SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
0
1
KATA PENGANTAR
Bimillaahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Tiada kata lain untuk menyampaikan terima kasih kepada Allah subhanahu wa
Ta’ala, yaitu ucapan syukur atas segala nikmat dengan curahan kasih sayang-Nya atas
selesainya makalah dengan judul “FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN”
Makalah ini dibuat semata-mata untuk menjadi bahan pelajaran, dan juga
sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai tugas Ujian Tengah Semester penulis dalam
mata kuliah Azas-Azas Manajemen pada semester dua ini.
Pada kesempatan ini penulis makalah ingin menyampaikan ucapan terima kasih
atas partisipasi pembaca untuk menjadikan makalah ini sebagai makalah yang berguna
dan berpengetahuan. Semoga Allah subhanahu wa Ta’ala berkenan mencurahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat
menambah khasanah dan pengetahuan bagi pembaca yang budiman.
Segala kekurangan ataupun kelebihan dari makalah ini, saya sebagai penyusun
makalah mohon maklum. Karena hanya sampai disini pengetahuan yang penulis miliki
dan terbatasnya sumber referensi yang penulis dapati.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Jatinangor, Mei 2013
Yuni Kurniati
(210103120082)
2
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Proses atau pendekatan operasional mempersamakan manajemen dengan apa
yang dibuat seorang manajer untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer.
Sebaliknya, apa yang dibuat oleh sang manajer adalah berbeda; ia adalah suatu aktivitas
yang dibentuk oleh beberapa fungsi pokok, yang lantas membentuk suatu proses yang
unik proses manajemen. Fungsi-fungsi pokok ini merupakan pokok pembicaraan dalam
pembahasan ini.
Penting untuk diingat, bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer,
dalam melakukan pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang
dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari:
1. Planning – menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu massa
yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan
itu.
2. Organizing – mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan
memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Staffing – menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan,
penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
4. Motivating – mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia ke arah tujuan-
tujuan.
5. Controlling – mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-
sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif
dimana perlu.
3
Rincian jenis-jenis khusus kegiatan yang terlibat dalam masing-masing fungsi
manajemen. Rincian tersebut dijabarkan sebagai berikut:
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Perencanaan
1. “Self-audit” – menentukan keadaan organisasi sekarang.
2. “Survey” lingkungan
3. “Menentukan tujuan – “Objectives”
4. “Forecast” – ramalan keadaan-keadaan yang akan datang.
5. Melakukan tindakan-tindakan dan sumber pengerahan.
6. “Evaluate” – pertimbangan tindakan-tindakan yang diusulkan.
7. Ubah dan sesuaikan – “revise and adjust” rencana-rencana sehubungan
dengan hasil-hasil pengawasan dan keadaan-keadaan yang berubah-ubah.
8. “Communicate” – berhubungan terus selama proses perencanaan.
Pengorganisasian
1. “Identity” – terapkan dengan teliti dan tentukan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
2. “Break work down” – bagi-bagi pekerjaan menjadi tugas-tugas setiap
orang.
3. Tugas-tugas kelompok menjadi posisi-posisi.
4. Tentukan persyaratan-persyaratan setiap posisi.
5. Kelompok-kelompok posisi menjadi satuan-satuan yang dapat dipimpin
dan saling berhubungan dengan baik.
4
6. Bagi-bagikan pekerjaan, pertanggungjawaban dan luas kekuasaan yang
akan dilaksanakan.
7. Ubah dansesuaikan organisasi sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan
dan kondisi-kondisi yang berubah-ubah.
8. Berhubungan selalu selama proses pengorganisasian.
Kepegawaian
1. Tentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia.
2. Kerahkanlah pegawai-pegawai sedapat mungkin.
3. Saringlah.
4. Latih dan kembangkan sumber-sumber daya manusia.
5. Ubah dan sesuaikan kuantitas dan kualitas sumber-sumber daya manusia
sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan perubahan-perubahan
kondisi.
6. Berhubungan stelah dan selama proses pengisian pegawai.
Pemotivatian
1. Berhubungan dengan staf dan jelaskan tujuan-tujuan kepada bawahan.
2. Bagi-bagikan ukuran-ukuran pelaksanaan – “performance standards”-.
3. Latih dan bimbing bawahan untuk memenuhi ukran-ukuran pelaksanaan
itu.
4. Beri bawahan upah berdasarkan pelaksanaan.
5. Puji dan tegur dengan jujur.
6. Adakan lingkungan yang memberikan dorongan dengan meneruskan
5
keadaan yang berubah-ubah serta tuntutan-tuntutannya.
7. Ubah dan sesuaikan cara-cara memotivasikan sehubungan dengan hasil
pengawasan dan kondisi yang berubah.
8. Berhubungan selalu selama proses pemotivasian.
Pengawasan
1. Terapkan ukuran-ukuran.
2. Monitor hasil-hasil dan bandingkan dengan ukuran-ukran.
3. Perbaiki penyimpangan-peyimpangan.
4. Ubah dan sesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan dengan hasil-hasil
pengawasan dan perubahan kondisi-kondisi.
5. Berhubungan selalu selama proses pengawasan.
Di bawah ini merupakan ilustrasi beberapa petunjuk umum mengenai cara
bagaimana manajer pada berbagai tingkat cenderung menentukan pembagian waktu
mereka.
Bagaimana cara manajer ditingkat yang berbeda
membagi-bagikan waktunya
Pucuk
Menengah atas
Menengah rendah
Bawahan
Menentukan fungsi manajemen yang paling penting adalah seperti berusaha
untuk menentukan kaki yang mana yang paling penting pada sebuah kursi. Semua
Perencanaan Pengorganisasian Kepegawaiam Motivasi Pengawasan
6
kakinya adalah penting dan harus ada agar kursi itu dapat berfungsi dengan baik. Tepat
seperti kursi itu, kalau salah satu dari fungsi-fungsi manajemen itu lemah, maka proses
manajemen itu tidak berfungsi dengan baik.
A. Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar
selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang dilakukan agar tujuan-tujuan
itu dapat tercapai.
Perencanaan efektif hendaklah didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan
tidak atas emosi dan keinginan. Seorang perencana harus mampu untuk membayangkan
pola kegiatan yang diusulkan dengan jelas. Pada dasarnya perencanaan adalah suatu
proses intelektual. Dengan menggunakannya, para manajer mencoba memandang ke
depan, menduga-duga kemungkinan-kemungkinan, bersedia siap untuk hal tak terduga,
memetakan kegiatan-kegiatan, dan mengadakan urutan-urutan yang teratur untuk
mencapai tujuan-tujuan.
B. Definisi Organisasi
Apakah pengorganisasian itu?
Adalah suatu proses pengeleompokkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer, yang
mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-
sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
Tinjauan teratas dari organizing adalah untuk membantu orang-orang dalam
bekerja bersama-sama secara efektif. Seorang manajer harus mengetahui, kegiatan-
7
kegiatan apa yang akan diurus, siapa yang membantu dan siapa yang dibantu, saluran-
saluran komunikasi, pengelompokkan pekerjaan yang diikuti, hubungan-hubungan
antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda susunan umum dari kelompok
kerja itu.
Adapun dalam pembagian kerja, maka dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Pembagian kerja secara vertical, didasarkan atas penetapan garis-garis kekuasaan
dan menentukan tingkat-tingkat yang membentuk bangunan organisasi itu secara
tegak. Selain dari menetapkan kekuasaan, pembagian kerja vertical memudahkan
arus komunikasi dalam organisasi.
b. Pembagian kerja secara horizontal, didasarakan atas speliasisasi kerja. Asumsi dasar
yang melandasi pembagian kerja garis datar adalah bahwa, dengan membuat setiap
tugas pekerja menjadi terperinci, makin banyak pekerjaan yang dapat dihasilkan
dengan usaha yang sama melalui peningkatan efesiensi dan kualitas. Secara
terperinci, pembagian kerja horizontal berakhir dengan keuntungan-keuntungan,
yaitu:
 Lebih sedikit kecakapan diperlukan seseorang.
 Lebih mudah untuk memperinci kecakapan-kecakapan yang diperlukan untuk
penyaringan atau tujuan-tujuan latihan.
 Mengulangi atau mempraktekkan kerja yang sama mengembangkan kemahiran.
 Penggunaan kecakapan-kecakapan secara efesiensi terutama sekali dengan
menggunakan kecakapan-kecakapan terbaik setiap pekerja.
 Kemampuan untuk beroperasi bersama-sama.
8
 Lebih banyak terdapat keseragaman dalam produksi akhir, jika setiap potong
selalu diproduksikan oleh orang yang sama.
Adapun komponen-komponen pengorganisasian dapat dibagi menjadi empat
bagian komponen, yaitu:
1. Pekerjaan, Mereka merupakan landasan bagi organisasi. Fungsi-fungsi itu dipisah-
pisahkan dalam fungsi-sub fungsi dan seterusnya dalam sub-sub fungsi. Hal ini
dilakukan karena: (a) pembagian pekerjaan dikalangan sebuah kelompok
menghendaki, bahwa pekerjaan itu harus dibagi-bagi dan (b) speliasisasi pekerjaan
mengharuskan satuan-satuan tugas yang kecil.
2. Pegawai, kepada setiap orang ditugaskan suatu bagian khusus dari pekerjaan
keseluruhannya, dan memeberikan pengakuan sepenuhnya kepada perhatian
pegawai itu, perilakunya, pengalamannya dan kecakapannya. Pengakuan ini adalah
vital dalam mengorganisir.
3. Hubungan-hubungan, ini merupakan kepentingan utama dalam pengorganisasian.
Hubungan seorang pegawai dengan pekerjaan, interaksi seorang pegawai dengan
yang lain dan dari satuan unit pekerjaan dengan unit yang lain, merupakan isu-isu
yang menentukan pengorganisasian.
4. Lingkungan, komponen nyata yang terakhir ini dari pengorganisasian mencakup
alat-alat fisik dan iklim umum, dalam mana para pegawai akan melaksanakan
pekerjaan. Lokasi, peralatan, meja-meja, formulir-formulir, penerangan, semangat
umum, dan sikap-sikap adalah contoh-contoh dari faktor-faktor yang menentukan
lingkunngan. Lingkungan mempunyai dampak yang berarti kepada hasil-hasil yang
diperoleh dari pengorganisasian.
C. Definisi Pengarahan
9
Directing atau dalam arti kata yaitu pengarahan adalah mengintegrasikan usaha-
usaha anggota suatu kelompok sedemikian, sehingga dengan selesainya tugas-tugas
yang diserahkan kepada mereka, mereka memenuhi tujuan-tujuan individual dan
kelompok.
Pengarahan yang baik bukalah kediktatoran seorang pegawai harus diberi
informasi yang diperlukan mengenai kuantitas, kualitas, dan batas-batas pemakaian
waktu pekerjaannya.
Yang paling baik pengarahan efektif dilakukan oleh seorang-perorangan untuk
satu kelompok. Biasanya, ini adalah manajernya, karenaorang itu (a) mengenal orang-
orang bawahannya, (b) sudah biasa dengan kecakapan dan kemampuan mereka, (c)
mengerti akan kapasitas-kapasitas dan perhatian mereka, (d) mengetahui apa yang dapat
mereka hasilkan, dan (e) sudah mengamati perilaku mereka. Dengan semuanya ini
sebagai latar belakang, maka manajer itu cukup mempunyai kualifikasi untuk memilih
teknik pengarahan untuk melanjutkan tujuan-tujuan yang dicari dengan cara sebaik-
baiknya.
Suatu bagian penting dari pengarahan adalah memberikan perintah-perintah dan
petunjuk-petunjuk. Perintah dan petunjuk dapat dimulai, stop atau membetulkan suatu
kegiatan. Semua itu digunakan oleh para manajer.
D. Definisi Pengawasan
Dalam pembahasan mengenai arti dari pengawasan, maka akan diperoleh
bebebrapa sub bagian dalam pengawasan itu sendiri, yaitu adanaya pembagian dari
pengawasan menjadi:
a. Pengawasan kuantitas
10
Pengawasan kuantitas dimaksudkan untuk menimbulkan arus hasil-hasil produksi
yang diingini secara teratur atau jasa-jasa. Maksud pengawasan kuantitas adalah
untuk terus memperhatikan bagaimana caranya berbagai-bagai hasil-hasil produksi
atau jasa-jasa itu bergerak. Pengawasan kuantitas yang baik memastikan bahwa
hasil-hasil produksi dan jasa-jasa yang bergerak lebih maju dari rencana maupun
yang terbelakang dari rencana. Pengawasan inventaris merupakan bagian utama dari
pengawasan kuantitas. Pada umumnya inventaris-inventaris dapat digolongkan
menjadi: (1) bahan mentah, (2) dalam proses, atau (3) barang jadi. Inventaris bahan
mentah bertindak sebagai bantalan antara pembelian dan produksi.
Inventaris memberikan fleksibilitas tammbahan dengan memungkinkan organisasi
untuk:
 Membeli, memproduksi dan mengapalkan dalam partai-partai ekonomis besar
dan bukan dalam pekeraan kecil-kecilan.
 Memproduksikan atas dasar yang lancer dan terus menerus, bahkan kalaupun
permintaan akan barang jadi atau bahan mentah mungkin turun naik.
 Menghindarkan persoalan-persoalan besar, kalau forecast permintaan keliru atau
kalau terjadi slow-down atau penyetopan-penyetopan yang tidak terduga dalam
pengadaan produksi.
b. Pengawasan kualitas
Kualitas adalah istilah relative berarti hal yang berbeda bagi orang yang berbeda
pula. Untuk mengapus pendapat umum salah, kualitas haruslah diartikan, bahwa
dalam quality control, tujuannya adalah mempertahankan kualitas yang memuaskan
untuk tujuan yang dimaksudkan, bukan kualitas yang setinggi mungkin.
11
Khusus tujuan yang dicari adalah apa yang terbaik dalam istilah-istilah: (a)
konsistensi dengan harga yang diminta untuk hasil produksi atau jasa itu dan (b)
diberikan hasil-hasil yang memuaskan dan dapat dipercaya.
Proses pengawasan kualitas didasarkan atas teori-teori dan kumungkinan statistik,
yang digunakan pada saples contoh-contoh yang diproduksi dengan suatu proses.
c. Pengawasan waktu
Para manajer berada di bawah penekanan untuk mengurangi waktu yang dipakai
untuk membaca material, menghadiri rapat dan mencapai keputusan-keputusan.
Waktu adalah sumber yang terbatas.
Ada beberapa hal yang dilakukan oleh para manajer untuk menggunakan waktu
mereka lebih baik. Beberapa diantaranya mencakup: (a) menggunakan seorang
pembantu atau seorang sekretaris untuk melindungi manajer itu dari pemborosan
waktu, (b) mengadoptasi suatu kriteria hasil-hasil dari waktu manajer untuk usaha-
usaha pembuatan keputusan, dan (c) mengumpulkan data-data waktu untuk
kegiatan-kegiatan yang berlangsung dan evaluasi serta perbaikan penggunaan
waktu.
d. Pengawasan biaya
Biaya adalah suatu pertimbangan dalam hampir semua kegiatan. Kebanyakan biaya
dapat dikategorikan dalam salah satu dari lima kategori umum: (a) biaya langsung,
(b) biaya material langsung, (c) biaya overhead tata usaha pabrik, (d) ongkos
penjualan, dan (e) ongkos administrasi. Nama masing-masingnya sudah
menjelaskan dirinya sendiri, dengan pengecualian mungkin dari factory overhead
cost, yang mencakup pembiayaan-pembiayaan untuk semua kegiatan-kegiatan
manufacturing – pembikinan. Suatu biaya langsung adalah suatu pengluaran yang
12
dibebankan dalam pekerjaan dalam pekerjaan langsung atas hasil produksi atau jasa
suatu ongkos tidak langsung adalah ongkos yang tidak langsung.
Dari pembahasan sub bagian yang ada dalam konteks pengawasan, maka dapat
diambil kesimpulan dalam bagian pengawasan menyeluruh. Pengawasan menyeluruh
berlaku terhadap seluruh organisasi atau sebagian besar dan tidak terbatas sampai pada
kegiatan tertentu saja. Pengawasan-pengawasan ini memberikan suatu cara untuk (a)
mengukur performans dari keseluruhan organisasi dan bukan dari suatu bagian saja, (b)
menjamin, bahwa performans bukan dari suatu bagian saja, (c) mengawasi unit-unit
yang semi-otonom.
13
Fungsi-fungsi Manajerial
Tentang tata cara dan gaya seorang ilmuwan membuat klasifikasi fungsi-fungsi
manajerial dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti:
1. Filsafat hidup yang dianutnya;
2. Perkembangan pengetahuan yang telah dicapai;
3. Kondisi lingkungan;
4. Perkembangan teknologi dan pemanfaatannya;
5. Kondisi organisasi untuk mana fungsi-fungsi itu diselenggarakan.
Akan tetapi, terlepas dari aneka ragam klasifikasi tersebut para ilmuwan telah
sepakat bahwa pada dasaranya keseluruhan fungsi-fungsi manajerial dapat digolongkan
kepada dua jenis fungsi utama, yaitu fungsi organic dan fungsi penunjang. Yang
tergolong kepada jenis fungsi organic adalah keseluruhan fungsi utama yang mutlak
perlu dilakukan oleh para manajer dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi penunjang
adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau satuan-satuan
kerja dalam organisasi dan dimaksudkan mendukung semua fungsi organic para
manajer.
Adapun klasifikasi fungsi-fungsi organic manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Adapun penjabaran
mengenai fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut:
A. Hakikat Perencanaan
Salah satu alasan utama menempatkan perencanaan sebagai fungsi organic
manajerial yang pertama ialah karena perencanaan merupakan langkah konkret yang
14
pertama-tama diambil dalam usaha pencapaian tujuan. Artinya, perencanaan merupakan
usaha konkretisasi langkah-langkah yang harus ditempuh yang dasar-dasarnya telah
diletakkan dalam strategi organisasi.
Adapun mengenai banyaknya cara yang dapat digunakan dalam mendefinisikan
perencanaan oleh para ilmuwan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Latar belakang pendidikannya;
2. Latar belakang sosialnya;
3. Latar belakang pengalamannya;
4. Filsafat hidup orang yang bersangkutan;
5. Paradigm yang digunakan;
6. Pra-anggapan yang dijadikan acuan kerangka konseptual;
7. Pendekatan kognitif yang digunakan dalam melakukan aksentuasi tertentu;
8. Bentuk, sifat, dan jenis faktor-faktor lingkungan yang diperhitungkan;
9. Perkembangan ilmu oengetahuan dan teknologi.
Akan tetapi, terlepas dari berbagai faktor pertimbangan tersebut, kerangka acuan
konseptual yang biasanya mendasari pemikiran dalam membuat definisi perencanaan
berangkat dari hal-hal yang sifatnya sangat fundamental seperti hal-hal berikut:
1. Efektivitas manajerial seseorang ditentukan oleh kemahirannya menyelenggarakan
berbagai fungsi organic manajerial, termasuk perencanaan.
2. Definisi yang dirumuskan diharapkan mempunyai makna operasional dan tidak
sekadar merupakan Rumusan teoritikal yang lepas kaitannya dengan situasi nyata
yang dihadapi oleh para manajer dalam mengemudikan dan menjalankan roda
organisasi.
15
3. Organisasi selalu dihadapkan kepada berbagai jenis dan bentuk keterbatasan dan
karenanya melalui perencanaan yang benar, sumber dana dan daya yang terbatas
akan dapat dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga memberikan kegunaan yang
optimal.
4. Situasi keterbatasan yang dihadapi dalam kenyataan itu mengharuskan adanya skala
prioritas kegiatan yang tajam sehingga dana dan daya yang terbatas itu digunakan
terutama untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan yang secara positif paling kuat
dampaknya ke arah pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Rencana yang dihasilkan oleh kegiatan perencanaan harus dapat dijadikan sebagai
landasan penyelenggaraan berbagai fungsi manajerial lainnya.
Karena itu, dapat disimpulkab bahwa perencanaan merupakan usaha dasar dan
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang
akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh sesuatu organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun dalam penyusunan rencana adalah dengan mengatakan bahwa
perencanaan berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu:
1. Apa/What
Pada dasarnya pertanyaan “apa” menyangkut tiga hal, yaitu apa yang akan
dikerjakan, sumber dana dan daya apa yang dibutuhkan, serta sarana prasarana apa
yang diperlukan.
Seperti diketahui dalam setiap organisasi terdapat beraneka ragam kegiatan yang
dilaksanakan. Berbagai ragam aneka kegiatan itu dapat digolongkan kepada tiga
golongan besar, yaitu:
16
 Kegiatan-kegiatan yang termasuk kategori kegiatan pokok
 Kegiatan-kegiatan penunjang
 Kegiatan-kegiatan yang termasuk kategori perferal
Yang dimaksud dengan kegiatan-kegiatan pokok adalah rangkaian aktivitas yang
secara langsung ditujukan pada pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan-kegiatan
penunjang adalah berbagai aktivitas yang mendukung usaha pencapaian tujuan,
sedangkan yang bersifat peripheral adalah berbagai kegiatan yang tidak menunjang
usaha dan pencapaian tujuan secara langsung, tetapi sering tidak bisa dihindarkan.
Oleh Karena itu, dalam rencana yang perlu tergambar dengan jelas adalah bentuk
dan sifat dari kegiatan-kegiatan pokok dan penunjang, sedangkan berbagai kegiatan
yang bersifat perferal cukup dihadapi setiap kali timbul.
2. Dimana/Where
Usaha mencari dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan di mana untuk
kemudian diputuskan, berkaitan dengan pemanfaatan Lokasi tempat berbagai
kegiatan akan berlangsung. Dalam penentuan Lokasi, paling sedikit empat hal harus
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a. Efeisiensi, dalam arti bahwa segala tempat kerja yang dimiliki oleh organisasi
dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga tidak ada space yang mubazir.
b. Aksebilitas, dalam arti tergantung pada jenis kegiatan yang diselenggarakan,
Lokasi tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah sedemikian rupa
sehingga mudah dicapai oleh berbagai pihak yang perlu atau harus berhubungan
dengan satuan kerja atau orang-orang tertentu yang menyelenggarakan kegiatan
dimaksud.
17
c. Kemudahan dalam menyediakan sarana dan prasarana kerja yang diperlukan
dalam menyelenggarakan kegiatan tertentu.
d. Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan guna menjamin
terlaksananya tugas dengan tingkat efeisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang
tinggi.
Artinya, penentuan lokasi kegiatan tertentu harus dikaitkan dengan dua
petimbangan, yaitu pertimbangan internal dan eksternal.
Demi kepentingan intern organisasi, penentuan Lokasi tempat berbagai kegiatan
dilaksanakan berhubungan antara lain dengan terwujudnya administrasi perkantoran
yang rapid an proses produksi secara lancer. Di bidang administrasi perkantoran,
misalnya yang secara khusus harus diperhitungkan adalah tata ruang.
Memperhitungkan tata ruang antara lain berarti sebagai berikut:
 Tersedianya ruang kerja yang memadai bagi semua anggota organisasi tergantung
pada jenis pekerjaan dan kedudukan orang-orang dalam organisasi. Misalnya,
penentuan luas ruang kerja seorang direktur utama tentu berbeda dengan luas
ruangan bagi sepuluh orang tenaga perakit pesawat televise yang kegiatannya
merupakan urutan.
 Pembagian ruang kerja juga perlu memperhitungkan faktor keselamatan kerja.
Misalnya, jika dalam pelaksanaan tugas pokok organisasi ada satuan kerja yang
menangani dan mengolah bahan yang radioaktif, pengaturan ruangannyaperlu
mendapat perhatian khusus bukan hanya yang menyangkut para pekerja yang
secara langsung menanganinya, tetapi juga keadaan sekitarnya bahkan keadaan
sekitar organisasi.
18
 Pengaturan tata ruang juga harus memperhitungkan sifat kerahasiaan tugas-tugas
tertentu dan dokumen-dokumen pendukungnya. Artinya, jika ada satuan kerja
yang nenangani hal-hal yang sifatnya Rahasia, tindakan pengamanan yang
diperlukan pun harus diambil.
 Sebaliknya, ada satuan-satuan kerja dalam organisasi yang karena sifat tugasnya
harus mudah dicapai sebab berhubungan dengan pihak lain di dalam dan di luar
organisasi. Satuan kerja yang demikian sebaiknya ditempatkan pada Lokasi yang
mudah dicapai oleh pihak-pihak yang perlu mengadakan hubungan.
Pertimbangan kedua menyangkut kegiatan ekstern organisasi. Misalnya, jika para
pemilik saham satu perusahaan akan mendirikan pabrik baru untuk
memproduksikan barang-barang tertentu atau perusahaan jasa yang ingin
memperluas usahanya. Beberapa pertimbangan yang biasanya digunakan antara lain
sebagai berikut:
 Tersedianya bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan untuk diolah
sehingga menjadi produk tertentu.
 Tersedianya tenaga kerja yang sedapat mungkin berasal dari sekitar Lokasi
pabrik dan perusahaan.
 Tersedianya jaringan angkutan dan prasarana komunikasi untuk memperlancar
usaha pemasaran produk yang dihasilkan.
 Pasaran ke mana produk ini akan dijual.
3. Bilamana/When
19
Salah satu ciri penting yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah setiap
manajer dituntut sense of timing yang tinggi. Akan lebih baik lagi apabila hal itu
dimilkinya secara naluriah.s
Pentingnya jawaban terhadap pertanyaan bilamana terlihat pada dua hal, yaitu:
 Pertama, jawaban terhadap salah satu komoditi yang paling berharga yang
mungkin dimilki oleh suatu organisasi. Sebagai komoditi yang berharga, nilainya
terlihat pada kenyataan bahwa waktu merupakan benda dan sumber yang tidak
mungkin diperbarui.
 Kedua, pemilikan sense of timing yang tepat. Hal ini harus dilihat tidak hanya
sebagai usaha untuk menghindari berbagai jenis pemborosan yang sesungguhnya
tidak boleh terjadi, tetapi juga kemampuan memanfaatkan peluang yang mungkin
timbul.
4. Bagaimana/How
Dalam satu rencana perlu terlihat dengan jelas jawaban terhadap pertanyaan
bagaimana cara orang-orang dan berbagai satuan kerja dalam organisasi
menyelenggarakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya untuk
menyelesaikannya.
Dalam hubungan ini, satu hal yang mutlak perlu ditetapkan oleh pimpinan
organisasi ialah sampai sejauh mana formalisasi aturan main itu dilakukan.
Formalisasi aturan main pada dasarnya berarti menuangkan berbagai ketentuan itu
secara tertulis.
Kejelasan jawaban terhadap pertanyaan “bagaimana” mempunyai dua makna yang
sangat penting, yaitu:
20
 Pertama, untuk kepentingan operasional. Artinya, perlu kejelasan tentang teknik-
teknik pelaksanaan tugas untuk dijadikan pegangan oleh para pelaksana kegiatan
operasional.
 Kedua, untuk kepentingan koordinasi. Dalam peraturan permainan harus jelas
terlihat bahwa terlepas dari adanya pembagian tugas di antara orang-orang atau
antara lain satuan-satuan kerja dalam organisasi, kesemuanya harus bergerak
sebagai satu kesatuan yang bulat.
5. Siapa/Who
Keterbatasan pengetahuan tentang manusia justru menuntut ketelitian dalam
menjawab “siapa” dalam proses perencanaan. Jawaban terhadap pertanyaantersebut
harus berakibat pada adanyakejelasan tentang seluruh kebijaksanaan di bidang
ketenagakerjaan yang pada dasarnya berarti menggambarkan pola manajemen
sumber daya manusia dalam organisasi yang bersangkutan. Pola manajemen itu,
yaitu:
a. Analisis kebutuhan tenaga kerja untuk kurun waktu berlakunya rencana dengan
segala persyaratannya, bak dalam arti kuantitaif maupun kualitatif.
b. Metode dan teknik pengadaan tenaga kerja yang akan digunakan antara lain
dengan pemanfaatan semua saluran dan jaringan rekrutmen yang tersedia, seperti
iklan, kunjungan ke sumber-sumber tenaga kerja termasuk lembaga pendidikan,
kantor tenaga kerja, kantor konsultan, penampungan lamaran langsung,dan
seterusnya.
c. Metode dan teknik seleksi seperti ujian tertulis, ujian lisan, wawancara, dan
psikotes.
21
d. Kebijaksanaan pengupahan dan penggajian dengan mempertimbangkan berbagai
hal kemampuan organisasi, kewajaran, peraturan perundang-undangan tentang
upah minimum, tingkat upah, dan gaji yang berlaku di pasaran kerja bagi
berbagai tingkat dan jenis pekerjaan, serta prinsip keadilan.
e. Penempatanyang rasional dan objektif berdasarkan berbagai kriteria seperti bakat,
latar belakang pendidikan formal, pengalaman, kepribadian, dan lain sebagainya.
f. Pola pembinaan karier dengan berbagai tekniknya seperti alih tugas, alih tempat,
pendidikan, latihan, kebijaksanaan promosi, dan berbagai jenis kegiatan
pembinaan lainnya.
g. Kebijaksanaan tentang pemutusan hubungan kerja baik karena tindakan disiplin,
adanya yang berhenti dengan terhormat atas permintaan sendiri, meninggal,
maupun karena pemensiunan tenaga bagi yang telah mencapai usia pension.
6. Mengapa/Why
Menanyakan pertanyan “mengapa” berarti berusaha menemukan pembenaran yang
meyakinkan tentang jawaban-jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan lainnya
dalam proses perencanaan. Artinya, pertanyaan “mengapa” diajukan kepada
jawaban yang diberikan terhadap apa, dimana, bilamana, bagaimana, dan siapa.
B. Pengertian dan Hakikat Pengorganisasian
Definisi sederhana pengorganisasian adalah keseluruhan proses
pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung
jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan
sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
22
Hasil pengorganisasian adalah organisasi. Organisasi merupakan alat yang
digunakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Artinya, fungsi
perorganisasian yang menghasilkan organisasi bukanlah dan tidak boleh dijadikan
sebagai tujuan.
Dalam penyelenggaraan fungsi pengorganisasian, terdapat lima pertanyaan yang
harus djawab dengan baik, yaitu:
 Pertama, “Siapa melakukan apa?” pertanyaan ini mengundang jawaban bukan saja
tentang jumlah dan kualifikasi dari orang-orang yang seyogyanya menjadi anggota
organisasi, tetapi juga menyangkut penempatan dan penugasannya.
 Kedua, “Siapa bertanggung jawab kepada siapa?” telah dikatakan bahwa suatu
organisasi terdiri dari satuan-satuan kerja tertentu. Artinya, suatu organisasi harus
menggambarkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya, antara lain
demi kepentingan koordinasi dan sinkronisasi, mutlak perlu terdapat kejelasan
tentang hal-hal tersebut.
 Ketiga, “Siapa yang berhubungan dengan siapa dan dalam hal apa?”
penyelenggaraan fungsi pengorganisasian bukan hanya pada pentinganya hubungan
yang harus terlihat jelas, tetapi juga bentuk hubungan tersebut dan apa yng
diharapkan dapat dipetik dari adanya hubungan yang serasi itu.
Yang menjadi sasaran hubungan itu, antara lain:
 Penumbuhan dan pengembangan sikap kebersamaan;
 Penghindaran sikap yang terkotak-kotak;
 Kesatuan tindakan dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan;
 Pencegahan timbulnya konflik antar kelompok.
23
Adapun maksud dari pertanyaan ini adalah aar terjadi hubungan sedemikian rupa
sehingga seluruh satun kerja yang terdapat dalam organisasi bergerak sebagai suatu
totalitas berdasarkan konsep dan pendekatan kesisteman.
Adapun prinsip-prinsip organisasi dapat terwujud menjadi lima belas prinsip
organisasi, yaitu sebagai berikut:
1. Kejelasan tujuan yang diingin dicapai
2. Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi
3. Penerimaan tujuan oleh para angota organisasi
4. Kesatuan arah
5. Kesatuan perintah
6. Fungsionalisasi
7. Delinasi berbagai tugas
8. Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
9. Pembagian tugas
10. Kesederhanaan struktur
11. Pola dasar organisasi yang relative permanen
12. Adanya pola pendelegasian wewenang
13. Rentang pengawasan
14. Jaminan pekerjaan
15. Keseimbangan antara jasa dan imbalan
Dari tiap-tiap prinsip yang telah disebutkan di atas memiliki peran masing-
masing sesuai dengan peran masing-masing. Oleh karena itu, jika sebuah organisasi
tanpa satu prinsip dari empat belas prinsip, maka ketidakseimbangan yang akan terjadi
pada organisasi itu sendiri.
24
Adapun tipe-tipe organisasi dapat dibagi menjadi lima tipe organisasi yang telah
lama dikenal, yaitu:
1. Organisasi lini
Ciri-cirinya:
1) Organisasi berukuran kecil.
2) Jumlah karyawan yang diperlukan sedikit.
3) Pemilik biasanya menjadi manajer tertinggi dalam organisasi.
4) Tujuan hendak dicapai tidak terlalu rumit.
5) Hubungan kerja antara pemimpin dan para bawahannya pada umumnya masih
bersifat langsung.
6) Tingkat speliasisasi pengetahuan dan keterampilan para tenaga pelaksana masih
rendah.
7) Semua anggota organisasi masih kenal satu sama lain secara pribadi.
8) Alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan masih
sederhana dan jumlahnya pun tidak banyak.
9) Struktur organisasi sederhana.
10) Produksi yang dihasilkan, baik dalam bentuk barang maupun jasa belum
beraneka ragam.
2. Organisasi lini dan staf
Ciri-ciri:
1) Organisasinya besar.
2) Terlibat dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang kompleks.
3) Jumlah pekerja yang relative banyak dengan pemilikan pengetahuan dan
keterampilan yang beraneka ragam.
25
4) Hubungan kerja yang bersifat langsung antara atasan dengan para bawahan tidak
mungkin selalu dilakukan.
5) Diperlukan tingkat spesialisasi manajerial dan teknis operasional yang tinggi
dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan yang beraneka ragam.
3. Organisasi fungsional
Ciri-ciri:
1) Tidak terlalu menggunakan kriteria ukuran besar kecilnya organisasi.
2) Kegiatan-kegiatan organisasi diselenggarakan oleh orang-orang yang memilki
keahlian dengan tingkat spesialisasi ilmiah yang tinggi.
3) Jenjang karier para anggota organisasi tidak terikat pada tingkat pangkat da
jabatan structural yang diperuntukkan bagi mereka yang memimpin satuan-
satuan kerja yang melakukan kegiatan penunjang.
4) Orientasi ilmiah menonjol dank arena itu kebebasan bertindak di kalangan para
anggota biasanya besar.
5) Pengendalian oleh pimpinan tidak terlalu ketat.
4. Organisasi matriks
5. Organisasi panitia
Ciri-ciri:
1) Keberadaannya berupa penugasan kepada sekelompok orang yang dipandang
mampu menyelesaikan tugas-tugas tambahan tertentu disamping tugas
fungsional yang sudah menjadi tanggung jawab utama masing-masing.
2) Merupakan satuan kerja yang bersifat ekstra structural dengan wewenang yang
sangat terbatas.
26
3) Keanggotaan didasarkan pada kemampuan dan keahlian para anggota yang
diperkirakan akan mampu membagi waktunya antara melakukan tugas
fungsionalnya dan tugas tambahan yang dipercayakan kepadanya.
4) Karena sifatnya yang sementara, hubungan antara sesama anggota biasanya
informal.
5) Produktivitas kerja panitia tinggi, bukan saja karena kejelasan acuan tugas, tetapi
juga karena menyangkkut reputasi professional yang bersangkutan disammping
tekanan kuat dari faktor tertentu.
C. Pengertian Penggerakan
Penggerakan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan
metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan
sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif, dan
ekonomis.
D. Hakikat Pengawasan
Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi
guna lebih menjamin semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya.
Agar kegiatan pengawasan dapat membuahkan hasilyang diharapkan, perhatian
serius perlu diberikan kepada berbagai dasar pemikiran yang sifatnya fundamental,
beberapa di antaranya dibahas sebagai berikut:
 Pertama, orientasi kerja dalam setiap organisasi adalah efisien. Bekerja secara
efisien berarti menggunakan sumber-sumber yang tersedia seminimal mungkin
untuk membuahkan hasil tertentu yang telah ditetapkan dalam rencana.
27
 Kedua, orientasi kedua dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional
adalah efektivitas. Jika seseorang berbicara tentang efektivitas sebagai orientasi
kerja, artinya yang menjadi sorotan perhatiannya adalah tercapainya berbagai
sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-
sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.
 Ketiga¸produktivitas merupakan orientasi kerja yang ketiga. Ide yang menonjol
dalam membicarakan dan mengusahakan produktivitas ialah maksimalisasi hasil
yang harus dicapai berdasarkan dan dengan memanfaatkan sumber dana dan daya
yang telah dialokasikan.
 Keempat, pengawasan dilakukan pada waktu berbagai kegiatan sedang berlangsung
dan dimaksudkan untuk mencegah jangann sampai terjadi penyimpangan,
penyelewengan, dan pemborosan.
 Kelima, tidak ada manajer yang dapat mengelak dari tanggung jawab melakukan
pengawasan karena para pelaksana adalah manusia yang tidak sempurna.
 Keenam, pengawasan akan berjalan dengan lancer apabila proses dasar pengawasan
diketahui dan ditaati. Yang dimaksud dengan proses dasar itu, ialah:
 Penentuan standar hasil kerja,
 Pengukuran hasil pekerjaan, dan
 Koreksi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi.
Adapun ciri-ciri yang harus dimiliki sehingga tercaainya pengawasan yang
efektif, yaitu:
1. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
2. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan adanya
deviasi dari rencana.
28
3. Pengawasan harus menunjukka pengecualian pada titik-titik strategis tertentu.
4. Objektivitas dalam melakukan pengawasan.
5. Keluwesan pengawasan.
6. Pengawasan harus memperhitungkan pola dasar organisasi.
7. Efisiensi pelaksanaan pengawasan.
8. Pemahaman system pengawasan oleh semua pihak yang terlibat.
9. Pengawasan mencari apa yang tidak beres.
10. Pengawasan harus bersifat membimbing.
E. Pengertian Penilaian
Definisi penilaian adalah pengukuran dan perbandingan hasil-hasil yang
nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
29
Fungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai jenis
pekerjaan yang dapat digolongkan dalam satu kelompok sehingga membentuk suatu
kesatuan administrative.
Fungsi
Jenis pekerjaan yang dapat digolongkan
Sebagaimana dikatakan oleh Louis A. Allen di dalam bukunya The Professional
of Management, manajemen adalah suatu jenis pekerjaan khusus yang menghendaki
usaha mental dan fisik yang diperlukan untuk memimpin, merencana, menyusun,
mengawasi.
Sedangkan menurut para ahli lainnya menyebutkan fungsi manajemen tidak jauh
berbeda dengan fungsi manajemen yang disebutkan oleh Allen, yaitu:
a. Menurut Koontz Harold dan O’Donel Cyril menyebutkan fungsi manajemen terbagi
menjadi lima bagian, yaitu:
(1) Planning,
(2) Organizing,
(3) Staffing,
(4) Directing and leading, dan
(5) Controlling.
b. George R. Terry merumuskan fungsi manajemen menjadi empat fungsi pokok,
yaitu:
30
(1) Planning,
(2) Organizing,
(3) Actuating, dan
(4) Controlling.
Sehubungan dengan hal itu, menurut George R. Terry perlu memahami konsep
PIRO, singkatan dari people, ideas, resources, dan objectives.
c. Luther Gulick (1930) mengatakan, fungsi manajemen adalah POSDCRB, singkatan
dari:
P = planning
O = organizing
S = staffing
D = directing
C = coordinating
R = reporting
B = budgeting
d. Sebenarnya lama sebelumnya (1908) Henry Fayol menyebutkan bahwa tugas utama
seorang manajer adalah:
(1) Merencanakan (to plan),
(2) Mengorganisasikan (to organize),
(3) Mengkoordinasikan (to coordination),
(4) Mengawasi (to control).
Sesungguhnya pandangan mengenai fungsi manajemen itu tidak berbeda antara
beberapa ahli tersebut, Cuma yang satu memasukkan salah satu atau dua fungsi ke
31
dalam satu fungsi, sedangkan yang lainnya membaginya lagi sehingga menjadi
beberapa fungsi yang lebih terperinci.
Misalnya Louis A. Allen memasukkan fungsi directing, selecting people dan
staffing ke dalam satu fungsi, sedangkan Koontz dan O’Donnell memisahkannya.
Adapun penjabaran fungsi manajemen menurut Louis A. Allen terdiri dari:
(1) Management Leading (memimpin)
Memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer agar orang lain
bertindak. Dalam pengertian manajemen, memimpin bukanlah proyeksi dari sifat
pribadi, melainkan merupakan suatu jenis pekerjaan khusus yang terdiri dari
keahlian yang dapat dikelompokkan ke dalam golongan yang sama sehingga
menuntut dirinya sebagai seorang generalist.
Fungsi leading ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:
(a) Mengambil keputusan (decision making),
(b) Mengadakan komunikasi (communicating),
(c) Memberikan motivasi (motivating),
(d) Memilih orang-orang (selecting people), dan
(e) Mengembangkan orang-orang (developing people).
(2) Management Planning
Meliputi beberapa kegiatan, yaitu:
(a) Forecasting (meramalkan)
Pekerjaan manajer dalam memperkirakan waktu yang akan datang.
(b) Establishing objective (menetapkan maksud dan tujuan)
Pekerjaan manajer dalam menentukan tujuan dan sasaran-sasaran (goal of
target).
32
(c) Programming (mengacarakan)
Menetapkan urutan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
(d) Scheduling (mengatur tata waktu)
Menetapkan urutan yang tepat. Hal ini sangat penting agar semua tindakan dapat
berhasil dengan baik.
(e) Budgeting (menyusun anggaran belanja)
Mengalokasikan sumber-sumber daya yang ada.
(f) Developing procedures (megembangkan prosedur)
Menormalisasikan cara-cara pelaksanaan pekerjaan (standardize).
(g) Establishing and interpreting policies (menetapkan dan menafsirkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan:
Menerapkan dasar-dasar pelaksanaan pekerjaan.
33
Untuk mengerahkan sekelompok manusia yang memiliki latar belakang
pendidikan dan karakter yang berbeda-beda, seorang manajer harus menerapkan fungsi-
fungsi manajemen untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi
manajemen tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan-
urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan
bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Oleh karena itu,
perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan
langkah-langkah yang harus dillakukan agar tujuan dapat tercapai.
a. Pertanyaan mendasar pada perencanaan
Umumnya, dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambil keputusan
akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H sebagai berikut:
(1) What. Seorang manajer harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak
dicapai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.
(2) Why. Seorang manajer harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi
tujuan, bukan yang lain.
(3) Where. Seorang manajer harus mampu mempertanggungawabkan pemilihan
Lokasi perusahaan.
(4) When. Seorang manajer harus dapat dengan tepat menentukan Jadwal
pekerjaan yang harus diselesaikan.
(5) Who. Seorang manajer harus mempertanggungjawabkan mengapa orang-
orang itu yang dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan, bukan orang
lain.
34
(6) How. Seorang manajer harus dapat menentukan bagaimana cara
melaksanakan suatu pekerjaan.
b. Pembagian perencanaan
Dilihat dari jenjang manajemen, perencanaan dibagi menjadi tiga jenjang
perencanaan sebagai berikut:
(1) Perencanaan jenjang atas
(2) Perencanaan jenjang menengah
(3) Perencanaan jenjang bawah
c. Syarat-sayarat perencanaan
Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
(1) Memiliki tujuan yang jelas.
(2) Bersifat sederhana.
(3) Memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
(4) Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berubah sesuai dengan perkembangan.
(5) Memiliki keseimbangan.
(6) Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan
secara efektif dan berdaya guna.
d. Manfaat perencanaan
Sebagai langkah awal dar kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan,
perencanaan memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut:
(1) Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan
tiap unit akan terorganisasi menuju ke arah yang sama.
(2) Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
35
(3) Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya
sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
(4) Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoma dalam melaksanakn kegiatan,
sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pangdangan yang
sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokkan
orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerkkan dalam rangkan mencapai
tujuan.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan
orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Prof.
Abraham Maslow dalam bukunya Motivation and Personality, orang dapat
digerakkan jika telah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut ini:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan akan prestise (harga diri)
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Untuk mengerahkan orang-orang agar mau bekerja dibutuhkan kepemimpinan. Ada
tiga bentuk kepemimpinan yang dikenal secara umum, yaitu:
a. Otoriter
b. Demokratis
36
c. bebas
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan fungsi penting pada suatu organisasi. Pengawasan bukan
merupakan keinginan untuk mencari-cari kesalahan. Pengawasan merupakan tugas
untuk membenarkan kesalahan yang terjadi demi tercapainya tujuan organisasi.
Adapun secara umum, tujuan dari pengawasan adalah memastikan pekerjaan sesuai
dengan rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kndisi agar karyawan
bertanggung jawab dalam melaksanakan perkerjaan, mengadakan koreks terhadap
kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.
Pengawasan dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Jalur/urut-urutan (routing)
b. Penetapan waktu (scheduling)
c. Perintah pelaksanaan (dispatching)
d. Tindak lanjut (Follow up)
37
DAFTAR PUSTAKA
P. Siagian, Sondang. 2007. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara
R. Terry, George and W. Rue, Leslie. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara
M. Herujito, Yayat. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Bogor: Grasindo
S., Alam. 2006. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: ESIS Erlangga
Jr, Raymond McLeod and P. Schell, George. 2008. Management Information Systems
(Sistem Informasi Manajemen). Jakarta: Salemba Empat
Munir Sukoco, Badri. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya:
Erlangga
Herjanto, Eddy. ____. Manajemen Operasi Edisi Tiga. ____: Grasindo

More Related Content

What's hot

makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianMJM Networks
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaisuryaloe
 
53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffing53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffingSeeinside
 
Manajemen Organisasi
Manajemen OrganisasiManajemen Organisasi
Manajemen Organisasiguest5a5c9125
 
Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961erlikapesek
 
Makalah uts erlika -11150961- 7omsdm b.12
Makalah uts  erlika -11150961- 7omsdm b.12Makalah uts  erlika -11150961- 7omsdm b.12
Makalah uts erlika -11150961- 7omsdm b.12erlikapesek
 
Perhubungan awam
Perhubungan awamPerhubungan awam
Perhubungan awamMohd Muda
 
Bentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasiBentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasipaksun70
 
Tugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdm
Tugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdmTugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdm
Tugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdmDae Nuri
 
Makalah sebelum uts
Makalah sebelum utsMakalah sebelum uts
Makalah sebelum utsyuniafriyani
 
Makalah sebelum uas
Makalah sebelum uasMakalah sebelum uas
Makalah sebelum uasNiaKusnia
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaRizki Ogawa
 
Makalah Tugas Aplikom
Makalah Tugas AplikomMakalah Tugas Aplikom
Makalah Tugas AplikomMoh Said
 

What's hot (20)

makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasian
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
 
53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffing53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffing
 
Materi kmo
Materi kmoMateri kmo
Materi kmo
 
Manajemen Organisasi
Manajemen OrganisasiManajemen Organisasi
Manajemen Organisasi
 
Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961Makalah uts erlika 11150961
Makalah uts erlika 11150961
 
Makalah uts erlika -11150961- 7omsdm b.12
Makalah uts  erlika -11150961- 7omsdm b.12Makalah uts  erlika -11150961- 7omsdm b.12
Makalah uts erlika -11150961- 7omsdm b.12
 
Perhubungan awam
Perhubungan awamPerhubungan awam
Perhubungan awam
 
Bentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasiBentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasi
 
Tugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdm
Tugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdmTugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdm
Tugas makalah 2 daenuri ( 11150068 ) uas 70 msdm
 
Makalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajengMakalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajeng
 
Makalah sebelum uts
Makalah sebelum utsMakalah sebelum uts
Makalah sebelum uts
 
Makalah sebelum uas
Makalah sebelum uasMakalah sebelum uas
Makalah sebelum uas
 
makalah-organisasi
makalah-organisasimakalah-organisasi
makalah-organisasi
 
Makalah UTS
Makalah UTSMakalah UTS
Makalah UTS
 
Rangkuman m. operasional
Rangkuman m. operasionalRangkuman m. operasional
Rangkuman m. operasional
 
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusia
 
makalah Organisasi manajemen
makalah Organisasi manajemenmakalah Organisasi manajemen
makalah Organisasi manajemen
 
Makalah Tugas Aplikom
Makalah Tugas AplikomMakalah Tugas Aplikom
Makalah Tugas Aplikom
 

Similar to FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Sintya M
 
Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054
Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054
Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054Alif Akram
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4edimusfa
 
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusanMengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusanHeshi Lovemenote
 
Materi 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdfMateri 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdfssuserad6bfd
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docxTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docxZukét Printing
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdfTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdfZukét Printing
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Makalah bab uts noor hidayat agung logika
Makalah bab uts noor hidayat agung logikaMakalah bab uts noor hidayat agung logika
Makalah bab uts noor hidayat agung logikaAgungLogika
 
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...Resti Pujianti
 
Pdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisiPdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisirickygunawan84
 
Pdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisiPdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisirickygunawan84
 
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Inada Restu Wijaya
 
9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...
9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...
9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...FirinMohammad
 

Similar to FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (20)

3 pengorganisasian
3 pengorganisasian3 pengorganisasian
3 pengorganisasian
 
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
 
Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054
Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054
Fungsi Pengurusan Dalam Perniagaan RBT1054
 
Makalah nanah
Makalah nanahMakalah nanah
Makalah nanah
 
Makalah nanah
Makalah nanahMakalah nanah
Makalah nanah
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusanMengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
 
MANAG FARMA
MANAG FARMAMANAG FARMA
MANAG FARMA
 
Materi 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdfMateri 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
Materi 1-Pengantar Manajemen Farmasi & Akuntansi-D3 Farmasi-POLKESBA.pdf
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docxTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdfTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
 
Makalah bab uts noor hidayat agung logika
Makalah bab uts noor hidayat agung logikaMakalah bab uts noor hidayat agung logika
Makalah bab uts noor hidayat agung logika
 
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
 
Pdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisiPdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisi
 
Pdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisiPdf mi 6 pb 1 supervisi
Pdf mi 6 pb 1 supervisi
 
Organisasi di apotek
Organisasi di apotekOrganisasi di apotek
Organisasi di apotek
 
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
 
Makalah hrp kelompok 9
Makalah hrp kelompok 9Makalah hrp kelompok 9
Makalah hrp kelompok 9
 
9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...
9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...
9, wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi man...
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

  • 1. 0
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Bimillaahirrahmanirrahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Tiada kata lain untuk menyampaikan terima kasih kepada Allah subhanahu wa Ta’ala, yaitu ucapan syukur atas segala nikmat dengan curahan kasih sayang-Nya atas selesainya makalah dengan judul “FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN” Makalah ini dibuat semata-mata untuk menjadi bahan pelajaran, dan juga sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai tugas Ujian Tengah Semester penulis dalam mata kuliah Azas-Azas Manajemen pada semester dua ini. Pada kesempatan ini penulis makalah ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi pembaca untuk menjadikan makalah ini sebagai makalah yang berguna dan berpengetahuan. Semoga Allah subhanahu wa Ta’ala berkenan mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya. Adapun penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat menambah khasanah dan pengetahuan bagi pembaca yang budiman. Segala kekurangan ataupun kelebihan dari makalah ini, saya sebagai penyusun makalah mohon maklum. Karena hanya sampai disini pengetahuan yang penulis miliki dan terbatasnya sumber referensi yang penulis dapati. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Jatinangor, Mei 2013 Yuni Kurniati (210103120082)
  • 3. 2 FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Proses atau pendekatan operasional mempersamakan manajemen dengan apa yang dibuat seorang manajer untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer. Sebaliknya, apa yang dibuat oleh sang manajer adalah berbeda; ia adalah suatu aktivitas yang dibentuk oleh beberapa fungsi pokok, yang lantas membentuk suatu proses yang unik proses manajemen. Fungsi-fungsi pokok ini merupakan pokok pembicaraan dalam pembahasan ini. Penting untuk diingat, bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer, dalam melakukan pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari: 1. Planning – menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu massa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. 2. Organizing – mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu. 3. Staffing – menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja. 4. Motivating – mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia ke arah tujuan- tujuan. 5. Controlling – mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab- sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu.
  • 4. 3 Rincian jenis-jenis khusus kegiatan yang terlibat dalam masing-masing fungsi manajemen. Rincian tersebut dijabarkan sebagai berikut: FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Perencanaan 1. “Self-audit” – menentukan keadaan organisasi sekarang. 2. “Survey” lingkungan 3. “Menentukan tujuan – “Objectives” 4. “Forecast” – ramalan keadaan-keadaan yang akan datang. 5. Melakukan tindakan-tindakan dan sumber pengerahan. 6. “Evaluate” – pertimbangan tindakan-tindakan yang diusulkan. 7. Ubah dan sesuaikan – “revise and adjust” rencana-rencana sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan keadaan-keadaan yang berubah-ubah. 8. “Communicate” – berhubungan terus selama proses perencanaan. Pengorganisasian 1. “Identity” – terapkan dengan teliti dan tentukan pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. “Break work down” – bagi-bagi pekerjaan menjadi tugas-tugas setiap orang. 3. Tugas-tugas kelompok menjadi posisi-posisi. 4. Tentukan persyaratan-persyaratan setiap posisi. 5. Kelompok-kelompok posisi menjadi satuan-satuan yang dapat dipimpin dan saling berhubungan dengan baik.
  • 5. 4 6. Bagi-bagikan pekerjaan, pertanggungjawaban dan luas kekuasaan yang akan dilaksanakan. 7. Ubah dansesuaikan organisasi sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan kondisi-kondisi yang berubah-ubah. 8. Berhubungan selalu selama proses pengorganisasian. Kepegawaian 1. Tentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia. 2. Kerahkanlah pegawai-pegawai sedapat mungkin. 3. Saringlah. 4. Latih dan kembangkan sumber-sumber daya manusia. 5. Ubah dan sesuaikan kuantitas dan kualitas sumber-sumber daya manusia sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan perubahan-perubahan kondisi. 6. Berhubungan stelah dan selama proses pengisian pegawai. Pemotivatian 1. Berhubungan dengan staf dan jelaskan tujuan-tujuan kepada bawahan. 2. Bagi-bagikan ukuran-ukuran pelaksanaan – “performance standards”-. 3. Latih dan bimbing bawahan untuk memenuhi ukran-ukuran pelaksanaan itu. 4. Beri bawahan upah berdasarkan pelaksanaan. 5. Puji dan tegur dengan jujur. 6. Adakan lingkungan yang memberikan dorongan dengan meneruskan
  • 6. 5 keadaan yang berubah-ubah serta tuntutan-tuntutannya. 7. Ubah dan sesuaikan cara-cara memotivasikan sehubungan dengan hasil pengawasan dan kondisi yang berubah. 8. Berhubungan selalu selama proses pemotivasian. Pengawasan 1. Terapkan ukuran-ukuran. 2. Monitor hasil-hasil dan bandingkan dengan ukuran-ukran. 3. Perbaiki penyimpangan-peyimpangan. 4. Ubah dan sesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan perubahan kondisi-kondisi. 5. Berhubungan selalu selama proses pengawasan. Di bawah ini merupakan ilustrasi beberapa petunjuk umum mengenai cara bagaimana manajer pada berbagai tingkat cenderung menentukan pembagian waktu mereka. Bagaimana cara manajer ditingkat yang berbeda membagi-bagikan waktunya Pucuk Menengah atas Menengah rendah Bawahan Menentukan fungsi manajemen yang paling penting adalah seperti berusaha untuk menentukan kaki yang mana yang paling penting pada sebuah kursi. Semua Perencanaan Pengorganisasian Kepegawaiam Motivasi Pengawasan
  • 7. 6 kakinya adalah penting dan harus ada agar kursi itu dapat berfungsi dengan baik. Tepat seperti kursi itu, kalau salah satu dari fungsi-fungsi manajemen itu lemah, maka proses manajemen itu tidak berfungsi dengan baik. A. Definisi Perencanaan Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Perencanaan efektif hendaklah didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan tidak atas emosi dan keinginan. Seorang perencana harus mampu untuk membayangkan pola kegiatan yang diusulkan dengan jelas. Pada dasarnya perencanaan adalah suatu proses intelektual. Dengan menggunakannya, para manajer mencoba memandang ke depan, menduga-duga kemungkinan-kemungkinan, bersedia siap untuk hal tak terduga, memetakan kegiatan-kegiatan, dan mengadakan urutan-urutan yang teratur untuk mencapai tujuan-tujuan. B. Definisi Organisasi Apakah pengorganisasian itu? Adalah suatu proses pengeleompokkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk mengawasi anggota-anggota kelompok. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber- sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil. Tinjauan teratas dari organizing adalah untuk membantu orang-orang dalam bekerja bersama-sama secara efektif. Seorang manajer harus mengetahui, kegiatan-
  • 8. 7 kegiatan apa yang akan diurus, siapa yang membantu dan siapa yang dibantu, saluran- saluran komunikasi, pengelompokkan pekerjaan yang diikuti, hubungan-hubungan antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda susunan umum dari kelompok kerja itu. Adapun dalam pembagian kerja, maka dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: a. Pembagian kerja secara vertical, didasarkan atas penetapan garis-garis kekuasaan dan menentukan tingkat-tingkat yang membentuk bangunan organisasi itu secara tegak. Selain dari menetapkan kekuasaan, pembagian kerja vertical memudahkan arus komunikasi dalam organisasi. b. Pembagian kerja secara horizontal, didasarakan atas speliasisasi kerja. Asumsi dasar yang melandasi pembagian kerja garis datar adalah bahwa, dengan membuat setiap tugas pekerja menjadi terperinci, makin banyak pekerjaan yang dapat dihasilkan dengan usaha yang sama melalui peningkatan efesiensi dan kualitas. Secara terperinci, pembagian kerja horizontal berakhir dengan keuntungan-keuntungan, yaitu:  Lebih sedikit kecakapan diperlukan seseorang.  Lebih mudah untuk memperinci kecakapan-kecakapan yang diperlukan untuk penyaringan atau tujuan-tujuan latihan.  Mengulangi atau mempraktekkan kerja yang sama mengembangkan kemahiran.  Penggunaan kecakapan-kecakapan secara efesiensi terutama sekali dengan menggunakan kecakapan-kecakapan terbaik setiap pekerja.  Kemampuan untuk beroperasi bersama-sama.
  • 9. 8  Lebih banyak terdapat keseragaman dalam produksi akhir, jika setiap potong selalu diproduksikan oleh orang yang sama. Adapun komponen-komponen pengorganisasian dapat dibagi menjadi empat bagian komponen, yaitu: 1. Pekerjaan, Mereka merupakan landasan bagi organisasi. Fungsi-fungsi itu dipisah- pisahkan dalam fungsi-sub fungsi dan seterusnya dalam sub-sub fungsi. Hal ini dilakukan karena: (a) pembagian pekerjaan dikalangan sebuah kelompok menghendaki, bahwa pekerjaan itu harus dibagi-bagi dan (b) speliasisasi pekerjaan mengharuskan satuan-satuan tugas yang kecil. 2. Pegawai, kepada setiap orang ditugaskan suatu bagian khusus dari pekerjaan keseluruhannya, dan memeberikan pengakuan sepenuhnya kepada perhatian pegawai itu, perilakunya, pengalamannya dan kecakapannya. Pengakuan ini adalah vital dalam mengorganisir. 3. Hubungan-hubungan, ini merupakan kepentingan utama dalam pengorganisasian. Hubungan seorang pegawai dengan pekerjaan, interaksi seorang pegawai dengan yang lain dan dari satuan unit pekerjaan dengan unit yang lain, merupakan isu-isu yang menentukan pengorganisasian. 4. Lingkungan, komponen nyata yang terakhir ini dari pengorganisasian mencakup alat-alat fisik dan iklim umum, dalam mana para pegawai akan melaksanakan pekerjaan. Lokasi, peralatan, meja-meja, formulir-formulir, penerangan, semangat umum, dan sikap-sikap adalah contoh-contoh dari faktor-faktor yang menentukan lingkunngan. Lingkungan mempunyai dampak yang berarti kepada hasil-hasil yang diperoleh dari pengorganisasian. C. Definisi Pengarahan
  • 10. 9 Directing atau dalam arti kata yaitu pengarahan adalah mengintegrasikan usaha- usaha anggota suatu kelompok sedemikian, sehingga dengan selesainya tugas-tugas yang diserahkan kepada mereka, mereka memenuhi tujuan-tujuan individual dan kelompok. Pengarahan yang baik bukalah kediktatoran seorang pegawai harus diberi informasi yang diperlukan mengenai kuantitas, kualitas, dan batas-batas pemakaian waktu pekerjaannya. Yang paling baik pengarahan efektif dilakukan oleh seorang-perorangan untuk satu kelompok. Biasanya, ini adalah manajernya, karenaorang itu (a) mengenal orang- orang bawahannya, (b) sudah biasa dengan kecakapan dan kemampuan mereka, (c) mengerti akan kapasitas-kapasitas dan perhatian mereka, (d) mengetahui apa yang dapat mereka hasilkan, dan (e) sudah mengamati perilaku mereka. Dengan semuanya ini sebagai latar belakang, maka manajer itu cukup mempunyai kualifikasi untuk memilih teknik pengarahan untuk melanjutkan tujuan-tujuan yang dicari dengan cara sebaik- baiknya. Suatu bagian penting dari pengarahan adalah memberikan perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk. Perintah dan petunjuk dapat dimulai, stop atau membetulkan suatu kegiatan. Semua itu digunakan oleh para manajer. D. Definisi Pengawasan Dalam pembahasan mengenai arti dari pengawasan, maka akan diperoleh bebebrapa sub bagian dalam pengawasan itu sendiri, yaitu adanaya pembagian dari pengawasan menjadi: a. Pengawasan kuantitas
  • 11. 10 Pengawasan kuantitas dimaksudkan untuk menimbulkan arus hasil-hasil produksi yang diingini secara teratur atau jasa-jasa. Maksud pengawasan kuantitas adalah untuk terus memperhatikan bagaimana caranya berbagai-bagai hasil-hasil produksi atau jasa-jasa itu bergerak. Pengawasan kuantitas yang baik memastikan bahwa hasil-hasil produksi dan jasa-jasa yang bergerak lebih maju dari rencana maupun yang terbelakang dari rencana. Pengawasan inventaris merupakan bagian utama dari pengawasan kuantitas. Pada umumnya inventaris-inventaris dapat digolongkan menjadi: (1) bahan mentah, (2) dalam proses, atau (3) barang jadi. Inventaris bahan mentah bertindak sebagai bantalan antara pembelian dan produksi. Inventaris memberikan fleksibilitas tammbahan dengan memungkinkan organisasi untuk:  Membeli, memproduksi dan mengapalkan dalam partai-partai ekonomis besar dan bukan dalam pekeraan kecil-kecilan.  Memproduksikan atas dasar yang lancer dan terus menerus, bahkan kalaupun permintaan akan barang jadi atau bahan mentah mungkin turun naik.  Menghindarkan persoalan-persoalan besar, kalau forecast permintaan keliru atau kalau terjadi slow-down atau penyetopan-penyetopan yang tidak terduga dalam pengadaan produksi. b. Pengawasan kualitas Kualitas adalah istilah relative berarti hal yang berbeda bagi orang yang berbeda pula. Untuk mengapus pendapat umum salah, kualitas haruslah diartikan, bahwa dalam quality control, tujuannya adalah mempertahankan kualitas yang memuaskan untuk tujuan yang dimaksudkan, bukan kualitas yang setinggi mungkin.
  • 12. 11 Khusus tujuan yang dicari adalah apa yang terbaik dalam istilah-istilah: (a) konsistensi dengan harga yang diminta untuk hasil produksi atau jasa itu dan (b) diberikan hasil-hasil yang memuaskan dan dapat dipercaya. Proses pengawasan kualitas didasarkan atas teori-teori dan kumungkinan statistik, yang digunakan pada saples contoh-contoh yang diproduksi dengan suatu proses. c. Pengawasan waktu Para manajer berada di bawah penekanan untuk mengurangi waktu yang dipakai untuk membaca material, menghadiri rapat dan mencapai keputusan-keputusan. Waktu adalah sumber yang terbatas. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh para manajer untuk menggunakan waktu mereka lebih baik. Beberapa diantaranya mencakup: (a) menggunakan seorang pembantu atau seorang sekretaris untuk melindungi manajer itu dari pemborosan waktu, (b) mengadoptasi suatu kriteria hasil-hasil dari waktu manajer untuk usaha- usaha pembuatan keputusan, dan (c) mengumpulkan data-data waktu untuk kegiatan-kegiatan yang berlangsung dan evaluasi serta perbaikan penggunaan waktu. d. Pengawasan biaya Biaya adalah suatu pertimbangan dalam hampir semua kegiatan. Kebanyakan biaya dapat dikategorikan dalam salah satu dari lima kategori umum: (a) biaya langsung, (b) biaya material langsung, (c) biaya overhead tata usaha pabrik, (d) ongkos penjualan, dan (e) ongkos administrasi. Nama masing-masingnya sudah menjelaskan dirinya sendiri, dengan pengecualian mungkin dari factory overhead cost, yang mencakup pembiayaan-pembiayaan untuk semua kegiatan-kegiatan manufacturing – pembikinan. Suatu biaya langsung adalah suatu pengluaran yang
  • 13. 12 dibebankan dalam pekerjaan dalam pekerjaan langsung atas hasil produksi atau jasa suatu ongkos tidak langsung adalah ongkos yang tidak langsung. Dari pembahasan sub bagian yang ada dalam konteks pengawasan, maka dapat diambil kesimpulan dalam bagian pengawasan menyeluruh. Pengawasan menyeluruh berlaku terhadap seluruh organisasi atau sebagian besar dan tidak terbatas sampai pada kegiatan tertentu saja. Pengawasan-pengawasan ini memberikan suatu cara untuk (a) mengukur performans dari keseluruhan organisasi dan bukan dari suatu bagian saja, (b) menjamin, bahwa performans bukan dari suatu bagian saja, (c) mengawasi unit-unit yang semi-otonom.
  • 14. 13 Fungsi-fungsi Manajerial Tentang tata cara dan gaya seorang ilmuwan membuat klasifikasi fungsi-fungsi manajerial dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti: 1. Filsafat hidup yang dianutnya; 2. Perkembangan pengetahuan yang telah dicapai; 3. Kondisi lingkungan; 4. Perkembangan teknologi dan pemanfaatannya; 5. Kondisi organisasi untuk mana fungsi-fungsi itu diselenggarakan. Akan tetapi, terlepas dari aneka ragam klasifikasi tersebut para ilmuwan telah sepakat bahwa pada dasaranya keseluruhan fungsi-fungsi manajerial dapat digolongkan kepada dua jenis fungsi utama, yaitu fungsi organic dan fungsi penunjang. Yang tergolong kepada jenis fungsi organic adalah keseluruhan fungsi utama yang mutlak perlu dilakukan oleh para manajer dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau satuan-satuan kerja dalam organisasi dan dimaksudkan mendukung semua fungsi organic para manajer. Adapun klasifikasi fungsi-fungsi organic manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Adapun penjabaran mengenai fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut: A. Hakikat Perencanaan Salah satu alasan utama menempatkan perencanaan sebagai fungsi organic manajerial yang pertama ialah karena perencanaan merupakan langkah konkret yang
  • 15. 14 pertama-tama diambil dalam usaha pencapaian tujuan. Artinya, perencanaan merupakan usaha konkretisasi langkah-langkah yang harus ditempuh yang dasar-dasarnya telah diletakkan dalam strategi organisasi. Adapun mengenai banyaknya cara yang dapat digunakan dalam mendefinisikan perencanaan oleh para ilmuwan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Latar belakang pendidikannya; 2. Latar belakang sosialnya; 3. Latar belakang pengalamannya; 4. Filsafat hidup orang yang bersangkutan; 5. Paradigm yang digunakan; 6. Pra-anggapan yang dijadikan acuan kerangka konseptual; 7. Pendekatan kognitif yang digunakan dalam melakukan aksentuasi tertentu; 8. Bentuk, sifat, dan jenis faktor-faktor lingkungan yang diperhitungkan; 9. Perkembangan ilmu oengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, terlepas dari berbagai faktor pertimbangan tersebut, kerangka acuan konseptual yang biasanya mendasari pemikiran dalam membuat definisi perencanaan berangkat dari hal-hal yang sifatnya sangat fundamental seperti hal-hal berikut: 1. Efektivitas manajerial seseorang ditentukan oleh kemahirannya menyelenggarakan berbagai fungsi organic manajerial, termasuk perencanaan. 2. Definisi yang dirumuskan diharapkan mempunyai makna operasional dan tidak sekadar merupakan Rumusan teoritikal yang lepas kaitannya dengan situasi nyata yang dihadapi oleh para manajer dalam mengemudikan dan menjalankan roda organisasi.
  • 16. 15 3. Organisasi selalu dihadapkan kepada berbagai jenis dan bentuk keterbatasan dan karenanya melalui perencanaan yang benar, sumber dana dan daya yang terbatas akan dapat dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga memberikan kegunaan yang optimal. 4. Situasi keterbatasan yang dihadapi dalam kenyataan itu mengharuskan adanya skala prioritas kegiatan yang tajam sehingga dana dan daya yang terbatas itu digunakan terutama untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan yang secara positif paling kuat dampaknya ke arah pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Rencana yang dihasilkan oleh kegiatan perencanaan harus dapat dijadikan sebagai landasan penyelenggaraan berbagai fungsi manajerial lainnya. Karena itu, dapat disimpulkab bahwa perencanaan merupakan usaha dasar dan pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh sesuatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun dalam penyusunan rencana adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu: 1. Apa/What Pada dasarnya pertanyaan “apa” menyangkut tiga hal, yaitu apa yang akan dikerjakan, sumber dana dan daya apa yang dibutuhkan, serta sarana prasarana apa yang diperlukan. Seperti diketahui dalam setiap organisasi terdapat beraneka ragam kegiatan yang dilaksanakan. Berbagai ragam aneka kegiatan itu dapat digolongkan kepada tiga golongan besar, yaitu:
  • 17. 16  Kegiatan-kegiatan yang termasuk kategori kegiatan pokok  Kegiatan-kegiatan penunjang  Kegiatan-kegiatan yang termasuk kategori perferal Yang dimaksud dengan kegiatan-kegiatan pokok adalah rangkaian aktivitas yang secara langsung ditujukan pada pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan-kegiatan penunjang adalah berbagai aktivitas yang mendukung usaha pencapaian tujuan, sedangkan yang bersifat peripheral adalah berbagai kegiatan yang tidak menunjang usaha dan pencapaian tujuan secara langsung, tetapi sering tidak bisa dihindarkan. Oleh Karena itu, dalam rencana yang perlu tergambar dengan jelas adalah bentuk dan sifat dari kegiatan-kegiatan pokok dan penunjang, sedangkan berbagai kegiatan yang bersifat perferal cukup dihadapi setiap kali timbul. 2. Dimana/Where Usaha mencari dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan di mana untuk kemudian diputuskan, berkaitan dengan pemanfaatan Lokasi tempat berbagai kegiatan akan berlangsung. Dalam penentuan Lokasi, paling sedikit empat hal harus dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut: a. Efeisiensi, dalam arti bahwa segala tempat kerja yang dimiliki oleh organisasi dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga tidak ada space yang mubazir. b. Aksebilitas, dalam arti tergantung pada jenis kegiatan yang diselenggarakan, Lokasi tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah sedemikian rupa sehingga mudah dicapai oleh berbagai pihak yang perlu atau harus berhubungan dengan satuan kerja atau orang-orang tertentu yang menyelenggarakan kegiatan dimaksud.
  • 18. 17 c. Kemudahan dalam menyediakan sarana dan prasarana kerja yang diperlukan dalam menyelenggarakan kegiatan tertentu. d. Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan guna menjamin terlaksananya tugas dengan tingkat efeisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang tinggi. Artinya, penentuan lokasi kegiatan tertentu harus dikaitkan dengan dua petimbangan, yaitu pertimbangan internal dan eksternal. Demi kepentingan intern organisasi, penentuan Lokasi tempat berbagai kegiatan dilaksanakan berhubungan antara lain dengan terwujudnya administrasi perkantoran yang rapid an proses produksi secara lancer. Di bidang administrasi perkantoran, misalnya yang secara khusus harus diperhitungkan adalah tata ruang. Memperhitungkan tata ruang antara lain berarti sebagai berikut:  Tersedianya ruang kerja yang memadai bagi semua anggota organisasi tergantung pada jenis pekerjaan dan kedudukan orang-orang dalam organisasi. Misalnya, penentuan luas ruang kerja seorang direktur utama tentu berbeda dengan luas ruangan bagi sepuluh orang tenaga perakit pesawat televise yang kegiatannya merupakan urutan.  Pembagian ruang kerja juga perlu memperhitungkan faktor keselamatan kerja. Misalnya, jika dalam pelaksanaan tugas pokok organisasi ada satuan kerja yang menangani dan mengolah bahan yang radioaktif, pengaturan ruangannyaperlu mendapat perhatian khusus bukan hanya yang menyangkut para pekerja yang secara langsung menanganinya, tetapi juga keadaan sekitarnya bahkan keadaan sekitar organisasi.
  • 19. 18  Pengaturan tata ruang juga harus memperhitungkan sifat kerahasiaan tugas-tugas tertentu dan dokumen-dokumen pendukungnya. Artinya, jika ada satuan kerja yang nenangani hal-hal yang sifatnya Rahasia, tindakan pengamanan yang diperlukan pun harus diambil.  Sebaliknya, ada satuan-satuan kerja dalam organisasi yang karena sifat tugasnya harus mudah dicapai sebab berhubungan dengan pihak lain di dalam dan di luar organisasi. Satuan kerja yang demikian sebaiknya ditempatkan pada Lokasi yang mudah dicapai oleh pihak-pihak yang perlu mengadakan hubungan. Pertimbangan kedua menyangkut kegiatan ekstern organisasi. Misalnya, jika para pemilik saham satu perusahaan akan mendirikan pabrik baru untuk memproduksikan barang-barang tertentu atau perusahaan jasa yang ingin memperluas usahanya. Beberapa pertimbangan yang biasanya digunakan antara lain sebagai berikut:  Tersedianya bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan untuk diolah sehingga menjadi produk tertentu.  Tersedianya tenaga kerja yang sedapat mungkin berasal dari sekitar Lokasi pabrik dan perusahaan.  Tersedianya jaringan angkutan dan prasarana komunikasi untuk memperlancar usaha pemasaran produk yang dihasilkan.  Pasaran ke mana produk ini akan dijual. 3. Bilamana/When
  • 20. 19 Salah satu ciri penting yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah setiap manajer dituntut sense of timing yang tinggi. Akan lebih baik lagi apabila hal itu dimilkinya secara naluriah.s Pentingnya jawaban terhadap pertanyaan bilamana terlihat pada dua hal, yaitu:  Pertama, jawaban terhadap salah satu komoditi yang paling berharga yang mungkin dimilki oleh suatu organisasi. Sebagai komoditi yang berharga, nilainya terlihat pada kenyataan bahwa waktu merupakan benda dan sumber yang tidak mungkin diperbarui.  Kedua, pemilikan sense of timing yang tepat. Hal ini harus dilihat tidak hanya sebagai usaha untuk menghindari berbagai jenis pemborosan yang sesungguhnya tidak boleh terjadi, tetapi juga kemampuan memanfaatkan peluang yang mungkin timbul. 4. Bagaimana/How Dalam satu rencana perlu terlihat dengan jelas jawaban terhadap pertanyaan bagaimana cara orang-orang dan berbagai satuan kerja dalam organisasi menyelenggarakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya untuk menyelesaikannya. Dalam hubungan ini, satu hal yang mutlak perlu ditetapkan oleh pimpinan organisasi ialah sampai sejauh mana formalisasi aturan main itu dilakukan. Formalisasi aturan main pada dasarnya berarti menuangkan berbagai ketentuan itu secara tertulis. Kejelasan jawaban terhadap pertanyaan “bagaimana” mempunyai dua makna yang sangat penting, yaitu:
  • 21. 20  Pertama, untuk kepentingan operasional. Artinya, perlu kejelasan tentang teknik- teknik pelaksanaan tugas untuk dijadikan pegangan oleh para pelaksana kegiatan operasional.  Kedua, untuk kepentingan koordinasi. Dalam peraturan permainan harus jelas terlihat bahwa terlepas dari adanya pembagian tugas di antara orang-orang atau antara lain satuan-satuan kerja dalam organisasi, kesemuanya harus bergerak sebagai satu kesatuan yang bulat. 5. Siapa/Who Keterbatasan pengetahuan tentang manusia justru menuntut ketelitian dalam menjawab “siapa” dalam proses perencanaan. Jawaban terhadap pertanyaantersebut harus berakibat pada adanyakejelasan tentang seluruh kebijaksanaan di bidang ketenagakerjaan yang pada dasarnya berarti menggambarkan pola manajemen sumber daya manusia dalam organisasi yang bersangkutan. Pola manajemen itu, yaitu: a. Analisis kebutuhan tenaga kerja untuk kurun waktu berlakunya rencana dengan segala persyaratannya, bak dalam arti kuantitaif maupun kualitatif. b. Metode dan teknik pengadaan tenaga kerja yang akan digunakan antara lain dengan pemanfaatan semua saluran dan jaringan rekrutmen yang tersedia, seperti iklan, kunjungan ke sumber-sumber tenaga kerja termasuk lembaga pendidikan, kantor tenaga kerja, kantor konsultan, penampungan lamaran langsung,dan seterusnya. c. Metode dan teknik seleksi seperti ujian tertulis, ujian lisan, wawancara, dan psikotes.
  • 22. 21 d. Kebijaksanaan pengupahan dan penggajian dengan mempertimbangkan berbagai hal kemampuan organisasi, kewajaran, peraturan perundang-undangan tentang upah minimum, tingkat upah, dan gaji yang berlaku di pasaran kerja bagi berbagai tingkat dan jenis pekerjaan, serta prinsip keadilan. e. Penempatanyang rasional dan objektif berdasarkan berbagai kriteria seperti bakat, latar belakang pendidikan formal, pengalaman, kepribadian, dan lain sebagainya. f. Pola pembinaan karier dengan berbagai tekniknya seperti alih tugas, alih tempat, pendidikan, latihan, kebijaksanaan promosi, dan berbagai jenis kegiatan pembinaan lainnya. g. Kebijaksanaan tentang pemutusan hubungan kerja baik karena tindakan disiplin, adanya yang berhenti dengan terhormat atas permintaan sendiri, meninggal, maupun karena pemensiunan tenaga bagi yang telah mencapai usia pension. 6. Mengapa/Why Menanyakan pertanyan “mengapa” berarti berusaha menemukan pembenaran yang meyakinkan tentang jawaban-jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan lainnya dalam proses perencanaan. Artinya, pertanyaan “mengapa” diajukan kepada jawaban yang diberikan terhadap apa, dimana, bilamana, bagaimana, dan siapa. B. Pengertian dan Hakikat Pengorganisasian Definisi sederhana pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
  • 23. 22 Hasil pengorganisasian adalah organisasi. Organisasi merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Artinya, fungsi perorganisasian yang menghasilkan organisasi bukanlah dan tidak boleh dijadikan sebagai tujuan. Dalam penyelenggaraan fungsi pengorganisasian, terdapat lima pertanyaan yang harus djawab dengan baik, yaitu:  Pertama, “Siapa melakukan apa?” pertanyaan ini mengundang jawaban bukan saja tentang jumlah dan kualifikasi dari orang-orang yang seyogyanya menjadi anggota organisasi, tetapi juga menyangkut penempatan dan penugasannya.  Kedua, “Siapa bertanggung jawab kepada siapa?” telah dikatakan bahwa suatu organisasi terdiri dari satuan-satuan kerja tertentu. Artinya, suatu organisasi harus menggambarkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya, antara lain demi kepentingan koordinasi dan sinkronisasi, mutlak perlu terdapat kejelasan tentang hal-hal tersebut.  Ketiga, “Siapa yang berhubungan dengan siapa dan dalam hal apa?” penyelenggaraan fungsi pengorganisasian bukan hanya pada pentinganya hubungan yang harus terlihat jelas, tetapi juga bentuk hubungan tersebut dan apa yng diharapkan dapat dipetik dari adanya hubungan yang serasi itu. Yang menjadi sasaran hubungan itu, antara lain:  Penumbuhan dan pengembangan sikap kebersamaan;  Penghindaran sikap yang terkotak-kotak;  Kesatuan tindakan dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan;  Pencegahan timbulnya konflik antar kelompok.
  • 24. 23 Adapun maksud dari pertanyaan ini adalah aar terjadi hubungan sedemikian rupa sehingga seluruh satun kerja yang terdapat dalam organisasi bergerak sebagai suatu totalitas berdasarkan konsep dan pendekatan kesisteman. Adapun prinsip-prinsip organisasi dapat terwujud menjadi lima belas prinsip organisasi, yaitu sebagai berikut: 1. Kejelasan tujuan yang diingin dicapai 2. Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi 3. Penerimaan tujuan oleh para angota organisasi 4. Kesatuan arah 5. Kesatuan perintah 6. Fungsionalisasi 7. Delinasi berbagai tugas 8. Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab 9. Pembagian tugas 10. Kesederhanaan struktur 11. Pola dasar organisasi yang relative permanen 12. Adanya pola pendelegasian wewenang 13. Rentang pengawasan 14. Jaminan pekerjaan 15. Keseimbangan antara jasa dan imbalan Dari tiap-tiap prinsip yang telah disebutkan di atas memiliki peran masing- masing sesuai dengan peran masing-masing. Oleh karena itu, jika sebuah organisasi tanpa satu prinsip dari empat belas prinsip, maka ketidakseimbangan yang akan terjadi pada organisasi itu sendiri.
  • 25. 24 Adapun tipe-tipe organisasi dapat dibagi menjadi lima tipe organisasi yang telah lama dikenal, yaitu: 1. Organisasi lini Ciri-cirinya: 1) Organisasi berukuran kecil. 2) Jumlah karyawan yang diperlukan sedikit. 3) Pemilik biasanya menjadi manajer tertinggi dalam organisasi. 4) Tujuan hendak dicapai tidak terlalu rumit. 5) Hubungan kerja antara pemimpin dan para bawahannya pada umumnya masih bersifat langsung. 6) Tingkat speliasisasi pengetahuan dan keterampilan para tenaga pelaksana masih rendah. 7) Semua anggota organisasi masih kenal satu sama lain secara pribadi. 8) Alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan masih sederhana dan jumlahnya pun tidak banyak. 9) Struktur organisasi sederhana. 10) Produksi yang dihasilkan, baik dalam bentuk barang maupun jasa belum beraneka ragam. 2. Organisasi lini dan staf Ciri-ciri: 1) Organisasinya besar. 2) Terlibat dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang kompleks. 3) Jumlah pekerja yang relative banyak dengan pemilikan pengetahuan dan keterampilan yang beraneka ragam.
  • 26. 25 4) Hubungan kerja yang bersifat langsung antara atasan dengan para bawahan tidak mungkin selalu dilakukan. 5) Diperlukan tingkat spesialisasi manajerial dan teknis operasional yang tinggi dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan yang beraneka ragam. 3. Organisasi fungsional Ciri-ciri: 1) Tidak terlalu menggunakan kriteria ukuran besar kecilnya organisasi. 2) Kegiatan-kegiatan organisasi diselenggarakan oleh orang-orang yang memilki keahlian dengan tingkat spesialisasi ilmiah yang tinggi. 3) Jenjang karier para anggota organisasi tidak terikat pada tingkat pangkat da jabatan structural yang diperuntukkan bagi mereka yang memimpin satuan- satuan kerja yang melakukan kegiatan penunjang. 4) Orientasi ilmiah menonjol dank arena itu kebebasan bertindak di kalangan para anggota biasanya besar. 5) Pengendalian oleh pimpinan tidak terlalu ketat. 4. Organisasi matriks 5. Organisasi panitia Ciri-ciri: 1) Keberadaannya berupa penugasan kepada sekelompok orang yang dipandang mampu menyelesaikan tugas-tugas tambahan tertentu disamping tugas fungsional yang sudah menjadi tanggung jawab utama masing-masing. 2) Merupakan satuan kerja yang bersifat ekstra structural dengan wewenang yang sangat terbatas.
  • 27. 26 3) Keanggotaan didasarkan pada kemampuan dan keahlian para anggota yang diperkirakan akan mampu membagi waktunya antara melakukan tugas fungsionalnya dan tugas tambahan yang dipercayakan kepadanya. 4) Karena sifatnya yang sementara, hubungan antara sesama anggota biasanya informal. 5) Produktivitas kerja panitia tinggi, bukan saja karena kejelasan acuan tugas, tetapi juga karena menyangkkut reputasi professional yang bersangkutan disammping tekanan kuat dari faktor tertentu. C. Pengertian Penggerakan Penggerakan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif, dan ekonomis. D. Hakikat Pengawasan Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Agar kegiatan pengawasan dapat membuahkan hasilyang diharapkan, perhatian serius perlu diberikan kepada berbagai dasar pemikiran yang sifatnya fundamental, beberapa di antaranya dibahas sebagai berikut:  Pertama, orientasi kerja dalam setiap organisasi adalah efisien. Bekerja secara efisien berarti menggunakan sumber-sumber yang tersedia seminimal mungkin untuk membuahkan hasil tertentu yang telah ditetapkan dalam rencana.
  • 28. 27  Kedua, orientasi kedua dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional adalah efektivitas. Jika seseorang berbicara tentang efektivitas sebagai orientasi kerja, artinya yang menjadi sorotan perhatiannya adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber- sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.  Ketiga¸produktivitas merupakan orientasi kerja yang ketiga. Ide yang menonjol dalam membicarakan dan mengusahakan produktivitas ialah maksimalisasi hasil yang harus dicapai berdasarkan dan dengan memanfaatkan sumber dana dan daya yang telah dialokasikan.  Keempat, pengawasan dilakukan pada waktu berbagai kegiatan sedang berlangsung dan dimaksudkan untuk mencegah jangann sampai terjadi penyimpangan, penyelewengan, dan pemborosan.  Kelima, tidak ada manajer yang dapat mengelak dari tanggung jawab melakukan pengawasan karena para pelaksana adalah manusia yang tidak sempurna.  Keenam, pengawasan akan berjalan dengan lancer apabila proses dasar pengawasan diketahui dan ditaati. Yang dimaksud dengan proses dasar itu, ialah:  Penentuan standar hasil kerja,  Pengukuran hasil pekerjaan, dan  Koreksi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi. Adapun ciri-ciri yang harus dimiliki sehingga tercaainya pengawasan yang efektif, yaitu: 1. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan. 2. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan adanya deviasi dari rencana.
  • 29. 28 3. Pengawasan harus menunjukka pengecualian pada titik-titik strategis tertentu. 4. Objektivitas dalam melakukan pengawasan. 5. Keluwesan pengawasan. 6. Pengawasan harus memperhitungkan pola dasar organisasi. 7. Efisiensi pelaksanaan pengawasan. 8. Pemahaman system pengawasan oleh semua pihak yang terlibat. 9. Pengawasan mencari apa yang tidak beres. 10. Pengawasan harus bersifat membimbing. E. Pengertian Penilaian Definisi penilaian adalah pengukuran dan perbandingan hasil-hasil yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
  • 30. 29 Fungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai jenis pekerjaan yang dapat digolongkan dalam satu kelompok sehingga membentuk suatu kesatuan administrative. Fungsi Jenis pekerjaan yang dapat digolongkan Sebagaimana dikatakan oleh Louis A. Allen di dalam bukunya The Professional of Management, manajemen adalah suatu jenis pekerjaan khusus yang menghendaki usaha mental dan fisik yang diperlukan untuk memimpin, merencana, menyusun, mengawasi. Sedangkan menurut para ahli lainnya menyebutkan fungsi manajemen tidak jauh berbeda dengan fungsi manajemen yang disebutkan oleh Allen, yaitu: a. Menurut Koontz Harold dan O’Donel Cyril menyebutkan fungsi manajemen terbagi menjadi lima bagian, yaitu: (1) Planning, (2) Organizing, (3) Staffing, (4) Directing and leading, dan (5) Controlling. b. George R. Terry merumuskan fungsi manajemen menjadi empat fungsi pokok, yaitu:
  • 31. 30 (1) Planning, (2) Organizing, (3) Actuating, dan (4) Controlling. Sehubungan dengan hal itu, menurut George R. Terry perlu memahami konsep PIRO, singkatan dari people, ideas, resources, dan objectives. c. Luther Gulick (1930) mengatakan, fungsi manajemen adalah POSDCRB, singkatan dari: P = planning O = organizing S = staffing D = directing C = coordinating R = reporting B = budgeting d. Sebenarnya lama sebelumnya (1908) Henry Fayol menyebutkan bahwa tugas utama seorang manajer adalah: (1) Merencanakan (to plan), (2) Mengorganisasikan (to organize), (3) Mengkoordinasikan (to coordination), (4) Mengawasi (to control). Sesungguhnya pandangan mengenai fungsi manajemen itu tidak berbeda antara beberapa ahli tersebut, Cuma yang satu memasukkan salah satu atau dua fungsi ke
  • 32. 31 dalam satu fungsi, sedangkan yang lainnya membaginya lagi sehingga menjadi beberapa fungsi yang lebih terperinci. Misalnya Louis A. Allen memasukkan fungsi directing, selecting people dan staffing ke dalam satu fungsi, sedangkan Koontz dan O’Donnell memisahkannya. Adapun penjabaran fungsi manajemen menurut Louis A. Allen terdiri dari: (1) Management Leading (memimpin) Memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer agar orang lain bertindak. Dalam pengertian manajemen, memimpin bukanlah proyeksi dari sifat pribadi, melainkan merupakan suatu jenis pekerjaan khusus yang terdiri dari keahlian yang dapat dikelompokkan ke dalam golongan yang sama sehingga menuntut dirinya sebagai seorang generalist. Fungsi leading ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu: (a) Mengambil keputusan (decision making), (b) Mengadakan komunikasi (communicating), (c) Memberikan motivasi (motivating), (d) Memilih orang-orang (selecting people), dan (e) Mengembangkan orang-orang (developing people). (2) Management Planning Meliputi beberapa kegiatan, yaitu: (a) Forecasting (meramalkan) Pekerjaan manajer dalam memperkirakan waktu yang akan datang. (b) Establishing objective (menetapkan maksud dan tujuan) Pekerjaan manajer dalam menentukan tujuan dan sasaran-sasaran (goal of target).
  • 33. 32 (c) Programming (mengacarakan) Menetapkan urutan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. (d) Scheduling (mengatur tata waktu) Menetapkan urutan yang tepat. Hal ini sangat penting agar semua tindakan dapat berhasil dengan baik. (e) Budgeting (menyusun anggaran belanja) Mengalokasikan sumber-sumber daya yang ada. (f) Developing procedures (megembangkan prosedur) Menormalisasikan cara-cara pelaksanaan pekerjaan (standardize). (g) Establishing and interpreting policies (menetapkan dan menafsirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan: Menerapkan dasar-dasar pelaksanaan pekerjaan.
  • 34. 33 Untuk mengerahkan sekelompok manusia yang memiliki latar belakang pendidikan dan karakter yang berbeda-beda, seorang manajer harus menerapkan fungsi- fungsi manajemen untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi manajemen tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan- urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Oleh karena itu, perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dillakukan agar tujuan dapat tercapai. a. Pertanyaan mendasar pada perencanaan Umumnya, dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambil keputusan akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H sebagai berikut: (1) What. Seorang manajer harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu. (2) Why. Seorang manajer harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. (3) Where. Seorang manajer harus mampu mempertanggungawabkan pemilihan Lokasi perusahaan. (4) When. Seorang manajer harus dapat dengan tepat menentukan Jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan. (5) Who. Seorang manajer harus mempertanggungjawabkan mengapa orang- orang itu yang dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan, bukan orang lain.
  • 35. 34 (6) How. Seorang manajer harus dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan. b. Pembagian perencanaan Dilihat dari jenjang manajemen, perencanaan dibagi menjadi tiga jenjang perencanaan sebagai berikut: (1) Perencanaan jenjang atas (2) Perencanaan jenjang menengah (3) Perencanaan jenjang bawah c. Syarat-sayarat perencanaan Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut: (1) Memiliki tujuan yang jelas. (2) Bersifat sederhana. (3) Memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan. (4) Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berubah sesuai dengan perkembangan. (5) Memiliki keseimbangan. (6) Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna. d. Manfaat perencanaan Sebagai langkah awal dar kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut: (1) Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju ke arah yang sama. (2) Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
  • 36. 35 (3) Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan. (4) Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoma dalam melaksanakn kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pangdangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerkkan dalam rangkan mencapai tujuan. 3. Pelaksanaan (Actuating) Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Prof. Abraham Maslow dalam bukunya Motivation and Personality, orang dapat digerakkan jika telah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut ini: a. Kebutuhan fisiologis b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan c. Kebutuhan sosial d. Kebutuhan akan prestise (harga diri) e. Kebutuhan aktualisasi diri Untuk mengerahkan orang-orang agar mau bekerja dibutuhkan kepemimpinan. Ada tiga bentuk kepemimpinan yang dikenal secara umum, yaitu: a. Otoriter b. Demokratis
  • 37. 36 c. bebas 4. Pengawasan (Controlling) Pengawasan merupakan fungsi penting pada suatu organisasi. Pengawasan bukan merupakan keinginan untuk mencari-cari kesalahan. Pengawasan merupakan tugas untuk membenarkan kesalahan yang terjadi demi tercapainya tujuan organisasi. Adapun secara umum, tujuan dari pengawasan adalah memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kndisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan perkerjaan, mengadakan koreks terhadap kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan. Pengawasan dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal-hal berikut ini: a. Jalur/urut-urutan (routing) b. Penetapan waktu (scheduling) c. Perintah pelaksanaan (dispatching) d. Tindak lanjut (Follow up)
  • 38. 37 DAFTAR PUSTAKA P. Siagian, Sondang. 2007. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara R. Terry, George and W. Rue, Leslie. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara M. Herujito, Yayat. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Bogor: Grasindo S., Alam. 2006. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: ESIS Erlangga Jr, Raymond McLeod and P. Schell, George. 2008. Management Information Systems (Sistem Informasi Manajemen). Jakarta: Salemba Empat Munir Sukoco, Badri. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga Herjanto, Eddy. ____. Manajemen Operasi Edisi Tiga. ____: Grasindo