Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian bisnis yang meliputi konsep dasar ilmu pengetahuan dan metode ilmiah, komponen ilmu seperti konsep dan proposisi, kriteria metode ilmiah seperti objektivitas dan kausalitas, generalisasi empiris, penalaran ilmuan melalui deduksi dan induksi, desain penelitian, dan jenis-jenis desain penelitian seperti deskriptif, kausalitas, korelasional, tindakan, eksperimental, dan grounded
2. Hakikat
Penelitian
Tanpa Penalaran Bukan
Pengetahuan? Pikiran Logis dan Metode
Pengujian dengan Ilmiah
Data Empiris
Ilmu adalah
Apa yang
pengetahuan,
Membedakan ?
tetapi tidak
tetapi
semua pengetahuan
berupa ilmu Langkah-langkah
Penalaran
Pikiran Logis dan Sistematis
Pengujian dengan secara Logis dan
Metode
Data Empiris Teruji
Ilmiah
Ilmu?
2
3. Komponen Ilmu
Suatu peristiwa yang
ditangkap oleh indra manusia
Seperangkat konsep, dan dapat dijelaskan secara
definisi,
definisi, dan proposisi-
proposisi- ilmiah.
ilmiah.
proposisi yang
berhubungan satu sama Abstraksi dari
lain, menunjukkan fenomena yang
yang
an
fenomena secara disusun berdasarkan
sistematis untuk ide-
generalisasi atas ide-
menjelaskan ide, simbol-simbol
simbol-
(explanation) dan kare
karekteristik suatu
meramalkan peristiwa dengan nama
(prediction) fenomena. yang diambil dari
sehari-hari.
bahasa sehari-hari.
Proposisi yang Hubungan kausalitas
yang berlaku umum
telah didukung
di antara dua variabel
oleh data lebih.
atau lebih.
empiris
empiris
3
4. Kriteria
Segala kegiatan yang dilakukan
untuk menemukan kebenaran
Metode Ilmiah
harus didukung dengan fakta.
fakta.
Induktif-
Induktif-generalisasi
berarti menguji
kebenaran hasil
pemikiran deduktif yang
sifatnya rasional dengan obj
Kriteria objektif berarti
data empiris (sesuaikah segala fenomena yang
atau tidak ?) ditangkap oleh indrawi
harus diamati dan
obj
dianalisis secara objektif
(dikemukakan secara
jujur apa adanya).
Deduktif-
Deduktif-hipotetik berarti Setiap faktor yang terlibat
penjelasan fenomena didasarkan dalam masalah yang sedang
teori-
pada teori-teori terdahulu yang diamati harus disoroti secara
sudah ada daripada dapat kritis-
kritis-analitis sehingga setiap
diturunkan HIPOTESIS melalui fungsi,
faktor itu jelas makna, fungsi,
berp deduktif.
cara berpikir deduktif. peranannya.
dan peranannya.
4
5. Ditentukan oleh:
•keterampilan
menyusun premis,
•conception,
•judgement.
Prinsip:
Prinsip Segala yang dipandang
benar pada semua peristiwa Penalaran dengan
dalam satu kelas/jenis, berlaku
pula sebagai hal yang benar pada Cara SILOGISME
semua peristiwa yang terjadi pada
hal khusus, asal yang khusus itu
benar-benar bagian dari yang umum. Rawan Kesalahan:
• Silogisme
(kesalahan isi)
• Kesalahan bentuk
(kesalahan formal)
5
6. Sejumlah besar “A” (SAMPEL)
diamati mempunyai sifat “B”
sehingga semua “A” termasuk
yang tidak diamati
juga mempunyai sifat “B” .
Generalisasi
A PULASI empiris
PO
Ditentukan oleh:
•besar-kecilnya sampel,
•representatif sampel,
•homogenitas sampel.
6
7. Penalaran Ilmuan
(deduktif & induktif)
TEORI
Hukum/Dalil
Pe
Pe
nj
tif
na
iris
el
uk
as
la
mp
Ind
ra n P
a n
iE
n
an
da
De ram
as
lar
du
lis
na
ra
kt
e
Pe
if
ne
Ge
al
an
Pengujian HIPOTESIS
hipotesis
7
8. DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN
Desain penelitian merupakan cetak biru bagi peneliti.
Oleh karena itu, perlu disusun terlebih dahulu sebelum
penelitian dilaksanakan.
Desain penelitian dapat memberikan petunjuk atau
arahan yang sistematis kepada peneliti tentang
kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan, kapan akan
dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya.
Kategori:
desain penelitian deskriptif,
desain penelitian kausalitas,
desain penelitian korelasional,
desain penelitian tindakan,
desain penelitian eksperimental ,
desain penelitian Grounded.
8