1. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG
PERKEMBANGAN ORGAN SEKS SEKUNDER PADA MASA PUBERITAS DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATAP LIUKANG TANGAYA
KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2023
SANAWIAH
202209098
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TAHUN 2023
2. BAB I
PENDAHULUAN
• A. Latar Belakang
Berdasarkan studi pendahuluan yang pernah dilakukan di SMPN 3
SATAP Liukang Tangaya pada Desember didapatkan jumlah siswa siswi
keseluruhan 135 orang, sebagian siswa mengungkapkan bahwa merasa
takut menghadapi pubertas, dan disekolah belum pernah dilakukan
sosialisasi tentang pubertas (Astuti, 2019).
3. B. RUMUSAN MASALAH
• Berdasarkan dari latar belakang diatas , maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah terdapat
hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri tentang
Perkembangan organ Seks Sekunder pada Masa Puberitas
di SMPN 3 SATAP Liukang Tangaya Tahun 2023?”.
4. C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
• diketahuinya hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri
tentang perkembangan organ seks sekunder pada masa
puberitas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 SATAP
Liukang Tangaya Tahun 2023.
Tujuan Khusus
• Untuk mengetahui hubungan
pengetahuan remaja tentang munculnya
tanda-tanda seks sekunder
b. b. Untuk mengetahui hubungan sikap remaja
tentang munculnya tanda- tanda seks sekunder
5. D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Ilmiah
Diharapkan dapat
memperkaya
khasanah ilmu
pengetahuan dan
merupakan bahan
bacaan bagi peneliti
selanjutnya
1.Manfaat Institusi
• Dapat menjadi
masukan bagi
institusi dalam
penelitian yang
berhubungan
dengan
pengetahuan dan
sikap remaja putri
tentang
perkembangan
organ seks
sekunder pada
masa puberitas.
Manfaat Praktis
Dapat memberikan
masukan bagi SMPN 3
SATAP Liukang Tangaya
kabupaten pangkajene
kepulauan, khususnya
sampai dimana tingkat
pengetahuan dan Sikap
Siswi tentang
perkembangan organ
seks sekunder pada
masa puberitas.
7. TINJAUAN UMUM TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
Pengertian
1.Pengetahuan dasar yang perlu di berikan
kepada remaja agar mereka mempunyai
kesehatan reproduksi yang baik menurut (sandu,
2019) yaitu :Pembekalan Pengetahuan Remja
Terkait Kesehatan Reproduksi Remaja
1.Pembekalan
Pengetahuan Remja
Terkait Kesehatan
Reproduksi Remaja
1.Perubahan Fisik
Pada Masa Remaja
1.Tumbuh Kembang
Remaja
8. TINJAUAN UMUM TENTANG ORGAN REPRODUKSI SEKS
1.Tanda-tanda Seks
SekunderKarakteristik
Seks Primer dan Seks
Sekunder
1.Karakteristik Seks
Primer dan Seks
Sekunder
9. TINJUAN UMUM TENTANG PENGETAHUAN
Pengertian Tingktan Pengetahuan
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan
Jenis Pengetahuan
Sumber Pengetahuan Dasar Pengetahuan
11. TINJAUAN ISLAM TENTANG REMAJA DAN
SEKS
Pandangan islam
tentang seks
Pandangan islam
tentang remaja
12. BAB III
KERANGKA KONSEP
Dasar
Pemikiran
Variabel
•Setiap remaja yang sedang mengalami
perubahan seks memiliki
kecenderungan untuk menyendiri
karena merasa asing dengan dirinya,
terutma kondisi fisiknya yang banyak
mengalami perubahan yang
menurutnya berbeda, sehingga tidak
jarang ditemukan remaja seperti ini
13. KERANGKA KONSEP
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel Dependent
Sikap
Pengetahuan Remaja
Perkembangan organ
seks Sekunder
14. DEFENISI OPERASIONAL DAN
KRITERIA OBJEKTIF
N
o
Variabel Defenisi Opersional Alat pengukuran Hasil Ukur Skala
1
Variable
indepen
den:
Tingkat
Pengeta
huan
Pengetahuan
remaja tentang
munculnya tanda-
tanda seks
sekunder adalah
kategori yang
didapatkan
berdasarkan nilai
yang diperoleh
dari jawaban
kusioner yang
berkaitan dengan
pengetahuan yang
dimiliki oleh
remaja dan tanda-
Kusioner
Tingkat
Pengetahu
an .
Baik : Jika responden
menjawab benar ≥ 50 %
dri jumlah pertanyaan
tentang pengertian tanda-
tanda seks sekunder
Kurang : jika menjawab
benar < 50 % dari jumlah
pertanyaan tentang
pengertian tanda-tanda
seks sekunder
Ordinal
15. DEFENISI OPERASIONAL DAN
KRITERIA OBJEKTIF
Variabl
e
indepe
nden:
Sikap
Remaja
putri
tentan
g
tanda-
tanda
seks
sekund
Sikap Remaja
adalah
pengambilan
keputusan
remaja dalam
menyikapi
perubahan
terjadi terutama
munculnya
tanda-tanda
seks sekunder,
yang dinilai
dengan skala
kusioner
tentang
sikap
remaja
Positif : Bila responden
mempunyai nilai sikap
≥ 50 % ,
Negatif : Bila
responden mempunyai
nilai sikap < 50 %.
Ordinal
16. DEFENISI OPERASIONAL DAN
KRITERIA OBJEKTIF
Variabl
e
depen
dent:
Perke
mbang
an
organ
seks
sekun
der
merupakan
perubahan fisik
yang mendasar
yang keempat.
Pada dasarnya,
ciri seks ini
tidak berkaitan
langsung
dengan
reproduksi,
melainkan
munculnya
Kusioner
tentang
perkemb
angan
seks
sekunde
r
Nilai 1 jika ada tanda-
tanda perkembangan
seks sekunder
Nilai 2, jika belum
ada tanda-tanda
perkembangan seks
sekunder
Ordinal
17. HIPOTESISI PENELITIAN
Hipotesis Alternatif ( Ha)
Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap
Remaja Putri tentang tanda seks sekunder pada masa
pebertas di SMPN SATAP Liukang Tangaya Kabupaten
Pangkajene Kepulauan Tahun 2023.
1.Hipotesis Nol (Ho)
• Tidak ada hubungan antara Pengetahuan dengan
Sikap Remaja Putri tentang tanda seks sekunder pada
masa peberitas di SMPN SATAP Liukang Tangaya
Kabupaten Pangkajene Kepulauan Tahun 2023.
18. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitin
•Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
analitik dengan rancangan Cross Sectional Study.
Metode Cross Sectional adalah suatu penelitian untuk
memperlajari antara faktor resiko dengan efek, dimana
Variabel dependen dan variabel independent
bersambung atau pengumpulan data sekaligus dalam
satu waktu ( Sugiyono, 2019).
Lokasi dan
Waktu
penelitian
•Lokasi Penelitian
•Pelaksanaan penelitian di SMPN 3 SATAP Liukang
Tangaya Kabupaten Pangkajene Kepulauan.
•Waktu Penelitian
•Dilaksanakan mulai Bulan Januari -februari 2024
19. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia,
klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2019) Keseluruhan objek penelitian atau objek
yang diteliti.
Dalam Penelitian ini populasinya adalah populasi yang
digunakan dalam penelitian adalah semua siswi Remaja putri
SMPN SATAP Liukang Tangaya di Kabupaten Pangkajene
Kepulauan dengan jumlah siswa 70 orang.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang di ambil sebagai
sampel sehingga mewakili dari seluruh populasi (Ahyar et al,
2019). Pada Penelitian ini sampel yang di ambil berdasarkan
tekhnik Purposive sampling yaitu tehnik pengambilan
sampel dengan cara memberikan penilaian sendiri terhadap