SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Makalah Pengantar Pendidikan
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Nama: Pujiati
NIM: 06121010018
Dosen Pengasuh: Dr. Effendi Nawawi, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012/2013
Judul : Hakikat Manusia dan Pengembangannya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta
didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi
kemanusiaanya merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas
mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik
memiliki gambaran jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang meliputi : arti dan
wujud sifat hakikat manusia, dimensi-dimensinya, pengembangan dimensi
tersebut, dan sosok manusia indonesia seutuhnya. Ciri khas manusia yang
membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu (integrated) dari
apa yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat manusia karena
secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia akan membentuk peta
tentang karakter manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberikan acuan
baginya dalam bersikap, menyusun strategi, metode, dan teknik, serta memilih
pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi
transaksi di dalam interaksi edukatif. Dengan kata lain ,dengan menggunakan peta
tersebut sebagai acuan seorang pendidik tidak mudah terkecoh ke dalam bentuk–
bentuk transaksi yang patologi dan berakibat merugikan subjek terdidik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sifat-sifat hakikat manusia?
2. Apa sajakah dimensi hakikat manusia?
3. Bagaimanakah pengembangan dimensi hakikat manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Materi
2.1.1 Pengertian Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang
tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat
dunia lebih baik untuk ditempati
f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat
kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan social.
(Psikologis Pendidikan, 2012)
2.1.2 Sifat-sifat Hakikat Manusia
Sifat Hakikat Manusia menjadi bidang kajian filsafat, khususnya filsafat
antropologi. Hal ini menjadi keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekadar
soal praktik melainkan praktik yang berlandas dan bertujuan. Sedangkan landasan
dan tujuan pendidikan itu sendiri sifatnya normatif. Bersifat filosofis karena untuk
mendapatkan landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat
mendasar, sistematis, dan universal tentang ciri hakiki manusia. Bersifat normatif
karena pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuh kembangkan sifat hakikat
manusia tersebut sebagai sesuatu yang bernilai luhur, dan hal itu menjadi
keharusan. (Hakikat Manusia dan Pengembangannya, 2011)
1. Pengertian dan Sifat Hakikat Manusia
Ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan
2. Pendidikan Bersifat Filosofis
Filosofis berarti berdasarkan pengetahuan dan penyelidian dengan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hokum, termasuk termasuk
teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan (berintikan logika, estetika,
metafisika, epistemology dan falsafah)
Untuk mendapatkan landasan pendidikan yang kukuh diperlukan adanya kajian
yang bersifat mendasar, sistematis dan Universal tentang ciri hakiki manusia
3. Pendidikan Bersifat Normatif
Normatif berarti bersifat norma atau mempunyai tujuan/aturan
Pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia
sebagai sesuatu yang bernilai luhur, dan hal itu menjadi keharusan. (Pengantar
Ilmu Pendidikan, 2008)
2.1.3 Wujud Sifat Hakikat Manusia
Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki
oleh hewan) yang dikemukakan oleh paham eksistensialisme, dengan maksud
menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan yaitu :
• Kemampuan menyadari diri;
• Kemampuan bereksistensi;
• Pemilikan kata hati;
• Moral;
• Kemampuan bertanggung jawab;
• Rasa kebebasan (kemerdekaan);
• Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak;
• Kemampuan menghayati kebahagiaan.
(Hakikat Manusia dan Pengembangannya, 2011)
A.Kemampuan menyadari diri
Kaum Rasionalis menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada
adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia
menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karateristik.
B.Kemampuan bereksistensi
Dengan keluar dari dirinya, dan dengan membuat jarak antara aku dengan
dirinyasebagai objek, lalu melihat objek itu sebagai sesuatu, berarti manusia itu
dapat menembus atau menerobos dan mengatasi batas-batas yang membelenggu
dirinya. Kemampuan menerobos ini bukan saja soal ruang, melainkan juga dengan
waktu. Kemampuan menempatkan diri dan menerobos inilah yang disebut
kemampuan bereksistensi.
C.Kata hati
Kata hati atau conscieice of Man juga sering disebut dengan istilah hati
nurani, lubuk hati, pelita hati, dan sebagainya. Manusia memiliki pengertian yang
menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah dibuatnya. Bahkan
mengerti juga akibatnya baik atau buruk bagi manusia sebagai manusia.
D.Moral
Jika kata hati dikatakan sebagai bentuk pengertian yang menyertai
perbuatan, maka yang dimaksud dengan moral adlah perbuatan itu sendiri. Di sini
masih tampak bahwa masih ada jarak antar kata hati dengan moral. Artinya
seseorang yang telah memiliki kata hati yang tajam belum otomatis perbuatannya
merupakan realisasi dari kata hatinya itu. Untuk menjembatanijarak yang
mengantarai keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan.
E.Tanggung Jawab
Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang
menuntut jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab.
Wujud bertanggung jawab ada bermacam-macam, ada bertanggung jawab pada
diri sendiri, masyarakat, dan kepada Tuhan.
F.Rasa kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas tidak merasa terikat oleh sesuatu tetapi sesuai
denagn tuntutan kodrat manusia. Dalam pernyataan ini ada dua hal yang
kelihatannya saling bertentangan yaitu “rasa bebas” dan “sesuai dengan tuntutan
kodrat manusia” yang berarti ada ikatan.
G.Kewajiban dan Hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai
manifestasi dari manusia sebagai mahluk sosial.Tak ada hak tanpa kewajiban. Jika
seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada kewajiban
yang harus dipenuhi terlebih dahulu yang pada saat itu belum di penuhi. Dalam
relitas hidup sehari-hari umumnya hak diasosiasikan dengan sesuatu yang
menyenangkan, sedangkan kewajiban di pndang sebagai sesuatu beban. Benarkah
kewajiban menjadi beban bagi manusia ?. ternyata bukan beban melainkan suatu
keniscayaan. Artinya selama orang itu menyebut dirinya manusia dan mau
dipandang sebagai manusia, maka kewajiban itu menjadi keniscayaan baginya.
H.Kemampuan menghayati kebahagiaan
Kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia.
Ambillah missal tentang sebutan senang, gembira, baahagia, dan sejumlah istilah
lain yang mirip dengan itu. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa
seseorang yang sedangmengalami rasa senang atau gembira itulah sedang
mengalami kebahagiaan. Maka kita bisa menyimpulkan bahwa kebahagiaan itu
rupanya tidak terletak pada keadaannya sendiri secara faktual atuapun pada
rangkaian prosesnya tetapi terletak pada kesanggupannya menghayati semua itu
dengan keheningan jiwa, dan menundukan suatu hal di dalam rangkaian atau
ikatan tiga hal yaitu : usah, norma-norma dan takdir. Usaha adalah perjuangan
yang terus menerus untuk mengatasi masalah hidup. Selanjutnya usaha tersebut
harus bertumpu ada norma-norma dan kaidah-kaidah. Kemudian takdir
merupakan rangkaian yang terpisah dalam proses terjadinya kebahagiaan.
Komponen takdir ini erat bertalian dengan komponen usaha. (Susanto, 2009)
2.2.1 Empat dimensi hakikat manusia yaitu :
Dimensi keindividualan
.Manusia merupakan mahluk monodualis ciptaan Tuhan yang dikaruniai status
sebagai kholifah Allah diatas bumi. Manusia dianugerahi keadaan jasmani yang
lemah namun memiliki potensi-potensi jasmaniah (konstruksi tubuh lengkap),
rokhaniah (cipta, rasa, karsa, intuisi, bakat-bakat umum dan khusus) serta kondisi
lingkungan tertentu (bangsa, suku, ras, adat istiadat, kebudayaan). Dengan
berinteraksi secara aktif dengan lingkunganya, secara bertahap tumbuhlah
kesadaran diri pada anak manusia, sehingga memungkinkan dapat membedakan
diri dengan orang lain dan alam sekitar. Karena tanpa hubungan dengan orang lain
tidak mungkin tubuh menjadi individu yang baik - baik.
Menurut M.J Langeveld menyatakan bahwa setiap anak memiliki dorongan untuk
mandiri yang sangat kuat meskipun disisi lain pada anak terdapat rasa tidak
berdaya sehingga memerlukan pihak lain untuk member perlindungan dan
bimbingan. Sifat kemandirian untuk memikul tanggung jawab merupakan ciri
yang sangat esensial dari adanya individualitas pada diri manusia.
Dimensi kesosialan
Setiap bayi yang dilahirkan memiliki potensi sosialitas. Menurut M.J Langeveld
bahwa setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul.. Adanya dimensi
kesosialan pada diri manusia tampak jelas pada dorongan untuk bergaul. Dengan
adanya pergaulan, setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya. Manusia tidak
dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Menurut Immanuel Kant bahwa manusia hanya menjadi manusia jika berada
diantara manusia. Seseorang dapat mengembangkan individualitasnya di dalam
pergaulan sosial, karena di situ manusia berkesempatan untuk belajar dari orang
lain, mengidentifikasi sifat-sifat yang dikagumi dari orang lain untuk dimilikinya,
serta menolak dari sifat yang tidak disukainya. Dimensi kesosialan manusia
tumbuh berkat adanya rasa saling membutuhkan. Untuk saling membantu, saling
melengkapi antar mereka, baik anak-anak maupun orang tua dan manusia lainya.
Dimensi kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi.
Akan tetapi di dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak hanya berbuat yang
pantas tetapi juga kesopanan.. Pada hakikatnya manusia memiliki kemampuan
untuk mengambil keputusan susila, serta melaksanakanya. Sehingga dikatakan
manusia itu adalah mahluk susila. Pendidikan kesusilaan meliputi rentangan yang
luas penggarapanya, mulai dari ranah kognitif yaitu mengetahui sampai kepada
menginternalisasi nilai sampai kepada ranah efektif dan meyakini, meniati sampai
kepada siap sedia untuk melakukan. Implikasi pedegogisnya ialah bahwa
pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesadaran melakukan kewajiban dari
pada hak pada peserta didik.
Dimensi keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah mahluk religius. Sebelum manusia mengenal
agama, mereka mempercayai adanya kekuatan supranatural yang menguasai alam
semesta ini. Akan tetapi, setelah ada agama maka manusia mulai menganutnya.
Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena manusia adalah mahluk yang
lemah. Sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama
demi keselamatan hidupnya. Manusia dapat mengahayati agama melalui proses
pendidikan agama. Itulah dimensi –dimensi pada manusia yang menyebabkan
manusia berbeda dengan hewan.
(Umar Tirtarahardja, 2005)
2.3 Pengembangan dimensi hakikat manusia
1. Pengembangan yang Utuh
2. Pengembangan yang tidak Utuh
2.3.1 Pengembangan yang utuh
Tingkat keutuhan perkembangan dimensi manusia ditentukan oleh 2 faktor :
Kualitas potensi tingkat manusia.
Kualitas layanan pendidikan yang diberikan untuk pengembangannya.
Wujud kebutuhan pengembangan dapat ditinjau dari :
Keutuhan antara aspek jasmani rohani, keutuhan antara dimensia individu
dan sosial, kesusilaan dan keberagamaan, antara aspek kognitif afektif
psikomotor.
Arah pengembangannya
Arah konsentris
Pengembangan keempat dimensi hakikat manusia tidak dipisahkan.
Arah horizontal
Pengembangan hakikat dimensi manusia dilaksanakan secara serempak.
2.3.2 Pengembangan yang tidak utuh
Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di
dalam proses pengembangan jika ada unsur simensi hakikat manusia yang
terabaikan untuk ditangani. (Umar Tirtarahardja, 2005)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipiil berbeda dengan makhluk yang
lain. Ciri khas tersebut terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut
sifat hakikat manusia
Hakikat manusia memiliki beberapa dimensi, yaitu Dimensi keindividualan,
dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan, dimensi keberagamaan
Melalui pendidikan dimensi-dimensi tersebut akan mengalami perkembangan
sesuai dengan pendidikan yang dilakukan. Perkembangan tersebut memiliki dua
arah, yaitu pengembangan yang utuh dan pengembangan yang tidak utuh.
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani,antara dimensi
keindividualan,kesosialan,kesusilaan,dan keberagamaan. Pengembangan hal-hal tersebut
dikatakanutuh jika keseluruhannya mendapatkan pelayanan yang berimbang.
3.2 Saran
Setelah mengulas materi hakikat manusia dan pengembangannya, sebagai calon guru,
mahasiswa FKIP hendaknya menjiwai dengan sungguh-sungguh seluruh aspek yang
mempengaruhi pengembangan hakikat manusia guna menciptakan generasi yang penuh
karya.
Daftar Pustaka
Pengantar Ilmu Pendidikan. (2008, September 19). Retrieved desember 30, 2012, from
Ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan.
Hakikat Manusia dan Pengembangannya. (2011, 01). Retrieved desember 29, 2012,
from http://mateik.blogspot.com/2011/01/hakikat-manusia-dan-
pengembangannya.html.
(2012). Retrieved 12 30, 2012, from
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html.
Psikologis Pendidikan. (2012). Retrieved 12 30, 2012, from
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html.
Susanto, A. A. (2009). Hakikat Manusia dan Pengembangannya. Retrieved Desember 30,
2012, from http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hakikat%20manusia
%20dan
%20pengembangannya&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CHIQFjAI&ur
l=http%3A%2F%2Fblog.umy.ac.id.
Umar Tirtarahardja, S. S. (2005). Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta.
Hakikat manusia dan pengembangannya

More Related Content

What's hot

Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Ady Setiawan
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
Potpotya Fitri
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
Rostina Tina
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari
 
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANHUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
Rostina Tina
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Shally Rahmawaty
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Deep Walker
 

What's hot (20)

Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafatpancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamakalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANHUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
 
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxPpt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 

Viewers also liked (13)

dimensi manusia
dimensi manusiadimensi manusia
dimensi manusia
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Catalogo tecnico covintec
Catalogo tecnico covintecCatalogo tecnico covintec
Catalogo tecnico covintec
 
A.2 representación
A.2 representaciónA.2 representación
A.2 representación
 
Manual de la Vivienda - Covintec Chile
Manual de la Vivienda - Covintec ChileManual de la Vivienda - Covintec Chile
Manual de la Vivienda - Covintec Chile
 
Información sobre Covintec
Información sobre CovintecInformación sobre Covintec
Información sobre Covintec
 
Presentacion covintec
Presentacion covintecPresentacion covintec
Presentacion covintec
 
Catálogo técnico Covintec Chile 2015
Catálogo técnico Covintec Chile 2015Catálogo técnico Covintec Chile 2015
Catálogo técnico Covintec Chile 2015
 
Presentacion qualypanel covintec
Presentacion qualypanel covintecPresentacion qualypanel covintec
Presentacion qualypanel covintec
 
Techos
TechosTechos
Techos
 
Hakekat dan dimensi manusia sebagai pangkal hidup beragama
Hakekat dan dimensi manusia sebagai pangkal hidup beragamaHakekat dan dimensi manusia sebagai pangkal hidup beragama
Hakekat dan dimensi manusia sebagai pangkal hidup beragama
 
Muros divisorios
Muros divisoriosMuros divisorios
Muros divisorios
 
Diseño estructural
Diseño estructuralDiseño estructural
Diseño estructural
 

Similar to Hakikat manusia dan pengembangannya

Tugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilaiTugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilai
Budi Leo
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
mrlakmono
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
NabilaMaulinanm
 
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikanPowerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
nhiiyylhakirei
 

Similar to Hakikat manusia dan pengembangannya (20)

Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannya
 
Ppt dimensi
Ppt dimensiPpt dimensi
Ppt dimensi
 
Tugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilaiTugas perbaikan nilai
Tugas perbaikan nilai
 
Hakikat manusia dan pengembangan
Hakikat manusia dan pengembanganHakikat manusia dan pengembangan
Hakikat manusia dan pengembangan
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptx
 
Presentation1x (1).pptx
Presentation1x (1).pptxPresentation1x (1).pptx
Presentation1x (1).pptx
 
Presentation1x (1).pptx
Presentation1x (1).pptxPresentation1x (1).pptx
Presentation1x (1).pptx
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikanPowerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
 
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang HayatPendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang Hayat
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Makalah Pengantar Ilmu Pendidikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Makalah Pengantar Ilmu Pendidikan Hakikat Manusia dan PengembangannyaMakalah Pengantar Ilmu Pendidikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Makalah Pengantar Ilmu Pendidikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYAHAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
 
Hakikat anak didik
Hakikat anak didikHakikat anak didik
Hakikat anak didik
 

More from Pujiati Puu

More from Pujiati Puu (20)

Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas akhir mpk
Tugas akhir mpkTugas akhir mpk
Tugas akhir mpk
 
Ddka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sittaDdka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sitta
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Makalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaran
 
Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97
 
Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012
 
Pujiati 06121010018
Pujiati  06121010018Pujiati  06121010018
Pujiati 06121010018
 
Modul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas iiModul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas ii
 
Grafik laju reaksi
Grafik laju reaksiGrafik laju reaksi
Grafik laju reaksi
 
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaBahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahaya
 
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
 
Evo s jurnal
Evo s jurnalEvo s jurnal
Evo s jurnal
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Soal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibridSoal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibrid
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Hakikat manusia dan pengembangannya

  • 1. Makalah Pengantar Pendidikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya Nama: Pujiati NIM: 06121010018 Dosen Pengasuh: Dr. Effendi Nawawi, M.Si. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012/2013
  • 2. Judul : Hakikat Manusia dan Pengembangannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaanya merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik memiliki gambaran jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang meliputi : arti dan wujud sifat hakikat manusia, dimensi-dimensinya, pengembangan dimensi tersebut, dan sosok manusia indonesia seutuhnya. Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu (integrated) dari apa yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia akan membentuk peta tentang karakter manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberikan acuan baginya dalam bersikap, menyusun strategi, metode, dan teknik, serta memilih pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi transaksi di dalam interaksi edukatif. Dengan kata lain ,dengan menggunakan peta tersebut sebagai acuan seorang pendidik tidak mudah terkecoh ke dalam bentuk– bentuk transaksi yang patologi dan berakibat merugikan subjek terdidik. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan sifat-sifat hakikat manusia? 2. Apa sajakah dimensi hakikat manusia? 3. Bagaimanakah pengembangan dimensi hakikat manusia?
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kajian Materi 2.1.1 Pengertian Hakikat Manusia Hakikat manusia adalah sebagai berikut : a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan social. (Psikologis Pendidikan, 2012)
  • 4. 2.1.2 Sifat-sifat Hakikat Manusia Sifat Hakikat Manusia menjadi bidang kajian filsafat, khususnya filsafat antropologi. Hal ini menjadi keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekadar soal praktik melainkan praktik yang berlandas dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan pendidikan itu sendiri sifatnya normatif. Bersifat filosofis karena untuk mendapatkan landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis, dan universal tentang ciri hakiki manusia. Bersifat normatif karena pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuh kembangkan sifat hakikat manusia tersebut sebagai sesuatu yang bernilai luhur, dan hal itu menjadi keharusan. (Hakikat Manusia dan Pengembangannya, 2011) 1. Pengertian dan Sifat Hakikat Manusia Ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan 2. Pendidikan Bersifat Filosofis Filosofis berarti berdasarkan pengetahuan dan penyelidian dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hokum, termasuk termasuk teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan (berintikan logika, estetika, metafisika, epistemology dan falsafah) Untuk mendapatkan landasan pendidikan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis dan Universal tentang ciri hakiki manusia 3. Pendidikan Bersifat Normatif Normatif berarti bersifat norma atau mempunyai tujuan/aturan Pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia sebagai sesuatu yang bernilai luhur, dan hal itu menjadi keharusan. (Pengantar Ilmu Pendidikan, 2008)
  • 5. 2.1.3 Wujud Sifat Hakikat Manusia Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan) yang dikemukakan oleh paham eksistensialisme, dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan yaitu : • Kemampuan menyadari diri; • Kemampuan bereksistensi; • Pemilikan kata hati; • Moral; • Kemampuan bertanggung jawab; • Rasa kebebasan (kemerdekaan); • Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak; • Kemampuan menghayati kebahagiaan. (Hakikat Manusia dan Pengembangannya, 2011) A.Kemampuan menyadari diri Kaum Rasionalis menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karateristik. B.Kemampuan bereksistensi Dengan keluar dari dirinya, dan dengan membuat jarak antara aku dengan dirinyasebagai objek, lalu melihat objek itu sebagai sesuatu, berarti manusia itu dapat menembus atau menerobos dan mengatasi batas-batas yang membelenggu dirinya. Kemampuan menerobos ini bukan saja soal ruang, melainkan juga dengan
  • 6. waktu. Kemampuan menempatkan diri dan menerobos inilah yang disebut kemampuan bereksistensi. C.Kata hati Kata hati atau conscieice of Man juga sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, pelita hati, dan sebagainya. Manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah dibuatnya. Bahkan mengerti juga akibatnya baik atau buruk bagi manusia sebagai manusia. D.Moral Jika kata hati dikatakan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan, maka yang dimaksud dengan moral adlah perbuatan itu sendiri. Di sini masih tampak bahwa masih ada jarak antar kata hati dengan moral. Artinya seseorang yang telah memiliki kata hati yang tajam belum otomatis perbuatannya merupakan realisasi dari kata hatinya itu. Untuk menjembatanijarak yang mengantarai keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan. E.Tanggung Jawab Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab. Wujud bertanggung jawab ada bermacam-macam, ada bertanggung jawab pada diri sendiri, masyarakat, dan kepada Tuhan. F.Rasa kebebasan Merdeka adalah rasa bebas tidak merasa terikat oleh sesuatu tetapi sesuai denagn tuntutan kodrat manusia. Dalam pernyataan ini ada dua hal yang kelihatannya saling bertentangan yaitu “rasa bebas” dan “sesuai dengan tuntutan kodrat manusia” yang berarti ada ikatan.
  • 7. G.Kewajiban dan Hak Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai mahluk sosial.Tak ada hak tanpa kewajiban. Jika seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada kewajiban yang harus dipenuhi terlebih dahulu yang pada saat itu belum di penuhi. Dalam relitas hidup sehari-hari umumnya hak diasosiasikan dengan sesuatu yang menyenangkan, sedangkan kewajiban di pndang sebagai sesuatu beban. Benarkah kewajiban menjadi beban bagi manusia ?. ternyata bukan beban melainkan suatu keniscayaan. Artinya selama orang itu menyebut dirinya manusia dan mau dipandang sebagai manusia, maka kewajiban itu menjadi keniscayaan baginya. H.Kemampuan menghayati kebahagiaan Kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia. Ambillah missal tentang sebutan senang, gembira, baahagia, dan sejumlah istilah lain yang mirip dengan itu. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa seseorang yang sedangmengalami rasa senang atau gembira itulah sedang mengalami kebahagiaan. Maka kita bisa menyimpulkan bahwa kebahagiaan itu rupanya tidak terletak pada keadaannya sendiri secara faktual atuapun pada rangkaian prosesnya tetapi terletak pada kesanggupannya menghayati semua itu dengan keheningan jiwa, dan menundukan suatu hal di dalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu : usah, norma-norma dan takdir. Usaha adalah perjuangan yang terus menerus untuk mengatasi masalah hidup. Selanjutnya usaha tersebut harus bertumpu ada norma-norma dan kaidah-kaidah. Kemudian takdir merupakan rangkaian yang terpisah dalam proses terjadinya kebahagiaan. Komponen takdir ini erat bertalian dengan komponen usaha. (Susanto, 2009) 2.2.1 Empat dimensi hakikat manusia yaitu : Dimensi keindividualan
  • 8. .Manusia merupakan mahluk monodualis ciptaan Tuhan yang dikaruniai status sebagai kholifah Allah diatas bumi. Manusia dianugerahi keadaan jasmani yang lemah namun memiliki potensi-potensi jasmaniah (konstruksi tubuh lengkap), rokhaniah (cipta, rasa, karsa, intuisi, bakat-bakat umum dan khusus) serta kondisi lingkungan tertentu (bangsa, suku, ras, adat istiadat, kebudayaan). Dengan berinteraksi secara aktif dengan lingkunganya, secara bertahap tumbuhlah kesadaran diri pada anak manusia, sehingga memungkinkan dapat membedakan diri dengan orang lain dan alam sekitar. Karena tanpa hubungan dengan orang lain tidak mungkin tubuh menjadi individu yang baik - baik. Menurut M.J Langeveld menyatakan bahwa setiap anak memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat meskipun disisi lain pada anak terdapat rasa tidak berdaya sehingga memerlukan pihak lain untuk member perlindungan dan bimbingan. Sifat kemandirian untuk memikul tanggung jawab merupakan ciri yang sangat esensial dari adanya individualitas pada diri manusia. Dimensi kesosialan Setiap bayi yang dilahirkan memiliki potensi sosialitas. Menurut M.J Langeveld bahwa setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul.. Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak jelas pada dorongan untuk bergaul. Dengan adanya pergaulan, setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Menurut Immanuel Kant bahwa manusia hanya menjadi manusia jika berada diantara manusia. Seseorang dapat mengembangkan individualitasnya di dalam pergaulan sosial, karena di situ manusia berkesempatan untuk belajar dari orang lain, mengidentifikasi sifat-sifat yang dikagumi dari orang lain untuk dimilikinya, serta menolak dari sifat yang tidak disukainya. Dimensi kesosialan manusia tumbuh berkat adanya rasa saling membutuhkan. Untuk saling membantu, saling melengkapi antar mereka, baik anak-anak maupun orang tua dan manusia lainya. Dimensi kesusilaan
  • 9. Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi. Akan tetapi di dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak hanya berbuat yang pantas tetapi juga kesopanan.. Pada hakikatnya manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta melaksanakanya. Sehingga dikatakan manusia itu adalah mahluk susila. Pendidikan kesusilaan meliputi rentangan yang luas penggarapanya, mulai dari ranah kognitif yaitu mengetahui sampai kepada menginternalisasi nilai sampai kepada ranah efektif dan meyakini, meniati sampai kepada siap sedia untuk melakukan. Implikasi pedegogisnya ialah bahwa pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesadaran melakukan kewajiban dari pada hak pada peserta didik. Dimensi keberagamaan Pada hakikatnya manusia adalah mahluk religius. Sebelum manusia mengenal agama, mereka mempercayai adanya kekuatan supranatural yang menguasai alam semesta ini. Akan tetapi, setelah ada agama maka manusia mulai menganutnya. Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena manusia adalah mahluk yang lemah. Sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Manusia dapat mengahayati agama melalui proses pendidikan agama. Itulah dimensi –dimensi pada manusia yang menyebabkan manusia berbeda dengan hewan. (Umar Tirtarahardja, 2005) 2.3 Pengembangan dimensi hakikat manusia 1. Pengembangan yang Utuh 2. Pengembangan yang tidak Utuh 2.3.1 Pengembangan yang utuh Tingkat keutuhan perkembangan dimensi manusia ditentukan oleh 2 faktor : Kualitas potensi tingkat manusia. Kualitas layanan pendidikan yang diberikan untuk pengembangannya. Wujud kebutuhan pengembangan dapat ditinjau dari :
  • 10. Keutuhan antara aspek jasmani rohani, keutuhan antara dimensia individu dan sosial, kesusilaan dan keberagamaan, antara aspek kognitif afektif psikomotor. Arah pengembangannya Arah konsentris Pengembangan keempat dimensi hakikat manusia tidak dipisahkan. Arah horizontal Pengembangan hakikat dimensi manusia dilaksanakan secara serempak. 2.3.2 Pengembangan yang tidak utuh Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di dalam proses pengembangan jika ada unsur simensi hakikat manusia yang terabaikan untuk ditangani. (Umar Tirtarahardja, 2005)
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipiil berbeda dengan makhluk yang lain. Ciri khas tersebut terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut sifat hakikat manusia Hakikat manusia memiliki beberapa dimensi, yaitu Dimensi keindividualan, dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan, dimensi keberagamaan Melalui pendidikan dimensi-dimensi tersebut akan mengalami perkembangan sesuai dengan pendidikan yang dilakukan. Perkembangan tersebut memiliki dua arah, yaitu pengembangan yang utuh dan pengembangan yang tidak utuh. Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani,antara dimensi keindividualan,kesosialan,kesusilaan,dan keberagamaan. Pengembangan hal-hal tersebut dikatakanutuh jika keseluruhannya mendapatkan pelayanan yang berimbang. 3.2 Saran Setelah mengulas materi hakikat manusia dan pengembangannya, sebagai calon guru, mahasiswa FKIP hendaknya menjiwai dengan sungguh-sungguh seluruh aspek yang mempengaruhi pengembangan hakikat manusia guna menciptakan generasi yang penuh karya.
  • 12. Daftar Pustaka Pengantar Ilmu Pendidikan. (2008, September 19). Retrieved desember 30, 2012, from Ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan. Hakikat Manusia dan Pengembangannya. (2011, 01). Retrieved desember 29, 2012, from http://mateik.blogspot.com/2011/01/hakikat-manusia-dan- pengembangannya.html. (2012). Retrieved 12 30, 2012, from http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html. Psikologis Pendidikan. (2012). Retrieved 12 30, 2012, from http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html. Susanto, A. A. (2009). Hakikat Manusia dan Pengembangannya. Retrieved Desember 30, 2012, from http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hakikat%20manusia %20dan %20pengembangannya&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CHIQFjAI&ur l=http%3A%2F%2Fblog.umy.ac.id. Umar Tirtarahardja, S. S. (2005). Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta.