SlideShare a Scribd company logo
ASKEPDEPRESI
Kelompok 5 (C1 KEP)
WA ODE RAHMADANIA
WATI LAIDU
WAYAN YULIARTINI
WIDIA JUWITA SARI
WA ODE RISNAWATI
WA IFU
SUTRIANI
SULFITRI
(STIKES MW)
A. Pengertian
• Depresi adalah suatu jenis alam perasaan
atau emosi yang disertai komponen psikologik
: rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan
tidak bahagia, serta komponen somatik:
anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa
dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun.
• Depresi merupakan gangguan alam perasaan
yang berat dan dimanifestasikan dengan
gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang
hebat, lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan.
B. Faktor Predisposisi
• Teori biologis
• Faktor Genetik
• Biokimia.
• Teori psikososial
• Psikoanalisa.
• Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa
depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri
sendiri. Frued mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang,
ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat terbalik menjadi
perasaan yang menyalahkan diri sendiri
• Teori kehilangan,
• Teori kepribadian,
• Model kognitif
• Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi
dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak
mampu menghadapi masalah . Kemudian individu timbul keyakinan
akan ketidak mampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia
tidak berupaya mengembangan respon yang adaptif
• Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena
kurangnya pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan
lingkungan.
C. Faktor presipetasi
• Stres yang dapat menimbulkan gangguan
alam perasaan meliputi factor, biologis,
psikologis, sosiala budaya
• Faktor biologis meliputi perubahan
fisiologis yang disebabkan oleh obat-
obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi,neoplasma , dan
ketidakseimbangan metabolisme.
• Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih
sayang, termasuk kehilangan cinta
seseorang, dan kehilangan harga diri.
• Faktor sosial budaya kehilangan peran,
perceraiam, kehilangan pekerjaan.
E. Perilaku dan mekanisme
koping
• Perilaku yang berhubungan dengan depresi
bervariasi. Pada keadaan depresi kesedihan
dan kelambanan dapat menonjol atau dapat
terjadi agitasi.
• Depresi yaitu perasaan berduka yang belum
terselesaikan , mekanisme koping yang
digunakan adalah represi, supresi, denael dan
disosiasi. Tingkah laku mania merupakan
mekanisme pertahanan terhadap depresi
yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping
dalam menghadapi kehilangan.
F. Perilaku yang berhubungan
dengan depresi
• Afektif : Sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan,
marah, persaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tak
berdaya, putus asa , merasa sendirian, rendah diri, merasa
tidak berharga.
• Kognitif : Abivalensi, bingung, ragu-ragu, tidak mampu
kosentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri
sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis,
• Fisik : Sakit perut anoreksia, mual, muntah, gangguan
pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing,
insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan,
gangguan selera makan, , gangguan menstruasi, impoten, tidak
berrespon terhadap seksual.
• Tingkah laku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat
aktifitas, kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial,
iritebel (mudah marah, nangis, tersinggung), berkesan
menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor
predisposisi, presipitasi, dan perubahan perilaku serta
mekanisme koping yang digunakan klien.
Perilaku yang sering ditampilkan pada pasien ini adalah :
• Aktivitas motorik meningkat
• Ekspresi wajah riang yang berlebihan
• Banyak bicara dan pembicaraan mudah beralih (Fligth of
ideas)
• Kurang bertanggung jawab
• Mudah tersinggung dan terangsang
• Tingkah laku mengancam bahaya
• Tidak tahan kritik
• Tidak takut bahaya.
• POHON MASALAH
Resiko Tinggi Bunuh Diri
Perubahan Proses Pkir
Isolasi Sosial
Gangguan Harga Diri
Nutrisi < Keb Berduka Disfungsional G3 Pola Tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko mencederai diri
• Isolasi social
• Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Gangguan pola tidur
• Perubahan proses piker
• Gangguan harga diri
• Berduka disfungsional
• INTERVENSI
1. Resiko mencederai diri
• Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir
untuk membunuh diri anda sendiri ? jika iya, apa yang anda
rencanakan?
• Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda –
benda yang memiliki potensi untuk membahayakan
• Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri
muncul
• Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam
batasan yang sesuai
• Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien
2. Isolasi social
• Luangkan waktu dengan pasien
• Kembangkan hubungan perawat pasien yang
terapeutik melalui kontak yang sering, singkat
dan sikap menerima
• Setelah pasien merasa nyaman dalam suatu
hubungan satu per satu dorong untuk hadir
dalam aktivitas – aktivitas kelompok
• Secara verbal akui ketidakhadiran pasien dari
beberapa aktivitas – aktivitas kelompok
• Ajarkan teknik asertif
• Berikan penguatan positif untuk pasien yang
secara sukarela berinteraksi denagn orang lain
3. Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Pastikan bahwa dietnya meliputi makanan yang
mengandung tinggi serta untuk mencegah
konstipasi
• Buat dokumentasi yang ketat tentang masukan,
haluaran dan jumlah kalori
• Timbang berat badan pasien setiap hari
• Tentukan makanan yang disukai dan makanan
yang tidak disukai oleh pasien dan kolaborasi
denagn ahli diet untuk menyediakan makanan
kesukaan pasien
• Temani pasien selama makan
• Pantau hasil laboratorium dan laporka
perubahan yang bermakna kepada dokter
• Jelaskan pentingnya nutrisi dan masukan cairan
yang adekuat
4. Gangguan pola tidur
• Catat secara ketat pola tidur pasien
• Mengurangi tidur seharian
• Batasi masukan minuman yang mengandung
kafein seperti the, kopi, dan sejenis coca
cola
• Berikan obat penenang sesuai anjuran
dokter
5. Perubahan proses pikir
• Perlihatkan penerimaan terhadap kebutuhan pasien
untuk keyakinan yang salah
• Jangan mendebat atau menyangkali keyakinan
tersebut
• Gunakan teknik – teknik validasi konsensual dan
meminta klarifikasi saat komunikasi
menggambarkan perubahan dalam berpikir
• Berikan penguatan positif kapada pasien karena
mampu memisahkan antara pikiran beradasarkan
realita dan yang tidak realita
• Ajarkan pasien untuk menghalangu menggunakan
teknik berhenti berpikir, saat pikiran melibatkan
penggunaan kata perintah
• Gunakan sentuhan secara hati –hati ,khusunya jika
pikiran – pikirannya menyatakan ide – ide
panganiayaan
6. Gangguan harga diri
• Bersikap menerima pasien dan negativisnya
• Luangkan waktu bersama pasien
• Bantu pasien untuk mengakui dan berfokus
pada kekuatan dan pencapaiannya
• Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas –
aktivitas kelompok
• Bantu pasien mengidentifikasi bagian – bagian
diri yang ingin diubahnya dan bantu dengan
pemecahan masalah terhadap usaha ini
• Pastikan bahwa pasien tidak menjadi semakin
tergantung dan bahwa ia menerima tanggung
jawab untuk perilakunya sendiri
• Ajarkan teknik – teknik asertif
• Bantu pasien untuk melakukan aspek – aspek
perawatan diri saat dibutuhkan
7. Berduka disfungsional
• Tentukan pada tahap berduka mana pasien terfiksasi.
• Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien
• Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien
untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka
• Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah
• Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang
terpendam melalui berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar
( berjalan cepat, jogging, memukul karung pasir, sepeda
latihan)
• Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang
berhubungan dengan setiap tahap
• Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep
kehilangan.
• Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal
yang dapat diterima
• Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha
untukmenentukan metode – metode koping yang lebih adaptif
terhadap pengalaman kehilangan
THANK YOU
(WASSALAM)

More Related Content

What's hot

Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Azimatul Karimah
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicide
babarock
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Bagus Utomo
 
Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif
Bu Lan
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
Angel Purwanti
 
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
zakwan azhar
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
effarahman
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diri
sisi26dessy
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatri
Fransiska Oktafiani
 
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Kaze Va
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
Sigmund Fai
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportif
Amalia Senja
 
Ppt askep kami
Ppt askep kamiPpt askep kami
Ppt askep kami
Ari Sulistianto
 
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIANPsikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Aina Faatihah
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Tuti Mohd Daud
 

What's hot (18)

Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicide
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
 
Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
 
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
MENTAL DISORDER (KECELARUAN MENTAL)
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diri
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatri
 
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportif
 
Ppt askep kami
Ppt askep kamiPpt askep kami
Ppt askep kami
 
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIANPsikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
Psikologi bilazim : KECELARUAN PENYESUAIAN
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Askep waham 1
Askep waham 1Askep waham 1
Askep waham 1
 
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
Mengurus tekanan emosi penjaga pesakit terlantar (Caregiver stress)
 

Similar to Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Ners Yoyok
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
Fransiska Oktafiani
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
JokoSriPujianto
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
f' yagami
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
samsulmuarif39
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
SRIYULIANA21
 
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptxAsuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
EndahSari28
 
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshsKP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
MuhammadAriArfianto1
 
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dterapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
zakwan azhar
 
45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportif45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportif
Iebee Iyann
 
Askep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.pptAskep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.ppt
ssuseraaec01
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ekoprayugo
 
Halusinasi sp
Halusinasi spHalusinasi sp
Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
Satriawansyah Urbaya
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Mania ji
Mania jiMania ji
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
zaky34
 

Similar to Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA (20)

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
 
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptxAsuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
Asuhan Keperawatan Dengan Waham.pptx
 
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshsKP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
KP 4 Waham jjjjjdjdjdbejdjsgsbshjsbshshs
 
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dterapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
 
45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportif45620167 psikoterapi-suportif
45620167 psikoterapi-suportif
 
Askep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.pptAskep Lansia Depresi.ppt
Askep Lansia Depresi.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
 
Halusinasi sp
Halusinasi spHalusinasi sp
Halusinasi sp
 
Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Mania ji
Mania jiMania ji
Mania ji
 
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 

Recently uploaded (20)

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 

Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. ASKEPDEPRESI Kelompok 5 (C1 KEP) WA ODE RAHMADANIA WATI LAIDU WAYAN YULIARTINI WIDIA JUWITA SARI WA ODE RISNAWATI WA IFU SUTRIANI SULFITRI (STIKES MW)
  • 2. A. Pengertian • Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. • Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang bersangkutan.
  • 3. B. Faktor Predisposisi • Teori biologis • Faktor Genetik • Biokimia. • Teori psikososial • Psikoanalisa. • Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Frued mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat terbalik menjadi perasaan yang menyalahkan diri sendiri • Teori kehilangan, • Teori kepribadian, • Model kognitif • Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah . Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidak mampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangan respon yang adaptif • Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan lingkungan.
  • 4. C. Faktor presipetasi • Stres yang dapat menimbulkan gangguan alam perasaan meliputi factor, biologis, psikologis, sosiala budaya • Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat- obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma , dan ketidakseimbangan metabolisme. • Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta seseorang, dan kehilangan harga diri. • Faktor sosial budaya kehilangan peran, perceraiam, kehilangan pekerjaan.
  • 5. E. Perilaku dan mekanisme koping • Perilaku yang berhubungan dengan depresi bervariasi. Pada keadaan depresi kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi. • Depresi yaitu perasaan berduka yang belum terselesaikan , mekanisme koping yang digunakan adalah represi, supresi, denael dan disosiasi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan.
  • 6. F. Perilaku yang berhubungan dengan depresi • Afektif : Sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, persaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tak berdaya, putus asa , merasa sendirian, rendah diri, merasa tidak berharga. • Kognitif : Abivalensi, bingung, ragu-ragu, tidak mampu kosentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis, • Fisik : Sakit perut anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan, gangguan selera makan, , gangguan menstruasi, impoten, tidak berrespon terhadap seksual. • Tingkah laku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktifitas, kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial, iritebel (mudah marah, nangis, tersinggung), berkesan menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.
  • 7. BAB II ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi, presipitasi, dan perubahan perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien. Perilaku yang sering ditampilkan pada pasien ini adalah : • Aktivitas motorik meningkat • Ekspresi wajah riang yang berlebihan • Banyak bicara dan pembicaraan mudah beralih (Fligth of ideas) • Kurang bertanggung jawab • Mudah tersinggung dan terangsang • Tingkah laku mengancam bahaya • Tidak tahan kritik • Tidak takut bahaya.
  • 8. • POHON MASALAH Resiko Tinggi Bunuh Diri Perubahan Proses Pkir Isolasi Sosial Gangguan Harga Diri Nutrisi < Keb Berduka Disfungsional G3 Pola Tidur
  • 9. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Resiko mencederai diri • Isolasi social • Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan • Gangguan pola tidur • Perubahan proses piker • Gangguan harga diri • Berduka disfungsional
  • 10. • INTERVENSI 1. Resiko mencederai diri • Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir untuk membunuh diri anda sendiri ? jika iya, apa yang anda rencanakan? • Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda – benda yang memiliki potensi untuk membahayakan • Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri muncul • Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam batasan yang sesuai • Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien
  • 11. 2. Isolasi social • Luangkan waktu dengan pasien • Kembangkan hubungan perawat pasien yang terapeutik melalui kontak yang sering, singkat dan sikap menerima • Setelah pasien merasa nyaman dalam suatu hubungan satu per satu dorong untuk hadir dalam aktivitas – aktivitas kelompok • Secara verbal akui ketidakhadiran pasien dari beberapa aktivitas – aktivitas kelompok • Ajarkan teknik asertif • Berikan penguatan positif untuk pasien yang secara sukarela berinteraksi denagn orang lain
  • 12. 3. Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan • Pastikan bahwa dietnya meliputi makanan yang mengandung tinggi serta untuk mencegah konstipasi • Buat dokumentasi yang ketat tentang masukan, haluaran dan jumlah kalori • Timbang berat badan pasien setiap hari • Tentukan makanan yang disukai dan makanan yang tidak disukai oleh pasien dan kolaborasi denagn ahli diet untuk menyediakan makanan kesukaan pasien • Temani pasien selama makan • Pantau hasil laboratorium dan laporka perubahan yang bermakna kepada dokter • Jelaskan pentingnya nutrisi dan masukan cairan yang adekuat
  • 13. 4. Gangguan pola tidur • Catat secara ketat pola tidur pasien • Mengurangi tidur seharian • Batasi masukan minuman yang mengandung kafein seperti the, kopi, dan sejenis coca cola • Berikan obat penenang sesuai anjuran dokter
  • 14. 5. Perubahan proses pikir • Perlihatkan penerimaan terhadap kebutuhan pasien untuk keyakinan yang salah • Jangan mendebat atau menyangkali keyakinan tersebut • Gunakan teknik – teknik validasi konsensual dan meminta klarifikasi saat komunikasi menggambarkan perubahan dalam berpikir • Berikan penguatan positif kapada pasien karena mampu memisahkan antara pikiran beradasarkan realita dan yang tidak realita • Ajarkan pasien untuk menghalangu menggunakan teknik berhenti berpikir, saat pikiran melibatkan penggunaan kata perintah • Gunakan sentuhan secara hati –hati ,khusunya jika pikiran – pikirannya menyatakan ide – ide panganiayaan
  • 15. 6. Gangguan harga diri • Bersikap menerima pasien dan negativisnya • Luangkan waktu bersama pasien • Bantu pasien untuk mengakui dan berfokus pada kekuatan dan pencapaiannya • Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas – aktivitas kelompok • Bantu pasien mengidentifikasi bagian – bagian diri yang ingin diubahnya dan bantu dengan pemecahan masalah terhadap usaha ini • Pastikan bahwa pasien tidak menjadi semakin tergantung dan bahwa ia menerima tanggung jawab untuk perilakunya sendiri • Ajarkan teknik – teknik asertif • Bantu pasien untuk melakukan aspek – aspek perawatan diri saat dibutuhkan
  • 16. 7. Berduka disfungsional • Tentukan pada tahap berduka mana pasien terfiksasi. • Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien • Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka • Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah • Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang terpendam melalui berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar ( berjalan cepat, jogging, memukul karung pasir, sepeda latihan) • Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan setiap tahap • Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep kehilangan. • Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima • Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha untukmenentukan metode – metode koping yang lebih adaptif terhadap pengalaman kehilangan