Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan untuk pasien depresi, mencakup pengertian depresi, faktor risiko, gejala, dan intervensi keperawatan seperti menilai risiko bunuh diri, mengatasi isolasi sosial, memastikan nutrisi yang memadai, dan membantu mengatasi gangguan tidur dan harga diri.
Buku petunjuk praktikum ini berisi pedoman pelaksanaan praktik keperawatan jiwa II, mencakup asuhan keperawatan untuk berbagai gangguan jiwa, strategi pelaksanaan tindakan, dan rencana terapi aktivitas kelompok. Disediakan untuk membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktik secara profesional.
Dokumen ini membahas tanda, gejala, penyebab, dan penanganan gangguan jiwa dengan resiko perilaku kekerasan. Faktor risiko termasuk masa lalu yang tidak menyenangkan, gangguan neurologis, dan lingkungan yang provokatif. Tujuan perawatan adalah mencegah perilaku kekerasan dengan melakukan penilaian risiko dan melatih pasien mengontrol emosi secara fisik, verbal, spiritual, dan farmasi.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan diagnosis depresi. Secara garis besar makalah ini menjelaskan tentang definisi depresi, faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya depresi, gejala klinis depresi, kriteria diagnosis depresi berat, pengobatan depresi, pengkajian keperawatan pasien depresi beserta diagnosis dan rencana tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan proses pikir berupa waham. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian waham, proses terjadinya, gejala, jenis, faktor risiko, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan untuk klien tersebut yang mencakup tujuan, kriteria evaluasi, dan intervensi keperawatan.
Buku petunjuk praktikum ini berisi pedoman pelaksanaan praktik keperawatan jiwa II, mencakup asuhan keperawatan untuk berbagai gangguan jiwa, strategi pelaksanaan tindakan, dan rencana terapi aktivitas kelompok. Disediakan untuk membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktik secara profesional.
Dokumen ini membahas tanda, gejala, penyebab, dan penanganan gangguan jiwa dengan resiko perilaku kekerasan. Faktor risiko termasuk masa lalu yang tidak menyenangkan, gangguan neurologis, dan lingkungan yang provokatif. Tujuan perawatan adalah mencegah perilaku kekerasan dengan melakukan penilaian risiko dan melatih pasien mengontrol emosi secara fisik, verbal, spiritual, dan farmasi.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan diagnosis depresi. Secara garis besar makalah ini menjelaskan tentang definisi depresi, faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya depresi, gejala klinis depresi, kriteria diagnosis depresi berat, pengobatan depresi, pengkajian keperawatan pasien depresi beserta diagnosis dan rencana tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan proses pikir berupa waham. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian waham, proses terjadinya, gejala, jenis, faktor risiko, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan untuk klien tersebut yang mencakup tujuan, kriteria evaluasi, dan intervensi keperawatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, dan perilaku yang terkait dengan gangguan alam perasaan depresi dan mania.
2. Depresi dan mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perubahan mood yang berkelanjutan dan disertai gejala-gejala tertentu.
3. Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya depresi dan mania antara lain f
Model konseptual dalam askep mental psikiatri membantu terapis memahami perilaku manusia dan menjadi dasar untuk pengkajian serta intervensi yang lebih baik. Beberapa model yang dijelaskan adalah model medis, psikoanalisis, interpersonal, sosial, eksistensi, komunikasi, perilaku dan keperawatan.
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Kaze Va
Makalah ini membahas tentang gangguan alam perasaan (mood) yang meliputi pengertian mood, rentang respon emosi normal maupun tidak normal, tipe-tipe gangguan mood seperti depresi dan mania, faktor risiko gangguan mood, serta gejala gangguan mood depresi. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami gangguan mood dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
Teori terapi realiti yang dikembangkan oleh William Glasser berfokus pada tanggungjawab individu atas tingkah lakunya sendiri dan kemampuannya untuk memilih tingkah laku yang bermakna bagi memenuhi kebutuhannya. Terapi bertujuan membantu klien belajar cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhannya secara efektif.
Psikoterapi merupakan pengobatan masalah emosional yang dilakukan oleh tenaga terlatih secara sukarela untuk menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala pasien serta mengembangkan kepribadian secara positif. Terdapat dua jenis psikoterapi yaitu suportif yang bertujuan menstabilkan pasien, dan rekonstruktif yang membantu pasien memahami kondisi mentalnya. Psikoterapi dapat diberikan secara
- Klien laki-laki berusia 38 tahun dengan diagnosa skizofrenia paranoid dirawat di RSJ karena isolasi sosial dan gangguan komunikasi. Ia mengalami berbagai masalah keperawatan seperti isolasi sosial, harga diri rendah, dan gangguan proses pikir. Pengobatan yang diterima adalah alprazolam dan risperidon.
Dokumen tersebut membahas mengenai kecelaruan penyesuaian dan jenis-jenis kecelaruan penyesuaian. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa terdapat beberapa jenis kecelaruan penyesuaian seperti kecelaruan dengan kemurungan, kecemasan, campuran emosi, gangguan kelakuan, dan campuran emosi serta kelakuan. Dokumen juga menyebutkan beberapa contoh kasus yang terkait dengan jenis-jenis kecelaruan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, dan perilaku yang terkait dengan gangguan alam perasaan depresi dan mania.
2. Depresi dan mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perubahan mood yang berkelanjutan dan disertai gejala-gejala tertentu.
3. Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya depresi dan mania antara lain f
Model konseptual dalam askep mental psikiatri membantu terapis memahami perilaku manusia dan menjadi dasar untuk pengkajian serta intervensi yang lebih baik. Beberapa model yang dijelaskan adalah model medis, psikoanalisis, interpersonal, sosial, eksistensi, komunikasi, perilaku dan keperawatan.
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Kaze Va
Makalah ini membahas tentang gangguan alam perasaan (mood) yang meliputi pengertian mood, rentang respon emosi normal maupun tidak normal, tipe-tipe gangguan mood seperti depresi dan mania, faktor risiko gangguan mood, serta gejala gangguan mood depresi. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami gangguan mood dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
Teori terapi realiti yang dikembangkan oleh William Glasser berfokus pada tanggungjawab individu atas tingkah lakunya sendiri dan kemampuannya untuk memilih tingkah laku yang bermakna bagi memenuhi kebutuhannya. Terapi bertujuan membantu klien belajar cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhannya secara efektif.
Psikoterapi merupakan pengobatan masalah emosional yang dilakukan oleh tenaga terlatih secara sukarela untuk menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala pasien serta mengembangkan kepribadian secara positif. Terdapat dua jenis psikoterapi yaitu suportif yang bertujuan menstabilkan pasien, dan rekonstruktif yang membantu pasien memahami kondisi mentalnya. Psikoterapi dapat diberikan secara
- Klien laki-laki berusia 38 tahun dengan diagnosa skizofrenia paranoid dirawat di RSJ karena isolasi sosial dan gangguan komunikasi. Ia mengalami berbagai masalah keperawatan seperti isolasi sosial, harga diri rendah, dan gangguan proses pikir. Pengobatan yang diterima adalah alprazolam dan risperidon.
Dokumen tersebut membahas mengenai kecelaruan penyesuaian dan jenis-jenis kecelaruan penyesuaian. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa terdapat beberapa jenis kecelaruan penyesuaian seperti kecelaruan dengan kemurungan, kecemasan, campuran emosi, gangguan kelakuan, dan campuran emosi serta kelakuan. Dokumen juga menyebutkan beberapa contoh kasus yang terkait dengan jenis-jenis kecelaruan
Laporan ini membahas masalah depresi pada seorang pasien. Depresi disebabkan oleh faktor genetik, konstitusi, kepribadian, fisik, psikobiologi, neurologi, biokimia, elektrolit, dan trauma psikologis atau fisik. Laporan ini menyarankan rencana tindakan keperawatan untuk mencegah bunuh diri, meningkatkan harga diri, menggunakan dukungan sosial, dan menggunakan obat dengan benar
Dokumen tersebut membahas pengkajian gangguan depresi pada lansia dengan beberapa diagnosis utama seperti depresi, risiko bunuh diri, dan gangguan tidur. Dokumen ini memberikan panduan untuk melakukan pengkajian terhadap pasien lansia dengan depresi melalui wawancara, observasi gejala, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani diagnosis tersebut bersama keluarga pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang waham sebagai salah satu gangguan jiwa, termasuk definisi, jenis, proses terjadinya, dan intervensi keperawatan untuk pasien yang mengalami waham serta keluarganya.
Terapi realiti merupakan terapi yang berdasarkan pada teori pilihan yang menjelaskan bagaimana manusia berfungsi dan memilih tingkah laku. Terapi ini membantu individu mengambil kawalan yang lebih efektif atas kehidupan mereka dengan fokus pada apa yang mereka inginkan dan kekuatan mereka. William Glasser adalah tokoh utama di belakang pengembangan terapi realiti ini.
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien lansia dengan depresi. Terdapat tujuan pembelajaran, pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, dan tindakan keperawatan untuk ketidakberdayaan, risiko bunuh diri, dan gangguan pola tidur. Tindakan keperawatan bertujuan memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga serta meningkatkan kemampuan mereka.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar perilaku kekerasan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penatalaksanaan keperawatan untuk pasien dengan perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan dijelaskan sebagai respon terhadap stimulus internal dan eksternal yang memicu individu untuk melakukan kekerasan baik secara verbal maupun nonverbal. Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi predisposisi biologis, psikologis, dan sosial budaya, serta
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama yaitu:
1. Halusinasi yang dialami pasien beserta gejala dan penanganannya
2. Perilaku menarik diri beserta penyebab dan akibatnya
3. Resiko mencederai diri atau orang lain beserta gejala dan penanganannya
Mahasiswa mampu menerapkan berbagai konsep psikososial dalam praktik keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan, kematian dan berduka
Mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan dan kegiatan motorik yang berlebihan. Dokumen ini membahas tentang diagnosa dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan gangguan mania, termasuk mengidentifikasi faktor risiko, tujuan perawatan, dan rencana tindakan untuk mencegah bunuh diri dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.
Mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan dan kegiatan motorik yang berlebihan. Dokumen ini membahas tentang diagnosa dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan gangguan mania, termasuk mengendalikan aktivitas motorik berlebihan dan mendukung ekspresi emosi secara adaptif.
Buku panduan ini memberikan informasi tentang gangguan kesehatan jiwa dan cara mengatasinya. Gangguan jiwa dapat berupa gangguan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang mengganggu fungsi sehari-hari. Buku ini menjelaskan cara menangani masalah umum seperti amarah, halusinasi, isolasi sosial, dan risiko bunuh diri. Tujuannya adalah membantu keluarga merawat pasien gangguan jiwa.
Similar to Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. ASKEPDEPRESI
Kelompok 5 (C1 KEP)
WA ODE RAHMADANIA
WATI LAIDU
WAYAN YULIARTINI
WIDIA JUWITA SARI
WA ODE RISNAWATI
WA IFU
SUTRIANI
SULFITRI
(STIKES MW)
2. A. Pengertian
• Depresi adalah suatu jenis alam perasaan
atau emosi yang disertai komponen psikologik
: rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan
tidak bahagia, serta komponen somatik:
anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa
dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit
menurun.
• Depresi merupakan gangguan alam perasaan
yang berat dan dimanifestasikan dengan
gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang
hebat, lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan.
3. B. Faktor Predisposisi
• Teori biologis
• Faktor Genetik
• Biokimia.
• Teori psikososial
• Psikoanalisa.
• Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa
depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri
sendiri. Frued mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang,
ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat terbalik menjadi
perasaan yang menyalahkan diri sendiri
• Teori kehilangan,
• Teori kepribadian,
• Model kognitif
• Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi
dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak
mampu menghadapi masalah . Kemudian individu timbul keyakinan
akan ketidak mampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia
tidak berupaya mengembangan respon yang adaptif
• Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena
kurangnya pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan
lingkungan.
4. C. Faktor presipetasi
• Stres yang dapat menimbulkan gangguan
alam perasaan meliputi factor, biologis,
psikologis, sosiala budaya
• Faktor biologis meliputi perubahan
fisiologis yang disebabkan oleh obat-
obatan atau berbagai penyakit fisik seperti
infeksi,neoplasma , dan
ketidakseimbangan metabolisme.
• Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih
sayang, termasuk kehilangan cinta
seseorang, dan kehilangan harga diri.
• Faktor sosial budaya kehilangan peran,
perceraiam, kehilangan pekerjaan.
5. E. Perilaku dan mekanisme
koping
• Perilaku yang berhubungan dengan depresi
bervariasi. Pada keadaan depresi kesedihan
dan kelambanan dapat menonjol atau dapat
terjadi agitasi.
• Depresi yaitu perasaan berduka yang belum
terselesaikan , mekanisme koping yang
digunakan adalah represi, supresi, denael dan
disosiasi. Tingkah laku mania merupakan
mekanisme pertahanan terhadap depresi
yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping
dalam menghadapi kehilangan.
6. F. Perilaku yang berhubungan
dengan depresi
• Afektif : Sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan,
marah, persaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tak
berdaya, putus asa , merasa sendirian, rendah diri, merasa
tidak berharga.
• Kognitif : Abivalensi, bingung, ragu-ragu, tidak mampu
kosentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri
sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis,
• Fisik : Sakit perut anoreksia, mual, muntah, gangguan
pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing,
insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan,
gangguan selera makan, , gangguan menstruasi, impoten, tidak
berrespon terhadap seksual.
• Tingkah laku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat
aktifitas, kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial,
iritebel (mudah marah, nangis, tersinggung), berkesan
menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.
7. BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor
predisposisi, presipitasi, dan perubahan perilaku serta
mekanisme koping yang digunakan klien.
Perilaku yang sering ditampilkan pada pasien ini adalah :
• Aktivitas motorik meningkat
• Ekspresi wajah riang yang berlebihan
• Banyak bicara dan pembicaraan mudah beralih (Fligth of
ideas)
• Kurang bertanggung jawab
• Mudah tersinggung dan terangsang
• Tingkah laku mengancam bahaya
• Tidak tahan kritik
• Tidak takut bahaya.
8. • POHON MASALAH
Resiko Tinggi Bunuh Diri
Perubahan Proses Pkir
Isolasi Sosial
Gangguan Harga Diri
Nutrisi < Keb Berduka Disfungsional G3 Pola Tidur
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko mencederai diri
• Isolasi social
• Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Gangguan pola tidur
• Perubahan proses piker
• Gangguan harga diri
• Berduka disfungsional
10. • INTERVENSI
1. Resiko mencederai diri
• Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir
untuk membunuh diri anda sendiri ? jika iya, apa yang anda
rencanakan?
• Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda –
benda yang memiliki potensi untuk membahayakan
• Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri
muncul
• Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam
batasan yang sesuai
• Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien
11. 2. Isolasi social
• Luangkan waktu dengan pasien
• Kembangkan hubungan perawat pasien yang
terapeutik melalui kontak yang sering, singkat
dan sikap menerima
• Setelah pasien merasa nyaman dalam suatu
hubungan satu per satu dorong untuk hadir
dalam aktivitas – aktivitas kelompok
• Secara verbal akui ketidakhadiran pasien dari
beberapa aktivitas – aktivitas kelompok
• Ajarkan teknik asertif
• Berikan penguatan positif untuk pasien yang
secara sukarela berinteraksi denagn orang lain
12. 3. Prubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Pastikan bahwa dietnya meliputi makanan yang
mengandung tinggi serta untuk mencegah
konstipasi
• Buat dokumentasi yang ketat tentang masukan,
haluaran dan jumlah kalori
• Timbang berat badan pasien setiap hari
• Tentukan makanan yang disukai dan makanan
yang tidak disukai oleh pasien dan kolaborasi
denagn ahli diet untuk menyediakan makanan
kesukaan pasien
• Temani pasien selama makan
• Pantau hasil laboratorium dan laporka
perubahan yang bermakna kepada dokter
• Jelaskan pentingnya nutrisi dan masukan cairan
yang adekuat
13. 4. Gangguan pola tidur
• Catat secara ketat pola tidur pasien
• Mengurangi tidur seharian
• Batasi masukan minuman yang mengandung
kafein seperti the, kopi, dan sejenis coca
cola
• Berikan obat penenang sesuai anjuran
dokter
14. 5. Perubahan proses pikir
• Perlihatkan penerimaan terhadap kebutuhan pasien
untuk keyakinan yang salah
• Jangan mendebat atau menyangkali keyakinan
tersebut
• Gunakan teknik – teknik validasi konsensual dan
meminta klarifikasi saat komunikasi
menggambarkan perubahan dalam berpikir
• Berikan penguatan positif kapada pasien karena
mampu memisahkan antara pikiran beradasarkan
realita dan yang tidak realita
• Ajarkan pasien untuk menghalangu menggunakan
teknik berhenti berpikir, saat pikiran melibatkan
penggunaan kata perintah
• Gunakan sentuhan secara hati –hati ,khusunya jika
pikiran – pikirannya menyatakan ide – ide
panganiayaan
15. 6. Gangguan harga diri
• Bersikap menerima pasien dan negativisnya
• Luangkan waktu bersama pasien
• Bantu pasien untuk mengakui dan berfokus
pada kekuatan dan pencapaiannya
• Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas –
aktivitas kelompok
• Bantu pasien mengidentifikasi bagian – bagian
diri yang ingin diubahnya dan bantu dengan
pemecahan masalah terhadap usaha ini
• Pastikan bahwa pasien tidak menjadi semakin
tergantung dan bahwa ia menerima tanggung
jawab untuk perilakunya sendiri
• Ajarkan teknik – teknik asertif
• Bantu pasien untuk melakukan aspek – aspek
perawatan diri saat dibutuhkan
16. 7. Berduka disfungsional
• Tentukan pada tahap berduka mana pasien terfiksasi.
• Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien
• Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien
untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka
• Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah
• Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang
terpendam melalui berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar
( berjalan cepat, jogging, memukul karung pasir, sepeda
latihan)
• Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang
berhubungan dengan setiap tahap
• Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep
kehilangan.
• Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal
yang dapat diterima
• Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha
untukmenentukan metode – metode koping yang lebih adaptif
terhadap pengalaman kehilangan