Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan kasus penipuan oleh perusahaan tenaga kerja Indonesia. Dokumen ini juga membahas peran etika bisnis bagi perusahaan, termasuk nilai-nilai, pedoman perilaku, dan benturan kepentingan. Selain itu, dibahas pula tentang persaingan usaha dalam bisnis.
13. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, globalization business ethics, universitas mercu buana, 2019
1. Nama :VIDYA ANGGRAENI
NIM :55118110102
Mata Kuliah : Business Ethics & Good Governance : Globalization &
Business Ethics : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM.
Tema : Peran dan Manfaat Etika
EXECUTIVE SUMMARY
Forum
Pandangan etika bisnis terhadap praktek bisnis yang curang
Contoh Kasus :
Sebuah perusahaan PJTKI di sala satu kota di Indonesia melakukan rekrutmen untuk
tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan
berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan
dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala
biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke
negara tujuan.Salah satu korban yang berinisial Y terarik dengan tawaran tersebut dan
langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos
administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, Y tak
kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika
dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya.
Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar
prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak Y sebagai calon TKI yang
seharusnya diberangkatkan ke negara tujuan untuk bekerja.
Dari kasus ini kita harus lebih berhati-hati dan lebih selektif dalam memilih
perusahaan.Jangan mudah tergiur dengan apa yang mereka janjikan.Kita harus
menelusuri terlebih dahulu bahwa perusahaan tersebut legal.
Globalisasi dan etika bisnis
Globalisasi dan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada ‘yang
terkuat yang bertahan’. Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu
menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang mampu
memberikan apa yang siap dibeli orang. Baik individu, bisnis, kota bahkan seluruh negara
2. harus menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value)
yaitu barang dan jasa yang menarik minat beli.
Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestic
(nasional) maupun di pasar internasional atau global. Tanpa terkecuali di Negara kita,
dunia usaha di Indonesia juga berkembang dengan pesat.
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam etika yaitu :
1. Sistematik Masalah masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan
pertanyaan etis yang muncul mengenai system ekonomi, politik,hukum dan system
social lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan
pertanyaan yang dalam perusahaan perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup
pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional
perusahaan individual sebagai keseluruhan 3. Individu Permasalahan individual dalam
etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam
perusahaanMasalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan tindakan dan
karakter individual.
3.Individu
Individu Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul
seputar individu tertentu dalam perusahaanMasalah ini termasuk pertanyaan tentang
moralitas keputusan tindakan dan karakter individual
Peran etika bisnis bagi perusahaan dapat dilihat pada :
• Nilai-nilai Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi
perusahaan. Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu
dirumuskan visi dan misi perusahaan. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya
universal, namun dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta
karakter dan letak geografis dari masing-masing perusahaan. Nilai-nilai perusahaan yang
universal antara lain adalah terpercaya, adil dan jujur.
• Pedoman Perilaku
Pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam
melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua
karyawan perusahaan; Pedoman perilaku mencakup panduan tentang benturan
kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi, kepatuhan terhadap
peraturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
3. • Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan
ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota
Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan perusahaan; Dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan
harus senantiasa mendahulukan kepentingan ekonomis perusahaan diatas kepentingan
ekonomis pribadi atau keluarga, maupun pihak lainnya; Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta karyawan perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk
kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain; Dalam hal
pembahasan dan pengambilan keputusan yang mengandung unsur benturan
kepentingan, pihak yang bersangkutan tidak diperkenankan ikut serta; Pemegang saham
yang mempunyai benturan kepentingan harus mengeluarkan suaranya dalam RUPS
sesuai dengan keputusan yang diambil oleh pemegang saham yang tidak mempunyai
benturan kepentingan; Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan
perusahaan yang memiliki wewenang pengambilan keputusan diharuskan setiap tahun
membuat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan terhadap setiap keputusan
yang telah dibuat olehnya dan telah melaksanakan pedoman perilaku yang ditetapkan
oleh perusahaan.
• Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi
Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang
memberikan atau menawarkan sesuatu, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada
pejabat Negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan; Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan
perusahaan dilarang menerima sesuatu untuk kepentingannya, baik langsung ataupun
tidak langsung, dari mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan;
Donasi oleh perusahaan ataupun pemberian suatu aset perusahaan kepada partai politik
atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif maupun eksekutif, hanya boleh
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Dalam batas kepatutan
sebagaimana ditetapkan oleh perusahaan, donasi untuk amal dapat dibenarkan; Setiap
anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan diharuskan setiap
tahun membuat pernyataan tidak memberikan sesuatu dan atau menerima sesuatu yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
• Kepatuhan terhadap Peraturan
Organ perusahaan dan karyawan perusahaan harus melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan peraturan perusahaan; Dewan Komisaris harus memastikan
bahwa Direksi dan karyawan perusahaan melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan peraturan perusahaan; Perusahaan harus melakukan pencatatan atas harta, utang
dan modal secara benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
• Kerahasiaan Informasi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan
harus menjaga kerahasiaan informasi perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
4. undangan, peraturan perusahaan dan kelaziman dalam dunia usaha; Setiap anggota
Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan dilarang
menyalahgunakan informasi yang berkaitan dengan perusahaan, termasuk tetapi tidak
terbatas pada informasi rencana pengambil-alihan, penggabungan usaha dan pembelian
kembali saham;
Setiap mantan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan, serta
pemegang saham yang telah mengalihkan sahamnya, dilarang mengungkapkan
informasi yang menjadi rahasia perusahaan yang diperolehnya selama menjabat atau
menjadi pemegang saham di perusahaan, kecuali informasi tersebut diperlukan untuk
pemeriksaan dan penyidikan sesuai dengan peraturan perundang undangan, atau tidak
lagi menjadi rahasia milik perusahaan.
• Pelaporan terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku
Dewan Komisaris berkewajiban untuk menerima dan memastikan bahwa pengaduan
tentang pelanggaran terhadap etika bisnis dan pedoman perilaku perusahaan diproses
secara wajar dan tepat waktu; Setiap perusahaan harus menyusun peraturan yang
menjamin perlindungan terhadap individu yang melaporkan terjadinya pelanggaran
terhadap etika bisnis dan pedoman perilaku perusahaan.
Berikut ini merupakan manfaat etika bisnis yang baik dijalankan oleh perusahaan-
perusahaan maupun organisasi :
1.Pengendalian diri
2.Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan
3.Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4.Dapat menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan maupun organisasi
5.Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6.Guna menghindari sifat KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat merusak
tatanan moral
7.Dapat mampu menyatakan hal benar itu adlah benar
8.Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dengan golongan
pengusaha lemah
9.Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama
10.Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
dimiliki.
Persaingan Usaha dalam Bisnis
Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul dalam berbagai literatur
5. yang menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.1
Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu competition yang artinya persaingan itu
sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan kompetisi.Persaingan adalah ketika
organisasi atau perorangan berlomba untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti
konsumen, pangsa pasar,peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.
Dalam dunia persaingan usaha dikenal dengan dinamika persaingan yang berarti
perubahan-perubahan yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan
dalam memperebutkan pelanggan pada periode-periode tertentu. Untuk itu setiap
perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang terjadi agar mereka bisa mengikuti
persaingan supaya tidak mengalami kekalahan dalam kompetisi di pasar.