Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini dapat berlangsung akut atau kronis, dan dapat menyebar secara lokal maupun sistemik. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari nyeri tulang, demam, hingga pembentukan absses. Diagnosis didasarkan pada hasil laboratorium dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan meliputi antibiotik dan tindakan bedah untuk mengeluarkan
2. DEFINISI
• Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut
maupun kronik pada tulang dan struktur disekitarnya
yang disebabkan oleh organisme pyogenik.
• dapat terlokalisasi atau tersebar melalui tulang,
melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa, dan
periosteum.
7. PREDISPOSISI
• Penyakit kronis ( DM, penyakit sickle cell, AIDS)
• Penyalahgunaan obat-obatan secara intravena
• Alkoholik
• Penggunaan steroid jangka panjang
• Penurunan kekebalan tubuh
• Penyakit sendi kronik
• Implant prosthetik dalam ortopedik pada pembedahan
ortopedik atau fraktur terbuka.
8. PENYEBARAN OSTEOMIELITIS
• Ada 2 cara :
1. Umum
• Sirkulasi darah berupa bakterimia dan septikemia
• Embolus infeksi yang menyebabkan infeksi
multifokal pada daerah - daerah lain
9. PENYEBARAN OSTEOMIELITIS
2. Lokal
Subperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui
periost
Selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai
dibawah kulit
Penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septik
Penyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem
sirkulasi dalam tulang terganggu menyebabkan kematian
tulang lokal dengan terbentuknya tulang mati yang disebut
sekuestrum.
11. PATOGENESIS
Nekrosis tulang akan menyebabkan terbentuknya sekuestrum dan infeksi akan berlanjut
kedalam kavum medula.
elevasi periosteum diatas daerah lesi, infeksi menembus periosteum dan terbentuk abses pada
jaringan lunak dimana abses dapat mengalir keluar melalui sinus pada permukaan kulit
abses subperiosteal serta selulitis dibawah jaringan lunak
jaringan eksudat inflamasi
Fokus infeksi pada lubang akan berkembang menimbulkan edema periosteal dan
pembengkakan jaringan lunak.
12. GAMBARAN KLINIS
• Berkembang progresif
• Dapat ditemukan infeksi bakterial pada kulit atau
saluran napas atas
• Nyeri pada daerah infeksi
• Ada gangguan fungsi anggota gerak pada daerah
yang terkena
• Demam, malaise, nafsu makan berkurang (gejala
bakterimia/septikemia)
13. OSTEOMYELITIS AKUT
• Osteomyelitis akut berkembang antara dua minggu
setelah onset penyakit.
• Dua kategori primer dari osteomyelitis akut yaitu
osteomyelitis hematogen dan osteomyelitis
direct/eksogen.
14. DIAGNOSIS
• 2 dari 4 tanda dibawah ini harus dipenuhi untuk menegakkan
diagnosis osteomyelitis akut;
1. Adanya materi purulen/ pus pada aspirasi tulang yang
teinfeksi
2. kultur bakteri dari tulang atau darah menunjukkan hasil
positif
3. ditemukannya tanda-tanda klasik lokal berupa nyeri tekan
pada tulang, dengan jaringan lunak yang eritem atau udem
4. pemeriksaan radiologi menunjukkan hasil yang positif,
berupa gambaran udem pada jaringan lunak (soft tissue
swelling) di atas tulang setelah 3-5 hari terinfeksi. Pada
minggu kedua gambaran radiologi mulai menunjukkan
destruksi tulang dan reaksi periosteal pembentukan tulang
baru.
15. GAMBARAN RADIOLOGIS
Pembengkakan jaringan lunak
Pergeseran jaringan lunak subkutis
Densitas tulang berkurang (rarefaction)/batas kabur
Elevasi periosteal
Terdapat fokus destruksi yang kecil-kecil
19. KOMPLIKASI
• Cacat berupa destruksi sendi
• Fraktur
• Abses tulang
• Sellulitis
• Gangguan pertumbuhan karena kerusakan cakram
epifisis
• Pelepasan implant buatan
• Timbulnya saluran sinus pada jaringan lunak
• Osteomyelitis kronik
20. PENGOBATAN
• Antibiotik (selama 4-6 minggu)
Istirahat dan pemberian analgesik juga diperlukan untuk
menghilangkan nyeri.
Bila setelah 24 jam pengobatan lokal dan sistemik
antibiotik gagal ( tidak ada perbaikan keadaan umum ),
maka dapat dipertimbangkan drainase bedah.
21. DRAINASE BEDAH
Pada drainase bedah, pus subperiosteal dievakuasi
untuk mengurangi tekanan intra-oseus kemudian
dilakukan pemerikasaan biakan kuman. Drainase
dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan
cairan Nacl 0,9% dan dengan antibiotik.
23. OSTEOMYELITIS KRONIK
• Osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih
sejak infeksi pertama.
• Umumnya merupakan kelanjutan dari osteomielitis
akut yang tidak terdiagnosis atau tidak diterapi secara
adekuat.
24. • Nyeri tulang yang terlokalisir dan hilang timbul
• Disertai demam
• Terdapat cairan pus yang keluar dari suatu luka pasca
operasi
• Eritema pada daerah disekitar luka
• Terdapat tanda utama (kardinal) yaitu timbulnya
saluran sinus, deformitas instabilitas dan tanda lokal
dari vaskularisasi yang rusak, keterbatasan gerak dan
gangguan neurologis
MANIFESTASI KLINIS
25. Sekuestrum (bangunan dense dikelilingi
lusentulang yang mati dikelilingi oleh pus)
Involucrum (pembentukan tulang baru di sekitar
tulang yang mengalami destruksi)
Korteks menebal/sklerotik dan berkelok-kelok
Kanalis medularis menyempit hingga gambaran
medula menghilang
Brodie’s abcess (di dalam spongiosa dekat ujung
tulang abses bulat/oval,lusen dengan batas tegas
dikelilingu zona sklerotik, bisanya tanpa sekuester
dan tanpa elevasi periosteal.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
28. radiologik dari abses Brodie yang dapat ditemukan pada
osteomielitis sub akut/kronik. Pada gambar terlihat kavitas
yang dikelilingi oleh daerah sclerosis.
31. • Antibiotik
Bertujuan untuk :
- Mencegah terjadinya penyebaran infeksi
pada tulang sehat lainnya.
- Mengontrol eksaserbasi
TERAPI
32. • Tindakan Operatif
Bertujuan untuk :
Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan
lunak maupun jaringan tulang ( sequesterum) sampai ke
jaringan sehat sekitarnya. Selanjutnya dilakukan drainase dan
irigasi secara kontinu selama beberapa hari.
Sebagai dekompresi pada tulang dan mencegah penyebaran
osteomyelitis lebih lanjut
Gips untuk mencegah patah tulang patologik