6. Osteomielitis Hematogen Akut
Sering pada anak karena terutama
mengenai tulang yang sedang tumbuh
Umumnya mengenai tulang panjang daerah
metafisis
Alkohol
Diabetes
Penggunaan Imunodepresan lama
7. ETIOLOGI
Staphylococcus Aureus(90%),Streptokokus
pyogenes,pneumococcus,dll
Haemophillus influensa (Anak < 4 th)
hampir sudah tidak ada lagi oleh karena
perkembangan serta pemberian vaksin
yang efektif
8. Faktor predisposisi :
- Usia : terutama mengenai bayi dan anak
- Jenis kelamin : lebih sering pada anak laki-
laki dibanding wanita (3 : 1)
- Trauma
- Lokasi : terutama daerah metafisis, karena
tempat aktif pertumbuhan tulang
- Nutrisi, lingkungan, daya tahan tubuh,
adanya focus infeksi
10. Teori terjadinya infeksi pada daerah metafisis:
1. Teori vaskuler(Trueta)
pembuluh darah pada daerah metafisis berkelok-
kelok menyebabkan aliran darah menjadi lambat
yang memudahkan bakteri berkembang biak
2. Teori fagositosis
Adanya sel-sel fagosit imature yang tidak dapat
memfagosit bakteri sehingga dapat berkembang
biak.
3. Teori trauma
focus infeksi ditempat lain lalu masuk aliran
darah,terjadi bakteremia masuk daerah metafisis
tulang panjang
12. Pada tahap selanjutnya penyakit akan
berkembang menjadi osteomielitis kronis.
Pada daerah tulang tersebut infeksi dapat
terlokalisir serta diliputi oleh jaringan fibrosa
yang membentuk abces tulang kronik yang
disebut Abses Brodie
13. GAMBARAN KLINIS
Tergantung pada stadium patogenesis
penyakit.
Nyeri konstan, Nyeri tekan di metafisis
Gangguan fungsi anggota
gerak(pembengkakan)
Tanda radang
Panas tinggi, malaise, anoreksia
14. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
- Leukosit meningkat sampai 30.000
- LED meningkat
- Titer antibody anti stafilococcus
- Kultur darah dan uji sensitivitas
- feces
Radiologis
- foto polos ( destruksi tulang berupa rarefaksi
yang difus pada metafisis, involukrum )
- bone scan
- USG
19. PENATALAKSANAAN
PRINSIP
Pengobatan suportif (nyeri,dehidrasi)
Imobilisasi
Antibiotika
<4 tahun (Sepalosforin 2nd generation)
>4 th/Dewasa ( Flucloxacillin + Fusidic Acid)
selama 3-4 hari dilanjutkan Oral selama 3-4
minggu
Operatif
Apabila dalam 2 hari gambaran klinis tidak membaik
20. PENATALAKSANAAN :
1. istirahat dan pemberian analgetik
2. pemberian cairan intravena, bila perlu
transfusi darah
3. Istirahat lokal dengan bidai atau traksi
4. Antibiotik ( 3-6 minggu dengan
memperhatikan KU dan LED, tetap
diberikan hingga 2 minggu setelah LED
normal )
5. Drainase bedah ( bila adanya sequester,
abses, rasa sakit yang hebat, keganasan )
22. SUMBER BACAAN
Apley’s System of Orthopaedics and
Fractures,Apley & Solomon,8th edition,2001
Textbook of Disorders and Injuries of the
Musculoskeletal System,Robert Bruce
Salter,2nd edition,1984
Essential Orthopaedics and Trauma,Dandy
and Edwards,4th edition,2003