SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Download to read offline
1
Transformasi
Sistem Kesehatan
Indonesia
1
2
2
Mandat dari Presiden Jokowi
Vaksinasi
secepat
mungkin
untuk melindungi
masyarakat Indonesia
dari COVID-19
Mengatasi
pandemi
dengan berbagai
program dan inisiatif
untuk mengendalikan
situasi COVID-19 di
Indonesia
Transformasi
sistem kesehatan
Indonesia
untuk memajukan
masyarakat Indonesia
yang sehat dan kuat
3
3
Indonesia sedang mengalami bonus demografi
yang akan memuncak di tahun 2030
68%
Populasi Usia
Produktif1
Pertumbuhan usia produktif
sangat penting untuk
mendorong pertumbuhan
GDP/Ekonomi
1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030
Sumber: Tempo.com
Populasi Usia Non-Produktif 0 -15 tahun dan > 65 tahun
Populasi Usia Produktif 15-64 Tahun
4
Bonus demografi saja
tidak cukup, kita
perlu meningkatkan
produktivitas tenaga
kerja kita sebanyak
40% 3,0
~ 2,1
Ekspektasi
pertumbuhan
dari labour input1
Target
Pertumbuhan
PDB per tahun
~ 1,8
Pertumbuhan
level produktivitas
2011-2021 2
~8,0
~ 1,2
Peningkatan
Produktivitas
yang dibutuhkan
~ 3,9
Pertumbuhan
historis
Pertumbuhan
bonus
demografi
40%
Pertumbuhan
produktivitas yang
dibutuhkan
1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021
Sumber: BPS dan CEIC Data, McKinsey Global Institute Model
Pembangunan SDM adalah
prioritas utama untuk
pertumbuhan
-Presiden Jokowi, 2019
Dengan pertumbuhan ekonomi
8% setiap tahun, kita dapat
mencapai PDB per kapita
negara maju di tahun 2037
(12,680 USD/kapita)1001
4
Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP
Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
0
1,000
HC Spend
Income
GDP
Indonesia
2,000 HC Spend
GDP
Income
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
1,000
500
1,500
China
HC Spend
GDP
Income
2000 2005 2010 2015 2020
0 0
200
400
600
Singapore
2000 2005 2010 2015 2020
1,000
500
India
HC Spend
GDP
Income
200
400
600
0
2000 2005 2010 2015 2020
0
Thailand
HC Spend
GDP
Income
Australia
2000 2005 2010 2015 2020
0
200
400
600
HC Spend
GDP
Income
5
0
20
40
60
80
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0
Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin
peningkatan usia harapan hidup masyarakat
Sumber: WHO, Bank Dunia 6
Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam US$ (2019)
pola ideal
pola yang perlu dihindari
Amerika Serikat
78,5 tahun,
$10.921/kapita
Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
Kuba
77,7 tahun,
$1.031/kapita
Jepang
84,2 tahun;
$4.360/kapita
Angka harapan hidup (2019)
7
Kita memiliki peran
yang penting untuk
memastikan bahwa
generasi berikutnya
sehat, berpendidikan,
dan produktif
7
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
8
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan
kesehatan reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
6
kategori
utama
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye,
dan membangun
gerakan,
menggunakan
platform digital dan
tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di
seluruh Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia, skrining
stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Revitaliasi network
dan standardisasi
layanan di
Puskesmas,
Posyandu, dan
kunjungan rumah
Transformasi layanan
rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
sekunder & tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur,
jejaring pengampuan
6 layanan unggulan,
kemitraan dengan
world’s top healthcare
centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis
lab, tenaga
cadangan tanggap
darurat, table top
exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam negeri
14 vaksin rutin, top 10
obat, top 10 alkes by
volume & by value.
5 6
a b c d a b
a b
Teknologi informasi Bioteknologi
9
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat
Pilar 1
33
10
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
Tingkatan kelembagaan
Rumah Sakit
Puskesmas
Posyandu Prima
Kegiatan Posyandu
Kunjungan Rumah
Target jangkauan
514 Kabupaten /
Kota
7,230 Kecamatan
~85,000 Desa /
Kelurahan
~300,000 Dusun /
RT/RW
~273.5 juta
penduduk
LABORATORIUM REGIONAL
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
4
LABKESDA PROVINSI
Labkesda Prov & Eks Loka Litbangekes
3
LABORATORIUM NASIONAL
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati
5
LABORATORIUM PUSKESMAS
1
LABKESDA KAB/KOTA
2
Jumlah lab
saat ini
1
25
28
234
10.292
11
Standar paket layanan kesehatan primer
untuk memenuhi kebutuhan tiap klaster
siklus hidup secara menyeluruh
Optimalisasi edukasi dan
pemantauan kesehatan
masyarakat melalui
penjangkauan komunitas,
termasuk kunjungan rumah.
2
Standardisasi layanan sesuai
kebutuhan masing-masing
siklus hidup (people centered)
1
Penguatan upaya preventif
dengan pemberian layanan
yang komprehensif.
3
12
Penguatan jejaring labkesmas tiap tingkatan
untuk diagnostik dan surveilans Standardisasi dan integrasi fungsi
dan layanan labkesmas untuk tiap
tingkatan sesuai dengan pedoman
WHO
1
Penguatan surveilans penyakit dan
diagnostik:
• Jejaring laboratorium untuk
diagnostik penyakit menular dan
tidak menular. Deteksi dini penyakit
potensi wabah
• Surveilans aktif kondisi lingkungan
dan keamanan pangan
• Mendukung kebijakan berbasis bukti
2
Pengelolaan biorepository terhadap
spesies penyebab penyakit serta
jejaring kerja sama internasional
3
13
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer
Imunisasi rutin:
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR,
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV,
PCV, Rotavirus
Kanker Serviks merupakan satu-
satunya kanker yang bisa dicegah
dengan imunisasi Human
Papillomavirus (HPV)
Pneumonia dan diare merupakan
2 dari 5 penyebab tertinggi
kematian balita di Indonesia* yang
dapat dicegah dengan imunisasi
(PCV dan Rotavirus)
Perluasan deteksi dini
Screening penyakit penyebab
kematian tertinggi di setiap sasaran
usia:
• Hipotiroid kongenital
• Thalasemia
• Anemia
• Stroke
• Serangan jantung
• Hipertensi
• Penyakit paru obstruksi kronik
• Tuberkulosis
• Kanker paru
• Hepatitis
• Diabetes
• Kanker payudara
• Kanker serviks
• Kanker usus
Peningkatan kesehatan ibu
dan anak
Pemantauan tumbuh kembang anak
di Posyandu dengan alat
antropometri terstandar
Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
USG dengan dokter pada trimester 1
dan 3
14
Penguatan peran kader
sebagai agen dan aktivis
pemberdayaan kesehatan
masyarakat di
lingkungannya
Penguatan kampanye-
kampanye dan gerakan-
gerakan, terutama untuk
program prioritas secara
mandiri maupun melalui
kerja sama dengan civil
society organization
Penggunaan platform
digital dan Tokoh
masyarakat untuk
menjangkau masyarakat
secara luas
Edukasi kesehatan sebagai upaya promotif
5 kader per Posyandu untuk
~300,000 Posyandu yang dilatih
dan dipantau secara standar
Kerja sama untuk kampanye
kesehatan bayi dan balita
Berbagai platform dan media akan
digunakan untuk menjangkau
masyarakat bekerja sama dengan
tokoh masyarakat
15
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik
Pilar 2
15
16
Strategi Transformasi Layanan Rujukan
Perbaikan mutu layanan
• Perbaikan kualitas layanan RS di
Indonesia
• Meliputi perbaikan layanan medis dan
hospitality layanan RS
• Bekerja sama dengan RS luar negeri
untuk knowledge and technology
transfer
• Meningkatkan kemampuan
manajemen keuangan RS BLU
Peningkatan akses layanan
• Peningkatan jejaring RS rujukan terutama
untuk pelayanan 9 penyakit prioritas
(terutama akses layanan jantung, kanker,
stroke dan ginjal ada di semua provinsi)
• Pengembangan fasilitas pelayanan rujukan
di daerah terpencil
17
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi
selama 10 tahun terakhir
Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
beban pembiayaan besar
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)
Sumber: BPJS Kesehatan, 2020
18
Transformasi
Layanan Jantung
Nasional
Contoh
18
~50,000 anak
dengan Penyakit
Jantung Bawaan (PJB)
tidak tertangani
4-12 bulan
Waktu tunggu antri
operasi
Permasalahan…
19
Pemerataan layanan rujukan melalui
optimalisasi 54 RS jejaring kardiovaskular nasional
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2024 dan
100% sebelum 2026
Meningkatkan ketersediaan dan
cakupan layanan RS rujukan untuk
penyakit jantung dengan visi:
• 34 provinsi: mampu cathlab &
bedah jantung terbuka
• 514 kab/kota: mampu cathlab
2022 2024 2027
50% 100%
Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional
Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus
9
Ketersediaan dan kebutuhan SDM di 20 lokus prioritas
Dibutuhkan 7 Cathlab dan penambahan 274 SDM Nakes untuk pelayanan kardiovaskular nasional
Provinsi RS
CATH SpBTKV Anestesi Intensivis
Perfusionis Scrrub Ners
LAB Ada Kebutuhan KV Post Op Anestesi ICU
Jambi RSUD Raden Mattaher √ 2 1 1 2 2 1 5
Bengkulu RSUD M Yunus √ 2 1 1 2 2 1 5
Lampung RSUD Abdul Muluk √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Bangka Belitung RSUD Soekarno √ 2 1 1 2 2 1 5
Kep Riau RSU Raja Ahmad T
abib √ 2 1 1 2 2 1 5
Banten RSUD Kab Tangerang X 1 1 1 1 2 2 1 5
NTB RSUD Prov NTB √ 1 1 1 1 2 2 1 5
NTT RSUD Prof Johanes X 2 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Barat RSUD Soedarso √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Tengah RSUD Doris Sylvanus √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Selatan RSUD Ulin √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Utara RSUD Tarakan √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tengah RSUD Undata √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tenggara RSUD Bahtera Mas √ 2 1 1 2 2 1 5
Gorontalo RSUD Prof Aloei Saboe X 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Barat RSUD Mamuju X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku RSUP Leimena X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku Utara RSUD Chasan Boesoirie X 2 1 1 2 2 1 5
Papua RSUD DOk II Jayapura √ 2 1 1 2 2 1 5
Papua Barat RSUD Kab. Sorong X
TOTAL Kebutuhan 6 34 20 20 40 40 20 100 10
Perawat Perawat
22
Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui
kerja sama dengan institusi global
Program sister hospital dengan RS
luar negeri
pelayanan, pendidikan, & penelitian
Kanker
Target penerapan Sister Hospital
2022
12
RS Vertikal
2023
24
RS Vertikal
2024
36
RS Vertikal
DM, ginjal, & hati
Kesehatan Ibu &
anak
22
23
Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan
Pilar 3
23
24
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
24
3. Hep B
4. Rotavirus
Insulin
2023
2022
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC
Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based
Produksi produk biologi dan derivat plasma
2024 2025
1. Candesartan
2. Bisoprolol
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
1. Measles
2. Rubella
3. Rotavirus
4. TBC
Derivat Plasma (Albumin,
IVIg, F-VIII), m-Ab
(Adalimumab,
Rituximab, PD-1), R-
Insulin
m-Ab (Tocilizumab),
HyFC-EPO
TKDN Alkes
1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)
m-RNA vaccine
Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral
3. Amlodipine
4. Lansoprazole
5. Cefixime
6. Ceftriaxone
Viral vector vaccine
EPO, Insulin, m-Ab
(Bevacizumab), Stem
Cell
Obat
Vaksin
Alat Kesehatan
Respon Darurat
Mulai kerja sama
Pelatihan dan
sertifikasi
Tim Emergency
Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih;
7. IPV
8. JE
5. HPV
6. PCV
25
a
b
c
Seed vaccine
Ready to use vaccine
Bulk vaccine
Pengadaan vaksin COVID-
19 akan diprioritaskan untuk
vaksin produksi lokal yang
dikembangkan dari RnD dan
Upstream to Downstream.
Vaksin COVID-19
Vaksin program untuk imunisasi rutin (14 antigen)
Produksi domestik 10 jenis vaksin (14 antigen) termasuk Japanese
Encephalitis (JE), Human Papillomavirus (HPV), Pneumococcal
Conjugate Vaccine (PCV), & Rotavirus
Teknologi Vaksin
Virus Vaccines
Protein based Nucleic-acid based
Viral-vector based
Pengembangan industri vaksin domestik viral-vector
(adenovirus) & nucleic acid-based (mRNA, DNA) technology
Dikuasai Indonesia
Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin dan
vaksin platform (teknologi) terbaru
25
26
Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar,
saat ini baru 4 obat yang bahan
bakunya diproduksi dalam negeri
1,50
1,34
1,37
1,09
0,68
1,07
0,88
0,59
0,67
0,63
1,46
1,59
1,22
1,21
1,09
0,89
0,77
0,74
0,70
0,65
1,52
1,59
1,32
1,19
1,14
0,98
0,79
0,91
0,75
0,66
1,30
0,94
0,89
0,96
1,01
0,78
0,80
0,96
0,78
0,63
Paracetamol
Clopidogrel
Cefixime
Amlodipine
Candesarta…
Ceftriaxone
Omeprazole
Bisoprolol
Lansoprazole
Atorvastatin 2017 2018 2019 2020
Total Rp dalam 4 tahun (Tn)
Secara paralel, Kemenkes juga mendukung
kegiatan pengembangan dan produksi dalam
negeri bahan baku lainnya melalui skema B2B
Telah diproduksi Dalam pengembangan
Antikolesterol
Simvastatin
Rosuvastatin
Antivirus
Entecavir
Remdesivir
Antiretroviral
Efavirens
Lamivudin
Zidovudin
Tenofovir
Antihipertensi
Valsartan
Telmisartan
Antidiabetes
Glimepiride
Antipsikotik
Risperidone
Antiinflamasi
Meloxicam
Antibiotik
Rifampicin
PPI
Pantoprazol
Diproduksi lokal
Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10
molekul obat konsumsi terbesar
5.78
5.46
4.80
4.45
3.92
3.72
3.23
3.19
2.89
2.58
26
27
Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor
Sumber: LKPP e-Catalogue 2019-2020
No By Volume By Value
1 Alat suntik / Piston syringe
Continuous ventilator (non invasive dan
invasive/ICU)
2
Infus set, termasuk three way slang, three way stop
cock / Intravascular administration set
Pasien monitor / Cardiac monitor (including
cardiotachometer and rate alarm)
3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system
4 IV kateter / Intravascular catheter
Endoskopi dan aksesori / Endoscope and
accessories
5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system
6
Wadah penyimpanan dan transport spesimen /
Specimen transport and storage container
Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed
7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device
8 Kapas alkohol / Alcohol swab Alat suntik / Piston syringe
9
Alat pengumpul sampel darah / Blood specimen
collection device
Sinar X konvensional, pesawat rontgen untuk
penggunaan umum / Stationary x-ray system
10
Masker medis, masker bedah, coverall, surgical
gown, shoe cover, cap, medical goggles / Surgical
apparel
USG / Ultrasonic pulsed doppler imaging system
Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi
Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes
by volume dan by value
28
Kebijakan untuk mendorong ketahanan kefarmasian dan
alat kesehatan
Penelitian dan
Pengembangan
• Intervensi insentif dan disinsentif
industri farmasi dan alat kesehatan
• Simplikasi perizinan
• Fasilitasi pengujian performance
dan kehandalan alat kesehatan
• Task force pengembangan
ekosistem R&D
• Fasilitasi transfer teknologi
• Fasilitasi uji klinik vaksin
(khususnya Vaksin Merah Putih)
• Fasilitasi uji klinik alat kesehatan
• Fasilitasi change source bahan
baku obat (BBO)
• Substitusi produk impor: jika produk
dalam negeri yang bisa memenuhi
kebutuhan nasional, maka akan
dilakukan freeze (turun tayang)
produk impor.
• Implementasi Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) menjadi
pilihan utama dalam pengadaan
barang dan jasa, untuk obat
dengan mengutamakan bahan
baku produksi dalam negeri, untuk
alkes setelah ditetapkan aturan
perhitungan TKDN
• Implementasi peningkatan
penggunaaan produk dalam negeri
(P3DN) utamanya di rumah sakit
pemerintah, daerah, juga swasta
Produksi Jaminan Pasar
29
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan
ketika terjadi krisis
Registrasi tenaga cadangan
Pelatihan tenaga cadangan
Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan ketika
terjadi krisis kesehatan
Sebelum
Krisis
Kesehatan
Saat
Krisis
Kesehatan
Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan.
(contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja).
Pelatihan diberikan untuk dapat memperlengkapi para tenaga
cadangan dengan keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis
kesehatan (contoh: memberikan bantuan dasar hidup,
melakukan triase).
Koordinasi dan mobilisasi pada skala kabupaten/kota, provinsi,
maupun nasional harus dapat dilakukan dengan cepat ketika
terjadi krisis kesehatan.
30
Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau
Pilar 4
30
31
6 transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan
yang cukup, adil, efektif dan efisien (1/2)
2. Menjaga ketercukupan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN):
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah layanan JKN seperti sectio cesaria dan gastroenteritis
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta
dan harga layak (keekonomian)
3. Peningkatan manfaat promotif preventif melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Standar
Pelayanan Minimum yang memberikan daya ungkit dalam pengendalian penyakit katastrofik:
• Penambahan antigen imunisasi & perluasan cakupan
• Penambahan layanan pemeriksaan kehamilan menjadi 6 kali plus USG dengan dokter
• Screening stunting & penyakit penyebab kematian tertinggi
1. Percepatan produksi National Health Account (NHA)
• Mempercepat produksi dari NHA T-2 menjadi NHA T-1 agar dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan kebijakan pembiayaan kesehatan berbasis bukti
32
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang
cukup, adil, efektif dan efisien (2/2)
5. Peningkatan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (JKN dan Asuransi Kesehatan
Swasta)
• Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas perawatan & rawat jalan eksekutif
(coordination of benefit)
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya pada pelayanan yang dijamin dengan
kategori berpotensi moral hazard (cost sharing)
6. Health Technology Assessment (HTA)
Mendukung peningkatan penerapan health technology assessment (HTA) melalui analisis ekonomika
kesehatan berbasis bukti untuk layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien
4. Insentif berbasis kinerja
• Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kepada tenaga kerja kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7.5% dari Biaya Operasional Kesehatan
Puskesmas 2022 dan 15% dari BOK Puskesmas 2023.
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih
efektif, efisien dan berbasis kinerja
33
SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia
Pilar 5
33
34
0,68
Dokter* per
1,000 populasi
6%
Rata-rata
Asia 20
1,2
Rata-rata
OECD
3,2
Sumber:
Kemenkes, 2022
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
34
* Termasuk spesialis
Puskesmas belum
memiliki dokter1
52%
Puskesmas belum
lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
42%
RSUD kab/kota belum
terpenuhi dengan 7 jenis
dokter spesialis2
Standar WHO
1
1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Ahli Lab, dan Gizi
2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik
3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersediannya tenaga kesehatan
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Dokter (80%), A Dokter (100%), A Needs (1:1000)
Skenario Penyediaan Dokter
ü penambahan rasio 2x
ü Penambahan dosen 1,5x
Jumlah lulusan 3x
(Dengan proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia hingga tahun 2031, dengan atrisi, penyerapan lulusan
80% dan 100%, dan penambahan 3 prodi FK baru)
Penambahan kuota
dokter dengan
penambahan rasio
2x dan
penambahan dosen
1,5x, dengan
pengurangan atrisi,
penyerapan lulusan
di fasyankes 80%
dan 100%, maka
akan terpenuhi
dalam waktu 10
tahun (100%) dan
12 tahun (80%).
36
Provinsi
Jumlah
Dokter
Rasio 1:1.000
(Proyeksi Penduduk Th.2031)
Existing Intervensi Redistribusi Wahana
Kekurangan Kelebihan Prodi FK Dosen RSP Lulusan/ tahun
Lulusan dengan
intervensi ratio 2x
dan dosen 1,5x
Dosen 1,5x
RS Wahana
Pendidikan
RS Wahana
Pendidikan
Lulusan
Aceh 2.496 3.798 3 298 8 441 1.323 447 24 12 653
Sumatera Utara 5.176 10.661 6 579 15 1.098 3.294 869 45 42 2.200
Riau 2.955 5.834 2 229 10 271 813 344 30 41 2.165
Jambi 1.225 2.956 1 80 3 114 342 120 9 12 619
Kep Bangka Belitung 617 1.197 - - - 50 75 30 3 9 447
Kep Riau 1.219 1.605 1 40 2 148 444 60 6 6 309
Sumatera Barat 2.234 3.771 2 274 9 412 1.236 411 27 22 1.134
DKI Jakarta 12.575 1.226 12 1.570 43 1.924 5.772 2.355 129 53 2.010
Banten 4.546 10.831 2 204 12 185 555 306 36 72 2.730
Nusa Tenggara Timur 1.231 5.257 1 40 3 57 171 60 9 29 1.092
Lampung 1.966 7.089 2 338 6 290 870 507 18 24 918
Sumatera Selatan 2.591 6.814 2 183 9 300 900 275 27 33 1.266
Bengkulu 645 1.640 1 50 1 40 120 75 3 10 372
DI Yogyakarta 3.395 853 4 696 38 628 1.884 1.044 114 5 88
Kalimantan Barat 1.136 4.587 1 57 5 72 216 86 15 41 690
Kalimantan Timur 2.013 2.685 1 81 5 47 141 122 15 41 690
Kalimantan Selatan 1.294 3.563 1 48 6 125 375 72 18 44 734
Kalimantan Tengah 764 2.556 1 133 1 46 138 200 3 30 493
Kalimantan Utara 337 550 - - - - 75 30 3 7 110
Jawa Barat 14.043 41.578 8 720 23 589 1.767 1.080 69 95 2.398
Bali 4.207 591 3 404 14 325 975 606 42 3 66
Jawa Tengah 10.457 26.416 9 810 42 1.131 3.393 1.215 126 127 3.325
Nusa Tenggara Barat 1.229 4.392 2 213 9 166 498 320 27 34 844
Sulawesi Tenggara 702 2.581 1 44 6 154 462 66 18 21 595
Sulawesi Tengah 830 2.684 2 128 7 151 453 192 21 27 782
Sulawesi Selatan 3.375 6.188 5 608 19 542 1.626 912 57 27 1.061
Sulawesi Utara 1.887 821 1 231 2 148 444 347 6 - -
Gorontalo 372 1.011 1 23 1 - 75 35 3 13 372
Sulawesi Barat 249 1.422 - - - - 75 30 3 9 261
Jawa Timur 13.166 27.954 13 1599 60 1233 3.699 2.399 180 223 5.549
Maluku 725 1.405 1 51 4 82 246 77 12 18 366
Maluku Utara 423 1.098 1 37 6 - 75 56 18 27 549
Papua 911 3.072 1 62 1 189 567 93 3 5 102
Papua Barat 485 736 1 22 3 - 75 33 9 14 285
101.476 198.194 1.226 92 9.852 373 10.958 34.174 14.868 1.128 1.128 34.174
Pemetaan kebutuhan dokter dengan target penyediaan 10 tahun (proyeksi penduduk th.2031)
3
Target rasio dokter spesialis:populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah daripada
rasio saat ini di negara maju; WHO tidak menentukan standar
0.010
0.053 0.063 0.056
Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah
Anestesi dan Terapi
Intensif
Ilmu Bedah Umum
0.020
0.197 0.226
0.094
0.020
0.114
0.002
0.176
0.030
0.076
0.176
Ilmu Kesehatan Anak
Saraf/ Neurologi
Obstetri Ginekologi
0.030
0.138
0.089 0.101
Ilmu Penyakit Dalam
0.010
0.024 0.030
0.021
0.030
0.095 0.079 0.065
Source: Riset oleh Tim Kerja dari berbagai sumber
n.a
Rasio per 1.000 penduduk
Target rasio Rasio saat ini
Kebutuhan dokter spesialis mengikuti laju
pertumbuhan penduduk:
• Berdasarkan estimasi BPS hingga 2035;
selanjutnya 0.65% per tahun
Jumlah kumulatif spesialis tiap tahun
bergantung pada atrisi, kuota mahasiswa,
dan lama pendidikan
• Atrisi 1.5%1 per tahun
• Kuota mahasiswa bergantung pada rasio D:M
• Penambahan kuota baru baru berdampak di
akhir durasi pendidikan
2
Asumsi kebutuhan dan
jumlah kumulatif spesialis
1
Jumlah kumulatif dokter spesialis per tahun harus meningkat seiring laju
pertumbuhan penduduk dan memperhitungkan atrisi
2.796
2.897
2.768
2.822
2.848
2.873
1,486 1,641 1,794 1,944 2,092
2,653
180 180 180 180 180
421
421
180
24 25 26 2027
Tambahan lulusan dgn kuota saat ini
Tambahan lulusan dgn kuota baru
Kebutuhan spesialis Jumlah spesialis tahun sebelumnya dgn atrisi 1,5%
1.666 1.821
1.974 2.124
2.693
3.254
Estimasi jumlah kumulatif spesialis
xx
2022 23
1. Berdasarkan asumsi Badan Kepegawaian Nasional atas retirement seseorang - meninggal dunia dan pensiun
Ilustrasi untuk spesialis jantung
Kebutuhan spesialis jantung nasional, spesialis
Jumlah kumulatif spesialis jantung nasional, spesialis
Penambahan dari kuota baru hanya berdampak mulai
tahun ke-4 karena durasi pendidikan spesialis jantung
38
Kebutuhan Nasional: Peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen
2x lipat mempercepat pemenuhan dokter spesialis hingga 3-4x lipat
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan nasional
Program spesialis
Kekurangan
SDM untuk
kebutuhan
nasional 2022
Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun
Saat ini
Baru (1:5, dosen
2x lipat) Saat ini
Baru (1:5,
dosen 2x
lipat)
Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah
1.282 180 601 11 5
Saraf/ Neurologi 617 149 498 7 4
Obstetri Ginekologi 3.210 234 782 36 8
Ilmu Kesehatan Anak 3.662 259 865 26 8
Ilmu Penyakit Dalam 2.581 280 935 23 6
Ilmu Bedah 2.378 245 818 17 6
Anestesi dan Terapi Intensif 2.476 199 665 24 7
Radiologi 838 117 391 13 5
Patologi Klinik 977 109 364 18 6
Takeaways
Gap tertinggi:
• Obstetri Ginekologi
• Ilmu Kesehatan Anak
• Ilmu Penyakit Dalam
Pemenuhan kekurangan
ketiga spesialis dengan gap
tertinggi dapat dipercepat
hingga ~4 kali lipat.
Catatan:
Jangka pemenuhan target
spesialis memperhitungkan:
• Laju pertumbuhan penduduk
• Atrisi (pensiun atau
meninggal)
• Durasi pendidikan
xx Top 3 kekurangan spesialis
39
Kebutuhan RS Rujukan: Kekurangan dokter spesialis di RS Rujukan
secara umum sudah dapat terpenuhi dengan strategi saat ini
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan RS Rujukan
Program spesialis
Kekurangan
SDM untuk
kebutuhan RS
rujukan
Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun
Saat ini
Baru (1:5, dosen
2x lipat) Saat ini
Baru (1:5,
dosen 2x
lipat)
Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah
714 180 601 4 4
Saraf/ Neurologi 169 149 498 2 2
Obstetri Ginekologi 57 234 782 1 1
Ilmu Kesehatan Anak 59 259 865 1 1
Ilmu Penyakit Dalam 76 280 935 1 1
Ilmu Bedah 51 245 818 1 1
Anestesi dan Terapi Intensif 98 199 665 1 1
Radiologi 109 117 391 1 1
Patologi Klinik 452 109 364 5 4
Takeaways
Gap tertinggi:
• Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah
• Patologi klinik
• Saraf/ Neurologi
Kekurangan dokter spesialis
di RS Rujukan dapat
terpenuhi dengan strategi
saat ini
• Kecuali untuk Patologi Klinik
Catatan:
Perlu diperhatikan:
• Pemerataan dokter sesuai
dengan desain RS Rujukan
xx Top 3 kekurangan spesialis
40
Peningkatan kuota spesialis menjadi ~3.3x lipat dilakukan dengan
menaikkan rasio D:M menjadi 1:5 dan menambah kuota dosen 2x lipat
Rasio D:M
Jumlah dosen
untuk seluruh
mahasiswa
spesialis 2x lipat
Saat ini Model baru
1:3 1:5
134 2x
3.3x
Ilustrasi penambahan kelulusan spesialis jantung
Peningkatan kuota dengan peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen 2x lipat
Intervensi
Dampak kepada jumlah
kelulusan spesialis jantung/ tahun
Dari Menjadi
180 301
268 301 601
41
42
Peningkatan jumlah
nakes
Pemerataan nakes Peningkatan mutu nakes
Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia
Penambahan prodi spesialis 9
penyakit prioritas (seperti
anestesi, bedah, dan jantung),
termasuk di FK swasta
Implementasi Academic Health
System untuk memperbanyak
wahana pendidikan
kedokteran di fasyankes
Pendayagunaan tenaga
kesehatan WNA sebagai
bagian dari investasi
Penempatan tenaga
kesehatan penerima 10.000+
beasiswa hingga tahun 2024
sesuai lokus rekomendasi
Kemenkes
Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes
Kemudahan regulasi diaspora
kesehatan WNI lulusan luar
negeri untuk mendukung
ketersediaan tenaga kesehatan
Beasiswa fellowship untuk
meningkatkan kompetensi
spesialistik tenaga kesehatan
Pelatihan kesehatan dalam
rangka peningkatan dan
pemantapan kompetensi
Transfer ilmu dan teknologi
diaspora dengan nakes
puskesmas dan RS pemerintah
43
Skema Academic Health System
dalam upaya pemenuhan dan
pemerataan tenaga kesehatan
Fakultas
Kedokteran
RS Pendidikan
RS Pusat RS
Khusus
RS
Daerah
RS
Swasta
Faskes
Lain
Peningkatan layanan kesehatan dengan
perluasan cakupan wahana pendidikan, dan
peningkatan produksi tenaga kesehatan
Konsep pengampuan dan sharing knowledge
(keilmuan) lintas daerah.
Perluasan cakupan layanan pada daerah
prioritas yang DTPK dan DBK
Pemenuhan spesialis pada pelayanan
rujukan akan berfokus pada 9 penyakit
katastrofik
Dokter memenuhi kebutuhan pelayanan
dalam upaya pemenuhan universal
health coverage
43
44
Mendayagunakan tenaga
kesehatan diaspora
42
37
24
17
15
5 5 5 4 3 3 2 1
A
n
a
k
O
b
g
y
n
P
e
n
y
D
a
l
a
m
D
e
r
m
a
t
o
l
o
g
i
-
…
A
n
e
s
t
e
s
i
o
l
o
g
i
B
T
K
V
R
a
d
i
o
l
o
g
i
J
P
D
N
e
u
r
o
l
o
g
i
B
e
d
a
h
P
l
a
s
t
i
k
O
r
t
o
p
e
d
i
M
a
t
a
B
e
d
a
h
Berbasis rumah sakit
Proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar
negeri dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan/
rumah sakit
Insentif
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja
di rumah sakit selama masa adaptasi berhak
mendapatkan insentif
Proses adaptasi lulusan luar negeri
Pengajuan adaptasi:
1. Verifikasi dokumen
2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
3. Pembekalan
Penerbitan sertifikat:
1. Sertifikat kompetensi adaptasi
2. STR Adaptasi
Pelaksanaan Adaptasi:
1. Dilaksanakan pada RS Pemerintah Pusat,
Pemda, & RS lain yang ditetapkan oleh Menteri
2. Durasi 2 tahun (tahun ke-2 boleh praktek
tambahan)
Penerbitan sertifikat:
1. Sertifikat kompetensi
2. STR dokter spesialis
Pra
Adaptasi
Adaptasi
Pasca
Adaptasi
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah
didayagunakan (2016-2021)
45
Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat
Pilar 6
45
46
Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua
data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan
rekomendasi kesehatan personal
>93M pengguna: >8M DAU
Keuntungan
dari agregasi
data
kesehatan
Ÿ Kita dapat melihat
intervensi mana saja yang
sukses ataupun gagal
Ÿ Kita dapat melakukan
intervensi cepat saat krisis
Pelayanan &
penggunaan obat
Sistem
Kewaspadaan Dini
Tracing & testing
Electronic Personal
Health Record
Integrasi
Layanan
Telemedisin
Profil Medikasi
Resume Medis
Rujukan
Okupansi tempat
tidur rumah sakit
Personalized
education
46
47
ASIK - Platform Integrasi Layanan tenaga kesehatan & Kader
Platform ASIK (Aplikasi Sehat
Indonesiaku) adalah aplikasi
terpusat yang digunakan untuk
memasukkan data, memantau
perkembangan pasien untuk
seluruh tenaga kesehatan di
layanan primer.
Platform ini dibagi menjadi dua:
Ÿ Aplikasi Android: digunakan oleh tenaga kesehatan
dan kader untuk pencatatan data program upaya
kesehatan masyarakat (kesehatan ibu & anak,
surveilans penyakit menular, penapisan penyakit tidak
menular) serta program Posyandu.
Ÿ Berbasis web: digunakan oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas selain untuk pencatatan kesehatan
individu, juga digunakan untuk pelaporan untuk
Dinkes atau Kemenkes
Sistem yg tergantikan/digabung:
a) Kesehatan Ibu & Anak: e-PPGBM, e-Kohort, MPDN
b) Penyakit Tidak Menular: SIPTM, SITKO, SIGALIH
c) Penyakit Menular: SITB, SIHA, SIHEPI, SIARVI, SISMAL,
SILANTOR
d) Lainnya: PI-SPK, SKDR, STBM, SIKELIM, HSP, SINKARKES,
SISKOHATKES
48
Layanan telemedisin dimulai
saat pandemi COVID-19
Dan berhasil menjangkau…
1,075,413
Pasien menerima WA
Terdapat
1,215,661
Data Pasien Positif
Jabodetabek, Jawa Bali
421,211
Melakukan Triase
39%
Pasien menghubungi
layanan Telemedisin
397,851
Menerima e-resep
94%
melakukan tebus resep
374,874
Resep diproses KFA & SC
90%
merupakan Paket B
373,788
Paket Obat Diterima
pasien
75% berdomisili di
Jabodetabek
*Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & Antigen
Ÿ Layanan telemedisin dibentuk untuk
mengurangi beban rumah sakit saat COVID-19
Ÿ Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19
karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk
berobat atau mendapatkan layanan
kesehatan
48
49
Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi
Pilar 6
49
Tiga proyek ilmiah revolusioner dari waktu ke waktu
50
Evolusi teknologi genomic sequencing
Biaya genomic sequencing per genom manusia semakin murah dan efisien
Source: BGI
Visi Biomedical Genome Based Science-Initiative (BGS-I)
• Membawa Indonesia ke era precision medicine
Meningkatkan diagnosis dan terapi
untuk penyakit signifikan di Indonesia
Ÿ Tuberkulosis
Ÿ Diabetes (<45 tahun)
Ÿ Kanker payudara & kolorektal
Ÿ Stroke
Ÿ PAH
Ÿ DMD
Ÿ Psoriasis
Penyakit Prioritas
Biobank +
Registry
Rekam medis elektronik
Informasi Demografis
Informasi Program Klinis
Informasi Program Omics
Integrasi Data
Genomics
Transcriptomics
Proteomics
Metabolomics
Multi-Omics
BIOINFORMATI
CS & DATA
SCIENCE
1. Invest in Korea document, projected to 2021 from 2016 market size with 1,6% CAGR
2. Ibis World Statistics
53
Kami pun akan
mengubah cara
kerja kami untuk
transformasi
kesehatan Indonesia
53
54
Kemenkes melakukan transformasi internal untuk
menciptakan dampak yang lebih baik dan cepat
1 2 3
Berorientasi
Dampak
Budaya kerja
efektif
Digitalisasi
Kemenkes
Ÿ Enam pilar akan diturunkan
menjadi KPI Kelompok dan
Individu
Ÿ Tunjangan kinerja akan
dihubungkan dengan hasil
kerja.
Ÿ Pemantauan secara reguler
dari perkembangan setiap
inisiatif
Ÿ Meningkatkan kecepatan
kerja dengan mendorong
kerja berbasis tim yang lebih
lintas fungsi
Ÿ Proses iterasi dengan test and
learn mindset untuk
mencapai hasil dengan lebih
cepat
Ÿ Promosi nilai BerAKHLAK
Ÿ Digitalisasi proses kerja untuk
transparansi pencapaian KPI
dan memberikan umpan
balik terkait intervensi yang
dilakukan.
54
55
Pemerintah dan civil society
organization perlu terus berkolaborasi
dalam mewujudkan gerakan masyarakat sehat
Pilar 1
Kampanye pola hidup sehat & gizi seimbang
1. Remaja putri: minum tablet tambah darah (TTD)
2. Ibu hamil:
• ANC 6x, dengan dokter sedikitnya 2X,
• Bumil anemia/ hipertensi/komplikasi
bersalinnya di rumah sakit
• Bumil minum TTD
3. Bayi (0-6 bln):
• Imunisasi
• ASI eksklusif
• Bayi lahir prematur, berat rendah,
perawatannya dengan dokter
4. Balita: Imunisasi, konsumsi protein hewani,
pemantauan pertumbuhan & perkembangan di
Posyandu
5. Anak: Imunisasi
6. Masyarakat umum: deteksi dini penyakit,
olahraga, konsumsi gizi seimbang
Pilar 3
Mendukung Penggunaan Produk
Dalam Negeri (P3DN) / Gerakan
Nasional Bangga Buatan Indonesia
(BBI) khususnya sediaan farmasi dan
alat kesehatan.
Pilar 4
Mendukung proses pemantauan
penyelenggaran JKN & program-
program Pemerintah di bidang
kesehatan bagi masyarakat
Indonesia.
56
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat
56
57

More Related Content

What's hot

Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatanAgus Candra
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiMuh Saleh
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Mimi S Munadi
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfRizkaDana
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)Esa Muktiaji
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiLutfi Imansari
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroPenyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroDela Aristi
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 

What's hot (20)

Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
Kak germas
Kak germasKak germas
Kak germas
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroPenyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 

Similar to Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf

Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxHanggaraKiran
 
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptxKEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptxAniePengenMakmoersel
 
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxBLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxDoniPratama25
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxZigBgmiress
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfayusthea1
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanArifKhoiri
 
1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docx1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docxwiwiefarida
 
1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdf
1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdf1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdf
1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdfwiwi411689
 
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptxDwianaJatiSetiaji
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxVeniceaprilia
 
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptxheni292343
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanBidangTFBBPKCiloto
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasShintahamidah05
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasSitiDhiniFatonah01
 

Similar to Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf (20)

Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
 
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptxKEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
 
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxBLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
 
1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docx1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docx
 
1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdf
1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdf1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdf
1. ic_Transformasi Layanan Rujukan_PERSI Bali_17052022.pptx.pdf
 
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
 
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 

More from Muh Saleh

Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaMuh Saleh
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfMuh Saleh
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Muh Saleh
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxMuh Saleh
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Muh Saleh
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025Muh Saleh
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Muh Saleh
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfMuh Saleh
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfMuh Saleh
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...Muh Saleh
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaMuh Saleh
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Muh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarMuh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahMuh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten MamasaIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten MamasaMuh Saleh
 
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Muh Saleh
 

More from Muh Saleh (20)

Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten MamasaIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
 
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (9)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf

  • 2. 2 2 Mandat dari Presiden Jokowi Vaksinasi secepat mungkin untuk melindungi masyarakat Indonesia dari COVID-19 Mengatasi pandemi dengan berbagai program dan inisiatif untuk mengendalikan situasi COVID-19 di Indonesia Transformasi sistem kesehatan Indonesia untuk memajukan masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat
  • 3. 3 3 Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang akan memuncak di tahun 2030 68% Populasi Usia Produktif1 Pertumbuhan usia produktif sangat penting untuk mendorong pertumbuhan GDP/Ekonomi 1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030 Sumber: Tempo.com Populasi Usia Non-Produktif 0 -15 tahun dan > 65 tahun Populasi Usia Produktif 15-64 Tahun
  • 4. 4 Bonus demografi saja tidak cukup, kita perlu meningkatkan produktivitas tenaga kerja kita sebanyak 40% 3,0 ~ 2,1 Ekspektasi pertumbuhan dari labour input1 Target Pertumbuhan PDB per tahun ~ 1,8 Pertumbuhan level produktivitas 2011-2021 2 ~8,0 ~ 1,2 Peningkatan Produktivitas yang dibutuhkan ~ 3,9 Pertumbuhan historis Pertumbuhan bonus demografi 40% Pertumbuhan produktivitas yang dibutuhkan 1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta 2. BPS and CEIC Data 2011- 2021 Sumber: BPS dan CEIC Data, McKinsey Global Institute Model Pembangunan SDM adalah prioritas utama untuk pertumbuhan -Presiden Jokowi, 2019 Dengan pertumbuhan ekonomi 8% setiap tahun, kita dapat mencapai PDB per kapita negara maju di tahun 2037 (12,680 USD/kapita)1001 4
  • 5. Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income 0 1,000 HC Spend Income GDP Indonesia 2,000 HC Spend GDP Income 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 1,000 500 1,500 China HC Spend GDP Income 2000 2005 2010 2015 2020 0 0 200 400 600 Singapore 2000 2005 2010 2015 2020 1,000 500 India HC Spend GDP Income 200 400 600 0 2000 2005 2010 2015 2020 0 Thailand HC Spend GDP Income Australia 2000 2005 2010 2015 2020 0 200 400 600 HC Spend GDP Income 5
  • 6. 0 20 40 60 80 0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0 Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin peningkatan usia harapan hidup masyarakat Sumber: WHO, Bank Dunia 6 Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam US$ (2019) pola ideal pola yang perlu dihindari Amerika Serikat 78,5 tahun, $10.921/kapita Indonesia 71,3 tahun, $120/kapita Kuba 77,7 tahun, $1.031/kapita Jepang 84,2 tahun; $4.360/kapita Angka harapan hidup (2019)
  • 7. 7 Kita memiliki peran yang penting untuk memastikan bahwa generasi berikutnya sehat, berpendidikan, dan produktif 7
  • 8. Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan 8 6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Mempercepat perbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalian penyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan & pengendalian obat dan makanan 6 kategori utama Outcome RPJMN bidang kesehatan Edukasi penduduk Penguatan peran kader, kampanye, dan membangun gerakan, menggunakan platform digital dan tokoh masyarakat Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer Revitaliasi network dan standardisasi layanan di Puskesmas, Posyandu, dan kunjungan rumah Transformasi layanan rujukan Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder & tersier Pembangunan RS di Kawasan Timur, jejaring pengampuan 6 layanan unggulan, kemitraan dengan world’s top healthcare centers. Memperkuat ketahanan tanggap darurat Jejaring nasional surveilans berbasis lab, tenaga cadangan tanggap darurat, table top exercise kesiapsiagaan krisis. Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. Transformasi SDM Kesehatan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan. Transformasi teknologi kesehatan 1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanan sektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a b c d a b a b Teknologi informasi Bioteknologi
  • 9. 9 Transformasi Layanan Primer Semua orang memiliki akses yang mudah ke layanan primer seperti imunisasi, konsultasi dokter umum, pemeriksaan kesehatan, dan edukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat Pilar 1 33
  • 10. 10 5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada standar WHO Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta laboratorium kesehatan masyarakat Tingkatan kelembagaan Rumah Sakit Puskesmas Posyandu Prima Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah Target jangkauan 514 Kabupaten / Kota 7,230 Kecamatan ~85,000 Desa / Kelurahan ~300,000 Dusun / RT/RW ~273.5 juta penduduk LABORATORIUM REGIONAL BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES 4 LABKESDA PROVINSI Labkesda Prov & Eks Loka Litbangekes 3 LABORATORIUM NASIONAL Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati 5 LABORATORIUM PUSKESMAS 1 LABKESDA KAB/KOTA 2 Jumlah lab saat ini 1 25 28 234 10.292
  • 11. 11 Standar paket layanan kesehatan primer untuk memenuhi kebutuhan tiap klaster siklus hidup secara menyeluruh Optimalisasi edukasi dan pemantauan kesehatan masyarakat melalui penjangkauan komunitas, termasuk kunjungan rumah. 2 Standardisasi layanan sesuai kebutuhan masing-masing siklus hidup (people centered) 1 Penguatan upaya preventif dengan pemberian layanan yang komprehensif. 3
  • 12. 12 Penguatan jejaring labkesmas tiap tingkatan untuk diagnostik dan surveilans Standardisasi dan integrasi fungsi dan layanan labkesmas untuk tiap tingkatan sesuai dengan pedoman WHO 1 Penguatan surveilans penyakit dan diagnostik: • Jejaring laboratorium untuk diagnostik penyakit menular dan tidak menular. Deteksi dini penyakit potensi wabah • Surveilans aktif kondisi lingkungan dan keamanan pangan • Mendukung kebijakan berbasis bukti 2 Pengelolaan biorepository terhadap spesies penyebab penyakit serta jejaring kerja sama internasional 3
  • 13. 13 Program utama penguatan upaya preventif di layanan primer Imunisasi rutin: dari 11 menjadi 14 jenis vaksin BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, PCV, Rotavirus Kanker Serviks merupakan satu- satunya kanker yang bisa dicegah dengan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) Pneumonia dan diare merupakan 2 dari 5 penyebab tertinggi kematian balita di Indonesia* yang dapat dicegah dengan imunisasi (PCV dan Rotavirus) Perluasan deteksi dini Screening penyakit penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia: • Hipotiroid kongenital • Thalasemia • Anemia • Stroke • Serangan jantung • Hipertensi • Penyakit paru obstruksi kronik • Tuberkulosis • Kanker paru • Hepatitis • Diabetes • Kanker payudara • Kanker serviks • Kanker usus Peningkatan kesehatan ibu dan anak Pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu dengan alat antropometri terstandar Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4 kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali USG dengan dokter pada trimester 1 dan 3
  • 14. 14 Penguatan peran kader sebagai agen dan aktivis pemberdayaan kesehatan masyarakat di lingkungannya Penguatan kampanye- kampanye dan gerakan- gerakan, terutama untuk program prioritas secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan civil society organization Penggunaan platform digital dan Tokoh masyarakat untuk menjangkau masyarakat secara luas Edukasi kesehatan sebagai upaya promotif 5 kader per Posyandu untuk ~300,000 Posyandu yang dilatih dan dipantau secara standar Kerja sama untuk kampanye kesehatan bayi dan balita Berbagai platform dan media akan digunakan untuk menjangkau masyarakat bekerja sama dengan tokoh masyarakat
  • 15. 15 Transformasi Layanan Rujukan Setiap kota di Indonesia memiliki rumah sakit rujukan untuk mengobati penyakit katastrofik Pilar 2 15
  • 16. 16 Strategi Transformasi Layanan Rujukan Perbaikan mutu layanan • Perbaikan kualitas layanan RS di Indonesia • Meliputi perbaikan layanan medis dan hospitality layanan RS • Bekerja sama dengan RS luar negeri untuk knowledge and technology transfer • Meningkatkan kemampuan manajemen keuangan RS BLU Peningkatan akses layanan • Peningkatan jejaring RS rujukan terutama untuk pelayanan 9 penyakit prioritas (terutama akses layanan jantung, kanker, stroke dan ginjal ada di semua provinsi) • Pengembangan fasilitas pelayanan rujukan di daerah terpencil
  • 17. 17 4 penyakit katastrofik utama penyebab kematian tertinggi & paling mahal Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi selama 10 tahun terakhir Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban pembiayaan besar Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Sumber: BPJS Kesehatan, 2020
  • 18. 18 Transformasi Layanan Jantung Nasional Contoh 18 ~50,000 anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) tidak tertangani 4-12 bulan Waktu tunggu antri operasi Permasalahan…
  • 19. 19 Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi 54 RS jejaring kardiovaskular nasional Target 50% kabupaten/kota sebelum 2024 dan 100% sebelum 2026 Meningkatkan ketersediaan dan cakupan layanan RS rujukan untuk penyakit jantung dengan visi: • 34 provinsi: mampu cathlab & bedah jantung terbuka • 514 kab/kota: mampu cathlab 2022 2024 2027 50% 100%
  • 20. Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus 9
  • 21. Ketersediaan dan kebutuhan SDM di 20 lokus prioritas Dibutuhkan 7 Cathlab dan penambahan 274 SDM Nakes untuk pelayanan kardiovaskular nasional Provinsi RS CATH SpBTKV Anestesi Intensivis Perfusionis Scrrub Ners LAB Ada Kebutuhan KV Post Op Anestesi ICU Jambi RSUD Raden Mattaher √ 2 1 1 2 2 1 5 Bengkulu RSUD M Yunus √ 2 1 1 2 2 1 5 Lampung RSUD Abdul Muluk √ 1 1 1 1 2 2 1 5 Bangka Belitung RSUD Soekarno √ 2 1 1 2 2 1 5 Kep Riau RSU Raja Ahmad T abib √ 2 1 1 2 2 1 5 Banten RSUD Kab Tangerang X 1 1 1 1 2 2 1 5 NTB RSUD Prov NTB √ 1 1 1 1 2 2 1 5 NTT RSUD Prof Johanes X 2 1 1 2 2 1 5 Kalimantan Barat RSUD Soedarso √ 1 1 1 1 2 2 1 5 Kalimantan Tengah RSUD Doris Sylvanus √ 1 1 1 1 2 2 1 5 Kalimantan Selatan RSUD Ulin √ 1 1 1 1 2 2 1 5 Kalimantan Utara RSUD Tarakan √ 2 1 1 2 2 1 5 Sulawesi Tengah RSUD Undata √ 2 1 1 2 2 1 5 Sulawesi Tenggara RSUD Bahtera Mas √ 2 1 1 2 2 1 5 Gorontalo RSUD Prof Aloei Saboe X 2 1 1 2 2 1 5 Sulawesi Barat RSUD Mamuju X 2 1 1 2 2 1 5 Maluku RSUP Leimena X 2 1 1 2 2 1 5 Maluku Utara RSUD Chasan Boesoirie X 2 1 1 2 2 1 5 Papua RSUD DOk II Jayapura √ 2 1 1 2 2 1 5 Papua Barat RSUD Kab. Sorong X TOTAL Kebutuhan 6 34 20 20 40 40 20 100 10 Perawat Perawat
  • 22. 22 Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui kerja sama dengan institusi global Program sister hospital dengan RS luar negeri pelayanan, pendidikan, & penelitian Kanker Target penerapan Sister Hospital 2022 12 RS Vertikal 2023 24 RS Vertikal 2024 36 RS Vertikal DM, ginjal, & hati Kesehatan Ibu & anak 22
  • 23. 23 Ketahanan Kesehatan Produksi lokal sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan Pilar 3 23
  • 24. 24 Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat 24 3. Hep B 4. Rotavirus Insulin 2023 2022 Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based Produksi produk biologi dan derivat plasma 2024 2025 1. Candesartan 2. Bisoprolol Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar 1. Measles 2. Rubella 3. Rotavirus 4. TBC Derivat Plasma (Albumin, IVIg, F-VIII), m-Ab (Adalimumab, Rituximab, PD-1), R- Insulin m-Ab (Tocilizumab), HyFC-EPO TKDN Alkes 1. CT Scan 2. Endoskopi 3. MRI Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes terbesar by value & volume produksi dalam negeri Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19) m-RNA vaccine Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral 3. Amlodipine 4. Lansoprazole 5. Cefixime 6. Ceftriaxone Viral vector vaccine EPO, Insulin, m-Ab (Bevacizumab), Stem Cell Obat Vaksin Alat Kesehatan Respon Darurat Mulai kerja sama Pelatihan dan sertifikasi Tim Emergency Response terbentuk Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 7. IPV 8. JE 5. HPV 6. PCV
  • 25. 25 a b c Seed vaccine Ready to use vaccine Bulk vaccine Pengadaan vaksin COVID- 19 akan diprioritaskan untuk vaksin produksi lokal yang dikembangkan dari RnD dan Upstream to Downstream. Vaksin COVID-19 Vaksin program untuk imunisasi rutin (14 antigen) Produksi domestik 10 jenis vaksin (14 antigen) termasuk Japanese Encephalitis (JE), Human Papillomavirus (HPV), Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), & Rotavirus Teknologi Vaksin Virus Vaccines Protein based Nucleic-acid based Viral-vector based Pengembangan industri vaksin domestik viral-vector (adenovirus) & nucleic acid-based (mRNA, DNA) technology Dikuasai Indonesia Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin dan vaksin platform (teknologi) terbaru 25
  • 26. 26 Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar, saat ini baru 4 obat yang bahan bakunya diproduksi dalam negeri 1,50 1,34 1,37 1,09 0,68 1,07 0,88 0,59 0,67 0,63 1,46 1,59 1,22 1,21 1,09 0,89 0,77 0,74 0,70 0,65 1,52 1,59 1,32 1,19 1,14 0,98 0,79 0,91 0,75 0,66 1,30 0,94 0,89 0,96 1,01 0,78 0,80 0,96 0,78 0,63 Paracetamol Clopidogrel Cefixime Amlodipine Candesarta… Ceftriaxone Omeprazole Bisoprolol Lansoprazole Atorvastatin 2017 2018 2019 2020 Total Rp dalam 4 tahun (Tn) Secara paralel, Kemenkes juga mendukung kegiatan pengembangan dan produksi dalam negeri bahan baku lainnya melalui skema B2B Telah diproduksi Dalam pengembangan Antikolesterol Simvastatin Rosuvastatin Antivirus Entecavir Remdesivir Antiretroviral Efavirens Lamivudin Zidovudin Tenofovir Antihipertensi Valsartan Telmisartan Antidiabetes Glimepiride Antipsikotik Risperidone Antiinflamasi Meloxicam Antibiotik Rifampicin PPI Pantoprazol Diproduksi lokal Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10 molekul obat konsumsi terbesar 5.78 5.46 4.80 4.45 3.92 3.72 3.23 3.19 2.89 2.58 26
  • 27. 27 Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor Sumber: LKPP e-Catalogue 2019-2020 No By Volume By Value 1 Alat suntik / Piston syringe Continuous ventilator (non invasive dan invasive/ICU) 2 Infus set, termasuk three way slang, three way stop cock / Intravascular administration set Pasien monitor / Cardiac monitor (including cardiotachometer and rate alarm) 3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system 4 IV kateter / Intravascular catheter Endoskopi dan aksesori / Endoscope and accessories 5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system 6 Wadah penyimpanan dan transport spesimen / Specimen transport and storage container Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed 7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device 8 Kapas alkohol / Alcohol swab Alat suntik / Piston syringe 9 Alat pengumpul sampel darah / Blood specimen collection device Sinar X konvensional, pesawat rontgen untuk penggunaan umum / Stationary x-ray system 10 Masker medis, masker bedah, coverall, surgical gown, shoe cover, cap, medical goggles / Surgical apparel USG / Ultrasonic pulsed doppler imaging system Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes by volume dan by value
  • 28. 28 Kebijakan untuk mendorong ketahanan kefarmasian dan alat kesehatan Penelitian dan Pengembangan • Intervensi insentif dan disinsentif industri farmasi dan alat kesehatan • Simplikasi perizinan • Fasilitasi pengujian performance dan kehandalan alat kesehatan • Task force pengembangan ekosistem R&D • Fasilitasi transfer teknologi • Fasilitasi uji klinik vaksin (khususnya Vaksin Merah Putih) • Fasilitasi uji klinik alat kesehatan • Fasilitasi change source bahan baku obat (BBO) • Substitusi produk impor: jika produk dalam negeri yang bisa memenuhi kebutuhan nasional, maka akan dilakukan freeze (turun tayang) produk impor. • Implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi pilihan utama dalam pengadaan barang dan jasa, untuk obat dengan mengutamakan bahan baku produksi dalam negeri, untuk alkes setelah ditetapkan aturan perhitungan TKDN • Implementasi peningkatan penggunaaan produk dalam negeri (P3DN) utamanya di rumah sakit pemerintah, daerah, juga swasta Produksi Jaminan Pasar
  • 29. 29 Tenaga cadangan untuk kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis Registrasi tenaga cadangan Pelatihan tenaga cadangan Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan ketika terjadi krisis kesehatan Sebelum Krisis Kesehatan Saat Krisis Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi tenaga cadangan. (contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja). Pelatihan diberikan untuk dapat memperlengkapi para tenaga cadangan dengan keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis kesehatan (contoh: memberikan bantuan dasar hidup, melakukan triase). Koordinasi dan mobilisasi pada skala kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional harus dapat dilakukan dengan cepat ketika terjadi krisis kesehatan.
  • 30. 30 Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan intervensi kesehatan secara efektif dan berkelanjutan untuk mencegah penyakit dan menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau Pilar 4 30
  • 31. 31 6 transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif dan efisien (1/2) 2. Menjaga ketercukupan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): • Utilization review untuk mengendalikan sejumlah layanan JKN seperti sectio cesaria dan gastroenteritis • Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta dan harga layak (keekonomian) 3. Peningkatan manfaat promotif preventif melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Standar Pelayanan Minimum yang memberikan daya ungkit dalam pengendalian penyakit katastrofik: • Penambahan antigen imunisasi & perluasan cakupan • Penambahan layanan pemeriksaan kehamilan menjadi 6 kali plus USG dengan dokter • Screening stunting & penyakit penyebab kematian tertinggi 1. Percepatan produksi National Health Account (NHA) • Mempercepat produksi dari NHA T-2 menjadi NHA T-1 agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan kebijakan pembiayaan kesehatan berbasis bukti
  • 32. 32 Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif dan efisien (2/2) 5. Peningkatan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (JKN dan Asuransi Kesehatan Swasta) • Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas perawatan & rawat jalan eksekutif (coordination of benefit) • Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya pada pelayanan yang dijamin dengan kategori berpotensi moral hazard (cost sharing) 6. Health Technology Assessment (HTA) Mendukung peningkatan penerapan health technology assessment (HTA) melalui analisis ekonomika kesehatan berbasis bukti untuk layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien 4. Insentif berbasis kinerja • Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kepada tenaga kerja kesehatan untuk meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7.5% dari Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas 2022 dan 15% dari BOK Puskesmas 2023. • Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif, efisien dan berbasis kinerja
  • 33. 33 SDM Kesehatan SDM kesehatan dengan jumlah cukup dan merata di seluruh Indonesia Pilar 5 33
  • 34. 34 0,68 Dokter* per 1,000 populasi 6% Rata-rata Asia 20 1,2 Rata-rata OECD 3,2 Sumber: Kemenkes, 2022 2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO 34 * Termasuk spesialis Puskesmas belum memiliki dokter1 52% Puskesmas belum lengkap memiliki 9 jenis tenaga kesehatan dasar1 42% RSUD kab/kota belum terpenuhi dengan 7 jenis dokter spesialis2 Standar WHO 1 1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian, Ahli Lab, dan Gizi 2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022 Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara merata tanpa tersediannya tenaga kesehatan
  • 35. - 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 Dokter (80%), A Dokter (100%), A Needs (1:1000) Skenario Penyediaan Dokter ü penambahan rasio 2x ü Penambahan dosen 1,5x Jumlah lulusan 3x (Dengan proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia hingga tahun 2031, dengan atrisi, penyerapan lulusan 80% dan 100%, dan penambahan 3 prodi FK baru) Penambahan kuota dokter dengan penambahan rasio 2x dan penambahan dosen 1,5x, dengan pengurangan atrisi, penyerapan lulusan di fasyankes 80% dan 100%, maka akan terpenuhi dalam waktu 10 tahun (100%) dan 12 tahun (80%).
  • 36. 36 Provinsi Jumlah Dokter Rasio 1:1.000 (Proyeksi Penduduk Th.2031) Existing Intervensi Redistribusi Wahana Kekurangan Kelebihan Prodi FK Dosen RSP Lulusan/ tahun Lulusan dengan intervensi ratio 2x dan dosen 1,5x Dosen 1,5x RS Wahana Pendidikan RS Wahana Pendidikan Lulusan Aceh 2.496 3.798 3 298 8 441 1.323 447 24 12 653 Sumatera Utara 5.176 10.661 6 579 15 1.098 3.294 869 45 42 2.200 Riau 2.955 5.834 2 229 10 271 813 344 30 41 2.165 Jambi 1.225 2.956 1 80 3 114 342 120 9 12 619 Kep Bangka Belitung 617 1.197 - - - 50 75 30 3 9 447 Kep Riau 1.219 1.605 1 40 2 148 444 60 6 6 309 Sumatera Barat 2.234 3.771 2 274 9 412 1.236 411 27 22 1.134 DKI Jakarta 12.575 1.226 12 1.570 43 1.924 5.772 2.355 129 53 2.010 Banten 4.546 10.831 2 204 12 185 555 306 36 72 2.730 Nusa Tenggara Timur 1.231 5.257 1 40 3 57 171 60 9 29 1.092 Lampung 1.966 7.089 2 338 6 290 870 507 18 24 918 Sumatera Selatan 2.591 6.814 2 183 9 300 900 275 27 33 1.266 Bengkulu 645 1.640 1 50 1 40 120 75 3 10 372 DI Yogyakarta 3.395 853 4 696 38 628 1.884 1.044 114 5 88 Kalimantan Barat 1.136 4.587 1 57 5 72 216 86 15 41 690 Kalimantan Timur 2.013 2.685 1 81 5 47 141 122 15 41 690 Kalimantan Selatan 1.294 3.563 1 48 6 125 375 72 18 44 734 Kalimantan Tengah 764 2.556 1 133 1 46 138 200 3 30 493 Kalimantan Utara 337 550 - - - - 75 30 3 7 110 Jawa Barat 14.043 41.578 8 720 23 589 1.767 1.080 69 95 2.398 Bali 4.207 591 3 404 14 325 975 606 42 3 66 Jawa Tengah 10.457 26.416 9 810 42 1.131 3.393 1.215 126 127 3.325 Nusa Tenggara Barat 1.229 4.392 2 213 9 166 498 320 27 34 844 Sulawesi Tenggara 702 2.581 1 44 6 154 462 66 18 21 595 Sulawesi Tengah 830 2.684 2 128 7 151 453 192 21 27 782 Sulawesi Selatan 3.375 6.188 5 608 19 542 1.626 912 57 27 1.061 Sulawesi Utara 1.887 821 1 231 2 148 444 347 6 - - Gorontalo 372 1.011 1 23 1 - 75 35 3 13 372 Sulawesi Barat 249 1.422 - - - - 75 30 3 9 261 Jawa Timur 13.166 27.954 13 1599 60 1233 3.699 2.399 180 223 5.549 Maluku 725 1.405 1 51 4 82 246 77 12 18 366 Maluku Utara 423 1.098 1 37 6 - 75 56 18 27 549 Papua 911 3.072 1 62 1 189 567 93 3 5 102 Papua Barat 485 736 1 22 3 - 75 33 9 14 285 101.476 198.194 1.226 92 9.852 373 10.958 34.174 14.868 1.128 1.128 34.174 Pemetaan kebutuhan dokter dengan target penyediaan 10 tahun (proyeksi penduduk th.2031)
  • 37. 3 Target rasio dokter spesialis:populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah daripada rasio saat ini di negara maju; WHO tidak menentukan standar 0.010 0.053 0.063 0.056 Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Anestesi dan Terapi Intensif Ilmu Bedah Umum 0.020 0.197 0.226 0.094 0.020 0.114 0.002 0.176 0.030 0.076 0.176 Ilmu Kesehatan Anak Saraf/ Neurologi Obstetri Ginekologi 0.030 0.138 0.089 0.101 Ilmu Penyakit Dalam 0.010 0.024 0.030 0.021 0.030 0.095 0.079 0.065 Source: Riset oleh Tim Kerja dari berbagai sumber n.a Rasio per 1.000 penduduk Target rasio Rasio saat ini
  • 38. Kebutuhan dokter spesialis mengikuti laju pertumbuhan penduduk: • Berdasarkan estimasi BPS hingga 2035; selanjutnya 0.65% per tahun Jumlah kumulatif spesialis tiap tahun bergantung pada atrisi, kuota mahasiswa, dan lama pendidikan • Atrisi 1.5%1 per tahun • Kuota mahasiswa bergantung pada rasio D:M • Penambahan kuota baru baru berdampak di akhir durasi pendidikan 2 Asumsi kebutuhan dan jumlah kumulatif spesialis 1 Jumlah kumulatif dokter spesialis per tahun harus meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk dan memperhitungkan atrisi 2.796 2.897 2.768 2.822 2.848 2.873 1,486 1,641 1,794 1,944 2,092 2,653 180 180 180 180 180 421 421 180 24 25 26 2027 Tambahan lulusan dgn kuota saat ini Tambahan lulusan dgn kuota baru Kebutuhan spesialis Jumlah spesialis tahun sebelumnya dgn atrisi 1,5% 1.666 1.821 1.974 2.124 2.693 3.254 Estimasi jumlah kumulatif spesialis xx 2022 23 1. Berdasarkan asumsi Badan Kepegawaian Nasional atas retirement seseorang - meninggal dunia dan pensiun Ilustrasi untuk spesialis jantung Kebutuhan spesialis jantung nasional, spesialis Jumlah kumulatif spesialis jantung nasional, spesialis Penambahan dari kuota baru hanya berdampak mulai tahun ke-4 karena durasi pendidikan spesialis jantung 38
  • 39. Kebutuhan Nasional: Peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen 2x lipat mempercepat pemenuhan dokter spesialis hingga 3-4x lipat Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan nasional Program spesialis Kekurangan SDM untuk kebutuhan nasional 2022 Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun Saat ini Baru (1:5, dosen 2x lipat) Saat ini Baru (1:5, dosen 2x lipat) Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah 1.282 180 601 11 5 Saraf/ Neurologi 617 149 498 7 4 Obstetri Ginekologi 3.210 234 782 36 8 Ilmu Kesehatan Anak 3.662 259 865 26 8 Ilmu Penyakit Dalam 2.581 280 935 23 6 Ilmu Bedah 2.378 245 818 17 6 Anestesi dan Terapi Intensif 2.476 199 665 24 7 Radiologi 838 117 391 13 5 Patologi Klinik 977 109 364 18 6 Takeaways Gap tertinggi: • Obstetri Ginekologi • Ilmu Kesehatan Anak • Ilmu Penyakit Dalam Pemenuhan kekurangan ketiga spesialis dengan gap tertinggi dapat dipercepat hingga ~4 kali lipat. Catatan: Jangka pemenuhan target spesialis memperhitungkan: • Laju pertumbuhan penduduk • Atrisi (pensiun atau meninggal) • Durasi pendidikan xx Top 3 kekurangan spesialis 39
  • 40. Kebutuhan RS Rujukan: Kekurangan dokter spesialis di RS Rujukan secara umum sudah dapat terpenuhi dengan strategi saat ini Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan RS Rujukan Program spesialis Kekurangan SDM untuk kebutuhan RS rujukan Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun Saat ini Baru (1:5, dosen 2x lipat) Saat ini Baru (1:5, dosen 2x lipat) Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah 714 180 601 4 4 Saraf/ Neurologi 169 149 498 2 2 Obstetri Ginekologi 57 234 782 1 1 Ilmu Kesehatan Anak 59 259 865 1 1 Ilmu Penyakit Dalam 76 280 935 1 1 Ilmu Bedah 51 245 818 1 1 Anestesi dan Terapi Intensif 98 199 665 1 1 Radiologi 109 117 391 1 1 Patologi Klinik 452 109 364 5 4 Takeaways Gap tertinggi: • Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah • Patologi klinik • Saraf/ Neurologi Kekurangan dokter spesialis di RS Rujukan dapat terpenuhi dengan strategi saat ini • Kecuali untuk Patologi Klinik Catatan: Perlu diperhatikan: • Pemerataan dokter sesuai dengan desain RS Rujukan xx Top 3 kekurangan spesialis 40
  • 41. Peningkatan kuota spesialis menjadi ~3.3x lipat dilakukan dengan menaikkan rasio D:M menjadi 1:5 dan menambah kuota dosen 2x lipat Rasio D:M Jumlah dosen untuk seluruh mahasiswa spesialis 2x lipat Saat ini Model baru 1:3 1:5 134 2x 3.3x Ilustrasi penambahan kelulusan spesialis jantung Peningkatan kuota dengan peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen 2x lipat Intervensi Dampak kepada jumlah kelulusan spesialis jantung/ tahun Dari Menjadi 180 301 268 301 601 41
  • 42. 42 Peningkatan jumlah nakes Pemerataan nakes Peningkatan mutu nakes Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia Penambahan prodi spesialis 9 penyakit prioritas (seperti anestesi, bedah, dan jantung), termasuk di FK swasta Implementasi Academic Health System untuk memperbanyak wahana pendidikan kedokteran di fasyankes Pendayagunaan tenaga kesehatan WNA sebagai bagian dari investasi Penempatan tenaga kesehatan penerima 10.000+ beasiswa hingga tahun 2024 sesuai lokus rekomendasi Kemenkes Rekrutmen CASN (PNS/PPPK) pada institusi kesehatan (Puskesmas, RS, Labkes, dll sesuai lokus rekomendasi Kemenkes Kemudahan regulasi diaspora kesehatan WNI lulusan luar negeri untuk mendukung ketersediaan tenaga kesehatan Beasiswa fellowship untuk meningkatkan kompetensi spesialistik tenaga kesehatan Pelatihan kesehatan dalam rangka peningkatan dan pemantapan kompetensi Transfer ilmu dan teknologi diaspora dengan nakes puskesmas dan RS pemerintah
  • 43. 43 Skema Academic Health System dalam upaya pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan Fakultas Kedokteran RS Pendidikan RS Pusat RS Khusus RS Daerah RS Swasta Faskes Lain Peningkatan layanan kesehatan dengan perluasan cakupan wahana pendidikan, dan peningkatan produksi tenaga kesehatan Konsep pengampuan dan sharing knowledge (keilmuan) lintas daerah. Perluasan cakupan layanan pada daerah prioritas yang DTPK dan DBK Pemenuhan spesialis pada pelayanan rujukan akan berfokus pada 9 penyakit katastrofik Dokter memenuhi kebutuhan pelayanan dalam upaya pemenuhan universal health coverage 43
  • 44. 44 Mendayagunakan tenaga kesehatan diaspora 42 37 24 17 15 5 5 5 4 3 3 2 1 A n a k O b g y n P e n y D a l a m D e r m a t o l o g i - … A n e s t e s i o l o g i B T K V R a d i o l o g i J P D N e u r o l o g i B e d a h P l a s t i k O r t o p e d i M a t a B e d a h Berbasis rumah sakit Proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan/ rumah sakit Insentif Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja di rumah sakit selama masa adaptasi berhak mendapatkan insentif Proses adaptasi lulusan luar negeri Pengajuan adaptasi: 1. Verifikasi dokumen 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi 3. Pembekalan Penerbitan sertifikat: 1. Sertifikat kompetensi adaptasi 2. STR Adaptasi Pelaksanaan Adaptasi: 1. Dilaksanakan pada RS Pemerintah Pusat, Pemda, & RS lain yang ditetapkan oleh Menteri 2. Durasi 2 tahun (tahun ke-2 boleh praktek tambahan) Penerbitan sertifikat: 1. Sertifikat kompetensi 2. STR dokter spesialis Pra Adaptasi Adaptasi Pasca Adaptasi 163 dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang telah didayagunakan (2016-2021)
  • 45. 45 Teknologi Kesehatan Satu platform untuk semua masyarakat mengakses dokumen kesehatan dan inovasi bioteknologi untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat Pilar 6 45
  • 46. 46 Citizens Health Health superapp untuk masyarakat Indonesia CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan rekomendasi kesehatan personal >93M pengguna: >8M DAU Keuntungan dari agregasi data kesehatan Ÿ Kita dapat melihat intervensi mana saja yang sukses ataupun gagal Ÿ Kita dapat melakukan intervensi cepat saat krisis Pelayanan & penggunaan obat Sistem Kewaspadaan Dini Tracing & testing Electronic Personal Health Record Integrasi Layanan Telemedisin Profil Medikasi Resume Medis Rujukan Okupansi tempat tidur rumah sakit Personalized education 46
  • 47. 47 ASIK - Platform Integrasi Layanan tenaga kesehatan & Kader Platform ASIK (Aplikasi Sehat Indonesiaku) adalah aplikasi terpusat yang digunakan untuk memasukkan data, memantau perkembangan pasien untuk seluruh tenaga kesehatan di layanan primer. Platform ini dibagi menjadi dua: Ÿ Aplikasi Android: digunakan oleh tenaga kesehatan dan kader untuk pencatatan data program upaya kesehatan masyarakat (kesehatan ibu & anak, surveilans penyakit menular, penapisan penyakit tidak menular) serta program Posyandu. Ÿ Berbasis web: digunakan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas selain untuk pencatatan kesehatan individu, juga digunakan untuk pelaporan untuk Dinkes atau Kemenkes Sistem yg tergantikan/digabung: a) Kesehatan Ibu & Anak: e-PPGBM, e-Kohort, MPDN b) Penyakit Tidak Menular: SIPTM, SITKO, SIGALIH c) Penyakit Menular: SITB, SIHA, SIHEPI, SIARVI, SISMAL, SILANTOR d) Lainnya: PI-SPK, SKDR, STBM, SIKELIM, HSP, SINKARKES, SISKOHATKES
  • 48. 48 Layanan telemedisin dimulai saat pandemi COVID-19 Dan berhasil menjangkau… 1,075,413 Pasien menerima WA Terdapat 1,215,661 Data Pasien Positif Jabodetabek, Jawa Bali 421,211 Melakukan Triase 39% Pasien menghubungi layanan Telemedisin 397,851 Menerima e-resep 94% melakukan tebus resep 374,874 Resep diproses KFA & SC 90% merupakan Paket B 373,788 Paket Obat Diterima pasien 75% berdomisili di Jabodetabek *Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & Antigen Ÿ Layanan telemedisin dibentuk untuk mengurangi beban rumah sakit saat COVID-19 Ÿ Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk berobat atau mendapatkan layanan kesehatan 48
  • 49. 49 Teknologi Kesehatan Biomedical Genome-Based Science Initiative (BGS-I) untuk mendorong layanan kesehatan yang presisi Pilar 6 49
  • 50. Tiga proyek ilmiah revolusioner dari waktu ke waktu 50
  • 51. Evolusi teknologi genomic sequencing Biaya genomic sequencing per genom manusia semakin murah dan efisien Source: BGI
  • 52. Visi Biomedical Genome Based Science-Initiative (BGS-I) • Membawa Indonesia ke era precision medicine Meningkatkan diagnosis dan terapi untuk penyakit signifikan di Indonesia Ÿ Tuberkulosis Ÿ Diabetes (<45 tahun) Ÿ Kanker payudara & kolorektal Ÿ Stroke Ÿ PAH Ÿ DMD Ÿ Psoriasis Penyakit Prioritas Biobank + Registry Rekam medis elektronik Informasi Demografis Informasi Program Klinis Informasi Program Omics Integrasi Data Genomics Transcriptomics Proteomics Metabolomics Multi-Omics BIOINFORMATI CS & DATA SCIENCE 1. Invest in Korea document, projected to 2021 from 2016 market size with 1,6% CAGR 2. Ibis World Statistics
  • 53. 53 Kami pun akan mengubah cara kerja kami untuk transformasi kesehatan Indonesia 53
  • 54. 54 Kemenkes melakukan transformasi internal untuk menciptakan dampak yang lebih baik dan cepat 1 2 3 Berorientasi Dampak Budaya kerja efektif Digitalisasi Kemenkes Ÿ Enam pilar akan diturunkan menjadi KPI Kelompok dan Individu Ÿ Tunjangan kinerja akan dihubungkan dengan hasil kerja. Ÿ Pemantauan secara reguler dari perkembangan setiap inisiatif Ÿ Meningkatkan kecepatan kerja dengan mendorong kerja berbasis tim yang lebih lintas fungsi Ÿ Proses iterasi dengan test and learn mindset untuk mencapai hasil dengan lebih cepat Ÿ Promosi nilai BerAKHLAK Ÿ Digitalisasi proses kerja untuk transparansi pencapaian KPI dan memberikan umpan balik terkait intervensi yang dilakukan. 54
  • 55. 55 Pemerintah dan civil society organization perlu terus berkolaborasi dalam mewujudkan gerakan masyarakat sehat Pilar 1 Kampanye pola hidup sehat & gizi seimbang 1. Remaja putri: minum tablet tambah darah (TTD) 2. Ibu hamil: • ANC 6x, dengan dokter sedikitnya 2X, • Bumil anemia/ hipertensi/komplikasi bersalinnya di rumah sakit • Bumil minum TTD 3. Bayi (0-6 bln): • Imunisasi • ASI eksklusif • Bayi lahir prematur, berat rendah, perawatannya dengan dokter 4. Balita: Imunisasi, konsumsi protein hewani, pemantauan pertumbuhan & perkembangan di Posyandu 5. Anak: Imunisasi 6. Masyarakat umum: deteksi dini penyakit, olahraga, konsumsi gizi seimbang Pilar 3 Mendukung Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) / Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) khususnya sediaan farmasi dan alat kesehatan. Pilar 4 Mendukung proses pemantauan penyelenggaran JKN & program- program Pemerintah di bidang kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
  • 56. 56 Bersama kita dapat membangun Indonesia yang lebih kuat dan sehat 56
  • 57. 57