Infection

1. Infeksi Tulang
Dr. Husnul FA, SpOT

2. Definisi
Infeksi pada tulang dan medula tulang
baik karena infeksi piogenik atau non
piogenik

3. Infeksi tulang piogenik
Merupakan infeksi tulang dan sumsum
tulang akut yang disebabkan oleh
bakteri piogen dimana mikro-organisme
berasal dari fokus di tempat lain dan
beredar melalui sirkulasi darah.

4. Infeksi tulang granulomatosa
 Infeksi kronik yang terutama disebabkan
oleh mikrobakterium tuberkulosa, sifilis,
brucella dan jamur.
 Karakteristik inflamasi kronik pada
infeksi granulomatosa yaitu adanya
reaksi sel-sel histiosit dan sel-sel
epiteloid pada jaringan setempat yang
membentuk lesi granuler dengan ukuran
1-2 mm

5. Proses terjadinya infeksi
 Penyebaran umum
 Melalui sirkulasi darah (bakteremia dan
septikemia)
 Melalui embolus infeksi  infeksi
multifokal

6. Proses terjadinya infeksi
 Penyebaran lokal
 Subperiosteal abses
 Selulitis
 Penyebaran ke dalam sendi
 Penyebaran ke medula tulang

7. Proses terjadinya infeksi

8. Gambaran klinis
 Demam
 Nafsu makan berkurang
 Nyeri tekan
 Pseudoparalisis

9. Pemeriksaan laboratorium
 Leukosit
 LED
 Kultur

10. Pemeriksaan Radiologis
 Gambaran destruksi tulang dapat
terlihat setelah dua minggu

12. Penanganan
 Istirahat
 Analgetik
 Bidai atau traksi
 Pemberian antibiotik empiris sambil
menunggu hasil biakan kuman
 Drainase bedah

13. Komplikasi
 Septikemia
 Arthritis supuratif
 Gangguan pertumbuhan
 Osteomielitis kronis

14. Infeksi pada sendi

15. Arthritis septik
Infeksi pada sendi dapat terjadi:
 Secara langsung melalui luka pada
sendi baik karena trauma, injeksi atau
tindakan arthroskopi
 Penyebaran osteomielitis kronis
 Metastasis dari tempat lain melalui
sirkulasi darah

16. 1. Hematogenous
2. Dissemination from
osteomyelitis
3. Spread from adjacent soft
tissue infection
4. Diagnostic or therapeutic
measures
5. Penetrating damage by
puncture or cutting.

17. Etiologi
 Stafilokokus aureus
 Hemofilus influenza
 Streptokokus
 E. Colli
 Proteus
 Gonokokus

18. Patologi
 Inflamasi akut dengan cairan serosa
atau seropurulen
 Efusi pus di dalam sendi
 Tulang rawan mengalami erosi,
destruksi, disintergrasi oleh enzim
bakteri dan enzim leukosit
 Terbentuk granulasi

19. Perjalanan penyakit
 Sembuh sempurna
 Terjadi kerusakan pada sebagian tulang
rawan sendi disertai fibrosis sendi
 Hilangnya tulang rawan sendi dan
terjadi ankilosis tulang
 Destruksi tulang rawan sendi disertai
deformitas sendi

20. Gambaran klinis
 Demam
 Nyeri
 Bengkak pada sendi
 Gerakan sendi terbatas

21. Gambaran klinis

22. Pemeriksaan
 Laboratorium: LED, Leukosit, kultur
darah
 Radiologis:
Pembengkakan jaringan lunak
Celah sendi melebar
Subluksasi
Kondisi lanjut: destruksi tulang dan tulang
rawan

23. Pengobatan
 Suportif
 Bidai
 Antibiotik
 Drainase

24. Arthritis TB
 Merupakan manifestasi lokal penyakit
tuberkulosis dari fokus di tempat lain.
 Biasanya monoartikuler (80%)
 Terutama menyerang sendi lutut,
panggul, pergelangan kaki dan bahu
 Arthritis tuberkulosa selalu disertai
osteomielitis tuberkulosa

25. Stadium
 Stadium aktif
Peradangan lokal
Pembengkakan sendi
Atrofi otot
 Stadium penyembuhan
 Stadium residual
Sekuele: fibrosis dan deformitas sendi

26. Diagnosis
 Pemeriksaan klinis
 Pemeriksaan laboratorium
LED, mantoux test
 Pemeriksaan radiologis
 Biopsi
Jaringan granulasi , tuberkel

27. 27
TB of the Knee
Tuberculous arthritis The disease may begin as synovitis (a) or osteomyelitis (b)
both of which can resolve. From either it may extend to become a true arthritis (c); not
all the cartilage is destroyed, and healing is usually by fibrous ankylosis (d)
Radiologic stage I : no bone lesion
Radiologic stage II: a Juxta-articular cavity of the tibia on
standard radiograph. b Tomograph shows that the cavity
has ruptured into the joint
a b

28. TB of the Knee
Radiologic stage III : Narrowing of the joint space.
Erosions and cavities have spread throughout the whole
joint
Radiologic stage IV : Gross anatomical destruction and
deformity

29. Pengobatan
 Antituberkulosa
R/H/Z/E selama 2 bulan
R/H selama 6-12 bulan
 Bidai
 Stadium lanjut sinovektomi serta
arthrodesis

30. TERIMA KASIH