1. EKONOMI INTERNASIONAL
Dosen:BapakAdeFauji,SE,MM.
RESUME II
Nama : CECEP SUDRAJAT
NIM : 11150558
Kelas : 6L-MKP
Ruang : ( C 1.4 )
UNIVERSITASBINABANGSA
JalanRayaSerang-Jakarta,KM,03NO1B(Pakupatan)Serang-
Banten,IndonesiaNoTelpon/HP:0254-220158Fax:0254-220157
2. Email:universitas@binabangsa.ac.id
Kebijakan dalam Perdagangan Internasional
Setiap negara akan melindungi perekonomian di dalam negerinya dan pengaruh
pelaksanaan perdagangan internasional. OIeh karena itu, ada beberapa kebijakan yang akan
diarnbil oleh setiap negara. Kebijakan-kebijakan tersebut, antara lain tarif, kuota, larangan
ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga, dan dumping
1. Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang yang melewati
baras suatu negara. Tarif dapat dikenakan terhadap barang impor ataupun ekspor. Akan
tetapi, dalam analisis ekonomi, tarif impor lebih penting dan pada tarifekspor.
Ada beberapa macam penggolongan tarif, antara lain sebagai berikut :
a. Bea ekspor (export duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju ke negara lain.
b. Bea transito (transit duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang
hanya melewati negara tersebut karena tujuan akhirnya negara lain (sebagai transit).
c. Bea impor (impor duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang masuk
dalam daerah pabean suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan
akhir.
Pembebanan tarifatas suatu barang dapat menimbulkan pengaruh terhadap perekonomian
suatu negara, khususnya terhadap pasar barang yang dikenai tarif tersebut. Pengenaan tarif
terhadap barang-barang impor biasanya ditujukan Untuk melindungi produksi barang sejenis
yang dihasilkan di dalam negeri.
Pengaruh pembebanan terhadap harga barang impor dapat digambarkan dalam kurva
3. berikut :
Keterangan :
OP merupakan harga produsen di luar negeri sebelum ada pembebanan tarif
OQ1 merupakan jumlah produksi dalam
OQ4 negeri besarnya konsumsi dalam negeri
Q1Q4 besarnya impor barang-barang dan luar negeri
PP1 merupakan besarnya tarif atas barang impor
OP1 besarnya harga barang di dalam negeri setelah adanya tarif impor
Setelah adanya tanif produksi dalasn negeri dapat bersaing dengan barang impor. Harga
barang-barang impor menjadi mahal, sehingga produksi dalam negeri meningkat Q1Q2.
Karena harga barang impor yang mahal, konsumen mengurangi konsumsinya sebesar QO4.
Luas segi empat GHIJ merupakan penerimaan pemerintah dan tarif barang-barang impor.
2. Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota impor) dan jumlah
barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang diterapkan oleh pemerintah biasanya
dilakukan dengan cara memperkenankan impor ataupun ekspor suatu barang dengan jumlah
yang dibatasi.
a. Kuota Impor
Beberapa jenis kuota impor, antara lain sebagai berikut :
1) Absolute atau unilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu
negara tanpa persetujuan dan negara lain.
4. 2) Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditenrnkan berdasarkan
Perjanjian antara dua negara atau lebih yang terlibat dalam perdagangan.
3) Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk barang-barang tertentu jumlahnya
dibedakan dan diizinkan masuk atau keluar tetapi dikenakan tarif yang tinggi.
4) Mixing quota adalah pembatasan penggunaan bahan mentah yang diimpor dengan proporsi
tertentu dalam rangka melaksanakan produksi barang akhir. Pembatasan mi bertujuan
mendorong perkembangan industri di dalam negeri.
Adanya kuota impor berarti barang-barang impor di pasaran tersedia terbatas. Hal
tersebut berarti barang-barang sejenis yang dihasilkan di dalarn negeri dapat bersaing. Jika
digambarkan dalam bentuk kurva akan tampak seperti berikut :
Keterangan :
QQ1 besarnya produksi dalam negeri sebelum ada kuota impor
QQ4 besarnya konsumsi dalam negeri sebelum ada kuota impor
Q1Q1 besarnya impor barang dan luar negeri sebelum ada kuota impor
OP harga barang sebelum ada kuota impor
Q2Q3 besarnya impor barang yang diperkenankan pemerintah setelah kuota
OP1 harga barang dalam negeri setelah adanya kuota impor
OQ2 besarnya produksi dalam negeri setelah adanya kuota impor
OQ3 besarnya konsumsi setelah adanya kuota impor
Segiempat BCEF keuntungan yang diperoleh pedagang pengimpor setelah adanya
kuota.
5. b. Kuota Ekspor
Kuota ekspor yang diterapkan oleh setiap negara memiliki beberapa tujuan , antara lain :
1) mencegah barang-barang yang penting agar tidak jatuh ke negara yang dianggap berbahaya;
2) menjamin ketersediaan barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup;
Kuota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan komoditas
perdagangan penting.
3. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional yang
tidak memperbolehkan ekspor barang dan dalam ke luar wilayah pabean suatu negara.
Misalnya, ekspor pasir laut Indonesia ke Singapura dilarang karena menimbulkan kerusakan
Iingkungan yang merugikan negara.
4. Larangan Impor
Larangan impor merupakan kebalikan dan larangan ekspor, yaitu suatu kebijakan dalam
perdagangan dengan cara melarang membeli barang dan luar negeri untuk melindungi dan
mengembangkan industri dalam negeri. Misalnya, larangan mengimpor beras, bawang putih,
dan gula pasir. Jika barang-barang (komoditas) tersebut tidak dilindungi, petani padi,
bawang, dan tebu akan mendenita kerugian yang besar.
Apabila digambarkan dalam bentuk kurva, pengaruh larangan impon terhadap harga
barang akan tampak seperti berikut :
Keterangan :
OQ besarnya produksi dalam negeri sebelum ada larangan impor
6. Q1Q3 besarnya impor barang sebelum ada larangan
OQ3 besarnya konsumsi barang sebelum ada larangan impor
OP tingkat harga barang sebelum ada larangan impor
OQ2 besarnya produksi dalam negeri setelah ada larangan impor
OQ2 besarnya barang setelah ada larangan impor karena tidak ada barang impor di
pasar (impor = 0)
OP1 tingkat harga barang setelah ada larangan impor
Dengan adanya larangan impor, produsen dalam negeri dapat menjual barang lebih
banyak dan dengan harga yang Iebih tinggi.
5. Subsidi
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi,
menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup
orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu barang dapat terjangkau oleh masyarakat.
Maksud diberikannya subsidi adalah agar para produsen dalam negeri menjual barangnya
dengan harga yang lebih murah sehingga bisa bersaing dengan barang-barang impor. Subsidi
ini dapat berupa
a. uang yang diberikan secara Iangsung (nominal rupiah);
b. subsidi per unit produksi.
Pengaruh subsidi biaya produksi dalam negeri terhadap barang-barang impor dapat
digambarkan dalam kurva berikut.
Keterangan :
QQ2 Besarnya produksi dalam negeri sebelum ada subsidi
7. Q1Q3 Besarnya impor barang sebelum ada subsidi untuk produksi dalam negeri
OQ3 Besarnya konsumsi barang di dalam negeri
OP Tingkat harga sebelum ada subsidi
BC Besarnya subsidi yang diberikan pemerintah sehingga kurva penawaran bergeser dari So ke S
OQ2 Besarnya produksi dalam negeri setelah adanya subsidi
Q2Q3 Besarnya impor barang setelah ada subsidi untuk produksi dalam negeri
PP1BC Besarnya subsidi total yang diberikan kepada produsen dalam negeri
Setelah ada subsidi, harga barang tetap sebesar OP dan jumlah konsumsi barang juga
tetap sebesar OQ2.
Diskriminasi Harga dan Dumping
Salah satu kebijakan dalam perdagangan inrernasional yang cukup banyak mendapar
sorotan adalah dumping. Kebijakan ini merupakan salah satu benruk diskriminasi harga.
Suaru negara dikatakan melakukan damping jika mengekspor hasil produksinya ke suatu
negara dengan harga yang lebih rendah daripada harga di dalam negeri.
Misalnya, Jepang menjual mobil-mobilnya ke Indonesia dengan harga yang murah,
padahal harga mobil dengan merek dan tipe yang sama di Jepang sendiri harganya mahal.
Kebijakan menaikkan harga di dalam negeri ini biasanya dirujukan unruk menutupi kerugian
yang mungkin terjadi di luar negeri.
Dalam menjalankan kebijakan ini, harus memenuhi persyararan-persyararan rerrenru,
anrara lain sebagai berikut :
a. Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada di luar negeri atau dengan kata lain
bahwa kurva permintaan di dalam negeri relatif kurang elastis dibandingkan dengan luar
negeri yang keadaan pasarnya persaingan sempurna.
b. Konsumen di dalam negeri tidak dapat membeli barangnya dan luar negeri.
8. Pengertiankurs valuta asing, sistem dan jenisnya
Pengertian valuta asing adalah mata uang dari negara lain. Pertukaran suatu mata uang
dengan mata uang lainnya disebut transaksi valas (foreign exchange/forex). Harga suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya disebut kurs atau nilai tukar mata uang/exchange rate .
Pengertian Kurs valuta asing secara umum bisa diartikan sebagai harga suatu mata uang asing
jika dipertukarkan dengan mata uang lain (mata uang dalam negeri/mata uang negara
lainnya).
Contoh kurs valuta asing, misalkan saja saat ini kurs Rupiah terhadap dollar adalah sebesar
Rp 12.500 . Ini berarti anda perlu menukarkan rupiah sebesar Rp 12.500 untuk mendapatkan
1 USD.
Penurunan kurs rupiah, misalnya dari Rp 12.000/USD menjadi Rp 12.500/USD, berarti dollar
menjadi lebih mahal dalam rupiah. Dengan kata lain, dollar mengalami apresiasi terhadap
rupiah, atau rupiah mengalami depresiasi terhadap dollar. Sebaliknya, kenaikan kurs rupiah
menunjukan bahwa dollar mengalami depresiasi terhadap rupiah.
Jenis Kurs Valuta Asing
Ada dua macam kurs yang perlu kita fahami ;
Kurs jual, adalah harga yang diberikan oleh bank kepada kita untuk membeli mata uang
asing
Kurs beli, adalah harga yang diberikan oleh bank saat kita menukarkan mata uang asing.
Misalkan saja di klikbca.com, kurs harga jual USD adalah Rp 12.500, dan kurs harga beli Rp
12.400. Ini berarti untuk menukarkan rupiah terhadap dollar diperlukan Rp 12.500 untuk 1
USD. Jika anda menukarkan uang dollar kedalam rupiah, maka bank menghargai sebesar
12.400 untuk 1 USD.
Sistem Kurs Valuta Asing
Ada beberapa macam cara yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara dalam menentukan
kurs valuta asing. Cara-cara tersebut antara lain :
9. 1. Sistem Kurs Tetap (fixed exchange rate).
Yaitu kondisi dimana nilai kurs mata uang dalam negeri di tetapkan besarnya oleh
pemerintah. Dalam jenis ini, pemerintah melakukan berbagai langkah dan kebijakan untuk
mengatur nilai mata uangnya dalam harga tertentu. Fluktuasi pergerakan harga yang terjadi
akan diredam oleh pemerintah/di intervensi. Jika terjadi kelebihan penawaran, pemerintah
akan membelinya. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan permintaan terhadap mata uang asing
tertentu, pemerintah akan menjual persediaan mata uang yang dimilikinya.
Sistem ini memang mampu memberikan kepastian tentang nilai tukar mata uang, namun
kelemahannya adalah pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang besar sekali untuk
mempertahankan nilai mata uangnya.
2. Sistem Kurs Bebas/Mengambang (floating exchange rate)
Dalam sistem ini, besarnya nilai kurs tukar diserahkan kepada mekanisme pasar tanpa
campur tangan pemerintah. Tinggi rendahnya kurs mata uang ditentukan oleh besarnya
tingkat permintaan dan penawaran terhadap mata uang itu sendiri.
3. Sistem Kurs mengambang Terkendali (Managed Floating Rate)
Merupakan gabungan dari dua sistem diatas. Nilai kurs dapat bergerak bebas naik atau turun,
namun pemerintah akan melakukan intervensi untuk menghindari gejolak yang terlalu tajam.
Pemerintah turun tangan melakukan intervensi saat harga mencapai batas-batas tertentu,
misalkan 5% diatas atau dibawah kurs keseimbangan.
Campur tangan/intervensi yang dilakukan bisa berupa :
Dirtyfloating(mengambangkotor).yaitukondisi dimana pemerintah melakukan intervensi
secara langsung dengan menjual atau membeli valuta asing.
Cleanfloating(mengambangbersih).yaitukondisi dimana intervensi pemerintah dilakukan
secara tidak langsung, misalkan dengan mengatur tingkat suku bunga.
10. Memahami pengertian kurs valuta asing ini akan cukup membantu anda dalam memahami
forex trading.
Perusahaan Multinasional
Ekspor-impor dalam perdagangan internasional biasanya merupakan tahap awal dari
operasi internasional sebuah perusahaan. Perdagangan ini lalu di ikuti oleh para perusahaan
internasional lainnya seperti usaha patungan,penanaman modal asing dan system lisensi.Pola
bisnis demikian (usaha patumgan,penanaman modal asing,dan sestem lisensi)merupakan
bentuk kegiatan dari perusahaan multinasional atau multi national
corporation(MNC).Perusahaan multinasional merupakan factor utama dalam panggung
bisnis internasional.jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang penting
untuk sebagian besar transaksi.kekuasaan dan pengaruh perusahaan multinasional makin
menarik perhatian pemerintah,karena makin besarnya pengaruh mereka.subjek dalam
perdagangan internasional secara tegas sangat memperhitungkan peran pemerintah yang
besar dalam hubungan nya dengan multinational corporation (MNC). Serta perusahaan lain
yang berkecimpung dalam bisnis internasional. menurut kamus ekonomi,perusahaan
multinasional adalah sebuah perusahaan yang wilayah oprasinya meliputi sejumlah
negaradan memiliki fasilitas produksi dan pelayanan diluar negaranya sendiri (rusmadi,2001)
.perusahaan multinasional tersebut mengambil keputusan pokoknya dalam sutu konteks
global dalam Negara-negara dimana perusahaan tersebut bekerja.Pertumbuhan perusahaan
multinasional yang cepat serta memungkinkan adanya konflik-konflik antara kepentingan
perusahaan multinasional dengan kepentingan Negara individual tmpat mereka beroprasi
telah menimbulkan macam-macam perdebatan antara para ahli ekonomi1[1].
Menurut pendapat prof.perlmutter, perusahaan multinsional adalah “sekelompok
perusahaan yang mempunyai kendali oprasi langsung dari berbagai Negara yang berbedayang
mempunyai kecendrungan dan mengarah kepada pandangan global akan penguasaan
perusahaan secara geosentris.
Menurut Vernon,multi nasional corporation adalah “sekelompok perusahaan dari
berbagai Negara yamg tergabung menjadi satu oleh ikatan kepemilikan bersama dan tanggap
terhadap satu strategi manajemen bersama” sedangkan Gilpin mengetengahkan
batasan tentang perusahaan multi nasional dengan memperhatikan sejumlah sifat khasnya
11. sebagai berikut: .Perusahaan multinasional ditandai dengan adanya perusahaan induk atau
cabang perusahaan di berbagai Negara dengan satu penampung bersama sumber-sumber
manajemen,keuangan dan teknik.Dalam hal ini melalui intergrasi vertical dan sentralisasi
pengambilan keputusan,perusahaan induk berusaha mengekalkan kedudukan monopolinya
dalam hal tekhnologi,modal yang siap pakai dan seterusnya kemudian motifasi bagi
penanaman modal langsung dan bagi pemilikan anak-anak perusahaan asing serta cabang-
cabang di pihak lainnya,terutama adalah penguasaan pasar dan pengawasan manajemen”.
Bentuk badan hukum
Menurut sumantoro(2000)ada beberapa bentuk badan hukum yang dapat digunakan
oleh perusahaan multinasional dalam aktifitas oprasinya yaitu perusahaan cabang,wholly
owned subsidiary,join venture,public company,dan lainnya.
Dalam pelaksanaannya,dari berbagai bentuk diatas,perusahaan multinasional yang di
laksanakanoleh divisi-divisi dengan tujuan untuk memperbesar kemungkinan realisasi
keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan menurut iskandar
zulkarnaen,2001,bentuk badan hukum perusahaan multinasional dibagi menjadi dua,yaitu:
1.Perusahaan cabang(branch)
Merupakan bagian secara formal tidak terpisahkan dari kantor atau usaha pusatnya
(MNC induknya).Dengan demikian bukan merupakan badan yang berdiri sendiri.Dalam hal
ini manajemen,administrasi,keuangan serta kebijakan yang dilaksanakan identik dengan
MNC induk dan di kendalikan dari kantor pusat tersebut.Tidak ada pemegang saham
tersendiri.Laporan keuangan cabang merupakan laporan keuangan pusat.Dengan demikian
tiap usaha merupakan pelaksanaan usaha pusat.Dimana jasa pusat bermanfaat bagi
caban,demikian pula sebaliknya.
2.subsidiary
Merupakan perseroan anak yang merupakan badan hukum yang berdiri
sendiri,terlepas dari perseroan induknya dan lazimnya didirikan berdasarkan hukum yang
berlaku dinegara tempat pendirian.perseroan induk biasanya memiliki seluruh saham-saham
subsidiary tetapi sering pula terjadi bahwa sebagian dari saham-saham itu dimiliki oleh
perseorangan lain di Negara tempat pendirian,sehingga terjadi join venture.Dalam hal ini
subsidiary wajib melakukan pembukuan tersendiri yang terlepas dari pembukuan perseroan
induknya,namun demikian MNC itu tetap berada dibawah kekuasaan perseroan induknya
baik secara ekonomi,financial maupun kebijakan.
Kegiatan Bisnis Perusahaan Multinasional.
12. 1.Usaha Patungan
Usaha patungan biasanya di lakukan oleh sebuah perusahaan multinasional dan suatu
mitra lokal. Perusahaan multinasional yang bersangkutan membawa keunggulan spesipik
perusahaan dalam pengetahuan, teknologi, atau modal, sementara mitra Negara tuan rumah
secara tradisional membawa pengetahuan tentang lingkungan local. Bisanya perusahaan multi
nasional memilih mitra bukan stabilitas usaha patungan dari sudut pandang perusahaan
multinasional, karena hal ini menyediakan pengetahuan spesifik Negara tuan rumah tetapi
juga memudahkan hubungan dengan pemerintah tuan rumah.
Pada beberapa kesempatan suatu usaha patungan dalam konteks internasional
menghasilkan sebuah perusahaan yang di miliki oleh lebih dari sebuah perusahaan multi
nasional. Usaha patungan biasanya di gunakan dalam proyek yang untuk itu tidak ada sebuah
perusaahan pun yang mempunyai kemampuan untuk menyikat diri pada sejumlah besar
modal, teknologi yang di butuhkan terdapat di bebeberapa perusahaan, dan terdapat
keinginan untuk memyebar resiko dari sebuah proyek yang tidak pasti.
Di samping pertimbangan ini, perusahaan multinasional mempunyai alasan lain untuk
berperan serta dalam usaha patungan, yaitu :
a. Pemerintah tuan rumah dapat mengatur dan menekan perusahaan multi nasional untuk
menerima suatu mitra pribumi.
b. Perusahaan multinasional mungkin memerlukan suatu mitra supaya dapat memeperoleh
pengetahan tentang lingkungan Negara tuan rumah yang belum atau tidak kenal.
Killing ( 1982 ) dalam iskandar zukarnain, 2001 mengelompokkan usaha patungan dalam tiga
katagori, yaitu :
1. Manajemen yang di jalankan bersama .
2. Manajemen dominan oleh satu mitra, dan
3. Manajemen yang bebas dari masing-masing mitra.
Killing menemukan bahwa manajemen bebas menghasilkan kinerja yang terbaik dan
manajemen yang di jalankan bersama memberikan kinerja yang paling tidak baik. Hal ini
menunjukan suatu hubungan positif dalam suatu rangka usaha patungan antara kinerja dan
kebebasan dari perusahaaan induk hal ini juga menunjukan efek sebaliknya pada kinerja
sebagai akibat dari pertikaian manajemen yang ada dalam berbagai sikap organissi dan
budaya dalam senuah patungan. Usaha patungan dengan cacatan kinerja yang terjeek dan
tidak setabitalan yang tertingi adalah usaa patungan dengan kepemilikan dan pengendalian
13. yang tebagi sama di antara para mitra. Usaha ini dapat beroperasi secara berhail apabila
keadaan nya baik tetapi kepemiliknnya dapat terpecah bila terjadi masalah.
2.proyek putar kunci
Suatu proyek putar kunci merupakan suatu transaksi paket yang mengharuskan
perusahaan multinasional membangun suatu fasilitas produksidan memberikan pelatihan bagi
tenaga kerja yang diperlukan untuk mengoprasikannya,sehingga fasilitas dalam keadaan siap
untuk memulai beroprasi setelah selesainya proyek. Biasanya proyek putar kunci
Proyek putar kunci dapat merupakan suatu alternatif atas eksport atau atas aktivitas
perusahaan multinasioanal apabila suatu pemerintah tuan rumah mengadakan pembatasan
atas hal yang tidak diinginkan. Disamping itu,pasar Negara tuan rumah mungkin terlalu kecil
atau risiko atas investasi langsung luar negeri terlalu besar untuk menjamin investasi oleh
perusahaan multinasional. Suatu keuntungan tambahan pada putar kunci bagi perusahaan
multiasional dapat juga mengharapkan untuk memberi lisensi keahlian manajerial dan
teknologi tambahan pada bangsa tuan rumah. Tetapi, perusahaan multinasional yang
bersangkutan harus melepaskan pengendalian tertentu pada pemerintah tuan rumah (yang
biasanya memiliki fasilitas). Dengan alasan ini,perusahaan multinasional yang betrsangkutan
harus menentukan apakah pabrik dan tenaga kerja yang bersangkutan dalam proyek putar
kunci ini pada akhirnya dapat menjadi milik Negara tuan rumah sebelum mengadakan usaha
semacam itu.
3.Perlisensian dan pengaturan kotraktual
Kebanyakan pengaturan perlisensian menyediakan penggunaan teknologi,paten merk
dagang,atau KSP lainnya dari sebuah perusahaan luar negeri dengan pertukaran
pembayaran/upah. Upah itu biasnya meliputi surat pembayaran minimum dan mungkin juga
mencakup suatu persentase dari penjualan atau laba perusahaan luar negeri yang dihasilkan
dari penggunaan lisensi. Ada sejumlah alasan lingkungan mengapa perusahaan multinasional
lebih menyukai perlisensian dari pada cara masuk lainnya.pemerintah tuan rumah dapat
melarang penanaman modal asing(foreign direct ivestement) resiko nasionalisasi atau
pengendalian luar negeri,mungkin terlalu besar. Ada juga alasan internal perusahaan
multinasional,pertama terpenting adalah risiko penyebaran keunggulan pengetahuan
perusahaan multinasonal. Penerimaan lisensi sebagai pembeli pengetahuan akan menerima
paling sedikit sebagian dari KSP perusahaan multinasional dalam pengetahuan melalui
pengaturan perlisensian,perusahaan multinasional yang bersangkutan harus pasti bahwa
penerima lisensi tidak akan menjadi pesaing dimasa depan. Perlisensian tidak terbatas pada
14. perusahaan luar negri yang tidak berhubungan saja .Biaya lisensi atau biaya manajemen yang
di kenakan merupakan suatu cara lain untuk memulangkan laba dari upah patungan dan
cabang luar negri dalam bentuk pengendalian modal.Ada juga bentuk lain perlisensian yang
sama dengan sublisensi yaitu kontrak manajemen,franching,dan manufaktur kontrak.
1.lisensi dasar
Adalah pengaturan kontraktual yang dengan itu perusahaan multinasional,atas suatu
biaya,Mengizinkan teknologi paten,atau merek dagangnya dipergunkan oleh perusahaan lain.
2.kontrak manajemen
Adalah pengaturan kontraktual dengan perusahaan multinasional,atas suatu jumlah
biaya,perusahaan multinasional menyediakan keahlian manajemen dalam bidang tertentu
pada perusahaan lain.
3.Franchising
Adalah pengaturan kontraktual dengan perusahaan multinasional,atas suatu jumlah
biaya,bertindak sebagai pemasok dan mengizinkan perusahaan lain untuk menjual produk
atau jasanya.Didalam suatu pengaturan franchising,perusahaan multinasional merupakan
pemasok dari suatu paket barang dan jasa dan sering suatu merek dagang pada peneriman
lisensi.
4.kontrak manufaktur
Adalah pengaturan kontraktual yang dengan itu perusahaan multinasional akan membayar
biaya pada suatu produsen local untuk manufaktur produk dengan dengan merek dagang
perusahaan multinasional.Kontrak manufaktur adalah keadaan sebaliknya dari suatu
monopoli karena perusahaan muultinasional membayar biaya lisensi.sebagai mana di
sebutkan,perusahaan tidak boleh menganggap pasar tuan rumah sebagai penjamin FDI,karena
itu sebagai gantinya produksi dikontrakkan kepada sebuah perusahaan local dan pfoduk
dipasar dengan merek dagang perusahaan multnasional. mengajukan lebih kurang 7 faktor
yang menganjurkan para perusahaan multinasional memilih persetujuan lisensi dari pada
investasi langsung,yaitu:
1. Keuntungan yang dapat dipetik dari pemilikan keunggulan lokasi (seperti yang di lakukan
oleh jepang,misalnya),seperti kendala kendala-kendala untuk masuk sedemikian rupa
sehingga mengandung resiko besar atau bahkan hampir tidak memungkinkan pelaksanaan
investasi luar negri langsung.
2. Bila pembeli lisensi kurang memiliki intangible assetuntuk mengadakan investasi luaar negri.
15. 3. Bila dalam persetujuan tidak muncul masalah-masalah yang kompleks danbila terdapat
semacam jaminan,bahwa teknologi itu tidak akan dapat bisa di sadap oelh mereka yang tidak
berhak atau sulit di bicorkan.
4. Bila penyewaan intangible asset itu harus di lakukan dalam waktu yang relative singkat
(karena akan cepat using ) dan waktu yang di butuhkan untuk mendirikan sebuah anak
perusahaan di luar negri ckup lama.
5. Bila oppurtinity cost of capital lebih rendah di Negara tuan rumah di bandingkan Negara
sendiri,karena memberi esensi akan menilai trim of reants yang di perkirakan akan masuk
dari intangible asset mereka.
6. Bila terdapat kemumgkinan recipresial resence dan adanya keuntungan yang dapat petik oleh
kedua pihak yang substansial.
7. Bila intangible tersebut tergolong sebagai asset yang sudah di alihkan seperti teknologi yang
,merupakan highly codified knowledge.
Mungkin factor- factor yang di ajukan oleh caves hanya berlalu bagi perusahaan-
perusahaan multi nasional di Negara Negara industry atau antara Negara-negara industry dan
Negara-negara industry yang baru(NLCS).
Dampak investasi langsung oleh perusahaan multinasional
Beberapa pendapat menyatakan ada faktor lain yang dapat dilihat sebagai dampak positif dari
investasi luar negeri langsung yang dilakukan oleh perusahaan multinasional. Adayang
berenapat bahwa dengan adanya pemindahan modal dari negara pengekspor ke negara yang
langka modal, maka akan terjadi semacam capital inflow yang kurang lebih dapat dilihat luar
negeri langsung merupakan suatu bentuk investasi luar negeri yang bukan saja si penanam
modal akan ikut serta sebagai pemilik suatu kegiatan, juga turut menguasainya.
Adanya pendapat yang mengatakan bahwa negara yang menerima perusahaan-perusahaan
multinasional harus mengenakan pajak seoptimal mungkin atau sama besarnya seperti tarif
impor bila perusahaan-perusahaan multinasional itu mengimpor barang dari negara asalnya.
Pendapat ini dikenal sebagai optimal tarif. Menurut casson pandangan tersebut tidak lagi
mempunyai cukup kredibilitas.
Tampaknya investasi luarnegeri langsung tersebar justru terjadi antar negara-negara
pengekspor modal, bukan dari negara pengekspor modal ke negara langka modal. Bahkan ada
investasi yang dilakukan dinegara dengan menggunakan sumber-sumber dana di dalam
negeri .oleh karena itu, investasi luar negeri langsung jangan dilihat sebagai pemindahan
16. modal berkala. Bila demikian, apakah yang sebetulnya dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan multinasioal itu? Ini mereupakan pertanyaan yang juga diajukan oleh casson.
Mereka yang mempelajari perusahaan multinasional, khususnya di barat,dengan cepat
dapat mengidentifikassikan bahwa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional
ialah pemindahan pemindahan teknologi. Pemindahan teknologi itu dilakukan dengan jalan
mendirikan anak-anak perusahaan dengan menggunakan teknologi canggih yang lebih tinggi
daripada teknologi yang dimilik oleh perusahaan-perusahaan nasional. Perusahaan
multinasional amerika setelah peran unia II, yang masih dilihat sebagai pemimpin dunia di
bidang-bidang ekonomi, politik, dan militer dilihat kurang lebih dapat menentukan dimana
mereka akan membuka anak-anak perusahaannya. Waktu itu teknologi
massih dirumuskan agak sempit, tetapi literature kemudian mencatat adanya jurang
perbedaan teknologi dalam ruang lingkup yang lebih luas yang meliputi bidang-bidang
manajemen dan pemassaranmisalnya. Keterampilan di bidang-bidang ini memperlihatkan
bahwa perusahaan-perusahaan multinasional itu mempunyai keunggulan tertentu. Kalau
demkian, mengapa mengapa perusahaan-perusahaan multinasional tidak melakukan
penguasaan melalui system lisensi? Ini dilakukan jepang. Pemerintah dan perusahaan-
perusahaan multinasional jepang waktu itu menentang keras pembukaan pembukaan pintu
yang memungkinkan masuknya perusahaan-perusahaan multinasional luar negeri. Mereka
lebih menekankan pada pembelian ataupenyewaan teknologi luar negeri yang lebih canggih
itu dan bekerja dibawah system lisensi
Oleh karena itu, para ahli menggap bahwa pasar tidak sempurna. Teknologi canggih
merupakan miik peusahaan-perusahaan multinasional dan mereka lebih suka membuka
cabang atau afiliasi sendiri dan penentuan harga teknologi yang dipindahkannya ke cabang
atau afiliasinya dilakukan secara intern, sehingga munullah teo internasi. Dengan adanya
pasar yang tidak sempurna, maka perusahaan-perusahaan mutinassional lebih tertarik
melakukan pengawasan produksi melalui internalisasi. Menurut teori ini perusahaan-
perusahaan multinasional memberikan kepada lembaga-lembaga yang telah dapat mengganti
extern market dan dapat berfungsi lebih efisien. Investasi luar negeri langsung menciptakan
suatu mekanisme pasar internal untuk memungkinkan pemindahan teknologi ke negara-
negara enerimaan perusahaan multinasionl dan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
perusahaan multinasional di beberapa negara dalam proses berbagai tingkat produksi .
misalnya sebagian dibuang ke penang, sebagian I Indonesia dan yang lain di Thailand untuk
kemuian disatukan disalah satu pusatnya di amerika latin.
17. Keunggulan perusahaan multinassional
Kegiatan usaha bisnis yang dilakukan melalui perusahaan multinassional memiliki beberapa
keunggulan. Keunggulan perusahaan multinasioal dapat berupa pengetahuan khas, atau
bersifat monopolistis. Keunggulan-keunggulan ini merupakan bagian dari study dan
perkembangan organisasi industrial yang dipelopori oleh Stephen hymer. Dengan demikian
keunggulan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat berbentuk teknologi, intangible assets
seperti pengetahuan manajemen, blue chip(nama) misalnya.2[3]
Dengan memiliki keunggulan yang kadang-kadang didukung secara polistis, suatu
perusahaan multinassional akan dapat mengambil keputusan melakukan internasionalisasi
produksinya, pemasaran dan organisasinya. Ini pada gilirannya menjelaskan sebab-sebab
terjadinya dorongan kuat investassi luar negeri langsung. Pada tahun 1960an di bidang
pertambangan, manufaktur di negara-negara berkembang. Pada tahap berikutnya terjadi
peralihan arah investasi yakni tidak lagi semata-mata ke negara-negara industry tetapi lebih di
arahkan ke negara-negara berkembang. Peralihan arah investasi ini disebabkan antara lain
oleh adanya proteksionisme yang dilancarkan oleh negara-negara industry. Dalam
pelaksanaan investassi luar negeri langsung aspek waktu yang tepat turut meminkan peranan
yang tidak kecil. Keunggulan perusahaan multinasional dapat dijelaskan melalui teori-teori
berikut ini:
Konsep/teori internalisasi
Berbagai penulis dan pemikir tampak dapat mengembangkan konsep internalisasi menjadi
sintesis/konsep yang dapat menyatukan teori-teori mengenai perusahaan-perusahaan
multinasional itu. Menurut konsep tersebut, perusahaan menginternalisasikan
ketidaksempurnaan psar sehingga biaya internalisasi selanjutnya melebihi keuntungan.
Internalisassi tidak identik dengan sentralisasi. Internalisasi mempunyai kaitan dengan pasar
dan hierarki. Pendekatan ini melihat organisasi sebagai suatu substitusi untuk kebijaksanaan
dan penyelesaian pertentangan dan sebagai privatized legal system (cason).
Casson member contoh perusahaan jepang yang mengambil manfaat dari nilai-nilai
kebudayaan dan perilaku yang tidak dimiliki oleh perusahaan-perusahaan non jepang. Nilai-
nilai kebudayaan dan perilaku itu memungkinkan biaya internal beroperasi lebih efektif dan
pada gilirannya menekan biaya-biaya kontraktual.
Internalisasi dapat pula dilihat dari sudut produksi global yang pada prinsipnya dapat
menentukan pusat pengambilan keputusan. Misalnya usaha-usaha di amerika merupakan
18. pusat-pusat biaya. Sebaliknya kegiatan-kegiatan di hongkong misalnya dapat ditunjuk
sebagai pusat keuangan. Hubungan marubeni dengan lebih kurang 140 bank nasional dan
internasional, dapat menciptakan berbagai pusat keuangan yang didasarkan pada currency
atau lalu lintas devisa bebas..
Teori lokasi
karena teori lokasi yang dihubungkan dengan investasi luar negeri langsung tidak seluruhnya
memuaskan, maka ada studi-studi yang berusaha mempelajari pengaruh lokasi pada fungsi
dan kegiatan perusahaan seperti kegiatan riset dan pengembangan, pembiayaan, pemasaran,
produksi misalnya. Misalnya, apakah pengaruh lokassi produksi pembuatan komponen
tertentu di free trade zone di kausung dibandingkan dengan produksi offshore di penang
untuk barang-barang elektronik? Atau apakah pengaruhnya pembuatan komponen atau
messin tertentu V.W di brasil untuk diekspor ke indonessia atau negara-negara asia tenggara
lainnya?
Teori klasik
Teori klasik mengenai investasi internassional akan menganalisis perubahan investasi dari
sudut makro ekonomi. Pergeseran pola investasi internasional akan dilihat sebagai
pencerminan perubahan global prospensity to save dan efficiency off investment.
Tetapi seperti telah dikatakan oleh Stephen hymer, pendekatan ini kurang berhasil
memperlihatkan perbedaan antar investasi partfolio dan investasi langsung. Selain itu
pendekatan ini juga kurang membedakan arus modal jangka pendek. Menurut hyer yang lebih
penting justru adanya semacam crouss hauling dari investassi langsung itu. Misalnya dewasa
ini inggris, amerika, dan jepang sekaligus menjadi tamu dan tuan rumah bagi perusahaan
multinasional. Dengan kata lain, negara-negara industry telah menerima dan melakukan
investasi langsung dari dan negara-negara industry lainnya. Bank-bank internassional
amerika misalnya, melakukan investasi di inggris dan sebaliknya. Bank-bank inggris
melakukan investasi di amerika. Perusahaan-perusahaan multinasional jepang melakukan
investasi di amerika dengan mendirikan pabrik-pabrik seperti pabrik-pabrik prmbuatan mobil,
barang-barang elektronik, sebaliknya perusahaan-perusahaan multinasional amerika pun
melakukan investassi dijepang. Cross hauling itu lebih terlihat antar negara-negara
masyarakat ekonomi eropa(MEE) dan antar negara-negara eropa barat.
perusahaan multinasional dalam globalisasi ekonomi
Menurut theodor levitt,yang di debut globalisasi ekonomi dunia adalah proses
munculnya realitas komersial baru,yang diwarnai dengan kecendrungan adanya homogenitas
selera dan preferensi konsumen.Disini terjadi proses konfergensi global yang karena nya
19. dunia harus di lihat sebagai suatu pasar besar. Sementara itu,Michael porter mendefinisikan
globalisasi sebagai keadaan di mana persaingan antarperusahaan tidak lagi di batasi oleh
batas-batas wilayah Negara.Yang terjadi malah sebaliknya,daya saing satu perusahaan di
salah satu belahan bumi(Negara)amat di pengaruhi oleh daya saing perusahaan tersebut di
belahaan bumi(Negara)yang lain.3[4]
Arus globalisasi eknomi dunia ini terjadi karena sejumah factor dan yang sering
disebut adalah kemajuan dibidang teknologi informasi,komunikasi dan transportasi.terdapat
kerangka system moneter dan perdagangan yang relative mapan,dan muncullah kekuatan
ekonomi yang semakin berimbang antara amerika serikat,eropa barat dan jepang,bisa juga di
sebut sebagai kekuatan lain yang mendorong semakin cepatnya proses globalisasi ekonomi
dunia. Banyak orang menilai,bahwa globalisasi ekonomi membuat Negara-negara
berkembang berhadapan dengan skanario menyedihkan.peter drucker bahkan
menyatakan,sekarang ada kecendrungan,bahwa Negara-negara kaya lebih banyak berdagang
diantara mereka sendiri. Para
penganut teori neo-marxis meklihat,bahwa proses globalisasi merupakan bentuk baru dari
exspansi kapitalisme.Dalam tatanan dunia yang tidak seimbang,globalisasi hanya menenalkan
posisi Negara-negara berkembang sebagai kekuatan pinggiran.
Namun sebagian yang lain lebih optimis.Menurut mereka yang optimis,globalisasi
ekonomi memiikiefek menyebarkan kegiatan ekonomi secara lebih
merata.contohnya,perimbangan kekuatan ekonomi dunia lebih seimbang antara amerika
serikat,eropa barat dan jepang,tidak saja membuat perdagangan dunia menjadi lebih
stabil,tetapi juga member kesempatan Negara Negara berkembang untuk melakukan
diversivikasi pasar ekspor. Optimism lain yang bisa diturunkan adalah teori adamsmit yang
dituturkan nya 2abad yg lalu tentang hubungan luas pasar dan spesialisasi.menurut
adamsmit,spesialisasi yang mengakibatkan produktivitas meningkat,dibatasi oleh luas
pasar.semakin besar luas pasar ,semakin tinggi kecendrungan terjadinya spesialisasi.
Michael porter pernah mengingatkan bahwa ditengah derasnya arus globalisasi,para
pengambil kebijakan tidak boleh tergoda dan terjebak dengan pilihan yang ingin menjadi
unggul dalam segala jenis industry.tidak ada Negara yang kompetitif dalam semua jenis
industry.setiap Negara harus menciptakan global platform untuk sejumlah industry
tertentu.walaupun tekanan nya diberikan kepada lingkungan usaha sejumlah industry
tertentu,lingkungan dunia usaha secara mikro juga harus meliputi kondisi infrastuktur
20. bisnis,kualitas sumber daya manusia,efisiensi birokrasi pemerintah,penerapan hukum,dan
transportasi politik.Perusahaan-perusahaan di Negara berkembang harus menghindari
persaingan frontal (head to head compotition)dengan perusahaan global,yang praktis unggul
dalam semua aspek.Dalam hal ini,prinsip usahawan jepang yaitu if you can’t beat them,jhoin
them,penting untuk diterapkan .Sungguh demikian,perusahaan-perusahaan domestic tidak
boleh bersifat pasif.Sambil menjajaki berbagai kemungkinan untuk melakukan aliansi
dengan perusahaan global,mereka juga harus meningkatkan posisi tawar-menawar terhadap
calon mitra usahanya melalui berbagai langkah strategis seperti akses terhadap saluran
distribusi,pasar dan teknologi maupun melakukan langkah penggabungan usaha (marger)dan
penggalangan kekuatan pengimbang kolektif. Upaya-upaya memaksimalkan efek
komplementaritas kawan,seperti yang telah di rintis dengan pengembangan sentra
pertumbuhan singapura-johor-riau(sijori),perlu terus di lanjutkan.Dalam jangka panjang,kerja
sama kawasan memainkan peranan yang sangat menentukan .Pasar tunggal
eropa(PTE)misalnya,tidak lain merupakan wadah untuk menciptakan skala ekonomisdari
sumber daya dan pasar regional untuk bersaing secara global
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan
sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara
dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya
satu tahun.
Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi
yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam
artian adalah :
1. Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis)
dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat
dimana mereka memperoleh center of interest.
21. 2. Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum
tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar
negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.
3. Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya.
Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang
mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi
internasional.
Masalah Dalam Analisis Neraca Pembayaran
Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi
pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu
neraca pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan
karena setiap konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan
keputusan bagi pemerintah.
Komponen-Komponen Neraca Pembayaran
Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca
perdagangan) dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca transaksi berjalan (current account)
dan neraca modal.
a. Neraca barang (Neraca Perdagangan)
Neraca barang disebut juga neraca transaksi berjalan (current account). Ekspor barang
merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima
pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor
barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan
pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).
B Neraca Jasa
Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa
angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor
jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain,
termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri
oleh penduduk negara lain.
22. Transaksi dalam Neraca Pembayaran
Transaksi ekonomi dalam neraca pembayaran terbagi menjai dua, yakni transaksi debit
dan transaksi kredit. Berikut pemaparannya:
a. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari dalam negeri
ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif, yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa, atau dengan kata lain transaksi tersebut mengakibatkan
timbul dan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca
pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. Transaksi
debit yang tercatat dalam neraca pembayaran di antaranya: impor barang dan jasa,
pembayaran atau hasil investasi, berkurangnya hutang, dan bertambahnya aset-aset keuangan.
. b. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar negeri
ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif, yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara, atau dengan kata lain transaksi
tersebut mengakibatkan timbul dan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang
mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut untuk menerima pembayaran dari
negara lain.
Tahapan dalam Neraca Pembayaran
Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayarannya, dari
negara debitur muda hingga negara kreditur madya.
a. Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor
daripada mengekspor selisih di antara keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri
sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal.
b. Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus,
tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri
menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang.
c. Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya
secara luar biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepada negara-negara lain.
23. Masalah dalam Analisis Neraca Pembayaran
a. Seringkali mengabaikan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga
ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa
melihat hubungannya dengan yang lain. Contoh: investasi di luar negeri dianggap menambah
defisit neraca pembayaran, karena menyebabkan terjadinya aliran modal keluar. Akan tetapi
jika ditinjau lebih lanjut, investasi ini nantinya akan menunjang kegiatan ekspor bahan
mentah atau lainnya. Demikian juga pemberian bantuan dari negara lain akan menambah
defisit neraca pembayaran, padahal kebanyakan bantuan (terutama dari negara maju) berupa
bantuan dalam bentuk uang yang dibelanjakan di dalam negeri ataupun bantuan terikat yang
artinya bantuan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang yang dihasilkan oleh
negara pemberi bantuan.
b. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit
dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar. Defisit ataupun surplus di dalam
transaksi yang sedang berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama defisit atau surplus tersebut
diimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar dalam jumlah yang sama.
Beberapa masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran:
1. Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang
lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu
transaksi saja tanpa melihat hubungannya denagn yang lain.
2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya jika
mengalami deficit maka akan dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar.
Sebagi contoh, Amerika sErikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih
besart daripadainvestasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka
transaksi yang sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk.
3. Keputusan untuk member bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi
Negara secara keseluruhan bukan atas dasra pertimbangan neraca pembayaran. misalnya,
Indonesia mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti
Indonesia harusmemberi bantuan pada Inggris.
Pos-pos Neraca Pembayaran
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang
dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit.
Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi
24. dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak
nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke
luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca
pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda
Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi
jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya
transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan
publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai
barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan
ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter
atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang
nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula
pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti
gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil
modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh
penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk
keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil
penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit,
dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke
luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam
transaksi debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah
(gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan
timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima
tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan
hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan
kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula
25. disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”,
dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan
makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga
termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau
transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos
transfer akan menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah
seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal
langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara
dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya
akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk
negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya
lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia
kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam
neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang
piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara
lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka
waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-
surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang
piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
26. 7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary
Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu
meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening
berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan
transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal
langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang
jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account
lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan
terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit
pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca
pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada
badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan.
Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-
kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka
pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-
transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan
dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta,
penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan
pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi
pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri
27. dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di
sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama
dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka
jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu
sama (balance).
Mekanisme atau Proses Penyesuaian Neraca Pembayaran
Terdapat 3 (tiga) macam mekanisme atau proses penyesuaian yang penting menyangkut
neraca pembayaran, yaitu:
1. Mekanisme Harga
Mekanisme Hume adalah mekanisme penyesuaian neraca pembayaran melalui perubahan
harga-harga. Mekanisme ini umumnya pemerintah membawa kembali neraca pembayaran ke
posisi keseimbangan kembali. Mekanisme ini pada hakekatnya adalah dengan sistem standar
emas penuh.
2. Mekanisme Pendapatan
Mekanisme penyesuaian melalui kebijakan atau pengaturan pendapatan nasional, yang
singkatnya disebut “mekanisme pendapatan” menggambarkan adanya saluran lain bagi
proses penyesuaian neraca pembayaran. Mekanisme ini didasarkan atas teori ekonomi makro
oleh Keynes, khususnya diilhami oleh proses pelipatan (multiplier) dalam teori tersebut.
3. Mekanisme Moneter
Mekanisme hume sesungguhnya tidak murni mekanisme harga sebab sebelum suatu harga
naik atau turun, terjadi penyebab lain, yaitu aliran uang masuk atau keluar negeri. Jika terjadi
surplus, maka uang akan mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di
dalam negeri bertambah, sebaliknya jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar
negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.
CARA-CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat
menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain:
1. Cash
2. Open account
28. 3. Commercial bills of exchange
4. Letters of credit
5. Private compensation
A. Cash
Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang
dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli
(importir) karena:
harus tersedia uang kas yang cukup besar
kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal
baik dengan importir.
B. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah
dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam
hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya:
eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan
dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
Cara ini akan baik digunakan apabila:
ü pembeli sudah kenal dengan baik
ü keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil
ü dekat dengan pasar
C. Commercial Bills of Exchange
29. Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau
trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah
semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu
membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat
diperjualbelikan (disebut trade drafts).
Jenis/macam daripada drafts ini ada:
Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang
Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta
asuransi barang
Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan
dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam:
ü Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi
mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim
melalui kapal laut
ü Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang
ü Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa
hari setelah tanggal tersebut
D. Letters of Credit
Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga
transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat
yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pebeli barang (importir) dimana bank tersebut
yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan
demikian letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin
pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak di dalam letter of credit
Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
30. Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni
confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan
eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
Langkah-langkah pembayaran dengan L/C
Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan
pembukaan L/C
Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan
demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir
akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank
Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi
importir untuk mengimpor barang dari eksportir
Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan
advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada
L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C
Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada
Issuing Bank
Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada
Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C
Private Compensation
Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya
dalam rupiah sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar utang
dengan dolar sebesar $400 (= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian utang piutang
tersebut dapat diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain.
Hanya saja kesulitannya dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang
piutang dalam jumlah yang sama.