SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAAN INFEKSI
 PADA TULANG DAN SENDI




Sub-LAB/SMF ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI
        FK UNUD / RSUP SANGLAH
              DENPASAR
InFeKsI
      salah satu jenis
       inflamasi yang
       irritansnya berupa
       mikroba (bakteri,
       virus, atau jamur).

      “pyogenic” atau
       “granulomatous”.
INFEKSI




OSTEOMYELITIS   SEPTIC ARTHRITIS
INFEKSI PIOGENIK
   Disebabkan oleh
    mikroba yang
    membentuk nanah
    (pyogenic).

   Dapat melalui
    aliran darah
    (haematogenous)
    atau invasi
    langsung (direct
    invasion).
Terdiri dari:


   Osteomyelitis akut.
   Osteomyelitis Sub Akut
   Osteomyelitis khronis.
   Osteomyelitis post-trauma.
   Osteomyelitis post-operatif.
OSTEOMYELITIS
    AKUT
OSTEOMYELITIS AKUT
   Adalah: infeksi akut
    pada tulang dan
    sumsum tulang.

   Dapat secara
    hematogenous atau
    direct or contiguous
    inoculation
    osteomyelitis.
INFEKSI HEMATOGENOUS
   Biasanya terjadi pada
    anak-anak.
   Pada orang dewasa: bila
    KU yang jelek, debilitas,
    adanya penyakit,
    pemakaian obat,
    immunodifisiensi.
   Laki : Perempuan adalah
    2 : 1.
   1 per 5.000 anak, dan 1
    per 1.000 neonatus.
BAKTERI PENYEBAB :
   Newborn (umur < 4 bulan): S. aureus,
    Enterobacter sp, group A dan B
    Streptococcus.
   Children (4 bln – 4 th): S.aureus, group
    A Streptococcus, H. influenza,
    Enterobacter sp.
BAKTERI PENYEBAB

   Adolescents (4 th – belasan tahun):
    group A Sterptococcus, H. influenza,
    Enterobacter sp.
   Adult (dewasa): S. aureus,
    Enterobacter sp, Streptococcus sp.
   Sickle Cell disease: S. aureus,
    Salmonellae sp.
PATOGENESIS
        Pada metaphyse
         tulang panjang.
        Aliran darah lambat.
        Terbentuk sarang
         infeksi, yang
         kemudian meluas.
PATOGENESIS




Akut Osteomyelitis pada neonatus menyebar ke dalam sendi dan menimbulkan
     infeksi sendi dan gangguan pertumbuhan. Pada anak-anak, growth plate
 berperan sebagai barrier sehingga infeksi tidak menyebar ke dalam sendi. Pada
   tulang yang metafisisnya terletak intrakapsuler maka penyebaran infeksinya
                melalui kortek dan langsung masuk ke dalam sendi
Ada beberapa proses:

                 Inflamation.
                 Suppuration.
                 Necrosis.
                 Reactive new bone
                  formation.
                 Resolution and
                  healing.
GEJALA KLINIK
   Sakit.
   Panas badan.
   Irritability, lethargy,
    toksemia.
   Ekstr. bengkak,
    sakit, hangat, ROM
    sendi menurun.
LABORATORIUM
   Leukositosis.
   Laju Endap Darah (LED) meningkat.
   C-reactive protein (CRP) meningkat.
   Kultur darah hanya 50% positif.
   Aspirasi cairan bisa 70% positif.
RADIOLOGIS
   Plain foto tidak sensitif
    pada phase awal.
    Kelainan baru tampak
    setelah 2 minggu.
   CT dan MRI lebih
    sensitif, akan tampak
    edema jar. lunak, abses,
    saluran infeksi.
   Bone scaning: memakai
    technetium-99 (99Tc),
    lebih sensitif.
RADIOLOGIS
RADIOLOGIS
RADIOLOGIS PADA NEONATUS
Pemeriksaan CT dan MRI
   Bisa ditentukan dengan jelas:
          luasnya kerusakan tulang.
          Reaksi oedema.
          Abses tersembunyi.
          Sequester.
          Involucrum.
RADIOLOGIS
MRI
Radioisotope Scaning
   Menggunakan 99 Tc, memperlihatkan aktvitas dari
    tulang.
   Labelled leucocytes dengan menggunakan 67 Ga-
    citrat atau 111 In, lebih spesifik untuk osteomyelitis,
    dapat menentukan fokus infeksi yang tersembunyi.

                      (Apley 1991, Randall King 2002).
RADIOLOGIS
DD/
   Fase Awal:
    * Cellulitis
    * Rheumatic fever
    * Lokal trauma
   Stl minggu I
    * Eosinophilic granuloma
    * Ewing’s sarcoma
    * Osteosarcoma
PENGOBATAN
   Bed rest, analgetika dan antiperetika.
   Terapi suportif.
   Splinting atau traksi.
   Pemberian antibiotika, sesuai dengan kultur
    sensitivitas, atau dengan empiric antibiotic
    treatment.
   Surgery.
Empiric antibiotic treatment
   Anak < 4 th: H. influenza dan gram negatif: -
     cephalosporin generasi II (cefuroxime
    atau cephamandole), alternatif amoxycillin
    clavulanat.
   Umur 4 th – dewasa: S. aureus, group A dan
    B strep, H. influenza: - penicillin yang
    penicillinase resisten dengan cephalosporin
    generasi III. Alternatif: Vancomycin
    (clindamycin) dengan cephalo. generasi III.
Empiric antibiotic treatment
   Antibiotika diberikan secara parenteral
   Sesuaikan dengan hasil pemeriksaan
    Gram
   Ada hasil kultur, segera ganti sesuai
    dengan test sensitivitasnya
   Ganti dengan antibiotika oral bila GK/ dan
    Lab membaik
   Antibiotika diberikan selama 4 – 6 minggu
Operasi (surgery).
   Apabila pemberian antibiotika secara
    awal dan sesuai, pembedahan jarang
    diperlukan.
   Pembedahan dilakukan apabila: adanya
    nanah dalam, pyrexia, toxaemia yang
    tidak mau membaik setelah pemberian
    antibiotika selama 24 – 36 jam.
   Dilakukan drilling atau guttering pada
    cortex tulang
OPERASI
PROGNOSIS
   Waktu antara mulainya infeksi dan
    mulainya pengobatan.
   Efektifitas obat antibakteri pada bakteri
    penyebab.
   Dosis obat antibakteri.
   Lamanya pemberian antibakteri.
KOMPLIKASI
 Awal :
  * Death
  * Abscess formation
  * Septic arthritis
 Lanjut :

  * Chronic Osteomyelitis
  * Pathologic fracture
  * Joint contracture
  * Local growth disturbance
OSTEOMYELITIS KHRONIS.
   Merupakan lanjutan dari osteomyelitis akut
    hematogen.
   Sering pada osteomyelitis post-trauma, dan
    osteomyelitis post-operasi.
   Bakteri penyebab merupakan campuran:
    S.aureus, E.coli, Strep.pyogenes, proteus,
    pseudomonas.
GEJALA KLINIS
   Gejala akut berkurang atau
    kumat-kumatan.
   Bisul, sinus keluar nanah.
   Sequester keluar.
   Kulit kebiruan, tebal,
    sikatrik.
   Deformitas, fraktur.
RADIOLOGIS
   Rarefaction sampai
    destruksi tulang.
   Sequester.
   Involucrum.
   Cloaca.
RADIOLOGIS
Laboratorium
   Laju Endap darah meningkat.
   Titer antistahylococcal antibody: bila
    meningkat menunjukkan adanya infeksi
    tersembunyi  exaserbasi.
   Kultur dan sensitivity test cairan atau nanah.
Pengobatan
   Antibiotika.
   Pengobatan lokal.
   Operasi.
     Adanya sequester.
     Absces.
     Sinus yang aktif.
     Rasa sakit.
     Degenerasi ganas.
TERAPI
PENGOBATAN
SEPTIC ARTHRITIS
SEPTIK ARTHRITIS
   Bila bakteri masuk ke
    dalan sendi sinovial
   Biasanya pd sendi
    panggul dan siku
Etiologi
 Anak-anak :
  Invasi langsung  S.aureus
  Aliran darah  Strepto, Pneumococ.
 Dewasa :

  Aliran darah  Staph, Pneumo dan
  Gonococcus
Patologi

   Terbentuk Pannus  hambat nutrisi
    cartilage dari cairan sendi
   Inflamasi synovial membrane
   Pembentukan pus
   Peregangan capsul pathologic
    dislocation
   Avascular necrosis
   Degenerative joint disease
   Fibrous/bony ankilosis
Gejala Klinis
   BAYI :
    - Irritable
    - Tdk mau gerakkan tungkai yg sakit
    - Nyeri tekan
    - ROM terbatas
    - Febris
    - Lekositosis
   ANAK DAN DEWASA N:
    - Febris
    - Nyeri & nyeri tekan
    - Spasme otot
    - Teraba efusi
    - Lekositosis & LED meningkat
    * X-ray : narrowing joint space
             patologic subluc/disloc
TERAPI
   Antibiotika
   Infus dan analgetik
   Surgery  arthrotomi
   Dislokasi  reposisi & imobilisasi pada
    stable position
   Dislokasi (-)  imobilisasi (-)
PROGNOSIS
   Tgt pd 4 hal penting
     sama dng AHO
KOMPLIKASI
 AWAL
  - Death
  - Destruction of Cartilage
  - Pathologic dislocation
  - Avascular necrosis
 LANJUT

  - Deg. Joint disease
  - Permanent dislocation
  - Fibrous/bony ankylosis
Infection of bone and joint

More Related Content

What's hot (20)

Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep tetanus
Askep tetanusAskep tetanus
Askep tetanus
 
Osteoartikular tb
Osteoartikular tbOsteoartikular tb
Osteoartikular tb
 
Makalah osteomalasitis
Makalah osteomalasitisMakalah osteomalasitis
Makalah osteomalasitis
 
Makalah 12
Makalah 12Makalah 12
Makalah 12
 
Askep multipel fraktur
Askep multipel frakturAskep multipel fraktur
Askep multipel fraktur
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
Jjjj
JjjjJjjj
Jjjj
 
Arthritis sepsis
Arthritis sepsisArthritis sepsis
Arthritis sepsis
 
Tetanus kelompok 4
Tetanus kelompok 4Tetanus kelompok 4
Tetanus kelompok 4
 
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
 
lapsus abses.pptx
lapsus abses.pptxlapsus abses.pptx
lapsus abses.pptx
 
Herpes zoster
Herpes zosterHerpes zoster
Herpes zoster
 
Keratitis anja AKPER PEMKAB MUNA
Keratitis anja AKPER PEMKAB MUNAKeratitis anja AKPER PEMKAB MUNA
Keratitis anja AKPER PEMKAB MUNA
 
Striktur uretra
Striktur uretraStriktur uretra
Striktur uretra
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Tetanus dan gas gangren
Tetanus dan gas gangrenTetanus dan gas gangren
Tetanus dan gas gangren
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
striktur uretra
striktur uretrastriktur uretra
striktur uretra
 
Presentasi kasus klinis
Presentasi kasus klinisPresentasi kasus klinis
Presentasi kasus klinis
 

Similar to Infection of bone and joint

dokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.ppt
dokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.pptdokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.ppt
dokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.ppt
HartomoBenx
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
Novi Vie Opie
 
Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA
Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA
Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Osteoartikular tb
Osteoartikular tbOsteoartikular tb
Osteoartikular tb
Aep Aldares
 
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptxMalaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Faishal39
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
janghyun4
 

Similar to Infection of bone and joint (20)

Surgical nursing iv 2
Surgical nursing iv 2Surgical nursing iv 2
Surgical nursing iv 2
 
dokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.ppt
dokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.pptdokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.ppt
dokumen.tips_ppt-osteomielitis-560711ac493b9.ppt
 
Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi DentomaskilofasialSkenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
 
Tambahan - Infection OT.ppt
Tambahan - Infection OT.pptTambahan - Infection OT.ppt
Tambahan - Infection OT.ppt
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA
Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA
Yataba askep osteomilitis dan borsistis AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep penularan infeksi
Konsep  penularan infeksiKonsep  penularan infeksi
Konsep penularan infeksi
 
limping child.pptx
limping child.pptxlimping child.pptx
limping child.pptx
 
Askep all
Askep allAskep all
Askep all
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Osteoartikular tb
Osteoartikular tbOsteoartikular tb
Osteoartikular tb
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
 
Yataba askep osteomilitis dan borsistis
Yataba askep osteomilitis dan borsistisYataba askep osteomilitis dan borsistis
Yataba askep osteomilitis dan borsistis
 
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptxMalaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
 
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
 
Herpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr prasna
Herpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr  prasnaHerpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr  prasna
Herpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr prasna
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
 

Recently uploaded

∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
Obat Cytotec
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
YesicaAprilliaPutriA
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 

Recently uploaded (20)

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 

Infection of bone and joint

  • 1. DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN INFEKSI PADA TULANG DAN SENDI Sub-LAB/SMF ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR
  • 2.
  • 3.
  • 4. InFeKsI  salah satu jenis inflamasi yang irritansnya berupa mikroba (bakteri, virus, atau jamur).  “pyogenic” atau “granulomatous”.
  • 5. INFEKSI OSTEOMYELITIS SEPTIC ARTHRITIS
  • 6. INFEKSI PIOGENIK  Disebabkan oleh mikroba yang membentuk nanah (pyogenic).  Dapat melalui aliran darah (haematogenous) atau invasi langsung (direct invasion).
  • 7. Terdiri dari:  Osteomyelitis akut.  Osteomyelitis Sub Akut  Osteomyelitis khronis.  Osteomyelitis post-trauma.  Osteomyelitis post-operatif.
  • 9. OSTEOMYELITIS AKUT  Adalah: infeksi akut pada tulang dan sumsum tulang.  Dapat secara hematogenous atau direct or contiguous inoculation osteomyelitis.
  • 10. INFEKSI HEMATOGENOUS  Biasanya terjadi pada anak-anak.  Pada orang dewasa: bila KU yang jelek, debilitas, adanya penyakit, pemakaian obat, immunodifisiensi.  Laki : Perempuan adalah 2 : 1.  1 per 5.000 anak, dan 1 per 1.000 neonatus.
  • 11. BAKTERI PENYEBAB :  Newborn (umur < 4 bulan): S. aureus, Enterobacter sp, group A dan B Streptococcus.  Children (4 bln – 4 th): S.aureus, group A Streptococcus, H. influenza, Enterobacter sp.
  • 12. BAKTERI PENYEBAB  Adolescents (4 th – belasan tahun): group A Sterptococcus, H. influenza, Enterobacter sp.  Adult (dewasa): S. aureus, Enterobacter sp, Streptococcus sp.  Sickle Cell disease: S. aureus, Salmonellae sp.
  • 13. PATOGENESIS  Pada metaphyse tulang panjang.  Aliran darah lambat.  Terbentuk sarang infeksi, yang kemudian meluas.
  • 14. PATOGENESIS Akut Osteomyelitis pada neonatus menyebar ke dalam sendi dan menimbulkan infeksi sendi dan gangguan pertumbuhan. Pada anak-anak, growth plate berperan sebagai barrier sehingga infeksi tidak menyebar ke dalam sendi. Pada tulang yang metafisisnya terletak intrakapsuler maka penyebaran infeksinya melalui kortek dan langsung masuk ke dalam sendi
  • 15. Ada beberapa proses:  Inflamation.  Suppuration.  Necrosis.  Reactive new bone formation.  Resolution and healing.
  • 16. GEJALA KLINIK  Sakit.  Panas badan.  Irritability, lethargy, toksemia.  Ekstr. bengkak, sakit, hangat, ROM sendi menurun.
  • 17. LABORATORIUM  Leukositosis.  Laju Endap Darah (LED) meningkat.  C-reactive protein (CRP) meningkat.  Kultur darah hanya 50% positif.  Aspirasi cairan bisa 70% positif.
  • 18. RADIOLOGIS  Plain foto tidak sensitif pada phase awal. Kelainan baru tampak setelah 2 minggu.  CT dan MRI lebih sensitif, akan tampak edema jar. lunak, abses, saluran infeksi.  Bone scaning: memakai technetium-99 (99Tc), lebih sensitif.
  • 22. Pemeriksaan CT dan MRI  Bisa ditentukan dengan jelas:  luasnya kerusakan tulang.  Reaksi oedema.  Abses tersembunyi.  Sequester.  Involucrum.
  • 24. MRI
  • 25. Radioisotope Scaning  Menggunakan 99 Tc, memperlihatkan aktvitas dari tulang.  Labelled leucocytes dengan menggunakan 67 Ga- citrat atau 111 In, lebih spesifik untuk osteomyelitis, dapat menentukan fokus infeksi yang tersembunyi. (Apley 1991, Randall King 2002).
  • 27. DD/  Fase Awal: * Cellulitis * Rheumatic fever * Lokal trauma  Stl minggu I * Eosinophilic granuloma * Ewing’s sarcoma * Osteosarcoma
  • 28. PENGOBATAN  Bed rest, analgetika dan antiperetika.  Terapi suportif.  Splinting atau traksi.  Pemberian antibiotika, sesuai dengan kultur sensitivitas, atau dengan empiric antibiotic treatment.  Surgery.
  • 29. Empiric antibiotic treatment  Anak < 4 th: H. influenza dan gram negatif: -  cephalosporin generasi II (cefuroxime atau cephamandole), alternatif amoxycillin clavulanat.  Umur 4 th – dewasa: S. aureus, group A dan B strep, H. influenza: - penicillin yang penicillinase resisten dengan cephalosporin generasi III. Alternatif: Vancomycin (clindamycin) dengan cephalo. generasi III.
  • 30. Empiric antibiotic treatment  Antibiotika diberikan secara parenteral  Sesuaikan dengan hasil pemeriksaan Gram  Ada hasil kultur, segera ganti sesuai dengan test sensitivitasnya  Ganti dengan antibiotika oral bila GK/ dan Lab membaik  Antibiotika diberikan selama 4 – 6 minggu
  • 31. Operasi (surgery).  Apabila pemberian antibiotika secara awal dan sesuai, pembedahan jarang diperlukan.  Pembedahan dilakukan apabila: adanya nanah dalam, pyrexia, toxaemia yang tidak mau membaik setelah pemberian antibiotika selama 24 – 36 jam.  Dilakukan drilling atau guttering pada cortex tulang
  • 33. PROGNOSIS  Waktu antara mulainya infeksi dan mulainya pengobatan.  Efektifitas obat antibakteri pada bakteri penyebab.  Dosis obat antibakteri.  Lamanya pemberian antibakteri.
  • 34. KOMPLIKASI  Awal : * Death * Abscess formation * Septic arthritis  Lanjut : * Chronic Osteomyelitis * Pathologic fracture * Joint contracture * Local growth disturbance
  • 35.
  • 36. OSTEOMYELITIS KHRONIS.  Merupakan lanjutan dari osteomyelitis akut hematogen.  Sering pada osteomyelitis post-trauma, dan osteomyelitis post-operasi.  Bakteri penyebab merupakan campuran: S.aureus, E.coli, Strep.pyogenes, proteus, pseudomonas.
  • 37. GEJALA KLINIS  Gejala akut berkurang atau kumat-kumatan.  Bisul, sinus keluar nanah.  Sequester keluar.  Kulit kebiruan, tebal, sikatrik.  Deformitas, fraktur.
  • 38. RADIOLOGIS  Rarefaction sampai destruksi tulang.  Sequester.  Involucrum.  Cloaca.
  • 40. Laboratorium  Laju Endap darah meningkat.  Titer antistahylococcal antibody: bila meningkat menunjukkan adanya infeksi tersembunyi  exaserbasi.  Kultur dan sensitivity test cairan atau nanah.
  • 41. Pengobatan  Antibiotika.  Pengobatan lokal.  Operasi.  Adanya sequester.  Absces.  Sinus yang aktif.  Rasa sakit.  Degenerasi ganas.
  • 45. SEPTIK ARTHRITIS  Bila bakteri masuk ke dalan sendi sinovial  Biasanya pd sendi panggul dan siku
  • 46. Etiologi  Anak-anak : Invasi langsung  S.aureus Aliran darah  Strepto, Pneumococ.  Dewasa : Aliran darah  Staph, Pneumo dan Gonococcus
  • 47. Patologi  Terbentuk Pannus  hambat nutrisi cartilage dari cairan sendi  Inflamasi synovial membrane  Pembentukan pus  Peregangan capsul pathologic dislocation  Avascular necrosis  Degenerative joint disease  Fibrous/bony ankilosis
  • 48. Gejala Klinis  BAYI : - Irritable - Tdk mau gerakkan tungkai yg sakit - Nyeri tekan - ROM terbatas - Febris - Lekositosis
  • 49. ANAK DAN DEWASA N: - Febris - Nyeri & nyeri tekan - Spasme otot - Teraba efusi - Lekositosis & LED meningkat * X-ray : narrowing joint space patologic subluc/disloc
  • 50. TERAPI  Antibiotika  Infus dan analgetik  Surgery  arthrotomi  Dislokasi  reposisi & imobilisasi pada stable position  Dislokasi (-)  imobilisasi (-)
  • 51. PROGNOSIS  Tgt pd 4 hal penting  sama dng AHO
  • 52. KOMPLIKASI  AWAL - Death - Destruction of Cartilage - Pathologic dislocation - Avascular necrosis  LANJUT - Deg. Joint disease - Permanent dislocation - Fibrous/bony ankylosis