SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ASKEPDEPRESI
Kelompok 5 (C1 KEP)
WA ODE RAHMADANIA
WATI LAIDU
WAYAN YULIARTINI
WIDIA JUWITA SARI
WA ODE RISNAWATI
WA IFU
SUTRIANI
SULFITRI
(STIKES MW)
A. Pengertian
• Depresi adalah suatu jenis alam perasaan
atau emosi yang disertai komponen psikologik
: rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan
tidak bahagia, serta komponen somatik:
anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa
dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun.
• Depresi merupakan gangguan alam perasaan
yang berat dan dimanifestasikan dengan
gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang
hebat, lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan.
B. Faktor Predisposisi
• Teori biologis
• Faktor Genetik
• Biokimia.
• Teori psikososial
• Psikoanalisa.
• Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa
depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri
sendiri. Frued mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang,
ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat terbalik menjadi
perasaan yang menyalahkan diri sendiri
• Teori kehilangan,
• Teori kepribadian,
• Model kognitif
• Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi
dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak
mampu menghadapi masalah . Kemudian individu timbul keyakinan
akan ketidak mampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia
tidak berupaya mengembangan respon yang adaptif
• Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena
kurangnya pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan
lingkungan.
C. Faktor presipetasi
• Stres yang dapat menimbulkan gangguan
alam perasaan meliputi factor, biologis,
psikologis, sosiala budaya
• Faktor biologis meliputi perubahan
fisiologis yang disebabkan oleh obat-
obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi,neoplasma , dan
ketidakseimbangan metabolisme.
• Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih
sayang, termasuk kehilangan cinta
seseorang, dan kehilangan harga diri.
• Faktor sosial budaya kehilangan peran,
perceraiam, kehilangan pekerjaan.
E. Perilaku dan mekanisme
koping
• Perilaku yang berhubungan dengan depresi
bervariasi. Pada keadaan depresi kesedihan
dan kelambanan dapat menonjol atau dapat
terjadi agitasi.
• Depresi yaitu perasaan berduka yang belum
terselesaikan , mekanisme koping yang
digunakan adalah represi, supresi, denael dan
disosiasi. Tingkah laku mania merupakan
mekanisme pertahanan terhadap depresi
yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping
dalam menghadapi kehilangan.
F. Perilaku yang berhubungan
dengan depresi
• Afektif : Sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan,
marah, persaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tak
berdaya, putus asa , merasa sendirian, rendah diri, merasa
tidak berharga.
• Kognitif : Abivalensi, bingung, ragu-ragu, tidak mampu
kosentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri
sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis,
• Fisik : Sakit perut anoreksia, mual, muntah, gangguan
pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing,
insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan,
gangguan selera makan, , gangguan menstruasi, impoten, tidak
berrespon terhadap seksual.
• Tingkah laku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat
aktifitas, kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial,
iritebel (mudah marah, nangis, tersinggung), berkesan
menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor
predisposisi, presipitasi, dan perubahan perilaku serta
mekanisme koping yang digunakan klien.
Perilaku yang sering ditampilkan pada pasien ini adalah :
• Aktivitas motorik meningkat
• Ekspresi wajah riang yang berlebihan
• Banyak bicara dan pembicaraan mudah beralih (Fligth of
ideas)
• Kurang bertanggung jawab
• Mudah tersinggung dan terangsang
• Tingkah laku mengancam bahaya
• Tidak tahan kritik
• Tidak takut bahaya.
• POHON MASALAH
Resiko Tinggi Bunuh Diri
Perubahan Proses Pkir
Isolasi Sosial
Gangguan Harga Diri
Nutrisi < Keb Berduka Disfungsional G3 Pola Tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko mencederai diri
• Isolasi social
• Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Gangguan pola tidur
• Perubahan proses piker
• Gangguan harga diri
• Berduka disfungsional
• INTERVENSI
1. Resiko mencederai diri
• Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir
untuk membunuh diri anda sendiri ? jika iya, apa yang anda
rencanakan?
• Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda –
benda yang memiliki potensi untuk membahayakan
• Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri
muncul
• Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam
batasan yang sesuai
• Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien
2. Isolasi social
• Luangkan waktu dengan pasien
• Kembangkan hubungan perawat pasien yang
terapeutik melalui kontak yang sering, singkat
dan sikap menerima
• Setelah pasien merasa nyaman dalam suatu
hubungan satu per satu dorong untuk hadir
dalam aktivitas – aktivitas kelompok
• Secara verbal akui ketidakhadiran pasien dari
beberapa aktivitas – aktivitas kelompok
• Ajarkan teknik asertif
• Berikan penguatan positif untuk pasien yang
secara sukarela berinteraksi denagn orang lain
3. Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Pastikan bahwa dietnya meliputi makanan yang
mengandung tinggi serta untuk mencegah
konstipasi
• Buat dokumentasi yang ketat tentang masukan,
haluaran dan jumlah kalori
• Timbang berat badan pasien setiap hari
• Tentukan makanan yang disukai dan makanan
yang tidak disukai oleh pasien dan kolaborasi
denagn ahli diet untuk menyediakan makanan
kesukaan pasien
• Temani pasien selama makan
• Pantau hasil laboratorium dan laporka
perubahan yang bermakna kepada dokter
• Jelaskan pentingnya nutrisi dan masukan cairan
yang adekuat
4. Gangguan pola tidur
• Catat secara ketat pola tidur pasien
• Mengurangi tidur seharian
• Batasi masukan minuman yang mengandung
kafein seperti the, kopi, dan sejenis coca
cola
• Berikan obat penenang sesuai anjuran
dokter
5. Perubahan proses pikir
• Perlihatkan penerimaan terhadap kebutuhan pasien
untuk keyakinan yang salah
• Jangan mendebat atau menyangkali keyakinan
tersebut
• Gunakan teknik – teknik validasi konsensual dan
meminta klarifikasi saat komunikasi
menggambarkan perubahan dalam berpikir
• Berikan penguatan positif kapada pasien karena
mampu memisahkan antara pikiran beradasarkan
realita dan yang tidak realita
• Ajarkan pasien untuk menghalangu menggunakan
teknik berhenti berpikir, saat pikiran melibatkan
penggunaan kata perintah
• Gunakan sentuhan secara hati –hati ,khusunya jika
pikiran – pikirannya menyatakan ide – ide
panganiayaan
6. Gangguan harga diri
• Bersikap menerima pasien dan negativisnya
• Luangkan waktu bersama pasien
• Bantu pasien untuk mengakui dan berfokus
pada kekuatan dan pencapaiannya
• Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas –
aktivitas kelompok
• Bantu pasien mengidentifikasi bagian – bagian
diri yang ingin diubahnya dan bantu dengan
pemecahan masalah terhadap usaha ini
• Pastikan bahwa pasien tidak menjadi semakin
tergantung dan bahwa ia menerima tanggung
jawab untuk perilakunya sendiri
• Ajarkan teknik – teknik asertif
• Bantu pasien untuk melakukan aspek – aspek
perawatan diri saat dibutuhkan
7. Berduka disfungsional
• Tentukan pada tahap berduka mana pasien terfiksasi.
• Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien
• Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien
untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka
• Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah
• Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang
terpendam melalui berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar
( berjalan cepat, jogging, memukul karung pasir, sepeda
latihan)
• Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang
berhubungan dengan setiap tahap
• Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep
kehilangan.
• Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal
yang dapat diterima
• Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha
untukmenentukan metode – metode koping yang lebih adaptif
terhadap pengalaman kehilangan
THANK YOU
(WASSALAM)

More Related Content

What's hot

Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaAzimatul Karimah
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicidebabarock
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanBagus Utomo
 
Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Bu Lan
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiAngel Purwanti
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)effarahman
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh dirisisi26dessy
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatriFransiska Oktafiani
 
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Kaze Va
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportifAmalia Senja
 
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIANPsikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIANAina Faatihah
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)Tuti Mohd Daud
 

What's hot (18)

Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicide
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
 
Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diri
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatri
 
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportif
 
Ppt askep kami
Ppt askep kamiPpt askep kami
Ppt askep kami
 
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIANPsikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Askep waham 1
Askep waham 1Askep waham 1
Askep waham 1
 
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
 

Similar to Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxNers Yoyok
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwaFransiska Oktafiani
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresif' yagami
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdfsamsulmuarif39
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptSRIYULIANA21
 
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptxAsuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptxEndahSari28
 
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshsKP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshsMuhammadAriArfianto1
 
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dterapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dzakwan azhar
 
45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportif45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportifIebee Iyann
 
Askep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.pptAskep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.pptssuseraaec01
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxekoprayugo
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfzaky34
 

Similar to Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA (20)

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
 
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptxAsuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
 
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshsKP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
 
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dterapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
 
45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportif45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportif
 
Askep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.pptAskep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
 
Halusinasi sp
Halusinasi spHalusinasi sp
Halusinasi sp
 
Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Mania ji
Mania jiMania ji
Mania ji
 
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxErvi Suminar
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899moratmaret503
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]moratmaret503
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntascytotec sabah
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxEkaAna1
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 

Recently uploaded (20)

Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 

Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. ASKEPDEPRESI Kelompok 5 (C1 KEP) WA ODE RAHMADANIA WATI LAIDU WAYAN YULIARTINI WIDIA JUWITA SARI WA ODE RISNAWATI WA IFU SUTRIANI SULFITRI (STIKES MW)
  • 2. A. Pengertian • Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. • Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang bersangkutan.
  • 3. B. Faktor Predisposisi • Teori biologis • Faktor Genetik • Biokimia. • Teori psikososial • Psikoanalisa. • Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Frued mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat terbalik menjadi perasaan yang menyalahkan diri sendiri • Teori kehilangan, • Teori kepribadian, • Model kognitif • Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah . Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidak mampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangan respon yang adaptif • Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan lingkungan.
  • 4. C. Faktor presipetasi • Stres yang dapat menimbulkan gangguan alam perasaan meliputi factor, biologis, psikologis, sosiala budaya • Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat- obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma , dan ketidakseimbangan metabolisme. • Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta seseorang, dan kehilangan harga diri. • Faktor sosial budaya kehilangan peran, perceraiam, kehilangan pekerjaan.
  • 5. E. Perilaku dan mekanisme koping • Perilaku yang berhubungan dengan depresi bervariasi. Pada keadaan depresi kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi. • Depresi yaitu perasaan berduka yang belum terselesaikan , mekanisme koping yang digunakan adalah represi, supresi, denael dan disosiasi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan.
  • 6. F. Perilaku yang berhubungan dengan depresi • Afektif : Sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, persaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tak berdaya, putus asa , merasa sendirian, rendah diri, merasa tidak berharga. • Kognitif : Abivalensi, bingung, ragu-ragu, tidak mampu kosentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis, • Fisik : Sakit perut anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan, gangguan selera makan, , gangguan menstruasi, impoten, tidak berrespon terhadap seksual. • Tingkah laku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktifitas, kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial, iritebel (mudah marah, nangis, tersinggung), berkesan menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.
  • 7. BAB II ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi, presipitasi, dan perubahan perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien. Perilaku yang sering ditampilkan pada pasien ini adalah : • Aktivitas motorik meningkat • Ekspresi wajah riang yang berlebihan • Banyak bicara dan pembicaraan mudah beralih (Fligth of ideas) • Kurang bertanggung jawab • Mudah tersinggung dan terangsang • Tingkah laku mengancam bahaya • Tidak tahan kritik • Tidak takut bahaya.
  • 8. • POHON MASALAH Resiko Tinggi Bunuh Diri Perubahan Proses Pkir Isolasi Sosial Gangguan Harga Diri Nutrisi < Keb Berduka Disfungsional G3 Pola Tidur
  • 9. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Resiko mencederai diri • Isolasi social • Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan • Gangguan pola tidur • Perubahan proses piker • Gangguan harga diri • Berduka disfungsional
  • 10. • INTERVENSI 1. Resiko mencederai diri • Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir untuk membunuh diri anda sendiri ? jika iya, apa yang anda rencanakan? • Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda – benda yang memiliki potensi untuk membahayakan • Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri muncul • Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam batasan yang sesuai • Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien
  • 11. 2. Isolasi social • Luangkan waktu dengan pasien • Kembangkan hubungan perawat pasien yang terapeutik melalui kontak yang sering, singkat dan sikap menerima • Setelah pasien merasa nyaman dalam suatu hubungan satu per satu dorong untuk hadir dalam aktivitas – aktivitas kelompok • Secara verbal akui ketidakhadiran pasien dari beberapa aktivitas – aktivitas kelompok • Ajarkan teknik asertif • Berikan penguatan positif untuk pasien yang secara sukarela berinteraksi denagn orang lain
  • 12. 3. Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan • Pastikan bahwa dietnya meliputi makanan yang mengandung tinggi serta untuk mencegah konstipasi • Buat dokumentasi yang ketat tentang masukan, haluaran dan jumlah kalori • Timbang berat badan pasien setiap hari • Tentukan makanan yang disukai dan makanan yang tidak disukai oleh pasien dan kolaborasi denagn ahli diet untuk menyediakan makanan kesukaan pasien • Temani pasien selama makan • Pantau hasil laboratorium dan laporka perubahan yang bermakna kepada dokter • Jelaskan pentingnya nutrisi dan masukan cairan yang adekuat
  • 13. 4. Gangguan pola tidur • Catat secara ketat pola tidur pasien • Mengurangi tidur seharian • Batasi masukan minuman yang mengandung kafein seperti the, kopi, dan sejenis coca cola • Berikan obat penenang sesuai anjuran dokter
  • 14. 5. Perubahan proses pikir • Perlihatkan penerimaan terhadap kebutuhan pasien untuk keyakinan yang salah • Jangan mendebat atau menyangkali keyakinan tersebut • Gunakan teknik – teknik validasi konsensual dan meminta klarifikasi saat komunikasi menggambarkan perubahan dalam berpikir • Berikan penguatan positif kapada pasien karena mampu memisahkan antara pikiran beradasarkan realita dan yang tidak realita • Ajarkan pasien untuk menghalangu menggunakan teknik berhenti berpikir, saat pikiran melibatkan penggunaan kata perintah • Gunakan sentuhan secara hati –hati ,khusunya jika pikiran – pikirannya menyatakan ide – ide panganiayaan
  • 15. 6. Gangguan harga diri • Bersikap menerima pasien dan negativisnya • Luangkan waktu bersama pasien • Bantu pasien untuk mengakui dan berfokus pada kekuatan dan pencapaiannya • Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas – aktivitas kelompok • Bantu pasien mengidentifikasi bagian – bagian diri yang ingin diubahnya dan bantu dengan pemecahan masalah terhadap usaha ini • Pastikan bahwa pasien tidak menjadi semakin tergantung dan bahwa ia menerima tanggung jawab untuk perilakunya sendiri • Ajarkan teknik – teknik asertif • Bantu pasien untuk melakukan aspek – aspek perawatan diri saat dibutuhkan
  • 16. 7. Berduka disfungsional • Tentukan pada tahap berduka mana pasien terfiksasi. • Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien • Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka • Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah • Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang terpendam melalui berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar ( berjalan cepat, jogging, memukul karung pasir, sepeda latihan) • Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan setiap tahap • Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep kehilangan. • Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima • Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha untukmenentukan metode – metode koping yang lebih adaptif terhadap pengalaman kehilangan