1. PPNI Kesdam V/ Brawijaya
Komisariat PPNI
Menu
Skip to content
Home
About
ASKEP JIWA – WAHAM
ASKEP JIWA – WAHAM
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
1. Masalah Utama :
Perubahan isi pikir : waham
2. Proses terjadinya masalah
a. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan
klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (1).
Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (
tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan tetapi
tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak
(diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung (2).
b. Penyebab
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri
rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya
percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.(3)
c. Akibat
2. Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan
pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar
dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko
mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
3. a. Pohon masalah
Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Kerusakan komunikasi verbal
b. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1. Masalah keperawatan :
1. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Kerusakan komunikasi : verbal
3. Perubahan isi pikir : waham
4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
2.Data yang perlu dikaji :
1. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
1). Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada seseorang, klien suka
membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal, atau marah, melukai /
merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri
2). Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai, ekspresi marah,
pandangan tajam, merusak dan melempar barang-barang.
1. Kerusakan komunikasi : verbal
1). Data subjektif
klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik
2). Data objektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata
kurang
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. c. Perubahan isi piker : waham ( ………….)
1). Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan,
keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
2). Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain,
lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas,
ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung
d. Gangguan harga diri rendah
1). Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri
sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
2). Data objektif
klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternative tindakan, ingin
mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
4. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
2. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham
3. Perubahan isi pikir : waham(……………..)berhubungan dengan harga diri rendah.
5. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
1. Tujuan umum : Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
2. Tujuan khusus :
3. 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Rasional : hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksinya
Tindakan :
4. 1.1. Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan
interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas topik, waktu, tempat).
1.2. Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima keyakinan
klien “saya menerima keyakinan anda” disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak
mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak membicarakan isi waham klien.
1.3. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat akan
menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran
jangan tinggalkan klien sendirian.
1.4. Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri
1. 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Rasional : dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki klien, maka akan memudahkan
perawat untuk mengarahkan kegiatan yang bermanfaat bagi klien dari pada hanya
memikirkannya
Tindakan :
2.1. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
2.2. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang
realistis.
2.3. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini
(kaitkan dengan aktivitas sehari - hari dan perawatan diri).
2.4. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada.
Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting.
1. 3. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Rasional : dengan mengetahui kebutuhan klien yang belum terpenuhi perawat dapat
merencanakan untuk memenuhinya dan lebih memperhatikan kebutuhan kien tersebut sehungga
klien merasa nyaman dan aman
Tindakan :
3.1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
3.2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di rumah
sakit (rasa sakit, cemas, marah).
3.3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
5. 3.4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan
tenaga (buat jadwal jika mungkin).
3.5. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.
1. 4. Klien dapat berhubungan dengan realitas
Rasional : menghadirkan realitas dapat membuka pikiran bahwa realita itu lebih benar dari pada
apa yang dipikirkan klien sehingga klien dapat menghilangkan waham yang ada
Tindakan :
4.1. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu).
4.2. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
4.3. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
1. 5. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Rasional : Penggunaan obat yang secara teratur dan benar akan mempengaruhi proses
penyembuhan dan memberikan efek dan efek samping obat
Tindakan :
5.1. Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping
minum obat.
5.2. Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara
dan waktu).
5.3. Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
5.4. Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
1. 6. Klien dapat dukungan dari keluarga
Rasional : dukungan dan perhatian keluarga dalam merawat klien akan mambentu proses
penyembuhan klien
Tindakan :
6.1. Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang: gejala waham, cara
merawat klien, lingkungan keluarga dan follow up obat.
6.2. Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003
2. Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 1999
3. Tim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung:
RSJP.2000
4. Townsend M.C. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri; pedoman untuk
pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC. 1998
5. …………..Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. Semarang. 20 – 22
Novembr 2004. unpublished
Semarang, 23 Mei 2005
Pembimbing Mahasiswa
Rohani Aziz, SK.p Sugiharti Kumala Dwi PW
G6B 205 038
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
7. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
KEPERAWATAN JIWA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
WAHAM KEBESARAN PADA KLIEN Sdr. SW
DI R.X RSJ DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Sdr. SW
Umur : 29 Tahun
Alamat : Pati
Pendidikan : SMA
Tanggal pengkajian : 18 Mei 2005
1. II. ALASAN MASUK
Klien dibawa ke rumah sakit karena bicara kacau, mengamuk dengan cara melempar barang-
barang, mengancam keluarganya.
Masalah : resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
1. III. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien pernah dirawat di rumah sakit, ini adalah untuk yang 3x. Selama proses penyembuhan di
rumah, tidak ada yang mengontrol pengobatannya. Klien minum obat sendiri, karena oleh
keluarga dianggap sudah sembuh.
Dalam keluarga secara genogram tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti pasien. Setelah
lulus sekolah SMA pasien menjadi melanjutkan ke UNTAG tetapi hanya 1 semester saja,
kemudian mencoba mencari pekerjaan tidak dapat-dapat. Pernah bekerja menjadi juru karcis
pada salah satu stadion tapi terus keluar.
8. Dalam keluarga klien mengatakan benci terhadap kakaknya G karena merasa cemburu bila klien
berbicara dengan istri kakaknya.
Masalah :
Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik dan Koping, keluarga inefektif ;
ketidakmampuan
Harga diri rendah
IV. FISIK
Tanda-tanda vital : T : 120 / 70 mmHg RR : 18 x/ menit
N : 78 x / menit S : 37 o C
BB :49 Kg TB : 153 cm
PEMERIKSAAN FISIK :
Kepala : rambut hitam, kotor tetapi tidak ada ketombe, kering
Mata : ada serumen di sudut mata, konjungtiva tidak anemis, sclera putih
Telinga : bersih, tidak mengalami penurunan pendengaran
Hidung : bersih, tidak ada masalah dengan peghiduan
Mulut dan gigi: gigi kekuningan, tanggal 5 gigi klien mengatakan tetap gososk gigi sehari 2 kali
pagi dan sore
Dada : retraksi dada kuat, simetris, tidak ada keluhan nyeri dada
Abdomen : tidak ditemukan asites, ataupun adanya massa
Ekstremitas Atas & bawah : kulit kering, bersisik, kuku tangan dan kaki bersih
Tangan kanan bertato : “Nabi Mohammad”, tangan kiri : “Donya Kiamat”
Keluhan fisik yang dirasakan pasien adalah badan lemas dan kadang pusing.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
9. 28
Keterangan :
: Klien : laki-laki
: Meninggal : wanita
: Tinggal Serumah
Komunikasi dalam keluarga tidak mengalami hambatan. Klien tinggal satu rumah dengan ibu
kandungnya, ayah sudah meninggal. Hambatan dalam komunikasi keluarga hanya pada
hubungan dengan kakak kandung no 1 (Mas G), dimana klien merasa komunikasinya kurang
harmonis karena klien selalu merasa dimarah oleh sang kakak, sang kakak merasa cemburu jika
Sdr. SW datang kerumahnya dan menemui istrinya.
1. Konsep diri
1. Citra tubuh
Kien mengatakan bahwa keseluruhan bagian tubuhnya dari kepala sampai dengan kaki
disenangi. Tidak ada yang tidak disenangi.
1. Ideal diri
Saat ini yang menjadi keinginan pasien bisa sembuh trus di jemput pulang dan bisa bekerja, lalu
bisa menikah dan punya anak. Pasien sebelum masuk RSJ tidak mempunyai pekerjaan, di rumah
hanya duduk-duduk saja..
1. Peran
Tugas klien sebelum sakit, selama dirumah tidak banyak, biasanya memberi makan ayam dan
burung, menyapu dll jarang dilakukan. Klien senang dengan peran yang diterima di rumahnya.
Di masyarakat, klien tidak pernah menjadi pengurus Karang taruna, tetapi aktif ikut dengan
teman-teman pemuda kalau ada acara olah raga : sepakbola.
1. Identitas diri
Sebelum dirawat di RSJ, klien tidak bekerja, hanya duduk-duduk saja, merasa terganggu dengan
predikat pengangguran.Di rumah klien senang bisa berkumpul bersama dengan teman-teman
karang taruna Yang dikeluhkan klien saat ini adalah merasa tidak enak sama tetangga, dicap
sebagai laki-laki pengangguran
1. Harga diri
10. Pasien merasa kalau dirinya menjadi anak yang baik, teman-teman main juga banyak. Tetapi
karena belum bekerja dan cuma dirumah saja sang kakak sering marah-marah sering marah pada
klien. Disamping itu sang kakak melarang klien kerumahnya apalagi disaat sang kakak tidak di
rumah. Klien mengatakan sang kakak merasa cemburu kalau klien ke rumah dan menemui
istrinya. Padahal klien Cuma ingin menonton TV saja, dan ketemu dengan keponakan. Klien
juga mengatakan dia masuk rumah sakit ini juga karena dianggap sakit oleh sang kakak jadi
dimasukkan ke RSJ
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan kalau dirinya senang dengan kumpul-kumpul bersama karang taruna tetapi
hanya sebatas bermain sepakbola, teman-teman dan lingkungan masih mau menerima dia.
4. Spiritual
Agama pasien adalah Islam tetapi klien tidak menjalankan sholat. Alasan karena Tuhan sudah
datang dan membisikkan padanya bahwa dia adalah Nabi Muhammad. Jadi tidak sholat Tuhan
tidak bakalan marah.
Masalah :
Halusinasi dengar
Waham keagamaan
1. VI. STATUS MENTAL
1. Aktivitas motorik
Tidak menunjukan adanya gelisah ataupun lesu.
1. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara klien kooperatif, kontak mata baik dengan perawat dan pasien lain.
Tidak bermusuhan. Tetapi kadang cenderung defensive dalam hal wahamnya karena klien selalu
berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran bahwa dirinya adalah Nabi Muhammad.
1. Memori
Klien masih mampu mengingat memori baik jangka panjang dan memori jangka pendeknya
dengan baik.
1. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik ketika menjawab pertanyaan dari perawat dan mampu
melalakukan penghitungan angka-angka dengan baik.
11. 1. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian baik yang ringan ataupun yang bermakna. Klien
mampu mengambil keputusan yang sederhana tanpa harus di bantu orang lain.
1. Persepsi
Klien dahulu selama di rumah sering mendengar suara-suara yang asalnya dari Tuhan yang
mengatakan dialah sang wahyu sang Nabi Muhammad itu. Klien juga mengatakan pernah Tuhan
datang menemui dirinya. Orang lain tidak akan mampu melihat Tuhan.
Masalah : halusinasi dengar dan lihat
1. Alam perasaan
Pasien tidak merasa sedih ataupun, putus asa. Klien hanya merasa kenapa keluarganya belum
datang ke Rumah Sakit untuk menjemputnya. Padahal klien merasa tidak sakit.
1. Proses Pikir
Dalam wawancara klien tidak mengalami gangguan dalam pembicaraan, tidak berbelit-belit dan
sampai pada tujuan.
1. Isi pikir
Klien menganggap dirinya Nadi Muhamad. Klien mengatakan sering dahulu mendengar suara
dan bertemu dengan Tuhan dan Tuhan mengatakan bahwa dia adalah Nabi Muhammad itu.
Kuburan Nabi Muhammad di Mekkah itu bohong..
Masalah keperawatan : Proses pikir, perubahan: waham keagamaan
1. Tingkat kesadaran
Pasien terlihat biasa saja, tidak menunjukkan adanya bingung dll. Klien masih mampu
berorientasi terhadap waktu tempat, tanggal dl, klien hanya menunggu tidak sabar kenapa
saudaranya belum datang menjemputnya.
1. Daya tilik diri
Pasien mengingkari penyakit yang diderita dan merasa tidak sakit. Klien mengatakan kalau
Tuhan datang dan membisikkan padanya bahwa dia adalah Nabi Muhammad kenapa di bilang
sakit oleh kakaknya dan keluarganya.
1. VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
12. Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ. Mengganti pakaian kalau ada
instruksi untuk mengganti.
1. Kehidupan sehari-hari
Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri. Klien juga mampu membersihkan diri setelah
BAB atau BAK, mampu mengganti pakaian sendiri tetapi menunggu ada kata “ganti baju Pak
T”, Klien bisa mandi sendiri sehari 2X, tetapi jarang gosok gigi. Klien mampu mengenakan
pakaian sendiri, dalam berpakaian sesuai dengan yang harus dipakai. Klien mampu merapikan
diri dengan menyisir rambut tetapi klien jarang mencuci rambut memakai sampo.
1. Nutrisi
Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ dan selalu dihabiskan. Klien
suka dengan minuman susu. Berat badan stabil, kadang naik kadang turun tetapi tidak terlalu
berlebihan. BB sekarang 49 kg
1. Istirahat dan tidur
Klien bisa tidur, dalam sehari tidur 5-6 jam, siang hari klien bisa tidur walaupun tidak sering.
Persiapan klien sebelum tidak ada biasanya ngantuk langsung ke tempat tidur, melamun sebentar
dan tidur kemudian. Sedangkan aktivitas setelah bangun tidur adalah klien pergi ke kamar mandi
untuk mencuci muka.
1. Penggunaan Obat
Klien selama di RSJ diberi obat sehari 2 x yaitu bersamaan makan pagi dan makan malam.
Reaksi obat yang dirasakan tidak ada
1. Pemeliharaan Kesehatan
Dari keluarga tidak mendapatkan informasi. Klien mengatakan biasanya kalau yang membawa
kontrol adalah ibunya (merupakan sistem pendukung klien yang paling dekat) Jika ada keluhan
biasanya ibunya juga membawa ke puskesmas terdekat.
1. Kegiatan didalam rumah
Klien menyatakan nanti kalau sampai dirumah akan membantu ibunya untuk bekerja seperti
menyapu rumah, mencuci baju Klien juga berjanji akan selalu membicarakan permasalahan
dengan keluarga.
1. Kegiatan diluar rumah
Hanya kegiatan bermain sepakbola dengan karang taruna yang biasa diikuti klien /masyarakat.
1. VIII. MEKANISME KOPING
13. Sebelum masuk RSJ kien jika marah maka dia akan mengamuk dengan cara melempar barang-
barang. Tetapi setelah di RSJ mengamuk itu sudah tidak dirasakan lagi.
Masalah : resti mencederai diri, orang ain dan lingkungan
1. IX. MASALAH PSIKOSOSIAL
Pasien mempunyai merasa tidak mempunyai masalah dengan keluarganya termasuk dengan
lingkungan masyarakat sekitar didaerahnya. Tetapi ketika dengan Kakaknya G, klien merasa
dibohongi dan sering dimarah-marah.
1. X. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan pernah sekolah selesai SMU di UNTAG fakultas hokum tetapi hanya sampai
semester 1 saja. Klien merasa bahwa selama sekolah tidak pernah juara dan tidak bodo-bodo
amat.
1. XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik: Skizofrenia Paranoid
Terapi medik : (dari tanggal 7 Mei 2005 s/d 21 Mei 2005)
Chlorpromazine 2 X 100 mg
Trihexylphenidil 2 X 2 mgHaloperidol 2 X 5 mg
7 Mei 2005 Injeksi Diasepam 1 ampul
Pemeriksaan lab : tgl 9 Meil 2005
WbC : 6.8 K/ ul Glukosa Sewaktu: 99 mg / 100 ml
Lym : 21 %/L Urea : 32,1mg / 100 ml
RBC : 5.62 m / ul Creatinin : 1.88 mg / 100 ml
LED 1 jam : 4 mm / jam Cholesterol : 165 mg / 100 ml
LED 2 jam : 8 mm / jam Trigliserid : 196 mg / 100 ml
Protein Total: 6,70 mg/ 100 mlSGOT : 16 Unit / L
HB 17.4 gr/dl SGPT : 13 Unit / L
Hct 51,1 g% Uric acid 3,.8520 mg
MCV 30,8 fl MCHC 33,99/dl
MCH 29.2 pg MCHC 33.2 g/dl
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
14. 1. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Halusinasi : dengar dan visual
4. Proses pikir, perubahan : waham keagamaan
1. XIII. POHON MASALAH
Halusinasi Resiko mencederai diri, orang lain
dan lingkungan
Tidak efektifnya
penatalaksanaan
regiment terapeutik
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Tidak efektifnya koping keluarga
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
1. XIV. ANALISA DATA
NODATA MASALAH
1
S :
Klien dibawa ke rumah sakit karena mengamuk, bicara
kacau dengan cara melempar barang-barang dan
mengancam keluarganya
Merasa dibohongi oleh kakaknya dan seingnya marah
Dicurigai oleh kakaknya karena merasa cemburu
O : -
Resiko mencederai diri,
orang lain dan lingkungan
2 S :
Gangguan proses pikir :
waham keagamaan
15. Klien mengatakan: Tuhan sudah datang dan membisikkan
padanya bahwa dia adalah Nabi Muhammad SAW.
Klien mengatakan bertemu dengan Tuhan dan dialah Sang
Nabi Muhammad
Aku ini Nabi Muhammad
O :
Tangan kanannya bertato: “Nabi Muhammad”
Tangan kanan bertato: “Donya kiamat”
3
S :
Selama dirumah sering mendengar suara yang asalnya
dari Tuhan, yang mengatakan bahwa dialah sang wahyu
sang Nabi Muhammad
Klien mengatakan Tuhan datang dan menemui dirinya
Orang lain tidak akan mampu melihat Tuhan
O :
Tangan kanannya bertato: “Nabi Muhammad”
Tangan kanan bertato: “Donya kiamat”
Selalu berusaha mempertahankan pendapatnya bahwa
dialah Nabi Muhammad
Halusinasi dengar dan
lihat
Share this:
Twitter
Facebook15
Leave a Reply
Tentang Operator
16. Hesti Wira Sakti berharap menjadikan pasukan kesehatan di wilayah Kodam V/Brawijaya selalu
siap sedia menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan yang handal,berani dan bertanggung
jawab...
Askep Yang dibutuhkan ada disini
ASKEP MATERNITAS-CA MAMAE STADIUM 3
ASKEP MATERNITAS-ANTENATAL CARE
ASKEP MATERNITAS-ABORTUS
ASKEP – LUKA BAKAR (COMBUSTIO)
ASKEP – HIV/AIDS
Dibuat Mulai..
December 2012
November 2012
Perjalanan Waktu
June 2014
M T W T F S S
« Dec
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
Info Lebih Lanjut Hubungi
17. Komisariat PPNI Kesdam V/Brawijaya JL.Pattimura No 1 Malang
0341-325531
Blog at WordPress.com. | The Something Fishy Theme.
Follow
Follow “PPNI Kesdam V/ Brawijaya”
Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com