SlideShare a Scribd company logo
1 of 93
BIMBINGAN DAN KONSELING
DAN LAYANAN PEMINATAN
DI SMP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP
2015
TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan
dapat melakukan hal-hal berikut ini :
1.Menjelaskan karakteristik perkembangan
peserta didik SMP
2.Menjelaskan arti penting Bimbingan dan
Konseling di SMP.
3.Menjelaskan peran masing-masing komponen
sekolah dalam pelaksanaan BK sesuai dengan
asas dan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling.
4.Menjelaskan kedudukan dan pelaksanaan
layanan peminatan dalam bimbingan dan
konseling
5.Menyebutkan pihak-pihak yang harus terlibat
dalam layanan peminatan peserta didik di
sekolah.
CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1.Karakteristik perkembangan
peserta didik SMP
2.Arti penting Bimbingan dan
Konseling di SMP.
3.Konsep dasar Bimbingan dan
Konseling
4.Komponen Bimbingan dan
Konseling
5.Layanan peminatan dan
perencanaan individual
AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, peserta
akan:
1.mencermati paparan dan aktif mencatat
butir-butir penting mengenai layanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah serta
layanan peminatan di SMP;
2.mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
kejelasan/informasi lebih lanjut,
mengklarifikasi pemahaman, dan
mengajukan pendapat terkait dengan
layanan Bimbingan dan Konseling serta
layanan peminatan di SMP;
3.berbagi pengalaman tentang best practic
layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
Skema Keterkaitan Materi
1. KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK SMP
KARAKTERISTIK PESERTA
DIDIK
LAYANAN BK
2. KONSEP DASAR
BIMBINGAN DAN
KONSELING
a. Pengertian
Layanan Bimbingan dan Konseling
adalah upaya sistematis, objektif, logis,
dan berkelanjutan serta terprogram
yang dilakukan oleh konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling untuk
memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli untuk mencapai
kemandirian, dalam wujud kemampuan
memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan
merealisasikan diri secara bertanggung
jawab sehingga mencapai kebahagiaan
dan kesejahteraan dalam
kehidupannya.
 Bimbingan dan Konseling
sebagai bagian integral dari
pendidikan adalah upaya
memfasilitasi dan memandirikan
peserta didik dalam rangka
tercapainya perkembangan yang
utuh dan optimal.
Konselor adalah pendidik
profesional yang berkualifikasi
akademik minimal Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang
Bimbingan dan Konseling dan
telah lulus Pendidikan Profesi
Guru Bimbingan dan
Konseling/ Konselor.
Guru Bimbingan dan
Konseling adalah pendidik
yang berkualifikasi akademik
minimal Sarjana Pendidikan
(S-1) dalam bidang Bimbingan
dan Konseling dan memiliki
kompetensi di bidang
Bimbingan dan Konseling.
b. Arti Penting BK
Dalam menjalani perkembangannya,
peserta didik SMP mengalami
berbagai transisi dari masa kanak-
kanak menuju dewasa yang sering
kali menimbulkan goncangan.
Layanan BK hadir untuk memfasilitasi
peserta didik agar dapat mempelajari
dan mencapai tugas-tugas
perkembangan secara optimal.
Setiap peserta didik memiliki
perbedaan individual yang
menggambarkan adanya variasi
kebutuhan pengembangan secara
utuh dan optimal.
Layanan BK melalui kegiatan yang
bersifat pencegahan, perbaikan dan
penyembuhan, pemeliharaan dan
pengembangan diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan akibat
perbedaan individual tersebut.
c. Fungsi BK
 Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki
pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya, dan
norma agama).
 Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada
konseli dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan
seimbang seluruh aspek pribadinya.
 Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan dengan
lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
 Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan
pendidikan, pekerjaan dan karir masa depan,
termasuk juga memilih program peminatan, yang
sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian
dan ciri-ciri kepribadiannya.
 Adaptasi yaitu membantu para pelaksana
pendidikan termasuk kepala satuan
pendidikan, staf administrasi,dan guru
mata pelajaran atau guru kelas untuk
menyesuaikan program dan aktivitas
pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan peserta didik/konseli.
 Pencegahan yaitu membantu peserta
didik/konseli dalam mengantisipasi
berbagai kemungkinan timbulnya masalah
dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
peserta didik/konseli tidak mengalami
masalah dalam kehidupannya.
 Perbaikan dan Penyembuhan yaitu membantu
peserta didik/konseli yang bermasalah agar dapat
memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan,
berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru
BK memberikan perlakuan terhadap konseli
supaya memiliki pola pikir yang rasional dan
memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli
berkehendak merencanakan dan melaksanakan
tindakan yang produktif dan normatif.
 Pemeliharaan yaitu membantu peserta
didik/konseli supaya dapat menjaga kondisi
pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan
situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya.
 Pengembangan yaitu menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli melalui pembangunan
jejaring yang bersifat kolaboratif.
Advokasi yaitu membantu peserta
didik/konseli berupa pembelaan
terhadap hak-hak konseli yang
mengalami perlakuan diskriminatif.
d.Tujuan BK
Tujuan umum layanan bimbingan
dan konseling adalah membantu
peserta didik/konseli agar dapat
mencapai kematangan dan
kemandirian dalam kehidupannya
serta menjalankan tugas-tugas
perkembangannya yang mencakup
aspek pribadi, sosial, belajar, karir
secara utuh dan optimal.
Tujuan khusus adalah membantu
konseli agar mampu:
1)memahami dan menerima diri dan
lingkungannya;
2)merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan
karir dan kehidupannya di masa yang
akan datang;
3)mengembangkan potensinya
seoptimal mungkin;
Tujuan khusus .... (lanjutan).
4) menyesuaikan diri dengan
lingkungannya;
5) mengatasi hambatan atau kesulitan
yang dihadapi dalam
kehidupannya dan
6) mengaktualiasikan dirinya secara
bertanggung jawab.
e. Asas Bimbingan
dan Konseling
 Kerahasiaan, yaitu asas layanan yang menuntut
konselor atau guru bimbingan dan konseling
merahasiakan segenap data dan keterangan
tentang peserta didik/konseli, sebagaimana
diatur dalam kode etik bimbingan dan konseling.
 Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan
peserta didik/konseli mengikuti layanan yang
diperlukannya.
 Keterbukaan, yaitu asas layanan konselor atau
guru bimbingan dan konseling yang bersifat
terbuka dan tidak berpura-pura dalam
memberikan dan menerima informasi.
 Keaktifan, bahwa layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling kepada peserta
didik/konseli memerlukan keaktifan dari kedua
belah pihak.
 Kemandirian, yaitu asas layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling yang merujuk pada tujuan
agar peserta didik/konseli mampu mengambil
keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara
mandiri.
 Kekinian, yaitu asas layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling yang berorientasi pada
perubahan situasi dan kondisi masyarakat di
tingkat lokal, nasional dan global yang berpengaruh
kuat terhadap kehidupan peserta didik/konseli.
 Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau
guru bimbingan dan konseling yang berkembang
dan berkelanjutan dalam memandang tentang
hakikat manusia, kondisi-kondisi perubahan
perilaku, serta proses dan teknik bimbingan dan
konseling sejalan perkembangan ilmu bimbingan
dan konseling.
 Keterpaduan yaitu asas layanan konselor atau
guru bimbingan dan konseling yang terpadu
antara tunjuan bimbingan dan konseling dengan
tujuan pendidikan dan nilai – nilai luhur yang
dijunjung tinggi dan dilestarikan oleh masyarakat.
 Keharmonisan, yaitu asas layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling yang selaras dengan visi
dan misi sekolah, nilai dan norma kehidupan yang
berlaku di masyarakat.
 Keahlian, yaitu asas layanan konselor atau guru
bimbingan dan konseling berdasarkan atas kaidah-
kaidah akademik dan etika profesional, dimana
layanan bimbingan dan konseling hanya dapat
diampu oleh tenaga ahli bimbingan dan konseling.
 Tut wuri handayani, yaitu suatu asas pendidikan yang
mengandung makna bahwa konselor atau guru
bimbingan dan konseling sebagai pendidik harus
memfasilitasi setiap peserta didik/konseli untuk
mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan
optimal.
f. Prinsip-Prinsip Bimbingan
dan Konseling
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi
semua peserta didik/konseli dan tidak
diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan diberikan kepada semua peserta
didik/konseli, baik yang tidak bermasalah
maupun yang bermasalah; baik pria maupun
wanita tanpa diskriminatif.
 Bimbingan dan konseling sebagai proses
individuasi. Setiap peserta didik bersifat unik
(berbeda satu sama lainnya) dan dinamis, dan
melalui bimbingan peserta didik/konseli dibantu
untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh.
 Bimbingan dan konseling menekankan nilai-
nilai positif. Bimbingan dan konseling
merupakan upaya memberikan bantuan kepada
konseli untuk membangun pandangan positif
dan mengembangkan nilai-nilai positif yang ada
pada dirinya dan lingkungannya.
 Bimbingan dan konseling merupakan tanggung
jawab bersama. Bimbingan dan konseling bukan
hanya tanggung jawab konselor atau guru
bimbingan dan konseling, tetapi tanggungjawab
guru-guru dan pimpinan satuan pendidikan
sesuai dengan tugas dan kewenangan serta
peran masing-masing.
 Pengambilan keputusan merupakan hal yang
esensial dalam bimbingan dan konseling.
 Bimbingan dan konseling diarahkan untuk
membantu peserta didik/konseli agar dapat
melakukan pilihan dan mengambil keputusan serta
merealisasikan keputusannya secara
bertanggung-jawab.
 Bimbingan dan konseling berlangsung dalam
berbagai setting (adegan) kehidupan.
 Pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak
hanya berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi
juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri,
lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan
masyarakat pada umumnya.
 Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral
dari pendidikan.
 Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak
terlepas dari upaya mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
 Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam
bingkai budaya Indonesia.
 Interaksi antar guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan peserta didik harus senantiasa
selaras dan serasi dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh kebudayaan di mana layanan itu
dilaksanakan.
Lanjutan
 Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan
adaptif serta berkelanjutan.
Layanan bimbingan dan konseling harus
mempertimbangkan situasi dan kondisi serta daya
dukung sarana dan prasarana yang tersedia.
 Bimbingan dan konseling diselenggarakan oleh
tenaga profesional dan kompeten, yaitu Konselor
atau Guru Bimbingan dan Konseling yang
berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1)
Bimbingan dan Konseling dan telah lulus Pendidikan
Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor dari
Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan yang
terakreditasi.
 Program bimbingan dan konseling disusun
berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta
didik/konseli dalam berbagai aspek perkembangan.
 Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk
mengetahui keberhasilan layanan dan
pengembangan program lebih lanjut.
3. KOMPONEN
BIMBINGAN
DAN KONSELING
Layanan bimbingan dan konseling
sebagai layanan profesional yang
diselenggarakan pada satuan
pendidikan mencakup komponen
program, bidang layanan, struktur
dan program layanan, kegiatan dan
alokasi waktu layanan.
LAYANAN DASARLAYANAN DASAR
LAYANAN PEMINATAN &
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
LAYANAN PEMINATAN &
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
PELAYANAN
RESPONSIF
PELAYANAN
RESPONSIF
DUKUNGAN
SISTEM
DUKUNGAN
SISTEM
1. Pengembangan
Profesional
2. Konsultasi
3. Kolaborasi
4. Manajemen
1. Pengembangan
Profesional
2. Konsultasi
3. Kolaborasi
4. Manajemen
PESERTA
DIDIK
PESERTA
DIDIK
1. Layanan Dasar
Pengertian layanan dasar: proses pemberian bantuan
kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan
pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis dalam rangka mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai
dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang
dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian).
Tujuan layanan dasar: membantu semua konseli agar
memperoleh perkembangan yang normal, memiliki
mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan
hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar
mereka dapat mencapai tugas-tugas
perkembangannya secara optimal.
 Tujuan rinci membantu konseli agar:
1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial
budaya dan agama),
2) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat
tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri
dengan lingkungannya,
3) mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan mampu
mengatasi masalahnya sendiri, dan
4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya.
 Kegiatan yang dapat dilakukan guru BK/Konselor:
1) asesmen kebutuhan,
2) bimbingan klasikal,
3) bimbingan kelompok,
4) pengelolaan media informasi.
 Fokus Pengembangan:
diarahkan pada perkembangan aspek-aspek
pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan
erat dengan upaya membantu peserta didik/konseli
dalam upaya mencapai tugas-tugas perkembangan
dan tercapainya kemandirian dalam kehidupannya.
Pengertian: adalah bantuan kepada peserta
didik/konseli agar mampu merumuskan dan melakukan
aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman
tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman terhadap peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya.
Pemahaman konseli secara mendalam, penafsiran hasil
asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai
dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat
diperlukan sehingga peserta didik/konseli mampu
memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam
mengembangkan potensinya secara optimal.
2. Layanan Peminatan dan
Perencanaan Individual
Tujuan: membantu konseli agar:
1)memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya,
2)mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau
pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir, dan
3)dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman,
tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.
Meskipun peminatan dan perencanaan individual
ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli, layanan
yang diberikan lebih bersifat individual karena didasar-
kan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang
ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.
Fokus Pengembangan
1)Pemberian informasi program peminatan.
2)Melakukan pemetaan dan penetapan
peminatan peserta didik (pengumpulan data,
analisis data, interpretasi hasil analisis data
dan penetapan peminatan peserta didik);
3)Layanan lintas minat;
4)Layanan pendalaman minat;
5)Layanan pindah minat;
6) Pendampingan dilakukan melalui
bimbingan klasikal, bimbingankelompok,
konseling individual, konseling kelompok,
dan konsultasi.
7) Pengembangan dan penyaluran.
8) Evaluasi dan tindak lanjut.
Fokus Pengembangan mencakup:
(1) Bidang pribadi: tercapainya pemahaman diri dan
pengembangan konsep diri yang positif.
(2) Bidang sosial: tercapainya pemahaman
lingkungan dan pengembangan keterampilan
sosial yang efektif.
(3) Bidang belajar: tercapainya efisiensi dan
efektivitas belajar, keterampilan belajar, dan
peminatan peserta didik/konseli secara tepat.
(4) Bidang karir: tercapainya kemampuan
mengeksplorasi peluang-peluang karir,
mengeksplorasi latihan pekerjaan, memahami
kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.
3. Layanan Responsif
Pengertian: adalah pemberian bantuan
kepada peserta didik/konseli yang
menghadapi masalah dan memerlukan
pertolongan dengan segera, agar peserta
didik/konseli tidak mengalami hambatan
dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangannya.
Strategi layanan responsif diantaranya
konseling individual, konseling kelompok,
konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah,
dan alih tangan kasus (referral).
Tujuan: membantu peserta didik/konseli yang
sedang mengalami masalah tertentu
menyangkut perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir.
Bantuan yang diberikan bersifat segera, karena
dikhawatirkan dapat menghambat
perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat
yang lebih serius.
Konselor atau Guru BK hendaknya membantu
peserta didik/konseli untuk memahami hakikat
dan ruang lingkup masalah, mengeksplorasi
dan menentukan alternatif pemecahan masalah
yang terbaik melalui proses interaksi yang unik.
 Fokus Pengembangan:
 Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan
kepada peserta didik/konseli yang secara nyata
mengalami masalah yang mengganggu perkembangan
diri dan secara potensial menghadapi masalah tertentu
namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki
masalah.
 Masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah
pribadi, sosial, belajar, atau karir.
 Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan dengan
berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan
hidup atau menghambat perkembangan diri konseli,
karena tidak terpenuhinya kebutuhan, atau gagal dalam
mencapai tugas-tugas perkembangan.
4. Dukungan Sistem
Pengertian: merupakan komponen
pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja, infrastruktur (misalnya teknologi
informasi dan komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional
konselor atau guru bimbingan dan konseling
secara berkelanjutan, yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada
peserta didik/konseli atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta
didik/konseli dan mendukung efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling.
Tujuan: memberikan dukungan kepada
konselor atau guru bimbingan dan
konseling dalam memperlancar
penyelenggaraan (layanan dasar,
peminatan dan perencanaan individual,
dan layanan responsif) dan mendukung
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling.
Bagi personel pendidik lainnya dungan
sistem bertujuan memperlancar
penyelenggaraan program pendidikan
pada satuan pendidikan.
 Fokus pengembangan:
menyangkut kegiatan konselor atau guru
bimbingan dan konseling yang meliputi:
1) konsultasi,
2) menyelenggarakan program kerjasama,
3) berpartisipasi dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan satuan pendidikan,
4) melakukan penelitian dan pengembangan.
 Fokus pengembangan:
Pengembangan keprofesian berkelanjutan
sebagai bagian integral dari sistem pendidikan
secara utuh diarahkan untuk memberikan
kesempatan kepada konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan
kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian
pendidikan dan pelatihan dalam jabatan
maupun kegiatan-kegiatan pengembangan
dalam organisasi profesi Bimbingan dan
Konseling, baik di tingkat pusat, daerah, dan
kelompok musyawarah Guru Bimbingan dan
Konseling.
B. BIDANG LAYANAN BK
1. Bimbingan dan Konseling Pribadi
2. Bimbingan dan Konseling Sosial
3. Bimbingan dan Konseling Belajar
4. Bimbingan dan Konseling Karir
1. Bimbingan dan Konseling Pribadi
2. Bimbingan dan Konseling Sosial
3. Bimbingan dan Konseling Belajar
4. Bimbingan dan Konseling Karir
1. Bimbingan dan Konseling Pribadi
Pengertian:
Suatu proses pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan
aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan pribadinya secara optimal dan
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan
keselamatan dalam kehidupannya.
Tujuan: membantu peserta
didik/konseli agar mampu:
1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan
dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis,
2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya,
3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya
secara baik,
4) mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-
rasa-karsa,
5) mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa
secara tepat dalam kehidupanya sesuai nilai-nilai
luhur,
6) mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi
diri secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur
budaya dan agama.
2. Bimbingan dan Konseling Sosial
Pengertian:
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor
kepada peserta didik/konseli untuk memahami
lingkungannya dan dapat melakukan interaksi
sosial secara positif, terampil berinteraksi
sosial, mampu mengatasi masalah-masalah
sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan
diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai
kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
Tujuan: membantu peserta didik/konseli agar
mampu:
1)berempati terhadap kondisi orang lain,
2)memahami keragaman latar sosial budaya,
3)menghormati dan menghargai orang lain,
4)menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku,
5)berinteraksi sosial yang efektif,
6)bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab,
7)mengatasi konflik dengan orang lain berdasar-
kan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Bimbingan dan Konseling Belajar
Pengertian:
Proses pemberian bantuan konselor atau guru
bimbingan dan konseling kepada peserta
didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan
keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki
kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat
mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan
kebahagiaan dalam kehidupannya.
Tujuan: membantu peserta didik untuk:
1)menyadari potensi diri dalam aspek belajar,
dan memahami berbagai hambatan belajar,
2)memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang
positif,
3)memiliki motif yang tinggi untuk belajar
sepanjang hayat,
4)memiliki keterampilan belajar yang efektif,
5)memiliki keterampilan perencanaan dan
penetapan pendidikan selanjutnya,
6)memiliki kesiapan menghadapi ujian.
4. Bimbingan dan Konseling Karir
Pengertian:
Proses pemberian bantuan konselor atau guru
bimbingan dan konseling kepada peserta
didik/ konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional
dan realistis berdasar informasi potensi diri
dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan
dalam kehidupannya.
 Tujuan: menfasilitasi perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang
rentang hidup peserta didik/konseli sehingga:
1) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan
kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan;
2) memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan
informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir;
3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja;
4) memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan;
5) memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
C. STRUKTUR PROGRAM
LAYANAN
Sistematika Program layanan
1) Rasional
2) Visi dan Misi
3) Deskripsi Kebutuhan
4) Tujuan
5) Komponen Program.
6) Bidang layanan
7) Rencana Operasional (Action Plan)
8) Pengembangan Tema/Topik.
9) Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.
10)Anggaran biaya.
Kegiatan Bimbingan Dan Konseling
1) Di dalam kelas (bimbingan klasikal),
terjadwal, 2 jam perminggu, materi
sesuai dengan bidang layanan
bimbingan dan konseling.
2) Di luar kelas:
a) konseling individual,
b) konseling kelompok,
c) bimbingan kelompok,
d) bimbingan kelas besar atau lintas kelas,
e) konsultasi,
f) konferensi kasus,
g) kunjungan rumah,
h) advokasi,
i) alih tangan kasus,
j) pengelolaan media informasi yang
meliputi website dan/atau leaflet
dan/atau papan BK,
k) pengelolaan kotak masalah.
l) manajemen program berbasis
kompetensi, penelitian dan
pengembangan,
m)pengembangan keprofesian
berkelanjutan,
n) kegiatan tambahan yang relevan
dengan profesi BK atau tugas
kependidikan lainnya yang
berkaitan dengan tugas profesi BK
yang didasarkan atas tugas dari
pimpinan satuan pendidikan atau
pemerintah.
FASILITAS KERJA BK
Untuk kelancaran pelaksanaan
program BK secara profesional
diperlukan fasilitas, antara lain
1. Kebijakan berpihak ke BK
2. SDM yang profesional
3. Mebeler , ATK, komputer, ruang
kerja,
alokasi dana, dll.
4. Tata ruang kerja profesional
profesi BK.
Alternatif 1. Penataan Ruang
BK
Alternatif 2. Penataan Ruang
BK
Alternatif 3. Penataan Ruang
BK
4. LAYANAN
PEMINATAN DAN
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
a. Latar Belakang
– Layananan peminatan
merupakan salah satu
bagian dari upaya
implementasi Kurikulum
2013,
– yang ditujukan untuk
membantu pemahaman
peserta didik mengenai
arah minatnya.
• Oleh karena itu,
–penelusuran minat perlu dikenalkan
sejak dini, bertahap, dan
berkesinambungan
–melalui BIMBINGAN DAN KONSELING
–agar peserta didik tidak mengalami
hambatan dan kesulitan dalam memilih
jurusan dan kelanjutan pendidikan
yang sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
b. Layanan Peminatan
 PESERTA DIDIK di SMP/MTs
hendaknya memperoleh
pemahaman tentang :
 POTENSI DIRI,
 MINAT
 agar
 proses dan hasil belajar baik,
dan
 Memasuki SMA/MA/SMK secara
tepat.
 Penelusuran Minat peserta didik di
SMP merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam program BK.
 Artinya, program BK pada satuan
pendidikan SMP yang lengkap harus
memuat pelayanan peminatan peserta
didik.
PROGRAM BK PENELUSURAN
MINAT PESERTA DIDIK berada di
bawah tanggung jawab GURU
BK/KONSELOR bekerja sama dengan
• kepala sekolah,
• wakil kepala sekolah,
• guru mata pelajaran,
• wali kelas,
• kepala tata usaha dan/atau
• orang tua di setiap satuan pendidikan.
c. LANGKAH POKOK
PEMINATAN
Kegiatan Guru BK SMP
dalam Layanan Peminatan
Kegiatan Guru BK SMP
dalam Layanan Peminatan
Kegiatan Guru BK SMP
dalam Layanan Peminatan
Kegiatan Guru BK SMP
dalam Layanan Peminatan
11. Menganalisis data terkait dengan program
peminatan pada pendidikan di SMTA.
12. Bekerjasama dengan Guru BK SMTA dalam
upaya memahami lebih mendalam tentang
peminatan yang diselenggarakan pada SMTA
13. Menerbitkan Rekomendasi peminatan ,
profil potensi peserta didik untuk setiap
peminatan, berdasarkan hasil analisis data
(prestasi belajar kelas 7,8,9; UN; minat
peserta didik dan orang tua)
PEMINATAN PADA PENDIDIKA N
MENENGAH (Permendikbud 64 Tahun 2014)
Adalah program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi
pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan peserta didik dengan
orientasi pemusatan, perluasan,
dan/atau pendalaman mata
pelajaran dan/atau muatan
kejuruan.
PEMINATAN
Peminatan Akademik: untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat
dan/atau kemampuan akademik peserta
didik dengan orientasi penguasan
kelompok mata pelajaran keilmuan.
Peminatan Kejuruan: untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat
dan/atau kemampuan vokasional peserta
didik dengan orientasi penguasan
kelompok mata pelajaran kejuruan.
PEMINATAN .....
Lintas Minat: program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi
perluasan pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik peserta didik
dengan orientasi penguasaan kelompok
mata pelajaran keilmuan di luar pilihan
minat.
Pendalaman Minat: program kurikuler
yang disediakan untuk mengakomodasi
pendalaman pilihan minat akademik
peserta didik dengan orientasi
pendalaman kelompok mata pelajaran
keilmuan dalam lingkup pilihan minat.
Pemilihan kelompok peminatan dilakukan
sejak peserta didik mendaftar ke SMA/MA
sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik peserta didik.
Pemilihan kelompok peminatan
didasarkan pada:
– nilai Rapor SMP/MTs atau yang
sederajat;
– nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang
sederajat; dan
– rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor di SMP/MTs atau
yang sederajat.
Pindah Kelompok Peminatan:
Perpindahan kelompok
peminatan akademik didasarkan
pada hasil pembelajaran pada
semester berjalan dan
rekomendasi guru Bimbingan
dan Konseling/Konselor (Pasal 7
ayat 2)
PEMINATAN PADA SMA/MA
TERDIRI ATAS:
A. Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam;
B. Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial;
C. Peminatan Bahasa dan
Budaya;
D. Peminatan Keagamaan.
A. Peminatan MIPA
Matematika;
Biologi;
Fisika; dan
Kimia.
B. Peminatan IPS
Geografi;
Sejarah;
Sosiologi; dan
Ekonomi.
C. Peminatan Bahasa dan
Budaya
Bahasa dan Sastra Indonesia;
Bahasa dan Sastra Inggris;
Bahasa dan Sastra Asing Lain;
dan
Antropologi.
D. Peminatan Bahasa dan Sastra Asing Lain
Antara lain:
 Bahasa dan Sastra Arab
 Bahasa dan Sastra Mandarin
 Bahasa dan Sastra Jepang
 Bahasa dan Sastra Korea
 Bahasa dan Sastra Jerman
 Bahasa dan Sastra Perancis
(sesuai dengan minat peserta didik).
SMA wajib menyelenggarakan
ketiga kelompok peminatan
akademik.
MA wajib menyelenggarakan
ketiga kelompok peminatan
akademik dan Peminatan
Keagamaan.
Peserta didik mengambil semua
mata pelajaran yang tersedia dalam
peminatan tertentu mulai awal
semester 1 (satu) sampai dengan
lulus.
Peserta didik dapat mengambil 3
(tiga) mata pelajaran dari 4 (empat)
mata pelajaran yang tersedia setelah
mendapat rekomendasi dari Guru
Bimbingan dan Konseling/Konselor.
 Mata pelajaran pada setiap
peminatan yang tidak diambil
sebagaimana dimaksud pada
pasal 2 ayat 8 beban
belajarnya dialihkan ke mata
pelajaran lintas minat dan/atau
pendalaman minat.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_010413. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104Suaidin -Dompu
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKMusfera Nara Vadia
 
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan MadrasahProgram Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan MadrasahAfrilya Saphithree
 
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHAna Onana
 
Pengelompokkan kegiatan bk dan program pelayanan
Pengelompokkan kegiatan bk dan program pelayananPengelompokkan kegiatan bk dan program pelayanan
Pengelompokkan kegiatan bk dan program pelayanantaufik000
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konseling1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konselingRubianto Cure
 
Peran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bkPeran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bkMuhammad Sutanto
 
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusKegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusWinda Hastuti
 
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17Andik Treis Tianto
 
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konselingKonsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konselingPENJAGA HATI
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bkkomisariatimmbpp
 
Peran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bkPeran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bkSuci Bilqis
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMuhammad Firdaus
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanSepti Ratnasari
 

What's hot (20)

Kode etik -bimbingan-dan-konseling-di-sekolah
Kode etik -bimbingan-dan-konseling-di-sekolahKode etik -bimbingan-dan-konseling-di-sekolah
Kode etik -bimbingan-dan-konseling-di-sekolah
 
13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_010413. juknis pd  layanan konseling (isi-revisi)_0104
13. juknis pd layanan konseling (isi-revisi)_0104
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
 
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan MadrasahProgram Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
 
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
 
Pengelompokkan kegiatan bk dan program pelayanan
Pengelompokkan kegiatan bk dan program pelayananPengelompokkan kegiatan bk dan program pelayanan
Pengelompokkan kegiatan bk dan program pelayanan
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konseling1. silabus layanan bimbingan dan konseling
1. silabus layanan bimbingan dan konseling
 
Peran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bkPeran bk dalam sekolah dan personalia bk
Peran bk dalam sekolah dan personalia bk
 
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusKegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
 
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
Perbandingan bimbingan dan konseling pola 17
 
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konselingKonsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
Konsep dan orientasi baru bimbingan dan konseling
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 
Peran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bkPeran peronil sekolah dlm plynan bk
Peran peronil sekolah dlm plynan bk
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 

Similar to Bk dan layanan peminatan

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Banjir Embun
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdfaguspramono75
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxEmanuelFernandezNumb
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxssuserbe343e1
 
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfRomaAdePutra
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxDoby Doby
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]HERI YANTO
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxBundajaisy
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakattuti Oktaviani
 

Similar to Bk dan layanan peminatan (20)

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Prog kerja
Prog kerjaProg kerja
Prog kerja
 
A
AA
A
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
2.bab i pendahuluan
2.bab i pendahuluan2.bab i pendahuluan
2.bab i pendahuluan
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Bk dan layanan peminatan

  • 1. BIMBINGAN DAN KONSELING DAN LAYANAN PEMINATAN DI SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP 2015
  • 2. TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut ini : 1.Menjelaskan karakteristik perkembangan peserta didik SMP 2.Menjelaskan arti penting Bimbingan dan Konseling di SMP. 3.Menjelaskan peran masing-masing komponen sekolah dalam pelaksanaan BK sesuai dengan asas dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. 4.Menjelaskan kedudukan dan pelaksanaan layanan peminatan dalam bimbingan dan konseling 5.Menyebutkan pihak-pihak yang harus terlibat dalam layanan peminatan peserta didik di sekolah.
  • 3. CAKUPAN MATERI Materi sesi ini mencakup: 1.Karakteristik perkembangan peserta didik SMP 2.Arti penting Bimbingan dan Konseling di SMP. 3.Konsep dasar Bimbingan dan Konseling 4.Komponen Bimbingan dan Konseling 5.Layanan peminatan dan perencanaan individual
  • 4. AKTIVITAS PENDAMPINGAN Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, peserta akan: 1.mencermati paparan dan aktif mencatat butir-butir penting mengenai layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah serta layanan peminatan di SMP; 2.mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan pendapat terkait dengan layanan Bimbingan dan Konseling serta layanan peminatan di SMP; 3.berbagi pengalaman tentang best practic layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
  • 9. a. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya.
  • 10.  Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari pendidikan adalah upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal.
  • 11. Konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/ Konselor.
  • 12. Guru Bimbingan dan Konseling adalah pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan dan Konseling.
  • 13. b. Arti Penting BK Dalam menjalani perkembangannya, peserta didik SMP mengalami berbagai transisi dari masa kanak- kanak menuju dewasa yang sering kali menimbulkan goncangan. Layanan BK hadir untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat mempelajari dan mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal.
  • 14. Setiap peserta didik memiliki perbedaan individual yang menggambarkan adanya variasi kebutuhan pengembangan secara utuh dan optimal. Layanan BK melalui kegiatan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan dan pengembangan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan akibat perbedaan individual tersebut.
  • 15. c. Fungsi BK  Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya, dan norma agama).  Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek pribadinya.  Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.  Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan dan karir masa depan, termasuk juga memilih program peminatan, yang sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadiannya.
  • 16.  Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik/konseli.  Pencegahan yaitu membantu peserta didik/konseli dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk mencegahnya, supaya peserta didik/konseli tidak mengalami masalah dalam kehidupannya.
  • 17.  Perbaikan dan Penyembuhan yaitu membantu peserta didik/konseli yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan, berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru BK memberikan perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola pikir yang rasional dan memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli berkehendak merencanakan dan melaksanakan tindakan yang produktif dan normatif.  Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat menjaga kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
  • 18.  Pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui pembangunan jejaring yang bersifat kolaboratif. Advokasi yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan terhadap hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.
  • 19. d.Tujuan BK Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal.
  • 20. Tujuan khusus adalah membantu konseli agar mampu: 1)memahami dan menerima diri dan lingkungannya; 2)merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang akan datang; 3)mengembangkan potensinya seoptimal mungkin;
  • 21. Tujuan khusus .... (lanjutan). 4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya; 5) mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan 6) mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
  • 22. e. Asas Bimbingan dan Konseling  Kerahasiaan, yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru bimbingan dan konseling merahasiakan segenap data dan keterangan tentang peserta didik/konseli, sebagaimana diatur dalam kode etik bimbingan dan konseling.  Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta didik/konseli mengikuti layanan yang diperlukannya.  Keterbukaan, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan dan menerima informasi.
  • 23.  Keaktifan, bahwa layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/konseli memerlukan keaktifan dari kedua belah pihak.  Kemandirian, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang merujuk pada tujuan agar peserta didik/konseli mampu mengambil keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara mandiri.  Kekinian, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi masyarakat di tingkat lokal, nasional dan global yang berpengaruh kuat terhadap kehidupan peserta didik/konseli.
  • 24.  Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang tentang hakikat manusia, kondisi-kondisi perubahan perilaku, serta proses dan teknik bimbingan dan konseling sejalan perkembangan ilmu bimbingan dan konseling.  Keterpaduan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang terpadu antara tunjuan bimbingan dan konseling dengan tujuan pendidikan dan nilai – nilai luhur yang dijunjung tinggi dan dilestarikan oleh masyarakat.
  • 25.  Keharmonisan, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang selaras dengan visi dan misi sekolah, nilai dan norma kehidupan yang berlaku di masyarakat.  Keahlian, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling berdasarkan atas kaidah- kaidah akademik dan etika profesional, dimana layanan bimbingan dan konseling hanya dapat diampu oleh tenaga ahli bimbingan dan konseling.  Tut wuri handayani, yaitu suatu asas pendidikan yang mengandung makna bahwa konselor atau guru bimbingan dan konseling sebagai pendidik harus memfasilitasi setiap peserta didik/konseli untuk mencapai tingkat perkembangan yang utuh dan optimal.
  • 26. f. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik/konseli dan tidak diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua peserta didik/konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita tanpa diskriminatif.  Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan dinamis, dan melalui bimbingan peserta didik/konseli dibantu untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh.
  • 27.  Bimbingan dan konseling menekankan nilai- nilai positif. Bimbingan dan konseling merupakan upaya memberikan bantuan kepada konseli untuk membangun pandangan positif dan mengembangkan nilai-nilai positif yang ada pada dirinya dan lingkungannya.  Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab bersama. Bimbingan dan konseling bukan hanya tanggung jawab konselor atau guru bimbingan dan konseling, tetapi tanggungjawab guru-guru dan pimpinan satuan pendidikan sesuai dengan tugas dan kewenangan serta peran masing-masing.
  • 28.  Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling.  Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu peserta didik/konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan serta merealisasikan keputusannya secara bertanggung-jawab.  Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan.  Pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak hanya berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya.
  • 29.  Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan.  Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.  Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia.  Interaksi antar guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta didik harus senantiasa selaras dan serasi dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kebudayaan di mana layanan itu dilaksanakan.
  • 30. Lanjutan  Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan. Layanan bimbingan dan konseling harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta daya dukung sarana dan prasarana yang tersedia.  Bimbingan dan konseling diselenggarakan oleh tenaga profesional dan kompeten, yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling yang berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) Bimbingan dan Konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor dari Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan yang terakreditasi.
  • 31.  Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik/konseli dalam berbagai aspek perkembangan.  Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan layanan dan pengembangan program lebih lanjut.
  • 33. Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional yang diselenggarakan pada satuan pendidikan mencakup komponen program, bidang layanan, struktur dan program layanan, kegiatan dan alokasi waktu layanan.
  • 34. LAYANAN DASARLAYANAN DASAR LAYANAN PEMINATAN & PERENCANAAN INDIVIDUAL LAYANAN PEMINATAN & PERENCANAAN INDIVIDUAL PELAYANAN RESPONSIF PELAYANAN RESPONSIF DUKUNGAN SISTEM DUKUNGAN SISTEM 1. Pengembangan Profesional 2. Konsultasi 3. Kolaborasi 4. Manajemen 1. Pengembangan Profesional 2. Konsultasi 3. Kolaborasi 4. Manajemen PESERTA DIDIK PESERTA DIDIK
  • 35. 1. Layanan Dasar Pengertian layanan dasar: proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian). Tujuan layanan dasar: membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal.
  • 36.  Tujuan rinci membantu konseli agar: 1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), 2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, 3) mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan 4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
  • 37.  Kegiatan yang dapat dilakukan guru BK/Konselor: 1) asesmen kebutuhan, 2) bimbingan klasikal, 3) bimbingan kelompok, 4) pengelolaan media informasi.  Fokus Pengembangan: diarahkan pada perkembangan aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu peserta didik/konseli dalam upaya mencapai tugas-tugas perkembangan dan tercapainya kemandirian dalam kehidupannya.
  • 38. Pengertian: adalah bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga peserta didik/konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya secara optimal. 2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
  • 39. Tujuan: membantu konseli agar: 1)memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, 2)mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan 3)dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya. Meskipun peminatan dan perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli, layanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasar- kan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.
  • 40. Fokus Pengembangan 1)Pemberian informasi program peminatan. 2)Melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan peserta didik); 3)Layanan lintas minat; 4)Layanan pendalaman minat; 5)Layanan pindah minat;
  • 41. 6) Pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal, bimbingankelompok, konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. 7) Pengembangan dan penyaluran. 8) Evaluasi dan tindak lanjut.
  • 42. Fokus Pengembangan mencakup: (1) Bidang pribadi: tercapainya pemahaman diri dan pengembangan konsep diri yang positif. (2) Bidang sosial: tercapainya pemahaman lingkungan dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif. (3) Bidang belajar: tercapainya efisiensi dan efektivitas belajar, keterampilan belajar, dan peminatan peserta didik/konseli secara tepat. (4) Bidang karir: tercapainya kemampuan mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.
  • 43. 3. Layanan Responsif Pengertian: adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan responsif diantaranya konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral).
  • 44. Tujuan: membantu peserta didik/konseli yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang diberikan bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat yang lebih serius. Konselor atau Guru BK hendaknya membantu peserta didik/konseli untuk memahami hakikat dan ruang lingkup masalah, mengeksplorasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang terbaik melalui proses interaksi yang unik.
  • 45.  Fokus Pengembangan:  Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang secara nyata mengalami masalah yang mengganggu perkembangan diri dan secara potensial menghadapi masalah tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah.  Masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah pribadi, sosial, belajar, atau karir.  Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhinya kebutuhan, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
  • 46. 4. Dukungan Sistem Pengertian: merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor atau guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
  • 47. Tujuan: memberikan dukungan kepada konselor atau guru bimbingan dan konseling dalam memperlancar penyelenggaraan (layanan dasar, peminatan dan perencanaan individual, dan layanan responsif) dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Bagi personel pendidik lainnya dungan sistem bertujuan memperlancar penyelenggaraan program pendidikan pada satuan pendidikan.
  • 48.  Fokus pengembangan: menyangkut kegiatan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang meliputi: 1) konsultasi, 2) menyelenggarakan program kerjasama, 3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan satuan pendidikan, 4) melakukan penelitian dan pengembangan.
  • 49.  Fokus pengembangan: Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara utuh diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan dalam jabatan maupun kegiatan-kegiatan pengembangan dalam organisasi profesi Bimbingan dan Konseling, baik di tingkat pusat, daerah, dan kelompok musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling.
  • 50. B. BIDANG LAYANAN BK 1. Bimbingan dan Konseling Pribadi 2. Bimbingan dan Konseling Sosial 3. Bimbingan dan Konseling Belajar 4. Bimbingan dan Konseling Karir 1. Bimbingan dan Konseling Pribadi 2. Bimbingan dan Konseling Sosial 3. Bimbingan dan Konseling Belajar 4. Bimbingan dan Konseling Karir
  • 51. 1. Bimbingan dan Konseling Pribadi Pengertian: Suatu proses pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
  • 52. Tujuan: membantu peserta didik/konseli agar mampu: 1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, 2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, 3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik, 4) mencapai keselarasan perkembangan antara cipta- rasa-karsa, 5) mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, 6) mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
  • 53. 2. Bimbingan dan Konseling Sosial Pengertian: Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
  • 54. Tujuan: membantu peserta didik/konseli agar mampu: 1)berempati terhadap kondisi orang lain, 2)memahami keragaman latar sosial budaya, 3)menghormati dan menghargai orang lain, 4)menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, 5)berinteraksi sosial yang efektif, 6)bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, 7)mengatasi konflik dengan orang lain berdasar- kan prinsip yang saling menguntungkan.
  • 55. 3. Bimbingan dan Konseling Belajar Pengertian: Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
  • 56. Tujuan: membantu peserta didik untuk: 1)menyadari potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan belajar, 2)memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, 3)memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat, 4)memiliki keterampilan belajar yang efektif, 5)memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya, 6)memiliki kesiapan menghadapi ujian.
  • 57. 4. Bimbingan dan Konseling Karir Pengertian: Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
  • 58.  Tujuan: menfasilitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidup peserta didik/konseli sehingga: 1) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; 2) memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir; 3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; 4) memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan; 5) memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
  • 59. C. STRUKTUR PROGRAM LAYANAN Sistematika Program layanan 1) Rasional 2) Visi dan Misi 3) Deskripsi Kebutuhan 4) Tujuan 5) Komponen Program. 6) Bidang layanan 7) Rencana Operasional (Action Plan) 8) Pengembangan Tema/Topik. 9) Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. 10)Anggaran biaya.
  • 60.
  • 61. Kegiatan Bimbingan Dan Konseling 1) Di dalam kelas (bimbingan klasikal), terjadwal, 2 jam perminggu, materi sesuai dengan bidang layanan bimbingan dan konseling. 2) Di luar kelas: a) konseling individual, b) konseling kelompok, c) bimbingan kelompok, d) bimbingan kelas besar atau lintas kelas, e) konsultasi,
  • 62. f) konferensi kasus, g) kunjungan rumah, h) advokasi, i) alih tangan kasus, j) pengelolaan media informasi yang meliputi website dan/atau leaflet dan/atau papan BK, k) pengelolaan kotak masalah.
  • 63. l) manajemen program berbasis kompetensi, penelitian dan pengembangan, m)pengembangan keprofesian berkelanjutan, n) kegiatan tambahan yang relevan dengan profesi BK atau tugas kependidikan lainnya yang berkaitan dengan tugas profesi BK yang didasarkan atas tugas dari pimpinan satuan pendidikan atau pemerintah.
  • 64. FASILITAS KERJA BK Untuk kelancaran pelaksanaan program BK secara profesional diperlukan fasilitas, antara lain 1. Kebijakan berpihak ke BK 2. SDM yang profesional 3. Mebeler , ATK, komputer, ruang kerja, alokasi dana, dll. 4. Tata ruang kerja profesional profesi BK.
  • 69. a. Latar Belakang – Layananan peminatan merupakan salah satu bagian dari upaya implementasi Kurikulum 2013, – yang ditujukan untuk membantu pemahaman peserta didik mengenai arah minatnya.
  • 70. • Oleh karena itu, –penelusuran minat perlu dikenalkan sejak dini, bertahap, dan berkesinambungan –melalui BIMBINGAN DAN KONSELING –agar peserta didik tidak mengalami hambatan dan kesulitan dalam memilih jurusan dan kelanjutan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
  • 71. b. Layanan Peminatan  PESERTA DIDIK di SMP/MTs hendaknya memperoleh pemahaman tentang :  POTENSI DIRI,  MINAT  agar  proses dan hasil belajar baik, dan  Memasuki SMA/MA/SMK secara tepat.
  • 72.  Penelusuran Minat peserta didik di SMP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam program BK.  Artinya, program BK pada satuan pendidikan SMP yang lengkap harus memuat pelayanan peminatan peserta didik.
  • 73. PROGRAM BK PENELUSURAN MINAT PESERTA DIDIK berada di bawah tanggung jawab GURU BK/KONSELOR bekerja sama dengan • kepala sekolah, • wakil kepala sekolah, • guru mata pelajaran, • wali kelas, • kepala tata usaha dan/atau • orang tua di setiap satuan pendidikan.
  • 75. Kegiatan Guru BK SMP dalam Layanan Peminatan
  • 76. Kegiatan Guru BK SMP dalam Layanan Peminatan
  • 77. Kegiatan Guru BK SMP dalam Layanan Peminatan
  • 78. Kegiatan Guru BK SMP dalam Layanan Peminatan 11. Menganalisis data terkait dengan program peminatan pada pendidikan di SMTA. 12. Bekerjasama dengan Guru BK SMTA dalam upaya memahami lebih mendalam tentang peminatan yang diselenggarakan pada SMTA 13. Menerbitkan Rekomendasi peminatan , profil potensi peserta didik untuk setiap peminatan, berdasarkan hasil analisis data (prestasi belajar kelas 7,8,9; UN; minat peserta didik dan orang tua)
  • 79. PEMINATAN PADA PENDIDIKA N MENENGAH (Permendikbud 64 Tahun 2014) Adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.
  • 80. PEMINATAN Peminatan Akademik: untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan. Peminatan Kejuruan: untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan vokasional peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan.
  • 81. PEMINATAN ..... Lintas Minat: program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat. Pendalaman Minat: program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik peserta didik dengan orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat.
  • 82. Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar ke SMA/MA sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik. Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada: – nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat; – nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat; dan – rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di SMP/MTs atau yang sederajat.
  • 83. Pindah Kelompok Peminatan: Perpindahan kelompok peminatan akademik didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor (Pasal 7 ayat 2)
  • 84.
  • 85. PEMINATAN PADA SMA/MA TERDIRI ATAS: A. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; B. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; C. Peminatan Bahasa dan Budaya; D. Peminatan Keagamaan.
  • 88. C. Peminatan Bahasa dan Budaya Bahasa dan Sastra Indonesia; Bahasa dan Sastra Inggris; Bahasa dan Sastra Asing Lain; dan Antropologi.
  • 89. D. Peminatan Bahasa dan Sastra Asing Lain Antara lain:  Bahasa dan Sastra Arab  Bahasa dan Sastra Mandarin  Bahasa dan Sastra Jepang  Bahasa dan Sastra Korea  Bahasa dan Sastra Jerman  Bahasa dan Sastra Perancis (sesuai dengan minat peserta didik).
  • 90. SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik. MA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik dan Peminatan Keagamaan.
  • 91. Peserta didik mengambil semua mata pelajaran yang tersedia dalam peminatan tertentu mulai awal semester 1 (satu) sampai dengan lulus. Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
  • 92.  Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak diambil sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 8 beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat.