SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
TN. D DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANGAN MURAI A RSJ SOEPRAPTO BENGKULU
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI KEPERAWATAN CURUP
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gangguan kejiwaan atau skizofrenia adalah suatu gangguan
psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang
ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas seperti
kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri.
Skizofrenia Tipe I ditandai dengan menonjolnya gejala-gejala
positif seperti halusinasi, delusi, dan asosiasi longgar,
sedangkan pada Skizofrenia Tipe II ditemukan gejala-gejala
negatif seperti penarikan diri, apatis, dan perawatan diri yang
buruk (Forum Sains Indonesia, 2010).
• Penderita gangguan jiwa skizoprenia paranoid
( f.20.0 ) bulan januari tahun 2013 mencapai
56 orang pasien di RSJ Soeprapto Bengkulu,
dan menjadi 48 orang pada bulan februari
tahun 2013. Selama kelompok praktek
dimurai A kelompok menemukan ada 30
pasien yang mengalami isolasi sosial dari 40
pasien.
• Dari data diatas kelompok tertarik untuk
mengangkat masalah tentang isolasi sosial
diruangan murai A.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Skizofrenia
1.Pengertian
Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan
variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan
perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau
deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang
tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik
dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 1997; 46).
B. Konsep Dasar Isolasi Sosial
1. Pengertian
Menurut Townsend M.C (1988) Isolasi social
merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh
seseorang karena orang lain dianggap menyatakan
sikap negative dan mengancam bagi dirinya.
Sedangkan menurut DEPKES RI (1989) penarikan diri
atau withdrawal merupakan suatu tindakan
melapaskan diri, baik perhatian maupun minatnya
terhadap lingkungan sosial secara langsung yang
bersifat sementara atau menetap.
2. Etiologi
Isolasi social menarik diri sering disebabkan oleh kurangnya rasa
percaya pada orang lain, perasaan panik, regresoi ke tahap
perkembangan sebelumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa
lampau, perkembangan ego yang lemah serta represi rasa takut Data
subjektif :
• Mengkritik diri sendiri atau orang lain
• Perasaan tidak mampu
• Rasa bersalah
• Sikap negative pada diri sendiri
• Sikap pesimis pada kehidupan
Data Objektif :
• Produktifitas menurun
• Prilaku deskruktif pada diri sendiri
• Menarik diri dari hubungan social
• Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
• Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
3. Tanda dan Gejala
Data subjektif
• Mengungkapkan perasaan tidak berguna, penolakan
oleh lingkungan
• Mengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang
dimiliki
Data objektif
• Tempat menyendiri dalam ruangan
• Tidak berkomunikasi, menarik diri
• Tidak melakukan kontak mata
• Tampak sedih, efek datar
• Posisi meringkuk ditempat tidur dengan punggung
menghadap ke
• Pohon Masalah
Daftar masalah keperawatan:
• Isolasi sosial
• Gangguan konsep diri : harga diri rendah
• Resiko Perubahan sensori persepsi : halusinasi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
I. Pengkajian
• Ruang perawatan :
Murai A Rumah Sakit Jiwa
Soeprapto Bengkulu.
• Tanggal rawat: 19 Maret
2013
• Tanggal pengkajian : 25
maret 2013
• No R.M : 02 53 86
Identitas klien
• Nama : Tn. D
• Umur : 38 tahun
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Tidak kerja
• Alamat : Ds. Campur sari,
kec.Megang sakti, kab. Musi
Rawas Lubuklinggau,
Sumsel.
Identitas penanggung jawab
• Nama : Ny. S
• Umur : 35 tahun
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Swasta
• Alamat : Ps.campur sari,
Kec megang sakti, Kab. Musi
rawas Lubuklinggau,
Sumatera Selatan
• Hubungan dengan klien : Istri
II. Alasan masuk rumah sakit
Klien masuk rumah sakit jiwa
soeprapto daerah bengkulu di
antar oleh Ny. S, istri dari Tn. D
pada tanggal 19 maret 2013 klien
merupakan pasien ulangan
dengan alasan mondar – mandir,
emosi labil, mengoceh sendiri,
Os malas minum obat dan tidur
(kurang).
saat pengkajian tanggal 25 maret
2013,Tn. D nampak murung dan
jarang berinteraksi dengan orang
lain, Os tidak bisa berkomunikasi
dengan jelas, os kurang
kooperatif dan afek klien datar
saat di ajak bicara dan tatapan
mata (tidak ada)
Masalah keperawatan :
•Isolasi sosial
•Resiko perilaku kekerasan
•Gangguan komunikasi verbal
•Resiko PSP hallusinasi
•Penatalaksanaan regimen therapeutik
inefektif
•Koping individu tidak efektif
III. Faktor Predisposisi
• Gangguan jiwa yang di alami oleh klien
sudah di derita sejak beberapa tahun
yang lalu, klien jarang berinteraksi
dengan orang lain, baik dengan tetangga
maupun teman dekat. Klien mengatakan
pernah dipukul oleh kakak nya 2 bulan
yang lalu. klien juga pernah masuk RSJ
pada tanggal 1 juni 2011 dan keluar
tanggal 28 juli 2011
• Klien keluar dari RSJ dan putus obat, klien
mengatakan malas minum obat.
• Klien mengatakan tidak ada anggota
keluarga nya yang mengalami gangguan
jiwa.
IV. Pemeriksaan fisik
Pada saat pengkajian
tingkat kesadaran klien
penuh tetapi klien kurang
peka terhadap lingkungan
(apatis)
Tanda – tanda vital
• tekanan darah : 120/ 80
mmHg
• nadi : 80 x/mnt
• suhu : 36,5 oc
• pernafasan : 20 x/
mnt
• tinggi badan : 162 cm
• berat badan : 65 kg
Genogram
klien empat bersaudara tiga orang
laki-laki dan satu orang
perempuan. Klien merupakan
anak pertama dan tinggal bersama
dengan saudara dan orang tuanya
dan klien sudah menikah.
2. Konsep diri
– Citra tubuh
• Klien tidak merasa ada kekurangan dalam tubuhnya
– Identitas
• Klien merupakan seorang laki- laki dengan pendidikan
terakhir sekolah menengah pertama (SMP), dan sebagai
seorang laki-laki klien merasa tidak mampu memimpin
keluarganya.
– Peran
• Klien merasa gagal menjadi pemimpin rumah tangga.
– Ideal diri
• Klien mengatakan ingin pulang dan memancing lagi.
– Harga diri
• Klien tidak menjawab ( tanpa respon ), klien menunduk
dan kontak mata kurang,
Masalah keperawatan : Harga diri rendah.
3. Hubungan sosial
-Orang terdekat di rumah
• Klien mengatakan dekat dengan ibu nya, klien merasa
tenang dan tidak takut ketika dekat dengan ibunya.
-Peran serta dalam masyarakat
• Klien sebagai anggota masyarakat, tidak pernah
menerima suatu jabatan dalam masyarakat. Klien
hanya sebagai warga biasa dalam masyarakat.
Sedangkan peran serta klien di rumah sakit tidak ada,
karena klien lebih sering menyendiri.
-Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
• Klien mengatakan kurang bisa bergaul dan lebih banyak
diam. Karena klien merasa orang lain sulit untuk
mengerti dengan apa yang ia ucapkan.
4. Status mental
• Penampilan
Pada saat di observasi klien nampak tak bersih,
meskipun klien mandi namun klien hanya menyiram
tubuh nya dengan air saja tanpa menggunakan sabun.
Klien juga jarang menggosok gigi dan keramas dengan
menggunakan shampoo. Gigi dan gusi klien terlihat
hitam dan kotor dan banyak bekas makanan yang
menyangkut di gigi, pakaian yang di gunakan oleh
klien sesuai namun tidak bersih. Kulit klien di penuhi
oleh daki dan rambut klien berbau, kuku klien panjang
dan kotor.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri.
• Pembicaraan
Klien terlihat banyak diam dan jarang berinteraksi dengan
teman-teman satu kamarnya, klien hanya berkumpul jika
sedang merokok saja. Klien jarang mengobrol dengan teman
satu kamarnya, klien sulit berkomunikasi karena ucapan
klien sulit di mengerti oleh orang lain.
Masalah keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal.
• Aktivitas motorik
Klien terlihat lesu dan kurang bersemangat, klien
Nampak bingung dan sering menyendiri, klien kurang
kooperatif saat di ruangan dan jarang bergaul dengan
teman – teman satu kamarnya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
• Alam perasaan
Klien mengatakan sedih karena ingin pulang, klien mengatakan
bahwa ia sering di pukul kakanya sehingga klien malas bergaul.
Masalah keperawatan : - Isolasi Sosial
- Koping Keluarga Inefektif
• Afek
Afek klien tumpul klien hanya bereaksi jika ada stimulasi yang kuat.
Contohnya : jika klien di ajak bicara klien lebih banyak diam dan
walaupun di ulang pertanyaan masih tetap saja diam.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah.
• Interaksi saat wawancara
• Interaksi klien selama wawancara tatapan mata (kurang) klien
bersikap kurang kooperatif namun masih dapat menjawab
pertanyaan perawat meskipun dengan gaya bicara yang lambat
dan kurang jelas.
• Masalah Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal
• Persepsi
Klien mengatakan bahwa ia tidak melihat ataupun mendengar suara
dan penampakan mahluk-mahluk halus, namun berdasarkan status
klien pernah mengalami riwayat halusinasi.
Masalah Keperawatan : Resiko Perubahan Sensori Persepsi
Halusinasi.
• Proses pikir
Saat di wawancara klien sering membelakangi perawat dan tiba-tiba
berjalan ke tempat yang lain, lalu pembicaraan klien terhenti tiba-
tiba tanpa adanya gangguan eksternal.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
• Isi pikir
Perawat mengalami kendala dalam mencari tahu apa yang di pikirkan
oleh klien karena klien kurang nyambung saat di ajak bicara dan
pembicaraan klien kurang jelas.
Masalah keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal.
• Tingkat Kesadaran
Klien mengalami disorientasi karena klien tidak dapat menjawab dia
sekarang berada di mana, dan klien tidak tahu nama teman
sekamarnya.
Masalah keperawatan : - Gangguan Proses Pikir
-Isolasi Sosial
• Memori
Pada saat di lakukan pengkajian klien sulit mengungkapan tentang
kejadian masa lalu, kejadian yang baru saja yang ia alami.
Masalah keperawatan : Gangguan Disorientasi.
• Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pada saat pengkajian klien tidak dapat berkonsentarsi dalam bicara
dan klien sama sekali tidak dapat berhitung dan menyebutkan angka.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir.
Daftar Masalah Keperawatan
• Isolasi sosial
• Gangguan komunikasi verbal
• Resiko perubahan sensori
persepsi : Halusinasi
• Regimen therapy inefektif
• Koping individu tidak efektif
• Harga diri rendah
• Defisit perawatan diri
• Koping keluarga inefektif
Pohon Masalah
• Aspek medis
Diagnose medis : F.20.0 (skizofrenia paranoid)
• Therapy :
Alprazolam 2x0.5 mg /hari
• Indikasi:
Gangguan kecemasan, panik dengan atau tanpa
agorafobia ( ketakutan di ruang terbuka),
kecemasan yang berkaitan dengan depresi.
• Efek Samping:
> 10% :SSP : depresi, mengantuk, disartria
(gangguan berbicara), lelah, sakit kepala,
hiperresponsif, kepala terasa ringan, gangguan
ingatan, sedasi; Metabolisme-endokrin :
penurunan libido, gangguan menstruasi;
Saluran cerna : peningkatan/penurunan selera
makan, penurunan salivasi,
penurunan/peningkatan berat badan, mulut
kering (xerostomia).
1-10%: Kardiovaskuler : hipotensi; SSP :
gangguan koordinasi, akatisia (tidak bisa duduk
tenang), gangguan konsentrasi, bingung,
kehilangan perasaan terhadap realitas,
disorientasi, disinhibisi, pusing,
hipersomnia(tidur terus), mimpi buruk, vertigo.
• Rispiridon 2x2 mg/ hari
Indikasi:
Terapi shcizofrenia, mania akut, mania yang
berkaitan dengan gangguan bipolar I
• Efek Samping:
Frekuensi>10% :SSP : insomnia, agitasi, cemas,
sakit kepala, gejala ekstra piramidal,
pusing(injeksi);Saluran cerna : berat badan
naik;Pernapasan : rinitis(injeksi).
Frekuensi 1-10% :KV : hipotensi, terutama
ortostatik, takikardia,SSP : sedasi, pusing,
gelisah, reaksi distoni, pseudoparkinson,
diskinesia tardif, sindroma neurolepsi
malignan, perubahan pengaturan suhu tubuh,
nervous, lelah, somnolen,
halusinasi.Dermatologi : fotosensitivitas, rash,
kulit kering, seborea, akne.Endokrin-
metabolisme : amenore, galaktorea,
ginekomastia, disfungsi seks.Saluran cerna :
konstipasi, xerostomia, dispepsia, muntah,
nyeri abdominal, mual, anoreksia, diare,
perubahan berat badan.Genitourinari :
poliuria, otot-saraf: mialgia,Mata : penglihatan
abnormal, Pernafasan : rinitis.
Frekuensi <1% ( hanya yang berbahaya)
diabetes, hiperglikemia, stroke, transient
ischemic attack(TIA), reaksi anafilaksis.
ANALISA DATA
RENCANA KEPERAWATAN
ISOLASI SOSIAL
HARGA DIRI RENDAH
DEFISIT PERAWATAN DIRI
STRATEGI PELAKSANAAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV
PEMBAHASAN
• Pengkajian
Faktor Psikologis dimana Tn. D pernah
mengalami tindak kekerasan yang di
lakukan oleh kakak kandung nya, mulai
kejadian itu klien takut berhubungan
dengan orang lain.
Pohon masalah dalam teori ada 5 yaitu
.Harga Diri Rendah, Isolasi sosial, regimen
therapy obat infektif dan defisit perawatan
diri gangguan komunikasi verbal.
Sedangkan menurut kasus, berdasarkan
hasil pengkajian pada tanggal 25 Maret
2013 pada Tn. D didapatkan 8 masalah
keperawatan yaitu :
• Isolasi sosial
• Gangguan komunikasi verbal
• Resiko perubahan sensori persepsi :
Halusinasi
• Regimen therapy inefektif
• Koping individu tidak efektif
• Harga diri rendah
• Defisit perawatan diri
• Koping keluarga inefektif
Pada tahap pengkajian terdapat factor
pendukung adanya buku sumber,
perawat ruangan, buku status
klien.Sedangkan factor penghambat nya
yaitu klien tidak dapat bicara dengan
jelas dan bahasa klien sulit untuk di
mengerti.Serta tidak bertemunya
penulis dengan keluarga sehingga
menyulitkan penulis dalam memvalidasi
data yang didapat.Tetapi penulis dapat
mengatasinya dengan bertanya pada
perawat ruangan dan melakukan
pendekatan pada klien dengan membina
hubungan saling percaya.
• Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang diangkat didalam kasus ada 3yaitu : Isolasi
Sosial, Defisit Perawatan Diri, dan Harga Diri
Rendah.Isolasi Sosial
• Perencanaan
• Setelah diagnosa keperawatan maka kelompok membuat
rencana asuhan keperawatan berdasarkan perioritas masalah
dari semua diagnose keperawatan yang menurut prioritas
utama yaitu isolasi soasial. Tujuan umumnya yaitu klien
mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal
• Kriteria hasil untuk Tujuan 1 yaitu klien menunjukkan tanda-
tanda percaya kepada perawat, ekspresi wajah bersahabat,
menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat
tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau
duduk berdampingan dengan perawat, bersedia
mengungkapkan masalah yang dihadapi.
• Criteria hasil untuk tujuan 2 yaitu klien dapat
menyebutkan minimal dua penyebab menarik diri baik
itu dari diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
• Kriteria hasil untuk tujuan 3 klien dapat menyebutkan
keuntungan berhubungan sosial, yaitu banyak teman,
tidak keepian, bisa berdiskusi, saling menolong, dan
kerugian menarik diri, yaitu sendiri, kesepian, tidak bisa
berdiskusi.
• Kriteria hasil untuk tujuan 4 yaitu , klien dapat
melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan
perawat - perawat lain, teman sekamar, teman-teman
lain dan kelompok.
• Kriteria hasil untuk tujuan 5 yaituklien dapat
mengungkapkan perasaannya setelah bersosialisasi
dengan orang lain dan kriteria hasil untuk tujuan 6 yaitu
keluarga dapat menyebutkan cara merawat klien
menarik diri.
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terdapat
factor pendukung yaitu klien yang kooperatif dan
adanya kerjasama tenaga medis lainnya. Faktor
penghambat yang ditemukan yaitu adanya waktu dan
kegiatan yang tidak diperkirakan oleh penulis dan
tidak bertemunya penulis dengan keluarga klien.
Namun klien dapat mengatasi dengan memberikan
asuhan keperawatan yang optimal dengan cara
sederhana.
• Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap dimana akan dinilai sejauh
mana pencapaian hasil terhadap tujuan dan criteria
hasil yang telah dilakukan. Evaluasi dilakukan sesuai
standar yang telah ditetapkan yaitu dengan
menggunakan SOAP, pada tahap ini dilakukan
penilaian respon klien terhadap perawat dan
kemampuan yang dimiliki klien.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
• Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari
hubungan dengan orang lain ( Kawlins, 1993 )
• Penyebabnya meliputi:
• Faktor Perkembangan
• Faktor biologis
• Faktor sosial-budaya
» Saran
• Bagi mahasiswa
Diharapkan sebelum terjun
kelapangan atau rumah sakit,
mahasiswa lebih memahami
teorinya. Agar dalam
melaksanakan pengkajian dan
asuhan keperawatan mahasiswa
lebih mudah melakukannya.
• Bagi pasien
Diharapkan klien lebih banyak
mengikuti TAK maupun TAL,
karena kedua hal tersebut dapat
meningkatkan motivasi klien
dalam mencapai tingkat
kesembuhan.
• Bagi keluarga
Diharapkan agar keluarga tidak
mengucilkan klien, dan memarahi
klien. Dan diharapkan agar keluarga
memberi pujian kepada klien jika
klien bisa melakukan suatu tindakan
agar klien merasa dihargai.
• Bagi Rumah Sakit Jiwa
Diharapkan agar Rumah Sakit Jiwa
Soeprapto Bengkulu dapat menjadi
pusat rujukan didaerah Bengkulu.
• Bagi pendidikan
Diharapkan kepada pembimbing
pendidikan agar ikut serta dalam
pelaksanaan TAK dan TAL.
SEKIAN

More Related Content

What's hot

Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontikTumiur Sormin
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
LSIM
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
Percakapan
PercakapanPercakapan
Percakapan
Hamdan Pratama
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Azimatul Karimah
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Amalia Senja
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Danang Novandhori
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Annisa Setia Candra
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwalutfinurariffani
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Abdul Rochman
 

What's hot (20)

Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontik
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Percakapan
PercakapanPercakapan
Percakapan
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Bab 1 kasus
Bab 1 kasusBab 1 kasus
Bab 1 kasus
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 

Viewers also liked

Ppt sp hdr
Ppt sp hdrPpt sp hdr
Ppt sp hdr
mayaraagustina
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaFerdiansah Umar
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhKb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
pjj_kemenkes
 
Leaflet halusinasi
Leaflet halusinasiLeaflet halusinasi
Leaflet halusinasiaskep33
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiIrwan Syah
 
HDR Photography
HDR PhotographyHDR Photography
HDR Photography
Amit Dash
 
Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendahf' yagami
 
Presentasi agama kelompok abdd
Presentasi agama kelompok abddPresentasi agama kelompok abdd
Presentasi agama kelompok abddAy Ay
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointRiana Budiastuti
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Yusuf Saktian
 
Presentasi dbd di yasinan
Presentasi dbd di yasinanPresentasi dbd di yasinan
Presentasi dbd di yasinan
Kusuma Wijayanti
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Yusuf Saktian
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Yusuf Saktian
 
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAHLAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
Viia Beespe
 
Ppt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatanPpt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatan
Rezza Putri
 

Viewers also liked (20)

Ppt sp hdr
Ppt sp hdrPpt sp hdr
Ppt sp hdr
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhKb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
 
Leaflet halusinasi
Leaflet halusinasiLeaflet halusinasi
Leaflet halusinasi
 
Leaflet halusinasi AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet halusinasi AKPER PEMKAB MUNA Leaflet halusinasi AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet halusinasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasi
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 
HDR Photography
HDR PhotographyHDR Photography
HDR Photography
 
Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendah
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidanan
 
Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
 
Presentasi agama kelompok abdd
Presentasi agama kelompok abddPresentasi agama kelompok abdd
Presentasi agama kelompok abdd
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Presentasi dbd di yasinan
Presentasi dbd di yasinanPresentasi dbd di yasinan
Presentasi dbd di yasinan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAHLAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
 
Ppt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatanPpt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatan
 

Similar to Ppt askep kami

Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa
STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
 
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptxASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
RisqiyaUlandari
 
Askep jiwa
Askep jiwaAskep jiwa
Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptx
Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptxAsuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptx
Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptx
Winda Qowiyatus
 
Soal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptx
Soal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptxSoal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptx
Soal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptx
drhysoul
 
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diri
sisi26dessy
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
BintiSaja
 
Gangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialGangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialpurnamabela
 
Kb 2 as kep isolasi sosial
Kb 2   as kep isolasi sosialKb 2   as kep isolasi sosial
Kb 2 as kep isolasi sosial
pjj_kemenkes
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
baiqasriati
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
baiqasriati
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
HoirulIhsan
 
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Warung Bidan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
WindaFransisca
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
FadhliKusuma
 

Similar to Ppt askep kami (20)

Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa
 
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptxASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
 
Askep jiwa
Askep jiwaAskep jiwa
Askep jiwa
 
Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptx
Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptxAsuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptx
Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.pptx
 
Soal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptx
Soal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptxSoal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptx
Soal try out jiwa TO 2021 - Copy (1).pptx
 
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kasus pengkajian keperawatan kesehatan jiwa depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep jiwa meranti AKPER PEMDA MUNA
Askep jiwa meranti AKPER PEMDA MUNA Askep jiwa meranti AKPER PEMDA MUNA
Askep jiwa meranti AKPER PEMDA MUNA
 
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diri
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
 
Gangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialGangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosial
 
Kb 2 as kep isolasi sosial
Kb 2   as kep isolasi sosialKb 2   as kep isolasi sosial
Kb 2 as kep isolasi sosial
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
 
LP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docxLP ISOS(1).docx
LP ISOS(1).docx
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 
Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012
 
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 

More from Ari Sulistianto

Vitamin
VitaminVitamin
Vektor
VektorVektor
Tata nama enzim
Tata nama enzimTata nama enzim
Tata nama enzim
Ari Sulistianto
 
Protein
ProteinProtein
Pengantar biokima
Pengantar biokimaPengantar biokima
Pengantar biokima
Ari Sulistianto
 
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiKelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Ari Sulistianto
 
Glikolisis
GlikolisisGlikolisis
Glikolisis
Ari Sulistianto
 
Darah
DarahDarah
Aspek kimia dalam tubuh
Aspek kimia dalam tubuhAspek kimia dalam tubuh
Aspek kimia dalam tubuh
Ari Sulistianto
 
Biokimia enzim
Biokimia enzimBiokimia enzim
Biokimia enzim
Ari Sulistianto
 
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologiukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologiAri Sulistianto
 
tipe penelitian epidemiologi
 tipe penelitian epidemiologi tipe penelitian epidemiologi
tipe penelitian epidemiologiAri Sulistianto
 
Presentation my proposal
Presentation my proposalPresentation my proposal
Presentation my proposalAri Sulistianto
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoAri Sulistianto
 

More from Ari Sulistianto (16)

Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Tata nama enzim
Tata nama enzimTata nama enzim
Tata nama enzim
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Pengantar biokima
Pengantar biokimaPengantar biokima
Pengantar biokima
 
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiKelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
 
Glikolisis
GlikolisisGlikolisis
Glikolisis
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Aspek kimia dalam tubuh
Aspek kimia dalam tubuhAspek kimia dalam tubuh
Aspek kimia dalam tubuh
 
Biokimia enzim
Biokimia enzimBiokimia enzim
Biokimia enzim
 
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologiukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
 
tipe penelitian epidemiologi
 tipe penelitian epidemiologi tipe penelitian epidemiologi
tipe penelitian epidemiologi
 
Ppt keluarga tbc
Ppt keluarga tbcPpt keluarga tbc
Ppt keluarga tbc
 
Presentation my proposal
Presentation my proposalPresentation my proposal
Presentation my proposal
 
Pp proposal nur 3
Pp proposal nur 3Pp proposal nur 3
Pp proposal nur 3
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistianto
 

Ppt askep kami

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. D DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANGAN MURAI A RSJ SOEPRAPTO BENGKULU DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES BENGKULU PRODI KEPERAWATAN CURUP 2013
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Gangguan kejiwaan atau skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas seperti kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. Skizofrenia Tipe I ditandai dengan menonjolnya gejala-gejala positif seperti halusinasi, delusi, dan asosiasi longgar, sedangkan pada Skizofrenia Tipe II ditemukan gejala-gejala negatif seperti penarikan diri, apatis, dan perawatan diri yang buruk (Forum Sains Indonesia, 2010).
  • 3. • Penderita gangguan jiwa skizoprenia paranoid ( f.20.0 ) bulan januari tahun 2013 mencapai 56 orang pasien di RSJ Soeprapto Bengkulu, dan menjadi 48 orang pada bulan februari tahun 2013. Selama kelompok praktek dimurai A kelompok menemukan ada 30 pasien yang mengalami isolasi sosial dari 40 pasien. • Dari data diatas kelompok tertarik untuk mengangkat masalah tentang isolasi sosial diruangan murai A.
  • 4. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Dasar Skizofrenia 1.Pengertian Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 1997; 46).
  • 5. B. Konsep Dasar Isolasi Sosial 1. Pengertian Menurut Townsend M.C (1988) Isolasi social merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negative dan mengancam bagi dirinya. Sedangkan menurut DEPKES RI (1989) penarikan diri atau withdrawal merupakan suatu tindakan melapaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang bersifat sementara atau menetap.
  • 6. 2. Etiologi Isolasi social menarik diri sering disebabkan oleh kurangnya rasa percaya pada orang lain, perasaan panik, regresoi ke tahap perkembangan sebelumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego yang lemah serta represi rasa takut Data subjektif : • Mengkritik diri sendiri atau orang lain • Perasaan tidak mampu • Rasa bersalah • Sikap negative pada diri sendiri • Sikap pesimis pada kehidupan Data Objektif : • Produktifitas menurun • Prilaku deskruktif pada diri sendiri • Menarik diri dari hubungan social • Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah • Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
  • 7. 3. Tanda dan Gejala Data subjektif • Mengungkapkan perasaan tidak berguna, penolakan oleh lingkungan • Mengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki Data objektif • Tempat menyendiri dalam ruangan • Tidak berkomunikasi, menarik diri • Tidak melakukan kontak mata • Tampak sedih, efek datar • Posisi meringkuk ditempat tidur dengan punggung menghadap ke
  • 8. • Pohon Masalah Daftar masalah keperawatan: • Isolasi sosial • Gangguan konsep diri : harga diri rendah • Resiko Perubahan sensori persepsi : halusinasi
  • 9. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS I. Pengkajian • Ruang perawatan : Murai A Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu. • Tanggal rawat: 19 Maret 2013 • Tanggal pengkajian : 25 maret 2013 • No R.M : 02 53 86 Identitas klien • Nama : Tn. D • Umur : 38 tahun • Pendidikan : SMP • Pekerjaan : Tidak kerja • Alamat : Ds. Campur sari, kec.Megang sakti, kab. Musi Rawas Lubuklinggau, Sumsel. Identitas penanggung jawab • Nama : Ny. S • Umur : 35 tahun • Pendidikan : SMP • Pekerjaan : Swasta • Alamat : Ps.campur sari, Kec megang sakti, Kab. Musi rawas Lubuklinggau, Sumatera Selatan • Hubungan dengan klien : Istri
  • 10. II. Alasan masuk rumah sakit Klien masuk rumah sakit jiwa soeprapto daerah bengkulu di antar oleh Ny. S, istri dari Tn. D pada tanggal 19 maret 2013 klien merupakan pasien ulangan dengan alasan mondar – mandir, emosi labil, mengoceh sendiri, Os malas minum obat dan tidur (kurang). saat pengkajian tanggal 25 maret 2013,Tn. D nampak murung dan jarang berinteraksi dengan orang lain, Os tidak bisa berkomunikasi dengan jelas, os kurang kooperatif dan afek klien datar saat di ajak bicara dan tatapan mata (tidak ada) Masalah keperawatan : •Isolasi sosial •Resiko perilaku kekerasan •Gangguan komunikasi verbal •Resiko PSP hallusinasi •Penatalaksanaan regimen therapeutik inefektif •Koping individu tidak efektif III. Faktor Predisposisi • Gangguan jiwa yang di alami oleh klien sudah di derita sejak beberapa tahun yang lalu, klien jarang berinteraksi dengan orang lain, baik dengan tetangga maupun teman dekat. Klien mengatakan pernah dipukul oleh kakak nya 2 bulan yang lalu. klien juga pernah masuk RSJ pada tanggal 1 juni 2011 dan keluar tanggal 28 juli 2011 • Klien keluar dari RSJ dan putus obat, klien mengatakan malas minum obat. • Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga nya yang mengalami gangguan jiwa.
  • 11. IV. Pemeriksaan fisik Pada saat pengkajian tingkat kesadaran klien penuh tetapi klien kurang peka terhadap lingkungan (apatis) Tanda – tanda vital • tekanan darah : 120/ 80 mmHg • nadi : 80 x/mnt • suhu : 36,5 oc • pernafasan : 20 x/ mnt • tinggi badan : 162 cm • berat badan : 65 kg Genogram klien empat bersaudara tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan. Klien merupakan anak pertama dan tinggal bersama dengan saudara dan orang tuanya dan klien sudah menikah.
  • 12. 2. Konsep diri – Citra tubuh • Klien tidak merasa ada kekurangan dalam tubuhnya – Identitas • Klien merupakan seorang laki- laki dengan pendidikan terakhir sekolah menengah pertama (SMP), dan sebagai seorang laki-laki klien merasa tidak mampu memimpin keluarganya. – Peran • Klien merasa gagal menjadi pemimpin rumah tangga. – Ideal diri • Klien mengatakan ingin pulang dan memancing lagi. – Harga diri • Klien tidak menjawab ( tanpa respon ), klien menunduk dan kontak mata kurang, Masalah keperawatan : Harga diri rendah.
  • 13. 3. Hubungan sosial -Orang terdekat di rumah • Klien mengatakan dekat dengan ibu nya, klien merasa tenang dan tidak takut ketika dekat dengan ibunya. -Peran serta dalam masyarakat • Klien sebagai anggota masyarakat, tidak pernah menerima suatu jabatan dalam masyarakat. Klien hanya sebagai warga biasa dalam masyarakat. Sedangkan peran serta klien di rumah sakit tidak ada, karena klien lebih sering menyendiri. -Hambatan dalam hubungan dengan orang lain. • Klien mengatakan kurang bisa bergaul dan lebih banyak diam. Karena klien merasa orang lain sulit untuk mengerti dengan apa yang ia ucapkan.
  • 14. 4. Status mental • Penampilan Pada saat di observasi klien nampak tak bersih, meskipun klien mandi namun klien hanya menyiram tubuh nya dengan air saja tanpa menggunakan sabun. Klien juga jarang menggosok gigi dan keramas dengan menggunakan shampoo. Gigi dan gusi klien terlihat hitam dan kotor dan banyak bekas makanan yang menyangkut di gigi, pakaian yang di gunakan oleh klien sesuai namun tidak bersih. Kulit klien di penuhi oleh daki dan rambut klien berbau, kuku klien panjang dan kotor. Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri.
  • 15. • Pembicaraan Klien terlihat banyak diam dan jarang berinteraksi dengan teman-teman satu kamarnya, klien hanya berkumpul jika sedang merokok saja. Klien jarang mengobrol dengan teman satu kamarnya, klien sulit berkomunikasi karena ucapan klien sulit di mengerti oleh orang lain. Masalah keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal. • Aktivitas motorik Klien terlihat lesu dan kurang bersemangat, klien Nampak bingung dan sering menyendiri, klien kurang kooperatif saat di ruangan dan jarang bergaul dengan teman – teman satu kamarnya. Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
  • 16. • Alam perasaan Klien mengatakan sedih karena ingin pulang, klien mengatakan bahwa ia sering di pukul kakanya sehingga klien malas bergaul. Masalah keperawatan : - Isolasi Sosial - Koping Keluarga Inefektif • Afek Afek klien tumpul klien hanya bereaksi jika ada stimulasi yang kuat. Contohnya : jika klien di ajak bicara klien lebih banyak diam dan walaupun di ulang pertanyaan masih tetap saja diam. Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah. • Interaksi saat wawancara • Interaksi klien selama wawancara tatapan mata (kurang) klien bersikap kurang kooperatif namun masih dapat menjawab pertanyaan perawat meskipun dengan gaya bicara yang lambat dan kurang jelas. • Masalah Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal
  • 17. • Persepsi Klien mengatakan bahwa ia tidak melihat ataupun mendengar suara dan penampakan mahluk-mahluk halus, namun berdasarkan status klien pernah mengalami riwayat halusinasi. Masalah Keperawatan : Resiko Perubahan Sensori Persepsi Halusinasi. • Proses pikir Saat di wawancara klien sering membelakangi perawat dan tiba-tiba berjalan ke tempat yang lain, lalu pembicaraan klien terhenti tiba- tiba tanpa adanya gangguan eksternal. Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir • Isi pikir Perawat mengalami kendala dalam mencari tahu apa yang di pikirkan oleh klien karena klien kurang nyambung saat di ajak bicara dan pembicaraan klien kurang jelas. Masalah keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal.
  • 18. • Tingkat Kesadaran Klien mengalami disorientasi karena klien tidak dapat menjawab dia sekarang berada di mana, dan klien tidak tahu nama teman sekamarnya. Masalah keperawatan : - Gangguan Proses Pikir -Isolasi Sosial • Memori Pada saat di lakukan pengkajian klien sulit mengungkapan tentang kejadian masa lalu, kejadian yang baru saja yang ia alami. Masalah keperawatan : Gangguan Disorientasi. • Tingkat konsentrasi dan berhitung Pada saat pengkajian klien tidak dapat berkonsentarsi dalam bicara dan klien sama sekali tidak dapat berhitung dan menyebutkan angka. Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir.
  • 19. Daftar Masalah Keperawatan • Isolasi sosial • Gangguan komunikasi verbal • Resiko perubahan sensori persepsi : Halusinasi • Regimen therapy inefektif • Koping individu tidak efektif • Harga diri rendah • Defisit perawatan diri • Koping keluarga inefektif Pohon Masalah
  • 20. • Aspek medis Diagnose medis : F.20.0 (skizofrenia paranoid) • Therapy : Alprazolam 2x0.5 mg /hari • Indikasi: Gangguan kecemasan, panik dengan atau tanpa agorafobia ( ketakutan di ruang terbuka), kecemasan yang berkaitan dengan depresi. • Efek Samping: > 10% :SSP : depresi, mengantuk, disartria (gangguan berbicara), lelah, sakit kepala, hiperresponsif, kepala terasa ringan, gangguan ingatan, sedasi; Metabolisme-endokrin : penurunan libido, gangguan menstruasi; Saluran cerna : peningkatan/penurunan selera makan, penurunan salivasi, penurunan/peningkatan berat badan, mulut kering (xerostomia). 1-10%: Kardiovaskuler : hipotensi; SSP : gangguan koordinasi, akatisia (tidak bisa duduk tenang), gangguan konsentrasi, bingung, kehilangan perasaan terhadap realitas, disorientasi, disinhibisi, pusing, hipersomnia(tidur terus), mimpi buruk, vertigo. • Rispiridon 2x2 mg/ hari Indikasi: Terapi shcizofrenia, mania akut, mania yang berkaitan dengan gangguan bipolar I • Efek Samping: Frekuensi>10% :SSP : insomnia, agitasi, cemas, sakit kepala, gejala ekstra piramidal, pusing(injeksi);Saluran cerna : berat badan naik;Pernapasan : rinitis(injeksi). Frekuensi 1-10% :KV : hipotensi, terutama ortostatik, takikardia,SSP : sedasi, pusing, gelisah, reaksi distoni, pseudoparkinson, diskinesia tardif, sindroma neurolepsi malignan, perubahan pengaturan suhu tubuh, nervous, lelah, somnolen, halusinasi.Dermatologi : fotosensitivitas, rash, kulit kering, seborea, akne.Endokrin- metabolisme : amenore, galaktorea, ginekomastia, disfungsi seks.Saluran cerna : konstipasi, xerostomia, dispepsia, muntah, nyeri abdominal, mual, anoreksia, diare, perubahan berat badan.Genitourinari : poliuria, otot-saraf: mialgia,Mata : penglihatan abnormal, Pernafasan : rinitis. Frekuensi <1% ( hanya yang berbahaya) diabetes, hiperglikemia, stroke, transient ischemic attack(TIA), reaksi anafilaksis.
  • 22. RENCANA KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL HARGA DIRI RENDAH DEFISIT PERAWATAN DIRI
  • 24. BAB IV PEMBAHASAN • Pengkajian Faktor Psikologis dimana Tn. D pernah mengalami tindak kekerasan yang di lakukan oleh kakak kandung nya, mulai kejadian itu klien takut berhubungan dengan orang lain. Pohon masalah dalam teori ada 5 yaitu .Harga Diri Rendah, Isolasi sosial, regimen therapy obat infektif dan defisit perawatan diri gangguan komunikasi verbal. Sedangkan menurut kasus, berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 25 Maret 2013 pada Tn. D didapatkan 8 masalah keperawatan yaitu : • Isolasi sosial • Gangguan komunikasi verbal • Resiko perubahan sensori persepsi : Halusinasi • Regimen therapy inefektif • Koping individu tidak efektif • Harga diri rendah • Defisit perawatan diri • Koping keluarga inefektif Pada tahap pengkajian terdapat factor pendukung adanya buku sumber, perawat ruangan, buku status klien.Sedangkan factor penghambat nya yaitu klien tidak dapat bicara dengan jelas dan bahasa klien sulit untuk di mengerti.Serta tidak bertemunya penulis dengan keluarga sehingga menyulitkan penulis dalam memvalidasi data yang didapat.Tetapi penulis dapat mengatasinya dengan bertanya pada perawat ruangan dan melakukan pendekatan pada klien dengan membina hubungan saling percaya.
  • 25. • Diagnosa Keperawatan Diagnosa yang diangkat didalam kasus ada 3yaitu : Isolasi Sosial, Defisit Perawatan Diri, dan Harga Diri Rendah.Isolasi Sosial • Perencanaan • Setelah diagnosa keperawatan maka kelompok membuat rencana asuhan keperawatan berdasarkan perioritas masalah dari semua diagnose keperawatan yang menurut prioritas utama yaitu isolasi soasial. Tujuan umumnya yaitu klien mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal • Kriteria hasil untuk Tujuan 1 yaitu klien menunjukkan tanda- tanda percaya kepada perawat, ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.
  • 26. • Criteria hasil untuk tujuan 2 yaitu klien dapat menyebutkan minimal dua penyebab menarik diri baik itu dari diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. • Kriteria hasil untuk tujuan 3 klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, yaitu banyak teman, tidak keepian, bisa berdiskusi, saling menolong, dan kerugian menarik diri, yaitu sendiri, kesepian, tidak bisa berdiskusi. • Kriteria hasil untuk tujuan 4 yaitu , klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan perawat - perawat lain, teman sekamar, teman-teman lain dan kelompok. • Kriteria hasil untuk tujuan 5 yaituklien dapat mengungkapkan perasaannya setelah bersosialisasi dengan orang lain dan kriteria hasil untuk tujuan 6 yaitu keluarga dapat menyebutkan cara merawat klien menarik diri.
  • 27. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terdapat factor pendukung yaitu klien yang kooperatif dan adanya kerjasama tenaga medis lainnya. Faktor penghambat yang ditemukan yaitu adanya waktu dan kegiatan yang tidak diperkirakan oleh penulis dan tidak bertemunya penulis dengan keluarga klien. Namun klien dapat mengatasi dengan memberikan asuhan keperawatan yang optimal dengan cara sederhana.
  • 28. • Evaluasi Evaluasi merupakan tahap dimana akan dinilai sejauh mana pencapaian hasil terhadap tujuan dan criteria hasil yang telah dilakukan. Evaluasi dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan yaitu dengan menggunakan SOAP, pada tahap ini dilakukan penilaian respon klien terhadap perawat dan kemampuan yang dimiliki klien.
  • 29. BAB V PENUTUP Kesimpulan • Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Kawlins, 1993 ) • Penyebabnya meliputi: • Faktor Perkembangan • Faktor biologis • Faktor sosial-budaya
  • 30. » Saran • Bagi mahasiswa Diharapkan sebelum terjun kelapangan atau rumah sakit, mahasiswa lebih memahami teorinya. Agar dalam melaksanakan pengkajian dan asuhan keperawatan mahasiswa lebih mudah melakukannya. • Bagi pasien Diharapkan klien lebih banyak mengikuti TAK maupun TAL, karena kedua hal tersebut dapat meningkatkan motivasi klien dalam mencapai tingkat kesembuhan. • Bagi keluarga Diharapkan agar keluarga tidak mengucilkan klien, dan memarahi klien. Dan diharapkan agar keluarga memberi pujian kepada klien jika klien bisa melakukan suatu tindakan agar klien merasa dihargai. • Bagi Rumah Sakit Jiwa Diharapkan agar Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu dapat menjadi pusat rujukan didaerah Bengkulu. • Bagi pendidikan Diharapkan kepada pembimbing pendidikan agar ikut serta dalam pelaksanaan TAK dan TAL.