Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan magnesium dalam tubuh. Magnesium merupakan mineral penting yang berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik dan proses fisiologis tubuh lainnya. Gangguan keseimbangan magnesium dapat menyebabkan hipomagnesemia atau hipermagnesemia yang berdampak pada berbagai gangguan organ. Untuk itu diperlukan pemantauan dan pengobatan yang tepat.
2. PENDAHULUAN
Magnesium
• Kation intraseluler ke-2 terbanyak
•Berperan pd bnyk fx. tubuh berikatan dgn ATP u/ sintesis asam
nukleat & protein, 300 reaksi enzimatik, zat penyusun tulang, proses
spesifik sistem neuromuskuler & KV
• KV kontraktilitas miokard & tonus otot polos PD
abnormalitas
konsentrasi Mg di
dlm tubuh
gangguan fungsi
3. KANDUNGAN MAGNESIUM DALAM TUBUH
• 1.000 mmol Mg2+(22-26 gram)
• 60% pd tlg; 20% otot rangka; 19%
jar. lunak lain 2% extrasel
• Pada dewasa normal, Mg serum
total ± 0,70-1,10 mmol/L
30% berikatan dengan protein (2/3 dgn
albumin, 1/3 globulin)
55% terionisasi
15% berikatan dgn anion (ex : sitrat,
fosfat)
•Gangguan asam-basa sedikit
berefek pada distribusi Mg serum
Distribusi magnesium
pada dewasa. Koreamed.
2008
4. KESEIMBANGAN MAGNESIUM
Distribusi Mg
dlm tubuh.
NCBI. 2003
- Nutrisi esensial relaksasi otot, pembekuan darah, pmbntkn ATP
- Mg sebagai Ca2+channel blocker alami
- Asupan Mg rata2 org dewasa normal adalah ± 12 mmol/hari
- ±2 mmol/hari Mg disekresi ke GI tract yaitu empedu & pankreas serta
zat-zat seksresi usus.1
5. ABSORPSI MAGNESIUM DI USUS
Distribusi Mg
dalam tubuh.
NCBI. 2003
- >>> di jejunum & ileum dan < kolon.
- absorpsi Mg : PTH, glukokortikoid
- absorpsi Mg : asupan Ca tinggi, zat lain dlm
makanan ex: asam fitat, oksalat, fosfat, protein,
kalium, dan zinc
6. METABOLISME MAGNESIUM DI GINJAL
• GINJAL PERAN UTAMA memelihara homeostasis &
konsentrasi Mg plasma
• 84 mmol Mg difiltrasi setiap hari 95% direabsorpsi
- 15-20% direabsorpsi di tub. proksimal
- 65-75% direabsorbsi Thick Ascending Loop Of Henle
- sisanya di tub. distal
• 3-5 mmol dalam urin
7. PEMERIKSAAN STATUS
MAGNESIUM
Serum Magnesium Concentration
Intracellular Magnesium content
Total magnesium
Red cells
Ultrafiltrable magnesium
Mononuclear blood cells
Ionised magnesium
Skeletal muscle
Physiological tests
Others
Metabolic balance studies
Magnesium balance
24 hour urinary excretion of magnesium
Isotope studies
Hair or tooth magnesium
Magnesium tolerance test
Functional assays
NCBI. 2003
16. KEBUTUHAN KONSUMSI MAGNESIUM
Kaya Mg air minum, sayuran berdaun hijau,
sereal, biji-bijian, kacang2an, polong2an
Menengah cokelat, sayur, buah, daging, ikan
miskin Mg produk olahan dari susu
Pemurnian /pengolahan makanan dpt
me kandungan Mg dlm suatu bahan
hampir 85%
Memasak/merebus makanan kaya Mg
mengakibatkan kehilangan Mg yg
signifikan
17. KEGUNAAN MAGNESIUM DALAM PENGOBATAN
Dyspepsia
Mg hidroksida mempercepat kerja bersama dgn antasida
Konstipasi
15-30 mL per oral 1-2x/hari
Preeklamsia / eklampsia pd wanita hamil
Kejang Mg sulfat 4 gr bolus iv selama 4 menit atau s/d kejang
stop. Dilanjutkan dgn kec. 2-3 gram/jam. Cek Mg serum per 4-6 jam
KI: penurunan fungsi ginjal
Dysmenorrhea & Pre-menstruation syndrome (PMS)
Dosis 200-360 mg/hari
Osteoporosis
dosis 150-750 mg/hari diberikan bersama dgn suplemen lain
terutama kalsium
Gangguan pendengaran karena bising
Dosis 167 mg/hari u/t org yg cenderungan terpapar bising >>>
Migraine
Dosis 600 mg/hari (2-3minggu )
18. KEGUNAAN MAGNESIUM DALAM PENGOBATAN
Lain-lain :
• DM dgn kegemukan
• Penyakit jantung terutama ggn katup
mitral, MCI
• Hiperkolesterolemia
• Serangan asma akut
19. INTERAKSI OBAT DENGAN MAGNESIUM
1. Mg + Antibiotika
• Gol. Aminoglikosida (amikasin, gentamisin, kanamisin, streptomisin)
gangguan otot
• Gol. Tetrasiklin dan Kuinolon (ciprofloksasin, norfloksasin, dan lain-lain)
gangguan penyerapan antibiotik. Diberikan 2-6 jam pasca
pemberian magnesium
2. Mg + obat anti-hipertensi
• Golongan Ca2+channel blocker (nifedipin, verapamil, amlodipin)
tekanan darah turun terlalu rendah
3. Mg + muscle relaxant
Meningkatkan efek samping
4. Mg + diuretik
Gol. Diuretik potassium (spironolacton, amiloride)
kadar Mg terlalu tinggi di dalam tubuh
20. KESIMPULAN
Mg merupakan mineral yg bnyk dibutuhkan
tubuh untuk menjalankan berbagai fungsinya.
Gangguan metabolisme Mg umumnya
terdapat pada pasien RS & sering tidak
terdeteksi.
Komplikasi
hipomagnesaemia
termasuk
aritmia jantung & hipokalsemia
Hipermagnesaemia
dpt
menyebabkan
manifestasi KV & neuromuskular.
Pengenalan awal dari gangguan metabolisme
Mg dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit sgt
diperlukan u/ menghindari komplikasi.
Mg harus dikonsumsi secara tepat dan sesuai
kebutuhan.
Secara medis Mg berperan untuk mengobati
beberapa penyakit.
21. DAFTAR PUSTAKA
1. Swaminathan, R. Magnesium Metabolism and its Disorders. 2003. Accesed on: 30
September 2012. Available at : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1855626/
2. Seo, JW. Park, TJ. Magnesium Metabolism. 2008. Accessed on: 1 October 2012. Available
at: http://synapse.koreamed.org/Synapse/Data/PDFData/2158EBP/ebp-6-86.pdf
3. Fulop, T. Hypomagnesemia. 2011. Accessed on: 8 October 2012. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/2038394-overview
4. McPhee S, Papadakis M, Tierney L. Current Medical Diagnosis and Treatment. 46th
Edition. 2007. McGGraw-Hill Companies, Inc: USA.
5. Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5 Jilid I. 2009.
Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI : Jakarta.
6. Fulop, T. Hypermagnesemia. 2012. Accessed on: 8 October 2012. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/246489-overview#showall
7. Sutedjo, AY. 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. 2006. Amara Books: Yogyakarta.
8. Sediaoetama, A. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. 2006. Dian Rakyat:
Jakarta.
9. Magnesium: Uses, Side Effects, Interactions, and Warnings. 2009. Accessed on 28
September 2012. Available at : http://www.webmd.com/vitaminssupplements/ingredientmono-998MAGNESIUM.aspx?activeIngredientId=998&activeIngredientName=magnesium
10. Fawcett WJ, Haxby EJ, Male DA. Magnesium: Physiology and Pharmacology. 1999. Accessed
on 10 October 2012. Available at : http://bja.oxfordjournals.org/content/83/2/302.full.pdf