SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Makalah
Profesi Kependidikan
[Peran Guru dalam
Bimbingan Konseling ]
Pujiati 06121010018
Citra Purnama Sitta 06121010019
Dosen Mata Kuliah:
Drs. Imron A. Hakim, M.S.
Drs. A.Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed.
[FKIP KIMIA UNSRI ]
Indralaya
[19 Februari 2014]
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................................2
A. Latar belakang...............................................................................................................................2
B. Tujuan............................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................3
PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING................................................................................3
A. Peranan Guru Dalam Manejemen Bimbingan Dan Konseling........................................................4
Guru pembimbing .........................................................................................................................4
Guru mata pelajaran dan guru praktik...........................................................................................4
Wali kelas.......................................................................................................................................6
B. Peranan Guru Dalam Bimbingan....................................................................................................6
C. Guru dan Peranannya....................................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................11
B. SARAN..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal3 menyatakan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
2
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwakepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bimbingan dan konseling merupakan suatu program yang terintegrasidalam
keseluruhan proses pembelajaran. Kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya
adalahusaha sadar yang dilakukan oleh guru pembimbing bersama siswanya untuk mencapai
kemandirian dalam keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota
kelompok,keluarga atau masyarakat pada umumnya. Banyaknya terjadi kasus-kasus
menyimpang dari aturan sekolah yang berlaku, yang disebabkan oleh factor-faktor dari dalam
maupun dari luar.
Artinya baik masalah yang datang atau timbul dari sokolah itu sendiri maupun dari
luar sekolah, seperti keluarga masyarakat, maupun lingkungannya itu sendiri. Jadi kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing serta staf staf yang ada disekolah tidak
mampu mengatasi itu semua. Jadi disini di butuhkan atau dihadirkan seorang guru yang bisa
mengatasi itu semua. Dimana guru tersebut telah memnuhi criteria, dan keahlian dalam
bidang tersebut yaitu mengatasi masalah siswa nya, dalam memberikan layanan bimbingan
dan konseling.
B. Tujuan
Tujuan utama dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui tentang guru dalam
bimbingan dan konseling, baik guru mata pelajaran dan guru praktik, dan wali kelas. Tujuan
pemberian layanan dan konseling ini oleh guru adalah agar terlaksananya kegiatan yang ada
di skolah, baik itu kegiatan belajar, ataupun yang lainnya.
BAB II
PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING
3
A. Peranan Guru Dalam Manejemen Bimbingan Dan Konseling
Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas dari
peranan berbagai pihak di sekolah.
Guru pembimbing
Guru pembimbing sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing
bertugas :
1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.
2) Merancanakan program bimbingan dan konseling.
3) Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan konseling.
4) Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan konseling.
5) Menilai program dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan konseling.
6) Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
7) Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
yang dilaksanakan nya.
8) Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan
konseling secara menyeluruh kepala coordinator BK serta Kepala Sekolah.
Guru mata pelajaran dan guru praktik
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi
siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru
yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki
pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru
mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan
bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus
manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan
menghargai tanpa syarat.
4
Lebih jauh, Abin Syamsuddin (2003) menyebutkan bahwa guru sebagai pembimbing
dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam
belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus
membantu
pemecahannya (remedial teaching). Berkenaan dengan upaya membantu mengatasi kesulitan
atau masalah siswa, peran guru tentu berbeda dengan peran yang dijalankan oleh konselor
profesional.
Sofyan S. Willis (2004) mengemukakan tingkatan masalah siswa yang mungkin bisa
dibimbing oleh guru yaitu masalah yang termasuk kategori ringan, seperti: membolos, malas,
kesulitan belajar pada bidang tertentu, berkelahi dengan teman sekolah, bertengkar, minum
minuman keras tahap awal, berpacaran, mencuri kelas ringan.
Dalam konteks organisasi layanan Bimbingan dan Konseling, di sekolah, peran dan
konstribusi guru sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru
matapelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah:
a. Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
b. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada konselor.
d. Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program
pengayaan.
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan gurusiswa dan hubungan
siswa siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi
kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
5
Wali kelas
Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling
mempuyai peranan :
1) Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang
menjadi tanggung jawab nya.
2) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Membantu memberikan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang
menjadi tangung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani kegiatan bimbingan dan
konseling.
4) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling seperti
konferensi kasus.
5) Mengali tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing.
Dalam pelayanan bimbingan konseling di sekolah, ditunjang dengan adanya organisasi,
para pelaksana, program pelayanan, dan operasional pelaksanaan bimbingan dan konseling.
B. Peranan Guru Dalam Bimbingan
Guru mempunyai peranan dan kedudukan kunci di dalam keseluruhan proses
pendidikan, terutama pendidikan formal. Bukan dalam kesatuan pembangunan masyarakat
pada umum nya. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang di arahkan kepada
peningkatan mutu lulusan atau hasil pendidikan. Maka guru memiliki kualifikasi sesuai
dengan bidang tugas nya.
Dengan kualifikasi dan tugas guru itu, guru mengembangkan sekurang kurang nya tiga
tugas pokok yaitu:
1. Tugas professional, yaitu tugas yang berkenaan dengan profesinya. Tugas ini
mencakup tugas mendidik, mengajar, melatih, dan mengelola ketertiban sekolah
sebagai penunjang ketahanan sekolah.
2. Tugas manusiawi, yaitu tugas nya sebagai manusia. Dalam hal ini, guru bertugas
mewujudkan dirinya,melakukan auto pengertian untuk dapat menempatkan dirinya
di dalam keseluruhan kemanusiaan, sesuai dengan martabat manusia.
6
3. Tugas kemasyarakatan, yaitu tugas guru sebagi anggota masyarakat dan warga
Negara yang baik, sesuai dengan kaidah –kaidah yang terdapat dalam pancasilla,
undang- undang dasar 1945 dalam hal ini guru berfungsi sebagai perancang masa
depan dan penggerak kemajuan.
Ada beberapa syarat bagi seorang guru dalam mengembangkan prilaku
siswa yang sehat, serta tingkah lakunya diantaranya yaitu :
a. Memiliki mental yang sehat.
b. Menguasai cara cara untuk menghindari pengaruh negative terhadap siswa, terutama
menyingkirkan pengaruh negative dari masamasa kanak kanak yang mungkin di
tularkan kepada siswa, secara tidak sadar.
C. Guru dan Peranannya
Guru mempunyai peran dan kedudukan kunci di dalam keseluruhan proses
pendidikan, terutama dalam pendidikan formal bahkan dalam keseluruhan pembangunan
masyarakat pada umumnya. Winarno Surakhmad (1969:1) menyatakan bahwa semakin
sungguhsungguh suatu pemerintahan dalam membangun negaranya, makin menjadi urgent
kedudukan guru.
Peranan yang sedemikian itu akan semakin tampak jika dikaitkan dengan
kebijaksanaan dan program pembangunan dalam pendidikan dewasa ini, yaitu yang
berkenaan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, yang diarahkan kepada
peningkatan mutu lulusan atau hasil pendidikan itu sendiri. Dalam keadaan semacam itu,
guru sudah seharusnya memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.
Guru bukan hanya sekedar penyampai pelajaran, bukan pula sebagai penerap metode
mengajar, melainkan guru adalah pribadinya, yaitu keseluruhan penampilan serta perwujudan
dirinya dalam berinteraksi dengan siswa. H. W. Bernard (1961:127-128) menyatakan bahwa
pribadi guru lebih dari apa yang diucapkan dan metode yang digunakannya yang menentukan
kadar dan arah pertumbuhan siswa. Beliau juga mengemukakan bahwa banyak penelitian
ayng menyatakan adanya akibat langsung pribadi guru terhadap tingkah laku siswa. Dalam
keseluruhan pendidikan, guru merupakan factor utama. Dalam tugasnya sebagai pendidik,
guru banyak sekali memegang berbagai jenis peran yang harus dilaksanakan.
Peranan adalah suatu pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua
petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan
7
menuntut pola tingkah laku tertentu pula dan tingkah laku merupakan ciri khas dari tugas
atau jabatan tadi. Peranan guru adalah setiap pola tingkah laku yang merupakan ciri-ciri
jabatan guru yang harus dilakukan guru dalam tugasnya. Peranan ini meliputi berbagai jenis
pola tingkah laku, baik dalam kegiatannya di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Guru yang dianggap baik ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan-
peranan itu dengan sebaikbaiknya, artinya dapat menunjukkan suatu pola tingkah laku yang
sesuai dengan jabatannya dan dapat diterimaoleh lingkungan dan masyarakat. Maka di
simpulkan peranan guru, diataranya :
Guru yang dianggap baik ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan-
peranan itu dengan sebaik-baiknya.
a. Guru sebagai mediator kebudayaan
Dalam peranan ini guru merupakan seorang perantara di dalam suatu proses
pewarisan kebudayaan. Dalam peranannya sebagai mediator, kebudayaan maka
seorang guru harus sanggup memberikan, mengajarkan,dan membibing berbagai
ilmu pengetahuan,ketrampilan dan sikap kepada muridmuridnya. Guru tersebut
harus menguasai berbagai aspek kebudayaan dengan sebaik baiknya, karna guru
merupakan cermin dari kemajuan dan perkembangan kebudayaan.
b. Guru sebagai pembimbing
Dalam tugas pokoknya yaitu mendidik, guru harus membantu agar anak mencapai
kedewasaan secara optimal, artinya kedewasaan yang sempurna sesuai dengan
norma dan sesuai pula dengan kodrat yang dimilikinya.
Sehubungan denagan peranan nya sebagai pembimbing maka seorang guru harus :
1. Mengumpulkan data tentang murid
2. Mengamati tingkah laku murid dalam situasi sehari hari,
3. Mengenal murid murid yang memerlukan bantuan khusus.
4. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua murid, baik secara individual
maupun secara kelompok untuk memperoleh saling prngertian dalam pendidikan
anak.
5. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga lembaga lainnya untuk membantu
memecahkan masalah murid.
6. Membuat catatan pribadi murid serta menyiapkan dengan baik.
8
7. Menyelenggarakan bimbingan kelompok ataupun individual.
8. Bekerjasama dengan petuga petugas bimbingan lainnya, untuk membantu
memecahkan masalah murid-muridnya.
9. Bersama sama dengan petugas bimbingan lainnya, menyusun program bimbingan
sekolah.
10.Meniliti kemajuan murid baik di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Guru sebagai mediator antara sekolah masyarakat
Peran ini mengandung arti bahwa kelancaran hubungan antara sekolah dan
masyarakat adalah merupakan tugas dan tanggung jawab pula bagi guru. Lancar tidaknya
hubungan tersebut akan tergantung kepada tingkat kemampuan guru dalam memainkan
peranan ini, maka guru seharus nya mampu :
1. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada masyarakat tentang kebijaksanaan pendidikan
yang sedang berlangsusng atau yang akan ditempuh.
2. Menerima usul-usul atau pertanyaan dari pihak masyarakat tentang pendidikan.
3. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan antara sekolah dan masyrakat, khususnya dengan
orang tua murid.
4. Bekerjasama dengan berbagai pihak di masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah
pendidikan.
5. Menyelenggarakan hubungan yang sebaik-baiknya antara sekolah dengan lembaga-
lembaga yang berhubungan dengan pendidikan.
6. Guru merupakan suara sekolah di masyarakat dan suara mayarakat di sekolah.
d. Guru sebagi penegak disiplin
Dalam peranan ini guru harus menegakkan suatu disiplin baik di dalam kelas maupun
di luar kelas. Guru harus menjadi teladan bagi terlaksananya suatu disiplin. Juga guru harus
membimbing murid agar menjadi warga sekolah dan masayarakat yang disiplin.
e. Guru sebagi administrator dan manajer kelas
Sebagai administrator tugas seorang guru harus dapat menyelenggarakan program
pendidikan dengan sebaik baiknya. Guru harus mengambil bagian dalam perencanaan
kegiatan pendidikan, mengatur dan menyusun berbagai aspek dalam pendiddikan,
mengarahkan kegiatan kegiatan dalam pendidikan, melaksanakan segala rencana dan
9
kebijaksanaan pendidikan, merencanakan dan menyusun biaya, dan mengawasi serta menilai
kegiatan kegiatan pendidiakan.
f.Guru sebagai anggota suatu profesi
Pekerjaan guru sebagai suatu profesi berarti bahwa guru merupakan seorang yang
ahli. Sebagai anggota suatu profesi maka guru harus memiliki pengetahuan, kecakapan, dan
keterampilan tertentu yaitu keterampilan keguruan. Kemampuan untuk membimbing murid,
merupakan salah satu aspek keterampilan profesi guru. Disamping itu seorang guru harus
menunjukkan, mempertahankan serta mengembangkan keahliannya itu.
Sedangkan Sardiman (2001: 142) menyatakan bahwa ada Sembilan peranan guru
dalam kegiatan bimbingan konseling, yaitu:
a) Informator, Guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium,
studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
b) Organisator, Guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan
lain-lain.
c) Motivator, Guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas)
dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar
mengajar.
d) Director, Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan.
e) Inisiator, Guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar.
f) Tranmitter, Guru sebagai penyebar kebijakan dalam pendidikan dan pengetahuan.
g) Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar
mengajar.
h) Mediator, Guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i) Evaluator, Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang
akademik maupu tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak
didiknya berhasil atau tidak.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Guru mata pelajaran dan guru praktik, serta wali kelas, mempunyai peran dan fungsi
masing-masing dalam Bimbingan dan konseling di sekolah.
2) Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah karena berhubungan erat dengan
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
11
3) Peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah terletak
pada kekuatan intensitas hubungan interpersonal antara guru dengan siswa yang
dibimbingnya.
B. SARAN
Sebagai seorang guru mata pelajaran, kita harus memiliki sikap simpati kepada
peserta didik dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta didik dengan
berbagai faktor yang melatar belakanginya. Peran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik
harus mampu mendukung dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didiknya. Guru
mata pelajaran sebaiknya mampu menjadi jembatan penghubung antara siswa dengan guru
pembimbing (guru BK) sehingga mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009. Peranan Guru dalam Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah (online) (http://www.scribd.com/doc/59678589/5-Peranan-Guru-Dalam
Pelaksanaaan-ProgramBimbingan-Dan-Konseling-Di-Sekolah, diakses 5 Februari
201)
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. 2007. Manajemen Layanan Khusus Sekolah.
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas.
Syahril dan Asnidir Ilyas, dkk. 2009. Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press
12
Wina Senjaya. 2006. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
13

More Related Content

What's hot

Peran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bkPeran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bkMuhammad Sutanto
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bkkomisariatimmbpp
 
Tugas kelompok prof slameto kelompok 1
Tugas kelompok prof slameto  kelompok 1Tugas kelompok prof slameto  kelompok 1
Tugas kelompok prof slameto kelompok 1maktuf df
 
Manajemen bk kelompok 1 prof slameto
Manajemen bk  kelompok 1 prof slametoManajemen bk  kelompok 1 prof slameto
Manajemen bk kelompok 1 prof slametomaktuf df
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...Linda Rosita
 
3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma pspTengkuNielHafni
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanSepti Ratnasari
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power pointImam Sutisna
 
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELINGMAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELINGAlexandria Madinah
 
buku pedoman wali kelas
buku pedoman wali kelasbuku pedoman wali kelas
buku pedoman wali kelasamron rosyidi
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALNur Arifaizal Basri
 
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDBIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDPUSPITA RATNA
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfSMPN 4 Kerinci
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Ratna Widiastuti
 

What's hot (20)

Peran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bkPeran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bk
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 
Tugas kelompok prof slameto kelompok 1
Tugas kelompok prof slameto  kelompok 1Tugas kelompok prof slameto  kelompok 1
Tugas kelompok prof slameto kelompok 1
 
Manajemen bk kelompok 1 prof slameto
Manajemen bk  kelompok 1 prof slametoManajemen bk  kelompok 1 prof slameto
Manajemen bk kelompok 1 prof slameto
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
 
3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
Laporan observasi BK
Laporan observasi BKLaporan observasi BK
Laporan observasi BK
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELINGMAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
 
buku pedoman wali kelas
buku pedoman wali kelasbuku pedoman wali kelas
buku pedoman wali kelas
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
 
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDBIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
 

Viewers also liked

Jawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampung
Jawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampungJawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampung
Jawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampungFredoline Somindi
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Rangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan KonselingRangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan Konselingvarizalamir
 
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisvarizalamir
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Keterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikKeterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikesperokajaya
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralvarizalamir
 
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtvarizalamir
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Ayu W. Shepty
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2RiZqii AmaLyaa
 

Viewers also liked (20)

Soal bimbingan konseling
Soal bimbingan konselingSoal bimbingan konseling
Soal bimbingan konseling
 
Jawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampung
Jawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampungJawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampung
Jawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampung
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Minit mesyuarat jkkk ng mato
Minit mesyuarat jkkk  ng matoMinit mesyuarat jkkk  ng mato
Minit mesyuarat jkkk ng mato
 
VERBATIM
VERBATIMVERBATIM
VERBATIM
 
Rangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan KonselingRangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan Konseling
 
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisis
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
9 pedoman observasi
9 pedoman observasi9 pedoman observasi
9 pedoman observasi
 
Keterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikKeterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatik
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbt
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
5.prinsip dan fungsi bk
5.prinsip dan fungsi bk5.prinsip dan fungsi bk
5.prinsip dan fungsi bk
 
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
 
Penilaian sikap
Penilaian sikapPenilaian sikap
Penilaian sikap
 

Similar to peran pendidik dalam bimbingan konseling

Peran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bkPeran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bkSuci Bilqis
 
Resuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi KeguruanResuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi KeguruanErik Kuswanto
 
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konselingPeran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konselingsubaikiikhwan
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layananUnnes
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKMusfera Nara Vadia
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxEmanuelFernandezNumb
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxssuserbe343e1
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxDoby Doby
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
Bahtiar bab
Bahtiar babBahtiar bab
Bahtiar babtiar1
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanburhan to
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahRubianto Cure
 
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxBimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxMutiahWinarno1
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentationeuis maemunah
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentationeuis maemunah
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfOroOpoopo
 

Similar to peran pendidik dalam bimbingan konseling (20)

Peran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bkPeran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bk
 
Resuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi KeguruanResuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi Keguruan
 
Bimbingan Konsling
Bimbingan KonslingBimbingan Konsling
Bimbingan Konsling
 
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konselingPeran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
Peran guru dalam_bimbingan_dan_konseling
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
 
1Bookreport
1Bookreport1Bookreport
1Bookreport
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Makalah 6
Makalah 6Makalah 6
Makalah 6
 
Bahtiar bab
Bahtiar babBahtiar bab
Bahtiar bab
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolah
 
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxBimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
 
Perawisnawati27
Perawisnawati27Perawisnawati27
Perawisnawati27
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentation
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentation
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
 

More from Pujiati Puu

Ddka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sittaDdka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sittaPujiati Puu
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikPujiati Puu
 
Makalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranPujiati Puu
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97Pujiati Puu
 
Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012Pujiati Puu
 
Pujiati 06121010018
Pujiati  06121010018Pujiati  06121010018
Pujiati 06121010018Pujiati Puu
 
Modul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas iiModul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas iiPujiati Puu
 
Grafik laju reaksi
Grafik laju reaksiGrafik laju reaksi
Grafik laju reaksiPujiati Puu
 
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaBahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaPujiati Puu
 
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialPujiati Puu
 
Soal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibridSoal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibridPujiati Puu
 
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanPujiati Puu
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islamPujiati Puu
 

More from Pujiati Puu (20)

Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas akhir mpk
Tugas akhir mpkTugas akhir mpk
Tugas akhir mpk
 
Ddka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sittaDdka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sitta
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Makalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaran
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannya
 
Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97
 
Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012
 
Pujiati 06121010018
Pujiati  06121010018Pujiati  06121010018
Pujiati 06121010018
 
Modul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas iiModul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas ii
 
Grafik laju reaksi
Grafik laju reaksiGrafik laju reaksi
Grafik laju reaksi
 
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaBahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahaya
 
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
 
Evo s jurnal
Evo s jurnalEvo s jurnal
Evo s jurnal
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Soal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibridSoal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibrid
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

peran pendidik dalam bimbingan konseling

  • 1. Makalah Profesi Kependidikan [Peran Guru dalam Bimbingan Konseling ] Pujiati 06121010018 Citra Purnama Sitta 06121010019 Dosen Mata Kuliah: Drs. Imron A. Hakim, M.S. Drs. A.Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed. [FKIP KIMIA UNSRI ] Indralaya [19 Februari 2014]
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2 BAB I......................................................................................................................................................2 PENDAHULUAN......................................................................................................................................2 A. Latar belakang...............................................................................................................................2 B. Tujuan............................................................................................................................................3 BAB II.....................................................................................................................................................3 PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING................................................................................3 A. Peranan Guru Dalam Manejemen Bimbingan Dan Konseling........................................................4 Guru pembimbing .........................................................................................................................4 Guru mata pelajaran dan guru praktik...........................................................................................4 Wali kelas.......................................................................................................................................6 B. Peranan Guru Dalam Bimbingan....................................................................................................6 C. Guru dan Peranannya....................................................................................................................7 BAB III..................................................................................................................................................11 PENUTUP.............................................................................................................................................11 A. KESIMPULAN...............................................................................................................................11 B. SARAN..........................................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, 2
  • 3. bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwakepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling merupakan suatu program yang terintegrasidalam keseluruhan proses pembelajaran. Kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya adalahusaha sadar yang dilakukan oleh guru pembimbing bersama siswanya untuk mencapai kemandirian dalam keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota kelompok,keluarga atau masyarakat pada umumnya. Banyaknya terjadi kasus-kasus menyimpang dari aturan sekolah yang berlaku, yang disebabkan oleh factor-faktor dari dalam maupun dari luar. Artinya baik masalah yang datang atau timbul dari sokolah itu sendiri maupun dari luar sekolah, seperti keluarga masyarakat, maupun lingkungannya itu sendiri. Jadi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing serta staf staf yang ada disekolah tidak mampu mengatasi itu semua. Jadi disini di butuhkan atau dihadirkan seorang guru yang bisa mengatasi itu semua. Dimana guru tersebut telah memnuhi criteria, dan keahlian dalam bidang tersebut yaitu mengatasi masalah siswa nya, dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. B. Tujuan Tujuan utama dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui tentang guru dalam bimbingan dan konseling, baik guru mata pelajaran dan guru praktik, dan wali kelas. Tujuan pemberian layanan dan konseling ini oleh guru adalah agar terlaksananya kegiatan yang ada di skolah, baik itu kegiatan belajar, ataupun yang lainnya. BAB II PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING 3
  • 4. A. Peranan Guru Dalam Manejemen Bimbingan Dan Konseling Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Guru pembimbing Guru pembimbing sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing bertugas : 1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling. 2) Merancanakan program bimbingan dan konseling. 3) Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan konseling. 4) Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan konseling. 5) Menilai program dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan konseling. 6) Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. 7) Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakan nya. 8) Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan konseling secara menyeluruh kepala coordinator BK serta Kepala Sekolah. Guru mata pelajaran dan guru praktik Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. 4
  • 5. Lebih jauh, Abin Syamsuddin (2003) menyebutkan bahwa guru sebagai pembimbing dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial teaching). Berkenaan dengan upaya membantu mengatasi kesulitan atau masalah siswa, peran guru tentu berbeda dengan peran yang dijalankan oleh konselor profesional. Sofyan S. Willis (2004) mengemukakan tingkatan masalah siswa yang mungkin bisa dibimbing oleh guru yaitu masalah yang termasuk kategori ringan, seperti: membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang tertentu, berkelahi dengan teman sekolah, bertengkar, minum minuman keras tahap awal, berpacaran, mencuri kelas ringan. Dalam konteks organisasi layanan Bimbingan dan Konseling, di sekolah, peran dan konstribusi guru sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru matapelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah: a. Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut. b. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa. c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor. d. Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program pengayaan. e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan gurusiswa dan hubungan siswa siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling. f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu. g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya. 5
  • 6. Wali kelas Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling mempuyai peranan : 1) Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawab nya. 2) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. 3) Membantu memberikan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjadi tangung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani kegiatan bimbingan dan konseling. 4) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling seperti konferensi kasus. 5) Mengali tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. Dalam pelayanan bimbingan konseling di sekolah, ditunjang dengan adanya organisasi, para pelaksana, program pelayanan, dan operasional pelaksanaan bimbingan dan konseling. B. Peranan Guru Dalam Bimbingan Guru mempunyai peranan dan kedudukan kunci di dalam keseluruhan proses pendidikan, terutama pendidikan formal. Bukan dalam kesatuan pembangunan masyarakat pada umum nya. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang di arahkan kepada peningkatan mutu lulusan atau hasil pendidikan. Maka guru memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang tugas nya. Dengan kualifikasi dan tugas guru itu, guru mengembangkan sekurang kurang nya tiga tugas pokok yaitu: 1. Tugas professional, yaitu tugas yang berkenaan dengan profesinya. Tugas ini mencakup tugas mendidik, mengajar, melatih, dan mengelola ketertiban sekolah sebagai penunjang ketahanan sekolah. 2. Tugas manusiawi, yaitu tugas nya sebagai manusia. Dalam hal ini, guru bertugas mewujudkan dirinya,melakukan auto pengertian untuk dapat menempatkan dirinya di dalam keseluruhan kemanusiaan, sesuai dengan martabat manusia. 6
  • 7. 3. Tugas kemasyarakatan, yaitu tugas guru sebagi anggota masyarakat dan warga Negara yang baik, sesuai dengan kaidah –kaidah yang terdapat dalam pancasilla, undang- undang dasar 1945 dalam hal ini guru berfungsi sebagai perancang masa depan dan penggerak kemajuan. Ada beberapa syarat bagi seorang guru dalam mengembangkan prilaku siswa yang sehat, serta tingkah lakunya diantaranya yaitu : a. Memiliki mental yang sehat. b. Menguasai cara cara untuk menghindari pengaruh negative terhadap siswa, terutama menyingkirkan pengaruh negative dari masamasa kanak kanak yang mungkin di tularkan kepada siswa, secara tidak sadar. C. Guru dan Peranannya Guru mempunyai peran dan kedudukan kunci di dalam keseluruhan proses pendidikan, terutama dalam pendidikan formal bahkan dalam keseluruhan pembangunan masyarakat pada umumnya. Winarno Surakhmad (1969:1) menyatakan bahwa semakin sungguhsungguh suatu pemerintahan dalam membangun negaranya, makin menjadi urgent kedudukan guru. Peranan yang sedemikian itu akan semakin tampak jika dikaitkan dengan kebijaksanaan dan program pembangunan dalam pendidikan dewasa ini, yaitu yang berkenaan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, yang diarahkan kepada peningkatan mutu lulusan atau hasil pendidikan itu sendiri. Dalam keadaan semacam itu, guru sudah seharusnya memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang tugasnya. Guru bukan hanya sekedar penyampai pelajaran, bukan pula sebagai penerap metode mengajar, melainkan guru adalah pribadinya, yaitu keseluruhan penampilan serta perwujudan dirinya dalam berinteraksi dengan siswa. H. W. Bernard (1961:127-128) menyatakan bahwa pribadi guru lebih dari apa yang diucapkan dan metode yang digunakannya yang menentukan kadar dan arah pertumbuhan siswa. Beliau juga mengemukakan bahwa banyak penelitian ayng menyatakan adanya akibat langsung pribadi guru terhadap tingkah laku siswa. Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan factor utama. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peran yang harus dilaksanakan. Peranan adalah suatu pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan 7
  • 8. menuntut pola tingkah laku tertentu pula dan tingkah laku merupakan ciri khas dari tugas atau jabatan tadi. Peranan guru adalah setiap pola tingkah laku yang merupakan ciri-ciri jabatan guru yang harus dilakukan guru dalam tugasnya. Peranan ini meliputi berbagai jenis pola tingkah laku, baik dalam kegiatannya di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Guru yang dianggap baik ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan- peranan itu dengan sebaikbaiknya, artinya dapat menunjukkan suatu pola tingkah laku yang sesuai dengan jabatannya dan dapat diterimaoleh lingkungan dan masyarakat. Maka di simpulkan peranan guru, diataranya : Guru yang dianggap baik ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan- peranan itu dengan sebaik-baiknya. a. Guru sebagai mediator kebudayaan Dalam peranan ini guru merupakan seorang perantara di dalam suatu proses pewarisan kebudayaan. Dalam peranannya sebagai mediator, kebudayaan maka seorang guru harus sanggup memberikan, mengajarkan,dan membibing berbagai ilmu pengetahuan,ketrampilan dan sikap kepada muridmuridnya. Guru tersebut harus menguasai berbagai aspek kebudayaan dengan sebaik baiknya, karna guru merupakan cermin dari kemajuan dan perkembangan kebudayaan. b. Guru sebagai pembimbing Dalam tugas pokoknya yaitu mendidik, guru harus membantu agar anak mencapai kedewasaan secara optimal, artinya kedewasaan yang sempurna sesuai dengan norma dan sesuai pula dengan kodrat yang dimilikinya. Sehubungan denagan peranan nya sebagai pembimbing maka seorang guru harus : 1. Mengumpulkan data tentang murid 2. Mengamati tingkah laku murid dalam situasi sehari hari, 3. Mengenal murid murid yang memerlukan bantuan khusus. 4. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua murid, baik secara individual maupun secara kelompok untuk memperoleh saling prngertian dalam pendidikan anak. 5. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah murid. 6. Membuat catatan pribadi murid serta menyiapkan dengan baik. 8
  • 9. 7. Menyelenggarakan bimbingan kelompok ataupun individual. 8. Bekerjasama dengan petuga petugas bimbingan lainnya, untuk membantu memecahkan masalah murid-muridnya. 9. Bersama sama dengan petugas bimbingan lainnya, menyusun program bimbingan sekolah. 10.Meniliti kemajuan murid baik di sekolah maupun di luar sekolah. c. Guru sebagai mediator antara sekolah masyarakat Peran ini mengandung arti bahwa kelancaran hubungan antara sekolah dan masyarakat adalah merupakan tugas dan tanggung jawab pula bagi guru. Lancar tidaknya hubungan tersebut akan tergantung kepada tingkat kemampuan guru dalam memainkan peranan ini, maka guru seharus nya mampu : 1. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada masyarakat tentang kebijaksanaan pendidikan yang sedang berlangsusng atau yang akan ditempuh. 2. Menerima usul-usul atau pertanyaan dari pihak masyarakat tentang pendidikan. 3. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan antara sekolah dan masyrakat, khususnya dengan orang tua murid. 4. Bekerjasama dengan berbagai pihak di masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan. 5. Menyelenggarakan hubungan yang sebaik-baiknya antara sekolah dengan lembaga- lembaga yang berhubungan dengan pendidikan. 6. Guru merupakan suara sekolah di masyarakat dan suara mayarakat di sekolah. d. Guru sebagi penegak disiplin Dalam peranan ini guru harus menegakkan suatu disiplin baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru harus menjadi teladan bagi terlaksananya suatu disiplin. Juga guru harus membimbing murid agar menjadi warga sekolah dan masayarakat yang disiplin. e. Guru sebagi administrator dan manajer kelas Sebagai administrator tugas seorang guru harus dapat menyelenggarakan program pendidikan dengan sebaik baiknya. Guru harus mengambil bagian dalam perencanaan kegiatan pendidikan, mengatur dan menyusun berbagai aspek dalam pendiddikan, mengarahkan kegiatan kegiatan dalam pendidikan, melaksanakan segala rencana dan 9
  • 10. kebijaksanaan pendidikan, merencanakan dan menyusun biaya, dan mengawasi serta menilai kegiatan kegiatan pendidiakan. f.Guru sebagai anggota suatu profesi Pekerjaan guru sebagai suatu profesi berarti bahwa guru merupakan seorang yang ahli. Sebagai anggota suatu profesi maka guru harus memiliki pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan tertentu yaitu keterampilan keguruan. Kemampuan untuk membimbing murid, merupakan salah satu aspek keterampilan profesi guru. Disamping itu seorang guru harus menunjukkan, mempertahankan serta mengembangkan keahliannya itu. Sedangkan Sardiman (2001: 142) menyatakan bahwa ada Sembilan peranan guru dalam kegiatan bimbingan konseling, yaitu: a) Informator, Guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. b) Organisator, Guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain. c) Motivator, Guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar. d) Director, Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. e) Inisiator, Guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar. f) Tranmitter, Guru sebagai penyebar kebijakan dalam pendidikan dan pengetahuan. g) Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar. h) Mediator, Guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. i) Evaluator, Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupu tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. 10
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1) Guru mata pelajaran dan guru praktik, serta wali kelas, mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam Bimbingan dan konseling di sekolah. 2) Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah karena berhubungan erat dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional. 11
  • 12. 3) Peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah terletak pada kekuatan intensitas hubungan interpersonal antara guru dengan siswa yang dibimbingnya. B. SARAN Sebagai seorang guru mata pelajaran, kita harus memiliki sikap simpati kepada peserta didik dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta didik dengan berbagai faktor yang melatar belakanginya. Peran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik harus mampu mendukung dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didiknya. Guru mata pelajaran sebaiknya mampu menjadi jembatan penghubung antara siswa dengan guru pembimbing (guru BK) sehingga mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2009. Peranan Guru dalam Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah (online) (http://www.scribd.com/doc/59678589/5-Peranan-Guru-Dalam Pelaksanaaan-ProgramBimbingan-Dan-Konseling-Di-Sekolah, diakses 5 Februari 201) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2007. Manajemen Layanan Khusus Sekolah. Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas. Syahril dan Asnidir Ilyas, dkk. 2009. Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press 12
  • 13. Wina Senjaya. 2006. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 13