Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien lansia dengan depresi. Terdapat tujuan pembelajaran, pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, dan tindakan keperawatan untuk ketidakberdayaan, risiko bunuh diri, dan gangguan pola tidur. Tindakan keperawatan bertujuan memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga serta meningkatkan kemampuan mereka.
Pasien mengeluhkan bengkak pada ekstremitas bawah dengan konjungtiva pucat dan kulit menghitam. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi beserta peningkatan kreatinin dan penurunan fungsi ginjal, mengindikasikan diagnosis gagal ginjal kronik.
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat. Secara ringkas, etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan aspek legal penting untuk memberikan jaminan hukum bagi pelayanan keperawatan gawat darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan peraturan terkait
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Pasien mengeluhkan bengkak pada ekstremitas bawah dengan konjungtiva pucat dan kulit menghitam. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi beserta peningkatan kreatinin dan penurunan fungsi ginjal, mengindikasikan diagnosis gagal ginjal kronik.
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat. Secara ringkas, etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan aspek legal penting untuk memberikan jaminan hukum bagi pelayanan keperawatan gawat darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan peraturan terkait
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep, fungsi, struktur organisasi, program, dan azas penyelenggaraan Puskesmas. Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui upaya anggota staf keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan kepada pasien. Proses manajemen keperawatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pengarahan, dan pengendalian personal keperawatan untuk mengoptimalkan mutu pelayanan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Prinsip-prinsipnya meliputi pembagian kerja, tanggung jawab, disipl
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien, termasuk definisi, tujuan, prinsip, teknik, dan penerapannya pada berbagai tahap proses perawatan kesehatan seperti pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Perawatan yang berpusat pada keluarga terancam selama pandemi COVID-19. Strategi untuk memberikan perawatan yang berpusat pada keluarga biasanya mencakup kehadiran keluarga terbuka, namun pandemi memerlukan adaptasi dengan membatasi kontak fisik. Manajemen dan asuhan keperawatan keluarga dengan COVID-19 membutuhkan kolaborasi tim kesehatan dan keluarga secara jarak jauh.
Dokumen tersebut membahas konsep sehat dan sakit menurut WHO serta beberapa model dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang. WHO mendefinisikan sehat sebagai keadaan fisik, mental, dan sosial yang sejahtera, bukan hanya ketiadaan penyakit. Dokumen ini juga membahas model kontinum sehat-sakit, faktor penentu status kesehatan, serta dampak sakit terhadap pasien dan keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Terdapat penjelasan mengenai konsep penyakit terminal, jenis penyakit terminal, kehilangan dan berduka, faktor yang mempengaruhi berduka, gejala berduka, pengkajian kehilangan dan berduka. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya perawat dalam merawat dan mendukung klien serta keluarganya selama proses ke
Dokumen tersebut membahas pengkajian gangguan depresi pada lansia dengan beberapa diagnosis utama seperti depresi, risiko bunuh diri, dan gangguan tidur. Dokumen ini memberikan panduan untuk melakukan pengkajian terhadap pasien lansia dengan depresi melalui wawancara, observasi gejala, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani diagnosis tersebut bersama keluarga pasien.
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep, fungsi, struktur organisasi, program, dan azas penyelenggaraan Puskesmas. Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui upaya anggota staf keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan kepada pasien. Proses manajemen keperawatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pengarahan, dan pengendalian personal keperawatan untuk mengoptimalkan mutu pelayanan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Prinsip-prinsipnya meliputi pembagian kerja, tanggung jawab, disipl
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien, termasuk definisi, tujuan, prinsip, teknik, dan penerapannya pada berbagai tahap proses perawatan kesehatan seperti pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Perawatan yang berpusat pada keluarga terancam selama pandemi COVID-19. Strategi untuk memberikan perawatan yang berpusat pada keluarga biasanya mencakup kehadiran keluarga terbuka, namun pandemi memerlukan adaptasi dengan membatasi kontak fisik. Manajemen dan asuhan keperawatan keluarga dengan COVID-19 membutuhkan kolaborasi tim kesehatan dan keluarga secara jarak jauh.
Dokumen tersebut membahas konsep sehat dan sakit menurut WHO serta beberapa model dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang. WHO mendefinisikan sehat sebagai keadaan fisik, mental, dan sosial yang sejahtera, bukan hanya ketiadaan penyakit. Dokumen ini juga membahas model kontinum sehat-sakit, faktor penentu status kesehatan, serta dampak sakit terhadap pasien dan keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Terdapat penjelasan mengenai konsep penyakit terminal, jenis penyakit terminal, kehilangan dan berduka, faktor yang mempengaruhi berduka, gejala berduka, pengkajian kehilangan dan berduka. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya perawat dalam merawat dan mendukung klien serta keluarganya selama proses ke
Dokumen tersebut membahas pengkajian gangguan depresi pada lansia dengan beberapa diagnosis utama seperti depresi, risiko bunuh diri, dan gangguan tidur. Dokumen ini memberikan panduan untuk melakukan pengkajian terhadap pasien lansia dengan depresi melalui wawancara, observasi gejala, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani diagnosis tersebut bersama keluarga pasien.
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia. Demensia sering terjadi pada lansia di atas usia 60 tahun dan diperkirakan 500.000 penduduk Indonesia mengalaminya. Modul ini menjelaskan cara melakukan pengkajian pasien, menetapkan diagnosa, dan tindakan keperawatan untuk menangani gangguan proses pikir dan risiko cedera pada pasien lansia dengan demensia.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif yang bertujuan untuk meringankan penderitaan fisik dan psikologis pasien terminal dengan pendekatan tim multidisiplin dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup pasien dan keluarga.
2. Perawatan paliatif meliputi penanganan gejala seperti nyeri, gangguan nutrisi, dan kecemasan serta dukungan psikososial bagi pasien dan keluarga untuk menerima perubahan status ke
Dokumen tersebut berisi tentang penjelasan tentang pemberian obat antiretroviral dan asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS. Terdapat 10 anggota kelompok yang terlibat dalam presentasi. Diberikan penjelasan tentang definisi, fungsi, dan golongan obat antiretroviral yang digunakan untuk pengobatan HIV/AIDS. Dilakukan pengkajian pasien dengan diagnosa HIV/AIDS di rum
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling diperlukan untuk mengurangi beban psikis pasien kusta dan keluarganya akibat stigma serta mendorong pengobatan awal. Lay konselor dapat memberikan informasi akurat tentang penyakit, mendukung pasien, dan merujuk mereka yang membutuhkan bantuan profesional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan untuk pasien depresi, mencakup pengertian depresi, faktor risiko, gejala, dan intervensi keperawatan seperti menilai risiko bunuh diri, mengatasi isolasi sosial, memastikan nutrisi yang memadai, dan membantu mengatasi gangguan tidur dan harga diri.
Deteksi Gangguan Reproduksi dalam Perspektif Gender dengan Pengkajian Data Su...pjj_kemenkes
Modul ini menjelaskan langkah-langkah penting dalam melakukan pengkajian pada pasien gangguan sistem reproduksi wanita, termasuk menanyakan identitas, keluhan utama, riwayat kesehatan, obstetrik, perkawinan, kontrasepsi, pola hidup, dan pengetahuan tentang gangguan tersebut. Kemampuan mahasiswa dalam melakukan deteksi dini melalui pengkajian data subyektif sangat diperlukan untuk mendeteksi berbag
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan diagnosa utama halusinasi pendengaran. Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien mengalami halusinasi pendengaran, isolasi sosial, dan resiko perilaku kekerasan.
2. Rencana tindakan keperawatan untuk masalah-masalah tersebut meliputi membantu pasien mengontrol halusinasi, melatih interaksi sosial, dan mengendalikan
Gerontologi dan geriatri adalah ilmu yang mempelajari tentang proses penuaan dan masalah kesehatan yang sering dialami oleh lanjut usia. Tujuannya adalah mempertahankan tingkat kesehatan lanjut usia agar terhindar dari penyakit dan dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Beberapa masalah kesehatan umum pada lanjut usia antara lain gangguan sensoris, inkontinensia, tekanan darah tinggi, dan gangguan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien leukemia yang mencakup definisi leukemia, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan medis, dan pendidikan kesehatan untuk pencegahan leukemia. Dokumen ini juga menjelaskan pengkajian keperawatan, masalah keperawatan, prioritas keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani masalah-masalah yang muncul pada pas
RPS PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KELUARGA.pdfssuseraaec01
Mata kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keluarga membahas konsep-konsep psikososial dan antropologi kesehatan dalam pemberian asuhan keperawatan yang peka budaya. Materi pembelajaran meliputi konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stres adaptasi, kehilangan, kematian, berduka, antropologi kesehatan, dan nursing transkultural. Mahasiswa diajak untuk menerapkan berbagai konsep tersebut dalam praktik keperaw
Occupational hazards and risk management in nursing practice outlines various workplace hazards nurses may face and strategies for managing risks. It discusses physical, biological, chemical, organizational, and psychological hazards. It also covers classification of hazards, causes and safety measures, risk management, ergonomics, fire safety, and concludes that adequate safety precautions are needed to prevent injuries and ensure a safe work environment for nurses and patients.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. A.TujuanPembelajaran
Mengkaji data-data yg berkaitan depresi
Menetapkan diagnosa keperawatan
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien
Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga
Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan keluarga
Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
3. B. Mengkaji Pasien Lansia dgn Depresi
Depresi adalah keadaan
emosional yang ditandai:
◦ Gangguan tidur
◦ Lelah, lemas, tdk menikmati kehidupan sehari-hari
◦ Mudah tersinggung, sedih berkepanjangan
◦ Kebersihan diri terabaikan
4. ◦ Konsentrasi dan daya
ingat menurun
◦ Putus asa dan merasa
tdk berguna
◦ Napsu makan turun
◦ Timbul ide bunuh diri
5. 1. Membina Hub saling Percaya dgn Pasien Lansia
•Selalu ucapkan salam kepada pasien
•Perkenalkan nama saudara, termasuk
bahwa anda perawat yg akan merawat
•Tanyakan nama pasien & panggilan
kesukaannya
•Jelaskan tujuan merawat pasien &
aktivitas yg akan dilakukan
6. ◦ Jelaskan kapan & lama aktivitas tsb dilakukan
◦ Bersikap empati;
◦ Duduk bersama pasien(kontak mata, beri sentuhan,tunjukkan
perhatian)
◦ Bicara lambat, sederhana dan beri waktu pasien utk berpikir
◦ Bersikap hangat
◦ Berikan penghargaan kpd pasien
7. 2. Mengkaji Pasien Lansia dgn
Depresi
Observasi utk kaji data:
◦ Penampilan tdk rapi,kusut, kulit kotor (kebersihan diri kurang)
◦ Kontak mata kurang selama interaksi
◦ Afek datar, labil, dan tdk sesuai
◦ Tampak sedih dan murung
◦ Tampak lesu dan lemah
◦ Komunikasi lambat(tdk mau)
10. C. Tindakan Keperawatan
Pasien Lansia dgn ketidakberdayaan
TUJUAN UNTUK PASIEN
Pasien mampu
Berpartisipasi dlm memutuskan perawatan
dirinya
Melakukan kegiatan dlm menyelesaikan
masalahnya
TUJUAN UNTUK KELUARGA
Keluarga mampu:
Mengindentifikasi kemampuan yg dimiliki pasien
Bantu pasien optimalkan kemampuannya
11. C. Tindakan Keperawatan
(ketidakberdayaan)
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN:
Beri kesempatan pasien bertanggung jwb
thdp dirinya
Bantu pasien utk melakukan aktivitas yg
telah ditetapkan
Berikan pujian (jika pasien dpt
melakukannya)
13. C. Tindakan Keperawatan
(ketidakberdayaan)
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA :
Diskusikan dgn keluarga (kemampuan yg pernah
dimiliki pasien)
Bersama keluarga memilih kemampuan yg bisa
dilakukan pasien
Anjurkan pd keluarga utk beri pujian thd kemampuan
yg masih dimiliki pasien
Anjurkan keluarga utk bantu pasien mlk kegiatan yg
sesuai kemampuannya
Anjurkan keluarga memberi pujian (jika pasien dpt
lakukan kegiatan sesuai jadwal)
14. C. Tindakan Keperawatan
(ketidakberdayaan)
Menjelaskan keluarga ttg obat-obat antidepresi,
antipsikotik,anti ansietas) :
Ajarkan prinsip 5 benar minum obat (benar obat,
pasien,cara, dosis, waktu)
Pentingnya obat pd lansia dgn demensia
Akibat jika obat tdk digunakan sesuai program
Jelaskan efek samping obat & hal-hal utk menghindari efek
samping obat
Jelaskan cara mendapatkan obat atau berobat.
15. 2. Tindakan Kep Lansia dgn Risiko Bunuh diri
•TUJUAN UNTUK PASIEN
• Tdk membahayakan dirinya sendiri
• Memilih alternatif penyelesaian msl yg
konstruktif
16. •TUJUAN UNTUK KELUARGA
Keluarga mampu
• Mengidentifikasi tanda perilaku bunuh diri
• Menciptakan lingkungan yang aman
• Membantu lansia menggunakan cara penyelesaian masalah yang
konstruktif
17. 2. Tindakan Kep Lansia dgn
Risiko Bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
Diskusikan dgn pasien ttg ide-ide bunuh diri
Buat kontrak dgn pasien utk tdk mlk bunuh diri
Bantu pasien mengenali perasaan (penyebab timbulnya ide
bunuh diri)
Ajarkan bbrp alternatif cara penyelesaian msl yg konstruktif
Bantu pasien utk memilih cara yg tepat utk selesaikan msl scr
kontruktif
Beri pujian thd pilihan pasien.
Anjurkan mengikuti kegiatan kemasyarakatan
18. 2. Tindakan Kep Lansia dgn
Risiko Bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELG:
Diskusikan dgn keluarga perilaku pasien saat
muncul ide bunuh diri
Diskusikan dgn keluarga cara mencegah perilaku
bunuh diri pd pasien
Ciptakan lingkungan yg aman utk pasien
Antisipasi penyebab yg dpt mbuat pasien
bunuh diri
Lakukan pengawasan secara terus menerus.
19. ◦ Anjurkan klg luangkan waktu
◦ Diskusikan dengan keluarga cara penyelesaian
masalah yg positif yg pernah dimiliki pasien
◦ Anjurkan keluarga utk membantu pasien
menggunakan cara-cara positif dlm
menyelesaikan masalah
◦ Anjurkan keluarga utk memberikan pujian
terhadap penggunaan cara penyelesaian
masalah yg telah digunakan pasien.
20. 3. Tindakan Kep pasien lansia dgn
gangguan pola tidur
◦ TUJUAN UNTUK PASIEN
Pasien mampu:
◦ Mengidentifikasi penyebab gangguan pola tidur
◦ Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
◦ TUJUAN UNTUK KELUARGA
Keluarga mampu:
◦ Mengidentifikasi tanda dan gejala gangguan pola tidur
◦ Menbantu pasien utk memenuhi kebutuhan tidur.
21. 3. Tindakan Kep pasien lansia dgn
gangguan pola tidur
◦ TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
◦ Bersama pasien mengidentifikasi penyebab gangguan
pola tidur
◦ Diskusikan cara-cara utk memenuhi kebutuhan tidur:
(kurangi tidur siang,minum hangat sbl tidur, hindari
minum kafein-coca cola, mandi air hangat sbl tidur,
dengar musik lembut sblm tidur)
◦ Anjurkan pasien memilih cara yg sesuai dgn
kebutuhannya
◦ Berikan pujian jika pasien memilih cara yg tepat utk
memenuhi kebutuhan tidurnya
22. TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLG:
◦Diskusikan dgn keluarga ttg tanda dan
gejala gangguan pola tidur pd pasien
◦Anjurkan keluarga utk menciptakan
lingkungan yg tenang utk memfasilitasi
agar pasien tidur
◦ Jelaskan pd keluarga ttg obat
antidepresi,antipsikotik dan anti ansietas
23. D. Evaluasi
1. DIAGNOSA KETIDAKBERDAYAAN
Kemampuan pasien:
Mampu berpartisipasi dlm menentukan
perawatan diri
Mampu melakukan kegiatan positif dlm
nyelesaikan msl
Kemampuan keluarga:
Mampu identifikasi kemampuan yg dimiliki
pasien
Mampu membantu pasien melakukan kegiatan
sesuai kemampuan yg dimiliki
24. D.Evaluasi
2. DIAGNOSA RISIKO BUNUH DIRI
Kemampuan pasien:
Mampu ungkapkan ide bunuh diri
Mampu mengenali cara-cara utk mcegah bunuh diri
Mampu demonstrasikan cara menyelesaikan mslh yg
konstruktif
Kemampuan keluarga:
Mampu mengenali tanda & gejala awal perilaku bunuh diri
Mampu menyediakan lingkungan yg aman
Mampu membantu pasien dlm menetapkan cara-cara yg
positf utk atasi masalah
25. D.EVALUASI
3. DIAGNOSA GANGGUAN POLA TIDUR
Kemampuan pasien:
Mampu mengungkapkan penyebab gangguan tidur
Mampu menetapkan cara yg tepat utk memenuhi
kebutuhan tidur
Kemampuan keluarga:
Mampu identifikasi peyebab gangguan tidur yg
dialami pasien
Mampu menyediakan lingkungan yg nyaman utk
memfasilitasi pemenuhan kebutuhan tidur pasien
Mampu membantu pasien utk memenuhi kebutuhan
tidur