SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND
PSYCHOLOGY
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Dosen :
Laila Meiliyandrie I Wardani, PhD
Disusun Oleh :
Eky Yohana 46113210002
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BEKASI
2014
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
hanya atas limpahan dan rahmat Karunia-Nyalah, saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “Tugas Achievement Motivation Outbond Psychology” ini
dengan lancar tiada suatu aral yang berarti selama proses penulisan.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas dari Ibu Laila Meiliyandrie
I Wardani, PhD untuk membuat sebuah makalah, dan untuk menambah
pengetahuan tentang bab mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak / Ibu Dosen yang
telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya selaku penyusun makalah
mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya.
Akhir kata atas segala kekurangan dalam tulisan ini, saya sangat
mengharap saran-saran dari berbagai pihak. Untuk selanjutnya saya juga berharap
semoga makala ini dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 19 Juni 2014
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jum’at, 11 April 2014 Mahasiswa UMB kampus D Fakultas
Psikologi mengikuti acara Outbond di Sukabumi. Berbagai permainan
antar kelompok digunakan untuk membangun sikap diri yang tercermin
dari beberapa teori psikologi industri dan organisasi yaitu sebagi
pengembangan diri, pelatihan, kepemimpinan, organisasi, budaya
organisasi dan kelompok kerja. Dengan didasari teori tersebut berbagai
permainan berbasis kelompok ditunjukkan untuk para mahasiswa agar
dapat memecahkan masalah kelompok berdasarkan teori budaya
organisasi. Psikologi industri dan organisasi sangat dibutuhkan saat kita
berada di suatu perusahaan dan kelompok, banyak manfaat yang dapat
diambil dari psikologi organisasi, karena saat kita berada dalam suatu
organisasi atau kelompok dengan kita bekerja sendiri sangat berbeda.
Untuk mengatasi masalah tersebut kita sangat perlu mempelajari pio.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti dihadapkan dengan suatu
kelompok, kelompok keluarga, kelompok kerja, kelompok perkumpulan
dan masih banyak lagi, tentu jika kita tidak terbiasa dengan budaya
kelompok tersebut maka sangat sulit sekali untuk kita beradaptasi,
sehingga setidaknya kita harus mengerti cara bagaimana jika kita
dihadapkan oleh suatu organisasi ataupun kelompok dengan mempelajari
pio agar mendapat hasil yang baik dan dapat mencapai tujuan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Run down acara Achievement Motivation Outbond Psychology
Time
Schedule
Activity Description
Jum’at, 11
April 2014
23.00 -
24.00
Briefing, pembagian kelompok,
dan persiapan keberangkatan.
Peserta berkumpul di kampus dan
berbaris sesuai dengan kelompok yang
telah ditentukan. Kemudian
menghafalkan yel-yel dan bersiap masuk
ke bis masing-masing.
Tujuan : mengenal satu sama lain,
menumbuhkan identitas kelonmpok
Teori : budaya organisasi, kelompok
kerja
Sabtu, 12
April 2014
08.49 –
09.30
Opening Ceremony:
-Sampai ditempat tujuan
-Sarapan
-Management Speech
-Pembagian kelompok rafting
berdasarkan km
-Yel-yel wajib
Peserta samapai ditempat tujuan dan
dipersilahkan makan, kemudian
dikumpulkan kembali untuk pembukaan
acara. Peserta bagi menjadi 2 kelompok
rafting 13km dan 9km.
11.00 –
13.30
Rafting :
-Briefing
Peserta diminta untuk memperhatikan
intruksi yang diberikan oleh panitia.
5
-Peraturan rafting
-Pembagian perahu
Kemudian peserta diminta untuk menaiki
perahu yang telah ditentukan.
Tujuan : menciptakan kepercayaan
kepada sseorang pemimpin, mulai
tumbuh kelompok kerja, konsetrasi
Teori : pelatihan, kepemimpinan,
kelompok kerja
13.50 –
15.30
Bersih-bersih, ishoma
16.00 –
17.50
Perkenalan antar angkatan
mahasiswa
-Permainan lempar bola
-Permainan sarung
-Permainan bola pipa
-Peserta diminta untuk berkumpul disuatu
tempat yang telah disediakan, dan
mengikuti permainan lempar bola yang
bertujuan agar saling menegenal satu
dengan yang lainnya.
-Peserta bermain permainan sarung yang
sangat menguji kekompakan pada
kelompok
Peserta bermain permainan bola pipa
untuk menghubungkan satu bola ke pipa
seperti air, dalam permainan ini peserta
harus sportif dan berkonsentrasi, kerja
sama antar kelompok sangat di butuhkan.
Tujuan : kelompok kerja, konsetrasi,
strategi kelompok, motivasi untuk
menang, dapat memahami intruksi dari
pemimpin
Teori : organisasi dan kelompok kerja,
kepemimpinan, budaya organisasi,
kepemimpinan, penilaian kerja, motivasi
20.58 – Acara api unggun Peserta diminta untuk menampilkan suatu
6
22.00 Performance angkatan
Bagi hadiah
performance antar angkatan. Ajang
ramah- tamah.
22.00 - .... Acara bebas
istirahat
Minggu, 13
April 2014
06.30 –
08.00
Senam pagi
Ice Breaking
Untuk mencairkan suasana pagi dan
memulai permainan baru.
08.30 –
10.00
Permainan merangkak sambil
mengambil bola
Permainan susun bambu
Permainan pindah tepung
Peserta diminta untuk merangkak ditanah
dan mengumpulkan bola sebanyak-
banyaknya.
Peserta diminta untuk menyusun bambu
dan semua anggotab kelompok sebisa
mungkin berada disalam susussan bambu
tersebut dan tidak boleh keluar dari
bambu tersebut.
Peserta diminta untuk duduk antar
kelompok dan memindahkan tepung dari
atas kepala dan kepala lain tanpa melihat
dan tanpa suara.
Tujuan : untuk melatih kepercayaan antar
sesama kelompok, menetapkan strategi,
kekompakan, kerja sama kelompok, rela
berkorban.
Teori : organisasi dan kelompok kerja,
penilaian kerja, motivasi
7
10.30 –
12.30
Bersih-bersih, packing
13.00 - .... Evaluasi
Sharing antar kelompok
Bagi hadiah
Bersiap perjalanan pulang
Bertujuan untuk mengetahui maksud dari
permainan yang telah dilewati dan untuk
ramah tamah para peserta dan para dosen.
2. Kelebihan dan Kekurangan Acara
Kelebihan acara ini meliputi :
Ψ Membangun rasa kerja sama
Ψ Saling mengenal satu sama lain
Ψ Dapat menyelesaikan masalah secara bersama
Ψ Saling percaya satu sama lain
Ψ Dapat menentukan strategi secara cepat
Ψ Rela berkorban
Kekurangan acara ini meliputi :
Ψ Cenderung merasa tidak memiliki tugas (orang pendiam dan tertutup)
Ψ Tidak semua peserta mau untuk berkotor-kotoran
Ψ Beberapa anggota kelompok tidak bekerja sama dengan baik (inti-intinya
saja)
Ψ Kurangnya tempat untuk mandi dan bersih-bersih
3. Manfaat dan Tujuan
Setiap permainan mempunyai manfaat dan tujuan yang berbeda-beda.
Berikut adalah permainan beserta manfaat dan tujuannya :
Ψ Rafting → menumbuhkan rasa kerja sama, percaya kepada pemimpin.
Ψ Lempar bola → saling mengenal satu sama lain
Ψ Permainan sarung → kekompakan, strategi kelompok
Ψ Permainan bola pipa → konsentrasi, kepercayaaan sesama kelompok,
strategi
8
Ψ Permainan merangkak → rela berkorba, strategi mencapai tujuan,
kekuatan
Ψ Permainan susun bambu →ketelitian, kepercayaan sesama kelompok,
rela berkorban, kebersamaa
Ψ Permainan pindah tepung → strategi, rasa percaya
4. Pelatihan dan Pengembangan
Pengertian dari pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja
nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk
tujuan tertentu (Sikula, 1976).
Sedangkan pengembangan adalah proses pendidikan jangka
panjang yang menpergunakan prosedur sistemstis dan terorganisir, sehingga
tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoretis
untuk tujuan umum (Sikula, 1976).
A. Tujuan Pelatihan
Program pelatihan yang efektif memiliki tujuan yang jelas mengenai
apa yang akan dipelajari dan manfaatnya bagi peserta. Tujuan menjelaskan
secara singkat maksud pelaksanaan pelatihan serta menjawab pertanyaan
untuk apa pelatihan diselenggarakan. Tujuan pelatihan juga meliputi
penentuan sasaran dan peserta pelatihan.
Tujuan pelatihan dan pengembangan secara umum dapat dirumuskan
sebagai berikut (Sikula, 1976):
a. Meningkatkan Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran dibagi dengan masukan. Salah satu
unsur keluaran adalah prestasi kerja. Jadi prestasi kerja meningkat,
keluaran meningkat, produktivitas meningkat.
b. Meningkatkan Mutu
Pelatihan dan pengembangan yang tepat tidak saja meningkatkan
kuantitas dari keluaran tetapi juga meningkatkan kualitas/mutu
dari keluaran.
9
c. Meningkatkan Ketepatan dalam Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Pelatihan dam pengembangan yang tepat dapat membantu
perusahaan untuk memenuhi keperluannya akan tenaga kerja
dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu di masa yang akan
datang.
d. Meningkatkan Semangat Kerja
Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik
jika perusahaan mempunyai program pelatihan yang tepat. Sutau
rangkaian reaksi positif dapat dihasilkan dari program pelatihan
perusahan yang direncanakan dengan baik.
e. Menarik dan Menahan Tenaga Kerja yang Baik
Banyak perusahaan yang menawarkan program pelatihan dan
pengembangan yang khusus untuk menarik tenaga kerja yang
berpotensi baik
f. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya
kecelakaan di perusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan
kerja yang lebih aman dan sikap mental yang lebih stabil.
g. Menghindari Keusangan
Usaha pelatihan dan pengembangan diperlukan secara terus-
menerus supaya para tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan
terakhir dalam bidang kerja mereka masing-masing. Ini berlaku
baik untuk tenaga kerja pekerja (nonmanajerial) maupun untuk
tenaga kerja manajerial.
h. Menunjang Pertumbuhan Pribadi
Pelatihan dan pengembangan tidak haaya menguntungkan
perusahaan, tapi juga menguntungkan tenaga kerja sendiri.
10
5. Kepemimpinan
Kepemimpinan berhubungan dengan efektivitas, sedangkan manajemen
lebih berhubungan dengan efisiensi. Kepemimpinan merupakan sesuatu yang
penting bagi manajer ,karena manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi
mereka). Sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manajer. Kepemimpinan
merupakan upaya seseorang untuk memepengaruhi kelompok daam perusahaan,
un tuk bersama-sama mencapai sebuah tujuan.
A. Fungsi Kepemimpinan
• Instruksi diberikan untuk pengikut yang rendah kematangannya. Orang
yang tidak mampu dan tidak mau bertanggung jawab untuk melaksanakan
sesuatu. Gaya kepemimpinan ini dicirikan dengan komunikasi satu arah
yang detail mengenai berbagai tugas. Pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan dilakukan oleh pemimpin, dan pelaksanannya diawasi secara
ketat
• Konsultasi adalah untuk tingkat kematangan rendah ke sedang. Orang
yang tidak mampu tetapi berkeinginan untuk memikul tanggung jawab.
Pemimpin banyak memberikan pengarahan dan masih membuat
keputusan, tetapi diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah dan
perilaku mendukung dengan tetap memberikan kontrol
• Partisipasi adalah bagi tingkat kematangan dari sedang ke tinggi. Orang-
orang pada tingkat perkembangan ini memiliki kemmapuan tetapi tidak
berkeinginan untuk melakukan suatu tugas yang diberikan. Posisi kontrol
atas masalah dan keputusan dipegang secara bergantian. Komunikasi dua
arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar.
• Delegasi adalah bagi tingkat kematangan yang tinggi. Orang yang mampu
dan mau memikul tanggung jawab. Pemimpin mendistribusikan masalah
bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai
definisi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan
didilegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Bawahanlah yang
11
memiliki kontrol untuk memutuskan tentang bagaimana cara pelaksanaan
tugas
• Pengendalian adalah pengaturan aktifitas, bimbingan, pengarahan,
koordinasi dan supervisi yang dilakukan pemimpin.
6. Organisasi dan Kelompok Kerja
Kelompok kerja merupakan gabungan dari dua orang atau lebih, yang
saling berinteraksi, memiliki tujuan yang sama, dan melihat anggota kelompok
merupakan bagian dari dirinya. Sedangkan definisi dari Organisasi adalah, suatu
kelompok yang dibentuk secara sengaja berdasarkan kepentingan tertentu dengan
tujuan tertentu, serta cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu.
A. Fungsi Kelompok Bagi Organisasinya
Agar dapat memberikan sumbangannya dalam kegiatan pencapaian
sasaran kelompok kerja dan sasaran keseluruhan organisasi serta dalam usaha
merealisasi misi perusahaannya, maka kelompok dapat berfungsi sebagai
berikut:
a. Sebagai Pelaksana Tugas yang Majemuk dan Saling Tergantung
Selain ada tugas pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh seseorang,
juga ada cukup banyak tugas yang majemuk, selain tidak dapat
diselesaikan oleh satu orang, juga tidak dapat dipecah-pecah
kedalam beberapa tugas yang dapat dilaksanakan secara tersendiri.
Tugas-tugas yang harus dilakukan semuanya khusus tapi juga
saling tergantung
b. Sebagai Mekanisme Pemecahan Masalah
Dalam menghadapi masalah, jika masalahnya memerlukan
pengolahan yang majemuk, interaksi antara para anggota yang
memiliki informasi yang berbeda, pertimbangan cermat dari
alternatif penyelesaiannya, maka pemecahan masalah secara
berkelompok akan membuahkan penyelesaian yang paling baik.
Selain kelompok tetap, seperti kelompok komando, dapat pula
12
dibentuk kelompok sementara, seperti satuan-satuan tugas, panitia,
komite.
c. Sebagai Penghasil Gagasan Baru dan Jawaban Kreatif
Dalam proses pemecahan masalah, jika data yang diperlukan
tersebar pada beberapa orang, atau jika diperlukan rangsangan
bersama bagi para anggota kelompok untuk menjadi kreatif, maka
kelompok merupakan tempat yang tepat untuk menghasilkan
gagasan baru dan jawaban yang kreatif. Para anggota kelompok
saling merangsang dalam memberikan gagasan dan jawaban atau
penyelesaian masalah yang kreatif.
d. Sebagai Pelancar dari Pelaksanaan Keputusan yang Majemuk
Jika telah ditentukan satu keputusan yang majemuk, misalnya satu
bank memutuskan untuk membangun kantor besarnya yang baru,
maka akan bermanfaat untuk membentuk kelompok yang terdiri
dari tenaga kerja dari berbagai divisi dari bank tersebut untuk
merencanakan pelaksanaan dan memantau pelaksanaan keputusan
tersebut.
b. Sebagai Wahana dari Sosialisasi dan Pelatihan
Para tenaga kerja baru, dapat dikumpulkan dalam satu kelompok
untuk diberi pelatihan orientasi untuk dapat mempercepat, dan
memperlancar proses sosialisasi. Pelatihan keterampilan teknik
tertentu juga dapat lebih cermat, tepat dan murah jika dilakukan
dalam kelompok.
c. Sebagai Penghubung atau Koordinator Utama Antarbeberapa
Departemen
Untuk menghindari dan mengurangi gangguan dalam komunikasi,
timbulnya konflik, dan untuk memelihara upaya kordinasi
antarbagian, maka dapat dibentuk kelompok sementara yang terdiri
dari para wakil dari berbagai bagian yang memiliki saling
ketergantungan sampai derajat tertentu.
13
7. Motivasi
Motivasi kerja adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat di
dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu
guna mencapai suatu tujuan. Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan
gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan.
A. Model Penguatan Motivasi Kerja
Pendekatan penguatan motivasi tidak dikembangkan sebagai teori
motivasi. Pada kenyataannya, itu bukan teori sama sekali, tapi satu set prinsip-
prinsip yang berkaitan dengan perilaku hasil. Prinsip-prinsip ini telah ditarik dari
data akumulasi awalnya dalam perilaku belajar dari pengaturan
laboratorium.Sebagai pendekatan motivasi untuk bekerja, model terdiri dari
ekstrapolasi penguatan belajar prinsip dengan perilaku orang di tempat kerja.Tiga
dari prinsip-prinsip ini merupakan kepentingan utama.
1) Orang-orang terus melakukan hal-hal yang memiliki hasil yang memuaskan.
Hadiah memperkuat kemungkinan bahwa mereka akan mengulangi perilaku
mereka.
2) Orang menghindari melakukan hal-hal yang mengakibatkan hukuman.
Hukuman mengurangi kemungkinan bahwa perilaku berikut akan terjadi
lagi.
3) Orang-orang akhirnya berhenti melakukan hal-hal yang tidak
menguntungkan atau menghasilkan hukuman. Perilaku yang memiliki hasil
yang netral akan hilang cepat atau lambat.
Diterapkan untuk motivasi kerja, penguatan prinsip di tempat kerja adalah
fungsi usaha langsung sejauh mana hubungan antara pekerjaan dan perilaku
reward telah dibangun dan diperkuat. Jika Anda bekerja keras dan melakukan apa
yang diharapkan telah dihargai lebih dari mereka telah dihukum atau diabaikan,
seorang individu akan terus melanjutkan perilaku tersebut. Jika, di sisi lain, hasil
dari upaya kerja telah dihukum dalam beberapa cara bagi perorangan, perusahaan
akan berkurang. Usaha kerja juga berkurang, tapi lebih secara bertahap, ketika
ternyata tidak dihargai atau dihukum.
14
8. Penilaian Kerja
Penilaian kinerja merupakan proses dimana organisasi mengevaluasi atau
menilai kinerja karyawan dan kegiatan ini dapat memperbaiki kebutuhan-
kebutuhan personalia serta memberikan umpan balik kepada para karyawan
tentang pelaksanaan pekerjaan mereka. (Handoko, 1998).
Davis & Newstron, (1995), berpendapat bahwa penilaian kinerja sifatnya
keharusan dalam suatu organisasi, didasarkan kriteria yang ditetapkan dengan
baik dan obyektif, dilakukan dengan analisa pekerjaan yang seksama, didukung
keterandalan dan kesahihan, dilakukan oleh penilai yang terlatih, diterapkan
secara obyektif di seluruh organisasi, dan dapat dibuktikan secara diskriminatif
sesuai undang-undang yang berlaku.
Dari hasil penilaian dapat dilihat kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh kinerja karyawan karena kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam perusahaan. Dengan demikian, penilaian kerja merupakan hasil
kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya dan kinerja karyawan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
A. Manfaat penilaian kerja
Menurut Sedarmayanti, menyatakan bahwa manfaat penilaian kerja adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatkan prestasi kerja
Dengan adanya penilaian, baik pimpinan maupun karyawan, memperoleh
umpan balik dan mereka dapat memperbaiki pekerjaan dan prestasinya.
2) Memberi kesempatan kerja yang adil
Penilaian akurat dapat menjamin karyawan memperoleh kesempatan
menempati sisi pekerjaan sesuai kemampuannya.
3) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Melalui penilaian kerja, terdeteksi karyawan yang kemampuannya rendah
sehingga memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan
4) Penyesuaian kompensasi
15
Melalui penilaian, pimpinan dapat mengambil keputusan dalam menentukan
perbaikan pemberian kompensasi dan sebagainya.
5) Keputusan promosi dan demosi
Hasil penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
untuk mempromosikan atau mendemosikan karyawan.
6) Mendiagnosis kesalahan desain pekerjaan
Kinerja yang buruk mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain
pekerjaan. Penilaian kinerja dapat membantu mendiagnosis kesalahan tersebut.
7) Menilai proses rekrutmen dan seleksi
Kinerja karyawan baru yang rendah dapat mencerminkan adanya
penyimpangan proses rekrutmen dan seleksi.
9. Budaya Organisasi
Setiap Organisasi memiliki budaya yang tercermin dari perilaku para
anggotanya, para karyawannya, kebijakan-kebijakannya, peraturan-peraturannya.
Budaya organisasi adalah suatu yang melekat yang terdiri dari asumsi-asumsi
dasar yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam suatu
organisasi. Budaya timbul sebagai hasil belajar bersama dari para anggota
organisasi agar dapat tetap bertahan. Asumsi-asumsi dasar yang di anggap benar
diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara tepat dalam hal mengamati,
memikirkan dan merasakan dalam hubungannya dengan masalah-masalah
tersebut.
Budaya organisasi adalah cara berpikir, berperasaan dan bereaksi
berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada
bagian-bagian organisasi.
A. Fungsi Budaya Organisasi
 Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan
yang lain.
 Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
16
 Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih
luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
 Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk
dilakukan oleh karyawan.
 Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
17
BAB III
KESIMPULAN
Acara outbond ini sangat membantu mahasiswa untuk
menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama. Mahasiswa dituntut untuk
saling bekerja sama karena dalam acara ini mahasiswa diberikan
kelompok masing-masing yang sebelumnya belum saling kenal dan
diharapkan akan terjadi interaksi antar sesama mahasiswa dan kelompok.
Banyak manfaat yang tercermin dari acara ini, karena dengan acara ini
mahasiswa dituntut untuk saling bekerja sama, kepercayaan antar
kelompok dan komunikasi yang baik antar sesama kelompok sangat baik
untuk kelangsungan kerja kelompok. Karena saling berkelompok dan
merasa nyaman satu sama lain kelompok dapat memecahkan masalah
dengan budaya organisasi kelompok, menentukan strategi kelompok dan
dapat mengerti intruksi dari pemimpin. Karena adanya kerja sama
kelompok dan merasa punya tujuan yang sama motivasi kelompok untuk
menang sangat tinggi dan berusaha untuk menjadi yang terbaik diantara
kelompok yang lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Aprinto, B., & Jacob, F. A. (2013). Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia.
Jakarta: PPM.
Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press).

More Related Content

What's hot

Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organizationUmi Hasmanto
 
Rpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawan
Rpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawanRpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawan
Rpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawaniwandarmawan19
 
Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirbudi1
 
Laporan outbond PIO ellenoor tasya
Laporan outbond PIO ellenoor tasyaLaporan outbond PIO ellenoor tasya
Laporan outbond PIO ellenoor tasyaellenoortasya
 
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)Hafizdaprianto
 
Iqbal pamungkas 11131334
Iqbal pamungkas 11131334Iqbal pamungkas 11131334
Iqbal pamungkas 11131334IQBAL PAMUNGKAS
 
Rplbks x kepemimpinan wiwit r
Rplbks x kepemimpinan wiwit rRplbks x kepemimpinan wiwit r
Rplbks x kepemimpinan wiwit riwandarmawan19
 
Profile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental Learning
Profile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental LearningProfile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental Learning
Profile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental LearningRA Wismoyo
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanPPGHybrid2
 
Bekerjasama dengan tim (rm)
Bekerjasama dengan tim (rm)Bekerjasama dengan tim (rm)
Bekerjasama dengan tim (rm)Insan Al-fasiry
 
Dinamika kelompok cpns oki
Dinamika kelompok cpns okiDinamika kelompok cpns oki
Dinamika kelompok cpns okihoyin rizmu
 
Manaj , org, kepem iin 281212 ook ibu sri indarti
Manaj , org, kepem   iin 281212 ook ibu sri indartiManaj , org, kepem   iin 281212 ook ibu sri indarti
Manaj , org, kepem iin 281212 ook ibu sri indartipagardewa
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadershippjj_kemenkes
 

What's hot (18)

Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
 
Paket Outbound Hemat
Paket Outbound HematPaket Outbound Hemat
Paket Outbound Hemat
 
Modul ii
Modul iiModul ii
Modul ii
 
Rpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawan
Rpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawanRpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawan
Rpl bimb ksl x mot bel pantun iwan darmawan
 
Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karir
 
Laporan outbond PIO ellenoor tasya
Laporan outbond PIO ellenoor tasyaLaporan outbond PIO ellenoor tasya
Laporan outbond PIO ellenoor tasya
 
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)
 
Iqbal pamungkas 11131334
Iqbal pamungkas 11131334Iqbal pamungkas 11131334
Iqbal pamungkas 11131334
 
Rplbks x kepemimpinan wiwit r
Rplbks x kepemimpinan wiwit rRplbks x kepemimpinan wiwit r
Rplbks x kepemimpinan wiwit r
 
Profile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental Learning
Profile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental LearningProfile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental Learning
Profile Gaia Indonesia & Outdoor Experiental Learning
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
 
Bekerjasama dengan tim (rm)
Bekerjasama dengan tim (rm)Bekerjasama dengan tim (rm)
Bekerjasama dengan tim (rm)
 
Dinamika kelompok cpns oki
Dinamika kelompok cpns okiDinamika kelompok cpns oki
Dinamika kelompok cpns oki
 
Manaj , org, kepem iin 281212 ook ibu sri indarti
Manaj , org, kepem   iin 281212 ook ibu sri indartiManaj , org, kepem   iin 281212 ook ibu sri indarti
Manaj , org, kepem iin 281212 ook ibu sri indarti
 
Model pembelajaran games
Model pembelajaran gamesModel pembelajaran games
Model pembelajaran games
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadership
 

Similar to Tugas achievement motivation outbond psychology PIO

Laporan experiential
Laporan experientialLaporan experiential
Laporan experientialNur Kareena
 
Pio outbound
Pio outboundPio outbound
Pio outboundmaureen07
 
Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)TawonNakal
 
Penggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenPenggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenDiah Ayu
 
Paperwork program kepimpinan 2014 nadi cp
Paperwork program kepimpinan 2014 nadi cpPaperwork program kepimpinan 2014 nadi cp
Paperwork program kepimpinan 2014 nadi cpMohamad Hasifi Saffia
 
Kursus pembangunan sahsiah
Kursus pembangunan sahsiahKursus pembangunan sahsiah
Kursus pembangunan sahsiahfarahmohammat
 
Makalah Tugas outbound
Makalah Tugas outboundMakalah Tugas outbound
Makalah Tugas outboundhasnazulfa
 
Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION & Etika Komunikasi" ...
Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION &  Etika Komunikasi" ...Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION &  Etika Komunikasi" ...
Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION & Etika Komunikasi" ...Kanaidi ken
 
Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"
Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"
Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"Kanaidi ken
 
Program AMT for teens
Program AMT for teensProgram AMT for teens
Program AMT for teensmuchheru
 
Knowledge Management: Learning organization
Knowledge Management: Learning organizationKnowledge Management: Learning organization
Knowledge Management: Learning organizationnanda7prakoso
 
Company profile CH training
Company profile CH training Company profile CH training
Company profile CH training Chori Hakiki
 
Refleksi madela
Refleksi madelaRefleksi madela
Refleksi madelamelcassie
 
Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)
Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)
Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)Andri Adi
 
Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165
Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165
Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165Asep Lukman
 
Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE In The Workplace”
Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE  In The Workplace” Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE  In The Workplace”
Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE In The Workplace” Kanaidi ken
 
Silabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION & Etika Komunikasi
Silabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION &  Etika KomunikasiSilabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION &  Etika Komunikasi
Silabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION & Etika KomunikasiKanaidi ken
 
Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)
Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)
Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)Andri Adi
 

Similar to Tugas achievement motivation outbond psychology PIO (20)

Laporan experiential
Laporan experientialLaporan experiential
Laporan experiential
 
Pio outbound
Pio outboundPio outbound
Pio outbound
 
Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)
 
Penggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenPenggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemen
 
Paperwork program kepimpinan 2014 nadi cp
Paperwork program kepimpinan 2014 nadi cpPaperwork program kepimpinan 2014 nadi cp
Paperwork program kepimpinan 2014 nadi cp
 
Kursus pembangunan sahsiah
Kursus pembangunan sahsiahKursus pembangunan sahsiah
Kursus pembangunan sahsiah
 
Makalah Tugas outbound
Makalah Tugas outboundMakalah Tugas outbound
Makalah Tugas outbound
 
Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION & Etika Komunikasi" ...
Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION &  Etika Komunikasi" ...Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION &  Etika Komunikasi" ...
Silabus pelatihan "EMOTIONAL QUOTIENTs (EQ), MOTIVATION & Etika Komunikasi" ...
 
Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"
Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"
Silabus Pelatihan "Successfully CHARACTRER BUILDING and MOTIVATING PEOPLE"
 
Program AMT for teens
Program AMT for teensProgram AMT for teens
Program AMT for teens
 
Knowledge Management: Learning organization
Knowledge Management: Learning organizationKnowledge Management: Learning organization
Knowledge Management: Learning organization
 
87412774 big
87412774 big87412774 big
87412774 big
 
Company profile CH training
Company profile CH training Company profile CH training
Company profile CH training
 
Refleksi madela
Refleksi madelaRefleksi madela
Refleksi madela
 
Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)
Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)
Penawaran Inspiring Mastery Coach (Public and Private)
 
Refleksi BIG
Refleksi BIGRefleksi BIG
Refleksi BIG
 
Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165
Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165
Training ESQ Eksekutif Terakhir dari Ary Ginanjar 0813-8249-1165
 
Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE In The Workplace”
Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE  In The Workplace” Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE  In The Workplace”
Silabus Pelatihan “Successfully MOTIVATING PEOPLE In The Workplace”
 
Silabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION & Etika Komunikasi
Silabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION &  Etika KomunikasiSilabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION &  Etika Komunikasi
Silabus Pelatihan_EMOTIONAL QUOTIONS (EQ), MOTIVATION & Etika Komunikasi
 
Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)
Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)
Proposal Inspiring Mastery Class (BMT Tumang)
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Tugas achievement motivation outbond psychology PIO

  • 1. 1 TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Dosen : Laila Meiliyandrie I Wardani, PhD Disusun Oleh : Eky Yohana 46113210002 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI 2014
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas limpahan dan rahmat Karunia-Nyalah, saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Tugas Achievement Motivation Outbond Psychology” ini dengan lancar tiada suatu aral yang berarti selama proses penulisan. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas dari Ibu Laila Meiliyandrie I Wardani, PhD untuk membuat sebuah makalah, dan untuk menambah pengetahuan tentang bab mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak / Ibu Dosen yang telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya selaku penyusun makalah mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya. Akhir kata atas segala kekurangan dalam tulisan ini, saya sangat mengharap saran-saran dari berbagai pihak. Untuk selanjutnya saya juga berharap semoga makala ini dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya. Jakarta, 19 Juni 2014 Penyusun
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jum’at, 11 April 2014 Mahasiswa UMB kampus D Fakultas Psikologi mengikuti acara Outbond di Sukabumi. Berbagai permainan antar kelompok digunakan untuk membangun sikap diri yang tercermin dari beberapa teori psikologi industri dan organisasi yaitu sebagi pengembangan diri, pelatihan, kepemimpinan, organisasi, budaya organisasi dan kelompok kerja. Dengan didasari teori tersebut berbagai permainan berbasis kelompok ditunjukkan untuk para mahasiswa agar dapat memecahkan masalah kelompok berdasarkan teori budaya organisasi. Psikologi industri dan organisasi sangat dibutuhkan saat kita berada di suatu perusahaan dan kelompok, banyak manfaat yang dapat diambil dari psikologi organisasi, karena saat kita berada dalam suatu organisasi atau kelompok dengan kita bekerja sendiri sangat berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut kita sangat perlu mempelajari pio. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti dihadapkan dengan suatu kelompok, kelompok keluarga, kelompok kerja, kelompok perkumpulan dan masih banyak lagi, tentu jika kita tidak terbiasa dengan budaya kelompok tersebut maka sangat sulit sekali untuk kita beradaptasi, sehingga setidaknya kita harus mengerti cara bagaimana jika kita dihadapkan oleh suatu organisasi ataupun kelompok dengan mempelajari pio agar mendapat hasil yang baik dan dapat mencapai tujuan.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 1. Run down acara Achievement Motivation Outbond Psychology Time Schedule Activity Description Jum’at, 11 April 2014 23.00 - 24.00 Briefing, pembagian kelompok, dan persiapan keberangkatan. Peserta berkumpul di kampus dan berbaris sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Kemudian menghafalkan yel-yel dan bersiap masuk ke bis masing-masing. Tujuan : mengenal satu sama lain, menumbuhkan identitas kelonmpok Teori : budaya organisasi, kelompok kerja Sabtu, 12 April 2014 08.49 – 09.30 Opening Ceremony: -Sampai ditempat tujuan -Sarapan -Management Speech -Pembagian kelompok rafting berdasarkan km -Yel-yel wajib Peserta samapai ditempat tujuan dan dipersilahkan makan, kemudian dikumpulkan kembali untuk pembukaan acara. Peserta bagi menjadi 2 kelompok rafting 13km dan 9km. 11.00 – 13.30 Rafting : -Briefing Peserta diminta untuk memperhatikan intruksi yang diberikan oleh panitia.
  • 5. 5 -Peraturan rafting -Pembagian perahu Kemudian peserta diminta untuk menaiki perahu yang telah ditentukan. Tujuan : menciptakan kepercayaan kepada sseorang pemimpin, mulai tumbuh kelompok kerja, konsetrasi Teori : pelatihan, kepemimpinan, kelompok kerja 13.50 – 15.30 Bersih-bersih, ishoma 16.00 – 17.50 Perkenalan antar angkatan mahasiswa -Permainan lempar bola -Permainan sarung -Permainan bola pipa -Peserta diminta untuk berkumpul disuatu tempat yang telah disediakan, dan mengikuti permainan lempar bola yang bertujuan agar saling menegenal satu dengan yang lainnya. -Peserta bermain permainan sarung yang sangat menguji kekompakan pada kelompok Peserta bermain permainan bola pipa untuk menghubungkan satu bola ke pipa seperti air, dalam permainan ini peserta harus sportif dan berkonsentrasi, kerja sama antar kelompok sangat di butuhkan. Tujuan : kelompok kerja, konsetrasi, strategi kelompok, motivasi untuk menang, dapat memahami intruksi dari pemimpin Teori : organisasi dan kelompok kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepemimpinan, penilaian kerja, motivasi 20.58 – Acara api unggun Peserta diminta untuk menampilkan suatu
  • 6. 6 22.00 Performance angkatan Bagi hadiah performance antar angkatan. Ajang ramah- tamah. 22.00 - .... Acara bebas istirahat Minggu, 13 April 2014 06.30 – 08.00 Senam pagi Ice Breaking Untuk mencairkan suasana pagi dan memulai permainan baru. 08.30 – 10.00 Permainan merangkak sambil mengambil bola Permainan susun bambu Permainan pindah tepung Peserta diminta untuk merangkak ditanah dan mengumpulkan bola sebanyak- banyaknya. Peserta diminta untuk menyusun bambu dan semua anggotab kelompok sebisa mungkin berada disalam susussan bambu tersebut dan tidak boleh keluar dari bambu tersebut. Peserta diminta untuk duduk antar kelompok dan memindahkan tepung dari atas kepala dan kepala lain tanpa melihat dan tanpa suara. Tujuan : untuk melatih kepercayaan antar sesama kelompok, menetapkan strategi, kekompakan, kerja sama kelompok, rela berkorban. Teori : organisasi dan kelompok kerja, penilaian kerja, motivasi
  • 7. 7 10.30 – 12.30 Bersih-bersih, packing 13.00 - .... Evaluasi Sharing antar kelompok Bagi hadiah Bersiap perjalanan pulang Bertujuan untuk mengetahui maksud dari permainan yang telah dilewati dan untuk ramah tamah para peserta dan para dosen. 2. Kelebihan dan Kekurangan Acara Kelebihan acara ini meliputi : Ψ Membangun rasa kerja sama Ψ Saling mengenal satu sama lain Ψ Dapat menyelesaikan masalah secara bersama Ψ Saling percaya satu sama lain Ψ Dapat menentukan strategi secara cepat Ψ Rela berkorban Kekurangan acara ini meliputi : Ψ Cenderung merasa tidak memiliki tugas (orang pendiam dan tertutup) Ψ Tidak semua peserta mau untuk berkotor-kotoran Ψ Beberapa anggota kelompok tidak bekerja sama dengan baik (inti-intinya saja) Ψ Kurangnya tempat untuk mandi dan bersih-bersih 3. Manfaat dan Tujuan Setiap permainan mempunyai manfaat dan tujuan yang berbeda-beda. Berikut adalah permainan beserta manfaat dan tujuannya : Ψ Rafting → menumbuhkan rasa kerja sama, percaya kepada pemimpin. Ψ Lempar bola → saling mengenal satu sama lain Ψ Permainan sarung → kekompakan, strategi kelompok Ψ Permainan bola pipa → konsentrasi, kepercayaaan sesama kelompok, strategi
  • 8. 8 Ψ Permainan merangkak → rela berkorba, strategi mencapai tujuan, kekuatan Ψ Permainan susun bambu →ketelitian, kepercayaan sesama kelompok, rela berkorban, kebersamaa Ψ Permainan pindah tepung → strategi, rasa percaya 4. Pelatihan dan Pengembangan Pengertian dari pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu (Sikula, 1976). Sedangkan pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang menpergunakan prosedur sistemstis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoretis untuk tujuan umum (Sikula, 1976). A. Tujuan Pelatihan Program pelatihan yang efektif memiliki tujuan yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari dan manfaatnya bagi peserta. Tujuan menjelaskan secara singkat maksud pelaksanaan pelatihan serta menjawab pertanyaan untuk apa pelatihan diselenggarakan. Tujuan pelatihan juga meliputi penentuan sasaran dan peserta pelatihan. Tujuan pelatihan dan pengembangan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut (Sikula, 1976): a. Meningkatkan Produktivitas Produktivitas adalah keluaran dibagi dengan masukan. Salah satu unsur keluaran adalah prestasi kerja. Jadi prestasi kerja meningkat, keluaran meningkat, produktivitas meningkat. b. Meningkatkan Mutu Pelatihan dan pengembangan yang tepat tidak saja meningkatkan kuantitas dari keluaran tetapi juga meningkatkan kualitas/mutu dari keluaran.
  • 9. 9 c. Meningkatkan Ketepatan dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia Pelatihan dam pengembangan yang tepat dapat membantu perusahaan untuk memenuhi keperluannya akan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu di masa yang akan datang. d. Meningkatkan Semangat Kerja Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik jika perusahaan mempunyai program pelatihan yang tepat. Sutau rangkaian reaksi positif dapat dihasilkan dari program pelatihan perusahan yang direncanakan dengan baik. e. Menarik dan Menahan Tenaga Kerja yang Baik Banyak perusahaan yang menawarkan program pelatihan dan pengembangan yang khusus untuk menarik tenaga kerja yang berpotensi baik f. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan di perusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan kerja yang lebih aman dan sikap mental yang lebih stabil. g. Menghindari Keusangan Usaha pelatihan dan pengembangan diperlukan secara terus- menerus supaya para tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan terakhir dalam bidang kerja mereka masing-masing. Ini berlaku baik untuk tenaga kerja pekerja (nonmanajerial) maupun untuk tenaga kerja manajerial. h. Menunjang Pertumbuhan Pribadi Pelatihan dan pengembangan tidak haaya menguntungkan perusahaan, tapi juga menguntungkan tenaga kerja sendiri.
  • 10. 10 5. Kepemimpinan Kepemimpinan berhubungan dengan efektivitas, sedangkan manajemen lebih berhubungan dengan efisiensi. Kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting bagi manajer ,karena manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi mereka). Sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manajer. Kepemimpinan merupakan upaya seseorang untuk memepengaruhi kelompok daam perusahaan, un tuk bersama-sama mencapai sebuah tujuan. A. Fungsi Kepemimpinan • Instruksi diberikan untuk pengikut yang rendah kematangannya. Orang yang tidak mampu dan tidak mau bertanggung jawab untuk melaksanakan sesuatu. Gaya kepemimpinan ini dicirikan dengan komunikasi satu arah yang detail mengenai berbagai tugas. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dilakukan oleh pemimpin, dan pelaksanannya diawasi secara ketat • Konsultasi adalah untuk tingkat kematangan rendah ke sedang. Orang yang tidak mampu tetapi berkeinginan untuk memikul tanggung jawab. Pemimpin banyak memberikan pengarahan dan masih membuat keputusan, tetapi diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah dan perilaku mendukung dengan tetap memberikan kontrol • Partisipasi adalah bagi tingkat kematangan dari sedang ke tinggi. Orang- orang pada tingkat perkembangan ini memiliki kemmapuan tetapi tidak berkeinginan untuk melakukan suatu tugas yang diberikan. Posisi kontrol atas masalah dan keputusan dipegang secara bergantian. Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar. • Delegasi adalah bagi tingkat kematangan yang tinggi. Orang yang mampu dan mau memikul tanggung jawab. Pemimpin mendistribusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didilegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Bawahanlah yang
  • 11. 11 memiliki kontrol untuk memutuskan tentang bagaimana cara pelaksanaan tugas • Pengendalian adalah pengaturan aktifitas, bimbingan, pengarahan, koordinasi dan supervisi yang dilakukan pemimpin. 6. Organisasi dan Kelompok Kerja Kelompok kerja merupakan gabungan dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi, memiliki tujuan yang sama, dan melihat anggota kelompok merupakan bagian dari dirinya. Sedangkan definisi dari Organisasi adalah, suatu kelompok yang dibentuk secara sengaja berdasarkan kepentingan tertentu dengan tujuan tertentu, serta cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu. A. Fungsi Kelompok Bagi Organisasinya Agar dapat memberikan sumbangannya dalam kegiatan pencapaian sasaran kelompok kerja dan sasaran keseluruhan organisasi serta dalam usaha merealisasi misi perusahaannya, maka kelompok dapat berfungsi sebagai berikut: a. Sebagai Pelaksana Tugas yang Majemuk dan Saling Tergantung Selain ada tugas pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh seseorang, juga ada cukup banyak tugas yang majemuk, selain tidak dapat diselesaikan oleh satu orang, juga tidak dapat dipecah-pecah kedalam beberapa tugas yang dapat dilaksanakan secara tersendiri. Tugas-tugas yang harus dilakukan semuanya khusus tapi juga saling tergantung b. Sebagai Mekanisme Pemecahan Masalah Dalam menghadapi masalah, jika masalahnya memerlukan pengolahan yang majemuk, interaksi antara para anggota yang memiliki informasi yang berbeda, pertimbangan cermat dari alternatif penyelesaiannya, maka pemecahan masalah secara berkelompok akan membuahkan penyelesaian yang paling baik. Selain kelompok tetap, seperti kelompok komando, dapat pula
  • 12. 12 dibentuk kelompok sementara, seperti satuan-satuan tugas, panitia, komite. c. Sebagai Penghasil Gagasan Baru dan Jawaban Kreatif Dalam proses pemecahan masalah, jika data yang diperlukan tersebar pada beberapa orang, atau jika diperlukan rangsangan bersama bagi para anggota kelompok untuk menjadi kreatif, maka kelompok merupakan tempat yang tepat untuk menghasilkan gagasan baru dan jawaban yang kreatif. Para anggota kelompok saling merangsang dalam memberikan gagasan dan jawaban atau penyelesaian masalah yang kreatif. d. Sebagai Pelancar dari Pelaksanaan Keputusan yang Majemuk Jika telah ditentukan satu keputusan yang majemuk, misalnya satu bank memutuskan untuk membangun kantor besarnya yang baru, maka akan bermanfaat untuk membentuk kelompok yang terdiri dari tenaga kerja dari berbagai divisi dari bank tersebut untuk merencanakan pelaksanaan dan memantau pelaksanaan keputusan tersebut. b. Sebagai Wahana dari Sosialisasi dan Pelatihan Para tenaga kerja baru, dapat dikumpulkan dalam satu kelompok untuk diberi pelatihan orientasi untuk dapat mempercepat, dan memperlancar proses sosialisasi. Pelatihan keterampilan teknik tertentu juga dapat lebih cermat, tepat dan murah jika dilakukan dalam kelompok. c. Sebagai Penghubung atau Koordinator Utama Antarbeberapa Departemen Untuk menghindari dan mengurangi gangguan dalam komunikasi, timbulnya konflik, dan untuk memelihara upaya kordinasi antarbagian, maka dapat dibentuk kelompok sementara yang terdiri dari para wakil dari berbagai bagian yang memiliki saling ketergantungan sampai derajat tertentu.
  • 13. 13 7. Motivasi Motivasi kerja adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat di dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan. A. Model Penguatan Motivasi Kerja Pendekatan penguatan motivasi tidak dikembangkan sebagai teori motivasi. Pada kenyataannya, itu bukan teori sama sekali, tapi satu set prinsip- prinsip yang berkaitan dengan perilaku hasil. Prinsip-prinsip ini telah ditarik dari data akumulasi awalnya dalam perilaku belajar dari pengaturan laboratorium.Sebagai pendekatan motivasi untuk bekerja, model terdiri dari ekstrapolasi penguatan belajar prinsip dengan perilaku orang di tempat kerja.Tiga dari prinsip-prinsip ini merupakan kepentingan utama. 1) Orang-orang terus melakukan hal-hal yang memiliki hasil yang memuaskan. Hadiah memperkuat kemungkinan bahwa mereka akan mengulangi perilaku mereka. 2) Orang menghindari melakukan hal-hal yang mengakibatkan hukuman. Hukuman mengurangi kemungkinan bahwa perilaku berikut akan terjadi lagi. 3) Orang-orang akhirnya berhenti melakukan hal-hal yang tidak menguntungkan atau menghasilkan hukuman. Perilaku yang memiliki hasil yang netral akan hilang cepat atau lambat. Diterapkan untuk motivasi kerja, penguatan prinsip di tempat kerja adalah fungsi usaha langsung sejauh mana hubungan antara pekerjaan dan perilaku reward telah dibangun dan diperkuat. Jika Anda bekerja keras dan melakukan apa yang diharapkan telah dihargai lebih dari mereka telah dihukum atau diabaikan, seorang individu akan terus melanjutkan perilaku tersebut. Jika, di sisi lain, hasil dari upaya kerja telah dihukum dalam beberapa cara bagi perorangan, perusahaan akan berkurang. Usaha kerja juga berkurang, tapi lebih secara bertahap, ketika ternyata tidak dihargai atau dihukum.
  • 14. 14 8. Penilaian Kerja Penilaian kinerja merupakan proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja karyawan dan kegiatan ini dapat memperbaiki kebutuhan- kebutuhan personalia serta memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan mereka. (Handoko, 1998). Davis & Newstron, (1995), berpendapat bahwa penilaian kinerja sifatnya keharusan dalam suatu organisasi, didasarkan kriteria yang ditetapkan dengan baik dan obyektif, dilakukan dengan analisa pekerjaan yang seksama, didukung keterandalan dan kesahihan, dilakukan oleh penilai yang terlatih, diterapkan secara obyektif di seluruh organisasi, dan dapat dibuktikan secara diskriminatif sesuai undang-undang yang berlaku. Dari hasil penilaian dapat dilihat kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh kinerja karyawan karena kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Dengan demikian, penilaian kerja merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya dan kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. A. Manfaat penilaian kerja Menurut Sedarmayanti, menyatakan bahwa manfaat penilaian kerja adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan prestasi kerja Dengan adanya penilaian, baik pimpinan maupun karyawan, memperoleh umpan balik dan mereka dapat memperbaiki pekerjaan dan prestasinya. 2) Memberi kesempatan kerja yang adil Penilaian akurat dapat menjamin karyawan memperoleh kesempatan menempati sisi pekerjaan sesuai kemampuannya. 3) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan Melalui penilaian kerja, terdeteksi karyawan yang kemampuannya rendah sehingga memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan 4) Penyesuaian kompensasi
  • 15. 15 Melalui penilaian, pimpinan dapat mengambil keputusan dalam menentukan perbaikan pemberian kompensasi dan sebagainya. 5) Keputusan promosi dan demosi Hasil penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk mempromosikan atau mendemosikan karyawan. 6) Mendiagnosis kesalahan desain pekerjaan Kinerja yang buruk mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian kinerja dapat membantu mendiagnosis kesalahan tersebut. 7) Menilai proses rekrutmen dan seleksi Kinerja karyawan baru yang rendah dapat mencerminkan adanya penyimpangan proses rekrutmen dan seleksi. 9. Budaya Organisasi Setiap Organisasi memiliki budaya yang tercermin dari perilaku para anggotanya, para karyawannya, kebijakan-kebijakannya, peraturan-peraturannya. Budaya organisasi adalah suatu yang melekat yang terdiri dari asumsi-asumsi dasar yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam suatu organisasi. Budaya timbul sebagai hasil belajar bersama dari para anggota organisasi agar dapat tetap bertahan. Asumsi-asumsi dasar yang di anggap benar diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara tepat dalam hal mengamati, memikirkan dan merasakan dalam hubungannya dengan masalah-masalah tersebut. Budaya organisasi adalah cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi. A. Fungsi Budaya Organisasi  Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.  Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
  • 16. 16  Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.  Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.  Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
  • 17. 17 BAB III KESIMPULAN Acara outbond ini sangat membantu mahasiswa untuk menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama. Mahasiswa dituntut untuk saling bekerja sama karena dalam acara ini mahasiswa diberikan kelompok masing-masing yang sebelumnya belum saling kenal dan diharapkan akan terjadi interaksi antar sesama mahasiswa dan kelompok. Banyak manfaat yang tercermin dari acara ini, karena dengan acara ini mahasiswa dituntut untuk saling bekerja sama, kepercayaan antar kelompok dan komunikasi yang baik antar sesama kelompok sangat baik untuk kelangsungan kerja kelompok. Karena saling berkelompok dan merasa nyaman satu sama lain kelompok dapat memecahkan masalah dengan budaya organisasi kelompok, menentukan strategi kelompok dan dapat mengerti intruksi dari pemimpin. Karena adanya kerja sama kelompok dan merasa punya tujuan yang sama motivasi kelompok untuk menang sangat tinggi dan berusaha untuk menjadi yang terbaik diantara kelompok yang lain.
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Aprinto, B., & Jacob, F. A. (2013). Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia. Jakarta: PPM. Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).