SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
DIET GINJAL DANDIET GINJAL DAN
SALURAN KEMIHSALURAN KEMIH
GAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUM
• Fungsi utama ginjal adalah : memelihara
keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit dan
bahan organik dalam tubuh.
• Diit khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu
seperti pada penyakit2 dibawah ini :
1. Sindroma Nefrotik
2. Gagal Ginjal Akut
3. Gagal Ginjal Kronik
4. Gagal ginjal Terminal
5. Batu Ginjal
Penekanan DietPenekanan Diet
Pengontrolan pada :
• Energi
• Protein
• Cairan
• Natrium
• Kalium
• Fosfor
SINDROMA NEFROTIKSINDROMA NEFROTIK
• Kumpulan manifestasi penyakit yg ditandai oleh
ketidak mampuan ginjal untuk memelihara
keseimbangan nitrogen.
• Kahilangan protein melalui urin yg ditandai oleh
proteinuria (> 3,5gr protein/24jam)
menyebabkan hipoalbumin yg diikuti oleh
odema,hipertensi, hiperlipidemia,dan rasa
lemah.
TUJUAN DIETTUJUAN DIET
1. Mengganti kehilangan protein terutama
albumin
2. Mengurangi odema dan menjaga
keseimbangan cairan tubuh
3. Memonitor hiperkolesterolemia dan
penumpukan trigliserida
4. Mengontrol hipertensi
5. Mengatasi anoreksia
SYARAT DIETSYARAT DIET
1. Energi cukup 35 kkal/kg BBI per hari
2. Protein sedang 0,8 gr/kg BBA ditambah
protein yg keluar dari urin dan bernilai biologi
tinggi
3. Lemak sedang 15-20% dr total energi
4. Na dibatasi 1-4 gr sehari
5. Kolesterol <300 mg/hari
6. Cairan disesuaikan banyaknya urin ditambah
500 ml pengganti cairan yg keluar dr kulit dan
pernafasan
JENIS DAN INDIKASI DIETJENIS DAN INDIKASI DIET
• Karena gejala penyakit bersifat sangat
individual maka diit disusun juga secara
individual
GAGAL GINjAL AKUTGAGAL GINjAL AKUT
• Terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara
mendadak yg ditandai dg penurunan glomerulo
filtration rate (GFR) atau tes kliren kreatinin dan
terganggunya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan sisa produk metabolisma
• Penyakit ini disertai oliguria (urin <500ml/24 jam)
sampai anuria.
• Rumus Kliren Kreatinin (ml/mnt) :
(140-U)BB
SK x 72
TUJUAN DIETTUJUAN DIET
1. Memberikan makanan secukupnya
tanpa memberatkan fungsi ginjal.
2. Menurunkan kadar ureum darah.
3. Menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit.
4. Memperbaiki dan mempertahankan
status gizi optimaldan mempercepat
proses penyembuhan
SYARAT DIETSYARAT DIET
1. Energi cukup untuk mencegah katabolisme 35 kkal/kg
BBI
2. Protrein disesuaikan dg katabolisme protein yaitu 0,6
gr/ kg BBA (nilai biologis tinggi)
3. Lemak sedang 20-30% dr total energi
4. KH disesuaikan bila ada hipertrigliserida batasi
penggunaan KH sederhana atau gula murni
5. Na dan K dibatasi bila ada anuria
6. Cairan sebagai pengganti cairan yg keluar dr
muntah,diare dan urin + 500 ml/24 jam
7. Bila kemampuan makan rendah tambahkan suplemen
vitamin.
GAGAL GINJAL KRONIKGAGAL GINJAL KRONIK
• Keadaan dimana terjadi penurunan fungsi
ginjal yg cukup berat secara perlahan-
lahan (menahun)disebabkan oleh
berbagai macam penyakit ginjal.
• Penyakit ini tidak dapat pulih kembali.
• Bila nilai GFR <25ml/menit diberikan Diit
Rendah Protein
TUJUAN DIETTUJUAN DIET
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal dg memperhitungkansisa fungsi ginjal
agar tidak memberatkan kerja ginjal.
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum
darah yg tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah atau mengurangi progesivitas gagal
ginjal
SYARAT DIETSYARAT DIET
1. Energi 35 kkal/kg BBI/hr
2. Protein rendah 0,6 gr/kg BBA sebagian harus bernilai
biologik tinggi
3. Lemak cukup 20-30% dr kebutuhan energi total
terutama lemak tak jenuh ganda
4. Na dibatasi 1-3 gr bila ada
odema,asites,oliguria,anuria dan hipertensi.
5. Kalium dibatasi (40-70 mEq) bila ada hiperkalemia
(kalium darah >5,5 mEq), oliguria dan anuria.
6. Cairan dibatasi sebanyak jumlah urin ditambah 500 ml
cairan keringat dan nafas.
7. Vitamin cukup bila perlu berikan suplemen
JENIS DAN INDIKASI DIETJENIS DAN INDIKASI DIET
1. Rendah Protein I (30 gr protein )
diberikan pada pasien dg BB 50 kg
2. Rendah protein II (35 gr protein)
diberikan pada pasien dengan BB 60 kg
3. Rendah Protein III (40 gr protein )
diberikan pada pasien dg BB 65 kg
MAKANAN YANG TIDAKMAKANAN YANG TIDAK
DIANJURKANDIANJURKAN
1. Protein : kacang2an dan hasil olahannya
seperti tempe dan tahu
2. Lemak : santan, kelapa,margarine,
mentega
3. Vitamin dan mineral : sayuran dan buah
tinggi kalium seperti pisang, daun
pepaya, bayam, peterseli (pada pasien
dg hiperkalemia )
MAKANAN YANGMAKANAN YANG
DIANJURKANDIANJURKAN
1. KH : nasi, bihun, jagung , kentang, selai,
madu, permen dll.
2. Protein : telur, daging, susu, ayam, ikan
3. Lemak: minyak jagung,minyak kacang tanah,
margarine dan mentega rendah garam, minyak
kelapa sawit, minyak kedelai.
4. Vit dan mineral : semua buah dan sayur
kecuali pasien dg hiperkalemia dianjurkan
memilih yg rendah kalium
TRANSPLANTASI GINJALTRANSPLANTASI GINJAL
• Terapi pengganti dengan cara mengganti
ginjal dengan ginjal donor.
• Karena diit sangat tergantung pada
keadaan pasien maka penyusunan diit
dilakukan secara induvidual.
TUJUAN DIETTUJUAN DIET
1. Mencapai dan mempertahankan status
gizi optimal.
2. Mencegah hiperlipidemia.
3. Mencegah ketidak tahanan terhadap
glukosa.
4. Mempercepat proses penyembuhan.
SYARAT DIETSYARAT DIET
1. Energi cukup 35 kkal/kg BBI per hari.
2. Protein tinggi pada bulan pertama transplantasi yaitu 1,3-1,5 gr/
kg BBA/hari. Setelah itu protein menjadi 1gr/kgBBA/hari.
3. Lemak sedang <30% dari total energi batasi pemakaian lemak
jenuh.
4. KH cukup, untuk mengatasi ketidaktahanan terhadap glukosa
batasi pemakaian gula sederhana dan serat harus tinggi.
5. Kolesterol <300mg/hari untuk mencegah hiperlipidemia.
6. Kalsium tinggi
7. Fosfor sama dg kalsium untuk mengatasi absorbsi rendah.
8. Na, K, cairan tidak perlu dibatasi kecuali ada indikasi gangguan
fungsi ginjal.
BAHAN MAKANAN YGBAHAN MAKANAN YG
DIANJURKANDIANJURKAN
• Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur
sayuran dan buah buahan segar.
BAHAN MAKANAN YG TIDAKBAHAN MAKANAN YG TIDAK
DIANJURKANDIANJURKAN
• Sumber lemak jenuh, sumber kolesterol,
sumber gula sederhana seperti gula pasir,
gula merah, madu dan makanan manis yg
berlebihan.
GAGAL GINJAL DG DIALISISGAGAL GINJAL DG DIALISIS
• Dialisis dilakukan pada pasien dg
penurunan fungsi ginjal berat.
• Ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan
sisa2 metabolik dan mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektreolit dan
timbul gejala uremia.
• Dialisis dilakukan bila kreatinin
klirens/GFR <15 ml/menit
TEHNIK DIALISA ADA 2 :TEHNIK DIALISA ADA 2 :
1. Hemodialisa ( cara ini paling banyak
digunakan ).
2. Dialisis peritoneal / CAPD (Continuous
Ambulatory Peritoneal Dialysis )
TUJUAN DIET :TUJUAN DIET :
1. Mencegah defisiensi zat gizi serta
mempertahankan dan memperbaiki
status gizi agar pasien dapat melakukan
aktivitas normal.
2. Menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit
3. Memjaga agar akumulasi produk sisa
metabolisme tidak berlebihan
SYARAT DIET :SYARAT DIET :
1. Energi 35 kkal/kg BBI/hr, bila BB perlu diturunkan
harus dengan cara berangsur.
2. Protein 1-1,2 gr/kg BBA, untuk mempertahankan
keseimbangan nitrogen dan mengganti asaam amino
yg hilang selama proses dialisis dan bernilai biologis
tinggi
3. Lemak 20-30 % total kalori
4. KH cukup
5. Natrium : 1 gr + jumlah urine /24 jam (HD); 1-4 gr +
jumlah urine /24 jam (CAPD). Penambahan Na 1gr/
½ ltr urine
6. Kalium : 2gr + jumlah urine (HD), 3 gr + jumlah urine
(CAPD). Untuk setiap 1 ltr urine + 1gr K
7. Fosfor dibatasi <17 mg/kg BBI / hari
8. Cairan dibatasi yaitu jumlah urine ditambah 500-750
ml /hari
9. Kalsium tinggi yaitu 1000mg/hr kalau perlu tambah
suplemen
10.Suplemen vitamin seperti B, asam folat dan vitamin C
11. Bila nafsu makan kurang berikan enteral tinggi energi
dan tinngi protein
INDIKASI PEMBERIAN DIET :INDIKASI PEMBERIAN DIET :
1. Diit Dialisis I 60 gr protein pada pasien
dg BB 50 kg.
2. Diit Dialisis II 65 gr protein diberikan
pada pasien dg BB 60 kg.
3. Diit Dialisis III 70 gr protein diberikan
pada pasien dg BB 65 kg.
DIIT NEFROLITIASIS (BatuDIIT NEFROLITIASIS (Batu
Ginjal)Ginjal)
• Batu ginjal terbebtuk bila konsentrasi mineral
dan garam dalam urine mencapai nilai yg
memungkinkan terbentuknya kristal.
• Banyak ditemukan pada dewasa laki-laki
daripada pada dewasa perempuan.
• Gejala batu ginjal adalah : nyeri pd abdomen,
mual, muntah, infeksi sal kemih, dan sering
buang air kecil.
• Penyakit ini sering kambuh kembali karena pola
makan
TUJUAN DIET :TUJUAN DIET :
1. Mencegah atau memperlambat
terbentuknya kembali batu ginjal
2. Meningkatkan ekskresi garam dalam
urine dg cara mengencerkan urine
melalui peningkatan asupan cairan.
3. Memberikan diit sesuai dg komponen
utama batu ginjal.
SYARAT DIET :SYARAT DIET :
1. Energi 35 kkal/kg BBI/hr
2. Protein 0,6-0,8 gr/kg BBA/hr
3. Lemak 20-30 %
4. KH cukup
5. Cairan tinggi 2,5-3 ltr/ hari separonya dr
minuman.
6. Pembatasan makan sesuai dg jenis batu
(hasil lab)
DIET BATU KALSIUMDIET BATU KALSIUM
OKSALAT/FOSFATOKSALAT/FOSFAT
• Umumnya Hiperkalsiuria (>200 mg Ca dlm
urine/hari) terjadi karena tingginya
absorbsi kalsium.
• Penyebab bermacam macam bisa
metabolik ataupun pola makan.
Hiperkalsiuria dibagi 2 :Hiperkalsiuria dibagi 2 :
1. Hiperkalsiuria type I yaitu yg tidak tergantung pada diit
karena kalsium dalam urine tidak tergantung pada
asupan kalsium.
2. Hiperkalsiuria type II yg tergantung pada diit karena
kalsium urine tinggi bila asupan kalsium tinggi
Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan keseimbangan kalsium negatif dan
meningkatkan absorbsi oksalat ,meningkatkan resiko
pembentukan batu baru.
Asupan asam oksalat dalam makanan hendaknya dibatasi.
TUJUAN DIET :TUJUAN DIET :
• Mencegah atau memperlambat
terbentuknya batu kalsium oksalat atau
batu kalsium fosfat.
SYARAT DIET :SYARAT DIET :
1. Energi sesuai dengan kebutuhan.
2. Protein, lemak, KH cukup.
3. Cairan tinggi 2,5-3 ltr separonya dari minuman.
4. Natrium sedang 2300 atau setara dg 5 gr
garam dapur.
5. Serat tidak larut air tinggi karena dapat
mengikat kalsium sehingga membatasi
penyerapannya.
6. Oksalat rendah , fosfat normal.
BAHAN MAKANAN YGBAHAN MAKANAN YG
DIBATASI :DIBATASI :
• Sumber kalsium : susu dan keju serta
makanan yg dibuat dari susu. Teri dan
ikan yg dimakan dg tulangnya.
• Sumber oksalat : kentang, ubi, bayam, bit,
stroberi, anggur, kacang2an, teh, coklat.
DIET BATU ASAM URATDIET BATU ASAM URAT
• Batu asam urat berkaitan dg penyakit gout
artritis. Penyakit ini berpengaruh terhadap
metabolisme purin.
• Batu asam urat terbentuk karena hiperuricemia,
dehidrasi dan nilai pH urine yg rendah (bersifat
asam).
• Makanan yg mengandung purin tinggi
menghasilkan urine yg bersifat asam dan
meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine
• Pola makan usahakan meningkatkan pH urine
TUJUAN DIET :TUJUAN DIET :
1. Membantu menurunkan kadar asam urat
dalam plasma darah
2. Meningkatkan pH urine menjadi 6,0-6,5
SYARAT DIET :SYARAT DIET :
1. Energi sesuai dg kebutuhan.
2. Protein, lemak dan KH cukup.
3. Hindari bahan makanan sumber protein yg
mengandung purin >100mg/100gr bahan
makanan.
4. Makanan yg menghasilkan sisa basa tinggi
diutamakan , yg menghasilkan sisa asam
tinggi dibatasi.
5. Cairan tinggi separonya dari air putih.
6. Vitamin dan mineral cukup.
MAKANAN YG CENDERUNGMAKANAN YG CENDERUNG
MENGHASILKAN SISA BASAMENGHASILKAN SISA BASA
TINGGITINGGI
• Susu : susu, susu asam dan krim
• Lemak : minyak kelapa, kelapa,
santan.
• Sayuran : semua jenis sayuran
terutama bayam dan bit
• Buah : semua jenis buah.
BAHAN MAKANAN YGBAHAN MAKANAN YG
CENDERUNG TINGGI SISA ASAMCENDERUNG TINGGI SISA ASAM
• Karbohidrat : nasi, roti , hasil terigu spt
makaroni, spageti, cereal,
mi, cake, biskut.
• Protein : daging, ikan, kerang, telur,
keju, kacang2an, dan hasil
olahannya.
• Lemak : lemak hewan.
MAKANAN YG BERSIFATMAKANAN YG BERSIFAT
NETRALNETRAL
• Karbohidrat : jagung, tapioka, gula, sirup,
dan madu
• Lemak : minyak goreng selain
minyak kelapa, margarine
dan mentega.
• Minuman : kopi dan teh
KANDUNGAN PURIN BHNKANDUNGAN PURIN BHN
MAKANANMAKANAN
• Kel I : Purin tinggi (100-1000 mg/100gr
bhn makanan) sebaiknya
dihindari. Jeroan, ekstrak
daging/kaldu, bebek, sarden,
makarel, remis, kerang
KANDUNGAN PURIN BHNKANDUNGAN PURIN BHN
MAKANANMAKANAN
• Kel II : Purin sedang (9-100 mg/100gr
bhn makanan), dibatasi max 50-
75 gr/hari daging,ikan
unggas atau 100 gr sayuran/
1mangkok. Sapi, ikan kecuali kel I
ayam udang, kc kering, tahu,
tempe, asparagus, bayam, d
singkong, kangkung, daun dan biji
melinjo
KANDUNGAN PURIN BHNKANDUNGAN PURIN BHN
MAKANANMAKANAN
• Kel III : Kandungan purin rendah bisa
diabaikan dan dimakan tiap hari.Nasi, ubi,
singkong, jagung, foti, mi, bihun, tepung
beras, cake, biskuit, puding, susu, keju,
telur, lemak, buah, sayuran kecuali kel II
SAYURAN A DIGUNAKANSAYURAN A DIGUNAKAN
SEKEHENDAKSEKEHENDAK
• Baligo, d kc panjang, d koro, d labu siam,
d waluh, d lobak, jamur, gambas,
kangkung, ketimin, tomat, kecipir , kol,
kembang kol, labu air, lobak, pepaya
muda, petsay, rebung, sawi, selada,
seledri, taoge, terong, cabe hijau besar.
SAYURAN B (50 kkal,3 gr P, 10SAYURAN B (50 kkal,3 gr P, 10
gr KH)gr KH)
• Bayam, bit, buncis, d bluntas, d ketela
rambat, d kecipir, d leunca, d lompong, d
mangkokan, d melinjo, d pakis, d
singkong, d pepaya, jagung muda, jantung
pisang, genjer, kc panjang, kc kapri,
katuk, kucai, labu siam, labu kuning,
nangka muda, pare, tekokak, wortel.
Diit ginjal dan saluran kemih

More Related Content

What's hot

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERIRatna Arditya
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZIShinta Handayani
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN pjj_kemenkes
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptgina dwi
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiDessycis
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiAgnescia Sera
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiGizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiAgnescia Sera
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 

What's hot (20)

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERI
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busui
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiGizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Menu seimbang
Menu seimbang Menu seimbang
Menu seimbang
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 

Similar to Diit ginjal dan saluran kemih

Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemihMJM Networks
 
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxssuser44b408
 
Diet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanDiet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanYabniel Lit Jingga
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxteguh948013
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhAyu Sekarini
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNurdiansyahMulyadi
 
Lanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdfLanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdfMau Maulana
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfDanielMatius2
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdfAlfonsusCiptaRaya
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptaria800212
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptErinRika2
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptheri sos
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxRahmatPristiwahyono
 

Similar to Diit ginjal dan saluran kemih (20)

Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
 
Diet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanDiet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihan
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuh
 
Diet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjalDiet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjal
 
Diet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjalDiet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjal
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
 
obesitas2.pptx
obesitas2.pptxobesitas2.pptx
obesitas2.pptx
 
Lanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdfLanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdf
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
Epid GGK.pdf
Epid GGK.pdfEpid GGK.pdf
Epid GGK.pdf
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
 

More from Cahya

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
BiooptikCahya
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panasCahya
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidurCahya
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSCahya
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardianCahya
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanCahya
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiCahya
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerCahya
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Diit pada kanker
Diit pada kankerDiit pada kanker
Diit pada kankerCahya
 

More from Cahya (20)

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Diit pada kanker
Diit pada kankerDiit pada kanker
Diit pada kanker
 

Diit ginjal dan saluran kemih

  • 1. DIET GINJAL DANDIET GINJAL DAN SALURAN KEMIHSALURAN KEMIH
  • 2. GAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUM • Fungsi utama ginjal adalah : memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit dan bahan organik dalam tubuh. • Diit khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu seperti pada penyakit2 dibawah ini : 1. Sindroma Nefrotik 2. Gagal Ginjal Akut 3. Gagal Ginjal Kronik 4. Gagal ginjal Terminal 5. Batu Ginjal
  • 3. Penekanan DietPenekanan Diet Pengontrolan pada : • Energi • Protein • Cairan • Natrium • Kalium • Fosfor
  • 4. SINDROMA NEFROTIKSINDROMA NEFROTIK • Kumpulan manifestasi penyakit yg ditandai oleh ketidak mampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen. • Kahilangan protein melalui urin yg ditandai oleh proteinuria (> 3,5gr protein/24jam) menyebabkan hipoalbumin yg diikuti oleh odema,hipertensi, hiperlipidemia,dan rasa lemah.
  • 5. TUJUAN DIETTUJUAN DIET 1. Mengganti kehilangan protein terutama albumin 2. Mengurangi odema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh 3. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida 4. Mengontrol hipertensi 5. Mengatasi anoreksia
  • 6. SYARAT DIETSYARAT DIET 1. Energi cukup 35 kkal/kg BBI per hari 2. Protein sedang 0,8 gr/kg BBA ditambah protein yg keluar dari urin dan bernilai biologi tinggi 3. Lemak sedang 15-20% dr total energi 4. Na dibatasi 1-4 gr sehari 5. Kolesterol <300 mg/hari 6. Cairan disesuaikan banyaknya urin ditambah 500 ml pengganti cairan yg keluar dr kulit dan pernafasan
  • 7. JENIS DAN INDIKASI DIETJENIS DAN INDIKASI DIET • Karena gejala penyakit bersifat sangat individual maka diit disusun juga secara individual
  • 8. GAGAL GINjAL AKUTGAGAL GINjAL AKUT • Terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara mendadak yg ditandai dg penurunan glomerulo filtration rate (GFR) atau tes kliren kreatinin dan terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan sisa produk metabolisma • Penyakit ini disertai oliguria (urin <500ml/24 jam) sampai anuria. • Rumus Kliren Kreatinin (ml/mnt) : (140-U)BB SK x 72
  • 9. TUJUAN DIETTUJUAN DIET 1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal. 2. Menurunkan kadar ureum darah. 3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. 4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimaldan mempercepat proses penyembuhan
  • 10. SYARAT DIETSYARAT DIET 1. Energi cukup untuk mencegah katabolisme 35 kkal/kg BBI 2. Protrein disesuaikan dg katabolisme protein yaitu 0,6 gr/ kg BBA (nilai biologis tinggi) 3. Lemak sedang 20-30% dr total energi 4. KH disesuaikan bila ada hipertrigliserida batasi penggunaan KH sederhana atau gula murni 5. Na dan K dibatasi bila ada anuria 6. Cairan sebagai pengganti cairan yg keluar dr muntah,diare dan urin + 500 ml/24 jam 7. Bila kemampuan makan rendah tambahkan suplemen vitamin.
  • 11. GAGAL GINJAL KRONIKGAGAL GINJAL KRONIK • Keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yg cukup berat secara perlahan- lahan (menahun)disebabkan oleh berbagai macam penyakit ginjal. • Penyakit ini tidak dapat pulih kembali. • Bila nilai GFR <25ml/menit diberikan Diit Rendah Protein
  • 12. TUJUAN DIETTUJUAN DIET 1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dg memperhitungkansisa fungsi ginjal agar tidak memberatkan kerja ginjal. 2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yg tinggi (uremia) 3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit 4. Mencegah atau mengurangi progesivitas gagal ginjal
  • 13. SYARAT DIETSYARAT DIET 1. Energi 35 kkal/kg BBI/hr 2. Protein rendah 0,6 gr/kg BBA sebagian harus bernilai biologik tinggi 3. Lemak cukup 20-30% dr kebutuhan energi total terutama lemak tak jenuh ganda 4. Na dibatasi 1-3 gr bila ada odema,asites,oliguria,anuria dan hipertensi. 5. Kalium dibatasi (40-70 mEq) bila ada hiperkalemia (kalium darah >5,5 mEq), oliguria dan anuria. 6. Cairan dibatasi sebanyak jumlah urin ditambah 500 ml cairan keringat dan nafas. 7. Vitamin cukup bila perlu berikan suplemen
  • 14. JENIS DAN INDIKASI DIETJENIS DAN INDIKASI DIET 1. Rendah Protein I (30 gr protein ) diberikan pada pasien dg BB 50 kg 2. Rendah protein II (35 gr protein) diberikan pada pasien dengan BB 60 kg 3. Rendah Protein III (40 gr protein ) diberikan pada pasien dg BB 65 kg
  • 15. MAKANAN YANG TIDAKMAKANAN YANG TIDAK DIANJURKANDIANJURKAN 1. Protein : kacang2an dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu 2. Lemak : santan, kelapa,margarine, mentega 3. Vitamin dan mineral : sayuran dan buah tinggi kalium seperti pisang, daun pepaya, bayam, peterseli (pada pasien dg hiperkalemia )
  • 16. MAKANAN YANGMAKANAN YANG DIANJURKANDIANJURKAN 1. KH : nasi, bihun, jagung , kentang, selai, madu, permen dll. 2. Protein : telur, daging, susu, ayam, ikan 3. Lemak: minyak jagung,minyak kacang tanah, margarine dan mentega rendah garam, minyak kelapa sawit, minyak kedelai. 4. Vit dan mineral : semua buah dan sayur kecuali pasien dg hiperkalemia dianjurkan memilih yg rendah kalium
  • 17. TRANSPLANTASI GINJALTRANSPLANTASI GINJAL • Terapi pengganti dengan cara mengganti ginjal dengan ginjal donor. • Karena diit sangat tergantung pada keadaan pasien maka penyusunan diit dilakukan secara induvidual.
  • 18. TUJUAN DIETTUJUAN DIET 1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal. 2. Mencegah hiperlipidemia. 3. Mencegah ketidak tahanan terhadap glukosa. 4. Mempercepat proses penyembuhan.
  • 19. SYARAT DIETSYARAT DIET 1. Energi cukup 35 kkal/kg BBI per hari. 2. Protein tinggi pada bulan pertama transplantasi yaitu 1,3-1,5 gr/ kg BBA/hari. Setelah itu protein menjadi 1gr/kgBBA/hari. 3. Lemak sedang <30% dari total energi batasi pemakaian lemak jenuh. 4. KH cukup, untuk mengatasi ketidaktahanan terhadap glukosa batasi pemakaian gula sederhana dan serat harus tinggi. 5. Kolesterol <300mg/hari untuk mencegah hiperlipidemia. 6. Kalsium tinggi 7. Fosfor sama dg kalsium untuk mengatasi absorbsi rendah. 8. Na, K, cairan tidak perlu dibatasi kecuali ada indikasi gangguan fungsi ginjal.
  • 20. BAHAN MAKANAN YGBAHAN MAKANAN YG DIANJURKANDIANJURKAN • Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur sayuran dan buah buahan segar.
  • 21. BAHAN MAKANAN YG TIDAKBAHAN MAKANAN YG TIDAK DIANJURKANDIANJURKAN • Sumber lemak jenuh, sumber kolesterol, sumber gula sederhana seperti gula pasir, gula merah, madu dan makanan manis yg berlebihan.
  • 22. GAGAL GINJAL DG DIALISISGAGAL GINJAL DG DIALISIS • Dialisis dilakukan pada pasien dg penurunan fungsi ginjal berat. • Ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan sisa2 metabolik dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektreolit dan timbul gejala uremia. • Dialisis dilakukan bila kreatinin klirens/GFR <15 ml/menit
  • 23. TEHNIK DIALISA ADA 2 :TEHNIK DIALISA ADA 2 : 1. Hemodialisa ( cara ini paling banyak digunakan ). 2. Dialisis peritoneal / CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis )
  • 24. TUJUAN DIET :TUJUAN DIET : 1. Mencegah defisiensi zat gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan aktivitas normal. 2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit 3. Memjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
  • 25. SYARAT DIET :SYARAT DIET : 1. Energi 35 kkal/kg BBI/hr, bila BB perlu diturunkan harus dengan cara berangsur. 2. Protein 1-1,2 gr/kg BBA, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asaam amino yg hilang selama proses dialisis dan bernilai biologis tinggi 3. Lemak 20-30 % total kalori 4. KH cukup 5. Natrium : 1 gr + jumlah urine /24 jam (HD); 1-4 gr + jumlah urine /24 jam (CAPD). Penambahan Na 1gr/ ½ ltr urine
  • 26. 6. Kalium : 2gr + jumlah urine (HD), 3 gr + jumlah urine (CAPD). Untuk setiap 1 ltr urine + 1gr K 7. Fosfor dibatasi <17 mg/kg BBI / hari 8. Cairan dibatasi yaitu jumlah urine ditambah 500-750 ml /hari 9. Kalsium tinggi yaitu 1000mg/hr kalau perlu tambah suplemen 10.Suplemen vitamin seperti B, asam folat dan vitamin C 11. Bila nafsu makan kurang berikan enteral tinggi energi dan tinngi protein
  • 27. INDIKASI PEMBERIAN DIET :INDIKASI PEMBERIAN DIET : 1. Diit Dialisis I 60 gr protein pada pasien dg BB 50 kg. 2. Diit Dialisis II 65 gr protein diberikan pada pasien dg BB 60 kg. 3. Diit Dialisis III 70 gr protein diberikan pada pasien dg BB 65 kg.
  • 28. DIIT NEFROLITIASIS (BatuDIIT NEFROLITIASIS (Batu Ginjal)Ginjal) • Batu ginjal terbebtuk bila konsentrasi mineral dan garam dalam urine mencapai nilai yg memungkinkan terbentuknya kristal. • Banyak ditemukan pada dewasa laki-laki daripada pada dewasa perempuan. • Gejala batu ginjal adalah : nyeri pd abdomen, mual, muntah, infeksi sal kemih, dan sering buang air kecil. • Penyakit ini sering kambuh kembali karena pola makan
  • 29. TUJUAN DIET :TUJUAN DIET : 1. Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal 2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urine dg cara mengencerkan urine melalui peningkatan asupan cairan. 3. Memberikan diit sesuai dg komponen utama batu ginjal.
  • 30. SYARAT DIET :SYARAT DIET : 1. Energi 35 kkal/kg BBI/hr 2. Protein 0,6-0,8 gr/kg BBA/hr 3. Lemak 20-30 % 4. KH cukup 5. Cairan tinggi 2,5-3 ltr/ hari separonya dr minuman. 6. Pembatasan makan sesuai dg jenis batu (hasil lab)
  • 31. DIET BATU KALSIUMDIET BATU KALSIUM OKSALAT/FOSFATOKSALAT/FOSFAT • Umumnya Hiperkalsiuria (>200 mg Ca dlm urine/hari) terjadi karena tingginya absorbsi kalsium. • Penyebab bermacam macam bisa metabolik ataupun pola makan.
  • 32. Hiperkalsiuria dibagi 2 :Hiperkalsiuria dibagi 2 : 1. Hiperkalsiuria type I yaitu yg tidak tergantung pada diit karena kalsium dalam urine tidak tergantung pada asupan kalsium. 2. Hiperkalsiuria type II yg tergantung pada diit karena kalsium urine tinggi bila asupan kalsium tinggi Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negatif dan meningkatkan absorbsi oksalat ,meningkatkan resiko pembentukan batu baru. Asupan asam oksalat dalam makanan hendaknya dibatasi.
  • 33. TUJUAN DIET :TUJUAN DIET : • Mencegah atau memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat atau batu kalsium fosfat.
  • 34. SYARAT DIET :SYARAT DIET : 1. Energi sesuai dengan kebutuhan. 2. Protein, lemak, KH cukup. 3. Cairan tinggi 2,5-3 ltr separonya dari minuman. 4. Natrium sedang 2300 atau setara dg 5 gr garam dapur. 5. Serat tidak larut air tinggi karena dapat mengikat kalsium sehingga membatasi penyerapannya. 6. Oksalat rendah , fosfat normal.
  • 35. BAHAN MAKANAN YGBAHAN MAKANAN YG DIBATASI :DIBATASI : • Sumber kalsium : susu dan keju serta makanan yg dibuat dari susu. Teri dan ikan yg dimakan dg tulangnya. • Sumber oksalat : kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang2an, teh, coklat.
  • 36. DIET BATU ASAM URATDIET BATU ASAM URAT • Batu asam urat berkaitan dg penyakit gout artritis. Penyakit ini berpengaruh terhadap metabolisme purin. • Batu asam urat terbentuk karena hiperuricemia, dehidrasi dan nilai pH urine yg rendah (bersifat asam). • Makanan yg mengandung purin tinggi menghasilkan urine yg bersifat asam dan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine • Pola makan usahakan meningkatkan pH urine
  • 37. TUJUAN DIET :TUJUAN DIET : 1. Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah 2. Meningkatkan pH urine menjadi 6,0-6,5
  • 38. SYARAT DIET :SYARAT DIET : 1. Energi sesuai dg kebutuhan. 2. Protein, lemak dan KH cukup. 3. Hindari bahan makanan sumber protein yg mengandung purin >100mg/100gr bahan makanan. 4. Makanan yg menghasilkan sisa basa tinggi diutamakan , yg menghasilkan sisa asam tinggi dibatasi. 5. Cairan tinggi separonya dari air putih. 6. Vitamin dan mineral cukup.
  • 39. MAKANAN YG CENDERUNGMAKANAN YG CENDERUNG MENGHASILKAN SISA BASAMENGHASILKAN SISA BASA TINGGITINGGI • Susu : susu, susu asam dan krim • Lemak : minyak kelapa, kelapa, santan. • Sayuran : semua jenis sayuran terutama bayam dan bit • Buah : semua jenis buah.
  • 40. BAHAN MAKANAN YGBAHAN MAKANAN YG CENDERUNG TINGGI SISA ASAMCENDERUNG TINGGI SISA ASAM • Karbohidrat : nasi, roti , hasil terigu spt makaroni, spageti, cereal, mi, cake, biskut. • Protein : daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang2an, dan hasil olahannya. • Lemak : lemak hewan.
  • 41. MAKANAN YG BERSIFATMAKANAN YG BERSIFAT NETRALNETRAL • Karbohidrat : jagung, tapioka, gula, sirup, dan madu • Lemak : minyak goreng selain minyak kelapa, margarine dan mentega. • Minuman : kopi dan teh
  • 42. KANDUNGAN PURIN BHNKANDUNGAN PURIN BHN MAKANANMAKANAN • Kel I : Purin tinggi (100-1000 mg/100gr bhn makanan) sebaiknya dihindari. Jeroan, ekstrak daging/kaldu, bebek, sarden, makarel, remis, kerang
  • 43. KANDUNGAN PURIN BHNKANDUNGAN PURIN BHN MAKANANMAKANAN • Kel II : Purin sedang (9-100 mg/100gr bhn makanan), dibatasi max 50- 75 gr/hari daging,ikan unggas atau 100 gr sayuran/ 1mangkok. Sapi, ikan kecuali kel I ayam udang, kc kering, tahu, tempe, asparagus, bayam, d singkong, kangkung, daun dan biji melinjo
  • 44. KANDUNGAN PURIN BHNKANDUNGAN PURIN BHN MAKANANMAKANAN • Kel III : Kandungan purin rendah bisa diabaikan dan dimakan tiap hari.Nasi, ubi, singkong, jagung, foti, mi, bihun, tepung beras, cake, biskuit, puding, susu, keju, telur, lemak, buah, sayuran kecuali kel II
  • 45. SAYURAN A DIGUNAKANSAYURAN A DIGUNAKAN SEKEHENDAKSEKEHENDAK • Baligo, d kc panjang, d koro, d labu siam, d waluh, d lobak, jamur, gambas, kangkung, ketimin, tomat, kecipir , kol, kembang kol, labu air, lobak, pepaya muda, petsay, rebung, sawi, selada, seledri, taoge, terong, cabe hijau besar.
  • 46. SAYURAN B (50 kkal,3 gr P, 10SAYURAN B (50 kkal,3 gr P, 10 gr KH)gr KH) • Bayam, bit, buncis, d bluntas, d ketela rambat, d kecipir, d leunca, d lompong, d mangkokan, d melinjo, d pakis, d singkong, d pepaya, jagung muda, jantung pisang, genjer, kc panjang, kc kapri, katuk, kucai, labu siam, labu kuning, nangka muda, pare, tekokak, wortel.