SlideShare a Scribd company logo
DEPRESI
A. DIGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
a) Resiko tinggi terhadap kekerasan yang diarahkan pada diri b/d alam perasan tertekan,
perasaan bahwa dirinya tidak berharga, keputusaan, kemarahan yang ditujukan ke dalam
dirinya, perasaan yang ditinggalkan oleh orang yang berkana, halusinasi
 Tujuan :
 Pasien akan mencari staf saat rasa dorongan unruk membahayakan diri sendiri
 Pasien tidak membahayakan dirinya sendiri selama berada di rumah sakit
 Kritera hasil :
 Pasien mengatakan secara verbal tidak adanya pikiran – pikiran bunuh diri
 Pasien berjanji tidak ada tindakan – tindakan merusak diri
 Pasien mampu mrnyatakan secara verbal nama – nam sumber di luar rumah sakit
yang darinya ia dapat meminta pertolongan jika perasaan ingin biunuh diri terjadi
 Intervensi :
 Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir untuk membunuh
diri anda sendiri ?jika iya, apa uyang anda rencanakan?
R/ resiko bunuh diri akan sangat meningkat jika pasien telah mengembangkan
suatu perencanaan dan khususnya jika ada cara – cara dari pasien untuk
melaksanakan perencaan tersebut
 Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda – benda yang
memiliki potensi untuk membahayakan
R/ keamanan pasien merupakan prioritas keperawatan
 Rumuskan suatu kontrak verbal jangka pendek dengan pasien bahwa ia tidaka
akan membahayakan dirinya sendiri selama periode waktu yang spesifik
 Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri muncul
R/ pasien – pasien bunuh diri seringkali ambivalen tentang ;perasaan mereka.
Mendiskusikan perasaan dengan individu yang dipercayai dapat memberikan
bantuan sebelum pasien mengalami suatu situasi krisis
 Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam batasan yang sesuai
R/ perilaku depresi dan bunuh diri dapat digambarkan sebagai kemarahan yang
ditujukan kepada diri sendiri. Jika kemerahan ini dapat dinyatakan secara verbal
dalamsuatu lingkungan yang tidak mengancam, pasien akan mampu untuk
menyesuaikan perasaan in, tanpa menghiraukan ketidaknyamanan yang ada
 Identifikasi sumber – sumber di masayarakat yang dapat digunakan oleh pasien
sebagai sistem pendukung dan yang darinya dapat memnta pertolongan jika
mengalami kembali perasaan ingin bunuh diri
R/ dengan memiliki perencanaan yang nayata untuk mencari bantuan selama
krisis dapat mengurangi untuk mencegah perilaku untuk merusak diri
 Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien
R/ hal ini memberikan suatu perasaan aman dan nyaman
b) Berduka disfungsional b/d kehilangan yang nyata atu dirasakan dari beberapa konsep
nilai untuk individu, kehilangan yang terlalu berat, perasaan bersalah yang disebabkan
oleh hubungan ambivalen dengan konsep kehilangan
 Tujuan
 Pasien akan mengekspresikan kemarahan terhadap konsepkehilangan dalam 1
minggu
 Pasien akan mampu secara verbal perilaku – perilaku yang berhubungan dengan
tahap – tahap berduka yang normal
 Criteria hasil
 Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap- tahap proses berduka yang
normal dan perilaku yang berhubungan dengan tiap – tiap tahap
 Pasien mampu menidentifikasi posisinya sendiri dalam proses berduka dan
mengekspresikan perasaannya yang berhubungan dengan konsepkehilangan
secara jujur
 Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi dan perilaku yang berlebihan
yang berhubungan dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan aktivitas
hidup sehari – hari secara mandiri
 Intervensi:
 Tentukan pada tahap berduka mana pasienterfiksasi.
R/ pengkajian data dasar yang akurat adalah penting unutk perencanaan
keperawatan yang efektif bagi pasien yang berduka
 Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien
R/ rasa percaya merupakan dasar untuk suatu hubungan yang terapeutik
 Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien untuk
mengekspresikan perasaannya secara terbuka
R/ sikap menerima menunjukan kepada pasien yakin bahwa ia merupakan seorang
pribadi yang bermakna.rasa percaya meningkat
 Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah
R/ pengungkapan secar verbal perasaan dalamsuatu lingkungan yang tidak
mengancam dapat membantu pasien sampai kepada hubungan dengan persoalan –
persoalan yang belum terpecahkan
 Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang terpendam melalui
berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar ( berjalan cepat, jogging, memukul
karung pasir, sepeda latihan)
R/ latihan fisik memberikan suatu metode yang aman dan efektif
untukmengeluarkan kemarahan yang terpendam
 Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan
dengan setiap tahap
R/ pengetahuan tentangi perasaan – perasaan yang wajar yang berhubungan
dengan berduka yang normal dapat menolong mengurangi beberapa perasaan
bersalah menyebabkan timbilya respon – respon ini
 Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep kehilangan.
R/ pasien harus menghentikan ;persepsi idealisnya dan mampu menerima baik
aspek positif maupun negative dari konsep kehilangan sebelum proses berduka
selesai seluruhnya
 Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima
 Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha untukmenentukan
metode – metode koping yang lebih adaptif terhadap pengalaman kehilangan
R/ umpan balik positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan
perilaku yang diharapkan.
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Definisi
Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang
mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi hidup seseorang.
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan
yang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat,
sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa,
DEPKES).
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan
yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang.
Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan, banyak
bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan
yang berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan.
RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen, 1995)
Respons Respons
Adaptif Maladaptif
Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan
Mania/Depresi
yang wajar yang memanjang
Keterangan :
 Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal.
 Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya.
 Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu
yang mengalami kehilangan.
 Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses
kehilangan, misalnya sedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan
sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak berlangsung lama.
 Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu
menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap
lingkungan.
 Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan
berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.
Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor
presipitasi, yaitu :
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis
keturunan. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote.
b. Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri.
Freud mengatakan bahwa kehilangan objek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta
dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku
mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi)
c. Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai.
Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.
d. Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania.
e. Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian
terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan.
f. Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak
mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya
mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif.
g. Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama
berinteraksi dengan lingkungan.
h. Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi
katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.
2. Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis, psikologis
dan sosial budaya.
a. Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik
seperti infeksi, neoplasma, dan ketidakseimbangan metabolisme.
b. Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta, seseorang dan kehilangan harga
diri.
c. Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.
II. PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1. Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania :
a. Afektif
 Gembira berlebihan (Euphoria)
 Harga diri meningkat
 Tidak tahan kritik
b. Kognitif
 Ambisi
 Mudah terpengaruh
 Mudah beralih perhatian
 Waham kebesaran
 Ilusi
 Flight of ideas
 Gangguan penilaian
c. Fisik
 Dehidrasi
 Nutrisi yang tidak adekuat
 Berkurang kebutuhan tidur/istrirahat
 BB menurun
d. Tingkah Laku
 Agresif, agitasi, tidak toleran
 Hiperaktif
 Aktivitas motorik
 Kurang bertanggung jawab
 Royal
 Iritabel atau suka berdebat
 Perawatan diri kurang
 Tingkah laku seksual yang berlebihan
 Bicara bertele-tele
2. Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah
denial dan supresi, hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat.
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang
diakkibatkan dari kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan.
III. MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a. Masalah Keperawatan
1. Berduka disfungsional
2. Peningkatan mobilitas fisik
3. Gangguan Pola Tidur
4. Resiko terhadap cedera
5. Defisit perawatan diri
Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah :
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi, presipitasi dan
perubahan perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien.
b. Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik: Mania
b. Gangguan alam perasaan ; Mania berhubungan dengan berduka disfungsional
2. Perencanaan
a. Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum :
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3. Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4. Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1. Kenalkan diri pada klien
2. Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3. Bicara dengan tegas, jelas dan simpati
4. Bersifat hangat dan bersahabat
5. Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2 :
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2. Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3. Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut,
penataan ruangannyang tidak banyak peralatan
4. Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi, makan, dan lain-lain
5. Bersama klien membuat jadwal kagiatan/aktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi,
seperti menyapu, mengepel, dan olahraga
6. Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7. Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8. Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9. Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10. Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3 :
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya, perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada
tujuan yang ditetapkan)
3. Berikan respon empati dan menerima klien
4. Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4 :
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1. Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah,
kesal, atau sesuatu yang tidak menyenangkan
2. Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3. Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4. Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan
konsekkuensi dari cara yang dipilih
5. Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5 :
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1. Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2. Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3. Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1. Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis, frekuensi dan manfaat obat) untuk
mengontrol perilaku mania.
2. Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku
mania (dengan prinsip 5 benar : benar dosis, waktu, pasien, cara pemberian, dan obat).
3. Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat.

More Related Content

What's hot

Konsep dasar krisis
Konsep dasar krisisKonsep dasar krisis
Konsep dasar krisispurnamabela
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriMas Mawon
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminal
Cahya
 
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasanKb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
pjj_kemenkes
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanf' yagami
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
Anitha Bunga
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
pjj_kemenkes
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Yusuf Saktian
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
Septian Muna Barakati
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
Feri Prilopandi
 
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (14)

Konsep dasar krisis
Konsep dasar krisisKonsep dasar krisis
Konsep dasar krisis
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminal
 
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasanKb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasan
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,
 
Adiksi
AdiksiAdiksi
Adiksi
 

Viewers also liked

La data: marchandise du 21em siècle
La data: marchandise du 21em siècleLa data: marchandise du 21em siècle
La data: marchandise du 21em siècle
CHARLES Frédéric
 
El futuro de nuestro planeta
El futuro de nuestro planetaEl futuro de nuestro planeta
El futuro de nuestro planeta
yara452
 
Dit is geen popbunker!
Dit is geen popbunker!Dit is geen popbunker!
Dit is geen popbunker!
Theateradvies bv
 
Sinfonia Patagonica
Sinfonia PatagonicaSinfonia Patagonica
Sinfonia Patagonica
geo39 geo39
 
Mon Cv
Mon CvMon Cv
Mon Cv
veryin
 
Plaquette Commerciale Newbeenet
Plaquette Commerciale NewbeenetPlaquette Commerciale Newbeenet
Plaquette Commerciale Newbeenet
thiessel
 
What Friendship Means To Me - Nur Afni Anwar
What Friendship Means To Me - Nur Afni AnwarWhat Friendship Means To Me - Nur Afni Anwar
What Friendship Means To Me - Nur Afni Anwar
Fajar Anugerah
 
0. c indice y prologo
0.  c indice y prologo0.  c indice y prologo
0. c indice y prologo
Gérard Warenghem
 
Julian p
Julian pJulian p
Julian p
julian
 
Conquête du pied de la chute aux hauts plateaux
Conquête du pied de la chute aux hauts plateauxConquête du pied de la chute aux hauts plateaux
Conquête du pied de la chute aux hauts plateaux
Vietnam Original Travel
 
Freunden liste verstecken 120803_jr
Freunden liste verstecken 120803_jrFreunden liste verstecken 120803_jr
Freunden liste verstecken 120803_jrLIGAsüd GbR
 
Invitaciones
Invitaciones Invitaciones
Invitaciones
Flashh10
 
Lettre A Mon Maitre
Lettre A Mon MaitreLettre A Mon Maitre
Lettre A Mon Maitreguestc5baeb
 
Photo balade du 13 juin
Photo balade du 13 juinPhoto balade du 13 juin
Photo balade du 13 juindnvblog
 
Critical mass
Critical massCritical mass
Critical mass
shay1204
 

Viewers also liked (20)

La data: marchandise du 21em siècle
La data: marchandise du 21em siècleLa data: marchandise du 21em siècle
La data: marchandise du 21em siècle
 
El futuro de nuestro planeta
El futuro de nuestro planetaEl futuro de nuestro planeta
El futuro de nuestro planeta
 
Dit is geen popbunker!
Dit is geen popbunker!Dit is geen popbunker!
Dit is geen popbunker!
 
Sinfonia Patagonica
Sinfonia PatagonicaSinfonia Patagonica
Sinfonia Patagonica
 
Mon Cv
Mon CvMon Cv
Mon Cv
 
Plaquette Commerciale Newbeenet
Plaquette Commerciale NewbeenetPlaquette Commerciale Newbeenet
Plaquette Commerciale Newbeenet
 
What Friendship Means To Me - Nur Afni Anwar
What Friendship Means To Me - Nur Afni AnwarWhat Friendship Means To Me - Nur Afni Anwar
What Friendship Means To Me - Nur Afni Anwar
 
0. c indice y prologo
0.  c indice y prologo0.  c indice y prologo
0. c indice y prologo
 
5-Cm13
5-Cm135-Cm13
5-Cm13
 
Présentation1
Présentation1Présentation1
Présentation1
 
3b
3b3b
3b
 
Julian p
Julian pJulian p
Julian p
 
Conquête du pied de la chute aux hauts plateaux
Conquête du pied de la chute aux hauts plateauxConquête du pied de la chute aux hauts plateaux
Conquête du pied de la chute aux hauts plateaux
 
Freunden liste verstecken 120803_jr
Freunden liste verstecken 120803_jrFreunden liste verstecken 120803_jr
Freunden liste verstecken 120803_jr
 
Invitaciones
Invitaciones Invitaciones
Invitaciones
 
Lettre A Mon Maitre
Lettre A Mon MaitreLettre A Mon Maitre
Lettre A Mon Maitre
 
Photo balade du 13 juin
Photo balade du 13 juinPhoto balade du 13 juin
Photo balade du 13 juin
 
Offre Mobile
Offre MobileOffre Mobile
Offre Mobile
 
Etancheite
EtancheiteEtancheite
Etancheite
 
Critical mass
Critical massCritical mass
Critical mass
 

Similar to Mania ji AKPER PEMKAB MUNA

308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
samsulmuarif39
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
ramlinurhali
 
Ansietas ppt
Ansietas pptAnsietas ppt
Ansietas ppt
novri23
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Zha Sarimurni
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
f' yagami
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
Yusuf Saktian
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ekoprayugo
 
Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)
Septian Muna Barakati
 
Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)
Septian Muna Barakati
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
Warnet Raha
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
sawir ana
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Ners Yoyok
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
harnosuharno5
 
Askep ansietas
Askep ansietasAskep ansietas
Askep ansietas
Ellink Phobia
 

Similar to Mania ji AKPER PEMKAB MUNA (20)

308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
 
Ansietas ppt
Ansietas pptAnsietas ppt
Ansietas ppt
 
Mnia AKPER PEMKAB MUNA
Mnia AKPER PEMKAB MUNA Mnia AKPER PEMKAB MUNA
Mnia AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
 
Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)
 
Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)
 
Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)
 
Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Askep ansietas
Askep ansietasAskep ansietas
Askep ansietas
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
renysavitri
 
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-LitbangDesain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
ahmadsyahril26
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
PURNAWANYB1
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
abbazpesulap
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
ajongshopp
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Akhyar33
 
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptxaksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
HerlinaHelnayanti
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
abdillah18
 

Recently uploaded (9)

Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
 
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-LitbangDesain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
 
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptxaksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
 

Mania ji AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. DEPRESI A. DIGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN a) Resiko tinggi terhadap kekerasan yang diarahkan pada diri b/d alam perasan tertekan, perasaan bahwa dirinya tidak berharga, keputusaan, kemarahan yang ditujukan ke dalam dirinya, perasaan yang ditinggalkan oleh orang yang berkana, halusinasi  Tujuan :  Pasien akan mencari staf saat rasa dorongan unruk membahayakan diri sendiri  Pasien tidak membahayakan dirinya sendiri selama berada di rumah sakit  Kritera hasil :  Pasien mengatakan secara verbal tidak adanya pikiran – pikiran bunuh diri  Pasien berjanji tidak ada tindakan – tindakan merusak diri  Pasien mampu mrnyatakan secara verbal nama – nam sumber di luar rumah sakit yang darinya ia dapat meminta pertolongan jika perasaan ingin biunuh diri terjadi  Intervensi :  Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir untuk membunuh diri anda sendiri ?jika iya, apa uyang anda rencanakan? R/ resiko bunuh diri akan sangat meningkat jika pasien telah mengembangkan suatu perencanaan dan khususnya jika ada cara – cara dari pasien untuk melaksanakan perencaan tersebut  Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda – benda yang memiliki potensi untuk membahayakan R/ keamanan pasien merupakan prioritas keperawatan  Rumuskan suatu kontrak verbal jangka pendek dengan pasien bahwa ia tidaka akan membahayakan dirinya sendiri selama periode waktu yang spesifik  Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri muncul R/ pasien – pasien bunuh diri seringkali ambivalen tentang ;perasaan mereka. Mendiskusikan perasaan dengan individu yang dipercayai dapat memberikan bantuan sebelum pasien mengalami suatu situasi krisis  Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam batasan yang sesuai
  • 2. R/ perilaku depresi dan bunuh diri dapat digambarkan sebagai kemarahan yang ditujukan kepada diri sendiri. Jika kemerahan ini dapat dinyatakan secara verbal dalamsuatu lingkungan yang tidak mengancam, pasien akan mampu untuk menyesuaikan perasaan in, tanpa menghiraukan ketidaknyamanan yang ada  Identifikasi sumber – sumber di masayarakat yang dapat digunakan oleh pasien sebagai sistem pendukung dan yang darinya dapat memnta pertolongan jika mengalami kembali perasaan ingin bunuh diri R/ dengan memiliki perencanaan yang nayata untuk mencari bantuan selama krisis dapat mengurangi untuk mencegah perilaku untuk merusak diri  Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien R/ hal ini memberikan suatu perasaan aman dan nyaman b) Berduka disfungsional b/d kehilangan yang nyata atu dirasakan dari beberapa konsep nilai untuk individu, kehilangan yang terlalu berat, perasaan bersalah yang disebabkan oleh hubungan ambivalen dengan konsep kehilangan  Tujuan  Pasien akan mengekspresikan kemarahan terhadap konsepkehilangan dalam 1 minggu  Pasien akan mampu secara verbal perilaku – perilaku yang berhubungan dengan tahap – tahap berduka yang normal  Criteria hasil  Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap- tahap proses berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan tiap – tiap tahap  Pasien mampu menidentifikasi posisinya sendiri dalam proses berduka dan mengekspresikan perasaannya yang berhubungan dengan konsepkehilangan secara jujur  Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi dan perilaku yang berlebihan yang berhubungan dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan aktivitas hidup sehari – hari secara mandiri  Intervensi:  Tentukan pada tahap berduka mana pasienterfiksasi.
  • 3. R/ pengkajian data dasar yang akurat adalah penting unutk perencanaan keperawatan yang efektif bagi pasien yang berduka  Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien R/ rasa percaya merupakan dasar untuk suatu hubungan yang terapeutik  Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka R/ sikap menerima menunjukan kepada pasien yakin bahwa ia merupakan seorang pribadi yang bermakna.rasa percaya meningkat  Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah R/ pengungkapan secar verbal perasaan dalamsuatu lingkungan yang tidak mengancam dapat membantu pasien sampai kepada hubungan dengan persoalan – persoalan yang belum terpecahkan  Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang terpendam melalui berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar ( berjalan cepat, jogging, memukul karung pasir, sepeda latihan) R/ latihan fisik memberikan suatu metode yang aman dan efektif untukmengeluarkan kemarahan yang terpendam  Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan setiap tahap R/ pengetahuan tentangi perasaan – perasaan yang wajar yang berhubungan dengan berduka yang normal dapat menolong mengurangi beberapa perasaan bersalah menyebabkan timbilya respon – respon ini  Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep kehilangan. R/ pasien harus menghentikan ;persepsi idealisnya dan mampu menerima baik aspek positif maupun negative dari konsep kehilangan sebelum proses berduka selesai seluruhnya  Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima  Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha untukmenentukan metode – metode koping yang lebih adaptif terhadap pengalaman kehilangan R/ umpan balik positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan perilaku yang diharapkan.
  • 4. II. PROSES TERJADINYA MASALAH A. Definisi Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi hidup seseorang. Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat, sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, DEPKES). Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual. Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan. RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen, 1995) Respons Respons Adaptif Maladaptif Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan Mania/Depresi yang wajar yang memanjang
  • 5. Keterangan :  Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal.  Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya.  Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami kehilangan.  Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan, misalnya sedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak berlangsung lama.  Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan.  Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi, yaitu : 1. Faktor Predisposisi a. Faktor Genetik Faktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote. b. Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
  • 6. Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan objek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi) c. Teori Kehilangan Berhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan. d. Teori Kepribadian Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania. e. Teori Kognitif Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan. f. Model Belajar Ketidakberdayaan Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif. g. Model Perilaku Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi dengan lingkungan.
  • 7. h. Model Biologis Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol. 2. Faktor Presipitasi Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis, psikologis dan sosial budaya. a. Faktor Biologis Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma, dan ketidakseimbangan metabolisme. b. Faktor Psikologis Meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta, seseorang dan kehilangan harga diri. c. Faktor Sosial Budaya Meliputi kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan. II. PERILAKU DAN MEKANISME KOPING 1. Perilaku Perilaku yang berhubungan dengan Mania :
  • 8. a. Afektif  Gembira berlebihan (Euphoria)  Harga diri meningkat  Tidak tahan kritik b. Kognitif  Ambisi  Mudah terpengaruh  Mudah beralih perhatian  Waham kebesaran  Ilusi  Flight of ideas  Gangguan penilaian c. Fisik  Dehidrasi  Nutrisi yang tidak adekuat  Berkurang kebutuhan tidur/istrirahat  BB menurun d. Tingkah Laku  Agresif, agitasi, tidak toleran  Hiperaktif
  • 9.  Aktivitas motorik  Kurang bertanggung jawab  Royal  Iritabel atau suka berdebat  Perawatan diri kurang  Tingkah laku seksual yang berlebihan  Bicara bertele-tele 2. Mekanisme Koping Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi, hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan. III. MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH a. Masalah Keperawatan 1. Berduka disfungsional 2. Peningkatan mobilitas fisik 3. Gangguan Pola Tidur 4. Resiko terhadap cedera 5. Defisit perawatan diri
  • 10. Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah : Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi, presipitasi dan perubahan perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien. b. Pohon Masalah Resiko Tinggi cidera Mania Berduka disfungsional IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1. Diagnosa keperawatan a. Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik: Mania b. Gangguan alam perasaan ; Mania berhubungan dengan berduka disfungsional 2. Perencanaan a. Tujuan Keperawatan 1) Tujuan Umum :
  • 11. Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan 2) Tujuan Khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya 2. Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik 3. Klien dapat mengungkapakan perasaanya 4. Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif 5. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya 6. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan Keperawatan 1. Kenalkan diri pada klien 2. Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal 3. Bicara dengan tegas, jelas dan simpati 4. Bersifat hangat dan bersahabat 5. Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
  • 12. TUK 2 : Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik Tindakan Keperawatan 1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik 2. Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat 3. Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut, penataan ruangannyang tidak banyak peralatan 4. Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi, makan, dan lain-lain 5. Bersama klien membuat jadwal kagiatan/aktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi, seperti menyapu, mengepel, dan olahraga 6. Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut 7. Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif 8. Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan 9. Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan 10. Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya TUK 3 :
  • 13. Klien dapat mengungkapakan perasaanya Tindakan Keperawatan 1. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya, perasaan dan pikiran dengan menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang ditetapkan) 3. Berikan respon empati dan menerima klien 4. Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya TUK 4 : Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif Tindakan Keperawatan 1. Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah, kesal, atau sesuatu yang tidak menyenangkan 2. Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan 3. Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan 4. Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi dari cara yang dipilih
  • 14. 5. Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut TUK 5 : Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya Tindakan keperawatan 1. Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien 2. Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat 3. Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania Tindakan Keperawatan 1. Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis, frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol perilaku mania. 2. Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan prinsip 5 benar : benar dosis, waktu, pasien, cara pemberian, dan obat). 3. Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat.