SlideShare a Scribd company logo
MALARIA
LEPTOSPIROSIS
ANGGIT ARISTA NUGRHA
PEER 23
DEFINISI
 Leptospirosis adalah suatu penyakit infeksi pada manusia dan hewan (zoonis) yang disebabkan oleh
mikroorganisme genus Leptospira. Biasanya ditularkan melalui air yang terkontaminasi urin hewan yang
terinfeksi.
 Penyakit ini awalnya dikemukakan oleh Adolf Weil pada tahun 1886. Leptospirosis berat disebut juga sebagai
Weil disease. Sedangkan leptospirosis sendiri memiliki nama lain: Canicola fever, Infectious jaundice, Mud
fever, field fever, dll.1
 Weil Disease: leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus, biasanya terdapat perdarahan, anemia,
azotemia, gangguan kesadaran, dan demam kontinu. Penyebab tersering adalah serotipe icterohaemorragica,
copenhaegeni, atau bataviae.1,2
ETIOLOGI Morfologi
• Bakteri Leptospira merupakan Sprichaetae
aerobik
• Motil (dapat bergerak)
• Gram negatif
• Bentuknya berbelit, tipis, fleksibel
• Terbungkus oleh membran luar yang terdiri dari
3-5 lapis
• Bakteri Lepstospira berukuran panjang 5-
15 µm dan diameter 0,1-0,2µm.
• Sangat halus sehingga di mikroskop lapang
gelap terlihat seperti kokus kecil
FAKTOR RISIKO
Risiko Penularan Leptospirosis
Kelompok Pekerjaan:
Petani dan peternak, Tukang
potong hewan, Penangkap/
penjerat hewan, Dokter/
mantri hewan, penebang
kayu, pekerja selokan,
pekerja perkebunan, pekerja
tambang
Kelompok Aktivitas:
Berenang di sungai,
bersampan, Camping,
Berburu, Kegiatan di hutan
Kelompok Lingkungan:
Anjing peliharaan, hewan
ternak, genangan air hujan,
lingkungan tikus/ kumuh,
banjir
MANIFESTASI KLINIS
 Masa inkubasi 2-26 hari, rata-rata 10 hari.
 Fase Leptospiraemia: ditandai dengan leptospira di darah dan LCS secara tiba-tiba. Ditandai dengan nyeri
kepala frontal, rasa sakit di otot terutama m. Gastrocnemius, hiperestesi kulit, demam tinggi disertai menggigil,
mual muntah, rash, hingga penurunan kesadaran.
 Pada pemeriksaan didapatkan juga bradikardi relatif, hepato-splenomegali, limfadenopati.
 Gejala ini dapat terjadi selama 4-7 hari.
MANIFESTASI KLINIS
 Fase Imun: Ditandai dengan peningkatan titer antibodi, demam mencapai 40oC disertai menggigil dan
kelemahan umum.
 Terdapat rasa sakit menyeluruh pada leher, perut, otot (terutama otot betis).
 Terdapat perdarahan, gejala kerusakan ginjal/ hati, uremia, ikterik.
 Conjunctiva injection, conjunctiva suffusion, dengan ikterik merupakan patognomonik
 Bisa terdapat tanda-tanda meningitis
DIAGNOSIS LEPTOSPIROSIS
BERDASARKAN WHO-SEARO
1. KASUS SUSPECT
Terdapat gejala berikut:
• Demam akut dengan atau
tanpa sakit kepala
• Nyeri otot
• Malaise
• Conjunctival hiperemis
• Cilliary suffusion
• Riwayat paparan
Riwayat Paparan
• Kontak dengan air yang
terkontaminasi (Mis:
banjir)
• Kontak dengan sungai/
danau/ persawahan/
perkebunan
• Kontak erat dengan
hewan seperti sapi, babi,
kambing, anjing, atau
dengan bangkai binatang
• Pekerjaan; dokter, dokter
hewan, pertambangan,
pekerja rumah potong,
petani, dll.
2. KASUS PROBABLE
Ditemukan dua dari gejala
berikut:
• Nyeri betis
• Ikterus/ jaundice
• Manifestasi perdarahan
• Sesak napas
• Oligouria atau anuria
• Aritmia jantung
• Batuk dengan atau tanpa
hemoptisis
• Ruam kulit
Lab
• Trombositopenia (<100.000
sel/mm)
• Leukositosis dengan
Neutrofilia >80%
• Kenaikan Bilirubin total
>2gr% atau peningkatan
SGPT, amilase, lipase, dan
kreatinin fosfokinase
• Penggunaan rapid diagnostic
test (RDT) menilai IgM
leptospira
• Titer MAT ≥200 pada suatu
sampel
• Temuan pada urin: darah,
proteinuria, pus
3. KASUS CONFORM
Kasus
Probable
disertai
dengan
Isolasi
bakteri
leptospira
Serokonversi
MAT dari
negatif
menjadi
positif
Hasil PCR
positif
KOMPLIKASI
 Acute Kidney Injury (AKI)
 Pulmonary Haemmorhagic & Acute Distress Repiratory Syndrome (ADRS)
 Weil’s syndrome: ikterik, disfungsi renal, perdarahan yang bisa terjadi di paru-paru.
 Meningitis bisa terjadi selama fase imun pada ≤15% pasien. Sering terjadi pada anak-anak daripada
dewasa
 Uveitis yang bisa menetap selama bertahun-tahun. Gejala uveitis bisa muncul cepat <3 minggu.
 Gangguan fungsi Hati
 Miokarditis
 Enchepalophaty
 Syok
PENATALAKSANAAN
Indikasi Regiment Obat Dosis
Leptospirosis Ringan Doksisiklin
Ampisilin
Amoksisilin
2 x 100 mg
4 x 500-700 mg
4 x 500 mg
Leptospirosis Sedang/ Berat Penisilin G
Ampisilin
Amoksisilin
1,5 juta unit/ 6 jam (IV)
1 gram/ 6 jam (IV)
1 gram/ 6 jam (IV)
Kemoprofilaksis Doksisiklin 200mg/ minggu
Pengobatan menggunakan antibiotik yang sesuai
Pemberian pengobatan suportif dan simptomatik untuk meredakan gejala dan perbaiki keadaan
umum
TOXOPLASMOSIS
ANGGIT ARISTA NUGRAHA
PEER 23
PENGERTIAN
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebkan oleh parasit
toxoplasma gondii. Parasit ini tersebar luas diseluruh dunia dan merupakan
suatu antropozoonosis. Toxoplasma adalah masuk golongan binatang
bersel satu, atau amat kecil, yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
GEJALA
Infeksi aktif mungkin ada pembengkakan kelenjar limfa di ketiak, tapi tidak
sakit. Masa sakitnya berlangsung lama bahkan berbulan-bulan, diikuti anemia,
lekoplakia, dan limfositosis.Selain gejala tersebut juga terdapat gejala klinis
toxoplasma, yang dapat dibagi menjadi:
 Toxoplasplasmosis akuisita
 Toxoplasmosis kongenital
FAKTOR PENYEBAB
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebkan oleh parasit toxoplasma
gondii. Kucing dan binatang sejenisnya (fellidae) merupakan hospes definitif
dari parasit ini sedangkan mamalia lainnya termasuk manusia dan burung
merupakan hospes sementara.
Para ibu muda yang sedang mengandung, mempunyai risiko cukup besar
mengalami keguguran (abortus) apabila berhubungan dekat dengan kucing
tertular. Umumnya, infeksi baru terdeteksi ketika penderita mengalami
keguguran dan dilakukan pemeriksaan laboratorik
PEMERIKSAAN SECARA DINI YAITU DENGAN CARA :
 Pemeriksaan langsung tropozoit atau kista.
 Isolasi parasit.
 Biopsi kelenjar.
 Pemeriksaan serologis
 Pemeriksaan radiologis
PENGOBATAN KAUSAL TOXOPLASMA :
 Sulfonamide (Sulfadiazin, Sulfamerazin, Sulfametazin, Sulfametoksazol)
 Pirimetamin
 Klindamisin
 Spiramisin
 Kortikosteroid
THANK YOU

More Related Content

Similar to Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx

parotitis-ppt.pdf
parotitis-ppt.pdfparotitis-ppt.pdf
parotitis-ppt.pdf
RisdaAlwaritsi
 
PPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptx
PPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptxPPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptx
PPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptx
kristyagaki
 
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
JemsOtniel1
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
lulukesling
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
EllyeUtami
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
Sumadin1112
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
DwiWahyuApriani1
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
Oktianasari Oktianasari
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,f' yagami
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Iyens Syeikhbu
 
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptxKelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
syifaaqliyah1
 
DERMATOVENEROLOGI.pdf
DERMATOVENEROLOGI.pdfDERMATOVENEROLOGI.pdf
DERMATOVENEROLOGI.pdf
ZaidHidayah
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanIyens Syeikhbu
 
D h f
D h fD h f
askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.ppt
MethaKemala
 
Refreshing
RefreshingRefreshing
Refreshing
fannydestiara
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
Rosyid Ridho
 

Similar to Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx (20)

parotitis-ppt.pdf
parotitis-ppt.pdfparotitis-ppt.pdf
parotitis-ppt.pdf
 
PPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptx
PPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptxPPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptx
PPT_SARPUS_IKA_YANG_BARU(2).pptx
 
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptxKelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
 
DERMATOVENEROLOGI.pdf
DERMATOVENEROLOGI.pdfDERMATOVENEROLOGI.pdf
DERMATOVENEROLOGI.pdf
 
Lp campak
Lp campakLp campak
Lp campak
 
Askep gawat darurat pada gigitan ular
Askep gawat darurat pada gigitan ularAskep gawat darurat pada gigitan ular
Askep gawat darurat pada gigitan ular
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
 
D h f
D h fD h f
D h f
 
D h f
D h fD h f
D h f
 
askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.ppt
 
Refreshing
RefreshingRefreshing
Refreshing
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 

Recently uploaded (7)

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 

Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 13. DEFINISI  Leptospirosis adalah suatu penyakit infeksi pada manusia dan hewan (zoonis) yang disebabkan oleh mikroorganisme genus Leptospira. Biasanya ditularkan melalui air yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.  Penyakit ini awalnya dikemukakan oleh Adolf Weil pada tahun 1886. Leptospirosis berat disebut juga sebagai Weil disease. Sedangkan leptospirosis sendiri memiliki nama lain: Canicola fever, Infectious jaundice, Mud fever, field fever, dll.1  Weil Disease: leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus, biasanya terdapat perdarahan, anemia, azotemia, gangguan kesadaran, dan demam kontinu. Penyebab tersering adalah serotipe icterohaemorragica, copenhaegeni, atau bataviae.1,2
  • 14. ETIOLOGI Morfologi • Bakteri Leptospira merupakan Sprichaetae aerobik • Motil (dapat bergerak) • Gram negatif • Bentuknya berbelit, tipis, fleksibel • Terbungkus oleh membran luar yang terdiri dari 3-5 lapis • Bakteri Lepstospira berukuran panjang 5- 15 µm dan diameter 0,1-0,2µm. • Sangat halus sehingga di mikroskop lapang gelap terlihat seperti kokus kecil
  • 15. FAKTOR RISIKO Risiko Penularan Leptospirosis Kelompok Pekerjaan: Petani dan peternak, Tukang potong hewan, Penangkap/ penjerat hewan, Dokter/ mantri hewan, penebang kayu, pekerja selokan, pekerja perkebunan, pekerja tambang Kelompok Aktivitas: Berenang di sungai, bersampan, Camping, Berburu, Kegiatan di hutan Kelompok Lingkungan: Anjing peliharaan, hewan ternak, genangan air hujan, lingkungan tikus/ kumuh, banjir
  • 16. MANIFESTASI KLINIS  Masa inkubasi 2-26 hari, rata-rata 10 hari.  Fase Leptospiraemia: ditandai dengan leptospira di darah dan LCS secara tiba-tiba. Ditandai dengan nyeri kepala frontal, rasa sakit di otot terutama m. Gastrocnemius, hiperestesi kulit, demam tinggi disertai menggigil, mual muntah, rash, hingga penurunan kesadaran.  Pada pemeriksaan didapatkan juga bradikardi relatif, hepato-splenomegali, limfadenopati.  Gejala ini dapat terjadi selama 4-7 hari.
  • 17. MANIFESTASI KLINIS  Fase Imun: Ditandai dengan peningkatan titer antibodi, demam mencapai 40oC disertai menggigil dan kelemahan umum.  Terdapat rasa sakit menyeluruh pada leher, perut, otot (terutama otot betis).  Terdapat perdarahan, gejala kerusakan ginjal/ hati, uremia, ikterik.  Conjunctiva injection, conjunctiva suffusion, dengan ikterik merupakan patognomonik  Bisa terdapat tanda-tanda meningitis
  • 18.
  • 20. 1. KASUS SUSPECT Terdapat gejala berikut: • Demam akut dengan atau tanpa sakit kepala • Nyeri otot • Malaise • Conjunctival hiperemis • Cilliary suffusion • Riwayat paparan Riwayat Paparan • Kontak dengan air yang terkontaminasi (Mis: banjir) • Kontak dengan sungai/ danau/ persawahan/ perkebunan • Kontak erat dengan hewan seperti sapi, babi, kambing, anjing, atau dengan bangkai binatang • Pekerjaan; dokter, dokter hewan, pertambangan, pekerja rumah potong, petani, dll.
  • 21. 2. KASUS PROBABLE Ditemukan dua dari gejala berikut: • Nyeri betis • Ikterus/ jaundice • Manifestasi perdarahan • Sesak napas • Oligouria atau anuria • Aritmia jantung • Batuk dengan atau tanpa hemoptisis • Ruam kulit Lab • Trombositopenia (<100.000 sel/mm) • Leukositosis dengan Neutrofilia >80% • Kenaikan Bilirubin total >2gr% atau peningkatan SGPT, amilase, lipase, dan kreatinin fosfokinase • Penggunaan rapid diagnostic test (RDT) menilai IgM leptospira • Titer MAT ≥200 pada suatu sampel • Temuan pada urin: darah, proteinuria, pus
  • 23. KOMPLIKASI  Acute Kidney Injury (AKI)  Pulmonary Haemmorhagic & Acute Distress Repiratory Syndrome (ADRS)  Weil’s syndrome: ikterik, disfungsi renal, perdarahan yang bisa terjadi di paru-paru.  Meningitis bisa terjadi selama fase imun pada ≤15% pasien. Sering terjadi pada anak-anak daripada dewasa  Uveitis yang bisa menetap selama bertahun-tahun. Gejala uveitis bisa muncul cepat <3 minggu.  Gangguan fungsi Hati  Miokarditis  Enchepalophaty  Syok
  • 24. PENATALAKSANAAN Indikasi Regiment Obat Dosis Leptospirosis Ringan Doksisiklin Ampisilin Amoksisilin 2 x 100 mg 4 x 500-700 mg 4 x 500 mg Leptospirosis Sedang/ Berat Penisilin G Ampisilin Amoksisilin 1,5 juta unit/ 6 jam (IV) 1 gram/ 6 jam (IV) 1 gram/ 6 jam (IV) Kemoprofilaksis Doksisiklin 200mg/ minggu Pengobatan menggunakan antibiotik yang sesuai Pemberian pengobatan suportif dan simptomatik untuk meredakan gejala dan perbaiki keadaan umum
  • 26. PENGERTIAN Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebkan oleh parasit toxoplasma gondii. Parasit ini tersebar luas diseluruh dunia dan merupakan suatu antropozoonosis. Toxoplasma adalah masuk golongan binatang bersel satu, atau amat kecil, yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
  • 27. GEJALA Infeksi aktif mungkin ada pembengkakan kelenjar limfa di ketiak, tapi tidak sakit. Masa sakitnya berlangsung lama bahkan berbulan-bulan, diikuti anemia, lekoplakia, dan limfositosis.Selain gejala tersebut juga terdapat gejala klinis toxoplasma, yang dapat dibagi menjadi:  Toxoplasplasmosis akuisita  Toxoplasmosis kongenital
  • 28. FAKTOR PENYEBAB Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebkan oleh parasit toxoplasma gondii. Kucing dan binatang sejenisnya (fellidae) merupakan hospes definitif dari parasit ini sedangkan mamalia lainnya termasuk manusia dan burung merupakan hospes sementara. Para ibu muda yang sedang mengandung, mempunyai risiko cukup besar mengalami keguguran (abortus) apabila berhubungan dekat dengan kucing tertular. Umumnya, infeksi baru terdeteksi ketika penderita mengalami keguguran dan dilakukan pemeriksaan laboratorik
  • 29. PEMERIKSAAN SECARA DINI YAITU DENGAN CARA :  Pemeriksaan langsung tropozoit atau kista.  Isolasi parasit.  Biopsi kelenjar.  Pemeriksaan serologis  Pemeriksaan radiologis
  • 30. PENGOBATAN KAUSAL TOXOPLASMA :  Sulfonamide (Sulfadiazin, Sulfamerazin, Sulfametazin, Sulfametoksazol)  Pirimetamin  Klindamisin  Spiramisin  Kortikosteroid