SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
1
EKONOMI INTERNASIONAL
Nama : Nurmalasari
Nim : 11150726
Kelas : 6L MKP
Ruangan/Hari : C .1.4 / Selasa
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2018
2
DAFTAR ISI
Halaman judul .................................................................................................. i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
BAB I PEMBAHASAN.................................................................................. 3
1. Kebijakan Non Tarif : Kuota, Subsidi,Dumping............................................. 3
2. Pengertian Valuta Asing, Fungsi, & Sistem Kurs......................................... 7
3. PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multinational Company)...............13
4. Neraca Pembayaran Internasional ..........................................................21
5. Masalah-Masalah Transaksi Ekonomi Iternasional .................................23
6. Pos-Pos Neraca Pembayaran ......................................................................27
7. Mekanisme Pembukuan Neraca Ekonomi Internasional ............................30
3
1. KEBIJAKANNON TARIF :KUOTASUBSIDI,DUMPING
A. Pengertian
Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang
dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr.
Hamdy Hady).
B. Macam hambatan non tarif
A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) sebagai
berikut :
1. Pembatasan spesifik (specific limitation) :
a. Larangan impor secara mutlak
b. Pembatasan impor (quota system)
Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota
impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara untuk melindungi kepentingan
industri dan konsumen.
c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu
d. Peraturan kesehatan / karantina
e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara
f. Perizinan impor (import licence)
g. Embargo
h . Hambatan pemasaran / marketing
2. Peraturan bea cukai (customs administration rules)
a. Tatalaksana impor tertentu (procedure)
b. Penetapan harga pabean
c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control)
d. Packaging / labelling regulations
e. Documentation needed
f. Quality and testing standard
g. Pungutan administrasi (fees)
4
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
a. Kebijakan pengadaan pemerintah
b. Subsidi dan insentif ekspor
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada indusrti
dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll.
c. Countervaling duties
d. Domestic assistance programs
4. Import charges
a. Import deposits
b. Supplementary duties
c. Variable levies
C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif barrier)
Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non tarif adalah sebagai
berikut:
1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
2. Pembatasan Kuota Impor
3. Prosedur atau Peraturan Khusus
4. Struktur Pasar
5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
 Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus à produk atau jasa yang akan masuk ke
suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut. Pembatasan ini sama sekali
tidak terkait dengan aspek-aspek finansial.
 Pembatasan Kuota Impor:
Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara. Pembatasan
jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri.
Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri.
 Prosedur atau Peraturan Khusus:
5
Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi menjadi
hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur yang dikeluarkan
pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut,
gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas.
 Struktur Pasar:
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki struktur
tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini
menjadi pembatas yang cukup nyata terhadap produk luar yang akan masuk ke dalam negeri.
 Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya
Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti politik, ekonomi,
dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan usaha
pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru
menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan.
Berbagai Hambatan Nontarif
1. Kuota impor
Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar
negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan
dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk
mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan
untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada
umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-
negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri
manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami
defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor.
Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara :
a. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya akan diikuti kenaikan
harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar daripada yang diakibatkan oleh
pemberlakuan tarif impor yang setara;
b. Dalam pemberlakuan kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan perusahaan yang berhak
memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya
monopoli dan distorsi;
c. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung melalui pemungutan
secara lansung pada penerima lisensi impor;
d. Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif impor
membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang tidak dapat dipastikan.
Macam-macam kuota impor :
1. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).
6
2. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut
perjanjian.
3. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif
dengan sistem kuota.
4. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi industri dalam
negeri.
2. Pembatasan Ekspor Secara Sukarela
Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara
lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan
melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan
kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang
berlebih.
Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor
enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya
yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan
pada pemerintah atau perusahaan asing.
3 Kartel-kartel Internasional
Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara.
Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan
tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh tidaknya suatu
kartel ditentukan oleh hal-hal berikut:
a) Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan harga
jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi;
b) Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau pihak yang
terhimpun dalam kartel relatif sedikit
4. Dumping
a) Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau
penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga
penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
b) Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus-
menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya
dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi di pasaran domestik,
sedangkan harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah;
c) Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi di
bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada
umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat
mematikan produk pesaing dalam waktu singkat;
d) Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau
penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk
domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi
tanpa menurunkan harga domestik.
7
5. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi
pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah
kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara
D. Tujuan suatu negara menerapkan kebijakan non tarif barrier
Ada beberapa tujuan penting dari proteksi:
a. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.
b. Mendorong perkembangan industri baru
c. Mendiversifikasikan perekonomian
d. Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
e. Memperbaiki neraca pembayaran
f. Menghindari neraca pembayaran
g. Menghindari dumping
h. Menambah pendapatan pemerintah
 Tujuan kebijakan proteksi adalah:
1) Memaksimalkan produksi dalam negri.
2) Memperluas lapangan kerja.
3) Memelihara tradisional.
4) Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi
andalan.
5) Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
2. Pengertian Valuta Asing, Fungsi, & Sistem Kurs
A. Pengertian Valuta Asing
Pengertian valuta asing (valas) ialah mata uang yang dapat digunakan dan mudah diterima oleh
banyak negara di dalam perdagangan internasional. Contohnya, apakah Anda pernah melihat turis
yang berasal dari manca negara yang sedang berada di tempat pariwisata di Indonesia? Tentu saja
para turis asing tersebut membutuhkan berbagai barang dan jasa selama ia tinggal di Indonesia, seperti
jasa transportasi dan hotel, pemandu wisata, dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka para turis asing pasti akan membutuhkan uang guna
membayar semua itu dan uang tersebut haruslah uang Indonesia, serta sebaliknya juga di luar negeri.
Apabila kita melakukan kunjungan keluar negeri, kita harus membayar kebutuhan kita pada saat
disana dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara tersebut.
8
Namun, dengan valuta asing (valas) kita dapat membeli barang atau kebutuhan pada saat kita di
negara lain dengan memakai mata uang yang dapat diterima dalam perdagangan antarnegara. Uang
yang banyak diterima adalah Dollar.
Pengertian Valuta Asing
Valuta asing adalah bagian dari devisa dan devisa merupakan segala kekayaan yang berasal dari suatu
negara di luar negeri yang berwujud barang atau jasa atau mata uang asing yang dapat untuk dipakai
sebagai alat pembayaran luar negeri serta diterima di dunia internasional. Devisa yang berwujud mata
uang asing yang disebut dengan valuta asing. Untuk lebih lengkapnya, Anda dapat membaca
pengertian devisa. Valuta asing dapat ditukar dan dibeli di berbagai perusahaan atau bank yang
mempunyai izin jual beli valuta asing.
 Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli
Hamdy Hadi
Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang memiliki fungsi sebagai alat pembayaran dalam
membiayai setiap transaksi dibidang ekonomi keuangan internasional dan mempunyai catatan kurs
resmi atas bank sentral.
Eng, Lees, dan Mauer
Pengertian valuta asing ialah suatu mata uang asing yang brtindak sebagai klaim keuangan atau aset
pada suatu perusahaan dalam bentuk mata uang asing.
Jose Rizal Joesoef
Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran di luar
negeri.
Beams, Anthony, Clement dan Lowensohn
Ada 3 sistem valuta asing yang berlaku pada suatu negara, antara lain :
1) Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem kurs bebas tidak terdapat campur tangan dari pemerintah guna menjaga kestabilan nilai kurs.
Hal ini karena nilai tukar kurs pada umumnya ditentukan oleh adanya permintaan dan penawaran atas
valuta asing.
9
2) Sistem Kurs Tetap (Fixed)
Pada sistem kurs tetap, pihak pemerintah dan pihak bank sentral dapat ikut turut campur dan terlibat
secara aktif dalam transaksi pasar valuta asing, dengan cara membeli maupun menjual valuta asing
jika nilainya menyimpang dari standar yang sebelumnya sudah ditetapkan.
3) Sistem Kurs Terkendali atau Terkontrol (Controlled)
Pihak pemerintah atau pihak bank sentral dari negara yang bersangkutan mempunyai kekuasaan
eksklusif dalam menentukan nilai alokasi dari pemakaian valuta asing yang tersedia. Sedangkan
warga negara tidak bebas dalam ikut campur tangan pada transaksi valuta asing tersebut. Hal ini
disebabkan oleh Capital Inflows dan kegiatan ekspor barang yang mengakibatkan ketersediaan atas
valuta asing.
Pasar valuta asing adalah tempat pertukaran uang dari macam-macam nilai mata uang yang berbeda.
Harga valuta asing pastinya ditentukan dengan melalui proses permintaan dan penawaran yang terjadi
dalam suatu mekanisme pasar atau yang dikenal dengan istilah kurs (nilai tukar). Kurs adalah harga
mata uang asing tertentu yang dinyatakan lewat mata uang yang berlaku dalam suatu negeri. Seperti :
1 dollar ($) mata uang Amerika Serikat jika di negara Indonesia berkisar Rp.13.000,- (Tiga Belas
Ribu Rupiah).
 Fungsi Valuta Asing
Fungsi valuta asing untuk tiap negara mempunyai peran penting dalam melakukan hubungan luar
negeri, khususnya pada hubungan dagang. Berikut fungsi valuta asing :
Alat Tukar Internasional
Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna melakukan tukar-menukar barang atau
jasa dengan negara lain. Seperti, apabila Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat
maka pembayaran tidak menggunakan rupiah, akan tetapi menggunakan valuta asing (contohnya
dengan Valas Dollar Amerika Serikat).
Alat Pembayaran Internasional
Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna melakukan pembayaran cicilan utang
serta bunganya harus dilakukan dengan menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat
digunakan sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain.
Alat Pengendali Kurs
10
Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang sebuah negara terhadap mata uang
dari negara lain, yang mana kurs mata uang suatu negara tersebut dapat menguat atau melemah.
Valuta asing atau valas dapat digunakan untuk mengendalikan kurs rupiah terhadap mata uang asing.
Alat Memperlancar Perdagangkan Internasional
Valas atau valuta asing dapat memperlancar dan mempermudah bagi suatu negara untuk melakukan
perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab itu, salah satu fungsi valuta asing adalah sebagai alat
tukar atau untuk mempermudah perdagangan internasional. Apabila tidak ada valuta asing maka
perdagangan internasional dapat terganggu, karena perdagangan tersebut hanya dapat dilakukan
dengan cara barter atau tukar-menukar barang.
 Jenis-Jenis Valuta Asing
Valuta asing jika ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, antara lain :
Valuta Asing Fisik
Valuta asing fisik merupakan uang asing dalam pengertian uang asing yang sebenarnya, yaitu uang
asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam bentuk uang logam, uang kertas negara, ataupun uang
kertas bank. Pada jenis valuta asing fisik memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang
kartal, valuta asing ini dapat untuk digunakan dalam perdagangan internasional.
Valuta Asing Non-Fisik : Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga seperti :
dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order dan lain-lain.
Apabila dilihat dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di jual belikan dapat dibagi
menjadi beberapa bagian, antara lain :
Mata Uang Asing
Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar Amerika Serikat, dan lain
sebagainya.
Saldo Kredit
Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar negeri.
Surat-surat Wesel Luar Negeri
Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan cara seperti : terdapat seorang
eksportir Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara lain).
Hak-Hak Penerimaan Pembayaran
11
Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda dengan tingkat likuiditas yang
terbilang tinggi.
 Pelaku Pasar Valuta Asing
Dealer (Market Maker)
Dealer berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar menjadi bergairah di pasar uang. Biasanya dealer
akan mengkhususkan terhadap mata uang tertentu serta menentukan tingkat persediaan pada mata
uang tersebut.
Perorangan atau Perusahaan
Seseorang atau suatu perusahaan dapat melaksanakan transaksi perdagangan dalam pasar valuta asing.
Di dalam pasar valuta asing biasanya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Seperti :
importir, perusahaan multinasional, eksportir, investor internasional, dan lain sebagainya.
Arbitrator dan Spekulan
Pada umumnya merupakan orang-orang yang mengeksploitasi perbedaan pada setiap kurs antar valuta
asing. Mereka mempunyai peran yang hampir sama dengan semata-mata didorong dari motif yang
hanya selalu mencari dan mengejar setiap keuntungan yang ada . Mereka terus menuai keuntungan
akibat fluktuasi drastis yang terjadi pada pasar valuta asing.
Pialang
Merupakan orang yang berperan sebagai perantara guna mempertemukan penawaran dengan
permintaan terhadap suatu mata uang tertentu. Pialang mempunyai akses langsung dengan dealer serta
bank di seluruh dunia, meskipun ia tidak bertemu langsung.
Bank Sentral
Bank Sentral memiliki peran sebagai pengawas dan pengendali disetiap melakukan transaksi jual beli
valuta asing. Bank sentral juga berperan sebagai suatu badan yang menstabilkan nilai tukar mata uang
dari negara yang bersangkutan atau yang dikenal dengan istilah kegiatan intervensi.
Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah dalam kegiatan transaksi valuta asing adalah : guna membayar hutang luar
negeri dan sebagai penerima pendapatan dari luar negeri yang kemudian ditukarkan ke mata uang
lokal
12
Lembaga yang mengurusi pertukaran valuta asing disebut dengan money changer. Harga valuta asing
ditentukan melalui mekanisme pasar yang dikenal dengan istilah kurs (nilai tukar). Ada beberapa
macam istilah yang digunakan dalam pertuakaran valuta asing, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurs beli
Kurs beli merupakan harga beli valuta asing ketika bank/money changer membeli valas (valuta asing)
atau ketika seseorang ingin menukarkan mata uang asing dengan rupiah.
2. Kurs jual
Kurs jual merupakan harga jual valuta asing ketika bank/money changer menjual valas atau ketika
sesorang menukarkan rupiah dengan mata uang asing.
3. Kurs tengah
Kurs tengah adalah kurs antara kurs jual dan beli didapat dari hasil bagi dari penjumlahan antara kurs
beli dan kurs jual.
B. Fungsi Pasar Valuta Asing
Valuta asing memiliki fungsi yang sangat penting untuk memperlancar pembayaran transaksi
perdagangan internasional. Adapun fungsi valuta adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor
2. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional.
3. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke negara lain.
4. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi.
C. Sistem Kurs Valuta Asing
Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menentukan nilai kurs asing yang diatur dalam
Undang-Undang No. 24 tahun 1999. Ada tiga cara yang dapat digunakan dalam menentukan sistem
kurs valuta, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap merupakan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing yang ditentukan oleh
pemerintah, dan berdasarkan standar emas. Dengan kata lain, pemerintah menggunakan emas untuk
menjaminkan uangnya.
Contohnya adalah pemerintah menentukan 1 Dollar Amerika sama dengan Rp 8000,-. Sistem kurs ini
memiliki kelebihan karena nilai tukar mata uang akan stabil. Namun, sisitem ini juga memiliki
kelemahan yaitu pemerintah harus menyiapkan emas yang cukup besar sebagai jaminan.
2. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
13
Sistem kurs mengambang merupakan penentuan besarnya nilai mata uang berdasarkan penawaran dan
permintaan terhadap uang asing tersebut. Sistem kurs ini menyebabkan nilai kurs mata uang dalam
negari tidak stabil.
Apabila permintaan mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka nilai mata uang rupiah akan turun
terhadap dollar Amerika. Sebaliknya, apabila permintaan akan mata uang dollar turun, maka nilai
mata uang rupiah terhadap dollar naik.
Sedangkan jika penawaran mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka nilai dollar Amerika akan
turun terhadap rupiah. Begitu juga sebaliknya, apabila penawaran mata uang asing turun, maka
nilainya akan menurun terhadap rupiah. Oleh karena itu, sistem kurs ini ditentukan oleh tinggi
rendahnya permintaan dan penawaran mata uang asing.
3. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate)
Sistem kurs ini adalah sistem kombinasi dari kurs mengambang dan tetap dimana pemerintah dapat
ikut campur dalam menentukan kurs mata uang asing apabila nilainya terlalu tinggi terhadap nilai
rupiah.
Jika nilai dollar terlalu tinggi terhadap nilai rupiah, maka pemerintah akan menjualnya melalui Bank
Indonesia untuk mengurangi tingkat penurunan nilai rupiah terhadap nilai dollar (Depresiasi),
sehingga nilainya mata uang dollar menjadi turun terhadap mata uang rupiah.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian dan memberatkan para pelaku importir dalam
mengirimkan barang-barangnya ke dalam negeri, dan mengurangi penggunaan produk impor pada
masyarakat.
3. PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multinational Company)
A. Sifat MNC
Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri,
pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan
cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang
lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari
100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures)
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada MNC
yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang memproses lebih
lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk dip roses lebih lanjut oleh
perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan
mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih
lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan
cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
14
Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri
seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor
barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan. Dengan
berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar
negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat
membukakantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi
dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau
pemakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar
negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku
konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya
merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan
investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis
investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi.
B. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari
keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat
memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di perlukan
hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen.
Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada
konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat
penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri.
b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan cabang di
luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat
teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila
mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik
sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut
mendirikan cabang di luar negeri.
Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan membuka
cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang relative lebih rendah
dapat merupakan daya tarif bagi MNC.
15
C. Faktor Nonekonomi
Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial
dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan
asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan
asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan induk
atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari
negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh
karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima
terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak
kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan
sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu.
D. Kekuatan Bersaing MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan
teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian
ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding
kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal
dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC.
b) MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik
dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun
manajemen
c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui
cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua
cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d) MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui
pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.
e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber
dana internasional.
f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun
vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
16
g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara
lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang
mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar
negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat
ditransfer tanpa bias dideteksi.
2.5. Efek Global MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif maupun
negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia
mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak
mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses sumberdana
internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjajikan pendapatan
tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar
negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi
di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen
(menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC
tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya
terhadap investasi global masih dipertanyakan.
EFEK GLOBAL MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia, merupakan
pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap
perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat
naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan
turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih
luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang
rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan
oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi.
Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di
negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser
pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global
masih dipertanyakan.
17
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua
macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat
dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil
diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan
kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan
yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat
mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor
produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain
tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang
produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena
adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan
dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun
tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat
mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga
mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan
persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya
perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan
penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini
dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan
meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak
negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga
alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat
untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun
keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga,
MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara
tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout
potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering
dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC
dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan
tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak
lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan
biaya sosial (social cost).
18
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap
kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan
fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja
tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat
berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim
pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini
belum terpecahkan.
E. Manfaat MNC bagi Negara Induk
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah
dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi.
Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta
upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi
yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan
rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di
hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian
kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat
tambang tersebut akan jauh lebih murah.
F. Konflik yang Muncul di Negara Induk
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari oleh
pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Secara
spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan
teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a) Penggeseran Tenaga Kerja
Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat pasar
tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa
pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri.
b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga kerja yang
murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam
negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri
dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di
19
kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi
dan politik yang terjadi di luar negeri.
c) Penghindaran Pajak
Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC ) yang sering
di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara penerima MNC
dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di
rugikan
d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu.
Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke
negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain.
G. Manfaat bagi Negara penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan
pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah
benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat
terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak
maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan
baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya
menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training
sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek,
teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi
di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai
kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi.
H. kerugian bagi Negara penerima
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki
impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini di capai melalui
kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal
(local content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan
20
biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh.
Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering
pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak
sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan
teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di gunakan bersifat
padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menggangur. MNC yang
demikian ini dapat menimbulkan konflik.
Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan
pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu tergantung pada
negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara
penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor,
seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau
politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
I. Pengaturan MNC oleh negara Penerima
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah :
a) pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek
MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya
dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.
b) Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau penentuan
pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau
mengambil keputusan.
c) Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang diimpor,
penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya
terhadap lingkungan.
d) Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara
induk.
e) Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india
lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya member
toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar
negatif untuk investasi.
4. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
21
A. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan yang tersusun secara
sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara
itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Pengertian penduduk
di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan
pemerintah.
Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional dapat
digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang
menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk
negara lain, sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu
negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
 Necara pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit.
Transaksi debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara
yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk
negara lain. Contoh: Indonesia membeli jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan
kewajiban untuk mengadakan pembayaran kepada Malaysia, sehingga transaksi jasa tersebut
merupakan transaksi debit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda minus (–).
Transaksi kredit, adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.
Contoh: Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan hak untuk
menerima pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut merupakan transaksi kredit yang dicatat
dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).
B. Komponen Neraca Pembayaran
Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan
arus modal.
1. Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan
perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang
(seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari
22
investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian dalam
transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini.
Ekspor dan impor barang.
Ekspor dan impor jasa (misalnya: transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjalanan luar
negeri, dan pendapatan dari investasi modal).
Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut neraca perdagangan. Suatu
negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam neraca perdagangan nilai ekspor melebihi nilai
impor.
2. Arus Modal
Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia dengan negara-
negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu:
Aliran modal pemerintah. Aliran ini dapat berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing
yang diberikan kepada pemerintah.
Aliran modal swasta. Aliran modal swasta, terdiri atas investasi langsung, investasi portofolio, dan
amortisasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan.
Investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi
adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada
penduduk negara lain.
C. Fungsi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran
internasional antara lain sebagai berikut.
Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah
barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk
mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari
suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara
tertentu.
23
Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
5. MASALAH-MASALAH TRANSAKSI EKONOMI INTERNASIONAL
Masalah tersebut terbagi dalam dua kelompok utama yaitu masalah internal dan eksternal.
 FAKTOR EKSTERNAL
Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaan yang akan
mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
Kepercayaan Antara Eksportir Importir
Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi
antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal
merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir
percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau
sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan
pembayaran.
Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui
kredibilitas masing-masing. Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang
antara lain :
a) memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat, dan jenis usaha.
b) Mencari dan mengunjungi perusahaan di negara lain.
c) meminta bantuan bank di dalam negri yang selanjutnya mengadakan kontak dengan bank
korespondennya di luar negri untuk menghubungkan nasbah kedua bank.
d) Membaca publikasi dagang dalam dan luar negri.
e) Konsultasi dengan pengusaha dalam bidang yang sama.
f) Melalui perwakilan perdagangan.
g) Iklan
h) Pada dasarnya faktor kepercayaan ini lebih dititikberatkan pada kemampuan kedua belah
pihak baik eksportir maupun importir dalam menilai kredibilitas masing-masing.
 Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan dipasarkan
untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui
adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi
pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya,
eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan
mengetahui informasi mengenai :
24
a) ongkos atau biaya barang
b) sifat dan tingkat persaingan
c) luas dan sifat permintaan
d) Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :
e) peraturan perdagangan negara setempat
f) pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu
g) kontinuitas produksi barang
h) negara tujuan barang-barang ekspor
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah
daya saing, yang meliputi :
a) Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan
b) Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi
masalah nasional
c) Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negri
d) Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran
e) Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan Perdagangan Dengan Negara Lain
Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang
dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana
terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan
transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara
baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan
dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa
pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat
terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor
Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi Internasional
Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas
harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari
keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk
dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti
contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi
anggota-anggota OPEC.
25
Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan
Internasional
Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement yang
menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara
ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan
dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara
tersebut.
 FAKTOR INTERNAL
Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya
tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan
diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan
nyata.
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan
mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
Persiapan Teknis
Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :
Status badan hukum perusahaan
Adanya izin usaha (SIUP) serta izin ekspor maupun impor (APE,APES, API, APIS, APIT)
Kemapuan menyiapkan persyaratan-persyaratan lain seperti dokumen pengapalan, realisasi
pengapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik.
Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam
menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untu mengirimkan
barangnya.
Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin
kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas –aktivitas transaksinya harus dipertahankan
dan ditingkatkan.
Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman
eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian
dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.
Pembiayaan
Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para
pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan
dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam
26
hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta
memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi
yanmg dilakukan.
Menyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan.
Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang
Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang
dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di
luar negri.
Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan,
peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.
b. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
c. Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
d. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
e. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor
Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang mendasarinya.
Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah
pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri.
Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya,
sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya.
6. POS-POS NERACA PEMBAYARAN
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa
dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini
meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible
trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa
(invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos
27
transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila
orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos
transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan
semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri,
sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya
dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang
nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan
dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos
tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-pengeluaran
pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal
penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain
yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga.
Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam
neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya,
keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di
dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan
(aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya
kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga
bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima
pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi
unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way
transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan
prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan
dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi
sepihak.
28
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi
sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi
debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi
yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk
suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk
negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi
penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan
perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu
tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain,
akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah
kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk
Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini
dipisahkan menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih
dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya
sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering
diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary Acomodating)
pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-
29
pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account),
seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu
termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang
piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current
account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment
account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan
saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca
pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut
dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral
berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara
anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas
yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka
pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian
valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari
luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri
merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada besarnya
cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit,
sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
30
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai
transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah
kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
7. MEKANISME PEMBUKUAN NERACA EKONOMI INTERNASIONAL
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional,
yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b . Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
CARA-CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat menggunakan
beberapa cara. Cara-cara ini antara lain:
Cash
Open account
Commercial bills of exchange
Letters of credit
Private compensation
A. Cash
Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh
eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:
harus tersedia uang kas yang cukup besar
kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik
dengan importir.
B. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah dikirim
kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran
dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal ini risiko sebagian
besar ditanggung eksportir, misalnya:
eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan dengan mata uang
asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
31
Cara ini akan baik digunakan apabila:
ü pembeli sudah kenal dengan baik
ü keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil
ü dekat dengan pasar
C. Commercial Bills of Exchange
Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau trade
bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam ini sering disebut
wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut,
sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts).
Jenis/macam daripada drafts ini ada:
Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang
Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang
Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan
tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam:
ü Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin
pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut
ü Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang
ü Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari
setelah tanggal tersebut
D. Letters of Credit
Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga transaksinya
akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh
bank atas permintaan pebeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar
wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of credit merupakan suatu
alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak di dalam letter of credit
Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
32
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni
confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan eksportir,
menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
Langah-langkah pembayaran dengan L/C
Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C
Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian bank
akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula semua
pembayaran yang dilakukan oleh bank
Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir untuk
mengimpor barang dari eksportir
Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C
kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk
memperkuat jaminan pembayaran L/C
Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan mengirimkan
wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-
dokumen tersebut
Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing Bank
Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari pelabuhan dan
dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt
Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing Bank.
Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C
E. Private Compensation
Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indonesia Amerika
Amar Berutang $(= Rp.166.000,00)kepada John
Ranu Berpiutang $400 (= Rp.166.000,00)kepada Arien
Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya dalam rupiah
sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar utang dengan dolar sebesar $400
(= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian utang piutang tersebut dapat diselesaikan
pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain. Hanya saja kesulitannya dalam
mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang piut
33

More Related Content

What's hot

Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksizuhri5590
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaMuhammad Khoirul Fuddin
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2cecep_sudrajat
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UASRidick Ridick
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalWahono Diphayana
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UASwawan putra januari
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasKhairutTamimi
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdaganganBadrotuz Zahro
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasGaleryWarnet
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan Kurniasari
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasabdullucky
 

What's hot (18)

Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksi
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UAS
 
Tugas (2)
Tugas (2)Tugas (2)
Tugas (2)
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
 
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan Perdagangan InternasionalKebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan Perdagangan Internasional
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UAS
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdagangan
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Pengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi InternasionalPengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi Internasional
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL

Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasionalResume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasionalekakurnia16
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uasPutriUniba
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.irefinagitaa
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxmanajemenclassq
 
Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi Ammara Fathina
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_huliosibaranimuksin
 
Masalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industriMasalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industrigio_simamora
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Vera Handayani
 
Ekonomi perdagangan internasional kelompok 6
Ekonomi   perdagangan internasional kelompok 6Ekonomi   perdagangan internasional kelompok 6
Ekonomi perdagangan internasional kelompok 6arkhanprada
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdaganganFahmi Rizani
 
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasionalKebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasionalATHIRAH
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL (20)

Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasionalResume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasional
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uas
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONALKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
 
Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi Kebijakan Perdagangan Proteksi
Kebijakan Perdagangan Proteksi
 
Binter 1
Binter 1Binter 1
Binter 1
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
 
Masalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industriMasalah lingkungan dalam pembangunan industri
Masalah lingkungan dalam pembangunan industri
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Bab 3 global
Bab 3 globalBab 3 global
Bab 3 global
 
Ekonomi perdagangan internasional kelompok 6
Ekonomi   perdagangan internasional kelompok 6Ekonomi   perdagangan internasional kelompok 6
Ekonomi perdagangan internasional kelompok 6
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasionalKebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional
 
Bab 3 global
Bab 3 globalBab 3 global
Bab 3 global
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 

Recently uploaded (19)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 

EKONOMI INTERNASIONAL

  • 1. 1 EKONOMI INTERNASIONAL Nama : Nurmalasari Nim : 11150726 Kelas : 6L MKP Ruangan/Hari : C .1.4 / Selasa UNIVERSITAS BINA BANGSA 2018
  • 2. 2 DAFTAR ISI Halaman judul .................................................................................................. i Daftar isi .......................................................................................................... ii BAB I PEMBAHASAN.................................................................................. 3 1. Kebijakan Non Tarif : Kuota, Subsidi,Dumping............................................. 3 2. Pengertian Valuta Asing, Fungsi, & Sistem Kurs......................................... 7 3. PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multinational Company)...............13 4. Neraca Pembayaran Internasional ..........................................................21 5. Masalah-Masalah Transaksi Ekonomi Iternasional .................................23 6. Pos-Pos Neraca Pembayaran ......................................................................27 7. Mekanisme Pembukuan Neraca Ekonomi Internasional ............................30
  • 3. 3 1. KEBIJAKANNON TARIF :KUOTASUBSIDI,DUMPING A. Pengertian Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady). B. Macam hambatan non tarif A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) sebagai berikut : 1. Pembatasan spesifik (specific limitation) : a. Larangan impor secara mutlak b. Pembatasan impor (quota system) Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu d. Peraturan kesehatan / karantina e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara f. Perizinan impor (import licence) g. Embargo h . Hambatan pemasaran / marketing 2. Peraturan bea cukai (customs administration rules) a. Tatalaksana impor tertentu (procedure) b. Penetapan harga pabean c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control) d. Packaging / labelling regulations e. Documentation needed f. Quality and testing standard g. Pungutan administrasi (fees)
  • 4. 4 3. Partisipasi pemerintah (government participation) a. Kebijakan pengadaan pemerintah b. Subsidi dan insentif ekspor Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll. c. Countervaling duties d. Domestic assistance programs 4. Import charges a. Import deposits b. Supplementary duties c. Variable levies C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif barrier) Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non tarif adalah sebagai berikut: 1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa 2. Pembatasan Kuota Impor 3. Prosedur atau Peraturan Khusus 4. Struktur Pasar 5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya  Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus à produk atau jasa yang akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut. Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial.  Pembatasan Kuota Impor: Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara. Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri.  Prosedur atau Peraturan Khusus:
  • 5. 5 Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi menjadi hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur yang dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas.  Struktur Pasar: Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadap produk luar yang akan masuk ke dalam negeri.  Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan usaha pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan. Berbagai Hambatan Nontarif 1. Kuota impor Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara- negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor. Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara : a. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya akan diikuti kenaikan harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar daripada yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor yang setara; b. Dalam pemberlakuan kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan perusahaan yang berhak memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya monopoli dan distorsi; c. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung melalui pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor; d. Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif impor membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang tidak dapat dipastikan. Macam-macam kuota impor : 1. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).
  • 6. 6 2. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian. 3. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota. 4. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi industri dalam negeri. 2. Pembatasan Ekspor Secara Sukarela Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih. Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing. 3 Kartel-kartel Internasional Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel ditentukan oleh hal-hal berikut: a) Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi; b) Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau pihak yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit 4. Dumping a) Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu: b) Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus- menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah; c) Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat; d) Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik.
  • 7. 7 5. Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara D. Tujuan suatu negara menerapkan kebijakan non tarif barrier Ada beberapa tujuan penting dari proteksi: a. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran. b. Mendorong perkembangan industri baru c. Mendiversifikasikan perekonomian d. Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu e. Memperbaiki neraca pembayaran f. Menghindari neraca pembayaran g. Menghindari dumping h. Menambah pendapatan pemerintah  Tujuan kebijakan proteksi adalah: 1) Memaksimalkan produksi dalam negri. 2) Memperluas lapangan kerja. 3) Memelihara tradisional. 4) Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan. 5) Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain. 2. Pengertian Valuta Asing, Fungsi, & Sistem Kurs A. Pengertian Valuta Asing Pengertian valuta asing (valas) ialah mata uang yang dapat digunakan dan mudah diterima oleh banyak negara di dalam perdagangan internasional. Contohnya, apakah Anda pernah melihat turis yang berasal dari manca negara yang sedang berada di tempat pariwisata di Indonesia? Tentu saja para turis asing tersebut membutuhkan berbagai barang dan jasa selama ia tinggal di Indonesia, seperti jasa transportasi dan hotel, pemandu wisata, dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka para turis asing pasti akan membutuhkan uang guna membayar semua itu dan uang tersebut haruslah uang Indonesia, serta sebaliknya juga di luar negeri. Apabila kita melakukan kunjungan keluar negeri, kita harus membayar kebutuhan kita pada saat disana dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara tersebut.
  • 8. 8 Namun, dengan valuta asing (valas) kita dapat membeli barang atau kebutuhan pada saat kita di negara lain dengan memakai mata uang yang dapat diterima dalam perdagangan antarnegara. Uang yang banyak diterima adalah Dollar. Pengertian Valuta Asing Valuta asing adalah bagian dari devisa dan devisa merupakan segala kekayaan yang berasal dari suatu negara di luar negeri yang berwujud barang atau jasa atau mata uang asing yang dapat untuk dipakai sebagai alat pembayaran luar negeri serta diterima di dunia internasional. Devisa yang berwujud mata uang asing yang disebut dengan valuta asing. Untuk lebih lengkapnya, Anda dapat membaca pengertian devisa. Valuta asing dapat ditukar dan dibeli di berbagai perusahaan atau bank yang mempunyai izin jual beli valuta asing.  Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli Hamdy Hadi Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang memiliki fungsi sebagai alat pembayaran dalam membiayai setiap transaksi dibidang ekonomi keuangan internasional dan mempunyai catatan kurs resmi atas bank sentral. Eng, Lees, dan Mauer Pengertian valuta asing ialah suatu mata uang asing yang brtindak sebagai klaim keuangan atau aset pada suatu perusahaan dalam bentuk mata uang asing. Jose Rizal Joesoef Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran di luar negeri. Beams, Anthony, Clement dan Lowensohn Ada 3 sistem valuta asing yang berlaku pada suatu negara, antara lain : 1) Sistem Kurs Bebas (Floating) Sistem kurs bebas tidak terdapat campur tangan dari pemerintah guna menjaga kestabilan nilai kurs. Hal ini karena nilai tukar kurs pada umumnya ditentukan oleh adanya permintaan dan penawaran atas valuta asing.
  • 9. 9 2) Sistem Kurs Tetap (Fixed) Pada sistem kurs tetap, pihak pemerintah dan pihak bank sentral dapat ikut turut campur dan terlibat secara aktif dalam transaksi pasar valuta asing, dengan cara membeli maupun menjual valuta asing jika nilainya menyimpang dari standar yang sebelumnya sudah ditetapkan. 3) Sistem Kurs Terkendali atau Terkontrol (Controlled) Pihak pemerintah atau pihak bank sentral dari negara yang bersangkutan mempunyai kekuasaan eksklusif dalam menentukan nilai alokasi dari pemakaian valuta asing yang tersedia. Sedangkan warga negara tidak bebas dalam ikut campur tangan pada transaksi valuta asing tersebut. Hal ini disebabkan oleh Capital Inflows dan kegiatan ekspor barang yang mengakibatkan ketersediaan atas valuta asing. Pasar valuta asing adalah tempat pertukaran uang dari macam-macam nilai mata uang yang berbeda. Harga valuta asing pastinya ditentukan dengan melalui proses permintaan dan penawaran yang terjadi dalam suatu mekanisme pasar atau yang dikenal dengan istilah kurs (nilai tukar). Kurs adalah harga mata uang asing tertentu yang dinyatakan lewat mata uang yang berlaku dalam suatu negeri. Seperti : 1 dollar ($) mata uang Amerika Serikat jika di negara Indonesia berkisar Rp.13.000,- (Tiga Belas Ribu Rupiah).  Fungsi Valuta Asing Fungsi valuta asing untuk tiap negara mempunyai peran penting dalam melakukan hubungan luar negeri, khususnya pada hubungan dagang. Berikut fungsi valuta asing : Alat Tukar Internasional Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna melakukan tukar-menukar barang atau jasa dengan negara lain. Seperti, apabila Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat maka pembayaran tidak menggunakan rupiah, akan tetapi menggunakan valuta asing (contohnya dengan Valas Dollar Amerika Serikat). Alat Pembayaran Internasional Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna melakukan pembayaran cicilan utang serta bunganya harus dilakukan dengan menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat digunakan sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain. Alat Pengendali Kurs
  • 10. 10 Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang sebuah negara terhadap mata uang dari negara lain, yang mana kurs mata uang suatu negara tersebut dapat menguat atau melemah. Valuta asing atau valas dapat digunakan untuk mengendalikan kurs rupiah terhadap mata uang asing. Alat Memperlancar Perdagangkan Internasional Valas atau valuta asing dapat memperlancar dan mempermudah bagi suatu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab itu, salah satu fungsi valuta asing adalah sebagai alat tukar atau untuk mempermudah perdagangan internasional. Apabila tidak ada valuta asing maka perdagangan internasional dapat terganggu, karena perdagangan tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara barter atau tukar-menukar barang.  Jenis-Jenis Valuta Asing Valuta asing jika ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, antara lain : Valuta Asing Fisik Valuta asing fisik merupakan uang asing dalam pengertian uang asing yang sebenarnya, yaitu uang asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam bentuk uang logam, uang kertas negara, ataupun uang kertas bank. Pada jenis valuta asing fisik memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat untuk digunakan dalam perdagangan internasional. Valuta Asing Non-Fisik : Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga seperti : dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order dan lain-lain. Apabila dilihat dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di jual belikan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain : Mata Uang Asing Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar Amerika Serikat, dan lain sebagainya. Saldo Kredit Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar negeri. Surat-surat Wesel Luar Negeri Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan cara seperti : terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara lain). Hak-Hak Penerimaan Pembayaran
  • 11. 11 Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi.  Pelaku Pasar Valuta Asing Dealer (Market Maker) Dealer berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar menjadi bergairah di pasar uang. Biasanya dealer akan mengkhususkan terhadap mata uang tertentu serta menentukan tingkat persediaan pada mata uang tersebut. Perorangan atau Perusahaan Seseorang atau suatu perusahaan dapat melaksanakan transaksi perdagangan dalam pasar valuta asing. Di dalam pasar valuta asing biasanya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Seperti : importir, perusahaan multinasional, eksportir, investor internasional, dan lain sebagainya. Arbitrator dan Spekulan Pada umumnya merupakan orang-orang yang mengeksploitasi perbedaan pada setiap kurs antar valuta asing. Mereka mempunyai peran yang hampir sama dengan semata-mata didorong dari motif yang hanya selalu mencari dan mengejar setiap keuntungan yang ada . Mereka terus menuai keuntungan akibat fluktuasi drastis yang terjadi pada pasar valuta asing. Pialang Merupakan orang yang berperan sebagai perantara guna mempertemukan penawaran dengan permintaan terhadap suatu mata uang tertentu. Pialang mempunyai akses langsung dengan dealer serta bank di seluruh dunia, meskipun ia tidak bertemu langsung. Bank Sentral Bank Sentral memiliki peran sebagai pengawas dan pengendali disetiap melakukan transaksi jual beli valuta asing. Bank sentral juga berperan sebagai suatu badan yang menstabilkan nilai tukar mata uang dari negara yang bersangkutan atau yang dikenal dengan istilah kegiatan intervensi. Pemerintah Adapun tujuan pemerintah dalam kegiatan transaksi valuta asing adalah : guna membayar hutang luar negeri dan sebagai penerima pendapatan dari luar negeri yang kemudian ditukarkan ke mata uang lokal
  • 12. 12 Lembaga yang mengurusi pertukaran valuta asing disebut dengan money changer. Harga valuta asing ditentukan melalui mekanisme pasar yang dikenal dengan istilah kurs (nilai tukar). Ada beberapa macam istilah yang digunakan dalam pertuakaran valuta asing, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kurs beli Kurs beli merupakan harga beli valuta asing ketika bank/money changer membeli valas (valuta asing) atau ketika seseorang ingin menukarkan mata uang asing dengan rupiah. 2. Kurs jual Kurs jual merupakan harga jual valuta asing ketika bank/money changer menjual valas atau ketika sesorang menukarkan rupiah dengan mata uang asing. 3. Kurs tengah Kurs tengah adalah kurs antara kurs jual dan beli didapat dari hasil bagi dari penjumlahan antara kurs beli dan kurs jual. B. Fungsi Pasar Valuta Asing Valuta asing memiliki fungsi yang sangat penting untuk memperlancar pembayaran transaksi perdagangan internasional. Adapun fungsi valuta adalah sebagai berikut. 1. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor 2. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional. 3. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke negara lain. 4. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi. C. Sistem Kurs Valuta Asing Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menentukan nilai kurs asing yang diatur dalam Undang-Undang No. 24 tahun 1999. Ada tiga cara yang dapat digunakan dalam menentukan sistem kurs valuta, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Kurs tetap merupakan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing yang ditentukan oleh pemerintah, dan berdasarkan standar emas. Dengan kata lain, pemerintah menggunakan emas untuk menjaminkan uangnya. Contohnya adalah pemerintah menentukan 1 Dollar Amerika sama dengan Rp 8000,-. Sistem kurs ini memiliki kelebihan karena nilai tukar mata uang akan stabil. Namun, sisitem ini juga memiliki kelemahan yaitu pemerintah harus menyiapkan emas yang cukup besar sebagai jaminan. 2. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
  • 13. 13 Sistem kurs mengambang merupakan penentuan besarnya nilai mata uang berdasarkan penawaran dan permintaan terhadap uang asing tersebut. Sistem kurs ini menyebabkan nilai kurs mata uang dalam negari tidak stabil. Apabila permintaan mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka nilai mata uang rupiah akan turun terhadap dollar Amerika. Sebaliknya, apabila permintaan akan mata uang dollar turun, maka nilai mata uang rupiah terhadap dollar naik. Sedangkan jika penawaran mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka nilai dollar Amerika akan turun terhadap rupiah. Begitu juga sebaliknya, apabila penawaran mata uang asing turun, maka nilainya akan menurun terhadap rupiah. Oleh karena itu, sistem kurs ini ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran mata uang asing. 3. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate) Sistem kurs ini adalah sistem kombinasi dari kurs mengambang dan tetap dimana pemerintah dapat ikut campur dalam menentukan kurs mata uang asing apabila nilainya terlalu tinggi terhadap nilai rupiah. Jika nilai dollar terlalu tinggi terhadap nilai rupiah, maka pemerintah akan menjualnya melalui Bank Indonesia untuk mengurangi tingkat penurunan nilai rupiah terhadap nilai dollar (Depresiasi), sehingga nilainya mata uang dollar menjadi turun terhadap mata uang rupiah. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian dan memberatkan para pelaku importir dalam mengirimkan barang-barangnya ke dalam negeri, dan mengurangi penggunaan produk impor pada masyarakat. 3. PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multinational Company) A. Sifat MNC Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures) Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
  • 14. 14 Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau pemakai nama perusahaannya. Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. B. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain : a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri. b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC.
  • 15. 15 C. Faktor Nonekonomi Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu. D. Kekuatan Bersaing MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut : a) MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC. b) MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan. d) MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional. f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
  • 16. 16 g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi. 2.5. Efek Global MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. EFEK GLOBAL MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
  • 17. 17 MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional. Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat. Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
  • 18. 18 Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan. E. Manfaat MNC bagi Negara Induk Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. F. Konflik yang Muncul di Negara Induk Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a) Penggeseran Tenaga Kerja Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di
  • 19. 19 kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c) Penghindaran Pajak Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC ) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. G. Manfaat bagi Negara penerima Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja. Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. H. kerugian bagi Negara penerima Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal (local content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan
  • 20. 20 biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal. Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik. Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu tergantung pada negara induk. Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. I. Pengaturan MNC oleh negara Penerima Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah : a) pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b) Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan. c) Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. d) Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk. e) Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC. Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi. 4. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
  • 21. 21 A. Pengertian Neraca Pembayaran Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah. Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional dapat digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain, sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.  Necara pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit. Transaksi debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. Contoh: Indonesia membeli jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan kewajiban untuk mengadakan pembayaran kepada Malaysia, sehingga transaksi jasa tersebut merupakan transaksi debit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda minus (–). Transaksi kredit, adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Contoh: Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut merupakan transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+). B. Komponen Neraca Pembayaran Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan arus modal. 1. Transaksi Berjalan Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari
  • 22. 22 investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini. Ekspor dan impor barang. Ekspor dan impor jasa (misalnya: transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjalanan luar negeri, dan pendapatan dari investasi modal). Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut neraca perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam neraca perdagangan nilai ekspor melebihi nilai impor. 2. Arus Modal Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia dengan negara- negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu: Aliran modal pemerintah. Aliran ini dapat berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah. Aliran modal swasta. Aliran modal swasta, terdiri atas investasi langsung, investasi portofolio, dan amortisasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara lain. C. Fungsi Neraca Pembayaran Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
  • 23. 23 Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara. 5. MASALAH-MASALAH TRANSAKSI EKONOMI INTERNASIONAL Masalah tersebut terbagi dalam dua kelompok utama yaitu masalah internal dan eksternal.  FAKTOR EKSTERNAL Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain : Kepercayaan Antara Eksportir Importir Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran. Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas masing-masing. Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain : a) memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat, dan jenis usaha. b) Mencari dan mengunjungi perusahaan di negara lain. c) meminta bantuan bank di dalam negri yang selanjutnya mengadakan kontak dengan bank korespondennya di luar negri untuk menghubungkan nasbah kedua bank. d) Membaca publikasi dagang dalam dan luar negri. e) Konsultasi dengan pengusaha dalam bidang yang sama. f) Melalui perwakilan perdagangan. g) Iklan h) Pada dasarnya faktor kepercayaan ini lebih dititikberatkan pada kemampuan kedua belah pihak baik eksportir maupun importir dalam menilai kredibilitas masing-masing.  Pemasaran Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai :
  • 24. 24 a) ongkos atau biaya barang b) sifat dan tingkat persaingan c) luas dan sifat permintaan d) Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai : e) peraturan perdagangan negara setempat f) pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu g) kontinuitas produksi barang h) negara tujuan barang-barang ekspor Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi : a) Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan b) Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi masalah nasional c) Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negri d) Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran e) Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan Perdagangan Dengan Negara Lain Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana. Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi Internasional Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC.
  • 25. 25 Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan Internasional Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.  FAKTOR INTERNAL Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata. Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain : Persiapan Teknis Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa : Status badan hukum perusahaan Adanya izin usaha (SIUP) serta izin ekspor maupun impor (APE,APES, API, APIS, APIT) Kemapuan menyiapkan persyaratan-persyaratan lain seperti dokumen pengapalan, realisasi pengapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik. Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untu mengirimkan barangnya. Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas –aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri. Pembiayaan Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam
  • 26. 26 hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yanmg dilakukan. Menyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan. Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri. Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut : a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya. b. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian c. Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi. d. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat e. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan. Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya. 6. POS-POS NERACA PEMBAYARAN 1. Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos
  • 27. 27 transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal. 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan. b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.
  • 28. 28 c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit. 4. Pos Penanaman Modal Langsung Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain. Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri. 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian: a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan) b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan) 6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi: a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan) b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan) 7. pos Sektor Moneter Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-
  • 29. 29 pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account). Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari : a. Bank Sentral (1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) (2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (3) Mutasi cadangan devisa (4) Mutasi cadangan emas moneter b. Bank-bank Devisa (1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (2) Mutasi cadangan devisa Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek. Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos. Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet. 8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
  • 30. 30 Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance). 7. MEKANISME PEMBUKUAN NERACA EKONOMI INTERNASIONAL Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut. a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects). b . Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects). c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects). CARA-CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain: Cash Open account Commercial bills of exchange Letters of credit Private compensation A. Cash Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena: harus tersedia uang kas yang cukup besar kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir. B. Open Account Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya: eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
  • 31. 31 Cara ini akan baik digunakan apabila: ü pembeli sudah kenal dengan baik ü keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil ü dekat dengan pasar C. Commercial Bills of Exchange Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts). Jenis/macam daripada drafts ini ada: Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam: ü Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut ü Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang ü Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut D. Letters of Credit Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pebeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir. Pihak-pihak di dalam letter of credit Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
  • 32. 32 Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer. Langah-langkah pembayaran dengan L/C Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen- dokumen tersebut Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing Bank Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C E. Private Compensation Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut: Indonesia Amerika Amar Berutang $(= Rp.166.000,00)kepada John Ranu Berpiutang $400 (= Rp.166.000,00)kepada Arien Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya dalam rupiah sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar utang dengan dolar sebesar $400 (= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian utang piutang tersebut dapat diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain. Hanya saja kesulitannya dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang piut
  • 33. 33