2. Pokok Bahasan dan sub pokok bahasan
1. Konsep pengembangan SDM kesehatan
2. Kebijakan Pengembangan SDM Kesehatan Indonesia
a. Perencanaan kebutuhan dan pengembangan SDM Kesehatan
b. Pengadaan/Pendidikan SDM Kesehatan
c. Pendayagunaan SDM kesehatan
d. Pembinaan dan Pengawasan mutu SDM kesehatan
e. Pemantauan dan evaluasi kebijakan pengembangan SDM kesehatan
3. Isu terkini pengembangan SDM Kesehatan Indonesia
4. Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
5. Pengembangan Data dan Informasi SDM Kesehatan
a. Kebijakan Data dan Informasi SDM kesehatan
b. Observatori SDM Kesehatan
c. NHWA (National Health Workforce Accounts)
3. 1. Konsep Pengembangan SDM Kesehatan
• Apakah SDM kesehatan?
• "all people engaged in actions whose primary intent is to enhance health"
(WHO, 2006)
• “tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga
pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan” (Perpres
72/2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional)
• Tenaga kesehatan adalah “setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan” (UU 36/2014 tentang tenaga
kesehatan)
4. •Apa peran dan fungsi SDM kesehatan?
• Peran:
• penggerak system kesehatan
• Sesuai profesi atau kewenangannya
• Fungsi: mencocokkan kapabilitas dan kapasitas SDMK
terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan dalam
organisasi dan lingkungan luar organisasi.
5. Tujuan pengembangan SDMK
• Untuk memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kapabilitas SDMK
agar dapat memenuhi kebutuhan sistem kesehatan saat ini dan di
masa mendatang, melalui integrasi program pendidikan, pelatihan,
dan pengembangan profesional, serta pengembangan organisasi.
• Kerangka kerja untuk mendukung SDMK dalam upaya pengembangan
personal dan kompetensi, yang berhubungan dengan kebutuhan
pengembangan organisasi.
• Fungsi-fungsi yang utama pada pengembangan SDMK adalah:
1. Pelatihan dan Pengembangan
2. Pengembangan Organisasi
3. Pengembangan Karir
6. Tujuan Utama Pengembangan SDMK
Terpenuhinya kriteria:
Ketersediaan, Distribusi, Kualitas, dan
Produktifitas dan SDMK, di lapangan
Pencapaian keempat parameter tersebut merupakan tujuan besar dari
pengembangan SDMK di Indonesia dalam menyongsong universal
health coverage (UHC).
8. Pengembangan SDMK yang stratejik
Dampak dari penerapan pengembangan SDMK yang stratejik perlu
dievaluasi untuk mengukur dampaknya, antara lain:
1. Meningkatnya kepuasan kerja, baik yang ekstrinsik maupun
instrinsik
2. Meningkatnya efektifitas kerja dan efisiensi dalam penggunaan
sumber daya untuk menuntaskan pekerjaan
3. Terbentuknya budaya belajar untuk mempelajari tantangan (baik
masa kini maupun masa mendatang) serta merancang strategi
untuk mengatasinya
4. Meingkatnya kepuasan klien dan rekan kerja
10. Sistem Kesehatan Nasional
HRH
Logistic,
Devices, &
Nutrition
Research &
Development
Community
Empowerment
Health Care
Sevices
Regulation & IMS
Financing
Health
Status
HRH=Human Resource for Health
12. Perencanaan Kebutuhan dan Pengembangan
SDMK
•Perencanaan SDMK merupakan upaya untuk
menentukan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi
tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan.
•Mencakup rencana kebutuhan SDMK dan rencana
pengembangan SDMK
13. Rencana Kebutuhan & Pengembangan SDM
Kesehatan (1)
Kebutuhan SDMK
•ABK Kesehatan (dihitung dengan berbagai metode,
misalnya WISN)
•Standar Ketenagaan Minimal (berdasarkan regulasi)
•Proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan terhadap
jumlah penduduk (berdasarkan rasio dengan
memperhatikan beban penyakit)
14. Rencana Kebutuhan & Pengembangan SDM
Kesehatan (2)
Pengembangan SDMK
• Identifikasi tujuan dan sasaran pengembangan SDMK
(berdasarkan visi stratejik)
• Identifikasi kondisi lingkungan stratejik (berdasarkan analisis
stratejik lingkungan eksternal dan internal)
• Pemetaan pemangku kepentingan terkait pengembangan
SDMK (menggunakan stakeholder analysis)
• Penyusunan rencana pengambangan SDMK (sebagai output
dari analisis pengembangan SDMK)
15. Pengadaan SDMK
• Mencakup pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan.
• Sub komponen merupakan fungsi produksi yang menjadi hulu dari
pengelolaan SDMK dan sangat berhubungan dengan kuantitas dan
kualitas SDMK di lapangan.
• Upaya peningkatan kualitas SDMK secara berkelanjutan dilakukan
melalui pelatihan pre-service (pra-jabatan) dan in-service yang
terakreditasi baik program maupun institusinya.
16. Pendayagunaan SDMK
• Mencakup berbagai upaya pemerataan dan pemanfaatan serta
pengembangan sumber daya SDMK.
• Distribusi SDMK diikuti dengan kebijakan retensi
• Pemberian insentif finansial dan non finansial untuk mendorong motivasi
kerja dan produktifitas
• Penerapan pola karir untuk mendukung pemanfaatan SDMK
• Pengembagan kompetensi dalam rangka pendidikan profesi berkelanjutan
17. Pembinaan dan pengawasan mutu SDMK
• Kaitan terutama dengan praktik profesi.
• Untuk praktik profesi, upaya ini dilakukan melalui uji kompetensi,
sertifikasi, registrasi, dan pemberian izin praktik/izin kerja bagi tenaga
kesehatan yang memenuhi syarat.
• Pembinaan dan pengawasan SDMK juga dilakukan melalui penerapan
pola karir, remunerasi dan sistem penggajian yang memungkinkan
untuk hidup layak sesuai dengan tata nilai di masyarakat dan bekerja
secara profesional sesuai beban tugas.
18. Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan
Pengembangan SDM Kesehatan
• Pemantauan dan evaluasi pengembangan SDMK mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah bidang kesehatan, Rencana
Pengembangan Tenaga Kesehatan (RPTK) dan kesepakatan para
pemangku kepentingan yang tergabung dalam Koordinasi dan
Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan.
• RPTK disusun untuk menciptakan sinergisme dan saling mendukung
serta melengkapi, baik dari unsur pemerintah maupun swasta, dalam
upaya pengembangan SDMK di Indonesia.
19. Kebijakan Pengembangan SDM Kesehatan
• Keterlibatan banyak stakeholder dalam
pengembangan SDM Kesehatan di Indonesia
• Kebijakan terdiri dari 3 level:
• Pusat
• Provinsi
• Kabupaten/Kota
21. 3. Isu Terkini SDMK yang
berhubungan dengan
Pengembangan SDMK di Indonesia
22. Isu Terkini SDMK yang berhubungan dengan
Pengembangan SDMK di Indonesia
• Dua isu besar: isu kuantitas dan isu kualitas.
• Isu kuantitas seperti dokter spesialis. Isu kualitas seperti
perawat dan bidan.
• Jika isu SDMK dilihat pada tingkat daerah, maka isu kuantitas
dan kualitas dapat terjadi pada semua profesi. Misalnya di
daerah terpencil pedalaman Papua, maka kedua isu tersebut
masih terjadi.
23. • Isu SDMK di Indonesia, perlu memahami konteks nasional dan lokal,
dimana pada kedua tingkat tersebut, isu yang terjadi bisa berbeda.
Perlu juga diperhatikan isu masing-masing profesi, yang juga bisa
berbeda antara satu profesi dengan profesi lainnya.
• Distribusi dokter spesialis, penempatan tenaga kesehatan di DTPK
secara temporer, penilaian kinerja jabatan fungsional, insentif SDMK,
sosialisasi dan diseminasi peraturan yang berhubungan dengan
pengembangan SDMK (health workforce development), migrasi SDMK
dan penentuan rasio SDMK yang optimal, serta Pengembangan
Sistem Informasi Manajemen SDMK, adalah isu terpilih yang penting
untuk segera dipecahkan dalam beberapa tahun ke depan
24. •Penilaian kinerja SDMK, terutama yang berstatus sebagai
pegawai pemerintah adalah isu klasik yang telah lama
dibahas.
•Insentif SDMK adalah isu yang berhubungan dengan
penempatan dan retensi.
•Peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan SDMK
sangat beragam, baik jenis maupun tingkatannya.
•Data mengenai jumlah, keberadaan, kompetensi, serta
mutasi SDMK sangat sulit untuk diperoleh
26. Program Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan (di
Dinas Kesehatan dan Puskesmas)
• Program peningkatan kapabilitas dan kapasitas SDMK terdiri
dari 2 bagian, yaitu:
• Training (Pelatihan) yang fokus pada area non manajerial
• Development (Pengembangan) yang fokus pada area manajerial
• Terdapat 3 aspek yang diajarkan, baik pada pelatihan
maupun pengembangan, yaitu:
• Technical skills
• Conceptual skills
• Human relation skills
29. Kebijakan data dan informasi SDMK
• SI SDMK merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
• Data SDMK sebagian telah terintegrasi dengan data Nomor Induk
Kependudukan (NIK) yang berada dalam database Direktorat
Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri
(DUKCAPIL).
• Data SDMK baru mencakup rumah sakit dan puskesmas, namun
belum menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
• Dimanfaatkan untuk menyusun rencana kebutuhan SDMK
30. Observatori SDMK
• Berupa situs web yang diluncurkan oleh Menkes RI, dan berfungsi dari
tahun 2014-2017.
• Situs ini dikembangkan atas kerjasama dengan WHO Indonesia untuk
mendorong dibentuknya wadah atau platform bagi para pemangku
kepentingan SDMK untuk saling berinteraksi dalam memecahkan
permasalahan SDMK dengan dukungan basis data dan informasi yang valid.
• Fungsi lebih luas daripada SI SDMK yang sudah ada:
• sebagai pengumpul informasi dan data serta analisisnya,
• monitoring pasar kerja SDM kesehatan,
• penelitian dan produksi pengetahuan (knowledge production),
• pengembangan opsi rekomendasi kebijakan,
• penguatan kapasitas pembuat kebijakan
• fasilitasi dialog kebijakan pengembangan SDM kesehatan.
• Revitalisasi fungsi diperlukan dalam SI-SDMK
31. National Health Workforce Account
•Tujuan dari strategi ini adalah untuk memastikan
adanya akses terhadap pelayanan kesehatan,
akseptabilitas, cakupan layanan dan kualitas
layanan dengan jumlah dan kualitas SDMK yang
memadai dalam sistem kesehatan yang diperkuat.
33. Penutup
• Pengalaman dan kondisi nyata di lapangan (di suatu
daerah) mungkin kurang relevan dengan konsep dan
teori yang ditampilkan dalam modul ini. Situasi ini
perlu disikapi secara positif dengan mengambil
pengalaman dan pembelajaran dari daerah lain
(dengan konteks yang lebih mendekati ideal).