SlideShare a Scribd company logo
Setiyo adi nugroho
 Who 2006 mengungkapkan bahwa 20 juta
penduduk indonesia mengalami gangguan
jiwa, dimana panik dan cemas adalah
gangguan paling ringan
 Riskesdas 2007 dari 1000 penduduk
indonesia 4-5 diantaranya gangguan jiwa
berat
 Meskipun gangguan jiwa tidak menyebabkan
kematian secara langsung  tidak produktif &
tergantung orang lain
Sekumpulan gangguan fungsi pikir, emosi,
perilaku dan sosialisasi dengan orang
sekitar (who 2001)
Respon maladatif individu berupa
perubahan pada fungsi psikologis atau
perilaku yang tidak sesuai dengan norma
lokal dan budaya setempat yang
menyebabkan timbulnya penderitaan dan
hambatan dalam melakukan peran
sosialnya (dewi 2010).
Survey the national institute of mental
nursing health’s 10.000 orang yang pernah
melakukan perilaku kekerasan 37%
pengguna penyalahgunaan zat , 24,6%
alkoholik, 12,7%skizoprenia, 11,7
gangguan depresi berat, 11% gangguan
bipolar, dan 2,1% tanpa gangguan.
Respon maladatif dari marah
Marah adalah perasaan jengkel /
perasaan tidak menyenangkan yang
merupakan bagian dalam kehidupan
sehari-hari.
PK ditandai melanggar hak-hak orang lain,
melakukan tindakan kekerasan fisik dan
verbal, merasa dirinya tinggi lebih kuat dari
orang lain.
 Amarah
• Marah perilaku agresif
 Faktor Biologis
 Kesenjangan Generasi
• Adanya perbedaan atau jurang pemisah (Gap) antara
generasi anak dengan orang tuanya
 Lingkungan (kemiskinan & anonimitas;
pengaruh kota besar, suhu)
 Peran Belajar Model Kekerasan  broken
home. tv
 Frustrasi
 Proses pendisiplinan yang keliru
 Assertif adalah mengungkapkan marah tanpa menyakiti,
melukai perasaan orang lain, atau tanpa merendahkan harga
diri orang lain.
 Frustasi adalah respons yang timbul akibat gagal mencapai
tujuan atau keinginan. Frustasi dapat dialami sebagai suatu
ancaman dan kecemasan.
 Pasif adalah respons dimana individu tidak mampu
mengungkapkan perasaan yang dialami.
 Agresif merupakan perilaku yang menyertai marah namun
masih dapat dikontrol oleh individu. Orang agresif biasanya
tidak mau mengetahui hak orang lain..
 Mengamuk adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat
disertai kehilangan kontrol diri. Pada keadaan ini individu
dapat merusak dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
 Perubahan fisiologik : Tekanan darah meningkat,
denyut nadi dan pernapasan meningkat, pupil
dilatasi, tonus otot meningkat, mual, frekuensi
buang air besar meningkat, kadang-kadang
konstipasi, refleks tendon tinggi.
 Perubahan emosional : Mudah tersinggung , tidak
sabar, frustasi, ekspresi wajah nampak tegang,
bila mengamuk kehilangan kontrol diri.
 Perubahan perilaku : Agresif pasif, menarik diri,
bermusuhan, sinis, curiga, mengamuk, nada suara
keras dan kasar
Kesadaran Diri
Pendidikan Klien
Latihan Asertif
Komunikasi
Perubahan Lingkungan
Tindakan Perilaku
Psikofarmakologi
 Perawat harus menyadari bahwa stres yang
dihadapinya dapat mempengaruhi
komunikasinya dengan klien. Bila perawat
tersebut merasa letih, cemas, marah, atau
apatis maka akan sulit baginya untuk
membuat klien tertarik. Perawat juga harus
terus-menerus meningkatkan kesadaran
dirinya dan melakukan supervisi dengan
memisahkan antara masalah pribadi dan
masalah klien.
 Pendidikan yang diberikan mengenai cara
berkomunikasi dan cara mengekspresikan
marah yang tepat. Banyak klien yang
mengalami kesulitan mengekspresikan
perasaannya, kebutuhan, hasrat, dan bahkan
kesulitan mengomunikasikannya semua ini
kepada orang lain. Jadi dengan perawat
berkomunikasi diharapkan agar klien mau
mengekspresikan perasaannya, lalu perawat
menilai apakah respon yang diberikan klien
adaptif atau maladaptif.
Berkomunikasi secara langsung dengan
setiap orang.
Mengatakan ‘tidak’ untuk sesuatu yang
tidak beralasan
Sanggup melakukan komplain
Mengekspresikan penghargaan dengan
tepat
 Bersikap tenang
 Bicara lembut
 Bicara tidak dengan cara menghakimi
 Bicara netral dan dengan cara yang konkrit
 Tunjukkan respek pada klien
 Hindari intensitas kontak mata langsung
 Demonstrasikan cara mengontrol situasi tanpa
kesan berlebihan
 Fasilitasi pembicaraan klien
 Dengarkan klien
 Jangan terburu-buru menginterpretasikan
 Jangan buat janji yang tidak dapat perawat tepati.
Unit perawatan sebaiknya menyediakan
berbagai aktivitas seperti: membaca, grup
program yang dapat mengurangi perilaku
klien yang tidak sesuai dan meningkatkan
adaptasi sosialnya.
Pada dasarnya membuat kontrak dengan
klien mengenai perilaku yang dapat
diterima dan yang tidak dapat diterima,
konsekuensi yang didapat bila kontrak
dilanggar, dan apa saja kontribusi perawat
selama perawatan.
Antianxiety dan Sedative-Hipnotics. Obat-
obatan ini dapat mengendalikan agitasi
yang akut.
Benzodiazepines seperti Lorazepamdan Cl
onazepam, sering digunakan dalam
kedaruratan psikiatrik untuk menenangkan
perlawanan klien
 Identifikasi pemimpin tim krisis. Sebaiknya dari perawat karena yang
bertanggung jawab selama 24 jam.
 Bentuk tim krisis. Meliputi dokter, perawat, dan konselor.
 Beritahu petugas keamanan jika perlu. Ketua tim harus menjelaskan apa
saja yang menjadi tugasnya selama penanganan klien.
 Jauhkan klien lain dari lingkungan.
 Lakukan pengekangan, jika memungkinkan.
 Pikirkan suatu rencana penanganan krisis dan beritahu tim.
 Tugaskan anggota tim untuk mengamankan anggota tubuh klien.
 Jelaskan perlunya intervensi tersebut kepada klien dan upayakan unhtuk
kerja sama.
 Pengekangan klien jika diminta oleh ketua tim krisis. Ketua tim harus segera
mengkaji situasi lingkungan sekitar untuk tetap melindungi keselamatan
klien dan timnya.
 Berikan obat jika diinstruksikan.
 Pertahankan pendekatan yang tenang dan konsisten terhadap klien.
 Tinjau kembali intervensi penanganan krisis dengan tim krisis.
 Proses kejadian dengan klien lain dan staf harus tepat.
 Secara bertahap mengintegrasikan kembali klien dengan lingkungan.
 Merupakan tindakan keperawatan yang
terakhir. Ada dua macam, pengekangan fisik
secara mekanik (menggunakan manset, sprei
pengekang) atau isolasi (menempatkan klien
dalam suatu ruangan dimana klien tidak
dapat keluar atas kemauannya sendiri)
 Jenis pengekangan mekanik:
• Camisoles (jaket pengekang)
• Manset untuk pergelangan tangan
• Manset untuk pergelangan kaki
• Menggunakan sprei
 Indikasi pengekangan:
• Perilaku amuk yang membahayakan diri sendiri atau
orang lain
• Perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan dengan
pengobatan
• Ancaman terhadap integritas fisik yang berhubungan
dengan penolakan klien untuk istirahat, makan, dan
minum
• Permintaan klien untuk pengendalian perilaku
eksternal. Pastikan tindakan ini telah dikaji dan
berindikasi terapeutik.

 salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada
alam perasaan, (affective atau mood disorder)
yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,
ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna,
putus asa (Dadang Hawari, 2001).
 Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang
berlebihan, murung tidak bersemangat, merasa tak
berguna, merasa tak berharga, merasa kosong
dan tak ada harapan berpusat pada kegagalan
dan bunuh diri, sering disertai ide dan pikiran
bunuh diri klien tidak berniat pada pemeliharaan
diam dan aktivitas sehari-hari (Budi Anna Kaliat,
1996).
Kekecewaan
Kurang Rasa Harga Diri
Pembagian yang tidak Adil (komparasi)
Penyakit
Penolakan
Aktivitas Mental yang Berlebihan
gejala fisik dari depresi yaitu gangguan
tidur, kelesuan fisik, hilangnya nafsu
makan dan penyakit fisik yang ringan
Gejala emosional dari depresi yaitu
kehilangan kasih sayang, kesedihan,
hilangnya kekuatan, hilangnya
konsentrasi, rasa bersalah, permusuhan
dan hilangnya harapan
 Depresi ringan
- Adanya rasa sedih
- Perubahan proses pikir
 Depresisedang
- Afek murung, marah, menangis
- Proses pikir; perhatian sempit, berpikir lambat,
ragu dan putus asa
- Sensasi somatis dan aktivitas motorik; bicara
gerak lambat, mengeluh sakit kepala dan dada,
tugas terasa berat
- Sosial: menarik diri, mudah tersinggung
Depresi berat
- Mempunyai 2 episode yg berlawanan
(depresi, mania)
- Gangguan afek: pandangan kosong,
hampa, murung, putus asa, inisiatif
berkurang
- Gangguan proses pikir: halusinasi,
waham, konsentrasi munurun, pikiran
merusak diri
- Sensasi somatik dan aktivitas morotik:
diam dlm waktu yg lama, hiperaktif,
• Perasaan hati yg tinggi,
meluas
• Tidak mengenal lelah
• Hiperaktif
• Perilaku tidak terkontrol
• Keadaan berat---panik
 Gangguan afek emosi: euforia, suka
humor, HD meningkat, tidak mau
kritik,rasa malu/bersalah berkurang
 Gangguan proses pikir: ambisius, pikiran
mudah pecah, flight of idea, waham
kebesaran
 Gangguan fisik: dehidrasi, nutrisi
berkurang, BB turun
 Perubahan tingkah laku: agresif, mudah
tersinggung, suka berdebat, mudah
marah, kebersihan diri berkurang
 Episode depresi sebelumnya
 Riwayat keluarga ttg depresi
 Percobaan bunuh diri sebelumnya
 Jenis kelamin wanita
 Masa post partum
 Komorbiditas medik
 Kurang dukungan sosial
 Peristiwa kehidupan yg penuh stres
 Riwayat penganiayaan seksual
 Penyalahgunaan zat
- Gangguan perilaku motorik/aktivitas
intolerance
- Gangguan perawatan diri
- Gang. Hubungan interpersonal
- Gangguan isi pikir
- Klien dapat terlindung dr
kecelakaan/cidera
- Klien dpt terpenuhi kebutuhan
sehari-hari
- Klien dapat memenuhi kebersihan
 Depresi ditunjukkan pada potensial bunuh
diri
 Mania; menghindari ancaman kecelakaan
 Keduanya ditempatkan pada tempat yang
aman
Depresi: menarik diri, respon
berkurang!!!!
Intervensi perawat: bicara jelas dan
lambat, sikap empati, hangat dan
menerima, bei waktu klien untuk
berpikir
Mania: senang bicara, konsentrasi
menurun!!!
Intervensi perawat: bicara sederhana,
jelas dan kontrol lingkungan. Teknik
komunikasi Focusing
- Pada klien depresi sulit
mengekpresikan perasaan
- Intervensi perawat: dorong untuk
ekspresikan perasaan, bantu untuk
analisa, sadari perasaan, bersama klien
selesaikan masalah
Kognitif
- Klien depresi : perasaan negatif ttg diri-
-- harga diri rendah
- Intervensi perawat: mengganti pikiran
negatif---positif, meningkatkan kontrol
diri, meningkatkan harga diri
Perilaku
- Mengaktifkan klien: diarahkan pada
tujuan yg realitas, beri pujian atas
perilaku yg konstruktif
- Kaji kemampuan, dukungan dan minat
- Bimbing klien untuk melakukan hub
interpersonal
- Beri umpan balik
- Dorong klien untuk hub sosial yg lebih luas
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx

More Related Content

Similar to Kegawatdaruratan psikiatri.pptx

Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaBentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaMusa Hutauruk
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
effarahman
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresif' yagami
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
GemmaAyu2
 
Asuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaAsuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan mania
Emyel Emyel
 
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalilLaporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Siti Subekti
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
FadhliKusuma
 
kecemasan.pptx
kecemasan.pptxkecemasan.pptx
kecemasan.pptx
BybaMelda
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
monaarman
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx
marsiwaru
 
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormalDissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Syafika Ariff
 
GERONTIK.ppt
GERONTIK.pptGERONTIK.ppt
GERONTIK.ppt
JokoSriPujianto
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
zaky34
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
sawir ana
 
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatanPengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Rosly Darasid darasid
 

Similar to Kegawatdaruratan psikiatri.pptx (20)

Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaBentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
 
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 5 askep depresi  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 5 askep depresi
Kel. 5 askep depresiKel. 5 askep depresi
Kel. 5 askep depresi
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
 
Adiksi
AdiksiAdiksi
Adiksi
 
Asuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaAsuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan mania
 
Laporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalilLaporan resume kuliah.bp.jalil
Laporan resume kuliah.bp.jalil
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 
kecemasan.pptx
kecemasan.pptxkecemasan.pptx
kecemasan.pptx
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx
 
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormalDissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
 
GERONTIK.ppt
GERONTIK.pptGERONTIK.ppt
GERONTIK.ppt
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
 
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatanPengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 

Recently uploaded (20)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx

  • 2.  Who 2006 mengungkapkan bahwa 20 juta penduduk indonesia mengalami gangguan jiwa, dimana panik dan cemas adalah gangguan paling ringan  Riskesdas 2007 dari 1000 penduduk indonesia 4-5 diantaranya gangguan jiwa berat  Meskipun gangguan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung  tidak produktif & tergantung orang lain
  • 3. Sekumpulan gangguan fungsi pikir, emosi, perilaku dan sosialisasi dengan orang sekitar (who 2001) Respon maladatif individu berupa perubahan pada fungsi psikologis atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan budaya setempat yang menyebabkan timbulnya penderitaan dan hambatan dalam melakukan peran sosialnya (dewi 2010).
  • 4. Survey the national institute of mental nursing health’s 10.000 orang yang pernah melakukan perilaku kekerasan 37% pengguna penyalahgunaan zat , 24,6% alkoholik, 12,7%skizoprenia, 11,7 gangguan depresi berat, 11% gangguan bipolar, dan 2,1% tanpa gangguan.
  • 5. Respon maladatif dari marah Marah adalah perasaan jengkel / perasaan tidak menyenangkan yang merupakan bagian dalam kehidupan sehari-hari. PK ditandai melanggar hak-hak orang lain, melakukan tindakan kekerasan fisik dan verbal, merasa dirinya tinggi lebih kuat dari orang lain.
  • 6.  Amarah • Marah perilaku agresif  Faktor Biologis  Kesenjangan Generasi • Adanya perbedaan atau jurang pemisah (Gap) antara generasi anak dengan orang tuanya  Lingkungan (kemiskinan & anonimitas; pengaruh kota besar, suhu)  Peran Belajar Model Kekerasan  broken home. tv  Frustrasi  Proses pendisiplinan yang keliru
  • 7.  Assertif adalah mengungkapkan marah tanpa menyakiti, melukai perasaan orang lain, atau tanpa merendahkan harga diri orang lain.  Frustasi adalah respons yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau keinginan. Frustasi dapat dialami sebagai suatu ancaman dan kecemasan.  Pasif adalah respons dimana individu tidak mampu mengungkapkan perasaan yang dialami.  Agresif merupakan perilaku yang menyertai marah namun masih dapat dikontrol oleh individu. Orang agresif biasanya tidak mau mengetahui hak orang lain..  Mengamuk adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri. Pada keadaan ini individu dapat merusak dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
  • 8.  Perubahan fisiologik : Tekanan darah meningkat, denyut nadi dan pernapasan meningkat, pupil dilatasi, tonus otot meningkat, mual, frekuensi buang air besar meningkat, kadang-kadang konstipasi, refleks tendon tinggi.  Perubahan emosional : Mudah tersinggung , tidak sabar, frustasi, ekspresi wajah nampak tegang, bila mengamuk kehilangan kontrol diri.  Perubahan perilaku : Agresif pasif, menarik diri, bermusuhan, sinis, curiga, mengamuk, nada suara keras dan kasar
  • 9. Kesadaran Diri Pendidikan Klien Latihan Asertif Komunikasi Perubahan Lingkungan Tindakan Perilaku Psikofarmakologi
  • 10.  Perawat harus menyadari bahwa stres yang dihadapinya dapat mempengaruhi komunikasinya dengan klien. Bila perawat tersebut merasa letih, cemas, marah, atau apatis maka akan sulit baginya untuk membuat klien tertarik. Perawat juga harus terus-menerus meningkatkan kesadaran dirinya dan melakukan supervisi dengan memisahkan antara masalah pribadi dan masalah klien.
  • 11.  Pendidikan yang diberikan mengenai cara berkomunikasi dan cara mengekspresikan marah yang tepat. Banyak klien yang mengalami kesulitan mengekspresikan perasaannya, kebutuhan, hasrat, dan bahkan kesulitan mengomunikasikannya semua ini kepada orang lain. Jadi dengan perawat berkomunikasi diharapkan agar klien mau mengekspresikan perasaannya, lalu perawat menilai apakah respon yang diberikan klien adaptif atau maladaptif.
  • 12. Berkomunikasi secara langsung dengan setiap orang. Mengatakan ‘tidak’ untuk sesuatu yang tidak beralasan Sanggup melakukan komplain Mengekspresikan penghargaan dengan tepat
  • 13.  Bersikap tenang  Bicara lembut  Bicara tidak dengan cara menghakimi  Bicara netral dan dengan cara yang konkrit  Tunjukkan respek pada klien  Hindari intensitas kontak mata langsung  Demonstrasikan cara mengontrol situasi tanpa kesan berlebihan  Fasilitasi pembicaraan klien  Dengarkan klien  Jangan terburu-buru menginterpretasikan  Jangan buat janji yang tidak dapat perawat tepati.
  • 14. Unit perawatan sebaiknya menyediakan berbagai aktivitas seperti: membaca, grup program yang dapat mengurangi perilaku klien yang tidak sesuai dan meningkatkan adaptasi sosialnya.
  • 15. Pada dasarnya membuat kontrak dengan klien mengenai perilaku yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima, konsekuensi yang didapat bila kontrak dilanggar, dan apa saja kontribusi perawat selama perawatan.
  • 16. Antianxiety dan Sedative-Hipnotics. Obat- obatan ini dapat mengendalikan agitasi yang akut. Benzodiazepines seperti Lorazepamdan Cl onazepam, sering digunakan dalam kedaruratan psikiatrik untuk menenangkan perlawanan klien
  • 17.  Identifikasi pemimpin tim krisis. Sebaiknya dari perawat karena yang bertanggung jawab selama 24 jam.  Bentuk tim krisis. Meliputi dokter, perawat, dan konselor.  Beritahu petugas keamanan jika perlu. Ketua tim harus menjelaskan apa saja yang menjadi tugasnya selama penanganan klien.  Jauhkan klien lain dari lingkungan.  Lakukan pengekangan, jika memungkinkan.  Pikirkan suatu rencana penanganan krisis dan beritahu tim.  Tugaskan anggota tim untuk mengamankan anggota tubuh klien.  Jelaskan perlunya intervensi tersebut kepada klien dan upayakan unhtuk kerja sama.  Pengekangan klien jika diminta oleh ketua tim krisis. Ketua tim harus segera mengkaji situasi lingkungan sekitar untuk tetap melindungi keselamatan klien dan timnya.  Berikan obat jika diinstruksikan.  Pertahankan pendekatan yang tenang dan konsisten terhadap klien.  Tinjau kembali intervensi penanganan krisis dengan tim krisis.  Proses kejadian dengan klien lain dan staf harus tepat.  Secara bertahap mengintegrasikan kembali klien dengan lingkungan.
  • 18.  Merupakan tindakan keperawatan yang terakhir. Ada dua macam, pengekangan fisik secara mekanik (menggunakan manset, sprei pengekang) atau isolasi (menempatkan klien dalam suatu ruangan dimana klien tidak dapat keluar atas kemauannya sendiri)  Jenis pengekangan mekanik: • Camisoles (jaket pengekang) • Manset untuk pergelangan tangan • Manset untuk pergelangan kaki • Menggunakan sprei
  • 19.  Indikasi pengekangan: • Perilaku amuk yang membahayakan diri sendiri atau orang lain • Perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan dengan pengobatan • Ancaman terhadap integritas fisik yang berhubungan dengan penolakan klien untuk istirahat, makan, dan minum • Permintaan klien untuk pengendalian perilaku eksternal. Pastikan tindakan ini telah dikaji dan berindikasi terapeutik. 
  • 20.  salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alam perasaan, (affective atau mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa (Dadang Hawari, 2001).  Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung tidak bersemangat, merasa tak berguna, merasa tak berharga, merasa kosong dan tak ada harapan berpusat pada kegagalan dan bunuh diri, sering disertai ide dan pikiran bunuh diri klien tidak berniat pada pemeliharaan diam dan aktivitas sehari-hari (Budi Anna Kaliat, 1996).
  • 21. Kekecewaan Kurang Rasa Harga Diri Pembagian yang tidak Adil (komparasi) Penyakit Penolakan Aktivitas Mental yang Berlebihan
  • 22. gejala fisik dari depresi yaitu gangguan tidur, kelesuan fisik, hilangnya nafsu makan dan penyakit fisik yang ringan Gejala emosional dari depresi yaitu kehilangan kasih sayang, kesedihan, hilangnya kekuatan, hilangnya konsentrasi, rasa bersalah, permusuhan dan hilangnya harapan
  • 23.  Depresi ringan - Adanya rasa sedih - Perubahan proses pikir  Depresisedang - Afek murung, marah, menangis - Proses pikir; perhatian sempit, berpikir lambat, ragu dan putus asa - Sensasi somatis dan aktivitas motorik; bicara gerak lambat, mengeluh sakit kepala dan dada, tugas terasa berat - Sosial: menarik diri, mudah tersinggung
  • 24. Depresi berat - Mempunyai 2 episode yg berlawanan (depresi, mania) - Gangguan afek: pandangan kosong, hampa, murung, putus asa, inisiatif berkurang - Gangguan proses pikir: halusinasi, waham, konsentrasi munurun, pikiran merusak diri - Sensasi somatik dan aktivitas morotik: diam dlm waktu yg lama, hiperaktif,
  • 25. • Perasaan hati yg tinggi, meluas • Tidak mengenal lelah • Hiperaktif • Perilaku tidak terkontrol • Keadaan berat---panik
  • 26.  Gangguan afek emosi: euforia, suka humor, HD meningkat, tidak mau kritik,rasa malu/bersalah berkurang  Gangguan proses pikir: ambisius, pikiran mudah pecah, flight of idea, waham kebesaran  Gangguan fisik: dehidrasi, nutrisi berkurang, BB turun  Perubahan tingkah laku: agresif, mudah tersinggung, suka berdebat, mudah marah, kebersihan diri berkurang
  • 27.  Episode depresi sebelumnya  Riwayat keluarga ttg depresi  Percobaan bunuh diri sebelumnya  Jenis kelamin wanita  Masa post partum  Komorbiditas medik  Kurang dukungan sosial  Peristiwa kehidupan yg penuh stres  Riwayat penganiayaan seksual  Penyalahgunaan zat
  • 28. - Gangguan perilaku motorik/aktivitas intolerance - Gangguan perawatan diri - Gang. Hubungan interpersonal - Gangguan isi pikir
  • 29. - Klien dapat terlindung dr kecelakaan/cidera - Klien dpt terpenuhi kebutuhan sehari-hari - Klien dapat memenuhi kebersihan
  • 30.  Depresi ditunjukkan pada potensial bunuh diri  Mania; menghindari ancaman kecelakaan  Keduanya ditempatkan pada tempat yang aman
  • 31. Depresi: menarik diri, respon berkurang!!!! Intervensi perawat: bicara jelas dan lambat, sikap empati, hangat dan menerima, bei waktu klien untuk berpikir Mania: senang bicara, konsentrasi menurun!!! Intervensi perawat: bicara sederhana, jelas dan kontrol lingkungan. Teknik komunikasi Focusing
  • 32. - Pada klien depresi sulit mengekpresikan perasaan - Intervensi perawat: dorong untuk ekspresikan perasaan, bantu untuk analisa, sadari perasaan, bersama klien selesaikan masalah
  • 33. Kognitif - Klien depresi : perasaan negatif ttg diri- -- harga diri rendah - Intervensi perawat: mengganti pikiran negatif---positif, meningkatkan kontrol diri, meningkatkan harga diri Perilaku - Mengaktifkan klien: diarahkan pada tujuan yg realitas, beri pujian atas perilaku yg konstruktif
  • 34. - Kaji kemampuan, dukungan dan minat - Bimbing klien untuk melakukan hub interpersonal - Beri umpan balik - Dorong klien untuk hub sosial yg lebih luas