SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain 
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam koridor 
kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh mereka 
ini akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitan 
dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan 
sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah 
satu contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan. 
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan 
kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan 
aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah 
didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang 
kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah 
menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif 
terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke 
bawah. 
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas” karena 
Puskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan publik 
kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan karena Puskesmas 
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. 
1.2 Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud dengan Puskesmas dan apa fungsi Puskesmas itu? 
2. Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas? 
3. Apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup 
Puskesmas? 
4. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas? 
5. Bagaimana solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas? 
1.3 Tujuan 
1. Mengetahui definisi dan fungsi Puskesmas 
2. Mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas 
3. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup 
Puskesmas. 
1
4. Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di 
lingkup Puskesmas. 
5. Mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas. 
1.4 Manfaat 
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat 
memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi dan fungsi 
Puskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh 
Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam 
pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor 
penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui 
solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas. 
2
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas 
a. Definisi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008) 
“Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan 
yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan 
pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan 
secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu 
yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun 
tidak mencakup aspek pembiayaan”. 
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling 
dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit 
pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi Puskesmas 
adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan 
misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut 
dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotive, 
preventif, curative, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh 
Puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care 
services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health 
service). 
Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk 
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan. Tetapi 
pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan 
mandiri, kewenangan yang dimiliki Puskesmas juga meliputi : kewenangan 
merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan 
menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods serta 
kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi Puskesmas. Jumlah 
kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai kebutuhan 
masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun Puskesmas tetap 
melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional. 
Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran Puskesmas adalah sebagai 
ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak 
sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit. 
3
LEVEL PELAYANAN KESEHATAN 
RS Provinsi 
RS Kabupaten 
Puskesmas Kecamatan 
Puskesmas Kelurahan 
Posyandu 
b. Fungsi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008) 
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya. 
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan 
kemampuan untuk hidup sehat 
2. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada 
masyarakat di wilayah kerjanya. 
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara: 
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam 
rangka menolong dirinya sendiri. 
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan 
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien. 
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis 
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut 
tidak menimbulkan ketergantungan. 
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. 
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan 
program 
2.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas 
Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat 
2010. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar 
Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur 
kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan 
dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan, indikator, dan nilai 
(benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM) 
diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 
1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas : UW-SPM yang wajib diselenggarakan oleh 
seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM spesifik yang hanya 
diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan setempat. UW-SPM wajib 
meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi 
masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular, penyelenggaraan 
4
promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan kesehatan 
kerja, pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman 
Penyusunan dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal. 
RANCANGAN KEWENANGAN WAJIB DAN STANDARD PELAYANAN MINIMAL 
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan 
1. Penyelenggaraan 
Pelayanan Kesehatan 
Dasar 
 Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir 
 Pelayanan kesehatan bayi dan anak pra sekolah 
 Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan 
remaja 
 Pelayanan kesehatan usia subur 
 Pelayanan kesehatan usia lanjut 
 Pelayanan imunisasi 
 Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat 
 Pelayanan pengobatan / perawatan 
2. Penyelenggaraan 
pelayanan kesehatan 
rujukan dan penunjang 
 Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi dasar 
(kebidanan, bedah, penyakit dalam, anak) 
 Pelayanan kesehatan darurat 
 Pelayanan laboratorium kesehatan yang 
mendukung upaya kesehatan perorangan dan 
kesehatan masyarakat 
 Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan 
3. Penyelenggaraan 
pemberantasan penyakit 
menular 
 Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi 
dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa 
(KLB) 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB 
paru 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit 
malaria 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD 
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare 
5
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit 
fliariasis 
4. Penyelenggaraan 
perbaikan gizi masyarakat 
 Pemantauan pertumbuhan balita 
 Pemberian suplemen gizi 
 Pelayanan gizi 
 Penyuluhan gizi seimbang 
 Penyelenggaraan kewaspadaan gizi 
5. Penyelenggaraan promosi 
kesehatan 
 Penyuluhan prilaku sehat 
 Penyuluhan pemberdayaan masyarakat dalam 
upaya kesehatan 
6. Penyelenggaraan 
kesehatan lingkungan dan 
sanitasi dasar 
 Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik, kimia, 
biologi 
 Pengendalian vektor 
 Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum 
7. Pencegahan dan 
penanggulangan 
penyalahgunaan narkotika, 
psikotropika dan zat 
adiktif lain 
 Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan dan 
Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA) 
yang berbasis masyarakat 
8. Penyelenggaraan 
pelayanan kefarmasian 
dan pengamanan sediaan 
farmasi, alat kesehatan 
serta makanan dan 
minuman 
 Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan 
untuk pelayanan kesehatan dasar 
 Penyediaan dan pemerataan pelayanan 
kefarmasian di saranan pelayanan kesehatan 
 Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan 
Program Pokok Puskesmas 
Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya, 
karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun demikian 
kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut : 
1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA ) 
2. Keluarga Berencana 
3. Usaha Peningkatan Gizi 
6
4. Kesehatan Lingkungan 
5. Pemberantasan Penyakit Menular 
6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan 
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat 
8. Usaha Kesehatan Sekolah 
9. Kesehatan Olah Raga 
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat 
11. Usaha Kesehatan Kerja 
12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut 
13. Usaha Kesehatan Jiwa 
14. Kesehatan Mata 
15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana ) 
16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan 
17. Kesehatan Usia Lanjut 
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional 
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan 
masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan 
kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan 
pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat 
Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti 
tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program 
kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal 
demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah 
Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, 
misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi 
kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain. 
Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128 Tahun 2004 
1. Azas pertanggungjawaban wilayah 
a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang 
bertempat tinggal di wilayah kerjanya. 
b. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung 
c. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling 
2. Azas pemberdayaan masyarakat 
7
a. Puskesmas harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan 
aktif dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas 
b. Potensi masyarakat perlu dihimpun 
3. Azas keterpaduan 
Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu 
‰ Keterpaduan lintas program 
· UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro, Remaja, 
Kesehatan Jiwa 
‰ Keterpaduan lintassektoral 
· Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, 
lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK 
· Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, 
lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama 
4. Azas rujukan 
 Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan 
· rujukan kasus 
· bahan pemeriksaan 
· ilmu pengetahuan 
 Rujukan upaya kesehatan masyarakat 
· rujukan sarana dan logistik 
· rujukan tenaga 
· rujukan operasional 
2.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas 
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan 
kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam 
memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan 
kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat 
pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak 
masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau 
petugas kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif 
dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu 
pelayanan yang terkesan seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam 
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya 
maupun dari tenaga medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya 
sehari-hari. Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu 
8
tidak sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Misalnya: 
sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas Peudada, yang 
dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para petugas medis 
yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-obatan pada 
puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa membeli obat pada 
apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga yang jatuh sakit saat 
mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga yang lain mengantarnya ke 
Puskesmas Peudada, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan mereka (perawat-red) 
mengaku telah kehabisan stok obat. Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas 
sebagai pemberi layanan kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu 
dalam memberikan pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan 
kesehatan. Selain itu, tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan 
dengan penyuluhan kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut 
masyarakat, petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika 
keluarga mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk 
atau penderita TB. Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif 
dibanding upaya promotif. Kemudian, perawat puskesmas biasanya aktif dalam BP, 
puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut, perawat 
melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan pengobatan pada pasien 
dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika melakukan tugas tersebut tidak ada 
supervisi dari siapapun, khususnya penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. 
Tenaga perawat seolah-olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena 
mungkin tugas kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan 
masyarakat, status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dan 
anak tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatan 
masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak ke arah 
kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit 
akan memiliki banyak sumber daya manusia dan fasilitas medik. Tapi kalaulah 
Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan preventif maka tugas 
eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas menjadi bagian dari unit Dinas 
kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki otonomi yang kuat dalam mengatur 
program-programnya, sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana 
dan pengadaan petugas, untuk pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada 
Puskesmas, atau pelayanan kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak 
hanya hal-hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan 
yang muncul di lingkup puskesmas, misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat 
hanya sampai jam 14.00 WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas 
yang kurang memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum 
9
terbiasa mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawan 
yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas 
2.4 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas 
Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-masalah. 
Adapun masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas itu diakibatkan oleh 
faktor-faktor sebagai berikut: (Tjiptoherijanto dan Said Zainal Abidin, 1993: 44-46) 
 Faktor Internal 
· Pelaksanaan Manajemen 
Pelaksanaan manajemen merupakan hal penting yang menentukan dalam 
mencapai tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan Puskesmas. Dimana 
fungsi manajemen itu untuk planning, organaizing, leading, dan controling. 
Pada kegiatan perencanaan setiap tahunnya sering kali tidak berjalan sehingga 
kegiatan berjalan apa adanya sesuai kebiasaan yang dianggap ‘baik/sudah 
biasa’. Bahkan terasa sekali bahwa tidak pernah adanya upaya pengembangan. 
Serta tidak pernah terpikir untuk mempersoalkan kendali mutu pelayanan yang 
disebabkan kurangnya pengetahuan, peralatan, dan perhatian tersita pada 
upaya pengobatan. Dapat dikatakan bahwa kepala Puskesmas lebih sibuk pada 
masalah-masalah manajerial daripada kasus-kasus klinik. Dapat dikatakan 
juga bahwa kurangnya pengetahuan para Kepala Puskesmas dan rendahnya 
disiplin/etos kerja staff, menjadikan unsur manajemen ini tidak berjalan. Tentu 
hal ini menghambat kinerja Puskesmas untuk melayani masyarakat dalam 
bidang kesehatan. 
· Sarana dan Prasarana 
Sarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting dalam mencapai 
target dari program-program Puskesmas. Tetapi apa yang terjadi pada 
Puskesmas di Indonesia terkesan tidak diperhatian oleh pemerintah dengan 
alasan wilayah geografis yang sulit untuk dijangkau, sehingga sarana dan 
prasarana yang ada di dalam Puskesmas sangat terbatas, baik berupa alat 
medis maupun obat-obatan. Hal ini terjadi akibat dari sumber keuangan yang 
dimiliki Puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan puskesmas pun menjadi 
rendah karena tidak sesuai dengan standart kesehatan. 
· Tenaga medis 
Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan ketidakmampuannya 
melaksanakan program dari Dinas Kesehatan. Misalanya program Posyandu 
yang tidak tepat sasaran. Jumlah tenaga medis sedikit karena insentif dari 
pemerintah daerah. Faktor kesejahteraan pegawai memang hal penting karena 
berkaitan dengan satu-satunya pendapatan resmi mereka adalah gaji. Untuk 
10
mencapai penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas di perlukan 
pimpinan yang mau memotivasi pegawainya dengan cara memenuhi 
kebutuhan hidupnya. 
· Sumber keuangan Puskesmas 
Sumber keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah yang didapat tidak 
sebanding dengan pengeluaran operasional Puskesmas sehingga biaya 
pelayanan Puskesmas pun mahal padahal sarana yang terdapat di sana tidak 
sebanding dengan apa yang harus dibayar sehingga hal ini berdampak kepada 
masyarakat untuk beralih pergi ke Rumah Sakit saja yang fasilitas lebih baik 
daripada Puskesmas. Adapun sumber-sumber keuangan Puskesmas sebagai 
berikut: 
 Pemerintah 
Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas dana 
pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini diturunkan secara bertahap 
ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten. 
 Retribusi 
Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan Puskesmas yang 
membiayai upaya kesehatan perorangan yang pemanfaatanya dan besarnya 
ditentukan oleh Pemerintah Daerah. 
 PT. ASKES 
Puskesmas menerima dana dari PT. ASKES yang peruntukannya sebagai 
imbal jasa kepada peserta ASKES yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) 
 PT. JAMSOSTEK 
Puskesmas menerima dana dari PT. JAMSOSTEK yang peruntukannya 
sebagai imbal jasa kepada peserta JAMSOSTEK yaitu Pegawai / karyawan 
yang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja. 
 BPP (Badan Penyantun Puskesmas) 
Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam rangka 
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 
Sumber-sumber keuangan Puskesmas ini ternyata tidak dapat membiayai 
operasinal dari program-program Puskesmas. Hal ini diakibatkan oleh 
beberapa faktor yaitu, birokratisasi penyaluran keuangan dari pemerintah 
sampai ke Puskesmasnya dan rendahnya responsibilitas pengelola manajemen 
Puskesmas. 
· Psiko-sosial antara tenaga medis dengan penduduk 
11
Perbedaan psiko-sosial antara tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas 
dengan penduduk menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan 
kesehatan Puskesma.Tenaga-tenaga yang diperbantukan di Puskesmas 
biasanya terdiri dari orang-orang terpelajar dan bukan berasal dari daerah 
tersebut, sehingga penduduk menganggapnya sebagai orang asing. Apalagi 
jika bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak dimengerti oleh 
penduduk, maka akibatnya penduduk segan untuk datang ke Puskesmas. 
 Faktor Eksternal 
· Kondisi Geografis 
Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau 
setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memilki 
keadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan 
puskesmas. Memang ada kecamatan-kecamatan yang hanya dengan satu 
Puskesmas sudah dapat menjangkau seluruh penduduk. Tetapi ada juga 
puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh penduduk yang bermukim di 
dekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal jauh dari Puskesmas. 
Hal ini terkait pada dana yang tidak cukup untuk menggunakan alat-alat 
transportasi atau memang tempat tinggalnya terpencil sehingga penduduknya 
lebih senang tinggal di rumahnya daripada pergi ke Puskesmas. 
· Pemerintah daerah 
Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman 
pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legslatif dan 
eksekutif yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai 
tulang punggung pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan tualng 
punggung pendapatan daerah. Padahal upaya menyehatkan masyarakat 
sejatinya termaktub dalam hakikat dan semangat UU. No.22 dan UU No. 25 
tahun 1999 yang pada intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan 
publik dan mengembangkan demokrasi menuju peningkatan kesejahteraan 
rakyat. Disamping itu alokasi anggaran kesehatan berbagai daerah 
mencerminkan kurangnya perhatian terhadap investasi hak-hak dasar 
pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan dasar. 
· Keadaan Ekonomi Penduduk 
Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayakan 
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara Indonesia 
mayoritas bermata pencarian petani dan nelayan yang mana kondisi 
ekonominya kurang memadai. Walaupun ada ketentuan yang 
memperbolehkan mereka yang tidak mampu untuk tidak usah membayar 
12
retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya orang-orang yang demikian 
justru enggan datang ke Puskesmas. 
· Kondisi Pendidikan Penduduk 
Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan 
yang dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat 
pertama, karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, 
maka pola pikir mereka sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum 
paham akan arti kesehatan. Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional 
yang sejak dulu dipegang oleh masyarakat dan lingkungannya. 
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat 
pendidikan yang rendah yang mana sebagian besar penduduk Indonesia 
lulusan SD terutama di daerah pelosok-pelosok Indonesia, sehingga hal 
berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan 
masyarakat Indonesia sehat terutama pada lembaga Puskesmas yang letaknya 
dekat dengan masyarakat tersebut. Selain itu juga disebabkan Rumah Sakit 
lebih baik sarana dan prasarananya, padahal Puskesmas merupakan pelayanan 
kesehatan yang paling dasar dalam lingkungan masyarakat setempat. 
· Dinas Kesehatan 
Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani 
penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan 
dengan melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai upaya 
pencegahan timbulnya suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata lain 
pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak ditekankan pada tindakan 
kuratif dibandingkan pada tindakan preventif apalagi promotif. Selain itu 
Dinas Kesehatan juga kurang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap 
pelaksanaan program-program Puskesmas yang sudah ada sehingga tidak 
terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis. 
2.5 Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas 
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi 
mempunyai kewenangan yang besar dalam menciptakan inovasi model pelayanan 
kesehatan di daerah. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk 
meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan melakukan 
revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien 
di Puskesmas, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, 
pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistem kesehatan yang 
komprehensif, serta memperbaiki sistem informasi pada semua tingkatan pemerintah. 
Dari banyak kasus yang terjadi dibanyak daerah, jelas bahwa Puskesmas memiliki 
pencitraan yang rendah pada saat sekarang, terutama jika dilihat dari sarana, Puskesmas 
13
tidak memiliki fasilitas yang lengkap walaupun sudah mendapat dana dari Dinas 
Kesehatan. 
BAB III 
PENUTUP 
4.1 Kesimpulan 
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata 
masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. 
Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari 
segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian 
khusus dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta 
komitmen untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh 
masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat 
memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan 
kesejahteraan masyarakat. 
4.2 Saran 
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan 
pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh 
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya 
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan 
3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas 
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan 
pelayanan kesehatan kepada masyarakat 
5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah 
citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat 
14
DAFTAR PUSTAKA 
 Tjiptoherijanto, prijono, Said Z. Abidin, Reformasi Administrasi dan Pembangunan 
 Nasional. 1993. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta 
 www.dinkesjatim.go.id 
 www.litbang.depkes.go.id 
 www.litbang.depkes.go.id 
 definisi-puskesmas.html 
 model-puskesmas-era-desentralisasi.html 
 http://one.indoskripsi.com, diunduh tanggal 24 November 2009 
 http://muharrikyanuar.wordpress.com, diunduh tanggal 24 November 2009 
 http://groups.yahoo.com, diunduh tanggal 24 November 2009 
 http://els.bappenas.go.id, diunduh tanggal 24 November 2009 
 http://alfredsaleh.files.wordpress.com, diunduh tanggal 24 November 2009 
15
MAKALAH 
PERMASALAHAN KESEHATAN 
DI PUSKESMAS 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : WA ODE SITI NURAZIZAH 
NIM : 13.13.1089 
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 
AKADEMI KEPERAWATAN 
2014 
16
KATA PENGANTAR 
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan 
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan tentang Permasalahan 
Kesehatan di Puskesmas. 
Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan 
bagi yang membaca makalah ini. Selain itu kami juga berharap makalah ini digunakan 
sebagai mana mestinya. 
Penulis sadar bahwa memiliki banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh 
karena itu penulis mengharapakan segala saran, kritik dan masukan yang membangun untuk 
proses dimasa yang akan datang. 
Raha, 14 September 2014 
Penyusun 
17
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ……………………………………….....…............ i 
DAFTAR ISI …………………………………………………….....…...... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 
B. Rumusan Masalah………………………………………………...........1 
C. Tujuan……………………………………….. ..............………........... 1 
D. Manfaat…………………………............…………….. ………........... 2 
BAB II PEMBAHASAN……............…………….. ………..................... 3 
2.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas……............…………….……….......... 3 
2.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas……….............4 
2.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas………............. 8 
2.4 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas……….................... 10 
2.5 Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas…….. 13 
BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan ………………………………..............................................14 
3.2 Saran........................................................................................................ 14 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15 
18 
i 
ii

More Related Content

What's hot

Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medishalimah uminur
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Yesir Hasan
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatTheodorus Indarto
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptLastriMarga
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Pencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanPencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanFahlevi Qalbi
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 

What's hot (20)

Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
Spm rs
Spm rsSpm rs
Spm rs
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Pencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanPencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporan
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
Power Point PHBS
Power Point PHBSPower Point PHBS
Power Point PHBS
 

Viewers also liked

96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2Amhar Rizki
 
Penentuan strata posyandu
Penentuan strata posyanduPenentuan strata posyandu
Penentuan strata posyandukhafidz huda
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Wenny Anugrah
 
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolahSosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolaherna yanti
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasJoni Iswanto
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitTyo SBS
 

Viewers also liked (12)

96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
 
Profil puskesmas 2015
Profil puskesmas 2015Profil puskesmas 2015
Profil puskesmas 2015
 
Penentuan strata posyandu
Penentuan strata posyanduPenentuan strata posyandu
Penentuan strata posyandu
 
Laporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganLaporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapangan
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
4 Versiones De Hansel Y Gretel
4 Versiones De Hansel Y Gretel4 Versiones De Hansel Y Gretel
4 Versiones De Hansel Y Gretel
 
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
 
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolahSosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolah
 
Ppt jajanan sehat
Ppt jajanan sehatPpt jajanan sehat
Ppt jajanan sehat
 
penyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SDpenyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SD
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmas
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 

Similar to Makalah permasalahan puskesmas

227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmasWarnet Raha
 
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75hananazila
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNazila Hana
 
Kinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok PuskesmasKinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok PuskesmasVictor Madritsta
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxMurniAbbas1
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMAinur
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
Ppt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangPpt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangTeguhPanggayuh
 
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptx
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptxSISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptx
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptxYurisSetiowati3
 

Similar to Makalah permasalahan puskesmas (20)

227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
 
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
dasar puskesmas.pdf
dasar puskesmas.pdfdasar puskesmas.pdf
dasar puskesmas.pdf
 
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.pptPELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
 
Kinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok PuskesmasKinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok Puskesmas
 
Home
HomeHome
Home
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
Type pkmd, phc, & tugas puskesmas
Type pkmd, phc, & tugas puskesmasType pkmd, phc, & tugas puskesmas
Type pkmd, phc, & tugas puskesmas
 
Manajemen IT
Manajemen ITManajemen IT
Manajemen IT
 
Ppt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelangPpt analisis puskesmas cipelang
Ppt analisis puskesmas cipelang
 
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptx
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptxSISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptx
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN yuris.pptx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Makalah permasalahan puskesmas

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitan dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan. Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas” karena Puskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan karena Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Puskesmas dan apa fungsi Puskesmas itu? 2. Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas? 3. Apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas? 4. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas? 5. Bagaimana solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui definisi dan fungsi Puskesmas 2. Mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas 3. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas. 1
  • 2. 4. Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas. 5. Mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas. 1.4 Manfaat Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi dan fungsi Puskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas a. Definisi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008) “Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan”. Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi Puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh Puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health service). Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan. Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki Puskesmas juga meliputi : kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi Puskesmas. Jumlah kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun Puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional. Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit. 3
  • 4. LEVEL PELAYANAN KESEHATAN RS Provinsi RS Kabupaten Puskesmas Kecamatan Puskesmas Kelurahan Posyandu b. Fungsi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008) 1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya. 2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat 2. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara: a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien. c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program 2.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat 2010. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas : UW-SPM yang wajib diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular, penyelenggaraan 4
  • 5. promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal. RANCANGAN KEWENANGAN WAJIB DAN STANDARD PELAYANAN MINIMAL Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan 1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar  Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir  Pelayanan kesehatan bayi dan anak pra sekolah  Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja  Pelayanan kesehatan usia subur  Pelayanan kesehatan usia lanjut  Pelayanan imunisasi  Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat  Pelayanan pengobatan / perawatan 2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang  Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi dasar (kebidanan, bedah, penyakit dalam, anak)  Pelayanan kesehatan darurat  Pelayanan laboratorium kesehatan yang mendukung upaya kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat  Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan 3. Penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular  Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)  Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio  Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB paru  Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria  Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta  Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA  Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS  Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD  Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare 5
  • 6.  Pencegahan dan pemberantasan penyakit fliariasis 4. Penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat  Pemantauan pertumbuhan balita  Pemberian suplemen gizi  Pelayanan gizi  Penyuluhan gizi seimbang  Penyelenggaraan kewaspadaan gizi 5. Penyelenggaraan promosi kesehatan  Penyuluhan prilaku sehat  Penyuluhan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan 6. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar  Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik, kimia, biologi  Pengendalian vektor  Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum 7. Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain  Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA) yang berbasis masyarakat 8. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengamanan sediaan farmasi, alat kesehatan serta makanan dan minuman  Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar  Penyediaan dan pemerataan pelayanan kefarmasian di saranan pelayanan kesehatan  Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan Program Pokok Puskesmas Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA ) 2. Keluarga Berencana 3. Usaha Peningkatan Gizi 6
  • 7. 4. Kesehatan Lingkungan 5. Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan 7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat 8. Usaha Kesehatan Sekolah 9. Kesehatan Olah Raga 10. Perawatan Kesehatan Masyarakat 11. Usaha Kesehatan Kerja 12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut 13. Usaha Kesehatan Jiwa 14. Kesehatan Mata 15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana ) 16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan 17. Kesehatan Usia Lanjut 18. Pembinaan Pengobatan Tradisional Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain. Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128 Tahun 2004 1. Azas pertanggungjawaban wilayah a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. b. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung c. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling 2. Azas pemberdayaan masyarakat 7
  • 8. a. Puskesmas harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas b. Potensi masyarakat perlu dihimpun 3. Azas keterpaduan Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu ‰ Keterpaduan lintas program · UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro, Remaja, Kesehatan Jiwa ‰ Keterpaduan lintassektoral · Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK · Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama 4. Azas rujukan  Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan · rujukan kasus · bahan pemeriksaan · ilmu pengetahuan  Rujukan upaya kesehatan masyarakat · rujukan sarana dan logistik · rujukan tenaga · rujukan operasional 2.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari. Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu 8
  • 9. tidak sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas Peudada, yang dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa membeli obat pada apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga yang jatuh sakit saat mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga yang lain mengantarnya ke Puskesmas Peudada, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan mereka (perawat-red) mengaku telah kehabisan stok obat. Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu, tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat, petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk atau penderita TB. Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif dibanding upaya promotif. Kemudian, perawat puskesmas biasanya aktif dalam BP, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut, perawat melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan pengobatan pada pasien dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika melakukan tugas tersebut tidak ada supervisi dari siapapun, khususnya penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. Tenaga perawat seolah-olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena mungkin tugas kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan masyarakat, status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dan anak tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya manusia dan fasilitas medik. Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas, untuk pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada Puskesmas, atau pelayanan kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak hanya hal-hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan yang muncul di lingkup puskesmas, misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat hanya sampai jam 14.00 WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang kurang memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum 9
  • 10. terbiasa mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawan yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas 2.4 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-masalah. Adapun masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas itu diakibatkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: (Tjiptoherijanto dan Said Zainal Abidin, 1993: 44-46)  Faktor Internal · Pelaksanaan Manajemen Pelaksanaan manajemen merupakan hal penting yang menentukan dalam mencapai tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan Puskesmas. Dimana fungsi manajemen itu untuk planning, organaizing, leading, dan controling. Pada kegiatan perencanaan setiap tahunnya sering kali tidak berjalan sehingga kegiatan berjalan apa adanya sesuai kebiasaan yang dianggap ‘baik/sudah biasa’. Bahkan terasa sekali bahwa tidak pernah adanya upaya pengembangan. Serta tidak pernah terpikir untuk mempersoalkan kendali mutu pelayanan yang disebabkan kurangnya pengetahuan, peralatan, dan perhatian tersita pada upaya pengobatan. Dapat dikatakan bahwa kepala Puskesmas lebih sibuk pada masalah-masalah manajerial daripada kasus-kasus klinik. Dapat dikatakan juga bahwa kurangnya pengetahuan para Kepala Puskesmas dan rendahnya disiplin/etos kerja staff, menjadikan unsur manajemen ini tidak berjalan. Tentu hal ini menghambat kinerja Puskesmas untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan. · Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting dalam mencapai target dari program-program Puskesmas. Tetapi apa yang terjadi pada Puskesmas di Indonesia terkesan tidak diperhatian oleh pemerintah dengan alasan wilayah geografis yang sulit untuk dijangkau, sehingga sarana dan prasarana yang ada di dalam Puskesmas sangat terbatas, baik berupa alat medis maupun obat-obatan. Hal ini terjadi akibat dari sumber keuangan yang dimiliki Puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan puskesmas pun menjadi rendah karena tidak sesuai dengan standart kesehatan. · Tenaga medis Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan ketidakmampuannya melaksanakan program dari Dinas Kesehatan. Misalanya program Posyandu yang tidak tepat sasaran. Jumlah tenaga medis sedikit karena insentif dari pemerintah daerah. Faktor kesejahteraan pegawai memang hal penting karena berkaitan dengan satu-satunya pendapatan resmi mereka adalah gaji. Untuk 10
  • 11. mencapai penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas di perlukan pimpinan yang mau memotivasi pegawainya dengan cara memenuhi kebutuhan hidupnya. · Sumber keuangan Puskesmas Sumber keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran operasional Puskesmas sehingga biaya pelayanan Puskesmas pun mahal padahal sarana yang terdapat di sana tidak sebanding dengan apa yang harus dibayar sehingga hal ini berdampak kepada masyarakat untuk beralih pergi ke Rumah Sakit saja yang fasilitas lebih baik daripada Puskesmas. Adapun sumber-sumber keuangan Puskesmas sebagai berikut:  Pemerintah Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas dana pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.  Retribusi Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan Puskesmas yang membiayai upaya kesehatan perorangan yang pemanfaatanya dan besarnya ditentukan oleh Pemerintah Daerah.  PT. ASKES Puskesmas menerima dana dari PT. ASKES yang peruntukannya sebagai imbal jasa kepada peserta ASKES yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)  PT. JAMSOSTEK Puskesmas menerima dana dari PT. JAMSOSTEK yang peruntukannya sebagai imbal jasa kepada peserta JAMSOSTEK yaitu Pegawai / karyawan yang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja.  BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sumber-sumber keuangan Puskesmas ini ternyata tidak dapat membiayai operasinal dari program-program Puskesmas. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu, birokratisasi penyaluran keuangan dari pemerintah sampai ke Puskesmasnya dan rendahnya responsibilitas pengelola manajemen Puskesmas. · Psiko-sosial antara tenaga medis dengan penduduk 11
  • 12. Perbedaan psiko-sosial antara tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dengan penduduk menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan Puskesma.Tenaga-tenaga yang diperbantukan di Puskesmas biasanya terdiri dari orang-orang terpelajar dan bukan berasal dari daerah tersebut, sehingga penduduk menganggapnya sebagai orang asing. Apalagi jika bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak dimengerti oleh penduduk, maka akibatnya penduduk segan untuk datang ke Puskesmas.  Faktor Eksternal · Kondisi Geografis Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memilki keadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan puskesmas. Memang ada kecamatan-kecamatan yang hanya dengan satu Puskesmas sudah dapat menjangkau seluruh penduduk. Tetapi ada juga puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh penduduk yang bermukim di dekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal jauh dari Puskesmas. Hal ini terkait pada dana yang tidak cukup untuk menggunakan alat-alat transportasi atau memang tempat tinggalnya terpencil sehingga penduduknya lebih senang tinggal di rumahnya daripada pergi ke Puskesmas. · Pemerintah daerah Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legslatif dan eksekutif yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai tulang punggung pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan tualng punggung pendapatan daerah. Padahal upaya menyehatkan masyarakat sejatinya termaktub dalam hakikat dan semangat UU. No.22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan demokrasi menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi anggaran kesehatan berbagai daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap investasi hak-hak dasar pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan dasar. · Keadaan Ekonomi Penduduk Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayakan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara Indonesia mayoritas bermata pencarian petani dan nelayan yang mana kondisi ekonominya kurang memadai. Walaupun ada ketentuan yang memperbolehkan mereka yang tidak mampu untuk tidak usah membayar 12
  • 13. retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya orang-orang yang demikian justru enggan datang ke Puskesmas. · Kondisi Pendidikan Penduduk Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan yang dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat pertama, karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, maka pola pikir mereka sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum paham akan arti kesehatan. Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu dipegang oleh masyarakat dan lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah yang mana sebagian besar penduduk Indonesia lulusan SD terutama di daerah pelosok-pelosok Indonesia, sehingga hal berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat Indonesia sehat terutama pada lembaga Puskesmas yang letaknya dekat dengan masyarakat tersebut. Selain itu juga disebabkan Rumah Sakit lebih baik sarana dan prasarananya, padahal Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dasar dalam lingkungan masyarakat setempat. · Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan dengan melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan timbulnya suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata lain pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak ditekankan pada tindakan kuratif dibandingkan pada tindakan preventif apalagi promotif. Selain itu Dinas Kesehatan juga kurang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program Puskesmas yang sudah ada sehingga tidak terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis. 2.5 Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi mempunyai kewenangan yang besar dalam menciptakan inovasi model pelayanan kesehatan di daerah. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan melakukan revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien di Puskesmas, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistem kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki sistem informasi pada semua tingkatan pemerintah. Dari banyak kasus yang terjadi dibanyak daerah, jelas bahwa Puskesmas memiliki pencitraan yang rendah pada saat sekarang, terutama jika dilihat dari sarana, Puskesmas 13
  • 14. tidak memiliki fasilitas yang lengkap walaupun sudah mendapat dana dari Dinas Kesehatan. BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. 4.2 Saran 1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh 2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan 3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas 4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat 5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA  Tjiptoherijanto, prijono, Said Z. Abidin, Reformasi Administrasi dan Pembangunan  Nasional. 1993. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta  www.dinkesjatim.go.id  www.litbang.depkes.go.id  www.litbang.depkes.go.id  definisi-puskesmas.html  model-puskesmas-era-desentralisasi.html  http://one.indoskripsi.com, diunduh tanggal 24 November 2009  http://muharrikyanuar.wordpress.com, diunduh tanggal 24 November 2009  http://groups.yahoo.com, diunduh tanggal 24 November 2009  http://els.bappenas.go.id, diunduh tanggal 24 November 2009  http://alfredsaleh.files.wordpress.com, diunduh tanggal 24 November 2009 15
  • 16. MAKALAH PERMASALAHAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DISUSUN OLEH : NAMA : WA ODE SITI NURAZIZAH NIM : 13.13.1089 PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN 2014 16
  • 17. KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan tentang Permasalahan Kesehatan di Puskesmas. Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membaca makalah ini. Selain itu kami juga berharap makalah ini digunakan sebagai mana mestinya. Penulis sadar bahwa memiliki banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapakan segala saran, kritik dan masukan yang membangun untuk proses dimasa yang akan datang. Raha, 14 September 2014 Penyusun 17
  • 18. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….....…............ i DAFTAR ISI …………………………………………………….....…...... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………...........1 C. Tujuan……………………………………….. ..............………........... 1 D. Manfaat…………………………............…………….. ………........... 2 BAB II PEMBAHASAN……............…………….. ………..................... 3 2.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas……............…………….……….......... 3 2.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas……….............4 2.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas………............. 8 2.4 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas……….................... 10 2.5 Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas…….. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ………………………………..............................................14 3.2 Saran........................................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15 18 i ii