1. Selamat Malam Prof dan teman teman sekalian
Perkenalkan saya Dika, saat ini bekerja di Jaya Konstruksi salah satu perusahaan jasa konstruksi yang
kepemilikan sahamnya dipegang Pemerintah Provinsi dan pihak swasta. Seperti diketahui, globalisasi
pasar saat ini tidak hanya menuntut perusahaan berlomba dalam inovasi dan kualitas produk dan jasanya
saja, melainkan perlu ditingkatkannya tata kelola perusahaan yang berkualitas tinggi.
Dalam implementasinya, selain memiliki visi misi tentang arah tujuan perusahaan, perusahaan
berkomitmen untuk menjadi mitra bisnis yang terpercaya dan bertanggung jawab untuk semua
pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh sebab itu, prioritas perusahaan adalah
untuk menerapkan standar tertinggi tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di seluruh aspek
dari bisnis kami. Kerangka tata kelola perusahaan Perseroan memberikan dasar dan panduan
bagi pelaksanaan GCG di seluruh organisasi. Kerangka kerja ini terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham, Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan,
manajemen risiko dan sistem pengendalian internal dan Kode Etik. Secara konsisten perusahaan
berusaha untuk meningkatkan kinerja pada prinsip-prinsip inti GCG, antara lain :
Transparansi,
Akuntabilitas,
Tanggung jawab,
Kemandirian
Prinsip-prinsip tersebut dilakukan dengan memperkuat indikator kinerja, monitoring dan sistem
pengendalian. Selain itu perusahaan juga telah memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang
berlaku di Indonesia, aturan dan peraturan dari Bursa Efek Indonesia dan OJK dan standar
akuntansi keuangan. Dari hal tersebut bebarti secara tidak langsung telah mematuhi semua
ketentuan yang relevan pada praktek bisnis yang etis, keselamatan, pengelolaan lingkungan dan
keberlanjutan.
Selain visi-misi dan tata kelola, perusahaan juga memiliki values yang diharapkan tertanam di
setiap individu dalam budaya dan praktek kerjanya. Beberapa values atau nilai-nilai perusahaan
antara lain :
1) Integritas
Insan perusahaan senantiasa beperilaku jujur, bermartabat dan taat pada hukum
2) Adil
Insan perusahaan menjunjung tinggi keadilan, berperan serta dalam kebersamaan
3) Komit
Insan perusahaan berlaku disiplin sesuai aturan yang berlaku
4) Dorongan Berprestasi
Insan perusaahan selalu termotivasi berusaha mencapai hasil yang terbaik dan berujung pada
kepuasan
5) Intrapreneurship
2. Insan perusahaan memiliiki sifat kreatif, inovatif dalam budaya kerja
Kelima nilai perusahaan ini juga menurut saya masuk dalam kriteria prinsip-prinsip dalam etika berbisnis
yang disampaikan oleh Sonny Keraf (1998)
Keraf, A.S. (1998). Etika bisnis: tuntutan dan relevansinya. Yogyakarta : Kanisius
Jayakonstruksi.com
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Yang saya hormati Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Berikut merupakan penjelasan dari kuis minggu pertama mata kuliah business ethics and good
governance,
Personal Ethics dan business ethics
Etik (atau etika) yang berarti ilmu tentang karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai subyek,
etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai
apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, baik ataupun buruk.
Etika individu terbentuk dari suatu kebiasaan atau budaya kelompok setempat, detailnya
mungkin memiliki perbedaan antar kelompok satu sama lain, namun pada umumnya semua
berorientasi untuk membedakan mana yang baik atau buruk.
Berangkat dari pentingnya pengaruh etika sebagai ilmu dasar, dunia bisnis juga memerlukan
etika sebagai subyek dalam implementasinya. Dalam bisnis sendiri etika dibedakan dari sisi
praktis dan refleksi. Etika bisnis menjadi sebuah sistem bagi subyek, objek dan semua hal yang
terlibat dan terdampak oleh alur bisnis tersebut. Bisnis merupakan kegiatan usaha yang pada
dasarnya akan melibaatkan beberapa pihak yang terlibat dan memiliki pasti memliki tujuan yang
positif baik bagi pelaku dan pengguna. Maka dari itu etika bisnis memiliki kaidah-kaidah sebagai
batasan dari pihak-pihak tersebut.
Saya berpendapat bahwa etika bisnis merupakan sebuah sistem dan regulasi yang dibentuk,
namun pada dasarnya harus diawali dan tumbuh dari lingkungan kumpulan individu yang
memahami etika positif.
Morality and law
Moralitas merupakan suatu hal yang dimiliki oleh setiap manusia, berbentuk dorongan dan yang
mendasari seseorang bertindak secara beretika. Namun pada kenyataannya saat ini moralitas juga
dapat berkembang ke arah yang negatif, faktor utamanya dipengaruhi oleh budaya dan keadaan
sosial di lingkungan individu itu sendiri.
3. Sementara hukum merupakan alat yang berbentuk sejumlah peraturan yang diciptakan untuk
dipatuhi agar terciptanya kehidupan yang nyaman dan adil. Hukum sendiri akan berjalan dengan
baik apabila pihak-pihak seperti penegak dan penggunanya saling mengerti kewajiban dan hak
masing-masing.
Moralitas akan sangat terkait bagi jalannya penegakan hukum. Moralitas bagi penegak hukum
akan berfungsi sebagai tuntunan bahwa profesi yang dilakukan adalah sebuah pelayanan dan
bukan profesi yang berorientasi kepada hal yang berbau pamrih. Dan bagi pengguna hukum,
moralitas akan menuntun tiap individu tersebut untuk berlaku sesuai batasan-batasan didalam
hukum.
Etiquette and profesional law
Etiket dan etika secara umum memiliki fungsi yang sama yaitu mengatur perilaku manusia ke
arah yang normatif. Namun pada dasarnya berbeda, etika lebih ke tata nilainya sedangkan etiket
lebih ke cara-cara yang langsung dilakukan. Keduanya juga menjadi unsur-unsur dalam
penegakan hukum.
Di lain sisi penegakan hukum harus berdasarkan kemanfaatan dan keadilan bagi subyek-
subyeknya dan sesuai dengan asas-asas yang berlaku sehingga bersifat profesional. Dan dalam
penegakan hukum yang profesional tetap perlu sangat diperhatikan indikator etika dan etiket
masing-masing. Seperti contoh orang yang beretiket baik namun melakukan korupsi berarti
memiliki etika yang buruk, dan sehingga perlu dihukum.
Management and ethics
Manajemen bisa berarti subjek maupun objek. Dikatakan subjek berarti sekumpulan orang yang
memiliki tanggung jawab dan peran yang besar atas berjalan dan berlangsungnya sebuah
organisasi. Selain itu dikatakan objek berarti memilki arti sebagai ilmu untuk mengelola arah
sebuah organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Masing-masing memiliki keharusan dan
keterikatan untuk memiliki etika. Manajemen sebagai subjek harus mengetahui dan menanamkan
etika dalam berlaku. Sedagkan manajemen sebagai objek, etika akan lebih erat kaitannya dalam
pembentukan kebijakan-kebijakan bagi organisasi. Intinya etika diharapkan dapat mengatur
jalannya organisasi yang lebih baik, terarah, normatif, dan dapat dijadikan solusi terhadap
masalah yang timbul
https://fgbmfi.web.id/2013-07-06-04-08-39/artikel/marketplace/4538-moralitas-dan-etika-bisnis
https://www.researchgate.net/publication/283614782_GOOD_CORPORATE_GOVERNANCE_
DAN_ETIKA_BISNIS_DALAM_UPAYA_PENINGKATAN_DAYA_SAING
http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Etipro-1.pdf