gunarto (2000 : 2.2.4. Metode Analisis dan wordpress.com) menyatakan bahwa : Perancangan Hipotesis Reliabilitas artinya adalah tingkat 2.2.5.1. Metode Analisis keterpercayaan hasil suatu pengukuran. 1. Metode Analisis Deskriptif/Kualitatif Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, Analisis Deskriptif/kualitatif yaitu pengukuran yang mampu digunakan untuk menggambarkan tentang memberikan hasil ukur yang terpercaya ciri-ciri responden dan variabel penelitian, (reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu sedangkan analisis kuantitatif digunakan ciri atau karakter utama intrumen untuk menguji hipotesis dengan pengukuran yang baik. Kadang-kadang menggunakan uji statistik. reliabilitas disebut juga sebagai Analisis kualitatif digunakan dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan, menyusun tabel frekuensi distribusi untuk konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, mengetahui apakah tingkat perolehan nilai namun ide pokok dalam konsep reliabilitas (skor) variabel penelitian masuk dalam adalah sejauh mana hasil suatu kategori: sangat setuju, setuju, cukup, tidak pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh setuju, sangat tidak setuju. mana skor hasil pengukuran terbebas dari Selanjutnya untuk menetapkan kekeliruan pengukuran (measurement peringkat dalam setiap variabel penelitian error). dapat dilhat dari perbandingan antara skor Setelah dilakukan uji validitas atas aktual dengan skor ideal. Skor aktual pertanyaan yang digunakan dalam diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan pendapat responden sesuai klasifikasi uji keandalan. Uji keandalan bertujuan bobot yang diberikan (1,2,3,4, dan 5). untuk mengetahui apakah alat pengumpul Sedangkan skor ideal diperoleh melalui data pada dasarnya menunjukkan tingkat perolehan prediksi nilai tertinggi dikalikan ketepatan, keakuratan, kestabilan atau dengan jumlah kuesioner dikalikan jumlah konsistensi alat tersebut dalam responden. mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan Skor aktual pada waktu yang berbeda. % Skor = -------------------- X 100% Uji keandalan dilakukan terhadap Skor ideal pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan- Sumber : Umi Narimawati (2007:84) pernyataan yang sudah valid. Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 102
  • 10. 2. Metode Analisis Verifikatif/ b. Analisis Koefisien Korelasi Pearson Kuantitatif ProductMoment a. Analisis Regresi Linier Sederhana Didasarkan pada data yang ada Pada penelitan ini digunakan pada penelitian ini dimana data berskala analisis regresi untuk mengetahui adanya ordinal telah dirubah menjadi skala interval pengaruh antara variabel bebas dan dengan Method of Succesive Interval (MSI) od variabel terikat. maka korelasi yang digunakan adalah Menurut Jonathan Sarwono (2006:65) koefisien korelasi Pearson Product Moment mengatakan bahwa : Analisis regresi guna mengetahui kuat lemahnya hubungan adalah analisis yang meliputi metode metode- antara variabel bebas (X) dan variabel metode yang digunakan untuk me memprediksi terikat (Y). nilai-nilai dari satu atau lebih variabel nilai Adapun rumus dari analisis Korelasi tergantung yang dihasilkan adanya Pearson Product Moment adalah: nt pengaruh satu atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini digunakan regresi linier sederhana karena data data-data yang ada di dalam penelitian ini masih bersifat sederhana yaitu hanya ada satu a variabel dependent dan satu variabel Sumber: Sugiyono, (2010 : 228) independent. Adapun pengertian regresi Keterangan : linier sederhana menurut Jonathan rxy = korelasi Pearson Product Moment Sarwono (2006:66) adalah : mengestimasi ∑xy = jumlah perkalian butir variabel besarnya koefisien-koefisien koefisien yang Pelaksanaan Program Promosi dihasilkan dari persamaan yang bersifat Jabatan (X) dengan butir variabel linier yang melibatkan satu variabel bebas ng Semangat Kerja (Y) 2 untuk digunakan sebagai alat prediksi ∑x = jumlah butir variabel Pelaksanaan besarnya nilai variabel tergantung". Program Promosi Jabatan (X) Penulis juga akan melakukan uji kuadrat 2 statistik analisis regresi untuk mengetahui ∑y = jumlah butir variabel Semangat ada atau tidaknya pengaruh antara variabel Kerja (Y) kuadrat X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Untuk mempermudah dalam melakukan perhitungan data, selain Y = a + bX menggunakan langkah- -langkah diatas, Sumber : Sugiyono (2010:261) penulis menggunakan alat bantu software SPSS 17.0 for windows. Setelah koefisien Dimana nilai a dan b dicari terlebih korelasi Pearson Product Moment dahulu dengan menggunakan persamaan diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan sebagai berikut : melakukan pendistribusian (r) kedalam pengujian uji t untuk menguji tingkat signifikan korelasi tersebut, dengan ketentuan kuat atau tidaknya hubungan daknya antara kedua variabel dapat dilihat dari beberapa kategori koefisien korelasi mempunyai nilai -1 < r < +1 dimana : 1. Jika nilai r > 0, artinya terjadi hubungan linear positif, yaitu semakin besar nilai Keterangan : variabel X (independent), maka X = Pelaksanaan Program Promosi semakin besar pula nilai variabel Y esar Jabatan (dependent). Y = Semangat Kerja Pegawai 2. Jika nilai r < 0, artinya terjadi hubungan a = Nilai Konstan linear negatif, makin kecil nilai variabel b = Angka Arah / Koefisien Regresi X (independent), maka semakin kecil n = Banyaknya sampel nilai variabel Y (dependent). 3. Jika Nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X (independent) dengan variabel Y (dependent). Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 . 103
  • 11. 4. Jika nilai r =1 atau -1, artinya terjadi 1, Untuk menguji hipotesis yang hubungan linear sempurna yaitu berupa penulis kemukakan dapat diterima, maka garis lurus untuk r yang semakin digunakan uji t dengan rumus sebagai mengarah angka 0, maka garis berikut : semakin tidak lurus. c. Analisis Koefisien Determinasi Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar dampak Keterangan : perubahan variabel X terhadap variabel Y, t = Statistik uji korelasi maka dihitung koefisien determinasi (Kd) r = koefisien korelasi antara variabel X dan dengan asumsi dasar faktor faktor-faktor lain Y diluar variabel dianggap konstan atau tetap n = banyaknya sampel dalam penelitian (ceteris paribus). Kriteria pengujian adalah Ho jika Husein usein Umar (2002:296), untuk harga dari rumus di atas (t hitung) yang menentukan Koefisien determinasi didapat dari tabel distribusi t dengan d = digunakan rumus adalah sebagai berikut : 0.01 (1%) untuk mengetahui diterima atau 2 Kd = r x 100% ditolak, dinyatakan melalui kriteria yang Keterangan: sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kd = Koefisien Determinasi Husein Umar (2000:316-317) yaitu : 317) 2 r = Kuadrat koefisien korelasi 1. Jika nilai t tabel > nilai t hitung Maka Ho ada pada daerah 2.2.4.2. Uji Hipotesis penerimaan, berarti H1 diterima atau Hipotesis yang akan diuji dalam pelaksanaan program promosi jabatan penelitian ini adalah ada atau tidaknya tidak berdampak terhadap semangat dampak signifikan dari pelaksanaan kerja pegawai. program promosi jabatan (variabel X) 2. Jika nilai t tabel < nilai t hitung sebagai variabel bebas dengan semangat Maka Ho terdapat pada daerah kerja pegawai (variabel Y) sebagai variabel penolakan, berarti H1 diterima atau tidak bebas. Jika tidak terdapat dampak pelaksanaan program promosi jabatan signifikan maka di formulasikan dalam rmulasikan berdampak terhadap semangat kerja hipotesis Nol (H0), yaitu hipotesis untuk pegawai. ditolak. Apabila kedua variabel tersebut dihipotesiskan memiliki dampak yang Kriteria : signifikan maka diformulasikan dalam Bila nilai t hitung < nilai t tabel, maka Ho Hipotesis alternatif (H1) yaitu merupakan diterima hipotesis yang diharapkan untuk diterima. Bila nilai t hitung > nilai t tabel, maka Ho Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah ditolak seberapa besar dampak Pelaksanaan t hitung > t tabel maka Ho ditolak H1 diterima. Program Promosi Jabatan (X) terhadap Semangat Kerja Pegawai (Y) dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji berdasarkan perumusan HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN hipotesis, yaitu : Dalam menganalisa sejauh mana Ho : p = 0, berarti tidak ada dampak antara dampak pelaksanaan program promosi pelaksanaan program promosi jabatan terhadap semangat kerja pegawai jabatan terhadap semangat kerja pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD pegawai. Kec. Klemahan, maka penulis melakukan H1 : p ^ 0, berarti terdapat dampak antara pengujian kualitas data (validitas dan pelaksanaan program promosi reliabilitas) yang dilanjutkan deng dengan jabatan terhadap semangat kerja menggunakan analisis regresi linear pegawai. sederhana, korelasi Pearson Product Untuk mengetahui ditolak atau Moment, koefisien determinasi (Kd) dan uji tidaknya dapat dinyatakan dengan kriteria t signifikan t. sebagai berikut : Adapun cara dalam memperoleh Jika t hitung > t tabel H0 ditolak; H1 diterima data yang dibutuhkan, penulis Jika t hitung < t tabel H0 diterima; H1 ditolak menyebarkan kuesioner kepada 76 responden yang diambil dari popul populasi yang Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 . 104
  • 12. ada pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan Berdasarkan data dari penyebaran SD Kec. Klemahan. Setelah itu data yang kuesioner, maka dilakukan perhitungan diperoleh dikumpulkan, dicatat, dan diolah variabel X (pelaksanaan program promosi untuk proses yang lebih lanjut. Proses jabatan) dan variabel Y (semangat kerja analisis data untuk uji validitas, reliabilitas, pegawai) dengan perhitungan analisis korelasi menggunakan program SPSS 17.0 korelasi Pearson Product Moment yang for windows. merupakan metode statistik non parametrik Setelah melakukan uji validitas dan uji dengan menggunakan SPSS 17.0 for reliabilitas data maka selanjutnya akan windows. mengukur seberapa besar dampak pelaksanaan program promosi jabatan 4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana terhadap semangat kerja pegawai pada Dalam penelitian ini digunakan UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. regresi linier sederhana karena data-data Klemahan, dengan menggunakan analisis yang ada di dalam penelitian ini masih korelasi Pearson Product Moment dengan bersifat sederhana yaitu hanya ada satu cara mengkorelasi skor total dari variabel X variabel dependent dan satu variabel dengan skor total dari variabel Y dari 76 independent Adapun pengertian regresi responden. Hipotesis yang akan diuji yaitu : linier sederhana menurut Jonathan H0 : p = 0; Ho ditolak, artinya tidak terdapat Sarwono (2006:66) adalah : mengestimasi dampak yang signifikan antara besarnya koefisien-koefisien yang pelaksanaan program promosi dihasilkan dari persamaan yang bersifat jabatan terhadap semangat kerja linier yang melibatkan satu variabel bebas pegawai pada UPTD Pendidikan untuk digunakan sebagai alat prediksi Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan. besarnya nilai variabel tergantung. H1 : p ^ 0; H1 diterima, artinya terdapat Penulis juga akan melakukan uji statistik dampak yang signifikan antara analisis regresi untuk mengetahui ada atau pelaksanaan program promosi tidaknya pengaruh antara variabel X jabatan terhadap semangat kerja terhadap variabel Y dengan menggunakan pegawai pada UPTD Pendidikan rumus sebagai berikut : Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan. Dari kuesioner yang disebarkan Y = a + bX oleh penulis, maka diperoleh nilai ordinasi Sumber : Sugiyono (2010:261) dari tanggapan responden tersebut. Sistem Hasil dari pengolahan data statistik non penilaian terhadap jawaban responden parametrik dengan mempergunakan rumus tersebut menggunakan skala likert. analisis regresi linier sederhana dapat Kemudian data awal yang berbentuk dilihat dalam output SPSS 17.0 for windows ordinal tersebut dirubah menjadi skala berikut ini : interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI). Tabel 1 3 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 15.278 2.772 5.512 .000 Promosi_Jabatan .480 .096 .501 4.982 .000 a. Dependent Variable: Semangat_Kerja Angka output pada uji regresi linier promosi jabatan per satu kali maka nilai sederhana antara promosi jabatan dan peningkatan semangat kerja pegawai akan semangat kerja pegawai menghasilkan bertambah sebesar 0.480. angka konstan sebesar 15.278, kemudian peningkatan semangat kerja sebesar 0.480. Angka tersebut kemudian dimasukkan ke 4.2. Analisis Korelasi Pearson dalam persamaan regresi linier sederhana ProductMoment Y = 15.278 + 0.480X, dimana angka ini Perhitungan korelasi menggunakan berarti setiap terjadi pelaksanaan program korelasi Pearson Product: Moment Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 105
  • 13. digunakan untuk menganalisis data yang rxy = korelasi Pearson Product Moment berbentuk interval, untuk mencari besarnya ∑xy = jumlah perkalian butir variabel korelasi antara variabel bebas (promosi Pelaksanaan Program Promosi Jabatan (X) jabatan) dengan variabel terikat (semangat dengan butir variabel Semangat kerja pegawai) dapat digudigunakan rumus Kerja (Y) 2 analisis korelasi non-parametrik, yaitu parametrik, ∑x = jumlah butir variabel Pelaksanaan korelasi Pearson Product Moment. Hal ini Program Promosi Jabatan (X) dapat diperoleh dengan menggunakan kuadrat 2 rumus : ∑y = jumlah butir variabel Semangat Kerja (Y) kuadrat Hasil dari pengolahan data statistik non parametrik dengan mempergunakan rumus Pearson Product Sumber: Sugiyono, (2010 : 228) Moment dapat dilihat dalam output SPSS 17.0 for windows berikut ini : Keterangan : Tabel 2 Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment Correlations Promosi_Jabatan Semangat_Kerja Pearson Correlation 1 .501" Sig. (2-tailed) .000 N 76 76 Pearson Correlation .501** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 76 76 Angka output pada korelasi 4.3 Koefisien Determinasi Pearson Product Moment antara promosi Untuk mengetahui seberapa besar jabatan dan semangat kerja pegawai pelaksanaan program promosi jabatan menghasilkan angka 0.501. Angka tersebut (variabel X) berdampak terhadap semangat menunjukkan hubungan kedua variabel kerja pegawai (variabel Y), maka dilakukan tersebut cukup, sedangkan tanda positif (+) analisis koefisien determinasi ( Kd ) 2 menunjukkan bahwa semakin besar sebagai berikut : Kd = r x 100 % Dimana : perubahan yang terjadi pada promosi Kd = Koefisien determinasi jabatan maka akan semaki semakin besar r = Koefisien korelasi semangat kerja pegawai atau sebaliknya, semakin kecil perubahan pada promosi Maka : Kd = r2 x 100% jabatan maka akan semakin rendah Kd = (0.501) 2 x 100% Kd = semangat kerja pegawai pada UPTD 25.10 % Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Adapun hasil dari pengolahan data statistik Klemahan. non parametrik dengan mempergunakan SPSS 17.0 for windows berikut ini : Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .501 .251 .241 3.330754 6 Berdasarkan hasil perhitungan sisanya, yaitu 74.90 % dipengaruhi ole oleh diperoleh koefisien determinasi (Kd) faktor lain, yaitu kompensasi, konflik sebesar 25.10 %. Angka tersebut berarti dengan rekan kerja, kepuasan kerja, besarnya dampak pelaksanaan program pelatihan, dan lain-lain. promosi jabatan terhadap semangat kerja pegawai sebesar 25.10 %. Sedangkan Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 . 106
  • 14. 4.3. Uji Hipotesis dinyatakan melalui kriteria yang sesuai Uji hipotesis digunakan untuk dengan yang dikemukakan oleh Husein mengetahui apakah penelitian yang Umar (2000 : 316-317) yaitu : dilakukan akan menolak atau menerima ■ Jika t tabel > t hitung hipotesis. Sedangkan hipotesis yang Maka Ho ada pada daerah digunakan oleh penulis adalah hipotesis nol penerimaan, berarti H1 diterima atau (Ho) dan hipotesis satu (H1). pelaksanaan program promosi jabatan Pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai tidak berdampak terhadap semangat berikut : H0 : p = 0; Ho ditolak, artinya kerja pegawai. tidak terdapat dampak yang signifikan ■ Jika t tabel < t hitung antara pelaksanaan program promosi Maka Ho terdapat pada daerah jabatan terhadap semangat kerja pegawai penolakan, berarti H1 diterima atau pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD pelaksanaan program promosi jabatan Kec. Klemahan. H1 : p ^ 0; H1 berdampak terhadap semangat kerja diterima, artinya terdapat dampak yang pegawai. signifikan antara pelaksanaan program Di bawah ini adalah penghitungan uji promosi jabatan terhadap semangat kerja signifikasi : pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan. Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dapat dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut : Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Bila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Adapun hasil dari pengolahan data statistik Kriteria pengujian adalah Ho jika harga dari non parametrik dengan mempergunakan rumus di atas (t hitung) yang didapat dari SPSS 17.0 for windows berikut ini : tabel distribusi t dengan d = 0.01 (1%) untuk mengetahui diterima atau ditolak, a Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 15.278 2.772 5.512 .000 Promosi_Jabatan .480 .096 .501 4.982 .000 a. Dependent Variable: Semangat_Kerja Uraian pengujian hioptesis sebagai berikut Bila t hitung < t tabel, maka : Ho diterima R = 0.501 Bila t hitung > t tabel, maka d = 0.01 Ho ditolak n = 76 Derajat kebebasan (dk) = n-2 t hitung (4.98) > t tabel (2.650) maka = 76 - 2 = 74 Ho ditolak H1 diterima. Karena dk = 74 terletak antara 60 - 120 Pada dk = 74 nilai t tabel (d = 0.01) dilihat dari hasil t tabel, maka untuk dari hasil interpolasi = 2.650, sedangkan mendapatkan nilai t tabel harus dilakukan nilai t hitung = 4.98, maka t hitung > t tabel interpolasi dengan rumus sebagai berikut : yaitu dengan nilai 4.98 > 2.650, maka dapat 774 = t60 - dk - 60 (t60 - t120) 120 - 60 ditarik kesimpulan bahwa "terdapat dampak yang signifikan antara pelaksanaan 774 = 2.660 - 74 - 60 (2.660 - 2.617) 120 program promosi jabatan terhadap - 60 semangat kerja pegawai pada UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. 774 = 2.660 - 0.23 (0.043) Klemahan". Pernyataan ini didukung oleh 774 = 2.660 - 0.00989 Manullang (2008:155) yang 774 = 2.65011 dibulatkan menjadi 2.650 mengemukakan : t hitung > t tabel = 4.98 > 2.650 Kriteria : Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 107
  • 15. Ada beberapa sebab mengapa di kerja karyawan pada UPTD dalam setiap badan usaha perlu diambil Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. tindakan promosi. Pertama-tama ialah Klemahan". untuk mempertinggi semangat kerja pegawai. Bilamana promosi direalisasikan 4.2. Saran kepada mereka yang menghasilkan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya prestasi kerja yang tinggi, maka ada daya maka penulis mencoba memberikan perangsang bagi para pegawai untuk masukan guna memperbaiki dan mempertinggi semangat kerja. Semangat memecahkan masalah pelaksanaan kerja yang tinggi adalah perlu bagi setiap program promosi jabatan dampaknya badan usaha dan hal ini untuk sebagian terhadap semangat kerja karyawan pada dapat diakibatkan oleh pemberian promosi UPTD Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. yang obyektif. Klemahan. Adapun masukan dari penulis kepada perusahaan adalah sebagai berikut : KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berdasarkan hasil penelitian dari hasil kuesioner ditemukan beberapa 4.1. Kesimpulan indikator yang masih belum optimal Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dari pelaksanaan program promosi telah dilakukan, maka dapat ditarik jabatan, seperti : kejujuran, pendidikan kesimpulan sebagai berikut : dan kepemimpinan. Dengan demikian 1. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis menyarankan bagi UPTD dapat diketahui tanggapan responden Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. mengenai pelaksanaan program Klemahan diharapkan kembali promosi jabatan pada UPTD mempertimbangkan ketiga indikator Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. tersebut secara proporsional dalam Klemahan dapat dikatakan baik, hal ini pelaksanaan program promosi jabatan terlihat dari hasil yang diperoleh agar terciptanya keseimbangan dalam melalui kuesioner yang dibagikan pelaksanaannya. Salah satu contohnya kepada responden dengan indikator : adalah dari indikator pendidikan kejujuran, disiplin, prestasi kerja, dengan cara memperhatikan loyalitas, pendidikan, kepemimpinan, kesesuaian antara pendidikan dengan komunikatif. pekerjaan dalam dasar pelaksanaan 2. Berdasarkan hasil analisis penelitian program promosi jabatan agar dapat dapat diketahui semangat kerja terciptanya hasil yang optimal dengan karyawan pada UPTD Pendidikan penempatan setiap karyawan sesuai Tingkat TK dan SD Kec. Klemahan dengan keahlian yang dimiliki. dapat dikatakan baik, hal ini terlihat Selanjutnya perusahaan diharapkan dari hasil pengolahan kuesioner yang tetap dan terus atau bahkan lebih telah dibagikan kepada responden meningkatkan dalam memperhatikan dengan indikator : absensi, kualitas, aspirasi-aspirasi yang muncul dari disiplin, kreativitas karyawan, sikap setiap karyawan dengan tidak melihat dan minat kerja. posisi, status, dan jabatan seseorang 3. Pelaksanaan program promosi jabatan demi perbaikan di masa datang. berdampak terhadap semangat kerja 2. Berdasarkan tanggapan responden karyawan, dengan tingkat korelasi masih ditemukan indikator semangat cukup yaitu sebesar 0.501, dan kerja yang belum berjalan dengan baik, kontribusi dampak sebesar 25.10%, hal itu terlihat dari belum optimalnya dan sisanya sebesar 74.90% disiplin, kreativitas karyawan, sikap merupakan dampak faktor lain yang dan minat kerja dimana ketiga indikator tidak diteliti oleh penulis seperti, ini berada pada kriteria cukup. kompensasi, konflik dengan rekan Sehingga perusahaan diharapkan lebih kerja, kepuasan kerja, pelatihan, dan memperhatikan dan meningkatkan lain-lain. Hasil uji hipotesis sistem pengawasan yang ada, seperti menyebutkan bahwa H0 ditolak dan atasan memberikan teguran apabila H1 diterima, yang berarti "pelaksanaan ada karyawan yang tidak langsung program promosi jabatan berdampak bekerja sesuai jam kerja yang berlaku dan signifikan terhadap semangat dan memberikan dorongan bagi setiap Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 108
  • 16. karyawan untuk berkreativitas terutama Penelitian Sosial (Kuesioner). dalam pengembangan kompetensi wordpress.com. individu. Karena dengan hal ini maka Sugiyono. 2010. Statistik Untuk semangat kerja karyawan pada UPTD Penelitian. Bandung : CV Pendidikan Tingkat TK dan SD Kec. Alfabeta. Klemahan dapat terjaga secara baik Umi Narimawati. 2008. Metodologi atau meningkat. Penelitian Kualitatif dan 3. Pelaksanaan program promosi jabatan Kuantitatif: Teori dan berdampak terhadap semangat kerja Aplikasinya. Bandung : Fakultas karyawan, oleh karena itu perusahaan Ekonomi UNIKOM. diharapkan untuk lebih memberikan ……………. 2007. Riset Manajemen perhatian mengenai kebijakan Sumber Daya Manusia : pelaksanaan program promosi jabatan Aplikasi Contoh & sesuai dengan standar yang telah Perhitungannya. Jakarta :Agung ditetapkan sehingga semangat kerja Media karyawan dapat meningkat. Karyawan hendaknya dapat memprioritaskan pentingnya pelaksanaan program promosi jabatan sehingga karyawan dapat mengembangkan diri dan tidak terjadi penurunan semangat kerja yang dapat menghambat proses kerja, kemudian agar visi dan misi karyawan dan perusahaan dapat tercapai, walaupun keterkaitan kedua variabel ini cukup/sedang, tetapi faktor ini merupakan salah satu faktor terpenting bagi penciptaan semangat kerja karyawan yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Alex. S. Nitisemito. 2002. Manajemen Personalia. Edisi Revisi. Penerbit : Ghalia Indonesia. Husein Umar. 2004. Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pusaka: Jakarta. Jonathan Sarwono. 2006. Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Yogyakarta : Andi. M. Manullang dan Marihot AMH Manullang. 2008. Manajemen Personalia, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Moh.Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Muji Gunarto. 2000. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Jurnal “OTONOMI” Vol. 12 No.4. Oktober 2012 109