SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
EKONOMI INTERNASIONAL
Nama : Rosawati
Kelas : 6L - Mkp
Hari : Selasa
Ruangan : C.1.4
Dosen : Ade Fauji, SE, MM
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
SERANG, BANTEN
BAB 7
KEBIJAKAN NON TARIF
A. Pengertian
Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan
selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi
manfaat perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady).
B. Macam hambatan non tarif
A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-
tariff barrier) sebagai berikut :
1. Pembatasan spesifik (specific limitation) :
a. Larangan impor secara mutlak
b. Pembatasan impor (quota system)
Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan
barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu
negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen.
c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu
d. Peraturan kesehatan / karantina
e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara
f. Perizinan impor (import licence)
g. Embargo
h . Hambatan pemasaran / marketing
2. Peraturan bea cukai (customs administration rules)
a. Tatalaksana impor tertentu (procedure)
b. Penetapan harga pabean
c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control)
d. Packaging / labelling regulations
e. Documentation needed
f. Quality and testing standard
g. Pungutan administrasi (fees)
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
a. Kebijakan pengadaan pemerintah
b. Subsidi dan insentif ekspor
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau
bantuan kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak,
pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll.
c. Countervaling duties
d. Domestic assistance programs
4. Import charges
a. Import deposits
b. Supplementary duties
c. Variable levies
C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif
barrier)
Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non
tarif adalah sebagai berikut:
1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
2. Pembatasan Kuota Impor
3. Prosedur atau Peraturan Khusus
4. Struktur Pasar
5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus  produk atau jasa
yang akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara
tersebut. Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial.
Pembatasan Kuota Impor:
Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu
negara. Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk
impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan
produk-produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri.
Prosedur atau Peraturan Khusus:
Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa
jadi menjadi hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau
prosedur yang dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar
negeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di
dalam negeri bisa terbatas.
Struktur Pasar:
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar
memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda
dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nyata
terhadap produk luar yang akan masuk ke dalam negeri.
Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya
Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti
politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-
faktor tersebut, diharapkan usaha pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian,
biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah
pemasaran perusahaan.
Berbagai Hambatan Nontarif
1.Kuota impor
Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang
boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan
konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi
kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor
suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat
digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu
negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk
melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang
melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri
manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang
seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor.
Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara :
A. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang
selanjutnya akan diikuti kenaikan harga domestik dan produksi domestik
yang lebih besar daripada yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor
yang setara;
B. Dalam pemberlakuan kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan
perusahaan yang berhak memperoleh lisensi impor tanpa
mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya
monopoli dan distorsi;
C. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara
lansung melalui pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor;
D. Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti,
sedangkan tarif impor membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang
tidak dapat dipastikan.
Macam-macam kuota impor :
- Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara
sepihak (tanpa negoisasi).
- Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas
kesepakatan atau menurut perjanjian.
- Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan
mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota.
- Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk
melindungi industri dalam negeri.
2. Pembatasan Ekspor Secara Sukarela
Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau
bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan
ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan
perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan
kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik
akibat impor yang berlebih.
Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya
negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela.
Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar
pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada
pemerintah atau perusahaan asing.
3 Kartel-kartel Internasional
Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari
berbagai negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga
mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan
meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel
ditentukan oleh hal-hal berikut:
a. Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam
menentukan harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi;
b. Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau
pihak yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit
4. Dumping
Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran,
atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan
menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah
kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk
memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga
yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di
pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah;
b. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek
penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga
domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun
diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing
dalam waktu singkat;
c. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah
harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih
murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi
surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik.
5. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan
bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau
pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka
memacu ekspor suatu negara.
D. Tujuan suatu negara menerapkan kebijakan non tarif barrier
Ada beberapa tujuan penting dari proteksi:
a. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.
b. Mendorong perkembangan industri baru
c. Mendiversifikasikan perekonomian
d. Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
e. Memperbaiki neraca pembayaran
f. Menghindari neraca pembayaran
g. Menghindari dumping
h. Menambah pendapatan pemerintah
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
- Memaksimalkan produksi dalam negri.
- Memperluas lapangan kerja.
- Memelihara tradisional.
- Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri
pada satu komoditi andalan.
- Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara
lain.
BAB 8
VALUTA ASING
1. PENGERTIAN PASAR VALUTA ASING
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa
asing dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di
keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan
mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta
lainnya tanpa pembatasan. Sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS
yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer
laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke
kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengonversikan mata
uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas.
Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau
transakasi yang memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata
uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24
jam secara berkesinambungan. Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan
bahwa pasar valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk
mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau
jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang
(valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari
pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di
Indonesia dikenal dengan Kurs Valas.
2. LATAR BELAKANG PASAR VALUTA ASING
Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-
an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik.
Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan
nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap
negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak
saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih
dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan
berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya
perpindahan uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign
exchange bukan sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena
itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat-
surat berharga jangka pendek diperdagangkan.
Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa
di perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat
pada awal 70’an.
Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara
lain adalah:
- Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup
signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk
berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
- Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan
bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih
murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan
akan mata uang suatu negara tertentu.
- Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana
telepon, telex, faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk
berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah di lakukan.
- Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar
meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari
pergerakan valuta asing.
3. MEKANISME KERJA PASAR VALUTA ASING
Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal
internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan,
dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada
kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain.
Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas
dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi kompleks dan
beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank
utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank
ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih,
dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan
bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai
perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas
tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem,
mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan
penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar
konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi
membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud
merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat
mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang
dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki
jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk
memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian
semacam ini disebut pasar antar bank.
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar
bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan
valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama
lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak
langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs
yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang
bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.
4. FUNGSI PASAR VALUTA ASING
a. Transfer daya beli (transfer of purchasing power)
b. Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi
modal yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang
memiliki mata uang yang berbeda.
c. Penyediaan kredit
d. Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional membutuhkan
waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang
dalam perjalanan pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke tempat
tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada
pembeli.
e. Mengurangi risiko valuta asing
f. Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan.
Dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya
terjadi perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya
keuntungan yang telah diperkirakan.
Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang
dilakukan oleh perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut:
a. Komersial : ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain.
b. Funding : pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow.
c. Hedging : untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.
d. Investasi : commercial investment, property investment, dan portfolio
investment.
e. Individu : turis dan kebutuhan individu lainnya.
f. Marketmaking
berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan
menawarkan harga dua arah sebagai marketmaker.
g. Position taking
aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada
aktivitas ini, pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan
kecendrungan menguat atau melemahnya mata uang.
Pelaku Pasar Valuta Asing
Pelaku ekonomi yang utama dalam valas dapat digolongkan menjadi:
a. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan
selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru
dan yang lebih murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan
kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar.
b. Individu
Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing di sebabkan
oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu
dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh
keuntungan. Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar
negeri.
c. Bank Umum dan Perbankan
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan
antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata
uang lain. Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif.
Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya.
d. Pialang Pasar Valas atau Broker
Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.
e. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara
lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang
harus di tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
f. Bank Sentral.
Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka
menstabilkan nilai tukar mata uang.
g. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas.
Peran serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh
motif mengejar keuntungan.
h. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang
mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi,
mutual fund, dan bank investasi.
Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing
1) Pasar SPOT (Pasar Tunai)
Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan dua hari kerja
berikutnya. Misalkan kontrak jual beli valas di tutup tanggal 10 maka
penyerahannya dilakukan tanggal 12, namun apabila tanggal 12 adalah hari
minggu atau hari libur Negara asal (Home Countries), penyerahan dilakukan pada
hari berikutnya (Eligible Date) tanggal penyerahan ini disebut Value Date.
2) Pasar Forward
Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu
waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang
dimaksud pasar forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak
forward mata uang. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata
uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun.
3) Pasar Currencies Future
Pasar currency futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan
kontrak currency futures. Suatu kontrak currency futures menetapkan suatu
volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan ditukarkan pada tanggal
penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi
national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak
currency futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan.
4) Pasar Currency Options
Pasar currency options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan
kontrak currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai
call atau put. Suatu currency call options menyediakan hak untuk membeli suatu
valuta tertentu dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu.
Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang
harus dibayarkan di masa depan. Currency put options memberikan hak untuk
menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu
tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas
yang akan diterima di masa depan.
5) Pasar Barter (SWAP)
Kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai
yang diikuti membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan
tunggak secara stimultan dengan batas waktu yang berbeda.
5. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PASAR VALUTA ASING
1) Kelebihan Pasar Valuta Asing
a. Transaksi 24 jam
Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5
hari dalam seminggu.
b. Likuiditas
Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat
likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader
bisa membuka atau menutup posisi pada fair market price.
c. Rendahnya biaya transaksi
Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya
yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat
penarikan dana dari akun forex.
d. Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga
Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga
beli (ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli
(buying order). Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat
dari selisih antara harga jual (bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).
e. Marjin perdagangan
Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah
modal yang dimiliki.
f. Two way opportunities
Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika
market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity),
sebagai contoh: saham.
g. Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit)
Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih
besar. Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan
modal $100. Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point
dengan modal yang sama ($100).
2) Kelemahan Pasar Valuta Asing
a. Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk)
Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.
b. Risiko negara asal
Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata
uangnya di perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral
di negara tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi
pemerintah, pembelian valuta asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan
sebagainya.
BAB 9
TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
A. Multinational Corporation
Pengertian Multinational Corporation (MNC) Perusahaan multinasional
(MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor
pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan
berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips,
Volkswagen, British Petroleum, Exxon, dan ITT. Sebuah perusahaan akan
menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan
produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan mengglobalisasikan
kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka , dan
untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam
struktur perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat
oleh perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan
perusahaan mereka sendiri.
Perusahaan multinasional (MNC), merupakan perusahaan yang operasinya
terdiri dari produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC merupakan perusahaan induk
dan sekelompok perusahaan anak. Perusahaan anak tersebar secara geografis di
seluruh wilayah dengan tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri.
Ada beberapa jenis Struktur Organisasi MNC menurut William Egolhoff,
yaitu:
1. Divisi Fungsional Sedunia, anak-anak perusahaan diorganisasikan
menurut jalur fungsional – manufatur, pemasaran dan keuangan. Area-area
fungsional di anak perusahaan ini melapor langsung pada pasangan fungsional
mereka di perusahaan induk. Dengan pengaturan ini, semua perencanaan startegis
bagi MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk,
karena data yg mengintegrasikan seluruh operasi tak terdapat pada tingkat yg
lebih tinggi Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan
Multinasional.
2. Divisi Internasional Dalam struktur ini, anak-anak perusahaan diluar
negeri melapor pada suatu divisi internasional MNC yg terpisah dari divisi induk.
Untuk semua keperluan praktis, MNC ini sebenarnya dua organisasi terpisah –
satu yang mendukung operasi domestik dan – satu yg mendukung anak-anak
perusahaan. Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan
Multinasional.
3. Wilayah Geografis Dalam struktur ini, MNC membagi operasinya
menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak
perusahaan yg berlokasi dalam batasnya. Staff kantor pusat pada perusahaan
induk biasanya sedikit, dan mengkoordinasikan arus informasi antara perusahaan
induk dan anak perusahaan. Keurangan struktur ini adalah tak adanya komunikasi
antar wilayah Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan
Multinasional.
4. Divisi Produk Sedunia Dalam struktur ini, perusahaan diorganisasikan
menurut jalur divisi produk , dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi
mereka sendiri diseluruh dunia. Keunggulannya, struktur ini memungkinkan
MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak
perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut. Dtruktur
organisasi ini menyediakan hubungan pelaporan yg berlainan antara perusahaan
induk dan anak perusahaan Penggunaan Komputer di Pasar Internasional
Perusahaan Multinasional.
B. Strategi Bisnis Mulitnational Corporation dalam Pasar Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur
organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti. Strategi
Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas
empat (4) strategi, yaitu :
1. Strategi Multinasional; perusahaan induk memberikan kebebasan kepada
anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka
sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi).
Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk
(kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam
pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database
yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2. Strategi Global; pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses
& database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di
seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar
dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan.
Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya
berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database.
Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3. Strategi Internasional; perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi
multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim
manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak
perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan
strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan
menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan
database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Transnasional; perusahaan induk dan semua anak perusahaan
bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi,
mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat.
Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat
lokal. Demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika
perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu
menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat
anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional,
perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan
standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektury
ang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak
perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi
kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab
yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman
rancangan database di seluruh dunia.
Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk
mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai
menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya
keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan
penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah suatu
entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta
kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada entitas
bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan produk, serta menguraikan
informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah terbentuk, GBD menjadi
dasar bai rencana strategis sumber daya informasi perusahaan (strategic planning
for information resources - SPIR). Berikut ini adalah tujuh penggerak yang
diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika
Serikat :
1. Sumber daya bersama;
Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk
mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2. Operasi yang fleksibel;
Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas
perubahan kondisi.
3. Rasionalisasi operasi;
Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit
menjadi produk jadi.
4. Pengurangan risiko;
MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan
beroperasi dibeberapa negara.
5. Produk global;
Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh
dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.
6. Pasokan yang langka;
Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat
diperlukan.
7. Pelanggan tingkat perusahaan.
Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia.
C. Dampak Positif dan Dampak Negatif Penerapan Komputer dalam Multinational
Corporation
Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat
mempengaruhi kekusaan ekonomi negara. Berikut adalah dampak positif dari
adanya Perusahaan Multinasional:
1. Yang paling sering disebut-sebut sebagai sumbangan positif penanaman modal
asing ini adalah peranannya dalam kekosongan atau kekurangan sumber daya
antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah aktual “tabungan
domestik” yang dapat dimobilisasikan.
2. Dengan memungut pajak atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut
serta secara financial dalam kegiatan-kegiatan mereka di dalam negeri,
pemerintah Negara-negara berkembang berharap bahwa mereka akan dapat turut
memobilisasikan sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek-
proyek pembangunan secara lebih baik.
3. Perusahaan multinasional tersebut tidak hanya akan menyediakan sumber-
sumber finansial dan pabrik-pabrik baru saja kepada Negara-negara miskin yang
bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi mereka juga menyediakan suatu
“paket” sumber daya yang dibutuhkan bagi proses pembangunan secara
keseluruhan, termasuk juga pengalamanmakalah adedidikirawan dan kecakapan
manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang pada akhirnya nanti dapat
dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestik
4. Perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar
mengetahui strategi dalam makalah adedidikirawanrangka membuat relasi dengan
bank-bank luar negeri, mencari alternative pasokan sumber daya, serta
memperluas jaringan-jaringan pemasaran sampai ke tingkat internasional.
5. Perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu
saja dinilai sangat maju dan maju oleh Negara berkembang mengenai proses
produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada
Negara-negara dunia ketiga.
Alasan utama banyaknya negara berhati-hati sebelum mengizinkan operasi
suatu perusahaan multinasional di negaranya adalah dampak-dampak negatif yang
mungkin ditimbulkannya. Salvatore paling tidak menyebutkan 6 dampak ini di
dalam bukunya:
1. Hilangnya sejumlah lapangan kerja domestik. Ini karena
perusahaan multinasional mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya
ke luar negeri.
2. Ekspor teknologi, yang oleh sebagian pengamat, secara perlahan-lahan akan
melunturkan prioritas teknologi negara asal dan pada akhirnya mengancam
perekonomian negara bersangkutan.
3. Kecenderungan praktik pengalihan harga sehingga mengurangi pemasukan
perpajakan
4. Mempengaruhi kebijakan moneter domestik.
5. Keengganan cabang perusahaan multinasional untuk mengekspor suatu produk
karena negara tersebut bukan mitra dagang negara asalanya.
6. Mempengaruhi kebijakan moneter negara yang bersangkutan.
7. Budaya konsumsi yang dibawa perusahaan tersebut bisa mengubah budaya
konsumsi konsumen local dan pada akhirnya mematikan unit-unit usaha
tradisional.
Dan tentu saja dampak-dampak lainnya masih banyak mengingat masalah
ini adalah masalah yang kompleks. Mulai dari politik yang mempengaruhinya,
belum lagi bidang lainnya yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik di bidang
sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya
BAB 10
PERUSAHAAN MULTINASIONAL, KEKUATAN BERSAING EFEK
GLOBAL
1. Sifat MNC
Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian
cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi
langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli
perusahaan di luar negeri.
Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang
satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin
menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak
dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures)
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga
bebeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical.
Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri
untuk menghasilkan input untuk dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk.
Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan
mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian
dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi
horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan
kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di
luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis
internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar
internasional yang selalu menunjukan peningkatan. Dengan berkembangnya
ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar
negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan
perusahaan dapat membukakantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara
mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk
pemasaran produk menggunakan teknologi atau pemakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan
cabang produksi di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat
menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di
mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan
sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan
investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu
keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat
mengimbangi risiko yang tinggi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri
adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang
di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor,
mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk
mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri
dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk
produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual
sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh
cabang luar negeri.
b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan
mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara
tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan
dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang
negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya
akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi
apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport,
dengan membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya
transport, pajak yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC.
- Faktor Nonekonomi
Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk
ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu
diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara
penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan
ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan
induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja
dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini
dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu
mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap
perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain
yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan
politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu.
3. Kekuatan Bersaing MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional
yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi,
kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa
perusahaan besar saja.
b) MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan
teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D).
c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan
secara sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya
dan teknologi melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus
menerus disebarkan kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan.
d) MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara
misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu
dari proses produksi.
e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan
internasional.
f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal
maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi
untuk membuat pasar.
g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil
oleh negara lain.
Efek Global MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan
kesejatraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat
mempunyain efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara
keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total
investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya
investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara
asal. MNC juga mempunyai ekses sumberdana internasional yang lebih luas dan
kemudian menanamkan di negara yang menjajikan pendapatan tinggi serta risiko
yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar
negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya
menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah)
investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi
MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh
karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
Manfaat MNC bagi Negara Induk
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di
luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih
kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan :
divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan.
Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi
yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi
yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar
dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih
murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah.
Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk
memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat
tambang tersebut akan jauh lebih murah.
Konflik yang Muncul di Negara Induk
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC
biasanya di dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral,
regional maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran
tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak
serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a) Penggeseran Tenaga Kerja
Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar
negeri terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak
bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya
kegiatan MNC di luar negeri.
b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan
dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan
pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ;
kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam
sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan
MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat
terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c) Penghindaran Pajak
Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang
MNC ) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang
diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang
wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan
d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi
negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk
membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat
tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain.
Manfaat bagi Negara penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal,
menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta
memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering
muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal
nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi
maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi
stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi
perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk,
impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk
keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran
MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi
juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat
mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak
dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas
produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam
jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk
merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi.
kerugian bagi Negara penerima
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima
umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin
penggunaan bahan impor. Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan
perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal (local
content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC
untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim
kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh
kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan
MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak
sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC
biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima,
misalnya teknologi yang di gunakan bersifat padat modal, padahal negara
penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menggangur. MNC yang demikian
ini dapat menimbulkan konflik.
Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan
riset dan pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara
penerima selalu tergantung pada negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan
ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat
modal atau yang berorientasi ekspor, seprti pada assembling barang elektronik,
perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat
ketidakstabilan di negara penerima.
Pengaturan MNC oleh negara Penerima
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah :
a) pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang
kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik
nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek
dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.
b) Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau
atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk
ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
c) Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi
bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit,
pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
d) Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim
balik ke negara induk.
e) Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan
masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit
lebih bebas, jepang umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia
dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk
investasi.
BAB 11
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional
yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri
dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun
atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu
negara.
Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur
kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan
berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu
sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
Tujuan Neraca Pembayaran
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, diantaranya sebagai
berikut:
a. Sebagai bahan keterangan kepada pemerintah mengenai posisi internasional
negara yang bersangkutan.
b. Sebagai bahan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dibidang pilitik
perdagangan dari urusan pembayarannya.
c. Sebagai bahan untuk membantu pemerintah dalam mengambil keputusan di
bidang politik moneter dan fiskal.
Fungsi neraca pembayaran
1. Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor, hubungan
uang piutang, penanaman modal)
2. Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal.
3. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadapa
pendapatan nasional
4. Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional
5. Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negri terhadap
pendapatan nasional
6. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar
pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan
masuknya barang-barang luar negeri dan dapat menyelesaikan
pembayaran tepat pada waktunya.
7. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam
hubungan internasional dari suatu negara.
Penggolongan Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran digolongkan menjadi beberapa komponen, yaitu sebagai
berikut:
1. Neraca Transaksi berjalan (Current Account)
Neraca transaksi berjalan mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang,
perbandingan nilai ekspor dan impor barang, pendapatan investasi, pembayaran
cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari dank
Ke luar negeri baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.
2. Neraca Transaksi Modal (Capital Account)
Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing
(Foreign Ditect Invesdment), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh
perbanakan swasta internasional, serta pinjamana dan hibah dari negraa laian atau
lembaga-lembaga donor seperti IMF dan bank dunia.
3. Neraca Tunai (Cash Account) atau Neraca Internasional
Neraca tunai pada dasarnmya hanyalah transaksi penyeimbang antara total
pengeluaran yang ada pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi
total penerimaan.
Sistem Pencatatan Neraca Pembayaran
Sistem pencatatan dilakukan dengan menggunakan variabel debet dan kredit.
Transaksi yang dicatat di sebelah kredit disebut transaksi kredit dan transaksi
yang dicatat di sebelah debet disebut transaksi debet.
1. Transaksi Debet
Adalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran kepada penduduk
negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang keluar yang terjadi antar
negara. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa. Transaksi debet meliputi:
 impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi,
dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain.
 pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.
 pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain
 investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
 investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
 penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain
 penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri
2. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara
lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara.
Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan
bertambahnya posisi cadangan devisa negara.. Transaski kredit meliputi:
 ekspor barang ke negara lain
 penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain.
 penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain
 penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain
 investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di
dalam negeri
 investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di
dalam negeri
 penjualan emas kepada penduduk dari negara lain
 penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeri
Keseimbangan Neraca Pembayaran
Dalam menganalisa keseimbangan neraca pembayaran, Anda dapat melakukannya
dengan menganalisis setiap komponen neraca pembayaran yang meliputi:
1. Keseimbangan Transaksi Berjalan
Keseimbangan transaksi berjalan merupakan keseimbangan yang dihitung dari
transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral. Transaksi dinyatakan
seimbang apabila arus uang yang masuk sama besarnya dengan arus barang yang
keluar dari hasil transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral yang
terjadi antarnegara.
2. Keseimbangan Transaksi Modal
Keseimbangan transaksi modal merupakan keseimbangan yang dihitung dari
transaksi investasi jangka panjang, investasi jangka pendek, pemindahan emas,
dan transaksi pengangkatan mata uang. Neraca transaksi modal dinyatakan
seimbang bila arus uang dan tabungan yang keluar sama besarnya dengan arus
uang yang masuk dari transaksi-transaksi tersebut yang terjadi antarnegara.
3. Keseimbangan Neraca Pembayaran
Keseimbangan Neraca Pembayaran merupakan keseimbangan yang terjadi akibat
transaksi berjalan dan transaksi modal. Keseimbangan neraca pembayaran akan
terajdi bilamana arus uang masuk yang terjadi akibat transaksi berjalan dan
transaksi modal sama besar dengan arus uang keluar dari transaksi tersebut di atas
yang terjadi antarnegara.
Ukuran-ukuran Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca
pembayaran berikut :
1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi
kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca
berjalan dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan
arus modal jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka
pendek, perubahan-perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi
fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang
lebih panjang pada neraca pembayaran.
2. Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan
meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid
pihak swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur
perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta
domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan
pembayaran dalam posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan
devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and
omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak
dicatat (dikeluarkan).
3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan
devisa yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena
neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat
ditelusuri atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical
discrepancy (selisih yang belum dapat diperhitungka.
Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan impor.
Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang
positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi
impor, dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca
perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi
ekspor, dan disebut sebagai defisit perdagangan. Bagi setiap negara tentunya
kondisi surplus lebih diharapkan.
Dengan terjadinya surplus perdagangan berarti jumlah ekspor yang dilakukan oleh
sebuah negera lebih banyak dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kondisi ini telah mengakibatkan
ketegangan perdagangan antar negara yang mengalami defisit dengan egara yang
mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan perdagangan antara
AS dan China.
Perdagangan Amerika Serikat Amerika Serikat telah mengalami defisit sejak
tahun 1960. Defisit perdagangan ini pada akhirnya memaksa AS untuk
menghentikan standar emas pada tahun 1971. Sejak tahun 1997 defisit
perdagangan AS telah mengalami peningkatan eksponensial.
Kali terakhir AS mengalami surplus perdagangan adalah pada tahun 1975 lalu.
Tercatat bahwa pada bulan April lalu defisit perdagangan di AS mencapai angka
40.3 miliar dolar AS. Defisit perdagangan di bulan April ini mengalami kenaikan
dibandingkan defisit perdagangan yang terjadi pada bulan Maret, yaitu hanya
sebesar 40.0 miliar dolar.
Defisit perdagangan AS yang terbesar terjadi dengan China. Pada bulan April
defisit perdagangan AS dengan China mencapai angka 19.3 miliar dolar atau
nyaris 50% dari defisit perdagangan total AS.
Neraca Perdagangan Indonesia
Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Tw.I-2010 meningkat signifikan
yaitu sebesar US$6,6 miliar, lebih tinggi dibanding surplus triwulan sebelumnya
sebesar US$4,0 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh surplus pada transaksi
berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Sejalan dengan itu, jumlah
cadangan devisa pada akhir Tw.I-2010 meningkat menjadi US$71,8 miliar atau
setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Perdagangan Indonesia Membaik Setelah Sempat Terhantam Kondisi sektor
perdagangan internasional Indonesia tampak mengalami peningkatan yang cukup
baik pada tahun 2010 ini. Surplus perdagangan Indonesia sempat mengalami
hantaman serius pada tahun 2008 lalu.
Seiring dengan krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 tersebut
perdagangan internasional Indonesia mengalami penurunan tajam pada surplus
perdagangan total. Sejak tahun 2005 – 2007 perkembangan surplus perdagangan
Indonesia selalu positif. Dari posisi 27.9 miliar dolar di tahun 2005, pada tahun
2007 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 39.6 miliar dolar AS. Akan
tetapi pada tahun 2008 surplus perdagangan tersebut anjlok hingga hanya sebesar
7.8 miliar dolar AS.
Di tahun 2009 terjadi peningkatan surplus dan membaik ke level 19.7 miliar dolar
AS. Sementara itu di tahun 2010 ini kembali terjadi peningkatan. Pada periode
Januari hingga April 2010 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 8.8
miliar dolar, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun
2009, yaitu sebesar 7.2 miliar dolar.
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi
dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan
salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari
Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada
tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan
nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab
menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur
dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai
pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National
Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun
oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
1. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3. Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi
atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement
penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai
dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang
tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak
tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
5. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga
menghitung pembayaran transfer (transfer payment).
Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas
jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional
tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk
mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan
pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada
pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam
perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).
6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak
langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada
pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak
pendapatan.
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk
mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional
juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah
struktur perekonomian nasional.
Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara
menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan
pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara
pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk
negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan
besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional,
misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan
sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara
atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
BAB 12
CARA – CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain.
Faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internaisonal
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Faktor alam / potensi alam
b. Untuk memenuhi barang dan jasa dalam negeri
c. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
d. Adaya perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
e. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut
f. Adanya perbedaan keadan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi
g. Adanya kesamaan selera terhadap barang
h. Kenginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
i. Terjadinya era glabalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri
Adapun manfaat dari transaksi perdagangan internasional diantaraya adalah sebagai
berikut :
a. Menjalin persahaabatan antar negara
b. Efisiensi
c. Perluasan pasar dan menambah keuntungan
d. Memperoleh barang yang tidak diproduksi di negeri sendiri
e. Memperoleh keuntungan dari spesialisaasi
f. Peningkatan produktifitas
g. Transfer teknologi modern
h. Sumber penerimaan negara
i. Sumber pemasukan negara dari pajak ekspor dan impor
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja, tapi di
bidang politik, sosial dan pertahanan keamanan pun membawa manfaat. Di bidang
ekonomi, perdagangan internasional dilakukan oleh semua negara untuk memenuhi
kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan seperti manusia, tidak ada manusia
yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak
ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang
dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, sekarang sudah membuka
pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam.
Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan
pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat
mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi
secara sosial. Mengapa demikian? Karena jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa
berakibat pada krisis ekonomi dan akibat berantainya akan melanda ke semua negara.
Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar
negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik
juga bisa mempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi
untuk pertahanan keamanan karena setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk
mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi
senjata, maka dari itu diperlukan impor senjata.
Mengenai regulasi perdagangan internasional, umumnya perdagangan dilakukan
melalui perjanjian bilateral antara dua negara atau melalui perjanjian multilateral
seperti GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) dan WTO (World Trade
Organization).
2. Metode Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional selalu menimbulkan 2 aktifitas utama yaitu ekspor dan
impor. Dari aktifitas ekspor impor ini kemudian timbullah pertanyaan bagaimana cara
melakukan pembayaran dalam transaksi perdagangan tersebut?
Sebelum membahas cara-cara pembayaran dalam perdagangan internasional, baik
kita tahu terlebih dahulu faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional ini.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional diantaranya
sebagai berikut :
a. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara
b. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara
c. Komunikasi antar negara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun
pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi dan berukuran besar masih
menyita waktu
Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh
negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan
kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya.
Pembayaran internasional pada umumnya dilaksanakan melalui Bank. Hal ini karena
cara pembayaran secara tunai dirasa kurang praktis jika digunakan untuk lalu lintas
perdagangan internasional. Oleh karena itu muncullah cara-cara pembayaran yang
lain.
Di Indonesia, berdasarkan ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982
tentang Tata Cara Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa, cara pembayaran dalam
transaksi ekspor impor dapat dilakukan dengan :
a. Pembayaran di muka (Advance Payment)
b. Perhitungan kemudian (Open Account)
c. Wesel Inkaso (Collection Draft)
d. Konsinyasi (Consigment)
e. Letter of Credit (L/C)
f. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai dengan
kesepakatan antara penjual dan pembeli
Pada dasarnya pemerintah tidak membatasi penggunaan cara pembayaran yang lain
berdasarkan kesepakatan bersama, bahkan memberikan kelonggarang-kelonggaran
agar frekuensi kegiatan perdagangan internasional semakin meningkat untuk
menambah devisa negara dan berguna bagi jalannya pembangunan nasional. Dengan
demikian eksportir maupun importir yang akan melakukan transaksi perdagangan
dapa memilih salah satu cara pembayaran yang ada yang dipandang sesuai dan
memberikan banyak keuntungan.
A. Pembayaran di muka (Advance Payment)
Pembayaran di muka (Advance Payment) ini dilakukan dengan cara pembeli
membayar harga barang sebelum barang tersebut diterimanya atau dikirimkan
kepadanya. Ini berarti bahwa pembeli telah memberika kredit kepada penjual (buyer’s
credit), sehingga penjual dengan kredit tersebut dapat menyiapkan barang yang akan
dikirimkannya kepada pembeli.
Setelah barang dikirimkan, si penjual mengirim dokumen pengangkutan disertai
invoice yang mencantumkan pembayaran telah dilakukan di muka. Cara ini tentunya
sangat menguntungkan penjual karena selain penjual mendapatkan kredit, ia juga
menerima pembayaran atas barang yang dijual tanpa adanya resiko.
Namun cara pembayaran seperti ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
sebagai berikut :
a) Untuk pembelian barang tersebut, importir harus menyediakan dana walaupun
barang yang dibelinya belum diterimanya.
b) Dengan cara ini, importir menanggung beberapa macam resiko. Yaitu resiko
mengenai sesuai tidaknya barang yang akan datang dengan barang yang dipesan,
resiko keterlambatan datangnya barang dan resiko yang timbul dari jujur tidaknya
pihak eksportir
c) Pembeli juga menanggung resiko yaitu kemungkinan penjual tidak mengirimkan
barang yang telah dibayarnya. Jika hal tersebut terjadi pembeli tidak mempunyai
bukti otentik untuk dapat menuntut penjual melalui pengadilan.
Dengan demikian, cara semacam ini tidak banyak dipakai dalam perdagangan
internasional. Cara pembayaran semacam ini biasanya disyaratkan oleh eksportir
dimana importir belum dikenal oleh eksportir atau dimana eksportir kurang percaya
akan kredibilitas importir.
Ada beberapa metode pembayaran transaksi advance payment ini, yaitu dengan
menggunakan :
a) Surat wesel bank atas tunjuk
Biasa disebut bankers sight draft, dapat didefinisikan sebagai surat perintah yang
dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara
lain untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebutkan dalam surat wesel,
kepada si pembawa surat wesel atau kepada pihak tertentu seperti yang disebutkan di
dalamnya.
b) Telegraphic transfer
Biasa disingkat dengan menggunakan singkatan T/T, prinsipnya tidak berbeda
dengan wesel bank atas tunjuk seperti yang diuraikan diatas. Perbedaan antara kedua
cara pembayaran tersebut hanya terletak pada cara yang dipergunakan untuk
mengirimkan berita kepada pihak payee. Kalau surat wesel bank, pemberitahuan
kepada payee biasanya dilakukan dengan menggunakan pengiriman lewat pos,
sedangkan transaksi telegraphic transfer berita pembayaran dikirimkan lewat telex.
Dengan sendirinya pengiriman berita perintah pembayaran teresebut oleh pihak bank
domestik sebagai drawer dilakukan dengan menggunakan kata-kata sandi.
c) L/C tunai
Merupakan suatu alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank dimana bank
memberikan wewenang kepada seseorang atau suatu badan yang namanya disebut
dalam L/C tersebut untuk menulis cek atau menarik surat wesel atas sejumlah uang
tertentu yang harus dibayar bilamana diminta. Pembayaran dengan menggunakan L/C
tunai ini biasanya dilakukan dalam keadaan dimana importir tidak mau membayar
harga barang yang diimpornya sebelum barang yang dipesannya meninggalkan
negara pengekspor dan dimana eksportir menolak mengirimkan barang ke negara
pengimpor sebelum ia memperoleh kepastian atas terselenggaranya pembayaran
dengan segera.
d) Traveler’s L/C
Merupakan surat dagang dimana bank memberikan otoritas kepada seseorang seperti
yang ditunjuk dalam L/C tersebut untuk menarik surat wesel atas tunjuk terhadap
bank yang mengeluarkan L/C dengan cara menunjukan L/C tersebut kepada pihak
bank korespondensinya di negara lain. L/C semacam ini banyak dipergunakan oleh
pedagang-pedagang yang keluar negeri dengan maksud berbelanja barang-barang
dagangan berupa barang-barang kelontong.
e) Traveler’s check
Banyak digunakan oleh wisatawan. Travelers Check tersebut oleh para wisatawan
dapat ditukarkan dengan mata uang negara dimana travelers check tersebut diuangkan
atau ditukarkan dengan mata uang lainnya tergantung kepada aturan yang berlaku di
negara bersangkutan, pada bank-bank atau bahkan mungkin juga dapat langsung
dibelanjakan di toko-toko besar di negara tertentu yang lembaga-lembaga
finansialnya sudah cukup maju.
Pada azasnya, travelers check merupakan surat wesel yang ditarik oleh sebuah bank
yang memerintahkan dirinya sendiri untuk memberikan sejumlah uang atas tunjuk
kepada orang yang namanya dicantumkan dalam travelers check tersebut.
Agar travelers check diterima oleh kebanyakan bank di negara lain, perlu dipenuhi
syarat : (1) adanya kepercayaan yang cukup besar dari bank-bank di berbagai negara
terhadap bank atau lembaga keuangan yang menerbitkan travelers check tersebut, (2)
nilai yang tercantum dalam travelers check dinyatakan dalam mata uang kuat dan (3)
travelers check tersebut tidak mudah dipalsu
f) International money order
Mirip dengan banker’s sight draft , perbedaanya yang pokok ialah kalau dalam
banker’s sight draft bank yang menarik surat wesel harus memiliki saldo pada bank
yang bertindak sebagai drawee, dalam money order hal itu tidak diperlukan. Untuk
transaksi money order biasanya transfer yang harus dibayar oleh pihak pengirim uang
relatif sangat rendah.
g) Cek perorangan (personal check)
Dalam artian yang luas, yang dimaksdu dengan cek perorangan meliputi disamping
cek yang dikeluarkan oleh orang perorangan juga cek yang dikeluarkan lembaga-
lembaga non-bank. Bagi pengirim, pembayaran dengan cara ini sangat
menguntungkan. Disamping mudah, penerbitan rekeningnya di bank tendensinya
memakan waktu cukup lama. Dari penerima di lain pihak, transaksi seperti ini kurang
menguntungkan, sebab untuk menguangkannya memakan waktu.
h) Uang kertas dan uang logam
Seperti halnya pembayaran dengan menggunakan cek perorangan, transaksi dengan
menggunakan mata uang asing yang dapat berupa uang kertas atau uang logam relatif
sangat kecil. Pada umumnya yang melakukan pembayaran dengan menggunakan
mata uang asing ialah wisatawan.
B. Perhitungan kemudian (Open Account)
Metode open account ini merupakan salah satu cara membiayai transaksi
perdagangan internasional dan bukan merupakan cara melaksanakan pembayaran.
Dari segi pembiayaan transaksi perdagangan, metode open account dapat dipandang
sebagai lawan dari pada metode pembayaran di muka.
Dalam sistem pembayaran ini, pihak eksportir mengirimkan barang kepada importir
tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Commercial invoice
atau faktur dipakai sebagai tanda hutang. Pembayaran dilakukan setelah barang
tersebut laku atau setelah satu/tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai perjanjian
yang disepakati.
Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila :
a) Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir
b) Barang-barang dan dokumen akan langsung dikirim kepada pembeli
c) Eksportir kelebihan dana
d) Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang transfer
pembayaran impor tersebut ke dalam rekening eksportir
Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ini antara lain :
a) Resiko bagi eksportir sangat besar disebabkan tidak dipergunakannya dokumen-
dokumen yang menjamin pembayaran tersebut.
b) Eksprtir harus membiayai seluruh transaksi tersebut
c) Resiko yang timbul akibat adanya perubahan kurs devisa dalam cara ini juga
sangat besar
d) Kelemahan lain sistem pembayaran ini yaitu, bahwa pihak eksportir tidak
mendapat perlindungan karena tidak adanya kepastian dari pihak importir untuk
membayar barang dagangan yang telah dikirimkannya. Sehingga memicu
perselisihan.
e) Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir.
Disamping kelemahan-kelemahan tersebut, cara pembayaran open account ini
mempunyai segi-segi yang menguntungkan yaitu :
a) Prosedurnya sangat sederhana.
b) Karena prosedur yang sederhana tesebut, maka biaya pelaksanaannya akan
rendah.
c) Bagi importir cara semacam ini sangat menguntungkan sebab untuk transaksi ini
importir tidak perlu menyediakan modal.
C. Wesel Inkaso (Collection Draft)
Yang dimaksud dengan cara pembayaran collection draft adalah penagihan
pembayaran dari pembeli dilakukan melalui Bank, yaitu pengiriman dokumen ekspor
kepada importir (tertarik/tertagih/drawee) dengan menggunakan jasa Bank untuk
menagih pembayarannya. Jadi eksportir baru memperoleh pembayaran setelah
dananya tertagih atau dibayar oleh importir.
Penyerahan dokumen kepada importir didasarkan pada :
a) D/P (Document against Payment): penyerahan dokumen kepada importir
dilakukan apabila importir telah membayar
b) D/A (Document against Acceptance): penyerahan dokumen kepada
importir dilakukan apabila importir telah menerima weselnya.
Untung-rugi cara pembayaran collection draft yaitu cara pembayaran ini lebih
menguntungkan pembeli (importir), karena pemesanan barang tidak diikuti dengan
kewajiban menyetor dana. Bagi eksportir, cara pembayaran ini tidak menguntungkan
karena tidak adanya kepastian pembayaran oleh importir. Walaupun kepemilikan
barang masih tetap ditangan eksportir, resiko yang dihadapi adalah jika importir
menolak melakukan pembayaran / akseptasi meskipun barang dan dokumen sudah
dikirim.
Eksportir akan mengalami kesulitan untuk mengurus barang-barang yang sudah
berada di luar negeri. Demikian pula walaupun akseptasi telah dilakukan oleh
importir, masih ada resiko yaitu tidak adanya pembayaran pada saat jatuh tempo jadi
Importir bisa saja membayar dalam waktu yang sangat lama bahkan tidak melakukan
pembayaran apa-apa (fraud) dan tidak mengambil document ekspor pada tempat
Importir melakukan Banking.
Cara pembayaran ini biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang telah saling percaya
dan telah menjalin kerjasama dalam jangka waktu yang relatif lama. Cara
pembayaran collection draft ini diatur dalam URC (Uniform Rules for Collection)
edisi terakhir.
D. Konsinyasi (Consigment)
Konsinyasi merupakan sistem pengiriman barang-barang ekspor pada importir di luar
negeri di mana barang-barang tersebut dikirim oleh ekspotir sebagai titipan untuk
dijualkan oleh importir dengan harga yang telah ditetapkan oleh eksportir, barang-
barang yang tidak terjual akan dikembalikan kepada eksportir.
Dalam sistem ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan importir
hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Hal ini terjadi karena
pengiriman barang belum menemukan pembeli. Penjualan barang di luar negri dapat
dilaksanakan melalui Pasar Bebas (Free Market) atau Bursa Dagang (Commodites
Exchange) dengan cara lelang.
Untung - rugi pembayaran dengan konsinyasi biasanya cara ini paling
menguntungkan bagi importir karena tidak perlu modal yang besar untuk menjual
barang, modal yang dikeluarkan paling hanya space untuk gudang atau tempat
menjualnya. Sedangkan bagi eksportir timbul resiko, antara lain kemungkinan
lamanya modal tertahan karena menunggu sampai terjualnya barang, atau adanya
keterlambatan pembayaran walau barang sudah terjual. Untuk mengurangi resiko,
eksportir dapat menggunakan jasa "bonded warehouse" (entreport) sebagai pihak
yang menyimpan barang untuk dititipkan sampai barang terjual.
E. Letter of Credit (L/C)
'Letter of Credit' yang biasa disingkat L/C, yang dimaksud di sini adalah commercial
letter of credit' yang dapat didefinisikan sebagai surat yang dikeluarkan oleh bank
atas permintaan pembeli sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir
dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir. Dengan demikian surat wesel
yang dibuat oleh eksportir tidak ditarik atas importir, melainkan atas bank. Jadi surat
weselnya bukan lagi merupakan 'trade bill' melainkan 'bank bi!l', yang oleh
karenanya biasa disebut juga 'bank draft'. Dari sini dapat kita lihat lebih tingginya
jaminan atas terbayarnya surat wesel dalam hal menggunakan 'letter of credit'
daripada menggunakan 'commercial bill of exchange'.
Berdasarkan L/C, maka bank yang terlibat setuju mengadakan pembayaran atas
dokumen-dokumen yang diserahkan, bila menurut pengamatannya telah memenuhi
persyaratan L/C. Bank sama sekali tidak terikat dan tidak punya kepentingan atas
kontrak-kontrak barang yang dikapalkan. Bila barang yang dikapalkan tersebut
ternyata salah atau rendah mutunya, tetapi dokumen yang bersangkutan memenuhi
syarat, maka importir lah yang bertanggung jawab atas pembayarannya, kendatipun
dokumen-dokumen tersebut telah dipalsukan.
Tujuan penggunaan L/C adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kepada
eksportir atas barang yang dijualnya, sedangkan bagi importir memberikan jaminan
bahwa banknya (Issuing Bank) tidak akan melakukan pembayaran, sebelum
persyaratan yang ditentukan dalam L/C telah dipenuhi.
Pada pokoknya ada tiga pihak dalam transaksi 'letter of credit', yaitu:
a) 'opener' yang sering disebut juga 'account', yaitu pihak yang mengajukan
perrnintaan pembukaan letter of credit kepada bank. Sebagai 'opener' dalam
pemiagaan intemasional adalah importir,
b) 'issuer' atau 'issuing bank', yaitu bank di negara importir yang mengeluarkan
letter of credit atas permintaan importir,
c) 'beneficiary' yang disebut juga accredite, yaitu pihak untuk siapa letter of credit
dibuka. Dalam perdagangan intemasional, pihak beneficiary adalah eksportir.
Di samping ketiga pihak tersebut di atas dalam transaksi 'letter of credit' sering ada
tiga pihak lagi yang sifatnya membantu memperlancar pelaksanaan transaksi 'letter of
credit' tersebut. Mereka adalah :
a) 'the confirming bank', yang bertindak menjamin kredit tersebut.
b) 'the notifying bank', yang atas permintaan 'issuing bank' akan memberitahukan
kepada 'beneficiary' bahwa telah dibuka L/C untuknya,
c) 'the negotiating bank', yaitu bank di negara eksportir yang membayar atau
mengakseptir surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
Mengenai prosedur penggunaan 'letter of credit', pada garis besarnya dapat
dituturkan sebagai berikut:
a) Eksportir dan importir saling bersepakat untuk mengadakan transaksi jual beli
atas sejumlah barang, dengan syarat-syarat pembayaran misalnya: pembayaran
dilakukan dengan 'irrevocable letter of credit' ( =· letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan) dan eksportir akan menarik surat wesel yang harus dibayar dalam waktu
90 hari.
b) Sesudah ada persetujuan tersebut importir mengajukan permohonan pembukaan
L/C dengan cara mengisi formulir yang disajikan oleh bank di tempatnya dan
kemudian diserahkan kepada bank tersebut.
c) Kalau bank memandang bahwa kredit kepada importir cukup terjamin, maka
bank menerbitkan 'letter of credit'. 'Letter of credit' ini kemudian dikirimkan kepada
bank cabangnya atau bank korespondennya di negara eksportir.
d) Kalau bank yang menerima "letter of
credit' tersebut menyetujui kredit tersebut maka
olehnya eksportir diberitahu bahwa atas permintaan importir telah dibuka 'lett
er of credit' untuknya.
e) Setelah eksportir menyerahkan semua dokumen-
dokumen eksportir dapat menerima pembayaran atas
surat wesel yang ditariknya atas 'issuing bank'. Yang mengadakan pembayaran
atau akseptasi ini adalah bank yang menerima dokumen-dokumen tersebut.
f) Surat wesel beserta dengan semua dokumen yang diperlukan oleh 'conforming
bank' dikirimkan kepada 'issuing bank', Oleh karena dalam contoh surat wesel
pembayarannya baru dilaksanakan sesudah sembilan puluh hari, maka bank hanya
memberi akseptasi saja atas surat wesel tersebut. Dengan diakseptinya surat wesel
tersebut pada umumnya surat wesel dapat diperjualbelikan.
g) Kalau barang sudah sampai di ternpat importir, bank dapat memberi izin kepada
importir untuk menerima barang tersebut. Bank dapat juga meminta kepada importir
untuk menandatangani 'trust receipt', yang merupakan perjanjian bahwa sebelum
pembayaran seluruhnya dilaksanakan oleh importir hak milik atas barang ada di
tangan bank. Dengan cara ini biasanya barang tersebut disimpan dalam gudang dan
surat untuk mengeluarkan barang dari gudang diurus sendiri oleh bank. Kalau
importir ingin mengambil barang tersebut dari gudang, misalnya dengan maksud
untuk menjual atau untuk memakainya, terlebih dahulu ia harus mendapatkan izin
dari bank.
h) Sesudah tiga bulan lewat, tiba saatnya bagi importir untuk membayar seluruh
hutangnya kepada bank. Apabila importir telah membayar surat wesel tersebut dan
'issuing bank' telah menyelesaikan pembayarannya kepada 'confirming bank', maka
berarti bahwa transaksi 'letter of credit' telah berakhir. Andaikan terjadi importir
tidak melunasi seluruh kewajibannya, maka kerugian yang timbul akan dipikul
bersama oleh 'issuing bank' dan 'confirming bank'.
Perlu kiranya diketengahkan di sini, bahwa menurut kenyataan dalam praktek banyak
sekali variasinya. Jadi apa yang diuraikan di atas hanyalah merupakan gambaran
umum mengenai mekanisme pembayaran dengan menggunakan 'letter of credit'.
Sedangkan jenis-jenis L/C antara lain sebagai berikut :
a) Irrevocable L/C
L/C yang tidak dapat dibatalkan dan dirubah secara sepihak, sehingga semua
persyaratan tetap mengikat dan berlaku. Kecuali ada persetujuan perubahan dari
ekportir yang disahkan oleh Bank masing masing. Dibagi menjadi :
1) Irrevocable Sight L/C
Suatu Irrevocable L/C yang mengandung persyaratan, bahwa pembayaran dapat
dilaksanakan secepatnya, setelah wesel ekspor diajukan/diserahkan.
2) Irrevocable Usance L/C
Irrevocable L/C yang mengandung persyaratan “pembayaran berjangka”.
b) Irrevocable Confirmed L/C
L/C selain diadviskan/ diteruskan kepada ekportir juga “dikonfirmasi” dan advising
bank dapat bertindak sebagai confirming Bank. Bila tidak, bank lain bisa dilibatkan
confirming Bank, yakni Bank yang mengikatkan diri untuk menjamin dibayarnya L/C
tersebut sesuai syarat-syarat L/C.
c) Irrevocable Unconfirmed L/C
L/C yang diadviskan melalui Bank lain yang tidak menyatakan tambahan penggunaan
kewajiban apapun atas L/C tersebut. Kebanyakan L/C yang dibuka oleh Bank-Bank
asing tanpa dikonfirmasi, karena Bank yang menerbitkan L/C tersebut telah cukup
dikenal baik kreadibilitasnya.
d) Red Clause L/C
L/C yang memberkan fasilitas kepada eksportir untuk menarik sejumlah uang lebih
dulu sebelum ekspor dilaksanakan, tanpa penyerahan jaminan dan hanya dilakukan
dengan menandatangani kwitansi serta letter of undertaking. Hasil negosiasi dokumen
diutamakan untuk melunasi pinjaman (uang muka) red calused, bila ada sisanya dapat
dibayarkan kepada yang berkepentingan.
e) Restricted L/C
L/C yang membatasi pengambilalihan (negosiasi) wesel dan dokumen hanya pada
Bank yang tercantum dalam L/C tersebut.
f) Unrestricted L/C
L/C yang dapat diambil alih oleh Bank lain dan tidak terbatas pada Bank yang
tercantum dalam L/C tersebut.
g) Transferable L/C
L/C yang memberi hak kepada beneficiary untuk memindahkan dana yang tercantum
dalam L/C tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian kepada Beneficiary lain,
dengan cara memerintahkan kepada Bank untuk melakukan pemindahan dana
tersebut.
h) Untransferable L/C
L/C dimana beneficiary tidak dapat memindahkan/mengalihkan hak kepada pihak
ketiga, sehingga penggunaanya terbatas pada Beneficiary yang tercantum dalam L/C
tersebut.
i) Revolving L/C
L/C yang dipakai untuk mengekspor berulang-ulang selama waktu yang ditentukan.
j) Back to Back L/C
L/C yang dapat dijadikan jaminan oleh ekportir untuk membuka seperangkat L/C
kepada supplier untuk menggantikan barang yang dipesan atau diminta oleh pembeli /
Bank pembuka L/C.
k) Premiliminary L/C
Merupakan berita pendahuluan suatu L/C, sehingga belum merupakan L/C yang
definitif atau surat berharga yang dapat dijadikan pegangan. L/C ini berbentuk teleks /
kawat yang belum merupakan “Operation Credit Instrument”
l) Merchat’s L/C
L/C yang dibuka oleh importir tanpa tanggung jawab bank atau lembaga keuangan
bukan bank, sedangkan Bank hanya sebagai pengirim L/C saja.
m) Stanby L/C
L/C dimana Issuing Bank berjanji akan melaksanakan pembayaran, jika Bank
Accountee tidak memenuhi janjinya
n) Straight L/C
L/C yang dapat mengilat opening bank, apabila dokumen-dokumen diajukan “secara
langsung (straight)” kepadanya. L/C ini biasanya jatuh tempo di negara bank
pembuka.
Dari uraian tentang L/C diatas, maka dapat diketahui bahwa L/C ini memiliki
kebaikan juga kelemahan. Diantara kebaikan-kebaikan L/C yaitu :
a) Penjual/eksportir dapat menggantungkan kepercayaan pada L/C yang
dikeluarkan bank daripada L/C yang dikeluarkan oleh pedagang, karena ada jaminan
pembayaran bank setelah penyerahan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C.
b) Penjual/eksportir menerima pembayaran secepatnya dari pihak pembayar, bila
semua dokumen sesuai dengan syarat L/C diserahkan kepada pihak Bank pembayar.
Walaupun pembeli/pengimpor belum menerima dokumen-dokumen tersebut.
c) Penjual/eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembiayaan selanjutnya, seperti
back to back L/C dan sebagainya.
d) Pembeli/pengimpor diharuskan menyediakan dana atau presentase tertentu,
sampai barang impor tersebut tiba untuk ditebus.
e) Pembeli/importir dapat menggunakan hak pemilikan atas dokumen-dokumen
berdasarkan L/C, untuk memperoleh pembiayaan selanjutnya, yakni pinjaman
pembiayaan kembali dan sebagainya.
f) Pembeli/pengimpor merasa terjamin, bahwa bank akan menolak pembayaran
kepada penjual atau eksportir. Kecuali penjual/eksportir telah memenuhi persyaratan
L/C yang telah diminta pembeli atau pengimpor kepada banknya, seperti yang
tercantum dalam L/C.
Sedangkan sisi kelemahan L/C, antara lain :
a) Timbul biaya bank dalam penanganan L/C
b) Butuh waktu untuk memproses surat-surat yang diperlukan melalui bank
c) Bank hanya berkepentingan terhadap dokumen saja dan tidak bertanggung jawab
pada barang
d) Pembeli/importir tidak mendapat jaminan, bahwa barang-barang yang dipesan
dengan harga tertentu adalah yang sebenarnya dikapalkan

More Related Content

What's hot

Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaMuhammad Khoirul Fuddin
 
Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksizuhri5590
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UASRidick Ridick
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalWahono Diphayana
 
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasionalKebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasionalATHIRAH
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasGaleryWarnet
 
Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi Ammara Fathina
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2cecep_sudrajat
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_huliosibaranimuksin
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasabdullucky
 
KEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONALKEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONALmaghfiraputeri
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiFitria Hadri Yani
 

What's hot (20)

Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
 
Tugas (2)
Tugas (2)Tugas (2)
Tugas (2)
 
Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksi
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UAS
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
 
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasionalKebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 
Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi
 
Bab 3 global
Bab 3 globalBab 3 global
Bab 3 global
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
 
Bab 3 global
Bab 3 globalBab 3 global
Bab 3 global
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONALKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
Pb 3 glob l
Pb 3  glob lPb 3  glob l
Pb 3 glob l
 
KEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONALKEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDANGAN INTERNASIONAL
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksi
 

Similar to Tugas 2 rosa

Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)SuryadiSurya3
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxmanajemenclassq
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internMATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internTegar Adi
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.pptFathinSyifayani2
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2AgungMaulana41
 
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)Nur Alinda
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uasPutriUniba
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasKhairutTamimi
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.irefinagitaa
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdaganganBadrotuz Zahro
 
Masalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industriMasalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industrigio_simamora
 

Similar to Tugas 2 rosa (19)

Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan Perdagangan InternasionalKebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan Perdagangan Internasional
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
 
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internMATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2
 
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uas
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdagangan
 
Masalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industriMasalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industri
 
Binter 1
Binter 1Binter 1
Binter 1
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Tugas 2 rosa

  • 1. EKONOMI INTERNASIONAL Nama : Rosawati Kelas : 6L - Mkp Hari : Selasa Ruangan : C.1.4 Dosen : Ade Fauji, SE, MM UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN SERANG, BANTEN
  • 2. BAB 7 KEBIJAKAN NON TARIF A. Pengertian Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady). B. Macam hambatan non tarif A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non- tariff barrier) sebagai berikut : 1. Pembatasan spesifik (specific limitation) : a. Larangan impor secara mutlak b. Pembatasan impor (quota system) Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu d. Peraturan kesehatan / karantina e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara
  • 3. f. Perizinan impor (import licence) g. Embargo h . Hambatan pemasaran / marketing 2. Peraturan bea cukai (customs administration rules) a. Tatalaksana impor tertentu (procedure) b. Penetapan harga pabean c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control) d. Packaging / labelling regulations e. Documentation needed f. Quality and testing standard g. Pungutan administrasi (fees) 3. Partisipasi pemerintah (government participation) a. Kebijakan pengadaan pemerintah b. Subsidi dan insentif ekspor Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll. c. Countervaling duties d. Domestic assistance programs
  • 4. 4. Import charges a. Import deposits b. Supplementary duties c. Variable levies C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif barrier) Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non tarif adalah sebagai berikut: 1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa 2. Pembatasan Kuota Impor 3. Prosedur atau Peraturan Khusus 4. Struktur Pasar 5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus  produk atau jasa yang akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut. Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial. Pembatasan Kuota Impor: Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara. Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk
  • 5. impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri. Prosedur atau Peraturan Khusus: Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi menjadi hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur yang dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas. Struktur Pasar: Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadap produk luar yang akan masuk ke dalam negeri. Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor- faktor tersebut, diharapkan usaha pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan. Berbagai Hambatan Nontarif 1.Kuota impor
  • 6. Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor. Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara : A. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya akan diikuti kenaikan harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar daripada yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor yang setara; B. Dalam pemberlakuan kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan perusahaan yang berhak memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya monopoli dan distorsi; C. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung melalui pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor; D. Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif impor membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang tidak dapat dipastikan.
  • 7. Macam-macam kuota impor : - Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi). - Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian. - Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota. - Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi industri dalam negeri. 2. Pembatasan Ekspor Secara Sukarela Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih. Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing. 3 Kartel-kartel Internasional Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan
  • 8. meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel ditentukan oleh hal-hal berikut: a. Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi; b. Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau pihak yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit 4. Dumping Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu: a. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah; b. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat; c. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik.
  • 9. 5. Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara. D. Tujuan suatu negara menerapkan kebijakan non tarif barrier Ada beberapa tujuan penting dari proteksi: a. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran. b. Mendorong perkembangan industri baru c. Mendiversifikasikan perekonomian d. Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu e. Memperbaiki neraca pembayaran f. Menghindari neraca pembayaran g. Menghindari dumping h. Menambah pendapatan pemerintah Tujuan kebijakan proteksi adalah: - Memaksimalkan produksi dalam negri. - Memperluas lapangan kerja. - Memelihara tradisional. - Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan.
  • 10. - Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain. BAB 8 VALUTA ASING 1. PENGERTIAN PASAR VALUTA ASING Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas. Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan bahwa pasar valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia dikenal dengan Kurs Valas. 2. LATAR BELAKANG PASAR VALUTA ASING
  • 11. Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930- an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya. Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat- surat berharga jangka pendek diperdagangkan. Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal 70’an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah: - Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing. - Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu. - Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex, faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah di lakukan.
  • 12. - Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing. 3. MEKANISME KERJA PASAR VALUTA ASING Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank. Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan
  • 13. valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat tipis. 4. FUNGSI PASAR VALUTA ASING a. Transfer daya beli (transfer of purchasing power) b. Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang berbeda. c. Penyediaan kredit d. Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli. e. Mengurangi risiko valuta asing f. Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya terjadi perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah diperkirakan. Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut: a. Komersial : ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain. b. Funding : pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow. c. Hedging : untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.
  • 14. d. Investasi : commercial investment, property investment, dan portfolio investment. e. Individu : turis dan kebutuhan individu lainnya. f. Marketmaking berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan menawarkan harga dua arah sebagai marketmaker. g. Position taking aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada aktivitas ini, pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan kecendrungan menguat atau melemahnya mata uang. Pelaku Pasar Valuta Asing Pelaku ekonomi yang utama dalam valas dapat digolongkan menjadi: a. Perusahaan Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar. b. Individu Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri. c. Bank Umum dan Perbankan Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata
  • 15. uang lain. Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. d. Pialang Pasar Valas atau Broker Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual. e. Pemerintah Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang lokal. f. Bank Sentral. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar mata uang. g. Spekulan dan Arbitraser Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. h. Institusi Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi. Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing 1) Pasar SPOT (Pasar Tunai) Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan dua hari kerja berikutnya. Misalkan kontrak jual beli valas di tutup tanggal 10 maka penyerahannya dilakukan tanggal 12, namun apabila tanggal 12 adalah hari
  • 16. minggu atau hari libur Negara asal (Home Countries), penyerahan dilakukan pada hari berikutnya (Eligible Date) tanggal penyerahan ini disebut Value Date. 2) Pasar Forward Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud pasar forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. 3) Pasar Currencies Future Pasar currency futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency futures. Suatu kontrak currency futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan ditukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak currency futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan. 4) Pasar Currency Options Pasar currency options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. Currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan. 5) Pasar Barter (SWAP)
  • 17. Kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggak secara stimultan dengan batas waktu yang berbeda. 5. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PASAR VALUTA ASING 1) Kelebihan Pasar Valuta Asing a. Transaksi 24 jam Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu. b. Likuiditas Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader bisa membuka atau menutup posisi pada fair market price. c. Rendahnya biaya transaksi Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari akun forex. d. Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli (ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying order). Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih antara harga jual (bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer). e. Marjin perdagangan
  • 18. Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal yang dimiliki. f. Two way opportunities Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai contoh: saham. g. Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit) Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar. Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal $100. Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang sama ($100). 2) Kelemahan Pasar Valuta Asing a. Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk) Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas. b. Risiko negara asal Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya.
  • 19. BAB 9 TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) A. Multinational Corporation Pengertian Multinational Corporation (MNC) Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen, British Petroleum, Exxon, dan ITT. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka , dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri. Perusahaan multinasional (MNC), merupakan perusahaan yang operasinya terdiri dari produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC merupakan perusahaan induk dan sekelompok perusahaan anak. Perusahaan anak tersebar secara geografis di seluruh wilayah dengan tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Ada beberapa jenis Struktur Organisasi MNC menurut William Egolhoff, yaitu:
  • 20. 1. Divisi Fungsional Sedunia, anak-anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional – manufatur, pemasaran dan keuangan. Area-area fungsional di anak perusahaan ini melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan pengaturan ini, semua perencanaan startegis bagi MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk, karena data yg mengintegrasikan seluruh operasi tak terdapat pada tingkat yg lebih tinggi Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan Multinasional. 2. Divisi Internasional Dalam struktur ini, anak-anak perusahaan diluar negeri melapor pada suatu divisi internasional MNC yg terpisah dari divisi induk. Untuk semua keperluan praktis, MNC ini sebenarnya dua organisasi terpisah – satu yang mendukung operasi domestik dan – satu yg mendukung anak-anak perusahaan. Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan Multinasional. 3. Wilayah Geografis Dalam struktur ini, MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yg berlokasi dalam batasnya. Staff kantor pusat pada perusahaan induk biasanya sedikit, dan mengkoordinasikan arus informasi antara perusahaan induk dan anak perusahaan. Keurangan struktur ini adalah tak adanya komunikasi antar wilayah Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan Multinasional. 4. Divisi Produk Sedunia Dalam struktur ini, perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk , dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri diseluruh dunia. Keunggulannya, struktur ini memungkinkan MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut. Dtruktur organisasi ini menyediakan hubungan pelaporan yg berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan Multinasional.
  • 21. B. Strategi Bisnis Mulitnational Corporation dalam Pasar Global Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti. Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu : 1. Strategi Multinasional; perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan). 2. Strategi Global; pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat. 3. Strategi Internasional; perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan. 4. Strategi Transnasional; perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat.
  • 22. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektury ang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia. Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan produk, serta menguraikan informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah terbentuk, GBD menjadi dasar bai rencana strategis sumber daya informasi perusahaan (strategic planning for information resources - SPIR). Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika Serikat : 1. Sumber daya bersama; Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi. 2. Operasi yang fleksibel;
  • 23. Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan kondisi. 3. Rasionalisasi operasi; Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit menjadi produk jadi. 4. Pengurangan risiko; MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi dibeberapa negara. 5. Produk global; Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama. 6. Pasokan yang langka; Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat diperlukan. 7. Pelanggan tingkat perusahaan. Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia. C. Dampak Positif dan Dampak Negatif Penerapan Komputer dalam Multinational Corporation Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekusaan ekonomi negara. Berikut adalah dampak positif dari adanya Perusahaan Multinasional: 1. Yang paling sering disebut-sebut sebagai sumbangan positif penanaman modal asing ini adalah peranannya dalam kekosongan atau kekurangan sumber daya antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah aktual “tabungan domestik” yang dapat dimobilisasikan. 2. Dengan memungut pajak atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut serta secara financial dalam kegiatan-kegiatan mereka di dalam negeri, pemerintah Negara-negara berkembang berharap bahwa mereka akan dapat turut
  • 24. memobilisasikan sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek- proyek pembangunan secara lebih baik. 3. Perusahaan multinasional tersebut tidak hanya akan menyediakan sumber- sumber finansial dan pabrik-pabrik baru saja kepada Negara-negara miskin yang bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi mereka juga menyediakan suatu “paket” sumber daya yang dibutuhkan bagi proses pembangunan secara keseluruhan, termasuk juga pengalamanmakalah adedidikirawan dan kecakapan manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang pada akhirnya nanti dapat dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestik 4. Perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar mengetahui strategi dalam makalah adedidikirawanrangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri, mencari alternative pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan pemasaran sampai ke tingkat internasional. 5. Perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu saja dinilai sangat maju dan maju oleh Negara berkembang mengenai proses produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada Negara-negara dunia ketiga. Alasan utama banyaknya negara berhati-hati sebelum mengizinkan operasi suatu perusahaan multinasional di negaranya adalah dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya. Salvatore paling tidak menyebutkan 6 dampak ini di dalam bukunya: 1. Hilangnya sejumlah lapangan kerja domestik. Ini karena perusahaan multinasional mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar negeri. 2. Ekspor teknologi, yang oleh sebagian pengamat, secara perlahan-lahan akan melunturkan prioritas teknologi negara asal dan pada akhirnya mengancam perekonomian negara bersangkutan. 3. Kecenderungan praktik pengalihan harga sehingga mengurangi pemasukan perpajakan
  • 25. 4. Mempengaruhi kebijakan moneter domestik. 5. Keengganan cabang perusahaan multinasional untuk mengekspor suatu produk karena negara tersebut bukan mitra dagang negara asalanya. 6. Mempengaruhi kebijakan moneter negara yang bersangkutan. 7. Budaya konsumsi yang dibawa perusahaan tersebut bisa mengubah budaya konsumsi konsumen local dan pada akhirnya mematikan unit-unit usaha tradisional. Dan tentu saja dampak-dampak lainnya masih banyak mengingat masalah ini adalah masalah yang kompleks. Mulai dari politik yang mempengaruhinya, belum lagi bidang lainnya yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik di bidang sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya
  • 26. BAB 10 PERUSAHAAN MULTINASIONAL, KEKUATAN BERSAING EFEK GLOBAL 1. Sifat MNC Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures) Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi
  • 27. horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk. Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau pemakai nama perusahaannya. Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. 2. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain : a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk
  • 28. produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri. b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC. - Faktor Nonekonomi Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu. 3. Kekuatan Bersaing MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • 29. a) MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. b) MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D). c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan. d) MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk membuat pasar. g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil oleh negara lain. Efek Global MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjajikan pendapatan tinggi serta risiko
  • 30. yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. Manfaat MNC bagi Negara Induk Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. Konflik yang Muncul di Negara Induk Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran
  • 31. tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a) Penggeseran Tenaga Kerja Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c) Penghindaran Pajak Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC ) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. Manfaat bagi Negara penerima Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran.
  • 32. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja. Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. kerugian bagi Negara penerima Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal (local content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
  • 33. Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik. Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu tergantung pada negara induk. Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. Pengaturan MNC oleh negara Penerima Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah : a) pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b) Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan. c) Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. d) Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk. e) Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
  • 34. Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi. BAB 11 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL Neraca Pembayaran Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit. Tujuan Neraca Pembayaran
  • 35. Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut: a. Sebagai bahan keterangan kepada pemerintah mengenai posisi internasional negara yang bersangkutan. b. Sebagai bahan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dibidang pilitik perdagangan dari urusan pembayarannya. c. Sebagai bahan untuk membantu pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang politik moneter dan fiskal. Fungsi neraca pembayaran 1. Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor, hubungan uang piutang, penanaman modal) 2. Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal. 3. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadapa pendapatan nasional 4. Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional 5. Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negri terhadap pendapatan nasional 6. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya. 7. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu negara.
  • 36. Penggolongan Komponen Neraca Pembayaran Neraca pembayaran digolongkan menjadi beberapa komponen, yaitu sebagai berikut: 1. Neraca Transaksi berjalan (Current Account) Neraca transaksi berjalan mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan nilai ekspor dan impor barang, pendapatan investasi, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari dank Ke luar negeri baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. 2. Neraca Transaksi Modal (Capital Account) Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing (Foreign Ditect Invesdment), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbanakan swasta internasional, serta pinjamana dan hibah dari negraa laian atau lembaga-lembaga donor seperti IMF dan bank dunia. 3. Neraca Tunai (Cash Account) atau Neraca Internasional Neraca tunai pada dasarnmya hanyalah transaksi penyeimbang antara total pengeluaran yang ada pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi total penerimaan. Sistem Pencatatan Neraca Pembayaran Sistem pencatatan dilakukan dengan menggunakan variabel debet dan kredit. Transaksi yang dicatat di sebelah kredit disebut transaksi kredit dan transaksi yang dicatat di sebelah debet disebut transaksi debet. 1. Transaksi Debet
  • 37. Adalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran kepada penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang keluar yang terjadi antar negara. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa. Transaksi debet meliputi:  impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi, dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain.  pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.  pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain  investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain  investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain  penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain  penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri 2. Transaksi Kredit Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.. Transaski kredit meliputi:  ekspor barang ke negara lain  penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain.  penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain  penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain  investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri  investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri  penjualan emas kepada penduduk dari negara lain  penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeri
  • 38. Keseimbangan Neraca Pembayaran Dalam menganalisa keseimbangan neraca pembayaran, Anda dapat melakukannya dengan menganalisis setiap komponen neraca pembayaran yang meliputi: 1. Keseimbangan Transaksi Berjalan Keseimbangan transaksi berjalan merupakan keseimbangan yang dihitung dari transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral. Transaksi dinyatakan seimbang apabila arus uang yang masuk sama besarnya dengan arus barang yang keluar dari hasil transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral yang terjadi antarnegara. 2. Keseimbangan Transaksi Modal Keseimbangan transaksi modal merupakan keseimbangan yang dihitung dari transaksi investasi jangka panjang, investasi jangka pendek, pemindahan emas, dan transaksi pengangkatan mata uang. Neraca transaksi modal dinyatakan seimbang bila arus uang dan tabungan yang keluar sama besarnya dengan arus uang yang masuk dari transaksi-transaksi tersebut yang terjadi antarnegara. 3. Keseimbangan Neraca Pembayaran Keseimbangan Neraca Pembayaran merupakan keseimbangan yang terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal. Keseimbangan neraca pembayaran akan terajdi bilamana arus uang masuk yang terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal sama besar dengan arus uang keluar dari transaksi tersebut di atas yang terjadi antarnegara. Ukuran-ukuran Neraca Pembayaran
  • 39. Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran berikut : 1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan-perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang lebih panjang pada neraca pembayaran. 2. Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan). 3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih yang belum dapat diperhitungka. Neraca Perdagangan Neraca perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan impor.
  • 40. Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut sebagai defisit perdagangan. Bagi setiap negara tentunya kondisi surplus lebih diharapkan. Dengan terjadinya surplus perdagangan berarti jumlah ekspor yang dilakukan oleh sebuah negera lebih banyak dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kondisi ini telah mengakibatkan ketegangan perdagangan antar negara yang mengalami defisit dengan egara yang mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan perdagangan antara AS dan China. Perdagangan Amerika Serikat Amerika Serikat telah mengalami defisit sejak tahun 1960. Defisit perdagangan ini pada akhirnya memaksa AS untuk menghentikan standar emas pada tahun 1971. Sejak tahun 1997 defisit perdagangan AS telah mengalami peningkatan eksponensial. Kali terakhir AS mengalami surplus perdagangan adalah pada tahun 1975 lalu. Tercatat bahwa pada bulan April lalu defisit perdagangan di AS mencapai angka 40.3 miliar dolar AS. Defisit perdagangan di bulan April ini mengalami kenaikan dibandingkan defisit perdagangan yang terjadi pada bulan Maret, yaitu hanya sebesar 40.0 miliar dolar. Defisit perdagangan AS yang terbesar terjadi dengan China. Pada bulan April defisit perdagangan AS dengan China mencapai angka 19.3 miliar dolar atau nyaris 50% dari defisit perdagangan total AS. Neraca Perdagangan Indonesia
  • 41. Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Tw.I-2010 meningkat signifikan yaitu sebesar US$6,6 miliar, lebih tinggi dibanding surplus triwulan sebelumnya sebesar US$4,0 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh surplus pada transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Sejalan dengan itu, jumlah cadangan devisa pada akhir Tw.I-2010 meningkat menjadi US$71,8 miliar atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Perdagangan Indonesia Membaik Setelah Sempat Terhantam Kondisi sektor perdagangan internasional Indonesia tampak mengalami peningkatan yang cukup baik pada tahun 2010 ini. Surplus perdagangan Indonesia sempat mengalami hantaman serius pada tahun 2008 lalu. Seiring dengan krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 tersebut perdagangan internasional Indonesia mengalami penurunan tajam pada surplus perdagangan total. Sejak tahun 2005 – 2007 perkembangan surplus perdagangan Indonesia selalu positif. Dari posisi 27.9 miliar dolar di tahun 2005, pada tahun 2007 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 39.6 miliar dolar AS. Akan tetapi pada tahun 2008 surplus perdagangan tersebut anjlok hingga hanya sebesar 7.8 miliar dolar AS. Di tahun 2009 terjadi peningkatan surplus dan membaik ke level 19.7 miliar dolar AS. Sementara itu di tahun 2010 ini kembali terjadi peningkatan. Pada periode Januari hingga April 2010 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 8.8 miliar dolar, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009, yaitu sebesar 7.2 miliar dolar. Pendapatan Nasional Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi
  • 42. dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional 1. Produk Domestik Bruto (GDP) Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. 2. Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
  • 43. warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. 3. Produk Nasional Neto (NNP) Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil. 4. Pendapatan Nasional Neto (NNI) Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. 5. Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam
  • 44. perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja). 6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan
  • 45. perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah. BAB 12 CARA – CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internaisonal diantaranya adalah sebagai berikut : a. Faktor alam / potensi alam b. Untuk memenuhi barang dan jasa dalam negeri c. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara d. Adaya perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi e. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut f. Adanya perbedaan keadan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
  • 46. g. Adanya kesamaan selera terhadap barang h. Kenginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain i. Terjadinya era glabalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri Adapun manfaat dari transaksi perdagangan internasional diantaraya adalah sebagai berikut : a. Menjalin persahaabatan antar negara b. Efisiensi c. Perluasan pasar dan menambah keuntungan d. Memperoleh barang yang tidak diproduksi di negeri sendiri e. Memperoleh keuntungan dari spesialisaasi f. Peningkatan produktifitas g. Transfer teknologi modern h. Sumber penerimaan negara i. Sumber pemasukan negara dari pajak ekspor dan impor Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja, tapi di bidang politik, sosial dan pertahanan keamanan pun membawa manfaat. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan oleh semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan seperti manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Mengapa demikian? Karena jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi dan akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar
  • 47. negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan karena setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata, maka dari itu diperlukan impor senjata. Mengenai regulasi perdagangan internasional, umumnya perdagangan dilakukan melalui perjanjian bilateral antara dua negara atau melalui perjanjian multilateral seperti GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) dan WTO (World Trade Organization). 2. Metode Pembayaran dalam Perdagangan Internasional Perdagangan internasional selalu menimbulkan 2 aktifitas utama yaitu ekspor dan impor. Dari aktifitas ekspor impor ini kemudian timbullah pertanyaan bagaimana cara melakukan pembayaran dalam transaksi perdagangan tersebut? Sebelum membahas cara-cara pembayaran dalam perdagangan internasional, baik kita tahu terlebih dahulu faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional ini. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional diantaranya sebagai berikut : a. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara b. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara c. Komunikasi antar negara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi dan berukuran besar masih menyita waktu Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran internasional pada umumnya dilaksanakan melalui Bank. Hal ini karena
  • 48. cara pembayaran secara tunai dirasa kurang praktis jika digunakan untuk lalu lintas perdagangan internasional. Oleh karena itu muncullah cara-cara pembayaran yang lain. Di Indonesia, berdasarkan ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982 tentang Tata Cara Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa, cara pembayaran dalam transaksi ekspor impor dapat dilakukan dengan : a. Pembayaran di muka (Advance Payment) b. Perhitungan kemudian (Open Account) c. Wesel Inkaso (Collection Draft) d. Konsinyasi (Consigment) e. Letter of Credit (L/C) f. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli Pada dasarnya pemerintah tidak membatasi penggunaan cara pembayaran yang lain berdasarkan kesepakatan bersama, bahkan memberikan kelonggarang-kelonggaran agar frekuensi kegiatan perdagangan internasional semakin meningkat untuk menambah devisa negara dan berguna bagi jalannya pembangunan nasional. Dengan demikian eksportir maupun importir yang akan melakukan transaksi perdagangan dapa memilih salah satu cara pembayaran yang ada yang dipandang sesuai dan memberikan banyak keuntungan. A. Pembayaran di muka (Advance Payment) Pembayaran di muka (Advance Payment) ini dilakukan dengan cara pembeli membayar harga barang sebelum barang tersebut diterimanya atau dikirimkan kepadanya. Ini berarti bahwa pembeli telah memberika kredit kepada penjual (buyer’s credit), sehingga penjual dengan kredit tersebut dapat menyiapkan barang yang akan dikirimkannya kepada pembeli. Setelah barang dikirimkan, si penjual mengirim dokumen pengangkutan disertai
  • 49. invoice yang mencantumkan pembayaran telah dilakukan di muka. Cara ini tentunya sangat menguntungkan penjual karena selain penjual mendapatkan kredit, ia juga menerima pembayaran atas barang yang dijual tanpa adanya resiko. Namun cara pembayaran seperti ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut : a) Untuk pembelian barang tersebut, importir harus menyediakan dana walaupun barang yang dibelinya belum diterimanya. b) Dengan cara ini, importir menanggung beberapa macam resiko. Yaitu resiko mengenai sesuai tidaknya barang yang akan datang dengan barang yang dipesan, resiko keterlambatan datangnya barang dan resiko yang timbul dari jujur tidaknya pihak eksportir c) Pembeli juga menanggung resiko yaitu kemungkinan penjual tidak mengirimkan barang yang telah dibayarnya. Jika hal tersebut terjadi pembeli tidak mempunyai bukti otentik untuk dapat menuntut penjual melalui pengadilan. Dengan demikian, cara semacam ini tidak banyak dipakai dalam perdagangan internasional. Cara pembayaran semacam ini biasanya disyaratkan oleh eksportir dimana importir belum dikenal oleh eksportir atau dimana eksportir kurang percaya akan kredibilitas importir. Ada beberapa metode pembayaran transaksi advance payment ini, yaitu dengan menggunakan : a) Surat wesel bank atas tunjuk Biasa disebut bankers sight draft, dapat didefinisikan sebagai surat perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebutkan dalam surat wesel, kepada si pembawa surat wesel atau kepada pihak tertentu seperti yang disebutkan di dalamnya.
  • 50. b) Telegraphic transfer Biasa disingkat dengan menggunakan singkatan T/T, prinsipnya tidak berbeda dengan wesel bank atas tunjuk seperti yang diuraikan diatas. Perbedaan antara kedua cara pembayaran tersebut hanya terletak pada cara yang dipergunakan untuk mengirimkan berita kepada pihak payee. Kalau surat wesel bank, pemberitahuan kepada payee biasanya dilakukan dengan menggunakan pengiriman lewat pos, sedangkan transaksi telegraphic transfer berita pembayaran dikirimkan lewat telex. Dengan sendirinya pengiriman berita perintah pembayaran teresebut oleh pihak bank domestik sebagai drawer dilakukan dengan menggunakan kata-kata sandi. c) L/C tunai Merupakan suatu alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank dimana bank memberikan wewenang kepada seseorang atau suatu badan yang namanya disebut dalam L/C tersebut untuk menulis cek atau menarik surat wesel atas sejumlah uang tertentu yang harus dibayar bilamana diminta. Pembayaran dengan menggunakan L/C tunai ini biasanya dilakukan dalam keadaan dimana importir tidak mau membayar harga barang yang diimpornya sebelum barang yang dipesannya meninggalkan negara pengekspor dan dimana eksportir menolak mengirimkan barang ke negara pengimpor sebelum ia memperoleh kepastian atas terselenggaranya pembayaran dengan segera. d) Traveler’s L/C Merupakan surat dagang dimana bank memberikan otoritas kepada seseorang seperti yang ditunjuk dalam L/C tersebut untuk menarik surat wesel atas tunjuk terhadap bank yang mengeluarkan L/C dengan cara menunjukan L/C tersebut kepada pihak bank korespondensinya di negara lain. L/C semacam ini banyak dipergunakan oleh pedagang-pedagang yang keluar negeri dengan maksud berbelanja barang-barang dagangan berupa barang-barang kelontong. e) Traveler’s check Banyak digunakan oleh wisatawan. Travelers Check tersebut oleh para wisatawan
  • 51. dapat ditukarkan dengan mata uang negara dimana travelers check tersebut diuangkan atau ditukarkan dengan mata uang lainnya tergantung kepada aturan yang berlaku di negara bersangkutan, pada bank-bank atau bahkan mungkin juga dapat langsung dibelanjakan di toko-toko besar di negara tertentu yang lembaga-lembaga finansialnya sudah cukup maju. Pada azasnya, travelers check merupakan surat wesel yang ditarik oleh sebuah bank yang memerintahkan dirinya sendiri untuk memberikan sejumlah uang atas tunjuk kepada orang yang namanya dicantumkan dalam travelers check tersebut. Agar travelers check diterima oleh kebanyakan bank di negara lain, perlu dipenuhi syarat : (1) adanya kepercayaan yang cukup besar dari bank-bank di berbagai negara terhadap bank atau lembaga keuangan yang menerbitkan travelers check tersebut, (2) nilai yang tercantum dalam travelers check dinyatakan dalam mata uang kuat dan (3) travelers check tersebut tidak mudah dipalsu f) International money order Mirip dengan banker’s sight draft , perbedaanya yang pokok ialah kalau dalam banker’s sight draft bank yang menarik surat wesel harus memiliki saldo pada bank yang bertindak sebagai drawee, dalam money order hal itu tidak diperlukan. Untuk transaksi money order biasanya transfer yang harus dibayar oleh pihak pengirim uang relatif sangat rendah. g) Cek perorangan (personal check) Dalam artian yang luas, yang dimaksdu dengan cek perorangan meliputi disamping cek yang dikeluarkan oleh orang perorangan juga cek yang dikeluarkan lembaga- lembaga non-bank. Bagi pengirim, pembayaran dengan cara ini sangat menguntungkan. Disamping mudah, penerbitan rekeningnya di bank tendensinya memakan waktu cukup lama. Dari penerima di lain pihak, transaksi seperti ini kurang menguntungkan, sebab untuk menguangkannya memakan waktu. h) Uang kertas dan uang logam Seperti halnya pembayaran dengan menggunakan cek perorangan, transaksi dengan
  • 52. menggunakan mata uang asing yang dapat berupa uang kertas atau uang logam relatif sangat kecil. Pada umumnya yang melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang asing ialah wisatawan. B. Perhitungan kemudian (Open Account) Metode open account ini merupakan salah satu cara membiayai transaksi perdagangan internasional dan bukan merupakan cara melaksanakan pembayaran. Dari segi pembiayaan transaksi perdagangan, metode open account dapat dipandang sebagai lawan dari pada metode pembayaran di muka. Dalam sistem pembayaran ini, pihak eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Commercial invoice atau faktur dipakai sebagai tanda hutang. Pembayaran dilakukan setelah barang tersebut laku atau setelah satu/tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai perjanjian yang disepakati. Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila : a) Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir b) Barang-barang dan dokumen akan langsung dikirim kepada pembeli c) Eksportir kelebihan dana d) Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang transfer pembayaran impor tersebut ke dalam rekening eksportir Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ini antara lain : a) Resiko bagi eksportir sangat besar disebabkan tidak dipergunakannya dokumen- dokumen yang menjamin pembayaran tersebut. b) Eksprtir harus membiayai seluruh transaksi tersebut c) Resiko yang timbul akibat adanya perubahan kurs devisa dalam cara ini juga sangat besar d) Kelemahan lain sistem pembayaran ini yaitu, bahwa pihak eksportir tidak mendapat perlindungan karena tidak adanya kepastian dari pihak importir untuk membayar barang dagangan yang telah dikirimkannya. Sehingga memicu perselisihan.
  • 53. e) Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir. Disamping kelemahan-kelemahan tersebut, cara pembayaran open account ini mempunyai segi-segi yang menguntungkan yaitu : a) Prosedurnya sangat sederhana. b) Karena prosedur yang sederhana tesebut, maka biaya pelaksanaannya akan rendah. c) Bagi importir cara semacam ini sangat menguntungkan sebab untuk transaksi ini importir tidak perlu menyediakan modal. C. Wesel Inkaso (Collection Draft) Yang dimaksud dengan cara pembayaran collection draft adalah penagihan pembayaran dari pembeli dilakukan melalui Bank, yaitu pengiriman dokumen ekspor kepada importir (tertarik/tertagih/drawee) dengan menggunakan jasa Bank untuk menagih pembayarannya. Jadi eksportir baru memperoleh pembayaran setelah dananya tertagih atau dibayar oleh importir. Penyerahan dokumen kepada importir didasarkan pada : a) D/P (Document against Payment): penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila importir telah membayar b) D/A (Document against Acceptance): penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila importir telah menerima weselnya. Untung-rugi cara pembayaran collection draft yaitu cara pembayaran ini lebih menguntungkan pembeli (importir), karena pemesanan barang tidak diikuti dengan kewajiban menyetor dana. Bagi eksportir, cara pembayaran ini tidak menguntungkan karena tidak adanya kepastian pembayaran oleh importir. Walaupun kepemilikan barang masih tetap ditangan eksportir, resiko yang dihadapi adalah jika importir menolak melakukan pembayaran / akseptasi meskipun barang dan dokumen sudah dikirim. Eksportir akan mengalami kesulitan untuk mengurus barang-barang yang sudah berada di luar negeri. Demikian pula walaupun akseptasi telah dilakukan oleh importir, masih ada resiko yaitu tidak adanya pembayaran pada saat jatuh tempo jadi
  • 54. Importir bisa saja membayar dalam waktu yang sangat lama bahkan tidak melakukan pembayaran apa-apa (fraud) dan tidak mengambil document ekspor pada tempat Importir melakukan Banking. Cara pembayaran ini biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang telah saling percaya dan telah menjalin kerjasama dalam jangka waktu yang relatif lama. Cara pembayaran collection draft ini diatur dalam URC (Uniform Rules for Collection) edisi terakhir. D. Konsinyasi (Consigment) Konsinyasi merupakan sistem pengiriman barang-barang ekspor pada importir di luar negeri di mana barang-barang tersebut dikirim oleh ekspotir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang telah ditetapkan oleh eksportir, barang- barang yang tidak terjual akan dikembalikan kepada eksportir. Dalam sistem ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan importir hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Hal ini terjadi karena pengiriman barang belum menemukan pembeli. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas (Free Market) atau Bursa Dagang (Commodites Exchange) dengan cara lelang. Untung - rugi pembayaran dengan konsinyasi biasanya cara ini paling menguntungkan bagi importir karena tidak perlu modal yang besar untuk menjual barang, modal yang dikeluarkan paling hanya space untuk gudang atau tempat menjualnya. Sedangkan bagi eksportir timbul resiko, antara lain kemungkinan lamanya modal tertahan karena menunggu sampai terjualnya barang, atau adanya keterlambatan pembayaran walau barang sudah terjual. Untuk mengurangi resiko, eksportir dapat menggunakan jasa "bonded warehouse" (entreport) sebagai pihak yang menyimpan barang untuk dititipkan sampai barang terjual. E. Letter of Credit (L/C) 'Letter of Credit' yang biasa disingkat L/C, yang dimaksud di sini adalah commercial
  • 55. letter of credit' yang dapat didefinisikan sebagai surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir. Dengan demikian surat wesel yang dibuat oleh eksportir tidak ditarik atas importir, melainkan atas bank. Jadi surat weselnya bukan lagi merupakan 'trade bill' melainkan 'bank bi!l', yang oleh karenanya biasa disebut juga 'bank draft'. Dari sini dapat kita lihat lebih tingginya jaminan atas terbayarnya surat wesel dalam hal menggunakan 'letter of credit' daripada menggunakan 'commercial bill of exchange'. Berdasarkan L/C, maka bank yang terlibat setuju mengadakan pembayaran atas dokumen-dokumen yang diserahkan, bila menurut pengamatannya telah memenuhi persyaratan L/C. Bank sama sekali tidak terikat dan tidak punya kepentingan atas kontrak-kontrak barang yang dikapalkan. Bila barang yang dikapalkan tersebut ternyata salah atau rendah mutunya, tetapi dokumen yang bersangkutan memenuhi syarat, maka importir lah yang bertanggung jawab atas pembayarannya, kendatipun dokumen-dokumen tersebut telah dipalsukan. Tujuan penggunaan L/C adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kepada eksportir atas barang yang dijualnya, sedangkan bagi importir memberikan jaminan bahwa banknya (Issuing Bank) tidak akan melakukan pembayaran, sebelum persyaratan yang ditentukan dalam L/C telah dipenuhi. Pada pokoknya ada tiga pihak dalam transaksi 'letter of credit', yaitu: a) 'opener' yang sering disebut juga 'account', yaitu pihak yang mengajukan perrnintaan pembukaan letter of credit kepada bank. Sebagai 'opener' dalam pemiagaan intemasional adalah importir, b) 'issuer' atau 'issuing bank', yaitu bank di negara importir yang mengeluarkan letter of credit atas permintaan importir, c) 'beneficiary' yang disebut juga accredite, yaitu pihak untuk siapa letter of credit dibuka. Dalam perdagangan intemasional, pihak beneficiary adalah eksportir. Di samping ketiga pihak tersebut di atas dalam transaksi 'letter of credit' sering ada tiga pihak lagi yang sifatnya membantu memperlancar pelaksanaan transaksi 'letter of
  • 56. credit' tersebut. Mereka adalah : a) 'the confirming bank', yang bertindak menjamin kredit tersebut. b) 'the notifying bank', yang atas permintaan 'issuing bank' akan memberitahukan kepada 'beneficiary' bahwa telah dibuka L/C untuknya, c) 'the negotiating bank', yaitu bank di negara eksportir yang membayar atau mengakseptir surat wesel yang ditarik oleh eksportir. Mengenai prosedur penggunaan 'letter of credit', pada garis besarnya dapat dituturkan sebagai berikut: a) Eksportir dan importir saling bersepakat untuk mengadakan transaksi jual beli atas sejumlah barang, dengan syarat-syarat pembayaran misalnya: pembayaran dilakukan dengan 'irrevocable letter of credit' ( =· letter of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan eksportir akan menarik surat wesel yang harus dibayar dalam waktu 90 hari. b) Sesudah ada persetujuan tersebut importir mengajukan permohonan pembukaan L/C dengan cara mengisi formulir yang disajikan oleh bank di tempatnya dan kemudian diserahkan kepada bank tersebut. c) Kalau bank memandang bahwa kredit kepada importir cukup terjamin, maka bank menerbitkan 'letter of credit'. 'Letter of credit' ini kemudian dikirimkan kepada bank cabangnya atau bank korespondennya di negara eksportir. d) Kalau bank yang menerima "letter of credit' tersebut menyetujui kredit tersebut maka olehnya eksportir diberitahu bahwa atas permintaan importir telah dibuka 'lett er of credit' untuknya. e) Setelah eksportir menyerahkan semua dokumen- dokumen eksportir dapat menerima pembayaran atas surat wesel yang ditariknya atas 'issuing bank'. Yang mengadakan pembayaran atau akseptasi ini adalah bank yang menerima dokumen-dokumen tersebut. f) Surat wesel beserta dengan semua dokumen yang diperlukan oleh 'conforming bank' dikirimkan kepada 'issuing bank', Oleh karena dalam contoh surat wesel
  • 57. pembayarannya baru dilaksanakan sesudah sembilan puluh hari, maka bank hanya memberi akseptasi saja atas surat wesel tersebut. Dengan diakseptinya surat wesel tersebut pada umumnya surat wesel dapat diperjualbelikan. g) Kalau barang sudah sampai di ternpat importir, bank dapat memberi izin kepada importir untuk menerima barang tersebut. Bank dapat juga meminta kepada importir untuk menandatangani 'trust receipt', yang merupakan perjanjian bahwa sebelum pembayaran seluruhnya dilaksanakan oleh importir hak milik atas barang ada di tangan bank. Dengan cara ini biasanya barang tersebut disimpan dalam gudang dan surat untuk mengeluarkan barang dari gudang diurus sendiri oleh bank. Kalau importir ingin mengambil barang tersebut dari gudang, misalnya dengan maksud untuk menjual atau untuk memakainya, terlebih dahulu ia harus mendapatkan izin dari bank. h) Sesudah tiga bulan lewat, tiba saatnya bagi importir untuk membayar seluruh hutangnya kepada bank. Apabila importir telah membayar surat wesel tersebut dan 'issuing bank' telah menyelesaikan pembayarannya kepada 'confirming bank', maka berarti bahwa transaksi 'letter of credit' telah berakhir. Andaikan terjadi importir tidak melunasi seluruh kewajibannya, maka kerugian yang timbul akan dipikul bersama oleh 'issuing bank' dan 'confirming bank'. Perlu kiranya diketengahkan di sini, bahwa menurut kenyataan dalam praktek banyak sekali variasinya. Jadi apa yang diuraikan di atas hanyalah merupakan gambaran umum mengenai mekanisme pembayaran dengan menggunakan 'letter of credit'. Sedangkan jenis-jenis L/C antara lain sebagai berikut : a) Irrevocable L/C L/C yang tidak dapat dibatalkan dan dirubah secara sepihak, sehingga semua persyaratan tetap mengikat dan berlaku. Kecuali ada persetujuan perubahan dari ekportir yang disahkan oleh Bank masing masing. Dibagi menjadi : 1) Irrevocable Sight L/C Suatu Irrevocable L/C yang mengandung persyaratan, bahwa pembayaran dapat dilaksanakan secepatnya, setelah wesel ekspor diajukan/diserahkan.
  • 58. 2) Irrevocable Usance L/C Irrevocable L/C yang mengandung persyaratan “pembayaran berjangka”. b) Irrevocable Confirmed L/C L/C selain diadviskan/ diteruskan kepada ekportir juga “dikonfirmasi” dan advising bank dapat bertindak sebagai confirming Bank. Bila tidak, bank lain bisa dilibatkan confirming Bank, yakni Bank yang mengikatkan diri untuk menjamin dibayarnya L/C tersebut sesuai syarat-syarat L/C. c) Irrevocable Unconfirmed L/C L/C yang diadviskan melalui Bank lain yang tidak menyatakan tambahan penggunaan kewajiban apapun atas L/C tersebut. Kebanyakan L/C yang dibuka oleh Bank-Bank asing tanpa dikonfirmasi, karena Bank yang menerbitkan L/C tersebut telah cukup dikenal baik kreadibilitasnya. d) Red Clause L/C L/C yang memberkan fasilitas kepada eksportir untuk menarik sejumlah uang lebih dulu sebelum ekspor dilaksanakan, tanpa penyerahan jaminan dan hanya dilakukan dengan menandatangani kwitansi serta letter of undertaking. Hasil negosiasi dokumen diutamakan untuk melunasi pinjaman (uang muka) red calused, bila ada sisanya dapat dibayarkan kepada yang berkepentingan. e) Restricted L/C L/C yang membatasi pengambilalihan (negosiasi) wesel dan dokumen hanya pada Bank yang tercantum dalam L/C tersebut. f) Unrestricted L/C L/C yang dapat diambil alih oleh Bank lain dan tidak terbatas pada Bank yang tercantum dalam L/C tersebut. g) Transferable L/C L/C yang memberi hak kepada beneficiary untuk memindahkan dana yang tercantum dalam L/C tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian kepada Beneficiary lain, dengan cara memerintahkan kepada Bank untuk melakukan pemindahan dana
  • 59. tersebut. h) Untransferable L/C L/C dimana beneficiary tidak dapat memindahkan/mengalihkan hak kepada pihak ketiga, sehingga penggunaanya terbatas pada Beneficiary yang tercantum dalam L/C tersebut. i) Revolving L/C L/C yang dipakai untuk mengekspor berulang-ulang selama waktu yang ditentukan. j) Back to Back L/C L/C yang dapat dijadikan jaminan oleh ekportir untuk membuka seperangkat L/C kepada supplier untuk menggantikan barang yang dipesan atau diminta oleh pembeli / Bank pembuka L/C. k) Premiliminary L/C Merupakan berita pendahuluan suatu L/C, sehingga belum merupakan L/C yang definitif atau surat berharga yang dapat dijadikan pegangan. L/C ini berbentuk teleks / kawat yang belum merupakan “Operation Credit Instrument” l) Merchat’s L/C L/C yang dibuka oleh importir tanpa tanggung jawab bank atau lembaga keuangan bukan bank, sedangkan Bank hanya sebagai pengirim L/C saja. m) Stanby L/C L/C dimana Issuing Bank berjanji akan melaksanakan pembayaran, jika Bank Accountee tidak memenuhi janjinya n) Straight L/C L/C yang dapat mengilat opening bank, apabila dokumen-dokumen diajukan “secara langsung (straight)” kepadanya. L/C ini biasanya jatuh tempo di negara bank pembuka. Dari uraian tentang L/C diatas, maka dapat diketahui bahwa L/C ini memiliki kebaikan juga kelemahan. Diantara kebaikan-kebaikan L/C yaitu : a) Penjual/eksportir dapat menggantungkan kepercayaan pada L/C yang dikeluarkan bank daripada L/C yang dikeluarkan oleh pedagang, karena ada jaminan pembayaran bank setelah penyerahan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C. b) Penjual/eksportir menerima pembayaran secepatnya dari pihak pembayar, bila semua dokumen sesuai dengan syarat L/C diserahkan kepada pihak Bank pembayar.
  • 60. Walaupun pembeli/pengimpor belum menerima dokumen-dokumen tersebut. c) Penjual/eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembiayaan selanjutnya, seperti back to back L/C dan sebagainya. d) Pembeli/pengimpor diharuskan menyediakan dana atau presentase tertentu, sampai barang impor tersebut tiba untuk ditebus. e) Pembeli/importir dapat menggunakan hak pemilikan atas dokumen-dokumen berdasarkan L/C, untuk memperoleh pembiayaan selanjutnya, yakni pinjaman pembiayaan kembali dan sebagainya. f) Pembeli/pengimpor merasa terjamin, bahwa bank akan menolak pembayaran kepada penjual atau eksportir. Kecuali penjual/eksportir telah memenuhi persyaratan L/C yang telah diminta pembeli atau pengimpor kepada banknya, seperti yang tercantum dalam L/C. Sedangkan sisi kelemahan L/C, antara lain : a) Timbul biaya bank dalam penanganan L/C b) Butuh waktu untuk memproses surat-surat yang diperlukan melalui bank c) Bank hanya berkepentingan terhadap dokumen saja dan tidak bertanggung jawab pada barang d) Pembeli/importir tidak mendapat jaminan, bahwa barang-barang yang dipesan dengan harga tertentu adalah yang sebenarnya dikapalkan