SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini disusun berdasarkan skenario berjudul;
“Gusiku Kenapa Jadi Bengkak dan Sakit?”
Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang seorang diri ke dokter
gigi karena mengeluhkan gusinya yang bengkak dan terasa sakit.
Terkadang gusinya tersebut mengeluarkan darah secara spontan. Keadaan
sudah mulai dirasakan sejak 4 hari terakhir dan disertai demam. Dokter
gigi kemudian melakukan pemeriksaan pada gusi pasien tersebut,
didapatkan hasil adanya pembengkakan dan kemerahan disekitar
interdental dan tepi gusi. Tampak adanya ulkus disekitar pembengkakan.
Kebersihan rongga mulut pasien memang tidak baik dan akhir-akhir ini
memang sedang sibuk untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi. Dokter
gigi kemudian memberikan beberapa resep obat untuk meredakan keluhan
pasien tersebut.
1.2 IDENTIFIKASI DAN KLARIFIKASI ISTILAH ASING
1. Ulkus : Lesi berbentuk cekung, karena kerusakan jaringan epitel dan
lamina propria. Lesi terbagi dua lesi akut masih berukuran kecil dan
lesi kronis timbul bertahap.
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa penyebab gusi bengkak dan sakit?
2. Mengapa keluhan disertai demam?
3. Apa hubungan stres dengan pembengkakan pada gingiva?
4. Apa tindakan awal dari dokter gigi?
1
5. Apa penyebab gusi berdarah?
6. Apa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan pasien?
7. Apa diagnosa dan diagnosa banding dari kasus tersebut?
8. Bagaimana mekanisme ulkus pada gusi bengkak?
9. Apakah usia berpengaruh terhadap kasus tersebut?
1.4 ANALISIS MASALAH
1. Apa penyebab gusi bengkak dan sakit?
Jawab : dikarenakan oral hygiene pasien buruk maka mikroorgnisme
berkoloni dan merangsang respon tubuh host dan adanya rasa sakit
dari perinaps ending.
2. Mengapa keluhan disertai demam?
Jawab : karena adanya infeksi yang telah terjadi pada gingiva.
3. Apa hubungan stres dengan pembengkakan pada gingiva?
Jawab : psikologis pasien terganggu sehingga kurang menjaga
kebersihan diri bisa juga karena adanya pengaruh hormon yang tidak
seimbang yang dapat menyebabkan sistem imun hot menurun.
4. Apa tindakan awal dari dokter gigi?
Jawab : jika rasa sakit tidak bisa ditahan maka perlu adanya relief of
pain, memperbaiki OH pasien (pembersihan kalkulus), pemberian
obat antibiotik, analgesik, obat kumur antiseptik, semua tindakan
dilihat dulu dari kondisi klinis pasien.
5. Apa penyebab gusi berdarah?
Jawab : adanya kerusakan pembuluh darah pada jaringan periodontal,
adanya invasi bakteri ke jaringan epitelium.
2
6. Apa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan pasien?
Jawab : periksa dulu riwayat alergi pasien, jenis obat metronidazol,
penisilin selama 3-5 hari.
7. Apa diagnosa dan diagnosa banding dari kasus tersebut?
Jawab : diagnosa: ANUG (Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis) &
diagnosa banding: gingivitis marginalis, gingivitis kronis.
8. Bagaimana mekanisme ulkus pada gusi bengkak?
Jawab : sasaran Belajar.
9. Apakah usia berpengaruh terhadap kasus tersebut?
Jawab : jika pasien didiagnosa ANUG maka usia berpengaruh
terhadap penyakitnya karena biasanya ANUG sering terjadi pada usia
muda.
1.5 POHON MASALAH
PROBLEM TREE
Acute
Necrotizing
Ulcerative
Gingivitis
DEFINISI
ETIOLOGI
MANIFESTASI
& GAMBARAN
KLINIS
DIAGNOSIS
BANDING
PERAWATAN
DAN
PROGNOSIS
PATOGENESIS
Gambar 1.1 Skema Pohon Masalah
3
1.6 SASARAN BELAJAR
1. Menjelaskan definisi Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG)
2. Menjelaskan etiologi Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG)
3. Menjelaskan manifestasi dan gambaran klinis Acute Necrotizing
Ulcerative Gingivitis (ANUG)
4. Menjelaskan patogenesis Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis
(ANUG)
5. Menjelaskan diagnosa banding Acute Necrotizing Ulcerative
Gingivitis (ANUG)
6. Menjelaskan perawatan dan prognosis Acute Necrotizing Ulcerative
Gingivitis (ANUG)
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS
(ANUG)
Infeksi yang merusak jaringan, terutama pada gingiva interdental dan
marginal, yang ditandai oleh hilangnya sebagian dari papilla interdental,
perdarahan gingiva dan rasa sakit. Trench mouth (infeksi Vincent
gingivitis ulserativa nekrotik akut) adalah suatu infeksi gusi yang tidak
menular dan terasa nyeri, menyebabkan nyeri, demam dan kelelahan 1
.
Necrotizing gingivitis ulseratif (NUG) adalah suatu kondisi yang
mempengaruhi gusi yang disebabkan oleh infeksi bakteri/mikroba yang
mengganggu respon host. Ini adalah bentuk penyakit periodontal (gusi).
Tapi tidak seperti gingivitis bentuk lain, biasanya anug berkembang cepat
dan menyebabkan sedang sakit parah. “Necrotizing" berarti bahwa kondisi
4
tersebut terjadi kerusakan jaringan. "Ulseratif" mengacu pada luka yang
dapat muncul pada gusi 2
.
Kondisi ini dulu dikenal sebagai akut gingivitis ulseratif nekrosis
(ANUG) dan penyakit Vincen. Selama Perang Dunia I, ANUG dikenal
sebagai penyakit mulut karena banyak tentara menderita itu 2
.
2.2 ETIOLOGI ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS
(ANUG)
Multifactorial bacteria fusiform bacillus, spirochetal, prevotella
intermedia, treponema, sellenomonas, fusobacterium. Predisposisi lokal
luka pada gingival. Presdisposisi sistemik defisiensi nutrisi, stress,
penyakit sistemik yang melemahkan sistem imun tubuh seperti AIDS,
leukemia dan anemia 3
.
Plaut dan Vincent mengenalkan konsep ANUG disebabkan oleh
bakteri spesifik yaitu fusiform bacillus dan spirochete. Lebih jelasnya
loesche dan rekan mendeskripsikan adanya berbagai flora yang konstan
terdapat di ANUG. Flora tersebut terdiri dari fusospirochetal dan juga
bacteriode intermedius. Flora tersebut merupakan tipe bakteri yg
heterogen. Penemuan bakteri ini didasarkan pada data imunologik,
peningkatan IgG DAN IgM pada spirochetes dan adanya Prevotella
intermedia 4
.
Organisme/ bakteri anaerob utama yang terlibat adalah fusobacterium
necrophorum, Bacteroides meaningenicus spp. Intermedius, sekarang
diketahui sebagai Prevotella intermedia, Fusobacterum nucleatum,
porphyromonas gingivalis dan juga trepanoma dan selemonas spps.
Bakteri tersebut menghasilkan bergbagai metabolisme yang dapat
merusak. Contoh kolagenase, fibrinolisin, endotoxins, higrogen sulfide,
indole ammonia, asam lemak, protease yang mampu menurunkan
imunoglobin dan faktor pelengkap serta zat penghambat neutrohpil
chemotaxis 5
.
5
Menurut Langlais, ANUG umumnya terjadi pada orang berusia 15-25
tahun, terutama pelajar dan calon perwira militer selama masa-masa
meningkatnya stress dan menerunnya daya tahan hospes, serta pada
penderita HIV. Kebiasaan merokok, nutrisi yang buruk, kurang tidur dan
kebersihan mulut buruk merupakan faktor kontributornya 1
2.3 MANIFESTASI & GAMBARAN KLINIS ACUTE NECROTIZING
ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG)
Gambaran Klinis ANUG 2,3
- Resesi interdental papilla, dapat meluas ke margin gingiva
- Tepi gingival ditutupi lapisan kelabu pseudomembran. Adanya nekrosis
interproksimal dan ulserasi (area yg nekrosis tersebut tertutup oleh lapisan
abu-abu putih yg disebut pseudomembran. Pseudomembran ini terdiri dari
sel-sel yg telah mati, bakteri dan debris.
- Batas-batas mukosa gingival nampak adanya eritema
- Perdarahan spontan atau bleeding dari stimulus ringan. Keadaan gusi yang
merah, mengkilap, mudah berdarah ( perdarahan tersebut merupakan hasil
dari kerusakan pembuluh darah kecil pd jaringan konektif yg normalnya
dilindungi oleh jaringan epithelium)
6
- Karakteristik lesi yang berbentuk seperti cekungan kawah didaerah
interdental papil, kemudian meluas ke marginal gingival dan jarang
terjadi di attached gingiva dan mukosa oral. Sering disebut “punched out
papillae”. Kawah lesi tersebut tertutupi oleh pseudromembran yg keabu-
abuan, perbatasnnya dengan mukosa dgn adanya garis erithema
- Pada ANUG ulsernya terbagi atas 2 yaitu lateral ulserasi dan nekrosis serta
deep ulserasi dan nekrosis. Berdasarkan fakta bahwa jaringan ginggiva
disuplai oleh 2 pembuluh darah utama. Pembuluh darah supraperiosteal
menyuplai gingival cekat, margin gingiva dan bagian lateral papilla.
Sedangkan pembuluh darah intrasellular menyuplai sentral papilla
Manifestasi Klinis ANUG 2,3
- Lesi sangat sensitive terhadap tekanan/sentuhan
- Ada rasa sakit dan nyeri yg cepat. Kadang terasa perih sekali saat
mengunyah, makan makanan pedas atau panas.
- Mulut terasa seperti rasa logam
- Dari gejala ringan sampai sedang pada penyakit local limpadenopati dan
meningkatnya temperature tubuh sering terjadi. Demam tinggi,
leukositosis, meningkatnya denyut nadi, kehilangan nafsu makan, dan
kelesuan umum sering terjadi
2.4 PATOGENESIS ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE
GINGIVITIS (ANUG)
Adanya Lesi dengan inflamasi dan nekrosis di margin gingival
dilihat dengan munculnya pseudomembran (di dalam pseudomembran ini
terdapat stratified squamous epithelium yang rusak. Juga terdapat fibrin,
necrotic epithelial cells, PMNs dan mikroorganisme) 4,
.
7
Adanya peradangan gusi marginal yang melibatkan kedua epitel
squamus stratified dan jaringan penghubung yg mendasarinya. Di area
dekat pseudomembran tersebut, epitheliumnya terlihat mengalami odema.
Lalu terjadi infiltrasi PMNs ke intercellular. Permukaan epitel menjadi
hancur dan digantikan oleh meshwork pseudomembran fibrin, sel nekrotik
dan sel sel PMN dan beberapa mikroorganisme. 4,5
Jaringan ikat dibawah epitel tersebut mengalami hyperemia (terjadi
perbesaran pembuluh darah, banyak infiltrasi PMNs, disertai resesi dari
epithelium dan jaringan ikat. Dan juga terjadi perdarahan) Serta
munculnya sel plasma numerous di pinggiran infiltrasi. Pada area perbatas
epithelium dan jaringan ikat tersebut epitelnya membengkak dan adanya
sel sel berdegenerasi 4,5
.
Patogenesis ANUG berdasarkan stress sebagai factor predisposisi.
Stress di percaya sebagai predeposisi dari ANUG dikarenakan
meningkatnya sekresi adrenocortical ( 2 kelenjar yang terletak diatas
masing-masing ginjal, berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah
& respon terhadap stress & infeksi). ANUG bisa juga di sebabkan karena
pelepasan zat P, sebuah hormone peptide yang menekan imun spesifik &
non spesifik. Ini menyebabkan kondisi pasien berubah dalam asupan
nutrisi dan kebersihan rongga mulut 4,5
2.5 DIAGNOSA BANDING ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE
GINGIVITIS (ANUG)
Beberapa penyakit menghasilkan lesi dengan gambaran yang mirip dengan
ANUG, lesi-lesi tersebut yaitu:
8
1. Gingivostomatitis herpetic primer
2. Necrotizing Ulserative Periodontitis (NUP)
Necrotizing Ulcerative Periodontitis merupakan tahap lanjut dari
Necrotizing Ulcertive Gingivitis, manifestasi klinis pada NUP sangat mirip
dengan Acute Necrotizing Ulcertive Gingivitis, akan tetapi kondisi ini juga
menyerang struktur periodonsium yg lebih dalam yaitu “bone loss” seperti
tulang alveolar.
Pada sebuh penelitian, Bakteri yg ditemukan pada Acute
Necrotizing Ulcertive Gingivitis dan Necrotizing Ulcerative Periodontitis
juga sama yaitu treponema and species selenomonas dan fuscobacteri
nucleatum 1
.
3. Gingivitis deskuamatif
9
4. Leukemia akut
Pasien datang dengan keluhan ada pembengkakan gingiva lokal
dan terdapat ulser pada gingiva bagian lingual pada gigi 46. Leukimia akut
juga dianggap sebagai diagnosis diferensial pada kasus ini karena
manifestasi klinis yang mirip yaitu terdapat jaringan gingival yang
nekrosis dan 'menekan-keluar', ulserasi melibatkan papilla interdental dan
kadang-kadang margin gingiva. Ulser ditutupi oleh pseudomembran abu-
abu kehijauan dan
dikelilingi oleh margin eritematosa. Gingiva mengalami perdarahan dan
terasa nyeri, dan halitosis sering ditemui. Kasus lanjut mungkin
melibatkan malaise, serviks limfadenopati dan demam 6
.
Perbedaannya dengan ANUG dari Hasil Hematologi pada pasien
mengungkapkan adanya karakteristik kadar anemia hemoglobin yang
10
rendah. Jumlah trombosit yang sangat rendahmenunjukkan
adanyatrombositopenia. Jumlah sel putih yang tinggi hadir dan jumlah
diferensial dari sel darah putih mengungkapkan elevasi yang signifikan
pada monosit. ESR jugaterlalu tinggi.Hasil ini menegakkan diagnosis
leukemia akut 6
.
Manifestasi oral khas leukemia akut yaitu pembengkakan gingiva,
ulserasimulut, gingival perdarahan spontan, petechiae, mukosa yang pucat,
infeksi herpes dan candidiasis 6
.
5. Agranulositosis
Merupakan penyakit pada bidang periodonsia yang memiliki
kehancuran jaringan periodontium sangat parah.
2.6 PERAWATAN & PROGNOSIS ACUTE NECROTIZING
ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG)
PERAWATAN
1. Tahap Pengontrolan Fase Akut 7
11
• Membersihkan ulser dengan agen antibacterial yang dapat
melepaskan oksigen (Hidrogen Peroksida atau Sodium Perborate).
• Pemberian metronidazole merupakan pilihan pertama (200 mg 3x
sehari selama 3-5 hari)
• Peminum alkohol menjadi kontraindikasi untuk antibiotik
metronidazole karena efek sampingnya adalah nausea dan mual,
alternative pilihannya adalah pemberian phenoxymethyl penicillin
(250 mg 4x sehari selama 5 hari)
• Eritromisin atau clindamisin dapat diberikan jika metronidazole
dan penicillin menjadi kontraindikasi bagi pasien.
2. Tahap Perawatan Mekanis pada Gingiva 8
• Scalling dapat dilakukan beberapa hari setelah tahap pengontrolan
fase akut.
• Aplikasi gel mengandung metronidazole sehari 3-4 kali
• Berkumur dengan 3% H2O2 & air hangat steril (1:1) sehari 4 kali
• Berkumur dengan chlorhexidine
• Istirahat yang cukup
PROGNOSIS 9
• Gingivitis pada umumnya merespon baik terhadap perawatan yang sesuai.
• Melakukan penyuluhan cara membersihan mulut yang baik dan benar pada
pasien
12
• Kesehatan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi dan menyela-nyela
gigi, merawat dan mencegah gingivitis kronis. Jika menggunakan dental
floss terlalu sulit dilakukan, maka obat-kumur penghilang plak, yang
digunakan setiap hari telah terbukti efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Acute Necrotizing Ulseratif Gingivitis merupakan salah satu jenis
gingivitis yang memiliki ciri khusus berupa ulser berbentuk kawah dan
diselimuti pseudomembran keabu-abuan. Pasien ANUG disertai
demam,limphadenopati dan perdarahan. Etiologi dari ANUG adalah
adanya bakteri spesifik yaitu basillus fusiformis,streptococcus alpha dan
sphirochaeta . Diagnosis banding ANUG adalah Gingivostomatitis
herpetic primer,gingivitis deskuamatif,necrotizing ulseratif
periodontitis,leukemia akut dan agranulositosis. Perawatan ANUG yaitu
terbagi atas dua tahap yaitu pengontrolan fase akut dan perawatan mekanis
gingiva.
3.2 SARAN
Diharapkan pembahasan makalah ini bisa menjadi acuan untuk
dapat lebih membahas mendalam mengenai etiologi maupun mekanisme
13
dari penyakit ANUG maupun penyakit kelainan periodontal lainnya yang
masih belum dibahas lebih mendalam
14

More Related Content

What's hot

Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)wahyuni majid
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berliansaktiirdi19
 
Laporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslLaporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslVinaAdinda
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiwahyuni majid
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenVina Widya Putri
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaChusna Wardani
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 

What's hot (20)

Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
Laporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslLaporan kasus gtsl
Laporan kasus gtsl
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Pulp capping fix
Pulp capping fixPulp capping fix
Pulp capping fix
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
Gic
Gic Gic
Gic
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 

Viewers also liked

Acute Necrotising Ulcerative Gingivitis
Acute Necrotising Ulcerative GingivitisAcute Necrotising Ulcerative Gingivitis
Acute Necrotising Ulcerative Gingivitisshabeel pn
 
Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG /certified fixed orthodontic ...
Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG  /certified fixed orthodontic ...Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG  /certified fixed orthodontic ...
Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG /certified fixed orthodontic ...Indian dental academy
 
Necrotizing ulcerative gingivitis & periodontits
Necrotizing ulcerative gingivitis & periodontitsNecrotizing ulcerative gingivitis & periodontits
Necrotizing ulcerative gingivitis & periodontitsDrGhadooRa
 
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPresentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPanji Dammen
 
DCI ANUG - 24th November 2010
DCI ANUG - 24th November 2010DCI ANUG - 24th November 2010
DCI ANUG - 24th November 2010Christian Horsdal
 
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada KehamilanManajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilanguest2735210a
 
Acute gingival infections- Dr Harshavardhan Patwal
Acute gingival infections- Dr Harshavardhan PatwalAcute gingival infections- Dr Harshavardhan Patwal
Acute gingival infections- Dr Harshavardhan PatwalDr Harshavardhan Patwal
 
acute gingival infections
 acute gingival infections   acute gingival infections
acute gingival infections neeti shinde
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Acute periodontal conditions
Acute periodontal conditionsAcute periodontal conditions
Acute periodontal conditionsChia Kadir
 

Viewers also liked (17)

Acute Necrotising Ulcerative Gingivitis
Acute Necrotising Ulcerative GingivitisAcute Necrotising Ulcerative Gingivitis
Acute Necrotising Ulcerative Gingivitis
 
ANUG
ANUGANUG
ANUG
 
Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG /certified fixed orthodontic ...
Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG  /certified fixed orthodontic ...Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG  /certified fixed orthodontic ...
Acute necrotising ulcerative gingivitis , ANUG /certified fixed orthodontic ...
 
Necrotizing ulcerative gingivitis & periodontits
Necrotizing ulcerative gingivitis & periodontitsNecrotizing ulcerative gingivitis & periodontits
Necrotizing ulcerative gingivitis & periodontits
 
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPresentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokal
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
DCI ANUG - 24th November 2010
DCI ANUG - 24th November 2010DCI ANUG - 24th November 2010
DCI ANUG - 24th November 2010
 
Usmle complete gold collection
Usmle complete gold collectionUsmle complete gold collection
Usmle complete gold collection
 
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada KehamilanManajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
 
Gingivitis
GingivitisGingivitis
Gingivitis
 
021.acute gingival diseases
021.acute gingival diseases021.acute gingival diseases
021.acute gingival diseases
 
Acute gingival infections- Dr Harshavardhan Patwal
Acute gingival infections- Dr Harshavardhan PatwalAcute gingival infections- Dr Harshavardhan Patwal
Acute gingival infections- Dr Harshavardhan Patwal
 
acute gingival infections
 acute gingival infections   acute gingival infections
acute gingival infections
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
GINGIVECTOMY AND GINGIVOPLASTY
GINGIVECTOMY AND GINGIVOPLASTYGINGIVECTOMY AND GINGIVOPLASTY
GINGIVECTOMY AND GINGIVOPLASTY
 
Acute periodontal conditions
Acute periodontal conditionsAcute periodontal conditions
Acute periodontal conditions
 

Similar to Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis

PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdfPPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdfAzzahraAdeliaArmando
 
Askep konjungvitis kel 1
Askep konjungvitis kel 1Askep konjungvitis kel 1
Askep konjungvitis kel 1DianaTinoring
 
INSISI ABSES drg.Harijadi .pptx
INSISI ABSES drg.Harijadi .pptxINSISI ABSES drg.Harijadi .pptx
INSISI ABSES drg.Harijadi .pptxdevita nuryco
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromEncepal Cere
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)pjj_kemenkes
 

Similar to Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis (20)

Dentist gau1
Dentist gau1Dentist gau1
Dentist gau1
 
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdfPPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
PPT Kelompok 6 DK Mandiri_Skenario 7_IKGK 6.pdf
 
Catatan scenario 2
Catatan scenario 2Catatan scenario 2
Catatan scenario 2
 
kasus gigi
kasus gigikasus gigi
kasus gigi
 
Askep konjungvitis kel 1
Askep konjungvitis kel 1Askep konjungvitis kel 1
Askep konjungvitis kel 1
 
INSISI ABSES drg.Harijadi .pptx
INSISI ABSES drg.Harijadi .pptxINSISI ABSES drg.Harijadi .pptx
INSISI ABSES drg.Harijadi .pptx
 
Otitis 222222222222222222 AKPER PEMDA MUN
Otitis 222222222222222222 AKPER PEMDA MUNOtitis 222222222222222222 AKPER PEMDA MUN
Otitis 222222222222222222 AKPER PEMDA MUN
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
 
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitisAsuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
 
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
 
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
 
Satuan pembelajaran sindrom steven johnson
Satuan pembelajaran  sindrom steven johnsonSatuan pembelajaran  sindrom steven johnson
Satuan pembelajaran sindrom steven johnson
 
Makalah infeksi mata
Makalah infeksi mataMakalah infeksi mata
Makalah infeksi mata
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
Infeksi Odontogenik
Infeksi OdontogenikInfeksi Odontogenik
Infeksi Odontogenik
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 

Recently uploaded

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 

Recently uploaded (20)

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 

Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Makalah ini disusun berdasarkan skenario berjudul; “Gusiku Kenapa Jadi Bengkak dan Sakit?” Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang seorang diri ke dokter gigi karena mengeluhkan gusinya yang bengkak dan terasa sakit. Terkadang gusinya tersebut mengeluarkan darah secara spontan. Keadaan sudah mulai dirasakan sejak 4 hari terakhir dan disertai demam. Dokter gigi kemudian melakukan pemeriksaan pada gusi pasien tersebut, didapatkan hasil adanya pembengkakan dan kemerahan disekitar interdental dan tepi gusi. Tampak adanya ulkus disekitar pembengkakan. Kebersihan rongga mulut pasien memang tidak baik dan akhir-akhir ini memang sedang sibuk untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi. Dokter gigi kemudian memberikan beberapa resep obat untuk meredakan keluhan pasien tersebut. 1.2 IDENTIFIKASI DAN KLARIFIKASI ISTILAH ASING 1. Ulkus : Lesi berbentuk cekung, karena kerusakan jaringan epitel dan lamina propria. Lesi terbagi dua lesi akut masih berukuran kecil dan lesi kronis timbul bertahap. 1.3 IDENTIFIKASI MASALAH 1. Apa penyebab gusi bengkak dan sakit? 2. Mengapa keluhan disertai demam? 3. Apa hubungan stres dengan pembengkakan pada gingiva? 4. Apa tindakan awal dari dokter gigi? 1
  • 2. 5. Apa penyebab gusi berdarah? 6. Apa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan pasien? 7. Apa diagnosa dan diagnosa banding dari kasus tersebut? 8. Bagaimana mekanisme ulkus pada gusi bengkak? 9. Apakah usia berpengaruh terhadap kasus tersebut? 1.4 ANALISIS MASALAH 1. Apa penyebab gusi bengkak dan sakit? Jawab : dikarenakan oral hygiene pasien buruk maka mikroorgnisme berkoloni dan merangsang respon tubuh host dan adanya rasa sakit dari perinaps ending. 2. Mengapa keluhan disertai demam? Jawab : karena adanya infeksi yang telah terjadi pada gingiva. 3. Apa hubungan stres dengan pembengkakan pada gingiva? Jawab : psikologis pasien terganggu sehingga kurang menjaga kebersihan diri bisa juga karena adanya pengaruh hormon yang tidak seimbang yang dapat menyebabkan sistem imun hot menurun. 4. Apa tindakan awal dari dokter gigi? Jawab : jika rasa sakit tidak bisa ditahan maka perlu adanya relief of pain, memperbaiki OH pasien (pembersihan kalkulus), pemberian obat antibiotik, analgesik, obat kumur antiseptik, semua tindakan dilihat dulu dari kondisi klinis pasien. 5. Apa penyebab gusi berdarah? Jawab : adanya kerusakan pembuluh darah pada jaringan periodontal, adanya invasi bakteri ke jaringan epitelium. 2
  • 3. 6. Apa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan pasien? Jawab : periksa dulu riwayat alergi pasien, jenis obat metronidazol, penisilin selama 3-5 hari. 7. Apa diagnosa dan diagnosa banding dari kasus tersebut? Jawab : diagnosa: ANUG (Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis) & diagnosa banding: gingivitis marginalis, gingivitis kronis. 8. Bagaimana mekanisme ulkus pada gusi bengkak? Jawab : sasaran Belajar. 9. Apakah usia berpengaruh terhadap kasus tersebut? Jawab : jika pasien didiagnosa ANUG maka usia berpengaruh terhadap penyakitnya karena biasanya ANUG sering terjadi pada usia muda. 1.5 POHON MASALAH PROBLEM TREE Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis DEFINISI ETIOLOGI MANIFESTASI & GAMBARAN KLINIS DIAGNOSIS BANDING PERAWATAN DAN PROGNOSIS PATOGENESIS Gambar 1.1 Skema Pohon Masalah 3
  • 4. 1.6 SASARAN BELAJAR 1. Menjelaskan definisi Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) 2. Menjelaskan etiologi Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) 3. Menjelaskan manifestasi dan gambaran klinis Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) 4. Menjelaskan patogenesis Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) 5. Menjelaskan diagnosa banding Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) 6. Menjelaskan perawatan dan prognosis Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) BAB II ISI 2.1 DEFINISI ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG) Infeksi yang merusak jaringan, terutama pada gingiva interdental dan marginal, yang ditandai oleh hilangnya sebagian dari papilla interdental, perdarahan gingiva dan rasa sakit. Trench mouth (infeksi Vincent gingivitis ulserativa nekrotik akut) adalah suatu infeksi gusi yang tidak menular dan terasa nyeri, menyebabkan nyeri, demam dan kelelahan 1 . Necrotizing gingivitis ulseratif (NUG) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi gusi yang disebabkan oleh infeksi bakteri/mikroba yang mengganggu respon host. Ini adalah bentuk penyakit periodontal (gusi). Tapi tidak seperti gingivitis bentuk lain, biasanya anug berkembang cepat dan menyebabkan sedang sakit parah. “Necrotizing" berarti bahwa kondisi 4
  • 5. tersebut terjadi kerusakan jaringan. "Ulseratif" mengacu pada luka yang dapat muncul pada gusi 2 . Kondisi ini dulu dikenal sebagai akut gingivitis ulseratif nekrosis (ANUG) dan penyakit Vincen. Selama Perang Dunia I, ANUG dikenal sebagai penyakit mulut karena banyak tentara menderita itu 2 . 2.2 ETIOLOGI ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG) Multifactorial bacteria fusiform bacillus, spirochetal, prevotella intermedia, treponema, sellenomonas, fusobacterium. Predisposisi lokal luka pada gingival. Presdisposisi sistemik defisiensi nutrisi, stress, penyakit sistemik yang melemahkan sistem imun tubuh seperti AIDS, leukemia dan anemia 3 . Plaut dan Vincent mengenalkan konsep ANUG disebabkan oleh bakteri spesifik yaitu fusiform bacillus dan spirochete. Lebih jelasnya loesche dan rekan mendeskripsikan adanya berbagai flora yang konstan terdapat di ANUG. Flora tersebut terdiri dari fusospirochetal dan juga bacteriode intermedius. Flora tersebut merupakan tipe bakteri yg heterogen. Penemuan bakteri ini didasarkan pada data imunologik, peningkatan IgG DAN IgM pada spirochetes dan adanya Prevotella intermedia 4 . Organisme/ bakteri anaerob utama yang terlibat adalah fusobacterium necrophorum, Bacteroides meaningenicus spp. Intermedius, sekarang diketahui sebagai Prevotella intermedia, Fusobacterum nucleatum, porphyromonas gingivalis dan juga trepanoma dan selemonas spps. Bakteri tersebut menghasilkan bergbagai metabolisme yang dapat merusak. Contoh kolagenase, fibrinolisin, endotoxins, higrogen sulfide, indole ammonia, asam lemak, protease yang mampu menurunkan imunoglobin dan faktor pelengkap serta zat penghambat neutrohpil chemotaxis 5 . 5
  • 6. Menurut Langlais, ANUG umumnya terjadi pada orang berusia 15-25 tahun, terutama pelajar dan calon perwira militer selama masa-masa meningkatnya stress dan menerunnya daya tahan hospes, serta pada penderita HIV. Kebiasaan merokok, nutrisi yang buruk, kurang tidur dan kebersihan mulut buruk merupakan faktor kontributornya 1 2.3 MANIFESTASI & GAMBARAN KLINIS ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG) Gambaran Klinis ANUG 2,3 - Resesi interdental papilla, dapat meluas ke margin gingiva - Tepi gingival ditutupi lapisan kelabu pseudomembran. Adanya nekrosis interproksimal dan ulserasi (area yg nekrosis tersebut tertutup oleh lapisan abu-abu putih yg disebut pseudomembran. Pseudomembran ini terdiri dari sel-sel yg telah mati, bakteri dan debris. - Batas-batas mukosa gingival nampak adanya eritema - Perdarahan spontan atau bleeding dari stimulus ringan. Keadaan gusi yang merah, mengkilap, mudah berdarah ( perdarahan tersebut merupakan hasil dari kerusakan pembuluh darah kecil pd jaringan konektif yg normalnya dilindungi oleh jaringan epithelium) 6
  • 7. - Karakteristik lesi yang berbentuk seperti cekungan kawah didaerah interdental papil, kemudian meluas ke marginal gingival dan jarang terjadi di attached gingiva dan mukosa oral. Sering disebut “punched out papillae”. Kawah lesi tersebut tertutupi oleh pseudromembran yg keabu- abuan, perbatasnnya dengan mukosa dgn adanya garis erithema - Pada ANUG ulsernya terbagi atas 2 yaitu lateral ulserasi dan nekrosis serta deep ulserasi dan nekrosis. Berdasarkan fakta bahwa jaringan ginggiva disuplai oleh 2 pembuluh darah utama. Pembuluh darah supraperiosteal menyuplai gingival cekat, margin gingiva dan bagian lateral papilla. Sedangkan pembuluh darah intrasellular menyuplai sentral papilla Manifestasi Klinis ANUG 2,3 - Lesi sangat sensitive terhadap tekanan/sentuhan - Ada rasa sakit dan nyeri yg cepat. Kadang terasa perih sekali saat mengunyah, makan makanan pedas atau panas. - Mulut terasa seperti rasa logam - Dari gejala ringan sampai sedang pada penyakit local limpadenopati dan meningkatnya temperature tubuh sering terjadi. Demam tinggi, leukositosis, meningkatnya denyut nadi, kehilangan nafsu makan, dan kelesuan umum sering terjadi 2.4 PATOGENESIS ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG) Adanya Lesi dengan inflamasi dan nekrosis di margin gingival dilihat dengan munculnya pseudomembran (di dalam pseudomembran ini terdapat stratified squamous epithelium yang rusak. Juga terdapat fibrin, necrotic epithelial cells, PMNs dan mikroorganisme) 4, . 7
  • 8. Adanya peradangan gusi marginal yang melibatkan kedua epitel squamus stratified dan jaringan penghubung yg mendasarinya. Di area dekat pseudomembran tersebut, epitheliumnya terlihat mengalami odema. Lalu terjadi infiltrasi PMNs ke intercellular. Permukaan epitel menjadi hancur dan digantikan oleh meshwork pseudomembran fibrin, sel nekrotik dan sel sel PMN dan beberapa mikroorganisme. 4,5 Jaringan ikat dibawah epitel tersebut mengalami hyperemia (terjadi perbesaran pembuluh darah, banyak infiltrasi PMNs, disertai resesi dari epithelium dan jaringan ikat. Dan juga terjadi perdarahan) Serta munculnya sel plasma numerous di pinggiran infiltrasi. Pada area perbatas epithelium dan jaringan ikat tersebut epitelnya membengkak dan adanya sel sel berdegenerasi 4,5 . Patogenesis ANUG berdasarkan stress sebagai factor predisposisi. Stress di percaya sebagai predeposisi dari ANUG dikarenakan meningkatnya sekresi adrenocortical ( 2 kelenjar yang terletak diatas masing-masing ginjal, berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah & respon terhadap stress & infeksi). ANUG bisa juga di sebabkan karena pelepasan zat P, sebuah hormone peptide yang menekan imun spesifik & non spesifik. Ini menyebabkan kondisi pasien berubah dalam asupan nutrisi dan kebersihan rongga mulut 4,5 2.5 DIAGNOSA BANDING ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG) Beberapa penyakit menghasilkan lesi dengan gambaran yang mirip dengan ANUG, lesi-lesi tersebut yaitu: 8
  • 9. 1. Gingivostomatitis herpetic primer 2. Necrotizing Ulserative Periodontitis (NUP) Necrotizing Ulcerative Periodontitis merupakan tahap lanjut dari Necrotizing Ulcertive Gingivitis, manifestasi klinis pada NUP sangat mirip dengan Acute Necrotizing Ulcertive Gingivitis, akan tetapi kondisi ini juga menyerang struktur periodonsium yg lebih dalam yaitu “bone loss” seperti tulang alveolar. Pada sebuh penelitian, Bakteri yg ditemukan pada Acute Necrotizing Ulcertive Gingivitis dan Necrotizing Ulcerative Periodontitis juga sama yaitu treponema and species selenomonas dan fuscobacteri nucleatum 1 . 3. Gingivitis deskuamatif 9
  • 10. 4. Leukemia akut Pasien datang dengan keluhan ada pembengkakan gingiva lokal dan terdapat ulser pada gingiva bagian lingual pada gigi 46. Leukimia akut juga dianggap sebagai diagnosis diferensial pada kasus ini karena manifestasi klinis yang mirip yaitu terdapat jaringan gingival yang nekrosis dan 'menekan-keluar', ulserasi melibatkan papilla interdental dan kadang-kadang margin gingiva. Ulser ditutupi oleh pseudomembran abu- abu kehijauan dan dikelilingi oleh margin eritematosa. Gingiva mengalami perdarahan dan terasa nyeri, dan halitosis sering ditemui. Kasus lanjut mungkin melibatkan malaise, serviks limfadenopati dan demam 6 . Perbedaannya dengan ANUG dari Hasil Hematologi pada pasien mengungkapkan adanya karakteristik kadar anemia hemoglobin yang 10
  • 11. rendah. Jumlah trombosit yang sangat rendahmenunjukkan adanyatrombositopenia. Jumlah sel putih yang tinggi hadir dan jumlah diferensial dari sel darah putih mengungkapkan elevasi yang signifikan pada monosit. ESR jugaterlalu tinggi.Hasil ini menegakkan diagnosis leukemia akut 6 . Manifestasi oral khas leukemia akut yaitu pembengkakan gingiva, ulserasimulut, gingival perdarahan spontan, petechiae, mukosa yang pucat, infeksi herpes dan candidiasis 6 . 5. Agranulositosis Merupakan penyakit pada bidang periodonsia yang memiliki kehancuran jaringan periodontium sangat parah. 2.6 PERAWATAN & PROGNOSIS ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG) PERAWATAN 1. Tahap Pengontrolan Fase Akut 7 11
  • 12. • Membersihkan ulser dengan agen antibacterial yang dapat melepaskan oksigen (Hidrogen Peroksida atau Sodium Perborate). • Pemberian metronidazole merupakan pilihan pertama (200 mg 3x sehari selama 3-5 hari) • Peminum alkohol menjadi kontraindikasi untuk antibiotik metronidazole karena efek sampingnya adalah nausea dan mual, alternative pilihannya adalah pemberian phenoxymethyl penicillin (250 mg 4x sehari selama 5 hari) • Eritromisin atau clindamisin dapat diberikan jika metronidazole dan penicillin menjadi kontraindikasi bagi pasien. 2. Tahap Perawatan Mekanis pada Gingiva 8 • Scalling dapat dilakukan beberapa hari setelah tahap pengontrolan fase akut. • Aplikasi gel mengandung metronidazole sehari 3-4 kali • Berkumur dengan 3% H2O2 & air hangat steril (1:1) sehari 4 kali • Berkumur dengan chlorhexidine • Istirahat yang cukup PROGNOSIS 9 • Gingivitis pada umumnya merespon baik terhadap perawatan yang sesuai. • Melakukan penyuluhan cara membersihan mulut yang baik dan benar pada pasien 12
  • 13. • Kesehatan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi dan menyela-nyela gigi, merawat dan mencegah gingivitis kronis. Jika menggunakan dental floss terlalu sulit dilakukan, maka obat-kumur penghilang plak, yang digunakan setiap hari telah terbukti efektif. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Acute Necrotizing Ulseratif Gingivitis merupakan salah satu jenis gingivitis yang memiliki ciri khusus berupa ulser berbentuk kawah dan diselimuti pseudomembran keabu-abuan. Pasien ANUG disertai demam,limphadenopati dan perdarahan. Etiologi dari ANUG adalah adanya bakteri spesifik yaitu basillus fusiformis,streptococcus alpha dan sphirochaeta . Diagnosis banding ANUG adalah Gingivostomatitis herpetic primer,gingivitis deskuamatif,necrotizing ulseratif periodontitis,leukemia akut dan agranulositosis. Perawatan ANUG yaitu terbagi atas dua tahap yaitu pengontrolan fase akut dan perawatan mekanis gingiva. 3.2 SARAN Diharapkan pembahasan makalah ini bisa menjadi acuan untuk dapat lebih membahas mendalam mengenai etiologi maupun mekanisme 13
  • 14. dari penyakit ANUG maupun penyakit kelainan periodontal lainnya yang masih belum dibahas lebih mendalam 14