2. INSTRUMEN KEBIJAKAN NONTARIFF
Kebijakan Nontariff Barrier (NTB) adalah berbagai
kebijakan perdagangan selain bea masuk yang
dapat menimbulkan distorsi, sehingga
mengurangi potensi manfaat perdagangan
internasional.
3. SISTEM KUOTA DAN EFEK-EFEK KUOTA
• Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu
yang bisa diimpor dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun.
• Jadi, apabila jumlah barang yang diimpor sudah mencapai
jumlah tertentu, impor barang tersebut tidak diizinkan lagi.
Impor boleh dilakukan kembali pada periode berikutnya.
• Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang
dilakukan untuk melindungi kepentingan industri dan
4. MACAM-MACAM KUOTA IMPOR :
• Absolute/unilateral quota, yaitu sistem kuota yang diterapkan
secara sepihak (tanpa negoisasi).
• Negotined/bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan
atas kesepakatan atau menurut perjanjian.
• Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan
mengkombinasikan sistem tarif dari sistem kuota.
• Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu
untuk melindungi industry dalam negeri.
5. KELEMAHAN SISTEM KUOTA IMPOR JIKA
DIGUNAKAN SEBAGAI INSTRUMENT PROTEKSI :
• Sifatnya yang tidak transparan.
• Jika kuota diberikan kepada perorangan atau peusahaan
swasta, maka yang mendapat keuntungan/manfaat
hanyalah orang pribadi atau perusahaan yang mendapat
kuota tersebut.
• Dapat menimbulkan distorsi pasar berupa monopoli yang
akan merugikan masyarakat konsumen.
6. SUBSIDI
Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan
harga, sehingga produksi domestik dapat bersaing dengan barang impor
dan akan mendorong konsumen membelinya.
7. LARANGAN IMPOR
• Terdapat alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi
maupun politik, suatu negara mungkin tidak menghendaki impor
barang tertentu.
• Dalam praktik, negara yang menganut kebijakan perdagangan
bebas memberlakukan alat kebijakan proteksi tersebut seminimal
mungkin.
• Sementara itu, negara yang mengikuti kebijakan perdagangan
proteksi sering memberlakukannya secara ketat.
8. DUMPING
• Politik dumping adalah kebijakan menjual produk
lebih murah di luar negeri dari pada di dalam negeri.
• Tujuan utama politik dumping adalah untuk
memperluas pasar ekspor.
• Salah satu negara yang terkenal dengan politik
dumping adalah Jepang.
9. SUBSIDI KREDIT EKSPOR
• Ini semacam subsidi ekspor, tetapi wujudnya berupa
pinjaman yang disubsidi kepada pihak importir pembeli.
• Pemerintah Amerika Serikat, seperti juga kebanyakan
pemerintah dari berbagai negara lain, memiliki suatu
lembaga, yaitu Export-Import Bank (Bank Ekspor-Impor),
yang diarahkan untuk memberikan pinjaman-pinjaman
yang disubsidi kepada perusahaan-perusahaan swastanya
dalam membantu kegiatan mereka di bidang ekspor.
10. HAMBATAN-HAMBATAN BIROKRASI (RED-TAPE
BARRIERS)
• Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa
mengumumkannya secara formal (misalnya karena ia khawatir
terkena tindakan pembalasan dari negara lain).
• Begitu mudah pemerintah dari suatu negara untuk mensyaratkan
standar kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean yang serba
berbelit-belit sedemikian rupa sehingga merupakan perintang
efektif dalam perdagangan.
11. KEBIJAKAN PENGUTAMAAN PRODUK-PRODUK
DALAM NEGERI (NATIONAL/GOVERNMENT
PROCUREMENT POLICY)
Semua pembelian oleh pihak pemerintah atau pun
perusahaan-perusahaan yang mendapat dana dari
pemerintah, dapat digunakan sebagai instrumen untuk
menganakemaskan barang-barang tersebut
sebenarnya lebih mahal daripada barang sejenis yang
diimpor.
12. PAJAK-PAJAK PEMBATASAN (BORDER TAXES)
Pajak perbatasan adalah suatu pajak tak langsung yang
dibebankan kepada para pengekspor (di luar tarif) yang
dimaksud untuk meringankan kewajiban pajak bagi
pihak importir domestik.
13. PERJANJIAN-PERJANJIAN KOMODITI INTERNASIONAL
(INTERNATIONAL COMMODITY AGREEMENTS) DAN
PEMBERLAKUAN KURS MAJEMUK (MULTIPLE EXCHANGE RATES)
• Perjanjian komoditi internasional adalah wahana bagi negara-negara
berkembang untuk meningkatkan ekspor mereka, dengan menciptakan
mekanisme dukungan korelatif.
• Sedangkan mekanisme kurs majemuk merupakan salah satu instrument
keuangan internasional yang sering dimanfaatkan untuk mempengaruhi
transaksi perdagangan komoditi.
14. KARTEL INTERNASIONAL
• Kartel internasional (international cartel) adalah sebuah
organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara
(atau organisasi yang menghimpun pemerintahnya).
• Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga
mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan tujuan
memaksimalkan atau meningkatkan total keuntungan mereka.
15. DUMPING
• Salat satu hambatan perdagangan juga dapat bersumber dari
ekspor komoditi yang harganya jauh di bawah standar
sedemikian sehingga sulit untuk dicapai eksportir lainnya,
disebut sebagai dumping.
• Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga
yang jauh di bawah pasaran, atau penjualan suatu komoditi
ke luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan
dengan harga penjualan domestiknya.
16. KLASIFIKASI DUMPING (1)
Dumping terus-menerus atau praktik “ banting harga”secara permanen
istilah lainnya adalah Diskriminasi Harga Internasional (International
Price Discrimination), yaitu kecenderungan terus menerus dari sebuah
perusahaan monopolis domestik untuk memaksimumkan total
keuntungan dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih
tinggi di pasar domestik (berlindung dari biaya transportasi dan berbagai
hambatan perdagangan dunia), sedangkan harga yang dipasangnya
untuk pasar-pasar di luar negeri sengaja dibuat lebih murah.
17. KLASIFIKASI DUMPING (2)
• Diskriminasi harga yang bersifat predator (predatory dumping) adalah praktik
penjualan komoditi di bawah harga atau dengan harga yang jauh lebih murah
ketimbang harga di masyarakat.
• Proses dumping predator hanya berlangsung untuk sementara, namun diskriminasi
atau penentuan selisih harga sangat tajam, sehingga benar-benar dapat menggusur
atau bahkan mematikan produk pesaing dalam waktu sing (oleh karena itu disebut
“predator”).
• Begitu perusahaan pelakunya memperoleh pangsa pasar yang besar (pada beberapa
kasus, perusahaan itu bahkan mengincar kedudukan monopolistik) maka ia akan
segera meningkatkan harga ekspornya dan menghentikan dumping itu.
• Dumping predator sering dilakukan sebagai strategi untuk “mengusir” produk
dari negara lain.
18. KLASIFIKASI DUMPING (3)
• Dumping sporadis adalah penjualan suatu komoditi di bawah
harga atau penjualan komoditi keluar negeri-negeri dengan harga
yang sedikit lebih murah dibandingkan harga domestik, namun hal
itu hanya terjadi sekali-kali saja, dan tujuannya pun sekadar untuk
mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa harus
menurunkan harga domestik.
• Jadi, niatnya sama sekali tidak untuk menindas atau mematikan
produk pesaing.
19. SUBSIDI EKSPOR
• Subsidi ekspor adalah pembayaran langsung atau pemberian keringanan
pajak dan bantuan subsidi kepada para eksportir atau calon eksportir
nasional, dan/atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para
pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara (ini juga
disebut subsidi kredit ekspor).
• Berdasarkan karakternya, subsidi ekspor juga bisa dikategorikan sebagai
salah satu bentuk dumping. Meskipun subsidi ekspor itu merupakan
suatu hal yang illegal menurut perjanjian internasional, sampai sekarang
masih banyak negara yang melakukannya baik secara terang-terangan
maupun secara terselung