SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
LAPORAN PENDAHULUAN




I. MASALAH UTAMA
  Gangguan alam perasaan: depresi.


II. PROSES TERJADINYA MASALAH
     Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
  psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen
  somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut
  nadi sedikit menurun.
     Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik,
  faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi,
  faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan
  sebagainya.
     Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi,
  pembedahan, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti
  kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.
     Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang
  pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai
  dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang
  bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak
  dapat dimengerti oleh orang lain.
III. A. POHON MASALAH



                                   Resiko mencederai diri
                                                                   Akibat



                              Gangguan alam perasaan: depresi
                                                                      Core problem



                                       Koping maladaptif
                                                                Penyebab




  B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
     1.                       Gangguan alam perasaan: depresi
          a. Data subyektif:
             Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.Sering
             mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna
             lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan
             cenderung bunuh diri.
          b. Data obyektif:
             Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk
             dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang
             lambat dengan langkah yang diseret.Kadang-kadang dapat terjadi stupor.
             Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan
             sering menangis.Proses berpikir terlambat, seolah-olah pikirannya
             kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat
             berpikir, tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif
             terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk akal (irasional),
             waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.Kadang-kadang pasien suka
             menunjukkan       sikap   bermusuhan   (hostility),   mudah    tersinggung
             (irritable) dan tidak suka diganggu.
2.                        Koping maladaptif
            a.                          DS     : menyatakan putus asa dan tak berdaya,
                 tidak bahagia, tak ada harapan.
            b.                          DO     : nampak sedih, mudah marah, gelisah,
                 tidak dapat mengontrol impuls.


IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1.                             Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi.
  2.                             Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan
       koping maladaptif.


V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
  a.             Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri.
  b.             Tujuan khusus
       1.                        Klien dapat membina hubungan saling percaya
            Tindakan:
            1.1. Perkenalkan diri dengan klien
            1.2. Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap
                   empati
            1.3. Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih
                   banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan,
                   anggukan.
            1.4. Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan
                   keinginannya
            1.5. Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan
                   mudah dimengerti
            1.6. Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.


       2.                        Klien dapat menggunakan koping adaptif
            2.1.                 Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan
                   mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien.
2.2.                   Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan
            mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
     2.3.                   Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa
            digunakan
     2.4.                   Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
     2.5.                   Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang
            paling tepat dan dapat diterima
     2.6.                   Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang
            telah dipilih
     2.7.                    Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam
            menyelesaikan masalah.


3.                          Klien terlindung dari perilaku mencederai diri
     Tindakan:
     3.1.   Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.
     3.2. Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk
            mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan terkunci.
     3.3. Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien.
     3.4. Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh
            peramat/petugas.


4. Klien dapat meningkatkan harga diri
     Tindakan:
     4.1. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
     4.2. Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu.
     4.3. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar
            sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan).


5. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
     Tindakan:
     5.1. Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang
            terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang
            dianut).
5.2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas
            keagamaan, kepercayaan agama).
     5.3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).


6.      Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
     Tindakan:
      6.1. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping
            minum obat).
     6.2.   Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat,
            dosis, cara, waktu).
     6.3. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.
     6.4. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.
5.2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas
            keagamaan, kepercayaan agama).
     5.3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).


6.      Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
     Tindakan:
      6.1. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping
            minum obat).
     6.2.   Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat,
            dosis, cara, waktu).
     6.3. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.
     6.4. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.

More Related Content

What's hot

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Peran perawat pada anak TBC
Peran perawat pada anak TBCPeran perawat pada anak TBC
Peran perawat pada anak TBCSulistia Rini
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOWawan Akibu
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih irmayaniMakalah pola hidup sehat  dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayaniSeptian Muna Barakati
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitusSo Ra
 
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptxKonsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptxHanaFebriyanti1
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitasRini Ambarwati Rachmadi
 

What's hot (20)

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
Peran perawat pada anak TBC
Peran perawat pada anak TBCPeran perawat pada anak TBC
Peran perawat pada anak TBC
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
4. askep marasmus
4. askep marasmus4. askep marasmus
4. askep marasmus
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih irmayaniMakalah pola hidup sehat  dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitus
 
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptxKonsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
 

Viewers also liked

Askep kista coledocal
Askep kista coledocalAskep kista coledocal
Askep kista coledocalf' yagami
 
MASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALING
MASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALINGMASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALING
MASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALINGjafri1980
 
Rancangan pengajaran harian
Rancangan pengajaran harianRancangan pengajaran harian
Rancangan pengajaran harianjafri1980
 
Akuma to Love Song Chapter 53
Akuma to Love Song Chapter 53Akuma to Love Song Chapter 53
Akuma to Love Song Chapter 53ObsessionScans
 
Pancasila Sebagai Filsafat
Pancasila Sebagai FilsafatPancasila Sebagai Filsafat
Pancasila Sebagai FilsafatAryadiminor
 
Rph norazilah arbain d20102040619
Rph norazilah arbain d20102040619Rph norazilah arbain d20102040619
Rph norazilah arbain d20102040619jafri1980
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingf' yagami
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruf' yagami
 
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanFungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanf' yagami
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputerf' yagami
 
Pengertian tanah
Pengertian tanahPengertian tanah
Pengertian tanahf' yagami
 
Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010f' yagami
 
Esmiregalolindoooo
EsmiregalolindooooEsmiregalolindoooo
EsmiregalolindooooVerónica
 
Quino siempre genial
Quino siempre genialQuino siempre genial
Quino siempre genial. ..
 
Informatica
InformaticaInformatica
Informaticafuture12
 
Presentación1(1)
Presentación1(1)Presentación1(1)
Presentación1(1)future12
 
Tipos De Tinta katherin [1]
Tipos De Tinta katherin [1]Tipos De Tinta katherin [1]
Tipos De Tinta katherin [1]katama
 

Viewers also liked (20)

Askep kista coledocal
Askep kista coledocalAskep kista coledocal
Askep kista coledocal
 
MASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALING
MASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALINGMASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALING
MASA TINDAK BALAS DALAM BOLA BALING
 
Rancangan pengajaran harian
Rancangan pengajaran harianRancangan pengajaran harian
Rancangan pengajaran harian
 
Akuma to Love Song Chapter 53
Akuma to Love Song Chapter 53Akuma to Love Song Chapter 53
Akuma to Love Song Chapter 53
 
Pancasila Sebagai Filsafat
Pancasila Sebagai FilsafatPancasila Sebagai Filsafat
Pancasila Sebagai Filsafat
 
Rph norazilah arbain d20102040619
Rph norazilah arbain d20102040619Rph norazilah arbain d20102040619
Rph norazilah arbain d20102040619
 
GPAT Orientation 2015
GPAT Orientation 2015GPAT Orientation 2015
GPAT Orientation 2015
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baru
 
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanFungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Pengertian tanah
Pengertian tanahPengertian tanah
Pengertian tanah
 
Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010
 
Evolución humana
Evolución humanaEvolución humana
Evolución humana
 
Esmiregalolindoooo
EsmiregalolindooooEsmiregalolindoooo
Esmiregalolindoooo
 
Quino siempre genial
Quino siempre genialQuino siempre genial
Quino siempre genial
 
Jogos e brincadeiras
Jogos e brincadeirasJogos e brincadeiras
Jogos e brincadeiras
 
Informatica
InformaticaInformatica
Informatica
 
Presentación1(1)
Presentación1(1)Presentación1(1)
Presentación1(1)
 
Tipos De Tinta katherin [1]
Tipos De Tinta katherin [1]Tipos De Tinta katherin [1]
Tipos De Tinta katherin [1]
 

Similar to Askep lp depresi (20)

Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Halusinasi sp
Halusinasi spHalusinasi sp
Halusinasi sp
 
Mnia AKPER PEMKAB MUNA
Mnia AKPER PEMKAB MUNA Mnia AKPER PEMKAB MUNA
Mnia AKPER PEMKAB MUNA
 
Mnia
MniaMnia
Mnia
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasan
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
Mania ji AKPER PEMKAB MUNA
 
Mania ji
Mania jiMania ji
Mania ji
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Askep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptualAskep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptual
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 
Askep waham 1
Askep waham 1Askep waham 1
Askep waham 1
 
widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
 
Askep depresi kel.6
Askep depresi kel.6Askep depresi kel.6
Askep depresi kel.6
 
Askep ansietas
Askep ansietasAskep ansietas
Askep ansietas
 

More from f' yagami

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayf' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranf' yagami
 

More from f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 

Askep lp depresi

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN I. MASALAH UTAMA Gangguan alam perasaan: depresi. II. PROSES TERJADINYA MASALAH Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya. Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedahan, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras. Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
  • 2. III. A. POHON MASALAH Resiko mencederai diri Akibat Gangguan alam perasaan: depresi Core problem Koping maladaptif Penyebab B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI 1. Gangguan alam perasaan: depresi a. Data subyektif: Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.Sering mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri. b. Data obyektif: Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseret.Kadang-kadang dapat terjadi stupor. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis.Proses berpikir terlambat, seolah-olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu.
  • 3. 2. Koping maladaptif a. DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan. b. DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls. IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi. 2. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif. V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN a. Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri. b. Tujuan khusus 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan: 1.1. Perkenalkan diri dengan klien 1.2. Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati 1.3. Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan. 1.4. Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya 1.5. Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti 1.6. Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain. 2. Klien dapat menggunakan koping adaptif 2.1. Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien.
  • 4. 2.2. Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan 2.3. Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan 2.4. Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping. 2.5. Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima 2.6. Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih 2.7. Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah. 3. Klien terlindung dari perilaku mencederai diri Tindakan: 3.1. Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri. 3.2. Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan terkunci. 3.3. Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien. 3.4. Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramat/petugas. 4. Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan: 4.1. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya. 4.2. Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu. 4.3. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan). 5. Klien dapat menggunakan dukungan sosial Tindakan: 5.1. Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut).
  • 5. 5.2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama). 5.3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama). 6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat Tindakan: 6.1. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat). 6.2. Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu). 6.3. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan. 6.4. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.
  • 6. 5.2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama). 5.3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama). 6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat Tindakan: 6.1. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat). 6.2. Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu). 6.3. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan. 6.4. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.