SlideShare a Scribd company logo
Gangguan orientasi realita :
Waham
Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi
Muhammad Rosyidul ‘Ibad, M.Kep
Pokok bahasan
 Gangguan Orientasi Realita : Waham
 Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
 Faktor predisposisi dan presipitasi
 Tanda dan gejala
 Jenis halusinasi dan waham
 SPTK pasien dengan gangguan orientasi realita : halusinasi
dan waham
 Nursing Collaboration
Rentang Respon Neurobiologis
Respon Adaptif Respon maladaptif
• Pikiran logis
• Persepsi akurat
• Emosi konsisten
• Perilaku sesuai
• Mampu
berhubungan
sosial
• Pikiran sesekali
terdistorsi
• Reaksi emosional
berlebih / tdk
bereaksi
• Perilaku aneh
• Gangguan orientasi
realita : waham
• Gangguan persepsi
sensori : halusinasi
Gangguan Orientasi Realita :
Waham
Waham adalah merupakan keyakinan tentang isi pikir
yang tidak sesuai / salah dari realitas eksternal (Stuart,
2013).
Waham adalah suatu keyakinan yang salah,
dipertahankan secara kuat / terus menerus, namun tidak
sesuai dengan kenyataan, dan dipertahankan.
Waham muncul dari fisiologi di dalam otak seseorang,
rangsangan lingkungan saat ini, dan kerangka acuan
seseorang seseorang mengenai dunia (Stuart, 2013).
Masalah orientasi realita pada
waham
Orang (dirinya dan atau orang lain)
Tempat/lingkungan
Situasi
Waktu
Faktor Predisposisi
 Faktor biologis
 Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
 Neurobiologis; Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
 Neurotransmitter ; abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
 Virus paparan virus influensa pada trimester III
 Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal neonatus dan
kanak-kanak
 Faktor psikologis
 Penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien
 Penolakan yang dirasakan dari pengasuh, ibu, atau teman yang bersifat dingin
cemas, tidak sensitif, atau bahkan terlalu melindungi
 Pola asuh masa kanak-kanak tidak adekuat misalnya, tidak ada kasih sayang,
diwarnai kekerasan, ada kekosongan emosi
 Konflik dan kekerasan dalam keluarga (pertengkaran orang tua, aniaya dan
kekerasan rumah tangga)
 Faktor Sosial Budaya
 Kemiskinan
 Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)
 Kehidupan yang terisolasi disertai stres yang menumpuk
Faktor Presipitasi
Kemiskinan
Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan,
kerawanan)
Kehidupan yang terisolasi disertai stres yang
menumpuk
Tanda dan gejala
 Klien berbicara kacau/inkoheren
 Mudah tersinggung
 Mudah curiga
 Sukar berkonsentrasi
 Tidak merasa dirinya sakit
 Kontak mata kurang
 Pemalu
 Tidak kooperatif/sukar bekerja sama
 Aktivitas meningkat
 Mengatakan sedih, putus asa disertai perilaku apatis
 Bicara berbelit-belit
 Penampilan tidak sesuai dan berubah dari biasanya
 Apatis
 Menolak makan
 Cemburu berlebihan
 Merasa dirinya pandai, kaya, penguasa
 Curiga atau klien yakin bahwa segala sesutu yang terjadi di
lingkungannya mempunyai arti khusus bagi dirinya
 Pikiran yang aneh-aneh pada dirinya
12
1. WAHAM AGAMA
2. WAHAM SOMATIK/ HIPOKONDRIK
3. WAHAM KEBESARAN
4. WAHAM CURIGA/ KEJARAN
5. WAHAM NIHILISTIK
6. WAHAM DOSA
7. WAHAM YANG BIZAR :
WAHAM SISIP PIKIR
WAHAM SIAR PIKIR
WAHAM KONTROL PIKIR
13
JENIS - JENIS WAHAM
• WAHAM AGAMA: keyakinan klien yang bertema
agama/kepercayaan yang berlebihan.
• WAHAM SOMATIK/HIPOKONDRIK: keyakinan
klien terhadap tubuhnya ada sesuatu yg tidak beres
seperti ususnya busuk, otaknya mencair, di perut ada
kudanya.
• WAHAM KEBESARAN: keyakinan klien ter hadap
suatu kemampuan, kekuatan, pendidikan, kekayaan atau
kekuatan yang luar biasa.
14
JENIS-JENIS WAHAM ……..
• WAHAM CURIGA: keyakinan klien terhadap
seseorang/kelompok secara berlebihan yg berusaha
merugikan mencederai, menganggu, mengancam, me
mata-matai & membicarakan kejelekan dirinya.
• WAHAM NIHILISTIK: keyakinan klien terhadap
dirinya/ orang lain/ dunia sudah hancur & sesuatunya
tidak ada lagi.
• WAHAM DOSA: keyakinan klien terhadap dirinya
telah/ selalu salah/ berbuat dosa & tidak dpt diampuni
lagi.
15
JENIS-JENIS WAHAM ………..
WAHAM YANG BIZAR :
• WAHAM SISIP PIKIR: keyakinan klien terhadap suatu
pikiran orang lain disisipkan ke dalam pikirannya.
• WAHAM SIAR PIKIR/BROADCASTING: keyakinan
klien bahwa idenya dipakai oleh/ disampaikan pd orang
lain, ia mengetahui apa yg ia pikirkan meski ia tidak
pernah secara nyata mengatakan pd orang
• WAHAM KONTROL PIKIR/PENGARUH:
keyakinan klien bahwa pikiran, emosi & perbuatan
dikontrol/dipengaruhi kekuatan luar.
Pengkajian pada Proses Pikir
 Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara
 Arus pikir
 Koheren : kalimat / pembicaraan dapat dipahami dengan baik
 Inkoheren : kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami
 Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan
 Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan
 Asosiasi longgar: pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya, dan klien tidak menyadarinya
 Flight of Ideas : pembicaraan yang melompat dari satu topik ke topik lainnya masih
ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan
 Bloking : pembicaraan terhenti tiba-tiba berhenti tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali
 Perseverasi : berulang-ulang menceritakan sesuatu ide, tema secara berlebihan
 Logorea : pembicaraan cepat tidak terkontrol
 Neologisme : membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum
 Irelevansi : ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau
dengan hal yang sedang dibicarakan
 Assosiasi bunyi : mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan bunyi
 Main kata-kata : membuat sajak secara tidak wajar
 Afasi : bisa sensorik (tidak mengerti pembicaraan orang lain), motorik
(tidak bisa atau sukar berbicara)
Pengkajian pada isi pikir
 Data didapatkan melalui wawancara
 Obsesi : pikiran yang selalu muncul meski klien berusaha
menghilangkannya
 Phobia : ketakutan yang phatalogis / tidak logis terhadap obyek / situasi
tertentu
 Ekstasi : kegembiraan yang luar biasa
 Fantasi : isi pikiran tentang sesuatu keadaan atau kejadian yang diinginkan
 Bunuh diri : ide bunuh diri
 Ideas of reference : pembicaraan orang lain, benda-benda atau sesuatu
kejadian yang dihubungkan dengan dirinya.
 Pikiran Magis: keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-
hal yang mustahil / diluar kemampuannya
 Preokupasi : pikiran yang terpaku pada satu ide
 Alienasi : perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing
 Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri sendiri
tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukan
 Pesimisme : mempunyai pandangan yang suram mengenai banyak hal dalam
hidupnya
Pengkajian pada bentuk pikir
 Bentuk pikir
 Realistik : cara berpikir sesuai kenyataan / realita
yang ada
 Nonrealistik : cara berpikir yang tidak sesuai dengan
kenyataan
 Autistik : cara berpikir berdasarkan
lamunan/fantasi/halusinasi/wahamnya sendiri
 Dereistik : cara berpikir dimana proses mentalnya
tidak ada sangkut pautnya dengan
kenyataan, logika, atau pengalaman.
Komunikasi pada waham
Tidak menolak dan tidak mendukung terhadap wahamnya
Lakukan orientasi realita -> bawa ke situasi yg lebih
realistis saat ini
Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan (SPTK) Waham
SP Pasien Kelurga
1 • Latih orientasi realita panggil nama, orientasi waktu,
orang, tempat dan lingkungan
• Mengenal masalah waham
• Mengenal cara merawat waham
2 • Latih mengontrol waham dengan minum obat (benar :
jenis, manfaat, dosis, frekwensi, cara, kontinyuitas
benar : jenis, manfaat, dosis, frekwensi, cara,
kontinyuitas)
• Diskusi manfaat manfaat minum obat dan kerugian
jika tidak minum obat
Melatih cara merawat waham
• Bantu orientasi realita
• Minum obat
• Memfasilitasi kebutuhan yang tak
terpenuhi
• Latih kemampuan positif
3 • Latih cara memenuhi kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamnya
• Identifikasi Kekambuhan
• Follow up ke Fasilitas Kesehatan
4 • Gali kemampuan positif yang dimiliki (buat daftar)
• Diskusikan kemampuan positif yang dimiliki
• Melatih kemampuan positif yang dipilih (dari tabel tsb)
Tahapan
Komunikasi
Prainteraksi
Orientasi
Kerja
Terminasi
• Mengeksplorasi perasaan, mendefinisikan harapan
dan mengidentifikasi kecemasan perawat.
• Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri perawat.
• Mengumpulkan data tentang klien.
• BHSP
• Evaluasi dan Validasi
• Kontrak (Topik, Waktu,Tempat)
• Penerapan SP (Strategi Pelaksanaan)
• Beri kesempatan klien bertanya
• Beri penjelasan dan praktikkan jika
mengajarkan tindakan
• Evaluasi Objektif &Subjektif pasien
• Rencana tindak lanjut
• Kontrak selanjutnya (Topik, Waktu,
Tempat)
Persepsi
Merupakan identifikasi dan interpretasi
stimulus berdasarkan pada informasi yang
diterima melalui panca indera
(Pengelihatan, Pendengaran, Pengecapan,
Penciuman, dan Perabaan)
Gangguan Persepsi sensori :
Halusinasi
Distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologis maladaptif. Klien sebenarnya
mengalami distorsi sensori sebagai hal yang nyata
dan meresponnya. (Stuart, 2013)
Pada halusinasi tidak ada stimulus eksternal atau
internal yang diidentifikasi. Halusinasi dapat
muncul dari salah satu panca indera.
Jenis Halusinasi
 Halusinasi pendengaran (70%)
 Halusinasi penglihatan (20%)
 Halusinasi penghidu
 Halusinasi pengecapan
 Halusinasi perabaan (10%)
 Halusinasi kinestetik
Faktor Predisposisi
a.Biologis:
 Herediter atau genetika, riwayat
 penyakit, trauma kepala, dan riwayat
 penggunaan NAPZA.
b. Psikologis
 Kegagalan berulang, korban kekerasan,
 kurangnya kasih sayang, atau
 overprotektif.
c. Sosiobudaya dan lingkungan
 Penolakan yang berulang, sosial ekonomi
 rendah, perceraian, perpisahan, terisolasi
 oleh lingkungan, dan tidak bekerja
Faktor Presipitasi
 Riwayat penyakit infeksi, penyakit
 kronis atau kelainan struktur otak
 Kekerasan dalam keluarga
 Kegagalan-kegagalan dalam hidup
 Kemiskinan
 Adanya aturan atau tuntutan di keluarga atau masyarakat
yang sering tidak sesuai dengan pasien
 Konflik antar masyarakat.
Fase Halusinasi
Fase Situasi
Menyenangkan Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas sedang,
kesepian, rasa bersalah dan takut serta mencoba untuk berfokus
pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan ansietas. Di
sini klien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan
lidah tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, diam dan asyik
Menjijikkan Pada ansietas berat pengalaman sensori menjijikkan dan
menakutkan. Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk
mengambil jarak dirinya dengan sumber yang dipersepsikan.
Halusinasi
menguasai
Pada ansietas berat, klien berhenti menghentikan perlawanan
terhadap halusinasi dan menyerah pada halusinasi tersebut. Di
sini klien sukar berhubungan dengan orang lain
Rumit Terjadi pada panik, pengalaman sensori menjadi mengancam jika
klien tidak mengikuti perintah halusinasi. Di sini terjadi perilaku
kekerasan, agitasi (gelisah), dan menarik diri
Stuart, 2013
Pengkajian Pasien Halusinasi
 Data penting yang perlu didapat:
1.Jenis halusinasi
2. Isi halusinasi
3.Waktu, frekuensi dan situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi
4. Respon pasien terhadap halusinasi
Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan (SPTK) Halusinasi
SP Pasien Kelurga
1 • Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, frekwensi, situasi
dan respon halusinasi pasien
• Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
• Mengenal masalah
halusinasi
• Mengenal cara merawat
halusinasi
2 • Latih mengontrol halusinasi dengan obat (6 benar :
jenis, manfaat, dosis, frekwensi, cara, kontinyuitas)
• Diskusi manfaat manfaat minum obat dan kerugian
jika tidak minum obat
Melatih cara merawat
halusinasi
• Menghardik
• Obat
• Bercakap cakap
• Melakukan kegiatan
terjadwal
3 • Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain
• Identifikasi Kekambuhan
• Follow up ke Fasilitas
Kesehatan
4 • Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian (2 kegiatan yang biasa
dilakukan pasien)
Tahapan
Komunikasi
Prainteraksi
Orientasi
Kerja
Terminasi
• Mengeksplorasi perasaan, mendefinisikan harapan
dan mengidentifikasi kecemasan perawat.
• Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri perawat.
• Mengumpulkan data tentang klien.
• BHSP
• Evaluasi dan Validasi
• Kontrak (Topik, Waktu,Tempat)
• Penerapan SP (Strategi Pelaksanaan)
• Beri kesempatan klien bertanya
• Beri penjelasan dan praktikkan jika
mengajarkan tindakan
• Evaluasi Objektif &Subjektif pasien
• Rencana tindak lanjut
• Kontrak selanjutnya (Topik, Waktu,
Tempat)
Nursing Collaboration in psychopharmaca
Sindrom Psikosis terjadi berkaitan dengan aktifitas neurotransmitter
Peningkatan Dopamine. (Hiperaktifitas Dopaminergik sentral )
Mekanisme kerja Obat antipsikotik tipikal adalah memblokade
Dopamine pada reseptor pasca – sinaptik neuron di otak,
khususnya di sistim limbic dan sistim ekstra pyramidal ( Dopamin
D2 Receptor antagonists ) sehingga efektif untuk gejala POSITIF.
Sedangkan obat antipsikotik baru ( Atypikal) disamping berafinitas
terhadap “ Dopamin D2 Receptors” juga terhadap “ Serotonin 5 HT2
Receptors” ( Serotonin – Dopamin antagonists ), sehingga efektif
juga untuk gejala NEGATIF
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs

More Related Content

Similar to KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs

Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresif' yagami
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Yusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
Yusuf Saktian
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
samsulmuarif39
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ekoprayugo
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Ners Yoyok
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
MuhammadDidikJasaGb
 
Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)
sheghet45
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Warung Bidan
 
SELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptxSELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptx
IfaNofalia1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
KP 5 Perilaku kekerasan.ppt
KP 5 Perilaku kekerasan.pptKP 5 Perilaku kekerasan.ppt
KP 5 Perilaku kekerasan.ppt
rahmiramadhan
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
FadhliKusuma
 
Power point w aham
Power point w ahamPower point w aham
Power point w aham
Arian ArTa
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
Fransiska Oktafiani
 
Kp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopatiKp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopati
Ahmad Muhtar
 

Similar to KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs (20)

Kel. 5 askep depresi
Kel. 5 askep depresiKel. 5 askep depresi
Kel. 5 askep depresi
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
 
Askep depresi kel.6
Askep depresi kel.6Askep depresi kel.6
Askep depresi kel.6
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
 
SELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptxSELF AWARENESS.pptx
SELF AWARENESS.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
KP 5 Perilaku kekerasan.ppt
KP 5 Perilaku kekerasan.pptKP 5 Perilaku kekerasan.ppt
KP 5 Perilaku kekerasan.ppt
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 
Power point w aham
Power point w ahamPower point w aham
Power point w aham
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
 
Kp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopatiKp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopati
 

Recently uploaded

Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
naqarin2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
repyjayanti
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
AndrianiWimarSarasWa1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
SriayuAnisaToip
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
AgungRomadhon3
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
SusiSusanti94678
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
NaufalKhawariz
 

Recently uploaded (20)

Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs

  • 1. Gangguan orientasi realita : Waham Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Muhammad Rosyidul ‘Ibad, M.Kep
  • 2. Pokok bahasan  Gangguan Orientasi Realita : Waham  Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi  Faktor predisposisi dan presipitasi  Tanda dan gejala  Jenis halusinasi dan waham  SPTK pasien dengan gangguan orientasi realita : halusinasi dan waham  Nursing Collaboration
  • 3. Rentang Respon Neurobiologis Respon Adaptif Respon maladaptif • Pikiran logis • Persepsi akurat • Emosi konsisten • Perilaku sesuai • Mampu berhubungan sosial • Pikiran sesekali terdistorsi • Reaksi emosional berlebih / tdk bereaksi • Perilaku aneh • Gangguan orientasi realita : waham • Gangguan persepsi sensori : halusinasi
  • 4.
  • 5. Gangguan Orientasi Realita : Waham Waham adalah merupakan keyakinan tentang isi pikir yang tidak sesuai / salah dari realitas eksternal (Stuart, 2013). Waham adalah suatu keyakinan yang salah, dipertahankan secara kuat / terus menerus, namun tidak sesuai dengan kenyataan, dan dipertahankan. Waham muncul dari fisiologi di dalam otak seseorang, rangsangan lingkungan saat ini, dan kerangka acuan seseorang seseorang mengenai dunia (Stuart, 2013).
  • 6. Masalah orientasi realita pada waham Orang (dirinya dan atau orang lain) Tempat/lingkungan Situasi Waktu
  • 7.
  • 8.
  • 9. Faktor Predisposisi  Faktor biologis  Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.  Neurobiologis; Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic  Neurotransmitter ; abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.  Virus paparan virus influensa pada trimester III  Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal neonatus dan kanak-kanak  Faktor psikologis  Penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien  Penolakan yang dirasakan dari pengasuh, ibu, atau teman yang bersifat dingin cemas, tidak sensitif, atau bahkan terlalu melindungi  Pola asuh masa kanak-kanak tidak adekuat misalnya, tidak ada kasih sayang, diwarnai kekerasan, ada kekosongan emosi  Konflik dan kekerasan dalam keluarga (pertengkaran orang tua, aniaya dan kekerasan rumah tangga)  Faktor Sosial Budaya  Kemiskinan  Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)  Kehidupan yang terisolasi disertai stres yang menumpuk
  • 10. Faktor Presipitasi Kemiskinan Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan) Kehidupan yang terisolasi disertai stres yang menumpuk
  • 11. Tanda dan gejala  Klien berbicara kacau/inkoheren  Mudah tersinggung  Mudah curiga  Sukar berkonsentrasi  Tidak merasa dirinya sakit  Kontak mata kurang  Pemalu  Tidak kooperatif/sukar bekerja sama  Aktivitas meningkat  Mengatakan sedih, putus asa disertai perilaku apatis  Bicara berbelit-belit  Penampilan tidak sesuai dan berubah dari biasanya  Apatis  Menolak makan  Cemburu berlebihan  Merasa dirinya pandai, kaya, penguasa  Curiga atau klien yakin bahwa segala sesutu yang terjadi di lingkungannya mempunyai arti khusus bagi dirinya  Pikiran yang aneh-aneh pada dirinya
  • 12. 12 1. WAHAM AGAMA 2. WAHAM SOMATIK/ HIPOKONDRIK 3. WAHAM KEBESARAN 4. WAHAM CURIGA/ KEJARAN 5. WAHAM NIHILISTIK 6. WAHAM DOSA 7. WAHAM YANG BIZAR : WAHAM SISIP PIKIR WAHAM SIAR PIKIR WAHAM KONTROL PIKIR
  • 13. 13 JENIS - JENIS WAHAM • WAHAM AGAMA: keyakinan klien yang bertema agama/kepercayaan yang berlebihan. • WAHAM SOMATIK/HIPOKONDRIK: keyakinan klien terhadap tubuhnya ada sesuatu yg tidak beres seperti ususnya busuk, otaknya mencair, di perut ada kudanya. • WAHAM KEBESARAN: keyakinan klien ter hadap suatu kemampuan, kekuatan, pendidikan, kekayaan atau kekuatan yang luar biasa.
  • 14. 14 JENIS-JENIS WAHAM …….. • WAHAM CURIGA: keyakinan klien terhadap seseorang/kelompok secara berlebihan yg berusaha merugikan mencederai, menganggu, mengancam, me mata-matai & membicarakan kejelekan dirinya. • WAHAM NIHILISTIK: keyakinan klien terhadap dirinya/ orang lain/ dunia sudah hancur & sesuatunya tidak ada lagi. • WAHAM DOSA: keyakinan klien terhadap dirinya telah/ selalu salah/ berbuat dosa & tidak dpt diampuni lagi.
  • 15. 15 JENIS-JENIS WAHAM ……….. WAHAM YANG BIZAR : • WAHAM SISIP PIKIR: keyakinan klien terhadap suatu pikiran orang lain disisipkan ke dalam pikirannya. • WAHAM SIAR PIKIR/BROADCASTING: keyakinan klien bahwa idenya dipakai oleh/ disampaikan pd orang lain, ia mengetahui apa yg ia pikirkan meski ia tidak pernah secara nyata mengatakan pd orang • WAHAM KONTROL PIKIR/PENGARUH: keyakinan klien bahwa pikiran, emosi & perbuatan dikontrol/dipengaruhi kekuatan luar.
  • 16. Pengkajian pada Proses Pikir  Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara  Arus pikir  Koheren : kalimat / pembicaraan dapat dipahami dengan baik  Inkoheren : kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami  Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan  Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan  Asosiasi longgar: pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, dan klien tidak menyadarinya  Flight of Ideas : pembicaraan yang melompat dari satu topik ke topik lainnya masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan  Bloking : pembicaraan terhenti tiba-tiba berhenti tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali  Perseverasi : berulang-ulang menceritakan sesuatu ide, tema secara berlebihan  Logorea : pembicaraan cepat tidak terkontrol  Neologisme : membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum  Irelevansi : ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau dengan hal yang sedang dibicarakan  Assosiasi bunyi : mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan bunyi  Main kata-kata : membuat sajak secara tidak wajar  Afasi : bisa sensorik (tidak mengerti pembicaraan orang lain), motorik (tidak bisa atau sukar berbicara)
  • 17. Pengkajian pada isi pikir  Data didapatkan melalui wawancara  Obsesi : pikiran yang selalu muncul meski klien berusaha menghilangkannya  Phobia : ketakutan yang phatalogis / tidak logis terhadap obyek / situasi tertentu  Ekstasi : kegembiraan yang luar biasa  Fantasi : isi pikiran tentang sesuatu keadaan atau kejadian yang diinginkan  Bunuh diri : ide bunuh diri  Ideas of reference : pembicaraan orang lain, benda-benda atau sesuatu kejadian yang dihubungkan dengan dirinya.  Pikiran Magis: keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal- hal yang mustahil / diluar kemampuannya  Preokupasi : pikiran yang terpaku pada satu ide  Alienasi : perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing  Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri sendiri tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukan  Pesimisme : mempunyai pandangan yang suram mengenai banyak hal dalam hidupnya
  • 18. Pengkajian pada bentuk pikir  Bentuk pikir  Realistik : cara berpikir sesuai kenyataan / realita yang ada  Nonrealistik : cara berpikir yang tidak sesuai dengan kenyataan  Autistik : cara berpikir berdasarkan lamunan/fantasi/halusinasi/wahamnya sendiri  Dereistik : cara berpikir dimana proses mentalnya tidak ada sangkut pautnya dengan kenyataan, logika, atau pengalaman.
  • 19. Komunikasi pada waham Tidak menolak dan tidak mendukung terhadap wahamnya Lakukan orientasi realita -> bawa ke situasi yg lebih realistis saat ini
  • 20. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) Waham SP Pasien Kelurga 1 • Latih orientasi realita panggil nama, orientasi waktu, orang, tempat dan lingkungan • Mengenal masalah waham • Mengenal cara merawat waham 2 • Latih mengontrol waham dengan minum obat (benar : jenis, manfaat, dosis, frekwensi, cara, kontinyuitas benar : jenis, manfaat, dosis, frekwensi, cara, kontinyuitas) • Diskusi manfaat manfaat minum obat dan kerugian jika tidak minum obat Melatih cara merawat waham • Bantu orientasi realita • Minum obat • Memfasilitasi kebutuhan yang tak terpenuhi • Latih kemampuan positif 3 • Latih cara memenuhi kebutuhan klien yang tidak terpenuhi akibat wahamnya • Identifikasi Kekambuhan • Follow up ke Fasilitas Kesehatan 4 • Gali kemampuan positif yang dimiliki (buat daftar) • Diskusikan kemampuan positif yang dimiliki • Melatih kemampuan positif yang dipilih (dari tabel tsb)
  • 21. Tahapan Komunikasi Prainteraksi Orientasi Kerja Terminasi • Mengeksplorasi perasaan, mendefinisikan harapan dan mengidentifikasi kecemasan perawat. • Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri perawat. • Mengumpulkan data tentang klien. • BHSP • Evaluasi dan Validasi • Kontrak (Topik, Waktu,Tempat) • Penerapan SP (Strategi Pelaksanaan) • Beri kesempatan klien bertanya • Beri penjelasan dan praktikkan jika mengajarkan tindakan • Evaluasi Objektif &Subjektif pasien • Rencana tindak lanjut • Kontrak selanjutnya (Topik, Waktu, Tempat)
  • 22.
  • 23.
  • 24. Persepsi Merupakan identifikasi dan interpretasi stimulus berdasarkan pada informasi yang diterima melalui panca indera (Pengelihatan, Pendengaran, Pengecapan, Penciuman, dan Perabaan)
  • 25. Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi Distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon neurobiologis maladaptif. Klien sebenarnya mengalami distorsi sensori sebagai hal yang nyata dan meresponnya. (Stuart, 2013) Pada halusinasi tidak ada stimulus eksternal atau internal yang diidentifikasi. Halusinasi dapat muncul dari salah satu panca indera.
  • 26. Jenis Halusinasi  Halusinasi pendengaran (70%)  Halusinasi penglihatan (20%)  Halusinasi penghidu  Halusinasi pengecapan  Halusinasi perabaan (10%)  Halusinasi kinestetik
  • 27. Faktor Predisposisi a.Biologis:  Herediter atau genetika, riwayat  penyakit, trauma kepala, dan riwayat  penggunaan NAPZA. b. Psikologis  Kegagalan berulang, korban kekerasan,  kurangnya kasih sayang, atau  overprotektif. c. Sosiobudaya dan lingkungan  Penolakan yang berulang, sosial ekonomi  rendah, perceraian, perpisahan, terisolasi  oleh lingkungan, dan tidak bekerja
  • 28. Faktor Presipitasi  Riwayat penyakit infeksi, penyakit  kronis atau kelainan struktur otak  Kekerasan dalam keluarga  Kegagalan-kegagalan dalam hidup  Kemiskinan  Adanya aturan atau tuntutan di keluarga atau masyarakat yang sering tidak sesuai dengan pasien  Konflik antar masyarakat.
  • 29.
  • 30. Fase Halusinasi Fase Situasi Menyenangkan Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas sedang, kesepian, rasa bersalah dan takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan ansietas. Di sini klien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan lidah tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, diam dan asyik Menjijikkan Pada ansietas berat pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan. Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang dipersepsikan. Halusinasi menguasai Pada ansietas berat, klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan menyerah pada halusinasi tersebut. Di sini klien sukar berhubungan dengan orang lain Rumit Terjadi pada panik, pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien tidak mengikuti perintah halusinasi. Di sini terjadi perilaku kekerasan, agitasi (gelisah), dan menarik diri Stuart, 2013
  • 31. Pengkajian Pasien Halusinasi  Data penting yang perlu didapat: 1.Jenis halusinasi 2. Isi halusinasi 3.Waktu, frekuensi dan situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi 4. Respon pasien terhadap halusinasi
  • 32. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) Halusinasi SP Pasien Kelurga 1 • Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, frekwensi, situasi dan respon halusinasi pasien • Mengajarkan pasien menghardik halusinasi • Mengenal masalah halusinasi • Mengenal cara merawat halusinasi 2 • Latih mengontrol halusinasi dengan obat (6 benar : jenis, manfaat, dosis, frekwensi, cara, kontinyuitas) • Diskusi manfaat manfaat minum obat dan kerugian jika tidak minum obat Melatih cara merawat halusinasi • Menghardik • Obat • Bercakap cakap • Melakukan kegiatan terjadwal 3 • Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain • Identifikasi Kekambuhan • Follow up ke Fasilitas Kesehatan 4 • Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (2 kegiatan yang biasa dilakukan pasien)
  • 33. Tahapan Komunikasi Prainteraksi Orientasi Kerja Terminasi • Mengeksplorasi perasaan, mendefinisikan harapan dan mengidentifikasi kecemasan perawat. • Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri perawat. • Mengumpulkan data tentang klien. • BHSP • Evaluasi dan Validasi • Kontrak (Topik, Waktu,Tempat) • Penerapan SP (Strategi Pelaksanaan) • Beri kesempatan klien bertanya • Beri penjelasan dan praktikkan jika mengajarkan tindakan • Evaluasi Objektif &Subjektif pasien • Rencana tindak lanjut • Kontrak selanjutnya (Topik, Waktu, Tempat)
  • 34. Nursing Collaboration in psychopharmaca Sindrom Psikosis terjadi berkaitan dengan aktifitas neurotransmitter Peningkatan Dopamine. (Hiperaktifitas Dopaminergik sentral ) Mekanisme kerja Obat antipsikotik tipikal adalah memblokade Dopamine pada reseptor pasca – sinaptik neuron di otak, khususnya di sistim limbic dan sistim ekstra pyramidal ( Dopamin D2 Receptor antagonists ) sehingga efektif untuk gejala POSITIF. Sedangkan obat antipsikotik baru ( Atypikal) disamping berafinitas terhadap “ Dopamin D2 Receptors” juga terhadap “ Serotonin 5 HT2 Receptors” ( Serotonin – Dopamin antagonists ), sehingga efektif juga untuk gejala NEGATIF