SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
12/8/2012




   KORELASI
              DAN REGRESI

                     Sinollah, S.Sos, M.AB




Dalam banyak keputusan manajemen terutama dalam dunia usaha, adalah
perlu untuk membuat ramalan nilai-nilai dari variable yang tidak diketahui.

               Perencanaan anggaran perusahaan tahun mendatang
               memerlukan ramalan tentang nilai penjualan.
               Manajer bagian produksi harus membuat ramalan berapa
               banyak bahan dasar yang terbuang selama pengerjaan
               untuk dapat menentukan berapa banyak bahan dasar yang
               akan dipesan.
               Perusahaan listrik harus meramalkan permintaan akan
               jasa-jasa pemakaian listrik tahun-tahun akan datang dalam
               hal akan memutuskan berapa besar kapasitas generator
               yang akan dibangun.
               Manajer sumberdaya manusia perlu mengetahui apakah
               Produktivitas karyawan dapat diramalkan dari hasil tes
               Seleksi dan lamanya latihan, dan sebagainya.




                                                                                     1
12/8/2012




   Dalam pembahasan ini kita akan mempelajari bagaimana
   pengetahuan tentang hubungan antara dua variable dapat
   dipraktekkan, sehingga informasi dari satu variable dapat
   digunakan untuk memperkirakan nilai dari variable lain. Teknik
   statistik tentang hubungan antara dua variabel tersebut dinamakan
   korelasi dan regresi.
   Regresi akan menjelaskan kepada kita bagaimana satu variable
   dihubungkan dengan variable lain, dimana hubungan tersebut
   dinyatakan dalam bentuk persamaan dan nilai dari satu variable
   yang diketahui atau variable yang digunakan untuk meramalkan
   (predictor) dapat digunakan untuk menduga nilai variable lain yang
   tidak diketahui atau variable yang diramalkan (kreterium). Misalnya
   manajer pemasaran dapat memperkirakan penjualan (kreterium)
   yang akan dicapai berdasarkan besarnya biaya advertensi
   (predictor).
   Sedangkan korelasi akan menjelaskan kepada kita tentang
   besarnya derajat hubungan antara dua variable.




KORELASI

  Korelasi (correlation) adalah salah satu teknik statistik yang
  digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih
  yang sifatnya kuantitatif.
  Misalnya kita ingin menyelidiki apakah ada hubungan antara
  penetapan harga dengan jumlah yang diminta, biaya advertensi yang
  dikeluarkan dengan hasil penjualan barang yang diadvertensikan,
  banyaknya jam kerja dengan besarnya penghasilan dsb.
   Hubungan antara dua variabel dapat hanya karena kebetulan saja,
   dapat pula memang merupakan hubungan sebab akibat. Dalam
   statistik yang dipelajari adalah hubungan yang bersifat tidak
   kebetulan.
   Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variabel
   yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara
   teratur, dengan arah yang sama atau dapat pula dengan arah yang
   berlawanan. Bila dua variabel tersebut dinyatakan sebagai variabel X
   dan variabel Y, maka apabila variabel X berubah, variabel Y pun
   berubah dan sebaliknya.




                                                                                 2
12/8/2012




Arah hubungan antara dua variabel (direction of correlation) dapat
dibedakan menjadi:

     1. Direct correlation (Positive Correlation)

       Perubahan pada salah satu variabel diikuti perubahan variabel yang
       lain secara teratur dengan arah/gerakan yang sama. Kenaikan nilai
       variabel X selalu diikuti kenaikan nilai variabel Y dan sebaliknya
       turunnya nilai X selalui diikuti oleh turunnya nilai variabel Y. misalnya
       : hubungan antara penetapan harga dengan jumlah yang ditawarkan.

      2. Inverse Correlation (Negative Correlation)

         Perubahan pada salah satu variabel diikuti perubahan variabel
         yang lain ssecara teratur dengan arah/gerakan yang berlawanan.
         Nilai variabel X yang tinggi selalu disertai dengan nilai variabel Y
         yang rendah dan sebaliknya variabel X yang rendah nilainya selalu
         diikuti nilai variabel Y yang tinggi. Misalmya : hubungan antara
         penetapan harga dengan jumlah yang diminta.




    3. Korelasi Nihil (Tidak Berkorelasi)

       Kenaikan nilai variabel yang satu kadang-kadang disertai dengan
       turunnya nilai variabel yang lain atau kadang-kadang diikuti kenaikan
       variabel yang lain. Arah hubungannya tidak teratur kadang-kadang
       dengan arah yang sama kadang-kadang berlawanan.


        Besar kecilnya hubungan dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang
        menyatakan besar kecilnya hubungan tersebut disebut koefisien
        korelasi yang bergerak antara 0,000 sampai +1,000 atau diantara
        0,000 sampai – 1,000, tergantung kepada arah korelasinya (nihil,
        positif apa negatif). Koefisien yang bertanda positif menunjukkan
        arah korelasi yang positif. Koefisien yang bertanda negatif
        menunjukkan arah korelasi yang negatif. Adapun koefisien yang
        bernilai 0,000 menunjukkan tidak adanya korelasi antara X dan Y.




                                                                                          3
12/8/2012




Jika dua variable mempunyai koefisien korelasi sebesar +1,000 atau -
1,000, kedua variable tersebut dikatakan mempunyai korelasi yang
sempurna.
Yang pertama disebut korelasi yang sempurna positif dan sebaliknya.
Dalam korelasi yang sempurna positif, tiap-tiap kenaikan variable X
selalu disertai kenaikan yang seimbang (proporsional) pada nilai-nilai
variable Y.
Sebaliknya dalam korelasi yang sempurna negatif, tiap-tiap kenaikan
variable X selalu diserta penurunan yang seimbang pada nilai variable
Y.




Korelasi Product Moment (Karl Pearson)

 Korelasi dari Pearson, atau juga disebut Korelasi Momen Tangkar
 mendasarkan perhitungannya pada angka-angka kasar seperti apa
 adanya. Untuk menghitung korelasi product moment dapat dilakukan
 dengan rumus deviasi dan rumus angka kasar.



   Rumus deviasi:                          Rumus angka kasar:

              Σxy                                               (ΣX )(ΣY )
rxy =                                                   ΣXY −

          (Σx )(Σy )                       rxy =                 N
               2          2
                                                    2 (ΣX ) 2  2 (ΣΥ) 2 
                                                   ΣX −       ΣΥ −      
                                                        N          N 


 Ket:   rxy         = koefisien korelasi
        x           = deviasi X (X – M)
        y           = deviasi Y (Y – M)




                                                                                      4
12/8/2012




Contoh perhitungan:
Tabel . contoh perhitungan dengan rumus deviasi

  Subjek          X         Y         x      x2          y           y2       xy
    1           130      20      -29.5     870.25       -7.6        57.76    224.2
    2           132      24      -27.5     756.25       -3.6        12.96     99
    3           152      28       -7.5      56.25       0.4         0.16      -3
    4           142      23      -17.5     306.25       -4.6        21.16    80.5
    5           184      37      24.5      600.25       9.4         88.36    230.3
    6           190      32      30.5      930.25       4.4         19.36    134.2
    7           150      25       -9.5      90.25       -2.6        6.76     24.7
    8           170      23      10.5      110.25       -4.6        21.16    -48.3
    9           181      29      21.5      462.25       1.4         1.96     30.1
    10          164      35         4.5     20.25       7.4         54.76    33.3
 Jumlah         1595     276          0    4202.5        0          284.4     805

 Mx = 1595/10 = 159,5                                My = 276/10 = 27,6




                     805
  Rxy =                         = 0.7363
                (4202.5)(284.4)

    Tabel . contoh perhitungan dengan rumus kasar
         Subjek         X       Y           X2               Y2              XY
           1           130      20           16900                 400         2600
           2           132      24           17424                 576         3168
           3           152      28           23104                 784         4256
           4           142      23           20164                 529         3266
           5           184      37           33856                1369         6808
           6           190      32           36100                1024         6080
           7           150      25           22500                 625         3750
           8           170      23           28900                 529         3910
           9           181      29           32761                 841         5249
           10          164      35           26896                1225         5740
        Jumlah         1595     276       258605         7902               44827




                                                                                             5
12/8/2012




                         (1595)(276)
                  44.827 −
                               10                      805
rxy =                                            =               = 0.7363
                    (1595)  
                           2
                                        (276) 
                                             2     (4202)(284.4)
          258.605 −
                              7902 −        
                      10             10  

        Untuk menguji apakah harga rxy = 0,7363 itu signifikan atau tidak,
        kita dapat berkonsultasi dengan tabel r – teoritik dengan N = 10
        atau derajat kebebasan db = 10 – 2.
        Dari tabel r teoritik dengan N = 10 (atau db = 8) akan kita temukan
        harga r – teoritik pada taraf signifikansi 1% atau rt1% = 0,765 dan
        rt5% = 0,632. karena harga rt5% < rxy < rt1% maka kita nyatakan
        signifikan, dan kita dapat menyimpulkan bahwa korelasi antara X
        dan Y signifikan.




           Resp        Berat Bada (X)       Kelincahan (Y)
             1               24                   28
             2               23                   30
             3               22                   26
             4               25                   28
             5               20                   28
             6               24                   29
             7               23                   27




    Carilah koefisien korelasinya. Apakah koefisien
    tersebut signifikan atau tidak ?




                                                                                     6
12/8/2012




 Tujuan utama dari analisis regresi adalah mendapatkan ramalan
 dari satu variable (kreterium) dengan menggunakan variable lain
 yang diketahui (predictor).
 Korelasi antara variable kreterium dengan variable predictor dapat
 dilukiskan dalam satu garis. Garis tersebut disebut garis regresi.
 Garis regresi mungkin merupakan garis lurus (linier), mungkin
 merupakan garis lengkung (parabolic, hiperbolik dsb). Dalam
 kesempatan ini dibicarakan garis yang linier saja.




Suatu garis dapat dinyatakan dalam persamaan matematik.
Persamaan ini disebut persamaan regresi linier. Dengan
mengetahui persamaan regresi ini peramalan nilai Y (kreterium)
dapat dibuat berdasarkan nilai X (predictor) tertentu.
Untuk garis linier dengan satu variable predictor persamaannya
adalah:
      Y = aX + K
      Dimana:         Y        = kriterium
                      X        = predictor
                      a        = bilangan koefisien preditktor
                      K        = bilangan konstans


Tugas pokok regresi linier adalah:
1) mencari korelasi antara kreterium dengan predictor,
2) menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak, dan
3) mencari persamaan garis regresinya.




                                                                             7
12/8/2012




Contoh: misalkan suatu Penyelidikan ingin memastikan apakah berat
badan orang pada kelompok umur tertentu dapat diramalkan dari tinggi
badan? Dalam penyelodokan itu dikumpulkan data tinggi badan dan
berat badan sepuluh orang sebagai seperti nampak pada tabel 100
berikut:
               Tinggi         Berat Badan
  Subjek     Badan (cm)           (kg)         X2           Y2    XY
                 X                 Y
     1          168                63        28224       3969    10584
     2          173                81        29929       6561    14013
     3          162                54        26244       2916     8748
     4          157                49        24649       2401     7693
     5          160                52        25600       2704     8320
     6          165                62        27225       3844    10230
     7          163                56        26569       3136     9128
     8          170                78        28900       6084    13260
     9          168                64        28224       4096    10752
    10          164                61        26896       3721    10004
  Jumlah       1650                620      272460       39432   102732




 Korelasi antara X dan Y dapat kita cari melalui teknik korelasi product
 moment dari Pearson, dengan rumus umum (deviasi).
 Telah diketahui:


     Σ xy = ΣΧΥ −
                       (ΣΧ )(ΣΥ ) = 102732 − (1650 )(620 ) = 432
                              Ν                          10

     Σ x 2 = ΣΧ 2 −
                       (ΣΧ )  2
                                  = 272460 −
                                               (1650 )
                                           = 210
                                                     2


                  Ν                 10

     Σ y = ΣΥ −
        2    2  (ΣΥ )2 = 39432 − (620 )2 = 992
                  Ν
                Σ xy                   432
     rxy =                    =                   = 0,946
              (Σx )(Σ y )
                 2        2
                                   ( 210 )( 992 )




                                                                                  8
12/8/2012




Untuk menguji apakah harga rxy = 0,946 itu signifikan kita dapat
berkonsultasi dengan tabel r – teoritik dengan N = 10 atau derajat
kebebasan db = 10 – 2.
Dari tabel r teoritik dengan N = 10 (atau db = 8) akan kita temukan
harga r – teoritik pada taraf signifikansi 1% atau rt1% = 0,765 dan rt5%
= 0,632. karena harga rt5% < rxy < rt1% maka kita nyatakan signifikan,
dan kita dapat menyimpulkan bahwa korelasi antara X dan Y signifikan.
Kesimpulannya adalah bahwa korelasi antara tinggi badan dan berat
badan sangat signifikan.
Dengan harga korelasi antara tinggi badan dan berat badan yang
sangat signifikan tersebut kita mempunyai landasan untuk meramalkan
berat badan dari tinggi badan. Karenanya kita dapat membuat garis
regresi untuk prediksi dengan rumus garis linier yang sudah ada, yaitu:
y = aX = K.




Untuk mengisi persamaan regresi itu harga koefisien predictor (harga a)
dan harga bilangan konstan K harus kita ketemukan lebih dahulu.
Harga-harga a dan K itu dapat kita cari melalui dua jalan: yaitu dengan
metode skor kasar dan dengan metode skor deviasi.


    Dengan metode skor kasar, harga a dan K dapat dicari dari
       persamaan:
                   ΣXY      = a ΣX2 + KΣX
                   ΣY       = a ΣX + NK
    Jika data yang sudah kita ketahui kita masukkan ke dalam rumus-
       rumus tersebut:
       (1) 102732 = 272,460 a + 1650K
       (2) 620      = 1650 a + 10 K




                                                                                  9
12/8/2012




Dengan penyelesaian persamaan secara simultan akan kita temukan
    (dengan membagi persamaan 1 dengan 1.650 dan persamaan 2
    dengan 10).
(3) 62          = 165,13 a + K
(4) 62          = 165 a + K
(5) 0,26        = 0,13 a
     a          =2
(4) 62          = (165) 2 + K
     K          = - 268

Dengan harga a = 2 dan K = -268, persamaan garis regresinya
  adalah:
  Y    = aX – K
  Y    = 2X – 268




Dengan metode skor           deviasi harga-harga a dan K dapat kita cari
dari persamaan: y = ax
                −                −            Σxy
dimana: y = Y – Υ    , x = X - Χ dan a =           , maka:
    Σxy   = 432                               Σx 2
    Σx2   = 210
      a   = 432/210 = 2,05
      Y   = 2,05x


 dari data yang dikumpulkan dapat dicari:

−
Υ = ΣΥ = 620 = 62                     −
                                              ΣΧ 1650
     Ν   10                           Χ   =      =    = 165
                                               Ν   10




                                                                                 10
12/8/2012




                                                         −            −
Karena itu, untuk persamaan garis regresi y = ax atau Y - Υ= a (X -   Χ
), adalah:

    Y – 62 = (2,05) (X – 165)
    Y      = 2,05X – 338,25 + 62
           = 2,05X – 276,25


      Dengan metode skor kasar kita dapat menemukan persamaan
      garis regresinya, yaitu: Y = 2X – 268, sedang dengan metode
      skor deviasi kita menemukan persamaan garis regresinya Y =
      2,05X – 276,25.
      Seharusnya dengan kedua metode itu kita tidak menemukan hasil
      perhitungan yang berbeda. Perbedaan hasil perhitungan garis
      regresi yang kita temukan itu semata-mata disebabkan karena
      ketelitian perhitungan saja.




        Resp       Berat Bada (X)       Kelincahan (Y)
          1              24                    28
          2              23                    30
          3              22                    26
          4              25                    28
          5              20                    28
          6              24                    29
          7              23                    27




  Carilah koefisien regresinya. Apakah koefisien
  tersebut signifikan atau tidak ?




                                                                                11
12/8/2012




Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 (Two Tail)
N        r           N        r           N        r           N         R
     1       0.997       31       0.344       61       0.248        91       0.204
     2        0.95       32       0.339       62       0.246        92       0.203
     3       0.878       33       0.334       63       0.244        93       0.202
     4       0.811       34       0.329       64       0.242        94       0.201
     5       0.754       35       0.325       65        0.24        95         0.2
     6       0.707       36        0.32       66       0.239        96       0.199
     7       0.666       37       0.316       67       0.237        97       0.198
     8       0.632       38       0.312       68       0.235        98       0.197
     9       0.602       39       0.308       69       0.234        99       0.196
    10       0.576       40       0.304       70       0.232       100       0.195
    11       0.553       41       0.301       71        0.23       101       0.194
    12       0.532       42       0.297       72       0.229       102       0.193
    13       0.514       43       0.294       73       0.227       103       0.192
    14       0.497       44       0.291       74       0.226       104       0.191
    15       0.482       45       0.288       75       0.224       105        0.19
    16       0.468       46       0.285       76       0.223       106       0.189
    17       0.456       47       0.282       77       0.221       107       0.188
    18       0.444       48       0.279       78        0.22       108       0.187
    19       0.433       49       0.276       79       0.219       109       0.187
    20       0.423       50       0.273       80       0.217       110       0.186
    21       0.413       51       0.271       81       0.216       111       0.185
    22       0.404       52       0.268       82       0.215       112       0.184
    23       0.396       53       0.266       83       0.213       113       0.183
    24       0.388       54       0.263       84       0.212       114       0.182
    25       0.381       55       0.261       85       0.211       115       0.182
    26       0.374       56       0.259       86        0.21       116       0.181
    27       0.367       57       0.256       87       0.208       117        0.18
    28       0.361       58       0.254       88       0.207       118       0.179
    29       0.355       59       0.252       89       0.206       119       0.179
    30       0.349       60        0.25       90       0.205       120       0.178




                                                                                           12
12/8/2012




      13

More Related Content

What's hot

BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Korelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptKorelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptMana Khansa
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arahTri Supadmi
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiFeri Chandra
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonNarwan Ginanjar
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialFeri Chandra
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSMuliadin Forester
 

What's hot (20)

Transformasi box-cox
Transformasi box-coxTransformasi box-cox
Transformasi box-cox
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Korelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptKorelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi ppt
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa Regresi
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Tabel bunga
Tabel bungaTabel bunga
Tabel bunga
 
T2 Hottelling
T2 HottellingT2 Hottelling
T2 Hottelling
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
 

Similar to 6. korelasi dan regresi

Analisis Regresi Sederhana
Analisis Regresi SederhanaAnalisis Regresi Sederhana
Analisis Regresi SederhanaT. Astari
 
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan bergandaEko Siswanto
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptBambangismeOurTeam
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptssusera89b03
 
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptxAminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptxAminullah Assagaf
 
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptxAnalisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptxPawitraRML1
 
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...TangkasPangestu1
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANALucky Maharani Safitri
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaranardian881
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfHamjaAbdulHalik
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasEka Siskawati
 

Similar to 6. korelasi dan regresi (20)

Analisis Regresi Sederhana
Analisis Regresi SederhanaAnalisis Regresi Sederhana
Analisis Regresi Sederhana
 
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
 
Tgs ibu wulan
Tgs ibu wulanTgs ibu wulan
Tgs ibu wulan
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptxAminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
Aminullah Assagaf_PLS SEM & SPSS-4 Juli 2023.pptx
 
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptxAnalisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptx
 
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritas
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
 
regresi.ppt
regresi.pptregresi.ppt
regresi.ppt
 
teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
 
teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
 
Modul Statistika
Modul StatistikaModul Statistika
Modul Statistika
 
analisis korelasi.ppt
analisis korelasi.pptanalisis korelasi.ppt
analisis korelasi.ppt
 
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
 

More from Univ. Kahuripan Kediri (20)

Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
Membuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpressMembuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpress
 
11. spss
11. spss11. spss
11. spss
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)
 
8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data
 
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
 
5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur
 
4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian
 
3. desain penelitian
3. desain penelitian3. desain penelitian
3. desain penelitian
 
2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian
 
1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan
 
5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas
 
4. pengukuran tendensi sentral
4. pengukuran tendensi sentral4. pengukuran tendensi sentral
4. pengukuran tendensi sentral
 

6. korelasi dan regresi

  • 1. 12/8/2012 KORELASI DAN REGRESI Sinollah, S.Sos, M.AB Dalam banyak keputusan manajemen terutama dalam dunia usaha, adalah perlu untuk membuat ramalan nilai-nilai dari variable yang tidak diketahui. Perencanaan anggaran perusahaan tahun mendatang memerlukan ramalan tentang nilai penjualan. Manajer bagian produksi harus membuat ramalan berapa banyak bahan dasar yang terbuang selama pengerjaan untuk dapat menentukan berapa banyak bahan dasar yang akan dipesan. Perusahaan listrik harus meramalkan permintaan akan jasa-jasa pemakaian listrik tahun-tahun akan datang dalam hal akan memutuskan berapa besar kapasitas generator yang akan dibangun. Manajer sumberdaya manusia perlu mengetahui apakah Produktivitas karyawan dapat diramalkan dari hasil tes Seleksi dan lamanya latihan, dan sebagainya. 1
  • 2. 12/8/2012 Dalam pembahasan ini kita akan mempelajari bagaimana pengetahuan tentang hubungan antara dua variable dapat dipraktekkan, sehingga informasi dari satu variable dapat digunakan untuk memperkirakan nilai dari variable lain. Teknik statistik tentang hubungan antara dua variabel tersebut dinamakan korelasi dan regresi. Regresi akan menjelaskan kepada kita bagaimana satu variable dihubungkan dengan variable lain, dimana hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan dan nilai dari satu variable yang diketahui atau variable yang digunakan untuk meramalkan (predictor) dapat digunakan untuk menduga nilai variable lain yang tidak diketahui atau variable yang diramalkan (kreterium). Misalnya manajer pemasaran dapat memperkirakan penjualan (kreterium) yang akan dicapai berdasarkan besarnya biaya advertensi (predictor). Sedangkan korelasi akan menjelaskan kepada kita tentang besarnya derajat hubungan antara dua variable. KORELASI Korelasi (correlation) adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Misalnya kita ingin menyelidiki apakah ada hubungan antara penetapan harga dengan jumlah yang diminta, biaya advertensi yang dikeluarkan dengan hasil penjualan barang yang diadvertensikan, banyaknya jam kerja dengan besarnya penghasilan dsb. Hubungan antara dua variabel dapat hanya karena kebetulan saja, dapat pula memang merupakan hubungan sebab akibat. Dalam statistik yang dipelajari adalah hubungan yang bersifat tidak kebetulan. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur, dengan arah yang sama atau dapat pula dengan arah yang berlawanan. Bila dua variabel tersebut dinyatakan sebagai variabel X dan variabel Y, maka apabila variabel X berubah, variabel Y pun berubah dan sebaliknya. 2
  • 3. 12/8/2012 Arah hubungan antara dua variabel (direction of correlation) dapat dibedakan menjadi: 1. Direct correlation (Positive Correlation) Perubahan pada salah satu variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur dengan arah/gerakan yang sama. Kenaikan nilai variabel X selalu diikuti kenaikan nilai variabel Y dan sebaliknya turunnya nilai X selalui diikuti oleh turunnya nilai variabel Y. misalnya : hubungan antara penetapan harga dengan jumlah yang ditawarkan. 2. Inverse Correlation (Negative Correlation) Perubahan pada salah satu variabel diikuti perubahan variabel yang lain ssecara teratur dengan arah/gerakan yang berlawanan. Nilai variabel X yang tinggi selalu disertai dengan nilai variabel Y yang rendah dan sebaliknya variabel X yang rendah nilainya selalu diikuti nilai variabel Y yang tinggi. Misalmya : hubungan antara penetapan harga dengan jumlah yang diminta. 3. Korelasi Nihil (Tidak Berkorelasi) Kenaikan nilai variabel yang satu kadang-kadang disertai dengan turunnya nilai variabel yang lain atau kadang-kadang diikuti kenaikan variabel yang lain. Arah hubungannya tidak teratur kadang-kadang dengan arah yang sama kadang-kadang berlawanan. Besar kecilnya hubungan dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang menyatakan besar kecilnya hubungan tersebut disebut koefisien korelasi yang bergerak antara 0,000 sampai +1,000 atau diantara 0,000 sampai – 1,000, tergantung kepada arah korelasinya (nihil, positif apa negatif). Koefisien yang bertanda positif menunjukkan arah korelasi yang positif. Koefisien yang bertanda negatif menunjukkan arah korelasi yang negatif. Adapun koefisien yang bernilai 0,000 menunjukkan tidak adanya korelasi antara X dan Y. 3
  • 4. 12/8/2012 Jika dua variable mempunyai koefisien korelasi sebesar +1,000 atau - 1,000, kedua variable tersebut dikatakan mempunyai korelasi yang sempurna. Yang pertama disebut korelasi yang sempurna positif dan sebaliknya. Dalam korelasi yang sempurna positif, tiap-tiap kenaikan variable X selalu disertai kenaikan yang seimbang (proporsional) pada nilai-nilai variable Y. Sebaliknya dalam korelasi yang sempurna negatif, tiap-tiap kenaikan variable X selalu diserta penurunan yang seimbang pada nilai variable Y. Korelasi Product Moment (Karl Pearson) Korelasi dari Pearson, atau juga disebut Korelasi Momen Tangkar mendasarkan perhitungannya pada angka-angka kasar seperti apa adanya. Untuk menghitung korelasi product moment dapat dilakukan dengan rumus deviasi dan rumus angka kasar. Rumus deviasi: Rumus angka kasar: Σxy (ΣX )(ΣY ) rxy = ΣXY − (Σx )(Σy ) rxy = N 2 2  2 (ΣX ) 2  2 (ΣΥ) 2  ΣX − ΣΥ −   N  N  Ket: rxy = koefisien korelasi x = deviasi X (X – M) y = deviasi Y (Y – M) 4
  • 5. 12/8/2012 Contoh perhitungan: Tabel . contoh perhitungan dengan rumus deviasi Subjek X Y x x2 y y2 xy 1 130 20 -29.5 870.25 -7.6 57.76 224.2 2 132 24 -27.5 756.25 -3.6 12.96 99 3 152 28 -7.5 56.25 0.4 0.16 -3 4 142 23 -17.5 306.25 -4.6 21.16 80.5 5 184 37 24.5 600.25 9.4 88.36 230.3 6 190 32 30.5 930.25 4.4 19.36 134.2 7 150 25 -9.5 90.25 -2.6 6.76 24.7 8 170 23 10.5 110.25 -4.6 21.16 -48.3 9 181 29 21.5 462.25 1.4 1.96 30.1 10 164 35 4.5 20.25 7.4 54.76 33.3 Jumlah 1595 276 0 4202.5 0 284.4 805 Mx = 1595/10 = 159,5 My = 276/10 = 27,6 805 Rxy = = 0.7363 (4202.5)(284.4) Tabel . contoh perhitungan dengan rumus kasar Subjek X Y X2 Y2 XY 1 130 20 16900 400 2600 2 132 24 17424 576 3168 3 152 28 23104 784 4256 4 142 23 20164 529 3266 5 184 37 33856 1369 6808 6 190 32 36100 1024 6080 7 150 25 22500 625 3750 8 170 23 28900 529 3910 9 181 29 32761 841 5249 10 164 35 26896 1225 5740 Jumlah 1595 276 258605 7902 44827 5
  • 6. 12/8/2012 (1595)(276) 44.827 − 10 805 rxy = = = 0.7363  (1595)   2 (276)  2 (4202)(284.4)  258.605 −    7902 −   10   10   Untuk menguji apakah harga rxy = 0,7363 itu signifikan atau tidak, kita dapat berkonsultasi dengan tabel r – teoritik dengan N = 10 atau derajat kebebasan db = 10 – 2. Dari tabel r teoritik dengan N = 10 (atau db = 8) akan kita temukan harga r – teoritik pada taraf signifikansi 1% atau rt1% = 0,765 dan rt5% = 0,632. karena harga rt5% < rxy < rt1% maka kita nyatakan signifikan, dan kita dapat menyimpulkan bahwa korelasi antara X dan Y signifikan. Resp Berat Bada (X) Kelincahan (Y) 1 24 28 2 23 30 3 22 26 4 25 28 5 20 28 6 24 29 7 23 27 Carilah koefisien korelasinya. Apakah koefisien tersebut signifikan atau tidak ? 6
  • 7. 12/8/2012 Tujuan utama dari analisis regresi adalah mendapatkan ramalan dari satu variable (kreterium) dengan menggunakan variable lain yang diketahui (predictor). Korelasi antara variable kreterium dengan variable predictor dapat dilukiskan dalam satu garis. Garis tersebut disebut garis regresi. Garis regresi mungkin merupakan garis lurus (linier), mungkin merupakan garis lengkung (parabolic, hiperbolik dsb). Dalam kesempatan ini dibicarakan garis yang linier saja. Suatu garis dapat dinyatakan dalam persamaan matematik. Persamaan ini disebut persamaan regresi linier. Dengan mengetahui persamaan regresi ini peramalan nilai Y (kreterium) dapat dibuat berdasarkan nilai X (predictor) tertentu. Untuk garis linier dengan satu variable predictor persamaannya adalah: Y = aX + K Dimana: Y = kriterium X = predictor a = bilangan koefisien preditktor K = bilangan konstans Tugas pokok regresi linier adalah: 1) mencari korelasi antara kreterium dengan predictor, 2) menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak, dan 3) mencari persamaan garis regresinya. 7
  • 8. 12/8/2012 Contoh: misalkan suatu Penyelidikan ingin memastikan apakah berat badan orang pada kelompok umur tertentu dapat diramalkan dari tinggi badan? Dalam penyelodokan itu dikumpulkan data tinggi badan dan berat badan sepuluh orang sebagai seperti nampak pada tabel 100 berikut: Tinggi Berat Badan Subjek Badan (cm) (kg) X2 Y2 XY X Y 1 168 63 28224 3969 10584 2 173 81 29929 6561 14013 3 162 54 26244 2916 8748 4 157 49 24649 2401 7693 5 160 52 25600 2704 8320 6 165 62 27225 3844 10230 7 163 56 26569 3136 9128 8 170 78 28900 6084 13260 9 168 64 28224 4096 10752 10 164 61 26896 3721 10004 Jumlah 1650 620 272460 39432 102732 Korelasi antara X dan Y dapat kita cari melalui teknik korelasi product moment dari Pearson, dengan rumus umum (deviasi). Telah diketahui: Σ xy = ΣΧΥ − (ΣΧ )(ΣΥ ) = 102732 − (1650 )(620 ) = 432 Ν 10 Σ x 2 = ΣΧ 2 − (ΣΧ ) 2 = 272460 − (1650 ) = 210 2 Ν 10 Σ y = ΣΥ − 2 2 (ΣΥ )2 = 39432 − (620 )2 = 992 Ν Σ xy 432 rxy = = = 0,946 (Σx )(Σ y ) 2 2 ( 210 )( 992 ) 8
  • 9. 12/8/2012 Untuk menguji apakah harga rxy = 0,946 itu signifikan kita dapat berkonsultasi dengan tabel r – teoritik dengan N = 10 atau derajat kebebasan db = 10 – 2. Dari tabel r teoritik dengan N = 10 (atau db = 8) akan kita temukan harga r – teoritik pada taraf signifikansi 1% atau rt1% = 0,765 dan rt5% = 0,632. karena harga rt5% < rxy < rt1% maka kita nyatakan signifikan, dan kita dapat menyimpulkan bahwa korelasi antara X dan Y signifikan. Kesimpulannya adalah bahwa korelasi antara tinggi badan dan berat badan sangat signifikan. Dengan harga korelasi antara tinggi badan dan berat badan yang sangat signifikan tersebut kita mempunyai landasan untuk meramalkan berat badan dari tinggi badan. Karenanya kita dapat membuat garis regresi untuk prediksi dengan rumus garis linier yang sudah ada, yaitu: y = aX = K. Untuk mengisi persamaan regresi itu harga koefisien predictor (harga a) dan harga bilangan konstan K harus kita ketemukan lebih dahulu. Harga-harga a dan K itu dapat kita cari melalui dua jalan: yaitu dengan metode skor kasar dan dengan metode skor deviasi. Dengan metode skor kasar, harga a dan K dapat dicari dari persamaan: ΣXY = a ΣX2 + KΣX ΣY = a ΣX + NK Jika data yang sudah kita ketahui kita masukkan ke dalam rumus- rumus tersebut: (1) 102732 = 272,460 a + 1650K (2) 620 = 1650 a + 10 K 9
  • 10. 12/8/2012 Dengan penyelesaian persamaan secara simultan akan kita temukan (dengan membagi persamaan 1 dengan 1.650 dan persamaan 2 dengan 10). (3) 62 = 165,13 a + K (4) 62 = 165 a + K (5) 0,26 = 0,13 a a =2 (4) 62 = (165) 2 + K K = - 268 Dengan harga a = 2 dan K = -268, persamaan garis regresinya adalah: Y = aX – K Y = 2X – 268 Dengan metode skor deviasi harga-harga a dan K dapat kita cari dari persamaan: y = ax − − Σxy dimana: y = Y – Υ , x = X - Χ dan a = , maka: Σxy = 432 Σx 2 Σx2 = 210 a = 432/210 = 2,05 Y = 2,05x dari data yang dikumpulkan dapat dicari: − Υ = ΣΥ = 620 = 62 − ΣΧ 1650 Ν 10 Χ = = = 165 Ν 10 10
  • 11. 12/8/2012 − − Karena itu, untuk persamaan garis regresi y = ax atau Y - Υ= a (X - Χ ), adalah: Y – 62 = (2,05) (X – 165) Y = 2,05X – 338,25 + 62 = 2,05X – 276,25 Dengan metode skor kasar kita dapat menemukan persamaan garis regresinya, yaitu: Y = 2X – 268, sedang dengan metode skor deviasi kita menemukan persamaan garis regresinya Y = 2,05X – 276,25. Seharusnya dengan kedua metode itu kita tidak menemukan hasil perhitungan yang berbeda. Perbedaan hasil perhitungan garis regresi yang kita temukan itu semata-mata disebabkan karena ketelitian perhitungan saja. Resp Berat Bada (X) Kelincahan (Y) 1 24 28 2 23 30 3 22 26 4 25 28 5 20 28 6 24 29 7 23 27 Carilah koefisien regresinya. Apakah koefisien tersebut signifikan atau tidak ? 11
  • 12. 12/8/2012 Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 (Two Tail) N r N r N r N R 1 0.997 31 0.344 61 0.248 91 0.204 2 0.95 32 0.339 62 0.246 92 0.203 3 0.878 33 0.334 63 0.244 93 0.202 4 0.811 34 0.329 64 0.242 94 0.201 5 0.754 35 0.325 65 0.24 95 0.2 6 0.707 36 0.32 66 0.239 96 0.199 7 0.666 37 0.316 67 0.237 97 0.198 8 0.632 38 0.312 68 0.235 98 0.197 9 0.602 39 0.308 69 0.234 99 0.196 10 0.576 40 0.304 70 0.232 100 0.195 11 0.553 41 0.301 71 0.23 101 0.194 12 0.532 42 0.297 72 0.229 102 0.193 13 0.514 43 0.294 73 0.227 103 0.192 14 0.497 44 0.291 74 0.226 104 0.191 15 0.482 45 0.288 75 0.224 105 0.19 16 0.468 46 0.285 76 0.223 106 0.189 17 0.456 47 0.282 77 0.221 107 0.188 18 0.444 48 0.279 78 0.22 108 0.187 19 0.433 49 0.276 79 0.219 109 0.187 20 0.423 50 0.273 80 0.217 110 0.186 21 0.413 51 0.271 81 0.216 111 0.185 22 0.404 52 0.268 82 0.215 112 0.184 23 0.396 53 0.266 83 0.213 113 0.183 24 0.388 54 0.263 84 0.212 114 0.182 25 0.381 55 0.261 85 0.211 115 0.182 26 0.374 56 0.259 86 0.21 116 0.181 27 0.367 57 0.256 87 0.208 117 0.18 28 0.361 58 0.254 88 0.207 118 0.179 29 0.355 59 0.252 89 0.206 119 0.179 30 0.349 60 0.25 90 0.205 120 0.178 12
  • 13. 12/8/2012 13