3. Unsur mineral ini menurut jenisnya
masih di pecah lagi menjadi 2
bagian
Makro Mineral (Mineral Utama)
Mikro Mineral (Trace Mineral)
4. MAKRO MINERAL
o Makro-mineral diperlukan dalam jumlah yang lebi
besar dari 100 mg/hari. tersebut meliputi :
Contoh : Natrium, Kalium, Fosfor, Magnesium, Klor
dan belerang
5.
6. MIKRO MINERAL
Mikro-mineral diperlukan dalam jumlah yang lebih
kecil dari 100 mg/hari.
Contoh : Besi, Yodium, Fluor, tembaga,
Unsur perunut : Mangan, Kromium, Kobalt,
Molebdenum & Selenium
10. Fungsi :
Unsur pembentuk tulang & gigi
Pengaturan fungsi saraf & otot
Membantu proses pembekuan
darah
Memelihara & meningkatkan
fungsi membran sel
Mengaktifkan reaksi enzim &
sekresi hormon
Membantu proses
penggumpalan darah
Melindungi tubuh terhadap
absorbsi zat-zat kimia radioaktif
tertentu
KALSIUM (Ca)
11. Sumber :
Produk olahan susu, kacang-
kacangan, sayuran hijau, & telur
Metabolisme Ca :
Absorbsinya di dalam tubuh
membutuhkan protein pengikat
kalsium. Dimana hal itu diatur oleh
Vit.D, hormon paratiroid, dan
kalsitonin
12. Defisiensi Ca :
dapat memicu
terjadinya osteoporosis
pembekuan darah
lambat,
pertumbuhan
terhambat kususnya
pada tulang
13. Fungsi :
Memelihara keseimbangan air di
dalam sel-sel tubuh
Transmisi impuls-impuls saraf
Memelihara keseimbangan asam
& basa dlm tubuh
Sebagai katalisator dlm reaksi
kimia & biologis dlm tubuh
Memelihara denyut jantung
Mengaur pelepasan insulin dari
pankreas
Membantu dalam kontraksi otot &
pertumbuhan
KALIUM (K)
14. Sumber :
Sumber utama kalium adalah makanan mentah
atau segar, terutama banyak terdapat dalam buah,
sayuran, dan kacang-kacangan (e.g : tomat,
durian, kacang merah, bayam, wortel)
Metabolisme K :
Kalium bergerak di dalam tubuh secara difusi,
absorbsi,dan sekresi. Karena hal itu K masuk
kedalam sel-sel dengan cara difusi dan dalam hal
ini membutuhkan proses metabolisme yang aktif.
Kalium di ekskresikan dalam bentuk urine dan
feces.
15. Defisiensi K :
Kekurangan K (Hipokalemia) biasanya terjadi akibat
muntah, diare kronis, atau karena penggunaan diuretik
pada pengobatan hipertensi
Akibatnya Lesu, Lemah, Kehilangan nafsu makan,
lump-uh, mengigau, konstipasi, jantung berdebar dan
menurunkan kemampuan memompa darah
16. Fungsi :
Kofaktor dari enzim
hidrolase, dekarboksilase, &
transferase
Sintesis glikoprotein &
proteoglikan
Katalisator dari beberapa
reaksi metabolik yang
penting pada protein,
karbohidrat, dan lemak
MANGAN (Mn)
17. Sumber :
angan banyak terdapat pada kacang-
kacangan, biji-bijian utuh, daan sayuran
tetapi sedikit terdapat pada daging, ikan
dan produk susu (e.g : sayuran hijau
terutama bayam, nanas, strawberry,
oatmeal, tomat)
18. Metabolisme Mn :
Mn diangkut oleh protein transmanganin dalam
plasman, setelah di absorpsi, Mn dalam waktu
singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan
melalui feses. Taraf Mn dlm Jaringan diatur oleh
sekresi selektif oleh empedu, pada kasus penyakit
Liver Mn menumpuk dalam hepar
Besi dan Kalsium menghambat absorpsi Mn
Defisiensi Mn :
Penyakit karena kekurangan Mn sangat jarang
terjadi karena kebutuhan Mn sendiri dalam tubuh
sangatlah kecil. Namun kekurangan Mn dapat
ditunjukkan dengan kelainan kerangka dan adanya
gangguan kerangka otot.
19. Fungsi :
Kofaktor dari enzim hidrolase, dekarboksilase, &
transferase
Sintesis glikoprotein & proteoglikan
Sumber :
unsur mineral ini dapat diperoleh dari daging,
hati, kerang, tiram, dan susu, atau dari sayur-
sayuran (e.g : kacang-kacangan, bayam, kubis,
selada, sayuran bit, dan buah ara)
KOBALT (Co)
20. Metabolisme Co :
metabolism kobalt tidak terjadi di dalam jaringan
tubuh kita, karena vitamin B12 tidak dapat disintesis
olehnya, tetapi dapat disintesis oleh mikroflora
usus. Kobalt yang dikonsumsi masih dapat
bermanfaat bagi sintesis vitamin ini oleh mikroflora
dan tersedia untuk dipergunakan oleh tubuh
manusia.
Defisiensi Co :
Terjadi apabila kekurangan Vit. B12 karena faktor
intrinsik, sindroma gangguan absorbsi dan
gastrektomi
21. Fungsi :
Penting untuk pembentukan hemoglobin
sel-sel darah merah (mencegah anemi)
Sebagai komponen enzim-enzim & protein
Mengabsorbsi unsur besi
Berperan dalam perubahan asam amino
tirosin menjadi melanin, yaitu pada igmen
dan kulit
Sumber :
Tumbuhan polong, padi-padian, kismis,
kacang, ginjal, hati & kerang
TEMBAGA (Cu)
22. Metabolisme Cu :
Metabolisme terjadi dalam plasma darah, Cu mula-
mula diikat paalbumin dan suatu protein baru dan
dibawa kehati dimana nantinya akan diproses
diinkoporasikan kedalam seruloplasmin dan protein
/ enzim hati yang spesifik hilang melaui melalui
empedu . Seruloplasmin di sekresikan kedalam
plasma disamping kemungkinan enzimatiknya, juga
mengangkut Cu keseluruh tubuh
Defisiensi Cu :
Mengganggu pertumbuhan dan metabolisme tubuh
Demineralisasi tulang
23. Fungsi :
Menjaga keseimbangan kadar gula darah dan
meningkatkan efisiensi kerja insulin.
Chromium sering disebut sebagai “Glucose
Tolerance Factor” (faktor pengendali kadar gula
darah) dibutuhkan pada proses pengolahan glukosa
menjadi energi.
Membantu menurunkan berat badan dengan cara
membakar lemak menjadi energi.
Menurunkan kolesterol dan trigliserid sehingga dapat
menjaga kesehatan jantung.
Meningkatkan massa otot sehingga dapat
membentuk otot yang ideal.
Membantu sintesa kolesterol, lemak dan protein
serta meningkatkan jaringan otot.
Sumber :
Daging, hati, ragi, padi-padian, kacangkacangan,
keju
Kromium (Cr)
24. Metabolisme Cr :
Absorpsi Cr dibantu oleh asam-asam amino yang
mencegah Cr mengendap dalam media alkali usus
halus. Cr diekskresikan melalui urine, ekskresi pada
urine dapat meningkat oleh konsumsi gula sederhana
yang tinggi, aktivitas fisik yang berat dan trauma fisik.
Seperti pada Fe Cr ini diangkut transferin , namun
bila tingkat kejenuhan transferin meningkat dpt
digantikan oleh albumin.
Defisiensi Cr :
Gangguan toleransi glukosa, timbul sekunder akibat
nutrisi parenteral