SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
1. Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang
diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap
atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak).
Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah pajak yang dikenakan
berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor
(Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus
dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu
negara.
2. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung
atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya
diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok
individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor
keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan
mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor
sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal
yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan
didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya
3. Subsidi
Agar produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah
memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri. Subsidi yang
diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan, tenaga ahli, keringanan
pajak, fasilitas kredit, dll.
5. Persyaratan Kandungan Lokal.
Persyaratan kandungan lokal (Local content requirement) merupakan suatu
pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari suatu
produk secara fisik harus dibuat didalam negeri, atau menggunakan bahan
baku komponen-komponen setempat. (krugman, 254). Menurut saya,
pertimbangan atas instrument yang satu ini menjelaskan perhitungan bahwa
keuntungan domestik akan lebih maksimal karena selain diperoleh adri tiap
unit komoditi yang diimpor, juga dapat menambah keuntungan pasar
domestic. Kelemahannya adalah, kurang jelasnya sistematika yang ada,
misalnya mengenai jumlah maksimal dan regulasi komoditi antara satu negara
pengimpor dengan negara-negara lain.
4. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan
yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang
diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih
mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industry
telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada
dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli
utama dari peralatan telekonumikasi adalah perusahaan-perusahaan
telepon dan di Eropa perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki
pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para pemasok tersebut
mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasokpemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan
komunikasi di Eropa
5. Politik Dumping
Dumping adalah salah satu kebijakan perdagangan internasional dengan
cara menjual suatu komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih
murah dibandingkan harga yang dijual di dalam negeri. Namun,
pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional
dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat
merugikan negara lain.
6.

Premi
Pengertian premi adalah “bonus” yang berbentuk sejumlah uang yang
disediakan pemerintah untuk para produsen yang berprestasi atau
mencapai target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah.Akibatnya
produksi dalam negeri dapat bersaing di luar negeri

7. Pengekangan Ekspor Sukarela

Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela
(Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan
kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement
= ERA).
VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang
dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor.
Contoh yang paling dikenal adalah pembatasan atas ekspor mobil
ke Amerika Serikat yang dilaksanakan oleh Jepang sejak 1981.
VER pada umumnya dilaksanakan atas permintaan negara
pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor untuk mencegah
pembatasan-pembatasan perdagangan lainnya. VER mempunyai
keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya
menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam
beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi,
pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor
dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu
sangat mahal bagi negara pengimpor.
VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan
tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya
apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi
(rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyatanyata mengakibatkan kerugian.

More Related Content

Similar to Binter 1

Tugas 2 rosa
Tugas 2 rosaTugas 2 rosa
Tugas 2 rosarosa wati
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.irefinagitaa
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UASRidick Ridick
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasKhairutTamimi
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasabdullucky
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2cecep_sudrajat
 
konsep dasar pajakinternasional.pdf
konsep dasar pajakinternasional.pdfkonsep dasar pajakinternasional.pdf
konsep dasar pajakinternasional.pdfipoelservices
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdaganganBadrotuz Zahro
 
Tugas 2 irmayanti
Tugas 2 irmayantiTugas 2 irmayanti
Tugas 2 irmayantiirmayanti39
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UASwawan putra januari
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdaganganFahmi Rizani
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalYanels Garsione
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasGaleryWarnet
 

Similar to Binter 1 (20)

Tugas 2 rosa
Tugas 2 rosaTugas 2 rosa
Tugas 2 rosa
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UAS
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
Trade policy
Trade policyTrade policy
Trade policy
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
konsep dasar pajakinternasional.pdf
konsep dasar pajakinternasional.pdfkonsep dasar pajakinternasional.pdf
konsep dasar pajakinternasional.pdf
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdagangan
 
Tugas 2 irmayanti
Tugas 2 irmayantiTugas 2 irmayanti
Tugas 2 irmayanti
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UAS
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasional
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 

Binter 1

  • 1. 1. Tarif Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara. 2. Pembatasan Impor Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya 3. Subsidi Agar produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri. Subsidi yang diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan, tenaga ahli, keringanan pajak, fasilitas kredit, dll. 5. Persyaratan Kandungan Lokal. Persyaratan kandungan lokal (Local content requirement) merupakan suatu pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari suatu
  • 2. produk secara fisik harus dibuat didalam negeri, atau menggunakan bahan baku komponen-komponen setempat. (krugman, 254). Menurut saya, pertimbangan atas instrument yang satu ini menjelaskan perhitungan bahwa keuntungan domestik akan lebih maksimal karena selain diperoleh adri tiap unit komoditi yang diimpor, juga dapat menambah keuntungan pasar domestic. Kelemahannya adalah, kurang jelasnya sistematika yang ada, misalnya mengenai jumlah maksimal dan regulasi komoditi antara satu negara pengimpor dengan negara-negara lain. 4. Pengendalian Pemerintah (National Procurement) Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industry telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari peralatan telekonumikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasokpemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan komunikasi di Eropa 5. Politik Dumping Dumping adalah salah satu kebijakan perdagangan internasional dengan cara menjual suatu komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga yang dijual di dalam negeri. Namun, pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan negara lain.
  • 3. 6. Premi Pengertian premi adalah “bonus” yang berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah untuk para produsen yang berprestasi atau mencapai target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah.Akibatnya produksi dalam negeri dapat bersaing di luar negeri 7. Pengekangan Ekspor Sukarela Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. Contoh yang paling dikenal adalah pembatasan atas ekspor mobil ke Amerika Serikat yang dilaksanakan oleh Jepang sejak 1981. VER pada umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor untuk mencegah pembatasan-pembatasan perdagangan lainnya. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyatanyata mengakibatkan kerugian.